Anda di halaman 1dari 44

MANAJEMEN PUSKESMAS

P1 & P2
Permenkes No 44 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas

OLEH :
NATHALIA TIARA MULIA KARTIKA
22010118220064
P1
PERENCANAAN
Permenkes No 44 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas

Buku Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas


P1 (Perencanaan)

• Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang


berurutan dan harus dilakukan untuk mengatasi
permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya
yang tersedia secara efektif dan efisien.
• Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) adalah proses
penyusunan rencana kegiatan tingkat Puskesmas untuk
tahun yang akan datang, dilakukan secara sistematis
untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
P1 (Perencanaan)

• Penyusunan rencana kegiatan berupa Rencana Usulan


Kegiatan (RUK) merupakan perencanaan kegiatan
Puskesmas untuk tahun mendatang (H+1).
• Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) diwujudkan dalam
perencanaan kegiatan sesuai dengan skala prioritas
berdasarkan alokasi dana yang tersedia dalam tahun
berjalan.
SIKLUS PERENCANAAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
Ruang Lingkup

• Upaya Kesehatan Esensial


• Upaya Kesehatan Pengembangan
• Upaya kesehatan penunjang.
Perencanaan ini disusun oleh Puskesmas sebagai Rencana
Tahunan Puskesmas yang dibiayai oleh Pemerintah
Daerah, Pemerintah Pusat, serta sumber dana lainnya.
Tahap Perencanaan

1. Tahap persiapan
2. Tahap analisa situasi
3. Perumusan Masalah
4. Tahap penyusunan
Rencana Usulan Kegiatan
5. Tahap penyusunan
Rencana Pelaksanaan
Kegiatan
1. TAHAP PERSIAPAN

• Kepala Puskesmas membentuk Tim Manajemen


Puskesmas :
oTim Pembina Wilayah
oTim Pembina Keluarga
oTim Akreditasi Puskesmas
o Tim Sistem Informasi Puskesmas.

• Kepala Puskesmas menjelaskan tentang Pedoman


Manajemen Puskesmas kepada tim
• Tim Puskesmas mempelajari hal-hal berikut ini:
a. Rencana Lima Tahunan Puskesmas
b. Penjabaran tahunan rencana capaian target Standar
Pelayanan Minimal tingkat kabupaten/kota.
c. Target yang disepakati bersama Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan menjadi tanggung jawab
Puskesmas.
d. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan keluarga.
e. Penguatan Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan
keluarga.
f. NSPK lainnya yang dianggap perlu untuk diketahui oleh
Tim di dalam penyusunan perencanaan Puskesmas.
2. TAHAP ANALISA SITUASI

a. Mengumpulkan data kinerja Puskesmas


b. Melakukan Analisa data
c. Analisis masalah dari sisi pandang masyarakat,
dilakukan melalui Survey Mawas Diri (SMD) atau
Community Self Survey (CSS).
a. Mengumpulkan data kinerja Puskesmas
(1) Data dasar, yang mencakup:
a) Identitas Puskesmas;
b) Wilayah kerja Puskesmas
c) Sumber daya Puskesmas

(2) Data UKM Esensial, yaitu:


a) Promosi Kesehatan;
b) Kesehatan Lingkungan;
c) Pelayanan Gizi KIA-KB;
d) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular;
e) Surveilans dan Sentinel SKDR; dan
f) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular.
(3) Data UKM Pengembangan, antara lain:
a) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS);
b) Kesehatan Jiwa;
c) Kesehatan Gigi Masyarakat;
d) Kesehatan Tradisional dan Komplementer;
e) Kesehatan Olahraga;
f) Kesehatan Kerja;
g) Kesehatan Indera;
h) Kesehatan Lanjut Usia; dan/atau
i) Pelayanan kesehatan lainnya sesuai kebutuhan Puskesmas.
(4) Data UKP, antara lain:
a) Kunjungan Puskesmas;
b) Pelayanan Umum;
c) Kesehatan Gigi dan Mulut; dan
d) Rawat Inap, UGD, Kematian, dll.
(5) Data Keperawatan Kesehatan Masyarakat, data
laboratorium, dan data kefarmasian.
(6) Kondisi keluarga di wilayah kerjanya yang diperoleh
dari Profil Kesehatan Keluarga (Prokesga) melalui
pelaksanaan PIS PK.
b. Melakukan Analisa data
1) Analisis Deskriptif
a. Analisis menurut Waktu
b. Analisis menurut Demografi
c. Analisis menurut Tempat
2) Analisis Komparatif
Membandingkan karakteristik data wilayah yang satu
dengan wilayah lainnya, dengan target tertentu, antar
jenis kelamin, antar kelompok umur, antar sumber data
3) Analisis Hubungan Dalam Program dan Antar Program
c. Analisis Masalah melalui SMD

Tahapan:
• pengumpulan data primer dan data sekunder
• pengolahan dan penyajian data masalah dan potensi
yang ada
• membangun kesepakatan bersama masyarakat dan
kepala desa/kelurahan untuk mengatasi masalah
kesehatan di masyarakat
3. PERUMUSAN MASALAH

a. Identifikasi Masalah
Masalah dirumuskan berdasarkan prinsip 5W1H (What,
Who, When, Where, Why and How . Identifikasi masalah
dilaksanakan dengan membuat daftar masalah, contoh :
b. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah
Metode USG
Menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan
perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5
atau 1 – 10. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan
isu prioritas. Contoh :

Keterangan: berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar,


4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil). Maka, isu yang
merupakan prioritas adalah Isu C.
c. Mencari Akar Penyebab Masalah
• Diagram sebab akibat dari Ishikawa (diagram tulang ikan/ fish
bone).
• Pohon Masalah (Problem Tree)

d. Menetapkan Cara Pemecahan Masalah


• Brainstorming ( curah pendapat )
• Kesepakatan di antara anggota Tim, berdasarkan hasil dari curah
pendapat(brainstorming). Hasil kesepakatan digunakan sebagai
bahan penyusunan Rencana Tahunan. Contoh tabel pemecahan
masalah :
PENYUSUNAN RENCANA LIMA TAHUNAN
• Rincian pelaksanaan kegiatan pada perencanaan lima
tahunan disusun dalam perencanaan tahunan
Puskesmas.
• Pengawasan dan pengendalian untuk pencapaian target
Rencana Lima Tahunan dilakukan setiap tahun
• Pada tengah periode lima tahunan dilakukan evaluasi
periode tengah lima tahun (Midterm evaluation)
FORMAT RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS
4. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN
a. Tujuan :
• untuk mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai
pada periode sebelumnya dan memperbaiki program yang
masih bermasalah
• Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan
kondisi kesehatan di wilayah tersebut dan kemampuan
Puskesmas
b. Rencana Usulan Kegiatan disusun dalam bentuk matriks
dengan memperhatikan berbagai
c. Tahapan penyusunan RUK diawali dengan Hitung RUK untuk
mengetahui rincian dan besaran dana yang dibutuhkan
untuk setiap kegiatan.
MATRIKS RUK PUSKESMAS
5. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)

Membandingkan Menyusun rancangan


alokasi kegiatan yang awal, rincian dan
Mempelajari alokasi disetujui dengan RUK volume kegiatan,
kegiatan dan biaya yang diusulkan dan sumber daya
situasi pada saat pendukung, dan
penyusunan RPK. lokasi

RPK dirinci menjadi RPK


bulanan bersama
dengan target Mengadakan
Membuat RPK
pencapaiannya, dan Lokakarya Mini
direncanakan kegiatan tahunan
Bulanan Pertama
pengawasan dan
pengendaliannya
• RPK dimungkinkan untuk diubah sesuai dengan kebutuhan
saat itu apabila dalam hasil analisis pengawasan dan
pengendalian kegiatan bulanan dijumpai kondisi tertentu
(bencana alam, konflik, Kejadian Luar Biasa, perubahan
kebijakan mendesak, dll)
• perlu didukung dokumen yang relevan
1) Peraturan/Keputusan Kepala Puskesmas;
2) Kerangka Acuan Kegiatan;
3) Standar Operasional Prosedur; dan
4) Dokumen lain yang dibutuhkan.
Kegiatan
Puskesmas
Pendekatan
terselenggara
keterpaduan lintas tidak akan terjadi
secara efisien,
program dan lintas missed opportunity
efektif, bermutu,
sektor
dan target prioritas
dapat tercapai.
MATRIKS RPK PUSKESMAS
P2
PENGGERAKAN DAN
PELAKSANAAN
Permenkes No 44 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
Buku Pedoman Lokakarya Mini Puskesmas
Penggerakan pelaksanaan program atau kegiatan dapat
dilakukan melalui berbagai cara:
• rapat dinas
• pengarahan pada saat apel pegawai
• pelaksanaan kegiatan dari setiap program sesuai
penjadwalan pada RPK bulanan
• melalui forum yang dibentuk khusus untuk itu, yaitu forum
Lokakarya Mini Puskesmas
LOKAKARYA MINI
PUSKESMAS
OUTLINE
PENDAHULUAN
• LATAR BELAKANG
• TUJUAN
• RUANG LINGKUP

LOKAKARYA MINI BULANAN PUSKESMAS


• TUJUAN
• TAHAPAN KEGIATAN
• PENYELENGGARAAN

LOKAKARYA MINI TRIBULANAN LINTAS SEKTOR


• TUJUAN
• TAHAPAN KEGIATAN
• PENYELENGGARAAN
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

PERENCANAAN

PENGGERAKAN
PENILAIAN PELAKSANAAN

MANAJEMEN
PUSKESMAS

LOKAKARYA
PENGAWASAN PENGENDALIAN MINI
TUJUAN

TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS


• Tergalangnya kerjasama tim baik
Meningkatkan Fungsi lintas program maupun lintas sektor
Puskesmas melalui : • Terpantaunya hasil kegiatan
puskesmas sesuai dengan
• Penggalangan kerjasama perencanaan
tim baik lintas program • Teridentifikasinya masalah dan
hambatan dalam pelaksanaan
maupun lintas sektor kegiatan puskesmas
• Teridentifikasinya penyebab masalah
• terlaksananya kegiatan serta diupayakannya pemecahan
masalah
puskesmas sesuai • Tersusunnya rencana kerja untuk
perencanaan periode selanjutnya
RUANG LINGKUP

LINTAS PROGRAM LINTAS SEKTOR

• Meningkatkan kerjasama • Mendapatkan kesepakatan


rencana kerja lintas sektoral
antar petugas puskesmas, dalam membina dan
Puskesmas pembantu, mengembangkan peran
Bidan Desa serta masyarakat dalam
bidang kesehatan
• Mendapatkan RPK • Mengkaji hasil kegiatan
kerjasama, memecahkan
• Meningkatkan motivasi masalah yang terjadi serta
petugas menjalankan RPK menyusun upaya
pemecahan dalam bentuk
• Mengkaji pelaksanaan RPK kerja sama
LOKAKARYA MINI BULANAN
PUSKESMAS
LOKAKARYA MINI BULANAN PUSKESMAS
TUJUAN

TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS


Terselenggaranya lokakarya • Diketahuinya hasil kegiatan
bulanan intern Puskesmas dalam Puskesmas bulan lalu
rangka pemantauan hasil kerja • Disampaikannya hasil rapat dari
petugas Puskesmas dengan cara Kabupaten/Kota, Kecamatan dan
berbagai kebijakan serta program
membandingkan rencana kerja
bulan lalu dari setiap petugas • Diketahuinya hambatan/masalah
dalam pelaksanaan kegiatan
dengan hasil kegiatannya dan bulan lalu
membandingkan cakupan
kegiatan dari daerah binaan • Dirumuskannya cara pemecahan
masalah
dengan targetnya serta tersusun
rencana kerja bulan berikutnya • Disusunnya rencana kerja bulan
baru
TAHAPAN KEGIATAN
LOKAKARYA MINI BULANAN PERTAMA

INPUT PROSES OUTPUT


1. Penggalangan Tim 1. Inventarisasi kegiatan 1. POA Puskesmas Tahunan
(Dinamika Kelompok) Puskesmas 2. Kesepakatan bersama
2. Informasi tentang Kebijakan, 2. Analisa beban kerja tiap untuk melaksanakan
program dan konsep baru petugas kegiatan sesuai POA
tentang Puskesmas 3. Pembagian tugas baru dan 3. Matriks pembagian tugas &
3. Informasi tata cara tanggung jawab daerah daerah binaan
penyusunan kegiatan (POA) binaan
4. Penyusunan POA
berdasarkan RPK Puskesmas
TAHAPAN KEGIATAN
LOKAKARYA MINI BULANAN RUTIN

INPUT PROSES OUTPUT


1. Laporan hasil kegiatan 1. Analisis hambatan dan 1. Kesepakatan untuk
bulan lalu masalah dengan melaksanakan pekerjaan
2. Informasi hasil rapat di menggunakan PWS 2. Rencana kerja bulan baru
Kabupaten/Kota, dan 2. Analisis sebab masalah
Kecamatan 3. Merumuskan alternatif
3. Informasi kebijakan, pemecahan masalah
program dan konsep baru
PENYELENGGARAAN
LOKAKARYA MINI BULANAN

1. Pengarah  Kepala Puskesmas


2. Peserta  semua petugas Puskesmas, Puskesmas
Pembantu, Bidan Desa
3. Waktu  sesuai situasi dan kondisi
4. Acara
5. Tempat  sebisa mungkin di Puskesmas
6. Persiapan
LOKAKARYA MINI
TRIBULANAN LINTAS SEKTOR
LOKAKARYA MINI TRIBULANAN LINTAS SEKTOR
TUJUAN

TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS

Terselenggaranya lokakarya • Dibahas dan dipecahkan


tribulanan lintas sektoral secara bersama lintas
dalam rangka mengkaji sektoral masalah dan
hasil kegiatan kerja sama hambatan yang dihadapi
lintas sektoral dan • Dirumuskannya mekanisme
tersusunnya rencana kerja rencana kerja lintas
tribulan berikutnya sektoral yang baik untuk
tribulan yang akan datang
TAHAPAN KEGIATAN
LOKAKARYA MINI TRIBULANAN PERTAMA

INPUT PROSES OUTPUT


1. Penggalangan Tim 1. Inventarisasi peran bantu 1. Kesempatan tertulis lintas
(Dinamika Kelompok) masing-masing sektor sektor terkait dalam
2. Informasi tentang Program 2. Analisis masalah peran mendukung program
Lintas sektor, Program bantu dari masing-masing kesehatan
Kesehatan, Kebijakan, sektor 2. Rencana kegiatan masing-
program dan konsep baru 3. Pembagian peran dan masing sektor
tentang Puskesmas tugas masing-masing sektor
TAHAPAN KEGIATAN
LOKAKARYA MINI TRIBULANAN RUTIN

INPUT PROSES OUTPUT


1. Laporan kegiatan 1. Analisis hambatan dan 1. Rencana kerja tribulan yang
pelaksanaan program masalah pelaksanaan baru
kesehatan dan dukungan program kesehatan 2. Kesepakatan bersama
sektor terkait 2. Analisis hambatan dan
2. Inventarisasi masalah dukungan dari
masalah/hambatan dari masing-masing sektor
masing-masing sektor dalam 3. Merumuskan cara
pelaksanaan program penyelesaian masalah
kesehatan 4. Menyusun rencana kerja
3. Pemberian informasi baru dan menyepakati kegiatan
untuk tribulan baru
PENYELENGGARAAN
LOKAKARYA MINI TRIBULANAN LINTAS SEKTOR

• Persiapan
• Camat
• Puskesmas
• Peserta
• Pemimpin pertemuan: Camat
• Peserta pertemuan: Dinkes Kab/Kota, TP PKK, PKM, staf Kec yang lain,
Lintas sektor di Kec, Lembaga/organisasi kemasyarakatan
• Waktu
• Pertama  bulan pertama tahun anggaran
• Selanjutnya setiap 3 bulan
• Tempat
• Kantor kecamatan atau tempat lain yang representatif
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai