Anda di halaman 1dari 9

Siklus Penyusunan APBD

Nurrahma Sari Putri, S.E., MBA


Penyusunan Rancangan APBD

Proses perencanaan dan penyusunan


APBD, mengacu pada PP Nomor 58
Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah, secara garis besar
sebagai berikut:
1. Penyusunan rencana kerja
pemerintah daerah
2. Penyusunan rancangan kebijakan
umum anggaran
3. Penetapan prioritas dan plafon
anggaran sementara
4. Penyusunan rencana kerja dan
anggaran SKPD
5. Penyusunan rancangan perda APBD
6. Penetapan APBD
2
Tahapan Penyusunan APBD

Rencana Kerja Prioritas plafon


Kebijakan Umum
Pemerintah anggaran
APBD
Daerah (RKPD) sementara

Rencana Kerja
Rancangan Perda dan anggaran
Perda APBD
APBD SKPD (RKA-
SKPD)

3
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD)
Proses penyusunan perencanaan di tingkat satker dan pemda dapat
diuraikan sebagai berikut:
• SKPD menyusun rencana strategis (Renstra-SKPD) yang memuat
visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan yang bersifat indikatif sesuai dengan tugas dan
fungsinya masing-masing
• Penyusunan Renstra-SKPD dimaksud berpedoman pada rencana
pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). RPJMD memuat
arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah,
kebijakan umum, dan program SKPD, lintas SKPD, dan program
kewilayahan.
• Pemda menyusun rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) yang
merupakan penjabaran dari RPJMD dengan menggunakan bahan
dari Renja SKPD untuk jangka waktu satu tahun yang mengacu
kepada Renja Pemerintah.
4
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD)
• Renja SKPD merupakan penjabaran dari Renstra SKPD yang disusun
berdasarkan evaluasi pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan tahun-
tahun sebelumnya
• RKPD memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas,
pembangunan dan kewajiban daerah, rencana kerja yang terukur dan
pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemda maupun
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
• Kewajiban daerah sebagaimana dimaksud di atas adalah
mempertimbangkan prestasi capaian standar pelayanan minimal sesuai
dengan peraturan perundang- undangan.
• RKPD disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
• Penyusunan RKPD diselesaikan selambat-lambatnya akhir bulan Mei tahun
anggaran sebelumnya.
• RKPD ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.

5
Jadwal Penyusunan APBD

6
Proses Penyusunan APBD

a. Pemerintah Daerah menyampaikan Kebijakan Umum APBD


(KUA) tahun anggaran berikutnya sejalan dengan RKPD (sebagai
landasan RAPBD)
b. Kemudian DPRD membahas KUA yang telah diajukan dalm
pembicaraan pendahuluan RAPBD
c. Setalh ada kesepakatan, Pemda bersama DPRD membahas priorits
dan plafon anggaran sementaran untuk dijadikan acuan bagi setiap
SKPD
d. Kepala SKPD kemudian menyusun Rencana Kerja dan Anggaran
Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) tahun berikutnya
dengan pendekatan prestasi keja yang akan dicapai.
e. Hasil pembahasan RKA dan anggaran disampaikan kepada
pejabat pengelola keuangan daerah sebagai dasar penyusunan
rRancangan APBD (RAPBD)
7
Proses Penyusunan APBD

f. Pemda kemudian mengajukan Rancangan Peraturan Daerah


(Raperda) tentang APBD kepada DPRD
g. Dalm pembahasan Raperda APBD, DPRD dapat mengajukan usul
yang mengakibatkan perubahan jumlah penerimaan dan
pengeluaran rencana anggaran.
h. Rancangan Perda Kab/Kota tentang APBD disampaikan kepada
Gubernur untuk dievaluasi. Hasil evaluasi kemudian disampaikan
kepada Buati/Walikota paling lama 15 hari terhitung sejak
diterimanya rancangan Perda Kab/Kota.

8
Raperda APBD

• RKA-SKPD yang telah disempurnakan oleh SKPD disampaikan


kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) sebagai bahan
penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD dan
rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD.
• Rancangan Perda tentang APBD yang telah disetujui DPRD sebelum
ditetapkan kepala daerah disampaikan ke Menteri Dalam Negeri
untuk dievaluasi.

Anda mungkin juga menyukai