Anda di halaman 1dari 13

Perubahan

Akuntansi &
Analisis Kesalahan

MLM
Pokok Pembahasan
1 Jenis Perubahan Akuntansi

2 Perubahan Kebijakan Akuntansi

3 Perubahan Estimasi Akuntansi

4 Koreksi Kesalahan

5 Analisis Kesalahan

6 Latihan Soal
1. Jenis Perubahan dalam Akuntansi
Perubahan Kebijakan Akuntansi
(Changes in Accounting Policy)
Jenis Perubahan
dalam Akuntansi
Perubahan Estimasi Akuntansi
(Changes in Accounting Estimate)

Errors (kesalahan) tidak termasuk dalam jenis perubahan, meskipun


kesalahan akan mengubah isi laporan keuangan

1. Perubahan Kebijakan Akuntansi


Perubahan dari suatu kebijakan akuntansi (yang diperbolehkan standar) kepada
kebijakan akuntansi yang lain (yang juga diperbolehkan standar). Misalnya, PT
Merdeka mengubah metode penilaian persediaan, dari metoede FIFO ke
metode average (rata-rata).
2. Perubahan Estimasi akuntansi
Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari informasi baru atau pengalaman
tambahan yang diperoleh perusahaan. Misalnya, PT Angkasa merevisi estimasi
masa manfaat mesin karena ada modifikasi dalam proses produksi.
2. Perubahan Kebijakan Akuntansi
o IASB memperbolehkan perubahan kebijakan akuntansi jika:
1) Dipersyaratkan oleh IFRS (misalnya ada perubahan standar akuntansi) atau
2) Dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih memberikan representasi tepat
dan informasi yang relevan.
o Menurut IASB, perubahan kebijakan akuntansi diperlakukan secara retrospektif (perlu
penyesuaian laporan keuangan sebelumnya).
o Pendekatan retrospektif
1) Menyesuaikan (menyusun ulang) laporan keuangan untuk periode-periode
sebelumnya berdasarkan kebijakan akuntansi yang baru.
2) Menyesuaikan nilai tercatat aset dan liabilitas pada awal tahun terjadinya perubahan
dan membuat penyesuaian saling hapus terhadap saldo awal laba ditahan (retained
earnings), komponen ekuitas, atau aset bersih lainnya yang sesuai pada awal tahun
terjadinya perubahan.
o Perusahaan tidak boleh menggunakan pendekatan retrospektif jika terjadi salah satu dari
kondisi berikut:
1) Perusahaan tidak dapat menentukan dampak dari penerapan retrospektif.
2) Penerapan retrospektif memerlukan asumsi tentang maksud manajemen pada
periode sebelumnya.
3) Penerapan retrospektif membutuhkan estimasi signifikan yang tidak dapat
dikembangkan oleh perusahaan.
2. Perubahan Kebijakan Akuntansi
1. Perubahan Metode Pengakuan Pendapatan pada Kontrak Konstruksi Jangka Panjang
Contoh: Pada awal 2019 PT Bromo akan mengubah metode kontrak jangka panjang dari Cost-Recovery ke
Percentage-of-Completion. Laba sebelum pajak dari kontrak tersebut ditunjukkan pada tabel di bawah ini
(dalam ribuan rupiah). Diketahui tarif pajak 25%.

Date
% of Cost
Difference Tax (25%)
Net of Jurnal penyesuaian
Completion Recovery Tax
2 Jan Construction in Progress 170.000
2018 780.000 610.000 170.000 42.500 127.500 2019 Deferred Tax Liabilities 42.500
2019 700.000 480.000 220.000 55.000 165.000 Retained Earnings 127.500

2019 Restated 2018 Previous


2018
Pretax income 700.000 780.000 610.000 Income
Income tax (25%) 175.000 195.000 152.500 Statement
Net income 525.000 585.000 457.500

2019 Restated Previous


2018 2018
Beginning retained earnings 557.500 100.000 100.000 Statement of
Accounting change 127.500 Retained
Beginning RE restated 685.000 100.000 100.000 Earnings
Net income 525.000 585.000 457.500
Ending Retained earnings 1.210.000 685.000 557.500
2. Perubahan Kebijakan Akuntansi
2. Perubahan Metode Penilaian Persediaan
Contoh: Pada awal 2020 PT Ada mengubah inventory pricing dari average ke FIFO dengan data sebagai berikut.
Persediaan Persediaan COGS
Average FIFO Perbedaan Average COGS FIFO Perbedaan

1 Januari 2018 0 0 0 2018 80.000 78.000 2.000


31 Desember 2018 10.000 12.000 2.000 2019 100.000 97.000 3.000
31 Desember 2019 20.000 25.000 5.000 2020 113.000 111.000 2.000
31 Desember 2020 32.000 39.000 7.000

IS - Average 2018 2019 2020 IS - FIFO 2018 2019 2020


Sales 300.000 300.000 300.000 Sales 300.000 300.000 300.000
COGS 80.000 100.000 113.000 COGS 78.000 97.000 111.000
Operating Expense 100.000 100.000 100.000 Operating Expense 100.000 100.000 100.000
Net Income 120.000 100.000 87.000 Net Income 122.000 103.000 89.000

Tahun
Net Income Net Income Perbedaan Jurnal penyesuaian
Average FIFO Laba
2 Jan Inventory 5.000
2018 120.000 122.000 2.000
2020 Retained Earnings 5.000
2019 100.000 103.000 3.000
Jumlah Pada Awal 2020 220.000 225.000 5.000
Jumlah Selama 2020 87.000 89.000 2.000
3. Perubahan Estimasi Akuntansi
o Perubahan estimasi akuntansi adalah mengubah estimasi (taksiran-taksiran) suatu item karena ada informasi
atau pengalaman baru sehingga nilai item tersebut berubah berubah, misalnya persentase, faktor-faktor
depresiasi, deplesi, amortisasi.
o Berikut beberapa contoh perubahan estimasi akuntansi.
1. Bad debts. 5. Liabilities for warranty costs and income taxes.
2. Inventory obsolescence. 6. Recoverable mineral reserves.
3. Useful lives and residual values of assets. 7. Change in depreciation estimates.
4. Periods benefited by deferred costs. 8. Fair value of financial assets or financial liabilities
o Perubahan metode depresiasi, misalnya dari metode garis lurus ke metode saldo menurun berganda,
termasuk ke dalam perubahan estimasi akuntansi dan bersifat prospektif.
o Menurut IASB, perubahan estimasi akuntansi diperlakukan secara prospektif (berlaku masa kini dan masa
depan serta tidak perlu penyesuaian untuk periode sebelumnya).
Contoh: PT Anggun membeli gedung Rp300.000.000, dengan estimasi usia ekonomis 15 tahun, tanpa nilai sisa.
Telah dicatat penyusutan selama 5 tahun, Metode Garis Lurus. Pada 2 Januari 2020 PT merevisi usia menjadi 25
tahun. Perhitungan beban depresiasi baru sebagai berikut.

Gedung/bangunan Rp300.000.000
Depresiasi (lama) per tahun Rp300.000.000 / 15 = Rp20.000.000
Dikurangi: akumulasi depresiasi (Rp20.000.000 x 5) (100.000.000)
Nilai buku Gedung Rp200.000.000
Beban depresiasi (baru) = nilai buku / sisa usia = Rp200.000.000 / (25-5) Rp10.000.000

Jurnal penyesuaian
31 Des Depreciation Expense 10.000.000
2020 Accumulated Depreciation-Building 10.000.000
4. Koreksi Kesalahan
o Secara konseptual, koreksi kesalahan bukan merupakan bagian dari perubahan
dalam akuntansi. Secara rinci, kesalahan dapat terjadi akibat hal-hal berikut:
1. Perubahan dari kebijakan akuntansi yang tidak sesuai standar menjadi kebijakan
akuntansi yang dapat diterima standar.
2. Kesalahan perhitungan matematis.
3. Perubahan estimasi yang terjadi karena perusahaan tidak menyusun estimasi
dengan itikad baik.
4. Tidak mengakui pengeluaran beban atau pendapatan tertentu.
5. Penyalahgunaan fakta.
6. Klasifikasi biaya yang salah sebagai beban dan bukan aset, dan sebaliknya.
o Semua kesalahan material harus diperbaiki.
o Lakukan koreksi kesalahan dari periode sebelumnya dengan membuat penyesuaian
terhadap saldo awal laba ditahan pada periode berjalan. Koreksi semacam itu
disebut penyesuaian periode sebelumnya (prior period adjustments).
o Pada laporan keuangan komparatif, perusahaan harus menyajikan kembali laporan
keuangan sebelumnya yang terpengaruh, untuk mengoreksi kesalahan.
4. Koreksi Kesalahan
Contoh: Pada tahun 2020 bagian akuntansi PT Komitmen menemukan kesalahan, yaitu pada tahun 2019
perusahaan tidak mencatat beban penyusutan gedung yang baru dibangun sebesar £20.000. Gedung ini adalah
satu-satunya aset yang dapat disusutkan yang dimiliki PT Komitmen. Namun, perusahaan telah melaporkan
hutang pajak penghasilannya dengan benar. Berikut laporan laba rugi perusahaan tahun 2020. Tarif pajak 40%.
Without With
Error Error Dampak Tidak Mencatat Depresiasi 20.000
Income before Depr. Expense £100.000 £100.000 o Laporan Laba Rugi 2019
Depreciation Expense 20.000 0  Depreciation Expense: understated £ 20.000
 Income Tax Expense: overstated £8.000
Income before Income Tax 80.000 100.000
(40%x20.000)
Current Income Tax 32.000 32.000  Net income: overstated 12.000 (20.000-8.000)
o Laporan Posisi Keuangan
Deferred Tax 0 32.000 8.000 40.000  Acc. Depreciation: understated £20.000
Net Income £48.000 £60.000  Deferred tax liability: overstated £8.000

Jurnal yang Seharusnya Dibuat Perusahaan Jurnal yang Dibuat Perusahaan (Salah)
Depreciation Expense 20.000 Tidak Membuat Jurnal Depresiasi
Acc. Depreciation-Building 20.000
Income Tax Expense 32.000 Income Tax Expense 40.000
Income Tax Payable 32.000 Deferred Tax Liability 8.000
Income Tax Payable 32.000

2020 Retained Earning (20.000+32.000 – 40.000) 12.000


Jurnal Koreksi Deferred Tax Liability 8.000
Accumulated Depreciation-Building 20.000
5. Analisis Kesalahan
o Perusahaan harus menjawab tiga pertanyaan:
1. Apa jenis kesalahan yang terlibat?
2. Apa jurnal yang diperlukan untuk memperbaiki kesalahan?
3. Setelah ditemukan kesalahan, bagaimana laporan keuangan disajikan kembali?
o Perusahaan memperlakukan kesalahan sebagai penyesuaian periode sebelumnya dan melaporkannya pada tahun berjalan
sebagai penyesuaian saldo awal Laba Ditahan.
Kesalahan Pada Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi
o Kesalahan pada laporan posisi keuangan hanya mempengaruhi penyajian akun aset, kewajiban, atau ekuitas.
o Kesalahan pada laporan laba rugi biasanya terjadi karena klasifikasi pendapatan atau beban yang tidak tepat.
o Kesalahan tahun berjalan  mengklasifikasi ulang item ke posisi yang tepat.
o Kesalahan tahun sebelumnya  menyajikan kembali laporan posisi keuangan tahun sebelumnya untuk tujuan perbandingan.
Counterbalancing dan Non-counterbalancing Errors
o Kesalahan ter-counterbalance (counterbalancing error): kesalahan terkoreksi dengan sendirinya dalam dua periode.
o Kesalahan belum ter-counterbalance (non-counterbalancing error): kesalahan yang belum terkoreksi dengan sendirinya dalam
dua periode.
o Perlakuan penyesuaian counterbalancing error dan noncounterbalancing error:
1. Perusahaan sudah tutup buku:
a. jika kesalahan sudah ter-counterbalance (dua periode), tidak perlu jurnal koreksi;
b. jika kesalahan belum ter-counterbalance, buat penyesuaian ke akun Laba Ditahan.
2. Perusahaan belum tutup buku:
a. jika kesalahan sudah ter-counterbalance, buat jurnal koreksi kesalahan pada periode berjalan dan buat penyesuaian ke
saldo awal Laba Ditahan;
b. jika kesalahan belum ter-counterbalance, buat penyesuaian ke saldo awal Laba Ditahan.
Contoh:
Informasi per 31 Desember 2020 Belum Tutup Buku 2020 Sudah Tutup Buku 2020
Perusahaan tidak mencatat Retained Earnings 1.500 Tidak perlu membuat
hutang gaji pada 31 Desember Salaries and Wages Expense 1.500 jurnal koreksi karena
2019 sebesar $1.500 (asumsi saat pembayaran hutang gaji pada tahun 2020, jurnal yang sudah ter-
dibuat: Salaries & Wages Expense (D) & Cash (K) sebesar $1.500) counterbalance.
5. Analisis Kesalahan Account Debit Credit
Interest Receivable $5.100
Contoh: Soal Kieso et al. (2018) E22-19. Prepaid Insurance $90.000
Berikut sebagian neraca saldo PT Berseri Supplies $2.500
pada tanggal 31 Desember 2019. Salaries & Wages Payable $1.500
Unearned Rent $0
Interest Payable $15.000

Informasi per 31 Desember 2019 Belum Tutup Buku 2019 Sudah Tutup Buku 2019
1. Hitungan fisik supplies yang ada per 31 Supplies Expense (2.500-1.100) 1.400 Retained Earnings 1.400
Desember 2019, berjumlah $1.100 Supplies 1.400 Supplies 1.400

2. Gaji dan upah yang masih harus dibayar Salaries & Wages Expense (4.400-1.500) 2.900 Retained Earnings 2.900
per tanggal 31 Desember 2019 = $4.400 Salaries & Wages Payable 2.900 Salaries & Wages Payable 2.900
3. Bunga atas investasi yang akan diterima Interest Revenue (5.100-4.350) 750 Retained Earnings 750
per 31 Desember 2019, sebesar $4.350 Interest Receivable 750 Interest Receivable 750
4. Bagian polis asuransi yang belum Insurance Expense (90.000-65.000) 25.000 Retained Earnings 25.000
terpakai per 31 Desember 2019, sebesar Prepaid Insurance Prepaid Insurance 25.000
$65.000 25.000

5. Pada 1 Januari 2019 diterima Lease Revenue ($24.000/2) 12.000 Retained Earnings 12.000
pembayaran sewa sebesar $24.000 Unearned Lease Revenue Unearned Lease Revenue 12.000
untuk sewa gedung tahun 2019 dan 12.000
2020. Seluruh jumlah dikreditkan ke
pendapatan sewa.

6. Beban penyusutan tahun 2019 dicatat Depreciation Expense (50.000-5.000) 45.000 Retained Earnings 45.000
sebesar $5.000 dari yang seharusnya Accumulated Depreciation Acc. Depreciation 45.000
sebesar $50.000. 45.000
6. Latihan Soal
1. Pada tahun 2019 PT Ada mengubah inventory pricing dari Tahun Perbedaan NI
FIFO ke average dengan data sebagai berikut. 2016 3.000
Persediaan Persediaan 2017 2.000
Average FIFO
31 Desember 2016 23.000 26.000
2018 -3.000

31 Desember 2017 25.000 30.000 2.000

31 Desember 2018 27.000 29.000


2019 Retained Earning 2.000
31 Desember 2019 30.000 34.000 Inventory 2.000

2. Pada 2019 PT Bromo akan mengubah metode kontrak


jangka panjang dari Cost-Recovery ke Percentage-of- Income before income tax 2019 900.000
Completion. Laba sebelum pajak dari kontrak tersebut Income tax (40% x 900.000) 360.00
ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Tarif pajak 40%.
Net income 2019 540.00
% of Cost
Date Difference
Completion Recovery
2019 Construction in Process 250.000
2018 980.000 730.000 250.000 Deferred tax Liability (40%x250.00) 100.000
Retained Earnings (60%x250.00) 150.000
2019 900.000 480.000 420.000

3. Pada 1 Januari 2015 PT Pas membeli gedung dan peralatan Cost of building 1.200.000
Less: Depreciation 2015 - 2018
dengan data sebagai berikut.
2015 (1.200.000-0) x 5% 60.000
Residual 2015 (1.200.000-60.000) x 5% 57.000
Asset Cost Useful Life 2015 (1.200.000-117.000) x 5% 54.150
Value
2015 (1.200.000-171.150 x 5% 51.443 222.593
Building 1.200.000 40 yr 50.000 Book Value, 1 January 2019 977.407
Penyusutan 2019 (Garis Lurus), sisa manfaat 36 tahun
Equipment 130.000 12 yr 10.000 = (977.407 – 50.000) / 36 = 25.761

Pada 2019 PT Pas mengubah penyusutan gedung dari double Cost of equipment 130.000
declining menjadi straight line. PT Pas juga mengubah useful Less: Depreciation 2015 – 2018 ((130.000-10.000)/12) x 4 (40.000)
Book Value, 1 January 2019 90.000
life peralatan menjadi 9 tahun dan nilai sisa menjadi 5.000.
Penyusutan 2019 (GL), sisa manfaat 5 tahun (9-4), nilai sisa 5.000
Peralatan dari awal disusutkan dengan straight line method. = (90.000 – 5.000) / 5 = 17.000
6. Latihan Informasi
Soalper 31 Desember 2019Koreksi Kesalahan Jurnal
Soal Kieso et al. (2018)
(Asumsi Belum Tutup Buku 2019)
1. Penyusutan kendaraan untuk tahun 2019 sebesar $3.200 belum dicatat. Depreciation Expense 3.200
Accumulated Depreciation 3.200
2. Hasil penagihan piutang kepada pelanggan sebesar $5.600 yang diterima pada 31 Cash 5.600
Desember 2019 baru dicatat pada 2 Januari 2020.
Account Receivable 5.600
3. Pada tahun 2019 perusahaan menjual peralatan (cost awal $25.000) yang telah Accumulated Depreciation 25.000
disusutkan penuh, dengan harga jual $3.700. Hasil penjualan tersebut dikredit ke Equipment (25.000-3.700) 21.300
akun Peralatan.
Gain on sale of equipment 3.700
4. Pada November 2019, perusahaan digugat di pengadilan dengan nilai gugatan sebesar
$220.000. Pengacara perusahaan memperkirakan bahwa kemungkinan besar Litigation Loss 125.000
perusahaan akan membayar ganti rugi $125.000. Hal ini belum dicatat dalam LK 2019. Litigation Liability 125.000

5. Perusahaan belum pernah menyesuaikan nilai wajar portofolio trading yang dimiliki.
Berikut informasi terkait portofolio investasi. Fair Value Adjustment 2.000
31 Desember 2018 FV = $95.000 Cost = $95.000
31 Desember 2019 FV = $84,000 Cost = $82,000 Unrealized HGL-PL (84.000-82.000) 2.000

6. Sebuah peralatan dibeli pada tanggal 3 Januari 2019 seharga $40,000 dan dicatat pada Equipment 40.000
Beban Pemeliharaan dan Perbaikan. Estimasi masa manfaat 8 tahun dan tidak ada Maintenance & Repairs Expense 40.000
nilai sisa. Metode penyusutan garis lurus. Depreciation Expense (40.000/8) 5.000
Accumulated Depreciation 5.000
7. Premi asuransi 3 tahun sebesar $12.000 yang dibayarkan pada tanggal 1 Juli Insurance Expense (12.000/3) 4.000
2018 dibebankan pada akun beban asuransi. Perusahaan belum pernah
Prepaid Insurance (4.000 x1,5) 6.000
membuat jurnal penyesuaian terkait premi asuransi.
Retained Earnings 10.000
8. Merek dagang yang dibeli pada awal 2018 seharga $50.000 tidak pernah Amortization Expense (50.000/10) 5.000
diamortisasi. Maksimal periode amortisasi yang diizinkan adalah 10 tahun Retained Earnings 5.000
Trademarks 10.000
9. Perusahaan melakukan kesalahan sebagai berikut. COGS 9.600
Kesalahan 31 Desember 2018 31 Desember 2019 Retained Earnings 9.600
COGS 7.100
Ending Inventory $9.600 understated $7.100 overstated Inventory 7.100
Retained Earnings 2.300
Depreciation Expense $2.300 understated - Accumulated Depreciation 2.300

Anda mungkin juga menyukai