Anda di halaman 1dari 4

Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA – SKPD)

Setelah ada Nokta Kesepakatan, maka selanjutnya dibuat Surat Edaran Kepala Daerah
tentang Penyusunan RKA-SKPD yang diterbitkan paling lambat awal bulan Agustus tahun
anggaran berjalan. RKA-SKPD. Menurut Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang
Perubahan Atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan, hal-hal yang harus dimuat dalam Surat Edaran tersebut ialah:

1. Prioritas pembangunan daerah dan program yang terkait


2. Alokasi Plafon Anggaran sementara untuk setiap kegiatan SKPD
3. Batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD
4. Dokumen sebagai lampiran, meliputi KUA, PPAS, analisis standar belanja dan satuan
harga.

RKA-SKPD disusun oleh Kepala SKPD, Kepala Lembaga Teknis Daerah, dan Kepala
Biro selaku PA/KPA dan harus dapat menjadi pedoman bagi dokumen RPJMD, Rentra
SKPD, RKPD dan Renja SKPD, Petunjuk Teknis Penyusunan RKA-SKPD, dan Standar
Biaya Kode Rekening (Manoppo & Walandouw…, 2019) . RKA-SKPD nantinya akan
disampaikan kepada Badan Perencanaan. Dokumen penyusun anggaran yang disampaikan
oleh setiap SKPD berkaitan dengan rencana program kerja yang disusun dalam format RKA
(Kapisi et al., 2019). Penyusunan RKA-SKPD menggunakan tiga pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM), yaitu


penganggaran dilakukan berdasarkan kebijakan, dengan menggunakan perspektif
lebih dari satu tahun dalam menentukan anggaran. Pendekatan KPJM bertujuan untuk
meningkatkan kualitas penganggaran terkait pendanaan prioritas, meningkatkan
kepastian ketersediaan anggaran untuk proyek prioritas yang sifatnya multi years, dan
menjaga terciptanya hard budget constraint.
2. Penganggaran Terpadu (Unified Budgeting), yaitu penyusunan anggaran yang
dilakukan secara terintegrasi sehingga terjadi keterpaduan fungsi untuk seluruh jenis
belanja. Penganggaran terpadu bertujuan untuk mencegah adanya duplikasi belanja.
3. Anggaran Berbasis Kinerja, yaitu penganggaran yang memperhatikan keterkaitan
antara pendanaan dengan kinerja yang diharapkan. Penyusunan anggaran kinerja
didasarkan pada indikator kinerja, capaian atau target kinerja, analisis standar belanja,
standar satuan kerja, dan standar pelayanan minimal.
Prinsip-prinsip dalam disiplin anggaran yang perlu diperhatikan dalam menyusun
anggaran ialah: (1) Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara
rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan sedangkan belanja yang
dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja, (2) Penganggaran pengeluaran
harus didukung dengan kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup dan
tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan yang belum tersedia atau tidak mencukupi kredit
anggarannya dalam APBD/Perubahan APBD, dan (3) Semua penerimaan dan pengeluaran
daerah dimasukkan dalam APBD dan dilakukan melalui rekening Kas Umum Daerah.

Penyiapan Raperda APBD

Selanjutnya, RKA-SKPD yang telah disepakati bersama antara SKPD dan TAPD
dijadikan sebagai dasar untuk menyiapkan Raperda APBD. Raperda disusun oleh PPKD dan
diserahkan kepada Kepala Daerah setempat. Sebelum diserahkan dan dibahas dengan DPRD,
Raperda ini disosialisasikan kepada masyarakat mulai tingkat desa hingga kecamatan oleh
Sekretaris Daerah agar masyarakat mengetahui informasi mengenai hak dan kewajiban setiap
kapasitas dalam pelaksanaan APBD pada tahun anggaran tersebut.
Slide 1 (Penyusunan RKA-SKPD)

Setelah ada Nokta Kesepakatan, maka selanjutnya dibuat Surat Edaran Kepala Daerah
tentang Penyusunan RKA-SKPD yang diterbitkan paling lambat awal bulan Agustus tahun
anggaran berjalan. RKA-SKPD. Menurut Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang
Perubahan Atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan, hal-hal yang harus dimuat dalam Surat Edaran tersebut ialah:

1. Prioritas pembangunan daerah dan program yang terkait


2. Alokasi Plafon Anggaran sementara untuk setiap kegiatan SKPD
3. Batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD
4. Dokumen sebagai lampiran, meliputi KUA, PPAS, analisis standar belanja dan satuan
harga.

Slide 2 (Penyusunan RKA-SKPD)

RKA-SKPD disusun oleh Kepala SKPD, Kepala Lembaga Teknis Daerah, dan Kepala
Biro selaku PA/KPA (Manoppo & Wandouw, 2019). Dokumen penyusun anggaran yang
disampaikan oleh setiap SKPD berkaitan dengan rencana program kerja yang disusun dalam
format RKA (Kapisi et al., 2019).

Prinsip-prinsip dalam disiplin anggaran yang perlu diperhatikan dalam menyusun


anggaran ialah:

1. Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional


yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan sedangkan belanja yang
dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja.
2. Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan kepastian tersedianya penerimaan
dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan yang belum
tersedia atau tidak mencukupi kredit anggarannya dalam APBD/Perubahan APBD,
dan
3. Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dimasukkan dalam APBD dan dilakukan
melalui rekening Kas Umum Daerah.

Slide 3 (Pendekatan Penyusunan RKA-SKPD)

Penyusunan RKA-SKPD menggunakan tiga pendekatan, yaitu:


1. Pendekatan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM), yaitu
penganggaran dilakukan berdasarkan kebijakan, dengan menggunakan perspektif
lebih dari satu tahun dalam menentukan anggaran. Pendekatan KPJM bertujuan untuk
meningkatkan kualitas penganggaran terkait pendanaan prioritas, meningkatkan
kepastian ketersediaan anggaran untuk proyek prioritas yang sifatnya multi years, dan
menjaga terciptanya hard budget constraint.
2. Penganggaran Terpadu (Unified Budgeting), yaitu penyusunan anggaran yang
dilakukan secara terintegrasi sehingga terjadi keterpaduan fungsi untuk seluruh jenis
belanja. Penganggaran terpadu bertujuan untuk mencegah adanya duplikasi belanja.
3. Anggaran Berbasis Kinerja, yaitu penganggaran yang memperhatikan keterkaitan
antara pendanaan dengan kinerja yang diharapkan. Penyusunan anggaran kinerja
didasarkan pada indikator kinerja, capaian atau target kinerja, analisis standar belanja,
standar satuan kerja, dan standar pelayanan minimal.

Slide 4 (Penyiapan Raperda APBD)

Selanjutnya, RKA-SKPD yang telah disusun, dibahas, dan disepakati bersama antara
SKPD dan TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) dijadikan sebagai dasar untuk
menyiapkan Raperda APBD. Raperda disusun oleh PPKD dan diserahkan kepada Kepala
Daerah setempat. Sebelum diserahkan dan dibahas dengan DPRD, Raperda ini
disosialisasikan kepada masyarakat mulai tingkat desa hingga kecamatan oleh Sekretaris
Daerah agar masyarakat mengetahui informasi mengenai hak dan kewajiban setiap kapasitas
dalam pelaksanaan APBD pada tahun anggaran tersebut.

Kapisi, S. A., Kumenaung, A. G., & Kalangi, J. B. (2019). Analisis Perencanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Halmahera Timur. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol. 19(02), 141–151.

Manoppo, E. S., & Walandouw…, S. K. (2019). ANALYSIS OF BUDGET PLANNING (RKA-SKPD) IN FINANCIAL
AND ASSET MANAGEMENT INCOME IN SANGIHE ISLAND REGENCY. Jurnal EMBA, 7(4), 4798–4807.

Anda mungkin juga menyukai