Anda di halaman 1dari 35

1

Bentuk usaha tetap (BUT) adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertem
bertemp

Definisi tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Pengha

2 Perhitungan pajak atas BUT tersebut adalah sebagai berikut :


Penghasilan Kena Pajak Rp 1,050,000,000
PPh terutang:
25% Rp 262,500,000

Penghasilan BUT setelah


dikurangi Pajak
penghasilan Rp 787,500,000

Rp 157,500,000

a Atas penghasilan tersebut akan dikenakan pajak lagi sebesar :


            20% x Rp. 787.500.000,00 atau sama dengan Rp. 157.500.000,00
b Namun apabila atas penghasilan kena pajak BUT sesudah dikurangi pajak menghasilan tersebut (sebesa
eh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tig
bertempat kedudukan di Indonesia, untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia.

ahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 tahun

ajak menghasilan tersebut (sebesar Rp. 787.500.000,00) ditanamkan kembali di Indonesia, maka atas penghasilan tersebut tidak d
i 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau badan yang tidak didirikan dan tidak
ukan kegiatan di Indonesia.

dang-Undang Nomor 36 tahun 2008 (UU PPh).

tas penghasilan tersebut tidak dipotong pajak. Jadi tidak ada pemotongan pajak penghasian sebesar 20% atau sebesar Rp. 157.50
tidak didirikan dan tidak

r 20% atau sebesar Rp. 157.500.000,00.


a) Harga Beli 70,000
Premi Asuransi (10%) 7,000
Biaya Angkut (5%) 3,500
CIF 80,500
Bea Masuk (5%) 4,025
Bea Masuk Tambahan (10%) 8,050
Nilai Impor (FC) - secara fiskal 92,575
Nilai Impor Rp 1,064,612,500
Nilai Impor 10 Truk Besar Rp 10,646,125,000

PPh 22 (2,5%) 266,153,125


PPN Masukan (10%) 1,064,612,500
PPnBM (40%) 4,258,450,000

Jurnal
Dr. Bus Besar 14,441,700,000
Dr. PPN Masukan 1,064,612,500
Dr. PPh 22 dibayar di muka 266,153,125
Cr. Kas 15,772,465,625

Nilai impor secara akuntansi 10,183,250,000


*menggunakan Kurs Spot untuk mencatat secara akuntansi
*PPnBM tetap sesuai penghitungan fiskal

b). Semuanya sudah tepat secara akuntansi.


*Impair ketika NRV < Nilai Perolehan

Semua impairment tidak dapat diakui sebagai beban berdasarkan fiskal.


Kapitalisasi aset berdasarkan pajak yang diperbolehkan adalah atas biaya (nilai perolehan)

Koreksi Fiskal Positif Rp 85,000,000


M Rp 50,000,000
N Rp 20,000,000
P Rp 15,000,000
Nilai Aset = Nilai Impor secara Akuntansi + PPnBM

(nilai perolehan)
a) Perhitungan Depresiasi Tahun 2018

Nama Aset Jumlah Harga Perolehan Nilai Residu Umur Akuntansi


Truk Besar 10 1,444,170,000 80,000,000 10
Sedan Standar 15 300,000,000 30,000,000 6
Sepeda Motor Trail 6 28,500,000 5,500,000 6
Bangunan Kantor 1 750,000,000 50,000,000 25

b) Perhitungan Amortisasi Tahun 2018

Nama Aset Jumlah Nilai Hak Batas Eksploitasi Telah Terekspolitasi


Hak Pengelolaan 1 900,000,000 15,000,000 2,400,000
Tambang Minyak Bumi
1 1,600,000,000 60,000,000 15,000,000
Hak Pengusahaan Hutan
Umur Pajak Akuntansi Fiskal
8 1,364,170,000 1,805,212,500
4 675,000,000 1,125,000,000
4 5,750,000 5,343,750
20 28,000,000 37,500,000
2,072,920,000 2,973,056,250
Koreksi Negatif 900,136,250

Akuntansi Fiskal

144,000,000 144,000,000

400,000,000 320,000,000

Koreksi Positif 80,000,000


Keterangan
Masuk kelompok 2, karena tidak dioperasikan sebagai angkutan umum.
Masuk kelompok 1, karena dioperasikan sebagai angkutan umum.
Masuk kelompok 1 dan hanya diperhitungkan 50% saja.
Bangunan Permanen

Keterangan

Tidak ada koreksi

Batas amortisasi untuk hak kehutanan maks 20% per tahun


a). Penjualan Sepeda Motor Trail di Des 2018

Akuntansi Fiskal
Nilai perolehan Akumulasi Akumulasi
Penyusutan Nilai Buku Penyusutan
Penyusutan Penyusutan
6 Motor 171,000,000 5,750,000 5,750,000 165,250,000 5,343,750 5,343,750
3 Motor 82,625,000

Perhitungan Keuntungan/Kerugian:
1. Menurut Akuntansi = nilai jual- akum depr (40,625,000)
2. Menurut Fiskal = nilai wajar - akum depr (49,828,125)
Koreksi negatif 9,203,125

b). Revaluasi bangunan Kantor di Des 2018


Komersial Fiskal
Harga Perolehan Bangunan Kantor 750,000,000 750,000,000
Nilai Residu 50,000,000 -
Pengeluaran yang disusutkan Atas Bangunan Kantor 700,000,000 750,000,000
Penyusutan per Tahun Bangunan Kantor 28,000,000 37,500,000
Akumulasi Penyusutan Bangunan Kantor hingga sebelum direvaluasi 364,000,000 487,500,000
Nilai Buku Per 31 Desember 2012 386,000,000 262,500,000
Selisih Lebih (Kurang) dari Revaluasi 114,000,000 237,500,000
Pajak Final atas Selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap (dihitung mempergunakan
23,750,000
Selisih Lebih Revaluasi menurut Fiskal)
Koreksi Negatif Atas Pendapatan Revaluasi 114,000,000
Koreksi Positif Atas Beban Pajak Final Atas Revaluasi 23,750,000
Fiskal
Nilai Buku

165,656,250
82,828,125
Beban PPh x 100/25 = PKP (masih raw)
PKP (masih raw) + beban akuntansi = omzet akuntansi
omzet akuntansi - penghasilan final - beban fiskal = PKP fiskal

Perhitungan Pajak Penghasilan Perusahaan

Beban PPh yang tercatat 1,950,000,000


Laba Sebelum Pajak (Yang masih salah) 7,800,000,000

Koreksi Item Akuntansi:


Kerugian atas Impairment 85,000,000
Depresiasi Truk Besar 1,364,170,000
Depresiasi Sedan 675,000,000
Depresiasi Motor Trail 5,750,000
Depresiasi Bangunan Kantor 28,000,000
Amortisasi Hak Pengusahaan Hutan 400,000,000
Kerugian Pengalihan Motor Trail 40,625,000
Beban PPh Final 23,750,000
Selisih Lebih dari Revaluasi (114,000,000)
2,508,295,000
Laba Sebelum Item Akuntansi 10,308,295,000
Koreksi Item menurut Fiskal
Depresiasi Truk Besar (1,805,212,500)
Depresiasi Sedan (1,125,000,000)
Depresiasi Motor Trail (5,343,750)
Depresiasi Bangunan Kantor (37,500,000)
Amortisasi Hak Pengusahaan Hutan (320,000,000)
Kerugian Pengalihan Motor Trail (49,828,125)

(3,342,884,375)
PKP Fiskal 6,965,410,625
PPh Badan Perusahaan 1,741,352,656
Kredit PPh 22 (266,153,125) 1,475,199,531
PPh Final 23,750,000
Beban Pajak Penghasilan perusahaan yang seharusnya 1,498,949,531
Laba Sebelum Pajak 7,800,000,000
Koreksi Positif
Kerugian Impairment 85,000,000
Amortisasi 80,000,000
Beban PPh Final (Revaluasi) 23,750,000
188,750,000
Koreksi Negatif
Depresiasi (900,136,250)
Penjualan Motor Trail (9,203,125)
Selisih lebih revaluasi (pendapatan revaluasi) (114,000,000)
(1,023,339,375)
PKP Fiskal 6,965,410,625

PPh Badan Perusahaan 1,741,352,656


Kredit PPh 22 (266,153,125) 1,475,199,531
PPh Final 23,750,000
Beban Pajak Penghasilan perusahaan yang seharusnya 1,498,949,531
Pajak Masukan dan Pajak Keluaran yang sudah dapat diperhitungkan untu

a No Perhitungan PPN
1 10/110 x 1.430.000.000 Rp 130,000,000
2 10% x 120.000.000 Rp 12,000,000
3 10% x 60.000.000 Rp 6,000,000
4 Rp -
5 10% x 10.000.000 Rp 1,000,000
6 10/110 x 66.000.000 Rp 6,000,000
7 10% x 20.000.000 Rp 2,000,000

b No Perhitungan PPN
1 Rp 24,000,000
2 10/110 x 18.700.000 Rp 1,700,000
3 10/110 x 11.000.000 Rp 1,000,000
4 10% x 120.000.000 Rp 12,000,000
5 Rp 8,000,000
6 10% x 15.000.000 Rp 1,500,000

PM Rp 47,200,000
PK Rp 139,000,000
Kurang bayar Rp (91,800,000)
sudah dapat diperhitungkan untuk menentukan jumlah PPN harus disetor ke Kas Negara

Keterangan
PK
PPN Pemungut
PPN Pemungut
Non BKP
PK
PK
PK

Keterangan
PM
PM
PM Tidak Dapat dikreditkan
PM
PM
PM
Kas Negara
1

1 Bukan Objek PPN


2 Bukan Objek PPN
3 Bukan Objek PPN
4 Objek PPN

5 Objek PPN (Dibebaskan)

6 Objek PPN (Tarif 0%)


7 Bukan Objek PPN

8 Objek PPN (Dibebaskan)

9 Objek PPN (Dibebaskan)


10 Objek PPN (Tidak dipungut)
11 Bukan Objek PPN
12 Bukan Objek PPN

13
Objek Pajak (Tidak dipungut)

14 Objek PPN (Dibebaskan)

15 Objek PPN (Tidak dipungut)

2
UU PPN Pasal 4A penjelasan
UU PPN Pasal 4A penjelasan
UU PPN Pasal 4A penjelasan
UU PPN Pasal 4A penjelasan

UU PPN Pasal 16B penjelasan PP No 81 Tahun 2015;


PMK No. 268/PMK.03/2015

UU PPN Pasal 4A penjelasan


UU PPN Pasal 4A penjelasan

UU PPN Pasal 16B penjelasan KMK 370/PMK.03/2003

UU PPN Pasal 16B penjelasan KMK 370/PMK.03/2003


UU PPN Pasal 16B penjelasan
UU PPN Pasal 4A penjelasan
UU PPN Pasal 4A penjelasan

PP No. 69 Tahun 2015

UU PPN Pasal 16B penjelasan PP No. 81 Tahun 2015;


PMK No. 268/ PMK.03/2015
PP No. 69 Tahun 2015

1) No. Tanggal Faktur


1 1-May
2 4-May
3 6-May
4 8-May
5 10-May
6 13-May
7 17-May
8 21-May
9 25-May
10 7-Feb
11 31-May
Dikenai
Objek PPN Dibebaskan
Tidak dipungut
Bukan Objek PPN Tidak dikenai

PK/PM DPP Tarif PPN Terutang


PM 70,000,000 10% 7,000,000
PM 420,000,000 10% 42,000,000
PK 90,000,000 10% 9,000,000
PM 503,470,000 10% 50,347,000
PK 300,000,000 10% 30,000,000
PK 16,250,000 10% 1,625,000
PK 796,250,000 0% -
(PM) -35,000,000 10% 3,500,000
PK 150,000,000 10% 15,000,000
PM 150,000,000 10% 15,000,000
- - - -

4 Cost
Insurance (10%)
Freight (5%)
CIF
Bea Masuk (10%)
Total (USD)
Total (Rp)

13 Cost
Insurance
Freight
CIF (USD)
CIF (Rp)
Pemungut
PT Sinar Jaya
PT Sinar Jaya
PT Tic Tac Toe
DJBC
PT Tic Tac Toe
PT Tic Tac Toe
DJBC
PT Sinar Jaya
PT Tic Tac Toe
PT Star
-

40,000
4,000
2,000
46,000
4,600
50,600
503,470,000

75,000
2,750
3,500
81,250
796,250,000
Keterangan

Sudah DP 10%, barang terkirim 70%, berarti PPN atas selisihnya (70%-10%=60%)
Ekspor merupakan objek PPN yang dikenakan tarif 0%

Sudah DP 15%, barang terkirim 40%, berarti PPN atas selisihnya (40%-15%=25%)
PM dikreditkan bulan Februari
Tidak ada kewajiban perpajakan terkait PPN
2) PPN kurang (lebih) bayar
PK 55,625,000 PM
PK-PM = Kurang (Lebih) Bayar

Jurnal:
PPN Keluaran 55,625,000
Aset Kompensasi PPN 40,222,000
PPN Masukan
95,847,000
(40,222,000)

-> Kurang Bayar


-> Ket: akan dikompensasi di SPT Masa PPN bulan Mei
95,847,000

Anda mungkin juga menyukai