Rasio likuiditas (rasio modal kerja) adalah salah satu teknik analisis rasio yang
digunakan untuk menganalisa laporan keuangan yang berfungsi untuk membantu
mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek
dengan menggunakan asset lancarnya.
Tujuan rasio likuliditas
1. Untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam membayar utang yang
akan jatuh tempo ketika ditagih. Hal tersebut berarti kemampuan membayar
utang yang sudah saatnya dilunasi sesuai dengan batas waktu yang sudah
ditentukan.
2. Untuk mengukur kemampuan dari perusahaan dalam melunasi kewajiban lancar
menggunakan aktiva lancar secara keseluruhan. Hal tersebut berarti bahwa
jumlah kewajiban yang umurnya kurang dari atau sama dengan 1 tahun,
dibandingkan dengan jumlah aktiva lancar.
3. Untuk mengukur kemampuan dari perusahaan dalam melunasi kewajiban lancar
tanpa memperhitungkan persediaan atau piutang-nya.
4. Untuk mengukur dan juga membandingkan antara jumlah modal kerja
perusahaan dengan jumlah persediaan.
5. Untuk mengukur seberapa banyak uang kas yang ada untuk bisa membayar
utang jangka pendek.
6. Sebagai alat perencana dimasa yang akan datang, khususnya yang
berhubungan dengan kas dan kewajiban.
7. Sebagai alat untuk menggambarkan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan
dari setiap komponen yang terdapat di aktiva lancar dan kewajiban lancar.
8. Sebagai alat pemacu untuk pihak internal perusahaan untuk memperbaiki atau
meningkatkan kinerja-nya, dengan mengacu pada hasil rasio likuiditas saat ini.
Cash Ration ( Rasio Kas ) = Cash or Cash Equivalent (kas atau setara kas)
Current Liabilities (Utang Lancar)
Rasio perputaran kas adalah suatu ukuran sejauh mana efisiensi pemakaian kas
yang diusahaan oleh perusahaan
Contoh kasus
Contoh kasus
PT TROPIKA INDONESIA
Neraca
Per 31 desember
PT TROPIKA INDONESIA
Laporan laba rugi
End,31 desember
no Keterangan 2010 2009
1 penjualan 27.500.000 25.000.000
Persediaan bruto - -
Penjualan netto 27.500.000 25.000.000
Harga pokok penjualan 17.300.000 16.500.000
Laba kotor 10.200.000 8.500.000
2 Biaya operasional
Biaya penjualan 2.100.000 1.950.000
Biaya adm & umum 1.850.000 1.800.000
Total biaya operasional 3.950.000 3.750.000
Laba usaha 6.250.000 4.750.000
3 Pendapatan /biaya lainnya
pendapatan 100.000 150.000
Biaya bunga (525.000) (600.000)
Sub total (425.000) (450.000)
4 Laba sebelum pajak 5.825.000 4.300.000
Pajak 30% 1.747.500 1.290.000
5 Laba setelah pajak 4.077.500 3.010.000
Ration likuliditas