Anda di halaman 1dari 78

[RENCANA STAREGI BISNIS] [2022-2027]

PUSKESMAS WALUYA Page i


[RENCANA STAREGI BISNIS] [2022-2027]

KATA PENGANTAR

Sesuai amanat Undang–undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaaan Badan Layanan Umum (PPK –BLUD), serta
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, maka Puskesmas WaluyaKabupaten
Bekasi menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB). Demi memenuhi kebutuhan masyarakat
terutama masyarakat Kabupaten Bekasi akan pelayanan rujukan Spesialistik serta sejalan dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bekasi, maka dibutuhkan
perencanaan strategis yang baik oleh Puskesmas WaluyaKabupaten Bekasi. Perencanaan strategis
berlandaskan terhadap faktor-faktor eksternal dan internal rumah sakit.

RSB Puskesmas WaluyaKabupaten Bekasi tahun 2022-2027 merupakan rencana kegiatan


pengembangan Puskesmas Waluya Kabupaten Bekasi yang bersifat strategis untuk lima tahun
kedepan. RSB dibuat sebagai salah satu persyaratan administratif menjadi Puskesmas yang
diterapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). RSB ini
merupakan digunakan sebagai dasar menyusun Rencana Kerja dan Anggaran tahunan (RBA).

Terima kasih atas peran serta berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung
sehingga Rencana Strategis Bisnis tahun 2022-2027 ini dapat tersusun, Semoga Rencana
Strategis Bisnis yang tersusun ini dapat menjadi pedoman untuk mencapai kinerja optimal dalam
rangka mewujudkan visi dan misi Puskesmas Waluya Kabupaten Bekasi yang telah ditetapkan.

Bekasi , 22 Oktober 2021

Pimpinan BLUD Puskesmas Waluya

Hj. Ipah Latipah, S.SiT,MM

NIP. 19690808 199101 2 002

PUSKESMAS WALUYA Page ii


DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR……..…………………………………………… ii

DAFTAR ISI……..……..……………………………………………… iii

Bab I Pendahuluan ………………………………………………. 01

A. LATAR BELAKANG……………..…………………... 01

B. LANDASAN HUKUM………………………………... 03

C. MAKSUD DAN TUJUAN..……………………………. 04

Bab II GAMBARAN PELAYANAN…………………………….. 05

A. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR……………….. 05

B. SUMBER DAYA……………………………………….. 14

C. KINERJA PELAYANAN……………………………….. 17

Bab III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS…………… 25

A. GAMBARAN UMUM….. …………………………….. 25

B. DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT………….. 27

C. ANALISIS ISU STRATEGIS………………………..….. 36

Bab IV RENCANA KINERJA……………………….…………… 56

D. PETA RENCANA ….………………………………….. 57

E. RENCANA KINERJA………………………..………….. 65

Bab V PENUTUP ………………………………………………….. 69

LAMPIRAN……..……..………………………………………………… 70
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2022-2027]

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh
kesinambungan antar program dan kegiatan, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang
telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat,
penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional. Pilar paradigma sehat
dilakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan
promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan
dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan
peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan
intervensi berbasis resiko kesehatan. Jaminan Kesehatan nasional dilakukan dengan strategi
perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan kendali biaya.

Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Bekasi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,


kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap warga masyarakat agar terwujud derajad
kesehatan yang setinggi-tingginya, dengan ditandai oleh penduduknya yang berperilaku
hidup bersih dan sehat dan hidup dalam lingkungan yang sehat, serta memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata di seluruh
wilayah Kabupaten Bekasi. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan pembangunan
kesehatan baik oleh pemerintah kota, masyarakat, maupun swasta.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, dan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan,
pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah, Pemerintah Daerah
Kabupaten Bekasi perlu menyiapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP),
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) yang dilaksanakan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(MUSRENBANG) oleh unsur penyelenggaraan pemerintahan di daerah dengan melibatkan
masyarakat.

PUSKESMAS WALUYA Page 1


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 260 dan 261 menyebutkan bahwa proses
penyusunan perencanaan pembangunan daerah dikoordinasikan, disinergikan, dan
diharmonisasikan oleh perangkat daerah yang membidangi perencanaan pembangunan
daerah. Perencanaan pembangunan daerah disusun menggunakan pendekatan teknokratik,
partisipatif dan politis, serta menggunakan pendekatan yang mempertemukan perencanaan
yang bersifat dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Kajian akademis merupakan salah
satu bentuk pendekatan teknokratis dalam perencanaan pembangunan. Pendekatan
teknokratis menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan
sasaran pembangunan daerah.

Sesuai dengan ketentuan pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 bahwa
Bappeda dalam penyusunan rancangan awal RPJMD harus berpedoman pada RPJPD dan
memperhatikan RPJM Nasional, kondisi lingkungan strategis di daerah, serta hasil evaluasi
terhadap pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan penjabaran visi,


misi, dan program Walikota yang memuat kebijakan umum pembangunan daerah, kebijakan
umum keuangan daerah, strategi dan program perangkat daerah, lintas perangkat daerah, dan
program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan
kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan


langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Rencana strategis
merupakan proses berkelanjutan dan sistematis yang terintegrasi dengan dokumen
perencanaan lainnya, baik di tingkat pusat maupun daerah. Melalui perencanaan strategis
dapat diperoleh informasi tentang visi, misi, strategi dan kebijakan, tujuan, sasaran dan
aktivitas organisasi serta cara mencapai tujuan dan sasaran tersebut dengan memperhatikan
tugas pokok dan fungsi instansi yang bersangkutan. Rencana Strategis Bisnis Puskesmas
Waluya Kabupaten Bekasi merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang
memuat program–program pembangunan Kesehatan yang merupakan penjabaran dari
kebijakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan visi dan misi Puskesmas Waluya
Kabupaten Bekasi yang akan dilaksanakan langsung oleh Puskesmas Waluya Kabupaten
Bekasi maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun waktu tahun 2022-
2027.

Untuk maksud tersebut perlu dilakukan analisis tentang berbagai aspek yang ada di
lingkungan internal maupun eksternal Puskesmas Waluyadalam bentuk penyusunan Rencana
Bisnis Strategis Puskesmas WaluyaKabupaten Bekasi Tahun 2022-2027 sebagai Badan
Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi. Melalui
program jangka menengah 5 (lima) tahunan yang tertuang dalam Rencana Bisnis Strategis
Puskesmas Waluya Kabupaten Bekasi Tahun 2022-2027
diharapkan mampu menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Puskesmas Waluya
tiap tahun. Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Waluya Kabupaten Bekasi Tahun 2022-2027
merupakan penjabaran Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Tahun 2022-2027 yang
merupakan penjabaran dokumen perencanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Bekasi 2022-2027 dari visi, misi dan program Kepala Daerah,
yang dalam proses penyusunannya berpedoman kepada RPJP Daerah dengan memperhatikan
RPJMD.

Melalui program jangka menengah 5 (lima) tahunan yang tertuang dalam Rencana Strategis
Bisnis Puskesmas Waluya Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi 2022-2027 diharapkan
mampu menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Puskesmas Waluya Dinas
Kesehatan tiap tahun. Renstra Puskesmas Waluya Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Tahun
2022-2027 merupakan penjabaran dokumen Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi
Tahun 2022-2027 dan dokumen perencanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Bekasi 2022-2027 dari visi, misi dan program Kepala Daerah,
yang dalam proses penyusunannya berpedoman kepada RPJP Daerah dengan memperhatikan
RPJMD. Renstra tersebut juga bersinergi dengan RPJMN.

Renstra Kementrian Kesehatan Tahun 2015 – 2019, dan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Bekasi. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi Dinas Kesehatan dan dijabarkan setiap tahun ke dalam Rencana Kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Bekasi sebagai pedoman dalam penyusunan RKA Dinas Kesehatan
Kabupaten Bekasi yang mengacu pada Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Anggaran
Sementara (PPAS). Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi juga merefleksikan rencana
program yang ada di dalam renstra Dinas Kesehatan Propinsi Kabupaten Bekasi agar tetap
sinergis dalam penyusunan perencanaan kegiatan tiap tahunnya.

B. LANDASAN HUKUM
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 58 Th 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.

 Peraturan Menteri dalam negeri No 61 th 2007 tentang Pedoman teknis pengelolaan


keuangan badan layanan umum daerah.

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 74 th 2012 tentang Pengelolan keuangan


badan layanan umum.

 Peraturan Menteri Keuangan No 66 / PMK.02/ 2006 tentang Tata cara penyusunan,


pengajuan, penetapan, dan perubahan rencana bisnis dan anggaran serta dokumen
pelaksanaan anggaran badan layanan umum.
 Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pembentukan,
Susunan, Kedudukan, dan Tugas Pokok Dinas Daerah

C. MAKSUD DAN TUJUAN


1. MAKSUD
Rencana Strategis Puskesmas Waluya Kabupaten Bekasi disusun dengan maksud
menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar wilayah, antar ruang,
antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah, serta sebagai
pedoman bagi seluruh personil organisasi Puskesmas Waluya Kabupaten Bekasi dalam
rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan untuk lima tahun mendatang
melalui pelaksanaan program dan kegiatan di bidang kesehatan.

2. TUJUAN
Penyusunan Rencana Strategis Puskesmas Waluya Kabupaten Bekasi tahun 2022-2027
dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang tujuan, sasaran, program,
dan kegiatan serta indikator kinerja Puskesmas Waluya Kabupaten Bekasi. Sedangkan
tujuan penyusunan Rencana Strategis Puskesmas Waluya Kabupaten Bekasi tahun 2022-
2027 adalah:

a. Menjamin keselarasan antara tujuan dan sasaran pembangunan Pemerintah Kabupaten


Bekasi dengan Puskesmas Waluya Kabupaten Bekasi dan Dinas Kesehatan Kabupaten
Bekasi, sehingga akan bermanfaat bagi proses perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pertanggungjawaban bagi Puskesmas Waluya Kabupaten Bekasi.
b. Sebagai pedoman dalam menyusun Rencana Bisnis Anggaran dan Rencana Kerja
Puskesmas Waluya tiap tahun.
BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

A. TUGAS , FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

UPTD Puskesmas adalah unit pelaksana teknis untuk menunjang operasional Dinas
Kesehatan dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bekasi.

UPTD Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

1. FUNGSI
UPTD Puskesmas mempunyai fungsi pelayanan kesehatan strata pertama, pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan dan penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
2. TUGAS
Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, UPTD Puskesmas
mempunyai rincian tugas :
a. mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan serta
melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan
masyarakat;
b. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan
kegiatan Puskesmas;
c. menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis sesuai
bidang tugasnya;
d. melaksanakan upaya kesehatan masyarakat;
e. melaksanakan upaya kesehatan perorangan;
f. melaksanakan pelayanan upaya kesehatan/ kesejahteraan ibu dan anak, Keluarga
Berencana, perbaikan gizi, perawatan kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pemberantasan penyakit, pembinaan kesehatan lingkungan, penyuluhan kesehatan
masyarakat, usaha kesehatan sekolah, kesehatan olah raga, pengobatan termasuk
pelayanan darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut, laboratorium
sederhana, upaya kesehatan kerja, kesehatan usia lanjut, upaya kesehatan jiwa,
kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya serta pembinaan pengobatan tradisional;
g. melaksanakan pembinaan upaya kesehatan, peran serta masyarakat, koordinasi semua
upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, pelaksanaan rujukan medik, pembantuan
sarana dan pembinaan teknis kepada Puskemas Pembantu, unit pelayanan kesehatan
swasta serta kader pembangunan kesehatan;
h. melaksanakan pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader
pembangunan di bidang kesehatan dan pengembangan kegiatan swadaya masyarakat di
wilayah kerjanya;
i. melaksanakan pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan;
j. melaksanakan ketatausahaan dan urusan rumah tangga UPTD;
k. melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja UPTD;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

3. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi Puskesmas Waluya ditetapkan berdasarkan Peraturan


Kabupaten Bekasi Nomor 46 Tahun 2012 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan,
Fungsi dan Rincian Tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi.
1. Bagan Struktur Organisasi
(lihat lampiran 1)
Rincian Tugas dan tanggungjawab masing masing jabatan sebagai berikut :
a) Kepala UPTD Puskesmas
b) Sub. Bag Tata Usaha dipimpin oleh kepala yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada kepala UPTD.
c) Kelompok Jabatan Fungsional yang dalam melaksanakan tugas dikoordinasikan
oleh tenaga fungsional yang ditunjuk dan berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada kepala UPTD. Tenaga fungsional yang ada di Puskesmas Waluya
terdiri dari :
a) Medis :
1. Dokter Umum
b) Paramedis
1. Perawat
2. Bidan
3. Nutrisionis
4. Asisten Apoteker
5. Rekam Medis
c) Petugas Jaga Malam
2. Struktur Organisasi Setelah BLUD
a. Pejabat fungsional teknis :
1) Jabatan fungsional dokter umum
2) Jabatan fungsional nutrisionis
3) Jabatan fungsional perawat
4) Jabatan fungsional bidan
5) Jabatan fungsional asisten apoteker
6) Jabatan fungsional penyuluh kesehatan masyarakat
7) Jabatan fungsional Perekam Medik
b. Jabatan fungsional umum
1) Pengadministrasian Umum dan pengurus barang
2) Penatalaksana Kepegawaian dan Pengurus barang
3) Bendahara Penerimaan BLUD
4) Bendahara Pengeluaran BLUD
5) Pembuat Dokumen Penerimaan
6) Pembuat Dokumen Pengeluaran
7) Verifikator SPP dan SPM
8) Verikator SPJ
9) Analis perncanan,Evaluasi dan Penyususnan Laporan keuangan
10) Penatalaksana data,Informasi dan Sistem Informasi Kesehatan
11) Petugas pendaftran
12) Pengemudi Mobil Ambulance
13) Petugas kebersihan/Cleaning Servis
14) Surveilans

3. Adapun Uraian tugas sebagai berikut :

No. Jabatan Uraian Tugas


1 Kepala Puskesmas a. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi,
sebagai Pimpinan mengendalikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan
BLUD BLUD;
b. Menyusun renstra bisnis BLUD;
c. Menyiapkan RBA;
d. Mengusulkan calon pejabat pengelola keuangan dan pejabat
teknis kepada kepala daerah sesuai ketentuan;
e. Menetapkan pejabat lainnya sesuai kebutuhan BLUD selain
pejabat yang telah ditetapkan dengan peraturan perundangan-
undangan; dan
f. Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja
operasional serta keuangan BLUD kepada kepala daerah.

a. Mengkoordinasikan penyusunan RBA


2 Kepala
b. Menyiapkan DPA BLUD
Sub Bag TU sebagai c. Melakukan pengelolaan dan pendapatan dan Biaya
Pejabat Pengelola d. Menyelenggarakan pengelolaan kas
Keuangan e. Melakukan pengelolaan utang piutang
f. Menyusun kebijakan pengelolaan barang, asset tetap dan
investasi
g. Menyelenggarakan sistem informasi menejemen keuangan
h. Menyelenggarakan akuntasi dan penyusunan laporan keuangan
i. Ka. Sub Bag TU Juga mempunyai Tugas :
 Menyelenggarakan urusan umum
 Menyelenggarakan urusan kepegawaian
 Menyelenggarakan urusan keuangan
 Menyelenggarakan urusan perencanaan dan evaluasi
 Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi
 Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja
Subbagian Tata Usaha.

3 Pejabat Teknis Kelompok jabatan fungsional yang langsung memberikan


fungsional pelayanan kesehatan kepada masyarakat
A Dokter Umum Tugas :
1. Melakukan pemeriksaan dan pemberian terapi sesuai
pedoman dan instruksi kerja.
2. Melakkukan penanganan kegawatadaruratan medic.
3. Menerima konsultasi atau rujukan dari unit lain dan
melakukan rujukan spesialistik jika diperlukan
B Bidan Tugas :
1. Melakukan pelayanan kesehatan ibu (hamil dan menyusui),
bayi sehat (imunisasi), balita dan anak pra sekolah(tumbuh
kembang)
2. Melakukan pelayanan kesehatan reproduksi.
3. Melakukan pelayanan keluarga Berencana.
4. Melakukan asuhan kebidanan.
5. Melakukan tindakan kebidanan.
6. Melakukan sterilisasi alat alat (untuk tindakan kebidanan).
7. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan setiap
hari.
C Perawat Tugas :
1. Membantu dokter dalam penanganan pasien.
2. Membantu dokter dalam penanganan kegawatdaruratan
medic.
3. Melakukan asuhan keperawatan.
4. Melakukan sterilisasi alat alat medis.
5. Melakukan pemeliharaan alat alat diagnostik.
6. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan setiap
hari.
D Asisten Apoteker 1. Menerima resep
2. meracik obat
3. Membuat pencatatan dan pelaporan obat setiap hari
4. Menyiapkan dan mengecek ketersediaan obat untuk
Pelayanan kesehatan
5. Memasukan kedalam simpus obat
6. Membuat laporan bulanan baik obat habis pakai maupun
barang medis habis pakai .

E Nutrisionis Tugas :
1. Menerima laporan dan membimbing kader kesehatan berada
dibawah tanggung jawabnya.
2. Bertanggung jawab terhadap pelayanan konsultasi gizi, baik
rujukan dari dokter, dokter gigi, KIA, maupun, langsung dari
pendaftaran.
3. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
pelayanan setiap hari.
l Perekam Medik Tugas :
1. Melakukan pengecekan terhadap fungsi server(monitor,
CPU, mouse, keyboard, UPS).
2. Melakukan backup data pasien setiap bulan.
3. Memastikan anti virus yang ada pada kondisi up to date.
Wewenang :
1. Melakukan kerjasama dengan pihak 3 dalam hal service
kerusakan dan upgrade.
2. Membuat usulan pembelian barang.
4 Jabatan Fungsional Adalah kelompok jabatan yang melaksanakan ketugasan
Umum administrasi umum maupun keuangan dan tata graha
1. Mengkoordinasikan penyusunan RBA;
a Pelaksana Keuangan
2. Menyiapkan DPA-BLUD;
3. Melakukan pengelolaan pendapatan dan biaya;
4. Menyelenggarakan pengelolaan kas;
5. Melakukan pengelolaan utang-piutang;
6. Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap dan
investasi;
7. Menyelenggarakan sistim informasi manajemen keuangan; dan
8. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan
keuangan
b Bendahara Penerima 1. Berkewajiban memperhatikan keamanan pengelolaan
BLUD dan penyimpanan keuangan
2. Bertanggungjawab atas uang yang dikelolanya
3. Melaksanakan tatausaha penerimaan keuangan di puskesmas
4. membuat Buku Kas Umum (BKU) dan melaporkan kepada
Kuasa Pengguna Anggaran setiap bulan, selambat-lambatnya
tanggal 5 pada bulan berikutnya
5. membuat dan melaporkan register penutupan Kas dan buku
laporan penutupan kas setiap bulan setelah menyusun BKU dan
melaporkan kepada Kuasa Pengguna Anggaran setiap bulan,
selambat-lambatnya tanggal 5 pada bulan berikutnya

c Bendahara Pengeluaran 1. menerima dan membayarkan uang untuk keperluan belanja


BLUD daerah pada unit kerja
2. menatausahakan dan mempertanggugjawabkan uang untuk
keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD
pada Unit Kerja
3. mengajukan surat permintaan pembayaran uang persediaan
(SPP-UP) untuk permintaan uang muka kerja yang bersifat
pengisian kembali (revolving) yang tidak dapat dilakukan
dengan pembayaran langsung
4. mengajukan surat permintaan pembayaran ganti uang (SPP-
GU) untuk permintaan pengganti uang persediaan yang
tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung
5. mengajukan surat permintaan pembayaran tambahan uang
persediaan (SPP-TU) untuk permintaan tambahan uang
persediaan guna melaksanakan kegiatan yang bersifat
mendesak dan tidak dapat digunakan untuk pembayaran
langsung dan uang persediaan
6. mengajukan surat permintaan pembayaran langsung (SPP-LS)
untuk permintaan pembayaran langsung kepada pihak ketiga
atas dasar perjanjian kontrak kerja atau surat perintah kerja
lainnya dan pembayaran gaji denganjumlah, penerima,
peruntukan dan waktu pembayaran tertentu
7. membuat Buku Kas Umum (BKU) dan melaporkan kepada
Kuasa Pengguna Anggaran setiap bulan, selambat-lambatnya
tanggal 5 pada bulan berikutnya
8. menatausahakan buku panjar, buku tunai, buku pajak, buku
SP2D, serta buku bantu lainnya untuk kelancaran pelaksanaan
pertanggungjawaban keuangan untuk keperluan belanja daerah
dalam rangka pelaksanaan APBD pada Unit Kerja
9. membuat laporan administratif, laporan fungsional dan buku
perincian per rekening per objek belanja dan melaporkan
kepada Kuasa Pengguna Anggaran setiap bulan, selambat-
lambatnya tanggal 5 pada bulan berikutnya
10. membuat dan melaporkan register penutupan Kas dan buku
laporan penutupan kas setiap bulan setelah menyusun BKU dan
melaporkan kepada Kuasa Pengguna Anggaran setiap bulan,
selambat-lambatnya tanggal 5 pada bulan berikutnya

d Akuntansi 1. Melaksanakan sistem akuntansi BLUD mulai dari tahapan


pejurnalan sampai dengan penyusunan neraca saldo
2. Menyiapkan laporan keuangan BLUD

e Pembuat Dokumen 1. men-entri data penerimaan ke SIPKD


Penerimaan dan 2. membantu bendahara untuk menyusun laporan bulanan dan
Pengeluaran tahunan
3. menyiapkan dokumen SPP dan SPM
4. mengadministrasi dokumen keuangan (bend-24)
5. membantu menyiapkan lampiran SPJ penerimaan dan
pengeluaran

f Verifikator SPP dan 1. Meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang
Pembuat SPM disampaikan oleh bendahara pengeluaran dan
diketahui/disetujui oleh PPTK
2. Meneliti kelengkapan SPP-UP, SSP-GU, SPP-TU, serta
penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan undang-undang yang diajukan oleh bendahara
pengeluaran
3. Melakukan verifikasi SPP dan menyiapkan SPM

g Verifikator SPJ 1. Meneliti kelengkapan dokumen laporan pertanggungjawaban


dan keabsahan bukti-bukti pengeluaran yang dilampirkan
2. Menguji kebenaran perhitungan atas pengeluaran per rincian
obyek yang tercantum dalam ringkasan per rincian obyek
3. Menghitung pengenaan PPN/PPh atas beban pengeluaran per
rincian obyek
4. Menguji kesesuaian SPM dan SP2D yang diterbitkan periode
sebelumnya
5. Melakukan verifikasi harian atas penermaan

h Analis Perencanaan, 1. Mengkoordinasi pengumpulan data perencanaan kegiatan dan


Evaluasi dan anggaran di puskesmas
Penyusunan Laporan 2. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan realisasi
Keuangan anggaran
3. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan dan realisasi keuangan
secara bulanan, tribulan dan tahunan.
4. Menyediakan data realisasi keuangan untuk penyusunan
laporan keuangan
5. Menyusun laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dalam lingkup unit kerja

i Pengadministrasi 1. menerima naskah dinas yang disampaikan melalui pengantat


Umum dan Pengurus pos, faximile, e-mail, caraka, atau perorangan
Barang 2. menentukan unit pengolah, kode klasifikasi dan indeks naskah
dinas
3. melakukan pencatatan, pengendalian, pengiriman dan
penyimpanan naskah dinas masuk dan naskah dinas keluar
4. melakukan pemeliharaan arsip
5. melaksanakan pengelolaan barang daerah yang ada di
puskesmas (barang medis dan non medis)
6. melaksanakan peng-administrasian pengelolaan barang
daerah yang ada di puskesmas
7. menyusun laporan bulanan, semesteran dan tahunan

1. melaksanakan penatalaksanaan kepegawaian di puskesmas


j Penatalaksana
2. melaksanakan administrasi pengurusan gaji
Kepegawaian dan
Pengurus Gaji
1. Mengkoordinasikan pengumpulan data SP2TP (LB 1 – LB4)
Penatalaksana Data,
2. Mengkoordinasikan pengumpulan data capaian program (SPM
Informasi dan Sistem
bidang Kesehatan dan MDGs)
Informasi Kesehatan
3. Menyusun profil kesehatan wilayah kerja puskesmas
Umbulharjo II
4. Menyusun hasil kinerja puskesmas
5. Mengkordinasikan pengumpulan data untuk penyusunan
rencana kerja puskesmas tahun berikutnya

1. Mendaftar pasien yang berobat setiap hari


k Petugas Pendaftaran
2. Mendistribusikan status pasien ke masing-masing poli sesuai
poli tujuan (umum, lansia, anak, gigi, lab, KIA)
3. Mengadministrasi alur pendaftaran mulai pasien dating sampai
pasien pulang (merekam perjalanan status pasien)

l Pengemudi Mobil 1. Bertanggungjawab terhadap pemeliharaan mobil puskesmas


Ambulan keliling
2. Mengantar pasien rujukan ke rumah sakit

m Petugas 1. Melaksanakan tugas untuk membersihkan lantai, ruangan,


Kebersihan/Cleaning jendela, kamar mandi setiap hari
Service 2. Bertanggungjawab atas kebersihan taman dan linen di
puskesmas

n Petugas Jaga Malam 1. Menjaga keamanan lingkungan dalam gedung puskesmas dan
lingkungan puskesmas di malam hari
2. Menjaga kebersihan lingkungan dalam gedung puskesmas dan
lingkungan puskesmas di malam hari

o Surveilans 1. Melakukan pengamatan secara terus menerus di wilayah


kelurahan sesuai tanggung jawab wilayahnya
2. Mendata kejadian yang ditemui saat melakukan pengamatan
3. Melaporkan kejadian epidemiologi penyakit ke koordinator
surveilens puskesmas dan atau coordinator surveilens dinas
kesehatan Kabupaten Bekasi
4. Menindaklanjuti laporan masyarakat terkait kejadian yang
bersifat epidemiologi
5. Memotivasi warga untuk melaksanakan tindakan antisipasi
agar kejadian kesakitan tidak terulang dan atau lebih parah

p Penjaga Malam Tugas :


1. Menjaga keamanan didalam dan lingkungan puskesmas.
2. Membantu mengatur kelancaran dan keamanan barang milik
pelanggan(kendaraan).
3. Menghidupkan generator jika listrik mati di luar jam kerja
dan menghubungkannya dengan lemari er untuk vaksin.
4. Menerima telepon yang masuk ke Puskesmas.
Wewenang :
1. Mengatur jadwal/methode kerja harian satpam.
q Pengemudi Tugas :
1. Menjaga serta merawat kendaraan dinas roda empat.
2. Selalu siap melaksanakan tugas/kegiatan puskesmas yang
memerlukan kendaraan roda empat.
3. Membantu di unit pendaftaran apabila diperlukan.
Wewenang :
1. Mengatur jadwal/method kerja harian Pengemudi
B. SUMBER DAYA
1. SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia yang ada di Puskesmas Waluya Kabupaten Bekasi menurut
jabatan dalam tugas pelayanan kesehatan sebagaimana tertuang dalam tabel 2.4 berikut ini :

Tabel 2.4 : Sumber Daya Manusia di Puskesmas Waluya tahun 2021

NO JABATAN JML TK. PENDIDIKAN KET


1 Kepala Puskesmas 1 S 1 Kedokteran Gigi PNS
S 2 Manajemen
2 Kepala Sub.Bag TU 1 PNS
Administrasi Publik
2 S 1 Kedokteran Umum PNS
3 Dokter Umum Tenaga Kontrak
1 S 1 Kedokteran Umum
Puskesmas
1 S 1 Kedokteran Gigi PNS
4 Dokter Gigi
1 S 1 Kedokteran Gigi Tenaga Kontrak
Puskesmas
5 Perawat 1 S1 Ners PNS
1 D 4 Keperawatan PNS
1 D 3 Keperawatan PNS
1 D 3 Keperawatan PNS
6 Perawat Gigi 1 D 4 Perawat Gigi PNS
1 D 3 Perawat Gigi PNS
7 Bidan 3 D 3 Kebidanan PNS
D 3 Kesehatan
8 Sanitarian 1 PNS
Lingkungan
9 Nutrisionis 1 D 3 Gizi PNS
Tenaga Kontrak
1 D 3 Gizi
Puskesmas
D3
10 Laboran 2 PNS
Analis Kesehatan
11 Promkes 1 D3 Hiperkes PNS
Tenaga Kontrak
1 Apoteker
12 Farmasi Puskesmas
1 S1 Farmasi PNS
3 Asisten Apoteker PNS
1 D 3 Rekam Medis PNS
13 Rekam Medis Tenaga Kontrak
1 D 3 Rekam Medis
Puskesmas
14 Psikolog 1 S 2 Psikolog Tenaga Kontrak Dinkes
15 Surveilans Kelurahan 3 SLTA Naban
16 Kasir 1 S1 Ekonomi PNS
1 SLTA PNS
17 Petugas Pendaftaran
1 SD PNS
18 Tenaga Administrasi 1 SLTA Naban
19 Tenaga Akuntansi 1 D3 Akuntansi Tenaga Kontrak Dinkes
20 Pengelola Barang 1 SLTA PNS
1 SLTA PNS
21 Tata Usaha Tenaga Kontrak
1 S1
Puskesmas
22 Sopir Ambulance 1 SLTA PNS
Tenaga Kontrak
23 Petugas Keamanan 1 SLTA
Puskesmas
Tenaga Kontrak
24 Petugas Kebersihan 2 SLTA
Puskesmas
Jumlah 44 Orang
Sumber : Data Kepegawaian Puskesmas Waluya 2021
Jumlah karyawan di Puskesmas Waluya Kabupaten Bekasi ada 44 orang yang terdiri
dari 24 jenis jabatan dalam pelayanan kesehatan baik secara langsung maupun tidak langsung
(tenaga medis, paramedis dan non kesehatan). Berdasarkan jenis ketenagaan dan jumlahnya,
karyawan di Puskesmas WaluyaKabupaten Bekasi, terdiri dari :
a. PNS : 30 Orang
b. Naban : 4 Orang
c. Tenaga Kontrak Perorangan : 10 Orang

2. PROGRAM PELAYANAN DAN INOVASI


A. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Perkesmas
Di Puskesmas Waluya ada 5 kegiatan esensial dan 1 kegiatan perkesmas. Lima
Kegiatan Esensial tersebut melputi :
a. Kesehatan Ibu Anak (KIA) dan Keluarga Berencana
b. Pelayanan Gizi
c. Pelayanan Kesehatan Promosi Kesehatan
d. Pelayanan Kesehatan Lngkungan
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
B. Upaya Perawatan Kesehatan masyarakat
Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) merupakan salah satu
upaya puskesmas yang mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan
memadukan ilmu/ praktik keperawatan dengan kesehatan masyarakat lewat dukungan
peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara
menyuluh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal
sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya.
C. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a. Upaya Pelayanan UKGS

UKGS adalah suatu komponen dari UKS dan merupakan tehnis pelayanan
kesehatan gigi dan mulut bagi anak sekolah yang pelaksanaannya disesuaikan
dengan kebutuhan tumbuh kembang anak.
b. Upaya Pelayanan Lansia
Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun
keatas.
c. Upaya Pelayanan Kesehatan Jiwa
Upaya Kesehatan Jiwa adalah setiap kegiatan untuk mewujudkan derajat
kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga dan masyarakat dengan
pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative yang diselenggarakan
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
D. Upaya Kesehatan Perorangan, Farmasi dan Laboratorium
1. Upaya Kesehatan Perorangan
Upaya kesehatan perorangan di Puskesmas Waluya meliputi : poli umum, poli gigi
dan mulut, poli KIA KB dan imunisasi, poli gizi, laboratorium, Farmasi, kasir,
loket pendaftaran dan konseling psikologi
2. Farmasi
Pelayanan Kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk
mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah Obat dan masalah yang
berhubungan dengan kesehatan.
3. Laboratorium
Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran,
penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan
bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit,
kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan
dan kesehatan masyarakat.

C. KINERJA PELAYANAN
1. KINERJA PELAYANAN
Upaya kesehatan Perorangan, Farmasi dan Laboratorium
a. Pelayanan Kesehatan Umum
JUMLAH KUNJUNGAN
PEMERIKSAAN
TAHUN 2021

POLI UMUM
18052
Usia ( 15 tahun s/d 54 tahun )

POLI LANSIA
12176
Usia ( 55 tahun s/d 150 tahun )

POLI ANAK
6782
Usia ( 0 hari s/d 14 tahun )

b. Pelayanan Kesehatan Gigi


JUMLAH KUNJUNGAN
PEMERIKSAAN
TAHUN 2021

Pencabutan gigi tetap 537

Pencabutan gigi susu 483

Penambalan gigi tetap 680

Penambalan gigi susu 26


Penambalan gigi sementara 524

Pengobatan gigi dan jaringan mulut 905

Scalling 528

Lain-lain perawatan (bongkar protesa, dsb) 569

c. Pelayanan Kesehatan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)


JUMLAH KUNJUNGAN
PEMERIKSAAN
TAHUN 2021

ANC (Antenatal Care) dan PNC (Post Natal Care) 1009

Imunisasi 1475

KB 747

d. Pelayanan Kesehatan Farmasi


JUMLAH KUNJUNGAN
KETERANGAN
TAHUN 2021

Farmasi 61057

e. Pelayanan Kesehatan Laboratorium


JUMLAH KUNJUNGAN
PEMERIKSAAN
TAHUN 2021

HEMATOLOGI
1. Haemoglobin
2. Angka Leukosit
3. Angka Thrombosit
4676
4. Hitung Jenis Leukosit
5. Haematokrit
6. Laju Endap Darah
7. Golongan Darah
8. Rhesus
PARASITOLOGI
2
1. Malaria
2. Feses
KIMIA DARAH
1. Gula Darah Puasa
2. Gula Darah 2 Jam PP 5068
3. Gula Darah Sewaktu
4. Cholesterol
5. Trigliserida
6. Asam Urat
7. LDL
URINOLOGI
1. Protein Urin 1710
2. Reduksi Urin
3. Sedimen Urin
IMUNOLOGI
1. PP Test
2. HIV
951
3. HBSAG
4. Syphilis
5. Leptospira Test
6. NS 1
BAKTERIOLOGI 1140
1. BTA

f. Pelayanan Kesehatan Gawat Darurat/Tindakan


JUMLAH KUNJUNGAN
KETERANGAN
TAHUN 2021

Pelayanan Tindakan 576

g. Pelayanan Kesehatan Home Care


JUMLAH KUNJUNGAN
KETERANGAN
TAHUN 2021

Pelayanan Home Care 14

h. Pelayanan Psikologi
JUMLAH KUNJUNGAN
KETERANGAN
TAHUN 2016

Pelayanan Psikologi 293


REKAPITULASI PERHITUNGAN CAKUPAN KOMPONEN KEGIATAN
KINERJA PUSKESMAS

Puskesmas : WALUYA
Kota : KABUPATEN BEKASI
Tahun 2020

No. Kegiatan / Variabel Pencapaian %


1 Promosi Kesehatan 85,22
2 Kesehatan Lingkungan 97,19
3 Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana 89,69
4 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 81,85
5 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular 93,26
6 Upaya Pengobatan 102,53
7 Upaya Kesehatan Pengembang 97,92

CAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL


PUSKESMAS WALUYAKA BUPATEN BEKASI TAHUN
2020
CAPAIAN TAHUN 2020
N SASA TARGE SASARA DESEMBER
INDIKATOR SPM
O RAN T (%) N BARU
A %
KIA
1 Pelayanan Kesehatan dasar :
a. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 222 96 180 174 96,67
b. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 44 100 36 42 116,67
c. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
212 100 181 181 100
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

d. Cakupan pelayanan nifas 212 96 181 180 99,45


e. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang
31 100 27 25 92,59
ditangani
f. Cakupan kunjungan bayi 202 90 183 167 91,26
g. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
3 100 3 3 100
Immunization (UCI)
h. Cakupan pelayanan anak balita 889 85 835 726 86,95
i. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI
54 100 - -
pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin
j. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
1 100 - -
(BB/TB)
k. Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan
559 100 470 84,08
setingkat
223
l. Cakupan peserta KB aktif 2911 78 2911 76,71
3
m. Cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit
m.1. AFP Rate per 100.000 Penduduk < 15 th 100
m.2. Penemuan Penderita Pnemonia balita 72 100 53 73,61
m.3. Penemuan pasien TB baru BTA + 16 94 14 87,5
m.4. Penemuan DBD yang ditangani 30 100 98 326,67
m.5. Penemuan Penderita Diare 532 100 500 93,98496
n. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat 703
6743 100 104,3452
miskin 6
2 Pelayanan Kesehatan Rujukan :
a. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien Bukan indikator untuk
100
masyarakat miskin puskesmas
b. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang
Bukan indikator untuk
harus diberikan sarana kesehatan (RS) di 100
puskesmas
kabupaten/Kota
3
Penyelidikan Epidemiologi dan
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa/KLB
a. Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang
3 100 3 100
dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
4 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
a. Cakupan Desa Siaga Aktif 3 80 3 100
2. KINERJA KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI


PUSKESMAS WALUYA
LAPORAN OPERASIONAL
Yang Berakhir: 31-12-2021

Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %


Tahun 2021 Tahun 2020
PENDAPATAN
Pendapatan Jasa Layanan 935.257.200 1.020.218.300 109,08 778.680.000 866.018.350 111,22
Pendapatan Hasil
Kerjasama 16.919.700 14.006.000 82,78 14.502.600 10.146.500 69,96
Pendapatan Usaha
Lainnya 15.858.100 18.169.720 114,58 13.593.197 13.200.567 97,11
Sub Jumlah 968.035.000 1.052.394.020 108,71 806.775.797 889.365.417 110,24
BELANJA
Belanja Operasi
Belanja Pegawai 664.671.927 566.492.058 85,23 566.057.949 533.661.463 94,28
Belanja Barang dan Jasa 400.584.250 322.590.504 80,53 330.719.900 243.048.309 73,49
1.065.256.17
Sub Jumlah 889.082.562 83,46 896.777.849 776.709.772 86,61
7
Belanja Modal
Belanja Modal Peralatan
176.570.000 107.788.050 61,05 66.532.300 64.831.050 97,44
dan Mesin
Belanja Modal Gedung
dan Bangunan
Sub Jumlah 176.570.000 107.788.050 61,05 66.532.300 64.831.050 97,44
Surplus/Defisit (273.791.177) 55.523.408 (156.534.352) 47.824.595
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
PUSKESMAS WALUYA
NERACA
PER : 31-12-2021

31-Des-2021 31-Des-2020 Selisih


ASET
ASET LANCAR
KAS DAN SETARA KAS
1110103 Kas BLUD di BPD KABUPATEN BEKASI 329.313.955 273.790.547 55.523.408
1110201 Kas BLUD Di Bendahara Penerimaan 0 0 0
1110301 Kas BLUD Di Bendahara Pengeluaran 0 0 0
PIUTANG USAHA 0
1130106 Piutang Perusahaan Kerjasama 22.391.000 17.376.500 5.014.500
PERSEDIAAN 0
1150101 Persediaan Obat-Obatan 41.420.903 29.420.455 12.000.448
1150206 BHP Farmasi 917.600 2.570.000 (1.652.400)
1150207 BHP Laboratorium 15.364.267 17.505.811 (2.141.544)
1150209 BHP Gigi 9.928.500 18.346.700 (8.418.200)
1150212 BHP Umum 11.135.629 8.578.690 2.556.939
1150304 Persediaan Vaksin 6.059.884 6.336.773 (276.889)
1150501 Bahan Alat Tulis Kantor 5.966.064 3.647.850 2.318.214
1150506 Bahan Komputer 3.935.000 1.362.000 2.573.000
1150611 Bahan Cetak 4.883.250 7.548.000 (2.664.750)
1150703 Persediaan Bahan Percontohan 4.697.400 2.386.450 2.310.950
1150805 Persediaan Alat Listrik Lainnya 4.596.500 3.261.500 1.335.000
1150903 Persediaan Bahan Kebersihan Lainnya 2.434.950 2.437.625 (2.675)
UANG MUKA 0
1160101 Uang Muka Kegiatan 0 0 0
ASET TETAP 0
PERALATAN DAN MESIN 0
1320102 Alat Besar 1.450.000 3.800.000 (2.350.000)
1320103 Alat Angkutan 1.560.000 1.560.000 0
1320414 Pemadam Kebakaran 3.500.000 0 3.500.000
1320501 Almari 5.247.400 0 5.247.400
1320502 Brankas 5.854.966 0 5.854.966
1320503 Filling Cabinet/Rak/Lemari Besi 1.756.100 0 1.756.100
1320506 Kipas Angin/ Exhause Fan 10.867.011 5.757.011 5.110.000
1320508 Alat Kantor /Rumah tangga 368.229.928 436.807.875 (68.577.947)
1320602 PC 56.229.583 21.579.583 34.650.000
1320603 Notebook/Laptop 9.946.897 9.946.897 0
1320604 Printer 13.108.034 9.108.034 4.000.000
1320608 Ups/Stabilizer 4.230.000 2.630.000 1.600.000
1320611 Perangkat Lunak Komputer 14.943.500 14.943.500 0
1320701 Meja Kerja 1.700.000 0 1.700.000
1320703 Kursi Kerja 4.699.158 2.528.222 2.170.936
1320704 Kursi Rapat 6.285.600 0 6.285.600
1320903 Gordyn 16.999.600 16.999.600 0
1321001 Kamera 7.017.948 1.299.900 5.718.048
1321003 Proyektor 14.020.000 0 14.020.000
1321004 Televisi 6.000.000 0 6.000.000
1321005 Alat studio dan komunikasi 27.136.350 27.136.350 0
1321301 Alat Kedokteran Umum 427.050.678 518.080.130 (91.029.452)
1321302 Alat Kedokteran Gigi 6.085.000 0 6.085.000
1321401 Alat-Alat Laboratorium 75.486.819 80.554.093 (5.067.274)
GEDUNG DAN BANGUNAN 0
1330101 Gedung Dan Bangunan Rumah Sakit 1.285.200.000 1.285.200.000 0
ASET TETAP LAINNYA 0
408.000 408.000 0
1350101 Buku Perundang-Undangan
2.838.057.474 2.832.908.096
Total 5.149.378
ASET
0
0
KEWAJIBAN
0
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
0
UTANG PAJAK 0 0 0
2130101 Utang Pajak
BIAYA YANG MASIH HARUS 0
DIBAYAR 1.964.890 2.155.825 (190.935)
2140101 Biaya Yg Msh Harus Dibayar - Listrik 137.707 212.980 (75.273)
2140102 Biaya Yg Msh Harus Dibayar - Telepon 45.726.530 39.392.050 6.334.480
2140105 Biaya Yg Msh Harus Dibayar - Lainnya 47.829.127 41.760.855 6.068.272
Total KEWAJIBAN 0
0
EKUITAS 0
EKUITAS 0
2.232.064.817 2.403.179.490 (171.114.673)
EKUITAS TIDAK TERIKAT
255.064.324 62.000.035 193.064.289
3110101 Ekuitas Awal
170.195.779 193.064.289 (22.868.510)
3110102 Surplus Dan Defisit Tahun Lalu 57.374.808 57.374.808 0
3110103 Surplus Dan Defisit Tahun Berjalan
0
3110104 Ekuitas Donasi 75.528.619 75.528.619 0
EKUITAS TERIKAT PERMANEN 2.790.228.347 2.791.147.241 (918.894)
3130101 Ekuitas Terikat Permanen 2.838.057.474 2.832.908.096 5.149.378
Total EKUITAS
Total KEWAJIBAN DAN EKUITAS
BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS

A. GAMBARAN UMUM
1. Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Waluya Kabupaten Bekasi

a. Geografis
UPTD Puskesmas Waluya Kabupaten Bekasi merupakan salah satu dari dua puskesmas
yang terdapat di Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi.Terletak di jalan Hibrida No.
194 Miliran, Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo.Wilayah kerja Puskesmas
Umbulharjo IIKabupaten Bekasi meliputitiga kelurahan yaitu Kelurahan Semaki, Kelurahan
Muja Muju dan Kelurahan Tahunan.
1) Jarak Wilayah sebagai berikut :
 Jarak Puskesmas UH II dengan Kantor Kecamatan sekitar 1 Km.
 Jarak Puskesmas UH II dengan Kantor Kelurahan Semaki sekitar 800 M.
 Jarak Puskesmas UH II dengan Kantor Kelurahan MujaMuju sekitar 600M.
 Jarak Puskesmas UH II dengan Kantor Kelurahan Tahunan sekitar 1,2 Km.

2) Batas Wilayah sebagai berikut :


 Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Mergangsan dan Pakualaman.
 Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Gondokusuman.
 Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Banguntapan Bantul dan Kota Gede.
 Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Umbulharjo I dan Kecamatan Banguntapan
Bantul.

3) Luas Wilayah Kerja Puskesmas WaluyaKabupaten Bekasi


Wilayah kerja Puskesmas WaluyaKabupaten Bekasi meliputi 3 (tiga) kelurahan
dengan luas wilayah untuk masing-masing kelurahan sebagaimana tertuang pada tabel
berikut:

Tabel 2.1. Luas Wilayah Kerja Puskesmas WaluyaKabupaten Bekasi

Kelurahan Luas Wilayah Jumlah RT Jumlah RW

Semaki 65.9 ha 34 10

Muja Muju 153.4397 ha 55 12

Tahunan 77.6425 ha 20 12

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bekasi, 2016


Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa total luas wilayah kerja Puskesmas
WaluyaKabupaten Bekasi yaitu : 296,98 ha terdiri atas 33 RW 138 RT.

b. Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Umbulharjo IIKabupaten Bekasi
hampir setiap tahun mengalami kecenderungan kenaikan jumlah. Berdasarkan data dari Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Bekasi tahun 2016 tercatat 24.934
jiwa yang terdiri dari Laki-laki 12.220 jiwa, Perempuan 12.714 jiwa. Adapun distribusi
jumlah penduduk berdasarkan kelurahan sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

Tabel. 2.2 Distribusi Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas WaluyaKabupaten Bekasi
menurut Kelurahan, Tahun 2016

Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah

Semaki 2488 2648 5136

Muja Muju 5266 5479 10745

Tahunan 4466 4587 9053

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bekasi, 2016

Tabel. 2.3 Distribusi Jumlah Kepala Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas WaluyaKabupaten
Bekasi menurut Kelurahan, Tahun 2016

Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah

Semaki 1223 394 1617

Muja Muju 2586 722 3308

Tahunan 2230 627 2857


Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bekasi, 2016

Berdasarkan tabel 2.2 dan tabel 2.3 maka, distribusi terbesar berasa di Kelurahan Muja
Muju. Hal ini sebanding dengan luas wilayah kelurahan Muja Muju yang menduduki urutan
pertama dilihat dari luas wilayah jika dibandingkan dengan 2 (dua) kelurahan yang lain.

c. Pendidikan dan Sosial Ekonomi.


Gambar 2.1 memperlihatkan proporsi distribusi penduduk berdasarkan lulusan
pendidikan. Masyarakat dengan lulusan pendidikan SLTA/sederajat menduduki proporsi
paling banyak dengan presentase 28%, diikuti prosentase jumlah penduduk tidak/belum
sekolah 14%, lulusan SLTP/sederajat 12%, penduduk yang belum tamat SD/sederajat 11%,
tamat SD/sederajat10%, D3/akademi sebanyak 5%, kemudian lulusan S-2 2%

STRATA-IISTRATA-III
2%0%
AKADEMI/DIPLO
MA III/SARJANA DIPLOMA TIDAK/BLM BELUM TAMAT
MUDA IV/STRATA I SEKOLAH SD/SEDERAJAT 11%
5% 17% 14%
DIPLOMA I/II 1% TAMAT SD/SEDERAJAT
10%

SLTA/SEDERAJAT
28%SLTP/SEDERAJAT
12%

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bekasi, 2016


Gambar 2.1Distribusi penduduk di wilayah kerja PuskesmasUmbulharjo II
berdasarkan pendidikan, tahun 2016.

Distribusi penduduk berdasarkan pendidikan paling banyak berada pada tingkat


pendidikan menengah (SLTA 28 % dan SLTP 12 %) sebesar 38 %.Penduduk yang
mempunyai tingkat pendidikan tinggi ada 24 % menjadi urutan ke dua pada distribusi
penduduk berdasarkan pendidikan.

B. DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT


1. MORTALITAS
Mortalitas (angka kematian) digunakan sebagai ukuran derajat kesehatan untuk melihat
status kesehatan penduduk dan keberhasilan pelayanan kesehatan dan upaya pengobatan yang
dilakukan.
a. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan register PWS-KIA Puskesmas WaluyaKabupaten Bekasi tahun 2016
diketahui jumlah kelahiran hidup di wilayah kerja Puskesmas WaluyaKabupaten Bekasi
adalah 202 kelahiran hidup dengan distribusi Semaki 44 kelahiran hidup, Muja Muju 78
kelahiran hidup dan Tahunan 80 kelahiran hidup.
Berikut tabel jumlah kematian bayi dan jumlah kelahiran hidup di wilayah kerja
Puskesmas WaluyaKabupaten Bekasi pada tahun 2016.

Tabel 4.1 Distribusi jumlah kelahiran dan kematian bayi di wilayah kerja Puskesmas
WaluyaKabupaten Bekasi tahun 2016

LAHIR LAHIR BAYI


KELURAHAN
HIDUP MATI MATI

SEMAKI 44 0 0

MUJA MUJU 78 0 1

TAHUNAN 80 0 1

Sumber : Register PWS KIA Puskesmas Umbulharjo II, 2016

Pada tahun 2016 ada 2 kasus bayi lahir mati di wilayah kerja Puskesmas
WaluyaKabupaten Bekasi. 1 kasus bayi lahir mati di Kelurahan Muja Mujudan 1 kasus
bayi lahir mati di kelurahan Tahunan disebabkan karenaasfiksia neonatorum.
b. Angka Kematian Balita (AKABA)
AKABA adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang
dinyatakan sebagai angka per 1000 kelahiran hidup. AKABA merepresentasikan peluang
terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun.
Kematian balita yang ada dikelurahan Tahunan disebabkan karena diagnosa
Kematian Asfiksia/Gangguan nafas, Aspirasi Susu. Upaya yang sudah dilakukan
puskesmas adalah puskesmas telah memberikan penyuluhan mengenai kematian bayi baru
lahir baik di dalam gedung maupun di wilayah dan memberikan materi kelas ibu.

c. Angka Kematian Ibu (AKI) ) per 100.000 kelahiran hidup


Pengertian Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate) adalah Jumlah
kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan dan paska persalinan per 100.000
kelahiran hidup pada masa tertentu.Angka pengukuran risiko kematian wanita yang
berkaitan dengan peristiwa kehamilan.
KEMATIAN IBU THN
2016
11

SMKMMTHN

Sumber : Register PWS KIA Puskesmas Umbulharjo II, 2016

Gambar 4.1 Jumlah Kematian Ibu pada tahun 2016 di Puskesmas WaluyaKabupaten
Bekasi
Pada tahun 2016 ada 2 jumlah kematian ibu yang dilaporkan di wilayah kerja Puskesmas
WaluyaKabupaten Bekasi. 1 kasus kematian ibu terjadi di kelurahan Muja-Muju dengan
penyebab perdarahan nifas langsung setelah melahirkan, 1 kasus kematian ibu terjadi di
kelurahan Tahunan dengan penyebab penyakit jantung. Ibu post kuretase 1 minggu.

2. MORBIDITAS
Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari suatu
penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun
waktu tertentu.

a. Pola 10 besar Penyakit Terbanyak pada Puskesmas WaluyaKabupaten Bekasi Menurut


diagnosa pasien menunjukkan bahwa kasus terbanyak merupakan
penyakit hipertensi primer. Rincian mengenai 10 besar penyakit terbanyak dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.2 Pola 10 besar Penyakit Terbanyak di Puskesmas WaluyaKabupaten Bekasi tahun
2016

KASUS
NO. KODE ICD NAMA L P
BARU

Nasopharingitis Akut
1 J00 1166 1532 2700
(common cold)

2 K29 Gastritis 265 762 1028

3 J02 Pharingitis 400 599 1002

Demam krn sebab lain dan


4 R50 244 723 617
tidak diketahui

5 L30 Dermatitis lainnya 196 664 467

6 M79 Gangguan jaringan lunak 225 619 695


lainnya, NOS

7 R05 Batuk 220 281 501

8 K04.1 Necrosis of pulp 173 325 499

Other gastroenteritis and


9 A09 colitis of infectious and 224 271 495
unspecified origin

10 R51 Sakit kepala 132 356 488

Sumber : Sistem Informasi Puskesmas Umbulharjo II, 2016

b. Penyakit Potensial KLB


1) Pengendalian Penyakit
Kejadian penyakit dan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) sangat berkaitan
erat dengan beberapa hal sebagai berikut: 1) Adanya perubahan lingkungan yang
berakibat meluasnya tempat perindukan nyamuk penular demam berdarah; 2) mobilitas
penduduk yang cukup tinggi; 3) perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan
lebih panjang dari musim kemarau, serta, 4) menurunnya perhatian dan kepedulian
masyarakat terhadap upaya penanggulangan malaria secara terpadu.
Kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit demam berdarah (DBD) di
Puskesmas WaluyaKabupaten Bekasi antara lain penyuluhan DBD, survey jentik per
RT oleh kader jumantik, evaluasi community deal DBD, Pantauan Wilayah Terpadu
(Panter) dan gebyar jumantik tingkat kelurahan.

2) Pengendalian ISPA Pneumonia dan Diare

Muja Semak Tahuna


Muju i n
19156
1
8
2 1
0 3
9
5
2 1
1 5 1
3
3

201 201 201 201


3 4 5 6

Sumber : Laporan Bulanan ISPA Puskesmas Umbulharjo II, 2016

Gambar 4.2. Kunjungan ISPA pneumonia pada penderita bayi dan balita di Puskesmas
WaluyaKabupaten Bekasi
70
Pada tahun 2016 data kunjungan
6
0 ISPA Pneumonia pada penderita bayi dan balita
0
0
di Puskesmas WaluyaKabupaten
50 Bekasi mengalami kenaikan.
0
40
0
30 52
8
0
20
0
44
10 7
0
50
0
20

0
1
1

55
0
64
20

1
1
2

20
1
3

20

37
1
4

7
Sumber : Laporan Bulanan Diare Puskesmas Umbulharjo II, 2016
20
1
5

Gambar 4.3Data Jumlah Kasus Diare Ditangani di Puskesmas WaluyaKota


Yogyakarta
20
1
6

Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa jumlah kasus diare di Wilayah kerja
Puskesmas WaluyaKabupaten Bekasi tahun 2012 mengalami penurunan dibandingkan
tahun 2011 namun kembali terjadi kenaikan sejumlah 53 kasus di tahun 2013, 50 kasus
pada tahun 2014 dan kenaikan sejumlah 91 kasus pada tahun 2015 dan mengalami
penurunan sejumlah 264 kasus pada tahun 2016. Penyakit diare sangat erat
hubungannya dengan lingkungan serta perilaku, dikaitkan dengan kebiasaan cuci
tangan sebelum makan dan sesudah buang air.

3) Status Gizi

Sasaran Pemantauan Status Gizi pada tahun 2016 ada 955 anak. Berdasarkan
indikator BB/U terdapat gizi anak dengan status gizi baik 888 anak, anak dengan status
gizi lebih 39 anak, anak dengan status gizi buruk 2 anak, dan anak dengan status gizi
kurang 26 anak.

Diagram proporsi Pemantauan Status Gizi (PSG) berdasarkan indikator BB/U pada
balita di wilayah kerja Puskesmas Waluyaberdasarkan indikator antropometri bisa
dilihat pada gambar berikut :
HASIL PSG BERDASARKAN INDIKATOR BB/U
BULAN AGUSTUS TAHUN 2016
9 (1%)
46 (5%) 61 (7%)

815 (87%)

Sangat KurangKurangBaikLebih

Sumber : Register Gizi Puskesmas Umbulharjo II, 2016

Gambar 4.4. Hasil Cakupan Pemantauan Status Gizi Balita

Berdasarkan Indikator (BB/U)

Berdasarkan indikator BB/TB terdapat gizi anak dengan status gizi normal 815
anak, anak dengan status gizi gemuk 46 anak, anak dengan status gizi kurus 61 anak, dan
anak dengan status gizi sangat kurus 9 anak.
Diagram proporsi Pemantauan Status Gizi (PSG) berdasarkan indikator BB/TB
pada balita di wilayah kerja Puskesmas WaluyaKabupaten Bekasi berdasarkan indikator
antropometri bisa dilihat pada gambar berikut :
HASIL PSG BERDASARKAN INDIKATOR BB/TB
BULAN AGUSTUS TAHUN 2016
6 (1%)
76 (8%) 37 (4%)

812 (87%)

Sangat KurusKurusNormalGemuk

Sumber : Register Gizi Puskesmas Umbulharjo II, 2016

Gambar 4.5 Hasil Cakupan Pemantauan Status Gizi Balita


Berdasarkan Indikator (BB/TB)

Berdasarkan indikator TB/U terdapat gizi anak dengan statusgizi normal 812 anak,
anak dengan status gizi tinggi 76 anak, anak dengan status gizi sangat pendek 6 anak, dan
anak dengan status gizi pendek 37 anak.
Diagram proporsi Pemantauan Status Gizi (PSG) berdasarkan indikator TB/U pada
balita di wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo IIKabupaten Bekasi berdasarkan indikator
antropometri TB/U bisa dilihat pada gambar berikut :

HASIL PSG BERDASARKAN INDIKATOR TB/U


BULAN AGUSTUS TAHUN 2016
19 (2%) 16 (2%) 82 (9%)

814 (87%)

Sangat PendekPendekNormalTinggi

Sumber : Register Gizi Puskesmas Umbulharjo II, 2016

Gambar 4.6. Hasil Cakupan Pemantauan Status Gizi Balita Berdasarkan Indikator (TB/U)

Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai
akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya kemiskinan, perilaku hidup sehat
dan pola asuh/ pemberian makan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan yang
mengakibatkan anak menjadi pendek.
3. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
a. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Upaya pemberantasan demam berdarah terdiri dari 3 hal yaitu: 1) peningkatan
kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor ; 2) diagnosis dini dan pengobatan
dini; dan 3) peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD. Upaya
pemberantasan vektor ini yaitu dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan
pemeriksaan jentik berkala. Keberhasilan kegiatan PSN dapat diukur dengan Angka
Bebas Jentik (ABJ)
Angka Bebas Jentik (ABJ) sebagai tolak ukur upaya pemberantasan vektor
menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD. Angka bebas jentik
2013 - 2016 di wilayah kerja Puskesmas WaluyaKabupaten Bekasi diperlihatkan pada
tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3 Angka Bebas Jentik di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo IItahun 2013 – 2016

TAHUN ABJ (%)

2013 92,36

2014 91,91

2015 89,20
2016 93,96

Sumber : Register Kesehatan Lingkungan Puskesmas Umbulharjo II, 2016

GRAFIK : JUMLAH PENDERITA DBD & CFR


C
10 DI WILAYAH PUSKESMAS UH II TH.2012 - 1
0 F
90 20161 1
88

1
80

70
1
58
60
48
50 1

40
28 0
30 25

20
0
10
0 0 0
00

Penderit Meningga
a l

Gambar 4.7 Jumlah Penderita DBD dan CFR di Wilayah Puskesmas WaluyaTahun 2012 – 2016

JUMLAH PENDERITA DBD PER KELURAHAN DI WILAYAH


PUSKESMAS UH 2 TAHUN 2012-2016
45

40

35
Penderita

30

25

20

15

10

5
2012 2013 2014 2015 2016
0
SEMAKI 9 7 6 10 19
MUJA-MUJU 5 34 14 42 34
TAHUNAN 14 9 14 22 35

Gambar 4.8 Jumlah Penderita DBD Menurut Kelurahan dan Wilayah Kerja Puskesmas WaluyaTahun 2012 – 2016
4. Upaya Pengobatan
Kegiatan yang dilaksanakan adalah pelayanan kesehatan dasar termasuk pelayanan
kegawatdaruratan dan rujukan. Kegiatan pokok yang tercakup dalam upaya pelayanan
pengobatan adalah :
a. Jam Pelayanan Pendaftaran
Senin – Kamis : 07.30 – 12.00
Jum’at : 07.30 – 10.00
Sabtu : 07.30 – 11.00
b. Jenis Pelayanan

Klinik Umum : Senin s/d Sabtu

Klinik Gigi : Senin s/d Sabtu

Klinik KIA
 Ibu Hamil : Senin &Selasa
 Imunisasi Bayi : Rabu ( khusus BCG Rabu minggu ke 2 & 4)
 Imunisasi TT : Senin s.d Rabu
 KB : Kamis
c. Pelayanan Penunjang meliputi:
Farmasi : Senin s/d Sabtu
Laboratorium : Senin s/d Sabtu
Konsultasi Kes. Lingkungan: Senin s/d Sabtu
Konsultasi Gizi : Senin s/d Sabtu
Konsultasi Psikologi : Senin s/d Sabtu
d. Pelayanan Luar Gedung
Pelayanan luar gedung Puskesmas Waluyadilakukan dengan jalan puskesmas
keliling yang biasanya dipadukan dengan kunjungan ke posyandu dengan sasaran usia
lanjut maupun bayi/balita.Posyandu dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan di masing-masing Posyandu pada setiap RW di wilayah kerja Puskesmas
Umbulharjo II. Kegiatan yang memberdayakan peran kader wilayah ini juga melayani
pemeriksaan kesehatan dan pengobatan.
Disamping kegiatan posyandu yang melibatkan seluruh pegawai, Puskesmas
Waluyaaktif melaksanakan kegiatan P3K pada berbagai kegiatan.
e. Pelayanan kegawatdaruratan
Selama ini pelayanan kegawatdaruratan ditangani sebatas kemampuan dan
kompetensi Puskesmas.
Hasil kegiatan pelayanan pengobatan yang dilaksanakan di Puskesmas
WaluyaKabupaten Bekasi tahun 2016 dapat dilihat pada gambar 4.21 berikut :
UMUM GIGI KIA LABORA
T
Series1 2146 317 271 324

Sumber : Sistem Informasi Puskesmas Umbulharjo II, 2016

Gambar 4.9 Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan Klinik Tahun 2016

Jika dihitung rata - rata kunjungan pasien per bulan berdasarkan klinik tujuan adalah
sebagai berikut:
 Klinik Umum : 2146 pasien per bulan
 Klinik Gigi : 317 pasien per bulan
 Klinik KIA : 271 pasien per bulan
 Laboratorium : 324 pasien per bulan

C. ANALISIS ISU STRATEGIS

1. Kondisi Lingkungan yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja


Kondisi lingkungan meliputi kondisi Internal dan eksternal, dan untuk mengetahui seberapa
besar faktor-faktor yang mempengaruhi Pencapaian kinerja organisasi diperlukan analisis SWOT.
Dalam analisis SWOT, organisasi menilai kekuatan terhadap kelemahannya, dan peluang terhadap
ancaman dari pesaing. Ada 4 kuadran posisi organisasi hasil analisis SWOT Analisis SWOT
didasarkan pada peninjauan dan penilaian atas keadaan-keadaan yang dianggap sebagai kekuatan
(strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat). Setelah diketahui
gambaran mengenai posisi / keadaan organisasi saat ini, maka akan dapat ditentukan beberapa
alternatif langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja organisasi pada masa
yang akan datang dengan cara memaksimumkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada serta
meminimumkan kelemahan dan mengatasi ancaman yang dihadapi.
Dalam bentuk diagram, gambaran perusahaan pada saat ini berdasarkan analisis SWOT dapat
ditunjukkan sebagai berikut:

Peluang

I
II Stable
Aggressive

Selective Rapid
Kekuatan
X
Turn Arround
Kelemahan Conglomerat

Nice Concentric

III IV
Y
Ancaman

Anatomi Kuadran
a) Kuadran I

Dalam hal perusahaan pada posisi ini maka pengembangan dan pertumbuhan secara agresif sangat
terbuka karena organisasin memiliki kekuatan dan peluang yang cukup untuk itu. Pengembangan
yang dapat dilakukan antara lain dengan hal-hal sebagai berikut:

1) Penetrasi pasar, yakni meningkatkan volume usaha dengan upaya pemasaran yang lebih agresif
pada pasar yang telah ada (meningkatkan penguasaan pasar/pangsa pasar).
2) Pengembangan pasar, yakni meningkatkan volume usaha dengan upaya meluaskan pasar
(membuka pasar baru / segmentasi pasar).
3) Pengembangan produk, yakni meningkatkan volume usaha dengan mengembangkan produk-
produk baru baik penyempurnaan produk untuk pasar yang telah ada maupun penciptaan produk
baru.
b) Kuadran II

Organisasi yang ada pada kuadran ini akan tetap masih dapat berkembang / tumbuh apabila secara jeli
mampu memilih peluang dalam bersaing dengan menekan kelemahan yang ada. Beberapa pilihan
untuk berkembang antara lain dengan memperbaiki mutu layanan, pemberlakuan tarif yang kompetitif
(pricing policy), dan sebagainya.

c) Kuadran III

Organisasi yang berada pada kuadran ini kemungkinan untuk tumbuh / berkembang sangat kecil
bahkan organisasi terancam pailit, karena dihadapkan pada ancaman dengan berbagai kelemahan yang
dimiilikinya.
d) Kuadran IV

Organisasi yang berada di kuadran ini agar dapat tumbuh / berkembang harus melakukan upaya-upaya
diversifikasi usaha dengan cara pengayaan usaha atau menonjolkan produk unggulan tertentu, karena
beberapa kekuatan yang dimiliki akan berhadapan dengan beberapa ancaman yang menghadang, dan
semakin ekstensif terutama dengan diberlakukannya globalisasi ekonomi di segala bidang tidak
terkecuali bisnis kesehatan.

 Analisis SWOT
1. Analisis Internal (SW)
a. Sumberdaya Manusia

Kekuatan Kelemahan
No Obyek Yang dianalisa (S) (W)

1 2 3 -1 -2 -3
1 Jumlah pegawai belum sesuai analisa jabatan V
2 76% berstatus PNS V
IGD, Poli Umum, Gigi dilayani dokter /
3 V
dokter gigi
4 90% Bidan D3 V
5 50% Paramedis D3 V
6 Tenaga Fungsional lain lengkap V
7 Staf Administrasi kurang lengkap V
8 Kasir belum ada V
9 Tenaga rumah tangga cukup V
10 Tenaga keamanan (satpam) belum ada V
11 Tenaga teknis pemeliharaan cukup V
12 Sikap terhadap perubahan V
13 Kedisiplinan V
14 Komitmen pegawai terhadap Puskesmas V
JUMLAH 1 8 12 -2 -4 -3
TOTAL 21 -7
NILAI 14

b. Jenis Pelayanan dan mutu pelayanan

Kekuatan Kelemahan
No Obyek Yang dianalisa (S) (W)
1 2 3 -1 -2 -3
1 Pelayanan Dasar sesuai standart V
2 Pelayanan pengembangan ada V
3 Pelayanan inovasi (Konsul Psikologi) ada V
4 Administrasi Pelayanan jamkes bervariasi V
5 Waktu tunggu lama V
6 Pelayanan UKM berjalan cukup baik V
JUMLAH 1 2 6 -2 -3
TOTAL 9 -5
NILAI 4
c. Sarana Prasarana

Kekuatan Kelemahan
No Obyek Yang dianalisa (S) (W)
1 2 3 -1 -2 -3
1 Lahan strategis V
2 Lahan luas V
3 Mudah dijangkau V
Penataan ruang (termasuk ruang pelayanan)
4 V
belum optimal
6 Alat medis dalam jenis dan jumlah lengkap V
7 Perawatan alat cukup V
8 Sarana fisik cukup V
9 Sarana transportasi cukup V
10 Inventaris kantor kurang V
11 Simpus belum optimal V
12 Soft ware dan perangkat hukum lengkap V
JUMLAH 1 4 12 -4 -6
TOTAL 17 -10
NILAI 7

d Dana

Kekuatan Kelemahan
No Obyek Yang dianalisa (S) (W)
1 2 3 -1 -2 -3
1 In come memenuhi target pendapatan V
2 Adanya dana Hibah, BOK V
JUMLAH 6
TOTAL 6 0
NILAI 6

Rangkuman Analisis SW (faktor internal)

Penilaian
No Obyek Yang dianalisa
Kekuatan Kelemahan Nilai
1 Sumber Daya Manusia 21 -7 14
2 Jenis pelayanan dan mutu pelayanan 9 -5 4
3 Sarana prasarana 17 -10 7
4 Dana 6 0 6
JUMLAH 53 -22 31

2. Analisis Eksternal (OT)


a. Sosial budaya masyarakat / Sumber Daya Manusia
Peluang Ancaman
No Obyek Yang dianalisa (O) (T)
1 2 3 -1 -2 -3
1 Jumlah penduduk relatif banyak V
2 Jumlah Pasangan Usia Subur banyak V
3 Jumlah Balita banyak V
4 Jumlah Gakin jiwa V
5 Budaya gotong royong V
6 Budaya PHBS kurang V
7 Budaya paternalistik V
8 Adat merti Code / Dewa Brata V
9 Kecamatan sehat V
10 Kelurahan Siaga V
11 Hubungan Lintas sektoral cukup baik V
Dukungan Kader dan TOMA cukup
12 V
baik
Dukungan LSM cukup baik
13 V
(Padmaya, Tagana, dll)
JUMLAH 0 2 30 0 -4
TOTAL 32 -4
NILAI 28
b. Sarana dan Prasarana

Peluang (O ) Ancaman (T)


No Obyek Yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
Bangunan inti merupakan situs
1 V
budaya
2 Pemanfaatan Sarpras untuk pihak lain V
Bantuan sarana dan prasarana dari
3 V
pihak lain yang tidak mengikat
JUMLAH 2 -2
TOTAL 2 -2
NILAI 0
c. Ekonomi

Peluang Ancaman
No Obyek Yang dianalisa (O) (T)
1 2 3 -1 -2 -3
1 Tingkat pendapatan masyarakat V
Fluktuasi harga bahan pokok, Obat
2 V
dan Alkes
3 Kenaikan harga BBM dan Gas V
JUMLAH 3 -2
TOTAL 3 -2
NILAI 1
d. System peraturan dan kebijakan

Peluang Ancaman
No Obyek Yang dianalisa (O) (T)
1 2 3 -1 -2 -3
1 UU no 8 thn 1999 ttg Perlindungan Konsumen. V
2 UU no 1 thn 2004 ttg Perbendaharaan Negara V
3 UU no 29 thn 2004 ttg Praktek Kedokteran V
PP no 74 thn 20 ttg Pengelolaan keuangan
4 V
BLU
Permendagri no 61 thn 2007 ttg Pedoman
5 V
teknis pengelolaan keuangan BLUD
Permendagri no 59 thn 2007 ttg Perubahan
6 Permendagri nomor 13 thn 2006 ttg V
pengelolaan keuangan daerah
Keputusan Menkes No
7 V
128/Menkes/SK/II/2004
8 SE Mendagri no 900/2759/SK thn 2008 V
Perda no 59 thn 2015 ttg Tarif BLUD UPTD
9 V
Puskesmas
10 Standarisasi harga V
Kebijakan sirkulasi anggaran (APBD, BOK,
11 V
Jamkes)
Perbedaan peraturan pertanggungjawaban yang
12 berbeda antara pusat dan daerah (BOK, V
Jamkesmas)
JUMLAH 2 21 -2 -6
TOTAL 23 -8
NILAI 15

e. Pesaing

Peluang Ancaman
No Obyek Yang dianalisa (O) (T)
1 2 3 -1 -2 -3
Terdapat 2 Institusi layanan kesehatan
1 V
pesaing (RS)
2 Terdapat Balai Pengobatan Swasta dan RB V
3 Terdapat Apotik Swasta dan Toko Obat V
4 Terdapat.....pengobatan tradisional V
5 Promosi oleh pesaing V
6 Kerjasama operasional dngan pesaing V
7 Lokasi RS dan antar Puskesmas relatif dekat V
JUMLAH 2 -5 -2
TOTAL 2 -7
NILAI -5
Rangkuman Analisis OT (faktor eksternal)

Penilaian
No Obyek Yang dianalisa
Peluang Ancaman Nilai
1 Sosial budaya / SDM 32 -4 28
2 Sarana dan Prasarana 2 -2 0
3 Ekonomi 3 -2 1
4 System peraturan dan kebijakan 23 -8 15
5 Pesaing 2 -7 -5
JUMLAH 62 -23 39

Posisi Puskesmas dalam SWOT Analisis SW dan OT

Kekuatan

45 (39,45)

Ancaman Peluang
39

Kelemahan

Terlihat dari hasil analisis SWOT, Posisi Puskesmas Waluyadi Kuadran I, atau pada kuadran
Agressive tumbuh

Analisis eksternal dan internal dengan cara pembobotan dan sudut pandang yang berbeda terhadap
posisi Puskesmas Umbulharjo IIsebagai berikut :
a. Faktor internal SWOT

Hasil Identifikasi Faktor Internal

No. Bidang identifikasi Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)


1. Tersedianya pelayanan 1. Pelayanan laboratoriumyang
1. Pelayanan
kegawatdaruratan, belum 24 jam.
homecare, dan UKM.
2. Pelayanan Laboratorium
dengan fotometer
3. Sarana Penunjang Pelaya
nan cukup tersedia.

1. Puskesmas sebagai unit 1. Resistensi perubahan bagi


2. Organisasi dan SDM
pelaksana teknis daerah. sebagian SDM
2. Sebagian besar kualifikasi 2. Reward dan punishment belum
SDM sesuai kompetensi optimal
3. Jumlah tenaga medis dan
paramedis cukup
1. Adanya subsidi dari 1. Sistem pembayaran retribusi
3. Keuangan
Pemerintah belum optimal
2. Adanya kewenangan 2. Sistem pengelolaan dan
menarik retribusi sirkulasi keuangan belum
pelayanan optimal.
3. Belum ada tenaga akuntan
1. Sarana/prasarana 1. Lahan parkir kurang memadai
4. Sarana / prasarana
penunjang memadai. 2. Tata ruang bangunan kurang
2. Jumlah dan macam alat representatif
cukup.
b. Faktor Eksternal SWOT
Identifikasi faktor eksternal dilakukan secara profesional adjugement terhadap empat
bidang yang dianggap berpengaruh bagi Puskesmas untuk mengetahui peluang dan ancaman yang
dihadapi saat ini. Dari hasil pengamatan dan profesional adjugement yang dilakukan diperoleh
hasil sebagai berikut:

Hasil Identifikasi Faktor Eksternal

No. Bidang identifikasi Opportunity (Peluang) Ancaman (Threat)


1. Jenis kebutuhan pelayanan 1. Tuntutan Pelayanan prima dari
1. Pelayanan
kesehatan berkembang masyarakat
2. Adanya peluang rujukan 2. Adanya pesaing pelayanan
masuk pelayanan sejenis yang lebih menjanjikan
psikologi 3. Semakin banyaknya institusi
3. Adanya peluang rujukan pelayanan kesehatan swasta
masuk Pelayanan
Laboratorium
4. Peluang diversifikasi
produk pelayanan
1. Peluang kerja sama 1. Rekrutment pegawai oleh
2. Organisasi dan SDM
dengan pihak III pemerintah
2. Perubahan status sebagai 2. Adanya keinginan pegawai
pelaksana PPK-BLU mencari kesejahteraan pada
3. Adanya kepercayaan institusi lain
institusi lain bekerja sama
untuk program diklat
1. Peluang perubahan pola 1. Subsidi pemerintah semakin
3. Keuangan
pengelolaan keuangan berkurang
lebih mandiri dan fleksibel 2. Pola tarif kurang
2. Peluang pengembangan menguntungkan
UBS (Unit Bisnis 3. Terdapat piutang dengan
Strategis) tempo yang tidak menentu
3. Masih adanya subsidi
pemerintah untuk
pembiayaan masyarakat
miskin
1. Pengembangan fasilitas 1. Status lahan dapat diambil alih
4. Sarana / prasarana
2. Kerja sama pemanfaatan oleh pemerintah
sarana/prasarana dengan 2. Kerusakan Sarana / prasarana
pihak III 3. Sarana/prasarana tertinggal
3. Bantuan peralatan dari perkembangan IPTEK
pemerintah dan pihak III

c. Pembobotan

Pembobotan dalam prosentase (%) dilakukan terhadap faktor dan subfaktor baik internal
maupun eksternal untuk setiap bidang didasarkan pada besarnya pengaruh bidang tersebut
terhadap kinerja Puskesmas. Adapun bobot masing-masing faktor / bidang adalah sebagai
berikut:
1. Pelayanan = 35% (0,35)
2. Organisasi dan SDM = 25% (0,25)
3. Keuangan = 20% (0,2)
4. Sarana/prasarana = 20% (0,2)

Adapun pembobotan subfaktor (indikator) akan ditentukan kemudian setelah dilakukan


adjugement lebih lanjut dalam tahap evaluasi dan dapat dilihat dalam tabel penghitungan.

Sedangkan skor rating terhadap masing-masing indikator (subfaktor) dengan skala 1—5 sebagai
berikut:

Skor 5 = sangat kuat

Skor 4 = kuat

Skor 3 = cukup

Skor 2 = lemah

Skor 1 = sangat lemah

Untuk strength (kekuatan) dan opportunity (peluang) bernilai positif, sedangkan untuk weakness
(kelemahan) dan threat (ancaman) bernilai negatif.

d. Penentuan Posisi
1. Nilai Kekuatan (strength)
Bobot Nilai
Rating
No. Uraian (D)=
Faktor (A) Subfaktor (B) (C) AXBXC
1. Pelayanan 0,35
1. Tersedianya pelayanan kegawat
daruratan dan homecare dan 0,35 0,25 5 0,437
UKM
2. Pelayanan Laboratorium dengan
fotometer. 0,35 0,15 4 0,210
3. Sarana Penunjang Pelayanan
cukup tersedia. 0,35 0,15 4 0,210
Jumlah 1.1 s/d 1.5 0,857
2 Organisasi dan SDM 0,25
1. Puskesmas sebagai unit
pelaksana teknis daerah. 0,25 0,3 5 0,375
2. Sebagian besar kualifikasi SDM
sesuai kompetensi. 0,25 0,2 4 0,200
3. Jumlah tenaga medis dan
paramedis cukup 0,25 0,3 4 0,300
Jumlah 2.1 s/d 2.3 0,875
3 Keuangan 0,2
1. Adanya subsidi dari Pemerintah 0,2 0,6 5 0,600
2. Adanya kewenangan menarik
retribusi pelayanan 0,2 0,4 5 0,400
Jumlah 3.1. s/d 3.2 1,000
4 Sarana/prasarana 0,2
1. Sarana/prasarana penunjang
memadai. 0,2 0,3 4 0,240
2. Jumlah dan macam alat cukup 0,2 0,3 4 0,240
Jumlah 4.1 s/d 4.3 0,480
2. Nilai Kelemahan (weakness)

Bobot Nilai
Rating
No. Uraian (D)=
Faktor Subfaktor (C)
AXBXC
(A) (B)
1. Pelayanan 0,35
1. Pelayanan laboratoriumyang belum
24 jam. 0,35 0,30 2 0,210
Jumlah 1.1 0,210
2. Organisasi dan SDM 0,25
1. Resistensi perubahan bagi sebagian
SDM 0,25 0,2 3 0,150
2.Reward dan punishment belum optimal 0,25 0,2 3 0,150
Jumlah 2.1 s/d 2.2 0,300
3 Keuangan 0,20
Sistem pembayaran retribusi belum
0,20 0,3 3 0,180
optimal.
Sistem pengelolaan dan sirkulasi
0,20 0,3 3 0,180
keuangan belum optimal.
Jumlah 3.1 s/d 3.4 0,360
4. Sarana/prasarana 0,20
1. Tata ruang bangunan kurang
representatif 0,20 0,3 3 0,180
Jumlah 4.1 s/d 4.2 0,180
3. Nilai Peluang (opportunity)
Bobot Nilai
Rating
No. Uraian Faktor Subfaktor (D)=
(C)
(A) (B) AXBXC
1. Pelayanan 0,35
1. Jenis kebutuhan pelayanan kesehatan
berkembang 0,35 0,25 4 0,350
2. Adanya peluang rujukan masuk
pelayanan psikologi 0,35 0,25 4 0,350
3. Adanya peluang rujukan masuk
Pelayanan Laboratorium 0,35 0,15 4 0,210
4. Peluang diversifikasi produk
pelayanan 0,35 0,2 4 0,280
Jumlah 1.1 s/d 1.5 1,190
2. Organisasi dan SDM 0,25
1. Peluang kerja sama dengan pihak III 0,25 0,3 4 0,300
2. Perubahan status sebagai pelaksana
PPK-BLU 0,25 0,4 5 0,500
3. Adanya kepercayaan institusi lain
bekerja sama untuk program diklat 0,25 0,3 4 0,300
Jumlah 2.1 s/d 2.3 1,100
3. Keuangan 0,2
1. Peluang perubahan pola pengelolaan
keuangan lebih mandiri dan fleksibel 0,2 0,4 4 0,320
2. Peluang pengembangan UBS (Unit
Bisnis Strategis) 0,2 0,4 5 0,400
3. Masih adanya subsidi pemerintah
untuk pembiayaan masyarakat miskin 0,2 0,2 4 0,160
Jumlah 3.1. s/d 3.3 0,880
4. Sarana/prasarana 0,2
1. Pengembangan fasilitas 0,2 0,4 5 0,400
2. Kerja sama pemanfaatan
sarana/prasarana dengan pihak III 0,2 0,3 4 0,240
3. Bantuan peralatan dari pemerintah
dan pihak III 0,2 0,3 4 0,240
Jumlah 4.1 s/d 4.3 0,880

4. Nilai Ancaman (threat)


Bobot Nilai
Rating
No. Uraian Faktor Subfaktor (C) (D)=
(A) (B) AXBXC
1. Pelayanan 0,35
1. Tuntutan Pelayanan prima dari
masyarakat 0,35 0,30 2 0,210
2. Adanya pesaing pelayanan sejenis
yang lebih menjanjikan 0,35 0,40 3 0,420
3. Semakin banyaknya institusi
pelayanan kesehatan swasta 0,35 0,30 2 0,210
Jumlah 1.1 s/d 1.3 0,840
2. Organisasi dan SDM 0,25
1. Rekruetment pegawai oleh
pemerintah 0,25 0,6 2 0,300
2. Adanya keinginan pegawai mencari
kesejahteraan pada institusi lain 0,25 0,4 3 0,300
Jumlah 2.1 s/d 2.2 0,600
3. Keuangan 0,2
1. Subsidi pemerintah semakin
berkurang 0,2 0,4 4 0,320
2. Pola tarif kurang menguntungkan 0,2 0,4 3 0,240
[RENCANA STAREGI BISNIS] [2022-2027]

3. Terdapat piutang dengan tempo yang


tidak menentu. 0,2 0,2 1 0,040
Jumlah 3.1 s/d 3.3 0,600
4. Sarana/prasarana 0,2
1. Status lahan dapat diambil alih oleh
pemerintah 0,2 0,3 1 0,060
2. Kerusakan Sarana / prasarana 0,2 0,4 3 0,240
3. Sarana/prasarana tertinggal
perkembangan IPTEK 0,2 0,3 3 0,180
Jumlah 4.1 s/d 4.3 0,480
Rekapitulasi Hasil Perhitungan SWOT
Kekuatan Kelemaha Peluang Ancaman
No. Faktor
(S) n (W) (O) (T)
1. Pelayanan 0,857 0,210 1,190 0,840
2. Organisasi dan SDM 0,875 0,300 1,100 0,600
3. Keuangan 1,000 0,360 0,880 0,600
4. Sarana/prasarana 0,480 0,180 0,880 0,480
Jumlah 3,212 1,050 4,050 2,530
Selisih (S-W) dan (O-T) 2,162 1,520

Dari tabel Rekapitulasi Perhitungan SWOT diperoleh nilai selisih (S-W) sebesar (2,162) dan
selisih (O-T) sebesar (1,520). Selisih antara S dengan W sebagai nilai ordinat sumbu X dan
selisih antara O dengan T sebagai nilai ordinat sumbu Y dalam grafik kartesius untuk
menggambarkan posisi Puskesmas. Dengan demikian diperoleh titik koordinat [X , Y ] yaitu
[(2,162), (1,520)] sehingga posisi Puskesmas berada pada kuadran I (Growth). Dalam posisi
demikian berarti menghadapi kesempatan untuk berkembang dan bertahan hidup atau sebagai
market leader. Dengan diagram kartesius dapat digambarkan sebagai berikut:
peluang

II I

STABIL GROWTH

1,520

X Kekuatan

Kelemahan 2,162

III IV

DEFENSIF DIVERSIFIKASI

YAncaman

PUSKESMAS UMBULHARJO II Page 47


[RENCANA STAREGI BISNIS] [2022-2027]

Dari hasil analisis, Puskesmas pada posisi pertumbuhan (agresif), namun lebih dekat kearah
sumbu datar, sehingga ada peringatan khusus untuk tetap menjaga pertumbuhan sehingga bisa
ke arah kuadran II

Penjelasan Analisis SWOT pada faktor Eksternal dan Internal

Kinerja yang telah dapat dicapai sampai dengan saat ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
baik yang bersumber pada internal maupun dari eksternal. Strategi organisasi dalam mencapai target
mengedepankan aspek Pelayanan, Pengerahan SDM, Organisatoris, Keuangan dan Promosi.
Kebijakan manajemen yang diambil dalam pencapaian kinerja adalah mengembangkan partisipasi
aktif dari semua komponen Puskesmas dalam pelayanan, dan pembagian tugas sesuai dengan profesi,
kompetensi, dan ketrampilan yang dimiliki. Artinya dalam penempatan tenaga semacam paramedic,
dilihat dari kompetensi dan kemampuan, yang kemudian ditempatkan pada ruang dan unit pelayanan
yang sesuai. Selain itu kebijakan lain yang diambil adalah dengan mengadakan rotasi ketenagaan.
Guna memelihara dan meningkatkan kompetensi personil dalam menjaga mutu layanan ditempuh
dengan cara pendidikan dan pelatihan serta meningkatkan kesejahteraan karyawan.

Masyarakat sebagai pengguna sekaligus sebagai pemilik Puskesmas, diikutkan dalam


pemecahan masalah pelayanan yang ada, dan dibahas bersama dalam forum temu pelanggan, selain
itu kritik mengenai pelayanan yang ada dipakai sebagai dasar untuk peningkatan pelayanan.

Strategi yang diambil dalam mencapai kinerja pelayanan memakai pelayanan prima, yaitu
strategi yang mengedepankan pelayanan yang bermutu, diikuti dengan semangat etos kerja yang
tinggi, ramah, sehingga warga bangga akan Puskesmas. Dalam mencapai kinerja juga ditempuh
inovasi layanan dan cara pelayanan, dimana semua pelayanan tersebut terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat.

Dalam mencapai kinerja, juga mengedepankan aspek kerjasama semua lini, lintas program dan
lintas sektor, dengan menyediakan sarana prasarana yang aman, apik dan asri sehingga nyaman
ditempati. Juga ditempuh upaya rujukan pasien maupun specimen, sehingga tercipta pelayanan pasien
yang paripurna dan akhirnya informasi semua kegiatan Puskesmas Waluyadapat diakses oleh pihak-
pihak yang berkepentingan.

Pendekatan strategi pelayanan prima tersebut mencakup kondisi internal dan eksternal yang antara
lain sebagai berikut :
1. Kondisi Internal
a. Pelayanan

Puskesmas yang merupakan pusat pelayanan masyarakat, dalam menyelenggarakan


upaya kesehatan mengacu kepada KEMENKES RI No 128/MENKES/SK/II/2004 tentang
kebijakan dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Puskesmas yang sebagai pusat penyelenggaraan
kesehatan strata pertama,menyelenggarakan:
1. Pelayanan kesehatan perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan yaitu pelayanan yanng bersifat individu. Pelayanan


tersebut antara lain poli umum, poli gigi, poli lansia, poli KIA dan KB, laboratorium,
radiologi, layanan konsultasi psikologi, sanitasi serta gizi. Selain itu Puskesmas
Waluyajuga mempunyai layanan rawat inap khusus persalinan. Semua pelayanan

PUSKESMAS WALUYA Page 48


yang dimiliki Puskesmas Umbulharjo IItersebut diharapkan dapat berjalan optimal,
sehingga dapat menunjang visi dan misi yang telah ditetapkan oleh puskesmas.
2. Pelayanan kesehatan masyarakat.

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang bersifat publik


yang bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan, serta mencegah penyakit di
masyarakat.

Pelayanan kesehatan masyarakat ini meliputi; promosi kesehatan, pemberantasan


penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, usaha
kesehatan sekolah.
b. Organisasi

Puskesmas Waluyamerupakan lembaga teknis daerah, secara kelembagaan sebagai


UPTD, berada langsung dibawah Dinas Kesehatan. Secara umum tidak banyak berperan
dalam menentukan kebijakan kesehatan di Kabupaten Bekasi, karena kewenangan ada pada
Dinas Kesehatan.

Secara organisatoris, dari sudut pandang eselonisasi, lebih banyak sebagai pelaksana
teknis, sehingga masih mempunyai kelemahan dalam bargaining dengan pemerintah dalam
hal pencarian dana-dana, dan sumber daya lainnya. Dengan keterbatasan tersebut puskesmas
dalam melakukan pelayanan kesehatan mengalami berbagai hambatan. Sebagai contoh dalam
hal penambahan tenaga, Puskesmas Waluyayang notabene terdapat kekurangan tenaga, akan
susah untuk perekrutan tenaga baru, dikarenakan penambahan tenaga baru harus melalui
jalur pengajuan ke dinas kesehatan, dan untuk realisasi harus menunggu waktu yang cukup
lama,untuk adanya penambahan tenaga pegawai negeri sipil. Pelayanan puskesmas harus
tetap berjalan, sedangkan untuk tenaga yang diperlukan,belum dapat terpenuhi secara cepat.

c. Sumber Daya Manusia

Faktor sumberdaya manusia di Puskesmas sangat dominan. Dokter berperan utama


dalam pelayanan, sehingga dalam mencapai kinerja yang telah ditentukan, mengedepankan
kecepatan pelayanan dan kelangsungan. Dengan demikian strategi yang diambil yaitu dengan
menyediakan dokter umum untuk setiap hari pelayanannya. Tenaga non medis juga sangat
diperlukan untuk mendukung kelancaran pelayanan puskesmas Umbulharjo II. Tenaga non
medis yang diperlukan yaitu, tenaga teknis untuk peralatan serta perlengkapan pendukung
pelayanan puskesmas Umbulharjo II.
d. Sarana Prasarana

Dalam mencapai target kinerja, Puskesmas dilengkapi dengan sarana-prasarana yang


mencukupi, terutama untuk pelayanan rawat jalan.

Kehandalan dan keamanan sarana-prasarana yang ada sangat mendukung dalam kinerja
Puskesmas.Untuk pengembangan layanan baru, telah diupayakan menyediakan sarana
prasarana pendukung layanan, sehingga pada saat operasional sudah tidak terkendala sarana.
Kendala lain dalam bidang sarana prasarana khususnya untuk alat-alat medis dengan
teknologi tinggi yang berpotensi menghambat kinerja adalah biaya pemeliharaan, yang
umumnya mahal, dan kadang tidak tersedia suku cadangnya.
e. Standard Prosedur Operasional

Dalam melakukan pelayanan yang optimal, Puskesmas Umbulharjo IItelah mempunyai


Prosedur standar kerja, Petunjuk pelaksanaan, Petunjuk Teknis. Adanya standard prosedur
tersebut memudahkan setiap unit puskesmas dalam menjalankan pelayanan, sesuai dengan
standard profesi dan kode etik profesi, sehingga pelayanan berjalan sesuai visi misi
puskesmas Umbulharjo II.
f. Keuangan

Bahwa operasional Puskesmas memerlukan dana yang besar untuk memenuhi


kebutuhan pembiayaan pembelian obat, bahan medis habis pakai, jasa pelayanan, bahan
makan pasien, operasional kendaraan, pemeliharaan, gaji karyawan dan lain sebagainya.
Untuk itu selain dibiayai dari dana pendapatan puskesmas sendiri, puskesmas masih
mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Sirkulasi keuangan di puskesmas Umbulharjo II, dalam pengelolaannya mengalami berbagai


kendala. Kendala tersebut antara lain, untuk pencairan dana operasional puskesmas, tidak bisa
tepat waktu sesuai kebutuhan yang harus mengikuti aturan sirkulasi anggaran dari pemerintah
daerah untuk pencairannya.

2. Kondisi Eksternal

Pencapaian kinerja sangat dipengaruhi oleh peraturan perundang-undangan; kebijakan


pemerintah; keadaan persaingan; keadaan perekonomian daerah dan nasional; perkembangan
sosial budaya; dan perkembangan teknologi. Yaitu :
a. Undang-undang dan peraturan
1. Permendagri

Dalam aturan Menteri Dalam Negeri khususnya dalam penatausahaan keuangan,


semua pengeluaran belanja berdasarkan program dan kegiatan. Dalam format aturan
tersebut, bisa dimungkinkan penambahan program dan kegiatan berdasarkan
kewenangan dan kemampuan daerah. Namun dalam kenyataannya, pemerintah daerah
sangat restriksi dengan program dan kegiatan yang sudah ada di Permendagri. Dengan
demikian banyak program dan kegiatan upaya kesehatan perorangan yang tidak bisa
masuk dalam penganggaran. Hal ini menyulitkan manajemen dalam penganggaran
belanja.
2. Permenkeu

Dasar hukum pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum di daerah yang


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban
daerah diatur dalam BAB XV Pasal 324, Pasal 325, Pasal 326, Pasal 327, Pasal 328
dan Pasal 329.

Pasal 68 dan Pasal 69 UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara


telah membuka koridor baru kepada departemen/lembaga/provinsi/kabupaten/kota
yang bertugas memberikan pelayanan publik seperti layanan kesehatan, pendidikan,
pengelolaan kawasan, lisensi untuk menerapkan pola pengelolaan keuangan yang
fleksibel melalui pembentukan Badan Layanan Umum yang diatur lebih lanjut dalam
PP 23 tahun 2005.

b. Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah

Peraturan pemerintah tentang perumahsakitan negeri sampai saat ini belum begitu
jelas, yang ada baru rancangan. Sedangkan pemerintah daerah sesuai dengan Peraturan
pemerintah nomor 48 tahun 2007, Puskesmas masih dalam koridor lembaga teknis daerah.

Walaupun ada peraturan Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Menteri Keuangan
tentang Badan Layanan Umum, namun aturan tersebut baru secara tegas untuk instansi
vertical.

c. Kondisi Ekonomi Daerah

Secara umum, ekonomi daerah Kabupaten Bekasi tergolong daerah yang memiliki
kemampuan ekonomi menengah, sehingga dalam pengembangan pelayanan inovatif
mungkin akan terbentur dalam hal pentarifan.

d. Sosial Budaya Masyarakat

Warga Masyarakat Kabupaten Bekasi, memiliki type atau berkarakteristik tradisionil,


sehingga budaya dan tradisi masyarakat masih cukup kental bahkan sangat dilestarikan.
Namun demikian ada beberapa perilaku tradisi yang masih kurang mendukung dalam
pembangunan kesehatan, dan efisiensi pengeluaran masyarakat.
e. Perkembangan Teknologi Kesehatan

Perkembangan teknologi kesehatan sangat pesat dan semakin canggih. Untuk institusi
pelayanan kesehatan yang mampu, mereka berlomba-lomba mengadakan alat-alat
kesehatan karena didukung pendanaan yang memudahkan inovasi dan diversifikasi
pelayanan kesehatan. Sementara Puskesmas umumnya masih terbatas dalam memperoleh
alat-alat kesehatan .
f. Perkembangan Teknologi Informasi

Teknologi informasi, mau tidak mau harus dikuasi oleh Puskesmas. Untuk perangkat
kerasnya, bagi kebanyakan Puskesmas daerah tidak ada kendala, namun dalam
pemeliharaan, software, petugas informasi dan pemeliharaannya membutuhkan dana yang
besar. Sementera kebanyakan SDM Puskesmas masih terbatas.
g. Tingkat Inflasi, dan Nilai Kurs

Tingkat inflasi mempengaruhi operasional puskesmas dalam mengadakan bahan


habis pakai untuk operasional pelayanan, walaupun secara tidak secara langsung berdampak
pada kinerja puskesmas, namun ada kekawatiran adanya pengurangan pendanaan dari
berbagai sumber pendapatan puskesmas, yang kemudian akan mengubah prediksi kinerja.
Nilai kurs rupiah terhadap mata usang asing utama juga memacu fluktuasi harga-harga
pasar terutama barang-barang untuk kesehatan dari luar negeri apalagi dengan seringnya
kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM, yang membuat harga-harga domestik
melambung.

Dengan melihat posisi bisnis puskesmas, maka dapat disimpulkan bahwa pada
posisi tersebut menguntungkan, puskesmas mempunyai peluang dan sekaligus kekuatan
sehingga puskesmas dapat memanfaatkan peluang yang ada, serta mampu mengerahkan
semua sumberdaya yang masih menganggur dan belum optimal menjadi maksimal.
Puskesmas dapat memilih strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif
dengan mengakomodir isue-isue yang relevan yang sesuai dengan Visi dan Misi Strategi
yang diterapkan antara lain :
1. Meningkatkan profesionalisme kualitas hasil pelayanan.
2. Meningkatkan pemahaman konsep paradigma sehat :
3. Meningkatkan dukungan sumber daya masyarakat.
4. Meningkatkan kerjasama yang baik, dengan lintas program, lintas sektoral serta pihak
terkait untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
5. Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai standar kesehatan

Isu-isu yang berada di Puskesmas Umbulharjo IIyaitu:

 Perilaku hidup bersih dan sehat di wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo IIyang masih
rendah.

 Masih terdapat kematian ibu bersalin, bayi serta balita gizi buruk.

 Wilayah kerja yang merupakan endemis penyakit menular seperti DBD, TBC, diare,
Ispa dan HIV.

 Penduduk yang sangat padat, dan sebagian tinggal di daerah aliran sungai.

 Banyaknya perguruan tinggi dan RS / fasilitas kesehatan lain, di wilayah kerja


Puskesmas Umbulharjo II.

 Masih ada SDM yang belum memenuhi standar kebutuhan.

 Adanya upaya kesehatan masyarakat yang berbasis pada masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Umbulharjo II.

A. Pencapaian kinerja
1. Kinerja non Keuangan :
a. Kinerja Pelayanan :

Dalam pelaksanaan kegiatan, Puskesmas Waluyamengacu pada Standar


Pelayanan Minimal ( SPM ) bidang kesehatan yang telah ditetapkan. Pada tahun
2008 dan 2009, SPM yang diacu berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No 1457
/ MENKES / SK / X / 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten / Kota. Namun sejak tahun 2010, SPM yang dipakai bedasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 741 / MENKES / PER / VII / 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten / Kota. SPM terbaru merupakan
dasar dari target bidang kesehatan untuk tahun 2017 – 2022.
Berikut ini adalah pencapaian pelayanan yang dilakukan Puskesmas Waluyapada
tahun 2015-2016:
1) Upaya pelayanan wajib ( 6 unsur ) :
a) KIA KB dan Ranap khusus persalinan
b) Perbaikan Gizi masyarakat.
c) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
d) Promosi Kesehatan.
e) Kesehatan lingkungan.
f) Pengobatan.
- BP. BPU
- BP. BPG
- KIA/KB
- Laboratorium
- Obat
- Konsultasi
Hasil capaian kinerja non keuangan, 3 tahun sebelumnya: SPM (terlampir)
2) Upaya pelayanan Pengembangan :
a) Kesehatan usia lanjut.
b) Kesehatan Gilut.
c) Perawatan kesehatan masyarakat.
d) Kesehatan jiwa.
e) Pembinaan Battra.
f) Kesehatan mata
b. Kinerja pendukung pelayanan :
1) Manajemen Operasional Puskesmas.
2) Manajemen Alat dan Obat.
3) Manajemen Keuangan.
4) Manajemen Ketenagaan.
5) Pendukung lainnya.
Tabel Kinerja Pendukung Pelayanan.

NO JENIS VARIABEL HASIL KETERANGAN


MANAJEMEN OPERASIONAL
1)
PUSKESMAS
Membuat data pencapaian/cakupan kegiatan
1 Ada
pokok tahun lalu
Menyusun RUK melalui analisa dan perumusan
masalah berdasarkan prioritas (termasuk Belanja
2 Ada
Pegawai, Belanja barang dan Jasa dan belanja
Modal)
3 Menyusun RPK secara terperinci dan lengkap Ada
4 Melaksanakan Mini Lokakarya bulanan Ada
Melaksanakan Mini Lokakarya tribulanan(lintas
5 Ada
sektor)
Membuat dan mengirimkan laporan bulanan ke
6 Ada
kabupaten/kota tepat waktu
Membuat data 10 penyakit terbanyak setiap
7 Ada
bulan
2) MANAJEMEN ALAT DAN OBAT
Membuat kartu inventaris dan menempatkan di
1 Ada
masing-masing ruangan
2 Melaksanakan up dating daftar inventaris alat
Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat di
3 Ada
setiap unit pelayanan
Membuat kartu stok untuk setiap jenis
4 Ada
obat/bahan di gudang obat secara Rutin
5 Menerapkan FIFO Ada
3) MANEJEMEN KEUANGAN
Membuat catatan bulanan uang masuk-keluar
1 Ada
dalam buku kas
Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan
2 Ada
keuangan secara berkala
4) MANAJEMEN KETENAGAAN
1 Membuat daftar/catatan kepegawaian petugas Ada
Membuat uraian tugas dan tanggung jawab
2 Ada
setiap petugas
Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap
3 petugas sesuai dengan tugas, wewenang dan Ada
tanggung jawab
4 Membuat penilaian DP3 tepat waktu Ada
5) PENDUKUNG LAINNYA
1 Perda dan Perwal Ada
2 SOP dan SPP Ada
3 Instalasi Listrik dan Petir Ada Instalasi petir belum ada
4 Instalasi air bersih dan air minum Ada Perlu disempurnakan
5 Jaringan SAH dan SAL Ada Perlu disempurnakan
Pengelolaan Limbah padat dan cair (medis dan
6 Ada
non medis)
7 Alat Komunikasi (Telp, Fax, Internet, LAN) Ada Perlu disempurnakan
8 Alat Transportasi (Mobil, Motor) Ada
9 Komputer Ada

2. Kinerja Keuangan :
a. Pendapatan :
Tabel Pendapatan Operasional Puskesmas
TABEL PENDAPATAN PUSKESMAS UMBULHARJO II

TAHUN RENCANA REALISASI % KET


2012 383.825.500 381.896.475 99,50
2013 383.925.000 432.455.500 112,64
2014 496.991.750 594.158.535 119,55
2015 806.775.797 889.365.417 110,24
2016 968.035.000 1.052.394.020 108,71
b. Belanja :
Tabel Belanja Operasional Puskesmas

TABEL TOTAL PENGELUARAN PUSKESMAS UMBULHARJO II

TAHUN RENCANA REALISASI % KET


2012 539.602.215 428.740.810 79,45
2013 809.369.440 598.309.667 73,92
2014 889.260.750 652.725.520 73,40
2015 963.310.149 841.540.822 87,36
2016 1.241.826.177 996.870.612 80,27
BAB IV

RENCANA KINERJA

Rencana kerja BLUD Puskesmas Waluyadibuat, berdasarkan rencana strategis Puskesmas


WaluyaTahun 2022-2027 yang merupakan penjabaran dokumen perencanaan RPJMD dan Renstra Dinas
Kesehatan Kabupaten Bekasi 2022-2027 dari visi, misi dan strategi dan program Kepala Daerah 2022-
2027, yang dalam proses penyusunannya berpedoman kepada RPJP Daerah dengan memperhatikan
RPJMD, serta Sistem Kesehatan Nasional. Renstra Puskesmas WaluyaKabupaten Bekasi dijabarkan setiap
tahun ke dalam Rencana Kerja Puskesmas WaluyaKabupaten Bekasi sebagai pedoman dalam penyusunan
Rencana Strategi Bisnis (RSB). RSB tersebut digunakan untuk menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran
(RBA) Puskesmas dan mengacu pada Kebijakan Umum Anggaran.

Dasar penyusunan rencana strategis bisnis ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun
2005 tentang Badan Layanan Umum dan Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, serta Keputusan Lembaga
Administrasi Negara Nomor 239 tahun 2003 tentang pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.

Berdasarkan ketiga peraturan tersebut, komponen perencanaan strategis yang merupakan


perencanaan jangka menengah terdiri atas pernyataan Visi, Misi dan Strategi yang dijabarkan kedalam
Tujuan, Sasaran Tahunan, Kebijakan dan Program, serta dilengkapi dengan tolok ukur kinerja hasil yang
diharapkan akan dicapai oleh Puskesmas.

Penyusunan Rencana Strategis Bisnis puskesmas tahun 2022-2027 menggunakan metode Balanced
Scorecard. Pemakaian metode ini dinilai paling tepat, karena dalam metode ini puskesmas sebagai
lembaga non profit, dapat melakukan bisnis secara etis. Dimana puskesmas tidak hanya mencari
keuntungan saja, tetapi juga berupaya untuk memenuhi kepuasan pengguna, melakukan pengembangan
SDM, dan mempunyai proses kegiatan yang bermutu (Prof. Laksono, 2011).

Dengan berbasis pada konsep Balance scorecard, indikator yang digunakan untuk menilai
keberhasilan puskesmas tersusun atas empat perspektif:
1. Perspektif Pemberdayaan dan pengembangan SDM

Perspektif ini menggambarkan bahwa semua SDM merupakan komponen penting dalam
puskesmas yang harus diberdayakan. Mutu proses pelayanan kesehatan hanya bisa ditingkatkan
jika semua SDM mempunyai komitmen dan profesional dalam bidangnya.
2. Perspektif Pelayanan

Perspektif ini menggambarkan rumitnya pelayanan dipuskesmas, yaitu bahwa dipuskesmas


membutuhkan manajamen pelayanan yang baik, serta integrasi berbagai layanan.
3. Perspektif kepuasan pengguna atau pelanggan

Perspektif ini menggambarkan bahwa kepuasan pengguna akan meningkatkan kemampuan


keuangan puskesmas secara berkesinambungan, karena bentuk kepuasan pengguna adalah
kesetiaan terhadap puskesmas dan rekomendasi kepada orang lain untuk memakai jasa layanan
puskesmas.
4. Perspektif keuangan

Perspektif ini menggambarkan bahwa keuangan merupakan hal yang penting untuk mendukung
puskesmas dalam melaksanakan semua misi puskesmas. Aspek keuangan yang semakin mantap
akan dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan kualitas SDM.

Keempat perspektif tersebut merupakan dasar logika yang akan menjabarkan Visi, Misi dan
Strategi kedalam tujuan, sasaran, kebijakan dan program yang lebih terukur sehingga akan memudahkan
dalam menetapkan kinerja yang akan dicapai dalam kurun waktu jangka menengah atau lima tahun
kedepan. Keterukuran kinerja tersebut sangat dipengaruhi oleh sistem pengukuran kinerja yang terdiri atas
tiga komponen yaitu :
1. Kerangka Pengukuran Kinerja

Kerangka pengukuran kinerja terdiri atas penetapan indikator kinerja, pengumpulan data kinerja dan
cara pengukuran kinerja
2. Evaluasi Kinerja

Tahapan ini bertujuan agar diketahuinya pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai
dalam rangka pencapaian misi agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program
kegiatan dimasa yang akan datang
3. Analisis Akuntabilitas Kinerja

Analisis tersebut meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan
kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi sebagaimana yang telah ditetapkan
dalam rencana strategis bisnis.

A. PETA RENCANA STRATEGIS BISNIS

Secara umum peta recana strategis bisnis merupakan gambaran logika rencana strategis yang
menjadi pedoman dalam menetukan strategi. Peta rencana strategis yang disusun didasarkan pada empat
perspektif yang telah diuraikan diatas untuk menjelaskan tujuan strategis apa yang akan dicapai oleh
Puskesmas dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan.

Indikator kinerja yang disusun dalam Rencana Strategis Bisnis ini mendasarkan pada pola
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam SK LAN 239 tahun 2003

Jenis indikator Mengukur kinerja

Input
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan
Output

Immediate outcomes/outcomes Keberhasilan pelaksanaan program

Intermediate outcomes/benefit Keberhasilan pencapaian sasaran

Ultimate outcomes/impact Keberhasilan pencapaian tujuan


 Visi Puskesmas Umbulharjo II

“MENJADI PUSKESMAS YANG MAMPU MEMBERIKAN PELAYANAN PRIMA


DAN BERORIENTASI PADA KESELAMATAN PELANGGAN”

 Misi Puskesmas Umbulharjo II


1. MEMBERIKAN PELAYANAN YANG BERMUTU BAGI MASYARAKAT

2. MENJAMIN KESELAMATAN DAN MENINGKATKAN


PROFESIONALISME PETUGAS
3. MENGEMBANGKAN KERJA SAMA DENGAN UNSUR-UNSUR TERKAIT DI
BIDANG KESEHATAN

 Motto Puskesmas WaluyaKabupaten Bekasi

“MENJADI PUSKESMAS TUJUAN DAN RUJUKAN MASYARAKAT”

 Kebijakan Mutu

Puskesmas Waluyamemiliki komitmen untuk dapat memberikan pelayanan


kesehatan yang berkualitas sesuai standar yang ditetapkan, serta bertekat senantiasa
meningkatkan kepatuhan petugas sesuai standar prosedur yang disusun berdasar
referensi.

Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas yakni


terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat, Puskesmas bertanggungjawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.

 Budaya BLUD

Kesembuhan dan kepuasan adalah tujuan kami dengan cara bekerja : Kesembuhan

dan kepuasan adalah tujuan kami dengan cara bekerja :

Profesional memiliki kemampuan, ketrampilan, kompetensi dalam


P memberikan pelayanan kesehatan sesuai prosedur yang
ditetapkan berdasarkan standar profesi dan masing-masing
jabatan

Responsif cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien


R dengan rasa empati

Aman adanya perlindungan bagi petugas dan pasien terhadap


A bahaya infeksi akibat pelayanan yang diberikan

Kepastian adanya hak dan kewajiban pelanggan (pasien), sasaran


K program dan Puskesmas
Adil memberikan pelayanan tanpa membedakan status pelanggan/
A sasaran program

Transparan ada kemudahan mengakses proses penyelenggaraan


T pelayanan baik UKM maupun UKP

Akuntabel memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman, prosedur,


A standar pelayanan dan tarif yang ditetapkan, dapat diukur
dan dipertanggungjawabkan

STRATEGI:
1. Meningkatkan profesionalisme kualitas hasil pelayanan.
2. Meningkatkan pemahaman konsep paradigma sehat.
3. Meningkatkan dukungan sumber daya masyarakat.
4. Meningkatkan kerjasama yang baik, dengan lintas program, lintas sektoral serta pihak terkait
untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
5. Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai standar kesehatan.

ARAH DAN KEBIJAKAN OPERASIONAL BLUD PUSKESMASUMBULHARJO II


1. Meningkatkan profesionalisme kualitas hasil pelayanan.
a. Tujuan strategi :

Meningkatkan profesionalisme dalam bidang pelayanan kesehatan serta meningkatkan


sumber daya kesehatan.
b. Sasaran targetnya :

Peningkatan jumlah kunjungan pasien sebesar 10% / tahun .


1) Meningkatnya jumlah masyarakat yang menjadikan Puskesmas Waluyasebagai
Puskesmas pilihan utama masyarakat kecamatan Umbulharjo.
a) Kebijakan umum puskesmas adalah:
 Menerapkan pelayanan prima dalam melakukan pelayanan kesehatan sesuai
SOP dan SPP.
 Melakukan kegiatan promosi layanan kepada masyarakat.

b) Implementasi dari kebijakan tersebut adalah :

 Melakukan pelayanan kesehatan sesuai SOP dan SPP.

 Mengupayakan kecukupan obat dan alat kesehatan.

 Melakukan kegiatan promosi melalui berbagai media antara lain, pertemuan dengan
masyarakat, brosur, pengumuman dll.

 Menyediakan fasilitas keluhan pelanggan,misalnya kotak saran.


Meningkatnya jumlah masyarakat yang menjadikan Puskesmas Waluyasebagai Puskesmas
pilihan utama masyarakat kecamatan Umbulharjo

INDIKATOR IMPLEMENTASI 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Obat dan perbekalan kesehatan 100% 100% 100% 100% 100% 100%
lengkap tersedia

Meningkatnya kuantitas dan kualitas sumber daya petugas.

a) Kebijakan umum Puskesmasadalah rasionalisasi sumber daya petugas dan up date


ilmu untuk petugas sesuai perkembangan zaman.

b) Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan mengalokasikan anggaran untuk


penambahan sumber daya petugas dan memberikan kesempatan kepada petugas untuk
mengikuti up date ilmu.

Meningkatnya kuantitas dan kualitas sumber daya petugas

INDIKATOR IMPLEMENTASI 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Ketersediaan petugas sesuai kompetensi 90% 100% 100% 100% 100% 100%

2) Meningkatnya kualitas pelayanan medis, penunjang medis dan administratif.

a) Kebijakan umum Puskesmasadalah responsif terhadap keluhan pelanggan.


b) Implementasi dari kebijakan tersebut adalah :
 Menyediakan fasilitas keluhan pelanggan,misalnya kotak saran.
 Survey kepuasan pelanggan.
Meningkatnya kualitas pelayanan medis, penunjang medis dan
administratif

INDIKATOR HASIL 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Jumlah keluhan pelanggan 8% 7% 6% 4% 2% 1%

2. Meningkatkan pemahaman konsep paradigma sehat.

Tujuan strategi ini diharapkan memantapkan komitmen nasional tentang paradigma sehat, serta
mendorong kesadaran PHBS bidang promotif dan prefentif dalam penanganan kesehatan secara
komperhensif.

Puskesmas selalu berupaya agar masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan
melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam mencapai derajad
kesehatan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan
kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat. Target kinerja dalam
meningkatkan pemahaman konsep paradigma sehat yaitu pada tahun 2017 - 2022indikator PHBS
sebesar 95%. (indikator berhenti merokok belum bisa 100%).

Sasarannya sebagai berikut:


a. Meningkatnya derajad kesehatan masyarakat.

Untuk meningkatkan derajad kesehatan masyarakat dilakukan dengan cara memantapkan


komitmen nasional tentang paradigma sehat. Masyarakat diharapkan mempunyai pola pikir
mencegah lebih baik dari pada mengobati.

Kebijakan umum Puskesmas adalah

1) Meningkatkan pengetahuan kesadaran PHBS di masyarakat.

2) Prioritas program yang mempunyai daya ungkit untuk meningkatkan derajad

kesehatan. Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan:


1) Melakukan penyuluhan PHBS di masyarakat.

2) Meningkatkan pembinaan program posyandu balita dan lansia.

3) Merencanakan dan menganggarkan program-program prioritas seperti KIA, gizi dan P2.
4) Meningkatkan surveilance terutama kasus-kasus potensial KLB.

Program tersebut diharapkan dapat menekan AKI dan AKB, gizi buruk, penyakit menular
sehingga derajad kesehatan masyarakat yang optimal dapat terwujud.

Pengukuran Kinerja :

Meningkatnya pemahaman konsep paradigma sehat di masyarakat

TARGET KINERJA

INDIKATOR HASIL 2017 2018 2019 2020 2021 2022

AKI 0,1% 0,1% 0,1% 0,1% 0,1% 0,1%

AKB 1.5% 1.5% 1.5% 1.25% 1.25% 1.25%

Gizi Buruk 1% 0.9% 0.7% 0.6% 0.5% 0.4%

Penanganan penyakit menular 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Dengan program tersebut diharapkan pola pikir dimasyarakat dapat terbentuk bahwa mencegah
lebih baik dari pada mengobati.
b. Meningkatnya penanganan masalah kesehatan masyarakat dengan paradigma sehat.

Untuk meningkatkan penanganan masalah kesehatan masyarakat dengan paradigma


sehat diperlukan koordinasi semua pihak terkait,karena pola pikir paradigma sehat permasalahan
kesehatan diselesaikan secara terpadu.

Kebijakan umum Puskesmas adalah


1) Memantapkan kesadaran kepada masyarakat tentang paradigma sehat.

2) Koordinasi dengan semua pihak terkait.

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan:

1) Mengadakan penyuluhan-penyuluhan terutama tentang PHBS.

2) Menjalin kerja sama yang baik dengan tokoh formal dan informal.

3) Membina kader kesehatan diwilayah sebagai kepanjangtangan puskesmas.

4) Melakukan screning kesehatan, imunisasi.

Dengan program tersebut diharapkan pola pikir dimasyarakat dapat terbentuk bahwa
mencegah lebih baik dari pada mengobati.

Pengukuran Kinerja :

Meningkatkan pemahaman konsep paradigma sehat dimasyarakat

TARGET KINERJA

INDIKATOR 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Jumlah KK yang berperilaku sehat 45% 50% 55% 60% 65% 70%

3. Meningkatkan dukungan sumber daya masyarakat.

Tujuan strategi ini diharapkan meningkatkan partisipasi masyarakat, serta adanya comunity
deal. Puskesmas berkomitmen untuk dapat melaksanakan amanah sebagai suatu institusi pelayanan
kesehatan yang mengedepankan pentingnya pemanfaatan sumberdaya yang terbatas secara efisien
dan efektif. Target kinerja pad atahun 2017 - 2022yaitu indikator jumlah kader aktif sebesar 80%.

Sasarannya sebagai berikut:


a. Meningkatnya peran serta masyarakat untuk mencapai derajad kesehatan.

Puskesmas selalu berusaha meningkatkan peran serta masyarakat, untuk mencapai


paradigma sehat mutlak diperlukan kerja sama antara Puskesmas dengan masyarakat. Dengan
peran serta masyarakat maka upaya promotif dan preventif dapat berjalan optimal.

Kebijakan umum Puskesmas adalah:

1) Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang paradigma sehat.

2) Membina hubungan yang baik dengan kader sehat.

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah:

1) Penyuluhan dan pembinaan di wilayah.

2) Mengadakan koordinasi secara rutin dengan kader sehat seluruh kecamatan.

Dengan program tersebut diharapkan kinerja pelayanan Puskesmas dapat memenuhi target yang
telah ditetapkan
Pengukuran Kinerja:

Meningkatnya dukungan sumber daya masyarakat

TARGET KINERJA

INDIKATOR HASIL 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Dukungan program puskesmas oleh masyarakat 100% 100% 100% 100% 100% 100%

b. Terselenggaranya community deal.

Puskesmas selalu berusaha untuk terus meningkatkan dukungan sumber daya


masyarakat, salah satunya dengn comunity deal. Communty deal diperlukan untuk mendukung
penuh suatu program dimasyarakat, karena program tersebut dijalankan berdasarkan kesepakatan
dari masyarakat.

Kebijakan umum Puskesmas adalah mengadakan community deal untuk program yang
memerlukan dukungan penuh masyarakat.

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah melaksanakan community deal.


Dengan program tersebut diharapkan program dapat berjalan optimal, karena didukung penuh
oleh masyarakat, berdasarkan kesepakatan bersama.

Pengukuran Kinerja:

Terselenggaranya community deal

TARGET KINERJA

INDIKATOR HASIL 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Frekuensi community deal 1x pertahun, tiap 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kelurahan

4. Meningkatkan kerjasama yang baik, dengan lintas program, lintas sektoral serta pihak terkait
untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

Tujuan strategi ini diharapkan meningkatkan pelayanan kesehatan secara terpadu.


Permasalahan kesehatan yang sangat komplek sehingga dalam penyelesaian masalah tersebut,
diperlukan kerjasama yang baik dengan lintas program,lintas sektor dan pihak terkait untuk
meningkatkan kualitas pelayanan. Puskesmas harus terus menjaga kondisi tersebut dengan
melakukan koordinasi dan konsultasi secara rutin dan berkesinambungan. Target kinerja tahun 2014
- 2019, yaitu dengan indikator, lembaga terkait yang mendukung program puskesmas sebesar 100%.

Sasarannya sebagai berikut:


a. Meningkatnya pelayanan kesehatan secara terpadu.

Puskesmas berkomitmen untuk selalu meningkatkan pelayanan kesehatan secara terpadu


dengan selalu menjalin kerjasama dengan lembaga terkait.
Kebijakan umum Puskesmasadalah meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan lembaga
terkait.

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan:

1) Mengadakan rapat koordinasi dengan lembaga terkait (kecamatan, kelurahan, dll).

2) Melalui dinas kesehatan membuat MOU dengan RSUD Kabupaten Bekasi, RS Sardjito dan
Rumah Sakit Swasta lainnya.

3) Membuat MOU dengan Sekolah/Perguruan Tinggi dalam bidang Kesehatan.

4) Membuat MOU dengan fakultas psikologi UGM untuk tenaga psikologi klinis.

Dengan program tersebut diharapkan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas dapat
ditingkatkan sehingga mampu menunjang pada peningkatan kualitas layanan.

Pengukuran Kinerja:

Meningkatnya kompetensi sumber daya manusia

TARGET KINERJA

INDIKATOR HASIL 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Adanya MOU dengan lembaga terkait 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5. Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai standar kesehatan.

Tujuan strategi ini diharapkan meningkatkan pelayanan kesehatan dengan aman, nyaman dan
lancar. Puskesmas selalu berupaya agar dapat meningkatkan sarana dan prasarana sesuai standar
kesehatan sehingga puskesmas dapat melakukan pelayanan yang optimal, serta dapat bersaing
dengan penyedia layanan kesehatan lainnya. Pengukuran target kinerja untuk tahun 2013 - 2019 yaitu
dengan indikator kepuasan pegawai, sebesar 70%.

Sasarannya sebagai berikut:


a. Meningkatnya pelayanan kesehatan secara aman, nyaman dan lancar sesuai dengan standar
kesehatan.

Puskesmas selalu berusaha meningkatkan pelayanan kesehatan secara aman, nyaman


dan lancar sesuai dengan standar kesehatan sehingga pasien yang berobat di puskesmas merasa
puas dan petugas puskesmas dalam melayani pasien dapat optimal.

Kebijakan umum Puskesmas adalah mengupayakan pengadaan dan pemeliharaan sarana


prasarana sesuai standar.
Implementasi dari kebijakan tersebut adalah:

1) Mengusulkan kepada dinas kesehatan untuk pengadaan sarana prasarana baru serta
pemeliharaanya.

2) Mengalokasikan anggaran khusus dari income puskesmas untuk pengadaan sarana


prasarana kesehatan beserta pemeliharaannya, yang belum dicover oleh dinas kesehatan.

3) Dengan program tersebut diharapkan kinerja pelayanan Puskesmas dapat berjalan optimal.
Pengukuran Kinerja:

Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai standar kesehatan

TARGET KINERJA

INDIKATOR HASIL 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Realisasi dari usulan sarana prasarana (dinas 75% 80% 90% 100% 100% 100%
kesehatan)

Realisasi dari usulan sarana prasarana (income 100% 100% 100% 100% 100% 100%
puskesmas)

B. RENCANA KINERJA PELAYANAN

Program peningkatan pelayanan BLUD Puskesmas Umbulharjo II


1. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Dasar (terlampir)
2. Kegiatan pendukung pelayanan kesehatan dasar
NO Jenis Target peningkatan
2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 Sarana Prasarana
1. Penataan Gedung
x x x
2. Rehab Gedung dan
x
bangunan
3. Mebeler
x x x x x x
4. Komputer
x x x x x x
5. Printer
x x x
6. LCD
x x
7. Laptop
x x x x x x
8. Listrik
x x x
9. Air
x
10. Saluran Air Hujan
x x
11. Saluran Air Limbah
x x
12. Instalasi Limbah medis
x
13. Telepon dan faximily
x x
14. Mobil Ambulance
x x
15. Medical Software dan
x
Internet

Target peningkatan
NO Jenis
2017 2018 2019 2020 2021 2022

2 Alat Kesehatan
a. Pesawat X- Ray dan
x
fluroskopy unit
b. Dental unit
x
c. Spektrofotometer
x x
d. EKG

3 Obat(sesuai LPLPO) x x x x x x

4 Alat Tulis Kantor x x x x x x

A. Rencana Kinerja Keuangan


Dengan pelaksanaan Badan Layanan Umum, proyeksi keuangan Puskesmas dalam lima
tahun kedepan diharapkan dapat menggambarkan suatu peningkatan yang cukup signifikan .

1. Proyeksi pendapatan
Pendapatan yang dikelola oleh Puskesmas sebagai sebuah Badan Layanan Umum terdiri dari:

a. Pendapatan BLUD
Pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk kas dan tagihan BLUD yang
menambah ekuitas dana lancar dalam periode anggaran bersangkutan yang tidak perlu
dibayar kembali (Permendagri 61 tahun 2007) :

1. Pendapatan Jasa Layanan

Pendapatan BLUD yang bersumber dari jasa layanan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 60 huruf a, berupa imbalan yang diperoleh dari jasa layanan yang diberikan
kepada masyarakat.
 Pendapatan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan medis (rawat
jalan)

 Pendapatan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan penunjang


medis (laboratorium)
 Pendapatan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan konsultasi medis
(psikologi, gizi, sanitasi, KIA/KB/Imunisasi,PHBS).

2. Hibah

Pendapatan BLUD hibah dapat berupa hibah terikat dan hibah tidak terikat.

3. Hasil Kerjasama
Hasil kerjasama dengan pihak lain dapat berupa perolehan dari kerjasama operasional,
sewa menyewa dan usaha lainnya.

4. Lain-lain yang sah

Lain-lain pendapatan BLUD yang sah antara lain:


a. hasil penjualan kekayaan yang tidak dipisahkan;

b. hasil pemanfaatan kekayaan;

c. jasa giro;
d. pendapatan bunga;
e. keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing;

f. komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau
pengadaan barang dan/atau jasa oleh BLUD;
g. hasil investasi.

b. APBD
Puskesmas sebagai alat dari Pemerintah Kota Yogya untuk pelayanan publik dalam
bidang kesehatan,bukan sebagai alat untuk mendapatkan pendapatan asli daerah, sehingga
puskesmas yang berbentuk BLUD tetap mendapatkan subsidi dari Pemerintah Kota, apabila
income dari puskesmas belum bisa mencukupi kebutuhan layanan.

Bantuan APBD berupa; gaji pegawai, obat, alat kesehatan dan sarana prasarana tertentu.

c. APBN

Pendapatan BLUD yang bersumber dari APBN dapat berupa pendapatan yang berasal dari
pemerintah dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi dan/atau tugas pembantuan dan lain-
lain.

2. Proyeksi Biaya
Biaya BLUD merupakan biaya operasional dan biaya non operasional. Biaya
operasional mencakup seluruh biaya yang menjadi beban BLUD dalam rangka menjalankan
tugas dan fungsi. Biaya non operasional mencakup seluruh biaya yang menjadi beban BLUD
dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi. (Permendagri 61 Tahun 2007).
Biaya operasional terdiri dari:

Biaya pelayanan mencakup seluruh biaya operasional yang berhubungan langsung dengan
kegiatan pelayanan.
Biaya pelayanan terdiri dari;

a. biaya pegawai;
b. biaya bahan;
c. biaya jasa pelayanan;
d. biaya pemeliharaan;
e. biaya barang dan jasa; dan
f. biaya pelayanan lain-lain.
Biaya umum dan administrasi mencakup seluruh biaya operasional yang tidak berhubungan
langsung dengan kegiatan pelayanan.
Biaya umum dan administrasi terdiri dari:

a. biaya pegawai;

b. biaya administrasi kantor;

c. biaya pemeliharaan;
d. biaya barang dan jasa;
e. biaya promosi; dan

f. biaya umum dan administrasi lain-lain.


Biaya non operasional terdiri dari:
a. biaya bunga;

b. biaya administrasi bank;


c. biaya kerugian penjualan aset tetap;

d. biaya kerugian penurunan nilai; dan

e. biaya non operasional lain-lain.

4. Proyeksi Surplus / defisit


Berdasarkan penentuan proyeksi pendapatan dan biaya di atas kami memproyeksikan
besaran surplus/defisit yang dapat dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan. (terlampir)

5. Proyeksi Neraca
Sebagai gambaran tingkat kesehatan organisasi, maka Puskesmas memproyeksikan
(terlampir)

6. Proyeksi Arus Kas (terlampir)


Sebagai gambaran tingkat kesehatan organisasi, maka Puskesmas memproyeksikan Arus Kas.
(terlampir).
BAB V

PENUTUP

Dokumen Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Waluya(RSB) Kabupaten Bekasi tahun


2022-2027 disusun mengacu Rencana Strategi (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi
tahun 2022-2027 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bekasi tahun
2022-2027 dan Rencana Strategi Kementrian Kesehatan selaku kementrian teknis. Rencana
Strategi Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi 2022-2027 disusun untuk menjadi acuan dalam
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kinerja Puskesmas WaluyaKabupaten Bekasi yang
didalamnya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program serta kegiatan
indikatif kurun waktu 2022-2027. Kegiatan indikatif tersebut nantinya akan dijabarkan lebih
lanjut ke dalam suatu rencana kerja tahunan. Renstra ini merupakan langkah awal dalam rangka
pengukuran kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja satuan.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas menjadi komitmen kinerja yang akan dilaksanakan
oleh seluruh jajaran yang ada di Puskesmas dan dijabarkan dalam bentuk Rencana Bisnis
Anggaran dan Penetapan Kinerja sebagai alat komitmen kepada Kepala Daerah.

Rencana Bisnis Anggaran dan Penetapan Kinerja yang merupakan turunan dari Rencana
Strategis Bisnis dengan target tahunan yang harus dilaksanakan dan dicapai oleh jajaran
Puskesmas dalam pelaksanaannya harus tetap memperhatikan tujuan kepuasan pelanggan karena
dengan status BLUD kita punya komitmen untuk mencapai kepuasan pelanggan demi untuk
mempertahankan customer loyality.

Hasil implementasi perencanaan tersebut akan dilakukan evaluasi kinerja internal dan
akan dilaporkan selain kepada Kepala Daerah juga kepada publik dalam bentuk Laporan
Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP sehingga seluruh pihak dapat mengakses
akuntabilitas Puskesmas dengan mudah.
LAMPIRAN
[RENCANA STRATEGI BISNIS] [2022-2027]

Target Kinerja Program dan Pendanaan


Kondisi
Data
Kinerja
Indikator Kinerja capai
pada
Tujuan, Sasaran, an
Sasa Ko Program dan akhir
Tuj Program (outcome) pada Lokasi
ra de Kegiatan periode
uan dan Kegiatan (output) Tahu
n Renstra
n
Perangk
Awal
at
peren
Daerah
can
aan
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022

Targe Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp Target Rp. Target Rp
t

Upaya Operasional Umbulharj


1.1 Kesehatan Pelayanan 12 12 12 1,502,960,550 12 1,548,049,367 12 1,594,490,847 12 1,642,325,573 12 o (Semaki,
7 Perorangan Kesehatan bulan 1,431,813,955 bulan 1,459,185,000 bulan bulan bulan bulan bulan Tahunan,
Puskesmas Perorangan Muja
Umbulharjo II Puskesmas UH-II muju)
1.3 Upaya laporan Umbulharj
5 Kesehatan 1 880,448,015 1 754,117,300 1 1 800,043,044 1 824,044,335 1 848,765,665 1
penyelenggaraan 776,740,819 o (Semaki,
Masyarakat doku dokum dokum dokum dokume dokume dokume
manajemen Tahunan,
Puskesmas me n en en en n n n
Puskesmas UH-II Muja
Umbulharjo muju)
II
laporan 1 1 1 1 1 1 1
penyelenggaraan doku dokum dokum 0 dokum 0 dokume 0 dokume 0 dokume
upaya pelayanan me n en en en n n n
kesehatan
laporan
penyelenggaraan 1 1 1 1 1 1 1
upaya pelayanan gizi doku dokum dokum 0 dokum 0 dokume 0 dokume 0 dokume
dan kesehatan me n en en en n n n
keluarga
laporan
penyelenggaraan
upaya pemberdayaan 1 1 1 1 1 1 1
doku dokum dokum 0 dokum 0 dokume 0 dokume 0 dokume
masyarakat dan
promosi me n en en en n n n
kesehatan
laporan
pengendalian 1 1 1 1 1 1 1
penyakit dan doku dokum dokum 0 dokum 0 dokume 0 dokume 0 dokume
penyehatan me n en en en n n n
lingkungan
[RENCANA STRATEGI BISNIS] [2022-2027]

Anda mungkin juga menyukai