Anda di halaman 1dari 10

Evaluasi Penerapan Tax

Artikel Tax Planning Sebagai Upaya


Meminimalkan Beban
Planning Pajak dalam Rangka
Manajemen Pajak
presentasi oleh :
Intan Adelia Puspita Ida Agustin, Herman Ernandi
(1934031066)
Salah satu cara perusahaan untuk bisa
mencapai tujuan utama suatu perusahaan
adalah dengan cara memperbaiki kinerja
operasional dimana hal tersebut berkaitan
dengan pajak.

About
Tax Perencanaan pajak tidak bertujuan
untuk melaksanakan kewajiban
Planning perpajakan dengan tidak benar, tetapi
berusaha untuk memanfaatkan
peluang berkaitan dengan peraturan
perpajakan yang menguntungkan
perusahaan tetapi tidak merugikan
pemerintah dan dilakukan dengan cara
yang legal.
Perencanaan pajak atau Tax Planning merupakan
tahap awal untuk melaksanakan analisis secara
sistematis berbagai perlakuan perpajakan dengan
tujuan untuk mencapai pemenuhan kewajiban
perpajakan minimum.

Dalam arus globalisasi serta tingkat persaingan yang


begitu ketat, menyebabkan seorang manajer perusahaan
maupun badan usaha internal dalam melakukan tax
planning perusahaannya dituntut untuk benar-benar bisa
menguasai situasi yang dihadapi. Baik situasi dari segi
internal maupun eksternal, sehingga perencanaan pajak
dapat dilakukan secara tepat dan menyeluruh terhadap
transaksi-transaksi yang mempunyai dampak dalam
perpajakan.
Evaluasi Penerapan Tax Planning Sebagai Upaya
Meminimalkan Beban Pajak Dalam Rangka
Manajemen Pajak Pada PT. Supreme Surabaya
Motor Service.
Tax Planning
Contoh Kasus

Penelitian ini menggunakan variable Tax Planning dan


Beban Pajak. Dan pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif. Metode kualitatif digunakan untuk
membandingkan keuntungan/ benefit jika menggunakan
metode yang lain dalam menghitung pajak penghasilan dengan
melihat data-data yang diperoleh perusahaan.

Pengungkapan dan pemahaman objek penelitian dilakukan


dengan wawancara, pengamatan, dan dokumentasi
terhadap "Evaluasi Penerapan Tax Planning Sebagai Upaya
Meminimalkan Beban Pajak Dalam Rangka Manajemen
Pajak Pada PT Supreme Surabaya Motor Service."
Teknik Pengumpulan Data
1. Metode riset keperpustakaan (Liberal

Metode yang Research )


2. Metode Pengamatan secara langsung
(observasi)
dipakai 3. Wawancara
4. Triangulasi Data

Uji Keabsahan Data Teknik Analisis Data


1. Uji Credibility (Validitas Internal) 1. Reduksi Data
2. Uji Transferability (Validitas Eksternal) 2. Penyajian Data
3. Kebergantungan (Dependabiliy) 3. Mengambil keputusan atau Verifikasi Data
4. Kepastian (Confirmability)
Berdasarkan table disamping, dapat
kita lihat bahwa laba kena pajak
sebelum perencanaan sebesar Rp

Hasil
101,770,336,169 dan setelah
dilakukan perencanaan pajak, maka
laba kena pajak menurun sebesar Rp
83,450,953,286. Hal ini berarti
penerapan perencanaan pajak
memberikan keuntungan postif bagi
perusahaan, dimana PPh badan yang
dibayarkan perusahaan sebelum
perencanaan pajak sebesar Rp
25,341,362,741 dan setelah dilakukan
perencanaan pajak, pph badan
perusahaan sebesar Rp
20,779,737,573. Maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat selisih PPh
badan sebesar Rp 4,561,625,168 yang
merupakan penghematan pajak yang
diperoleh akibat dilakukannya
perencanaan pajak.
Hasil diatas diperkuat
dengan hasil
wawancara.

1 2
Marsel lucky susanto selaku staff perpajakan Dhita Kurniawati selaku staff accounting
menyatakan juga menyatakan
“Proses Strategi untuk meminimalkan beban pajak yaitu
Tunjangan PPH Pasal 21, Biaya makan dan minum, Biaya “Dengan adanya 5 strategi untuk meminimalkan
bahan bakar, Biaya penyusutan, dan Pendapatan lain- beban pajak dapat berdampak besar pada laba
lain di perusahaan sudah berjalan sangat baik, untuk perusahaan dan beban pajak pada tahun ini. Laba
pedomannya kami menggunakan pedoman dari menteri perusahaan tahun ini meningkat dan mengefesiensi
keuangan. Dampak dari di adakannya Strategi ini yaitu beban pajak yang ada di perusahaan. Jika laba
bertambahnya laba perusahaan dan hal ini dapat tahun ini maka kemungkinan besar laba perusahaan
meningkatkan efisiensi Beban Pajak Penghasilan (PPh) tahun depan juga akan meningkat. Hal ini juga akan
badan pada perusahaan ini” Meningkatkan Efisiensi Beban Pajak Penghasilan
(PPh))”.
3
Bapak A. Mulyadi, SE, MSA, ACPA
selaku dosen Prodi Akuntansi
FBHIS UMSIDA

“Dengan adanya 5 strategi untuk


meminimalkan beban pajak memang
dapat mengefesiensi beban pajak.
Perbedaan yang terjadi juga sangat
signifikan antara sebelum tax planning
dan sesudah tax planning”.
Suatu sistem manajemen yang efektif merupakan hal terpenting
bagi perusahaan saat ini, untuk itu perlu adanya suatu perencanaan
pajak (Tax Planning) dalam rencana kerja tanpa harus melanggar
undang-undang perpajakan yang berlaku. Pelaksaanaan
perencanaan pajak oleh perusahaan diharapkan dapat
meminimumkan beban pajak terutang bagi perusahaan dan
karyawan, yang nantinya akan menguntungkan kedua belah pihak.

Dilihat pada hasil penelitian tersebut penerapan perencanaan


pajak sangat berpengaruh besar dalam mengefisienkan beban
pajak penghasilan, terutama bagi perusahaan yang memiliki
tingkat penghasilan tinggi yang tujuan akhirnya adalah
Pembahasan
mengoptimalkan laba, namun dalam menerapkan perencanaan
pajak perusahaan harus benar-benar memahami undang-
undang perpajakan yang berlaku agar tidak terperangkap dalam
perbuatan yang diklasifikasikan sebagai penyelundupan pajak.
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dan perhitungan di atas, PT Supreme Surabaya Motor Service dalam menjalankan
kegiatan operasionalnya, sebaiknya menerapkan perencanaan pajak sebagai strategi perusahaan dalam
menghemat pembayaran pajak penghasilan yang dibayar oleh perusahaan.

Terdapat perbedaan yang cukup material antara PPh terutang sebelum dilakukan perencanaan pajak
dengan setelah dilakukan perencanaan pajak. Sebelum dilakuakan perencanaan pajak PPh yang harus
dibayar oleh PT Supreme Surabaya Motor Service adalah sebesar Rp 25,341,362,741 dan setelah
dilakukan perencanaan pajak adalah sebesar Rp 20,779,737,573. Perusahaan dapat menghemat pajak
sebesar Rp. 4,561,625,168.

Dengan penerapan perencanan pajak yang sesuai dengan perundang-undangan maka perusahaan bisa
menghemat pembayaran pajak terutang dan bisa memberikan kesejahteraan bagi karyawan perusahaan
tersebut. Dan untuk penerapan perencanaan pajak ini sebaiknya perusahaan senantiasa mengikuti
perkembangan peraturan-peraturan perpajakan atau isu-isu yang berkaitan dengan pajak.

Artikel :
https://acopen.umsida.ac.id/index.php/acopen/article/view/2543/1246

Anda mungkin juga menyukai