Anda di halaman 1dari 13

Presentasi Review

Artikel
TUGAS

KELOMPOK
Nama Anggota :
Elsha Fitri (19043004)
Reza Rosiani (19043018)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Judul TINGKAT PENGUNGKAPAN DAN PENGGUNAAN
DERIVATIF KEUANGAN DALAM AKTIVITAS
PENGHINDARAN PAJAK

Jurnal Akuntansi dan


Tahun Desember 2013 publikasi Keuangan Indonesia

Penulis Oktavia dan Dwi Martani


Populasi dan sampel
● Data yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
publikasi laporan keuangan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode pada penelitian ini
meliputi periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.

● bahwa sampel utama pada penelitian ini berjumlah 153 observasi. Dari 152 observasi
tersebut, sebanyak 73 observasi merupakan low disclosure level user dan 79 observasi
merupakan high disclosure level user.

● disajikan pula deskripsi dari prosedur pemilihan matched sample pada penelitian ini.
Matched sample merupakan perusahaan yang berada dalam sektor industri yang sama
dengan sampel utama. matched sample fnal yang digunakan pada penelitian ini sebanyak
144 observasi.
Ide Bagian Pendahuluan
Motivasi riset Research GAP
1. Motivasi riset ini yaitu karena dii Indonesia, belum
ada satu pun peneliti an yang menguji hubungan
3. Penelitian Donohoe (2012) yang menggunakan sampel
perusahaan di Amerika Serikat merupakan salah satu studi yang
antara penggunaan derivatif keuangan dan menguji dan membuktikan bahwa derivatif keuangan dapat
penghindaran pajak. dipergunakan sebagai alat penghindaran pajak.

Tujuan penelitian Kontribusi


2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi
apakah derivatif keuangan digunakan sebagai sarana
4. Kontribusi dari penelitian ini adalah mengembangkan penelitian
sebelumnya (Donohoe 2012) dengan mengelompokkan
penghindaran pajak dalam studi kasus Indonesia karena perusahaan pengguna derivatif menjadi dua kategori, yaitu
sejumlah literatur menyatakan bahwa pengguna derivatif perusahaan pengguna derivatif dengan tingkat pengungkapan
cenderung untuk menghindari pajak. transaksi derivative yang rendah (low disclosure level user) dan
perusahaan pengguna derivative dengan tingkat pengungkapan
transaksi derivative yang tinggi (high disclosure level user)
Alur Alinia Artikel
 Alur alinia pada artikel ini awalnya menjelaskan secara umum ke khusus dimana sekilas penggunaan derivatif
keuangan dari hasil penelitian yang relevan sebelumnya yaitu terkait dengan pengguaan derivative keuangan
oleh perusahaan di indonesia.

 Setelah itu alenia selanjutnya mulai mengaitkan dengan permasalahan yang akan diteliti dan contohnya yaitu
terkait dengan perpajakan, peraturan pajak di Indonesia atas transaksi derivatif ini masih sangat lemah dan
seringkali diperdebatkan.

 Kemudian menjelaskan Knowledge GAP atau hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. • Menjelaskan
tujuan khusus atau yang membedakan dengan artikel yang ada, pesan tulis atau memberitahu apa yang ingin
ditunjukkan/dibuktikan melalui tulisan,

 Menjelaskan metode yang digunakan dalam pencarian bukti, menjabarkan bukti-bukti untuk menguji
kebenaran hipotesis/bukti terkait pesan,

 Menganalisis interpretasi,

 Dan yang terakhir yaitu memberikan kesimpulan pokok terhadap penelitian yang telah dilakukan.
Teori
Implikasi teoretis dari penelitian ini adalah pentingnya mempertimbangkan
tingkat pengungkapan transaksi derivatif ketika menginvestigasi apakah
perusahaan pengguna derivatif memiliki perilaku pajak yang lebih agresif.

Regulator pajak harus mempertimbangkan tingkat pengungkapan transaksi derivatif dalam


catatan atas laporan keuangan ketika mendeteksi apakah terjadi tindakan penghindaran pajak
yang agresif pada perusahaan pengguna derivatif. Perusahaan pengguna derivatif yang
cenderung menyembunyikan transaksi derivatifnya mungkin perlu lebih diperhatikan karena
mereka cenderung melakukan penghindaran pajak yang lebih agresif dibandingkan perusahaan
lainnya.
Logika Penurunan Hipotesis

 H1: Tingkat penghindaran pajak pada perusahaan pengguna derivatif keuangan


lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak menggunakan derivatif keuangan
(matched sample).

 H2 : Tingkat penghindaran pajak pada perusahaan pengguna derivatif keuangan


dengan tingkat pengungkapan derivatif yang rendah (low disclosure level user) lebih
tinggi dibandingkan perusahaan pengguna derivatif keuangan dengan tingkat
pengungkapan derivatif yang tinggi (high disclosure level user).

 H3: Tingkat penggunaan derivatif keuangan berhubungan positif dengan tingkat


penghindaran pajak
Desain Riset
• Tujuan Studi: Pada penelitian ini menggunakan desain Pengujian Hipotesis. Dimana pengujian
dilakukan untuk menginvestigasi apakah derivatif keuangan dapat digunakan untuk
memfasilitasi upaya penghindaran pajak perusahaan

• Jenis investigasi: Jenis investigasi penelitian ini adalah studi korelasi tentang dampak penggunaan
derivatif keuangan terhadap aktivitas perusahaan untuk menggunakan derivatif keuangan sebagai alat
penghindaran pajak.

• Tingkat intervensi peneliti terhadap riset: penelitian ini yaitu intervensi minimal, karena
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari publikasi laporan keuangan
oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

• Studi setting: Pada penelitian ini menggunakan lingkungan non-contrived setting, dimana peneliti tidak
memberikan perlakuan yang terkontrol, melainkan data diperoleh langsung dari BEI.

• Unit analisis: Pada penelitian ini unit analisis yang digunakan berupa organization yaitu
perusahaanperusahaan di Indonesia.

• Time horizon: Horizon waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi Cross-Sectional.
Dimana penelitian ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia dan sampel serta variabelnya pun belum
pernah digunakan sebelumnya.
Aspek-Aspek Penting Pengumpulan
Data
 Sumber data:

Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari publikasi laporan keuangan oleh Bursa
Efek Indonesia (BEI). Periode pada penelitian ini meliputi periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2012..

 Metode pengumpulan data:

Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi yang mengobservasi data selama 4 tahun yang
meliputi periode 2009 sampai dengan tahun 2012. Periode ini dipilih karena tahun 2009 merupakan tahun awal
diefektifkannya tarif pajak penghasilan badan tunggal di Indonesia. Periode sebelum tahun 2009 tidak diobservasi
dalam penelitian ini untuk menghindari bias yang disebabkan adanya perbedaan tarif pajak penghasilan pada
periode tersebut
Variabel Penelitian Serta Pengukuran
dan Skalanya
Variabel Penelitian:
• Variabel independent atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pengungkapan dan penggunaan
derivatif keuangan.
• Variabel dependen atau variable terikat dalam penelitian ini adalah aktivitas penghindaran pajak

Pengukuran dan Skalanya:


Pada artikel ini menggunakan jenis skala nominal dalam pengukurannya. Dengan melakukan pengkategorian terhadap
variabelnya yaitu high disclosure level user dan low disclosure level user.
• Perusahaan yang terindikasi melakukan transaksi derivatif serta mengungkapkan nilai wajar, jumlah nosional, maupun
keuntungan/kerugian dari transaksi derivative yang dilakukannya pada catatan atas laporan keuangannya dikategorikan
sebagai high disclosure level user.
• Perusahaan dikategorikan sebagai sampel low disclosure level user jika perusahaan tidak mengungkapkan atau hanya
mengungkapkan salah satu dari ketiga komponen nilai yang berkaitan dengan transaksi derivatifnya, yaitu: (i) nilai wajar
atas transaksi derivatif; (ii) jumlah nosional derivatif; dan (iii) keuntungan/kerugian atas transaksi derivatif yang
dilakukannya.
Hasil Penelitian
  Pengujian Hipotesis H2
Pengujian Hipotesis H1

dapat disimpulkan bahwa hipotesis H1 pada penelitian ini tidak terbukti, Temuan-temuan ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang
karena: (i) pengguna derivatif keuangan dengan tingkat pengungkapan cenderung menyembunyikan transaksi derivatifnya (tidak
transaksi derivatif yang tinggi (high disclosure level user) ternyata transparan) memiliki perilaku penghindaran pajak yang lebih
memiliki tingkat penghindaran pajak yang justru lebih rendah daripada agresif dibandingkan dengan perusahaan yang lebih transparan
perusahaan yang tidak menggunakan derivatif; dalam mengungkapkan transaksi derivatifnya. Dengan demikian,
(ii) pengguna derivatif keuangan dengan tingkat pengungkapan transaksi dapat disimpulkan bahwa hipotesis H2 pada penelitian ini terbukti
derivatif yang rendah ternyata memiliki tingkat penghindaran pajak yang
tidak berbeda dengan perusahaan yang tidak menggunakan derivatif
keuangan.

 Pengujian Hipotesis H3

menunjukkan bahwa semakin besar penggunaan derivatif keuangan yang diindikasikan


dengan semakin besarnya koefsien FVDER, maka semakin besar pula perbedaan antara
laba akuntansi dengan laba fskal. Dengan demikian, hipotesis H3 pada penelitian ini
terbukti
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai