PENDAHULUAN
Page 1
mengimplementasikan, mengendalikan dan mengevaluasi capaian program
dan kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD.
Page 2
3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang:
4) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah;
5) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
7) Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tatacara penyusunan,
pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah;
8) Peraturan Daerah Kabupaten Kepahiang Nomor 05 tahun 2008 Tentang
Susunan , Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Pemerintahan
Kabupaten Kepahiang;
9) Peraturan Daerah Kabupaten Kepahiang Nomor 04 tahun 2008 Tentang
Urusan Pemerintahan Yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Kepahiang (Lembaran Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun
2008 Nomor 04 );
10) Peraturan Daerah Kabupaten Kepahiang Nomor 07 Tahun 2009 tentang
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi RSUD Kabupaten Kepahiang;
11) Peraturan Daerah Kabupaten kepahiang Nomor 07 Tahun 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011- 2015;
12) Peraturan Bupati Kabupaten Kepahiang Nomor 09 Tahun 2015 tentang
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun
2016;
Page 3
1.3. Maksud dan Tujuan
BAB I PENDAHULUAN
Page 4
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
Page 5
1. Proses yang dilakukan yaitu membandingkan antara
rancangan awal RKPD dengan hasil analisis kebutuhan;
2. Penjelasan mengenai alasan proses tersebut dilakukan;
3. Penjelasan temuan-temuan setelah proses tersebut dan
catatan penting terhadap perbedaan dengan rancangan awal
RKPD.
Page 6
BAB II
EVALUASI KINERJA RSUD
TAHUN ANGGARAN 2015
Page 7
c. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional.,
anggaran Rp. 12.700.000,-. Realisasi anggaran 84 %. Indicator outputnya
jumlah kendaraan dinas yang sudah selesai perizinannya.
d. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Anggaran Rp. 120.993.000, Realisasi
anggaran 100 %. Indicator outputnya adalah peningkatan kebersihan dan
keindahan lingkungan kantor.
e. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, anggaran Rp. 311.799.900,-.
Realisasi anggaran 100 %. Indicator outputnya terpenuhinya kebutuhan
barang cetakan untuk kegiatan administrasi perkantoran.
f. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan bangunan Kantor,
anggaran Rp. 88.300.000,-. Realisasi anggaran 100 %. Indicator outputnya
terpenuhinya kebutuhan penerangan bangunan kantor.
g. Penyediaan Makanan dan Minuman, anggaran Rp. 46.690.000,-. Realisasi
anggaran 95 %. Indicator outputnya tersedianya kebutuhan makan dan
minum kegiatan rutin kantor.
h. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Luar daerah, anggaran Rp.
182.000.000,-. Realisasi anggaran 98%. Indicator outputnya terlaksananya
kegiatan rapat koordinasi dan konsultasi ke Luar Daerah
i. Penyediaan Jasa tenaga Kontrak, anggaran Rp. 693.600.000,- Realisasi
anggaran 100%. Indicator outputnya terpenuhinya jasa tenaga kontrak.
2. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur dengan anggaran sebesar Rp.
382.855.000,- Proporsi realisasi anggaran sebesar 71 %. Indicator programnya
adalah tersedianya sarana prasarana kerja yang layak dalam mendukung
peningkatan kinerja aparatur RSUD Kabupaten Kepahiang. Kegiatan yang
dilaksanakan adalah Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan anggaran sebesar
Rp. 382.855.000,- proporsi realisasi anggaran sebesar 99 %. Indicator programnya
adalah tersedianya Sumber Daya Aparatur yang berkualitas. Kegiatan yang
dilaksanakan adalah Kegiatan pendidikan dan pelatihan Formal
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan dengan anggaran sebesar Rp. 119.189.100,- proporsi realisasi anggaran
Page 8
65 %. Indikator programnya adalah : Tersusunnya Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD,
anggaran Rp. 39.715.000,-. Realisasi anggaran 85%. Indicator outputnya
Tersusunnya Pelaporan Capaian Kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
b. Kegiatan Penyusunan Pelaporan Akhir tahun, anggaran Rp. 35.000.000,-.
Realisasi anggaran 85%. Indicator outputnya Tersusunnya Pelaporan Akhir
tahun Rumah Sakit
c. Kegiatan Penyusunan Pelaporan Perencanaan dan program, anggaran Rp.
44.474.100,-. Realisasi anggaran 85%. Indicator outputnya Tersusunnya
Pelaporan Perencanaan dan program
5. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD, dengan anggaran
sebesar Rp. 9.450.000.000,- proporsi realisasi anggaran 75 %. Indikator
programnya adalah Peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah Kegiatan Pelayanan Dan Pendukung
Pelayanan Kesehatan
6. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
a. Penyusunan standar pelayanan kesehatan, anggaran Rp. 142.987.000,-.
Realisasi anggaran 85%. Indicator outputnya Tersusunnya standar pelayanan
kesehatan RS
b. Akreditasi Rumah Sakit, anggaran Rp. 465.999.500,-. Realisasi anggaran
100%. Indicator outputnya Terlaksananya Akreditasi Rumah Sakit.
c. Pedoman Pelayanan Penunjang medik, anggaran Rp. 55.000.000,-. Realisasi
anggaran 100%. Indicator outputnya Tersusunnya dokumen Pedoman
Pelayanan Penunjang medik
d. Formularium Obat, anggaran Rp. 16.084.000,-. Realisasi anggaran 100%.
Indicator outputnya Tersusunnya Formularium Obat.
e. Standar operasional prosedur pelayanan, anggaran Rp. 51.390.000,-. Realisasi
anggaran 100%. Indicator outputnya Jumlah dokumen SOP Pelayanan yang
disusun
Page 9
f. Kegiatan standar pelayanan minimal RS dan IKM, anggaran Rp.
25.000.000,-. Realisasi anggaran 100%. Indicator outputnya terlaksananya
kegiatan standar pelayanan minimal
g. Penyusunan medical bellow and clinical previlage, anggaran Rp.
36.444.500,-. Realisasi anggaran 100%. Indicator outputnya Jumlah dokumen
medical bellow and clinical previlage yang disusun
h. Promosi Kesehatan RS (PKRS), anggaran Rp. 10.809.000,-. Realisasi
anggaran 100%. Indicator outputnya Terlaksananya Promosi Kesehatan RS
(PKRS)
i. Penyusunan dan Pembentukan tim kendali mutu, anggaran Rp. 20.048.800,-.
Realisasi anggaran 100%. Indicator outputnya Terbentuknya tim kendali
mutu Rumah Sakit
7. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit, Jumlah
anggaran Rp. 10.138.986.222,-. Proporsi realisasi anggaran 99 %. Indicator
outputnya adalah tersedianya gedung dan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
a. Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit, anggaran Rp.
1.850.571.500,- realisasi anggaran 99 %. Indicator outputnya adalah
tersedianya gedung Instalasi Pengolahan Limbah RS.
b. Pengadaan Alat Kedokteran, kesehatan, dan KB, anggaran Rp.
1.033.450.710,- realisasi anggaran 99 %. Indicator outputnya adalah jumlah
peralatan kesehatan yang tersedia.
c. Pengadaan obat-obatan RS, anggaran Rp. 800.000.000,- realisasi anggaran 99
%. Indicator outputnya adalah jumlah obat-obatan yang tersedia.
d. Pengadaan Ambulance, anggaran Rp. 401.772.100,- realisasi anggaran 99 %.
Indicator outputnya adalah Jumlah kenadaraan ambulance yang tersedia.
e. Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit, anggaran Rp.
362.317.730,- realisasi anggaran 99 %. Indicator outputnya adalah jumlah
peralatan rumah tangga yang tersedia.
Page 10
f. Pembangunan gedung pelayanan kesehatan, anggaran Rp. 5,269.800.682,-
realisasi anggaran 99 %. Indicator outputnya adalah tersedianya gedung
pelayanan RS.
g. Pengadaan Sistem Informasi manajemen RS, anggaran Rp. 314.000.000,-
realisasi anggaran 99 %. Indicator outputnya adalah tersedianya gedung
Instalasi Pengolahan Limbah RS.
h. Pengadaan website Rumah Sakit, anggaran Rp. 49.750.000,- realisasi
anggaran 99 %. Indicator outputnya adalah tersedianya website rumah sakit.
i. Pengadaan CCTV, anggaran Rp. 57.323.500,- realisasi anggaran 99 %.
Indicator outputnya adalah tersedianya CCTV Rumah Sakit.
8. Program Pemeliharaan sarana dan Prasarana Rumah sakit, Total anggaran Rp.
419.413.818,- dengan realisasi anggaran 99 %. Indicator outputnya adalah
terpeliharanya bangunan gedung dan sarana dan prasarana RS. Kegiatan yang
dilaksanakan adalah :
a. Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala rumah Sakit, anggaran Rp.
311.213.818,- dengan realisasi anggaran 99 %. Indicator outputnya adalah
terpeliharanya bangunan gedung RS
b. Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala alat-alat Kesehatan rumah Sakit,
anggaran Rp. 78.200.000,- dengan realisasi anggaran 99 %. Indicator
outputnya adalah terpeliharanya peralatan kesehatan RS
c. Pemeliharaan Rutin/berkala Perlengkapan rumah Sakit, anggaran Rp.
30.000.000,- dengan realisasi anggaran 99 %. Indicator outputnya adalah
terpeliharanya sarana dan prasarana, perlengkapan RS
Hasil analisis pencapaian kinerja 8 (delapan) program yang dilaksanakan oleh
RSUD Kabupaten Kepahiang pada tahun 2015 di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata
proporsi capaian kegiatan berdasarkan realisasi kegiatan sebagian besar terpenuhi.
Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2015 dan Pencapaian
Renstra dapat dilihat pada Tabel 2.1 dibawah ini.
Page 11
Table 2.1
Page 12
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan RSUD Kabupaten Kepahiang
Page 13
merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah, mengemban 3 (tiga)
urusan wajib yang wajib dilaksanakan, yaitu urusan penataan ruang,
perencanaan pembangunan dan urusan statistik. Selain itu dalam
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, terdapat sekitar 11 ( sebelas) pasal yang
menyatakan dan menetapkan secara langsung fungsi dan peran Kepala
RSUD, yaitu:
Page 14
11. Pasal 24, ayat (2): “Kepala RSUD menyusun rancangan akhir
RKPD berdasarkan hasil Musrenbang”;
Page 15
4. Meningkatnya kualitas pendampingan perencanaan pembangunan di
tingkat Kecamatan oleh RSUD dan SKPD Teknis terkait;
5. Meningkatnya kualitas hasil pengendalian dan evaluasi perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan sebagai bahan untuk perencanaan
selanjutnya.
Peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan belum secara
signifikan diikuti oleh peningkatan kualitas produk perencanaan.Hal
ini disebabkan adanya beberapa tantangan dan permasalahan pokok
antara lain:
1. Optimalisasi koordinasi antara institusi perencana dengan
pemegang otoritas penganggaran, untuk menjaga konsistensi
antara perencanaan dan penganggaran, sehingga program dan
kegiatan yang telah direncanakan tidak tereduksi di dalam proses
penganggaran;
2. Belum adanya sistem informasi perencanaan yang terpadu
sehingga dokumen serta data dan informasi penting yang
mendukung proses perencanaan belum terkelola dengan baik;
3. Belum optimalnya alokasi anggaran untuk pengembangan SDM.
4. Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi proses
perencanaan pembangunan daerah antara RSUD dengan SKPD
lain;
5. Lemahnya kapasitas kelembagaan perencanaan di tingkat basis
yang menyebabkan kurang efektifnya proses perencanaan Bottom
Up;
6. Belum optimalnya pengelolaan dan ketersediaan data
pembangunan sebagai bahan penyusunan dokumen
perencanaan.
Dalam perkembangan RSUD kedepan, dengan mengoptimalkan
pemanfaatan potensi yang dimiliki, RSUD diharapkan responsif, kreatif
dan inovatif agar mampu menjawab perubahan lingkungan dan
Renja RSUD Kepahiang Kabupaten Kepahiang Tahun 2016
Page 16
tantangan untuk mewujudkan perencanaan berkualitas dengan
mengedepankan pendekatan perencanaan partisipatif diawali dengan
meningkatkan kualitas perencanaan teknokratik melalui peningkatan
kapasitas dan komitmen SDM perencanaan, memantapkan kelembagaan
perencanaan di tingkat basis, serta koordinasi dan komunikasi antar
pemangku kepentingan.
Page 17
3. Memanfaatkan peraturan dan regulasi yang ada dalam
pengembangan fungsi dan kewenangan RSUD;
4. Memanfaatkan database pembangunan dalam pengembangan
sinergitas pembangunan dan peningkatan partisipasi swasta/dunia
usaha;
5. Memaksimalkan fungsi dan keberadaan e-government dalam
penyelengaraan pelayanan publik dan peningkatan kinerja
pembangunan.
6. Mengembangkan berbagai hasil perencanaan pembangunan dengan
memanfaatkan keberadaan perguruan tinggi dan lembaga penelitian
di Kabupaten Kepahiang;
7. Memberdayakan peran SDM Aparatur dalam memberikan
pemahaman kepada masyarakat tentang pembangunan;
8. Memanfaatkan perundang-undangan untuk meningkatkan
pemahaman masyarakat terhadap mekanisme dan tata cara
perencanaan dalam implementasi participatory planning;
9. Mewujudkan ketersediaan data/informasi dan sistem informasi
pembangunan sebagai upaya dukungan terhadap penyusunan
dokumen perencanaan;
10. Mensinergikan antara perencanaan Sektoral dengan RPJP, RPJM,
RKPD dan RTRW;
11. Mewujudkan sistem data dan informasi yang akurat untuk
mengurangi pemahaman parsial sektoral dan meningkatkan
pemahaman masyarakat terhadap perencanaan pembangunan.
Page 18
Tabel 2.2
Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Kabupaten Kepahiang
Tahun 2016
Page 19
3 Prioritas 1. Terlaksananya pembangunan,
Pembangunan dan pengendalian dan pengawasan
Peningkatan RUTR dengan baik
Infrastruktur 2. Berkembangnya
perekonomian kerakyatan
berdaya saing di dukung
promosi dan saranan
penunjang yang memadai
4 Prioritas Berkembangnya usaha agribisnis
Revitalisasi dan usaha lainnya yang berbasis
Pertanian, pertanian, perkebunan,
Perkebunan, peternakan, perikanan dan
Perikanan dan kehutanan.
Kehutanan
5 Prioritas Terwujudnya pelayanan terpadu
Peningkatan di bidang investasi dan
Perekonomian permodalan
Kerakyatan dan
Penciptaan Iklim
Usaha Serta Iklim
Investasi
6 Pengembangan 1. Terlaksananya pengendalian
Sumber Daya dan pencegahan pencemaran
Alam, Lingkungan lingkungan dan kerusakan
Hidup, Energi, Sumber Daya Alam
Tehnologi dan 2. Meningkatnya akses dan
Mitigasi Bencana keterjangkauan teknologi
kepada masyarakat
3. Tertanganinya kondisi akibat
bencana alam dengan baik
dan professional.
Page 20
Berdasarkan Prioritas yang ditetapkan dalam Dokumen Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2016 sebagaimana Tabel 2.2 di atas,
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merencanakan kegiatan yang akan
mendukung prioritas tersebut. Beberapa kegiatan pada RSUD Kabupaten
Kepahiang yang mendukung prioritas daerah di atas dapat dilihat pada table
2.3 di bawah ini.
TABEL 2.3
Keterkaitan Kegiatan RSUD Kabupaten Kepahiang Tahun 2016
Dengan Prioritas RKPD Kabupaten Kepahiang Tahun 2016
PRIORITAS
NO KEGIATAN RSUD RANCANGAN AWAL
RKPD
Page 21
Percepatan Pembangunan Daerah Masyarakat
3. Koordinasi Perencanaan
Pengembangan Perumahan
4. Penyusunan Dokumen RAD
Pembangunan dan Pengendalian
Kependudukan Kabupaten Kepahiang
Page 22
Gas Rumah Kaca
Tabel 2.4
Page 23
Kebersihan Kantor
Penyediaan Barang Rp. 47.500.000,- 0,007
Cetakan dan Pengadaan
Penyediaan Komponen
Instalasi Rp. 13.915.000,- 0,002
Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
Penyediaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor Rp. 55.000.000,- 0,008
undangan
Penyediaan Makanan dan
Minuman Rp. 138.500.000,- 0,019
Page 24
Rutin/Berkala Inventaris Rp. 25.000.000,- 0,003
Kantor
1.3 Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Pendidikan dan Pelatihan
Formal
Bimtek Penyusunan Renja Rp. 184.200.000,- 0,025
dan Renstra SKPD
2. PROGRAM WAJIB Rp. 146.200.000,- 0,020
2.1 Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Penyusunan Pelaporan
Keuangan Akhir Tahun
Penyusunan RKA,DPA Rp. 30.193.800,- 0,004
2016
2.2 Program Pengembangan
Data / Informasi
Penyusunan Data
Base,Profile dan Ekpose
Pembangunan (SIPD) Rp. 110.000.000,- 0,015
Koordinasi dan
Page 25
Pelaksanaan Jaringan
Penelitian Rp. 85.335.000,- 0,012
Pengembangan Sistem
Inovasi Daerah Rp. 50.000.000,- 0,007
Pengembangan Informasi
Elektronik ( PIE ) RSUD
2.3 Program Kerja Sama Rp. 55.000.000,- 0,008
Pembangunan
Kerja Sama Antar Daerah
dan Forum Perencanaan
Pembangunan
2.4 Program Pengendalian Rp. 100.500.000,- 0,014
Pemamfaatan Ruang
Pengawasan Pemanfaatan
Ruang
Survey dan Pemetaan
2.5 Program Perencanaan Rp. 150.400.000,- 0,021
Pemukiman
Koordinasi Penyusunan
Rp. 127.400.000,- 0,018
Tata Batas Wilayah
Page 26
2017
Penyelenggaraan
Musrenbang Tahun 2016 Rp. 120.000.000,- 0,017
Penyusunan Rancangan
Akhir dan Penetapan Rp. 350.000.000,- 0,048
RPJMD 2016 – 2020
Penyelenggaraan Rp. 390.000.000,- 0,054
Musrenbang RPJMD 2016 -
2020
Monitoring,Evaluasi dan Rp. 150.000.000,- 0,021
Pelaporan
Penyusunan
KUA,PPAS,PPA dan DPA Rp. 165.000.000,- 0,023
Penyusunan Dokumen
RPI2JM Kab. Kepahiang Rp. 200.000.000,- 0,028
Pembinaan Perencanaan
Pembangunan Desa ( P3D) Rp. 278.225.000,- 0,038
PAM Simas,
Rp. 190.000.000,- 0,026
Pendamping dan
Sekretariat PIU Hibah Air
Minum Aus AID Kab.
Rp. 142.500.000,- 0,020
Kepahiang
Sosialisasi RAD
Pembangunan
Berkelanjutan Suistanable
Rp. 130.000.000,- 0,018
Development Goals ( SDGs)
Penyusunan RAD Emisi
Gas Rumah Kaca
Pembuatan Peta Digital
Rp. 147.000.000,- 0,020
Rumah Tangga Miskin
( RTM ) Kab. Kepahiang
Verifikasi Dokumen Renja
Page 27
SKPD Lingkup Pemkab Rp. 280.000.000,- 0,039
Kepahiang
Penyusunan Dokumen
LP2KD Rp. 140.718.300,- 0,019
Aksi Daerah Pencegahan
dan Pemberantasan
Korupsi ( AD PPK ) Rp. 150.000.000,- 0,021
Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan RKPD Kab.
Kepahiang Tahun 2016 Rp. 86.000.000,- 0,012
Investasi
Fasilitasidan dan Koordinasi
Program Kementrian Desa,
PDT dan Transmigrasi
Page 28
Kerjasama Investasi dan
Realisasi Penanaman
Modal
Rp. 250.600.000,- 0,034
Jumlah Rp 7.271.180.000,- 1
BAB III
Page 29
4.1. Sinkronisasi Lembaga Perencanaan
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN),
diamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana
pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh,
dan tanggap terhadap perubahan (ayat (2) Pasal 2), dengan jenjang
perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka
menengah, maupun perencanaan tahunan. Untuk setiap daerah
(kabupaten/kota) harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Page 30
Keterpaduan proses perencanaan ini diharapkan akan lebih
banyak dapat menampung aspirasi masyarakat sehingga
penyelenggaraan pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Mekanisme Musrenbang sebagai saluran formal bagi masyarakat untuk
berpartisipasi dalam proses perencanaan pembangunan telah
mendapatkan legalisasi dan sedapat mungkin di implementasikan oleh
SKPD terkait serta di akomodasikan dalam Rencana Kerja SKPD.
Page 31
- Terselenggaranya perencanaan pembangunan yang handal, yang
menampilkan perilaku perencana yangideal yang ditunjukkan dengan
kemampuannya dibidang perencanaan pembangunan daerah,
- Meningkatkan dan memelihara citra perencana pembangunan
daerah.
- Merupakan lembaga perencanaan pembangunan yang mampu
menampung aspirasi kebutuhan-kebutuhan masyarakat dalam
mengembangkan potensi daerah serta
- Melibatkan seluruh stakeholder dalam perencanaan pembangunan
daerah.
Page 32
Dalam melaksanakan visi dan misi untuk pencapaian tujuan,
RSUD Kabupaten Kepahiang sesuai dengan pendekatan tersebut di
atas, yang dijabarkan sebagai berikut :
Page 33
I.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Pengadaan Peralatan Dapur
Pemeliharaan Rutin Berkala / Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
Pemeliharaan Rutin/Berkala Inventaris Kantor
Page 34
Kerja Sama Antar Daerah dan Forum Perencanaan
Pembangunan ( FP3B)
II.4 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Pengawasan Pemanfaatan Ruang
Survey dan Pemetaan
II.5 Program PerencanaanPengembangan Kota-kota
Menengah Dan Besar
Koordinasi Perencanaan Pembangunan Perumahan
Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman
Koordinasi Penyusunan Tata Batas Wilayah Kabupaten
Kepahiang
II.6 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan RKPD TA 2017
Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2016
Penyusunan Rancangan Akhir dan Penetapan RPJMD
2016 – 2021
Penyelenggaraan Musrenbang RPJMD 2016 - 2021
Monitoring,Evaluasi dan Pelaporan
Penyusunan KUA,PPAS,PPA dan DPA
Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Kepahiang
Pembinaan Perencanaan Pembangunan Desa ( P3D)
PAM Simas, Pendamping dan Sekretariat PIU Hibah Air
Minum Aus AID Kabupaten Kepahiang
Sosialisasi RAD Pembangunan Berkelanjutan Suistanable
Development Goals (SDGs) Kab. Kepahiang
Penyusunan Dokumen RAD Emisi Rumah Kaca
Pembuatan Peta Digital Rumah Tangga Miskin ( RTM )
Kab. Kepahiang
Page 35
Aksi Daerah Pencegahan dan pemberantasan Korupsi
(AD-PPK)
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RKPD Kab.
Kepahiang Tahun 2016
Penetapan Perda Tentang Pengembangan Wilayah
Terpadu ( PWT )
Penyusunan Dokumen Profil Gender Kabupaten
Kepahiang
Fasilitasi Pusat Pengembangan Ekonomi Wilayah
Kecamatan
BAB IV
PENUTUP
Renja RSUD Kepahiang Kabupaten Kepahiang Tahun 2016
Page 36
Rencana Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2016
merupakan pelaksanaan tahun pertama Rencana Strategis RSUD Tahun 2016
- 2021, sehingga tahun ini merupakan waktu yang tepat untuk dilakukan
evaluasi, apakah program dan kegiatan yang dilaksanakan sudah mencapai
target kinerja yang sudah ditetapkan apa belum. Target kinerja perencanaan
pembangunan daerah yang dicantumkan dalam RPJMD berkaitan dengan
Tingkat Kinerja Perencanaan Daerah dan Tingkat Partisipasi Masyarakat
Dalam Perencanaan Daerah.
Page 37
konsisten, penyusunan dokumen perencanaan pembangunan yang
dilaksanakan oleh RSUD relatif tepat waktu sesuai dengan regulasi yang
ditentukan. Indikator yang berkaiatan dengan tingkat partisipasi
masyarakat ditandai dengan adanya forum konsultasi publik dalam
penyusunan dokumen perencanaan pembangunan melalui pelaksanaan
Musrenbang, yang ditandai dengan :
a. Representasi yang menggambarkan keterwakilan heterogenitas
masyarakat Kabupaten Kepahiang dalam pelaksanaan Musrenbang.
Representasi masyarakat dinilai masih rendah, hal ini didasarkan
pada fakta bahwa peserta Musrenbang sebagian besar adalah mereka
yang secara formal merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah,
dalam hal ini Ketua RT/RW/LPM. Keterlibatan kelompok profesi,
akademisi, LSM dan lainnya masih rendah
b. Indikator Participatory planning yang lain adalah dengan mengukur
tingkat kehadiran peserta dibandingkan dengan undangan yang
disebar, capaiannya menunjukan hasil yang memadai didasarkan
pada absensi peserta dalam pertemuan Musrenbang.
Indikator penting lainnya adalah akomodasi usulan musrenbang di
RKPD yang telah dilakukan secara sistematis dan terintegrasi melalui
sistem informasi.
c. Akomodasi RKPD dalam APBD menjadi titik krusial lain yang dapat
menggambarkan kinerja perencanaan pembangunan, dalam hal ini
pelaksanaan APBD telah sepenuhnya mengacu kepada dokumen
RKPD.
oooOOOooo
Page 38
RA. DENNI,SH.MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19671029 199403 1 008
Page 39