Anda di halaman 1dari 11

Nama : Siti Arifah

NIM : 041911333010
Mata Kuliah : Pengelolaan Keuangan Publik
Tugas : Resume Week-3

Perencanaan dan Penganggaran Daerah (2)

ANALISIS CONTOH RPJP; RPJMD; DAN RKPD


KOTA SURABAYA

RPJP
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) merupakan perencanaan makro politis
berwawasan 20 (dua puluh) tahun dan memuat visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang
yang selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJM – Daerah) setiap lima tahun sekali.

Daerah : RPJPD
Proses penyusunan RPJPD harus dilakukan melalui proses partisipatif, yang membawa
konsekuensi pentingnya setiap tahapan proses dapat dilakukan evaluasi dan dikritisi oleh semua
stakeholders. Penyusunan RPJPD Kota Surabaya harus mengacu pada RPJP Nasional dan
RPJPD Provinsi Jawa Timur, melalui review kebijakan pembangunan. (Undang-undang Nomor
17 Tahun 2007 dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009)

Proses penyusunan RPJPD Surabaya


Sistematika Penulisan RPJPD Kota Surabaya 2005-2025
 BAB I : Pendahuluan
 BAB II : Gambaran Umum Kondisi Daerah
 BAB III : Analisa Isu-isu Strategis
 BAB IV : Visi dan Misi Daerah
 BAB V : Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Daerah
 BAB VI : Kaidah Pelaksanaan

Tujuan yang ingin dicapai dengan penyusunan RPJPD Kota Surabaya:


 Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan dalam pencapaian tujuan
pembangunan daerah,
 Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar ruang,
antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah,
 Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
dan pengawasan,
 Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan, dan
 Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

Sasaran Pokok Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Surabaya


Sesuai dengan Visi pembangunan jangka panjang yang juga telah tercantum dalam RPJPD Kota
Surabaya, dalam waktu 20 (dua puluh) tahun mendatang, pelaksanaan pembangunan Kota
Surabaya diharapkan dapat mewujudkan kota Surabaya sebagai kota perdagangan dan jasa
internasional berkarakter lokal yang cerdas, bersih, manusiawi, dan berbasis ekologi.

RPJMD
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah penjabaran dari visi,
misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD serta
memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Strategi
Berdasarkan RPJMD Kota Surabaya, terdapat Penjabaran atas strategi pembangunan daerah
Kota Surabaya dalam kurun waktu dari tahun 2022 hingga tahun 2026 yaitu sebagai berikut :
 Strategi 1 : Penguatan Daya Saing untuk Mendukung Kota Surabaya sebagai
Pusat Perdagangan Nasional dan Dunia.
 Strategi 2 : Pengembangan Infrastruktur Hijau dan Sistem Transportasi Perkotaan
Terpadu.
 Strategi 3 : Pemerataan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang Unggul,
Bermartabat dan Mandiri.
 Strategi 4 : Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif yang Berdampak pada
Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran.
 Strategi 5 : Peningkatan Pengembangan Kualitas Tata Kelola Pemerintah,
Reformasi Birokrasi dan Layanan Publik.
 Strategi 6 : Mewujudkan Keharmonisan Sosial, Keamanan dan Ketentraman
Wilayah serta Pencegahan dan Mitigasi Bencana Berbasis Masyarakat.

Arah kebijakan
Arah Kebijakan pembangunan Kota Surabaya Tahun 2021 – 2026 dirumuskan berdasarkan
Strategi Umum yang dijabarkan pelaksanaannya dalam lima tahun ke depan. Sehingga dapat
diketahui Tema Kebijakan tahunan sebagai pedoman penyusunan Prioritas dalam RKPD.
RKPD
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan penjabaran dari hasil Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), dengan mengacu Rencana Kerja Pemerintah (RKP),
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur, kondisi lingkungan strategis
daerah, hasil evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun sebelumnya dan
Rancangan Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja-PD). (Pasal 2)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) memuat rancangan kerangka ekonomi daerah,
program prioritas pembangunan daerah serta rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju, baik
yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat. (Pasal 3)

Tema RKPD Kota Surabaya


Dalam menentukan tema RKPD Kota Surabaya dilakukan penyesuaian tema pembangunan
dimana pada Rancangan Awal (Ranwal) RKPD 2021 tema pembangunan Kota Surabaya adalah
“Mewujudkan visi Pembangunan : Surabaya Kota Sentosa Yang Berkarakter dan Berdaya Saing
Global Berbasis Ekologi" disesuaikan menjadi “Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan
Reformasi Sosial dengan fokus pembangunan Pemulihan Industri,Pariwisata dan Investasi,
Reformasi Sistem Kesehatan Nasional, Reformasi Sistem Jaring Pengaman Sosial dan Reformasi
Sistem Ketahanan Bencana guna Mewujudkan Visi Pembangunan Kota Surabaya”

Tujuan Dan Sasaran Pembangunan Kota Surabaya


Dalam penyusunan dokumen RKPD Tahun 2021 berpedoman pada RPJMD Kota Surabaya
Tahun 2016-2021, serta mengacu pada RKP Tahun 2021 serta RPJMN 2020-2024 guna
keselarasan dengan prioritas pembangunan nasional. Visi pembangunan Kota Surabaya
sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kota Surabaya Tahun 2016-2021 yaitu: "Surabaya Kota
Sentosa yang Berkarakter dan Berdaya Saing Global Berbasis Ekologi"

Isu Strategis Kota Surabaya


Isu strategis Kota Surabaya yang telah tercantum dalam RPJMD Kota Surabaya Tahun 2016-
2021 tersebut masih relevan, untuk Tahun 2021 sebagai berikut:
1. Kebutuhan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dalam persaingan global;
2. Terpeliharanya stabilitas, ketentraman, dan ketertiban umum dalam kerukunan tata
kehidupan bermasyarakat;
3. Keseimbangan pembangunan dan pelestarian lingkungan dalam mendukung keberlanjutan
ekologi;
4. Melestarikan budaya lokal untuk menjunjung tinggi nilai-nilai luhur kehidupan masyarakat;
5. Posisi strategis Kota Surabaya yang berpotensi sebagai penghubung perekonomian dalam
skala nasional dan internasional;
6. Peningkatan infrastruktur untuk mendukung peran dan daya saing kota surabaya dalam
menghadapi persaingan global;
7. Tuntutan masyarakat terhadap tata kelola pemerintahan yang baik.

Prioritas Pembangunan Kota Surabaya


Perubahan yang terjadi akibar Covid-19 mengakibatkan perlunya penyesuaian prioritas
pembangunan Kota Surabaya tahun 2021, sehingga prioritas pembangunan Kota Surabaya
sebagai berikut:
1. Pemulihan ekonomi lokal melalui pengembangan inovasi produk dan jasa serta industri
kreatif
2. Penataan ruang yang terintegrasi dan memperhatikan daya dukung kota serta infrastruktur
dan utilitas kota yang terpadu dan efisien
3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Masyarakat melalui pendidikan dan sistem kesehatan
yang berkualitas serta pemberdayaan masyarakat dengan menciptakan seluas-luasnya
kesempatan berusaha
4. Penguatan nilai-nilai budaya lokal dalam sendi sendi kehidupan masyarakat
5. Peningkatan Ketahanan Pangan
6. Peningkatan sarana dan prasarana lingkungan dan permukiman yang ramah lingkungan
7. Peningkatan Keamanan dan Ketertiban
8. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik

ANALISIS CONTOH KUA, PPAS; RKA/DPA; APBD


KOTA SURABAYA

KUA Kota Surabaya

Perubahan Kebijakan Umum APDB Tahun 2020


Pada awal tahun 2020, Pemerintah Kota Surabaya mengacu Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 di
Lingkungan Pemerintah Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2020
tentang Pengutamaan Penggunaan Alokasi Anggaran untuk Kegiatan Tertentu, Perubahan
Alokasi, dan Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Pandemi Covid-19 yang
terjadi pada awal semester tahun 2020, tidak hanya membawa dampak pada bidang kesehatan
namun pada sektor perekonomian dan keuangan. Sebagai upaya penanganan Covid-19 perlu
dilakukan langkah-langkah yang cepat dan tepat terutama dalam kebijakan pengelolaan
keuangan daerah dengan memprioritaskan anggaran untuk penanganan dampak penularan
COVID-19.

Pandemi Covid-19 telah berpengaruh terhadap aktivitas perekonomian sehingga salah


satu dampaknya adalah penurunan pendapatan daerah. Pada tahun 2020 pendapatan daerah
terdapat pengurangan target sebesar Rp.993.824.046.600 atau -10,94% dari
Rp9.083.086.853.714,- menjadi Rp8.089.262.807.114,-.

Terjadinya Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan meningkatnya beban ekonomi


masyarakat sehingga Pemerintah Kota Surabaya memberikan kelonggaran atas kewajiban
pembayaran pajak daerah agar sektor perekonomian segera pulih, dengan menetapkan :

a. Peraturan Walikota Nomor 31 Tahun 2020 tentang Penghapusan Sanksi Administrasi Denda
Pajak Bumi dan Bangunan kepada Masyarakat sebagai Dampak Penyebaran Wabah Corona
Virus Disease 2019 (COVID 19) di Kota Surabaya, tanggal penetapan 1 Juli 2020

b.PeraturanWalikotaNomor23Tahun2020tentangPemberianInsentifPajak Daerah dalam Rangka


Penanganan Dampak Ekonomi sebagai akibat Penyebaran Wabah Corona Virus Disease
(COVID-19) di Kota Surabaya, tanggal penetapan 8 Mei 2020

c.Peraturan Walikota Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penghapusan Sanksi Administratif terhadap
denda Pajak Bumi dan Bangunan kepada Masyarakat dalam Rangka Hari Jadi Kota Surabaya ke
727, tanggal penetapan 26 Maret 2020

PPAS Kota Surabaya

Perubahan PPAS APBD berisi program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran
perubahan APBD yang diberikan kepada Perangkat Daerah (PD) untuk setiap program dan
kegiatan setelah disepakati dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara APBD yang telah disepakati dengan
DPRD Kota Surabaya akan digunakan sebagai acuan bagi PD dalam penyusunan Rencana Kerja
Anggaran Perangkat Daerah (RKA-PD) yang memuat program dan kegiatan serta Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Perangkat Daerah (DPA-PD) yang dapat diubah untuk dianggarkan
dalam perubahan APBD.

Realisasi Pendapatan Daerah berdasarkan hasil rekonsiliasi Badan Pengelolaan Keuangan


dan Pajak Daerah dengan Perangkat Daerah yang telah dilaksanakan pada tanggal 27 Juli sampai
dengan 6 Agustus 2020 maka realisasi sampai dengan Triwulan II Tahun 2020, mencapai
35,98% dari target APBD terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) tercapai sebesar 35,48%
dari target sebesar Rp5.584.627.122.979,-. Dana Perimbangan tercapai sebesar 47,58% dari
target yang ditetapkan sebesar Rp2.266.326.381.130,- dan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang
Sah tercapai sebesar 16,94% dari target Rp1.232.133.349.605,-

RKA Kota Surabaya


RKA adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan,
rencana belanja program dan kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Kementerian
atau Lembaga (K/L) serta rencana pembiayaan serta prakiraan maju untuk tahun berikutnya.
RKA dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) termasuk dokumen penjabaran dan
penganggaran. Berisi program atau kegiatan dan anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan
semua kegiatan tersebut. Sedangkan RKA dari satuan kerja perangkat daerah atau OPD/DPA
memuat rencana pendapatan. Dirinci mulai dari rincian objek pendapatan, pembiayaan, belanja
dan prakiraan maju untuk tahun-tahun berikutnya. Semua hal tersebut haruslah dikuasai oleh
aparatur sipil negara sehingga hasil kerjanya bisa maksimal dan sesuai tujuan awal.

Proses Penyusunan RKA SKPD dan K/L


 Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) yang dialokasikan untuk setiap program SKPD
berikut rencana pendapatan dan pembiayaan sehingga PPA digunakan sebagai acuan
dalam penyusunan RKA-SKPD;
 Sinkronisasi dan sinergitas dalam rangka menyamakan persepsi dan langkah sinergitas
program kerja tahun berikutnya antar SKPD dengan kinerja SKPD berkenaan sesuai
standar pelayanan minimal yang ditetapkan;'
 Selanjutnya hasil diskusi Forum SKPD yang telah disepakati dimuat dalam Berita Acara
Forum SKPD dalam rangka sebagai acuan penyusunan Rencana Kerja Tahun Anggaran
berikutnya untuk mendukung pembangunan nasional dan daerah;
 RKA-SKPD yang telah disusun oleh Kepala SKPD disampaikan kepada Pejabat
Pengelola Keuangan Daerah (PPKD);
 Dokumen sebagai lampiran meliputi KUA, PPA, kode rekening APBD, format RKA-
SKPD, analisis standar belanja dan standar satuan harga.
 RKA-SKPD memuat rencana pendapatan, belanja untuk masing-masing program dan
kegiatan menurut fungsi untuk tahun yang direncanakan, dirinci sampai dengan rincian
objek pendapatan, belanja, dan pembiayaan, serta prakiraan maju untuk tahun berikutnya.

Tujuan Penyusunan RKA


Penyusunan RKA memiliki beberapa tujuan untuk menyempurnakan rencana yang telah
disusun agar organisasi dapat mempermudah pengawasan dalam operasionalnya, yaitu antara
lain:
 RKA digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dana dan
penggunaan dana.
 Untuk mengadakan pembatasan jumlah dana yang digunakan.
 Untuk merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis penggunaan dana sehingga
dapat mempermudah pengawasan dalam operasionalnya.
 Untuk merasionalkan sumber dana dan penggunaan dana agar dapat mencapai hasil yang
maksimal.
 Untuk menampung dan menganalisa serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan
dengan keuangan sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal dan dapat mencapai
tujuan yang diharapkan.

Format RKA
RKA-SKPD dan K/L terdiri dari rencana kerja SKPD dan K/L dan anggaran yang diperlukan
untuk melaksanakan rencana kerja dimaksud. Pada bagian rencana kerja berisikan informasi
mengenai visi, misi, tujuan, kebijakan, program, hasil yang diharapkan, kegiatan, serta output
yang diharapkan. Sedangkan pada bagian anggaran berisikan informasi mengenai biaya untuk
masing-masing program dan kegiatan untuk tahun yang direncanakan yang dirinci menurut jenis
belanja, prakiraan maju untuk tahun berikutnya, serta sumber dan sasaran pendapatan SKPD dan
K/L.

APBD Kota Surabaya


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD
ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun, mulai
dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.

Fungsi APBD
 Sebagai dasar kebijakan menjalankan keuangan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah
daerah untuk masa tertentu yaitu satu tahun anggaran.
 Sebagai pemberian kuasa dari pihak legislatif yaitu DPRD kepada kepala daerah sebagai
pimpinan eksekutif untuk melakukan pengeluaran dalam rangka menjalankan roda
pemerintahan daerah.

Prinsip Penyusunan APBD


1. sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dan kemampuan pendapatan daerah;
2. tidak bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi;
3. berpedoman pada RKPD, KUA dan PPAS;
4. tepat waktu, sesuai dengan tahapan dan jadwal yang telah ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan;
5. dilakukan secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan rasa keadilan, kepatutan, manfaat untuk masyarakat dan taat pada
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
6. APBD merupakan dasar bagi Pemerintah Daerah untuk melakukan penerimaan dan
pengeluaran daerah

Komponen Pembentuk APBD


 Pendapatan
pendapatan utamanya berasal dari tiga sumber : Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui
pajak dan retribusi Transfer dari pusat, dan Pendapatan lainnya.
 Belanja
Bagian ini menunjukkan perkembangan total belanja dalam periode 3 (tiga) tahun.
 Surplus/Defisit
Pada bagian ini ditunjukkan aktual pendapatan, belanja, dan surplus/defisit dalam periode
3 (tiga) tahun.
 Pembiayaan
Pos ini menggambarkan transaksi keuangan pemda yang dimaksudkan untuk menutup
selisih antara Pendapatan dan Belanja Daerah,

Anda mungkin juga menyukai