Perencanaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses manajemen
organisasi. Demikian pula, anggaran mempunyai posisi sangat penting. Anggaran merupakan
“apa yang dilakukan dimasa mendatang.” Pemikiran strategis di setiap organisasi adalah proses
dimana manajemen berpikir tentang pengintegrasian aktivitas ke arah tujuan organisasi. Semakin
bergejolak lingkungan pasar, teknologi, dan ekonomi kesternal, manajemen akan didorong untuk
menyusun strategi. Pemikiran strategi manajemen didokumentasikan dalam berbagai dokumen
perencanaan. Keseluruhan proses diintegrasikan dalam prosedur penganggaran organisasi.
… rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan
sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya, dalam periode waktu tertentu.
Karakteristik anggaran publik antara lain: (1) anggaran dinyatakan dalam satuan
keuangan dan satuan non keuangan; (2) anggaran umumnya menakup jangka waktu tertentu, satu
atau beberapa tahun; (3) anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk
mencapai sasaran yang ditetapkan; (4) usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang
berwenang lebih tinggi dari penyusun anggaran; dan (5) sekali disusun, anggaran hanya dapat
diubah dalam kondisi tertentu.
Secara tradisional, prinsip penganggaran yang terkenal adalah apa yang dikenal dengan
“3E,” yaitu Ekonomis, Efisien, dan Efektif (Jones dan Pendlebury, 1988). Jones menjelaskan
bahwa ekonomis hanya berkaitan dengan input, efektifitas hanya berkaitan dengan output,
sedangkan efisiensi adalah kaitan antara output dan input. Dengan demikian, prinsip
penganggaran diatas terlihat sangat terkait dengan prinsip ekonomi sektor publik.
Sebuah pusat pertanggungjawaban adalah bagian, segmen, atau sub-unit organisasi yang
manajernya bertanggung jawab untuk serangkaian kegiatan tertentu. Empat jenis pusat tanggung
jawab adalah pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi. Sistem akuntansi
pertanggungjawaban berguna karena mereka mengukur rencana, anggaran, tindakan, dan hasil
aktual dari masing-masing pusat tanggung jawab.
Pilihan multi periode menciptakan model mirip dengan masalah penganggaran modal
tetapi secara eksplisit merupakan masing-masing periode waktu selama horison waktu. Proyek
dengan arus kas yang tidak seragam mudah direpresentasikan pada formulir data. Fitur baru yang
paling berguna adalah bahwa tuntutan arus kas dapat ditentukan untuk masing-masing periode
dan portofolio yang layak harus menghasilkan arus kas yang cukup untuk menyediakan
kebutuhan tersebut (Jensen, 2004).
Dengan penganggaran multi periode negara dapat mengatur jatuh tempo, sehingga
ketersediaan kasi di seluruh negara dapat terjamin. Misalnya, di daerah A awal tahun anggaran
dimulai pada bulan Maret, di daerah B dimulai di bulan Desember, di daerah C di bulan Juni.
Karena jatuh tempo tahun anggarab berbeda-beda, jumlah ketersediaan kas yang dibutuhkan
akan menjadi berbeda dibandingkan dengan jumlah ketika semua jatuh tempo tahun anggaran
bersamaan. Dengan demikian, ketersediaan kas di seluruh negara diharapkan dapat terjamin.
Ketika suatu entitas menggunakan anggaran multi periode, entitas didorong untuk memberikan
catatan pengungkapan tambahan tentang hubungan antara anggaran dan jumlah aktual selama
periode anggaran.