Anda di halaman 1dari 59

SIKLUS & Modul Penganggaran

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH


Tim Dosen Pertemuan ke-3
Sistem Informasi Akuntansi Pemerintah Bintaro, @2020

P O L I T E K N I K K E U A N G A N N E G A R A S TA N
PRODI III AKUNTANSI - TA 2020/2021 Relevant, Applicable, Impactful, and Accessible
TOPIK PEMBAHASAN

Relevant, Applicable, Impactful, and Accessible


Pendahuluan
• Posisi Penganggaran dalam Sistem
• Dasar Hukum
• Kerangka Teori

Proses Bisnis
• Diagram Alir
• Prosedur Penganggaran

Gambaran Umum Aplikasi


• Deskripsi Umum
• Input, Proses dan Output
• Keterkaitan dengan Modul/Aplikasi Lain

Risiko dan Pengendalian


POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN PENDAHULUAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI POSISI PENGANGGARAN DALAM SISTEM
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN PENDAHULUAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI DASAR HUKUM

1) UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;


2) UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3) UU No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
4) UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
5) UU Nomor 17 Tahun 2007 ttg RPJP Nasional 2005 – 2025
6) PP Nomor 20 Tahun 2004 ttg RKP
7) PP No. 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
8) PP 17 th 2017 tentang Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran
9) PP Nomor 90 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja dan Anggaran KL;
10) PMK Nomor 102/PMK.02/2018 tentang Klasifikasi Anggaran
11) PMK Nomor 247/PMK.02/2012 tentang Tata Cara Perencanaan, Penetapan Alokasi, dan Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Bendahara Umum Negara
12) PMK Nomor 208/PMK.02/2019 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKAKL dan Pengesahan DIPA;
13) PMK Nomor 117/PMK.02/2020 tentang Perubahan atas PMK Nomor 39/PMK.02/2020 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun
Anggaran 2020
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN PENDAHULUAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI KERANGKA TEORI

DEFINISI ANGGARAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI):
 Anggar/ang·gar/, menganggar/meng·ang·gar/ (adverbial):
 mengira-ngira; memperhitungkan (belanja, biaya)
Contoh: anggaran belanja pesta perkawinan.
 Menganggarkan/meng·ang·gar·kan/ (kata kerja):
 memperhitungkan (biaya & sebagainya)
Contoh: perlu menganggarkan secara tetap agar tersedia biaya.
 Anggaran/ang·gar·an/ (kata benda):
1. perkiraan; perhitungan;
2. aturan; 
3. (ekonomi): taksiran mengenai penerimaan & pengeluaran kas yg diharapkan utk periode yg akan
datang.
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN PENDAHULUAN

Relevant, Applicable, Impactful, and Accessible


PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI KERANGKA TEORI

DEFINISI ANGGARAN
Penganggaran/peng·ang·gar·an/ (kata kerja):
1. proses mengikhtisarkan rancangan pengeluaran & penerimaan keuangan selama jangka (waktu) tertentu.
2. kegiatan mengalokasi sumber daya utk mencapai sasaran usaha dlm jangka (waktu) tertentu.

“Penganggaran” atau “Budgeting” menurut literatur: Menurut Kerangka KSAP


Ö Penganggaran adalah suatu proses pengambilan keputusan ANGGARAN merupakan pedoman tindakan yang
(Cope, 1989). akan dilaksanakan pemerintah, meliputi rencana
Ö Penganggaran adalah suatu program yg mencakup estimasi pendapatan, belanja, transfer (dana Perimbangan)
penerimaan & pengeluaran dlm suatu organisasi (Hartman, dan pembiayaan yang diukur dalam satuan
1988). moneter rupiah, serta disusun menurut klasifikasi
Ö Penganggaran adalah aktivitas yg terkait dgn perencanaan & tertentu secara sistematis untuk satu periode
pengawasan (Welsch, Hilton, dan Gordon, 1988).
Ö Penganggaran adalah suatu rencana keuangan (Bailey, 1989).
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN PENDAHULUAN

Relevant, Applicable, Impactful, and Accessible


PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI KERANGKA TEORI

KONSEP ANGGARAN
Pasal 23 UUD 1945 :

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan Negara
ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan
bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Rancangan UU APBN diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama DPR dengan
memperhatikan pertimbangan DPD.

Apabila DPR tidak menyetujui rancangan APBN yang diusulkan oleh Presiden, pemerintah
menjalankan APBN tahun yang lalu.
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN PENDAHULUAN

Relevant, Applicable, Impactful, and Accessible


PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI KERANGKA TEORI

FUNGSI ANGGARAN
 Fungsi Otorisasi
Anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.
 Fungsi Perencanaan
Anggaran negara menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
 Fungsi Pengawasan
Anggaran negara menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
 Fungsi Alokasi
Anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian.
 Fungsi Distribusi :
Kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
 Fungsi Stabilisasi
Anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN PENDAHULUAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI KERANGKA TEORI

PENDEKATAN PENYUSUNAN ANGGARAN


a. Penganggaran Terpadu (unified budget): pendekatan penganggaran
yang dilakukan dengan mengintegrasikan seluruh proses perencanaan
dan penganggaran di lingkungan K/L untuk menghasilkan dokumen
RKA-KL sesuai dengan dengan klasifikasi anggaran menurut MTEF
organisasi, fungsi, dan jenis belanja.

b. Penganggaran Berbasis Kinerja (performance based budgeting):


pendekatan penganggaran yang dilakukan dengan memperhatikan
keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang
diharapkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran
tersebut. Unified
budgeting PBB

c. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah/KPJM (medium term


expenditure framework): pendekatan penganggaran berdasarkan
kebijakan, dengan pengambilan keputusan yang menimbulkan
implikasi anggaran dalam jangka waktu lebih dari satu tahun anggaran.
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN PENDAHULUAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI KERANGKA TEORI

KOMPONEN POKOK PENDEKATAN ANGGARAN TERPADU

SATUAN KERJA
• Sebagai Kuasa Pengguna Anggaran Untuk Melaksanakan Semua Kegiatan

KEGIATAN
• Dlm Rangka Mewujudkan Sasaran Program Dari Unit Organisasi (1 Program Untuk 1 Unit Eselon 1)

KELUARAN
• Keluaran Yang Jelas & Tidak Tumpang Tindih Dengan Keluaran Dari Kegiatan Lain

JENIS BELANJA
• Jenis Belanja Yg Ditetapkan Dengan Kriteria Yg Sama Untuk Semua Kegiatan

DOKUMEN ANGGARAN
• Satu Dokumen Perencanaan, Satu Dokumen Penganggaran Dan Satu Dok. PELAKSANAAN ANGGARAN : DIPA (Daftar Isian Pelaks.
Angg)
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN PENDAHULUAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI KERANGKA TEORI

SIKLUS APBN Realisasi Akhir


Tahun
Realisasi
Akhir Tahun

2013 2014 2015

NK & RAPBN Pagu Alokasi


Resources Envelope KEM - PPKF RUU APBN UU APBN

LKPP

Des/ Feb Mar Mei Jun Jul Agu Sep Okt Des/
Jan Jan

NK & RAPBNP
RUU APBNP

Pagu Indikatif Pagu Anggaran UU APBNP

Lapsem I

Realisasi APBN Bulanan

• Perjalanan satu siklus anggaran membutuhkan waktu + 2,5 tahun: satu tahun perencanaan; satu tahun pelaksanaan;
dan setengah tahun pertanggungjawaban.
• Terdiri atas Proses teknokratis – Politis - Administratif
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN PENDAHULUAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI KERANGKA TEORI

STRUKTUR RKA-K/L
Struktur (data) RKAKL mencakup : Satker, Program, Kegiatan, Output, SubOutput, Komponen, SubKomponen, Akun, Detil.

SATKER
SATKER
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM
PROGRAM OUTCOME UTAMA
KEGIATAN
KEGIATAN
  INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
 
OUTPUT
OUTPUT

SUB-OUTPUT
SUB-OUTPUT

KOMPONEN
KOMPONEN

SUBKOMPONEN
SUBKOMPONEN

PROSES PENCAPAIAN OUTPUT


AKUN
AKUN

DETIL
DETIL
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN PENDAHULUAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI KERANGKA TEORI

STRUKTUR RKA-K/L
SATKER
Unit yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan untuk mencapai keluaran/output kegiatan, contoh :
- Kejaksaan Tinggi D.I. Yogyakarta (Kode 005655)
- Kejaksaan Negeri Wonosari (Kode 005662)
- PKN STAN (477198)

PROGRAM
Penjabaran dari kebijakan sesuai dengan visi & misi K/L yg rumusannya mencerminkan sasaran strategis dari KL dan melekat
pada tuga fungsi unit eselon I, contoh :
- Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kejaksaan RI merupakan penjabaran tugas fungsi dari Jaksa
Agung Muda Bidang Pengawasan.
- Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Pidana Umum merupakan penjabaran tugas fungsi dari Jaksa Agung Muda
Bidang Tindak Pidana Umum.

KEGIATAN
Merupakan sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik berupa SDM, barang modal, dana, atau kombinasi dr beberapa sumber daya
tsb sbg masukan (input) untuk menghasilkan keluaran dalam bentuk barang/jasa. Kegiatan merup penjabaran dari program yang rumusannya
mencerminkan tugas fungsi unit eselon II, contoh :
“Kegiatan Pembinaan Pengelolaan Keuangan & PNBP Kejaksaan RI merupakan penjabaran tugas fungsi dari Biro Keuangan Kejaksaan”
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN PENDAHULUAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI KERANGKA TEORI

STRUKTUR RKA-K/L
KELUARAN (OUTPUT)
Merupakan keluaran akhir dari suatu kegiatan yg bersifat spesifik & terukur yg berupa barang/jasa & diarahkan utk mendukung
pencapaian outcome dr suatu program. Informasi yg terkandung dlm output berupa 3 hal: jenis barang/jasa; volume dari
barang/jasa yg dihasilkan; dan satuan ukur dr barang/jasa dimaksud.

SUB OUTPUT
Merupakan bagian dari suatu keluaran yang mendukung pencapaian output dilevel atasnya. Suboutput mempunyai ruang
lingkup yang masih satu rumpun dengan lingkup output dilevel atasnya. Berbeda dengan nomenklatur output yang sudah
didefinisikan di awal pengisian RKAKL, nomenklatur suboutput dibuat sendiri oleh satker sesuai kebutuhan..

KOMPONEN
Merupakan struktur input berupa tahapan yang diperlukan dalam pencapaian output atau suboutput. Komponen dapat juga
merupakan struktur pendukung dalam pencapaian output atau suboutput.

SUB KOMPONEN
Merupakan struktur input berupa tahapan yang diperlukan dalam pencapaian output atau suboutput. Komponen dapat juga
merupakan struktur pendukung dalam pencapaian output atau suboutput.
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN PENDAHULUAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI KERANGKA TEORI

STRUKTUR RKA-K/L
AKUN
Merupakan kodifikasi pengeluaran atau penerimaan pada pos tertentu yang menunjukkan jenis belanja. Jadi dalam satu jenis
belanja dapat mencakup beberapa akun. Kode akun terdiri atas 6 digit, sedang kode jenis belanja merupakan 2 digit pertama
dari kode akun yang bersangkutan. Jenis Belanja pada RKAKL meliputi: Belanja Pegawai (kode 51), Belanja Barang (kode 52),
Belanja Modal (kode 53) dan Belanja Sosial (kode 57).

DETIL / ITEM
Merupakan penjabaran rinci dari suatu akun yang meliputi uraian belanja, volume, satuan, harga satuan dan jumlah biaya.
Contoh :
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN PENDAHULUAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI KERANGKA TEORI

JENIS PAGU PADA PENYUSUNAN ANGGARAN

ALOKASI ANGGARAN
PAGU INDIKATIF (Maret) PAGU ANGGARAN (Juni)
(Oktober)

Pagu Indikatif + penyesuaian Pagu Anggaran +


Review KPJM + Inisiatif baru
angka dasar* + Inisiatif Baru penyesuaian* + Inisiatif Baru

Pagu Indikatif adalah ancar-ancar pagu Pagu Anggaran K/L, adalah batas Alokasi Anggaran K/L, adalah batas
anggaran yang diberikan kepada tertinggi anggaran yang dialokasikan tertinggi anggaran pengeluaran yang
Kementerian/Lembaga sebagai pedoman kepada Kementerian/ Lembaga dalam dialokasikan kepada
dalam penyusunan Renja-K/L. rangka penyusunan RKA-K/L. Kementerian/Lembaga berdasarkan hasil
pembahasan Rancangan APBN yang
dituangkan dalam berita acara hasil
kesepakatan Pembahasan Rancangan
APBN antara Pemerintah dan DPR.

* Penyesuaian terhadap perkembangan asumsi makro dan/atau kebijakan


POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN PROSES BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI DIAGRAM ALIR

DIAGRAM KONTEKS SIKLUS PENGANGGARAN


RKP

RENJA-K/L

Usulan RKA-K/L RKA-K/L


KEMENTERIAN KEMENTERIAN
/LEMBAGA KEUANGAN

RUU APBN
DIPA

DIPA SIKLUS PAGU


PENGANGG ANGGARAN
ARAN
KONSEP DIPA

ALOKASI ANGGARAN

RKP
PRESIDEN DPR RI BAPPENAS
UU APBN

RKA-K/L
DFD LEVEL 0 SIKLUS PENGANGGARAN
DIPA

PAGU ANGGARAN
UU APBN & KEPRES
RINCIAN APBN
PRESIDEN
RKP RKP KEMENTERIAN
BAPPENAS KEUANGAN RKA-K/L

RENJA K/L
RENJA K/L RKA-K/L,

PERENCANAAN 3.0
1.0 ANGGARAN 2.0 PENGANGGARAN PENYUSUNAN
RENJA-K/L PERENCANAAN PENYUSUNAN DOKUMEN DIPA
ANGGARAN ANGGARAN PELAKSANAAN
ANGGARAN

PERENCANAAN USULAN RKA-K/L


& PAGU INDIKATIF
RENJA-K/L UU APBN &
KEPRES
RINCIAN APBN
KEMENTERIA KONSEP DIPA
N/LEMBAGA

PAGU ANGGAN
DPR RI
UU APBN RKA-K/L
ALOKASI ANGGARAN
DIPA
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN PROSES BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI PROSEDUR PENGANGGARAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN PROSES BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI PROSEDUR PENGANGGARAN

Pengembangan sistem informasi


CW-SPAN
dilakukan secara bertahap sesuai
dengan hasil identifikasi kebutuhan
dan kesiapan prosess bisnis

RKAKL/SAKTI

KPJM Modul
Online Review Modul

E-Planning
(Krisna)

RKAKL/SAKTI

Online Review Modul SPAN SATU ANGGARAN KRISNA


POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN PROSES BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI PROSEDUR PENGANGGARAN

PROSES ANGGARAN

Arah kebijakan dan


Penyusunan dan Penetapan Pagu
Prioritas Pembangunan Penetapan RKP
Penerapan Pagu Indikatif Anggaran
Nasional

PIC
PIC PIC
- Kemenkeu
- Bappenas - Kemenkeu - Kemenkeu
- Bappenas - Bappenas
- DPR RI
- Penyusunan RKP - Penyusunan Awal - Hasil Pembahasan di DPR - Pagu anggaran
- K/L Menyusun Renja K/L menjadi masukan untuk - K/L: Penyesuaian dan
RAPBN
penyusunan APBN penyusunan RKAK/L oleh
- Surat bersama ttg - Pembahasan KEM & PPKF K/L
Pagu Indikatif (RKP) serta RKP di Badan - K/L-Kemenkeu-Bappenas:
Anggaran Perpres RKP melakukan Penelaahan
- K/L: menyusun Renja K/L RKA K/L
& dikaji di DPR
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN PROSES BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI PROSEDUR PENGANGGARAN

PROSES ANGGARAN

Penyampaian RUU dan Penetapan RUU APBN di Penetapan Perpres


Nota Keuangan DPR Rincian APBN Penetapan DIPA

PIC PIC PIC PIC


- Kemenkeu - Kemenkeu - Kemenkeu - Kemenkeu
- DPR RI - DPR RI - K/L
- K/L
- Pembahasan RAPBN di - Penyampaian pagu alokasi - K/L: Penyusunan DIPA - Penyerahan DIPA K/L
DPR s/d Oktober (K/L anggaran K/L oleh Presiden
- Penyusunan perpres rincian
dengan Banggar dan
APBN
komisi terkait di DPR - K/L: Penyesuaian dan
penyusunan RKAK/L oleh K/L
- K/L-Kemenkeu-Bappenas :
Penelaahan RKA K/L
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN GAMBARAN UMUM APLIKASI*
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI DESKRIPSI UMUM, INPUT, PROSES DAN
OUTPUT

PERENCANAAN ANGGARAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENYUSUNAN DIPA

KRISNA SAKTI** SPAN-SAKTI**


 Mengolah data Rencana Kinerja Anggaran K/L  Mengolah data RKA-K/L  Mengolah data RKA-K/L menjadi dokumen pelaksanaan
 Sinkronisasi perencanaa, penganggaran dan  Sebagai bahan penyusunan RUU APBN & Perpres anggaran (DIPA)
Informasi Kinerja K/L Rincian APBN  DJA dan DJPB menggunakan SPAN untuk proses
 Menghasilkan data referensi RKA-K/L  Modul Penganggaran -SAKTI digunakan bagi satker penerbitan DIPA
pada K/L Pemerintah Pusat  Sebagai dasar pelaksanaan kegiatan bagi Satker dan
dasar pencairan dana/pengesahan bagi BUN/Kuasa BUN

INPUT OUTPUT INPUT OUTPUT INPUT OUTPUT

Informasi tentang RKP RKP


KAK &
RKA-K/L
- Visi & misi K/L RAB DIPA
 RKA-K/L
- Sasaran strategis  Perpres Rincian
RENJA-K/L RENJA-K/L Kertas Kerja UU APBN
- Program dan Kegiatan APBN
DATA Prepres Rincian
DLL
PENDUKUNG APBN

* Aplikasi Utama **Modul Penganggaran


POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN GAMBARAN UMUM APLIKASI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI KRISNA

KRISNA
Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Penganggaran

 KRISNA merupakan sistem informasi i yang mengintegrasikan beberapa sistem


informasi terkait dengan perencanaan, penganggaran dan informasi kinerja anggaran.
 Aplilkasi ini merupakan wujud sinkronisasi aplikasi antara Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Kementerian PANRB
 Melalui KRISNA setiap perencanaan program dan anggaran akan disusun secara
transparan dan akuntabel.
K/L pada Pemerintah Pusat
 Aplikasi KRISNA saat ini menggunakan KRISNA 3.0 PENGGUNA SKPD Pemerintah Daerah

Ö KRISNA memproses data perencanaan anggarn dan kinerja setiap K/L dan SKPD # Informasi Visi dan Misi
INPUT # Informasi Sasaran Strategis
Ö Adapun data yang dihasilkan KRISNA adalah data rencana kerja pemerintah (RKP) dan # Program dan Kegiatan
rencana kinerja Kementerian Negara/Lembaga (Renja-K/L)
Ö Data Renja-K/L menjadi input data untuk proses penganggaran, yang akan dilakukan
melali modul penganggaran pada SPAN-SAKTI dan RKA-K/L.
RKP (Rrencana Kerja Pemerintah)
OUTPUT RENJA-K/L (Rencana Kerja Anggaran K/L)
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN GAMBARAN UMUM APLIKASI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI KRISNA

Proses Sinkronisasi Data Perencanaan dan Penganggaran


POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN GAMBARAN UMUM APLIKASI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI KRISNA

Hasil Sinkronisasi Data Perencanaan dan Penganggaran


POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN GAMBARAN UMUM APLIKASI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI SPAN – SAKTI | MODUL PENGANGGARAN

FITUR-FITUR
 Fungsi Penyusunan SBK (Standar Biaya Keluaran):
SAKTI | MODUL PENGANGGARAN SBK Total dan SBK Indeks.
Modul yang melakukan proses penyusunan Rencana Kerja Anggaran sampai  Fungsi Penyusunan Anggaran (Kertas Kerja/RKAKL-
dengan penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran termasuk didalamnya DIPA): Belanja, Pendapatan/Penerimaan, Informasi
proses perencanaan penyerapan anggaran dan penerimaan dalam periode satu BLU, Informasi Valas/PHLN, KPJM, Data Pegawai.
tahun anggaran  Fungsi Penyusunan Rencana Penarikan dan
Penerimaan Dana : Hal III DIPA, AFP (Annual
KEUNGGULAN APLIKASI SAKTI WEB – MODUL PENGANGGARAN Financial Plan) per bulan dalam satu tahun.
 Fungsi Pembuatan Usulan Revisi : Satker (POK), DIPA
 Pembagian Role Operator dan Approver (Kanwil DJPb/DJA).
 Single Database
 Pengiriman data Usulan Revisi otomatis
 Terdapat Log Transaksi
 Locking Pagu
 Alur Keuangan yang Streamlined dari Penganggaran, Pelaksanaan hingga
Pelaporan
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN GAMBARAN UMUM APLIKASI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI SPAN – SAKTI | MODUL PENGANGGARAN

PERAN OPERATOR PERAN APPROVER/KPA SATKER


 Membuat Rencana Kerja Anggaran  Persetujuan data RKA-Satker;
Satker (RKA);  Persetujuan data Rencana Penarikan
 Mencetak RKAKL; Dana (POK);
 Mencetak Lampiran RKAKL;  Persetujuan data Rencana Penarikan
 Mencetak Laporan-laporan; Pendapatan/penerimaan.
 Mengirim ADK DIPA Revisi;
 Merekam data POK (Rencana Penarikan STATUS DATA | HISTORY
Dana Bulanan); D00 – RKAKL AWAL
 Merestore dan merekam data pegawai; B00 – DIPA AWAL
Axx – USULAN REVISI DIPA KE-xx
 Mencetak konsep DIPA;
Bxx – DIPA REVISI KE-xx
 Merekam usulan SBK (level Unit); Cxx – REVISI SATKER/POK
 Mengakses data referensi, dan lain-lain.

ALUR PENYUSUNAN ANGGARAN ALUR PENYUSUNAN USULAN REVISI DIPA

SATKER UNIT ES.1 DJA SATKER KANWIL SPAN


1 DOO - Usulan RKAKL 2 DOO- RKAKL 3 DOO- DIPA AWAL
1 AXX - Usulan Revisi DIPAL 2 Upload ADK Revisi 3 BXX- DIPA Revisi
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN GAMBARAN UMUM APLIKASI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI DESKRIPSI UMUM, INPUT, PROSES DAN
OUTPUT
PERENCANAAN ANGGARAN

RKP (Rencana Kerja Pemerintah)


Dokumen perencanaan nasional untuk periode 1 tahun yg merupakan
penjabaran dari RPJM Nasional; memuat rancangan kerangka ekonomi
makro yang termasuk di dalamnya arah kebijakan fiskal dan moneter,
prioritas pembangunan, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang
dilaksanakan langsung oleh Pemerintah maupun yg ditempuh dengan
mendorong partisipasi masyarakat.

RENJA-K/L (Rencana Kerja Kementerian/Lembaga)


Dokumen perencanaan K/L yg disusun dgn berpedo- man pada Renstra-KL dan mengacu pd prioritas pemb.
nasional dan Pagu Indikatif serta memuat kebijakan, Program dan Kegiatan pembangunan baik yang
dilaksanakan langsung oleh Pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Contoh : Rancangan Isu Strategis Per Bidang RKP 2015
NO. ISU STRATEGIS RKP
1 BIDANG PEMBANGUNAN SOSBUD DAN KEHIDUPAN BERAGAMA
1 Sistem Jaminan Sosial Nasional (Demand and Supply)
2 Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi
3 Pengendalian Jumlah Penduduk
4 Sinergi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
5 Optimalisasi Anggaran Pendidikan
2 BIDANG PEMBANGUNAN EKONOMI*
1 Transformasi Struktur Industri
2 Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja
3 BIDANG PEMBANGUNAN PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA*
1 Perkuatan Sistem Logistik Nasional
2 Peningkatan Rasio Elektrifikasi Nasional
3 Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi
4 Penataan Perumahan/Permukiman
5 Pembangunan Transportasi Massal Perkotaan
4 BIDANG PEMBANGUNAN PENGELOLAAN SDA DAN LINGKUNGAN HIDUP
1 Perkuatan Ketahanan Pangan
2 Peningkatan Ketahanan Energi
5 BIDANG PEMBANGUNAN IPTEK
Peningkatan Kapasitas IPTEK
6 BIDANG PEMBANGUNAN POLITIK
Konsolidasi Demokrasi
7 BIDANG PEMBANGUNAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN
Percepatan Pembangunan MEF dengan Pemberdayaan Industri Pertahanan
8 BIDANG PEMBANGUNAN HUKUM DAN APARATUR
1 Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik
2 Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
9 BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH DAN TATA RUANG
Pembangunan daerah tertinggal
RENJA-K/L

Relevant, Applicable, Impactful, and Accessible


POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN GAMBARAN UMUM APLIKASI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI DESKRIPSI UMUM, INPUT, PROSES DAN
OUTPUT
PENYUSUNAN ANGGARAN

• KAK mengacu ke satu Output,


dimana Output tsb bisa
KAK (Kerangka Acuan Kerja)
dilaksanakan oleh beberapa Dokumen yg memberikan gambaran umum & penjelasan mengenai OUTPUT yg akan
satker; dicapai sesuai dengan tugas dan fungsi unit eselon 1 yg memuat latar belakang,
• Dibuat oleh unit eselon I. penerima manfaat, strategi pencapaian, waktu pencapaian, dan biaya yang diperlukan.

• RAB menjelaskan KAK


secara lebih lanjut hingga
RAB (Rincian Anggaran Biaya)
Merupakan dokumen pendukung KAK yg menjelaskan besaran total biaya tiap
level Tahapan/ Komponen;
komponen yang merupakan tahapan pencapaian output kegiatan
• Dibuat oleh unit eselon I.

• Kertas Kerja Satker menjelaskan


RAB secara lebih lanjut hingga Kertas Kerja
level Output, Sub-Output, Kertas Kerja merupakan rincian belanja Output sampai detail biaya. Strukturnya
Komponen, Sub-Komponen, meliputi : Satker, Program, Kegiatan, Output, Sub-Output, Komponen, Sub-Komponen,
Akun, Detail biaya. Akun, Detail Biaya
• Dibuat oleh satker
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN GAMBARAN UMUM APLIKASI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI DESKRIPSI UMUM, INPUT, PROSES DAN
OUTPUT
PENYUSUNAN ANGGARAN

Setiap tahun Kementerian/Lembaga


wajib menyusun RKA-KL sesuai
dengan tahapan penganggaran (pagu
RKA-K/L (Rencana Kerja & Anggaran Kementerian/Lembaga)
Dokumen rencana keuangan tahunan Kementerian/Lembaga yang disusun
indikatif, pagu anggaran, dan alokasi
anggaran)
menurut Bagian Anggaran Kementerian/Lembaga. Menteri/Pimpinan Lembaga
selaku Pengguna Anggaran wajib menyusun RKA-K/L atas Bagian Anggaran yang
dikuasainya.
Proses perencanaan dan
penganggaran memerlukan waktu
sekitar 1 tahun sejak ditetapkannya
arah kebijakan dan prioritas nasional
di awal Januari tahun sebelumnya.

RKAKL disusun secara berjenjang


terdiri atas :
- Rencana Kerja dan Anggaran
Satuan Kerja (RKA Satker), dan
- RKAKL unit eselon I.
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN GAMBARAN UMUM APLIKASI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI DESKRIPSI UMUM, INPUT, PROSES DAN
OUTPUT
PENYUSUNAN ANGGARAN

RKA-K/L
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN GAMBARAN UMUM APLIKASI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI DESKRIPSI UMUM, INPUT, PROSES DAN
OUTPUT

Formulir RKAKL dan


Informasinya
FORMULIR I FORMAT RKA-K/L

Relevant, Applicable, Impactful, and Accessible


FORMULIR II FORMAT RKA-K/L

Relevant, Applicable, Impactful, and Accessible


FORMULIR III
FORMAT RKA-K/L

Relevant, Applicable, Impactful, and Accessible


FORMAT KAK
FORMAT RAB
Kertas
Ke r j a

Program

Kegiatan

Output

SubOutput
Komponen

Akun
Detail Biaya
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN GAMBARAN UMUM APLIKASI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI DESKRIPSI UMUM, INPUT, PROSES DAN
OUTPUT
PENYUSUNAN DIPA

DIPA BA K/L
DIPA INDUK
DIPA (Daftar isian Pelaksanaan Anggaran)
DIPA

DIPA PETIKAN Dokumen yang disusun oleh Pengguna Anggaran berdasarkan RKA-KL yang
DIPA BA BUN (NOK/L) telah disetujui oleh DPR dan ditetapkan dalam Peraturan Presiden mengenai
Rincian APBN atau Daftar Hasil Penelaahan Rencana Dana Pengeluaran
Bendaharawan Umum Negara (DHP RDP BUN), dan disahkan oleh Menteri
Keuangan..
DIPA INDUK merupakan akumulasi
dari DIPA per-satker yang disusun
oleh PA menurut unit eselon 1 dan
disahkan Direktur Jenderal
Anggaran atas nama Menkeu

DIPA PETIKAN merupakan


DIPA yang memuat alokasi
anggaran untuk masing-masing
satker dan merupakan
penjabaran dari DIPA Induk.
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN GAMBARAN UMUM APLIKASI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI DESKRIPSI UMUM, INPUT, PROSES DAN
OUTPUT

PENYUSUNAN DIPA

 Fungsi, Subfungsi, Program dan Kegiatan yg akan


dilaksanakan;
DIPA YANG  Hasil (Outcome) dan Keluaran (Output) yang akan dicapai;
DIPA

DISUSUN PA  ndikator Kinerja Utama (IKU) Program dan Indikator


Kinerja Kegiatan (IKK) sebagai instrumen untuk mengukur
capaian kinerja dari Program dan Kegiatan;
 keluaran (output) yang dihasilkan;
SURAT  pagu anggaran program dan pagu masing-masing Satker
PENGESAHAN DIPA yang dialokasikan serta rincian jenis belanja yang
digunakan;
 rencana penarikan dana yang akan dilakukan; dan
 penerimaan yang diperkirakan dapat dipungut.
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN GAMBARAN UMUM APLIKASI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI DESKRIPSI UMUM, INPUT, PROSES DAN
OUTPUT

PENYUSUNAN DIPA

HALAMAN DIPA INDUK HALAMAN DIPA PETIKAN

 Lembar Surat Pengesahan;  Lembar Surat Pengesahan DIPA Petikan;


 Halaman I; memuat Informasi Kinerja dan  Halaman IA mengenai Informasi Kinerja; dan
Anggaran Program;  Halaman IB mengenai Sumber Dana;
 Halaman II; memuat Rincian Alokasi  Halaman II memuat Rincian Pengeluaran;
Anggaran per Satker;  Halaman III memuat RPD dan Perkiraaan
 Halaman III; Rencana Penarikan Dana Penerimaan;
(RPD) dan Perkiraan Penerimaan  Halaman IV memuat Catatan.
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN GAMBARAN UMUM APLIKASI

Relevant, Applicable, Impactful, and Accessible


PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI DESKRIPSI UMUM, INPUT, PROSES DAN
OUTPUT
PENYUSUNAN DIPA
PENGESAHAN DIPA
Pengesahan DIPA pada prinsipnya merupakan penetapan oleh Menteri
Keuangan atas DIPA yang disusun oleh PA dan memuat pernyataan
bahwa rencana kerja dan anggaran pada DIPA berkenaan tersedia
dananya dalam APBN dan menjadi dasar pembayaran/pencairan dana
oleh Kuasa BUN atas beban APBN

TUJUAN PENGESAHAN DIPA


1) Menjamin alokasi anggaran dan peruntukannya yang dituangkan
dalam DIPA telah sesuai dengan DHP RKA-KL dan Perpres tentang
Rincian APBN;
2) Menjamin bahwa alokasi anggaran dapat digunakan untuk
membayarkan rencana kerja sebagaimana tercantum dalam rincian
penggunaan anggaran;
3) Menjamin KPPN selaku Kuasa BUN dapat mencairkan anggaran atas
DIPA berkenaan.
CONTOH DOKUMEN DIPA INDUK

INDU K
SP DIPA

Relevant, Applicable, Impactful, and Accessible


CONTOH DOKUMEN DIPA INDUK

n i
Halama

Relevant, Applicable, Impactful, and


CONTOH DOKUMEN DIPA PETIKAN
SP D IPA PE TIKAN

Relevant, Applicable, Impactful, and Accessible


CONTOH DOKUMEN DIPA PETIKAN

Halama
i-an

Relevant, Applicable, Impactful, and Accessible


POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN GAMBARAN UMUM APLIKASI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI KETERKAITAN DENGAN MODUL/APLIKASI
LAIN

INTEGRASI MODUL PENGANGGARAN

RKAKL SAS
DIPA
Menu Pagu per PPK
Semua menu
Modul
Penganggaran

KPJM
POK
Import data Menu RPD dan Renkas

GPP
Import data Pegawai (ANG) sakti TPNBP
Import data
KRISNA
Import data Referensi

APLIKASI EKSISTING
APLIKASI EKSISTING
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN RISIKO DAN PENGENDALIAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI RISIKO SISTEM SECARA UMUM

RISIKO PENGENDALIAN
#1 Data induk yang tidak akurat dan tidak valid 1. Pengendalian Integritas Pemrosean Data

Pada siklus dan modul penganggaran, kemungkinan data Bentuk-bentuk pengendalian aplikasi berupa
induk penganggaran tidak akurat dan tidak valid berpotensi pengendalian input, proses, dan output dapat
terjadi. Ketidakakuratan dan ketidakvalidan data induk digunakan untuk meminimalkan ketidakakuratan dan
jumlah pegawai (ASN) bisa berimplikasi pada kekeliruan ketidakvalidan data induk.
jumlah alokasi anggaran yang diusulkan pada dokumen
pelaksanaan anggaran. Jika alokasi yang dianggarkan 2. Pembatasan Akses pada Data Induk
berlebihan akan menyebabkan kelebihan alokasi yang
Pengendalian akses (access control) dapat dilakukan
menyebabkan ketidakefisienan dalam perencanaan
dalam rangka mencegah pegawai/pihak yang tidak
anggaran. Demikian pula, kekurangan alokasi pada DIPA akan
punya wewenang melakukan peruahan data induk
menyebabkan potensi kekurangan pembayaran gaji pada
anggaran. Pembagian/ pemisahan tugas dan peran para
ASN
pengguna aplikasi pada level operator, validator,
administrator, dll dapat diterapkan. Selain itu
pengendalian terhadap pusat data diterapkan dalam
angka mencegah akses yang tidak sah.
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN RISIKO DAN PENGENDALIAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI RISIKO SISTEM SECARA UMUM

RISIKO PENGENDALIAN
#2 Kehilangan dan Kerusakan Data 1. Back-up atas Data

Ancaman berupa data induk yang rusak dan hilang pada Langkah antisipatif berupa melakukan backup atas data
siklus penganggaran dengan desain data terpusat pada SPAN secara rutin dapat dilakukan agar jika sewaktu-waktu
dan SAKTI berpotensi terjadi. Kebakaran, kebanjiran, data rusak dan hilang, ada data yang dapat dipulihkan
sabotase atas pusat data tempat menyimpan data pada sistem.
penganggaran dapat terjadi sewaktu-waktu. Selain itu
perlindungan yang kurang atas piranti yang diterapkan pada 2. Menerapkan DRP (disaster recovery plan)
server, jaringan, dll berisiko mengancam keberlangsungan
Dalam kondisi tertentu, ketika ada kendala pada
sistem.
infrastruktur sistem yang gagall berfungsi, misalkan
pusat data mengalami kebakaran/kerusakan parah,
maka organisasi harus dapat melakukan mitigasi
dengan mengandalkan pada pemulihan sistem akibat
musibah. Organisasi hendaknya mempunyai
kemampuan untuk pemulihan operasional bisnis,
misalnya memiliki cadangan pusat data yang terletak di
lokasi yang lain (di kota lain).
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN RISIKO DAN PENGENDALIAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI RISIKO SISTEM SECARA UMUM

RISIKO PENGENDALIAN
#3 Kualitas Penganggaran yang Buruk 1. Pelatihan dan Sosialisasi yang Memadai

Ada kalanya output yang dihasilkan dari proses Pemberian pelatihan dan sosialisasi kepada para
penganggaran menghasilkan kualitas penganggaran yang petugas sesuai dengan peran dan tanggung jawab
buruk. Ketidaksinkronan antara program, rencana kinerja, masing-masing diharapkan dapat menjaga kuallitas dan
dan dana yang dialokasikan berpeluang terjadi. profesionalitas para petugas penyusun anggaran..
Ketidakcermatan dan kurang profesionalnya para petugas
yang diberikan tugas dan tanggung jawab menyusun 2. Monitoring dan Supervisi yang Memadai
anggaran juga bisa menghasilkan buruknya kualitas proses
Pekerjaan dari personel dipantau dan dilakukan
penganggaran.
supervise oleh pimpinan secara berjenjang, sehingga
dapat memaksimalkan kinerja setiap personel.
Kegagalan dalam menangkap sejumlah aspirasi dan
kebutuhan masyarakat terkadang menjadikan aspek kurang 3.Pengendalian Entri Data
kebijakan publik di bidang pemerataan pembangunan kurang
berpihak pada kepentingan masyarakat.. Hal tersebut pada Berbagai jenis pengendalian entri data dapat
akhirnya dapat mengakibatkan kegagalan pemerintah dalam diterapkan pada aplikasi dalam rangka memastikan
mencapai visi-misi pemerintah dalam mencapai tujuan integritas data yang diproses dan dihasilkan.
pembangunan nasional.
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN RISIKO DAN PENGENDALIAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI RISIKO SISTEM SECARA UMUM

RISIKO PENGENDALIAN
#3 Kualitas Penganggaran yang Buruk 4. Sinkronisasi antara Perencanaan, Penganggaran dan Kinerja
Untuk menjaga keselarasan antara sasaran yang akan
dicapai pemerintah dengan perencanaan penganggaran
dan rencana kinerja pemerintah, maka perlu dilakukan
sinkronisasi mulai dari perencanaan, penganggaran, dan
kinerja kementerian/lembaga. Data RKP dan Renja-K/L
harus selaras dengan penuangan pada RKA-K/L dan DIPA.
Seluruh sistem/aplikasi yang terkait harus dpastikan
menjamin integritas pemrosesan data tersebut, sehingga
tidak ada kesenjangan antara perencanaan dan
penganggaran

5. Memperkuat Proses Penelaahan RKA-K/L

Proses penelaahan terhadap usulan anggaran/RKA-K/L


harus dilakukan dengan cara standard, terintegrasi dan
tepat waktu. Kesesuaian usulan anggaran dengan program
dan rencana kinerja pemerintah harus dipastikan secara
andal dan memadai
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN RISIKO DAN PENGENDALIAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI RISIKO SISTEM SECARA UMUM

RISIKO PENGENDALIAN
#3 Kualitas Penganggaran yang Buruk 6. Memaksimalkan Peran Legislatif dalam Pembahasan APBN

DPR Ri yang mempunyai fungsi legislasi, anggaran dan


pengawasan harus diberdayakan secarra maksimal
dalam pembahasan rancangan UU APBN. Dengan peran
dan tanggung jawab yang dimilikinya, lembaga ini bisa
menyalourkan aspirasi umum masyarakat dengan
mengawal proses penyusunan anggaran, hingga
penetapan APBN.
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN RISIKO DAN PENGENDALIAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI RISIKO SISTEM SECARA UMUM

RISIKO PENGENDALIAN
#4 Fraud yang berawal dari ranah penganggaran 1. Pemilihan Petugas Penyusun Anggaran yang Berintegritas
Pegawai yang diberikan tugas dan tanggung jawab dipilih
Proses penyusunan anggaran melibatkan berbagai institusi
dan diseleksi oleh unit organisasi dengan integritas yang
pemerintahan, baik Pemerintah Pusat yang diwakili Presiden,
cukup dan bertanggung jawab. Mekanisme seleksi dan
dan para Menteri/Kepala Lembaga pada setiap kementerian
asesmen perlu dirancang untuk mendapatkan sumber
negara/lembaga dengan DPR RI. Proses penganggaran yang daya tersebut dengan maksimal
meliputi proses teknokratis dan politis terkadang
menimbulkan kepentingan yang berbeda, bahkan tidak 2. Pemisahan Tugas yang Cukup
sedikit yang berpotensi menjadi titik awal Fraud/kecurangan
pada saat proses penyusunan APBN. Bentuk fraudi ini, Personel yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran
memungkinkan terjadi mulai dari skala kecil hingga skala dilakukan pemisahan tugas dan tanggung jawab yang
besar sistematis yang melibatkan antar lembaga. berbeda, sesuai dengan peran maisng-masing, baik dalam
ranah pengambilan kebijakan, pelaksanaan pekerjaan,
penggunaan dan pelaksanaan aplikasi/sistem informasi
terkait penyusunan anggaran.
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN RISIKO DAN PENGENDALIAN

Relevant, Applicable, Impactful, and Accessible


PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI RISIKO SISTEM SECARA UMUM

RISIKO PENGENDALIAN
#4 Fraud yang berawal dari ranah penganggaran 3. Rotasi Jabatan dan Cuti wajib
Dalam rangka mencegah penyalahgunaan wewenang,
pelaksanaan rotasi jabatan dan cuti wajib perlu dilakukan,
sehingga potensi ancaman dapat dihindari.

4. Pakta Integritas
Organisasi perlu menerapkan pakta integritas kepada para
personel yang terlibat dalam penyusunan anggaran,
seperti larangan menerima gratifikasi, pemberian sanksi
atas pelanggaran, dsb.

5. Konfigurasi Sistem/Aplikasi yang Memadai

Sistem/aplikasi yang digunakan untuk proses


penyusunan anggaran hendaknya diterapkan berbagai
bentuk pengendalian akses, pengendalian input,
pengendalian proses dan pengendalian output,
sehingga dapat mencegah penyalahgunaan data dan
informasi oleh yang tidak berhak.
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN RISIKO DAN PENGENDALIAN

Relevant, Applicable, Impactful, and Accessible


PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI RISIKO SISTEM SECARA UMUM

RISIKO PENGENDALIAN
#4 Fraud yang berawal dari ranah penganggaran 6. Memperkecil Peluang Terjadinya Fraud
Untuk memitigasi fraud, langkah memperkecil peluang
fraud dapat dilakukan dengan berbagai metode dan teknik

7. Pengawasan Masyarakat
ntegritas
Masyarakat dapat melakukan pengawasan atas
pelaksanaan penyusunan APBN, potensi penyimpangan,
dan memberikan masukan dan kontrol kepada pemerintah
dan aparat penegak hokum.

8. Penegakan Hukum yang Tegas

Pelanggaran harus ditindaklanjuti dengan penegakan


hokum yang tegas dalam rangka menimbulan efek jera
bagi para pelaku, dan mencegah terjadinya potensi
tindak fraud.
SELESAI
Relevant, Applicable, Impactful, and Accessible

Anda mungkin juga menyukai