Anda di halaman 1dari 31

TELAAH DAN KEBIJAKAN DALAM

TATANAN IMPLEMENTASI
PMK 75/2014 DAN PMK 43/2019
TENTANG PUSKESMAS
dr. H. Ibnu Yazid Shabri, SH, MKM
Penyesuaian dengan kebijakan pemerintah Penyesuaian dengan kebijakan pemerintah
untuk: untuk:
• memperkuat fungsi dalam Memperkuat peran Puskesmas sebagai
menyelenggarakan UKM dan UKP, Harmonisasi dengan penanggung jawab wilayah
terutama dalam hal promotif preventif regulasi baru terkait

PP 18/2016 tentang
PMK Perangkat Daerah
PMK
75/2014 PP 2/2018 tentang
Standar Pelayanan
43/2019
Minimal (SPM)

Inpres 2/2017 tentang


Germas

Permenkes 39/2016
tentang Pedoman
Penyelenggaraan PIS-PK
STRUKTUR PERMENKES
PERMENKES 43 TAHUN 2019
PERMENKES 75 TAHUN 2014 I. KETENTUAN UMUM
I. KETENTUAN UMUM II. PRINSIP PENYELENGGARAAN, TUGAS,
II. PRINSIP PENYELENGGARAAN, TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG
FUNGSI DAN WEWENANG III. PERSYARATAN
III. PERSYARATAN IV. KATEGORI PUSKESMAS
IV. KATEGORI PUSKESMAS V. PERIZINAN DAN REGISTRASI
V. PERIZINAN DAN REGISTRASI VI. ORGANISASI DAN TATA HUBUNGAN
VI. PENYELENGGARAAN KERJA
VII. PENDANAAN VII. PENYELENGGARAAN
VIII. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS VIII. PENDANAAN
IX. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN IX. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
X. KETENTUAN PERALIHAN X. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
XI. KETENTUAN PENUTUP XI. KETENTUAN PERALIHAN
XII. KETENTUAN PENUTUP
Implementasi dengan mengacu pada Implementasi dengan mengacu pada
kebijakan pemerintah yang spesifik untuk: kebijakan pemerintah yang spesifik sesuai
• memperkuat fungsi dalam dengan kondisi Pandemi Covid19 untuk:
menyelenggarakan UKM dan UKP, implementasi dengan Memperkuat peran Puskesmas sebagai
terutama dalam hal promotif preventif regulasi terkait Faskes tempat pencegahan dan
secara spesifik penanggulangan resiko covid

KMK 413/2020 tentang


Pedoman Pencegahan
PMK dan Pengendalian
Coronavirus Disease 2019

43/2019 PMK 11/2017 tentang Mewujudkan


Keselamatan Pasien
INDONESIA
PMK 27/2017 tentang SEHAT
PPI di Fasyankes
(dari hulu)
Kebijakan Teknis Lain
Yang Spesifik Sebagai
Implementasi Teknis
I. KETENTUAN UMUM
PASAL 1 IMPLEMENTASI :
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT - RENSTRA PUSKESMAS, RUK DAN RPK
Apakah sudah memprioritaskan
Adalah fasyankes yang menyelenggarakan:
Promotif dan Preventif ?
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) - Renstra Puskesmas, RUK dan RPK
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) apakah berasal dari Hasil Kegiatan BOK
Tingkat Pertama dan PIS-PK ?
- Bagaimana Puskesmas yang masih
Mengutamakan Promotif & Preventif menjadi Sumber PAD sehingga masih
memprioritaskan Kegiatan Pelayanan
di wilayah kerjanya Pengobatan ?
- Apakah semua Faskes dan Nakes di
wilayah kerja sudah terkoordinir secara
optimal oleh Puskesmas
PASAL 2
Tujuan Pembangunan Kesehatan Puskesmas

Mewujudkan WILAYAH
KERJA PUSKESMAS YANG
SEHAT, dengan masyarakat KECAMATAN KAB/
yang: SEHAT KOTA
• Perilaku sehat • Lingkungan sehat SEHAT
• Menjangkau yankes • Derajat kesehatan
bermutu optimal
II. PRINSIP PENYELENGGARAAN, TUGAS, FUNGSI
PASAL 3 DAN WEWENANG
Prinsip Penyelenggaraan Tugas: PASAL 4
Melaksanakan kebijakan kesehatan
Paradigma Ketersediaan untuk mencapai tujuan pembangunan
sehat akses yankes
kesehatan di wilayah kerjanya.

Pertanggung- dengan pendekatan keluarga


Teknologi tepat
jawaban
guna
wilayah PASAL 5
Fungsi: UKM UKP
Keterpaduan
Kemandirian
dan
masyarakat
kesinambungan
Tambahan Wewenang Puskesmas:
PASAL 6 PASAL 7
UKM UKP
• Melaksanakan perencanaan kegiatan • Menyelenggarakan yankes secara
berdasarkan analisis kebutuhan dan holistik yang mengintegrasikan faktor
peningkatan kompetensi SDM biopsikososbud dengan membina
• Memberikan yankes yang berorientasi pada hubungan dokter-pasien yang erat dan
keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan setara
mempertimbangkan faktor biopsikososbud-
spiritual
• Melaksanakan perencanaan kebutuhan
• Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga
dan peningkatan kompetensi SDM
• Melakukan kolaborasi dengan FKTP dan RS • Melakukan koordinasi dan kolaborasi
di wilayah kerjanya dengan fasyankes di wilayah kerjanya

PASAL 8 Kewenangan lain: Membina FKTP di wilayah kerjanya


PASAL 9 Wahana pendidikan, wahana internship, jejaring RS pendidikan
III. PERSYARATAN
PASAL 10-23
PUSKESMAS harus didirikan pada setiap kecamatan
Pada 1 kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 Puskesmas berdasarkan pertimbangan
kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk, dan aksesibilitas
Puskesmas harus memenuhi persyaratan Lokasi, Bangunan, Prasarana, Peralatan,
Ketenagaan, Kefarmasian, Laboratorium Klinik

IMPLEMENTASI :
PMK 11/2017 Tentang Keselamatan Pasien
PMK 27/2017 Tentang PPI di Fasyankes
KMK 413/2019 Tentang Pedoman Pencegahan CoViD19
PMK 74/2016 Tentang Standar Kefarmasian di Puskesmas
PMK 37/2012 Tentang Laboratorium Puskesmas
LOKASI BANGUNAN PRASARANA PERALATAN
• Geografis • Administratif, • Sistem penghawaan • Jumlah dan jenis sesuai
• Aksesibilitas jalur keselamatan dan (ventilasi) kebutuhan pelayanan
transportasi kesehatan kerja serta • Sistem pencahayaan • Dapat berubah sesuai
• Kontur tanah teknis bangunan • Sistem air bersih, sanitasi, perkembangan iptek,
• Fasilitas parkir • Permanen dan terpisah dan hygiene kebijakan, kebutuhan,
dengan bangunan lain kompetensi,
• Fasilitas keamanan • Sistem kelistrikan
• Memperhatikan fungsi, kewenangan, dan
• Ketersediaan utilitas • Sistem komunikasi ketentuan peraturan
publik keamanan, kenyamanan, • Sistem gas medik • Dapat menyesuaikan dgn
perlindungan
• Pengelolaan kesling • Sistem proteksi petir alat lain yg fungsinya
keselamatan dan sama (pada kondisi
• Tidak di area SUTT dan kesehatan, kemudahan • Sistem proteksi
SUTET kebakaran infrastruktur belum
dalam memberi memadai)
pelayanan • Sarana evakuasi
• Kelengkapan izin edar
• Rumah dinas nakes dan • Sistem pengendalian
sesuai ketentuan
bangunan lainnya sesuai kebisingan peraturan perundangan
kebutuhan dengan • Kendaraan Puskesmas • Standar mutu, keamanan,
mempertimbangkan keliling, dapat dilengkapi keselamatan
aksesibilitas nakes dalam dengan ambulans dan
• Diuji dan dikalibrasi
memberikan pelayanan kendaraan lainnya
secara berkala

Bangunan dan prasarana harus dilakukan pemeliharaan, perawatan , dan pemeriksaan secara berkala agar tetap laik fungsi
KETENAGAAN
Jenis
Kebutuhan Ideal Pelayanan
1. Dokter dan/atau dokter layanan primer
2. Dokter gigi
3. Tenaga kesehatan lainnya Dokter dan/atau DLP, dokter gigi dan
Dihitung melalui analisis beban
1) Perawat tenaga kesehatan lain bertugas
kerja dengan pertimbangan:
2) Bidan • Jumlah pelayanan memberikan pelayanan kesehatan
3) Tenaga promkes dan ilmu perilaku • Rasio terhadap jumlah penduduk di wilayah kerjanya, dengan
4) Tanaga sanitasi lingkungan ketentuan harus:
dan persebarannya
5) Nutrisionis • Bekerja sesuai standar profesi,
• Luas dan karakteristik wilayah
6) Tenaga apoteker dan/atau tenaga standar pelayanan, SPO, dan etika
kerja
teknis kefarmasian • Ketersediaan FKTP lainnya di profesi
7) Ahli teknologi laboratorium medik • Menghormati hak pasien,
wilayah kerja
4. Tenaga nonkesehatan • Pembagian waktu kerja sesuai mengutamakan kepentingan dan
Mendukung kegiatan ketatausahaan, keselamatan pasien dengan
ketentuan
administrasi keuangan, sistem informasi, memperhatikan keselamatan dan
dan kegiatan operasional lain kesehatan dirinya
Puskesmas dapat menambah jenis tenaga • Memiliki SIP sesuai ketentuan
kesehatan meliputi terapis gigi & mulut, • Memiliki kewenangan yang
epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan, diperoleh melalui kredensial
perekam medis dan informasi kesehatan dan
nakes lainnya sesuai kebutuhan .
STANDARKETENAGAANPUSKESMAS
Puskesmas kawasan Puskesmas kawasan Puskesmas kawasan Terpencil dan
Perkotaan Pedesaan Sangat Terpencil
No Jenis Tenaga
Non Rawat Rawat
Non Rawat Inap Non Rawat Inap Rawat Inap
Inap Inap
Tenaga Kesehatan
1.   Dokter dan/atau dokter layanan primer 1 1 2 1 2
2.  Dokter gigi 1 1 1 1 1
3.  Perawat 5 5 8 5 8
4.  Bidan 4 4 7 4 7
5.  Tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku 2 1 1 1 1
6.  Tenaga sanitasi lingkungan 1 1 1 1 1
7.  Nutrisionis 1 1 2 1 2
8.  Tenaga apoteker dan/atau tenaga teknis 1 1 1 1 1
kefarmasian
9.  Ahli teknologi laboratorium medik 1 1 1 1 1
Tenaga Non Kesehatan
10.  Tenaga sistem informasi kesehatan 1 1 1 1 1
11.  Tenaga administrasi keuangan 1 1 1 1 1
12.  Tenaga ketatausahaan 1
13.  Pekarya 2 1 1 1 1
Jumlah 22 19 27 19 27

Merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar Puskesmas dapat terselenggara dengan baik.
Belum termasuk tenaga di Pustu dan tempat praktik bidan desa.
IV. KATEGORI PUSKESMAS
Setiap Puskesmas memiliki
pendekatan/ strategi dalam
PASAL 24-29 KATEGORI
menyelesaikan permasalahan PUSKESMAS
kesehatan di wilayah kerjanya
berdasarkan kondisi bio-
psiko-sosio-kultural sesuai
kebutuhan. BERDASARKAN BERDASARKAN
KARAKTERISTIK KEMAMPUAN
WILAYAH KERJA PELAYANAN

PUSKESMAS
PUSKESMAS PUSKESMAS PUSKESMAS PUSKESMAS
KAWASAN PUSKESMAS
KAWASAN KAWASAN KAWASAN NON RAWAT
SANGAT RAWAT INAP
PERKOTAAN PERDESAAN TERPENCIL INAP
TERPENCIL

• Puskesmas rawat inap merupakan


• Kategori Puskesmas ditetapkan oleh Bupati/Wali Kota
Puskesmas yang diberi tambahan
• Dapat berada di daerah perbatasan dengan negara lain
sumber daya utk menyelenggarakan
rawat inap
• Puskesmas NRI dapat memberikan
perawatan pada persalinan normal
Puskesmas Rawat Inap
• Adalah Puskesmas yang menyediakan tempat tidur di Puskesmas kawasan
perdesaan, terpencil, sangat terpencil yang jauh dari FKRTL
– Menyediakan tempat tidur untuk pelayanan persalinan normal, perawatan,
penanganan awal pasien sebelum dirujuk ke fasyankes sesuai kebutuhan pelayanan
– Puskesmas kawasan perkotaan yang menyelenggarakan rawat inap sebelum
diundangkan Permenkes 43/2019 masih dapat memberikan perawatan sesuai
kebutuhan pelayanan; disesuaikan dengan masa peralihan (3 tahun sejak
diundangkan)
• Pelayanan
– Maksimal 5 hari perawatan, waktu pelayanan rawat inap 24 jam x 7 hari
– Jam operasional Puskesmas ditetapkan oleh kepala daerah
– Jumlah bed paling banyak 10 (anak-anak, dewasa pria, dewasa wanita)
V. PERIZINAN DAN REGISTRASI
PASAL 30-39
IZIN OPERASIONAL REGISTRASI
1. Diberikan oleh Pemda kab/kota setelah memenuhi persyaratan
1. Dilakukan untuk memperoleh kode
2. Persyaratan ketenagaan dan peralatan untuk izin operasional pertama kali:
a. Persyaratan ketenagaan harus memenuhi Puskesmas yang diberikan oleh
• Dokter dan/atau DLP Menkes
• 75% dari (dokter gigi dan jenis tenaga kesehatan lainnya) 2. Kelengkapan dokumen:
• Tenaga non kesehatan a. Fotokopi izin operasional
b. Persyaratan peralatan telah terpenuhi paling sedikit 60% b. Surat rekomendasi dari kadinkes
3. Masa berlaku 5 tahun, dapat diperpanjang selama memenuhi persyaratan provinsi dan hasil pengisian
4. Persyaratan untuk perpanjangan izin operasional harus memenuhi formulir verifikasi dan penilaian
persyaratan ketenagaan dan peralatan sesuai PMK 43/2019. kelayakan registrasi
5. Kelengkapan dokumen: 3. Puskesmas yang direlokasi atau
a. Fotokopi sertifikat tanah atau bukti lain kepemilikan tanah yang sah berubah nama, alamat dan kategori
b. Kajian kelayakan Puskesmas harus dilakukan
c. Dokumen pengelolaan lingkungan (Dokumen SPPL / UKL-UPL) pemutakhiran data
d. Persyaratan lain sesuai Perda setempat 4. Puskesmas yang tidak berfungsi lagi
e. Untuk perpanjangan izin dilengkapi dengan fotokopi SK bupati/walikota sebagai Puskesmas harus dilaporkan
terkait kategori Puskesmas dan profil Puskesmas
kepada Menkes untuk dilakukan
6. Puskesmas yang direlokasi atau berubah nama, alamat dan kategori
pencabutan kode Puskesmas
Puskesmas harus dilakukan perubahan izin operasional
Format Keputusan Bupati/ Walikota
tentang Izin Operasional Puskesmas

Paling sedikit mencantumkan:


Keputusan Bupati ABCD
Nama dan alamat Puskesmas
Menimbang :
Mengingat :
Menetapkan :
Kategori Puskesmas berdasarkan
MEMUTUSKAN
karakteristik wilayah dan kemampuan
IZIN OPERASIONAL
pelayanan
PUSKESMAS XYZ
ALAMAT : JL. KESEHATAN KEC VW KAB
ABCD
Puskesmas Pedesaan Masa berlaku izin operasional
Puskesmas Rawat Inap
Izin berlaku Hingga 00-00-0000
VI. ORGANISASI DAN TATA HUBUNGAN KERJA PASAL 40-50
• Puskesmas merupakan unit organisasi yg bersifat FUNGSIONAL dan unit layanan yg bekerja PROFESIONAL.
• Puskesmas berkedudukan sebagai unit pelaksana teknis yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
kadinkes kabupaten/kota sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kepala • Diangkat dan diberhentikan oleh bupati/WK


Puskesmas • Persyaratan: ASN; Pendidikan minimal S-1 atau D-4;
pernah menduduki jabfung nakes jenjang ahli pertama
minimal 2 tahun; memiliki kemampuan manajemen di
Pendidikan min. D-3, bidang kesmas; masa kerja di Puskesmas min. 2 tahun;
Memahami adminsitrasi Kepala telah mengikuti Manajemen Puskesmas
keuangan dan sistem Tata Usaha • Diberikan tunjangan dan fasilitas sesuai ketentuan
informasi kesehatan

Penanggung Penanggung Penanggung


Jawab Jawab Jawab
Puskesmas kawasan perkotaan dan perdesaan:
1) PJ UKM Esensial dan Perkesmas Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil:
2) PJ UKM Pengembangan 1) PJ UKM Esensial, UKM Pengembangan, dan Perkesmas
3) PJ UKP, Kefarmasian dan Laboratorium 2) PJ UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
4) PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas 3) PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas
5) PJ Bangunan, Prasarana, dan Peralatan 4) PJ Mutu
6) PJ Mutu
TATA HUBUNGAN KERJA
Laporan kinerja &
laporan lain (SIP) Dinkes
Jejaring Puskesmas Kab/Kota
PENDEKATAN WILAYAH

Rumah Sakit
Lab Apotek Umpan balik
Lintas sektor lainnya
Puskesmas
FKTP
PUSKESMAS

praktik praktik Jaringan Puskesmas


mandiri bidan mandiri dr/drg Klinik

Pustu Praktik
Pustu
UKBM Bidan Desa
POS UKK POSKESDES

Pembinaan Rujukan UKM


POSKESTREN POSYANDU POSBINDU
Koordinasi Rujukan UKP
VII. PENYELENGGARAAN
PASAL 51-60 UPAYA KESEHATAN
UKM dan UKP dilaksanakan secara TERINTEGRASI DAN BERKESINAMBUNGAN
UKM dan UKP diselenggarakan untuk pencapaian:
1.
. SPM kabupeten/kota; 2.
. Program Indonesia Sehat; 3.
Kinerja Puskesmas dalam JKN

UKM ESENSIAL UKM PENGEMBANGAN UKP


1. Promosi kesehatan 1. Rawat jalan (kunjungan sehat
Bersifat inovatif maupun sakit)
2. Kesehatan lingkungan
2. Gawat darurat
3. Kesehatan keluarga Disesuaikan dengan prioritas 3. Persalinan normal
4. Gizi masalah kesehatan, kekhususan
wilayah kerja, dan potensi 4. Perawatan di rumah
5. Pencegahan dan sumber daya yang tersedia 5. Rawat inap, sesuai kebutuhan
pengendalian penyakit pelayanan

Dalam melaksanakan UKM dan UKP, Puskesmas menyelenggarakan kegiatan:


1.Manajemen Puskesmas; 2. Pelayanan kefarmasian; 3. Pelayanan Perkesmas; 4. Pelayanan laboratorium; dan
5. Kunjungan keluarga
JARINGAN
• Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, Praktik bidan desa
PELAYANAN • Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan
PUSKESMAS
• UKBM, UKS, klinik, RS, apotek, laboratorium, praktik mandiri nakes, dan fasyankes
lainnya
JEJARING PUSKESMAS • Wajib melaporkan kegiatan dan hasil pelayanan kesehatan kepada Puskesmas,
kecuali apotek dan laboratorium

• Rujukan UKM dan rujukan UKP


SISTEM RUJUKAN • Dilaksanakan sesuai dengan standar dan ketentuan peraturan perundang-
undangan

• Pemda kab/kota harus mendorong Puskesmas untuk menerapkan pola


PENGELOLAAN pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dalam rangka
KEUANGAN fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan, diselenggarakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
VIII. PENDANAAN
PASAL 61
• Sumber pendanaan:
– APBD
– APBN
– Sumber lain yang sah dan tidak mengikat
• Pendanaan ditujukan dengan mengutamakan penyelenggaraan UKM
• Pengelolaan dana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Sudahkah Dana Yang Dipakai Termanfaatkan Untuk


Mendapatkan Pemetaan Masalah dan Tindak Lanjut
Yang Sesuai Dengan Renstra Puskesmas ?
IX. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
PASAL 62-64
• Merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan kab/kota
• HARUS diselenggarakan oleh setiap Puskesmas, dapat secara elektronik dan/atau nonelektronik
 PMK 31 Tahun 2019 ttg Sistem Informasi Puskesmas
• Paling sedikit mencakup:
– Pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya
– Pencatatan dan pelaporan keuangan Puskesmas dan jaringannya
– Survei lapangan
– Laporan lintas sektor
– Laporan jejaring Puskesmas
• Puskesmas menyampaikan laporan kegiatan (merupakan sumber data dari pelaporan data
program kesehatan melalui komunikasi data) secara berkala kepada dinkes kab/kota
Sejauh Mana Pemanfaatan Laporan terhadap Kebijakan dan Renstra
?
X. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PASAL 65

• Dilakukan oleh pemerintah pusat, pemda provinsi, dan


pemda kab/kota sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan
• Dapat melibatkan organisasi profesi (MITRA BESTARI ?)
• Diarahkan untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat
• Bentuk: bantuan teknis, pendidikan, dan pelatihan
DINKES KAB/KOTA DINKES PROVINSI KEMENTERIAN KESEHATAN
• Menjamin kesinambungan • Pembinaan dan pengawasan • Penyusunan dan penetapan
ketersediaan sumber daya pelaksanaan standa dan pedoman standar dan pedoman terkait
• Memastikan kesinambungan terkait Puskesmas Puskesmas
ketersediaan dana operasional • Koordinasi lintas sektor tingkat • Koordinasi lintas sektor tingkat
dan pemeliharaan SPA provinsi pusat
• Peningkatan kompetensi tenaga • Sosialisasi dan advokasi • Sosialisasi dan advokasi
• Kredensial dan rekredensial nakes • Peningkatan kompetensi tenaga di • Peningkatan kompetensi tenaga di
• Monitoring dan evaluasi kinerja dinkes kab/kota dinkes provinsi
Puskesmas • Memberikan bantuan teknis atas • Memberikan dukungan bagi
• Bimtek terintegrasi ketidakmampuan yang dihadapi dinkes provinsi/kab/kota dalam
• Memberikan solusi masalah dinkes kab/kota dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan
• Mendukung pengembangan mendukung penyelenggaraan dan fungsi Puskesmas
upaya kesehatan pelaksanaan fungsi Puskesmas
• Regulasi peningkatan akses dan • Menyampaikan laporan kegiatan,
mutu pelayanan data dan masalah kesehatan
prioritas kepada pemerintah
• Fasilitasi integrasi lintas program
pusat
• Menyampaikan laporan kegiatan,
data dan masalah kesehatan
prioritas kepada dinkes provinsi.
XI. KETENTUAN PERALIHAN
PASAL 66

Pada saat Permenkes ini berlaku:


1. Izin penyelenggaraan Puskesmas berdasarkan Permenkes 75/2014
dianggap sebagai izin operasional sesuai dengan ketentuan
Permenkes ini.
2. Puskesmas yang sudah memberikan pelayanan kesehatan harus
menyesuaikan dengan Permenkes ini paling lambat 3 tahun sejak
Permenkes ini diundangkan.
3. Lokasi dan bangunan Puskesmas yg sudah ada sebelum Permenkes
ini diundangkan dinyatakan telah memenuhi persyaratan.
XII. KETENTUAN PENUTUP
PASAL 67-68

Pada saat Permenkes ini mulai berlaku:


1. Permenkes 75/2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
dan
2. Kepmenkes 1428/Menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Puskesmas,
sepanjang yang mengatur mengenai persyaratan lokasi,
bangunan, dan prasarana Puskesmas,
DICABUT DAN DINYATAKAN TIDAK BERLAKU.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai