Anda di halaman 1dari 4

BAB IX PENUTUP

Menjelaskan ketentuan perencanaan menjelang akhir periode perencanaan,


serta tatalaksana RPJMD Kabupaten Bantaeng Tahun 2018-2023.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan


dokumen rencana pembangunan daerah sebagai pedoman penyelenggaran
pemerintahan daerah dalam 5 (lima) tahun mendatang yang harus ditaati oleh seluruh
pemangku kepentingan. Dengan ini, penting dipaham ioleh segenap pihak terkait
bagaimana mengoperasionalkan RPJMD, baik dalam masa pelaksanaan maupun
masatransisi, agar RPJMD ini mampu menjadi pedoman dalam pengelolaan kinerja
oleh Perangkat Daerah dan kolaborasinya dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan danPemerintahPusat dalam mencapai tujuan bernegara sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945. RPJMD Kabupaten
Bantaeng tahun 2018-2023 merupakan dokumen perencanaand aerah Kabupaten
Bantaeng yang berisi penjabaran visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati
periode 2018-2023 yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD Kabupaten
Bantaeng, sertam emperhatikan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan.

9.1. Pedoman Transisi

Pedoman transisi merupakan acuan penyelenggaraan perencanaan


pembangunan daerah pada akhir periode RPJMD tahun 2023 hingga terpilihnya
Kepala Daerah baru dan tersedianya dokumen RPJMD sebagai hasil penjabaran
visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Pedoman transisi ini juga
dimaksudkan untuk memberikan panduan kepada Pemerintahan Daerah agar
lebih siap dalam menyusun dokumen rencana pembangunan pada periode
berikutnya sehingga tidak terjadi kekosongan pengaturan sebagai wujud upaya
menjaga kesinambungan pembangunan dan ketersediaan dokumen rencana
pembangunan.

Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan menghindari


kekosongan rencana pembangunan daerah, Bupati dan Wakil Bupati pada tahun
terakhir masa jabatannya,yaitu pada tahun 2024, menyusun dokumen.

a. RPJMD Teknokratik

Sesuai dengan Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan


Kedua atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang, menyatakan bahwa
Kepala Daerah yang mengikuti pemilihan Kepala Daerah serentak pada
PERDA NOMOR 1 TAHUN 2019 RPJMD KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2018- IX - 1
2023
tahun 2018 menjabat sampai dengan tahun 2023. Pemungutan suara
serentak nasional dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati
dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Repubik Indonesia dilaksanakan pada bulan November
2024.Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi
kekosongan perencanaan maka di susunlah RPJMD teknokratik pada tahun
2023 dan/atau 2024.

Berdasarkan pernyataan diatas, maka pada tahun 2024 tepat pada saat
selesainya masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati periode 2018-2023 maka
pada tahun 2024 akan dilaksanakan pemilihan Kepala Daerah. Dengan ini
penyusunan RPJMD teknokratik dilakukan dengan pendekatan teknokratis
dengan berpedoman pada RPJPD, hasil analisis capaian kinerja RPJMD
periode lalu (2018-2023), RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan serta RPJMN,
untuk keselarasan kebijakan pembangunan daerah Kabupaten dengan
Provinsi Sulawesi Selatan dan nasional. Kemudian RPJMD teknokratik ini
selanjutnya bisa dijadikan acuan bagi masyarakat yang akan mencalonkan
diri sebagai Bupati dan Wakil Bupati dalam Pemilihan Umum serentak bulan
November 2024. Penekanan dokumen teknokratik dimaksud adalah analisis
capaian kinerja RPJMD periode lalu (2018-2023), analisis kapasitas riil
keuangan daerah 5 (lima) tahun mendatang, permasalahan dan isu strategis
pembangunan daerah, arahan visi dan misi serta tujuan dan sasaran
pembangunan jangka menengah. RPJMD teknokratik ini kemudian menjadi
bahan penyusunan Rancangan Awal RPJMD setelah Bupati dan Wakil
Bupati terpilih di lantik.

b. RKPD Tahun 2024

Penyusunan RKPD tahun 2024 disusun mengacu pada RPJMD Teknokratik


periode 2024-2028.

Diharapkan pada masa transisi pergantian Kepala Daerah tersebut


penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah tidak terganggu
kesinambungannya.RKPD tahun 2024 selanjutnya dijadikan sebagai satu
kesatuan dan bagian tidak terpisahkan dari kebijakan dan indikasi program
prioritas dalam RPJMD tahun 2024-2028. RKPD sebagaimana dimaksud di
atas digunakan sebagai pedoman untuk menyusun KUA dan PPAS tahun
2024 serta APBD tahun anggaran 2024.

PERDA NOMOR 1 TAHUN 2019 RPJMD KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2018- IX - 2


2023
9.2. Kaidah Pelaksanaan

Kaidah pelaksanaan bermakna aturan dalam pelaksanaan RPJMD


Kabupaten Bantaeng tahun 2018-2023.Tujuan disusunnya kaidah pelaksanaan
ini adalah untuk menciptakan koordinasi dan keberlanjutan program, sehingga
terjadi efisiensi dan efektivitas baik dalam pembiayaan maupun waktu
pelaksanaan serta menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance).

Adapun kaidah pelaksanaan RPJMD Kabupaten Bantaeng tahun 2018-


2023 adalah sebagai berikut :

1. Badan/Dinas/Unit Satuan Kerja di lingkungan Kabupaten Bantaeng tahun


2018-2023, serta masyarakat, termasuk dunia usaha, agar melaksanakan
program-program dalam RPJMD ini dengan sebaik-baiknya;

2. Berdasarkan Pasal 272 ayat (1) dan Pasal 273 ayat (2) dalam Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan
bahwa Perangkat Daerah menyusun Renstra berpedoman pada RPJMD
untuk dirumuskan dalam rancangan Renja sebagai bahan penyusunan
RKPD;

3. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten


Bantaeng ini selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) mulai tahun 2019 hingga 2023;

4. Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentangTata


Cara Perencanaan, Pengendalian dan evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menegah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, dalam rangka meningkatkan
efektivitas pelaksanaan RPJMD Kabupaten Bantaeng tahun 2018-2023,
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bantaeng
berkewajiban untuk melakukan pemantauan, fasilitasi, dan mediasi terhadap
Renstra dan Renja Perangkat Daerah;

5. Evaluasi pelaksanaan RPJMD Kabupaten Bantaeng dilakukan pada tahun


kedua (midterm evaluation) dan pada akhir masa jabatan Bupati terhadap
indikator kinerja tujuan dan sasaran, sedangkan evaluasi tahunan (annual

PERDA NOMOR 1 TAHUN 2019 RPJMD KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2018- IX - 3


2023
evaluation) dilakukan untuk menilai pencapaian hasil terhadap inikator
kinerja sasaran.

6. RPJMD ini akan menjadi dasar Bupati dan Wakil Bupati dalam menyusun
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ-AMJ)
serta menjadi dasar bagi DPRD dan anggota masyarakat untuk melakukan
evaluasi;

7. Agar pencapaian kinerja pembangunan berjalan sesuai harapan, maka


setiap kinerja kegiatan harus dipublikasikan dan mendengarkan aspirasi
masyarakat secara luas;

8. Pemerintah Kabupaten Bantaeng wajib menyebarluaskan Peraturan Daerah


tentang RPJMD kepada seluruh pemangku kepentingan.

Dengan melihat beban tanggung jawab yang sangat besar, maka dengan
memanjatkan do’a kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita semua berharap
penjabaran visi dan misi yang ada dalam dokumen RPJMD ini dapat
dilaksanakan dengan baik sehingga akan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Kabupaten Bantaeng di masa yang akan datang.

PERDA NOMOR 1 TAHUN 2019 RPJMD KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2018- IX - 4


2023

Anda mungkin juga menyukai