MAKALAH
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
( 2021)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul” Dokumentasi Perencanaan dan
Penganggran Daerah”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas perkuliahan dan menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai ketepatan memahami konsep teknik penyususnan RPJDP,
RPJMD, Renstra SKPD, Penyusunan RKPD, Teknik Penyusunan Renja SKPD dan memahami
bagaimana teknik da;am penyusunan APBN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dengan segala
kerendahan hati penulis sangat menghargai kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak pembaca dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kehidupan serta perkembangan ilmu pengetahuan
serta mampu menjadi acuan bagi mata kuliah yang bersangkutan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
3.1. Kesimpulan..............................................................................................................................14
3.2. Saran........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP); Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) dan Rencana Pembangunan Tahunan
atau Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Amanat undang-
undang tersebut dijabarkan ke dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah. Untuk melaksanakan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tersebut
Pemerintah telah menetapkan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang
didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan,
pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan daerah yang meliputi RPJPD, RPJMD,
Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD.
Perumusan rancangan awal RKPD merupakan awal
dari seluruh proses penyusunan rancangan RKPD untuk
memberikan panduan kepada seluruh SKPD untuk
menyusun rancangan Renja SKPD dan berfungsi sebagai
koridor perencanaan pembangunan daerah dalam kurun
waktu 1 (satu) tahun yang disusun menggunakan
pendekatan teknokratis dan partisipatif. Setelah rancangan
awal RKPD dibuat, tahap selanjutnya adalah merumuskan
dokumen tersebut menjadi rancangan RKPD. Perumusan
1
rancangan kegiatan prioritas yang tercantum dalam rancangan Renja
RKPD pada SKPD serta untuk mengharmoniskan dan
dasarnya adalah mensinergikannya terhadap prioritas dan sasaran
memadukan pembangunan nasional dan provinsi. Pada tataran praktis,
materi pokok sebagian kebijakan diwujudkan atau nyata terlihat dari
yang telah program dan kegiatan yang diagendaka, yang secara
disusun dalam implisit disebutkan dalam pernyataan tentang kebijakan dan
rancangan awal prioritas pembangunan nasional tahun rencana maupun
RKPD Provinsi jabaran program dan kegiatan prioritas yang mempengaruhi
dengan baik secara langsung maupun tidak langsung rencana
rancangan pembangunan suatu daerah. Tahap selanjutnya adalah
Renja SKPD Verifikasi dan Integrasi Program dan Kegiatan Prioritas,
dan dengan tujuan
mensinkronkan
nya dengan
kebijakan
Nasional/Provin
si tahun
rencana.
Dengan
demikian,
penyusunan
rancangan
RKPD
bertujuan untuk
menyempurnak
an rancangan
awal melalui
proses
pengintegrasian
dan harmonisasi
program dan
2
pokok adalah menyangkut kesamaan materi antara program dan kegiatan prioritas pada
rancangan RKPD telah sama dengan muatan nama program dan kegiatan prioritas tiap-tiap
SKPD, termasuk informasi tentang indikator kinerja, selain itu juga memastikan agar program
dan kegiatan prioritas telah sepenuhnya tercantum dalam rancangan Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah pada SKPD terkait.
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk
angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi semua aktivitas perusahaan
untuk jangka waktu (periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena itu,
rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali
disebut juga dengan rencana keuangan. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-
rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan
daerah. RPJPD yang disusun dengan mengacu pada RPJP Nasional menjadi pedoman
dalam penyusunan RPJMD.
RPJPD merupakan dokumen perencanaan daerah berwawasan waktu 20 tahun
yang memuat uraian visi, misi, dan arah pembangunan jangka panjang daerah.
Rancangan awal RPJPD dimaksudkan sebagai bahan utama musrenbang jangka panjang
daerah. RPJPD lebih ditujukan kepada sifat visioner daerah dan memuat hal-hal yang
mendasar. Kedudukan dan fungsi RPJPD adalah sebagai acuan penyusunan RPJM
Provinsi dan Kabupaten/Kota serta sebagai pedoman penyusunan visi dan misi pasangan
calon kepala daerah.
Substansi RPJPD berisi materi utama yang terdiri dari visi, misi dan arah
pembangunan daerah untuk jangka waktu 20 tahun ke depan. Visi merupakan rumusan
umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Sedangkan
misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi. Arah pembangunan daerah merupakan strategi untuk mencapai tujuan
pembangunan jangka panjang daerah yang meliputi arahan umum pembangunan jangka
panjang serta peran sub wilayah pembangunan di daerahnya yang mengacu pada rencana
tata ruang wilayah.
Dalam UU No. 25 Tahun 2004 Pasal 9 Ayat 1 menyebutkan bahwa penyusunan
RPJPD melalui urutan: pertama penyiapan rancangan awal rencana pembangunan, kedua
yaitu musyawarah perencanaan pembangunan, dan ketiga yaitu penyusunan rancangan
akhir rencana pembangunan. Secara teknis, proses kegiatannya terdiri dari merumuskan
permasalahan pembangunan daerah yang mengacu pada RPJP Nasional, merumuskan
visi dan misi jangka panjang daerah yang mengacu pada RPJP Nasional serta perumusan
arah pembangunan daerah jangka panjang. Berdasarkan PP No 8 Tahun 2008
menjelaskan bahwa RPJPD disusun dengan tahapan :
Penyusunan Rancangan awal
Pelaksanaan Musrenbang
Perumusan Rancangan Akhir
dan Penetapan Rancangan RPJPD
4
d. Penetapan
1) DPRD bersama kepala daerah membahas Rancangan Peraturan Daerah tentang
RPJPD.
2) RPJPD ditetapkan dengan Peraturan Daerah setelah berkonsultasi dengan Menteri.
6
Tujuannya adalah untuk menjabarkan visi SKPD yang bersangkutan dan
dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak dicapai. Rencana kegiatan ini paling
tidak memuat lokasi, keluaran langsung, dan sumber daya yang diperlukan serta bersifat
indikatif. Kedudukan dan fungsi Renstra SKPD adalah sebagai acuan penyusunan Renja
SKPD Provinsi serta Kabupaten/Kota. Selain itu, juga sebagai rancangan awal Renstra
SKPD menjadi masukan bagi pemutakhiran rancangan awal RPJMD menjadi rancangan
RPJMD yang kelak digunakan sebagai sumber bahasan dalam musrenbang RPJMD.
Substansi Renstra SKPD berisi materi utama yang terdiri dari visi dan misi
SKPD, strategi, kebijakan, program dan dilengkapi dengan rincian kegiatan yang bersifat
indikatif berupa kegiatan pembangunan yang dillaksanakan langsung oleh Pemda dan
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Tahapan penyusunan dokumen
Renstra SKPD adalah dengan menjabarkan visi, misi dan program SKPD, serta
menyusun program SKPD berupa perumusan visi dan misi program SKPD, perumusan
tujuan, strategi dan kebijakan SKPD, serta perumusan kegiatan indikatif SKPD.
Sebagai salah satu unsur perangkat daerah, SKPD berkewajiban menyiapkan
Renstra yang secara teknis merupakan penjabaran dari RPJMD Pemerintah Daerah.
Renstra sendiri berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam
menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang
dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. Dalam
pelaksanaannya, Renstra tersebut akan dijabarkan kembali ke dalam dokumen Rencana
Kerja (Renja) yang memuat prioritas program dan kegiatan dalam kurun waktu 1 (satu)
tahun anggaran. Kemudian hasil capaian program dan kegiatan tersebut wajib
diinformasikan dan dilaporkan kepada stakeholders, yang dituangkan melalui Laporan
Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (LPPD) dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj).
9
3. Holistic, sesuai dengan artinya "menyeluruh", prinsip ini menunjukkan bahwa masalah
dalam perencanaan pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi atau unsur
tetapi harus dilihat dari seluruh aspek, dan dalam keutuhan suatu konsep. Dalam konsep
tersebut juga harus mengandung unsur yang dapat berkembang serta terbuka dan
demokratis.
Dengan demikian dengan adanya konsistensi antara RKPD dengan APBD dalam
sistem perencanaan pembangunan nasional, maka akan terwujud sinergitas antara
perencanaan dengan penganggaran untuk mencapai efisiensi dan efektifitas pemanfaatan
sumber daya dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. Harapannya, Pemerintah
Daerah bersama para pemangku kepentingan (stakeholders) menjalankan peran dan
kewenangannya masing-masing yang terintegrasi dengan rencana tata ruang dan
dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki daerah, sesuai dinamika
perkembangan daerah dan nasional.
10
Untuk Renja pada K/L merupakan penjabaran Renstranya, kebijakan K/L, program
dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah dan dorongan partisipasi
dari masyarakat. Untuk Renja dalam SKPD memuat penjabaran Renstra RKPD, kebijakan
SKPD, program dan pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah maupun dorongan
partisipasi dari masyarakat. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah merupakan satu
dokumen rencana resmi daerah yang dipersyaratkan bagi mengarahkan program dan
kegiatan pelayanan SKPD khususnya dan pembangunan tahunan daerah pada umumnya
Renja SKPD adalah perencanaan pada unit organisasi terendah dan terkecil di pemerintah
daerah yang memberikan masukan utama dan mendasar bagi perencanaan di peringkat
yang lebih atas seperti RKPD, Renstra SKPD, RPJMD dan bahkan RPJPD. Renja SKPD
berhubungan langsung dengan pelayanan kepada masyarakat yang merupakan tujuan utama
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Kualitas penyusunan Renja SKPD dengan demikian
akan sangat menentukan kualitas pelayanan SKPD yang diberikan kepada masyarakat
penggunanya.
Persiapan penyusunan Renja SKPD, meliputi :
1) Pembentukan tim penyusunan Renja SKPD
2) Orientasi mengenai Renja SKPD
3) Penyusunan agenda kerja
4) Pengumpulan data dan informasi
Penyusunan rancangan Renja SKPD, yaitu :
Tahap merumuskan rancangan Renja SKPD. Dalam tahap ini ada beberapa proses yang
harus dilalui, antara lain:
4) Mereview hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu berdasarkan Renstra SKPD
5) Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD
6) Telaah terhadap rancangan awal RKPD
7) Perumusan tujuan dan sasaran
8) Menelaah usulan program dan kegiatan dari masyarakat
9) Perumusan kegiatan prioritas
10) Penyajian awal dokumen rancangan Renja SKPD
11) Penyempurnaan rancangan Renja SKPD
12) Pembahasan forum SKPD
13) Penyesuaian dokumen rancangan Renja SKPD sesuai prioritas dan sasaran
pembangunan tahun rencana
Pelaksanaan Forum SKPD
Forum SKPD merupakan wadah penampungan dan penjaringan aspirasi masyarakat dan
dunia usaha untuk penyempurnaan rancangan kebijakan penyusunan Renja SKPD. Dalam
proses menyusun Renja SKPD, forum konsultasi umum atau publik dibedakan antara
kabupaten/kota dengan provinsi.
Azlina, Nur, Restu Agusti. 2021. Sistem Anggaran Dan Perbendahraan Negara. Pekanbaru: Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis UNRI.
https://pusdiklatpemendagri.co.id/bimtek-pedoman-penyusunan-dan-pengendalian-renja-skpd-dan-
rkpd/
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara