Setiap akhir periode akuntansi pasti diakhiri dengan laporan keuangan kalau mrmang
perusahaan tersebut mau mengetahui seberapa banyak penghasilan mereka dan seberapa besar
biaya yang dikeluarkan selama periode tersebut. Selain itu untuk mengimformasikan keadaan
keuangannya kepada semua pihak yang membutuhkannya.Yakni pihak interen dan pihak
eksteren. Pertanyaannya siapapihak intern dan pihak ekstern itu. Ialah pihak intern termasuk
menejer, karyawan, pemilik modal kalau perusahaan itu pemilik modalnya berada dipihak
intern.Begitupula pihak ekstern adalah calon investor, pemerintah, kreditur dan pemilik modal
itu sendiri dan lain-lain yang kemungkinan membutuhkan imformasi keuangan dari perusahaan
yang sementara dikelolah.
Laporan keuangan yang disajikan setiap akhir periode tersebut didasarkan pada Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) yang terdiri atas laporan laba rugi, laporan perubahan modal,
neraca, dan laporan arus kas.
Laporan laba/rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban dari suatu
perusahaan dalam satu periode akuntansi. Laporan laba/rugi perusahaan disajikan sedemikian
rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara
wajar. Yang menjadi pertanyaan adalah berapa macam bentuk laporan laba rugi.
Bentuk laporan laba/rugi yang lazim digunakan ada dua, yaitu:
a. Bentuk Langsung (Single Step)
Menurut bentuk ini, seluruh pendapatan dijumlahkan dan semua beban dijumlahkan. Dari selisih
jumlah pendapatan dengan jumlah beban dapat diketahui besarnya laba atau rugi usaha.
Contoh, data dari persamaan akuntansi service speda motor Tunggal
Contoh
Neraca adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan atau posisi keuangan suatu
perusahaan pada akhir periode. Posisi keuangan yang dimaksud terdiri atas jumlah aktiva,
kewajiban, dan modal. Dalam penyusunan neraca harus diurutkan sesuai dengan tingkat
likuiditasnya atau tingkat kelancarannya. Rekening yang lancar harus didahulukan
penyusunannya dan rekening yang kurang lancar disusun di bawahnya.
Neraca dapat disusun dengan dua bentuk, yaitu bentuk stafel dan bentuk skontro.
Perusahaan….
Neraca
per 31 Des 2014
Aktiva lancar Passiva
Kas 169.880.000,00 Utang Lancar 25.000.000,00
Piutang usaha 10.000.000,00 Utang usaha 10.000.000,00
Perlengkapan 6.350.000,00 Utang gaji 7.500.000,00
Sewa dibayar dimuka 7.500.000,00 Komisi diterima dimuka 7.500.000,00
Investasi jangka panjang - Utang jangka Panjang
Investasi saham 40.000.000,00 Utang Hepotek 50.000.000,00
AKTIVA TETAP - Utang obligasi 40.000.000,00
Peralatan 50.000.000,00 Modal Pemilik 220.030.000,00
Akumulasi penyusutan (750.000,00)
peralatan
Gedung 45.000.000,00
Akumulasi penyusutan (450.000,00
gedung )
Aktiva tetap tidak berwujud -
Goodwil 25.000.000,00
Jumlah Aktiva 352,530.000,00 Jumlah Passiva 352,530.000,00
Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan arus masuk dan arus keluar tentang kas dan
setara dengan kas. Kas merupakan uang tunai atau saldo kas dan rekening giro, sedangkan setara
kas erupakan investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek yang dengan cepat dapat
dijadikan kas. Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dapat
diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, dengan disesuaikan bisnis
perusahaan tersebut. Pengklasifikasian menurut aktivitas bertujuan memberikan informasi yang
memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi
keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara dengan kas.
1) pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang
lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri,
2) penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva
jangka panjang lain,
3) perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain,
4) uang muka dari pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang
dilakukan oleh lembaga keuangan),
5) pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts, dan
swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or
trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.