Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI STUDI AKUNTANSI

Nama Mata Kuliah : Analisis Informasi Keuangan


Kode Mata Kuliah : EKSI4204
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Nindya Farah Dwi Puspitasari
Nama Penelaah :
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2023
Edisi Ke- : 3

Skor
No Aspek/Konsep yang Dinilai
Maksimal
1. Sebutkan dan jelaskan lima jenis laporan keuangan! 25
2. Jelaskan bentuk manajemen laba yang perlu diwaspadai! 25
3. 50
PT NUSA ABADI

Laporan Posisi Keuangan

Per 31 Desember Tahun 2019 dan Tahun 2020

(dalam ribuan)

2019 2020

Aset

Kas 75.900.000 120.350.000

Piutang usaha (bersih) 102.300.000 95.300.000

Persediaan 157.900.000 165.200.000

Beban dibayar di muka 5.860.000 6.240.000

Investasi (jangka panjang) 84.700.000 35.700.000

Tanah 90.000.000 75.000.000

Gedung 260.000.000 375.000.000

Akumulasi penyusutan-gedung -58.300.000 -71.300.000

Mesin dan peralatan 428.300.000 428.300.000

Akumulasi penyusutan-mesin dan


-138.000.000 -148.500.000
peralatan

Hak Paten 65.000.000 58.000.000

Total Aset 1.073.660.000 1.139.290.000

Liabilitas dan Ekuitas Pemegang


Saham

Utang usaha (kreditor persediaan) 36.700.000 33.500.000


Beban yang masih harus dibayar
2.500.000 4.000.000
(beban operasi)

Utang pajak penghasilan 8.400.000 7.900.000

Utang dividen 10.000.000,00 10.000.000

Utang Jangka Pendek 57.600.000 55.400.000

Utang obligasi 250.000.000 150.000.000

Utang Jangka Panjang 250.000.000 150.000.000

Saham biasa, nilai nominal Rp


375.000.000 375.000.000
30.000

Premi saham biasa 41.250.000 41.250.000

Laba ditahan 349.810.000 517.640.000,00

Total Liabilitas dan Ekuitas


1.073.660.000 1.139.290.000
Pemegang Saham

Diminta:
a. Buatlah analisis horizontal berdasarkan laporan posisi keuangan di atas!
b. Buatlah analisis vertikal terhadap total aset untuk laporan posisi keuangan periode
2020!

Jawaban :

1. Secara umum, ada 5 jenis laporan keuangan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, antara lain :
a. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Neraca digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan perusahaan. Neraca menunjukan posisi
keuangan perusahaan pada periode tertentu. Posisi keuangan yang dimaksud adalah posisi jumlah
dan jenis aktiva/aset dan pasiva yaitu kewajiban dan ekuitas perusahaan, dimana jumlah saldo
aktiva/asset harus sama atau balance dengan jumlah saldo kewajiban ditambah ekuitas.
b. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi mengatur kinerja keuangan perusahaan antara tanggal neraca. Laporan ini
mencerminkan aktivitas operasi perusahaan. Laporan laba rugi menyediakan perincian pendapatan,
beban, untung dan rugi perusahaan untuk suatu periode waktu.
c. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan memberikan informasi mengenai keluar dan masuknya kas
dalam suatu perusahaan, yang disebabkan oleh adanya aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan
dari suatu entitas selama suatu periode.
d. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas menyajikan perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas selama satu
periode. Laporan ini bermanfaat untuk mengidentifikasi alasan perubahan klaim pemegang ekuitas
atas aktiva perusahaan. Laporan perubahaan ekuitas terdiri atas saldo awal modal pada neraca saldo
a. Analisis horizontal adalah analisis yang membandingkan masing – masing pos dalam laporan
keuangan pada satu tahun terhadap tahun sebelumnya (periode). Berdasarkan data laporan
keuangan diatas, dalam melakukan analisis horizontal, adapun prosedur/metode yang dapat
dilakukan dengan membuat neraca komparatif dengan membandingan periode tahun 2019 dan
tahun 2020. Rumus yang digunakan :
• Kenaikan/Penurunan (Rp) = Jumlah Pos Tahun Setelahnya – Jumlah Pos Tahun Sebelumnya
• Kenaikan/Penurunan (%) = (Kenaikan /Penurunan (Rp) : Jumlah Pos Tahun Sebelumnya ) x
100%
Agar lebih mudah, perbandingan tersebut dapat digambarkan pada tabel berikut.

PT NUSA ABADI
Tabel Komparasi Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember Tahun 2019 dan Tahun 2020
(dalam ribuan)

Kenaikan/Penurunan
2019 2020 Keterangan
Jumlah %
Aset
Kas 75.900.000 120.350.000 44.450.000 59% Kenaikan
Piutang usaha (bersih) 102.300.000 95.300.000 -7.000.000 -7% Penurunan
Persediaan 157.900.000 165.200.000 7.300.000 5% Kenaikan
Beban dibayar di muka 5.860.000 6.240.000 380.000 6% Kenaikan
Aset Lancar 341.960.000 387.090.000 45.130.000 13% Kenaikan
Investasi (jangka panjang) 84.700.000 35.700.000 -49.000.000 -58% Penurunan
Tanah 90.000.000 75.000.000 -15.000.000 -17% Penurunan
Gedung 260.000.000 375.000.000 115.000.000 44% Kenaikan
Akumulasi penyusutan-gedung -58.300.000 -71.300.000 13.000.000 22% Kenaikan
Mesin dan peralatan 428.300.000 428.300.000 0 0% Tetap
Akumulasi penyusutan-mesin dan peralatan -138.000.000 -148.500.000 10.500.000 8% Kenaikan
Hak Paten 65.000.000 58.000.000 -7.000.000 -11% Penurunan
Aset Tidak Lancar 731.700.000 752.200.000 20.500.000 3% Kenaikan
Total Aset 1.073.660.000 1.139.290.000 65.630.000 6% Kenaikan

Liabilitas dan Ekuitas Pemegang Saham


Utang usaha (kreditor persediaan) 36.700.000 33.500.000 -3.200.000 -9% Penurunan
Beban yang masih harus dibayar (beban operasi) 2.500.000 4.000.000 1.500.000 60% Kenaikan
Utang pajak penghasilan 8.400.000 7.900.000 -500.000 -6% Penurunan
Utang dividen 10.000.000,00 10.000.000 0 0% Tetap
Utang Jangka Pendek 57.600.000 55.400.000 -2.200.000 -4% Penurunan
Utang obligasi 250.000.000 150.000.000 -100.000.000 -40% Penurunan
Utang Jangka Panjang 250.000.000 150.000.000 -100.000.000 -40% Penurunan
Saham biasa, nilai nominal Rp 30.000 375.000.000 375.000.000 0 0% Tetap
Premi saham biasa 41.250.000 41.250.000 0 0% Tetap
Laba ditahan 349.810.000 517.640.000,00 167.830.000 48% Kenaikan
Total Liabilitas dan Ekuitas Pemegang Saham 1.073.660.000 1.139.290.000 65.630.000 6% Kenaikan

Dari hasil perbandingan kedua periode laporan posisi keuangan, terjadi peningkatan atau penurunan
signifikan yang terjadi pada tahun 2020 dibandingkan dengan periode sebelumnya yaitu tahun 2019.
Adapun beberapa pos yang mengalami peningkatan atau penurunan signifikan antara lain :
• Pada pos asset
✓ Aset lancar mengalami kenaikan sebesar Rp 45.130.000 atau sebesar 13%. Hal yang berpengaruh
besar pada kenaikan pos asset lancar adalah akibat dari kenaikan signifikan atas kas sebesar
Rp44.450.000 atau 59%.
✓ Aset tidak lancar mengalami kenaikan sebesar Rp 20.500.000 atau sebesar 6%. Dari
perbandingan beberapa akun asset tidak lancar, terdapat penurunan pada nilai investasi jangka
panjang sebesar Rp49.000.000, penurunan pada nilai tanah sebesar Rp15.000.000, dan kenaikan
nilai Gedung sebesar Rp115.000.000. Dapat dianalisis bahwa kenaikan dan penurunan ini
kemungkinan terjadi akibat dari penjualan dan pembelian beberapa asset tersebut.

Menurut saya, berdasarkan perubahan beberapa pos secara signifikan, dapat dianalisis bahwa di
tahun 2020 pada pos asset terjadi kenaikan aset akibat aktivitas investasi diantaranya berupa
peningkatan nilai atau pembelian gedung, penurunan nilai atau penjualan tanah, dan penurunan nilai
atau penjualan investasi jangka panjang.

• Pada pos liabilitas dan ekuitas pemegang saham


✓ Utang jangka pendek mengalami penurunan sebesar Rp2.200.000 atau 4%. Perubahan
dipengaruhi oleh adanya beberapa beban operasi yang terutang dan pembayaran beberapa tagihan
pajak dan utang usaha.
✓ Utang jangka panjang mengalami penurunan signifikan dari saldo tahun sebelumnya, sebesar
Rp100.000.000 atau setara 40%. Dapat dianalisis bahwa perubahan terjadi karena adanya
pembayaran utang jangka panjang berupa utang obligasi senilai Rp100.000.000.
✓ Saldo laba ditahan pada tahun 2020 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, akibat
adanya keuntungan/laba pada tahun 2019 yang disimpan dalam akun laba ditahan.

Perubahan pada pos liabilitas dan ekuitas pemegang saham, dapat dianalisis bahwa di tahun 2020
pada pos liabilitas terdapat penurunan akibat aktivitas pendanaan diantaranya berupa pelunasan
beberapa utang, seperti utang obligasi. Sedangkan pada pos ekuitas mengalami peningkatan akibat
adanya peningkatan pada akun laba ditahan, yang merupakan kumpulan keuntungan dari tahun-
tahun sebelumnya, termasuk keuntungan tahun 2019 yang tidak dibagi sebagai dividen.

b. Analisis vertikal
Analisis vertikal adalah analisis dengan melakukan perbandingan antara masing–masing pos dalam
laporan keuangan periode berjalan dengan jumlah total pada laporan keuangan yang sama sehingga
dapat diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada periode itu. Pada laporan neraca, total
aktiva (aset/harta) ditetapkan sebagai parameter masing-masing pos yang membentuk aktiva, dan
total pasiva (liabilitas dan ekuitas) ditetapkan sebagai parameter untuk masing- masing pos yang
membentuk pasiva.
Dalam analisis vertikal terhadap neraca, prosedur yang harus dilakukan adalah mengkonversi
masing-masing pos aktiva sebagai persen dari total aktiva, serta masing-masing pos kewajiban dan
ekuitas pemilik dinyatakan sebagai persen dari total kewajiban dan ekuitas pemilik. Adapun hasil
konversi dapat digambarkan dalam tabel berikut.
PT NUSA ABADI
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember Tahun 2019 dan Tahun 2020
(dalam ribuan)

2019 2020
Jumlah % Jumlah %
Aset
Kas 75.900.000 7,07% 120.350.000 10,56%
Piutang usaha (bersih) 102.300.000 9,53% 95.300.000 8,36%
Persediaan 157.900.000 14,71% 165.200.000 14,50%
Beban dibayar di muka 5.860.000 0,55% 6.240.000 0,55%
Aset Lancar 341.960.000 31,85% 387.090.000 33,98%
Investasi (jangka panjang) 84.700.000 7,89% 35.700.000 3,13%
Tanah 90.000.000 8,38% 75.000.000 6,58%
Gedung 260.000.000 24,22% 375.000.000 32,92%
Akumulasi penyusutan-gedung -58.300.000 -5,43% -71.300.000 -6,26%
Mesin dan peralatan 428.300.000 39,89% 428.300.000 37,59%
Akumulasi penyusutan-mesin dan peralatan -138.000.000 -12,85% -148.500.000 -13,03%
Hak Paten 65.000.000 6,05% 58.000.000 5,09%
Aset Tidak Lancar 731.700.000 68,15% 752.200.000 66,02%
Total Aset 1.073.660.000 100,00% 1.139.290.000 100,00%

Liabilitas dan Ekuitas Pemegang Saham


Utang usaha (kreditor persediaan) 36.700.000 3,42% 33.500.000 2,94%
Beban yang masih harus dibayar (beban operasi) 2.500.000 0,23% 4.000.000 0,35%
Utang pajak penghasilan 8.400.000 0,78% 7.900.000 0,69%
Utang dividen 10.000.000 0,93% 10.000.000 0,88%
Utang Jangka Pendek 57.600.000 5,36% 55.400.000 4,86%
Utang obligasi 250.000.000 23,28% 150.000.000 13,17%
Utang Jangka Panjang 250.000.000 23,28% 150.000.000 13,17%
Saham biasa, nilai nominal Rp 30.000 375.000.000 34,93% 375.000.000 32,92%
Premi saham biasa 41.250.000 3,84% 41.250.000 3,62%
Laba ditahan 349.810.000 32,58% 517.640.000 45,44%
Ekuitas Pemegang Saham 766.060.000 71,35% 933.890.000 81,97%
Total Liabilitas dan Ekuitas Pemegang Saham 1.073.660.000 100,00% 1.139.290.000 100,00%

Dalam laporan posisi keuangan atau neraca di atas, tampak bahwa aset lancar perusahaan mengalami
kenaikan dari tahun 2019 (31,85%) ke tahun 2020 (33,98 %) terhadap nilai total asetnya, sedangkan
aset tidak lancar mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan kontribusi asset
lancar terhadap total asset disebabkan adanya kenaikan kas sebesar Rp44.450.000 atau 59%, serta
adanya kenaikan dan penurunan nilai asset lancar lainnya.

Sedangkan asset tidak lancar perusahaan mengalami penurunan nilai kontribusi terhadap total asset
dari tahun 2019 (68,15%) ke tahun 2020 (66,02%). Penurunan kontribusi asset tidak lancar terhadap
total asset disebabkan adanya penurunan nilai beberapa asset diantaranya penurunan nilai investasi
jangka panjang, penurunan nilai tanah, serta penurunan hak paten. Selain itu, adanya kenaikan nilai
gedung dan akumulasi penyusutan beberapa asset menjadi penyebab penurunan nilai kontribusi asset
tidak lancar terhadap total asset.

Anda mungkin juga menyukai