STMIK Royal – AMIK Royal, hlm. 455 – 460 ISSN 2622-6510 (online)
Kisaran, Asahan, Sumut - 3 September 2018
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan tax planning yang dilakukan oleh PT
Perkebunan Nusantara IV sebagai upaya meminimalkan beban pajak penghasilan.dengan pendekatan deskriptif.
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif, yang bersumber dari
wawancara dan laporan keuangan. Hasil penelitian ini menunujukkan Penerapan perencanaan pajak pada
perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV mampu meminimalkan jumlah beban pajak penghasilan ( pajak kini )
sebesar Rp 166.478.937.000,00 dibandingkan sebelum yaitu sebesar Rp 210.857.425.250,00 atau dengan selisih
Rp 44.378.488.250,00 atas perencanaan pajak pada akun bantuan/sumbangan, biaya perjalanan, penginapan,
kemalangan, akomodasi/jamuan tamu, surat kabar majalah. Sehingga laba bersih sesudah tax planning lebih
besar yaitu sebesar 389.542.374.421,00 dibandingkan laba komersial yaitu sebesar Rp 345.163.886.171,00 atau
dengan selisih Rp 44.378.488.250,00 Dan untuk PPh Badan kekurangan ( kelebihan ) bayar terlihat minimal
sebesar Rp 30.393.573.605,00 dibandingkan sebelumnya sebesar Rp 74.772.061.855,00 atau dengan selisih Rp
44.378.488.250,00
Kata Kunci: Perencanaan Pajak (tax planning), Beban pajak , Pajak Penghasilan
Perencanaan pajak sebagai langkah awal pada PT Perkebunan Nusantara IV tahun 2016
dalam manajemen pajak (Suandy, 2011). Pada lebih besar dari pada tahun 2015.
tahap ini dilakukan pengumpulan dan penelitian
terhadap peraturan perpajakan agar dapat di Pajak Penghasilan (PPh)
seleksi jenis tindakan penghematan pajak yang PPh berdasarkan undang – undang No 36
akan dilakukan. Pada umumnya penekanan tahun 2008 adalah setiap tambahan kemampuan
perencanaan pajak ( Tax Planning ) adalah ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib
untuk meminimalkan kewajiban pajak. pajak, baik berasal dari Indonesia maupun luar
Perencanaan pajak itu merupakan Indonesia, yang dapat digunakan untuk
penyusunan yang terkait dengan potensi pajak. konsumsi atau menambah kekayaan wajib pajak
Hal tersebut ditekankan terhadap pengendalian bersangkutan, baik dengan nama ataupun bentuk
setiap transaksi yang memiliki konsekuensi apapun.
pajak. Kondisi tersebut bertujuan untuk
mengendalikan jumlah pajak sehingga Beban Pajak
minimum, melalui apa yang disebut dengan Beban pajak ( penghasilan pajak ) adalah
penghindaran pajak ( tax avoidance ). pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak
Jadi perencanaan pajak tidak berarti dalam jumlah gabungan pajak kini dan pajak
penyelundupan pajak . Pada dasarnya usaha tangguhan yang di perhitungkan dalam
penghematan pajak the least and latest rule yaitu menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak
wajib pajak selalu berusaha menekan pajak kini adalah jumlah pajak yang harus dibayar
sekecil mungkin dan menunda pembayaran oleh wajib pajak, jumlah pajak ini harus di
pajak selambat mungkin sebatas masih hitung sendiri oleh wajib pajak berdasarkan
diperkenankan peraturan perpajakan. penghasilan kena pajak dikalikan dengan tarif
Perencanaan pajak adalaah suatu langkah yang pajak. Kemudian dibayar sendiri dan dilaporkan
tepat untuk perusahaan, dalam melakukan dalam Surat Pemberitahuan ( SPT) sesuai
penghematan pajak atau tax saving sepanjang dengan peraturan perundang-undangan yang
tidak bertentangan dengan ketentuan dan berlaku.
peraturan perundang-undangan perpajakan yang
berlaku. Tax Planning
Penerapan tax planning dalam suatu Pengertian tax planning yang dikemukakan
perusahaan dapat dilakukan dengan mencari oleh Chairil Anwar (2014, hal. 8 & 12):Tax
peluang penghindaran pajak yang tercantum Planning atau perencanaan pajak adalah
dalam UU Republik Indonesia Nomor 36 tahun rangkaian strategi untuk mengatur akuntansi dan
2008 dengan cara memaksimalkan penghasilan keuangan perusahaan untuk meminimalkan
yang bukan merupakan objek pajak penghasilan, kewajiban perpajakan dengan cara-cara yang
meningkatkan biaya-biaya yang merupakan tidak melanggar peraturan perpajakan ( in legal
deductable expense, seperti pemberian way ). Dalam arti yang lebih luas meliputi
tunjangan dalam bentuk uang, pemaksimalan keseluruhan fungsi manajamen perpajakan agar
biaya fiskal yang pada akhirnya menghasilkan pajak yang dibayar oleh perusahaan benar-benar
Pph terutang dalam jumlah yang lebih kecil efisien. Tujuan Tax Planning adalah mencari
(Suandy, 2011). berbagai celah yang dapat ditempuh dalam
PT Perkebunan Nusantara IV seperti halnya koridor peraturan perpajakan( loopholes), agar
juga wajib pajak lainnya juga melakukan perusahaan dapat membayar pajak dalam jumlah
perencanaan pajak guna pembayaran pajak minimal.
sesuai dengan peraturan peraturan perundang- Dari pengertian diatas maka dapat
undangan. Dengan melakukan tax planning, disimpulkan bahwa Tax Planning adalah analisis
perusahaan dapat mengefesiensikan pajak yang yang dilakukan secara sistematis dari perbedaan
dibayar dengan cara legal dan tidak melanggar berbagai pilihan yang ditujukan pada pengenaan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang kewajiban pajak yang minimal pada pajak masa
berlaku. PT Perkebunan Nusantara IV sudah kini dan masa pajak yang akan datang. Tax
melakukan perencanaan pajak ( tax planning ) planning merupakan upaya wajib pajak untuk
guna pembayaran pajak sesuai dengan meminimalkan pajak yang terutang melalui
perundang-undangan, akan tetapi beban pajak skema yang memang jelas diatur dalam
peraturan perundang-undangan perpajakan. Ada
Seminar Nasional Royal (SENAR) 2018 ISSN 2622-9986 (cetak)
STMIK Royal – AMIK Royal, hlm. 455 – 460 ISSN 2622-6510 (online)
Kisaran, Asahan, Sumut - 3 September 2018
tiga hal yang harus diperhatikan dalam suatu 7. Memuktahirkan perencanaan pajak
perencanaan pajak menurut Chairil (2014),
yaitu : 1. Tidak melanggar ketentuan a. Tax Planning PPh Badan
perpajakan. 2. Secara bisnis masuk akal Pajak penghasilan adalah pajak yang
(reasonable). 3. Didukung oleh bukti-bukti dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan
pendukung yang memadai, misalnya kontrak, dikenakan atas penghasilan kena pajak
invoice, faktur pajak, dukungan perjanjian ( perusahaan. Dalam menetapakan penghasilan
agreement ), dan perlakuan akuntansinya kena pajak harus dihitung terlebih dahulu berapa
(accounting treatment ). penghasilan bruto yang menjadi objek pajak,
Motivasi dilakukannya Tax Planning kemudian dikurangi dengan pengeluaran-
Motivasi dilakukannya tax planning berdasarkan pengeluaran yang boleh dikurangkan dari
3 unsur perpajakan menurut Suandy (2011); penghasilan bruto (deductable expenxses)
1. Kebijakan perpajakan (tax police): tersebut. Selisih atas keduanya adalah laba kena
a. Pajak apa yang dipungut ? pajak yang menjadi objek pengenaan pajak
b. Siapa yang akan dijadikan subjek pajak penghasilan. Tentu saja terdapat perbedaan
? perbedaan perlakuan perpajakan atas antara perhitungan pajak versi PSAK dengan
pembayaran deviden badan usaha versi fiskal, tetapi perbedaan tersebut tidak perlu
kepada pemegang saham perorangan dipertentangkan karena masing-msing
dan kepada pemegang saham berbentuk mempunyai tujuan penggunaan yang berbeda,
badan usaha, menyebabkan timbulnya meski pengukuran profitnya diperoleh dari
usaha untuk merencanakan pajak sumber data yang sama, yakni laporan keuangan
dengan baik agar beban pajak rendah. komersil.
c. Apa saja yang merupakan objek pajak ?
objek pajak merupakan basis Laporan keuangan fiskal dan komersial
perhitungan ( tax bases ) besarnya Laporan keuangan komersial yang berupa
pajak, maka untuk optimalisasi alokasi neraca dan laba rugi disusun berdasarkan prinsip
sumber dana, manajamen akan akuntansi yang lazim diterima. Dari laporan
merencanakan pajak yang tidak lebih ( keuangan komersial tersebut dapat dihitung laba
karna bisa mengurangi optimalisasi komersial atau penghasilan secara akuntansi.
alokasi sumber daya ) dan tidak kurang. Laba komersial inilah yang menjadi ukuran
d. Berapa besarnya tarif pajak ? yang digunakan oleh pihak-pihak yang
e. Bagaimana prosedurnya ? berkepentingan.
2. Undang-undang Perpajakan, tidak jarang Laporan keuangan komersial dapat diubah
ketentuan pelaksanaan perpajakan menjadi laporan keuangan fiskal dengan
bertentangan dengan undang-undang itu melakukan koreksi seperlunya melalui
sendiri karna disesuaikan dengan rekonsiliasi antara standar akuntansi dan
kepentingan pembuat kebijakan dalam ketentuan perpajakan yang disebut rekonsiliasi
mencapai tujuan lain yang ingin dicapainya Fiskal (Agoes dan Trisnawati, 2014).
sehingga membuka celah untuk perencanaan Laba kena pajak atau penghasilan kena
pajak. pajak merupakan laba yang dihitung
3. Administrasi perpajakanC(tax berdasarkan ketentuan perpajakan, yang
administration), diterapkan pada pasal 4 ayat 1 dan 2(
penghasilan )dan pasal 6 ayat 1( biaya
Tahapan Pokok Tax Planning deductible )serta pasal 9 ayat 1 (biaya non
Menurut chairil ( 2014, hal. 13 ), agar tax deductible ).undang-undang no. 7 tahun 1983
planning sesuai harapan , tahapan-tahapan yang yang diubah terakhir kali dengan undang-
harus ditempuh, yakni: undang no 36 tahun 2008 mengenai pajak
1. Menganalisis laporan keuangan penghasilan.
2. Memperkirakan besarnya pajak terutang 1. Penghasilan yang menjadi objek (taxable
3. Melaksanakan perencanaan pajak income), setiap tambahan kemampuan
4. Mengevaluasi pelaksanaan perancanaan ekonomis yang diterima wajib pajak, baik
pajak yang berasal dari Indonesia maupun dari
5. Mencari kelemahan dan memperbaiki luar Indonesia yang dapat dipakai untuk
6. kembali rencana pajak konsumsi atau menambah kekayaan dengan
Seminar Nasional Royal (SENAR) 2018 ISSN 2622-9986 (cetak)
STMIK Royal – AMIK Royal, hlm. 455 – 460 ISSN 2622-6510 (online)
Kisaran, Asahan, Sumut - 3 September 2018
DAFTAR PUSTAKA