Anda di halaman 1dari 5

1.

Sinergitas/Keterkaitan Antara RPJPD Kota Probolinggo dengan RPJPD


Propinsi Jawa Timur

Mencermati perkembangan keadaan yang terjadi pada saat ini, dengan


tingkat akselerasi yang sangat tinggi pada hampir semua segi kehidupan, serta
masih banyaknya tantangan dan permasalahan yang dihadapi Kota Probolinggo,
jelas diperlukan upaya-upaya terencana, strategis dan berkesinambungan, yang
dituangkan ke dalam suatu dokumen perencanaan pembangunan daerah yang
berdimensi jangka panjang dan berorientasi pada perwujudan kesejahteraan
masyarakat.
RPJP ini selanjutnya dijadikan landasan bagi penyusunan tahapan
pembangunan lima tahunan, yakni Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah atau RPJMD, serta menjadi arah bagi para calon kepala daerah dalam
merumuskan visi, misi dan program yang akan dilaksanakannya dalam kurun
waktu lima tahunan. RPJPD yang ditetapkan melalui peraturan daerah mengikat
seluruh komponen masyarakat Kota Probolinggo, baik pemerintah daerah, dunia
usaha maupun masyarakat umum lainnya.
Kedudukan RPJPD yang penting dan strategis menunjukkan bahwa
keberadaannya sangat dibutuhkan bagi keberlanjutan pelaksanaan
pembangunan daerah. Ketiadaan dokumen RPJPD akan menimbulkan ketidak
jelasan arah dan sasaran pokok pembangunan daerah, sekaligus sulit untuk
menjaga konsistensi dan kesinambungan pembangunan dari setiap periode
pemerintahan, Apabila setiap periode pemerintahan daerah (kurun lima tahunan)
tanpa dipedomani dengan arah dan sasaran pokok pembangunan untuk masa
20 tahun, maka setiap periode pemerintahan akan berjalan dengan
mengesampingkan aspek kesinambungann pencapaian sasaran pembangunan
antar periode pemerintahan. Substansi RPJPD Kota Probolinggo sesuai
ketentuan pasal 20 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
adalah memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah selama 20 tahun
sampai dengan tahun 2025.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi
Jawa Timur Tahun 2005-2025 adalah dokumen perencanaan yang
substansinya memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah yang
merupakan satu kesatuan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional. Penyusunannya dilakukan secara terencana, bertahap dan
sistimatis yang didasarkan pada kondisi, potensi, proyeksi sesuai
kebutuhan Kabupaten/Kota dalam kurun waktu 20 tahun yang akan
datang.
RPJPD Provinsi Jawa Timur memiliki karakteristik sebagai berikut:
pertama lebih memfokuskan pada identifikasi dan penanganan isu-isu
strategik dengan sasaran yang dinamis; kedua memberikan arah
pembangunan selama 20 Tahun kedepan; ketiga lebih berorientasi pada
tindakan antisipatif.
RPJPD Provinsi Jawa Timur dimaksudkan untuk mengakomodasi
kepentingan masyarakat yang penyusunannya memperhatikan dinamika
perubahan masyarakat melalui pendekatan: teknokratik, politik, partisipatif,
atas-bawah (top-down), dan bawah - atas (bottom-up). Dengan demikian
perencanaan yang disusun merupakan kesepakatan bersama, menjadi
acuan pelaksanakan pembangunan secara berkesinambungan.
RPJPD Kota Probolinggo Tahun 2005-2025 penyusunannya harus
memperhatikan keselarasan dengan dan sekaligus mengacu pada RPJP
Nasional dan RPJPD Provinsi Jawa Timur. Hal ini dimaksudkan agar terdapat
keselarasan antara visi, misi, arah dan kebijakan pembangunan daerah Kota
Probolinggo dengan visi, misi, arah, tahapan dan prioritas pembangunan jangka
panjang Nasional dan Provinsi Jawa Timur. Penyusunan RPJPD Kota
Probolinggo juga memperhatikan RTRW Nasional, RTRW Provinsi Jawa Timur
dan RTRW Kabupaten Probolinggo. Dengan demikian diharapkan terdapat
keselarasan dalam pemanfaatan struktur dan pola ruang dan dapat dihindari
adanya konflik pemanfaatan ruang wilayah.
Secara skematik, pola keterkaitan antara RPJPD Kota Probolinggo Tahun
2005-2025 dengan dokumen RPJPD Provinsi Jawa Timur dapat digambarkan
sebagai berikut.

2. Keterkaitan Antara RPJP Dinas Kota  Probolinggo dengan RPJPD Kota


setempat
Pasal 13 ayat (2) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 mengamanatkan
bahwa RPJP Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Selanjutnya pada
pasal 5 ayat (1) disebutkan bahwa RPJP Daerah memuat visi, misi, dan arah
pembangunan daerah yang mengacu pada RPJP Nasional. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evauasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah, rancangan akhir RPJPD disampaikan ke DPRD daam bentuk Rancangan
Peraturan Daerah tentang RPJPD paling lama 6 (enam) bulan sebelum
berakhirnya RPJPD yang sedang berjalan. Dalam pelaksanaannya, RPJPD dibagi
menjadi 4 tahapan pembangunan, tiap tahapannya dituangkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah. Pentahapan rencana
pembangunan daerah disusun dalam masing-masing periode RPJMD sesuai
dengan visi, misi dan program Walikota yang dipilih secara langsung oleh rakyat
Kota Probolinggo. RPJM Daerah memuat strategi pembangunan daerah, kebijakan
umum, program Walikota serta kerangka ekonomi yang mencakup gambaran
perekonomian secara menyeluruh. RPJM Daerah dijabarkan ke dalam rencana
tahunan berupa Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang memuat prioritas
pembangunan daerah, rancangan kerangka ekonomi makro serta program Kepala
Satuan Kerja Perangkat Daerah. Maksud disusunnya RPJP Daerah Kota
Probolinggo Tahun 2005-2025 adalah menyediakan sebuah dokumen perencanaan
komprehensif dengan jangka dua puluh tahunan yang memberikan arah sekaligus
menjadi acuan bagi seluruh komponen pembangunan di Kota Probolinggo dalam
mewujudkan cita-cita dan tujuan bersama sesuai dengan visi, misi dan arah
pembangunan yang telah disepakati bersama. Dokumen ini juga menjadi acuan
dalam setiap penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) untuk periode 5 tahunan yang memuat visi, misi dan program Kepala
Daerah. Sedangkan tujuan penyusunan RPJP Daerah adalah untuk menyediakan
dokumen perencanaan pembangunan yang berdasar pada karakteristik Kota
Probolinggo, sinergis, koordinatif dan sustainable dalam pelaksanaan serta terarah
menuju Masyarakat Kota Probolinggo yang diidamkan 20 tahun ke depan.
Untuk mengoptimalkan pembangunan di Kota Probolinggo, maka diperlukan
sinergitas antara RPJP Dinas Kota Probolinggo dengan RPJPD Kota Probolinggo.
Sinergitas ini seharusnya berjalan dengan selaras agar tujuan pembangunan bisa
tercapai.
Sebagai upaya sinkronisasi, sinergitas, dan integrasi pelaksanaan RPJP
Dinas Kota Probolinggo dan RPJPD Kota Probolinggo, maka perlu ditetapkan
kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut :
a. Seluruh Perangkat Daerah Kabupaten Probolinggo dan pelaku pembangunan
berkewajiban melaksanakan program dan kegiatan yang terkait dengan RPJP
dengan proporsional dan sebaik-baiknya.
b. Dalam rangka sinkronisasi, sinergitas dan integrasi pelaksanaan program dan
kegiatan pembangunan yang pendanaannya bersumber dari APBD,
APBN/BLN/PHLN dan sumber-sumber lainnya yang sah, maka setiap Perangkat
Daerah harus menindaklanjutinya dengan menyusun dan mensinkronisasi Renja
Perangkat Daerah dengan RPJP yang kemudian akan dijadikan dasar
pelaksanaan rencana kegiatan pada Perangkat Daerah masing-masing.
c. Seluruh program/kegiatan dalam RPJP Dinas maupun RPJPD Kota dapat
dilaksanakan sesuai dengan kemampuan perolehan pembiayaan pembangunan
dari sumber-sumber pendapatan daerah. Pencapaian Indikator Makro
Pembangunan Daerah tidak saja ditentukan oleh pemenuhan rencana
pelaksanaan kegiatan-kegiatan bersumber dana pendapatan daerah, tapi juga
ditentukan oleh dana-dana pembangunan lain yang berasal dari masyarakat,
dunia usaha serta stakeholder pembangunan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai