Akuntansi &
Analisis Kesalahan
MLM
Pokok Pembahasan
1 Jenis Perubahan Akuntansi
4 Koreksi Kesalahan
5 Analisis Kesalahan
6 Latihan Soal
1. Jenis Perubahan dalam Akuntansi
Perubahan Kebijakan Akuntansi
(Changes in Accounting Policy)
Jenis Perubahan
dalam Akuntansi
Perubahan Estimasi Akuntansi
(Changes in Accounting Estimate)
Date
% of Cost
Difference Tax (25%)
Net of Jurnal penyesuaian
Completion Recovery Tax
2 Jan Construction in Progress 170.000
2018 780.000 610.000 170.000 42.500 127.500 2019 Deferred Tax Liabilities 42.500
2019 700.000 480.000 220.000 55.000 165.000 Retained Earnings 127.500
Tahun
Net Income Net Income Perbedaan Jurnal penyesuaian
Average FIFO Laba
2 Jan Inventory 5.000
2018 120.000 122.000 2.000
2020 Retained Earnings 5.000
2019 100.000 103.000 3.000
Jumlah Pada Awal 2020 220.000 225.000 5.000
Jumlah Selama 2020 87.000 89.000 2.000
3. Perubahan Estimasi Akuntansi
o Perubahan estimasi akuntansi adalah mengubah estimasi (taksiran-taksiran) suatu item karena ada informasi
atau pengalaman baru sehingga nilai item tersebut berubah berubah, misalnya persentase, faktor-faktor
depresiasi, deplesi, amortisasi.
o Berikut beberapa contoh perubahan estimasi akuntansi.
1. Bad debts. 5. Liabilities for warranty costs and income taxes.
2. Inventory obsolescence. 6. Recoverable mineral reserves.
3. Useful lives and residual values of assets. 7. Change in depreciation estimates.
4. Periods benefited by deferred costs. 8. Fair value of financial assets or financial liabilities
o Perubahan metode depresiasi, misalnya dari metode garis lurus ke metode saldo menurun berganda,
termasuk ke dalam perubahan estimasi akuntansi dan bersifat prospektif.
o Menurut IASB, perubahan estimasi akuntansi diperlakukan secara prospektif (berlaku masa kini dan masa
depan serta tidak perlu penyesuaian untuk periode sebelumnya).
Contoh: PT Anggun membeli gedung Rp300.000.000, dengan estimasi usia ekonomis 15 tahun, tanpa nilai sisa.
Telah dicatat penyusutan selama 5 tahun, Metode Garis Lurus. Pada 2 Januari 2020 PT merevisi usia menjadi 25
tahun. Perhitungan beban depresiasi baru sebagai berikut.
Gedung/bangunan Rp300.000.000
Depresiasi (lama) per tahun Rp300.000.000 / 15 = Rp20.000.000
Dikurangi: akumulasi depresiasi (Rp20.000.000 x 5) (100.000.000)
Nilai buku Gedung Rp200.000.000
Beban depresiasi (baru) = nilai buku / sisa usia = Rp200.000.000 / (25-5) Rp10.000.000
Jurnal penyesuaian
31 Des Depreciation Expense 10.000.000
2020 Accumulated Depreciation-Building 10.000.000
4. Koreksi Kesalahan
o Secara konseptual, koreksi kesalahan bukan merupakan bagian dari perubahan
dalam akuntansi. Secara rinci, kesalahan dapat terjadi akibat hal-hal berikut:
1. Perubahan dari kebijakan akuntansi yang tidak sesuai standar menjadi kebijakan
akuntansi yang dapat diterima standar.
2. Kesalahan perhitungan matematis.
3. Perubahan estimasi yang terjadi karena perusahaan tidak menyusun estimasi
dengan itikad baik.
4. Tidak mengakui pengeluaran beban atau pendapatan tertentu.
5. Penyalahgunaan fakta.
6. Klasifikasi biaya yang salah sebagai beban dan bukan aset, dan sebaliknya.
o Semua kesalahan material harus diperbaiki.
o Lakukan koreksi kesalahan dari periode sebelumnya dengan membuat penyesuaian
terhadap saldo awal laba ditahan pada periode berjalan. Koreksi semacam itu
disebut penyesuaian periode sebelumnya (prior period adjustments).
o Pada laporan keuangan komparatif, perusahaan harus menyajikan kembali laporan
keuangan sebelumnya yang terpengaruh, untuk mengoreksi kesalahan.
4. Koreksi Kesalahan
Contoh: Pada tahun 2020 bagian akuntansi PT Komitmen menemukan kesalahan, yaitu pada tahun 2019
perusahaan tidak mencatat beban penyusutan gedung yang baru dibangun sebesar £20.000. Gedung ini adalah
satu-satunya aset yang dapat disusutkan yang dimiliki PT Komitmen. Namun, perusahaan telah melaporkan
hutang pajak penghasilannya dengan benar. Berikut laporan laba rugi perusahaan tahun 2020. Tarif pajak 40%.
Without With
Error Error Dampak Tidak Mencatat Depresiasi 20.000
Income before Depr. Expense £100.000 £100.000 o Laporan Laba Rugi 2019
Depreciation Expense 20.000 0 Depreciation Expense: understated £ 20.000
Income Tax Expense: overstated £8.000
Income before Income Tax 80.000 100.000
(40%x20.000)
Current Income Tax 32.000 32.000 Net income: overstated 12.000 (20.000-8.000)
o Laporan Posisi Keuangan
Deferred Tax 0 32.000 8.000 40.000 Acc. Depreciation: understated £20.000
Net Income £48.000 £60.000 Deferred tax liability: overstated £8.000
Jurnal yang Seharusnya Dibuat Perusahaan Jurnal yang Dibuat Perusahaan (Salah)
Depreciation Expense 20.000 Tidak Membuat Jurnal Depresiasi
Acc. Depreciation-Building 20.000
Income Tax Expense 32.000 Income Tax Expense 40.000
Income Tax Payable 32.000 Deferred Tax Liability 8.000
Income Tax Payable 32.000
Informasi per 31 Desember 2019 Belum Tutup Buku 2019 Sudah Tutup Buku 2019
1. Hitungan fisik supplies yang ada per 31 Supplies Expense (2.500-1.100) 1.400 Retained Earnings 1.400
Desember 2019, berjumlah $1.100 Supplies 1.400 Supplies 1.400
2. Gaji dan upah yang masih harus dibayar Salaries & Wages Expense (4.400-1.500) 2.900 Retained Earnings 2.900
per tanggal 31 Desember 2019 = $4.400 Salaries & Wages Payable 2.900 Salaries & Wages Payable 2.900
3. Bunga atas investasi yang akan diterima Interest Revenue (5.100-4.350) 750 Retained Earnings 750
per 31 Desember 2019, sebesar $4.350 Interest Receivable 750 Interest Receivable 750
4. Bagian polis asuransi yang belum Insurance Expense (90.000-65.000) 25.000 Retained Earnings 25.000
terpakai per 31 Desember 2019, sebesar Prepaid Insurance Prepaid Insurance 25.000
$65.000 25.000
5. Pada 1 Januari 2019 diterima Lease Revenue ($24.000/2) 12.000 Retained Earnings 12.000
pembayaran sewa sebesar $24.000 Unearned Lease Revenue Unearned Lease Revenue 12.000
untuk sewa gedung tahun 2019 dan 12.000
2020. Seluruh jumlah dikreditkan ke
pendapatan sewa.
6. Beban penyusutan tahun 2019 dicatat Depreciation Expense (50.000-5.000) 45.000 Retained Earnings 45.000
sebesar $5.000 dari yang seharusnya Accumulated Depreciation Acc. Depreciation 45.000
sebesar $50.000. 45.000
6. Latihan Soal
1. Pada tahun 2019 PT Ada mengubah inventory pricing dari Tahun Perbedaan NI
FIFO ke average dengan data sebagai berikut. 2016 3.000
Persediaan Persediaan 2017 2.000
Average FIFO
31 Desember 2016 23.000 26.000
2018 -3.000
3. Pada 1 Januari 2015 PT Pas membeli gedung dan peralatan Cost of building 1.200.000
Less: Depreciation 2015 - 2018
dengan data sebagai berikut.
2015 (1.200.000-0) x 5% 60.000
Residual 2015 (1.200.000-60.000) x 5% 57.000
Asset Cost Useful Life 2015 (1.200.000-117.000) x 5% 54.150
Value
2015 (1.200.000-171.150 x 5% 51.443 222.593
Building 1.200.000 40 yr 50.000 Book Value, 1 January 2019 977.407
Penyusutan 2019 (Garis Lurus), sisa manfaat 36 tahun
Equipment 130.000 12 yr 10.000 = (977.407 – 50.000) / 36 = 25.761
Pada 2019 PT Pas mengubah penyusutan gedung dari double Cost of equipment 130.000
declining menjadi straight line. PT Pas juga mengubah useful Less: Depreciation 2015 – 2018 ((130.000-10.000)/12) x 4 (40.000)
Book Value, 1 January 2019 90.000
life peralatan menjadi 9 tahun dan nilai sisa menjadi 5.000.
Penyusutan 2019 (GL), sisa manfaat 5 tahun (9-4), nilai sisa 5.000
Peralatan dari awal disusutkan dengan straight line method. = (90.000 – 5.000) / 5 = 17.000
6. Latihan Informasi
Soalper 31 Desember 2019Koreksi Kesalahan Jurnal
Soal Kieso et al. (2018)
(Asumsi Belum Tutup Buku 2019)
1. Penyusutan kendaraan untuk tahun 2019 sebesar $3.200 belum dicatat. Depreciation Expense 3.200
Accumulated Depreciation 3.200
2. Hasil penagihan piutang kepada pelanggan sebesar $5.600 yang diterima pada 31 Cash 5.600
Desember 2019 baru dicatat pada 2 Januari 2020.
Account Receivable 5.600
3. Pada tahun 2019 perusahaan menjual peralatan (cost awal $25.000) yang telah Accumulated Depreciation 25.000
disusutkan penuh, dengan harga jual $3.700. Hasil penjualan tersebut dikredit ke Equipment (25.000-3.700) 21.300
akun Peralatan.
Gain on sale of equipment 3.700
4. Pada November 2019, perusahaan digugat di pengadilan dengan nilai gugatan sebesar
$220.000. Pengacara perusahaan memperkirakan bahwa kemungkinan besar Litigation Loss 125.000
perusahaan akan membayar ganti rugi $125.000. Hal ini belum dicatat dalam LK 2019. Litigation Liability 125.000
5. Perusahaan belum pernah menyesuaikan nilai wajar portofolio trading yang dimiliki.
Berikut informasi terkait portofolio investasi. Fair Value Adjustment 2.000
31 Desember 2018 FV = $95.000 Cost = $95.000
31 Desember 2019 FV = $84,000 Cost = $82,000 Unrealized HGL-PL (84.000-82.000) 2.000
6. Sebuah peralatan dibeli pada tanggal 3 Januari 2019 seharga $40,000 dan dicatat pada Equipment 40.000
Beban Pemeliharaan dan Perbaikan. Estimasi masa manfaat 8 tahun dan tidak ada Maintenance & Repairs Expense 40.000
nilai sisa. Metode penyusutan garis lurus. Depreciation Expense (40.000/8) 5.000
Accumulated Depreciation 5.000
7. Premi asuransi 3 tahun sebesar $12.000 yang dibayarkan pada tanggal 1 Juli Insurance Expense (12.000/3) 4.000
2018 dibebankan pada akun beban asuransi. Perusahaan belum pernah
Prepaid Insurance (4.000 x1,5) 6.000
membuat jurnal penyesuaian terkait premi asuransi.
Retained Earnings 10.000
8. Merek dagang yang dibeli pada awal 2018 seharga $50.000 tidak pernah Amortization Expense (50.000/10) 5.000
diamortisasi. Maksimal periode amortisasi yang diizinkan adalah 10 tahun Retained Earnings 5.000
Trademarks 10.000
9. Perusahaan melakukan kesalahan sebagai berikut. COGS 9.600
Kesalahan 31 Desember 2018 31 Desember 2019 Retained Earnings 9.600
COGS 7.100
Ending Inventory $9.600 understated $7.100 overstated Inventory 7.100
Retained Earnings 2.300
Depreciation Expense $2.300 understated - Accumulated Depreciation 2.300