Neraca
2018 2019 2020
Laba Ditahan (awal) 0 360,000,000 630,000,000
Laba bersih (rata-
360,000,000 270,000,000 390,000,000
rata tertimbang)
Laba Ditahan (akhir) 360,000,000 630,000,000 1,020,000,000
Jurnal untuk mencatat perubahan ke metode rata-rata tertimbang awal tahun 2020 adalah
Persediaan 15,000,000
Laba ditahan 15,000,000
f. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa perubahan metode meningkatkan laba bersih
perusahaan.
g. Perubahan metode yang diterapkan oleh PT Unsia layak dilakukan karena memberikan laba
yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Soal 2
Analisis laporan keuangan PT Bank BNI Tahun 2021
a. Rasio likuiditas
Rasio lancar
Rasio lancar pada tahun 2021 adalah 19,74.
b. Rasio Solvabilitas
Rasio Debt to Assets
Utang 838.317.715
Rasio Debt to Assets = 0,869
Aset 964.837.692
Rasio Debt to Equity
Utang 838.317.715
Rasio Debt to Equity = 6, 63
Ekuitas 126.519.977
Rasio Debt to Capital
Utang 838.317.715
Rasio Debt to Capital = 0,869
Utang + Ekuitas 838.317.715 126.519.977
Berdasarkan perhitungan tersebut, diketahui jika rasio utang perusahaan adalah 40% dari
jumlah kapitalisasinya. Dalam kata lain, perusahaan tersebut masih dalam kategori sehat
dalam segi solvabilitasnya.
c. Rasio profitabilitas
Rasio Pengembalian Aset (Return On Assets Ratio)
Nilai ROA = 1,43%
Rasio Pengembalian Ekuitas (Return On Equity Ratio)
Nilai ROE = 10,42%
d. Penjelasan dari nilai rasio
Nilai rasio lancar = 19,74. Karena nilai rasio lancar perusahaan lebih dari 1,0 kali, maka
perusahaan tersebut punya kemampuan yang baik dalam melunasi kewajibannya.
Nilai rasio Debt to Assets = 0,869 berarti bahwa solvabilitas perusahaan tersebut adalah
0,869 yang berarti kemampuannya dalam membayar kewajiban utang cukup besar dan
tidak berisiko bermasalah.
Nilai debt to equity = 6,63. Karena nilai DER di atas 200% atau 2, maka kondisi perusahaan
sudah beresiko tinggi. Perusahaan yang memiliki rasio DER di atas 200% sangat rawan
dengan berbagai macam resiko, salah satunya disebabkan oleh sentimen nilai tukar rupiah
terhadap dolar AS dan kenaikan suku bunga bank. Perusahaan jenis ini banyak ditemui
pada bursa saham Indonesia. Namun, DER tidak cocok untuk perusahaan perbankan.
Penyebab DER tidak cocok untuk perbankan adalah karena tabungan dari para nasabah
dimasukkan ke dalam pos utang atau kredit. Semakin tinggi dana tabungan masyarakat,
semakin tinggi pula DER saham perbankan tersebut. Jadi, tidak mengherankan apabila
perusahaan perbankan memiliki jumlah DER di atas 6 kali (600%) atau bahkan lebih. Itulah
alasannya, perhitungan DER tidak bisa digunakan pada perusahaan perbankan.
Rasio Debt to Capital = 0,869. Dalam jenis rasio solvabilitas ini tidak ada batasan
maksimum, namun semakin rendah nominal akan semakin lebih baik juga.
Nilai ROA = 1,43%. Nilai ROA ini tergolong kecil yang menggambarkan bahwa
perusahaan memiliki kinerja yang kurang baik dalam mengelola aktivanya.
Nilai ROE = 10,42%. RoE yang bernilai 10,42% menunjukkan bahwa setiap 0,1042 rupiah
ekuitas pemegang saham, dapat menghasilkan 0,1042 rupiah dari laba bersih perusahaan.