a. RPJMD Teknokratik
Berdasarkan pernyataan diatas, maka pada tahun 2024 tepat pada saat
selesainya masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati periode 2018-2023 maka
pada tahun 2024 akan dilaksanakan pemilihan Kepala Daerah. Dengan ini
penyusunan RPJMD teknokratik dilakukan dengan pendekatan teknokratis
dengan berpedoman pada RPJPD, hasil analisis capaian kinerja RPJMD
periode lalu (2018-2023), RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan serta RPJMN,
untuk keselarasan kebijakan pembangunan daerah Kabupaten dengan
Provinsi Sulawesi Selatan dan nasional. Kemudian RPJMD teknokratik ini
selanjutnya bisa dijadikan acuan bagi masyarakat yang akan mencalonkan
diri sebagai Bupati dan Wakil Bupati dalam Pemilihan Umum serentak bulan
November 2024. Penekanan dokumen teknokratik dimaksud adalah analisis
capaian kinerja RPJMD periode lalu (2018-2023), analisis kapasitas riil
keuangan daerah 5 (lima) tahun mendatang, permasalahan dan isu strategis
pembangunan daerah, arahan visi dan misi serta tujuan dan sasaran
pembangunan jangka menengah. RPJMD teknokratik ini kemudian menjadi
bahan penyusunan Rancangan Awal RPJMD setelah Bupati dan Wakil
Bupati terpilih di lantik.
2. Berdasarkan Pasal 272 ayat (1) dan Pasal 273 ayat (2) dalam Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan
bahwa Perangkat Daerah menyusun Renstra berpedoman pada RPJMD
untuk dirumuskan dalam rancangan Renja sebagai bahan penyusunan
RKPD;
6. RPJMD ini akan menjadi dasar Bupati dan Wakil Bupati dalam menyusun
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ-AMJ)
serta menjadi dasar bagi DPRD dan anggota masyarakat untuk melakukan
evaluasi;
Dengan melihat beban tanggung jawab yang sangat besar, maka dengan
memanjatkan do’a kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita semua berharap
penjabaran visi dan misi yang ada dalam dokumen RPJMD ini dapat
dilaksanakan dengan baik sehingga akan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Kabupaten Bantaeng di masa yang akan datang.