KELAS A5
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
1.1 Proses Penyusunan Rencana dan Anggaran Pemerintah Daerah (APBD)
Laporan keuangan SKPD disampaikan kepada Kepala Daerah melalui PPKD paling
lambat 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Laporan keuangan Pemerintah Daerah disusun dan disajikan oleh
kepala SKPKD selaku PPKD sebagai entitas pelaporan untuk disampaikan kepada Kepala
Daerah dalam rangka memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.
Laporan keuangan SKPD disampaikan kepada Kepala Daerah melalui PPKD paling
lambat 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Laporan keuangan Pemerintah Daerah disusun dan disajikan oleh
kepala SKPKD selaku PPKD sebagai entitas pelaporan untuk disampaikan kepada Kepala
Daerah dalam rangka memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.
Laporan keuangan Pemerintah Daerah disampaikan kepada Kepala Daerah melalui
Sekretaris Daerah paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Laporan keuangan Pemerintah Daerah
dilakukan review oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan sebelum disampaikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan
untuk dilakukan pemeriksaan. Laporan keuangan Pemerintah Daerah disampaikan kepada
Badan Pemeriksa Keuangan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
6. Tahap Pemeriksaan dan Pertanggungjawaban APBD
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah diwujudkan dalam bentuk laporan keuangan.
Laporan keuangan tersebut merupakan wujud dari penguatan transparansi dan
akuntabilitas. Terkait dengan pertanggungiawaban Keuangan Daerah, setidaknya ada 7
(tujuh) laporan keuangan yang harus dibuat oleh Pemerintah Daerah yaitu, neraca, laporan
realisasi anggaran, laporan operasional, laporan perubahan saldo anggaran lebih, laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Penambahan jumlah laporan keuangan yang harus dibuat oleh Pemerintah Daerah
merupakan dampak dari penggunaan akuntansi berbasis akrual. Pemberlakuan akuntansi
berbasis akrual ini merupakan tantangan tersendiri bagi setiap Pemerintah Daerah karena
akan ada banyak hal yang dipersiapkan oleh Pemerintah Daerah salah satunya yaitu sumber
daya manusia.
Selain berbentuk laporan keuangan, pertanggungjawaban Keuangan Daerah juga
berupa Laporan Realisasi Kinerja. Melalui laporan ini, masyarakat bisa melihat sejauh
mana Kinerja Pemerintah Daerahnya. Selain itu, laporan ini juga sebagai alat untuk
menjaga sinkronisasi dari proses perencanaan hingga pertanggungjawaban yang dilakukan
Pemerintah Daerah. Melalui laporan ini Pemerintah Daerah bisa melihat hal yang harus
diperbaiki untuk kepentingan proses penganggaran dan perencanaan di tahun berikutnya.
Selanjutnya, berdasarkan prinsip, asas, dan landasan umum penyusunan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, pengawasan dan pertanggungiawaban Keuangan Daerah yang
diatur dalam Peraturan Pemerintah ini, Pemerintah Daerah diharapkan mampu
menciptakan sistem Pengelolaan Keuangan Daerah yang sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan setempat dengan tetap menaati peraturan perundangundangan yang lebih tinggi
serta meninjau sistem tersebut secara terus menerus dengan tujuan mewujudkan
Pengelolaan Keuangan Daerah yang efektif, efisien, dan transparan.
Pemeriksaan laporan keuangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan diselesaikan
selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah menerima laporan keuangan dari Pemerintah
Daerah. Dalam hal Badan Pemeriksa Keuangan belum menyampaikan laporan hasil
pemeriksaan paling lambat 2 (dua) bulan setelah menerima laporan keuangan dari
Pemerintah Daerah, rancangan Peraturan Daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD diajukan kepada DPRD. Kepala Daerah memberikan tanggapan dan melakukan
penyesuaian terhadap laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan atas laporan
keuangan Pemerintah Daerah.
Laporan keuangan diserahkan kepada BPK untuk dilakukan pemeriksaan paling lambat
3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Kepala Daerah melakukan tanggapan dan
melaksanakan penyesuaian terhadap laporan keuangan pemerintah daerah berdasarkan
hasil pemeriksaan BPK.
1.3. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan pada Nomor 01 tentang
Penyajian Laporan Keuangan Paragraf 14 disebutkan bahwa laporan keuangan (financial
statement) pemerintah terdiri dari dua jenis: (1) laporan pelaksanaan anggaran (budgetary
reports), dan (2) laporan finansial (financial reports). Laporan pelaksanaan anggaran terdiri
atas Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
(SAL).
Laporan finansial terdiri atas Neraca, Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan
Ekuitas (LPE), Laporan Arus Kas (LAK), dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). CaLK
merupakan laporan yang tidak terpisahkan dari laporan pelaksanaan anggaran maupun laporan
finasial karena menjelaskan secara rinci akun-akun di dalam kedua jenis laporan tersebut.
Struktur dan isi Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL) adalah :
a) Saldo anggaran lebih awal
b) Penggunaan saldo anggaran lebih sebagai penerimaan pembiayaan tahun berjalan
c) SiLPA
d) Koreksi kesalahan tahun sebelumnya
e) Saldo anggaran lebih akhir
1.3.3 Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.
Struktur dan isi Neraca adalah :
a) Aset :
- Aset lancar
- Investasi jangka pendek
- Investasi jangka panjang
- Aset tetap
- Aset lainnya
b) Kewajiban :
- Kewajiban jangka pendek
- Kewajiban jangka Panjang
c) Ekuitas
1.3.4 Laporan Operasional
Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah
ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan.
Struktur dan isi Laporan Operasional (LO) :
a) Pendapatan-LO
b) Beban
c) Transfer
d) Surplus/Defisit dari kegiatan operasional
e) Kegiatan non-operasional
f) Surplus/Deficit sebelum Pos Luar Biasa
g) Pos Luar Biasa
h) Surplus/Defisit LO
1.3.5 Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) menyajikan infrmasi kenaikan atau penurunan
ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. LPE disusun berdasar hasil
perhitungan dalam LO yaitu akun surplus/defisit LO yang ditambahkan dengan saldo ekuitas
awal untuk memperoleh ekuitas akhir.
Struktur dan isi Laporan Perubahan Ekuitas adalah :
a) Ekuitas awal
b) Surplus/deficit LO
c) Koreksi
d) Ekuitas akhir