Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“ PENERAPAN TAX PLANNING ATAS PAJAK PENGHASILAN (PPh) BADAN

“STUDI KASUS PADA CV.PUTRA SINGGALANG “

DOSEN PENGAMPU:

Charoline Cheisviyanny, SE, M.Ak.

DISUSUN OLEH :

1. Elsha Fitri (19043004)

2. Nanda Lestari (19043010)

3. Tia Marsilla (19043028

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bagi negara, pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting yang akan
digunakan untuk membiayai pengeluaran negara, baik pengeluaran rutin maupun
pengeluaran pembangunan. Bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan
mengurangi laba bersih. Keputusan bisnis sebagian besar dipengaruhi oleh pajak, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Minimalisasi beban pajak dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari
yang masih berada dalam bingkai peraturan perpajakan sampai dengan yang
melanggar peraturan perpajakan. Upaya meminimalkan pajak secara eufimisme sering
disebut dengan perencanaan pajak (tax planning). Umumnya perencanaan pajak
merujuk pada proses merekayasa usaha dan transaksi Wajib Pajak supaya utang pajak
berada dalam jumlah yang minimal tetapi masih dalam bingkai peraturan perpajakan.
Namun perencanaan pajak juga dapat bersifat positif sebagai perencanaan pemenuhan
kewajiban perpajakan secara lengkap, benar, dan tepat waktu sehingga dapat
menghindari pemborosan sumber daya.
Pajak yang diasumsikan sebagai biaya atau beban sangat mempengaruhi
pihak manajemen perusahaan dalam meningkatkan laba (profit). Secara ekonomis
pajak merupakan unsur pengurang laba yang tersedia bagi perusahaan untuk dibagi
sebagai deviden maupun diinvestasikan kembali. Usaha memaksimumkan laba
dilakukan perusahaan dengan melakukan efisiensi segala macam biaya termasuk
biaya pajak. Misalnya, pembayaran sanksi pajak yang tidak seharusnya terjadi
merupakan pemborosan sumber daya perusahaan. Penghindaran pemborosan tersebut
merupakan optimalisasi alokasi sumber daya perusahaan yang lebih produktif dan
efisien sehingga minimalisasi pemborosan sumber daya tersebut dapat
memaksimalkan kinerja dengan benar. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan
suatu perencanaan pajak atau yang disebut tax planning yang tepat agar perusahaan
membayar pajak seefisien mungkin sepanjang hal tersebut masih sesuai dengan
aturan-aturan perpajakan yang berlaku.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah perusahaan menerapkan tax planning sesuai dengan peraturan undang –
undang yang berlaku ?
2. Apakah penerapan tax planning dalam pengelolaan keuangan CV.PUTRA
SINGGALANG dapat mengefisiensikan pembayaran pajak penghasilan ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penerapan tax planning yang dilakukan oleh CV.PUTRA
SINGGALANG apakah sesuai dengan peraturan undang – undang yang berlaku.
2. Untuk mengetahui seberapa jauh peran penerapan tax planning dalam
mengefisienkan pembayaran pajak penghasilan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
 Dapat digunakan oleh perusahaan sebagai dasar dalam membuat kebijakan
manajemen pajak atau strategi perpajakan yang akan digunakan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
 Sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk semakin bijak dalam
menerapkan tax planning atas pajak penghasilan badan terhutang sesuai
dengan peraturan perpajakan yang berlaku, dan dapat menghindari sanksi-
sanksi perpajakan , melalui pemahaman undang-undang perpajakan.
2. Bagi Penulis
 Dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang penerapan kebijakan tax
planning atas pajak penghasilan badan pada perusahaan yang telah dipelajari
melalui teori dimasa perkuliahaan dan mencoba memberikan masukan bagi
perusahaan untuk mengambil keputusan dalam pelaksanaan kegiatan operasi
dalam mencapai laba maksimum, melalui perencanaan pajak
 Dengan mengadakan penelitian secara langsung akan menambah pengetahuan
dan wawasan lebih luas tentang objek yang diteliti.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Profil Singkat Perusahaan


Perusahaan Dealer CV.PUTRA SINGGALANG berdiri sejak 10 Februari tahun 2022
didirikan oleh Hafis Maulana Wijaya dan beralamat di Jn. Adinegoro Lubuk Buaya,
Kota Padang, Sumatera Barat. CV.PUTRA SINGGALANG merupakan cabang dari CV.
SINGGALANG yang beralamat di Jl.Prof Dr Hamka, Parupuk Tabing Kota Padang,
Sumatera Barat. CV.PUTRA SINGGALANG menjual berbagai jenis mobil baru dan
bekas.

B. Struktur Organisasi
Demi kelancaran pelaksanaan tugas, CV.PUTRA SINGGALANG mempunyai
struktur organisasi yang disusun:
Gambar 1 : Struktur Organisasi CV.PUTRA SINGGALANG, terdiri dari satu orang
direktur utama, satu orang bendahara dan satu orang administrasi.

Direktur Utama

Bendahara Administrasi

C. Keuangan CV.PUTRA SINGGALANG

CV. PUTRA SINGGALANG menyajikan dua jenis laporan keuangan yaitu laporan
neraca dan laporan laba rugi. Selain itu, CV. PUTRA SINGGALANG juga membuat
catatan kas harian sebagai catatan keuangan yang digunakan untuk mengalokasikan
biaya-biaya terkait dengan transaksi yang terjadi.

D. Penyajian Data

Data yang digunakan berupa laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca dan
laporan laba rugi.
BAB III
PEMBAHASAN

1. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pajak
Menurut Soemitro (1992) Pajak adalah iuran kepada kas negara berdasarkan
undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal
(kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum.
B. Pengaruh Pajak terhadap Perusahaan
Asumsi pajak sebagai biaya, akan mempengaruhi laba (profit margin),
sedangkan asumsi pajak sebagai distribusi laba akan mempengaruhi rate of return on
investment. Status perusahaan yang go public atau belum akan mempengaruhi
kebijakan pembagian dividen. Perusahaan yang sudah go public umumnya cenderung
high profile dari pada perusahaan yang belum go public. Agar pasar sahamnya
meningkat, manajer perusahaan go public akan berusaha tampil sebaik mungkin,
sukses dan membagi dividen yang besar. Demikian juga dengan pembayaran
pajaknya akan diusahakan sebaik mungkin. Namun apapun asumsinya, secara
ekonomis pajak merupakan unsur pengurang laba yang tersedia untuk dibagi atau
diinvestasikan kembali oleh perusahaan.
C. Pengertian Tax Planning
Menurut Suandy (2011) Perencanaan pajak adalah langkah awal dalam
perencanaan pajak. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap
peraturan perpajakn agar dapat diseleksi jenis tindakan penghematan pajak yang akan
dilakukan. Pada umumnya penekanan perencanaan pajak (tax planning) adalah untuk
meminumumkan kewajiban pajak.
D. Motivasi dilakukannya Perencanaan Pajak
Motivasi yang mendasari dilakukannya suatu perencanaan pajak umumnya
bersumber dari tiga unsur perpajakan (Suandy, 2011), yaitu:
1.Kebijakan perpajakan (tax policy)
2.Undang-undang perpajakan (tax law)
3.Administrasi perpajakan (tax administration)
Ketiga unsur tersebut terjadi menurut proses sesuai dengan urutan waktu penyusunan
sistem perpajakan.
E. Kerangka Konseptual
Dasar pembuatan tax planning adalah laporan keuangan dari CV.PUTRA
SINGGALANG yaitu laporan laba-rugi ( tanpa tax planning ). Laporan laba-rugi
tersebut dianalisa dan hasilnya dibandingkan dengan laporan keuangan laba-rugi yang
dilakukan dengan tax planning berdasarkan ketentuan perpajakan yang berlaku
dengan menggunakan Undang-Undang Perpajakan Edisi Perubahan UU Nomor 7
Tahun 2021. Dari analisa dan perbandingan yang dilakukan, maka akan diketahui
apakah ada pengaruh atas pajak penghasilan yang akan dibayarkan oleh CV.PUTRA
SINGGALANG setelah diterapkannya tax planning.

LAPORAN KEUANGAN

CV PUTRA SINGGALANG

TAX PLANNING Undang-


TANPA TAX PLANNING
Undang Perpajakan Edisi
Perubahan UU Nomor 7
Tahun 2021

PAJAK PENGHASILAN
TANPA TAX PLANNING PAJAK PENGHASILAN
DENGAN TAX PLANNING

EFISIENSI
2. PRAKTIKUM PERPAJAKAN
A. Laporan Keuangan CV.PUTRA SINGGALANG
Berikut ini laporan Laba Rugi sebelum Tax Planning CV. PUTRA
SINGGALANG periode 31 Desember 2022.
CV PUTRA SINGGALANG
LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DES 2022

Nama Akun
Penjualan Bruto Rp 5.312.000.000

Persediaan Awal Rp 14.637.600.000


Pembelian
Persediaan Akhir ' Rp 9.856.800.000
Harga Pokok Penjualan Rp (4.780.800.000)
Laba Bruto Rp 531.200.000

Beban Operasional
Beban Gaji Rp 78.000.000
Beban Listrik Rp 18.000.000
Beban Perlengkapan Kantor Rp 9.000.000
Beban Pemeliharaan Rp 12.000.000
Beban Penyusutan Rp 26.250.000
Beban Lain-Lain Rp 9.000.000
Total Beban Rp 152.250.000

LABA BERSIH SEBELUM PAJAK Rp 378.950.000

Laporan Laba Rugi CV.PUTRA SINGGALANG hanya terbatas pada target


pencapaian labayang telah diselenggarakan dalam satu periode akuntansi. Laporan
Laba Rugi tersebut menyajikan detail dari pendapatan dan beban dalam satu
periode akuntansi.
B. PERENCANAAN PAJAK
Berikut hasil rekonsiliasi fiskal CV. PUTRA SINGGALANG sebelum melakukan
perencanaan pajak :
MENGHITUNG KEWAJIBAN PERPAJAKAN CV PUTRA SINGGALANG
JIKA DILAPORKAN DALAM BENTUK BADAN
SEBELUM PERENCANAAN
CV
Omset Rp 5.312.000.000
Laba Rp 397.670.000

laba = PKP
4.800.000.000 x 11% x 397.670.000 Rp 39.527.440
5.312.000.000
(5.312.000.000-4.800.000.000)/ 5.312.000.000 x 22% x 397.670.000 Rp 8.432.520
Pendapatan Kena Pajak Rp 47.959.960

pph 25 Rp 47.959.960 Rp 3.996.663


12

Dengan pertimbangan tindakan-tindakan yang sebaiknya di ambil oleh CV PUTRA


SINGGALANG dalam rangka mengefesiensikan pajak PPH Badan terutang tahun
2022. Maka kami melakukan koreksi yang didasarkan oleh peraturan terbaru
Undang-Undang Perpajakan Edisi Perubahan UU Nomor 7 Tahun 2021 sebagai
berikut :
a) Dalam hal pembayaran gaji, perusahaan masih menggabungkan seluruh biaya
termasuk biaya makan siang karyawan sebesar Rp 6.000.000. Biaya makan
siang tersebut tidak diberikan kepada seluruh karyawan. Maka, tidak bisa
menjadi pengurang penghasilan bruto perusahaan sesuai dengan pasal 4 ayat 3
huruf d UU HPP. Untuk mengatasi masalah ini perencanaan pajak yang dapat
dilakukan oleh perusahaan adalah memberikan makan siang karyawan kepada
seluruh karyawan atau dalam bentuk uang tunai agar dapat menjadi pengurang
penghasilan bruto.
b) Dalam beban perlengkapan kantor terdapat Rp 1.920.000 beban yang tidak
memiliki bukti normatif, sehingga tidak bisa dijadikan pengurang penghasilan
bruto oleh perusahaan. Untuk mengatasi masalah ini perusahaan sebaiknya
membuatkan bukti normatif atas setiap transaksi yang dilakukannya sesuai
dengan
c) Dalam beban pemeliharaan termasuk didalamnya pemeliharaan kendaraan
pribadi pemilik sebesar Rp 2.800.000, sehingga tidak dapat dijadikan
pengurang penghasilan bruto sesuai pasal 9 ayat 1 huruf b UU HPP
d) Beban lain-lain sebesar Rp 9.000.000 tidak dapat dijadikan pengurang
penghasilan bruto karena merupakan pengambilan pribadi pemilik sesuai pasal
9 ayat 1 huruf b UU HPP.
Berdasarkan koreksi dan perencanaan pajak yang telah kami buat, maka dapat
disajikan laporan rekonsiliasi fiskal sebagai berikut :
Dari hasil Laporan Laba Rugi yang disajikan di atas, kami telah melakukan
rekonsiliasi fiskal berdasarkan peraturan terbaru Undang-Undang Perpajakan Edisi
Perubahan UU Nomor 7 Tahun 2021 sebagai berikut :

MENGHITUNG KEWAJIBAN PERPAJAKAN CV PUTRA SINGGALANG


JIKA DILAPORKAN DALAM BENTUK BADAN
SETELAH PERENCANAAN
CV
Omset Rp 5.312.000.000
Laba Rp 377.950.000

laba = PKP
4.800.000.000 x 11% x 378.950.000 Rp 37.567.319
5.312.000.000
(5.312.000.000-4.800.000.000)/ 5.312.000.000 x 22% x 378.950.000 Rp 8.014.361
Pendapatan Kena Pajak Rp 45.581.681

pph 25 Rp 45.581.681 Rp 3.798.473


12
HASIL PENGHEMATAN PAJAK SETELAH MELAKUKAN PERENCANAAN PAJAK

perbandingan Jika dilaporkan dalam bentuk badan


sebelum perencanaan Rp 47.959.960
setelah perencanaan Rp 45.581.681
hemat setelah perencanaan Rp 2.378.279

perbandingan jika dilaporkan sebagai orang pribadi


Dari perhitungan
sebelum di atas dapat terlihat dengan
perencanaan Rp jelas jumlah pajak terutang berbeda dari
48.917.500
setelah
Rp perencanaan
47.959.960 Rp Rp 45.581.681 (setelah
(sebelum tax planning) menjadi 43.987.500
tax planning).
hemat setelah perencanaan Rp 4.930.000
Efisiensi yang dapat diperoleh dari penerapan perencanaan pajak dengan memanfaatkan
peraturan perundang-undangan perpajakan adalah sebesar Rp 2.378.279. jadi,
penghematan pajak
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Perencanaan pajak yang dapat dilakukan CV. PUTRA SINGGALANG agar dapat
melakukan penghematan pajak :
a) Memberikan tunjangan makan siang kepada seluruh karyawan atau diberikan
dalam bentuk uang tunai.
b) Membuat bukti normatif atas setiap transaksi yang dilakukan.
c) Tidak melakukan pengeluaran yang digunakan untuk keperluan pribadi
pemilik.
B. SARAN UNTUK PERUSAHAAN
a) Melakukan pemisahan terhadap akun-akun yang memiliki saldo cukup besar,
seperti tunjangan biaya makan siang ( dipisahkan dari akun gaji ).
b) Membuat laporan keuangan yang lebih lengkap :
Laporan Laba Rugi
Laporan Perubahan Modal
Laporan Posisi Keuangan
Laporan Arus Kas
Catatan Atas Laporan Keuangan

Anda mungkin juga menyukai