Anda di halaman 1dari 4

TEORI ANGGARAN PUBLIK SEBAGAI INPUT PENCAPAIAN

Pengertian Anggaran Publik

Perencanaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses manajemen
organisasi. Demikian pula, anggaran mempunyai posisi sangat penting. Anggaran merupakan
“apa yang dilakukan dimasa mendatang.” Pemikiran strategis di setiap organisasi adalah proses
dimana manajemen berpikir tentang pengintegrasian aktivitas ke arah tujuan organisasi. Semakin
bergejolak lingkungan pasar, teknologi, dan ekonomi kesternal, manajemen akan didorong untuk
menyusun strategi. Pemikiran strategi manajemen didokumentasikan dalam berbagai dokumen
perencanaan. Keseluruhan proses diintegrasikan dalam prosedur penganggaran organisasi.

Menurut Dewan Stabdar Akuntansi Pemerintah atau Governmental Accounting Standards


Board (GASB), anggaran (budget) dapat didefinisikan sebagai:

… rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan
sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya, dalam periode waktu tertentu.

Anggaran publik dapat diinterprestasikan sebagai paket pernyataan perkiraan penerimaan


dan pengeluaaran untuk publik yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode
mendatang. Di dalam tampilannya, anggaran selalu disertakan data penerimaan dan pengeluaran
yang terjadi dimasa lalu. Kebanyakan organisasi sektor publik melakukan pembedaan krusial
antar tambahan modal dan penerimaan, serta tambahan pendapatan dan pengeluaran. Dampaknya
adalam pemisahan penyusunan anggaran tahunan dan anggaran modal tahunan.

Fungsi Anggaran Publik

Anggaran berfungsi sebagai berikut:

- Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja


- Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan dimasa mendatang.
- Anggaran sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit kerja dan
mekanisme kerja antar atasan dan bawahan.
- Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja.
- Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien dalam
pencapaian visi organisasi.
- Anggaran merupakan instrumen politik.
- Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal.
Pengaruh dan Tujuan Anggaran Publik

Anggaran publik selalu dikaitkan dengan akuntabilitas eksekutif organisasi. Konflik


penentuan anggaran amat berpengaruh pada kepabilitas eksekutif organisasi untuk
mengendalikan pengeluaran. Pada praktiknya, pihak eksekutif akan menggunakan daftar tahunan
tentang pengeluaran dan pendapatan sekaligus dengan tujuan aktivitasnya. Sehingga, karakter
anggaran adalah keseragaman, keseluruhan transaksi organisasi, keteraturan penyerahan
ranangan anggaran pertahunnya, akurasi – perkiraan pendapatan dan pengeluaran yang didasari
oleh persetujuan/konsensus, dan terpublikasi. Proses penyusunan maupun pengesahan anggaran
dapat dipublikasikan ke masyarakat. Tujuan anggaran dapat dirumuskan sebagai alat
akuntabilitas, alat manajemen, dan instrumen kebijakan ekonomi. Proses akhir penyusunan
anggaran merupakan hasil persetujuan politik, termasuk komponen pengeluaran yang harus
disetujui para legislator. Dalam hal ini, pihak unit kerja organisasi merupakan pelaksana
pengelolaan dana dan program.

Karakteristik Anggaran Publik

Karakteristik anggaran publik antara lain: (1) anggaran dinyatakan dalam satuan
keuangan dan satuan non keuangan; (2) anggaran umumnya menakup jangka waktu tertentu, satu
atau beberapa tahun; (3) anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk
mencapai sasaran yang ditetapkan; (4) usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang
berwenang lebih tinggi dari penyusun anggaran; dan (5) sekali disusun, anggaran hanya dapat
diubah dalam kondisi tertentu.

Prinsip-Prinsip Anggaran Publik

Secara tradisional, prinsip penganggaran yang terkenal adalah apa yang dikenal dengan
“3E,” yaitu Ekonomis, Efisien, dan Efektif (Jones dan Pendlebury, 1988). Jones menjelaskan
bahwa ekonomis hanya berkaitan dengan input, efektifitas hanya berkaitan dengan output,
sedangkan efisiensi adalah kaitan antara output dan input. Dengan demikian, prinsip
penganggaran diatas terlihat sangat terkait dengan prinsip ekonomi sektor publik.

Dalam perkembangannya, prinsip-prinsip penganggaran amatlah dinamis. Munculnya


konsep “good governance,” sangat menekankan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan
partisipasi (Agere, 2000). Shafritz dan Russel (1887) berpendapat sejumlah prinsip sistem
penganggaran sudah mengacu pada perkembangan terakhir dalam masyarakat, yaitu demokratis,
adil, transparan, bermoral tinggi, berhati-hati, dan akuntabel.
Pada dasarnya, keseluruhan prinsip-prinsip diatas haruslah dapat diakomodasi secara utuh
dalam suatu sistem penganggaran publik. Namun, sesuai perkembangan jamannya, sistem
penganggaran haruslah mampu mengakomodasi dinamika prinsip-prinsip tersebut diatas.

Master Anggaran Publik ( Master Public Budget)

Anggaran induk (master budget) merangkum proyeksi keuangan semua anggaran


organisasi publik. Anggaran induk mengungkapkan manajemen operasi /kegiatan dan rencana
pendanaan – garis formal dari tujuan keuangan organisasi publik/ negara dan bagaimana tujuan
tersebut akan dicapai. Anggaran adalah alat yang dengan sendirinya dapat menjadi baik atau
buruk. Anggaran berguna bila dikelola dan dijalankan dengan terampil.

Manajer organisasi publik dapat menggunakan model-model perencanaan keuangan -


laporan matematis tentang hubungan antara aktivitas operasi, aktivitas pendanaan, dan faktor-
faktor lain yang memengaruhi anggaran. Model ini memungkinkan bagi manajemen untuk
melakukan analisi bagaimana – jika (what-if) atau analisis sensitivitas dari dampak pada
perubahan dalam data asli yang diprediksi atau perubahan asumsi yang mendasari akan ada pada
anggaran induk dan untuk mengembangkan rencana untuk merespon kondisi yang berubah.

Sebuah pusat pertanggungjawaban adalah bagian, segmen, atau sub-unit organisasi yang
manajernya bertanggung jawab untuk serangkaian kegiatan tertentu. Empat jenis pusat tanggung
jawab adalah pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi. Sistem akuntansi
pertanggungjawaban berguna karena mereka mengukur rencana, anggaran, tindakan, dan hasil
aktual dari masing-masing pusat tanggung jawab.

Pemberian anggaran memerlukan dasar pendidikan, partisipasi, persuasi, dan interpretasi


cerdas. Ketika kebijakan diberikan, anggaran membuat komitmen, akuntabilitas, dan komunikasi
yang jujur, dan dapat digunakan sebagai dasar untuk upaya perbaikan terus-menerus. Bila
dikelola dengan buruk, penganggaran dapat menyebabkan game-playing dan kesenjangan
anggaran (budget slack) – praktik membuat target anggaran lebih mudah dicapai.

Penganggaran Multi Periode

Pilihan multi periode menciptakan model mirip dengan masalah penganggaran modal
tetapi secara eksplisit merupakan masing-masing periode waktu selama horison waktu. Proyek
dengan arus kas yang tidak seragam mudah direpresentasikan pada formulir data. Fitur baru yang
paling berguna adalah bahwa tuntutan arus kas dapat ditentukan untuk masing-masing periode
dan portofolio yang layak harus menghasilkan arus kas yang cukup untuk menyediakan
kebutuhan tersebut (Jensen, 2004).
Dengan penganggaran multi periode negara dapat mengatur jatuh tempo, sehingga
ketersediaan kasi di seluruh negara dapat terjamin. Misalnya, di daerah A awal tahun anggaran
dimulai pada bulan Maret, di daerah B dimulai di bulan Desember, di daerah C di bulan Juni.
Karena jatuh tempo tahun anggarab berbeda-beda, jumlah ketersediaan kas yang dibutuhkan
akan menjadi berbeda dibandingkan dengan jumlah ketika semua jatuh tempo tahun anggaran
bersamaan. Dengan demikian, ketersediaan kas di seluruh negara diharapkan dapat terjamin.
Ketika suatu entitas menggunakan anggaran multi periode, entitas didorong untuk memberikan
catatan pengungkapan tambahan tentang hubungan antara anggaran dan jumlah aktual selama
periode anggaran.

Anda mungkin juga menyukai