Anda di halaman 1dari 9

BAPPEDA KOTA MAKASSAR

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebagaimana sebelumnya, tetap menjadi suatu tuntutan publik akan adanya
pengelolaan keuangan negara yang transparan dan akuntabel. Inti dari tuntutan publik ini
adalah terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance), yang pada akhirnya
akan terselenggara pemerintahan dan pembangunan yang dapat berlangsung secara
berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung-jawab serta bebas dari korupsi, kolusi
dan nepotisme. Berdasarkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 diwajibkan setiap instansi
pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara, mulai dari pejabat eselon II ke atas, untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan
pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan
perencanaan strategisyang telah dirumuskan.

Kota Makassar adalah Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan dan merupakan bagian
integral dari Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan serta Pembangunan Nasional,
sesuai yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam undang-undang tersebut BAPPEDA merupakan
salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menjadi motor pada perencanaan
pembangunan di Daerah yang berperan mensinergikan program dan kegiatan antar SKPD ke
dalam RKPD Kota Makassar sehingga mencapai setiap misi yang diemban oleh Pemerintah
Kota Makassar untuk mewujudkan visi Kota setiap tahun yang telah dituangkan dalam
Rencana Kerja pada masing-masing SKPD. Untuk itu peranan BAPPEDA sebagai katalisator
dalam mendesain perencanaan dan penganggaran menjadi lebih baik dan benar, yang akan
dituangkan dalam APBD Kota setiap tahun menjadi kunci utama dan ini menjadi tugas pokok
dan fungsi BAPPEDA sebagai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kota Makassar.
Pelaksanaan program dan kegiatan wajib disusun ke dalam suatu laporan akuntabilitas
sebagai perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai
tujuan dan sasaran Pembangunan. Guna mewujudkan hal tersebut dibutuhkan kemampuan
yang baik dari SKPD yang menangani, dalam hal ini BAPPEDA Kota Makassar, yang telah
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kota (Lembaran Daerah Kota Makassar Tahun 2016 Nomor 8).
LAKIP BAPPEDA 2019

1
BAPPEDA KOTA MAKASSAR

Kedudukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Makassar


merupakan lembaga teknis Daerah yang menjadi salah satu unsur penunjang Pemerintahan
Daerah, yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan dan bertanggungjawab kepada Walikota
Makassar melalui Sekretaris Daerah Kota Makassar. Dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya, perlu didukung dengan ketersediaan anggaran dan berbagai fasilitas yang
menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi BAPPEDA, sehingga kinerja BAPPEDA dapat
tercapai. Sebagai wujud dari implementasi akuntabilitas dari pelaksanaan program kegiatan
yang telah dilakukan maka Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
BAPPEDA Kota Makassarwajib disusun untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau
pun jika ada kegagalan pada pelaksanaan misi mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam
Rencana Kerja dan Perjanjian Kerja, serta sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan
kinerja BAPPEDA Kota Makassar di tahun mendatang.

B. TUGAS DAN FUNGSI SKPD


Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Makassar Tahun 2016 Nomor 8),
dijabarkan tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Dalam melaksanakan tugas pokok BAPPEDA Kota Makassar, menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan daerah;
b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah;
d. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang memuat
visi, misi, dan arah pembangunan daerah;
e. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang memuat
strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, arah kebijakan keuangan daerah,
program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah,
kewilayahan dan lintas kewilayahan yang berisi kegiatan dalam kerangka regulasi dan
kerangka anggaran;
f. Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang memuat prioritas
pembangunan daerah, rancangan kerangka ekonomi makro daerah, arah kebijakan
keuangan daerah, program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja

LAKIP BAPPEDA 2019

2
BAPPEDA KOTA MAKASSAR

Perangkat Daerah, kewilayahan dan lintas kewilayahan yang berisi kegiatan dalam
kerangka regulasi dan kerangka anggaran;
g. Pelaksanaan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah diantara
Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, kewilayahan
dan lintas kewilayahan;
h. Penyusunan rencana anggaran pokok dan perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah bersama-sama dengan unit kerja terkait, dengan koordinasi Sekretaris
Daerah;
i. Penilaian dan pengendalian terhadap pelaksanaan pembangunan;
j. Pelaksanaan pengendalian dan perencanaan operasional pengelolaan keuangan,
kepegawaian dan pengurusan barang milik Daerah yang berada dalam
penguasaannya;
k. Pelaksanaan kesekretariatan;
l. Pembinaan tenaga fungsional.

Selain fungsi di atas, BAPPEDA Kota Makassar wajib melakukan koordinasi di dalam
membuat perencanaan secara terstruktur dan teratur pada tingkat Kota Makassar yang akan
dituangkan dalam suatu program dan kegiatan untuk pencapaian pelaksanaan program
pembangunan di Kota Makassar guna mencapai tujuan dan sasaran pemerintah Kota
Makassar. Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Nasional, maka BAPPEDA diamanatkan sebagai lembaga teknis di dalam pelaksanaan
perencanaan dan penganggaran di Daerah bertanggung jawab langsung kepada Walikota
Makassar di dalam pelaksanaan perencanaan dan penganggaran di Kota Makassar melalui
strategi koordinasi program pembangunan; penyusunan dokumen-dokumen perencanaan;
penyusunan rencana umum pembangunan tahunan; melakukan evaluasi pelaksanaan
kegiatan; penyediaan data perencanaan serta laporan yang aktual, faktual dan optimal;
pelaksanaan kerjasama yang saling menguntungkan; penerapan teknologi dalam
perencanaan pembangunan dan strategi peningkatan profesionalisme aparat. Kedelapan
strategi tersebut saling berkaitan satu sama lain didalam mewujudkan pencapaian program
dan kegiatan untuk mencapai visi dan misi BAPPEDA Kota Makassar.

LAKIP BAPPEDA 2019

3
BAPPEDA KOTA MAKASSAR

Untuk mendukung tugas dan fungsi serta kewenangan tersebut maka dibentuklah
struktur organisasi BAPPEDA Kota Makassar sebagai berikut:

(1) Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri atas:


a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, terdiri atas :
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Keuangan;
3. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan.
c. Bidang Perencanaan dan Pengendalian, terdiri atas :
1. Subbidang Perencanaan Makro;
2. Subbidang Pengendalian;
3. Subbidang Pelaporan.
d. Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam, terdiri atas :
1. Subbidang Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi;
2. Subbidang Keuangan, Penanaman Modal dan Pariwisata;
3. Subbidang Pangan, Pertanian dan Perikanan
e. Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan Umum, terdiri atas :
1. Subbidang Kesejahteraan Rakyat;
2. Subbidang Pemerintahan dan Aparatur;
3. Subbidang Pendidikan, Kesehatan dan Kebudayaan.
f. Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, terdiri atas :
1. Subbidang Infrastruktur;
2. Subbidang Perhubungan dan Komunikasi;
3. Subbidang Pengembangan Wilayah.
g. Kelompok Jabatan fungsional.

Adapun tugas dan fungsi jabatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota
Makassar telah ditetapkan dengan Peraturan Walikota Makassar Nomor 108 Tahun 2016
tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah.

LAKIP BAPPEDA 2019

4
BAPPEDA KOTA MAKASSAR

Bappeda Kota Makassar mempunyai jumlah pegawai sebanyak 97 orang, dimana


jumlah pegawai laki-laki 47 orang dan pegawai perempuan sebanyak 50 orang. 60 pegawai
berstatus PNS dan 37 orang masih berstatus non PNS. Dari 60 jumlah PNS yang ada,
terdapat pegawai yang berstatus golongan II sebanyak 3 orang, golongan III sebanyak 42
orang dan pegawai yang berstatus golongan IV sebanyak 15 orang. Apabila dilihat dari
struktur tingkat pendidikannya, dari total jumlah pegawai (baik PNS maupun non PNS),
sebanyak 36 pegawai telah memperoleh pendidikan S2, 45 pegawai dengan pendidikan S1
dan yang lainnya sebanyak 15 pegawai memiliki pendidikan SMA.

C. PERMASALAHAN UTAMA DAN ISU STRATEGIS


Dalam mengemban tugas dan fungsi serta kewenangannya, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Makassar menghadapi berbagai permasalahan dan isu-isu
strategis yang masih perlu diatasi dan diantisipasi.
Adapun permasalahan-permasalahan yang masih dihadapi hingga saat ini adalah
sebagai berikut:
1. Belum Optimalnya koordinasi dan pelayanan prima serta kapasitas aparatur
perencana Kota Makassar
2. Masih belum optimalnya monitoring dan evaluasi perencanaan dan hasil – hasil
pembangunan
3. Masih lemahnya sistem pendataan dan informasi

Sedangkan isu-isu strategis berupa peluang dan ancaman di masa depan yang harus
diantisipasi adalah sebagai berikut:

a. Faktor Peluang ( Opportunity )


− Sistem dan birokrasi Pemerintah Kota Makassar yang sudah tertata dengan baik
− Kepemimpinan kepala Daerah yang visioner/inovatif, berkomitmen dan
berintegritas sehingga menciptakan pembangunan yang berpartisipatif di Kota
Makassar.
− Penerapan otonomi Daerah yang memberikan kesempatan berprakarsa seluas-
luasnya bagi Daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
− Terjadinya hubungan yang harmonis dengan SKPD lain dan dengan para
pemangku kepentingan (stakeholders).

LAKIP BAPPEDA 2019

5
BAPPEDA KOTA MAKASSAR

− Ditetapkannya PERWALI tentang RENSTRA BAPPEDA Kota Makassar Tahun 2014-


2019 dan PERDA RPJMD Pemerintah Kota Makassar Tahun 2014-2019 yang
merupakan pedoman bagi perencanaan pembangunan di Kota Makassar.
− Pemerintah Kota Makassar membuka peluang terhadap partisipatif peran serta
masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
− Pemanfaatan sistem informasi manajemen yang cukup memadai sehingga dapat
dihasilkan data akurat dan akuntabel sebagai bahan dalam proses penetapan
kebijakan pembangunan.

b. Faktor Ancaman ( Threat )


− Tuntutan dan aspirasi semakin beragam dengan berbagai kepentingan yang
semuanya harus ditampung dan diperhatikan.
− Semakin meningkatnya pengawasan/kontrol dari berbagai elemen
masyarakat/pemangku kepentingan dan juga DPRD terhadap berbagai kebijakan
pembangunan.
− Masih terdapat aparat pemerintahan dan juga kelompok masyarakat yang belum
memahami arti penting dari proses perencanaan pembangunan partisipatif.
− Bervariasinya tingkat pendidikan, sosial,dan ekonomi masyarakat yang
berpengaruh pada pola pikir dan pola tindak dari masyarakat Kota Makassar.
− Masih adanya kebijakan yang kadang-kadang tidak berpihak pada masyarakat.

D. RENCANA STRATEGIS
Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Makassar Tahun 2014-2019 adalah
Terwujudnya Perencanaan yang Inovatif, Berorientasi Global dan Berkelanjutan.
Visi ini berupaya menempatkan BAPPEDA Kota Makassar selaku institusi perencana
pembangunan Daerah yang profesional, sehingga pembangunan Daerah dapat
terlaksana secara efektif, efesien, dan berkelanjutan, serta dapat meningkatkan
eksistensi Kota Makassar di masa depan. Penjelasan visi ini adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan : suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat,
melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
2. Inovatif : menampilkan sesuatu yang baru atau bersifat pembaharuan dengan
kreasi baru.

LAKIP BAPPEDA 2019

6
BAPPEDA KOTA MAKASSAR

3. Berorientasi global : proses perencanaan jangka panjang yang tersusun dan


digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama yang
pencapaiannya dilakukan dengan sistem prioritas.
4. Berkelanjutan : upaya terencana secara terus menerus tidak terputus dengan
tahapan-tahapan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas.

Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan dalam lima tahun kedepan
(2014-2019) yang bertumpu pada potensi dan sumber daya yang dimiliki serta
ditunjang oleh semangat kebersamaan, tanggung jawab yang optimal dan
proporsional, maka misi BAPPEDA Kota Makassar adalah :
1. Mewujudkan koordinasi perencanaan yang partisipatif, efektif, inovatif, dan sinergis;
2. Meningkatkan kapasitas dan integritas perencana;
3. Melaksanakan pengendalian dan perencanaan pelaksanaan pembangunan serta
menyediakan data dan informasi yang akurat dan terkini berbasis teknologi
informasi dan komunikasi.

Sebagai upaya untuk mengatasi berbagai permasalahan dan isu-isu strategis maka
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Makassar telah menetapkan langkah-
langkah strategis sebagaimana telah tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Tahun
2014 – 2019 sebagai berikut:

Permasalahan / Strategi dan Indikator


Sasaran Kinerja Program
Isu Strategis Kebijakan Sasaran

1. Belum Strategi : Terwujudnya % KK miskin 1.Koordinasi


Optimalnya jaminan sosial Program
koordinasi dan Koordinasi keluarga penanggulangan
pelayanan prima pelaksanaan dan serbaguna kemiskinan
serta kapasitas target
aparatur penajaman 2.Koordinasi
perencana Kota target penerima program RAD-PG
Makassar. manfaat dalam
penaggulangan 3.Koordinasi
2. Masih belum kemiskinan pelaksanaan
optimalnya program
monitoring dan Kebijakan : JKN/BPJS
evaluasi
Optimalisasi
perencanaan
peran dan fungsi
dan hasil – hasil
TKPKD dalam
pembangunan
penanganan

LAKIP BAPPEDA 2019

7
BAPPEDA KOTA MAKASSAR

3. Masih lemahnya kemiskinan serta


sistem jaminan sosial
pendataan dan serbaguna
informasi
Strategi: Terwujudnya % SKPD dengan 1.Pengembangan
administrasi status laporan data dan
Peningkatan pemerintahan kinerja baik informasi
kapasitas yang efisien dan
administrasi efektif serta 2.Monitoring dan
pelaporan kinerja dapat diakses evaluasi
skpd publik perencanaan
pembangunan
Kebijakan: daerah
Peningkatan
kualitas isi
laporan kinerja,
ketepatan waktu,
pelaporan
kinerja, dan
aksesibilitas
publik atas
laporan kinerja

Strategi : Meningkatnya 1.Persentase 1.Perencanaan


kualitas ketersediaan pembangunan
1.Peningkatan perencanaan, dokumen daerah
kualitas dokumen pengendalian dan perencanaan
dan proses/ evaluasi (RPJPD, RPJMD, 2. peningkatan
mekanisme pelaksanaan RENSTRA SKPD kapasitas
perencanaan pembangunan dan RKPD) kelembagaan
serta pelibatan daerah sesuai dasar
stake holder penetapan, 3.Koordinasi
kalender perencanaan tata
2.Peningkatan perencanaan dan ruang
partispasi kelengkapan isi
masyarakat 4. penelitian dan
dan berbasis TIK
dalam pengembagan
perencanaan 2.Jumlah dan pembangunan
persentase daerah
Kebijakan: usulan
5.perencanaan
masyarakat yang
Perbaikan pembangunan
terakomodir
kualitas dokumen bid.Fisik
dalam
perencanaan
perencanaan 6.perencanaan
bid.ekonomi

7.Perencanaan
bid.Sosial budaya

LAKIP BAPPEDA 2019

8
BAPPEDA KOTA MAKASSAR

Strategi: 1.Tersedianya 1. Indeks 1.Pelayanan


sistem kepuasan Administrasi
Peningkatan administrasi pelayanan Perkantoran
kapasitas perkantoran Administrasi
administrasi yang tertib dan Perkantoran 2.Peningkatan
pelaporan kinerja lancar sarana dan
pada SKPD Cakupan Sarana prasarana
2.Meningkatnya dan Prasarana aparatur
Kebijakan: sarana dan dalam kondisi
prasanara baik 3.Peningkatan
Peningkatan aparatur yang displin aparatur
kualitas isi representatif Indeks kehadiran
laporan kinerja, pegawai 4.Peningkatan
ketepatan waktu, 3.Meningkatnya kapasitas sumber
pelaporan aparatur yang Cakupan daya aparatur
kinerja, dan mempunyai Aparatur yang
aksesibilitas kedisiplinan yang mendapatkan
publik atas optimal pelatihan 5.Peningkatan
laporan kinerja kompeten di pengembangan
4.Meningkatnya bidangnya sistem pelaporan
kualitas sumber capaian kinerja
daya aparatur dan keuangan
% capaian
kinerja yang
5.Meningkatnya termuat dalam
kualitas capaian citezen charter
laporan kinerja
dan keuangan

LAKIP BAPPEDA 2019

Anda mungkin juga menyukai