Anda di halaman 1dari 9

FORMULASI KEBIJAKAN

DOSEN PENGAMPU :

SITI HIDAYATUL JUMAAH, S.IP,.M.IP

OLEH :

ARRY MAZARKI

NIM: 220.0049

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI MATARAM
MATARAM 2022/2023

1
A. KAJIAN TEORI
1. Gambar Dan Cara Kerja Formulasi Kebijakan Di Kota Mataram
Penyusunan RPJMD Kota Mataram Tahun 2016-2021 jika dirunut berdasarkan
proses penyusunan secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut:

Berdasarkan tahapan yang telah dilakukan dalam penyusunan RPJMD Kota Mataram
Tahun 2016-2021 tersebut serta merujuk pada ketentuan-ketentuan tentang perencanaan
pembangunan daerah, secara jelas menunjukan bahwa RPJMD memiliki nilai-nilai
strategis dan politis, yaitu:
1. RPJMD Kota Mataram Tahun 2016-2021 merupakan media untuk
mengimplementasikan janji Kepala Daerah terpilih yang telah disampaikan pada
saat kampanye kepada seluruh masyarakat;
2. RPJMD Kota Mataram Tahun 2016-2021 merupakan pedoman pembangunan
selama 5 (lima) tahun;
3. RPJMD Kota Mataram Tahun 2016-2021 merupakan pedoman penyusunan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD);
4. RPJMD Kota Mataram Tahun 2016-2021 merupakan alat atau instrument
pengendalian bagi satuan pengawas internal (SPI) dan Bappeda;

2
5. RPJMD Kota Mataram Tahun 2016-2021 merupakan instrument untuk mengukur
tingkat pencapaian kinerja kepala SKPD selama 5 (lima) tahun;
6. RPJMD Kota Mataram Tahun 2016-2021 merupakan pedoman bagi daerah dalam
penyusunan Rencana Pembangunan Daerah yang selaras dengan Provinsi;
7. RPJMD Kota Mataram Tahun 2016-2021 merupakan pedoman penilaian
keberhasilan Pemerintah Daerah sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 6
tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
Penyusunan RPJMD Kota Mataram berpedoman pada RTRW Kota Mataram yaitu
dengan menyelaraskan pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dan
program pembangunan jangka menengah daerah dengan pemanfaatan struktur dan
pola ruang Kabupaten/Kota. Penyusunan RPJMD memperhatikan dan
mempertimbangkan berbagai pola dan struktur tata ruang yang telah ditetapkan
dalam Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Mataram Tahun 2011-2031, sebagai acuan untuk
mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program pembangunan yang berkaitan
dengan pemanfaatan ruang kota.
8. Penelaahan rencana tata ruang bertujuan untuk melihat kerangka pemanfaatan ruang
daerah dalam 5 (lima) tahun mendatang yang asumsi- asumsinya, meliputi: 1)
Struktur ruang dalam susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan
prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi
masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional; 2) Distribusi
peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk
fungsi lindung dan fungsi budidaya; dan 3) Pemanfaatan ruang melalui program
yang disusun dalam rangka mewujudkan rencana tata ruang yang bersifat indikatif,
melalui sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan baik di pusat maupun di
daerah secara terpadu.
9. Dalam menyusun RPJMD ini juga selain berpedoman pada RTRW Kota Mataram,
juga perlu memperhatikan RTRW Provinsi NTB dan Kabupaten sekitarnya, guna
tercipta sinkronisasi dan sinergi pembangunan jangkamenengah daerah antar
kabupaten/kota serta keterpaduan struktur dan pola ruang kabupaten/kota lainnya,
terutama yang berdekatan atau yang ditetapkan sebagai satu kesatuan wilayah

3
pembangunan kabupaten/ kota, dan atau yang memiliki hubungan keterkaitan atau
pengaruh dalam pelaksanaan pembangunan daerah.
B. HASIL ANALISIS FORMULASI KEBIJAKAN
Berdasarkan Pasal 85 Ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah, yang pada pokoknya mengamanatkan Renstra Perangkat Daerah disusun sesuai
tugas dan fungsi Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJMD dan bersifat
indikatif.
RPJMD Kota Mataram Tahun 2016-2021 menjadi pedoman dalam penyusunan
Renstra Perangkat Daerah dalam waktu 5 (lima) tahun. Renstra Perangkat Daerah
merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan
teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan
setiap urusan bidang dan/atau fungsi
pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan, yang disusun oleh setiap
Perangkat Daerah di bawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Kota Mataram.
Visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan dalam Renstra Perangkat Daerah
dirumuskan dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program yang ditetapkan
dalam RPJMD. Visi Perangkat Daerah merupakan keadaan yang ingin diwujudkan
Perangkat Daerah pada akhir periode Renstra Perangkat Daerah, sesuai dengan tugas dan
fungsi yang sejalan dengan pernyataan visi kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam
RPJMD.
Perumusan rancangan Renstra Perangkat Daerah merupakan proses yang tidak
terpisahkan dan dilakukan bersamaan dengan tahap perumusan rancangan awal RPJMD.
Penyusunan rancangan akhir Renstra Perangkat Daerah merupakan penyempurnaan
rancangan Renstra Perangkat Daerah, yang berpedoman pada RPJMD yang telah
ditetapkan dengan peraturan daerah. Penyempurnaan rancangan Renstra Perangkat
Daerah tersebut bertujuan untuk mempertajam visi dan misi serta menyelaraskan tujuan,
strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah sesuai dengan tugas dan
fungsi Perangkat Daerah yang ditetapkan dalam RPJMD.

4
Sebagai subsistem, maka berbagai dokumen perencanaan yang berkaitan dengan
RPJMD Kota Mataram Tahun 2016-2021 juga perlu ditelaah baik dokumen pada level
nasional, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten/Kota di sekitar Kota Mataram,
yaitu:
1. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
2. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat;
3. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Mataram;
4. Rencana Tata Ruang Wilayah dan RPJMD wilayah sekitar Kota Mataram seperti
Kabupaten Lombok Barat;
5. Dokumen terkait lainnya (yang bersifat perencanaan sektoral).

C. PENUTUP
1. KESIMPULAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram
Tahun 2016-2021, sebagai penjabaran Visi, Misi, dan Program Walikota/Wakil
Walikota Mataram, disusun melalui pendekatan teknokratik yaitu proses persiapan
penyusunan yang dilaksanakan oleh aparatur Pemerintah Kota Mataram; top-down
bottom-up yaitu metode penyusunan yang saling berkaitan antara rancangan RPJMD
dengan rancangan Rencana Strategis Perangkat Daerah; pendekatan partisipatif
dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders yaitu melalui proses Jaring
Asmara, Konsultasi Publik, Focus Group Discussion (FGD)/Diskusi Tematik,
Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) atau yang dikenal dengan
Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM); serta pendekatan politis,
yaitu proses penetapan di dalam kerangka penetapan RPJMD sebagai Peraturan
Daerah.
Untuk menjamin pencapaian visi, misi, program yang telah di susun sebagai
wujud komitmen untuk memberikan pengabdian yang terbaik bagi masyarakat Kota
Mataram, pelaksanaan RPJMD Kota Mataram Tahun 2016-2021 menjadi
tanggungjawab bersama di antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan
masyarakat dengan berikhtiar untuk melanjutkan keberhasilan pembangunan yang

5
merupakan upaya mendasar untuk “memuliakan kehidupan manusia” yang ada di
Kota Mataram dalam Komitmen “MATARAM untuk SEMUA”.
Dengan dukungan berbagai pihak, khususnya warga masyarakat Kota Mataram.
Keberhasilan pencapaian RPJMD ini akan dilakukan secara bertahap melalui target
capaian pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan melalui upaya yang
sungguh-sungguh dengan prinsip kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja
ikhlas yang akumulasinya adalah Terwujudnya Masyarakat Kota Mataram yang
Maju, Religius dan Berbudaya.

2. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas bahwa, peneliti dikemukakan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Sasaran Pembangunan Kota Mataram berdasarkan RPJMN 2010-2014; meliputi
indikator pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, pengangguran, angka kematian bayi,
rata-rata lama sekolah, angka harapan hidup dan angka pendapatan per kapita;
2. Tujuan pembangunan Sustainable Development Goals (SDGs).
Dengan asumsi pencapaian pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan,
pengurangan pengangguran dan peningkatan pendapatan per kapita yang dalam
implementasinya sangat tergantung kepada kebijakan nasional, menyangkut
kebijakan fiskal maupun moneter serta investasi, maka penetapan angka indikator
turunan harus mengakomodasikan target RPJM Nasional dan RPJM Propinsi selaku
wakil pemerintah pusat di daerah.
Pertimbangan aspek-aspek regional dan permasalahan keotonomian layak
dikemukakan sebagai materi bahasan dalam upaya pencapaian optimum sasaran
pembangunan Kota Mataram yang ditetapkan. Meskipun demikian, mengingat
kemampuan realisasi pencapaian target indikator daerah sangat dipengaruhi.
kemampuan fiskal daerah dan program pembangunan prioritas, serta ketersediaan
ruang fiskal daerah, dengan demikian Sasaran Pembangunan Kota Mataram
ditetapkan dengan kisaran skala antara target RPJMN dan target berdasarkan
rekomendasi BPS yang mempertimbangkan aspek-aspek tersebut di atas.

6
Penguatan peran pemerintah daerah dalam menyusun tata kelola pemerintahan di
lingkup daerahnya adalah salah satu pemetaan potensi dan pendalaman peran (role
position) pemerintahan daerah sebagai pihak yang memiliki nilai strategis dalam
menjalankan pembangunan manusia. Otonomi daerah adalah sebuah konsep besar
yang memberikan ruang inovasi bagi daerah otonom (Kabupaten/Kota) untuk
mengenali, menggali dan memberikan ciri unik pada potensi daerah nya masing-
masing. Bertitik tolak dari peran dasar pemerintah daerah tersebut, maka perlu
dirumuskan langkah-langkah strategis yang mampu mengusung isu isu sentral daerah
kedalam sebuah langkah kebijakan daerah. Isu isu sentral sektoral yang diusung
instansi pusat harus mampu diterjemahkan secara menyeluruh dengan tidak
meninggalkan isu isu lokal.
Sebagai sebuah daerah otonom, Kota Mataram diwajibkan menetapkan target- target
capaian dari indikator-indikator yang disepakati bersama antara pemerintah kota
dengan para pemangku kepentingan di Kota Mataram. Target pencapaian ini adalah
sebuah kunci kinerja yang pada akhirnya menjadi ukuran efektivitas dan efisiensi
sebuah tata kelola pemerintahan secara umum yang sasaran utamanya adalah
pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui ketersediaan pelayanan publik.
Target capaian indikator kinerja daerah yang menggambarkan kinerja pemerintah
daerah secara umum dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah

7
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrozzaq Hasibuan, dkk. 2019. Smart City, Konsep Kota Cerdas Sebagai Alternatif
Penyelesaian Masalah Perkotaan Kabupaten/ Kota, di Kota-Kota Besar Provinsi
Sumatera Utara. Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 2, Januari 2019

Annisa Maharani, 2019. Implementasi Kebijakan Smart City Untuk Memajukan


Pariwisata di Kabupaten Purwakarta. Jurusan Politik Dan Kewarganegaraan
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri SemarangRiyadi, 2004, Perencanaan
Pembangunan Daerah :Strategi menggali potensi dalammewujudkan Otonomi
Daerah. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

BPS. (2020). Mataram Dalam Angka : Badan Pusat Statistik Kota Mataram

Bungin, Burhan, 2015. Metode Penelitian Sosial dan Ekonomi, Penerbit


PRENADAMEDIA, Jakarta, 2015.

Caragliu, Del Bo, & Nijkamp. 2009. SMART CITY IN UROPE, Serie Research
Memoranda 0048 (VU University Amsterdam, Faculty of Economics, Business
Administration and Econometrics).

Camp, W. G. 2001. Formulating and evaluating theoretical frameworks for career and
technical education research. Journal of Vocational Education Research, 26(1).

Cohen, Boyd. (2014). What exactly a Smart City? http://www.boydcohen.com/smartci


ties.h tml Detra Pratama, 2019. Perkembangan Smart City Di Kota Surabaya
Tahun 2013-2018 2019 TesisMagister Perencanaan Wilayah Dan Kota, UGM

Virginia Barba-Sánchez, at all. 2019. Smart Cities as A Source for Entrepreneurial


Portunities: Evidence for Spain Enrique AriasAntúnezb, Luis Orozco-Barbosaba
Department of Business Science, University of Castilla-La Mancha, Albacete,
Spain.

8
Enbysk , Liz and Research Director Christopher Williams (ed). 2013. Smart City
readiness guide: The planning manual for building tomorrow’s cities today.
Mangkunegara. 2006, Perencanaan dan Pengembangan Manajemen Sumber
Daya Manusia, Penerbit:PT Refika Aditama.

James A. Black, dan Dean J. Champion, 2009. Metode & masalah penelitan Sosial.

Bandung. Refika Aditama. Cetakan keempat

Prof. Dr. Husaini Usman, dan Punomo Setiady Akbar, 2011. Metodelogi Penelitian

sosial. Jakarta. Bumi Aksara.

Muhammad Idrus. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial “Pendekatan kualitatif dan

Kuantitatif” edisi kedua. Jakarta. Erlangga

Rianto adi dan Heru Prasadja. 1993. Langkah-langkah penelitian Sosial. Jakarta.

Arcan.

Anda mungkin juga menyukai