Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

REGRESI BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY


Studi Kasus : Pengaruh Besarnya Biaya Iklan dan Tipe Perusahaan terhadap Laba
yang diperoleh Perusahaan

Disusun Oleh Kelompok 7 :


Rafendra Agustianda P

13611001

BQ. Rina Any Widiarni

13611171

Lisda Ermalia

13611186

Slamet Abtohi

13611198

Dosen Pengampu : Tuti Purwaningsih, S.Stat,.M.si

JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2015

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW.

Berkat

limpahan

dan rahmat-Nya

penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata
mata kuliah Analisis Regresi Terapan.
Adapun topik pembahasan dalam makalah ini adalah regresi dengan variabel
dummy yang mengambil studi kasus tentang Pengaruh Besarnya Biaya Iklan dan
Tipe Perusahaan terhadap Laba yang diperoleh Perusahaan. Makalah ini disusun
agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang penggunaan analisis regresi dengan
variabel dummy.
Penyusun berharap, semoga makalah ini bermanfaat baik bagi penyusun
sendiri maupun bagi pembaca. Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca
sangat diharapkan untuk perbaikan makalah di masa yang akan datang.
Yogyakarta, 14 Juni 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I

PENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Tujuan ................................................................................................2
1.3 Tinjauan Pustaka ...............................................................................3
1.4 Data dan Metode................................................................................4

BAB II

PEMBAHASAN ...................................................................................10

BAB III PENUTUP ............................................................................................17


3.1 Kesimpulan ......................................................................................17
3.2 Saran ................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................18

ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan didirikan bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan,
mempertinggi daya saing, dan meminimalkan biaya produksi untuk mencapai
laba maksimal. Perkembangan perusahaan dan laba yang dicapai perusahaan
dapat digunakan sebagai alat ukur terhadap keberhasilan perusahaan dalam
menjalankan aktivitas yang berkenaan dengan operasinya. Jika tujuan
perusahaan itu tercapai maka kelangsungan hidup perusahaan mampu
dipertahankan dan mampu bersaing dengan perusahaan lain.
Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan yang ingin
dicapai. Salah satu tujuan tersebut adalah untuk mendapatkan laba yang tinggi
dengan meminimalkan biaya-biaya yang terjadi dalam proses produksi. Biaya
merupakan salah satu sumber informasi yang penting dalam analisis strategik
perusahaan. Pada dasarnya masalah yang sering timbul adalah perencanaan
biaya yang kurang sesuai dengan apa yang terjadi sesungguhnya (realisasi
biaya).
Suatu perusahaan memproduksi barang dengan kualitas yang baik, harga
relatif murah dibandingkan pesaing, dan tersebar ke berbagai tempat tetapi
apabila calon pembeli tidak diberi tahu adanya produk tersebut, diingatkan atau
dibujuk untuk membelinya, maka produk tersebut tidak akan bisa laku dan
segala sesuatu yang dilakukan akan sia-sia. Konsumen sangat memerlukan
informasi untuk menentukan keputusan suatu produk yang akan mereka beli.
Keputusan yang selalu diharapkan oleh produsen, apakah pesan yang
disampaikan lewat iklannya telah dapat menjangkau pasar yang telah
diharapkan atau belum. Apabila telah menjangkaunya berarti mencerminkan
keberhasilan pengiklanan dan sudah tentu akan meningkatkan permintaan.

Kegiatan periklanan yang dilakukan agar tujuan dari perusahaan dapat


tercapai pastinya membutuhkan biaya. Biaya-biaya ini disebut dengan biaya
iklan. Iklan juga berarti aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan
produk dan membujuk sasaran untuk membelinya. Sudah pasti perusahaan
ingin selalu meningkatkan jumlah penjualan untuk mendapatkan laba yang
lebih besar. Iklan diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan, dengan
demikian laba yang diperoleh perushaan juga akan meningkat.
Dalam era globalisasi persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di
pasar domestik maupun di pasar internasional. Di dalam dunia usaha
mempertahankan kelangsungan hidup merupakan tujuan penting yang harus
dilaksanakan disamping tujuan untuk terus meningkatkan penjualan dan laba.
Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi, membuat setiap perusahaan
saling berpacu untuk memperluas pasar. Harapan dari adanya perluasan pasar
adalah meningkatnya penjualan sehingga perusahaan akan memiliki lebih
banyak konsumen.
Berdasarkan latar belakang diatas, penyusun tertarik untuk melakukan
analisis terkait seberapa besar pengaruh biaya iklan dan tipe perusahaan (asing
dan nasional) terhadap besarnya laba yang diperoleh perusahaan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini diantaranya adalah sebagai
berikut:
a.

Mengetahui kegunaan analisis regresi dengan dummy variable.

b.

Menganalisis pengaruh tipe perusahaan dan biaya iklan terhadap besarnya


laba perusahaan.

c.

Melakukan pemodelan regresi dengan dummy variable.

d.

Memprediksi besarnya laba 2 macam perusahaan (perusahaan asing dan


perusahaan nasional).

1.3 Tinjauan Pustaka


Analisis regresi merupakan salah satu analisis yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Dalam analisis
regresi, variabel yang mempengaruhi disebut independent variable (variabel
bebas) dan variabel yang dipengaruhi disebut dependent variable (variabel
terikat). Jika dalam persamaan regresi hanya terdapat satu variabel bebas dan
satu variabel terikat, maka disebut sebagai persamaan regresi sederhana,
sedangkan jika variabel bebasnya lebih dari satu, maka disebut sebagai
persamaan regresi berganda.
Analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan suatu variabel
tak bebas pada satu atau lebih variabel bebas (explanatory variable), dengan
maksud menaksir dan atau meramalkan nilai rata-rata variabel tak bebas.
Secara umum, model regresi sederhana dapat dituliskan dalam bentuk:
i = + Xi + i
Y
0
1
Dimana :
Yi = variabel tak bebas
X = variabel bebas bebas
0 = Nilai intersep
1 = Nilai slope (menunjukkan koefisien regresi)
i =sisaan
1.3.1 Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda sebenarnya sama dengan analisis
regresi linear sederhana, hanya variabel bebasnya lebih dari satu buah.
Persamaan umumnya adalah:
Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + .... + bn Xn.
Dengan Y adalah variabel terikat, dan X adalah variabel-variabel
bebas, a adalah konstanta (intersept) dan b adalah koefisien regresi pada
masing-masing variabel bebas.

1.3.2 Regresi dengan Variabel Dummy


Variabel dummy adalah variabel yang digunakan untuk membuat
kategori data yang bersifat kualitatif, khususnya jenis data nominal
(dalam hal ini variabel yang dimaksud adalah variabel independen). Pada
dasarnya variabel ini tidak mempunyai arti secara kuantitatif, tetapi
hanya digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan kategori dari
variabel yang bersifat kualitatif. Biasanya variabel dummy dikodekan
dengan bilangan 0 dan 1. Misalkan untuk jenis kelamin, dapat dikodekan
dengan bilangan 0 untuk perempuan dan 1

untuk laki-laki atau

sebaliknya. Banyaknya kategori sama dengan banyaknya kategori


dikurangi 1.
Secara umum model regresi berganda dengan variabel dummy
sama dengan model regresi linear berganda. Perbedaannya adalah pada
variabel independennya yang mengandung variabel yang bersifat
kategorik (dummy variable).
1.4 Data dan Metode
a. Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Analisis ini
dilakukan untuk menaksir besarnya laba pada dua macam perusahaan
(swasta asing dan swasta nasional) bila ditinjau dari besarnya biaya iklan
yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membuat iklan mengenai
produknya. Untuk perusahaan swasta asing, laba yang diamati adalah laba
yang diperoleh dari hasil penjualan produknya di wilayah Indonesia.
Analisis dilakukan terhadap 50 data besarnya biaya iklan pada 2 tipe
perusahaan swasta (perusahaan asing dan perusahaan nasional) yang
dinyatakan dalam satuan juta rupiah yakni sebanyak 27 perusahaan asing
dan 23 perusahaan nasional serta besarnya laba perusahaan yang dinyatakan
dalam juta rupiah seperti diberikan pada tabel 1.1 berikut :

Tabel 1.1 Besarnya laba berdasarkan biaya iklan dan tipe perusahaan
No Laba Iklan Tipe Perushaan No Laba Iklan Tipe Perusahaan
1
9,17
10
Asing
26 8,93
10
Asing
2
1,32
1
Nasional
27 5,01
15
Nasional
3
8,54
12
Asing
28 3,11
5
Nasional
4
7,68
12
Asing
29 3,41
3
Nasional
5
7,15
5
Asing
30 4,93
6
Nasional
6
2,54
4
Nasional
31 8,28
12
Asing
7 10,85
8
Asing
32 7,47
10
Asing
8
2,39
4
Nasional
33 6,16
10
Asing
9
1,5
8
Nasional
34 5,18
6
Nasional
10 5,13
8
Nasional
35 1,37
4
Nasional
11 9,08
5
Asing
36 11,2
16
Asing
12 8,77
14
Asing
37 7,7
11
Nasional
13 10,85
2
Asing
38 6,51
9
Asing
14 1,49
2
Nasional
39 18,3
29
Asing
15 7,92
12
Asing
40 9,17
12
Asing
16 5,87
9
Nasional
41 6,35
8
Nasional
17 8,97
13
Asing
42 4,66
6
Nasional
18 7,07
9
Asing
43 6,98
9
Nasional
19 0,32
3
Nasional
44 11,7
18
Asing
20 1,84
3
Nasional
45 4,33
8
Nasional
21 8,97
12
Asing
46 5,2
7
Asing
22 6,38
9
Asing
47 6,96
10
Asing
23 7,87
10
Asing
48 2,78
2
Asing
24 5,51
8
Nasional
49 13,9
19
Asing
25 4,07
6
Nasional
50 8,13
8
Nasional

Source : https://ineddeni.files.wordpress.com
b. Metode
Metode analisis yang digunakan adalah regresi dengan variabel
dummy menggunakan software IBM SPSS, dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1.

Buka software SPSS, klik variable view dan tentukan nama variabel
yang meliputi laba, iklan dan tipe perusahaan seperti terlihat pada
gambar 1.1 berikut :

Gambar 1.1 Mendefinisikan nama variabel


2.

Definisikan kategori pada variabel tipe perusahaan kedalam bentuk angka


sesuai dengan keterangan pada studi kasus dengan cara mengklik values
pada variabel tipe seperti gambar berikut :

Gambar 1.2 Mendefinisikan keterangan variabel


3.

Setelah selesai mengkategorikan variabel tipe perusahaan, masukkan data


studi kasus kedalam SPSS pada data view.

Gambar 1.3 Menginput data pada tabel data view


6

4.

Lakukan pengujian regresi dengan cara mengklik menu analyze


regression linear sehingga muncul kotak linear regression, masukkan
variabel laba pada kolom dependent lalu masukkan variabel iklan dan tipe
pada kolom independent, pilih method enter seperti terlihat pada
gambar 1.4 berikut :

Gambar 1.4 Kotak dialog linear regresi


7.

Klik button statistics, beri tanda check list pada bagian estimates,
covariance matrix, model fit, collinearity diagnostics, durbin-watson
seperti yang terlihat pada gambar berikut :

Gambar 1.5 Kotak dialog linear regression

8.

Klik Continue, kemudian klik button plots sehingga akan muncul kotak
dialog linear regression: plots, lalu pindahkan *SRESID pada kolom Y
dan *ZPRED pada kolom X, beri tanda ceklis pada normal probability
plot, perhatikan gambar 1.6 berikut :

Gambar 1.6 Kotak dialog linear regression: plots


9.

Klik Continue, kemudian klik button save, pada kotak dialog linear
regression: save, beri tanda ceklis pada unstandardized di bagian residuals
seperti terlihat pada gambar 1.7 berikut :

Gambar 1.7 Kotak dialog linear regression: save


10. Klik Continue, kemudian klik OK sehingga diperoleh output.
11. Lakukan uji normalitas dengan cara mengklik analyze descriptive
statistics explore kemudian pindahkan variabel unstandardized
residual [RES_1] ke kolom dependent list seperti terlihat pada gambar 1.8
berikut :

Gambar 1.8 Kotak dialog explore


12. Klik button plots, kemudian beri tanda ceklis pada bagian normality plots
with tests seperti terlihat pada gambar 1.9.

Gambar 1.9 Kotak dialog explore: plots


13. Klik continue kemudian klik OK untuk melihat hasil output.

BAB II
PEMBAHASAN

Analisis dilakukan dengan menggunakan software IBM SPSS 22, sebelum


melakukan analisis, dilakukan pengkategorian pada variabel tipe perusahaan yakni
0 untuk tipe perusahaan nasional dan 1 untuk tipe perusahaan asing dengan cara
mentransformasi. Karena kasus yang diteliti memiliki lebih dari satu variabel, maka
terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi yang meliputi uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji normalitas. Hasil pengujian asumsi
adalah sebagai berikut :
1.

Uji Multikolinearitas
Tabel 2.1 Output SPSS tabel koefisien

Pada pengujian multikolinearitas, hasil yang diharapkan adalah tidak


terjadi multikolinearitas, yakni antara variabel independen tidak berkorelasi.
Hasii uji multikolinearitas dapat dilihat pada bagian collinearity statistics di
tabel coefficients, yakni besaran nilai Tollerance dan VIF. Dari output pada
tabel 2.1 dapat dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut :
a. Hipotesis
H0 : = 0 (Tidak terjadi multikolinearitas)
H1 : 0 (Terjadi multikolinearitas)
b. Titik Kritis
Tollerance > 0,1 (Gagal tolak H0)
VIF < 10

(Gagal tolak H0)

c. Statistik Uji

10

Variabel

Tollerance

VIF

Tipe perusahaan

0,782

1,278

Biaya iklan

0,782

1,278

d. Keputusan
Tollerance
Tipe perusahaan

0,782 > 0,1 (Gagal Tolak H0)

Biaya iklan

0,782 > 0,1 (Gagal Tolak H0)

VIF
Tipe perusahaan

1,278 > 10 (Gagal Tolak H0)

Biaya iklan

1,278 > 10 (Gagal Tolak H0)

e. Kesimpulan
Hasil pengujian hipotesis data yang ada gagal menolak H0 yang berarti
tidak terjadi multikolinearitas yakni tidak terdapat korelasi antar variabel
independen (tipe perusahaan dan biaya iklan)
2.

Uji Heteroskedastisitas
Pengujian asumsi heteroskedastisitas dapat dilihat dengan melihat
sebaran scatter plot antara nilai residual standardize predicted value dengan
regression studentized residual seperti terlihat pada gambar berikut:

Gambar 2.1 Output SPSS Scatter plot

11

Pada gambar 2.1 terlihat bahwa persebaran residual terhadap data


tersebar tanpa membentuk pola tertentu, sedangkan bila dilihat nilai batasan
pada pita memiliki nilai batasan yang berbeda antara batasan yang atas dan
batasan yang bawah, yakni 4 untuk batas atas dan -2 untuk batas bawah, hal ini
menunjukkan data mengandung unsur heteroskedastisitas.
3.

Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan salah satu pelanggaran asumsi model regresi
klasik, yaitu faktor gangguan dari setiap pengamatan yang berbeda tidak saling
mempengaruhi (independen). Untuk melihat hasil pengujian autokorelasi dapat
dilihat nilai Durbin Watson pada output tabel model summary seperti yang
terlihat pada gambar berikut :
Tabel 2.2 Output SPSS model summary

Dari hasil output diatas dapat dilakukan pengujian hipotesis seperti


berikut :
a. Hipotesis
H0 : = 0 (Tidak terjadi autokorelasi)
H0 : 0 (Terjadi autokorelasi)
b. Daerah kritis
0 < d < dL
4-dL < d < 4

Tolak H0

dL < d < dU
4-dU < d < 4-dL
dU < d <4-dU

Tidak ada keputusan


Gagal tolak H0

c. Statistik Uji
d = 2,073

12

dL = 1,4625
dU = 1,6283

d. Keputusan
dU < d <4-dU
1,6283 < 2,073 < 4-1,6283
1,6283 < 2,073 < 2,3717
e. Kesimpulan
Hasil pengujian autokorelasi menggunakan kriteria pengujian durbin
watson dU < d <4-dU (1,6283 < 2,073 < 2,3717) gagal menolak H0 yang
berarti tidak terjadi autokorelasi
4.

Uji Normalitas
Untuk melihat hasil pengujian normalitas dapat dilihat nilai sig. pada
output tabel tests of normality, apabila sampel yang digunakan lebih dari atau
sama dengan 50 maka digunakan tes kolmogorov-smirnov, sedangkan apabila
sampel yang digunakan kurang dari 50 maka digunakan tes shapiro-wilk.
Dalam kasus ini, sampel yang digunakan sebanyak 50, maka untuk menguji
normalitas digunakan nilai sig. pada kolom Kolmogorov-smirnov.
Tabel 2.3 Output SPSS tests of normality

Dari output pada tabel 2.3, maka dapat dilakukan pengujian hipotesis
sebagai berikut :
a. Hipotesis
H0 : Residual berdistribusi normal
H1 : Residual tak berdistribusi normal

13

b. Tingkat signifikansi
= 0,05
c. Daerah kritis
Sig < (Tolak H0)
d. Statistik Uji
Sig = 0,200
e. Keputusan
0,200 > 0,05
Sig > (Gagal tolak H0)
f. Kesimpulan
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% data yang ada gagal
menolak H0 (nilai Sig > ) yang berarti bahwa residual berdistribusi normal.
Setelah melakukan pengujian asumsi dan keempat asumsi terpenuhi,
selanjutnya akan dibahas output hasil analisis sebagai berikut:
Tabel 2.4 Output SPSS tabel ANOVA

Tabel ANOVA diatas menunjukkan hasil uji simultan untuk mengetahui


kesesuaian model. Dari hasil output dapat dilakukan pengujian hipotesis
sebagai berikut :
a.

b.

Hipotesis
H0 : 1 = 2 = 0

( Model tidak sesuai )

H1 : 1 2 0

(Model sesuai )

Tingkat signifikansi
= 0,05

c.

Daerah kritis

14

Sig < (Tolak H0)


Fhit > Ftabel (Tolak H0)
d.

Statistik Uji
Sig = 0,000

e.

Keputusan
0,000 < 0,05
Sig < (Tolak H0)

f.

Kesimpulan
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% data yang ada menolak
H0 yakni nilai Sig < yang berarti menunjukkan bahwa model sesuai.
Tabel 2.5 Output SPSS tabel koefisien

Tabel coefficients digunakan untuk melakukan uji parsial. Hasil


pengujian parsial pada tabel 2.5 dapat dilihat pada besarnya nilai sig. (p-value)
yang menunjukkan bahwa besarnya nilai konstanta dan kedua variabel (tipe
perusahaan dan biaya iklan) berpengaruh secara signifikan terhadap besarnya
laba perusahaan karena nilai sig < (0,05), yakni secara berurutan bernilai
0,012, 0,000 dan 0,000.
Selain itu, dari tabel 2.5 juga diperoleh besar konstanta b0 = 1,335, b1 =
2.663 dan b2 = 0,431, sehingga dengan demikian diperoleh persamaan
regresinya :
Laba = 1,335 + 2,663 (Tipe perusahaan) + 0,431 (Biaya iklan)
Maka dapat disimpulkan bahwa laba perusahaan swasta asing yang
melakukan pembiayaan iklan untuk produknya berbeda secara nyata dengan

15

perusahaan swasta nasional yang juga melakukan pembiayaan untuk membuat


iklan, yaitu rata-rata sebesar 2.663 juta rupiah.
Misal, bila perusahaan swasta asing dan nasional sama-sama
mengeluarkan biaya iklan sebesar 1 juta rupiah, maka prediksi laba mereka
adalah:
a. Perusahaan swasta asing:
Laba = 1,335 + 0,431*1 + 2.663*1 = 4,429 juta rupiah
b. Perusahaan swasta nasional:
Laba = 1,335 + 0,431*1 + 2,663*0 = 1,766 juta rupiah
Selisih laba mereka: 4,429 1,766 = 2,663 juta rupiah
Tabel 2.6 Output SPSS Model Summary

Tabel 2.6 menampilkan besarnya R (koefisien korelasi) dan Adjusted R


square (koefisien determinasi) untuk kasus regresi berganda. Nilai Adjusted R
square sebesar 0,749 menunjukkan bahwa kemampuan model menjelaskan
pengaruh biaya iklan dan tipe perusahaan terhadap besarnya laba yang diperoleh
perusahaan adalah sebesar 74,9%, sedangkan sisanya 24,1% dijelaskan oleh
variabel lain.

16

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.

Regresi dengan variabel dummy merupakan salah satu teknik analisis yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang
mengandung variabel kategorik terhadap variabel dependen.

2.

Hasil analisis menunjukkan bahwa tipe perusahaan dan biaya iklan


berpengaruh secara signifikan terhadap besarnya laba perusahaan.

3.

Dari hasil analisis diperoleh persamaan regresi :


Laba = 1,335 + 2,663 (Tipe perusahaan) + 0,431 (Biaya iklan)

4.

Bila perusahaan swasta asing dan nasional sama-sama mengeluarkan biaya


iklan sebesar 1 juta rupiah, maka prediksi laba mereka adalah:
a. Perusahaan swasta asing:
Laba = 1,335 + 0,431*1 + 2,663*1 = 4,429 juta rupiah
b. Perusahaan swasta nasional:
Laba = 1,335 + 0,431*1 + 2,663*0 = 1,766 juta rupiah
Selisih laba mereka: 4,429 1,766 = 2,663 juta rupiah

3.2 Saran
Semakin tinggi biaya iklan yang dikeluarkan maka akan semakin tinggi
pula laba yang diperoleh perusahaan. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan
dapat memaksimalkan kegiatan pengiklanan produknya sehingga selain
bertujuan untuk meningkatkan laba, cara ini juga dapat mempertahankan
eksistensi perusahaan sehingga perusahaan akan mampu bersaing dalam
perdagangan dunia.

17

DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan,

Deny.2007.Analisis

Regresi

dengan

Variabel

Dummy.

https://ineddeni.files.wordpress.com/2007/08/dummy_up1.pdf diakses pada


13 juni 2015 pukul 15:00 WIB
Nurvitasari, Eka.2007. Perbandingan Model Pengeluaran Rumah Tangga di
Batam dan Karimun Menggunakan Regresi dengan Dummy Variable
http://oc.its.ac.id/ambilfile.php?idp=866 diakses pada 13 juni 2015 pukul
14:29 WIB
Qudratullah, Farhan M.2013.Analisis Regresi Terapan Teori, Contoh Kasus, dan
Aplikasi dengan SPSS.Yogyakarta: Andi Offset
Sufren dan Natanael, Yonathan.2013.Mahir Menggunakan SPSS Secara Otodidak.
Jakarta: Kompas Gramedika

18

Anda mungkin juga menyukai