Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PERENCANAAN PAJAK

TUGAS KASUS 2

DOSEN PEMBIMBING :
Herlina Helmy,S.E,Ak,M.s.Ak.

Disusun oleh :
Muhammad Dandy Akbar
Nim : 19043110

AKUNTANSI NK (S1)

1
1. Hitung laba bersih komersial dan fiskal

KOREKSI
NAMA AKUN KOMERSIAL FISKAL
POSITIF NEGATIF
Penjualan Rp 36.000.000.000 Rp 36.000.000.000
Potongan Penjualan 225.000.000 225.000.000
Return Penjualan 180.000.000 180.000.000
Penjualan Bersih 35.595.000.000 35.595.000.000
Persediaan BD Awal 450.000.000 450.000.000
Pembelian 26.100.000.000 26.100.000.000
Return Pembelian 225.000.000 225.000.000
Barang Tersedia untuk Dijual 26.325.000.000 26.325.000.000
Persediaan BD Akhir 360.000.000 360.000.000
HPP 25.965.000.000 25.965.000.000
LABA KOTOR Rp 9.630.000.000 Rp 9.630.000.000
Beban Operasional :
1. Beban Gaji dan Upah
a. Gaji/upah Rp 900.000.000 Rp 900.000.000
b. THR 90.000.000 90.000.000 -
c. Beban Makan Karyawan 81.000.000 81.000.000
2. Beban Listrik & Telepon
a. Untuk Usaha & Toko 135.000.000 135.000.000
b. Untuk Rumah Direktur 45.000.000 45.000.000 -
3. Beban Asuransi
a. Kebakaran Bangunan Toko 22.500.000 22.500.000
b. Keluarga Direktur 9.000.000 9.000.000 -
4. Beban Penyusutan 260.000.000 112.500.000 137.500.000
5. Beban Pemeliharaan
a. Kendaraan Operasional 112.500.000 112.500.000
b. Sedan Direktur 36.000.000 36.000.000 -
6. Beban Representatif 234.000.000 234.000.000 -
7. Beban Pajak
a. PBB Toko 1.350.000 1.350.000
b. PBB Rumah Direktur 500.000 500.000 -
c. PPh 25 284.000.000 284.000.000 -
8. Beban Kerugian Piutang 355.950.000 345.950.000 10.000.000
9. Beban Sanksi Adm. Pajak 500.000 500.000 -
10. Beban Lain-lain 20.000.000 8.000.000 17.000.000
JUMLAH BEBAN 2.587.300.000 1.175.450.000 1.411.850.000
Penghasilan dari Luar Usaha
1. Pendapatan Jasa Giro 22.500.000 22.500.000 -
2. Pendapatan Dividen (30%) 90.000.000 90.000.000 -

2
3. Pendapatan Sewa Truk 36.000.000 36.000.000
LABA SETELAH PAJAK 7.191.200.000 8.254.150.000

Aset Tetap Komersial Fiskal


1. Bangunan 1.250.000.000/25 = 1.250.000.000/20 =
50.000.000 62.500.000
2. Inventaris 750.000.000/5 = 150.000.000 -
3. Kendaraan 600.000.000/10 = 60.000.000 600.000.000/8 = 75.000.000
TOTAL 260.000.000 137.500.000

1. Menghitung KB SPT dan Angsuran PPh 25 untuk Tahun 2020


Laba Laba Fiskal = 8.254.150.000
PTKP (K/2) = (67.500.000)
PKP = 8.186.650.000

PPh terutang=
5% x 50.000.000 = 2.500.000
15% x 200.000.000 = 30.000.000
25% x 250.000.000 = 62.500.000
30% x 7.686.650.000 = 2.305.995.000
PPh terutang = 2.400.995.000

Kredit Pajak=
PPh terutang = 2.400.995.000
PPh 23 (Sewa Truk) = (720.000) 36.000.000 x 2%
Pajak dibayar sendiri = 2.400.275.000
Pajak yang sudah dibayar = (284.000.000)
(PPh 25)
Pajak yang masih harus = 2.116.000.000
dibayar (KB SPT)
Angsuran PPh 25 tahun berikutnya = 2.400.275.000/12 = 200.022.916,7 / 200.023.000/bulan

CATATAN :
2. Perencanaan Pajak yang Disarankan dan Perhitungan yang dapat Menghemat Pajak
` Perencanaan pajak yang kami sarankan untuk Bpk. Anto yaitu:
1. THR sebaiknya tidak diberikan dalam bentuk natura, lebih baik dalam bentuk uang.
2. Pembayaran keperluan pribadi harus dipisahkan dari pembayaran perusahaan.
3. Beban sanksi yang berhubungan dengan pajak tidak boleh dimasukkan ke dalambeban
perusahaan.
4. Setiap transaksi harus disertai dengan bukti yang lengkap.
5. Sebaiknya tepat waktu dalam pelaporan dan pembayaran pajak agar tidak dikenaidenda.
6. Beban representatif harus disertai dengan daftar normatif.

3
Perhitungan Penghematan Pajak:
Laba kotor 9.630.000.000
Beban:
-Gaji/Upah 900.000.000
-THR 90.000.000
-Beban Makan 81.000.000
-Beban Listrik Toko 135.000.000
-Beban Asuransi Toko 22.500.000
-Beban Penyusutan 137.500.000
-Beban Pemeliharaan 112.500.000
-Beban Representatif 234.000.000
-Beban PBB Toko 1.350.000
-Beban Kerugian Piutang 10.000.000
-Beban Lain-lain 20.000.000
LABA BERSIH Rp 7.922.150.000

Laba Fiskal = 7.922.150.000


PTKP = 67.500.000
PKP =7.854.650.000

Jadi, setelah dilakukannya perencanaan pajak, pajak yang dapat dihemat oleh Bpk.
Anto adalah 8.186.650.000 - 7.854.650.000 = 332.000.000

Untuk kemungkinan Bpk. Anto mengubah bentuk usahanya menjadi CV atau PT, maka
saya menyarankan untuk mengubahnya ke bentuk usaha PT saja karena menjadilebih
hemat karena pada PT Bpk. Anto bisa mendapatkan fasilitas pajak untuk badan (terutama
omset di atas 4,8 M). Selain itu juga bisa mendapatkan fasilitas yang lain seperti
pengeluaran pribadi direktur dapat dibebankan sebesar 50%.
Perhitungan jika Bpk. Anto mengubah bentuk usahanya menjadi PT, dan dengan
penghasilan fiskal yang sama:

PPh Terutang:
4,8M/36 x 25% x 50% x 8.254.150.000 = 137.569.167
31,2/36 x 25% x 8.254.150.000 = 1.788.399.167
= 1.925.968.334

Dapat dilihat dari perhitungan di atas, jika Bpk. Anto mengubah bentuk usahanya
menjadi PT PPh terutangnya adalah Rp 1.925.968.334, sedangkan jika masih dalam
bentuk usaha perorangan PPh terutangnya adalah Rp 2.400.995.000

Jumlah pajak yang dihemat jika Bpk. Anto mengubah bentuk usahanya menjadi PT
adalah= 2.400.995.000
1.925.968.334
475.026.666

Anda mungkin juga menyukai