Anda di halaman 1dari 7

Nama : Asmita Aprillya

NIM : 044855362
Mata Kuliah : Analisis Informasi Keuangan (EKSI4204)
Program Studi : S1 Akuntansi
UPBJJ : Medan

1. Sebutkan dan jelaskan lima jenis laporan keuangan!


Jawab :
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) ada 5 jenis laporan keuangan, yaitu :
1) Laporan Laba Rugi
Jenis laporan keuangan ini menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode
tertentu. Dalam laporan laba rugi dapat terlihat jumlah pendapatan, sumber-sumber pendapatan
yang diperoleh, jumlah biaya dan jenis-jenis yang dikeluarkan selama periode tertentu.
Menurut Short, Libby dan Libby (2007), laporan laba rugi adalah laporan utama akuntan
dalam mengukur kinerja ekonomi suatu usaha, yaitu pendapatan dikurangi biaya-biaya selama
periode akuntansi tertentu.
Laporan laba rugi menyajikan kegiatan operasi yang dilakukan perusahaan untuk periode
tertentu. Laporan ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja yang telah dicapai perusahaan dan
memberikan gambaran tentang pencapaian arus kas di masa mendatang.
Laba yang dihasilkan merefleksikan tingkan profitabilitas perusahaan. Hal tersebut bisa
dijadikan indikator tingkat profitabilitas, antara lain marjin kotor, laba operasi, laba sebelum pajak,
dan laba operasi berlanjut.
Menurut Baridwan (2000), laporan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu:
Single Step Model:
bentuk ini tidak melakukan pengelompokan atas pendapatan dan biaya ke dalam
kelompok-kelompok usaha dan di luar usaha tetapi hanya dipisahkan antara pendapatan-
pendapatan dan laba dengan biaya-biaya kerugian.
Multistep Model:
dilakukan beberapa pengelompokan terhadap pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya
yang disusun dalam urutan tertentu.
Penyusunan laporan keuangan laba rugi bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan di masa lalu, sebagai basis untuk mempertimbangkan kinerja perusahaan di masa
mendatang, serta menilai risiko pencapaian arus kas di masa mendatang.
2. Laporan Neraca
Laporan keuangan neraca menunjukan posisi keuangan perusahaan pada tanggal
tertentu. Posisi keuangan tersebut maksudnya adalah posisi jumlah dan jenis aktivitas (harta)
dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) perusahaan.
Menurut Smith dan Skousen (2007), neraca adalah laporan pada suatu saat tertentu
mengenai sumber daya perusahaan (aktiva), utangnya (kewajiban) dan klaim kepemilikan
terhadap sumber daya (ekuitas pemilik).
Neraca dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu T (T form) dan L (L form). Dalam bentuk T
form, semua harta perusahaan ditempatkan pada sisi kiri neraca dengan judul aktiva (assets).
Sedangkan utang dan modal berada pada sisi kanan dengan judul pasiva. Dalam bentuk L form,
semua harta perusahaan ditempatkan pada bagian atas neraca dan utang/modal ditempatkan
pada bagian bawah neraca.
Data yang terdapat dalam neraca bermanfaat untuk:

• Menyediakan basis data finansial untuk menghitung tingkat pengembalian perusahaan.


• Mengevaluasi struktur permodalan yang dimiliki perusahaan, yaitu menilai likuiditas,
solvabilitas, serta fleksibilitas keuangan perusahaan.

3. Laporan Perubahan Modal


Laporan ini berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Laporan perubahan
modal juga menjelaskan perubahan modal beserta sebab-sebab terjadinya. Untuk perusahaan
dengan bentuk perseoran, laporan ini disebut sebagai laporan perubahan ekuitas pemegang
saham. Laporan perubahan modal bermanfaat untuk mengidentifikasi penyebab perubahan
ekuitas pemilik perusahaan atas nilai aktiva yang menjadi haknya (aktiva bersih).
4. Laporan Arus Kas
Jenis ini menunjukan arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan. Arus kas masuk
berupa pendapatan atau pinjaman dari pihak lain, sementara arus kas keluar merupakan biaya-
biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dalam periode tertentu.
Laporan arus kas juga sering disebut laporan sumber dan penggunaan dana. Menurut
Warren (1996), laporan arus kas adalah suatu ringkasan mengenai penerimaan dan pembayaran
kas dari suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Dalam penyajiannya, laporan arus kas dibagi dalam tiga kelompok, yaitu:
Aktivitas Operasional (Operating): meliputi seluruh kegiatan dan transaksi yang tidak
termasuk di dalam kegiatan investasi maupun pembiayaan perusahaan. Arus kas yang berasal
dari kegiatan operasional meliputi arus kas dari kegiatan produksi, distribusi dan penyediaan jasa.
Aktivitas
Investasi (Investing): meliputi pembelian dan penagihan piutang, pengembalian
persediaan barang dagang, pembayaran pinjaman, pengadaan serta penjualan ekuitas dan harta
kekayaan perusahaan, dan sebagainya.
Aktivitas Pendanaan atau Pembiayaan (Financing): meliputi perolehan sumber daya
dari para pemilik dan pemberian hasil atas investasi yang telah dilakukan, peminjaman, serta
pembayaran kembali utang oleh pemiliknya atau sebaliknya.
5. Laporan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Laporan keuangan ini memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu
atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas penyebabnya. Hal ini dimaksudkan agar
pengguna laporan dapat memahami dengan jelas data keuangan dalam laporan keuangan
tersebut.

2. Jelaskan bentuk manajemen laba yang perlu diwaspadai!


Jawab :
Beberapa bentuk manajemen laba yang harus diwaspadai mencakup hal berikut ini :
a. Perubahan metode dan asumsi akuntansi
Contoh prusahaan yang mengubah metode dan asumsi akuntansi adalah Chrysler, yang
merevisi asumsi tingkat pengembalian portofolio pension menjadi lebih tinggi sehingga
meningkatkan laba saat penjualan turun. Lalu, Continental Airlines memperpanjang periode
penyusutan dan menambah nilai sisa pesawat sehingga meningkatkan laba periode berikutnya.
b. Menghapus keuntungan dan kerugian luar biasa (dan tidak biasa)
Praktik ini memindahkan dampak terhadap laba yang tidak biasa dan tidak diperkirakan yang
dapat berpengaruh buruk terhadap tren laba.
c. Mandi besar (big bath)
Teknik ini mengakui beban periode masa depan pada masa kini jika kinerja periode masa kini
sangat buruk. Praktik ini melepaskan beban masa depan dari laba masa depan.
d. Penurunan nilai
Penurunan nilai aktiva operasi, seperti pabrik dan peralatan, atau aktiva tak berwujud, seperti
goodwill saat hasil operasi sedang buruk, merupakan alat manajemen laba lainnya. Perusahaan
seringkali melakukan pembenaran penurunan nilai dengan menyatakan bahwa kondisi ekonomi
tidak mendukung nilai aktiva yang dilaporkan. Contohnya adalah Cisco System yang menghapus
nilai persediaan sebesar $2,25 miliar sebagai bagian program restrukturisasi.
e. Menentukan waktu pengakuan pendapatan dan beban
Teknik ini mengatur waktu pengakuan pendapatan dan beban untuk melakukan manajemen laba,
termasuk manajemen tren. Contohnya adalah mengatur waktu pengakuan pendapatan,
penjualan aktiva, pengeluaran riset, iklan, pemeliharaan dan perbaikan. Tidak seperti sebagian
besar teknik manajemen laba, keputusan ini dapat melibatkan waktu transaksi actual. Contohnya
adalah General Electric yang melakukan saling hapus antara keuntungan dan beban
restrukturisasi untuk meratakan fluktuasi laba.
3. Analisis Horizontal dan Vertikal
PT NUSA ABADI

Laporan Posisi Keuangan

Per 31 Desember Tahun 2019 dan Tahun 2020

(dalam ribuan)

Perubahan
2019 2020
Angka %

Aset

Kas 75.900.000 120.350.000 44.450.000 58,56

Piutang usaha (bersih) 102.300.000 95.300.000 (7.000.000) -6,84

Persediaan 157.900.000 165.200.000 7.300.000 4,62

Beban dibayar di muka 5.860.000 6.240.000 380.000 6,48

Investasi (jangka panjang) 84.700.000 35.700.000 (49.000.000) -57,85

Tanah 90.000.000 75.000.000 (15.000.000) -16,67

Gedung 260.000.000 375.000.000 115.000.000 44,23

Akumulasi penyusutan-
-58.300.000 -71.300.000 13.000.000 22,30
gedung

Mesin dan peralatan 428.300.000 428.300.000 0 0

Akumulasi penyusutan-
-138.000.000 -148.500.000 10.500.000 7,61
mesin dan peralatan

Hak Paten 65.000.000 58.000.000 (7.000.000) 10,77

Total Aset 1.073.660.000 1.139.290.000 65.630.000 6,11

Liabilitas dan Ekuitas


Pemegang Saham

Utang usaha (kreditor


36.700.000 33.500.000 (3.200.000) -8,71
persediaan)

Beban yang masih harus


2.500.000 4.000.000 1.500.000 60
dibayar (beban operasi)

Utang pajak penghasilan 8.400.000 7.900.000 (500.000) 5,95

Utang dividen 10.000.000,00 10.000.000 0 0


Utang Jangka Pendek 57.600.000 55.400.000 (2.200.000) 3,82

Utang obligasi 250.000.000 150.000.000 (100.000.000) 40

Utang Jangka Panjang 250.000.000 150.000.000 (100.000.000) 40

Saham biasa, nilai nominal


375.000.000 375.000.000 0 0
Rp 30.000

Premi saham biasa 41.250.000 41.250.000 0 0

Laba ditahan 349.810.000 517.640.000,00 167.830.000 47,98

Total Liabilitas dan Ekuitas


1.073.660.000 1.139.290.000 65.630.000 6,11
Pemegang Saham

a. Analisis Horizontal

Total Aset dan total liabilitas dan ekuitas PT NUSA ABADI pada tahun 2020 bertambah Rp.
65.630.000 atau naik 6,11% dari total asset 2019.

b. Analisis Vertikal

PT NUSA ABADI

Laporan Posisi Keuangan

Per 31 Desember Tahun 2019 dan Tahun 2020

(dalam ribuan)

2019 2020 Analisis Vertikal

Aset

Kas 75.900.000 120.350.000 158,56

Piutang usaha (bersih) 102.300.000 95.300.000 93,16

Persediaan 157.900.000 165.200.000 104,62

Beban dibayar di muka 5.860.000 6.240.000 106,48

Investasi (jangka
84.700.000 35.700.000 42,15
panjang)

Tanah 90.000.000 75.000.000 83,33

Gedung 260.000.000 375.000.000 144,23


Akumulasi penyusutan-
-58.300.000 -71.300.000 122,30
gedung

Mesin dan peralatan 428.300.000 428.300.000 0

Akumulasi penyusutan-
-138.000.000 -148.500.000 107,61
mesin dan peralatan

Hak Paten 65.000.000 58.000.000 89,23

Total Aset 1.073.660.000 1.139.290.000 106,11

Liabilitas dan Ekuitas


Pemegang Saham

Utang usaha (kreditor


36.700.000 33.500.000 91,28
persediaan)

Beban yang masih harus


2.500.000 4.000.000 160
dibayar (beban operasi)

Utang pajak
8.400.000 7.900.000 94,04
penghasilan

Utang dividen 10.000.000,00 10.000.000 10

Utang Jangka Pendek 57.600.000 55.400.000 96,18

Utang obligasi 250.000.000 150.000.000 60

Utang Jangka Panjang 250.000.000 150.000.000 60

Saham biasa, nilai


375.000.000 375.000.000 0
nominal Rp 30.000

Premi saham biasa 41.250.000 41.250.000 0

Laba ditahan 349.810.000 517.640.000,00 147,98

Total Liabilitas dan


Ekuitas Pemegang 1.073.660.000 1.139.290.000 106,11
Saham

Anda mungkin juga menyukai