Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional Royal (SENAR) 2018 ISSN 2622-9986 (cetak)

STMIK Royal – AMIK Royal, hlm. 455 – 460 ISSN 2622-6510 (online)
Kisaran, Asahan, Sumut - 3 September 2018

PENERAPAN TAX PLANNING DALAM MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK


PENGHASILAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN

Novi Fadhila1, Minta Hasibuan2


1
Manajemen, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
2
Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
email: 1novifadhila@umsu.ac.id, 2mintahasibuan.232@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan tax planning yang dilakukan oleh PT
Perkebunan Nusantara IV sebagai upaya meminimalkan beban pajak penghasilan.dengan pendekatan deskriptif.
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif, yang bersumber dari
wawancara dan laporan keuangan. Hasil penelitian ini menunujukkan Penerapan perencanaan pajak pada
perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV mampu meminimalkan jumlah beban pajak penghasilan ( pajak kini )
sebesar Rp 166.478.937.000,00 dibandingkan sebelum yaitu sebesar Rp 210.857.425.250,00 atau dengan selisih
Rp 44.378.488.250,00 atas perencanaan pajak pada akun bantuan/sumbangan, biaya perjalanan, penginapan,
kemalangan, akomodasi/jamuan tamu, surat kabar majalah. Sehingga laba bersih sesudah tax planning lebih
besar yaitu sebesar 389.542.374.421,00 dibandingkan laba komersial yaitu sebesar Rp 345.163.886.171,00 atau
dengan selisih Rp 44.378.488.250,00 Dan untuk PPh Badan kekurangan ( kelebihan ) bayar terlihat minimal
sebesar Rp 30.393.573.605,00 dibandingkan sebelumnya sebesar Rp 74.772.061.855,00 atau dengan selisih Rp
44.378.488.250,00

Kata Kunci: Perencanaan Pajak (tax planning), Beban pajak , Pajak Penghasilan

PENDAHULUAN berusaha untuk mendapatkan laba yang optimal


dengan cara meminimalkan biaya-biaya yang
Bagi Negara, pajak adalah salah satu ada. Dilain pihak sebagai subjek pajak
sumber penerimaan penting yang akan perusahaan harus memenuhi berbagai kewajiban
digunakan untuk membiayai pengeluaran salah satunya adalah membayar beban pajak.
Negara, baik pengeluaran rutin maupun Menurut Chairil (2014) manajemen pajak
pengeluaran pembangunan. adalah usaha menyeluruh yang dilakukan tax
Bagi perusahaan, pajak merupakan beban manager dalam suatu perusahaan atau organisasi
yang akan mengurangi laba bersih (Mulyono, agar hal-hal yang berhubungan dengan
2010). Keputusan bisnis sebagian besar perpajakan dari perusahaan atau organisasi
dipengaruhi oleh pajak, baik secara langsung tersebut dapat dikelola dengan baik, efesien,
maupun tidak langsung. Sudah bukan menjadi ekonomis, sehingga memberi kontribusi
rahasia umum lagi, jika ada usaha-usaha yang maksimum bagi perusahaan. Salah satu fungsi
dilakukan oleh wajib pajak baik itu orang manajemen perpajakan adalah perencanaan
pribadi maupun badan untuk mengatur jumlah pajak (tax planning). Konsep manajemen secara
pajak yang harus dibayar. Karena bagi mereka umum yang merupakan upaya-upaya sistematis
pajak dianggap sebagai biaya, sehingga perlu yang meliputi perencanaan (planning),
dilakukan usaha-usaha atau strategi-strategi pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (
tertentu untuk menguranginya. Usaha-usaha atau actuating), dan pengendalian (controlling).
strategi-startegi yang dilakukan merupakan Pada umumnya perencanaan pajak (tax
bagian dari perencanaan pajak ( tax planning). planning) mengacu kepada proses merekayasa
Tujuan yang diharapkan dengan tax planning ini usaha dan transaksi wajib pajak agar beban
adalah untuk meminimalkan beban pajak pajak berada dalam kondisi minimal, tetapi
terutang, memaksimalkan laba setelah pajak, masih dalam bingkai peraturan perpajakan.
meminimalkan terjadinya kejutan pajak dan Namun demikian, perencanaan pajak juga dapat
memenuhi kewajiban perpajakan secara benar, diartikan sebagai perencanaan pemenuhan
efisien dan efekti sesuai ketentuan pajak kewajiaban perpajakan secara lengkap, benar,
(Chairil,2014). Karena Sebagai perusahaan dan tepat waktu sehingga dapat secara optimal
yang beroreantasi laba maka manajemen akan menghindari pemborosan sumber daya.
Seminar Nasional Royal (SENAR) 2018 ISSN 2622-9986 (cetak)
STMIK Royal – AMIK Royal, hlm. 455 – 460 ISSN 2622-6510 (online)
Kisaran, Asahan, Sumut - 3 September 2018

Perencanaan pajak sebagai langkah awal pada PT Perkebunan Nusantara IV tahun 2016
dalam manajemen pajak (Suandy, 2011). Pada lebih besar dari pada tahun 2015.
tahap ini dilakukan pengumpulan dan penelitian
terhadap peraturan perpajakan agar dapat di Pajak Penghasilan (PPh)
seleksi jenis tindakan penghematan pajak yang PPh berdasarkan undang – undang No 36
akan dilakukan. Pada umumnya penekanan tahun 2008 adalah setiap tambahan kemampuan
perencanaan pajak ( Tax Planning ) adalah ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib
untuk meminimalkan kewajiban pajak. pajak, baik berasal dari Indonesia maupun luar
Perencanaan pajak itu merupakan Indonesia, yang dapat digunakan untuk
penyusunan yang terkait dengan potensi pajak. konsumsi atau menambah kekayaan wajib pajak
Hal tersebut ditekankan terhadap pengendalian bersangkutan, baik dengan nama ataupun bentuk
setiap transaksi yang memiliki konsekuensi apapun.
pajak. Kondisi tersebut bertujuan untuk
mengendalikan jumlah pajak sehingga Beban Pajak
minimum, melalui apa yang disebut dengan Beban pajak ( penghasilan pajak ) adalah
penghindaran pajak ( tax avoidance ). pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak
Jadi perencanaan pajak tidak berarti dalam jumlah gabungan pajak kini dan pajak
penyelundupan pajak . Pada dasarnya usaha tangguhan yang di perhitungkan dalam
penghematan pajak the least and latest rule yaitu menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak
wajib pajak selalu berusaha menekan pajak kini adalah jumlah pajak yang harus dibayar
sekecil mungkin dan menunda pembayaran oleh wajib pajak, jumlah pajak ini harus di
pajak selambat mungkin sebatas masih hitung sendiri oleh wajib pajak berdasarkan
diperkenankan peraturan perpajakan. penghasilan kena pajak dikalikan dengan tarif
Perencanaan pajak adalaah suatu langkah yang pajak. Kemudian dibayar sendiri dan dilaporkan
tepat untuk perusahaan, dalam melakukan dalam Surat Pemberitahuan ( SPT) sesuai
penghematan pajak atau tax saving sepanjang dengan peraturan perundang-undangan yang
tidak bertentangan dengan ketentuan dan berlaku.
peraturan perundang-undangan perpajakan yang
berlaku. Tax Planning
Penerapan tax planning dalam suatu Pengertian tax planning yang dikemukakan
perusahaan dapat dilakukan dengan mencari oleh Chairil Anwar (2014, hal. 8 & 12):Tax
peluang penghindaran pajak yang tercantum Planning atau perencanaan pajak adalah
dalam UU Republik Indonesia Nomor 36 tahun rangkaian strategi untuk mengatur akuntansi dan
2008 dengan cara memaksimalkan penghasilan keuangan perusahaan untuk meminimalkan
yang bukan merupakan objek pajak penghasilan, kewajiban perpajakan dengan cara-cara yang
meningkatkan biaya-biaya yang merupakan tidak melanggar peraturan perpajakan ( in legal
deductable expense, seperti pemberian way ). Dalam arti yang lebih luas meliputi
tunjangan dalam bentuk uang, pemaksimalan keseluruhan fungsi manajamen perpajakan agar
biaya fiskal yang pada akhirnya menghasilkan pajak yang dibayar oleh perusahaan benar-benar
Pph terutang dalam jumlah yang lebih kecil efisien. Tujuan Tax Planning adalah mencari
(Suandy, 2011). berbagai celah yang dapat ditempuh dalam
PT Perkebunan Nusantara IV seperti halnya koridor peraturan perpajakan( loopholes), agar
juga wajib pajak lainnya juga melakukan perusahaan dapat membayar pajak dalam jumlah
perencanaan pajak guna pembayaran pajak minimal.
sesuai dengan peraturan peraturan perundang- Dari pengertian diatas maka dapat
undangan. Dengan melakukan tax planning, disimpulkan bahwa Tax Planning adalah analisis
perusahaan dapat mengefesiensikan pajak yang yang dilakukan secara sistematis dari perbedaan
dibayar dengan cara legal dan tidak melanggar berbagai pilihan yang ditujukan pada pengenaan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang kewajiban pajak yang minimal pada pajak masa
berlaku. PT Perkebunan Nusantara IV sudah kini dan masa pajak yang akan datang. Tax
melakukan perencanaan pajak ( tax planning ) planning merupakan upaya wajib pajak untuk
guna pembayaran pajak sesuai dengan meminimalkan pajak yang terutang melalui
perundang-undangan, akan tetapi beban pajak skema yang memang jelas diatur dalam
peraturan perundang-undangan perpajakan. Ada
Seminar Nasional Royal (SENAR) 2018 ISSN 2622-9986 (cetak)
STMIK Royal – AMIK Royal, hlm. 455 – 460 ISSN 2622-6510 (online)
Kisaran, Asahan, Sumut - 3 September 2018

tiga hal yang harus diperhatikan dalam suatu 7. Memuktahirkan perencanaan pajak
perencanaan pajak menurut Chairil (2014),
yaitu : 1. Tidak melanggar ketentuan a. Tax Planning PPh Badan
perpajakan. 2. Secara bisnis masuk akal Pajak penghasilan adalah pajak yang
(reasonable). 3. Didukung oleh bukti-bukti dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan
pendukung yang memadai, misalnya kontrak, dikenakan atas penghasilan kena pajak
invoice, faktur pajak, dukungan perjanjian ( perusahaan. Dalam menetapakan penghasilan
agreement ), dan perlakuan akuntansinya kena pajak harus dihitung terlebih dahulu berapa
(accounting treatment ). penghasilan bruto yang menjadi objek pajak,
Motivasi dilakukannya Tax Planning kemudian dikurangi dengan pengeluaran-
Motivasi dilakukannya tax planning berdasarkan pengeluaran yang boleh dikurangkan dari
3 unsur perpajakan menurut Suandy (2011); penghasilan bruto (deductable expenxses)
1. Kebijakan perpajakan (tax police): tersebut. Selisih atas keduanya adalah laba kena
a. Pajak apa yang dipungut ? pajak yang menjadi objek pengenaan pajak
b. Siapa yang akan dijadikan subjek pajak penghasilan. Tentu saja terdapat perbedaan
? perbedaan perlakuan perpajakan atas antara perhitungan pajak versi PSAK dengan
pembayaran deviden badan usaha versi fiskal, tetapi perbedaan tersebut tidak perlu
kepada pemegang saham perorangan dipertentangkan karena masing-msing
dan kepada pemegang saham berbentuk mempunyai tujuan penggunaan yang berbeda,
badan usaha, menyebabkan timbulnya meski pengukuran profitnya diperoleh dari
usaha untuk merencanakan pajak sumber data yang sama, yakni laporan keuangan
dengan baik agar beban pajak rendah. komersil.
c. Apa saja yang merupakan objek pajak ?
objek pajak merupakan basis Laporan keuangan fiskal dan komersial
perhitungan ( tax bases ) besarnya Laporan keuangan komersial yang berupa
pajak, maka untuk optimalisasi alokasi neraca dan laba rugi disusun berdasarkan prinsip
sumber dana, manajamen akan akuntansi yang lazim diterima. Dari laporan
merencanakan pajak yang tidak lebih ( keuangan komersial tersebut dapat dihitung laba
karna bisa mengurangi optimalisasi komersial atau penghasilan secara akuntansi.
alokasi sumber daya ) dan tidak kurang. Laba komersial inilah yang menjadi ukuran
d. Berapa besarnya tarif pajak ? yang digunakan oleh pihak-pihak yang
e. Bagaimana prosedurnya ? berkepentingan.
2. Undang-undang Perpajakan, tidak jarang Laporan keuangan komersial dapat diubah
ketentuan pelaksanaan perpajakan menjadi laporan keuangan fiskal dengan
bertentangan dengan undang-undang itu melakukan koreksi seperlunya melalui
sendiri karna disesuaikan dengan rekonsiliasi antara standar akuntansi dan
kepentingan pembuat kebijakan dalam ketentuan perpajakan yang disebut rekonsiliasi
mencapai tujuan lain yang ingin dicapainya Fiskal (Agoes dan Trisnawati, 2014).
sehingga membuka celah untuk perencanaan Laba kena pajak atau penghasilan kena
pajak. pajak merupakan laba yang dihitung
3. Administrasi perpajakanC(tax berdasarkan ketentuan perpajakan, yang
administration), diterapkan pada pasal 4 ayat 1 dan 2(
penghasilan )dan pasal 6 ayat 1( biaya
Tahapan Pokok Tax Planning deductible )serta pasal 9 ayat 1 (biaya non
Menurut chairil ( 2014, hal. 13 ), agar tax deductible ).undang-undang no. 7 tahun 1983
planning sesuai harapan , tahapan-tahapan yang yang diubah terakhir kali dengan undang-
harus ditempuh, yakni: undang no 36 tahun 2008 mengenai pajak
1. Menganalisis laporan keuangan penghasilan.
2. Memperkirakan besarnya pajak terutang 1. Penghasilan yang menjadi objek (taxable
3. Melaksanakan perencanaan pajak income), setiap tambahan kemampuan
4. Mengevaluasi pelaksanaan perancanaan ekonomis yang diterima wajib pajak, baik
pajak yang berasal dari Indonesia maupun dari
5. Mencari kelemahan dan memperbaiki luar Indonesia yang dapat dipakai untuk
6. kembali rencana pajak konsumsi atau menambah kekayaan dengan
Seminar Nasional Royal (SENAR) 2018 ISSN 2622-9986 (cetak)
STMIK Royal – AMIK Royal, hlm. 455 – 460 ISSN 2622-6510 (online)
Kisaran, Asahan, Sumut - 3 September 2018

nama dan bentuk apapun (pasal 4 ayat 1 UU METODOLOGI


Pajak Penghasilan).
2. Penghasilan yang pajaknya dikenakan PPh Pendekatan Penelitian
bersifat final; bunga deposito dan tabungan, Pendekatan dalam penelitian ini adalah
hadiah dari undian dan penghargaan, deskriptif, yang bertujuan membuat deskripsi,
penghasilan dari perdagangan saham di gambaran, lukisan secara sistematis, faktual dan
bursa efek dan penjualan dan sewa atas akurat mengenai fakta, sifat, serta hubungan
tanah dan bangunan (pasal 4 ayat 2 UU antara berbagai fenomena yang diselidiki Azuar
PPh). dkk, 2014).
3. Penghasilan yang bukan objek pajak (non
taxable income); bantuan dan sumbangan, Jenis dan Sumber Data
Deviden yang diterima dari wp badan yang Jenis dan sumber data yang digunakan
kepemilikannya ≥ 25%, imbalan penelitian ini adalah kualitatif berupa
sehungunan dengan pekerjaan dalam wawancara yang merupakan data primer dan
bentuk natura dari wajib pajak atau kuantitatif berupa laporan keuangan merupakan
pemerintah, kecuali diberikan oleh bukan data sekunder.
wajib pajak, wajib pajak yang dikenakan
pajak secara final, Laba yang diterima oleh
anggota komanditer, keuntungan yang HASIL DAN PEMBAHASAN
diperoleh dari yayasan yang ditanamkan
kembali dalam bentuk sarana dan prasarana Laporan Rekonsiliasi Fiskal
paling lama 4 tahun sejak diperolehnya Perusahaan melakukan upaya perencanaan
keuntungan tersebut (pasal 4 ayat 3 UU pajak hanya pada akun pengobatan saja dimana
PPh). perusahaan memberikan tunjangan kesehatan
4. Biaya-biaya yang boleh dikurangkan kepada karyawan aktif sebesar Rp
(deductible expenses); Biaya yang secara 18.808.962.377 Namun seharusnya perusahaan
langsung atau tidak langsung berkaitan dapat menekan beban pajak penghasilan dengan
dengan kepentingan usaha, biaya perencanaan pajak yang ada menurut Undang-
penyusutan fiskal atau amortisasi, iuran Undang Perpajakan, dapat dilihat pada tabel
kepada dana pensiun yang sah, kerugian dari dibawah ini:
selisih kurs, sumbangan dalam rangka
penanggulangan bencana alam, biaya Tabel 1 Laporan Rekonsiliasi Fiskal
pengembangan infrastruktur social, Koreksi Menurut
Ket PTPN IV
Positif negatif UU
sumbangan fasilitas pendidikan, dalam Laba 815.565.12 815.565.1
rangka pembinaan olahraga (pasal 6 UU sebelum 7.251 27.251
PPh). pajak
Jumlah 197.035.66 (197.035.6
5. Biaya yang tidak boleh dikurangkan (non beda waktu 1.568 61.568)
deductible expenses); pembagian laba, biaya Jumlah 224.900.23
untuk kepentingan pribadi pemegang saham, beda tetap 6.062
Bantuan/su 0 0 21.720. 21.720.28
sekutu, atau anggota, imbalan atas jasa mbangan 286.58 6.583
dalam bentuk natura, jumlah yang melebihi 3
kewajaran yang di berikan / dibayarkan Biaya 0 0 9.860.2 9.860.218.
perjalanan, 18.618 618
kepada pemegang saham/ kepada pihak penginapan
yang mempunyai hubungan istimewa, Harta Kemalanga 0 0 6.933.1 6.933.167.
yang dihibahkan, Pajak penghasilan, n 67.612 612
Akomodasi 0 0 6.767.8 6.767.898.
pembentukan dana cadangan, sanksi tamu 98.677 677
administrasi (pasal 9 UU PPh). Surat kabar 0 0 2.104.7 2.104.711.
Adapun beberapa cara yang dapat dan 11.000 000
majalah
dilakukan untuk merencanakan PPh: Jumlah 47.386. 47.386.28
memaksimalkan penghasilan yang dikecualikan, beda tetap 282.49 2.490
menurut 0
memaksimalkan biaya fiskal dan meminimalkan Undang-
tarif pajak. Hal ini tercantum pada undang- Undang
undang perpajakan No.36 tahun 2008. Jumlah 27.864.574. (149.649.3
rekonsiliasi 494 79.078)
pajak
Seminar Nasional Royal (SENAR) 2018 ISSN 2622-9986 (cetak)
STMIK Royal – AMIK Royal, hlm. 455 – 460 ISSN 2622-6510 (online)
Kisaran, Asahan, Sumut - 3 September 2018

Taksiran 843.429.70 665.915.7 Persediaan awal 147.822.525.202 147.822.525.2


penghasilan 1.745 48.173 02
kenak pajak Biaya tidak 374.119.013.366 374.119.013.3
Taksiran 843.429.70 665.915.7 langsung 66
penghasilan 1.000 48.000 B.langsung 2.366.143.975.241 2.366.143.975.
kena pajak 241
( dibulatkan B.penyusutan 460.280.576.603 460.280.576.6
) 03
Beban Biaya 7.581.809.527 7.581.809.527
pajak pengiriman ke
penghasilan industri hilir
kini 25 % x Biaya 41.586.280.032 41.586.280.03
843.429.70 210.857.42 pengolahan ke 2
1.000(PTP 5.250 industri hilir
N IV ) Persediaan ( 170.593.964.762) (170.593.964.7
25 % 166.478.9 akhir 62)
x665.915.7 37.000 Jumlah bpp 3.226.940.215.209 3.226.940.215.
48.000 ( 209
UU) Laba kotor 2.250.951.827.949 2.250.951.827.
Pajak 949
dibayar 132.560.94 132.560.9 Biaya penjualan (140.996.390.521) (140.996.390.5
dimuka : 0.312 40. 312 21)
Pph pasal Biaya (960.472.892.919) (960.472.892.9
25 91.371.61 administrasi 19)
91.371.615 5 Pendapatan 76.814.128.324 76.814.128.32
Pph pasal lain-lain 4
22 3.433.051.4 3.433.051.
Biaya lain-lain 174.521.638.371 174.521.638.3
68 468
71
Pph pasal
Total (1.199.176.793.487) (1.199.176.793
23
.487)
Kekuranga 74.772.061. 30.393.57
Laba usaha 1.051.775.034.462 1.051.775.034.
n 855 3.605
462
(kelebihan)
bayar PPh Pendapatan 28.536.990.696 28.536.990.69
Badan keuangan 6
Beban (264.746.897.907) (264.746.897.9
Data diolah, 2018 keuangan 07)
Laba Sblm 815.565.127.251 815.565.127.2
Berdasarkan tabel 1 terlihat penerapan PPh 51
Beban PPh
perencanaan pajak mampu meminimalkan beban Pajak kini (210.857.425.250) (166.478.937.0
pajak terutang sebesar Rp 166.478.937.000 00)
dibanding sebelumnya yaitu sebesar Rp Pajak (49.230.117.154) (49.230.117.15
tangguhan 4)
210.857.425.250, dikarenakan melakukan Beban PPh (260.087.542.404) (215.709.054.1
perencanaan pajak terhadap akun 54)
bantuan/sumbangan, biaya perjalanan, Laba Thun 555.477.584.847 599.856.073.0
Berjalan 97
penginapan, kemalangan, akomodasi tamu, Pendapatan
biaya surat kabar dan majalah. Sehingga dapat komprehensif
dilihat laporan laba rugi dibawah ini, sebelum lain
Laba entitas (2.248.636.561) (2.248.636.561
dilakukan perencanaan pajak, dan setelah anak OCI )
dilakukan perencanaan pajak. Laba revaluasi - -
Aset Tetap
Pendapatan ( (159.781.248.324) (159.781.248.3
Tabel 2 Laporan Laba Rugi kerugian ) 24)
Laba rugi Aktuaria
Laba rugi komersial fiskal setelah PPh terkait (88.229.125.872) (88.229.125.87
perusahaan 31 desember perencanan surplus repa 2)
2016 pajak 31 luasi asset
desember 2016 PPh terkait 39.945.312.081 39.945.312.08
Penjualan pendapatan 1
Penjualan 93.308.532.380 93.308.532.38 lainnya
ekspor 0 Pendapatan (210.313.698.676) (210.313.698.6
Pungutan - - (beban)kompr 76)
ekspor ehensif lainnya
Penjualan 93.308.532.380 93.308.532.38 Labakomprehen 345.163.886.171 389.542.374.4
ekspor bersih 0 sif tahun 21
Penjualan local 5.384.583.510.778 5.384.583.510. berjalan
778 Laba thn
Jumlah 5.477.892.043.158 5.477.892.043. berjalan yg
158 didistribusikan
Bpp(HPP) Pemilik entitas 345.163.886.171 389.542.374.4
Seminar Nasional Royal (SENAR) 2018 ISSN 2622-9986 (cetak)
STMIK Royal – AMIK Royal, hlm. 455 – 460 ISSN 2622-6510 (online)
Kisaran, Asahan, Sumut - 3 September 2018

induk 21 Perusahaan selain melakukan tax planning


Kepentingan - -
non pengendali pada tunjangan kesehatan, juga dapat
Total 345.163.886.171 389.542.374.4 melakukannya pada akun-akun: bantuan/
21 sumbangan, biaya perjalanan/penginapan,
kemalangan, akomodasi/jamuan tamu, dan surat
Berdasar tabel dapat dilihat bahwasanya kabar/majalah yang berkaitan dengan
setelah dilakukan penerapan perencanaan pajak perusahaan.
terlihat laba fiskal lebih besar dibanding laba
sebelum dilakukannya perencanaan pajak
komersial. SIMPULAN
perusaahaan memperhatikan kesehatan para
karyawannya dan menanggung biaya 1. Penyajian laporan keuangan yang berbeda
pengobatan karyawannya, dalam perpajakan , antara yang digunakan perusahaan dengan
biaya pengobatan karyawan tidak diakui UU perpajakan memerlukan koreksi fiskal.
sebagaai biaya ( pasal 9). Sehingga perusahaan 2. Perusahaan hanya melakukan perencanaan
memberikan tunjangan kesehatan agar dapat pajak pada tunjangan kesehatan saja.
dikurangkan sebagai biaya. (pasal 6 ). upaya Tax 3. Untuk memaksimalkan perencanaan pajak
planning yang dilakukan perusahaan sebagai perusahaan dapat melakukan koreksi pada
upaya menghemat pajak terdapat pada akun-akun lain, yaitu: bantuan, kemalangan,
pengobatan, perusahaan memberikan berupa biaya perjalanan, akomodasi dan surat
tunjangan kesehatan kepada karyawan aktif kabar.
sebesar Rp 18.808.962.377.

DAFTAR PUSTAKA

Azuar Juliandi dkk ( 2013 ) Metodologi Direktorat Jendral Pajak, Undang-Undang


Penelitian Bisnis. Medan. UMSU perpajakan no. 36 tahun 2008
Press. tentang pajak Penghasilan (Pph).
Agoes, Sukrisno dan Estralita Trisnawati. Djoko Mulyono ( 2010 ) tax planning
2014. Akuntansi Perpajakan, Edisi 3 menyisiati pajak dengan benar .
buku 7. Jakarta: Salemba Empat. Jakarta : Salemba Empat
Pohan, Chairil Anwar ( 2014 ) Manajemen Erly Suandy ( 2011 ) Perencanaan Pajak (
Perpajakan ( Edisi Revisi ). Jakarta : edisi revisi ). Jakarta selatan :
Gramedia: 13 salemba empat

Anda mungkin juga menyukai