Anda di halaman 1dari 5

SATRIA ADHITAMA

DOSEN
HERVIANI LAKSITA P.
DISUSUN OLEH

SIKLUS
PENGELOLAAN
KELAS
6-03

KEUANGAN DAERAH
TUGAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SIKLUS PKD HALAMAN 1

PERENCANAAN

Tahap pertama adalah perencanaan dan


penganggaran daerah. Perencanaan dan
penganggaran daerah merupakan cermin dari
efektifitas pengelolaan keuangan daerah yang
baik untuk menunjang keberhasilan desentralisasi
fiskal.
Proses perencanaan dimulai dari Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
dengan memperhatikan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional. RPJPD merupakan
suatu dokumen perencanaan pembangunan
daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun yang
digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) untuk setiap jangka waktu 5 (lima) tahun.
Setelah RPJMD ditetapkan, pemerintah daerah
menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) yang merupakan penjabaran dari RPJMD
untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang mengacu
kepada Rencana Kerja Pemerintah. Kemudian Kepala daerah menerbitkan pedoman
Kepala daerah berdasarkan RKPD menyusun penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
rancangan kebijakan umum APBD. Rancangan SKPD sebagai pedoman kepala SKPD menyusun
kebijakan Umum APBD yang telah dibahas kepala RKA-SKPD berdasarkan nota kesepakatan.
daerah bersama DPRD, selanjutnya disepakati Setelah RKA-SKPD dibuat, selanjutnya adalah
menjadi Kebijakan Umum APBD (KUA). menyusun rencana peraturan daerah tentang
Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah APBD dan rancangan peraturan kepala daerah
disepakati, pemerintah daerah dan DPRD tentang penjabaran APBD. Rencana peraturan
membahas rancangan prioritas dan plafon tersebut akan dievaluasi kemudian ditetapkan
anggaran sementara (PPAS) yang disampaikan oleh kepala daerah menjadi peraturan daerah
oleh kepala daerah. tentang APBD dan peraturan kepala daerah
tentang penjabaran APBD.
SIKLUS PKD HALAMAN 2

PELAKSANAAN
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) Pelaksanaan APBD terdiri dari pelaksanaan
memberitahukan kepada semua Kepala Satuan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan.
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) agar menyusun Kemudian setelah satu semester, Pemerintah
dan menyampaikan rancangan Dokumen daerah menyusun laporan realisasi semester
Pelaksanaan Anggaran SKPD (DPA-SKPD) paling pertama APBD dan prognosis untuk 6 bulan
lambat 3 hari kerja setelah APBD ditetapkan. berikutnya. Laporan tersebut disampaikan kepada
Rancangan DPA-SKPD memuat rincian sasaran DPRD selambat-lambatnya pada akhir bulan Juli
yang hendak dicapai, fungsi, program, kegiatan, tahun anggaran yang bersangkutan, untuk dibahas
anggaran yang disediakan untuk mencapai sasaran bersama antara DPRD dan pemerintah daerah.
tersebut, dan rencana penarikan dana tiap-tiap Penyesuaian APBD dengan perkembangan
satuan kerja serta pendapatan yang diperkirakan. dan/atau perubahan keadaan, dibahas bersama
Kemudian Kepala SKPD menyerahkan rancangan DPRD dengan pemerintah daerah dalam rangka
DPA-SKPD yang telah disusunnya kepada PPKD. penyusunan prakiraan perubahan atas APBD tahun
Tim anggaran pemerintah daerah bersama dengan anggaran yang bersangkutan.
kepala SKPD yang bersangkutan melakukan
verifikasi rancangan DPA-SKPD. DPA-SKPD yang
telah disahkan disampaikan kepada Kepala SKPD
yang bersangkutan, Kepala satuan kerja
pengawasan daerah, dan BPK paling lambat 7 hari
kerja sejak tanggal disahkan.

PENATAUSAHAAN
Dalam melalukan penatausahaan, bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran memiliki peran
penting dalam melaksanakan tugas-tugas kebendaharaan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD).
Bendahara penerimaan pada SKPD memiliki tugas menyelenggarakan pembukuan terhadap seluruh
penerimaan dan penyetoran atas penerimaan yang menjadi tanggung jawabnya, menyampaikan
laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD),
melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis atas laporan pertanggungjawaban penerimaan.
Sedangkan Bendahara Pengeluaran memiliki tugas mengelola uang persediaan, menerima,
menyimpan, menatausahakan, dan membukukan uang dalam pengelolaannya, melakukan pengujian
dan pembayaran berdasarkan perintah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), menolak perintah
pembayaran apabila tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan dan tugas lain sesuai peraturan
kepala daerah.
Laporan-laporan pendapatan, belanja serta kekayaan dan kewajiban daerah disusun berdasarkan
sistem akuntansi pemerintah daerah. Pemerintah daerah menyusun sistem akuntansi pemerintah
daerah yang mengacu kepada standar akuntansi pemerintahan. Sistem akuntansi inilah yang nantinya
menghasilkan laporan keuangan daerah.
SIKLUS PKD HALAMAN 3

PERTANGGUNG
JAWABAN
Pertama, kepala Daerah menyampaikan rancangan
Perda tentang pertanggung-jawabanpelaksanaan
APBD kepada DPRD berupalaporan keuangan yang
telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan
paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun
anggaran berakhir. Laporan Keuangan sekurang-
kurangnya meliputi laporan realisasi APBD, neraca,
laporan arus kas, dan catatan atas laporan,
keuangan, yang dilampiri dengan laporan
keuangan badan usaha milik daerah. Kepala
Daerah dan DPRD kemudian akan membahas
rancangan Perda APBDhingga disetujui bersama
antara Kepala Daerah dan DPRD
Rancangan Perda provins/kabupaten tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang Dalam hal Menteri Dalam Negeri/Gubernur
telah disetujui bersama DPRD dan rancangan menyatakan hasil evaluasi rancangan Perda
Perkada provinsi/kabupaten tentang penjabaran tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan rancangan Perkada provinsi tentang
disampaikan kepada Menteri Dalam penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan
Negeri/Gubernur paling lambat 3 (tiga) hari APBD bertentangan dengan Perda tentang APBD,
terhitung sejak tanggal persetujuan rancangan Perda tentang perubahan APBD, Perkada tentang
Perda Provinsi/Kabupaten tentang penjabaran APBD, Perkada tentang penjabaran
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD untuk perubahan APBD, dan/atau tidak menindaklanjuti
dievaluasi sebelum ditetapkan oleh kepala daerah. temuan laporan hasil pemeriksaan Badan
Hasil evaluasi disampaikan oleh Menteri Dalam Pemeriksa Keuangan, kepala daerah bersama
Negeri/Gubernur kepada Kepala Daerah paling DPRD melakukan penyempurnaan paling lama 7
lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak (tujuh) hari terhitung sejak hasil evaluasi diterima.
rancanganpertanggungjawaban pelaksanaan APBD Dalam hal dalam waktu 1 (satu) bulan sejak
sudah sesuai dengan Perda tentang APBD, Perda diterimanya rancangan Perda tentang
tentang perubahan APBD, Perkada tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dari
penjabaran APBD, Perkada tentang penjabaran Kepala Daerah, DPRD tidak mengambil keputusan
perubahan APBD, dan telah menindaklanjuti bersama dengan Kepala Daerah terhadap
temuan laporan hasil pemeriksaan Badan rancangan Perda tentang pertanggungjawaban
Pemeriksa Keuangan, Kepala Daerah menetapkan pelaksanaan APBD, Kepala Daerah menyusun dan
rancangan Perda menjadi Perda dan rancangan menetapkan Perkada tentang
Perkada menjadi Perkada. pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.
SIKLUS PKD HALAMAN 4

PEMERIKSAAN
Bentuk utama pertanggungjawaban pelaksanaan APBD adalah adanya kewajiban Pemerintah Daerah
sebagai pengguna anggaran untuk membuat laporan keuangan dan laporan kinerja yang kemudian
akan dievaluasi dan diklarifikasi oleh BPK dan DPRD.
DPRD berwenang untuk mengawasi pertanggungjawaban APBD untuk memastikan bahwa
pelaksanaan APBD dapat mencapai sasaran dan target yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) dan Arah Kebijakan Umum APBD yang telah disepakati bersama oleh
Kepala Daerah dan Pimpinan DPRD. Melihat fungsi DPRD tersebut, dapat dikatakan bahwa konteks
pengawasan yang telah dilakukan oleh DPRD adalah untuk memastikan bahwa keputusan-
keputusan yang diambil oleh kepala daerah untuk melaksanakan APBD sudah sesuai dengan RKPD,
dokumen-dokumen pemerintah dan juga norma-norma hokum pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai