Oleh :
FIRDA YULIA ASTUTI
NIM : 1603E138
Guna Memenuhi Syarat Pengajuan Tugas Akhir Program Studi D-III Akuntansi
Oleh :
FIRDA YULIA ASTUTI
NIM :1603E138
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Akuntansi
i
DAFTAR ISI
Halaman
ii
I. Latar Belakang
Perkembangan peraturan perpajakan Indonesia senantiasa dinamis dan
cepat mengalami perubahan-perubahan yang disesuaikan dengan iklim
usaha dan kondisi perekonomian. Pemerintah baru-baru ini mengeluarkan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak
Penghasilan.Undang-undang Perpajakan Tahun 2008 tersebut menerapkan
sistem self assessment sebagai sistem pemungutan pajak dimana Wajib
Pajak diwajibkan mendaftar, menghitung, membayar, dan melaporkan
sendiri jumlah pajak yang terhutang.Pajak merupakan iuran rakyat kepada
kas Negara berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapat jasa timbal
balik yang langsung dapat ditunjukkan, dan digunakan untuk membayar
pengeluaran umum (Mardiasmo 2009:1)[1] Perencanaan pajak (tax planning)
menurut Zain (2003:43)[2] dalam Manajemen Perpajakan, adalah proses
mengorganisasi usaha wajib pajak atau kelompok wajib pajak sedemikian
rupa sehingga utang pajaknya, baik pajak penghasilan maupun pajak-pajak
lainnya, berada dalam posisi paling minimal, sepanjang hali itu
dimungkinkan baik oleh ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan maupun secara komersial.Perencanaan pajak merupakan langkah
awal dalam manajemen pajak.Manajemen pajak itu sendiri merupakan
sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar, tetapi jumlah
pajak yang dibayarkan dapat ditekan seminimal mungkin untuk memperoleh
laba dan likuiditas yang diharapkan.
1
Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan kewajiban perpajakan (tax
implementation) dan pengendalian pajak (tax control). Pada umumnya,
perencanaan pajak (tax planning) mengacu kepada proses merekayasa usaha
dan transaksi Wajib Pajak agar utang pajak berada dalam jumlah yang
minimal, tetapi masih dalam bingkai peraturan perpajakan. Upaya-upaya
yang dapat dilakukan dalam melakukan tax planning dalam meminimalkan
jumlah Pajak Penghasilan (PPh) terutang Badan, yaitu dengan
memaksimalkan penghasilan yang dikecualikan, memaksimalkan biaya
fiskal, meminimalkan biaya yang tidak diperkenankan sebagai pengurang
serta pemilihan metode akuntansi.Dengan menunda pembayaran pajak
sampai batas waktu yang diperbolehkan oleh Undang-Undang dan Peraturan
Perpajakan, perusahaan bisa mendapatkan penghematan aliran kas konsep
time value for money itu sendiri, sebagaimana dijelaskan oleh Husnan (2000
: 29)[3] dalam Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan adalah sebagai
setiap individu berpendapat nilai uang saat ini lebih berharga daripada nanti.
Pengetahuan memadai bagi perusahaan merupakan langkah penting dalam
perencanaan pajak karena berguna dalam menentukan celah-celah
(loopholes) yang menguntungkan.
Tindakan ini dimungkinkan, karena bagaimanapun lengkapnya suatu
undang-undang, belum tentu mencakup semua aspek yang diinginkan.Selain
itu, yang juga penting untuk diperhatikan dalam membuat suatu
perencanaan pajak adalah penerapan praktik praktik akuntansi yang sehat,
dengan menyelenggarakan pembukuan sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku. Berdasarkan uraian di atas penulis merumuskan dengan
judul “PENERAPAN TAX PLANNING ATAS PAJAK PENGHASILAN
(PPh) BADAN (STUDI KASUS PADA PT. AZALEA AGRO
PURNAMA)”.
2
II. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah-masalah yang
akan dibahas yaitu:
1. Apakah perusahaan menerapkan tax planning sesuai dengan peraturan
undang-undang yang berlaku?
2. Apakah ada pengaruh perencanaan pajak atas penghasilan badan dengan
pajak yang akan di bayar ?
3
3. Bagi pihak lain. Sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya yang ingin
mengetahui dan menambah wawasan tentang tax planning atas pajak
penghasilan.
4. Bagi Pembaca, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
tambahan di bidang perpajakan, khususnya untuk penerapan kebijakan
Tax planning atas pajak penghasilan badan pada perusahaan.
V. Batasan Masalah
Ruang lingkup masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada,
Laporan keuangan PT. Azalea Agro Purnama tahun 2017 yaitu laporan laba
rugi.Undang-undang yang dipergunakan adalah undang-undang no 17 tahun
2000 tentang pajak penghasilan dan peraturan perpajakan lainnya.
Rumusan Masalah :
Permasalahan Pemecahan Masalah :
1. Apakah perusahaan
Penerapan Tax Planning Atas Menganalisis menerapkan tax
Pajak Penghasilan badan Penerapan Tax planning sesuai dengan
PT.Azalea Agro Purnama Planning Atas Pajak peraturan undang-
Penghasilan Badan undang yang berlaku?
2. Apakah ada pengaruh
perencanaan pajak atas
penghasilan badan
Umpan Balik dengan pajak yang akan
di bayar ?
1. Bagian Awal
Bagian awal berisi halaman judul , halaman pesetujuan,halaman
pengesahan,halaman pernyataan keaslian Tugas Akhir (TA),halaman
pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah untuk kepentingan
akademis,halaman persembahan, halaman motto, kata pengantar,
intisari/abstrak,daftar isi,daftar tabel ,daftar gambar,dan lampiran.Bagian
awal ini berguna untuk memberikan kemudahan kepada pembaca dalam
mencari bagian-bagian penting secara cepat.
5
wewenang/job description, laporan hasil penelitian dan
pembahasan hasil penelitian.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan kesimpulan dari hasil analisis dan
pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya disertai saran
sehubungan dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam
penelitian ini.
6
1. Penghematan kas keluar, pajak dianggap sebagai bagian unsur biaya
yang dapat diefisienkan Penghematan kas untuk pembayaran biaya-
biaya yang ada di perusahaan, termasuk biaya pajak harus
dipertimbangkan sebagai faktor akan mengurangi laba, dengan
membayar pajak seefisien mungkin perusahaan dapat bertindak
sebagai wajib pajak yang taat sekaligus tidak mengganggu cash flow
dari perusahaan.
2. Mengatur aliran kas, karena dengan tax planning yang dikelola secara
cermat, perusahaan dapat menyusun anggaran kas secara lebih akurat,
mengestimasi kebutuhan kas terhadap pajak. Hal ini akan menolong
perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan
berdasarkan anggaran yang telah disusun pada periode sebelumnya.
3. Menentukan waktu pembayarannya, sehingga tidak terlalu awal atau
terlambat yang mengakibatkan denda atau sanksi. Kewajiban
perpajakan dapat dilaksanakan secara on time, artinya perusahaan
telah melakukan penghematan atas sanksi atau denda yang terjadi bila
terjadi keterlambatan dan atau kesalahan atas kewajiban perpajakan
perusahaan.
4. Membuat data-data terbaru untuk mengupdate peraturan perpajakan.
Tindakan ini berguna untuk menyikapi peraturan perpajakan yang
berubah setiapwaktu, sehingga perusahaan tetap mengetahui
kewajiban-kewajiban dan hak-hak perusahaan sebagai wajib pajak
7
transaksi apa yang dilaksanakan sesuai dengan hukum pajak yang ada,
misalnya akan terkena tarif pajak khusus final atau tidak.
2. Perencanaan Pajak Internasional (International Tax Planning), yaitu
perencanaan pajak yang dilakukan berdasarkan undang-undang domestik
dan juga harus memperhatikan perjanjian pajak (Tax Treaty) dan undang-
undang dari negara-negara yang terlibat. Dalam perencanaan pajak
internasional yang dipilih adalah negara (yuridiksi) mana yang digunakan
untuk suatu transaksi.
II. Strategi Umum Perencanaan Pajak
1. Tax Saving
Tax saving merupakan upaya efisiensi beban pajak melalui
pemilihan alternatif pengenaan pajak dengan tarif yang lebih
rendah.Misalnya perusahaan yang memiliki penghasilan kena pajak
lebih dari Rp.100 juta dapat melakukan perubahan pemberian natura
kepada karyawan menjadi tunjangan dalam bentuk uang.
2. Tax avoidance
Tax avoidance merupakan upaya efisiensi beban pajak dengan
menghindari pengenaan pajak melalui transaksi yang bukan
merupakan objek pajak.Misalnya perusahaan yang masih mengalami
kerugian, perlu mengubah tunjangan karyawan dalam bentuk uang
menjadi pemberian natura karena natura bukan merupakan objek
pajak PPh pasal 21.Dengan demikian, terjadi penghematan pajak.
3. Menghindari pelanggaran atas peraturan perpajakan
Menguasai peraturan pajak yang berlaku, perusahaan dapat
menghindari timbulnya sanksi perpajakan, antara lain:
a. Sanksi administrasi berupa denda, bunga, atau kenaikan
b. Sanksi pidana atau kurungan
4. Menunda pembayaran kewajiban pajak
Menunda pembayaran kewajiban pajak tanpa melanggar
peraturan yang berlaku dapat dilakukan melalui penundaan
pembayaran PPN. Penundaan ini dilakukan dengan menunda
8
penerbitan faktur pajak keluaran hingga batas waktu tang
diperkenankan, khususnya untuk penjualan kredit. Dalam hal ini,
penjual dapat menerbitkan faktur pajak pada akhir bulan berikutnya
setelah penyerahan barang.
5. Mengoptimalkan kredit pajak yang diperkenankan
Wajib pajak sering kurang memperoleh informasi mengenai
pembayaran pajak yang dapat dikreditkan yang merupakan pajak
dibayar dimuka. Misalnya, PPh pasal 22 atas pembelian solar dan
impor dan fiskal luar negeri atas perjalanan dinas pegawai.
Suandy (2001)[7] berpendapat, setidak-tidaknya terdapat 3 hal
yang harus diperhatikan dalam suatu perencanaan pajak, yaitu :
a. Tidak melanggar ketentuan perpajakan.
b. Secara bisnis masuk akal, karena perencanaan pajak itu merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari perencanaan menyeluruh
perusahaan, baik jangka panjang maupun jangka pendek, dengan
demikian perencanaan pajak yang tidak masuk akan memperlemah
perencanaan itu sendiri.
c. Bukti-bukti pendukung memadai, misalnya dukungan perjanjian,
faktur, dan juga perlakuan akuntansinya (accounting treatment)
Penelitian Terdahulu
9
keterangan lengkap bagi masalah yang dihadapi.Bila dibandingkan
penelitian penulis, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan.Untuk
persamaannya terletak pada jenis dan teknik pengumpulan data serta
analisis data yaitu analisis deskriptif. Dan untuk perbedaannya, penelitian
ini tidak dilakukan di perusahaan yang sama dalam penelitian ini.
X. Metode Penelitian
I. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT Azalea Agro Purnama yang
bergerak dibidang usaha Distributor Obat & Pupuk Pertanian .
Beralamat di JL. Raya Klampok No.21 Wanasari Brebes .
10
II. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan ,terhitung dari tanggal 21
januari sampai dengan 21 maret 2018.
11
V. Analisis Data
Dalam pembuatan penelitian ini metode analisis data yang
digunakan adalah metode Deskriptif. Metode Deskriptif adalah metode
mengumpulkan, menyusun, mengimplementasikan, dan menganalisa
data sehingga memberikan keterangan lengkap bagi masalah yang
dihadapi.
2018 2019
No. Kegiatan
Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
1. Konsultasi judul Tugas Akhir
2. Penyusunan proposal Tugas Akhir
3. Penyerahan proposal Tugas Akhir
4. Pengumuman proposal disetujui
5. Pengumpulan data penelitian
Pembuatan dan penyusunan Tugas
6.
Akhir
7. Bimbingan penulisan isi Tugas Akhir
8. Penyelesaian penulisan Tugas Akhir
12
[5]Zain, Mohammad, 2007. Manajemen Perpajakan, Salemba Empat,
Jakarta.
[6]Suandy, Erly, 2006. Perencanaan Pajak, edisi ke-3, Salemba Empat,
Jakarta.
[7]Suandy, Erly, 2001. Perencanaan Pajak, edisi ke-1, Salemba Empat,
Jakarta.
[8]Harahap, Juffri Ahmad. 2009. Kebijakan Tax Planning untuk
menyesuaikan Pendapatan dan Beban Dalam Perhitungan Pajak
Penghasilan Pada PT Sofara Cipta Kirana Medan. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Medan.
[9]Lumbantoruan, Eva. 2008. Penerapan Tax Planning Untuk Pajak
Penghasilan Sebagai Upaya Penghematan Pembayaran Pajak Badan PT
Barata UUM Medan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara. Medan.
13