Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 3, Nomer 1, Maret 2019 Hlm 89-97

PENGARUH PERENCANAAN PAJAK TERHADAP MANAJEMEN


LABAPADA PERUSAHAAN NON MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
BEI

Siti Nuraida Zubaidah 1)


Dr.Nur Sayidah, M.Si,Ak.2)
1, 2)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dr. Soetomo Surabaya
Email: aidahinata.96@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh perencanaan


pajak terhadap manajemen laba pada sepuluh perusahaan non-manufaktur yang
terdaftar di BEIserta mempublikasikan laporan keuangan secara berturut-turut selama
2014-2016. Pengumpulan data dan laporan keuangan perusahaan dilakukan dengan teknik
dokumentasi, yaitu dengan cara mengcopy data perusahaan. Data dikumpulkan, diseleksi, lalu
diambil sampel untuk kemudian diolah dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan tehnik
analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pajak
berpengaruh terhadap manajemen laba.

Kata Kunci : Perencanaan Pajak dan Manajemen Laba.

Abstract

This study aims to examine and analyze the effect of tax planning on earnings
management in ten non-manufacturing companies listed on the Indonesian Stock
Exchange and to publish financial statements in a row during 2014-2016. Data
collection and financial statements of the company is done by documentation
techniques, namely by copying company data. Data is collected, selected, then taken
samples and then processed in the study. This study uses a simple linear regression
analysis technique. The results showed that tax planning had an effect on earnings
management.

Keywords: Tax Planning and Earnings Management

PENDAHULUAN Manajemen laba dapat dilakukan


Manajemen laba merupakan upaya melaluipraktik perataan laba (income
yang dilakukan pihak manajemen untuk smoothing), taking a bath, dan income
melakukan intervensi dalam penyusunan maximization. Konsep mengenai
laporan keuangan dengan tujuan untuk manajemen laba dapat dijelaskan
menguntungkan dirinya sendiri, yaitu dengan menggunakan pendekatan teori
pihak perusahaan yang terkait. Seperti keagenan (agency theory). Teori tersebut
yang dikemukakan Scott (2003), menyatakan bahwapraktik manajemen laba

Zubaidah dan Sayidah, Pengaruh Perencanaan Pajak........ Page 89


Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 3, Nomer 1, Maret 2019 Hlm 89-97

dipengaruhi oleh konflik kepentingan perencanaan pajak pada perusahaan non-


antara pihak yangberkepentingan manufaktur yang terdaftardi BEI.
(principal) dengan maanjemen sebagai
pihak yang menjalankan kepentingan
(agent). Konflik ini muncul pada saat
setiap pihak berusaha untuk mencapai
tingkat kemakmuran yang TINJAUANTEORI DAN
diinginkannya. PENGEMBANGANHIPOTESIS
Tujuan laporan keuangan adalah Perencanaan Pajak (Tax Planning)
memberikan informasi keuangan kepada
para pengguna laporan untuk digunakan Perencanaan pajak adalah langkah
dalam proses pengambilan keputusan. awal dalam melakukan manajemen pajak.
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia Pada umumnya perencanaan pajak (tax
merumuskan tujuan laporan keuangan yaitu planning) berfungsi untuk
“menyediakan informasi yang meminimumkankewajiban pajak.
menyangkut posisi keuangan suatu Perencanaan pajak bertujuan untuk
perusahaan yang bermanfaat bagi merekayasa beban pajak(tax burden)
sejumlah besar pengguna dalam agar dapat ditekan serendah mungkin
pengambilan keputusan ekonomi. dengan memanfaatkanperaturanyang
Setiap perusahaan non-manufaktur ada. Perencanaan pajak berusaha untuk
yang melakukan manajemen laba dalam memaksimalkan penghasilan
rangka merespon perubahan tarif pajak setelahpajak.
badan di Indonesia adalah perusahaan yang
memperoleh laba (profit firm) saja, yang Upaya untuk meminimumkan
memanipulasi labanya guna kewajiban pajak yang dilakukan dengan
meminimalkan pembayaran pajak berbagai cara, baik yang masih memenuhi
perusahaannya. Peneliti juga ketentuan perpajakan maupun yang
membuktikan bahwa manajemen laba melanggar peraturanperpajakan (Suandy,
yang dilakukan perusahaan yang 2011).Suandy (2011:17) menyampaikan
memperoleh laba (profit firm) dipengaruhi terdapat beberapa cara yang dapat
insentif pajak dan insentif non pajak, dilakukan oleh Wajib Pajak untuk
sedangkan manajemen laba yang dilakukan meminimalkan beban pajak, di
oleh perusahaan yang mengalami kerugian antaranya yaitu:
(loss firm) hanya dipengaruhi oleh insentif
a. Pergeseranpajak (tax shifting)
non pajak saja. Perbedaannya dengan
adalah pemindahan atau mentransfer
penelitian terdahulu adalah peneliti ingin
beban pajak dari subjek pajak kepada
menguji kembali pengaruh perencanaan
pihak lainnya. Dengan demikian,
pajak (tax planning) terhadap manajemen
orang atau badan yang dikenakan
laba yang terjadi pada perusahaan. pajak dimungkinkan sekali tidak
Suandy(2013:17). menanggung beban pajaknya.
Berdasarkan uraian yang ada di b. Kapitalisasi adalah pengurangan harga
dalam latar belakang masalah, rumusan objek pajak sama dengan jumlah
masalah, yang akan penulis angkat adalah
pajak yang akan dibayarkan
sebagai berikut: Apakah perencanaan pajak
kemudian oleh pihakpembeli.
berpengaruh terhadap manajemen laba
c. Transformasi adalah cara pengelakan
pada perusahaan non-manufaktur yang pajak yang dilakukan oleh perusahaan
terdaftar di BEI? Tujuan penelitian ini dengan cara menanggung beban pajak
adalah untuk menguji pengaruh
yang dikenakanterhadapnya.

Zubaidah dan Sayidah, Pengaruh Perencanaan Pajak........ Page 90


Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 3, Nomer 1, Maret 2019 Hlm 89-97

d. Penggelapanpajak (tax evasion) upaya yang dilakukan oleh manajer


adalah penghindaran pajak yang untuk memengaruhi informasi- informasi
dilakukan secara sengaja oleh wajib dalam laporan keuangan dengan
pajak dengan melanggar ketentuan tujuanuntukmengelabui stakeholder yang
perpajakan yang berlaku. Penggelapan ingin mengetahui kinerja dan
pajak (tax evasion)dilakukan dengan kondisiperusahaan.
cara memanipulasi secara illegal beban Sering kali proses ini mencakup
pajak dengan tidak melaporkan mempercantiklaporankeuangan(fashioninga
sebagian dari penghasilan, sehingga ccounting reports), terutama angka
dapat memperkecil jumlah pajak yang paling bawah, yaitu laba.
terutang yangsebenarnya.
e. PenghindaranPajak (TaxAvoidance) Teori yang Melandasi Manajemen
adalah usaha wajib pajak untuk Laba
meminimalkan beban pajak dengan Munculnya manajemen laba yang
cara menggunakan alternatif-alternatif dilakukan oleh manajemen dilandasi oleh
yang riil yangdapatditerima oleh duateori,yaitu agency theory (teori
fiskus.PenghindaranPajak(Tax keagenan) dan positive accounting theory
(teori akuntansi positif). Hubungan
Avoidance) adalah rekayasa “tax keagenan sebagai suatu kontrak di mana
affairs” yang masih tetap dalam satuataulebih principal (pemilik)
bingkai peraturan perpajakan menggunakan pihak lain atau agent
yangada. (manajer) untukmenjalankan perusahaan.
Dalam teori keagenan, yang dimaksud
Akuntansi Pajak Penghasilan dengan principal adalah pemegang saham
Transaksi-transaksi perpajakan atau pemilik yang menyediakan fasilitas
yang dimulai dari menghitung hingga dan dana untuk kebutuhan operasi
menyetorkan pajak terutang ke kas Negara perusahaan. Agent adalah manajemen yang
pun, harus dicatat dengan baik. Prosedur memiliki kewajiban yang mengelola
pencatatan transaksi perpajakan perusahaan sebagaimana yang telah
diamanahkan principal kepadanya.
dilakukan berdasarkan PSAK
(Pernyataan Standart akuntansi
Motivasi Manajemen Laba
Keuangan) Nomor 46 tentang
Menurut Scott (2003:377) terdapat
Akuntansi Pajak Penghasilan. Sistem
beberapa motivasi yang mendorong
pengendalian internal yang baik
manajer untuk melakukan manajemen laba,
mensyaratkan bahwa semua transaksi yang
yaitu Rencana Bonus, Menghindari
dicatattelah diotorisasi, valid, dan akurat.
Pelanggaran Perjanjian
Valid maksudnya adalah bahwa
Hutang, Menghindari Biaya Politik,
semua transaksi harus dapat dibuktikan.
Artinya,harus ada dokumen dan aturan Memenuhi Laba yang Diharapkan
yang menjadi dasar membuat jurnal Investor, dan Penawaran Saham
akuntansi pajak. Perdana.

Manajemen Laba Teknik Manajemen Laba


Manajemen laba merupakan Motivasi dan peluang yang dimiliki
suatu kegiatan intervensi manajemen oleh manajer, membuat manajer melakukan
dengan sengaja dalam proses penentuan praktik manajemen laba pada laporan
laba untuk memperoleh beberapa keuangan perusahaan. Namun dalam
melakukan praktik manajemen laba,
keuntungan pribadi (Schipper,1989:92).
manajer harus melakukan dengan cermat
Maksud dari intervensi di sini adalah

Zubaidah dan Sayidah, Pengaruh Perencanaan Pajak........ Page 91


Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 3, Nomer 1, Maret 2019 Hlm 89-97

agartidak mudah diketahui oleh pihak lain. adanya perubahan UU pajakpenghasilan


Menurut Asyik (2000:23) ada tiga teknik tahun 2008Sementara itu, Hidayati dan
manajemen laba yang dapatdilakukan oleh Zulaikha (2003) melakukan penelitian
manajemen, antara lain: dengan judul perencanaan pajak terhadap
a. Memanfaatkan peluang untuk penundaan pelaporan laba dan penggeseran
membuat estimasiakuntansi laba dalam respon diberlakukannya UU
b. Mengubah metodeakuntansi PPh tahun 2000. Hasil penelitian Hidayati
c. Menggeser periode biaya dan Zulaikha (2003) tidak dapat
ataupendapatan membuktikan bahwa perencanaan pajak
berpengaruh terhadap penundaan pelaporan
Pengukuran Manajemen Laba
laba dan penggeseran laba dalam respon
Salah satu pendekatan dalam
diberlakukannya UU PPh tahun 2000.
menentukan perilaku manajemen laba
Berdasarkan landasan teori dan
pada suatu perusahaan adalah
hasil penelitian sebelumnya, penulis
pendekatan distribusi laba. Menurut
merumuskan hipotesis sebagai berikut
Belkoui (2007) dalam Pindiharti (2011)
pendekatan distribusi laba :Ha : Perencanaan Pajak Berpengaruh
mengidentifikasikan batas pelaporan laba Terhadap Manajemen Laba pada
(earnings thresholds) dan Perusahaan Non - Manufaktur yang
menemukanbahwa perusahaan yang terdaftar di BEI 2014 – 2016.
berada di bawah earnings thresholds
akan berusaha untuk melewati batas METODE PENELITIAN
tersebut dengan melakukan manajemen
laba. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan
Pengembangan Hipotesis pendekatan
Penelitian terdahulu yang penelitiankuantitatif.Penelitian
membahas mengenai pengaruh perencanaan Kuantitatif adalah metode penelitian
pajak terhadap manajemen laba telah yang berlandaskan pada filsafat
banyak diteliti oleh beberapa peneliti positivisme, digunakan untuk meneliti
sebelumnya, diantaranya Sumomba pada populasi atau sampel tertentu,
(2010), meneliti tentang pengaruh pengumpulan data menggunakan
instrument penelitian, analisis data bersifat
perencanaan pajakterhadap praktik
kuantitatif atau statistik (Bungin,2008).
manajemen laba, dengan sampel
Penelitian Kuantitatif dengan pengujian
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
hipotesis untuk membuktikan
Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian adanyapengaruh perencanaan pajak
Sumomba (2010) menunjukkan bahwa terhadap manajemen laba.
perencanaan pajak berpengaruh terhadap
praktik manajemen laba yang dilakukan Rancangan Penelitian
oleh perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh
Wijaya dan Martani (2011), dengan
judulpraktik manajemen laba perusahaan
dalam menggapai penurunan tarif pajak
sesuai UU No 36 Tahun 2008. Dari hasil
penelitian tersebut membuktikan bahwa
perencanaan pajak berpengaruh signifikan
dan berhubungan negatif terhadappraktik
manajemen laba. Hal ini disebabkan karena

Zubaidah dan Sayidah, Pengaruh Perencanaan Pajak........ Page 92


Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 3, Nomer 1, Maret 2019 Hlm 89-97

pembuat undang- undangPerusahaan yang


perencanaan pajaknya tersusun dengan
baik, maka pajak yang harus dibayarkan
perusahaan tidak akan terlampaubesar.

Identifikasi Variabel
Variabel Terikat, adalah variabel
yang dipengaruhi atau disebabkan oleh
variabelLain (Sugiono, 2009:39). Namun
suatu variabel tertentu dapat sekaligus
menjadi variabel bebas danvariabel terikat.
Dalam penelitian ini variabel terikat yang
digunakan adalah manajemen laba (Y).
Variabel Bebas, adalah variabel
yang mempengaruhi atau menjadi penyebab
bagivariabel lain (Sugiono, 2009:39).
Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini variabel bebas yang
digunakan adalahperencanaan pajak (X).
Penelitian ini dilakukan dengan
Indikator Variabel
mengambil data darilaporan keuangan
Variabel yang digunakan dalam
perusahaan non-manufaktur
penelitian ini terdiri dari variabel dependen
yangterdaftar di Bursa danvariabel independen :
EfekIndonesia (BEI) tahun 2014-
2016 dalam situs resmi Variabel Dependen
BEI(www.idx.co.id). Penelitian ini menggunakan manajemen
laba sebagai variabel dependen.
Definisi Operasional, Variabel manajemen laba diukur dengan
IndentifikasiVariabel, dan Indikator menggunakan rumus Scaled Earning
Variabel Definisi Changes (Penghasilan Perubahan Berskala)
OperasionalManajemen Laba (Y) dengan menggunakan rumus sebagai
berikut (Philips et al., 2003) :
Manajemen laba adalah upaya
yang dilakukan pihak manajemen untuk Scaled Earning Changesit= Net income it – Net
melakukan intervensi dalam penyusunan Income i(t-1)
laporan keuangan dengan tujuan untuk
menguntungkan dirinya sendiri, yaitu Market Value Equity
i (t-1)
pihak perusahaan yang terkait.
Market Value Equity diukur dengan
Perencanaan Pajak (X) formula yakni :
Perencanaan pajak adalah MVE i (t-1) = Saham yang Beredar x
langkah awal dalam melakukan Harga Saham
manajemen pajak. Pada umumnya
perencanaan pajak (tax planning) Variabel Independen
berfungsi untuk meminimumkan Variabel independen yang
kewajiban pajak. Tujuan perencanaan pajak digunakan dalam penelitian ini
adalah merekayasa agar beban pajak (tax adalahperencanaan pajak.
burden) dapat ditekan serendah Perencanaan pajak dapat dihitung dengan
mungkindenganmemanfaatkan peraturan persamaan Tax Retention Rate (Tingkat
yang ada, tetapi berbeda dengan tujuan Retensi Pajak) dengan menggunakan rumus

Zubaidah dan Sayidah, Pengaruh Perencanaan Pajak........ Page 93


Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 3, Nomer 1, Maret 2019 Hlm 89-97

sebagai berikut (Wild et al., 2004) : Teknik pengumpulan data dalam


penelitian ini adalah :
TRR=Net Incomeit
Pretax Income (EBIT)it Pengumpulan data dan laporan
keuangan perusahaan dilakukan dengan
Keterangan : teknik dokumentasi, yaitu dengan
TRRit= Tax Retention Rate (tingkat cara mengcopy data perusahaan.
retensi pajak) perusahaan I pada tahunt. Data dikumpulkan, diseleksi, lalu
Net Incomeit = Laba bersih diambil sampel untuk kemudian
perusahaan i pada tahunt. diolah dalampenelitian.
Pretax Income (EBITit) = Laba sebelum
pajak perusahaan ipada tahun t. Teknik Analisis
Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
Populasi dan Sampel analisis regresi sederhana, analisis ini
Populasi dalam penelitian ini digunakan untuk memprediksi seberapa
adalah 33 perusahaan dengan non- jauh pengaruh dari variabel independen
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek terhadap variabel dependen.
Indonesia dengan sub sektor Property Uji asumsi klasik terdiridari:
dan Konstruksi pada tahun 2014 hingga a. UjiNormalitas
tahun 2016. b. Heteroskedastisitas
Sampel penelitian yang c. Mutikolonieritas
digunakan adalah 10 perusahaan non- d. statistikdeskriptif
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Uji Hipotesis
Indonesia yang dipilih dengan Pengujian hipotesis dilakukan
menggunakan purposivesampling, yaitu untuk mengetahui seberapa besar
pengambilan sampel dari populasi kemampuanvariabel independen
berdasarkan kriteria tertentu, yaitu mempengaruhi variabel dependen secara
perusahaannon-manufaktur yang individu (parsial). Adapun dalam penelitian
terdaftar di Bursa Efek Indonesia ini menggunakan program SPSS, yang
dimana ketentuan– ketentuanya sebagai
dengan sub sektor Property dan
berikut:
Konstruksi pada tahun 2014 hingga
tahun 2016. a. Uji KoefisienDeterminasi
b. Uji Signifikansi Parameter (Uji
Parsialt)
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam penelitian ini adalah kuantitatif
yang bersumber dari data sekunder,
yaitu laporan keuangan rugi laba Dalam penelitian ini perusahaan
perusahaan non- manufaktur yang yang digunakan sebagai populasi adalah
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) perusahaan non-manufaktur yang
tahun 2014-2016 dalamsitus resmi BEI terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(www.idx.co.id). dengan periode penelitian tahun 2014 –
2016 dengan subyek penelitian perusahaan
yang go publicdan dengan sub sektor
Teknik Pengumpulan Data perusahaan Property & Konstruksi.

Zubaidah dan Sayidah, Pengaruh Perencanaan Pajak........ Page 94


Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 3, Nomer 1, Maret 2019 Hlm 89-97

2. Deskripsi Nilai Statistik Mean


Hasil Analisis Data Perencanaan Pajak dan Manajemen
Laba Pada tabel diatas, diketahui
Analisa Data Deskriptif Statistik hasil nilai mean Perencanaan Pajak
Pada analisis deskriptif statistik adalah sebesar 0,891038. Nilai tersebut
mengenai data laporan keuangan menunjukkan bahwa nilai rata-
perusahaan yaitu Perencanaan Pajak ratasetelahdi deteksi pengaruh dari
dan Manajemen Laba dapat dilihat pada seluruh nilai Perencanaan Pajak dari
tabel berikut ini: perusahaanyang diteliti adalah sebesar
Tabel 1 Descriptive Statistics 0,891038.
N Mini Maxi Mean Std. Pada Manajemen Laba diketahui
m m Deviatio memiliki nilai mean adalah sebesar
um um n 0,007615. Nilai tersebut menunjukkan
Perencanaan .8910 bahwa nilai Manajemen Laba
30 .5144 1.8253 3 .2283691
menunjukkan bahwa nilai rata-rata
Pajak (X)
30 -.1180 .1422
8
.0627607 setelah di deteksi pengaruh dari
Manajemen .0076 seluruh nilai Manajemen Laba dari
Laba 1
30 perusahaan yang diteliti adalah
(Y) 5
sebesar0,007615.
Valid
3. Deskripsi
nilai Statistik Standar
(listwise)
Deviasi Perencanaan Pajak dan
Sumber : hasil analisa SPSS Manajemen Laba pada tabel diatas,
1. Deskripsi Nilai Statistik Minimum diketahui hasil nilai Standar Deviasi
dan Maksimum Perencanaan Pajak Perencanaan Pajak adalah sebesar
dan Manajemen Laba Pada tabel 0,2283691. Nilai tersebut menunjukkan
diatas, diketahui hasil nilai minimum bahwa nilai Standar Deviasi
Perencanaan Pajak adalah sebesar Perencanaan Pajak dari perusahaan yang
0,5144. Nilai tersebut menunjukkan ditelitiadalahsebesar 0,2283691. Maka
bahwa nilai Perencanaan Pajak dapat dijelaskan himpunan tersebut
terkecil dari perusahaan yang diteliti
adalah sama. Nilai deviasi yang lebih
adalah sebesar 0,5144. Sedangkan hasil
besar dari nilai 0,2283691 akan
nilai maksimum Perencanaan Pajak
memberikan makna bahwa titik data
adalah sebesar 1,8253. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa nilai item Perencanaan Pajak jauh dari
Perencanaan Pajak terbesar dari nilai rata-rata.
perusahaan yang diteliti adalah Pada tabel diatas, diketahui hasil nilai
sebesar1,8253. Standar Deviasi Manajemen Laba
Pada Manajemen Laba diketahui adalah sebesar 0,0627607. Nilai tersebut
memiliki nilai minimum adalah sebesar menunjukkan bahwa nilai Standar
–0,1180. Nilai tersebut menunjukkan Deviasi Manajemen Laba dari
bahwa nilai Manajemen Laba perusahaan yang diteliti adalah
terkecildari perusahaan yang diteliti sebesar 0,0627607. Maka dapat
adalah sebesar -0,1180. Sedangkan hasil dijelaskan himpunan tersebut adalah
nilai maksimumManajemen Labaadalah sama. Nilai deviasi yang lebih besar dari
sebesar 0,1422. Nilai tersebut nilai 0,0627607 akan
menunjukkan bahwa nilai Manajemen memberikanmaknabahwa titik data item
Laba terbesar dari perusahaan yang Manajemen Laba jauh dari nilai rata-
diteliti adalah sebesar0,1422. rata.

Zubaidah dan Sayidah, Pengaruh Perencanaan Pajak........ Page 95


Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 3, Nomer 1, Maret 2019 Hlm 89-97

Dengan menggunakan titik lebih besar daripada taraf signifikan (α


perubahan nol untuk mengetahui = 0,050). Hal ini dapat dikatakan data
indikasi praktik manajemen laba. tetap terdistribusi normalkarena
Yang negative artinya mengurangi nilaiAsymp.Sig variabel bebas dan
atau merendahkan laba perusahaan, variabel terikat lebih besar dari pada
sedangkan yang positif artinya tarafsignifikan.Besarnya nilaiKolmograv-
menambah atau meninggikan laba Smirnovuntuk variabel perencanaan pajak
yang ada diperusahaan. menggunakan manajemen laba adalah
0,823, dengan probabilitas signifikan 0,508,
4. Besarnya nilai mean variabel
hal ini menunjukkan nilai probabilitas
perencanaan pajak diatas
signnifikansi>0,05, sehingga dapat
menunjukkanbahwarata-rata laba dikatakan bahwa manajemen laba memiliki
bersih selama tahun 2014 – 2016 distribusi normal.
lebih tinggi dibandingkan dengan
rata-rata sebelum pajak tahun 2014 –
2016 pada perusahaan non- Analisis Regresi Linier Sederhana
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Tabel 3 Pengaruh Secara Parsial
Indonesia. Negatif menunjukkanbahwa
Variabel X Terhadap Variabel Y
net income perusahaan berada pada
Standar
keadaan rugi atau lebih kecil dari laba dized
setelah pajak yang menyebabkan Unstandardiz Coefficient
munculnya negative. Positif ed s
menunjukkan bawa net incomenya t Sig.
Model Coefficients
lebih besar dari laba setelah pajak. Std.
B Error Beta
1 1.0 1.04 .85
Tabel 2 Hasil Uji Normalitas (Constant) .403
40 7 0
One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test 4.7 .004
Perencanaan .30 .051 .133
Unstandardized Pajak (X) 9 10
Residual
N 30
Normal Mean .000 a. Dependent Variable: Manajemen
a,b Std. .06183046 Laba Sumber Data : Output
Parameters
Deviation
SPSS,diolah
Absolute .150
Most Extreme Positive .150
Differences
1. Pengaruh Variabel Perencanaan
Negative -.083 Pajak (X) terhadap Manajemen
Kolmogorov- .823 Laba(Y).
Smirnov Z Hipotesis
Asymp. Sig. (2- .508 H0= b1 = 0,variabel X secara
tailed)
parsial tidak mempunyai
a. Test distribution isNormal. pengaruh terhadap Y.
b. Calculated fromdata. Hi = b1 ≠ 0, variabel X secara
Sumber : Output SPSS, diolah parsial mempunyai pengaruh
terhadap Y.
Berdasarkan hasil penelitian, maka nilai Nilai signifikansi :0,004
Asymp. Sig. Perencanaan Pajak (X) dan Kesimpulan

Zubaidah dan Sayidah, Pengaruh Perencanaan Pajak........ Page 96


Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 3, Nomer 1, Maret 2019 Hlm 89-97

Karena nilai signifikansi 0,004 < Belkaoui, Ahmed Riahi. 2000. Teori
0,05 maka H0ditolak dan Akuntansi, Edisi Pertama Salemba
Hiditerima. Hal ini menunjukkan Empat, Jakarta.
bahwa secara parsial variabel Gumanti, Tatang Ari. 2000. Earning
Perencanaan Pajak (X) Manajement. Suatu Telaah Pustaka.
berpengaruh signifikan terhadap Jurnal Akuntansi dan Keuangan.
variabel Manajemen Laba (Y). Volume 2, No. 2, November, 2000.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi
Dari hasil analisa yang ditunjukkan Analisis Mulitivariate Dengan Program
pada tabel diatas diketahui IBM SPSS 19 (edisi kelima). Semarang:
thitungPerencanaan Pajak (X) sebesar Universitas Diponegoro.
4,710 lebih besar daripada ttabel 1,85 Husni, Amanda. 2010. “Indikasi
makaH0 ditolak dan Hi diterima, jadi Manajemen Laba sebagai Respon
dengan nilai thitung lebih besar dapat terhadap Perubahan Undang-Undang
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Pajak Penghasilan Tahun 2008”.
yang signifikan dari faktor variabel Herry Purwono, 2010. Dasar-Dasar
bebas yaitu Perencanaan Pajak (X) Perpajakan dan Akuntansi Pajak,
terhadap Manajemen Laba (Y). Penerbit Erlangga.
Handayani, Sri dan Agustono Dwi
KESIMPULAN Rachadi, Pengaruh Ukuran Perusahaan
Terhadap Manajemen Laba, Jurnal
Berdasarkan uraian hasil Bisnis dan Akuntansi, Vol 11, No. 1,
analisis data pada penelitian ini yang April 2009.
dilakukan denganmenggunakansoftware Muhammad, Fadhlizen. 2016.
SPSS 20.0 for windows seperti yang Pengaruh Perencanaan Pajak dan
telah dijelaskan pada bab sebelumnya, Aktiva Pajak Tangguhan Terhadap
maka dapat diambil kesimpulan sebagai Manajemen Laba Pada Perusahaan
berikut: Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI
1. Pada Uji t (pengujian secara parsial), Tahun 2009-2013. Skripsi
Perencanaan Pajak berpengaruh Dipblikasikan.
terhadap Manajemen Laba pada 10 Fakultas Ekonomi Universitas bung
perusahaan non-manufaktur yang Hatta.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Nella, Prawita Putri. 2016. Pengaruh
serta mempublikasikan laporan Perencanaan Pajak, Tingkat Hutang,
keuangan secara berturut-turut dan Kepemilikan Manajerial Terhadap
selama tahun 2014 –2016. Manajemen Laba Perusahaan
2. untuk penelitian yang akan datang, Manufaktur yang Terdaftar Di BEI
sampel diperluas tidak hanya 2010-2014. Skripsi Dipublikasikan.
perusahaan non- manufaktur sub Surabaya Fakultas Ekonomi dan Bisnis
sektor property dan konstruksi, Universitas Airlangga.
memperluas tahun kajian, dan Philips, Jhon, Morton Pincus, And
memasukkan variable independen Sonja Olhoft Rego. 2003. Earning
yang lain selain perencanaan pajak Management: New Evidence Based On
ke dalam modelpenelitian. Deferred Tax Expense. The Accounting
Review,
Vol. 27, P. 491 – 522.
REFERENSI
Scott, William R.2003. Financial
Accounting Theory. Second edition.

Zubaidah dan Sayidah, Pengaruh Perencanaan Pajak........ Page 97


Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 3, Nomer 1, Maret 2019 Hlm 89-97

Canada: Prentice Hall.


Suandy, Erly. (2013). Perencanaan
Pajak. Jakarta: Edisi 5. Salemba Empat.
Wijaya dan Martani, Dwi. (2011).
Praktik Manajemen Laba Perusahaan
Dalam
Menanggapi Penurunan Tarif Pajak
Sesuai UU No. 36 Tahun 2008
http://ejournal –
s1.undip.ac.id/index.php/accounting.
Waluyo, (2008). Akuntansi Pajak.
Jakarta: Edisi 6 Salemba Empat.
Wild, J.J., et al. 2005. Financial
Statement Analysis. Jakarta: Salemba
Empat. Zain, Mohammad, 2005.
Manajemen Perpajakan. Salemba
Empat, Jakarta.

Zubaidah dan Sayidah, Pengaruh Perencanaan Pajak........ Page 98

Anda mungkin juga menyukai