Anda di halaman 1dari 81

Rencana Strategis 2016 - 2021

Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Dalam Undang-undang nomor 25 tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, disebutkan bahwa perencanaan adalah suatu proses
untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang ditetapkan melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumberdaya yang tersedia. Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu
entitas dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, dan merupakan
fungsi utama dari manajemen pembangunan yang selalu diperlukan, karena
kebutuhan akan pembangunan lebih besar dari sumberdaya yang tersedia.
Melalui perencanaan pembangunan yang baik dapat dirumuskan kegiatan
pembangunan yang efisien dan efektif, sehingga diperoleh hasil optimal dalam
pemanfaatan sumberdaya dan potensi yang tersedia. Sebab itu, perencanaan
pembangunan daerah dijadikan sebagai satu kebijakan publik (policy statement)
pemerintah yang penting, yaitu sebagai pernyataan tujuan-tujuan dan cita-cita
yang mengambarkan keseluruhan arah dari aktivitas-aktivitas pembangunan
yang diyakini sebagai sesuatu yang normatif dan aspiratif.

Semangat reformasi telah mewarnai pendayagunaan aparatur negara dengan


tuntutan untuk mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung
kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan
pemerintahan negara dan pembangunan. Dalam konteks ini peran provinsi dan
perencanaan menjadi lebih penting, terutama setelah dikeluarkannya UU No. 23
tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam UU tersebut telah diatur
mengenai proses perencanaan di daerah, yang merupakan penguatan dari UU
No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(SPPN). Secara khusus, UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional menyatakan bahwa “proses perencanaan diatur dalam
bentuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 1
Rencana Strategis 2016 - 2021

Jangka Menengah (RPJM) dan Tahunan (RKP), disamping itu untuk satuan kerja
diharuskan menyusun Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja Tahunan
(RKT).

Sebagaimana diketahui bahwa Rencana Strategis merupakan dokumen yang


bermuatan upaya untuk membuat keputusan, kesepakatan dan tindakan
penting dalam membentuk dan memadukan bagaimana menciptakan kinerja
organisasi yang efektif, kebutuhan akan organisasi, kegiatan organisasi dan
dasar legitimasinya. Sehingga dengan demikian Renstra SKPD merupakan satu
dokumen rencana resmi daerah, yang mengacu kepada RPJMD, yang
dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan SKPD khususnya dan
pembangunan daerah pada umumnya, dalam jangka waktu 5 tahun kedepan
masa pimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah .

Bobot kualitas dokumen Renstra SKPD, akan sangat ditentukan oleh


kemampuan SKPD untuk menerjemahkan, mengoperasionalkan, dan
mengimplementasikan Visi, Misi dan Agenda Kepala Daerah, tujuan, strategi,
kebijakan, dan capaian program RPJMD ke dalam penyusunan Renstra SKPD
sesuai Tupoksi SKPD. Renstra SKPD menjawab 3 pertanyaan dasar :
1. Kemana pelayanan SKPD akan diarahkan pengembangannya dan apa yang
hendak dicapai dalam lima tahun mendatang;
2. Bagaimana mencapainya;
3. Langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai.

Guna mendapatkan dukungan yang optimal dalam pelaksanaannya, maka


proses penyusunan dokumen Renstra SKPD perlu membangun komitmen dan
kesepakatan dari semua stakeholders (para pemangku kepentingan) untuk
mencapai tujuan dan sasaran Renstra SKPD, melalui proses yang transparan,
demokratis, dan akuntabel dengan memadukan pendekatan teknokratik,
partisipatif, politik, bottom-up dan top-down. Disamping itu dalam penyusunan
rencana strategis ini juga dilakukan atas dasar pendekatan tematik, holistik,
terintegrasi dan pendekatan spasial, yang kesemuanya bermuara pada prinsip
money follow program, ini juga mengandung makna bahwa, paradigma

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 2
Rencana Strategis 2016 - 2021

penyusunan program dan kegiatan telah bergeser dari money follow function
yang selama ini menjadi acuan dalam penyusunan program dan kegiatan.

Selanjutnya perlu dilakukan Pendekatan perencanaan strategis (manajemen


strategis), yang merupakan proses perencanaan serangkaian kebijakan,
perumusan rencana dan implementasi strategis yang sengaja dirancang untuk
mencapai tujuan organisasi. Dengan manajemen strategis akan dapat
membantu suatu organisasi berfikir secara strategik dan mengembangkan
strategi-strategi yang efektif, memperjelas arah visi dan misi, mampu
merumuskan skala prioritas, mampu membuat keputusan sekarang dengan
konsekuensi masa depan, mampu mengembangkan landasan yang koheren dan
kokoh bagi pembuat keputusan, mampu menggunakan kekuasaan secara
proporsional pada bidang di bawah kontrol organisasi, mampu memecahkan
masalah utama organisasi, mampu menangani keadaan yang berubah dengan
cepat secara efektif dan mampu membentuk tim kerja yang kompak
berdasarkan keahlian dan kompetensi.

Berdasarkan hal di atas, maka ada tiga alasan mengapa Perencanaan Strategik
itu penting bagi organisasi, yaitu :
1) Perencanaan strategik memberikan kerangka dasar dalam semua bentuk
perencanaan lainnya yang harus diambil.
2) Pemahaman tentang perencanaan strategik akan mempermudah
pemahaman bentuk perencanaan lainnya.
3) Perencanaan strategik merupakan titik awal dalam pemahaman dan
penilaian berbagai kegiatan pimpinan dalam organisasi.

1.2 Landasan Hukum


1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN);
2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, tambahan
lembaran Negara RI No 5587 ) sebagaimana telah di ubah dengan UU No 2
Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 3
Rencana Strategis 2016 - 2021

Undang No 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No 23 Tahun 2014


tentang Pemerintah Daerah Menjadi UU ( Lembaran Negara RI Tahun 2015
No 24, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5657
3) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
5) Perda Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Provinsi Jambi Tahun 2005 – 2025;
6) Perda Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja
Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jambi;
7) Perda Nomor 16 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Daerah.
8) Perda Nomor 10 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Jambi Tahun 2013-2033.
9) Perda Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Jambi Tahun 2016 – 2021.

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1 Maksud
Maksud Penyusunan Renstra Bappeda Provinsi Jambi 2016-2021 yaitu :
1. Memberikan arah dan pedoman bagi Bappeda Provinsi Jambi dalam
menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan pengendalian
pembangunan daerah;
2. Sebagai kebutuhan nyata untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi
dan mengantisipasi adanya perubahan lingkungan strategik.
3. Sebagai perangkat manajerial dalam manajemen perencanaan yang efektif,
efisien dan akuntabel.
4. Sebagai titik awal guna melakukan pengukuran kinerja Bappeda Provinsi
Jambi sebagai institusi.
BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 4
Rencana Strategis 2016 - 2021

5. Sebagai salah satu media pertanggungjawaban melalui penilaian terhadap


pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan Peraturan Daerah
Nomor 15 Tahun 2008.

1.3.2. Tujuan
Penyusunan Renstra Bappeda Provinsi Jambi ini dengan tujuan antara lain :
1. Merumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Bappeda Provinsi Jambi Tahun
2016-2021 yang akan dicapai dengan menentukan Arah Kebijakan dan
target kinerja yang diwujudkan dalam pelaksanaan program dan kegiatan.
2. Meningkatkan pelayanan prima kepada stakeholders dengan cara
meningkatkan komunikasi dan informasi pembangunan daerah Jambi.
3. Merupakan acuan dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja
Tahunana Bappeda Provinsi Jambi.

1.4 Sistematika Penulisan Rencana Strategis


Secara umum bahwa penyusunan RENSTRA Bappeda Provinsi Jambi 2016-2021
terdiri dari beberapa tahapan dasar sebagai berikut:
1. Rumusan Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda Provinsi Jambi serta
hubungannya dalam konstelasi sumber hukum dan atau kebijakan yang
mengamanatkan Renstra Bappeda Provinsi Jambi.
2. Rumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Renstra Bappeda Provinsi Jambi.
Visi sebagai suatu kondisi ideal dan normatif di masa mendatang. Misi
merupakan pernyataan tentang langkah utama yang akan dicapai dalam
pencapaian visi. Sedangkan tujuan dan sasaran menjadi langkah pokok
penjabaran visi dan misi menjadi lebih aplikatif dengan prinsip-prinsip yang
telah ditetapkan.
3. Analisis Faktor Kunci Keberhasilan; merupakan bentuk nyata analisis
lingkungan strategis baik internal dan eksternal melalui instrumen analisis
SWOT. Hasil analisis SWOT ini berupa faktor-faktor kunci keberhasilan yang
menjadi dasar dalam penentuan kebijakan, program dan kegiatan sehingga
lebih terukur, terarah dan akuntabel.

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 5
Rencana Strategis 2016 - 2021

4. Perumusan Strategi Kebijakan, Program dan Kegiatan. Perumusan strategi


kebijakan, program dan kegiatan ini sebagai wujud operasional pencapaian
Visi, Misi Renstra Bappeda Provinsi Jambi 2016-2021.

Gambaran kerangka pikir penyusunan Renstra Bappeda Provinsi Jambi dapat


dilihat pada flowcard sebagai berikut :

TUPOKSI EKSTERNAL

FAKTOR
VISI & MISI SWOT KUNCI

DASAR INTERNAL
HUKUM
KEBIJAKAN

PROGRAM

KEGIATAN

RENSTRA Badan Perencaanan Pembangunan Daerah Provinsi Jambi Tahun


2016-2021 ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN
Memuat rumusan tentang : Latar Belakang; Landasan Hukum; Maksud
dan Tujuan, serta; Sistematika Penulisan Rencana Strategis.

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 6
Rencana Strategis 2016 - 2021

Memuat rumusan tentang : Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi


Bappeda; Sumberdaya Bappeda; Kinerja Pelayanan Bappeda;
Tantangan dan Peluang, Pengembangan Pelayanan Bappeda.

BAB III. ISU STRATEGIS BERKAITAN DENGAN TUPOKSI BAPPEDA


Identifikasi Permasalahan, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala
Daerah, Telaahan Renstra Bappenas, Telaahan RTRW dan KLHS;
Penentuan Isu Strategis

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Memuat rumusan tentang : Visi dan Misi; Tujuan dan Sasaran; Strategi;
Kebijakan.

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK


SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran,
dan Pendanaan Indikatif; Memuat rumusan tentang : Program dan
Kegiatan Pokok Bappeda Provinsi Jambi; Program dan Kegiatan Lintas
SKPD; Program dan Kegiatan Kewilayahan;

BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Mengemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan
dan sasaran RPJMD

Bab VII. PENUTUP


Memuat kaidah pelaksanaan; Dasar Evaluasi dan Laporan
Pelaksanaan atas Kinerja SKPD; Catatat dan Harapan Kepala Bappeda
Provinsi Jambi.

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 7
Rencana Strategis 2016 - 2021

Bab II
Gambaran Pelayanan Bappeda

Proses Perencanaan dalam pembangunan merupakan tahap yang strategis,


yang semakin diperlukan untuk sinkronisasi dan sinergi kegiatan dan
pembangunan pusat dan daerah serta antar daerah, mengingat dalam era
desentralisasi upaya pemberian kewenangan dan pendelegasian tugas-tugas
pembangunan telah diberikan kepada daerah dan dilaksanakan secara mandiri.
Selain itu terdapat pula kebijakan pemerintah pusat yang dalam
pelaksanaannya menuntut keterlibatan pemerintah daerah dalam rangka
membawa arah perbaikan keadaan berbangsa dan bernegara melalui tata kelola
pemerintahan yang lebih baik.

UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25 Tahun


2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, mengamanatkan
bahwa Bappeda merupakan instansi yang bertanggung jawab terhadap
perencanaan pembangunan daerah. Dengan demikian peran Bappeda menjadi
sangat penting dan diharapkan bisa menjadi katalisator kegiatan
pembangunan di daerah antar pemerintah dengan pihak masyarakat dan para
stakeholders lainnya. Dengan adanya Dokumen Perencanaan Strategis ini, akan
memudahkan para pejabat dan para pelaksana di SKPD tersebut, dalam
mengawal program dan kegiatan yang ada, agar sesuai dengan track atau jalur
yang telah ditetapkan.

Seiring dengan telah dikeluarkannya Undang-undang nomor 14 tahun 2008


tentang Keterbukaan Informasi Publik, maka saat ini masyarakat berhak
mengikuti proses perencanaan yang langsung menyangkut publik, karena era
transparansi, semua dokumen perencanaan bukan lagi menjadi milik dan
rahasia birokrat, namun sudah menjadi milik masyarakat, sehingga masyarakat
harus mengetahuinya. Hal itu tercermin dalam proses perencanaan mulai dari

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 8
Rencana Strategis 2016 - 2021

Musrenbang Desa/Kelurahan, Kecamatan, dan Kabupaten/Kota sampai


Musrenbang Provinsi. Peserta yang bermusyawarah menyusun kebutuhan
tersebut adalah wakil dari masyarakat sesuai dengan bidang masing-masing,
sedangkan pihak pemerintah hanya sebagai fasilitator. Karena Musrenbang
tersebut tidak lagi sebagai forum orasi yang menyusun daftar panjang (long list)
keinginan, namun saat ini sudah menjadi ajang debat program, sesuai dengan
daftar kebutuhan indikatif, yang akan membiayai usulan dimaksud. Dengan
demikian tidak timbul daftar keinginan namun merupakan daftar kebutuhan
yang sudah dapat kejelasan pendanaannya.

Bappeda Provinsi Jambi, secara formal merupakan lembaga yang


mengoordinasikan, mengintegrasikan dan mensinkronisasikan perencanaan
pembangunan di Provinsi Jambi, yang berdiri sejak tahun 1974 dengan
KEPPRES Nomor 15 tahun 1974 tentang Pembentukan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah. Di Provinsi Jambi Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda
telah diatur dengan Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Jambi Nomor 15 tahun
2008 Tanggal 30 Desember 2008 yang menetapkan Pembentukan Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Provinsi Jambi, yang mempunyai tugas pokok membantu Gubernur
Jambi dalam menentukan kebijaksanaan di bidang perencanaan pembangunan
di daerah Provinsi Jambi, serta menilai atas pelaksanaan dan bertanggungjawab
langsung kepada Gubernur Jambi.

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Bappeda


2.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi
Bappeda Provinsi Jambi dibentuk berdasarkan Perda No. 15 tahun 2008
mempunyai tugas pokok, yaitu :

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 9
Rencana Strategis 2016 - 2021

Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Bappeda Provinsi Jambi


menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah;
2. Pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah;
3. Pembinaan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembangunan
daerah; dan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai tugas dan
fungsinya.

Selanjutnya dalam UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional, pada pasal 1 ayat 23, menyebutkan Tugas dan
Fungsi Bappeda sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi perencanaan
pembangunan di Daerah Provinsi. Kedudukan Bappeda pada pasal 32 ayat 4
dan pasal 33 ayat 1, 2, dan 4, dalam Undang-undang tersebut, menyebutkan
bahwa Gubernur selaku wakil Pemerintah Pusat di daerah mengoordinasikan
pelaksanaan perencanaan tugas-tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
Gubernur juga menyelenggarakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
sinergi perencanaan pembangunan antar kabupaten/kota dan selanjutnya
bertanggung jawab untuk menyelenggarakan perencanaan pembangunan di
daerahnya. Dalam penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah,
Kepala daerah dibantu oleh Kepala Bappeda.

Sebagai instansi yang bertanggung jawab terhadap perencanaan


pembangunan daerah, Bappeda mempunyai tugas antara lain:
1. Menyiapkan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP) Daerah.
2. Menyelenggarakan Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, dan dilaksanakan paling lambat 1 (satu) tahun sebelum
berakhirnya periode RPJP yang sedang berjalan.
3. Menyusun rancangan akhir RPJP Daerah berdasarkan hasil Musrenbang
Jangka Panjang Daerah, dan RPJP Daerah tersebut ditetapkan dengan
Peraturan Daerah
BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 10
Rencana Strategis 2016 - 2021

4. Menyiapkan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah


(RPJM) Daerah, sebagai penjabaran visi, misi dan program Kepala Daerah
ke dalam strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program
prioritas, dan arah kebijakan keuangan daerah.
5. Menyusun Rancangan RPJM Daerah dengan menggunakan rancangan
Renstra-SKPD dengan berpedoman pada RPJP Daerah.
6. Menyelenggarakan Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah, yang dilaksanakan paling lambat 2 (dua) bulan setelah
Kepala Daerah dilantik.
7. Menyusun rancangan akhir RPJM Daerah berdasarkan hasil Musrenbang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah. RPJM Daerah ditetapkan
dengan Peraturan Kepala Daerah paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
Kepala Daerah dilantik.
8. Menyiapkan Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
sebagai penjabaran dari RPJM Daerah.
9. Mengkoordinasikan penyusunan rancangan RKPD dengan menggunakan
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD).
10. Menyelenggarakan Musrenbang penyusunan RKPD, yang dilaksanakan
paling lambat bulan Maret.
11. Menyusun rancangan akhir RKPD berdasarkan hasil Musrenbang untuk
dijadikan pedoman dalam penyusunan APBD dan ditetapkan
berdasarkan peraturan Kepala Daerah.
12. Menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana
pembangunan dari masing-masing pimpinan/Lembaga/ Satuan Kerja
Perangkat Daerah sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
13. Menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi
pimpinan/lembaga dan evaluasi Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Berpedoman pada ketentuan di atas, pelaksanaan tugas BAPPEDA


mengerucut menjadi 4 (empat) peran yang saling terkait, yaitu peran sebagai
(1) pengambil kebijakan/keputusan (policy maker), (2) koordinator, (3) think-
tank, dan (4) administrator. Keempat peran tersebut dijabarkan ke dalam
pelaksanaan berbagai kegiatan strategis.
BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 11
Rencana Strategis 2016 - 2021

Sebagai pengambil kebijakan/keputusan, BAPPEDA menentukan kebijakan


dan program dalam Rencana Pembangunan Daerah baik jangka panjang
(RPJP), menengah (RPJMD) maupun tahunan (RKP). Untuk Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) yang bersifat tahunan, disusun berikut perkiraan
anggarannya, sedangkan perkiraan anggaran untuk RPJMD dimulai sejak
RPJMD 2016-2021. Selain tugas perencanaan tersebut, Bappeda juga
berperan dalam turut menentukan kebijakan-kebijakan penanganan
permasalahan yang mendesak dan berskala besar, seperti penanganan
pasca bencana alam dan perubahan iklim (climate change).

Sebagai think tank, Bappeda melakukan kajian/telaahan/evaluasi kebijakan


pembangunan baik sebagai masukan untuk penyusunan rencana
pembangunan daerah maupun untuk perumusan kebijakan-kebijakan
strategis lainnya.

Sebagai koordinator, Bappeda antara lain melakukan berbagai kegiatan


koordinatif dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) baik dalam
rangka pelaksanaan tugas utama di bidang perencanaan maupun tugas-tugas
lainnya dari Gubernur/Pemerintah seperti penanganan pasca bencana yang
memerlukan koordinasi antar instansi pemerintah dan dengan lembaga lain;
koordinasi perumusan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan;
koordinasi, fasilitasi dan pelaksanaan pencarian sumber-sumber pembiayaan
dan pengalokasian dana untuk pembangunan bersama SKPD terkait; serta
koordinasi kegiatan strategis sesuai penugasan.

Kemudian, kegiatan sebagai administrator, antara lain pengelolaan dokumen


perencanaan; penyusunan dan pengelolaan laporan hasil pengendalian atas
pelaksanaan rencana pembangunan; penyusunan dan pengelolaan laporan
hasil evaluasi; serta pembinaan dan pelayanan administrasi umum.

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 12
Rencana Strategis 2016 - 2021

Tabel 2.1. Peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Pengambil Keputusan
Think Tank Koordinator Administrator
(Policy/Decision Maker)

PENJABARAN : PENJABARAN : PENJABARAN : PENJABARAN :


1. Perencanaan ; 1. Pengkajian 1. Koordinasi dan 1. Pengelolaan
penyusunan rencana kebijakan perumusan dokumen
pembangunan Daerah dibidang kebijakan di bidang perencanaan
jangka panjang , perencanaan perencanaan
menengah, pendek/ pembangunan, pembangunan. 2. Penyusunan
tahunan. dan kebijakan dan
2.Koordinasi, fasilitasi
lainnya. pengelolaan
2.Penganggaran ; dan pelaksanaan
laporan hasil
penyusunan alokasi 2. Fasilitasi pencarian sumber-
pengendalian
pendanaan (indikatif) pembinaan sumber pembiayaan
terhadap
sebagai bahan instansi/unit dalam dan luar
pelaksanaan
penyusunan RAPBD Perencanaan di negeri, serta
rencana
bersama dengan Biro Daerah. pengalokasian dana
pembangunan.
Keuangan. pembangunan
3. Kerjasama
bersama SKPD
3. Pengendalian dan dengan 3. Penyusunan
terkait.
evaluasi terhadap perguruan tinggi dan
pelaksanaan rencana dan organisasi 3.Koordinasi kegiatan pengelolaan
pembangunan. profesi. strategis laporan hasil
penanganan evaluasi.
4.Pengambilan keputusan
permasalahan
dalam penanganan 4. Pembinaan dan
mendesak dan
permasalahan pelayanan
berskala besar,
mendesak dan berskala administrasi
sesuai penugasan.
besar, sesuai penugasan umum.

A. Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Sesuai dengan Undang-undang No. 23 Tahun 2014, khusus masalah


perencanaan pembangunan daerah, diatur pada BAB X bagian kedua pasal 260-
266. Pada pasal 260 ayat (1) dinyatakan bahwa Daerah sesuai dengan
kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah sebagai satu
kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, ayat (2)
menyebutkan bahwa rencana pembangunan Daerah yang dimaksudkan pada
ayat (1) dikoordinasikan, disinergikan, dan diharmonisasikan oleh Perangkat
Daerah yang membidangi perencanaan pembangunan Daerah, yang dirumuskan
secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur,
berkeadilan, dan berwawasan lingkungan yang bertujuan memperhatikan
percepatan pembangunan daerah tertinggal. Dalam penyusunan dokumen
BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 13
Rencana Strategis 2016 - 2021

perencanaan, sesuai dengan pasal 261 ayat (1) bahwa perencanaan


pembangunan daerah menggunakan pendekatan teknokratik, partisipatif,
politis, serta atas-bawah dan bawah-atas.

Pada Pasal 263 Ayat 1, menyebutkan Dokumen perencanaan pembangunan


Daerah terdiri atas:

1) RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) untuk jangka


waktu 20 tahun.

2) RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) merupakan


penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah yang memuat tujuan,
sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan daerah dan keuangan
daerah, serta program perangkat daerah dan lintas perangkat daerah yang
disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5
(lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN.

3) RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penjabaran dari


RPJMD yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas
pembangunan daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Kerja
Pemerintah dan program strategis nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat.
4) Pada Pasal 264 RPJPD dan RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 263
ayat (1) ditetapkan dengan PERDA.
5) RKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 263 ayat (1) ditetapkan dengan
PERKADA.
6) RPJPD, RPJMD, dan RKPD sebagaimana tersebut diatas dapat diubah
apabila berdasarkan hasil pengendalian dan evaluasi tidak sesuai dengan
perkembangan keadaan atau penyesuaian terhadap kebijakan yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
7) Pada Pasal 265 ayat 3 RKPD menjadi pedoman kepala daerah dalam
menyusun KUA serta PPAS.

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 14
Rencana Strategis 2016 - 2021

2.1.2 Struktur Organisasi


Bappeda Provinsi Jambi dipimpin oleh seorang Kepala dengan dibantu oleh
Sekretaris dan Kepala Bidang, Kepala UPTB, serta Kasubbag, Kasi dan Kasubbid
yaitu :
1. Satu Kepala
2. Satu Sekretaris dengan Tiga Sub Bagian
3. Empat Bidang dengan Delapan Sub Bidang
4. Satu UPTB dengan Satu Sub Bagian dan Dua Kepala Seksi
5. Ditunjang dengan 92 orang pelaksana.

A. Kepala

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas


melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
Perencanaan Pembangunan Daerah serta memimpin dan mengoordinasikan
seluruh kegiatan Sekretariat, Bidang, UPTB dan Kelompok Jabatan
Fungsional.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis Perencanaan Pembangunan Daerah;
b. Pengoordinasian penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah;
c. Pembinaan pelaksanaan tugas di bidang Perencanaan Pembangunan
Daerah; dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

B. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan
dan pengendalian terhadap program, administrasi dan sumberdaya
dilingkungan Bappeda. Untuk menyelenggarakan tugas Sekretariat
mempunyai fungsi sebagai berikut ;

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 15
Rencana Strategis 2016 - 2021

a. Perumusan kebijakan pengelolaan program dan kegiatan dilingkungan


Bappeda;
b. Pengkoordinasian dan peningkatan keterpaduan penyusunan rencana
program dan kegiatan dilingkungan Bappeda;
c. Perumusan kebijakan dan pengendalian pengelolaan asset/barang milik
daerah;
d. Pengkoordinasian hasil program dan kegiatan Bappeda sebagai bahan
dokumentasi dan informasi;
e. Pengkoordinasian peningkatan kapasitas kelembagaan Bappeda;
f. Perumusan kebijakan peningkatan SDM aparatur Bappeda;
g. Pengendalian pengelolaan keuangan Bappeda;
h. Pelaksanaan pengendalian program dan kegiatan pada Bappeda;
i. Pengendalian pelaporan kegiatan dan laporan keuangan Bappeda;
j. Pelaksanaan tugas lain diberikan atasan.

Untuk melaksanakan Tugas dan Fungsi dari Sekretariat Bappeda Provinsi


Jambi, maka kegiatan yang perlu menjadi perhatian adalah :
a. Meningkatkan hasil Penyusunan Program Tahunan Internal Bappeda.
b. Melakukan penyusunan Laporan Tahunan Kegiatan Bappeda selama
tahu berjalan.
c. Menyusun Laporan Kinerja (LKj) Bappeda.
d. Meningkatkan Sumberdaya Manusia pada aparatur Perencana.
e. Mengoptimalkan peran Dokumentasi dan Informasi Bappeda.
f. Meningkatkan Sarana dan Prasarana dalam Menunjang fasilitas Kerja
Lembaga Bappeda.

Sekretaris membawahi 3 (tiga) sub bagian yaitu ;


a. Sub Bagian Penyusunan Rencana Kegiatan dan Dokumentasi
b. Sub Bagian Umum
c. Sub Bagian Keuangan

B. Bidang Ekonomi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 16
Rencana Strategis 2016 - 2021

Bidang Ekonomi, Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup merupakan salah


satunya Bidang yang terdapat di dalam struktur organisasi dan tata kerja
Bappeda Provinsi jambi, yang mempunyai Tugas Pokok menyiapkan
kebijakan umum dan strategis pelaksanaan penyusunan rencana
pembangunan daerah di bidang Ekonomi, Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Hidup.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Ekonomi, Sumberdaya
Alam dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :
a. Perumusan kerangka Ekonomi Makro Daerah dan implikasi terhadap
sumber pendanaan;
b. Perumusan indikasi rencana program dan kegiatan strategis serta
prioritas, baik yang dibiayai dari Sumber APBD Provinsi dan APBN dan
Sumber Pembiayaan lainnya;
c. Perumusan kebijakan umum dan strategis rencana pembangunan daerah
bidang Ekonomi, SDA dan Lingkungan Hidup;
d. Perumusan petunjuk pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah
pada Bidang Ekonomi, SDA dan Lingkungan Hidup;
e. Perumusan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) pada Bidang
Ekonomi, SDA dan Lingkungan Hidup;
f. Pelaksanaan koordinasi pelaksanaan penyusunan rencana
pembangunan daerah dibidang Ekonomi, SDA dan Lingkungan Hidup;
g. Pelaksanaan koordinasi Pelaksanaan SPM pada Bidang Ekonomi, SDA
dan Lingkungan Hidup;
h. Pelaksanaan koodinasi evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan
daerah dibidang ekonomi, SDA dan Lingkungan Hidup;
i. Pelaksanaan penyusunan KUA, PPAS dan RAPBD Provinsi, yang
dilaksanakan dengan bersama SKPD pengelola keuangan daerah ;
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya

Bidang Ekonomi membawahi 2 (dua) sub bidang, yaitu ;


a. Sub. Bidang Pengembangan Ekonomi
b. Sub. Bidang Pertanian, SDA dan Lingkungan Hidup

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 17
Rencana Strategis 2016 - 2021

D. Bidang Sumberdaya Manusia, Pemerintahan dan Sosial Budaya

Bidang SDM, Pemerintahan dan Sosial Budaya mempunyai fungsi


melaksanakan penyusun perumusan kebijakan umum dan kebijakan
strategis pelaksanaan penyusunan rencana pembangunan daerah dibidang
SDM, Pemerintahan dan Sosial Budaya. Untuk menyelenggarakan tugas
sebagaimana tersebut, bidang SDM, Pemerintahan dan Sosial Budaya
mempunyai fungsi:

a. Perumusan rancangan pemberdayaan masyarakat dalam kontek


keterlibatan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
daerah;
b. Penyusunan arah kebijakan dalam mengatasi permasalahan atau isue
yang dihadapi dan penanganannya pada bidang Sosial Kemasyarakatan
sebagai input perencanaan yang akan datang;
c. Perumusan indikasi rencana program dan kegiatan strategis serta
prioritas, baik yang dibiayai dari Sumber APBD Provinsi dan APBN dan
Sumber Pembiayaan lainnya pada Bidang SDM, Pemerintahan dan
Sosial Budaya dan bidang lain terkait;
d. Perumusan kebijakan umum dan strategis rencana pembangunan daerah
bidang SDM, Pemerintahan dan Sosial dan bidang terkait;
e. Perumusan petunjuk pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah
pada Bidang SDM, Pemerintahan dan Sosial Budaya dan bidang lain
terkait;
f. Pelaksanaan Pengkoordinasian Penyusunan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) pada SDM, Pemerintahan dan Sosial Budaya
dan bidang terkait;
g. Perumusan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) pada Bidang
SDM, Pemerintahan dan Sosial Budaya serta bidang lain terkait;
h. Pelaksanaan koordinasi pelaksanaan penyusunan rencana
pembangunan daerah dibidang SDM, Pemerintahan dan Sosial Budaya
dan bidang lain terkait;
BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 18
Rencana Strategis 2016 - 2021

i. Pelaksanaan koordinasi Pelaksanaan SPM pada Bidang SDM,


Pemerintahan dan Sosial Budaya serta Bidang lain terkait;
j. Pelaksanaan koodinasi evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan
daerah dibidang SDM, Pemerintahan dan Sosial Budaya serta Bidang
lain terkait;
k. Pelaksanaan penyusunan KUA, PPAS dan RAPBD Provinsi, yang
dilaksanakan dengan bersama SKPD pengelola keuangan daerah ;
l. Pelaksanaan tugas lain sesuai petunjuk Kepala Bappeda.

Bidang SDM, Sosbud dan Pemerintahan membawahi 2 (dua) sub bidang;


a. Sub Bidang Sumber Daya Manusia dan Pemerintahan
b. Sub Bidang Sosial dan Budaya

E. Bidang Sarana Prasarana dan Kerjasama Pembangunan


Bidang Sarana, Prasarana dan Kerjasama Pembangunan mempunyai tugas
menyusun perumusan kebijakan umum dan pelaksanaan penyusunan
rencana pembangunan daerah dibidang sarana dan prasarana serta
kerjasama pembangunan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan perumusan Kebijakan Umum dan Strategis/prioritas
penanganan infrastruktur daerah;
b. Perumusan kebijakan pemerintah daerah dibidang sarana dan
prasarana serta kerjasama pembangunan;
c. Perumusan penyusunan petunjuk pelaksanaan perencanaan
pembangunan daerah Bidang Sarana, Prasarana dan Kerjasama
Pembangunan;
d. Perumusan petunjuk pelaksanaan pengelolaan kawasan dan lingkungan,
dan perkotaan skala provinsi;
e. Perumusan dan pelaksanaan pedoman dan standar keserasian
pengembangan perkotaan & perdesaan skala provinsi;
f. Perumusan petunjuk pelaksanaan manajemen dan kelembagaan
pengembangan wilayah dan kawasan skala provinsi;
g. Perumusan petunjuk pelaksanaan pelayanan perkotaan skala provinsi;

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 19
Rencana Strategis 2016 - 2021

h. Perumusan petunjuk pelaksanaan pengembangan pembangunan wilayah


skala provinsi;
i. Perumusan arah kebijakan dan pelaksanaan pengembangan wilayah
tertinggal, perbatasan, pesisir dan pulau-pulau kecil skala provinsi
j. Perumusan arah kebijakan dan pelaksanaan pengembangan kawasan
prioritas cepat tumbuh dan andalan skala provinsi;
k. Penyusunan bimbingan, supervisi dan konsultasi pengelolaan dan
pengembangan kawasan;
l. Pengkoordinasian pemanfaatan kawasan andalan sebagai bagian dari
RTRW;
m. Pengkoordinasian penetapan penataan ruang Provinsi;
n. Pengkoordinasian pengawasan terhadap pelaksanaan penataan ruang di
wilayah provinsi;
o. Pengkoordinasian perumusan kebijakan strategis operasionalisasi
RTRWP dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi;
p. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan kawasan
dan lingkungan perkotaan skala provinsi;
q. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
wilayah tertinggal, pesisir dan pulau-pulau kecil skala provinsi;
r. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
kawasan prioritas,cepat tumbuh dan andalan skala provinsi;
s. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan keserasian
pengembangan perkotaan dan kawasan perdesaan skala provinsi;
t. Pengkoordinasian perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
pembangunan daerah subbidang Perhubungan, Pekerjaan Umum,
Perumahan, Pengairan, Tata Ruang, Perhubungan dan Pertanahan.
u. Pelaksanaan koordinasi SPM Provinsi Bidang Sarpras dan Tata Ruang
wilayah;
v. Perumusan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKPD) Sub bidang
Sarana, Prasarana dan Kerjasama pembangunan;
w. Pelaksanaan koordinasi kebijakan perencanaan pembangunan daerah
dibidang sarana dan prasarana serta kerjasama pembangunan;

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 20
Rencana Strategis 2016 - 2021

x. Pelaksanaan penyusunan PPAS dan RAPBD Provinsi, yang dilaksanakan


dengan bersama SKPD pengelola keuangan daerah;
y. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan dibidang
tugas dan fungsinya kepada atasan;
z. Melakukan tugas lain sesuai dengan petunjuk atasan .

Bidang sarana, prasarana dan Kerjasama Pembangunan membawahi 2 (dua)


sub bidang yaitu :
a. Sub Bidang Sarana Prasarana dan Tata Ruang
b. Sub Bidang Pengembangan Kerjasama dan Pembangunan

F. Bidang Pendanaan dan Evaluasi Pembangunan

Bidang Pendanaan dan Pengendalian pembangunan mempunyai tugas


menyiapkan perumusan kebijakan dan pelaksanaan penyusunan rencana
pendanaan pembangunan daerah dan evaluasi & pengendalian
pembangunan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana hal tersebut,
maka bidang Evaluasi dan Pembangunan mempunyai fungsi:
a. Penyusun Rencana dan Kebijakan Strategis di bidang pendanaan
pembangunan;
b. Penyusunan perumusan kebijakan pemerintah daerah dibidang
pendanaan pembangunan;
c. Penyusunan perumusan penyusunan petunjuk pelaksanaan
perencanaan pembangunan daerah provinsi ;
d. Pengkoordinasian Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD);
e. Pengevaluasian Renstra–SKPD;
f. Pengkoordinasian Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD);
g. Pengkoordinasian Musrenbang Penyusunan RKPD dan RKP;
h. Penyusunan perumusan Kebijakan Umum APBD;
i. Pengkoordinasian Penyusunan PPAS dan RAPBD bersama Satuan Kerja
Pengelola Keuangan Daerah;

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 21
Rencana Strategis 2016 - 2021

j. Pelaksanaan koordinasi kebijakan perencanaan pembangunan daerah


dalam bidang pendanaan;
k. Penyusunan perumusan petunjuk pelaksanaan Pendanaan dan
Pengendalian pembangunan daerah skala provinsi;
l. Pelaksanaan koordinasi dan peningkatan keterpaduan penyusunan
rencana dari program, pemantauan, analisis, dan evaluasi pengendalian
pembangunan;
m. Pelaksanaan koordinasi dengan bidang-bidang dalam penyusunan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi, yang
dilaksanakan dengan bersama satuan kerja pengelola keuangan
daerah;
n. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan dibidang
tugas dan fungsinya kepada Kepala Bappeda;
o. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan petunjuk Kepala Bappeda.

Bidang Pendanaan dan Evaluasi Pembangunan membawahi 2 (dua) sub


bidang, yaitu :
a. Sub Bidang Pendanaan Pembangunan
b. Sub Bidang Evaluasi Pengendalian Pembangunan

G. Unit Pelayanan Teknis Badan (UPTB)


Unit Pelaksana Teknis Badan pada Bappeda Provinsi bernama Balai
Layanan Informasi dan Penjaringan Aspirasi mempunyai tugas
melaksanakan sebagian kewenangan dan tugas teknis tertentu yang
diberikan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jambi di
Bidang Layanan Informasi dan Penjaringan Aspirasi Pembangunan Daerah.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Balai Layanan Informasi dan
Penjaringan Aspirasi Pembangunan Daerah mempunyai fungsi :
a. Penyiapan kebijakan teknis dibidang pengumpulan, pengelolaan,
verifikasi/falidasi dan pemeliharaan data;
b. Penyiapan kebijakan teknis dibidang pelayanan dan publikasi data dan
sistem informasi perencanaan pembangunan daerah;

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 22
Rencana Strategis 2016 - 2021

c. Pelaksanaan koordinasi dan penyajian basis data dan sistem informasi,


sebagai sarana untuk mendukung perencanaan pembangunan;
d. Sebagai outlet informasi data perencanaan pembangunan daerah;
e. Pelaksanaan penjaringan aspirasi masyarakat dalam pembangunan
daerah;
f. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

Unit Pelaksana Teknis ini membawahi 3 (tiga) sub bagian yaitu ;


a. Sub Bagian Tata Usaha
b. Kepala Seksi Pelayanan Publikasi UPTB
c. Kepala Seksi Pengolahan Data dan Penjaringan Aspirasi

H. Kelompok Jabatan Fungsional


Kelompok Jabatan Fungsional yang di Bappeda, yaitu Jabatan Fungsional
Perencana, dengan jenjang yaitu
a. Perencana Pratama dari Golongan III/a sampai Golongan III/b
b. Perencana Muda dari Golongan III/c sampai Golongan III/d
c. Perencana Madya dari Golongan IV/a sampai Golongan IV/c
d. Perencana Utama dari Golongan IV/d sampai Golongan IV/e

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 23
Rencana Strategis 2016 - 2021

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI JAMBI

2.2. Sumberdaya Bappeda Provinsi Jambi


Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bappeda sampai
dengan 31 Desember 2015 terdapat 114 orang pegawai yang ditempatkan
dilingkungan Bappeda Provinsi Jambi. Berdasarkan tingkat pendidikan maka
pegawai Bappeda Provinsi Jambi lebih didominasi oleh tenaga lulusan Sarjana
dan SLTA, sebagaimana daftar berikut :
Gambar 2. Jumlah Pegawai Bappeda Provinsi Jambi berdasarkan Tingkat
Pendidikan Tahun 2015

Sumber : Sub Bagian Umum Bappeda Provinsi Jambi


BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 24
Rencana Strategis 2016 - 2021

Sedangkan menurut jenis kelamin, maka komposisi pegawai Bappeda Provinsi


Jambi tahun 2015 sebagai berikut:

Gambar 3. Jumlah Pegawai Bappeda Provinsi Jambi berdasarkan Jenis Kelamin


Tahun 2015

Sumber : Sub Bagian Umum Bappeda Provinsi Jambi

Berdasarkan daftar urut kepangkatan maka pegawai Bappeda Provinsi Jambi


komposisi pegawai sebagai berikut:
Grafik. 4 Jumlah Pegawai Bappeda Provinsi Jambi berdasarkan Golongan
Tahun 2015

Sumber : Sub Bagian Umum Bappeda Provinsi Jambi


BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 25
Rencana Strategis 2016 - 2021

Dalam pelaksanaan tugas kesehariannya dibantu oleh tenaga honorer sebanyak


20 orang, yang terdiri dari :
1. Pegawai Honor Pria = 13 Orang
2. Pegawai Honor Wanita = 7 Orang
Selain didukung oleh beberapa orang staf yang cukup berkompetensi,
kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bappeda Provinsi Jambi juga
didukung dengan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung (yang tercatat
sebagai asset) Bappeda Provinsi Jambi, yaitu :

Tabel 2.2. Daftar Barang Inventaris BAPPEDA Provinsi Jambi


Nama Barang Jumlah
1. Gedung 1.760 M2
2. Kendaraan Roda 4 12 unit
3. Kendaraan Roda 2 18 unit
4. Air Conditioner (AC) 25 buah
5. Almari Arsip 23 buah
6. Filling kabinet 65 buah
7. Jam Dinding 11 buah
8. Kursi Putar 14 buah
9. Kursi Tamu 47 buah
10. Meja Biro 11 buah
11. Meja Tamu 13 buah
12. Komputer 19 buah
13. Printer 6 buah
14. Meja 1/5 biro 15 buah
15. Meja Komputer 13 buah
16. Meja Rapat 1 buah
17. Dispenser 1 buah
18. Projector 5 unit
19. Televisi 3 unit
20. Lemari Es 2 buah
21. Mesin Air 1 unit
22. White Board 5 buah
23. Tedmon/ Tandon Air 1 unit
24. Lampu Hias Gantung 3 unit
25. Layar Projektor 3 unit
26. Tabung Gas 1 unit

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 26
Rencana Strategis 2016 - 2021

2.3. Kinerja Pelayanan Bappeda Provinsi Jambi

Bappeda Provinsi Jambi sebagai instansi yang bertanggung jawab terhadap


perencanaan pembangunan daerah pada periode Renstra 2016-2021 telah
melaksanakan beberapa program dan kegiatan yang terkait dengan tugas pokok
dan fungsi Bappeda, antara lain :
1) Penyusunan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah 2005-2025 yang menjadi acuan di dalam penyusunan
RPJMD 2016-2021.
2) Penyusunan RPJMD 2016-2021 yang menjadi acuan SKPD dalam
penyusunan Renstra dan Renja serta RKPD dan KUA PPAS
3) Terkait dengan adanya Peraturan pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, Bappeda telah menyusun Pedoman Umum
Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah. Untuk lebih rinci dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 27
Rencana Strategis 2016 - 2021

Tabel 2.1
Pencapaian Kinerja Pelayanan BAPPEDA Provinsi Jambi Tahun 2010– 2015

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Target Target Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun
NO
Fungsi SKPD SPM IKK 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)

Persentase Jabatan Fungsional


1 17,1% 17,1% 17,1% 17,1% 17,1% 2,8% 2,8% 2,8% 2,8% 2,8% 2,8% 16,4% 16,4% 16,4% 16,4% 16,4% 16,4%
Perencana
Review RPJPD Provinsi Jambi 2005-
2 1 dok - - - - - 1 dok - - - - - 1 dok - - - - - 100%
2025 yang di PERDA-kan
Penyusunan RPJMD Provinsi Jambi
3 1 dok 1 dok - - - - 1 dok - - - - 100% - - - - -
Tahun 2010-2015 di PERDA-kan
Penyusunan RTRW Provinsi Jambi
4 1 dok - - - 1 dok- - - - - - 1 dok - - - - 100%- - -
2013-2033 yang di PERDA-kan
5 Penyusunan RAD MDGs 1 dok - - - 1 dok - - - - 1 dok - - - - 100% - -
6 Penyusunan RAD Pangan dan Gizi 1 dok - - - 1 dok - - - - 1 dok - - - - 100% - -
7 Penyusunan RAD Penurunan Emisi GRK 1 dok - - - 1 dok - - - - 1 dok - - - - 100% - -
Penyusunan Laporan Hasil Evaluasi
8 5 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 2 kali 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 2 kali 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pembangunan
9 Penyusunan Buku Jambi Dalam Angka 5 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 kali 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 kali 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pelaksanaan Forum Kerjasama 10 kali
10 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pembangunan Pertemuan
Pelaksanaan Forum SKPD, Musrenbang 15 Kali
11 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Provinsi dan Musrenbang Nasional Pertemuan
12 Penyusunan RKPD dan KUA PPAS 10 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 100% 100% 100% 100% 100% 100%

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 28
Rencana Strategis 2016 - 2021

Bab III
Isu-Isu Strategis
Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN


FUNGSI PELAYANAN SKPD

Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya tentang tugas pokok dan fungsi
Bappeda, maka peran Bappeda sangat penting dalam merencanakan dan
mengkoordinasikan pembangunan di Provinsi Jambi. Namun peran penting
tersebut tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak didukung sumberdaya
yang baik dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut. Sejalan
dengan itu, dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut, ada beberapa
hal yang menjadi hambatan dan kendala yang dihadapi, antara lain :
1) Belum optimalnya kelembagaan perencanaan yang berdampak pada kurang
efektifnya proses perencanaan.
2) Kurangnya tenaga perencana dan fungsional perencana, baik dari segi
kuantitas maupun kualitas.
3) Belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan data pembangunan yang
tersusun secara sistematis dan akurat.
4) Kurang terkoordinasi, sinkronisasi dan terintegrasinya antar program-
program pembangunan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi permasalahan tersebut di atas terbagi ke


dalam 2 kelompok, yaitu :
3.1.1. Faktor Internal
1. Belum optimalnya Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Simplikasi (KISS)
dalam perencanaan program pembangunan, hal ini terlihat dari
implementasinya yang sering tumpang tindih, sehingga diperlukan revisi
terhadap suatu kegiatan. Disamping itu hasil perencanaan kurang fleksibel dan

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 29
Rencana Strategis 2016 - 2021

kurang mampu melakukan deteksi dini, responsif serta memberikan berbagai


alternatif solusi terhadap setiap perubahan strategis yang terjadi.
2. Kurangnya tenaga perencana dan fungsional perencana, baik dari segi
kuantitas maupun kualitas. Hal ini terlihat dengan masih kurangnya kualitas
hasil perencanaan yang tepat sasaran.
3. Masih rendahnya implementasi hasil pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
rencana pembangunan. Hal ini terbukti dari belum sepenuhnya hasil
pengendalian dan evaluasi yang dipakai sebagai salah satu bahan bagi umpan
balik (feed back) untuk perencanaan selanjutnya.
4. Kurang dimanfaatkannya sistem informasi manajemen pembangunan, padahal
penggunaan SIM ini dapat dilaksanakan secara optimal dan sangat penting bagi
proses komunikasi timbal balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan
Bappeda Provinsi Jambi.

3.1.2. Faktor Eksternal


1. Tingginya tuntutan masyarakat (stakeholders) untuk terlibat dalam setiap
proses perencanaan pembangunan di daerah.
2. Berkembangnya demokrasi dan globalisasi akan mengubah peran
pemerintah sehingga konsep dan strategi pembangunan serta sistem
perencanaan juga harus berubah untuk menyesuaikan dengan keadaan yang
terjadi.
3. Dengan keluarnya UU No. 17 tahun 2003 tentang keuangan Negara dan
dengan terbitnya Perda tentang pengelolaan keuangan daerah, yang
mengubah sistem administrasi dan perencanaan Anggaran berbasis kinerja
menuntut kualitas aparatur semakin meningkat. Untuk lebih jelas Identifikasi
Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Bappeda dapat dilihat pada
tabel 3.1 di bawah ini.

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 30
Rencana Strategis 2016 - 2021

Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Bappeda Provinsi Jambi
Standar yang Faktor yang Mempengaruhi
Aspek Kajian Kondisi Saat Ini Permsalahan Pelayanan Bappeda
Digunakan Internal Eksternal
Perencanaan Belum optimalnya Persentase SKPD yang 1. Belum optimalnya Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan 1. Tingginya tuntutan 1. Belum optimalnya kelembagaan
Pembangunan sinkronisasi penyusunan menyusun rencana Simplikasi (KISS) dalam perencanaan program masyarakat (stake perencanaan yang berdampak pada
rencana jangka menengah kegiatan sesuai dengan pembangunan, terlihat dari implementasinya yang sering holders) untuk terlibat kurang efektifnya proses
dan rencana Perangkat dokumen RPJMD dalam setiap proses
tumpang tindih, sehingga diperlukan revisi terhadap perencanaan.
Daerah perencanaan
suatu kegiatan. Disamping itu hasil perencanaan kurang pembangunan di daerah
Pengendalian Belum optimalnya hasil Persentase SKPD yang fleksibel dan kurang mampu melakukan deteksi dini,
Pembangunan evaluasi dan pengendalian menyusun rencana responsif serta memberikan berbagai alternatif solusi 2. Berkembangnya
pembangunan untuk kegiatan yang mengacu terhadap setiap perubahan strategis yang terjadi. demokrasi dan globalisasi 2. Kurangnya tenaga perencana dan
dijadikan acuan di dalam pada hasil evaluasi dan akan mengubah peran fungsional perencana, baik dari segi
penyusunan rencana pengendalian pemerintah sehingga
2. Kurangnya tenaga perencana dan fungsional perencana, kuantitas maupun kualitas.
kegiatan pembangunan konsep dan strategi
baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal ini terlihat pembangunan serta
dengan masih kurangnya kualitas hasil perencanaan yang sistem perencanaan juga
tepat sasaran. harus berubah untuk
menyesuaikan dengan 3. Belum optimalnya pengelolaan dan
3. Masih rendahnya implikasi hasil pengendalian dan keadaan yang terjadi
pemanfaatan data pembangunan
evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan. Terbukti yang tersusun secara sistematis dan
3. Dengan keluarnya UU No.
dari belum sepenuhnya hasil pengendalian dan evaluasi 17 tahun 2003 tentang akurat.
yang dipakai sebagai salah satu bahan bagi umpan balik keuangan Negara dan
(feed back) untuk perencanaan selanjutnya dengan terbitnya Perda 4. Kurang terkoordinasi, sinkronisasi
tentang pengelolaan dan terintegrasinya antar program-
4. Kurang dimanfaatkannya sistem informasi manajemen keuangan daerah, yang
program pembangunan.
mengubah sistem
pembangunan, padahal penggunaan SIM ini dapat
administrasi dan
dilaksanakan secara optimal dan sangat penting bagi perencanaan Anggaran
proses komunikasi timbal balik bagi pihak-pihak yang berbasis kinerja menuntut
berkepentingan dengan Bappeda Provinsi Jambi kualitas aparatur semakin
meningkat

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 31
Rencana Strategis 2016 - 2021

3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH TERPILIH

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta Peraturan Menteri
Dalam Negeri RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Visi
adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode
perencanaan.
Berkenaan dengan dasar aturan yang menjadi acuan dalam penyusunan
dokumen perencanaan pembangunan, maka Provinsi Jambi telah menetapkan
Visi Pembangunan yaitu :

“JAMBI TERTIB, UNGGUL, NYAMAN, TANGGUH, ADIL, DAN SEJAHTERA


(JAMBI TUNTAS) 2021’

Tertib : Terwujudnya tatakelola Pemerintahan yang Bersih,


Transparan, Akuntabel dan harmonis .
Unggul : Terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas
untuk menciptakan ekonomi Jambi yang berdaya saing.
Nyaman : Terwujdunya kehidupan masyarakat Aman, Tentram, dan
Damai untuk mendorong iklim investasi dan berusaha
yang kondusif.
Tangguh : Terwujudnya kemandirian ekonomi masyarakat yang
berkelanjutan dan mampu bersaing dalam globalisasi.
Adil : Terwujudnya pembangunan yang adil dan merata tanpa
ada deskriminasi perbedaan individu, golongan maupun
wilayah
Sejahtera : Terwujudnya masyarakat jambi yang mampu memenuhi
hak dasarnya baik ekonomi, sosial, politik, dan budaya

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 32
Rencana Strategis 2016 - 2021

3.2.1 Misi Pembangunan


Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan 5 (lima) Misi Pembangunan Provinsi
Jambi Tahun 2016 – 2021, sebagai berikut :
1) Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan daerah yang bersih,
transparan,akuntabel dan partisipatif yang berorientasi pada pelayanan
publik;
2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, terdidik,
berbudaya, agamis, dan berkesetaraan gender;
3) Menjaga situasi daerah yang kondusif, toleransi antar umat Beragama dan
kesadaran hukum masyarakat;
4) Meningkatkan daya saing daerah melalui optimalisasi pembangunan
ekonomi kerakyatan yang didukung oleh penerapan Ilmu pengetahuan ,
teknologi, dan inovasi (IPTEKIN) berwawasan lingkungan;
5) Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas infrastruktur umum, Pengelolaan
energi dan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan;
6) Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

3.2.2 Tujuan dan Sasaran


a.Tujuan Pembangunan Daerah

Mengacu kepada Visi dan Misi dan serta arahan teknis operasional dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2016-2021
dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Jambi Tahun 2005 -
2025, maka kedepan tujuan pembangunan daerah untuk penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan 5 (lima) tahun ke depan adalah :
1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang bersih, transparan,
akuntabel dan partisipatif
2. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
3. Meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan kualitas kesehatan,
4. Meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan kualitas pendidikan dan
olahraga
5. Meningkatkan kualitas SDM yang berbudaya dan agamis
6. Mewujudkan keamanan dan ketertiban daerah

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 33
Rencana Strategis 2016 - 2021

7. Mewujudkan daerah yang berdaya saing melalui ekonomi kerakyatan yang


berbasis IPTEKIN dan enterpreneurship
8. Meningkatkan daya saing terkait dengan ketersediaan, akses, konsumsi dan
kemandirian pangan
9. Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditi pertanian, peternakan
dan perikanan berbasis IPTEKIN dan inovasi
10. Meningkatkan fundamental ekonomi yang kuat melalui perubahan struktur
ekonomi yang mampu memberikan nilai tambah dengan memanfaatkan
IPTEK
11. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas melalui peningkatan
investasi daerah baik pemerintah, swasta maupun BUMD dan pemanfaatan
IPTEKIN untuk mendorong daya serap tenaga kerja
12. Meningkatkan daya saing agribisnis dan agroindustri produk unggulan Jambi
melalui ekonomi kerakyatan dan penerapan teknologi dan inovasi
berwawasan lingkungan
13. Mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi yang menyentuh
terhadap akses dan sentra perekonomian
14. Meningkatkan kualitas dan ketersediaan infrastruktur umum
15. Meningkatkan kualitas pengelolaan energi dan sumberdaya alam yang
berkeadilan dan berwawasan lingkungan
16. Menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran
17. Memperkuat pembangunan desa dan kawasan perdesaan
18. Meningkatkan kesejahteraan sosial penyandang masalah kesejahteraan
sosial (PMKS)
19. Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk

b. Sasaran Pembangunan Daerah


Untuk mewujudkan tujuan pembangunan, Provinsi Jambi menetapkan sasaran-
sasaran pokok pembangunan berdasarkan pada kebutuhan untuk dilaksanakan
dalam bentuk :
1. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas kinerja serta pengelolaan
keuangan daerah yang efisien

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 34
Rencana Strategis 2016 - 2021

2. Meningkatnya kualitas, kompetensi dan kinerja aparatur pemerintah daerah


3. Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengendalian pembangunan
secara partisipatif
4. Tersedianya produk hukum daerah yang mengakomodir kebutuhan daerah
(pangan, lingkungan. Investasi, HAM)
5. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan sektor kehutanan yang
transparan dan partisipatif
6. Reformasi kelembagaan birokrasi di berbagai tingkatan yang mampu
mengurangi praktek ekonomi biaya tinggi
7. Meningkatnya akses dan mutu layanan kesehatan masyarakat yang
terjangkau dan merata
8. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
9. Menurunnya kasus dan pengidap penyakit menular dan tidak menular
10. Meningkatnya kualitas pendidikan menengah
11. Meningkatnya minat baca masyarakat
12. Meningkatnya prestasi olahraga daerah
13. Meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam
pengembangan seni dan budaya
14. Meningkatnya peran agama dalam pembangunan SDM
15. Meningkatnya keamanan dan ketertiban melalui kerukunan antar suku,
antar umat beragama dan kepastian hukum
16. Meningkatnya stabilitas ketertiban umum, ketentraman masyarakat,
kesadaran politik dan hukum
17. Meningkatnya jumlah dan kualitas SDM penopang ekonomi kerakyatan
berbasis IPTEKIN dan enterpreneurship
18. Berkembangnya institusi berbasis IPTEKIN dan enterpreneurship
19. Berkembangnya iklim yang mendorong dihasilkannya IPTEKIN dan
enterpreneurship baru
20. Tercapainya kemandirian pangan berbasis sumber pangan lokal
21. Meningkatnya keragaman konsumsi pangan dengan gizi seimbang dan
kecukupan energi minimal
22. Meningkatnya keamanan , mutu dan higienis pangan

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 35
Rencana Strategis 2016 - 2021

23. Menurunnya desa rawan pangan


24. Meningkatnya produksi dan produktivitas produk pertanian, peternakan dan
perikanan berbasis IPTEKIN
25. Meningkatnya penerapan teknologi pertanian
26. Meningkatnya penyediaan sarana produksi dan bibit unggul pertanian bagi
petani di pedesaan
27. Stabilitas makro ekonomi yang terjaga untuk mencapai perubahan struktur
ekonomi yang kuat dan seimbang sehingga mendorong peningkatan
pendanaan pembangunan
28. Berkembangnya industri pengolahan komoditas karet dan sawit
29. Meningkatnya investasi daerah melalui iklim investasi yang kondusif dan
penyediaan infrastruktur yang berdaya saing
30. Meningkatnya kontribusi BUMD terhadap peningkatan PAD
31. Meningkatnya daya serap tenaga kerja pada sektor ekonomi produktif guna
menciptakan lapangan kerja dan menurunkan pengangguran
32. Meningkatnya daya saing usaha agribisnis dan sgroindustri melalui produk
unggulan
33. Meningkatnya peran koperasi dan UMKM dalam pengelolaan agribisnis dan
agroindustri
34. Meningkatnya kesejahteraan petani serta pekerja agribisnis dan
agroindustri untuk pengurangan kesenjangan pendapatan dan kemiskinan
35. Tuntasnya perbaikan dan pembangunan infrastruktur sentra produksi
36. Meningkatnya volume ekspor melalui Pelabauhan Jambi
37. Lancarnya arus pergerakan orang, barang dan jasa
38. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan listrik
39. Meningkatnya akses terhadap air bersih, pemenuhan kebutuhan jaringan
irigasi dan infrastruktur pengendalian daya rusak air
40. Meningkatnya tata kelola energi dan sumberdaya alam yang berkelanjutan
41. Meningkatnya pengelolaan SDA dan bahan tambang yang memberi manfaat
ekonomi untuk pendapatan daerah dan masyarakat sekitar dengan dampak
lingkungan yang minimal

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 36
Rencana Strategis 2016 - 2021

42. Meningkatnya kualitas kelembagaan dalam rangka pengelolaan kawasan


hutan
43. Meningkatnya pengelolaan hutan oleh masyarakat
44. Menurunnya kebakaran hutan dan lahan
45. Meningkatnya keamanan dan perlindungan hutan
46. Meningkatnya pendapatan daerah melalui PNBP dan retribusi daerah
47. Mantapnya status dan fungsi kawasan hutan
48. Meningkatnya kualitas pengelolaan DAS dan meningkatnya luasan tutupan
lahan di Provinsi Jambi
49. Meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat
50. Meningkatnya kualitas keterampilan tenaga kerja
51. Menurunnya desa tertinggal di Provinsi Jambi
52. Meningkatnya desa mandiri di Provinsi Jambi
53. Meningkatnya peran serta masyarakat desa dalam penanganan bencana
54. Meningkatnya kualitas hidup fakir miskin, penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS) dan Komunitas Adat Terpencil (KAT)
55. Terwujudnya keserasian, keselarasan dan kesimbangan antara jumlah
penduduk dengan perkembangan sosial, ekonomi dan budaya

Untuk mendukung Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur, Bappeda Provinsi
Jambi sesuai tugas pokok dan fungsinya mempunyai kewenangan dalam
merumuskan kebijakan teknis perencanaan pembangunan dan
mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan daerah terutama
untuk mendukung Misi ke 1 : Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan daerah
yang bersih, transparan,akuntabel dan partisipatif yang berorientasi pada
pelayanan publik;
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan Visi dan Misi
tersebut, antara lain :
1. Keterbatasan data dan informasi dari instansi terkait sebagai data
pendukung perencanaan sehingga mempengaruhi kualitas dokumen
perencanaan yang dihasilkan.

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 37
Rencana Strategis 2016 - 2021

2. Belum memadainya kompetensi SDM perencana pada SKPD dalam


penyusunan rencana kegiatan.
3. Keterbatasan stakeholder yang terlibat dalam proses perencanaan.

Adapun faktor penghambat dan pendorong pelayanan Bappeda yang


mempengaruhi pencapaian Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur yaitu:

A. Faktor Penghambat
1. Masih tingginya ego sektoral pada SKPD yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan koordinasi yang dilakukan oleh Bappeda.
2. Kurang dimanfaatkannya sistem informasi manajemen pembangunan
secara optimal, sehingga belum terjadi percepatan proses komunikasi
timbal balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
3. Perencanaan belum menggunakan system aplikasi sehingga tingkat
ketelitian kurang optimal dan waktu yang dibutuhkan lebih lama.

b. Faktor Pendorong
1. Adanya kegiatan Konsultasi Publik, Forum SKPD dan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan yang merupakan forum dalam
mengakomodasi permasalahan-permasalahan pembangunan di tingkat
masyarakat.
2. Telah tersusunnya dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Jambi, yang menjadi pedoman penyusunan Rencana
Strategis Perangkat Daerah , Rencana Kinerja, Rencana Kerja Pemerintah
Daerah dan Rencana Anggaran Satuan Kerja Daerah Provinsi dan
pengusulan anggaran daerah kabupaten/kota yang akan dibiayai APBD
Provinsi Jambi.
3. Adanya regulasi yang memberikan kewenangan Bappeda untuk menyusun
dokumen perencanaan.

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 38
Rencana Strategis 2016 - 2021

Secara rinci Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Bappeda Provinsi


Jambi terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Gubernur dan Wakil
Gubernur Jambi dapat dilihat pada tabel 3.2. di bawah ini.

Tabel 3.2. Faktor penghambat dan pendorong pelayanan bappeda provinsi jambi
terhadap pencapaian visi, misi dan program Gubernur dan Wakil
Gubernur Jambi

Visi : Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh , Adil dan Sejahtera 2021
No Misi dan Program Permasalahan Faktor yang Mempengaruhi
Gubernur dan Pelayanan SKPD
Penghambat Pendorong
Wakil Gubernur
1. Misi 1 :  Terbatasnya data dan  Masih tingginya ego  Adanya kegiatan
Meningkatkan Tata informasi dari instansi sektoral pada SKPD yang Konsultasi Publik, Forum
Kelola Pemerintahan terkait dapat mempengaruhi SKPD dan Musyawarah
daerah yang bersih, Perencanaan
pelaksanaan koordinasi
transparan,akuntabel Pembangunan yang
dan partisipatif yang yang dilakukan oleh merupakan forum dalam
berorientasi pada  Belum memadainya Bappeda. mengakomodasi
pelayanan publik kompetensi SDM permasalahan-
Program : perencana pada SKPD  Kurang dimanfaatkannya permasalahan
1. Program dalam penyusunan sistem informasi pembangunan di tingkat
Perencanaan rencana kegiatan masyarakat.
manajemen
Pembangunan
Daerah pembangunan secara
 Telah tersusunnya
2. Program optimal, sehingga belum dokumen Rencana
Peningkatan  Masih terdapatnya terjadi percepatan proses Pembangunan Jangka
Kapasitas proporsi bidang tugas komunikasi timbal balik Panjang Daerah (RPJPD)
Kelembagaan yang tumpang tindih bagi pihak-pihak yang dan Rencana
Perencanaan antara fungsi utama berkepentingan Pembangunan Jangka
Pembangunan dengan fungsi Menengah Daerah
Daerah penunjang dan fungsi (RPJMD) Provinsi Ja
3. Program  Adanya kebijakan-
tambahan sebagai produk Bappeda,
Perencanaan kebijakan baru tidak yang menjadi pedoman
Pembangunan terakomodir di dalam penyusunan Rencana
Sosial dan dokumen perencanaan Strategis SKPD, Rencana
Budaya sehingga program yang Kinerja, Rencana Kerja
4. Program Pemerintah Daerah dan
telah disepakati menjadi
Perencanaan Rencana Anggaran
Pembangunan terabaikan
Satuan Kerja Daerah
Ekonomi Provinsi dan pengusulan
5. Program anggaran daerah
Perencanaan kabupaten/kota yang
Prasarana akan dibiayai APBD
Wilayah dan SDA Provinsi Jambi
6. Program
Pengembangan  Adanya regulasi yang
Data/Informasi memberikan kewenangan
Bappeda untuk
menyusun dokumen
perencanaan

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 39
Rencana Strategis 2016 - 2021

3.3 TELAAHAN RENSTRA KEMENTRIAN PERENCANAAN


PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS

3.3.1 Potensi dan Permasalahan

Sebagaimana diketahui bahwa peran Kementerian PPN/Bappenas sangat


strategis di dalam pelaksanaan pembangunan nasional, karena perencanaan
merupakan pijakan awal untuk menentukan arah pembangunan nasional
dengan mengoptimalkan sumber daya dan melibatkan para pelaku
pembangunan nasional. Untuk itu, Kementerian PPN/Bappenas dituntut
memiliki kemampuan untuk menjembatani kesenjangan dan menekan egoisme
yang dapat menghambat pencapaian target dan tujuan pembangunan nasional
sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945, yaitu “Masyarakat Indonesia Adil
dan Makmur”.

Peran dan tugas Kementerian PPN/Bappenas di atas adalah sesuai dengan


Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara, Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2007 tentang Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun
2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, dinamika perubahan lingkungan


strategis berpengaruh terhadap program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh
Kementerian PPN/Bappenas seperti yang terdapat di dalam Renstra Bappenas.
Berikut ini beberapa kondisi eksternal yang berpengaruh terhadap Kementerian
PPN/Bappenas.

3.3.2. Peraturan Perundang-undangan


Penyusunan rencana pembangunan nasional, sebagai bagian dari Sistem
Manajemen Pembangunan tidak terlepas dari landasan/acuan hukum yang
berlaku baik berupa UU, PP, Perpres maupun Peraturan/Keputusan Menteri
terkait. Disadari bahwa seluruh peraturan perundangan-undangan tersebut

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 40
Rencana Strategis 2016 - 2021

masih belum sepenuhnya terintegrasi secara baik sehingga dapat menghambat


pencapaian tujuan pembangunan nasional. Sistem manajemen pembangunan
dibangun berdasarkan peraturan-peraturan sebagai berikut:
1) Sistem perencanaan mengacu kepada UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, UU Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, PP Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, PP Nomor
40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan
Nasional yang merupakan turunan UU Nomor 25 Tahun 2004, PP Nomor
8/2008 tentang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah yang merupakan turunan UU Nomor 32 Tahun 2004, dan Peraturan
Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Nomor 5 Tahun 2009 tentang
Pedoman Penyusunan Renstra K/L 2010-2014.
2) Sistem penganggaran mengacu kepada UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara dan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta peraturan
pelaksanaannya, antara lain: PP Nomor 20 Tahun 2004 tentang Penyusunan
Rencana Kerja Pemerintah dan PP Nomor 21 Tahun 2004 tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga yang
merupakan turunan dari UU Nomor 17 Tahun 2003 dan PP Nomor 59 Tahun
2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah turunan dari UU Nomor 33
Tahun 2004.
3) Sistem pelaksanaan mengacu kepada UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara serta berbagai peraturan pelaksanaannya, di
antaranya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP), dan Keppres Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang telah beberapa kali
mengalami perubahan dan merupakan bagian dari sistem pelaksanaan.
4) Sistem pelaporan mengacu pada UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan UU
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
serta UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Berbagai

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 41
Rencana Strategis 2016 - 2021

peraturan yang bersifat pelaksanaan antara lain PP Nomor 24 Tahun 2005


tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, PP Nomor 39 Tahun
2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan, serta Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah yang sedang disempurnakan dengan Perpres
tentang Sistem AKIP.

3.3.3. Sumber Daya Manusia Perencana


Terbatasnya sumberdaya manusia perencana pembangunan di
kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang memiliki kompetensi untuk
melakukan perencanaan pembangunan, penganggaran, pelaksanaan dan
pelaporan secara baik dan akuntabel. Dari sisi kuantitas, sumberdaya manusia
yang tersedia sudah cukup memadai untuk melakukan pelaksanaan tugas-tugas
perencanaan secara prosedural, namun untuk menghasilkan rencana
pembangunan yang lebih berkualitas, instansi-instansi tersebut diharapkan
dapat menyediakan kualitas perencana yang berkualitas secara memadai.

3.3.4. Desentralisasi dan Otonomi Daerah


Ada beberapa dampak dari pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah.
Pertama, kebijakan desentralisasi dan otonomi mendorong terjadinya
pemekaran daerah yang cenderung menimbulkan masalah baru bagi daerah
yang bersangkutan, seperti konflik antar daerah dalam pemanfaatan dan
pengelolaan sumberdaya alam, dan keberlanjutan pembangunan di daerah-
daerah pemekaran. Hal ini disebabkan beberapa faktor, yaitu ketidaksiapan
pemerintah daerah yang baru untuk melakukan akselerasi pembangunan
dikarenakan keterbatasan sumber daya alam, sarana dan prasarana, serta
sumber daya aparatur. Akibatnya, terjadi kesenjangan kesejahteraan antara
daerah induk dengan daerah hasil pemekaran. Cepat atau lambat, kondisi ini
turut mendorong peningkatan jumlah masyarakat miskin di daerah tersebut.
Kedua, kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah cenderung
menimbulkan potensi konflik komunal, yang terjadi pada suatu komunitas
dengan karakteristik sosio budaya yang berbeda. Di samping itu terdapat faktor-
BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 42
Rencana Strategis 2016 - 2021

faktor lain seperti kekurangpedulian elit politik, perilaku korup dan


mementingkan kelompok atau golongan sendiri, yang telah memberikan
pengaruh sangat kuat bagi terbentuknya ketidakpercayaan antarelemen
masyarakat, sehingga dikhawatirkan dapat menjadi penghambat bagi
kelancaran proses pembangunan dan pencapaian tujuan nasional.
Ketiga, jumlah penduduk yang bertambah, semakin merosotnya mutu
lingkungan dan sumberdaya alam serta fenomena bencana alam yang terjadi
berturut-turut dalam beberapa tahun terakhir ini. Meningkatnya jumlah
penduduk akibat pemerintah daerah kurang tanggap terhadap masalah keluarga
berencana, menuntut penyediaan berbagai kebutuhan pokok, termasuk pangan.
Konversi lahan akan menurunkan kondisi jaringan irigasi dan prasarana irigasi di
lahan produksi yang pada akhirnya berdampak pada menurunnya produktivitas
hasil pertanian. Wawasan lingkungan belum dihayati secara penuh. Aktivitas
peralihan fungsi kawasan hutan menjadi pemukiman, perkebunan, persawahan,
pertambakan, perindustrian, pertambangan; dan masalah kebakaran hutan,
serta makin meningkatnya pembalakan liar (illegal logging) mengakibatkan
deforestasi atau berkurangnya kawasan hutan, perubahan iklim serta
terganggunya kondisi tata air. Gejala kerusakan tata air terlihat dari
berkurangnya ketersediaan air tanah terutama di daerah perkotaan, turunnya
debit air waduk dan sungai pada musim kemarau yang mengancam pasokan air
untuk pertanian dan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA),
membesarnya aliran air permukaan yang mengakibatkan meningkatnya
ancaman bencana banjir dan longsor pada musim penghujan. Sementara itu,
laju kebutuhan air terus bertambah, diperkirakan rata-rata meningkat sebesar
10% per tahun.

3.3.5. Globalisasi
Selain persoalan lingkungan eksternal nasional di atas, globalisasi yang
merupakan faktor lingkungan eksternal/internasional diyakini semakin
berpengaruh dalam proses pembangunan Indonesia, seperti arus pandangan
dan nilai-nilai (values) demokrasi dan kemajuan teknologi informasi (TI).
Globalisasi menegaskan adanya hubungan timbal balik antara perkembangan

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 43
Rencana Strategis 2016 - 2021

suatu wilayah dengan kecenderungan global. Perkembangan kebudayaan


masyarakat dan peradaban modern ditandai dengan semakin menyatunya atau
semakin diakuinya nilai-nilai (values) universal sebagai nilai dasar bersama.
Demokrasi menjadi salah satu nilai justifikasi yang menentukan daya terima
masyarakat dunia terhadap suatu pemerintahan. Implikasinya, setiap
pemerintahan dituntut untuk mampu menerapkan prinsip-prinsip demokratisasi
dalam melayani masyarakat sekaligus warga dunia. Setiap negara dituntut untuk
meningkatkan kemampuannya dalam melakukan pelayanan kepada
pelanggannya baik internal maupun eksternal dengan lebih terbuka, transparan,
akuntabel, dalam kerangka hukum yang kuat. Arus pandangan global tersebut
turut memicu terjadinya gerakan reformasi pada tahun 1998 yang menuntut
pengelolaan pemerintahan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance, yang
antara lain transparansi, akuntabilitas, taat hukum, partisipasi, desentralisasi,
dan keterbukaan.

Pada sisi lain, arus globalisasi juga telah meningkatkan peran-peran swasta dan
masyarakat internasional yang diwakili oleh korporasi-korporasi yang bekerja
pada tingkat multinasional ataupun kelembagaan swadaya masyarakat untuk
bekerja lintas batas negara. Kelembagaan swasta dan masyarakat ini telah
bekerja menggunakan prinsip-prinsip manajemen (birokrasi) yang sangat erat
terkait dengan tipologi budaya, nilai-nilai, dan paradigma modern yang
dibawanya. Dalam konteks ini, setiap pemerintahan dituntut untuk memahami
interaksi dan komunikasi multikultural dalam pergaulan internasional, dan untuk
mengelola keseluruhan kepentingan yang sangat beragam dalam konteks
kepentingan nasional. Kemudian, perkembangan teknologi informasi telah
memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dimulai dari awal kehidupan hingga
berakhirnya kehidupan. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) telah
menempatkan informasi menjadi industri tersendiri. Informasi telah menjadi
material yang strategis bagi setiap institusi atau perusahaan. Sehingga setiap
institusi/perusahaan memerlukan unit pengolahan data dan informasi tersendiri
dengan menerapkan berbagai teknologi pengolahan informasi yang relevan. Nilai
informasi yang begitu penting dan strategis tersebut dapat mempengaruhi
kebijakan suatu negara dalam mengimplementasikan kebijakan dan
BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 44
Rencana Strategis 2016 - 2021

mempersiapkan SDM agar memiliki kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan.


Karena pada dasarnya apabila adopsi inovasi tidak dilakukan dengan
meningkatkan kemampuan mengelolanya, bukan tidak mungkin TI dapat
menjadi faktor delegitimasi terhadap birokrasi suatu negara.

Di samping faktor eksternal, juga terdapat beberapa faktor internal yang juga
berpengaruh terhadap pelaksanaan peran Kementerian PPN/Bappenas.
Keberadaan sumber daya Kementerian PPN/Bappenas yang meliputi
Sumberdaya Manusia (SDM), anggaran, sarana dan prasarana, kelembagaan
dan ketatalaksanaan menjadi faktor penentu keberhasilan pelaksanaan tugas-
tugas dan peran Kementerian PPN/Bappenas dalam menghadapi dinamika
perubahan lingkungan strategis. Namun sumber daya tersebut harus dapat
dimanfaatkan secara optimal agar pencapaian tujuan organisasi dapat tercapai
sesuai dengan visi, misi dan tujuannya. Beberapa masalah yang dihadapi dalam
pemanfaatan sumber daya tersebut harus segera diatasi agar potensi-potensi
yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik. Salah satu contoh adalah potensi
sumber daya manusia yang mempunyai latar belakang pendidikan yang sangat
memadai.

Dengan SDM yang berpendidikan tinggi, Kementerian PPN/Bappenas


diharapkan dapat melaksanakan tugas-tugas lembaga dan unit kerjanya secara
lebih baik. Di samping potensi-potensi positif dari SDM tersebut, juga
dihadapkan pada beberapa potensi permasalahan, yaitu:
a) SDM tersebut belum sepenuhnya diarahkan kepada pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi;
b) pola pembinaan pegawai, sejak rekrutmen, mutasi, rotasi dan promosi
hingga pensiun masih belum sepenuhnya berbasiskan pada kompetensi;
c) penerapan sistem merit dalam manajemen sumber daya manusia masih
belum optimal, dan perlu terus ditingkatkan untuk mendorong peningkatan
kinerja lembaga, unit kerja dan pegawai.
Selain masalah sumber daya manusia, permasalahan lainnya adalah
pengelolaan anggaran yang belum sepenuhnya berbasis kinerja, sarana dan

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 45
Rencana Strategis 2016 - 2021

prasarana sebagai alat mobilitas dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan


yang masih terbatas, pedoman kerja yang relatif masih terbatas, serta masalah
kelembagaan (struktur organisasi) yang masih memerlukan penataan.

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas Kementerian


PPN/Bappenas memiliki Visi 2010-2014 yaitu:
Untuk mewujudkan visi
”Mewujudkan Kementerian
PPN/Bappenas yang Andal, Kredibel tersebut di atas, diperlukan
dan Proaktif Untuk Mendukung tindakan nyata dalam
Pencapaian Tujuan Berbangsa dan bentuk 3 (tiga) misi sesuai
Bernegara”
dengan peran Kementerian
PPN/Bappenas, yaitu:
1. Menyusun rencana pembangunan nasional yang berkualitas dalam rangka:
a. Mengintegrasikan, memadukan (sinkronisasi), dan mensinergikan baik
antar daerah, antar ruang, antar waktu, dan antar fungsi pemerintah,
maupun antara pusat dengan daerah;
b. Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan;
c. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat;
d. Menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan.
2. Melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana
pembangunan nasional, kajian dan evaluasi kebijakan yang berkualitas
terhadap permasalahan pembangunan, sebagai masukan bagi proses
perencanaan berikutnya dan atau untuk perumusan kebijakan
pembangunan di berbagai bidang.
3. Melakukan koordinasi yang efektif dalam pelaksanaan tugas-tugas
Kementerian PPN/Bappenas.

Untuk mencapai Visi dan Misi tersebut, Kementerian PPN/Bappenas


menetapkan Sasaran Jangka Menengah yang akan dicapai 5 tahun ke depan,
yaitu :

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 46
Rencana Strategis 2016 - 2021

1. Tercapainya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar daerah, antar ruang,


antar waktu dan antar fungsi pemerintahan maupun antara perncanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan
2. Terlaksananya penugasan lainnya dari Presiden/Pemerintah dalam kaitan
dengan kebijakan pembangunan nasional

Terkait dengan sasaran jangka menengah Kementerian PPN/Bappenas


tersebut, maka terdapat beberapa permasalahan pelayanan yang dihadapi oleh
Bappeda Provinsi Jambi yang terkait dengan tugas pokok dan fungsinya, antara
lain :
1. Terdapat beberapa peraturan perundang-undangan di tingkat Pusat yang
saling tumpang tindih, sehingga terjadi mispersepsi dalam menerjemahkan
dan melaksanakan peraturan tersebut
2. Terdapat beberapa kebijakan Pemerintah Pusat seperti new inisiative yang
sering mengabaikan ketidaksiapan daerah untuk melaksanakannya

Adapun faktor pendorong dan penghambat yang mempengaruhi pelayanan


Bappeda di dalam mencapai sasaran Renstra Kementerian PPN/Bappenas
adalah :

a. Faktor Penghambat
1. Terbatasnya SDM Perencana pembangunan yang memiliki kompetensi
untuk melakukan perencanaan pembangunan, penganggaran,
pelaksanaan dan pelaporan secara baik dan akuntabel
2. Belum terpenuhinya kebutuhan ragam data dan informasi statistik dari
instansi terkait terutama untuk wilayah kecil, termasuk data mikro.

b. Faktor Pendorong
1. Adanya komitmen Kepala Daerah untuk meningkatkan tata pemerintahan
yang baik, yang berimplikasi terhadap semakin besarnya peran Bappeda
dalam pelaksanaan pembangunan di Provinsi Jambi

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 47
Rencana Strategis 2016 - 2021

2. Adanya peraturan perundang-undangan yang memberikan kewenangan


kepada Bappeda untuk melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap
kebijakan perencanaan strategis kabupaten/kota dan perencanaan
strategis SKPD
3. Adanya partisipasi aktif pihak swasta, masyarakat dan perguruan tinggi
dalam proses perencanaan pembangunan di daerah.

Secara jelas Identifikasi Permasalahan Pelayanan Bappeda Provinsi Jambi


berdasarkan sasaran Renstra Kementerian PPN/Bappenas beserta faktor
penghambat dan pendorongnya dapat dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini.

Tabel 3.3. Permasalahan Pelayanan Bappeda Provinsi Jambi berdasarkan


Sasaran Renstra Kementerian PPN/Bappenas

Sasaran Jangka Menengah Permasalahan Pelayanan Faktor yang Mempengaruhi


Renstra Kementerian Bappeda Provinsi Jambi
PPN/Bappenas Penghambat Pendorong
1. Tercapainya integrasi, 1. Terdapat beberapa 1. Terbatasnya SDM 1. Adanya komitmen
sinkronisasi dan sinergi peraturan perundang- Perencana Kepala Daerah untuk
antar daerah, antar ruang, undangan di tingkat pembangunan yang meningkatkan tata
antar waktu dan antar Pusat yang saling memiliki kompetensi pemerintahan yang
fungsi pemerintahan tumpang tindih, sehingga untuk melakukan baik, yang berimplikasi
maupun antara terjadi mispersepsi perencanaan terhadap semakin
perencanaan, dalam menerjemahkan pembangunan, besarnya peran
penganggaran, dan melaksanakan penganggaran, Bappeda dalam
pelaksanaan dan peraturan tersebut pelaksanaan dan pelaksanaan
pengawasan pelaporan secara baik pembangunan di
2. Terdapat beberapa dan akuntabel Provinsi Jambi
2. Terlaksananya penugasan kebijakan Pemerintah
lainnya dari Pusat seperti new 2. Belum terpenuhinya 2. Adanya peraturan
Presiden/Pemerintah inisiative yang sering kebutuhan ragam data perundang-undangan
dalam kaitan dengan mengabaikan dan informasi statistik yang memberikan
kebijakan pembangunan ketidaksiapan daerah dari instansi terkait kewenangan kepada
nasional untuk melaksanakannya terutama untuk wilayah Bappeda untuk
kecil, termasuk data melakukan
mikro pengendalian dan
evaluasi terhadap
kebijakan perencanaan
strategis
kabupaten/kota dan
perencanaan strategis
SKPD

3. Adanya partisipasi aktif


pihak swasta,
masyarakat dan
perguruan tinggi dalam
proses perencanaan
pembangunan di daerah

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 48
Rencana Strategis 2016 - 2021

3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN


LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

3.4.1. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jambi


Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
mengamanatkan bahwa Pemerintah Provinsi harus menyusun Rencana Tata
Ruang Wilayah sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembangunan di wilayah
Provinsi. Penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi dimaksud harus
memperhatikan beberapa hal diantaranya: perkembangan permasalahan
nasional dan hasil pengkajian implikasi penataan ruang provinsi, upaya
pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi provinsi, serta
keselarasan aspirasi pembangunan provinsi dan pembangunan kabupaten/kota.

Ketentuan dalam Undang-Undang Penataan Ruang menyatakan bahwa Rencana


tata ruang wilayah provinsi menjadi pedoman untuk penyusunan rencana
pembangunan jangka panjang daerah, penyusunan rencana pembangunan
jangka menengah daerah, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan
ruang dalam wilayah provinsi, mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan
keseimbangan perkembangan antar wilayah kabupaten/kota, serta keserasian
antarsektor, penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi, penataan ruang
kawasan strategis provinsi, dan penataan ruang wilayah kabupaten/kota.

Secara substansi, pengembangan Provinsi Jambi, didasarkan pada faktor-faktor


yang mempengaruhi perkembangan kawasan secara makro (bersifat eksternal)
maupun mikro wilayah (bersifat internal). Kecenderungan perkembangan tata
ruang wilayah Provinsi Jambi pada saat ini maupun di masa yang akan datang,
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Potensi
a. Provinsi Jambi mempunyai letak yang sangat strategis yang didukung oleh
sarana dan prasarana transportasi darat, laut dan udara yang memadai,
seperti jalan nasional Trans Sumatera, Bandara Sultan Thaha dan
Pelabuhan Kuala Tungkal dan Muara Sabak. Provinsi juga termasuk dalam

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 49
Rencana Strategis 2016 - 2021

Kawasan Ekonomi Sub Regional (KESR) segitiga pertumbuhan IMT-GT,


dengan letak geografis tersebut selayaknya disikapi melalui penataan
ruang wilayah dalam rangka pemanfaatan pertumbuhan kawasan.
b. Provinsi Jambi mempunyai potensi budaya yang beragam yang menjadi
aset berharga untuk memperkaya khasanah seni dan budaya di Provinsi
Jambi khususnya dan di Indonesia umumnya. Hal ini ditunjang oleh kondisi
topografi Provinsi Jambi yang terdiri dari kawasan pantai, dataran rendah,
perbukitan dan pegunungan sehingga memiliki potensi bagi
pengembangan kegiatan pariwisata.
c. Karakteristik alam Provinsi Jambi dan sumberdaya manusia menjadi
potensi keunggulan komparatif untuk pengembangan kegiatan pertanian
beberapa komoditi unggulan, perikanan dan kelautan, pariwisata,
perkebunan, pertambangan, industri pengolahan bahan baku lokal dan
kerajinan.
d. Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil Provinsi Jambi dengan garis pantai
yang panjang (sebagai sumberdaya alam) menyimpan sejumlah potensi
pengembangan yang dapat dijadikan sebagai kekuatan pembangunan
lainnya. Kegiatan perikanan tangkap dan budidaya perairan pantai,
pariwisata, pertambangan minyak dan gas serta pengembangan
pelabuhan laut pada beberapa lokasi strategis bisa didukung dengan
kawasan industri yang merupakan potensi-potensi yang dapat
dikembangkan di kawasan tersebut.
2. Permasalahan
a. Pemanfaatan sumberdaya lahan terkait dengan fisiografi perbukitan dan
pegunungan membutuhkan kehati-hatian agar tidak menimbulkan
bencana alam, khususnya di kawasan-kawasan tertentu di Provinsi Jambi
yang rawan terhadap bahaya bencana letusan gunung api, gempa bumi,
longsor dan banjir.
b. Belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya alam yang potensial di
Provinsi Jambi karena berada dalam kawasan hutan lindung seperti
eksploitasi bahan tambang batubara dan lainnya.

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 50
Rencana Strategis 2016 - 2021

c. Pusat-pusat pertumbuhan yang ada belum mampu memicu perkembangan


wilayah di sekitarnya (hinterland) dikarenakan terbatasnya aksesibilitas
dan sarana prasarana lainnya.
d. Pengendalian pemanfaatan ruang yang belum optimal, seperti dijumpai
pemanfaatan ruang non kehutanan di kawasan hutan serta kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan.
e. Besarnya potensi kepariwisataan di Provinsi Jambi belum didukung oleh
keterpaduan penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana, serta
kesiapan masyarakat setempat dalam menerima kunjungan wisatawan.

Berdasarkan kecenderungan tersebut diatas, maka penataan ruang wilayah


Provinsi Jambi bertujuan :

“Untuk Mewujudkan Ruang Wilayah yang


Harmonis dan Merata Berbasis Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Infrastruktur Secara
Optimal dan Berkelanjutan”.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka kebijakan dan strategi


(terukur/dituangkan dalam spasial) yang akan dilaksanakan, meliputi :
1. Pengurangan kesenjangan pembangunan dan perkembangan wilayah Barat-
Tengah dan Timur, melalui :
a. Mengembangkan interaksi kawasan untuk peningkatan perkembangan
ekonomi kawasan dengan pengembangan jalan arteri primer, kereta api,
dan sarana pendukungnya dengan tidak mengganggu kawasan lindung
dan fungsi lingkungan.
b. Meningkatkan akses kawasan budidaya (sektor unggulan) ke sistem
jaringan transportasi melalui peningkatan jalan kolektor primer.
c. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung untuk menunjang
pengembangan pusat-pusat pelayanan berupa pengembangan fasilitas
bongkar muat dan sarana pelabuhan perikanan di PKN, PKNp, PKW,
PKWp dan PKL.
d. Meningkatkan pemanfaatan potensi sumberdaya alam di wilayah barat,

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 51
Rencana Strategis 2016 - 2021

tengah dan timur melalui pengolahan produk pertanian, perkebunan,


pertambangan dan perikanan.

2. Pengembangan ekonomi sektor primer, sekunder dan tersier sesuai daya


dukung wilayah, melalui :
a. Meningkatkan kegiatan pertanian, kehutanan dan perkebunan melalui
pola intensifikasi dan ekstensifikasi dengan tetap mempertahankan
ekosistem lingkungan.
b. Meningkatkan dan mengembangkan kawasan agropolitan dengan
melengkapi fasilitas perdagangan pusat koleksi distribusi dan jasa
pendukung komoditas pertanian kawasan.
c. Meningkatkan dan mengembangkan industri berbasis sumberdaya alam
potensial berupa perlengkapan dan sarana pendukungnya.
d. Meningkatkan dan mengembangkan kegiatan jasa perdagangan untuk
mendukung kegiatan primer dan sekunder, serta menciptakan lapangan
kerja perkotaan.
e. Meningkatkan dan mengembangkan kegiatan sektor unggulan pada
kawasan strategis antara lain pertanian, perkebunan, pertambangan,
industri, perikanan dan pariwisata.

3. Pengoptimalisasian pemanfaatan kawasan budidaya untuk mendukung


pengembangan ekonomi daerah melalui :
a. Mengembangkan sektor unggulan di masing-masing kabupaten/kota
sesuai dengan potensi yang ada.
b. Mengembangkan dan melestarikan kawasan budidaya pertanian pangan
untuk mendukung perwujudan ketahanan pangan.
c. Mengembangkan pulau-pulau kecil dengan pendekatan gugus pulau
untuk meningkatkan daya saing dan mewujudkann usaha ekonomi
produktif.
d. Meningkatkan pemanfaatan kawasan budidaya sesuai dengan kapasitas
daya dukung lingkungan.
4. Penetapan pusat-pusat kegiatan perkotaan untuk mendukung pelayanan
sosial/ekonomi dan pengembangan wilayah, melalui :

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 52
Rencana Strategis 2016 - 2021

a. Melakukan pemantapan PKN Kota Jambi sebagai pusat orientasi


wilayah menuju Metropolitan Jambi sesuai kriteria dan peraturan
perundangan yang berlaku.
b. Melakukan promosi PKW yang berada pada kawasan andalan yaitu
Perkotaan Muara Bungo dan Perkotaan Sarolangun untuk diarahkan
menjadi PKNp.
c. Melakukan pemantapan PKW yang terdiri dari Perkotaan Kuala Tungkal
dan Perkotaan Muara Bulian sesuai arahan RTRWN.
d. Meningkatkan dan menetapkan Kota Sungai Penuh, Perkotaan Bangko,
Perkotaan Muara Sabak, Perkotaan Muara Tebo, Perkotaan Sengeti
menjadi Pusat Kegiatan Wilayah yang dipromosikan provinsi (PKWp)
untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten/kota.
e. Menetapkan Batang Sangir, Sanggaran Agung, Siulak, Sungai Manau,
Pasar Masurai, Rantau Panjang, Pasar Pamenang, Pekan Gedang,
Singkut, Pauh, Rantau Keloyang, Embacang Gedang, Tuo Limbur,
Rantau Ikil, Wiroto Agung, Sungai Bengkal, Simpang Sungai Rengas,
Muara Tembesi, Muara Jangga, Pijoan, Sebapo, Marga, Tanjung,
Merlung, Tebing Tinggi, Serdang Jaya, Mendahara, Pandan Jaya, dan
Nipah Panjang menjadi PKL untuk melayani kegiatan skala
kabupaten/kota atau beberapa kecamatan.
f. Meningkatkan dan menetapkan fungsi pusat-pusat kegiatan lainnya di 9
(sembilan) kabupaten dan 2 (dua) kota dalam Provinsi Jambi yang
memenuhi kriteria pusat kegiatan/pusat pelayanan.

5. Penetapan kawasan lindung untuk menjaga kelestarian sumberdaya alam


secara terpadu dengan provinsi yang berbatasan, melalui :
a. Meningkatkan pemantapan fungsi kawasan lindung Kabupaten Kerinci,
Bungo, Tebo, Merangin, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Tanjung Jabung
Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Batanghari, Muaro Jambi, Kota
Jambi dan Sarolangun.
b. Mempertahankan kawasan lindung seluas minimum 30% dari luas
wilayah Provinsi Jambi.
c. Melakukan sinkronisasi fungsi kawasan lindung dengan provinsi yang

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 53
Rencana Strategis 2016 - 2021

berbatasan di Kabupaten Kerinci, Bungo, Tebo, Merangin, Tanjung


Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, dan Kabupaten Sarolangun.

6. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara,


melalui :
a. Mendukung penetapan kawasan pertanahan dan keamanan di wilayah
provinsi;
b. Mengembangkan kawasan budidaya secara selektif di dalam dan di
sekitar kawasan pertanahan dan keamanan negara untuk menjaga
fungsi pertahanan dan keamanan;
c. Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak
terbangun di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan dengan
kawasan budidaya terbangun; dan
d. Turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan /TNI.

Bappeda di satu sisi mempunyai kewenangan sebagai perencana kebijakan tata


ruang wilayah Provinsi Jambi, di sisi yang lain juga sebagai pengguna dokumen
RTRW yang dijadikan acuan untuk penyusunan dokumen-dokumen perencanaan
lainnya seperti RPJPD dan RPJMD. Oleh karena terdapat beberapa
permasalahan terkait pelayanan Bappeda berdasarkan telaahan Rencana Tata
Ruang Wilayah, antara lain :

Sebagai Perencana Kebijakan Tata Ruang Wilayah


1. Adanya kebijakan/program-program baru yang mengharuskan struktur
ruang yang telah disusun harus direvisi kembali
2. Ketidaksinkronan antara rencana tata ruang dengan pihak yang mempunyai
kewenangan pemberian izin pemanfaatan ruang.

Sebagai pengguna dokumen RTRW


1. Dokumen RTRW masih bersifat umum sehingga perlu diderivasi ke dalam
Rencana Detail Tata Ruang
2. Masih kurangnya sosialisasi RTRW sehingga masih banyak stakeholder yang
belum mengetahuinya

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 54
Rencana Strategis 2016 - 2021

Adapun faktor penghambat dan pendorong pelayanan Bappeda yaitu :


A. Faktor Penghambat
Sebagai perencana kebijakan
1. Minimnya data dan informasi pendukung yang terkait dengan tata ruang
2. Terbatasnya SDM perencana yang memiliki kompetensi di dalam
penyusunan dokumen rencana tata ruang
3. Adanya Peraturan Menteri Kehutanan tentang Usulan Perubahan
Kawasan Hutan

Sebagai pengguna dokumen RTRW


1. RTRW Provinsi Jambi yang seharusnya menjadi acuan didalam
penyusunan dokumen-dokumen perencanaan lainnya, hingga saat ini
masih dalam proses di-Perda-kan

B. Faktor Pendorong
Sebagai perencana kebijakan
1. Adanya UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
2. Fungsi Bappeda sebagai Tim BKPRD yang mempunyai kewenangan
dalam perencanaan, pengawasan dan pengendalian tata ruang wilayah.

Sebagai pengguna dokumen RTRW


1. Adanya peraturan perundang-undangan yang memberikan kewenangan
kepada Bappeda untuk melakukan evaluasi dan pengendalian rencana-
rencana pembangunan yang menggunakan ruang
2. Adanya peraturan penyusunan dokumen perencanaan yang harus
mengacu kepada RTRW

Secara lebih jelasnya Keterkaitan Permasalahan Pelayanan Bappeda


berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jambi beserta
Faktor Penghambat dan pendorongnya dapat dilihat pada tabel 3.4 di bawah ini.

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 55
Rencana Strategis 2016 - 2021

Tabel 3.4. Permasalahan pelayanan bappeda berdasarkan telaahan rencana


tata ruang wilayah beserta faktor penghambat dan pendorong

Rencana Tata Ruang


Permasalahan Pelayanan Faktor
Wilayah terkait Tugas dan
Bappeda
Fungsi Bappeda Penghambat Pendorong
1. Pengembangan Sebagai Perencana Kebijakan Sebagai Perencana Sebagai Perencana Kebijakan
struktur ruang yang Tata Ruang Wilayah Provinsi Kebijakan Tata Ruang Tata Ruang Wilayah Provinsi
lebih efisien melalui Jambi Wilayah Provinsi Jambi Jambi
pembangunan 1. Adanya 1. Minimnya data dan 1. Adanya UU Nomor 26
prasarana kebijakan/program- informasi pendukung Tahun 2007 Tentang
transportasi ke arah program baru yang yang terkait dengan Penataan Ruang
sentra-sentra mengharuskan struktur tata ruang 2. Fungsi Bappeda sebagai
produksi sebagai ruang yang telah disusun 2. Terbatasnya SDM Tim BKPRD yang
penghasil sumber harus direvisi kembali perencana yang mempunyai kewenangan
daya primer 2. Ketidaksinkronan antara memiliki kompetensi dalam perencanaan,
rencana tata ruang di dalam pengawasan dan
2. Penetapan kawasan- dengan pihak yang penyusunan pengendalian tata ruang
kawasan potensial mempunyai kewenangan dokumen rencana wilayah
sebagai kawasan pemberian izin tata ruang
lindung dan kawasan pemanfaatan ruang 3. Adanya Peraturan
pengembangan Menteri Kehutanan
budidaya tentang Usulan
pertanian/non Perubahan Kawasan
pertanian Hutan

Sebagai Pengguna Dokumen Sebagai Pengguna Sebagai Pengguna Dokumen


RTRW Dokumen RTRW RTRW
1. Dokumen RTRW masih RTRW Provinsi Jambi 1. Adanya peraturan
bersifat umum sehingga yang seharusnya menjadi perundang-undangan
perlu diderivasi ke dalam acuan didalam yang memberikan
Rencana Detail Tata penyusunan dokumen- kewenangan kepada
Ruang dokumen perencanaan Bappeda untuk
2. Masih kurangnya lainnya, hingga saat ini melakukan evaluasi dan
sosialisasi RTRW sehingga masih dalam proses di- pengendalian rencana-
masih banyak stakeholder Perda-kan rencana pembangunan
yang belum yang menggunakan
mengetahuinya ruang
2. Adanya peraturan
penyusunan dokumen
perencanaan yang harus
mengacu kepada RTRW

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 56
Rencana Strategis 2016 - 2021

3.4.2. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Provinsi Jambi


UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Pasal 14 menyatakan bahwa instrumen pencegahan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup salah satunya adalah dengan melakukan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). Kajian ini wajib disusun oleh
pemerintah dan pemerintah daerah untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program
(KRP).
Pelaksanaan KLHS RTRW Provinsi Jambi bertujuan untuk:
1. Memastikan terintegrasinya RTR Pulau Sumatera ke dalam RTRW Prov.
Jambi melalui proses KLHS
2. Memastikan terintegrasinya Visi Jambi dalam Road Map Penyelamatan
Ekosistem Sumatera ke dalam RTRW Prov. Jambi melalui proses KLHS
3. Memastikan prinsip pembangunan berkelanjutan terintegrasi ke dalam
RTRW Prov. Jambi melalui proses KLHS.

JAMBI
Hasil Kajian KLHS Provinsi Jambi terhadap program dan kegiatan yang EMAS
berindikasi berpengaruh negatif terhadap isu strategis alih fungsi lahan dan jalur
distribusi, adalah :
1. Kebijakan : Pengurangan Kesenjangan Pembangunan dan
Perkembangan Wilayah Barat – Tengah dan Timur
Provinsi Jambi
Rencana : Perwujudan sistem prasarana
Program : Program Perwujudan sistem prasarana transportasi
(darat)
Dampak :
 Primer : Memotong sempadan sungai di wilayah
Kabupaten Muaro Jambi dan Tanjabtim dan Koridor
satwa terganggu, gangguan keamanan masyarakat,
meningkatnya migrasi penduduk dari daerah lain ke
kawasan penduduk asli

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 57
Rencana Strategis 2016 - 2021

 Sekunder : Aliran air tertahan/banjir, satwa stress


 Tersier : Punahnya flora dan fauna, konflik satwa
dan manusia
2. Kebijakan : Optimalisasi pemanfaatan kawasan budidaya untuk
mendukung pengembangan ekonomi daerah
Rencana : Perwujudan Pemantapan Kawasan Budidaya
Program : Program Pengembangan Perkebunan
Dampak : . Primer : konflik lahan, penurunan populasi flora dan
fauna, lahan pangan berkurang, penambahan lahan
kritis dan areal hutan berkurang
 Sekunder : Rawan sosial, stok pangan berkurang,
erosi meningkat
 Tersier : Konflik antara masyarakat dan perusahaan,
emisi karbon meningkat
Mitigasi, Alternatif dan rekomendasi
1. Kebijakan : Pengurangan Kesenjangan Pembangunan dan
Perkembangan Wilayah Barat – Tengah dan Timur JAMBI
Provinsi Jambi EMAS
Rencana : Perwujudan sistem prasarana
Program : Program perwujudan sistem prasarana transportasi
(darat)
Mitigasi :
 Pemasangan rambu-rambu lintasan satwa dan pengurangan
kecepatan kendaraan di Kabupaten Muaro Jambi, Tanjabtim,
Tanjabbar, Tebo, Merangin, Kerinci dan Kota Sungai Penuh
 Pemasangan papan pengumuman memasuki wilayah perlintasan
gajah/harimau di Kabupaten Muaro Jambi, Tanjabtim, Tanjabbar,
Tebo, Merangin, Kerinci dan Kota Sungai Penuh
 Pemasangan papan pengumuman tentang Larangan Perambahan
dan lain-lain sesuai peraturan yang berlaku di Kabupaten Muaro
Jambi, Tanjabtim, Tanjabbar, Tebo, Merangin, dan Kerinci
 Pembangunan Perimeter

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 58
Rencana Strategis 2016 - 2021

Rekomendasi :
Mengimplemetasikan kesepakatan koridor Visi Sumatera di wilayah Jambi
melalui :
 Sosialisasi tentang koridor Visi Sumatera di Wilayah Jambi oleh
Kementerian Kehutanan, Balai Taman Nasional, BLHD, dan Dinas
Kehutanan
 Pemasangan rambu, papan pengumuman dan pembangunan
perimeter oleh Balai Taman Nasional, Dinas Perhubungan, Dinas
Kehutanan, Dinas PU
 Peningkatan Kapasitas BLHD Kabupaten/kota dalam hal
pemantauan dan pengukuran tingkat kebisingan area bersinggungan
antara kawasan Ekosistem Rimba dan Infrastruktur
 Pembuatan gorong-gorong atau culvert box dan drainase sesuai
dengan kondisi aliran dan debit air oleh Dinas PU
 Normalisasi sungai oleh Dinas PU
 Penegakan hukum atas perburuan satwa yang dilindungi oleh
Kepolisian dan Polisi Khusus Kehutanan JAMBI
 Sinkronisasi pengelolaan hutan antara pihak kementerian dengan EMAS
pemerintah provinsi dan kabupaten.
 Peningkatan kapasitas aparat penegak hukum dan supervisi atas
pelaksanaan RTRW.

2. Kebijakan : Optimalisasi pemanfaatan kawasan budidaya untuk


mendukung pengembangan ekonomi daerah
Rencana : Perwujudan pemantapan Kawasan Budidaya
Program : Pengembangan Perkebunan
Mitigasi :
 Gunernur mendorong Pemerintah Pusat untuk mengeluarkan
Peraturan Pemerintah tentang Pemberian Izin Perkebunan di lahan
yang Clean and Clear
 Pemberian insentif terhadap upaya pengembangan industri hilir
komoditi perkebunan

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 59
Rencana Strategis 2016 - 2021

 Optimalisasi lahan marginal termasuk lahan tidur


 Penyusunan Peraturan Daerah tentang Lahan Pertanian
Berkelanjutan
 Peningkatan Kapasitas penyuluh pertanian
 Melakukan kajian khusus kebutuhan hutan tanaman industri dan
hutan tanaman rakyat di Provinsi Jambi
 Intensifikasi perkebunan
Rekomendasi :
Implementasi pelaksanaan pengelolaan perkebunan berkelanjutan (best
management practices) melalui :
 Pengembangan industri hilir perkebunan oleh Dinas perindustrian
dan Perdagangan dan BKPMD
 Mendorong penelitian dan pengkajian serta penerapan hasil-hasil
kajian tentang pemuliaan varietas perkebunan oleh Balitbangda,
Dinas Perkebunan, Dinas Pertanian, Bakorluh
 Pengendalian pemanfaatan ruang sesuai Pola Ruang dalam RTRW
Provinsi Jambi oleh Bappeda dan Dinas Perkebunan JAMBI
 Menjalin kerjasama dengan perusahaan perkebunan tentang
EMAS
pemanfaatan program CSR untuk Ketahanan Pangan
 Pembentukan Tim Advokasi dan mediasi kepemilikan lahan
 Pembukaan perkebunan tanpa bakar dan tanpa olah tanah (TOT)
sesuai dengan daya dukung lahan dan peruntukannya dalam pola
ruang RTRW Provinsi Jambi
 Penegakan hukum oleh kepolisian.

3. Kebijakan : MP3EI
Rencana : Program Jalur Penghubung Pusat Ekonomi (MP3EI)
Mitigasi :
 Pemasangan rambu-rambu lintasan satwa dan pengurangan
kecepatan kendaraan
 Pembangunan parameter
 Pembangunan jalur lintas satwa

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 60
Rencana Strategis 2016 - 2021

 Penegakan hukum atas pembangunan di daerah sempadan


 Pengaturan tingkat kebisingan melalui pemasangan rambu larangan
membunyikan klakson kendaraan
 Penegakan hukum atas perburuan satwa yang dilindungi
 Pemasangan papan pengumuman Memasuki Wilayah perlintasan
Gajah/Harimau di Kabupaten Muaro Jambi dan Tanjabbar
 Pemasangan Papan pengumuman tentang Larangan Perambahan
dan lain-lain sesuai peraturan yang berlaku di Kabupaten Muaro
Jambi dan Tanjabbar
 Penerapan teknik konservasi pada bangunan-bangunan fisik
 Pembangunan jembatan penyeberangan
 Membangun drainase yang seimbang dengan debit air
 Membangun sistem perdagangan yang terintegrasi
 Membuat outlet dan inlet ke pusat perdagangan

Rekomendasi :
Mengimplementasikan kesepakan koridor Visi Sumatera di Wilayah Jambi JAMBI
EMAS
melalui :
 Sosialisasi tentang koridor Visi Sumatera di wilayah Jambi oleh Dinas
Kehutanan
 Pembangunan jalur lintasan satwa oleh Dinas PU dan kementerian
PU
 Pemasangan rambu-rambu lintasan satwa, pengurangan kecepatan
kendaraan dan larangan membunyikan klakson kendaraan oleh
Dinas Perhubungan
 Pembangunan Perimeter oleh Dinas PU
 Normalisasi sungai oleh Dinas PU
 Pembuatan gorong-gorong atau culvert box dan drainase sesuai
dengan kondisi aliran dan debit air oleh Dinas PU
 Penegakan hukum atas perburuan satwa yang dilindungi oleh
kepolisian

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 61
Rencana Strategis 2016 - 2021

 Pembangunan drainase yang seimbang dengan debit air oleh Dinas


PU
Penguatan sistem perdagangan dan jasa sepanjang koridor melalui :
 Pembangunan sistem perdagangan yang terintegrasi oleh Dinas
Perhubungan, Perindustrian dan Perdagangan
 Pembuatan outlet dan inlet ke pusat perdagangan oleh Dinas PU

Secara ringkas, terdapat 2 isu strategis yang diangkat di dalam KLHS RTRW
Provinsi Jambi yaitu : 1) Alih Fungsi Lahan, dan 2) Jalur distribusi. Setelah di
KLHS-kan ada beberapa rencana dan program-program pembangunan di dalam
RTRW yang berindikasi negatif terhadap 2 isu strategis tersebut. Terkait hal
tersebut, ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Bappeda, antara lain :
1. Masih rendahnya koordinasi antar pemangku kepentingan yang terkait
penyusunan KLHS
2. Harus menelaah ulang/ merevisi dokumen RTRW
3. Permasalahan lingkungan hidup dan sosial (konflik lahan) telah terjadi,
sehingga KLHS hanya mampu memitigasi dampak negatif tersebut JAMBI
EMAS
Sementara faktor penghambat dan faktor pendorongnya antara lain :
A. Faktor Penghambat
1. Minimnya data dan informasi pendukung yang terkait dengan KLHS
2. Terbatasnya SDM perencana yang memiliki kompetensi di dalam
penyusunan dokumen KLHS
3. Ketidaksinkronan antara rencana tata ruang dengan pihak yang
mempunyai kewenangan pemberian izin pemanfaatan ruang
B. Faktor Pendorong
1. Adanya UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
2. Adanya Fasilitasi KLHS oleh Ditjen Bina Bangda Kementerian Dalam
Negeri
3. Keterlibatan beberapa pihak/ahli didalam Tim Teknis KLHS Provinsi
Jambi

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 62
Rencana Strategis 2016 - 2021

Keterkaitan antara permasalahan pelayanan Bappeda berdasarkan Analisis


KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong dapat dilihat pada tabel 3.5 di
bawah ini.

Tabel 3.5. Permasalahan Pelayanan Bappeda berdasarkan Analisis KLHS


beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Hasil KLHS terkait Tugas dan Permasalahan Pelayanan Faktor


Fungsi Bappeda Bappeda Penghambat Pendorong

1. Terdapat rencana dan Sebagai Penanggungjawab


program pembangunan di Penyusunan KLHS
dalam RTRW yang 1. Masih rendahnya 1. Minimnya data dan 1. Adanya UU No 32
berindikasi berpengaruh koordinasi antar informasi pendukung Tahun 2009 tentang
negatif terhadap isu pemangku kepentingan yang terkait dengan Perlindungan dan
strategis alih fungsi yang terkait penyusunan KLHS Pengelolaan
KLHS Lingkungan Hidup
2. Terdapat rencana dan 2. Harus menelaah ulang/ 2. Terbatasnya SDM
program pembangunan di merevisi dokumen RTRW perencana yang 2. Adanya Fasilitasi
dalam RTRW yang memiliki kompetensi di KLHS oleh Ditjen Bina
berindikasi berpengaruh dalam penyusunan Bangda Kementerian
negatif terhadap isu dokumen KLHS Dalam Negeri
strategis jalur distribusi
Sebagai Pengguna Dokumen
KLHS
Permasalahan lingkungan 3. Ketidaksinkronan 3. Keterlibatan
hidup dan sosial (konflik antara rencana tata beberapa pihak/ahli
lahan) telah terjadi, sehingga ruang dengan pihak didalam Tim Teknis
KLHS hanya mampu yang mempunyai KLHS Provinsi Jambi
memitigasi dampak negatif kewenangan
tersebut pemberian izin
pemanfaatan ruang JAMBI
EMAS
3.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

3.5.1 Kekuatan/Strength

1. Tersedianya tenaga terdidik yang cukup memadai dengan kualifikasi S3


sebanyak 3 orang (2,75 %), S2 sebanyak 16 orang (14,67 %) S1 sebanyak
39 orang (35,77 %) D3 sebanyak 5 orang (4,58 %) SLTA sebanyak 39
orang (35,77 %) SLTP sebanyak 5 orang (4,58 %) dan SD sebanyak 2 orang
(1,83 %).
2. Tersedianya sarana informasi pembangunan (internet) dan data digital
yang dapat membuka akses informasi lokal, regional, nasional dan manca
negara, yang dapat dipergunakan setiap saat (jam kerja), sehingga
perkembangan dunia luar dapat diketahui secara dini.
3. Telah tersusunnya RPJP Daerah dan RPJM Daerah, yang harus menjadi
pedoman penyusunan Rencana Anggaran satuan kerja daerah Provinsi dan

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 63
Rencana Strategis 2016 - 2021

pengusulan anggaran daerah Kabupaten/Kota yang akan dibiayai APBD


Provinsi.

3.5.2 Kelemahan /Weakness


1. Belum optimalnya perencanaan program-program pembangunan, hal ini
terlihat sering terjadinya tumpang tindih dalam implementasinya sehingga
diperlukan revisi terhadap suatu kegiatan. Disamping itu hasil perencanaan
kurang fleksibel dan kurang responsif dan antisipatif dalam memberikan
berbagai alternatif solusi terhadap setiap perubahan strategis yang terjadi.
2. Sulitnya dalam mensinkronkan program SKPD dengan program yang
termuat dalam RPJMD.
3. Belum optimalnya kerjasama pembangunan dengan berbagai lembaga,
pemerintah maupun swasta serta luar negeri, hal ini disebabkan kurangnya
pengkajian program secara mendalam yang akan dikerjasamakan,
disamping masih kurang intensifnya negoisiasi dengan lembaga dimaksud.
4. Belum optimalnya pemanfaatan hasil Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan sebagai umpan balik (feed back) dalam Perencanaan
JAMBI
selanjutnya. EMAS
5. Kurang dimanfaatkannya sistem informasi manajemen pembangunan
secara optimal, sehingga belum terjadi percepatan proses komunikasi
timbal balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan Bappeda
Provinsi Jambi.

3.5.3 Peluang /Opportunities


1. Adanya UU No. 25 tahun 2004 tentang SPPN, dan UU No. 23 tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, yang memberikan kewenangan kepada
Bappeda untuk melaksanakan kegiatan koordinasi perencanaan
pembangunan di daerah
2. Adanya Perda No 15 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Inspektorat, BAPPEDA dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jambi
3. Kebutuhan dan ketergantungan masyarakat akan peran pemerintah
(pembangunan) masih tinggi, sehingga diperlukan suatu program/kegiatan
yang terarah dan terpadu.

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 64
Rencana Strategis 2016 - 2021

4. Adanya asas desentralisasi (otonomi daerah) dimana pendelegasian


wewenang perencanaan kepada daerah lebih besar, sehingga intervensi
untuk pengaturan atau arahan dan sasaran pembangunan tidak banyak
lagi diatur oleh pemerintah pusat.
5. Masih adanya tuntutan sekelompok masyarakat untuk terlibat dalam
penyusunan perencanaan menuntut hasil perencanaan semakin
berkualitas dan transparan.

3.5.4 Ancaman/Treaths
1. Berkembangnya demokrasi dan globalisasi akan mengubah peran
pemerintah dalam membuat konsep dan menyusun strategi
pembangunan.
2. Masih tingginya ego sektoral pada SKPD yang dapat mempengaruhi
rendahnya koordinasi yang dilakukan oleh Bappeda.

3.6 Permasalahan Utama


Dari analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada JAMBI
selama ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi permasalahan EMAS
utama Bappeda Provinsi Jambi dalam menjalankan tugasnya pokok dan
fungsinya yaitu :

3.6.1. Faktor Internal


1. Belum optimalnya Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Simplikasi
(KISS) dalam perencanaan program pembangunan, hal ini terlihat dari
implementasinya yang sering tumpang tindih, sehingga diperlukan
revisi terhadap suatu kegiatan. Disamping itu hasil perencanaan
kurang fleksibel dan kurang mampu melakukan deteksi dini,
responsive serta memberikan berbagai alternatif solusi terhadap
setiap perubahan strategis yang terjadi.
2. Kurang diimplementasikannya hasil-hasil kerjasama pembangunan
dengan berbagai lembaga, baik pemerintah maupun swasta, hal ini

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 65
Rencana Strategis 2016 - 2021

disebabkan kurang dilakukannya pengkajian yang mendalam sebelum


mengadakan perjanjian kerjasama.
3. Masih rendahnya implikasi hasil pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan. Hal ini terbukti dari belum
sepenuhnya hasil pengendalian dan evaluasi yang dipakai sebagai
salah satu bahan bagi umpan balik (feed back) untuk perencanaan
selanjutnya.
4. Kurang dimanfaatkannya Sistem Informasi Manajemen (SIM)
pembangunan, padahal penggunaan SIM ini dapat dilaksanakan
secara optimal dan sangat penting bagi proses komunikasi timbal balik
bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan Bappeda Provinsi Jambi.
3.6.2. Faktor Eksternal
1. Tingginya tuntutan masyarakat (stakeholders) untuk terlibat dalam
setiap proses perencanaan pembangunan di daerah.
2. Berkembangnya demokrasi dan globalisasi akan mengubah peran
pemerintah sehingga konsep dan strategi pembangunan serta sistem
perencanaan juga harus berubah untuk menyesuaikan dengan
JAMBI
keadaan yang terjadi. EMAS
3. Dengan keluarnya UU No. 17 tahun 2003 tentang keuangan Negara
dan dengan terbitnya Perda tentang pengelolaan keuangan daerah,
yang mengubah sistem administrasi dan perencanaan Anggaran
berbasis kinerja menuntut kualitas aparatur semakin meningkat.
Berdasarkan analisis SWOT tersebut maka isu-isu strategis Bappeda
Provinsi Jambi adalah :
1. Belum dimanfaatkannya SIM perencanaan daerah
2. Masih terbatasnya aparatur perencana, baik dari segi kuantitas
maupun kualitas.
3. Perlunya KISS antara stakeholders
4. Pengembangan mekanisme dan sinergitas antar SKPD
5. Masih rendahnya implikasi dan evaluasi pelaksanaan Rencana
Pembangunan.

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 66
Rencana Strategis 2016 - 2021

Bab IV

Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi


dan Kebijakan

4.1 VISI DAN MISI BAPPEDA


4.1.1 VISI
Semakin besarnya tantangan pembangunan sebagai konsekuensi logis era
globalisasi yang ditandai dengan peningkatan persaingan dan kemajuan
teknologi informasi serta tuntutan masyarakat akan pelayanan yang lebih baik
sesuai amanat UU No. 25 tahun 2004 dan UU No. 23 tahun 2014, maka peran
Bappeda masa kini dan mendatang semakin strategis, sehingga setiap aparat
Bappeda harus mempunyai kompetensi untuk dapat menjawab tantangan baik
internal maupun eksternal, untuk mencapai visi sebagaimana yang telah
ditetapkan, maka Bappeda harus meningkatkan integritas dan profesionalitas
yang berorientasi pada pencapaian hasil atau manfaat yang dituangkan dalam
pernyataan “VISI “.
JAMBI
Visi adalah suatu gambaran dan harapan yang menantang tentang keadaan EMAS
masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh suatu
organisasi, atau pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana suatu
organisasi akan dibawa dan berkarya agar tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta
produktif. Bertitik tolak dari uraian tersebut, maka Visi Bappeda Provinsi Jambi
untuk 5 (lima) tahun kedepan adalah : Terwujudnya Perencanaan
Pembangunan yang Terintegrasi, Terukur dan Implementatif Mencapai Jambi
TUNTAS 2021.

4.1.2 MISI
Misi adalah sesuatu yang diemban dan dilaksanakan oleh organisasi agar
tujuannya dapat terlaksana dan mencapai hasil yang optimal. Dengan
pernyataan Misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak-pihak yang
berkepentingan (customer dan stakeholders) dapat mengenali tugas pokok dan

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 67
Rencana Strategis 2016 - 2021

fungsi organisasi serta dapat mengetahui peran dan program-programnya serta


hasil dan manfaat yang akan diperoleh di waktu-waktu mendatang.
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, diperlukan tindakan nyata dalam
bentuk 2 (dua) Misi sesuai dengan peran Bappeda, adalah sebagai berikut :
Mewujudkan Rencana Pembangunan Daerah yang berkualitas

4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH BAPPEDA


4.2.1 Tujuan
Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan
mengacu pada pernyataan Visi dan Misi serta didasarkan pada isu-isu dan
analisis strategik. Untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi di atas,
Bappeda menetapkan tujuan yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun ke depan
sebagai berikut : Mewujudkan Rencana Pembangunan Daerah yang Holistik,
Tematik, Spasial dan Integratif.

4.2.2 Sasaran JAMBI


Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah EMAS
dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih
pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran disertai
dengan rencana tingkat capaian untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan.
Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan
secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam
rencana strategis. Adapun sasaran yang akan dicapai Bappeda Provinsi Jambi
pada tahun 2016-2021 adalah : Meningkatnya kualitas Perencanaan yang
parstipatif, selaras dan berdampak.

Pada tabel 4.1 di bawah ini dapat dilihat keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,
Indikator Sasaran dan Target Kinerja Sasaran Bappeda Provinsi Jambi Tahun
2016-2021.

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 68
Rencana Strategis 2016 - 2021

Tabel 4.1. Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan BAPPEDA Provinsi Jambi

Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran


Mewujudkan Rencana Terwujudnya Rencana Meningkatnya kualitas 1. Persentase usulan pada musrenbang yang
Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah Perencanaan yang terakomodir dalam perencanaan tahunan.
yang berkualitas yang Holistik, Tematik, parstipatif, selaras dan
Spasial dan Integratif. berdampak
2. Persentase capaian sasaran strategis tahunan.

3. Persentase capaian sasaran strategis jangka


menengah.

JAMBI
EMAS

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 70
Rencana Strategis 2016 - 2021

4.3 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAPPEDA


4.3.1 Strategi

Faktor-faktor kunci keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi


organisasi dalam rangka pencapaian sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi
secara efektif dan efisien. Untuk mencapai hasil yang konsisten dengan visi dan
misi yang telah ditetapkan serta permasalahan utama yang telah teridentifikasi,
maka diperlukan suatu strategi organisasi yang menjelaskan tentang pemikiran
konseptual, analitis, realistis dan komprehensif tentang berbagai langkah yang
diperlukan untuk mencapai atau mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan sebelumnya.

Uraian tentang faktor-faktor kunci keberhasilan ini dimulai dengan melakukan


identifikasi terhadap permasalahan utama yang ada, studi organisasi serta
mencari solusinya dengan cara melaksanakan strategi untuk menanggulanginya.
Strategi didefinisikan sebagai suatu proses dimana misi dan tujuan dasar
organisasi disusun dengan menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan. JAMBI
EMAS

Sesuai dengan visi, misi dan tujuan Bappeda Provinsi Jambi 2016-2021 dalam
rangka mewujudkan keberhasilan pembangunan Provinsi Jambi diperlukan
suatu rencana pembangunan yang berkualitas serta kebijakan pembangunan
lainnya yang akan mendukung pencapaian tujuan pembangunan, maka strategi
yang akan dilakukan dalam periode 2016-2021 adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas rencana pembangunan daerah dengan
menyelenggarakan forum Musyawarah Perencanan Pembangunan Daerah,
forum Satuan Kerja Perangkat Daerah, Focus Group Discussion dan
Konsultasi publik yang menjadi sarana penyelerasan rencana kegiatan-
kegiatan pembangunan
2. Peningkatan kualitas evaluasi dan pengendalian pelaksanaan rencana
pembangunan dengan melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pembangunan serta review terhadap dokumen perencaaan
yang telah ditetapkan
BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 71
Rencana Strategis 2016 - 2021

4.3.2 Kebijakan

Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah


ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau
petunjuk dalam pengembangan maupun pelaksanaan program/kegiatan guna
tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan Sasaran, Tujuan
serta Visi dan Misi dari suatu Institusi.

Arah kebijakan yang akan dilaksanakan Bappeda Provinsi Jambi pada tahun
2016-2021 adalah :
1. Meningkatkan fungsi koordinasi, sinkronisasi, pembinaan dan sinergitas
dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan daerah.
2. Meningkatkan kulitas pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
pembangunan serta review terhadap dokumen perencaaan yang telah
ditetapkan.
Pada tabel 4.2 di bawah ini dapat dilihat keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,
JAMBI
Strategi dan Arah Kebijakan Bappeda Provinsi Jambi Tahun 2016-2021.
EMAS

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 72
Rencana Strategis 2016 - 2021

Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Bappeda Provinsi Jambi Tahun 2016-2021

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan


Terwujudnya Rencana Meningkatnya kualitas Peningkatan kualitas rencana pembangunan Meningkatkan fungsi koordinasi, sinkronisasi,
Pembangunan Daerah yang Holistik, Perencanaan yang daerah dengan menyelenggarakan forum pembinaan dan sinergitas dengan melibatkan
Tematik, Spasial dan Integratif. parstipatif, selaras dan Musrenbangda, forum SKPD, FGD dan Konsultasi seluruh pemangku kepentingan daerah.
berdampak publik yang menjadi sarana penyelerasan rencana
kegiatan-kegiatan pembangunan

Peningkatan kualitas evaluasi dan pengendalian Meningkatkan kualitas hasil evaluasi kebijakan bagi
pelaksanaan rencana pembangunan dengan perencanaan pembangunan dan perumusan
melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi kebijakan penyelesaian permasalahan
pelaksanaan pembangunan serta review terhadap pembangunan daerah
dokumen perencaaan yang telah ditetapkan

JAMBI
EMAS

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 73
Rencana Strategis 2016 - 2021

Bab V
Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

5.1. PROGRAM DAN KEGIATAN


Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk
mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi
pemerintah maupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat guna
mencapai sasaran tertentu. Disamping itu sesuai dengan perkembangan dan
tuntutan kedepan, dengan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jambi tahun 2016-2021, maka untuk
Rencana Strategik Bappeda Tahun 2016-2021, program dan kegiatan yang
akan dilaksanakan adalah :

A. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (9 kegiatan)


1 Kegiatan Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
2 Kegiatan Penatausahaan Keuangan
3 Kegiatan Penyediaan jasa kebersihan kantor
Jambi
4 Kegiatan Penyediaan alat tulis kantor EMAS
5 Kegiatan Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
6 Kegiatan Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
7 Kegiatan Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
8 Kegiatan Penyediaan makanan dan minuman
9 Kegiatan Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (6 Kegiatan)
1 Kegiatan pengadaan Kendaraan dinas/operasional
2 Kegiatan Pengadaan perlengkapan gedung kantor
3 Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
4 Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
5 Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala Generator Listrik Kantor
6 Kegiatan Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
C. Program Peningkatan Disiplin Aparatur (1 Kegiatan)
1 Kegiatan Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 74
Rencana Strategis 2016 - 2021

D. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (2 Kegiatan)


1 Kegiatan Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis
2 Kegiatan Peningkatan Kemampuan Aparatur Perencana
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
E.
dan Keuangan (3 Kegiatan)
Kegiatan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
1
SKPD
Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD serta Pengembangan Data dan
2
Informasi
3 Kegiatan Penataan Aset Bappeda Prov. Jambi
F. Program Pengembangan Data dan Informasi (3 Kegiatan)
1 Pelayanan Publikasi Pembangunan
2 Pengembangan Data dan Informasi serta Penjaringan Aspirasi Masyarakat
3 Pengembangan Sistem dan Pemeliharaan Data dan Informasi
G. Perencanaan Pembangunan Daerah (13 Kegiatan)
Kegiatan Penyusunan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah dan Monev
1
Pelaksanaan
2 Pemantapan Perencanaan Pembangunan Daerah
3 Pemantapan dan Evaluasi Perencanaan Jangka Menengah dan Jangka Panjang
4 Kegiatan Koordinasi Perencanaan Bidang Pengembangan Ekonomi
5 Koordinasi dan Perencanaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Jambi
Kegiatan Perencanaan dan Koordinasi bidang Sumber Daya Manusia dan EMAS
6
Pemerintahan
7 Kegiatan Perencanaan dan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
8 Perencanaan dan Koordinasi Program Sosial Budaya
9 Perencanaan, Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Kerjasama Daerah
10 Evaluasi Kerjasama Pembangunan
11 Penyusunan Perencanaan Sarana Prasarana dan Tata Ruang
12 Koordinasi Perencanaan Sarana Prasarana dan Tata Ruang
13 Evaluasi Perencanaan dan Pelaksanaan Sarana Prasarana dan Tata Ruang

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 75
Rencana Strategis 2016 - 2021

Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
BAPPEDA Provinsi Jambi 2016-2021
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Data Capaian Kondisi Kinerja pada
Program (Out pada tahun Akhir Periode Restra
Program / Kegiatan 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Come) dan Kegiatan awal
(Out Put) perencanaan
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Program Pelayanan Persentase pelayanan
Administrasi administrasi 100% 31% 4,648,900 63% 5,113,790 94% 5,625,168 100% 6,187,685 100% 6,806,454 100% 7,487,099 100% 35,869,096
Perkantoran perkantoran
Kegiatan Penyediaan Periode pembayaran
Jasa Komunikasi, rekening (bulan)
12 bulan 1 Tahun 376,800 1 Tahun 414,480 12 bulan 455,928 12 bulan 501,521 12 bulan 551,673 12 bulan 606,840 12 bulan 2,907,242
Sumberdaya Air dan
Listrik
Kegiatan Penatausahaan Realisasi serapan 94%
Keuangan 97% 161,875 97% 178,062 97% 195,869 97% 215,455 97% 237,001 97% 260,701 98% 1,248,963
anggaran
Kegiatan Penyediaan Periode pemakaian 12 bulan
Jasa Kebersihan Kantor jasa kebersihan 12 bulan 195,000 12 bulan 214,500 12 bulan 235,950 12 bulan 259,545 12 bulan 285,500 12 bulan 314,049 12 bulan 1,504,544
kantor (bulan)
Kegiatan Penyediaan alat Tersedianya Alat Tulis
100% 100% 72,163 100% 79,379 100% 87,317 100% 96,049 100% 105,654 100% 116,219 100% 556,782
tulis kantor Kantor
Kegiatan Penyediaan Jumlah barang cetakan
barang cetakan dan dan penggandaan 13 jenis 14 jenis 84,300 13 jenis 92,730 13 jenis 102,003 13 jenis 112,203 13 jenis 123,424 13 jenis 135,766 13 jenis 650,426
Penggandaan
Kegiatan Penyediaan Tersedianya
komponen instalasi Penerangan Kantor
12 bulan 12 bulan 34,158 12 bulan 37,574 12 bulan 41,331 12 bulan 45,464 12 bulan 50,011 12 bulan 55,012 12 bulan 263,550
listrik/ penerangan
bangunan kantor
Kegiatan Penyediaan Jumlah bahan bacaan
bahan bacaan dan dan peraturan
3 Jenis 3 jenis 649,348 3 jenis 714,282 3 jenis 785,711 3 jenis 864,282 3 jenis 950,710 3 jenis 1,045,781 3 jenis 5,010,113
peraturan perundang- perundang-undangan
undangan (jenis)
Kegiatan Penyediaan Terselenggaranya
makanan dan minuman Rapat-Rapat 12 bulan 1 Tahun 124,840 12 kali 137,324 12 kali 151,056 12 kali 166,162 12 kali 182,778 12 kali 201,056 12 kali 963,217
Koordinasi
Kegiatan Rapat-rapat Keikutsertaan
koordinasi dan konsultasi /terlaksananya
ke luar daerah koordinasi/konsolidasi
12 bulan 12 bulan 2,950,416 12 bulan 3,245,458 12 bulan 3,570,004 12 bulan 3,927,004 12 bulan 4,319,704 12 bulan 4,751,675 12 bulan 22,764,260
/konfirmasi/konsultasi
ke Pusat dan daerah
lainnya
Program Peningkatan Persentase
Sarana dan Prasarana Peningkatan Sarana
100% 100% 801,169 100% 881,286 100% 969,414 100% 1,066,356 100% 1,172,991 100% 1,290,291 100% 6,181,507
Aparatur dan Prasarana
Aparatur
Kegiatan Pengadaan jumlah jenis peralatan
perlengkapan gedung dan perlengkapan 3 Jenis 3 jenis 15,000 3 jenis 16,500 3 jenis 18,150 4 jenis 19,965 4 jenis 21,962 4 jenis 24,158 4 jenis 115,734

Jambi
kantor kantor
Kegiatan Pemeliharaan Jumlah kendaraan
rutin/berkala kendaraan dinas/ operasional

EMAS
31 Unit 3 jenis 24,300 3 jenis 26,730 3 jenis 29,403 3 jenis 32,343 3 jenis 35,578 3 jenis 39,135 3 jenis 187,489
dinas /operasional yang direhab sedang/
berat
Kegiatan Pemeliharaan Tersedianya 1 paket
rutin/berkala peralatan Perlengkapan Gedung 33 unit 405,719 31 unit 446,291 31 unit 490,920 31 unit 540,013 31 unit 594,014 31 unit 653,415 31 unit 3,130,373
gedung kantor Kantor
Kegiatan Pemeliharaan Jumlah Generator
rutin/berkala Generator Listrik yang 1 unit 1 unit 20,000 1 unit 22,000 1 unit 24,200 1 unit 26,620 1 unit 29,282 1 unit 32,210 1 unit 154,312
Listrik Kantor terpelihara

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 76
Rencana Strategis 2016 - 2021

Program peningkatan Persentase PNS yang


Disiplin Aparatur disiplin (Jumlah PNS
100% 100% 25,000 100% 27,500 100% 30,250 100% 33,275 100% 36,603 100% 40,263 100% 192,890
yang disiplin/jumlah
PNS*100%)
Kegiatan Pengadaan Jumlah pengadaan
pakaian dinas beserta pakaian dinas beserta 114 orang 114 orang 311,150 115 orang 342,264 116 376,491 116 414,140 117 455,554 120 501,109 2,400,708
perlengkapannya perlengkapannya
Program peningkatan Terwujudnya
Kapasitas Sumber Daya peningkatan
Aparatur manajemen program,
SDM aparatur untuk 17,8% 31% 757,928 63% 833,720 94% 917,092 100% 1,008,802 100% 1,109,682 100% 1,220,650 100% 5,847,873
mendukung
kelancaran tugas dan
fungsi SKPD
Kursus, Pelatihan, Jumlah PNS yang
Sosialisasi Dan mengikuti Kursus,
72 Orang 72 Orang 460,000 72 Orang 506,000 72 Orang 556,600 72 Orang 612,260 72 Orang 673,486 72 Orang 740,835 72 Orang 3,549,181
Bimbingan Teknis Pelatihan, Sosialisasi
Dan Bimbingan Teknis
Kegiatan Peningkatan Jumlah PNS yang
Kemampuan Aparatur memahami 102 104
104 Orang 96 orang 225,928 98 orang 248,520 273,372 300,710 104 orang 330,780 106 orang 363,858 110 orang 1,743,168
Perencana penyusunan orang orang
perencanaan
Jumlah Tenaga
Fungsional perencana
yang melakukan 9 orang 10 orang 72,000 12 orang 79,200 14 orang 87,120 16 orang 95,832 18 orang 105,415 20 orang 115,957 20 orang 555,524
analisis dokumen
perencanaan
Program Penyusunan Nilai SAKIP dan
Rencana Program dan Perersentase Nilai A dan A dan A dan A dan A dan A dan A dan
A dan 100% 593,673 612,795 632,623 653,190 674,532 696,690 3,863,503
Kegiatan, Evaluasi dan asset yang tercatat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pelaporan SKPD
Penyusunan Laporan Jumlah Dokumen
10 10 8 8 8 8 8 50
Capaian Kinerja Dan Laporan Kegiatan
Dokumen/ Dokumen 574,923 Dokumen 592,170 Dokumen 609,935 Dokumen 628,234 Dokumen 647,081 Dokumen 666,493 Dokumen 3,718,836
Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
laporan / laporan / laporan / laporan / laporan / laporan / laporan / laporan
SKPD
Penataan Aset Bappeda Jumlah Dokumen Asset
1 1 1 1 1 1 6
Provinsi Jambi Bappeda Tahunan 6 Dokumen 18,750 20,625 22,688 24,956 27,452 30,197 144,668
Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen

Program Persentase
Pengembangan Ketersediaan data dan
Data/Informasi informasi 75% 80% 1,377,578 85% 1,515,336 90% 1,666,869 95% 1,833,556 100% 2,016,912 100% 2,218,603 100% 10,628,853
Pembangunan Pembangunan

Pelayanan Publikasi Frekuensi Publikasi


5 kali 5 kali 726,884 5 kali 799,572 5 kali 879,529 5 kali 967,482 5 kali 1,064,231 5 kali 1,170,654 30 kali 5,608,352
Pembangunan Data Pembangunan
Pengembangan Data dan Jumlah kelompok data
Informasi serta dan Informasi 8 kelompok
8 8 8 8 Jambi 8 8 8
Penjaringan Aspirasi
Masyarakat
perencanaan
pembangunan
data
kelompok
data
323,000 kelompok
data
355,300 kelompok
data
390,830
EMAS429,913
kelompok
data
kelompok
data
472,904 kelompok
data
520,195 kelompok
data
2,492,142

Pengembangan Sistem Jumlah Sistem dan


dan Pemeliharaan Data Aplikasi yang
2 Aplikasi 4 aplikasi 327,694 8 aplikasi 360,463 8 aplikasi 396,510 8 aplikasi 436,161 8 aplikasi 479,777 8 aplikasi 527,754 8 aplikasi 2,528,359
dan Informasi dikembang dan
dipelihara

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 77
Rencana Strategis 2016 - 2021

Program Perencanaan Persentase


Pembangunan Daerah kesesuaian
pencapaian sasaran
85.66% 87% 2,828,389 89% 1,695,826 92% 2,115,409 95% 2,051,950 96% 2,257,145 97% 2,982,860 97% 13,931,580
jangka menengah
daerah dengan
realisasi tahunan
Persentase
Pelaksanaan
95% 98% 2,828,389 99% 100% 250,000 - - - 100% 500,000 100% 3,578,389
Perencanaan Tahunan
Daerah
Kegiatan Koordinasi Jumlah Dokumen
Penyusunan evaluasi Evaluasi
rencana pembangunan Pembangunan Daerah
7 3 3 3 3 3 22
Daerah dan Monev 22 dokumen 628,464 691,310 760,441 836,485 920,134 1,012,147 4,848,981
Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen
Pelaksanaan
Perencanaan
Pembangunan Daerah
Pemantapan Jumlah Dokumen
Perencanaan Perencanaan 9 6 6 6 6 6 39
39 dokumen 913,197 1,004,516 1,104,968 1,215,465 1,337,011 1,470,712 7,045,870
Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen
Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah
Pemantapan Jumlah Dokumen
Perencanaan Jangka Perencanaan Jangka 2 1 2 5
2 dokumen 1,286,729 - 0 250,000 - - - - 500,000 2,036,729
Menengah dan Jangka Menengah dan Jangka Dokumen Dokumen Dokumen dokumen
Panjang Panjang
Program Perencanaan Presentase
Pembangunan Ekonomi Kesesuaian
Pencapaian Sasaran
Rencana Jangka 88,64 % 90% 1,115,079 90% 1,226,587 92% 1,349,246 94% 1,484,170 96% 1,632,587 98% 1,795,846 98% 8,603,515
Menengah dengan
Realisasi Tahunan
Bidang Ekonomi
Koordinasi Perencanaan Jumlah Dokumen 19 Dokumen
Bidang Pengembangan Perencanaan Bidang 22
2 Dokumen 403,229 4 Dokumen 443,552 4 Dokumen 487,907 4 Dokumen 536,698 4 Dokumen 590,368 4 Dokumen 649,404 3,111,158
Ekonomi Pengembangan Ekonomi Dokumen

Koordinasi dan perencanaan Jumlah Dokumen 21 Dokumen


pertanian, SDA dan LH Perencanaan Pertanian, 24
4 Dokumen 711,850 4 Dokumen 783,035 4 Dokumen 861,339 4 Dokumen 947,472 4 Dokumen 1,042,220 4 Dokumen 1,146,442 5,492,357
SDA dan LH Dokumen

Program perencanaan Presentase


Bidang Sosial dan Kesesuaian
Budaya Pencapaian Sasaran
Rencana Jangka 85.17% 87% 1,154,826 89% 1,270,309 92% 1,397,339 94% 1,537,073 95% 1,690,781 96% 1,859,859 96% 8,910,187
Menengah dengan
Realisasi Tahunan di
Bidang Sosial Budaya
Perencanaan dan Koordinasi Jumlah Dokumen
Bidang SDM dan
Pemerintahan
Perencanaan dan
Koordinasi SDM dan
14 Dokumen 4 Dokumen 356,376 2 Dokumen 392,014 2 Dokumen 431,215 2 Dokumen Jambi474,336 2 Dokumen 521,770 4 Dokumen 573,947
16
Dokumen
2,749,658
Pemerintahan
Perencanaan dan Koordinasi Jumlah Dokumen EMAS
Penanggulangan Kemiskinan Perencanaan 17
Daerah Penanggulangan
34 Dokumen 2 Dokumen 503,170 3 Dokumen 553,487 3 Dokumen 608,836 3 Dokumen 669,719 3 Dokumen 736,691 3 Dokumen 810,360 3,882,263
Dolkumen
Kemiskinan Daerah
Perencanaan dan Koordinasi Jumlah Dokumen
11
Program Sosial Budaya Perencanaan Sosial 17 Dokumen 1 Dokumen 295,280 2 Dokumen 324,808 2 Dokumen 357,289 2 Dokumen 393,018 2 Dokumen 432,319 2 Dokumen 475,551 2,278,265
Dokumen
Budaya

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 78
Rencana Strategis 2016 - 2021

Program perencaan Presentase


Sarana Prasarana, Tata Kesesuaian
Ruang dan Kerjasama Pencapaian Sasaran
Pembangunan Rencana Jangka
86.60% 87% 1,433,264 89% 1,576,590 92% 1,734,249 93% 1,907,674 94% 2,098,442 95% 2,308,286 95% 11,058,506
Menengah dengan
Realisasi Tahunan di
Bidang Sarana
Prasarana
Perencanaan, Koordinasi Jumlah Dokumen 2 Dokumen
dan Fasilitas Pengembangan Perencanaan
Kerjasama Daerah Pengembangan Kerjsama
2 Dokumen 335,336 1 Dokumen 368,870 1 Dokumen 405,757 1 Dokumen 446,332 1 Dokumen 490,965 1 Dokumen 540,062 5 dokumen 2,587,322
Daerah
Evaluasi Kerjasama Jumlah Laporan Evaluasi
Pembangunan Pengembangan Kerjsama 7 Laporan 1 Laporan 50,000 1 Laporan 55,000 1 Laporan 60,500 1 Laporan 66,550 1 Laporan 73,205 1 Laporan 80,526 6 laporan 385,781
Daerah
Penyusunan Perencanaan Jumlah Dokumen
12
Sarana Prasarana dan Tata Perencanaan Sarana 12 dokumen 4 Dokumen 853,528 2Dokumen 938,881 2 Dokumen 1,032,769 1 Dokumen 1,136,046 1 Dokumen 1,249,650 2 Dokumen 1,374,615 6,585,489
dokumen
Ruang Prasarana dan Tata Ruang
Koordinasi Perencanaan Jumlah Laporan
Sarana Prasarana dan Tata Koordinasi Perencanaan
Ruang Sarana Prasarana dan
1 laporan 1 Laporan 105,000 1 Laporan 115,500 1 Laporan 127,050 1 Laporan 139,755 1 Laporan 153,731 1 Laporan 169,104 7 laporan 810,139
Tata Ruang
Evaluasi Perencanaan dan Jumlah Laporan Evaluasi
Pelaksanaan Sarana Perencanaan dan
Prasarana danTata Ruang Pelaksanaan Sarana 1 laporan 1 Laporan 89,400 1 Laporan 98,340 1 Laporan 108,174 1 Laporan 118,991 1 Laporan 130,891 1 Laporan 143,980 7 laporan 689,776
Prasarana danTata Ruang

Jambi
EMAS

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 79
Rencana Strategis 2016 - 2021

Bab VI
Indikator Kinerja yang Mengacu Pada Sasaran dan
Tujuan RPJMD serta Pendanaan Indikatif

Dokumen Rencana strategis Bappeda Provinsi Jambi 2016-2021 diharapkan


mampu memberikan arah perencanaan pembangunan agar mampu menjawab
tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global. Dengan pendekatan
perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat
menyelaraskan visi dan misi dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi
dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerja.

Secara substansi Perencanaan strategis Bappeda Provinsi Jambi tahun 2016-


2021 merupakan penjabaran dari program RPJM Daerah Provinsi Jambi. Selain
itu, sesuai dengan tupoksi Bappeda harus dapat menyusun program-program
lintas sektor dan lintas wilayah serta program strategis yang merupakan isu
daerah/regional dan nasional.

Jambi
Dalam pelaksanaannya diharapkan dapat terwujud komitmen dan EMAS
pengembangan potensi yang ada dalam mendukung arahan visi, misi serta
tujuan yang ditetapkan melalui Renstra Bappeda Provinsi Jambi. Dengan
demikian program-program yang dihasilkan dan dilaksanakan, terasa dapat
menjembatani penyusunan program satuan kerja lain dan masyarakat sebagai
sasaran akhirnya terasa diayomi.

Pada akhirnya, perlu diperhatikan bahwa berhasil tidaknya suatu perencanaan


bukan hanya dari tersedianya suatu dokumen dan rumusan perencanaan
semata, tetapi ditentukan dari implementasi serta fase evaluasi yang sistematis
terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan Bappeda Provinsi Jambi.

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 80
Rencana Strategis 2016 - 2021

Tabel 6.1. Indikator Kinerja Bappeda Provinsi Jambi yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi Jambi
Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja
pada Awal Periode Target Kinerja Sasaran pada Akhir
No. Indikator Kinerja Daerah RPJMD Tahun ke 0 Periode RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Penanggung jawab

1 Persentase usulan pada musrenbang yang


terakomodir dalam perencanaan tahunan.
62 65 70 76 82 87 95 95

2 Persentase capaian sasaran strategis tahunan.


88.64 90 91 92 94 96 98 98

3 Persentase capaian sasaran strategis jangka


menengah.
85.17 20 40 60 80 90 98 98

Jambi
EMAS

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 81
Rencana Strategis 2016 - 2021

Bab VII
Penutup

Penyusunan Dokumen Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan


Provinsi Jambi Tahun 2016 – 2021 merupakan pedoman dan arahan bagi
masing-masing bidang dan subbidang/subbagian dalam pelaksanaan
perencanaan pembangunan di Provinsi Jambi sesuai dengan posisi dan peran
yang diemban, dan dengan berpedoman kepada RPJMD Provinsi Jambi 2016 -
2021. Renstra SKPD ini akan menjadi dasar dalam Penyusunan Renja dan
RKPD serta digunakan sebagai instrumen evaluasi penyelenggaraan
pemerintahan daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing
SKPD.

Keberhasilan pelaksanaan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah


Jambi
Lingkup Pemerintah Provinsi Jambi Tahun 2016 – 2021 tentunya akan dapat
EMAS
diwujudkan dengan dukungan dari seluruh stakeholder yang ada, kerjasama
yang kuat antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota,
komitmen dan dukungan DPRD Provinsi Jambi, serta kerjasama dengan
perguruan tinggi, pihak swasta, LSM dan masyarakat.

GUBERNUR JAMBI,

H. ZUMI ZOLA ZULKIFLI

BAPPEDA PROVINSI JAMBI | Jl. RM. Nur Atmadibrata No. 1 Telanaipura-Kota Jambi 82

Anda mungkin juga menyukai