I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
Rencana Kinerja Tahun 2019 Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten
Karawang ini merupakan suatu tahapan operasionalisasi dari rancangan Rencana Strategis
Periode Tahun 2016—2021. Rencana Kerja OPD (Renja) Dinas Koperasi Usaha Kecil dan
prioritas sebagai acuan dalam melaksanakan pokok fungsi dinas, sehingga target kinerja yang
telah direncanakan di dalam Renstra dapat tercapai dengan baik. Renja juga diharapkan
sebagai koreksi apabila terjadi perkembangan baru di lingkungan strategis yang perlu untuk
ditindak lanjuti sampai sejauh mana pencapaian tujuan dan sasaran dari tahun ke tahun
Rencana kinerja ini merupakan suatu aktivitas analisis dan pengambilan keputusan di
masa yang akan datang untuk menetapkan tingkat kinerja yang di inginkan di masa yang akan
datang. Sehingga pokok dari perencanaan kinerja adalah penetapan tingkat capaian kinerja
yang dinyatakan melalui ukuran kinerja atau indicator kinerja dalam rangka pencapaian
Secara umum perencanaan kinerja ini merupakan alat manajemen sebagai upaya
peningkatan kinerja yang mengutamakan daya analisis yang tajam dalam menentukan target
dan realistis. Oleh karena itu dalam rencana kinerja ini akan mencantumkan Program dan
Kegiatan yang terperinci untuk jangka pendek sebagai penerjemah dari sasaran yang telah
ditetapkan. Selain itu dalam perencanaan kinerja, tidak hanya menyangkut langkah-langkah
1
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam upaya pencapaian target, akan tetapi meliputi
pengaturan berbagai sumber baik yang telah dimiliki maupun yang diperlukan secara optimal.
Proses penyusunan Renja OPD terdiri dari tiga tahapan utama yaitu tahap persiapan
penyusunan, tahap penyusunan rancangan, dan tahap penetapan renja OPD. Tahapan
persiapan meliputi pembentukan tim penyusun RKPD dan Renja OPD, orientasi mengenai
RKPD dan Renja OPD, penyusunan agenda kerja, serta penyiapan data dan informasi.
Penyusunan rancangan Renja OPD merupakan tahap awal yang harus dilakukan sebelum
mengacu pada kerangka arahan yang dirumuskan dalam rancangan awal RKPD. Oleh karena
itu penyusunan rancangan Renja OPD dapat dikerjakan secara simultan/parallel dengan
penyusunan rancangan awal RKPD, dengan fokus melakukan pengkajian terlebih dahulu
terhadap kondisi eksisting OPD, evaluasi pelaksanaan Renja OPD tahun-tahun sebelumnya
dan evaluasi kinerja terhadap pencapaian Renstra OPD. Tahap penetapan rancangan akhir
Rencana Kerja OPD dilakukan dengan pengesahan oleh Kepala Daerah, selanjutnya Kepala
OPD menetapkan Renja OPD untuk menjadi pedoman di lingkungan OPD dalam menyusun
Renja OPD merupakan dokumen rencana pembangunan OPD yang berjangka waktu 1
(satu) tahun guna mengoperasikan RKPD yang disertai dengan upaya mempertahankan dan
meningkatkan capaian kinerja pelayanan masyarakat yang sudah dicapai oleh OPD, sesuai
Berdasarkan hal tersebut, maka Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten
Karawang sebagai Organisasi Perangkat Daerah pada tahun 2018 ini menyusun Rencana
Kerja Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Karawang 2019. Proses
penyusunan Renja sesuai dengan bahan musrenbang RKPD Kabupaten Karawang tahun 2018
2
yang akan mengacu pada Renstra Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menegah tahun 2016-2021
1. Maksud.
Maksud disusunnya Rencana dan Program Kerja Dinas Koperasi Usaha Kecil dan
Yang terpenting, dalam rencana dan program kerja ini harus memuat beberapa
aspek penting yang diperlukan dalam penyusunan laporan akuntabilitas pada akhir
tahun anggaran 2019 nanti, sebab bila tidak dan atau rencana dan program kerja ini
Oleh karena itu Rencana dan Program kerja ini memuat sebagai berikut :
2. Tujuan.
kegiatan dan anggaran dapat dilaksanakan sesuai dengan jumlah dan waktu,
serta memiliki akuntabilitas kinerja yang sesuai dengan visi dan misi yang
3
menjadi cita-cita Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten
Karawang.
C. LANDASAN HUKUM
Penyusunan RENJA Dinas Koperasi dan UMKM Tahun Anggaran 2019 didasarkan pada :
2. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
3. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang tata cara penyusunan pengendalian dan evaluasi
6. Perda Karawang No. 9 Tahun 2011 tentang Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD,
7. Perda No. 8 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
4
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJPD dan RPJMD, serta tata cara perubahan
10. Peraturan Bupati Karawang No. 103 Tahun 2016 tentang Rencana kerja Pembangunan
yang menjadi kewenangan daerah bidang koperasi, usaha kecil dan menengah serta
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan kebijakan teknis Dinas dan/atau bahan kebijakan daerah dalam hal
5
d. Pelaksanaan administrasi Dinas sesuai dengan tugasnya; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
a. penetapan kebijakan teknis Dinas dan/atau bahan kebijakan Daerah dalam hal
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
6
(3) Rincian tugas Kepala Dinas yaitu :
a. Tugas Atributif:
perbaikan selanjutnya;
7. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan pimpinan sesuai dengan tugas pokok
b. Tugas Substantif :
1. menetapkan kebijakan teknis Dinas dan/atau bahan kebijakan daerah dalam hal:
7
f) pemberdayaan usaha menengah, usaha kecil, dan usaha mikro (UMKM); dan
g) pengembangan UMKM.
penyelenggaraan:
dan kantor kas koperasi simpan pinjam untuk koperasi dengan wilayah
kabupaten;
kabupaten;
8
h) pemberdayaan usaha mikro yang dilakukan melalui pendataan, kemitraan,
usaha kecil.
1.3.3 Sekretaris
(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berkedudukan dibawah dan
(2) Sekretaris mempunyai tugas pokok mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
(3) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
Dinas;
lingkup Dinas;
9
d. pengkoordinasikan penyusunan peraturan perundang-undangan di lingkup Dinas;
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Kepala Dinas terkait dengan tugas dan
fungsinya.
a. Tugas Atributif :
kebijakan teknisDinas;
Dinas;
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sesuai program kerja yang ditetapkan;
Bagian Program dan Keuangan dan Sub Bagian Umum dan Kepegawaiansesuai
7. mengevaluasi pelaksanaan tugas Sub Bagian Program dan Keuangan dan Sub
10
8. melaporkan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat ;
10. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan Kepala Dinas sesuai dengan tugas
b. Tugas Substantif:
1. merumuskan :
(Renja)Dinas;
c) penyiapan bahan penyusunan LKPJ, LPPD dan ILPPD sesuai tugas dan fungsi
Dinas;
d) laporan triwulanan APBN dan/atau APBD Provinsi dan APBD Kabupaten sesuai
e) laporan triwulanan realisasi fisik dan keuangan belanja langsung sesuai tugas dan
fungsi Dinas;
di lingkungan Dinas;
11
j) administrasi kepegawaian Dinas; dan
2. mengkoordinasikan penyelenggaraan:
lingkunganDinas;
Dinas;
dan asset lainnya serta ketertiban, keindahan dan keamanan kantor; dan
12
1.3.3.1 Sub Bagian Program dan Keuangan
(1) Sub BagianProgram dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
a. Tugas Atributif :
1. menyusun perencanaan dan program kerja Sub Bagian Program dan Keuangan;
2. menyusun bahan kebijakan teknis dinas dalam hal program, perencanaan dan
bawahan;
13
5. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Sub Bagian Program dan
6. melaporkan pelaksanaan tugas dan fungsi Sub Bagian Program dan Keuangan;
dan
b. Tugas Substantif :
Tahunan (Renja)Dinas;
3. menyiapkan bahan penyusunan LKPJ, LPPD dan ILPPD sesuai tugas dan
fungsiDinas;
(SP)Dinas;
14
9. mengkoordinasikan penyusunan RKA, DPA dan RKAP serta DPAP di
lingkunganDinas;
Dinas;
lingkunganDinas; dan
13. menyusun dan mengolah daftar gaji dan tunjangan daerah serta pembayaran
lainnya.
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
Dinas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dokumentasi;
15
(3) Rincian Tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian yaitu :
a. Tugas Atributif :
Kepegawaian;
2. menyusun bahan kebijakan teknis Dinas dalam hal administrasi umum dan
kepegawaianDinas;
bawahan;
Kepegawaian; dan
7. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang tugasnya.
b. Tugas Substantif:
16
d) usulan kenaikan pangkat di lingkungan Dinas;
tugas belajar/ijin belajar serta peserta ujian dinas di lingkungan Dinas; dan
3. mengelola :
17
c) rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan asset
koperasi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
18
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan terkait dengan tugas pokok
dan fungsinya.
a. Tugas Atributif :
ditetapkan;
Pengawasan; dan
19
7. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan pimpinan sesuai dengan tugas
b. Tugas Substantif:
2. verifikasi data dan jumlah koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam yang
akurat;
koperasi;
koperasi;
9. upaya penciptaan iklim usaha simpan pinjam yang sehat melalui penilaian
koperasi;
20
10. penyedaiaan data kesehatan koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam;
(1) Seksi Kelembagaan dan Perizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
perizinan koperasi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
koperasi;
dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan terkait dengan tugas pokok
dan fungsinya.
21
(3) Rincian tugas SeksiKelembagaan dan Perizinan, yaitu :
a. Tugas Atributif:
dan
b. Tugas Substantif:
koperasi;
22
4. menganalisis berkas pembubaran koperasi;
7. Menganalisis dan mengolah data dan jumlah koperasi akurat serta koperasi
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
peraturan koperasi;
23
d. pelaksanaan administrasi Dinas dalam hal keanggotaan dan penerapan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan terkait dengan tugas pokok
dan fungsinya.
a. Tugas Atributif:
Penerapan Peraturan ;
Peraturan; dan
b. Tugas Substantif:
24
1.3.4.3 Seksi Pengawasan, Pemeriksaan dan Penilaian Kesehatan
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c angka 3, mempunyai tugas pokok
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan terkait dengan tugas pokok
dan fungsinya.
a. Tugas Atributif:
Penilaian Kesehatan;
25
2. menyusun bahan kebijakan teknis Dinas dan/atau bahan kebijakan daerah
b. Tugas Substantif:
kesehatan koperasi;
26
1.3.5 Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi
usaha koperasi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
usaha koperasi;
koperasi; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan terkait dengan tugas pokok
dan fungsinya.
27
(3) Rincian tugas Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi yaitu :
a. Tugas Atributif :
programkerjaDinas;
28
b. Tugas Substantif:
3. promosi akses pasar bagi produk koperasi di dalam dan luar negeri;
7. perlindungan koperasi.
(1) Seksi Fasilitasi Usaha Koperasi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
b. pelaksanaan kebijakan teknis Dinas dan/atau kebijakan daerah dalam hal usaha
koperasi;
29
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan terkait dengan tugas pokok
dan fungsinya.
a. Tugas Atributif:
b. Tugas Substantif:
lainnya;
3. menyusun konsep kemitraan antara koperasi dengan badan usaha lainnya; dan
30
1.3.5.2 Seksi Peningkatan Kualitas SDM Koperasi
SDM koperasi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
koperasi;
dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan terkait dengan tugas pokok
dan fungsinya.
31
(3) Rincian tugas SeksiPeningkatan Kualitas SDM Koperasi,yaitu :
a. Tugas Atributif:
Koperasi;
Koperasi; dan
b. Tugas Substantif:
organisasi koperasi;
32
4. memfasilitasi peningkatan peran serta masyrakat dalam mengembangkan SDM
koperasi;dan
Koperasi
koperasi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
fungsi;
33
d. pelaksanaan administrasi Dinas dalam hal pengembangan, penguatan dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan terkait dengan tugas pokok
dan fungsinya.
Koperasi,yaitu :
a. Tugas Atributif:
34
b. Tugas Substantif:
pembiayaan/permodalan koperasi;
perundangundangan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
35
a. perumusan bahan kebijakan teknis Dinas dan/atau bahan kebijakan daerah
kewirausahaan;
kewirausahaan; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan terkait dengan tugas pokok
dan fungsinya.
a. Tugas Atributif :
36
3. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi Fasilitasi Usaha Mikro, Seksi
yang ditetapkan;
dan
b. Tugas Substantif:
mengkoordinasikan/memfasilitasi penyelenggaraan :
2. promosi akses pasar bagi produk usaha kecil di dalam dan luar negeri;
37
5. pengembangan usaha kecil dengan orientasi peningkatan skala usaha menjadi
usaha menengah;
6. pengembangan kewirausahaan;
Lima
(1) Seksi Fasilitasi Usaha Mikro sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
usaha mikro;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan terkait dengan tugas pokok
dan fungsinya.
38
(3) Rincian tugas SeksiFasilitasi Usaha Mikro,yaitu :
a. Tugas Atributif:
b. Tugas Substantif:
1. menyusun rancangan akses pasar bagi produk usaha kecil di dalam dan di luar
negeri;
39
4. memfasilitasi dan/atau menyelenggarakan pengembangan di bidang
mikro;
Lima
dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) huruf e angka 2, mempunyai tugas pokok
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
fungsi :
usaha mikro;
40
d. pelaksanaan administrasi Dinas dalam hal pemberdayaan dan perlindungan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan terkait dengan tugas pokok
dan fungsinya.
Mikro,yaitu :
a. Tugas Atributif:
b. Tugas Substantif:
41
1.3.6.3 Seksi Peningkatan Kualitas Kewirausahaan
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan terkait dengan tugas pokok
dan fungsinya.
a. Tugas Atributif:
Kewirausahaan;
42
3. membagi tugas kepada bawahan;
Kewirausahaan; dan
b. Tugas Substantif:
wirausaha baru;
mikro;
1.3.7 UPTD
(1) UPTD dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
tersendiri.
43
1.3.8 Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, terdiri
atas sejumlah tenaga, dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam
(2) Setiap kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang
tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada di
lingkunganDinas.
(3) Jumlah jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditentukan
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
44
E. Sumber Daya Aparatur
Selama tahun 2018 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten
Karawang terdiri dari : 34 orang pegawai yaitu : 23 Orang PNS, 1 orang tenaga honorer dan 4
orang Tenaga Harian Lepas (THL), 4 orang Sukwan/PPKL, 2 orang Non PNS.
Sedangkan Berdasarkan Golongan / Ruang, Jumlah PNS/CPNS seperti pada Tabel 1.2 :
45
Berdasarkan Jenjang Pendidikan, Jumlah PNS/CPNS dan TKK seperti digambarkan
pada Tabel 1.3 dan 1.4 :
Jumlah Jabatan Struktural yang ada pada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Kabupaten Karawang Kabupaten Karawang yaitu : 16 (enam belas), sedangkan Jabatan
Fungsional Umum sebagian besar merangkap dari Jabatan Struktural Pelaksana.
Sedangkan hingga saat ini, untuk Jabatan Fungsional Khusus Bidang Teknis belum
ada, sehingga diharapkan ke depannya Dinas Koperasi dapat memiliki Jabatan Fungsional
Teknis yang menangani secara khusus permasalahan yang bersifat teknis.
46
Jabatan Fungsional Teknis yang dibutuhkan dan dimungkinkan antara lain : Peneliti,
Auditor Koperasi dan Jabatan Fungsional Teknis lainnya yang dapat lebih mendukung
pelaksanaan kegiatan dinas.
1. Arsiparis. 1
2. Operator Komputer 1
3. Bendahara Pengeluaran 1
4. Bendahara pengeluaran Pembantu 4
J u m l a h…………………………………….. 7
47
BAB II
RENCANA STRATEGIS
2. Pernyataan Misi.
Untuk mewujudkan Visi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten
Karawang mempunyai misi, yaitu :
1. Mewujudkan Aparatur Pemerintah Daerah yang berwibawa
2. Mewujudkan Kabupaten Karawang yang berdaya saing
3. Mewujudkan masyarakat yang demokratis berdasarkan hukum
4. Mewujudkan Kabupaten Karawang yang aman, damai dan bersatu
5. Membangun Kabupaten Karawang melalui penguatan desa
48
3. Tujuan dan Sasaran.
a. Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1
(satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran,
kebijakan, program dan kegiatan.
Tujuan berdasarkan Program pelayanan Administrasi Perkantoran, yaitu :
1. Tersedianya jasa surat menyurat.
2. Tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.
3. Tersedianya jasa kebersihan kantor.
4. Tersedianya ATK.
5. Tersedianya barang cetakan dan penggandaan.
6. Tersedianya komponen listrik.
7. Tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.
8. Tersedianya makan dan minum.
9. Terlaksananya koordinasi dengan pihak luar daerah.
10. Terlaksananya koordinasi di dalam daerah.
Tujuan berdasarkan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana, yaitu :
1. Terlaksananya pengadaan kendaraan dinas/operasional.
2. Terlaksananya pengadaan perlengkapan gedung kantor.
3. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.
4. Terpeliharanya kendaraan dinas/operasional.
5. Terpeliharanya peralatan gedung kantor.
Tujuan berdasarkan program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, yaitu :
1. Terlaksananya pengembangan sumber daya aparatur.
49
Tujuan berdasarkan Program Peningkatan Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan,
yaitu :
1. Terlaksananya Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD.
2. Terlaksananya Penyusunan Pelaporan Keuangan.
3. Inventarisasi dan Pengelolaan Barang.
4. Terlaksananya Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) OPD.
5. Terlaksananya Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) OPD
6. Terlaksananya Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk OPD.
Tujuan berdasarkan Program Penciptaan Iklim Usaha UKM yang Kondusif, yaitu :
1. Terlaksananya penyelenggaraan hari jadi koperasi.
2. Terlaksananya sosialisasi aspek legal produk usaha mikro dan kecil melalui aspek
legal produk SP. Kesehatan/PIRT, Halal dan SHAT.
50
Tujuan berdasarkan Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil Menengah, yaitu :
1. Terlaksananya sosialisasi dukungan informasi penyediaan permodalan melalui
intermediasi UKM dengan Lembaga Keuangan dan Sumber Pembiayaan lainnya.
2. Terlaksananya expo produk usaha mikro dan kecil, gebyar KUMKM, promosi dan
cooperative fair tingkat kabupaten dan provinsi dan pembuatan leaflet.
b. Sasaran.
Sasaran yang ingin dicapai dalam rangka menetapkan kebijakan, program dan
kegiatan sebagaimana diuraikan pada tujuan di atas adalah dalam upaya melaksanakan
sejumlah kewenangan dalam urusan Pemerintah di dalam memberdayakan Koperasi,
Usaha Mikro, kecil dan Menengah sebagaimana diatur oleh PP. 38 tahun 2007, tentang
Urusan Pemerintah agar dapat mewujudkan KUMKM dapat berperan sebagai pelaku
ekonomi yang mampu bersaing dengan pelaku ekonomi yang lain sehingga dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi baik secara local, regional, nasional maupun
internasional.
51
B. Rencana Kinerja Sasaran dan Kegiatan Tahun 2019.
Berbagai permasalahan, tantangan dan peluang yang ada dalam pembangunan Bidang
Koperasi, Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Karawang maka segala sumber daya dan
segala potensi yang ada pada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang tepat
sasaran dan tepat anggaran, sehingga setiap anggaran yang digunakan akan memiliki
dampak positif pada peningkatan kinerja yang pada gilirannya akan mampu menjadikan
Koperasi, Usaha Kecil Menengah manjadi pelaku ekonomi yang handal.
Strategi Dinas dalam upaya mendukung pembangunan bidang Koperasi, Usaha Kecil
Menengah dijabarkan dengan kebijakan yang akan diimplementasikan melalui
pelaksanaan program kerja dan kegiatan indikatif dalam berbagai sasaran kepentingan.
1. Kebijakan
Kebijakan merupakan pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu yang akan
dilakukan Dinas dalam jangka waktu tertentu, yang diharapkan mampu memperjelas arah
pembangunan Bidang Koperasi, Usaha Kecil Menengah Kabupaten Karawang.
Sumber Daya Koperasi, Usaha Kecil Menengah sebagai pelaku Ekonomi Rakyat di
daerah dan juga dianggap sebagai modal pembangunan daerah yang harus dibina
kelembagaan dan usahanya. Hal ini pelaksanaannya diperlukan kesungguhan, yang
memerlukan pola kerja yang terencana, terorganisir, terlaksana, terkendali dan terukur.
52
pencapaian, sasaran, tujuan, misi dan visi Dinas melalui Program Kerja dan Kegiatan serta
capaian program.
Perumusan sebagian indikator kinerja yang kurang tepat, menyebabkan tidak adanya
koreksi yang jelas dengan indikator sasaran yang telah ditentukan, sehinggan arah sasaran
pencapaian, sasaran tujuan, misi dan visi Dinas melalui Program Kerja dan Kegiatan
Indikatif berjalan selaras.
Berkaitan dengan uraian di atas, maka keluaran (output) dan sekaligus hasil (out
comes) yang ingin dicapai disajikan sedemikian rupa sehingga pada saat disiapkan laporan
akuntabilitas kinerja SKPD pada akhir tahun anggaran, maka rencana-rencana tersebut
dapat diukur dengan realisasi yang dicapai.
3. Anggaran program dan kegiatan Tahun 2019
Pada tahun 2019, anggaran belanja langsung disiapkan sebesar Rp. 5.083.206.000,- terdiri
dari 8 (delapan) program, masing-masing dengan anggaran sebagai berikut :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp. 1.035.610.000,-
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Rp. 850.000.000,-
c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Rp. 100.000.000,-
d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan Rp. 470.000.000,-
e. Program Penciptaan Iklim Usaha Usaha Kecil Menengah
Yang Kondusif Rp. 341.730.000,-
f. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah Rp. 811.056.000,-
g. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi
Usaha Mikro Kecil Menengah Rp. 367.601.000,-
h. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Rp. 1.107.209.000,-
53
Berikut rincian kegiatan pada masing-masing program pada lembar berikut :
Tabel 2.1.
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN.
No. Uraian Kegiatan Tahun 2019
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat 5.100.000,-
2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 164.910.000,-
3. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 50.000.000,-
4. Penyediaan Alat Tulis Kantor 160.000.000,-
5. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 65.000.000,-
6. Penyediaaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan 80.000.000,-
Bangunan Kantor
7. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang- 100.000.000,-
Undangan
8. Penyediaan Makanan dan Minuman 80.000.000,-
9. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah 280.600.000,-
10. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Daerah 50.000.000,-
JUMLAH 1.035.610.000,-
Tabel 2.2.
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
No. Uraian Kegiatan Tahun 2019
1. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 250.000.000,-
2. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 100.000.000,-
3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 90.000.000,-
4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 320.000.000,-
5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor 90.000.000,-
JUMLAH 850.000.000,-
54
Tabel 2.3.
PROGRAM PENINGKATAN SUMBER DAYA APARATUR
No. Uraian Kegiatan Tahun 2019
1. Pengembangan Sumber Daya Aparatur 100.000.000,-
JUMLAH 100.000.000,-
Tabel 2.4
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN
KINERJA DAN KEUANGAN
No. Uraian Kegiatan Tahun 2019
1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi 140.000.000,-
Kinerja SKPD
2. Penyusunan Pelaporan Keuangan 125.000.000,-
3. Inventarisasi dan Pengelolaan Barang 50.000.000,-
4. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi 55.000.000,-
Pemerintah (LAKIP) OPD
5. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) OPD 50.000.000,-
6. Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk 50.000.000,-
OPD
JUMLAH 470.000.000,-
55
Tabel 2.5
PROGRAM PENCIPTAAN IKLIM USAHA USAHA KECIL MENENGAH YANG
KONDUSIF
No. Uraian Kegiatan Tahun 2019
1. Penyelenggaraan Hari Jadi Koperasi 50.000.000,-
3. Sosialisasi Aspek Legal Produk Usaha Mikro dan Kecil 291.730.000,-
melalui Aspek Legal Produk SP. Kesehatan/PIRT, Halal,
SHAT, Kemasan
JUMLAH 341.730.000,-
Tabel 2.6
56
Tabel 2.7
PROGRAM PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG USAHA BAGI USAHA
MIKRO KECIL MENENGAH
No. Uraian Kegiatan Tahun 2019
1. Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Permodalan 73.602.000,-
Melalui Intermediasi UKM dengan Lembaga Keuangan dan
Sumber Pembiayaan Lainnya.
3. Expo Produk Usaha Mikro dan Kecil, Gebyar KUMKM, 293.999.000,-
Promosi dan Cooperative Fair Tingkat Kabupaten dan
Provinsi dan Pembuatan Leaflet
JUMLAH 367.601.000,-
Tabel 2.8
PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS KELEMBAGAAN KOPERASI
No. Uraian Kegiatan Tahun 2019
1. Penilaian Kesehatan Koperasi 58.100.000,-
2. Bimbingan Teknis Pengawasan Bagi Pengawas Koperasi 115.000.000,-
3. Penertiban Status Kelembagaan Koperasi dan Pembubaran 177.150.000,-
Koperasi
4.. Bimtek Operasional Sistem Komputerisasi Laporan Usaha 165.000.000,-
Simpan Pinjam Koperasi
5. Bintek Perkoperasian dan Kewirausahaan melalui Kegiatan 261.959.000,-
P2WKSS, BSMSS, TMMD, Lomba Desa, 10 Prog KK,
UP2K, dan Kesrak PKK KB Kes
6. Fasilitasi Sertifikasi Nomor Induk Koperasi 65.000.000,-
7. Sosialisasi Pembentukan Koperasi 200.000.000,-
8. Fasilitasi Pembuatan Akta Koperasi 65.000.000,-
JUMLAH 1.107.209.000,-
57
C. Peran dan Fungsi Dinas Koperasi dan UMKM sebagai Abdi dan Pelayan
Masyarakat.
a. Dasar :
1. PP Nomor 8 Tahun 2008, tentang Urusan Pemerintah.
2. Perbup No 23 Tahun 2013 tentang Pelimpahan sebagian Urusan Pemerintahan dari
Bupati Karawang Kepada Perangkat Daerah Kabupaten Karawang.
b. Program Kerja, Kegiatan dan Pelayanan (Work Programs, Activities, and Public
Services)
Pada dasarnya, di dalam menyiapkan dan menyusun Program Kerja dan Kegiatan oleh
Dinas Koperasi dan UKM adalah dalam rangka menuju pelayanan seoptimal mungkin
untuk sebesar-besarnya kepuasan bagi masyarakat KUKM.
Namun demikian, pada Dinas Koperasi dan UKM, pelayanan yang diberikan dibagi
menjadi 2 (dua) golongan pelayanan yaitu :
a. Pelayanan berbasis anggaran (Services by Budget)
b. Pelayanan berbasis permintaan (Services by Request)
58
Tentu saja untuk dapat menghitung nilai “Index Pelayanan Maksimal”
tidak semudah membalikan telapak tangan, artinya harus dapat menghitung
terlebih dahulu potensi kebutuhan maksimal yang diperlukan masyarakat
Koperasi dan UKM.
Kesulitan yang dihadapi dalam menghitung “kebutuhan pelayanan
yang maskimal” adlah tidak terbatasnya kebutuhan maksimal bagi masyarakat
terutama kebutuhan ekonomis yaitu kebutuhan pelayanan yang bersifat
bantuan barang-barang modal, bantuan perkuatan modal di dalam mendorong
perkuatan modal usaha bagi koperasi dan umkm yang menjadi Sasaran
Pembinaan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karawang.
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karawang memiliki tugas,
fungsi, wewenang dan tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kepada
Koperasi dan UKM mengacu kepada SOTK Dinas Koperasi dan UKM serta
mengacu pula kepada UU Nomor 23 Tahun 2014 /Perbup No 57 Tahun 2016
tentang Urusan Pemerintah, dimana pada dasarnya Urusan Dasar yang menjadi
Tupoksi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karawang meliputi 7 (tujuh)
Urusan Kewenangan Daerah yaitu :
1. Izin Usaha Simpan Pinjam.
2. Pengawasan dan Pemeriksaan.
3. Penilaian Kesehatan KSP/USP Koperasi
4. Pendidikan dan Latihan Perkoperasian
5. Pemberdayaan dan Perlindungan Koperasi
6. Pemberdayaan Usaha Menengah, Usaha Kecil, dan Usaha Mikro
(UMKM)
7. Pengembangan UMKM.
Oleh karena itu, tepat atau tidak, salah atau benar, maka itu tidak bisa
lepas dari penilaian Urusan Pelayanan, artinya sejauh mana urusan-urusan
tersebut dapat dilaksanakan.
Yang jadi persoalan dalam mengukur nilai / bobot “Index Pelayanan
Prima” bagi KUMKM, tentu adanya aturan / prosedur / metode, serta ketepatan
waktu dalam pemberian pelayanan tadi.
59
Adapun jenis-jenis pelayanan bagi Dinas Koperasi dan UKM atas
pelayanan yang berbasis anggaran adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan .
Pembinaan kelembagaan koperasi dan pengawasan meliputi :
a. Bimbingan pelaksanaan RAT Koperasi.
b. Klasifikasi Koperasi.
c. Pembinaan Audit Koperasi.
d. Pembinaan bagi Pengurus Koperasi.
e. Diklatluh Perkoperasian.
f. Metode pengelolaan (manajemen) koperasi.
g. Lain-lain.
Selain itu dalam pelaksanaan pemberdayaan koperasi, usaha mikro, kecil dan
menengah juga sebagaimana telah ditetapkan pada Perda Kabupaten Karawang Nomor 3
Tahun 2015 dan Perbup Nomor 10 Tahun 2017 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Daerah Kabupaten Karawang Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Pemberdayaan Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah. Sebagaimana yang tertera dalam Perbup Nomor 3 Tahun 2015
bahwa Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro dilakukan dengan :
1. Perizinan;
2. Pendidikan dan Pelatihan;
3. Modal Penyertaan;
4. Pembiayaan;
5. Kemitraan;
6. Pemasaran;
7. Pendampingan;
8. Perlindungan;
9. Koordinasi dan Pengendalian.
60
1. Perizinan Usaha Koperasi dan Usaha Mikro
Izin usaha bagi Koperasi dan Usaha Mikro dengan tujuan untuk memberikan
kepastian hukum dan sarana pemberdayaan bagia kegiatan koperasi dan usaha mikro
dalam mengembangkan usahanya. Tujuan pengaturan izin usaha bagi koperasi dan
usaha mikro yaitu untuk mendapatkan kepastian dan perlindungan dalam berusaha
dilokasi yang telah ditetapkan, mendapatkan pendampingan untuk pengembangan
usaha, mendapatkan kemudahan dalam akses pembiayaan kelembagaan keuangan
bank dan non bank, mendapatkan kemudahan dalam pemberdayaan dari pemerintah,
pemerintah daerah dari/atau lembaga lain.
2. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi koperasi dan pengusaha mikro yang
wilayah keanggotaanya berada dalam wilayah Kabupaten dilaksanakan oleh
Pemerintah Kabupaten. Sedangkan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi
koperasi, pengusaha mikro, kecil dan menengah yang dilakukan oleh non Pemerintah
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan swasta.
3. Modal Penyertaan
Yang dimaksud modal penyertaan yaitu sebagai modal dan diadministrasikan dalam
pembukuan hutang, dapat menambah jumlah modal dan total kekayaan atau asset
koperasi dan usaha mikro, dan keuntungan yang diperoleh dari bagi hasil menambah
pendapatan koperasi dan usaha mikro.
4. Pembiayaan Badan Usaha Milik Negara dan Swasta
Pembiayaan untuk pemberdayaan koperasi dan usaha mikro yang berasal dari Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Swasta Perseroan Terbatas yang
dialokasikan untuk kegiatan corporate social responsibility (CSR) dikoordinir oleh
Pemerintah Daerah melalui SKPD yang membidangi Koperasi dan Usaha Mikro.
Pembiayaan yang dimaksud yaitu dalam bentuk pinjaman, penjaminan, hibah dan
pembiayaan lainnya. Besarnya pembiayaan yang dimaksud berdasarkan atas penilaian
kelayakan usaha yang dilaksanakan oleh penyedia pembiayaan. Persyaratan tata cara
untuk pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro sebagaimana dimaksud disesuaikan
dengan peraturan yang berlaku pada perusahaan penyedia pembiayaan.
61
5. Kemitraan
Kemitraan antara Koperasi dan Usaha Mikro dengan Usaha Besar Milik Negara
maupun milik swasta Perseroan Terbatas dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip
Kemitraan dan menjunjung etika bisnis yang sehat.
6. Pemasaran
Pemerintah Daerah dan dunia usaha milik negara dan swasta, perseroan terbatas
berkewajiban untuk memfasilitasi pemasaran produk koperasi dan usaha mikro
melalui fasilitasi temu mitra melalui pameran dalam dan luar negeri, mempromosikan
produk koperasi dan usaha mikro melalui media cetak dan elektronik, dan penyediaan
sarana fisik untuk kegiatan pemasaran.
7. Mekanisme Pendampingan Koperasi dan Usaha Mikro
Pendampingan kegiatan usaha koperasi dan usaha mikro dilaksanakan oleh tenaga
fasilitator yang memiliki kompetensi di bidangnya. Pendampingan diprioritaskan
kepada koperasi dan usaha mikro yang mendapatkan modal penyertaan dan atau
berdasarkan permintaan dari pengurus koperasi dan pelaku usaha mikro. Pengadaan
tenaga pendamping dilaksanakan melalui seleksi oleh tenaga ahli dibidangnya. Ruang
lingkup pendampingan kepada koperasi dan usaha mikro meliputi pengembangan
sumber daya manusia, pengelolaan perkuatan permodalan, produksi dan pemasaran,
penyusunan laporan keuangan, manajemen pengelolaan usaha, fasilitasi perizinan,
fasilitasi kerjasama dan fasilitasi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
8. Perlindungan dan Penumbuhan Iklim Usaha
Pemerintah Daerah memberikan perlindungan usaha Koperasi dan Usaha Mikro
melalui penetapan bidang kegiatan ekonomi yang hanya boleh diusahakan oleh
Koperasi dan Usaha Mikro, penetapan bidang kegiatan ekonomi yang telah berhasil
diusahakan oleh koperasi dan usaha mikro untuk tidak diusahakan oleh badan usaha
lainnya, usaha besar dilarang memiliki dan/atau menguasai usaha koperasi, dan usaha
mikro mitra usahanya dan usaha menengah dilarang memiliki dan/atau menguasai
usaha mikro mitra usahanya.
62
9. Koordinasi dan Pengendalian Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro
Koordinasi dan pengendalian pemberdayaan koperasi, dan usaha mikro dilaksanakan
secara sistematis, sinkron, terpadu, berkelanjutan dan dapat dipertanggungjawabkan
untuk mewujudkan Koperasi dan usaha mikro yang tangguh dan mandiri.
63
2. Pelayanan Pembinaan Pemberdayaan Koperasi.
Untuk mengukur Akuntabilitass Kinerja pelayanan pembinaan pemberdayaan Koperasi,
yaitu dengan menghitung Sasaran Obyek Pembinaannya dengan cara membandingkan
target dan realisasinya sebagaimana tabel 2.11, berikut ini :
Tabel 2.11
Pelayanan Pembinaan Pemberdayaan Koperasi
Obyek Jenis Pelayanan Nilai
Target Bobot Realisasi
No Pembinaan Pemberdayaan Capaian
(Kop/SDM) (%) (Kop/SDM)
Koperasi (%)
1. Fasilitasi Modal Luar - 6,67 - 0,00
2. Bantuan Perkuatan Modal 4 6,67 4 6,67
Berupa Barang
3. Mengikutsertakan dalam 25 6,66 25 6,66
pameran
Keterangan : Bobot tiap jenis pelayanan ditentukan 20% 13,33%
atas bobot urgensinya.
Total bobot : 20%
64
Tabel 2.12
Pelayanan Pembinaan Pemberdayaan UKM
No Obyek Jenis Pelayanan Target Bobot Realisasi Nilai
Pembinaan Pemberdayaan (UKM) (%) (UKM) Capaian
Koperasi (%)
1. Pemberdayaan UMKM 265 4% 365 4,05
2. Bantuan Perkuatan Modal 3,150 jt 4% 920 jt 0,01
3. Kewirausahaan 60 4% 60 4%
4. Pameran Produk 40 4% 40 4%
5. Aspek Legal Produk 4% 4,05%
KUMKM :
SP Kesehatan – PIRT 40 40
Sertifikasi HALAL 125 125
SHAT 100 200
Keterangan : Bobot tiap jenis pelayanan ditentukan 20% 16,11%
atas bobot urgensinya.
Total bobot : 20%
Tabel 2.13
Pelayanan Pembinaan Monitoring dan Evaluasi
No Obyek Jenis Pelayanan Target Bobot Realisasi Nilai
Pembinaan Pemberdayaan (Kop/SDM) (%) (Kop/SDM) Capaian
Koperasi (%)
1. Kegiatan Monitoring 408 6% 408 6%
2. Kegiatan Evaluasi 85 6% 85 6%
3. Kegiatan Pengawasan 110 8% 135 8%
Keuangan
Keterangan : Bobot tiap jenis pelayanan ditentukan 20% 20,9%
atas bobot urgensinya.
Total bobot : 20%
65
Tabel 2.14
Pelayanan Pendirian Koperasi
No Obyek Jenis Pelayanan Target (Kop) Bobot Realisasi Nilai
Pendirian Koperasi (%) (Kop) Capaian
(%)
1. Lama proses pendirian 30 hari (30 kop) Rata-rata 14
koperasi hari (42 kop)
Keterangan : Bobot tiap 20%
jenis pelayanan ditentukan
atas bobot urgensinya.
Total bobot : 20%
66
2. Pada hari itu diberi penjelasan tata cara pendirian Koperasi dan hari itu
pula diberikan blanko Notulen Rapat Pendirian Koperasi, dan salah satu
dari beberapa calon pendiri mengajukan permohonan secara tertulis perihal
pengajuan pendirian Koperasi ke Dinas Koperasi dan UKM (satu hari).
3. Berdasarkan waktu yang disepakati calon pendiri, maka pada saat Rapat
Pembentukan, Dinas Koperasi dan UKM dapat mengikuti Rapat
Pembentukan dalam rangka Pembinaan, biasanya Rapat dapat ditempuh
selama 1 (satu) hari (maksimal 7 hari sejak pengajuan).
4. Notulen rapat pembentukan koperasi telah sudah ditanda tangani oleh para
pendiri, maka diteruskan ke notaris yang ditunjuk Dinas Koperasi dan
UMKM atau atas keinginan pendiri koperasi yang bersangkutan, dengan
biaya notaris sebesar Rp. 500.000,- lama pekerjaan di notaris maksimal 7
hari.
5. Setelah selesai dari notaris, selanjutnya dikembalikan ke Dinas Koperasi
dan UMKM untuk diproses pembuatan Akte pendirian, dan surat
keputusan kepala dinas koperasi dan UKM tentang koperasi sebagai Badan
Hukum (Proses di Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karawang
maksimal 7 hari). Sehingga selama 22 hari sejak pengajuan Badan Hukum
Akte Pendirian sudah dapat diserahkan kepada pendiri koperasi.
6. Dalam rangka penciptaan kendali atas puass atau tidak puasnya pelayanan
Dinas Koperasi dan UKM telah/ akan disiapkan Box Surat Komplain /
Surat Pengaduan pada DDInas Koperasi dan UKM Kabupaten Karawang,
Jl. Husni Hamid No 28 Karawang.
7. Berkaitan dengan pelayanan pemberian akta pendirian koperasi, maka
bidang yang diberi tugas tersebut adalah bidang kelembagaan sebagai
pelaksana teknis urusan pendirian koperasi.
67
c. Tata cara Menghitung Pembobotan Akuntabilitas Kinerja Pelayanan.
Akuntabilitass Kinerja Pelayanan dapat dihitung dengan pembobotan massing-
masing adalah 80% untuk pelayanan berbasis anggaran, dan 20% untuk
pelayanan berbasis permintaan.
Atas dasar prosedur pelayanan sebagaimana diuraikan dari 1 s/d 7 diatas, maka
apabila proses pembuatan akte pendirian koperasi yang memuat anggaran
dasar koperasi dapat diselesaikan selama 22 hari, maka nilai akuntabilitas
kinerjanya 20%, sesuai dengan bobot yang diberikan atas pelayanan atas dasar
permintaan yaitu 20%.
Selanjutnya apabila lebih lama dari 22 hari, maka setiap 1 hari dihitung sebagai
pengurangan nilai akuntabilitas sebesar 2%, sehingga apabila lambat sampai
10 hari, maka nilai akuntabilitasnya menjadi nol, dan 1 hari selanjutnya minus
(-2%) dan seterusnya.
68
BAB III
PENETAPAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2019
Pada tahun 2019, RAPBD Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah meliputi
Belanja Rp.11.269.356.086 sedangkan Pendapatan : Nihil.
Adapun belanja sebesar Rp. 11.045.055.264,- terdiri dari :
a. Belanja Langsung Rp. 5.083.206.000,-
b. Belanja Tidak Langsung Rp. 6.186.150.086,- +
JUMLAH Rp. 11.269.356.086,-
Pada Tahun Anggaran 2019, Program Kerja yang akan dilaksanakan sebanyak 8
(delapan) Program, dimana 4 (empat) program sebagai program yang bersifat fasilitasi
atas tujuan keberhasilan program utama yaitu berupa pemberdayaan KUMKM
sebagaimana yang diamanatkan pemerintah melalui PP 38 tahun 2007, tentang urusan
pemerintah, berkaitan dengan pembangunan di bidang KUMKM.
Sedangkan kebijakan yang akan dihasilkan sebanyak : 4 program utama yang
bersifat operational pembinaan langsung kepada KUMKM adalah sebanyak :
Anggaran 39 Kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 5.083.206.000,- dari total
anggaran sebesar Rp. 11.269.356.086,- termasuk belanja pegawai, sisanya sebesar Rp.
6.186.150.086,- sebagai belanja tidak langsung.
Secara rinci program kebijakan dan anggaran yang akan disiapkan dapat dilihat
pada table : 1, hal A.1.(terlampir)
69
Adapun pengukuran kinerja kegiatan tahun 2018 dapat dilihat pada Rencana
Kinerja Tahunan Tahun 2018, lihat table : 3, hal : C – 1, C – 24 / Tabel 2, hal B – 1, B
– 4(terlampir)
70
BAB IV.
PENUTUP
PERMASALAHAN
TINDAK LANJUT
71