Anda di halaman 1dari 295

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

KABUPATEN JOMBANG
TAHUN 2014-2018

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perencanaan dan pembangunan merupakan suatu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan. Perencanaan sebagai bagian daripada fungsi manajemen yang
bila ditempatkan pada pembangunan daerah akan berperan sebagai arahan bagi
proses pembangunan untuk menuju tujuan yang diharapkan serta tolak ukur
keberhasilan proses pembangunan yang dilaksanakan. Di dalam melakukan
pembangunan daerah, setiap Pemerintaah Daerah memerlukan perencanaan yang
akurat yang didukung dengan tahapan evaluasi, sehingga kualitas perencanaan
pembangunan daerah dapat semakin ditingkatkan.
Sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-undangan bahwa
pengelolaan perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian dari satu
kesatuan sistem perencanaan pembangunan nasional. Setiap daerah harus
menyusun perencanaan pembangunan sesuai ruang lingkup perencanaan yang
telah ditentukan. Untuk itu, disusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) untuk periode 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) untuk periode 5 tahun dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) untuk perencanaan tahunan.
Untuk RPJMD yang merupakan perencanaan lima tahunan daerah
merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah yang
penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM
Nasional, memuat arah kebijak an keuangan daerah, strategi pembangunan
daerah, kebijakan umum dan program satuan kerja perangkat daerah yang disertai
kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Menelaah atas pengertian dimaksud,
maka adanya perubahan RPJM Nasional akan mengakibatkan adanya Perubahan
RPJMD.
Dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, landasan kebijakan
pembangunan secara nasional mempedomani ketentuan tersebut. RPJMD
Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 yang disusun sebelum terbitnya peraturan
tersebut perlu dievaluasi untuk diselanjutnya diselaraskan dengan RPJMN. Visi,
misi dan program Presiden dalam RPJMN menjadi landasan penyesuaian

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 I-1


perubahan kebijakan di daerah, baik kebijakan keuangan maupun kebijakan
program.
Untuk melakukan Perubahan RPJMD mempedomani Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Sesuai ketentuan tersebut
dijelaskan bahwa Perubahan RPJMD hanya dapat dilakukan apabila:
a. Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan
dan/atau substansi yang dirumuskan tidak sesuai dengan arahan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010;
b. Terjadi perubahan yang mendasar, antara lain terjadinya bencana alam,
goncangan politik, krisis ekonomi, konflik sosial budaya, gangguan keamanan,
pemekaran daerah, atau perubahan kebijakan nasional;
c. Merugikan kepentingan nasional;
Sebagaimana poin b, maka terbitnya RPJMN yang menjadi pedoman kebijakan
pembangunan nasional untuk periode tahun 2015-2019 menjadi pijakan daerah
untuk melakukan Perubahan RPJMD.
Selain daripada itu, terbitnya kebijakan nasional dalam bentuk undang-
undang maupun peraturan pemerintah yang terbit setelah penetapan RPJMD dan
mempengaruhi kebijakan pembangunan daerah juga menjadi bahan penelaahan
untuk Perubahan RPJMD. Ditetapkannya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa maupun Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Desa serta beberapa peraturan pemerintah lainnya menjadi dasar
penyesuaian kebijakan pembangunan daerah dalam Perubahan RPJMD.
Dalam RPJMD ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan daerah.
Perumusan tujuan dan sasaran adalah untuk menjawab isu-isu strategis dan
permasalahan daerah. Perkembangan terkini atas dinamika geopolitik dan ekonomi
eksternal maupun global berpengaruh pada isu-isu strategis daerah. Beberapa
dinamika eksternal yang mempengaruhi kebijakan daerah antara lain:
o Merebaknya kejahatan transnasional, khususnya terorisme;
o Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean;
o Pelambatan pertumbuhan ekonomi nasional maupun dunia;
o Tren penurunan harga komoditas dunia.
Perkembangan dinamika tersebut perlu ditindaklanjuti dalam kebijakan
pemerintah daerah dan termuat pada Perubahan RPJMD.

1.2. Dasar Hukum


Landasan hukum penyusunan Perubahan RPJMD Tahun 2014-2018 adalah
sebagai berikut:
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik
Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 I-2
Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia
Nomor 2730) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2
Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 33; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4585);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada
Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah;
11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Timur Tahun 2012 Nomor 3/D, Tambahan Lembara Daerah Provinsi
Jawa Timur Nomor 15);
12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 I-3


2019 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 Nomor 3 seri D);
13. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2009 Nomor 7/E);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 21 Tahun 2009 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jombang (Lembaran Daerah Kabupaten
Jombang Tahun 2010 Nomor 7 A/E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Jombang Tahun 2010 Nomor 7A/E,Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Jombang Tahun 2010 Nomor 7A/E);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Jombang (Lembaran
Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2014 Nomor 10/E, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2014 Nomor 10/E);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Jombang.

1.3. Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya


Sebagai konsekuensi dari landasan hukum pada penyusunan RPJMD, maka
dokumen RPJMD Tahun 2014-2018 memiliki keterkaitan dengan dokumen-
dokumen perencanaan pembangunan lainnya. Adapun penjelasan keterkaitan
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Hirarki perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional menjadi dasar dalam penyusunan perencanaan
pembangunan daerah. Oleh karena itu, RPJMD merupakan bagian yang
terintegrasi dengan perencanaan pembangunan nasional yang bertujuan untuk
mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan. RPJMD harus sinkron dan
sinergi antar daerah, antarwaktu, antarruang dan antarfungsi pemerintah, serta
menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pembangunan daerah;
2. Substansi RPJP Nasional Tahun 2005-2025, RPJM Nasional Tahun 2015-2019,
RPJMD Provinsi Jawa Timur 2014-2019, dan RPJPD Kabupaten Jombang
Tahun 2005-2025 menjadi acuan dalam penyusunan Perubahan RPJMD
Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018. Secara lebih lanjut bahwa RPJMD
membentuk keterkaitan secara hirarkis dengan penyusunan RKPD setiap
tahunnya;
3. Penyusunan Perubahan RPJMD juga memperhatikan RTRW Kabupaten
Jombang Tahun 2009-2029, terutama dari sisi pola dan struktur tata ruang,
sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program pembangunan yang berkaitan
dengan pemanfaatan ruang di Kabupaten Jombang;
4. Selain berpedoman dan memperhatikan ketentuan dimaksud, penyusunan
RPJMD juga memperhatikan: (1) Rencana Aksi Daerah (RAD) Millenium
Development Goals (MDGs) Tahun 2011-2015; 2) RAD Pangan dan Gizi (PG)
Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 I-4
Tahun 2013-2015; (3) Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI); (4) Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pengurangan Kemiskinan (MP3KI); (5) Pelingkupan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS); (6) Standar Pelayanan Minimal (SPM); (9) RPJMD dan RTRW
kabupaten sekitar;
5. RKPD yang merupakan penjabaran RPJMD akan menjadi pedoman dalam
penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)
Pemerintah Kabupaten Jombang untuk program/kegiatan yang akan didanai
dari APBD. Sementara program/kegiatan yang direncanakan untuk dibiayai
dana APBN akan diserasikan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) melalui
proses musrenbang nasional, mengingat bahwa RKP akan menjadi pedoman
dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional
(RAPBN).

1.4. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan diharapkan dapat memudahkan untuk memahami
Perubahan RPJMD yang ada, mengingat secara teknis dan detail tidak diatur dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah. Sistematika penulisan Perubahan RPJMD adalah sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang penyusunan Perubahan RPJMD,
maksud dan tujuan penyusunan, landasan normatif penyusunan,
hubungan dengan dokumen perencanaan lainnya dan sistematika
penulisan.
1.1 Latar Belakang
1.2 Dasar Hukum
1.3 Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
1.4 Sistematika Penulisan
1.5 Maksud dan Tujuan

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH


Bab ini menguraikan statistik dan gambaran umum kondisi daerah
terkini, dengan maksud mengetahui keadaan daerah pada berbagai
bidang dan aspek kehidupan sosial ekonomi daerah yang akan
diintervensi melalui berbagai kebijakan dan program daerah dalam
periode tahun 2014-2018. Bab ini diperjelas dan diperinci ke dalam sub
bab-sub bab sebagai berikut:
2.1 Aspek Geografi dan Demografi;
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat;
2.3 Aspek Pelayanan Umum;
2.4 Aspek Daya Saing Daerah

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 I-5


BAB III. GAMBARAN UMUM KEUANGAN DAERAH DAN PEMBIAYAAN
PEMBANGUNAN
Bab ini menjelaskan gambaran umum keuangan daerah dan pembiayaan
pembangunan terkini yang pada akhirnya menjadi pertimbangan dalam
kemampuan pendanaan program-program pembangunan. Adapun
struktur sub bab dalam bab ini adalah:
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu;
3.2 Kerangka Pendanaan.

BAB IV. ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS


Bab ini berisi uraian tentang permasalahan pembangunan yang akan
dianalisa, sehingga menghasilkan isu-isu strategis dengan tujuan untuk
memudahkan proses perumusan arah kebijakan, strategi dan skala
prioritas.
4.1 Permasalahan Pembangunan;
4.2 Isu Strategis;

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN


Bab ini menguraikan rumusan visi dan misi Kabupaten Jombang tahun
2014-2018, serta tujuan dan sasaran pembangunan dalam kurun waktu
tahun 2014-2018. Adapun struktur sub bab dalam bab ini adalah:
5.1 Visi;
5.2 Misi;
5.3 Tujuan dan Sasaran.

BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN


Dalam bagian ini diuraikan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya serta arah kebijakan
yang menjadi pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang
dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran.

BAB VII. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH


Dalam bagian ini diuraikan keterkaitan antara bidang urusan
pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang
menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah
daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang telah di tetapkan.

BAB VIII. INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI


KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab ini menguraikan hubungan urusan pemerintah daerah dengan
SKPD terkait beserta program yang menjadi tanggung jawab SKPD. Pada
bagian ini, disajikan pula pencapaian target indikator kinerja dan pagu
indikatif masing-masing program pembangunan daerah serta pagu
indikatif untuk program-program yang berhubungan dengan pemenuhan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 I-6


penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. Terdapat pula penjelasan
target capaian pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan
dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan.

BAB IX. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH


Bab ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran target
kinerja pembangunan pada akhir periode RPJMD. Hal ini ditunjukkan
dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan
daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap
tahun, sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode
RPJMD dapat dicapai.

BAB X. PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN


Bab ini berisi pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan RPJMD. Bab ini
bertujuan untuk tetap menjaga keberlangsungan dan kesinambungan
proses pembangunan daerah yang sudah dilaksanakan dengan masa
yang akan datang. Adapun struktur sub bab dalam bab ini adalah:
10.1 Pedoman Transisi
10.2 Kaidah Pelaksanaan

1.5. Maksud dan Tujuan


Maksud penyusunan Perubahan RPJMD Tahun 2014-2018 adalah untuk
memberikan arah terhadap perubahan sasaran pembangunan daerah, program
satuan kerja perangkat daerah beserta indikatif pendanaannya guna menjamin
keberlanjutan pembangunan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan pembangunan daerah.
Adapun tujuan penyusunan Perubahan RPJMD Tahun 2014-2018 adalah
sebagai berikut:
1. Menjaga konsistensi dan sinergitas prioritas pembangunan daerah dengan
sasaran dan arah kebijakan pembangunan nasional yang tertuang dalam
RPJMN tahun 2015-2019;
2. Sebagai pedoman bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di dalam
penyusunan Perubahan Renstra SKPD, serta Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD);
3. Sebagai tolak ukur di dalam mengukur dan melakukan evaluasi kinerja
tahunan pemerintah daerah dan SKPD.

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 I-7


BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI


A. Karakteristik Lokasi Wilayah
1) Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Luas wilayah Kabupaten Jombang adalah 1.159,50 km², atau
menempati sekitar 2,5% luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Secara
administratif, Kabupaten Jombang terdiri dari 21 kecamatan, yang
meliputi 302 desa dan 4 kelurahan, serta 1.258 dusun/lingkungan.
Dalam skenario pengembangan sistem perwilayahan Jawa Timur,
Kabupaten Jombang termasuk Wilayah Pengembangan Germakerto-
susila Plus, yang secara struktur maupun pola ruang lebih banyak
diarahkan untuk mendukung percepatan pembangunan kawasan
metropolitan sebagai pusat pertumbuhan utama di Jawa Timur.
Disamping itu, untuk pengembangan sistem perdesaan diarahkan pada
penguatan hubungan desa-kota melalui pemantapan sistem
agropolitan. Peta wilayah administrasi Kabupaten Jombang tersaji
dalam gambar berikut:
Gambar 2.1.
Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Jombang

Sumber: Bappeda, Tahun 2012

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 1


Batas wilayah administrasi Kabupaten Jombang adalah:
a. Sebelah Utara : Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Bojonegoro
b. Sebelah Timur : Kabupaten Mojokerto
c. Sebelah Selatan : Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang
d. Sebelah Barat : Kabupaten Nganjuk
Luasan wilayah kecamatan dan jumlah desa/dusun pada masing-
masing kecamatan tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 2.1.
Letak Geografis, Luas Wilayah, dan Batas Administrasi
Jumlah Desa/ Jumlah
No. Kecamatan Luas (Km²)
Kelurahan Dusun
1 Bandarkedungmulyo 32,50 11 42
2 Perak 29,05 13 36
3 Gudo 34,39 18 75
4 Diwek 47,70 20 100
5 Ngoro 49,86 13 82
6 Mojowarno 78,62 19 68
7 Bareng 94,27 13 50
8 Wonosalam 121,63 9 48
9 Mojoagung 60,18 18 60
10 Sumobito 47,64 21 76
11 Jogoroto 28,28 11 46
12 Peterongan 29,47 14 56
13 Jombang 36,40 20 72
14 Megaluh 28,41 13 41
15 Tembelang 32,94 15 65
16 Kesamben 51,72 14 61
17 Kudu 77,75 11 47
18 Ngusikan 34,98 11 39
19 Ploso 25,96 13 50
20 Kabuh 97,35 16 87
21 Plandaan 120,40 13 57
Jumlah 1.159,50 306 1.258
Sumber data: Bappeda, Tahun 2013

Berdasarkan data tersebut Kecamatan Wonosalam merupakan


kecamatan yang memiliki wilayah terluas dengan luas 121,63 Km² dan
memiliki 9 desa dan 48 dusun. Sedangkan Kecamatan Ploso
merupakan kecamatan dengan wilayah yang terkecil dengan luas 25,96
Km² dan memiliki 13 Desa dan 50 Dusun.

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 2


B. Letak dan Kondisi Geografis
1) Posisi Geografis
Secara geografis, Kabupaten Jombang memiliki letak yang sangat
strategis, karena berada pada perlintasan jalur arteri primer Surabaya-
Madiun-Yogyakarta dan jalan provinsi Malang-Jombang-Babat, serta
dilintasi ruas jalan tol Surabaya-Mojokerto-Kertosono yang kini sedang
dalam tahap pembangunan. Ibukota Kabupaten Jombang berjarak 79
km dari Surabaya, Ibukota Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Jombang
terletak antara 7°20’48,60”-7°46’41,26” Lintang Selatan serta antara
112°03’46,57”-112°27’21,26” Bujur Timur.
2) Kondisi Kawasan Kabupaten Jombang
Berdasarkan ciri-ciri fisik tanahnya, Kabupaten Jombang dapat
dibagi menjadi 3 kawasan utama yaitu:
a) Kawasan Utara, berada di sebelah utara Sungai Brantas,
merupakan bagian dari pegunungan kapur yang mempunyai
fisiologi mendatar dan berbukit-bukit, meliputi Kecamatan
Plandaan, Kabuh, Ploso, Kudu, dan Ngusikan.
b) Kawasan Tengah, berada di sebelah selatan Sungai Brantas,
sebagian besar merupakan tanah pertanian yang cocok untuk
tanaman padi dan palawija karena memiliki sistem irigasi yang
cukup bagus, meliputi Kecamatan Bandarkedungmulyo, Perak,
Gudo, Diwek, Mojoagung, Sumobito, Jogoroto, Peterongan,
Jombang, Megaluh, Tembelang, dan Kesamben.
c) Kawasan Selatan, berada di sebelah tenggara Kabupaten Jombang,
merupakan tanah pegunungan yang cocok untuk tanaman
perkebunan, meliputi Kecamatan Ngoro, Bareng, Mojowarno, dan
Wonosalam.
3) Topografi
Berdasarkan pola relief topografi, Kabupaten Jombang dapat
dibagi menjadi tiga satuan morfologi, yaitu:
a) Bagian Selatan, merupakan morfologi perbukitan vulkanik, yang
meliputi sebagian Kecamatan Mojoagung, sebagian Kecamatan
Bareng, serta Kecamatan Wonosalam, dengan puncaknya antara
lain G. Gede-1 (1.629 m), G. Gentonggowok (1.942 m), G. Gede-2
(1.868 m), G. Watujuwadah (1.629 m), dan G. Tambakmerang (1.360
m);

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 3


b) Bagian Tengah, merupakan morfologi dataran aluvial. Satuan ini
menempati sebagaian besar wilayah Kabupaten Jombang, yang
dicirikan oleh topografi datar dengan elevasi 21-100 meter dpal dan
kemiringan lereng 0-2%, dimana terdapat aliran sungai besar yang
permanen (perenial) seperti Sungai Brantas beserta anak-anak
sungainya. Kawasan ini telah berkembang sebagai pemukiman dan
perkotaan yang pesat, terbentuk tanah-tanah yang tebal dan subur,
serta terdapat lahan pertanian beririgasi teknis. Pada satuan ini
elevasi berkisar antara 21 hingga 100 meter dpal;
c) Bagian Utara, merupakan perbukitan struktural lipatan, meliputi
sebagian Kecamatan Kabuh, Kecamatan Ngusikan, Kecamatan
Kudu, dan Kecamatan Plandaan. Satuan morfologi ini dicirikan oleh
adanya pola kontur yang kasar, dengan kemiringan lereng 16-40%.
Pola kontur tidak teratur, karena pengaruh proses erosi dan
banyaknya puncak-puncak bukit rendah, seperti G. Selolanang
(261 m), G. Guwo (231 m), G. Wadon (220 m), G. Resek (164 m), dan
G. Pucangan (168 m).
Sebagian besar wilayah Kabupaten Jombang terdiri dari dataran
rendah, yakni 95% wilayahnya memiliki ketinggian kurang dari 500
meter, sementara 4,38% memiliki ketinggian 500-700 meter, dan
0,62% memiliki ketinggian >700 meter. Sedangkan secara morfometri,
Kabupaten Jombang dapat dibagi menjadi 4 (empat) kelas kemiringan
lereng, yaitu:
a) Kelas kemiringan 0–2%, meliputi seluruh kecamatan di Kabupaten
Jombang, kecuali Kecamatan Wonosalam, Kudu dan Ngusikan;
b) Kelas kemiringan 2–5%, meliputi sebagian wilayah Kecamatan
Mojowarno, Bareng, Wonosalam, Mojoagung, Jombang, Kudu,
Ngusikan, Kabuh dan Plandaan;
c) Kelas kemiringan 15–40%, meliputi sebagian wilayah Kecamatan
Bareng, Wonosalam, Mojoagung, Kudu, Ngusikan, Kabuh dan
Plandaan;
d) Kelas kemiringan >40%, meliputi sebagian wilayah Kecamatan
Bareng, Wonosalam, Mojoagung, Ngusikan dan Plandaan.
Penyebaran kemiringan lahan di Kabupaten Jombang tersaji dalam
gambar berikut:

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 4


Gambar 2.2.
Peta Penyebaran Ketinggian di Kabupaten Jombang

Sumber: Bappeda, Tahun 2012


4) Geologi
a) Struktur dan Karakteristik
Geologi wilayah Kabupaten Jombang secara umum tersusun atas
batuan dan endapan berumur kuarter. Struktur geologi yang kompleks
terdapat di kawasan utara Sungai Brantas, sedangkan kawasan
selatan Sungai Brantas lebih didominasi oleh hasil aktivitas
vulkanisme.
Stratigrafi daerah Kabupaten Jombang bagian utara merupakan
bagian dari stratigrafi Mandala Kendeng yang umumnya terdiri dari
endapan turbidit klastik, karbonat dan vulkaniklastik yang merupakan
endapan laut dalam, kemudian endapan laut menjadi semakin
dangkal, sehingga terbentuk endapan non laut.
Urutan stratigrafi Kabupaten Jombang dari yang tertua sampai
termuda adalah (1) Formasi Kalibeng Bawah; (2) Formasi Kalibeng
Atas; (3) Formasi Pucangan; (4)Formasi Kabuh; (5) Formasi Notopuro;
(6) Endapan Vulkanik Tua; (7) Endapan Vulkanik Muda; serta (8)
Aluvium.

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 5


Satuan Aluvium mendominasi sebagian besar wilayah Kabupaten
Jombang, yang meliputi Kecamatan Jombang, Megaluh, Kesamben,
Diwek, Peterongan, Tembelang, Sumobito, Gudo, Jogoroto, Perak dan
Bandarkedungmulyo. Litologi satuan ini berupa endapan aluvial dan
endapan sungai berupa material lepas dominan berukuran lempung
sampai kerikil. Penyebaran geologi di Kabupaten Jombang tersaji
dalam gambar berikut:
Gambar 2.3.
Peta Penyebaran Geologi di Kabupaten Jombang

Sumber: Bappeda, Tahun 2012


b) Potensi
Jenis struktur geologi yang paling luas adalah 56.042,8 Ha, yaitu
alluvium. Tanah tersebut bercirikan warnanya kelabu dan bersifat
subur. Tanah aluvium cocok bagi tanaman padi, palawija, tembakau,
tebu, kelapa dan buah-buahan. Dengan demikian, sebagian besar
wilayah kabupaten jombang sangat berpotensi untuk lahan pertanian
dan perkebunan.
Sedangkan jenis tanah di Kabupaten Jombang didominasi oleh
asosiasi mediteran coklat dan grumosol kelabu, kompleks andosol
coklat, andosol coklat kekuningan dan litosol, grumosol kelabu tua,

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 6


alluvial kelabu, dan asosiasi litosol dan mediteran merah. Adapun
sebaran jenis tanah yang mendominasi di wilayah Kabupaten Jombang
adalah sebagai berikut:
1. Asosiasi mediteran coklat dan grumosol kelabu tersebar di wilayah
Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Perak, Gudo, Diwek, Mojowarno,
Bareng, Mojoagung, Sumobito, Jogoroto, Peterongan, Jombang dan
Ngoro;
2. Kompleks andosol coklat, andosol coklat kekuningan, dan litosol
tersebar di wilayah kecamatan Bandar Kedungmulyo, Perak, Gudo,
Diwek, Sumobito, Peterongan, Jombang, Megaluh, Tembelang,
Kesamben, Kudu, Ngusikan, Ploso, Kabuh dan Plandaan;
3. Tanah grumosol kelabu tua di wilayah Kecamatan Ploso, Plandaan,
Kabuh, Kudu dan Ngusikan;
4. Alluvial kelabu terletak di Mojowarno, Bareng dan Mojoagung;
5. Asosiasi latosol dan mediteran merah tersebar di Kecamatan Bandar
Kedungmulyo, Perak, Jombang, Megaluh, Kudu, Ngusikan dan
Plandaan.
5) Hidrologi
Hidrogeologi wilayah Kabupaten Jombang sangat dipengaruhi
oleh sebaran litologi, topografi dan struktur geologi. Pembagian wilayah
hidrogeologi secara umum tercermin dari kondisi satuan-satuan
morfologinya. Kondisi topografi yang khas, dimana daerah Jombang
secara umum merupakan lembah antar bukit (intermountain basin)
yang dapat digunakan sebagai dasar perkiraan, bahwa aliran air bawah
tanah akan mengalir dari perbukitan vulkan ke arah utara dan dari
perbukitan struktural ke arah selatan. Berdasarkan kondisi geologi dan
hidrogeologinya, Kabupaten Jombang termasuk dalam wilayah Sub
Cekungan Air Bawah Tanah Mojokerto. Sub Cekungan Air Bawah
Tanah Mojokerto merupakan bagian dari Cekungan Air Bawah Tanah
Brantas yang sebarannya berada di wilayah Sungai Brantas dengan
luas sekitar 6.186 Km².
Hampir seluruh wilayah Kabupaten Jombang termasuk dalam
DAS Brantas (99,2%), dan hanya sebagian kecil saja yang masuk DAS
Bengawan Solo (0,8%). Sungai-sungai utama yang melintasi wilayah
Kabupaten Jombang antara lain, Sungai Brantas, Sungai Konto,
Sungai Jarak, Sungai Pakel, dan Sungai Gunting. Luasan wilayah DAS
dan Sub DAS di Kabupaten Jombang tersaji dalam tabel berikut:

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 7


Tabel 2.2.
Luas DAS dan Sub DAS di Kabupaten Jombang
Luas
DAS Sub DAS
Ha %
Brantas Beng 7.923 6,8
Konto 14.402 12,4
Marmoyo 23.166 20,0
Ngotok-Ringkanal 43.352 37,4
Gunting 26.204 22,6
Bengawan Solo Solo Hilir 21 0,0
Lamongan 882 0,8
Jumlah 115.950 100,0
Sumber: BPDAS Brantas Tahun 2013

Kabupaten Jombang memiliki potensi sumber daya air untuk


keperluan irigasi, yaitu sungai sepanjang 394,30 Km, saluran induk
sepanjang 62,90 Km, saluran sekunder sepanjang 434,44 Km, saluran
suplesi sepanjang 4,33 Km, serta saluran pembuang sepanjang 187,08
Km. Di samping itu, untuk memenuhi ketersediaan air, terdapat 20
embung dan 84 bendung.
6) Klimatologi
Keadaan iklim pada suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh
faktor hujan. Wilayah Kabupaten Jombang dipengaruhi oleh iklim
tropis dengan angka curah hujan rata-rata berkisar 1.800 mm/tahun
dan temperatur antara 20 C - 32 C.
Menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson, Kabupaten Jombang
termasuk memiliki tipe iklim B (basah). Curah hujan rata-rata per
tahun adalah 1.800 mm. Berdasarkan peluang curah hujan tahunan,
wilayah Kabupaten Jombang tergolong beriklim sedang sampai basah.
Di bagian tenggara dan timur, curah hujan sedikit lebih besar. Wilayah
Kabupaten Jombang merupakan daerah hilir dari Daerah Aliran
Sungai (DAS) Brantas, serta dilalui juga oleh dua aliran sungai besar
yang merupakan sub DAS Brantas, yaitu Sungai Konto dan Sungai
Gunting.
7) Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Jombang meliputi kawasan
lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung adalah wilayah yang
ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan
hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan.

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 8


Berdasarkan pola ruang dalam RTRW Kabupaten Jombang, kawasan
lindung di Kabupaten Jombang meliputi kawasan hutan lindung
(2.864,70 Ha), sempadan sungai (6.514,42 Ha), kawasan sekitar waduk
(32,26 Ha), kawasan sekitar mata air (34,60 Ha), serta hutan kota
(1.307,97 Ha).
Adapun kawasan budidaya yang ditetapkan dengan fungsi utama
untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya
alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya buatan. Kawasan
budidaya ini meliputi kawasan pertanian lahan basah (33.149,58 Ha),
kawasan pertanian lahan kering (4.770,17 Ha), kawasan perkebunan
(5.431,62 Ha), kawasan hutan produksi (20.580,80 Ha), kawasan
permukiman (27.445,0 Ha), serta kawasan peruntukan industri
(1.235,77 Ha).
C. Potensi Pengembangan Wilayah
Potensi pengembangan wilayah Kabupaten Jombang diarahkan
pada penguatan 5 (lima) sektor unggulan, yaitu: pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan dan peternakan, serta pengembangan kawasan
strategis cepat tumbuh yang meliputi: Mojowarno, Mojoagung,
Bandarkedungmulyo, Perak, Tembelang, dan Ploso.
1) Pertanian
Pada kawasan budidaya pertanian, penggunaan lahan di
Kabupaten Jombang secara umum terdiri atas 2 bagian besar, yaitu
lahan sawah dan lahan tegalan. Berdasarkan data pengolahan data
yang bersumber dari dokumen RTRW Kabupaten Jombang Tahun
2009-2029, bahwa penggunaan lahan terbesar adalah untuk kegiatan
budidaya pertanian dengan kisaran mencapai 43,21% dari luas wilayah
Kabupaten Jombang. Berdasarkan data luas lahan sawah yang ada
dan jenis pengairannya, maka dapat dikelompokkan bahwa 92,04%
sawah berpengairan teknis, 2,70% sawah berpengairan ½ teknis,
4,08% sawah berpengairan tadah hujan, 1,19% sawah berpengairan
non teknis.
Jumlah perwilayahan komoditas unggulan pada tahun 2013
telah mencapai pada 9 lokasi kecamatan sesuai dengan jenis
komoditas unggulan masing-masing. Jumlah kemitraan agrobisnis
yang telah terbentuk sampai dengan tahun 2013 mencapai 188 unit.
Untuk menjamin keberlangsungan produksi pertanian serta
melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 9


Lahan Pertanian Abadi, Pemerintah Kabupaten Jombang sebagaimana
tercantum dalam RTRW Kabupaten Jombang Tahun 2009-2029
membentuk kawasan strategis yang diwujudkan dalam Kawasan
Agropolitan Kabupaten Jombang. Kawasan tersebut selain sebagai
sentra produksi pertanian juga diarahkan untuk mengamankan
produksi pertanian, khususnya tanaman pangan. Tahapan identifikasi
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) sudah dilaksanakan
dan direncanakan alokasi lahan seluas 33.149,58 Ha sebagai lahan
pertanian abadi, dengan luasan minimal yang harus dipertahankan
seluas 31.569,36 Ha.
2) Perkebunan
Kawasan perkebunan yang ada di Kabupaten Jombang
dikembangkan berdasarkan potensi yang ada di wilayah masing-
masing berdasarkan prospek ekonomi yang dimiliki. Pengembangan
kawasan perkebunan diarahkan untuk meningkatkan peran serta,
efisiensi, produktivitas dan keberlanjutan, dengan mengembangkan
kawasan industri masyarakat perkebunan yang selanjutnya disebut
Kimbun. Berdasarkan komoditasnya, pengembangan perkebunan
dibagi dalam dua kelompok, yakni perkebunan tanaman tahunan
seperti cengkeh, kopi, coklat, karet, dan perkebunan tanaman
semusim, antara lain berupa tebu, panili, dan tembakau.
Pengembangan perkebunan rakyat di Kabupaten Jombang masih
di dominasi oleh komoditas tebu yang pada tahun 2013 ini
produksinya sebesar 978.023,80 ton. Selain komoditas tebu, masih
terdapat beberapa potensi perkebunan yang berada di Kabupaten
Jombang, antara lain tembakau yang produksinya di tahun 2013 ini
sebesar 47.402,47 ton, kakao dimana bentuk produksinya dalam
bentuk biji kering dan mampu berproduksi hingga 141,3 ton.
3) Kehutanan
Menurut fungsinya, hutan dibagi menjadi hutan produksi, hutan
lindung dan hutan konservasi. Hutan produksi yang ada di wilayah
Kabupaten Jombang dikelola oleh Perum Perhutani KPH Jombang dan
KPH Mojokerto. Hutan konservasi yang ada berbentuk hutan wisata
dan taman hutan raya. Sedangkan hutan lindung lebih diarahkan
untuk fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan dalam upaya
mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, dan
memelihara kesuburan tanah. Selain ketiga fungsi hutan tersebut, juga

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 10


terdapat hutan rakyat yang pengelolaan dan pemeliharaannya berada
di lahan milik masyarakat.
Berdasarkan data dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Jombang tahun 2012, bahwa kawasan hutan produksi di
wilayah administrasi Kabupaten Jombang seluas 18.754,9 Ha, yang
terbagi atas KPH Jombang seluas 14.900,7 Ha dan KPH Mojokerto
seluas 3.854,2 Ha, Hutan lindung seluas 873,1 Ha. Sedangkan
kawasan konservasi yang berbentuk hutan wisata seluas 11,4 Ha dan
Taman Nasional (Tahura) seluas 2.864,70 Ha.
Perkembangan produksi hasil hutan, khususnya yang berasal
dari hutan rakyat pada tahun 2013 mencapai 2.209 m³. Produksi hasil
hutan rakyat yang berbentuk kayu mengalami perkembangan yang
fluktuatif.
Dalam upaya konservasi hutan dan lahan, kegiatan
pembangunan bidang kehutanan dilaksanakan melalui kegiatan
rehabilitasi hutan dan lahan yang berupa kegiatan penanaman
vegetatif serta pembangunan sipil teknis. Pada tahun 2012, realisasi
kegiatan vegetatif sudah terlaksana dengan capaian seluas 2.465,82 Ha
dan kegiatan sipil teknis yang dilaksanakan berupa pembangunan dam
penahan, dam pengendali, biopori, gully plug dan penyelamat tebing.
4) Peternakan dan Perikanan
Penyebaran pengembangan kawasan peternakan yang ada di
Kabupaten Jombang, yaitu:
1) Pengembangan ternak besar jenis sapi potong di Kecamatan Kudu,
Kabuh, Bareng dan Plandaan. Sedangkan jenis sapi perah di
Kecamatan Wonosalam, Ngoro, Diwek dan Mojoagung;
2) Ternak kecil (kambing dan domba) diarahkan di sisi utara
Kabupaten Jombang, yang meliputi Kecamatan Kesamben,
Tembelang, Kudu, Plandaan, dan Ngusikan. Sedangkan di wilayah
Selatan dikembangkan di Kecamatan Wonosalam;
3) Unggas (ayam petelur, ayam potong, itik) diarahkan tidak terlalu
berdekatan dengan permukiman, yakni di Kecamatan Plandaan,
Kudu, Ngusikan dan Kabuh.
Untuk pengembangan perikanan, yang dikembangkan di wilayah
Kabupaten Jombang adalah perikanan budidaya. Pengembangan
kawasan perikanan budidaya di Kabupaten Jombang dialokasikan
pada kawasan sekitar sungai-sungai besar. Sementara ini

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 11


perkembangan perikanan budidaya, khususnya kolam, sebagian besar
berada di Kecamatan Diwek dan Kecamatan Ngoro. Dalam upaya
pengembangan perikanan budidaya, pembentukan kawasan perikanan
diarahkan di wilayah Kecamatan Perak dan Bandarkedungmulyo.
5) Kawasan Strategis Cepat Tumbuh
Kawasan strategis cepat tumbuh merupakan daerah yang
mempunyai pertumbuhan melebihi dari daerah-daerah yang lain, baik
dari segi sosial maupun ekonomi. Kawasan strategis menjadi fokus
pengembangan wilayah dalam RTRW Kabupaten Jombang Tahun
2009-2029. Berdasarkan RTRW Tahun 2009-2009, beberapa
kecamatan yang masuk dalam pengembangan kawasan strategis cepat
tumbuh, diantaranya Kecamatan Mojoagung, Kecamatan Ploso,
Kecamatan Bandarkedungmulyo dan Kecamatan Mojowaro. Daerah-
daerah tersebut dalam rencana pengembangannya secara fungsi
pemanfaatan maupun penggunaan lahannya diarahkan untuk
memberikan pelayanan kepada wilayah yang ada disekitarnya dengan
segala aspek potensi yang telah dimiiki. Rencana pengembangan
kawasan strategis cepat tumbuh di dalam RTRW, yaitu:
1. Kawasan Ekonomi Khusus Mojowarno
a) Merupakan wilayah pengembangan kegiatan agrobisnis
kabupaten. Agrobisnis tersebut mencakup sektor pertanian,
perkebunan, peternakan dan agrowisata.
b) Didukung dengan pengembangan fasilitas pergudangan,
perbankan, pusat penelitian dan pelatihan pengembangan SDA
khususnya disektor agrobisnis, dan pasar agribisnis Kabupaten
Jombang.
2. Kawasan Ekonomi Terpadu Mojoagung
Merupakan kawasan untuk kegiatan ekonomi perdagangan, berupa
pasar induk yang terpadu dengan keberadaanterminal penumpang,
terminal cargo dan rest area.
3. Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh Bandarkedungmulyo dan
Perak
Keberadaan kawasan ini sebagai respon keberadaan ruas Jalan Tol
Surabaya-Bandarkedungmulyo, dimana interchange (simpang
susun) pintu tol terletak di Kecamatan Bandarkedungmulyo dan
Tembelang. Pengembangan kawasan ini diarahkan untuk
pengembangan industri manufaktur yang non polutif.

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 12


Pengembangan kegiatan industri menengah dan manufaktur akan
didukung dengan kegiatan perdagangan, hotel dan restoran yang
dikembangkan di Perkotaan Perak dan Bandarkedungmulyo.
4. Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh Tembelang
Keberadaan exit tol yang berada di wilayah Kecamatan Tembelang
akan memberikan dukungan terhadap pengembangan wilayah
Kecamatan Tembelang dan tarikan pada beberapa wilayah
kecamatan disekitarnya. Kawasan strategis cepat tumbuh
Tembelang merupakan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK).
Pengembangan Kecamatan Tembelang pada masa mendatang dapat
berfungsi sebagai pintu masuk Kabupaten Jombang yang
merupakan pusat koleksi dan distribusi barang. Dengan
pengembangan Perkotaan Tembelang sebagai kawasan strategis
cepat tumbuh, maka Perkotaan Tembelang dapat dikembangkan
sebagai salah satu pusat pengembangan wilayah perkotaan
Jombang yang fungsi utamanya adalah pusat kegiatan perumahan,
perdagangan dan pemerintahan.
5. Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh Ploso
Peran dan fungsi utama perkotaan Ploso merupakan kawasan
pertumbuhan baru di bagian utara Kabupaten Jombang. Oleh
karena itu Kecamatan Ploso direncanakan sebagai Kawasan
Strategis Kabupaten (KSK). Perkotaan Ploso merupakan wilayah
pengembangan kegiatan industri skala besar di Kabupaten Jombang
dan pusat distribusi hasil perkebunan dan kehutanan.
Lokasi Perkotaan Ploso yang terdapat pada lahan yang kurang
subur dan berdekatan dengan pusat kegiatan industri di Lamongan
dan Tuban. Arahan pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh
Ploso adalah kawasan industri yang dilengkapi dengan
pergudangan, permukiman industri, green belt dan ruang publik,
pusat pengolahan limbah industri, frontage road untuk kawasan
industri dan kegiatan perdagangan. Untuk memperlancar akses
pada jalan kolektor primer direncanakan akan dibangun jembatan
baru Ploso yang dapat membantu aksesibilitas distribusi barang
dan jasa.

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 13


D. Wilayah Rawan Bencana
1) Banjir
Kawasan rawan bencana banjir berikut adalah wilayah yang
secara historis merupakan wilayah banjir atau genangan yang ada di
Kabupaten Jombang:
1. Kecamatan Plandaan, meliputi Desa Plandaan, Tondowulan,
Sumberjo, Jipurapah, Pojoklitih, Bangsri, Gebangbunder dan
Kampungbaru;
2. Kecamatan Ngusikan, meliputi Desa Kedungbogo, Ketapangkuning,
dan Keboan yang berasal dari luapan sungai Marmoyo;
3. Kecamatan Kudu, meliputi Desa Katemas, Sidokaton,
Bakalanrayung, Made, Kepuhrejo, Sumberteguh dan Kudubanjar
yang berasal dari luapan sungai. Marmoyo dan menimbulkan tanah
longsor;
4. Kecamatan Ploso, meliputi Desa Ploso, Rejoagung, Jatigedong,
Gedongombo, Losari, Pagertanjung, Bawangan, dan
Tanggungkramat akibat luapan sungai Marmoyo dan sungai
Brantas;
5. Kecamatan Kesamben, meliputi desa Pojokrejo, Jombok, Carangrejo,
Watudakon, Kedungmlati, Podoroto, Jombatan, Kedungbetik, dan
Pojokkulon;
6. Kecamatan Tembelang, meliputi Desa Kalikejambon, Kedunglosari,
Kedungotok, Mojokrapak, Pesantren, Tembelang, Sentul dan
Gabusbanaran serta pernah terjadi angin puyuh/puting beliung;
7. Kecamatan Megaluh, meliputi Desa Balongsari, Sumbersari, Ngogri
dan Sidomulyo;
8. Kecamatan Peterongan, meliputi Desa Ngrandulor, Bongkot,
Tengaran, Sumberagung, Dukuhklopo, Kebontemu,
Morosunggingan, Tugusumberjo, dan Peterongan;
9. Kecamatan Jombang, meliputi Desa Jombang, Sumberjo,
Banjardowo, Plosogeneng, Pulolor dan Dapurkejambon;
10. Kecamatan Bandarkedungmulyo, meliputi Desa Karangdagangan,
Tinggar, Banjarsari, Gondangmanis, dan Barongsawahan;
11. Kecamatan Sumobito, meliputi Desa Brudu, Badas, Nglele, Sebani,
Segodorejo, Kedungpapar, Sumobito, Budug, Kendalsari, Talunkidul
dan Madiopuro;

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 14


12. Kecamatan Mojoagung, meliputi Desa Kademangan, Mancilan,
Miagan, Betek, Karobelah, Mojotrisno, Janti, Gambiran Dan
Kedunglumpang,
13. Kecamatan Gudo, meliputi Desa Gudo, Pucangro, Bugasur
Kedaleman, Plumbon Gambang, Godong dan Krembangan;
14. Kecamatan Jogoroto, meliputi Desa Jogoroto, Ngumpul, Jarakkulon,
Sawiji dan Mayangan;
15. Kecamatan Mojowarno, meliputi Desa Karanglo, Gondek, Mojojejer,
Selorejo, Catakgayam dan Grobogan.
16. Kecamatan Diwek di Desa Keras.
2) Tanah Longsor
Kawasan rawan bencana yang berupa gerakan tanah/tanah
longsor/erosi berada di wilayah Kecamatan Bareng, Wonosalam,
Mojoagung, Ngusikan dan Kecamatan Plandaan. Beberapa bagian
wilayah di kecamatan tersebut mempunyai kelerengan diatas 40%
dengan luas sekitar 7.753,6 Ha.
3) Puting Beliung
Wilayah di Kabupaten Jombang yang secara historis merupakan
wilayah yang pernah terkena bahaya angin puting beliung adalah:
1. Kecamatan Bandarkedungmulyo, meliputi Desa Mojokambang
(Dusun Mojotengah, Kemendung, Krembung, Wonorejo)
2. Kecamatan Perak, meliputi Desa Plosogenuk (Dusun Sukorejo),
Desa Kalangsemanding dan Desa Glagahan.
3. Kecamatan Ngoro, meliputi Desa Genukwatu (Dusun Genukwatu
dan Godong), Desa Sugihwaras (Dusun Cermenan ), Desa Gajah
(Dusun Gandan), Desa Ngoro (Dusun Pandean dan Ngoro Kidul),
Desa Kauman (Dusun Kauman dan Genggeng), Desa Rejoagung
(Dusun Genggeng.
4. Kecamatan Tembelang, meliputi Desa Gabusbanaran, Desa Sentul
dan Desa Pesantren.
4) Gempa Bumi
Kawasan rawan bencana berupa gempa tektonik terjadi akibat
adanya patahan Ploso yang walaupun sudah lama tidak aktif, namun
perlu diwaspadai berada di wilayah Kecamatan Plandaan, Kabuh,
Ngusikan, sebagian Kecamatan Megaluh dan Bandarkedungmulyo.

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 15


E. Demografi
Kondisi demografi Kabupaten Jombang berdasarkan
perkembangan jumlah penduduk yang tercatat sepanjang tahun 2009-
2012 menunjukkan adanya peningkatan sebanyak 226.165 jiwa.
Kenaikan penduduk tertinggi terjadi pada periode tahun 2011-2012
yang sebanyak 104.444 jiwa atau mengalami pertumbuhan sebesar
7,62% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan penduduk
Kabupaten Jombang rata-rata berada pada kisaran 4-5%.
Perkembangan jumlah penduduk secara detail disajikan dalam tabel
berikut:
Tabel 2.3.
Perkembangan Jumlah Penduduk di Kabupaten Jombang
Jumlah Jumlah
No Tahun Jumlah Penduduk
Laki-laki Perempuan
1 2009 611.765 601.342 1.213.107

2 2010 636.773 625.962 1.262.735

3 2011 671.563 659.804 1.331.367

4 2012 722.832 709.979 1.432.811

5 2013 726.118 713.154 1.419.137

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Tahun 2013


*. Tribulan I 2013

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat


A. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1) Pertumbuhan PDRB
Pertumbuhan PDRB Kabupaten Jombang pada kurun waktu
2009-2013 selalu dalam trend yang positif dan terus naik, baik
berdasarkan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) maupun Atas Dasar
Harga Konstan (ADHK). Pertumbuhan PDRB ADHK pada tahun 2009
sebesar 5,962,262,390.000 meningkat menjadi 6,327,278,130,000
pada tahun 2010, pada tahun 2011 meningkat menjadi
6,759,495,410,000, pada tahun 2012 meningkat menjadi
7,226,418,360,000, dan pada tahun 2013 meningkat menjadi
7,746,278,090,000. PDRB ADHB juga mengalami peningkatan, yaitu
pada tahun 2009 sebesar 12,519,634,460,000, pada tahun 2010
meningkat menjadi sebesar 14,060,872,140,000, pada tahun 2011
meningkat menjadi sebesar 15,945,609,060,000, pada tahun 2012
meningkat menjadi sebesar 18,045,848,600,000, dan pada tahun 2013
meningkat menjadi sebesar 20,770,318.25.

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 16


Peningkatan PDRB terbesar berada ada periode tahun 2012-
2013, yaitu sebesar 519,859,730,000 untuk ADHB dan sebesar
2,724,469.65 untuk ADHK. Perkembangan PDRB ADHB dan ADHK
tersaji dalam grafik berikut:
Grafik 2.1.
Perkembangan PDRB ADHK dan ADHB Tahun 2009-2013
30.000.000,00
20.770.318,25

25.000.000,00 18.045.848,60
15.945.609,06
20.000.000,00 14.060.872,14
12.519.634,46

15.000.000,00

10.000.000,00
6.759.495,41 7.746.278,09
5.962.262,39
7.226.418,36
5.000.000,00 6.327.278,13

0,00
2009 2010 2011 2012* 2013**
ADHB ADHK

Sumber: BPS Kabupaten Jombang, Tahun 2013


* Angka sementara
** Angka sangat sementara
Capaian PDRB ADHB secara lebih rinci didukung oleh 9 sektor
lapangan usaha,yaitu: pertanian, pertambangan, industri pengolahan,
listrik, gas dan air bersih, bangunan,perdagangan, hotel dan restoran,
pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan,serta jasa-jasa lainnya. Capaian PDRB Kabupaten
merupakan agregat dari kontribusi sektor-sektor lapangan usaha.
Sumbangan atau kontribusi dari masing-masing sektor lapangan
usaha berdasarkan PDRB ADHB tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 2.4.
Kontribusi PDRB ADHB Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013

No. Sektor / Sub Sektor 2009 2010 2011 2012* 2013**

1. Pertanian 29,91 28,87 28,36 28,08 27,47


2. Pertambangan dan 1,42 1,41 1,32 1,24 1,15
Penggalian
3. Industri Pengolahan 12,14 11,85 11,64 11,60 11,58
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1,03 0,97 0,94 0,91 0,88
5. Bangunan 2,55 2,50 2,54 2,48 2,45

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 17


No. Sektor / Sub Sektor 2009 2010 2011 2012* 2013**

6. Perdagangan, Hotel dan 34,29 35,92 36,91 37,54 38,41


Restoran
7. Pengangkutan dan 3,76 3,82 3,79 3,77 3,81
Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan 3,69 3,85 3,95 4,11 4,22
Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa 11,21 10,81 10,55 10,29 10,04
Sumber: BPS Kabupaten Jombang, Tahun 2013

Sektor yang memiliki kontribusi tertinggi terhadap PDRB ADHB


adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan persentase
kontribusi 34,29 pada tahun 2009, 35,92 pada tahun 2010, 36,91
pada tahun 2011, 37,54 pada tahun 2012 dan 38,41 pada tahun 2013.
Sedangkan sektor yang memiliki kontribusi paling rendah adalah
listrik, gas dan air bersih dengan persentase kontribusi sebesar 1,03
pada tahun 2009, 0,97 pada tahun 2010, 0,94 pada tahun 2011, 0,91
pada tahun 2012 dan 0,88 pada tahun 2013.
Dalam perkembangan kontribusi sektor lapangan usaha dalam
PDRB ADHB terlihat bahwa sektor pertanian kontribusinya mengalami
penurunan. Secara besaran/nilai capaian dari sektor pertanian pada
periode tahun 2009 sampai tahun 2013 menunjukkan peningkatan,
namun secara kontribusi mengalami penurunan. Data tersebut
menunjukkan bahwa sektor pertanian peningkatannya lebih lambat
dibanding sektor lapangan usaha lainnya, sehingga kontribusinya juga
mengalami penurunan. Namun demikian, pada tahun 2013
pertumbuhan sektor pertanian menguat, demikian juga tiga sektor
besar lainnya (Industri Pengolahan, Perdagangan, Hotel dan Restoran
serta Jasa-Jasa).
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran selalu tumbuh subur,
sehingga dapat dikatakan bahwa keyakinan sebagian pakar bahwa
sektor ini yang paling luwes sekaligus paling cepat berubah, terutama
untuk yang kecil dan informal, makin menemukan buktinya. Mudah
sekali orang masuk pasar sektor ini, sehingga banyak pakar yang
memuji perdagangan kecil informal merupakan bumper ketika terjadi
krisis ekonomi yang baru lalu karena keluwesannya menyerap
pengangguran dan tenaga kerja tak terdidik. Andil penting sektor ini
dalam perekonomian Kabupaten Jombang tak dapat diingkari
siapapun.

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 18


2) Perkembangan PDRB Perkapita
Indikator PDRB perkapita dapat digunakan untuk melihat
kondisi kesejahteraan masyarakat suatu daerah. PDRB Perkapita
adalah indikator makro yang secara agregat dihitung dari PDRB
(ADHB) dibagi jumlah penduduk pada pertengahan tahun. Hal ini
penting untuk mengetahui pertumbuhan pendapatan masyarakat
dalam hubungannya dengan kemajuan sektor ekonomi. PDRB
Perkapita pada umumnya selain dipengaruhi oleh faktor produksi juga
sangat dipengaruhi oleh harga barang dan jasa yang berlaku dipasar.
Dengan demikian, maka pengaruh inflasi menjadi cukup dominan
dalam pembentukan pendapatan regional suatu daerah.
Perkembangan PDRB Perkapita Kabupaten Jombang pada tahun
2011 dan 2012 tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 2.5.
PDRB Perkapita ADHB Kabupaten Jombang Tahun 2011-2012
Tahun 2011*) Tahun 2012**)
No. Uraian
(Rp. 000) (Rp. 000)
1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 16.007.787.360 18.045.848.60
(ADHB) 0
2. Penduduk Pertengahan Tahun 1.209.501 1.217.560
3. PDRB Per Kapita 13.235,034 14.821,321
4. Rata-Rata PDRB Perkapita per 1.102,920 1.235,110
bulan
5. Pertumbuhan (%) 13,18 11,98
Sumber: BPS Kabupaten Jombang, Tahun 2013, diolah
*) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Sedangkan perkembangan pendapatan per kapita dengan


pendekatan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Jombang
selama 5 tahun terakhir tersaji dalam grafik berikut:
Grafik 2.2.
Perkembangan PDRB Perkapita ADHB Kabupaten Jombang
Tahun 2008-2012

14.821.321
13.235.034
11.693.937
10.411.474
9.497.677

2008 2009 2010 2011 *) 2012 **)

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 19


Sumber: BPS Kabupaten Jombang, Tahun 2013 diolah
*) 2011 adalah angka sementara
**) 2012 adalah angka sangat sementara

Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa selama lima tahun


terakhir ini, PDRB Perkapita ADHB mengalami peningkatan yang
cukup berarti. Pada tahun 2008, PDRB Perkapita ADHB sebesar
Rp.9.497.677,- meningkat menjadi Rp.10.411.474,- pada tahun 2009,
tahun 2010 menjadi Rp.11.693.937,- dan meningkat menjadi
Rp.13.235.034,- pada tahun 2011. Tahun 2012, pendapatan per kapita
telah mencapai Rp.14.821.321 atau meningkat sebesar 11,98%.
3) Laju Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang secara umum. Laju
inflasi yang tidak terkendali dapat memicu penurunan daya beli
masyarakat, terutama oleh masyarakat miskin yang tidak memiliki
tabungan. Selain itu, tingginya laju inflasi juga memberikan dampak
semakin melebarnya tingkat distribusi pendapatan di masyarakat.
Inflasi yang tinggi juga berpotensi menghambat investasi produktif. Hal
ini karena tingginya tingkat ketidakpastian (mendorong investasi
jangka pendek) dan tingginya bunga. Secara makro, dalam jangka
panjang inflasi yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi
terhambat.
Laju inflasi harus dikendalikan agar tercipta kondisi
perekonomian yang stabil dan mendorong pertumbuhan ekonomi, laju
inflasi dalam kurum waktu 2009-2013 secara terperinci adalah sebesar
5,21% pada tahun 2009, sebesar 5,83% pada tahun 2010, sebesar
6,15% pada tahun 2011, sebesar 5,92% pada tahun 2012 (angka
sementara) dan sebesar 7, 31% pada tahun 2013 (angka sangat
sementara). Secara rinci disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Grafik 2.3.
Laju Inflasi Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013
8
6,81
6 5,83 6,15 5,92
5,21
4

0
2009 2010 2011 2012* 2013**

Sumber: BPS Kabupaten Jombang, Tahun 2013


* Angka sementara
** Angka sangat sementara

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 20


Beberapa sektor yang menyebabkan menguatnya inflasi pada
tahun 2012, diantaranya:
1. Naiknya kontribusi sektor pertanian, industri pengolahan,
pengangkutan dan komunikasi, dan sektor keuangan, persewaan
dan jasa perusahaan terhadap PDRB;
2. Turunnya kontribusi sektor pertambangan dan penggalian, sektor
listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan,
hotel dan restoran, serta sektor jasa-jasa.
Sedangkan pada tahun 2013, inflasi mengalami lonjakan cukup
signifikan yang disebabkan oleh kenaikan harga BBM, depresiasi nilai
rupiah, kenaikan suku bunga bank, kenaikan tarif dasar listrik, serta
momentum tahunan, seperti hari raya, pergantian musim, yang
memicu lonjakan permintaan akan barang dan jasa sehingga harga
mengalami kenaikan.
Lonjakan yang cukup signifikan membutuhkan regulasi
kebijakan moneter yang cukup kuat dan efektif. Penguatan harga
komoditas pokok yang dipengaruhi supply dari luar negeri sangat
dipengaruhi keberhasilan dalam penguatan nilai rupiah. Selain itu,
kemampuan dasar untuk menghasilkan produk yang dapat memenuhi
kebutuhan pasar merupakan upaya prioritas dalam rangka
pengendalian dan stabilisasi inflasi.

B. Fokus Kesejahteraan Sosial


1) Urusan Pendidikan
a) Angka Melek Huruf
Angka Melek Huruf (AMH) merupakan salah satu bagian dari
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yakni pada komponen indeks
pendidikan bersama dengan angka rata-rata lama sekolah. IPM adalah
salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat
keberhasilan Pemerintah Kabupaten Jombang dalam meningkatkan
kesejahteraan penduduknya. Angka melek huruf (AMH) adalah angka
yang menunjukkan tingkat kemampuan baca tulis penduduk yang
berusia 15 tahun ke atas. AMH Kabupaten Jombang mengalami
peningkatan dari 92,86 pada tahun 2009 menjadi 94,35 pada tahun
2013 atau meningkat sebesar 1,49. Perkembangan AMH Kabupaten
Jombang tahun 2009 sampai tahun 2013 tersaji dalam grafik berikut:

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 21


Grafik 2.4.
Perkembangan Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Jombang
Tahun 2010-2012

94,35
94,5
93,79
94

93,5
92,86 92,89 92,92
93

92,5

92
2009 2010 2011 2012 2013

Sumber: Bappeda, Tahun 2013

Pertumbuhan AMH pada periode tahun 2009-2011 menunjukkan


peningkatan linier dan mengalami lonjakan pada tahun 2012.
Perkembangan yang signifikan pada tahun 2012 merupakan suatu
indikasi bahwa program dalam upaya peningkatan angka melek huruf
yang dilaksanakan pada tahun sebelumnya, berjalan cukup efektif.
Capaian AMH kabupaten merupakan agregat capaian AMH kecamatan.
Perkembangan capaian AMH sampai dengan tahun 2012 untuk
masing-masing kecamatan tersaji pade grafik berikut:
Grafik 2.5
Angka Melek Huruf per Kecamatan Tahun 2012

Sumber: Bappeda, Tahun 2013

Grafik di atas menunjukkan bahwa angka melek huruf tertinggi


secara berurutan terdapat di Kecamatan Gudo, Jombang dan
Peterongan, sedangkan untuk yang terendah mulai dari Kecamatan

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 22


Kabuh, Ngusikan dan Megaluh. Bila dilihat angka melek huruf
kabupaten yang sebesar 93,79, maka terdapat jarak yang cukup besar
dengan angka yang ada di kecamatan terendah, yakni Kabuh. Oleh
karena itu diperlukan langkah-langkah cepat dan tepat untuk memacu
peningkatan angka melek huruf khususnya di kecamatan-kecamatan
yang angkanya masih di bawah 90,00.
b) Angka Rata-rata Lama Sekolah
Komponen lainnya dari indeks pendidikan adalah rata-rata lama
sekolah atau mean years of schooling (MYS). Rata-rata lama sekolah
adalah sebuah angka yang menunjukkan lamanya bersekolah
seseorang dari masuk sekolah dasar sampai dengan Tingkat
Pendidikan Terakhir (TPT).
Angka rata-rata lama sekolah (MYS) di Kabupaten Jombang
dalam tiga tahun terakhir ada peningkatan. Pada tahun 2010 angka
rata-rata lama sekolah adalah sebesar 7,40 tahun, sedangkan pada
tahun 2011 sebesar 7,40 tahun berarti tidak ada kenaikan.
Selanjutnya pada tahun 2012 meningkat menjadi sebesar 7,47 atau
mengalami peningkatan sebesar 0,95 % dari tahun 2010, dan menjadi
7,67 pada tahun 2013.
Peningkatan angka rata-rata lama sekolah di tahun 2013
menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya pendidikan. Namun demikian peningkatan ini perlu
dibarengi dengan peningkatan kualitas dan kuantitas, baik sarana
prasarana maupun mutu pendidikan di Kabupaten Jombang.
Perkembangan angka-angka rata-rata lama sekolah untuk masing-
masing kecamatan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.6.
Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Jombang
Tahun 2010-2013
Tahun
No. Kecamatan
2010 2011 2012 2013
1 Perak 8,73 8,73 7,77 8,96
2 Gudo 8,85 8,85 8,93 8,93
3 Ngoro 6,36 6,36 7,22 7,32
4 Bareng 6,58 6,68 6,53 6,72
5 Wonosalam 5,47 5,47 5,61 6,18
6 Mojoagung 7,32 7,32 6,67 7,41
7 Mojowarno 7,40 7,40 7,39 7,45

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 23


Tahun
No. Kecamatan
2010 2011 2012 2013
8 Diwek 7,70 7,70 7,23 7,98
9 Jombang 10,26 10,26 10,35 10,32
10 Peterongan 8,09 8,09 8,81 9,21
11 Sumobito 7,17 7,17 7,82 8,24
12 Kesamben 6,31 6,31 7,47 7,20
13 Tembelang 6,47 6,47 6,64 6,52
14 Ploso 6,71 6,71 6,07 6,71
15 Plandaan 6,02 6,02 6,82 6,03
16 Kabuh 4,65 5,56 5,52 6,92
17 Kudu 5,56 5,56 6,41 6,12
18 Bandarkedungmulyo 6,76 6,76 6,77 7,21
19 Jogoroto 7,75 7,75 8,16 7,96
20 Megaluh 7,15 7,15 5,61 7,42
21 Ngusikan 6,61 6,61 6,37 6,66

Kabupaten Jombang 7,40 7,40 7,47 7,67

Sumber: Bappeda, Tahun 2013

Dari tabel di atas dapat diketahui perkembangan angka rata-rata


lama sekolah untuk masing-masing kecamatan selama periode 3 (tiga)
tahun terakhir. Dari 21 kecamatan di Kabupaten Jombang,
perkembangan angka rata-rata lama sekolah pada semua keamatan
mengalami peningkatan. Sedangkan kecamatan yang mengalami
fluktuasi capaian adalah Kecamatan Perak, Bareng, Mojoagung,
Mojowarno, Diwek, Jombang, Kesamben, Tembelang, Ploso, Plandaan,
Kabuh, Kudu, Jogoroto, Megaluh dan Ngusikan.
Pencapaian rata-rata lama sekolah yang belum begitu besar
diantaranya disebabkan karena masih cukup besarnya penduduk yang
tingkat pendidikannya tidak tamat SD maupun yang tidak sekolah.
Perlu kiranya disusun intervensi strategis dalam upaya menaikkan
kualitas SDM ini. Program pendidikan dasar 9 tahun masih perlu
dipacu disamping terus digalakkan pendidikan luar sekolah (PLS)
seperti, program Paket A, B dan C.
c) Angka Partisipasi Kasar (APK)
Indikator pendidikan selanjutnya yang juga sangat mendukung
tingkat pencapaian indeks pendidikan adalah Angka Partisipasi Kasar
(APK). APK adalah perbandingan jumlah siswa pada tingkat pendidikan

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 24


SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18
tahun atau rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang
sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk
kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu.
APK menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di
suatu tingkat pendidikan. APK merupakan indikator yang paling
sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di
masing-masing jenjang pendidikan. APK Kabupaten Jombang dalam
kurun waktu tahun 2009-2012 tidak banyak mengalami perubahan
dan cenderung stabil dan untuk tingkat SD dan SMP, sedangkan
untuk tingkat SMA secara konsisten mengalami peningkatan.
Perkembangan APK tahun 2009-2012 tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 2.7.
Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) KabupatenJombang
Tahun 2009-2012

No. Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012

1 SD/MI
1.1. Jumlah siswa usia 7-12 thn 124.810 125.712 126.653 127.556
bersekolah di SD/MI
1.2. Jumlah penduduk kelompok 120.260 119.760 119.610 120.460
usia 7-12 tahun
1.3. APK SD/MI 103,78 104,97 105,89 105,89
2 SMP/MTs
2.1. Jumlah siswa usia 13-15 thn 66.028 65.231 64.220 67.445
bersekolah di SMP/MTS
2.2. Jumlah penduduk kelompok 64.377 63.877 63.377 65.322
usia 13-15 tahun
2.3. APK SMP/MTs 102,56 102,12 101,33 103,25
3 SMA/MA/SMK
3.1 Jumlah siswa usia 16-18 thn 54.155 54.662 56.595 60.588
bersekolah di SMA/SMK/MA

3.2 Jumlah penduduk kelompok 58.197 57.697 57.197 61.046


usia 16-18 tahun
3.3 APK SMA/MA/SMK 93,05 94,74 98,95 99,25

Sumber: Dinas Pendidikan,Tahun 2013

Meskipun terjadi stagnasi APK pada tingkat SD, namun APK


pada tingkat SMP dan SMA masih secara kontinyu dan signifikan. Hal
ini mencerminkan semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 25


akan pentingnya arti pendidikan. Jika ditinjau per kecamatan, APK per
kecamatan di Kabupaten Jombang tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 2.8.
Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Jombang Tahun 2012
Menurut Kecamatan
SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
No. Kecamatan murid murid
murid penddk penddk penddk
APK usia APK usia APK
usia 7- usia 7- usia 13- usia 16-
13-15 16-18
12 th 12 th 15 th 18 th
th th
1 Bandarkdm 4.524 5.075 89,14 1.404 1.736 80,88 815 2.248 36,25
2 Perak 5.328 4.969 107,22 3.476 3.414 101,82 4.694 2.723 172,38
3 Gudo 5.060 5.452 92,81 1.412 2.168 65,13 741 2.649 27,97
4 Diwek 10.723 9.795 109,47 7.206 5.763 125,04 6.594 4.761 138,50
5 Ngoro 11.198 7.976 140,40 3.832 4.181 91,65 3.089 3.708 83,31
6 Mojowarno 9.125 9.294 98,18 3.154 3.350 94,15 849 4.458 19,04
7 Bareng 4.713 5.690 82,83 2.139 2.221 96,31 674 2.845 23,69
8 Wonosalam 3.238 3.487 92,86 1.293 1.496 86,43 415 1.786 23,24
9 Mojoagung 8.282 8.271 100,13 4.259 4.243 100,38 5.407 3.948 136,96
10 Somobito 7.690 8.075 95,23 3.198 3.436 93,07 1.465 3.796 38,59
11 Jogo Roto 7.085 6.909 102,55 3.876 3.968 97,68 2.097 2.699 77,70
12 Peterongan 6.284 5.768 108,95 4.623 3.774 122,50 4.593 2.867 160,20
13 Jombang 15.174 8.862 171,23 11.405 9.009 126,60 21.621 6.447 335,37
14 Megaluh 3.538 3.510 100,80 1.737 1.839 94,45 339 1.530 22,16
15 Tembelang 5.230 4.914 106,43 2.838 3.457 82,09 1.160 1.927 60,20
16 Kesamben 5.858 6.302 92,95 3.928 2.339 167,94 924 3.115 29,66
17 Kudu 2.678 2.916 91,84 1.426 1.498 95,19 1.167 1.715 68,05
18 Ploso 3.443 3.850 89,43 1.647 2.166 76,04 2.711 2.353 115,21
19 Kabuh 3.335 3.719 89,67 1.417 1.681 84,30 631 2.204 28,63
20 Plandaan 3.057 3.429 89,15 1.461 1.773 82,40 362 2.045 17,70
21 Ngusikan 1.993 2.197 90,71 1.714 1.810 94,70 240 1.222 19,64
Jumlah 127.556 120.460 105,89 67.445 65.322 103,25 60.588 61.046 99,25
Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2013

d) Angka Pendidikan yang Ditamatkan


Perkembangan angka pendidikan yang ditamatkan sampai
dengan akhir tahun 2012, menunjukkan bahwa untuk tingkat
pendidikan TK/RA sebesar 87.920 orang, tingkat pendidikan SD/MI
sebesar 490.618 orang, tingkat pendidikan SMP/MTs sebesar 259.742
orang, tingkat pendidikan SMA/MA sebesar 261.186 orang, tingkat
pendidikan Perguruan Tinggi sebesar 43,646 orang dan untuk yang
lain-lain sebesar 32,950 orang.

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 26


e) Angka Partisipasi Murni
Indikator pendidikan lainnya yang sangat mempengaruhi tingkat
pencapaian indeks pendidikan adalah Angka Partisipasi Murni (APM).
APM adalah perbandingan penduduk usia antara 7 hingga 18 tahun
yang terdaftar sekolah pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA dibagi
dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun.
APM Kabupaten Jombang pada tahun 2009 sampai dengan
tahun 2012 terus mengalami peningkatan, di tingkat SD (usia 7-12
tahun) pada 2009 sebesar 92,39, baru kemudian pada tahun 2010
naik menjadi 94,16, dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan
menjadi 95,37, sedangkan di tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi
95,57.
Sedangkan untuk tingkat SMP (usia 13-15 tahun) pada tahun
2009 sebesar 78,74 meskipun di tahun 2008 sebesar 83,95, sehingga
mengalami penurunan. Akan tetapi di tahun 2010 mengalami kenaikan
menjadi 80,75, dan pada tahun 2011 turun menjadi 78,03, sedangkan
pada tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 85,04.
Untuk tingkat SMA (usia 16-18 tahun) menunjukkan tren yang
menggembirakan karena secara terus menerus mengalami
peningkatan. Tahun 2009 sebesar 68,18 sedangkan pada tahun 2010,
naik lagi menjadi sebesar 69,85, dan meningkat lagi menjadi 73,27
pada tahun 2011 dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar
75,27.
Peningkatan APM pada tingkat SMA ini mencerminkan semakin
tingginya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya arti
pendidikan disamping juga peran aktif pemerintah dalam menyediakan
fasilitas sekolah yang memadai, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Perkembangan APM tahun 2009 sampai dengan 2012 sebagaimana
tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 2.9.
Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Jombang
Tahun 2009-2012

No. Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012

1 SD/MI
1.1. Jumlah siswa usia 7-12 thn 111.113 112.761 114.078 115.124
bersekolah di SD/MI
1.2. Jumlah penduduk kelompok 120.260 119.760 119.610 120.460
usia 7-12 tahun

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 27


No. Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012

1.3. APM SD/MI 92,39 94,16 95,37 95,57


2 SMP/MTs
2.1. Jumlah siswa usia 13-15 thn 50.688 51.581 49.456 55.551
bersekolah di SMP/MTs
2.2. Jumlah penduduk kelompok 64.377 63.877 63.377 65.322
usia 13-15 tahun
2.3. APM SMP/MTs 78,74 80,75 78,03 85,04
3 SMA/MA/SMK
3.1 Jumlah siswa usia 16-18 thn 39.677 40.301 41.909 45.947
bersekolah di SMA/SMK/MA
3.2 Jumlah penduduk kelompok 58.197 57.697 57.197 61.046
usia 16-18 tahun
3.3 APM SMA/MA/SMK 68,18 69,85 73,27 75,27
Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2013
Jika ditinjau per kecamatan, perkembangan APM di
KabupatenJombang pada tahun 2012 sebagaimana tersaji dalam tabel
berikut:
Tabel 2.10.
Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2012 Menurut Kecamatan
Di Kabupaten Jombang
SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK

Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
No. Kecamatan penddk
murid penddk murid murid penddk
APM usia APM APM
usia 7- usia 7- usia 13- usia 16- usia 16-
13-15
12 th 12 th 15 th 18 th 18 th
th

1 Bandarkdm 4.113 5.075 81,04 1.344 1.736 77,42 805 2.248 35,81
2 Perak 4.823 4.969 97,06 2.615 3.414 76,60 4.036 2.723 148,22
3 Gudo 4.600 5.452 84,37 1.403 2.168 64,71 737 2.649 27,82
4 Diwek 9.624 9.795 98,25 5.639 5.763 97,85 2.928 4.761 61,50
5 Ngoro 10.114 7.976 126,81 3.272 4.181 78,26 1.932 3.708 52,10
6 Mojowarno 8.031 9.294 86,41 2.555 3.350 76,27 773 4.458 17,34
7 Bareng 4.251 5.690 74,71 1.833 2.221 82,53 626 2.845 22,00
8 Wonosalam 2.946 3.487 84,49 1.299 1.496 86,83 546 1.786 30,57
9 Mojoagung 7.476 8.271 90,39 3.392 4.243 79,94 4.030 3.948 102,08
10 Somobito 6.984 8.075 86,49 2.548 3.436 74,16 1.165 3.796 30,69
11 Jogoroto 6.430 6.909 93,07 3.282 3.968 82,71 1.613 2.699 59,76
12 Peterongan 5.622 5.768 97,47 3.524 3.774 93,38 3.321 2.867 115,84
13 Jombang 13.588 8.862 153,33 9.057 9.009 100,53 16.261 6.447 252,23
14 Megaluh 3.236 3.510 92,19 1.471 1.839 79,99 402 1.530 26,27
15 Tembelang 4.821 4.914 98,11 2.293 3.457 66,33 1.082 1.927 56,15
16 Kesamben 5.369 6.302 85,20 3.151 2.339 134,72 776 3.115 24,91

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 28


SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
No. Kecamatan
Jumlah Jumlah APM Jumlah Jumlah APM Jumlah Jumlah APM
17 Kudu murid
2.421 penddk
2.916 83,02 murid
1.098 penddk
1.498 73,30 murid
1.057 penddk
1.715 61,63
18 Ploso 3.092 3.850 80,31 1.509 2.166 69,67 2.426 2.353 103,10
19 Kabuh 3.004 3.719 80,77 1.323 1.681 78,70 680 2.204 30,85
20 Plandaan 2.810 3.429 81,95 1.433 1.773 80,82 440 2.045 21,52
21 Ngusikan 1.769 2.197 80,52 1.510 1.810 83,43 311 1.222 25,45

Jumlah 115.124 120.460 95,57 55.551 65.322 85,04 45.947 61.046 75,27

Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2013

2) Urusan Kesehatan
a) Angka Harapan Hidup
Angka harapan hidup pada waktu lahir adalah perkiraan lama
hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola
mortalitas menurut umur. Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan
alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat
kesehatan pada khususnya.
Perkembangan angka harapan hidup selama 3 tahun terakhir
mengalami peningkatan sebesar 0,75 tahun, dari sebesar 71,18 tahun
pada 2010 menjadi 71,29 tahun pada 2011 kemudian meningkat lagi
menjadi 71,93 tahun pada 2012. Capaian pada tahun 2012 mengalami
penurunan sebesar 0,01 pada tahun 2013, sehingga menjadi 71,92.
Peningkatan tersebut bisa merupakan dampak dari peningkatan
kesejahteraan masyarakat serta meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat. Perkembangan angka harapan hidup tahun 2010-2012
seperti digambarkan pada grafik sebagai berikut:
Grafik 2.7.
Perkembangan Angka Harapan Hidup Kabupaten Jombang
Tahun 2010-2012
72 71,93

71,5
71,29
71,18
71

70,5
2010 2011 2012

Sumber: Bappeda, Tahun 2013

Jika dilihat masing-masing kecamatan, maka AHH tertinggi


tahun 2013 adalah di Kecamatan Jombang sebesar 74,35 tahun
disusul Kecamatan Kudu sebesar 74,20 dan Ploso sebesar 73,40.

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 29


Sedangkan AHH terendah terdapat di Kecamatan Wonosalam sebesar
64,88 diikuti Megaluh sebesar 67,31 dan Ngusikan sebesar 67,67. Hal
ini bisa menjadi sebuah indikasi bahwa akses menuju layanan
kesehatan yang lebih mudah terjangkau berdampak terhadap Angka
Harapan Hidup. Kecamatan Jombang, Kecamatan Gudo, Kecamatan
Peterongan dan Kecamatan Mojoagung, yang secara kewilayahan
termasuk di kawasan perkotaan, tentunya akses hingga sarana
kesehatan lebih terjangkau daripada kecamatan-kecamatan yang
memiliki Angka Harapan Hidup lebih rendah. Untuk lebih lengkapnya
berikut ditampilkan data AHH di setiap Kecamatan di Kabupaten
Jombang:
Grafik 2.8.
Angka Harapan Hidup per Kecamatan di Kabupaten Jombang
Tahun 2012

Jombang 74,35
71,16
Diwek 69,94
69,45
Sumobito 72,13
73,22
Mojowarno 72,32
73,12
Wonosalam 64,88
69,22
Gudo 69,32
71,27
Bandarkedungmulyo 72,54
67,91
Kesamben 71,19
67,31
Ploso 73,4
71,78
Kudu 74,2
67,67
Plandaan 73,2
60 62 64 66 68 70 72 74 76

Sumber: Bappeda, Tahun 2013

b) Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup


Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah
bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Angka
kematian bayi (AKB) menggambarkan banyaknya kematian bayi
berusia di bawah satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun
tertentu.
Perkembangan angka kematian bayi di Kabupaten Jombang
menunjukkan angka yang kurang stabil setiap tahunnya. Dari data
yang tersedia pada tahun 2010 mengalami sedikit penurunan dari
tahun 2009 yaitu sebesar 10,2. Kekhawatiran mulai muncul ketika
memasuki tahun 2011 terjadi peningkatan kematian bayi yang

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 30


signifikan di Kabupaten Jombang. Peningkatan tersebut di tunjukkan
dengan data yang tersedia yang mencapai angka 14,5 pada tahun
2011. Peningkatan drastis tersebut memberikan tekanan tersendiri
bagi Pemerintah Kabupaten Jombang pada umumnya dan Dinas
Kesehatan pada khususnya. Dengan berbagai langkah strategis
akhirnya pada tahun 2012 angka kematian bayi akhirnya dapat
diturunkan kembali pada angka 12,11. Namun capaian pada tahun
2013 mengalami tekanan menjadi 14,25.
Upaya menekan angka kematian bayi ditempuh melalui
peningkatan pelayanan terhadap kesehatan bayi. Upaya tersebut
dilaksanakan dengan pemeriksaan kesehatan dan penimbangan berat
badan secara rutin, dan pemberian makanan tambahan di Posyandu.
Keberhasilan dalam penurunan angka kematian bayi seharusnya terus
dijaga agar angka kematian bayi dapat terus ditekan pada tahun-tahun
berikutnya. Berikut grafik angka kematian bayi kabupaten Jombang
dibandingkan dengan pencapaian Provinsi Jawa Timur:
Grafik 2.9.
Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Jombang
Tahun 2009-2013

Chart Title
35
30

25
Axis Title

20
15
10

5
0
2009 2010 2011 2012 2013
Jombang 10,3 10,2 14,5 12,11 14,25
Jawa Timur 31,41 29,99 29,24 26,95
#REF! 1
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2013

c) Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup


Angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Jombang dari tahun
2009-2012 cenderung fluktuatif, hal itu bisa dilihat dari angka
kematian ibu pada tahun 2009 sebesar 69 meningkat menjadi 78,8
pada tahun 2010 dan di tahun 2011 juga mengalami peningkatan
sebesar 128,5 dan mengalami penurunan di tahun 2012 sebesar

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 31


102,99. Hal itu terjadi karena sebagian besar penyebab kematian
berasal dari penyakit penyerta, misalnya jantung, gagal ginjal, sesak
dan lain-lain, hanya sebagian kecil akibat langsung dari proses
kehamilan dan persalinan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menekan AKI, diantaranya
melalui peningkatan monitoring selama kehamilan (ANC) yang lebih
optimal dan melakukan konsultasi sedini mungkin setiap kelainan
yang ditemukan di luar kasus Obgyn kepada dokter spesialis terkait,
serta minimal satu kali konsultasi ke dokter umum selama kehamilan.
Lebih lengkapnya berikut data angka kematian ibu Kabupaten
Jombang di bandingkan dengan Provinsi jawa Timur.
Grafik 2.10
Perkembangan Angka Kematian Ibu (AKI) Kabupaten Jombang
dibanding Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2012

Sumber: Dinas Kesehatan, Tahun 2013

d) Status Gizi Masyarakat


Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang
menggambarkan tingkat status gizi masyarakat. Perkembangan
prosentasebalita gizi buruk di Kabupaten Jombang selama tiga tahun
terakhir menunjukkan tren yang menurun, yakni pada tahun 2010
sebesar 0,04%, tahun 2011 sebesar 0,04%, tahun 2012 sebesar 0,03%,
dan tahun 2013 sebesar 0,02%. Perkembangan persentase balita gizi
buruk sebagaimana tersaji pada grafik berikut:
Grafik 2.11
Persentase Balita Gizi Buruk di Kabupaten Jombang

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 32


Tahun 2010-2012
0,04 0,04
0,04
0,03 0,03

0,02
0,01
0
2010
2011
2012

Sumber: Dinas Kesehatan, Tahun 2013


e) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Warga Miskin
Sesuai dengan semangat otonomi daerah dimana berusaha
mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Begitu juga dalam
urusan kesehatan, pemerintah daerah berupaya mempermudah dan
meningkatkan akses pelayanan dan pemeliharaan kesehatan bagi
masyarakat, tidak terkecuali warga miskin. Pemerintah Pusat maupun
pemerintah provinsi berupaya memberikan jaminan pemeliharaan
kesehatan masyarakat, begitu juga halnya yang dilaksanakan
Pemerintah Kabupaten Jombang. Berikut data kepesertaan jaminan
pemeliharaan kesehatan masyarakat di Kabupaten Jombang:
Tabel2.11
Perkembangan Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Warga
Miskin Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013

Jumlah Kepesertaan
Kategori
2013
2009 2010 2011 2012
(Tribulan I)

Jamkesmas 255.130 255.130 255.130 255.130 517.348


Jamkesda 57.332 57.332 57.332 57.332 57.332

SPM - 4.064 8.329 9.600 2.081

Total 312.462 316.526 320.791 322.062 576.761


Sumber: Dinas Kesehatan, Tahun 2013

C. Fokus Seni Budaya dan Olahraga


1) Urusan Seni Budaya
a) Jumlah Grup Kesenian
Untuk menopang pelestarian seni dan budaya daerah diperlukan
adanya upaya untuk menjaga eksistensi kelompok seni dan budaya
yang ada di masyarakat. Kelompok seni dan budaya yang berperan

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 33


sebagai penyelenggara kesenian memberikan dukungan dalam
pelestarian seni dan budaya.
Perkembangan jumlah kelompok kesenian pada kurun 4 tahun
terakhir terus mengalami penurunan. Pada tahun 2008 jumlah grup
kesenian ada di Kabupaten Jombang sebanyak 458 kelompok, pada
tahun 2009 menurun menjadi sebanyak 457 kelompok, tahun 2010
sebanyak 440 kelompok, tahun 2011 sebanyak 391 kelompok, tahun
2012 sebanyak 490 kelompok, dan tahun 2013 meningkat menjadi 503
kelompok. Perkembangan kelompok seni dan budaya secara rinci dapat
disampaikan bahwa pada tahun 2009 menurun sejumlah 1 kelompok,
menurun 17 kelompok pada tahun 2010, menurun drastis sejumlah 49
kelompok pada tahun 2011, naik drastis di tahun 2012 sebanyak 99
kelompok, dan naik sebanyak 13 kelompok pada tahun 2013.
b) Jumlah Gedung Kesenian
Jumlah gedung kesenian saat ini di Kabupaten Jombang masih
belum tersedia, sehingga perlu adanya pengadaan gedung kesenian
untuk menjaga dan melestarikan kesenian daerah. Keberadaan gedung
kesenian diharapkan dapat menjadi media segenap lapisan masyarakat
dalam mengaktualisasi kebudayaan daerah dan sekaligus menjadi
sarana dalam pengenalan maupun pelestarian seni dan budaya
daerah.
Berdasarkan data peningkatan jumlah grup kesenian di
Kabupaten Jombang, seharusnya kedepan mampu mendukung
peningkatan dan eksistensi grup kesenian dengan memfasilitasi sarana
dan prasarana pendukung, salah satunya adalah penyediaan gedung
kesenian. Dengan tersedianya gedung kesenian diharapkan pelestarian
kesenian dan kebudayaan lokal dapat berkembang dengan baik.
c) Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya
Sampai dengan tahun 2012, penyelenggaraan festival seni dan
budaya dilaksanakan di 4 tempat, yaitu GOR Kabupaten Jombang,
stadion, alun-alun, dan pendopo kabupaten. Dengan dukungan tempat
penyelenggaraan tersebut diharapkan akan semakin meningkatkan
jumlah kegiatan seni dan budaya yang dilaksanakan. Untuk menopang
pelestarian seni dan budaya perlu upaya menjaga eksistensi kelompok
seni dan budaya yang ada di masyarakat.
d) Benda Budaya Daerah di Kabupaten Jombang

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 34


Kabupaten Jombang merupakan salah satu Kabupaten di
Provinsi Jawa Timur yang memiliki banyak peninggalan arkeologi
(purbakala). Hal ini dikarenakan Kabupaten Jombang pada masa lalu
memiliki peranan yang penting sebagai daerah pemukiman, pusat
keagamaan, pusat pemerintahan dan pusat perekonomian dari masa
ke masa.
Letak Kabupaten Jombang yang berada di daerah aliran Sungai
Brantas dan ujung timur Pegunungan Kendeng membawa Kabupaten
Jombang sebagai tempat hunian manusia purba masa prasejarah.
Pada masa selanjutnya, peninggalan-peninggalan penguasa seperti
Mpu Sindok dan Airlangga ada di Jombang. Pada masa Majapahit
Kabupaten Jombang merupakan bagian dari ibukota Majapahit,
sebagai salah satu pintu masuk ibukota Majapahit.
Upaya pelestarian yang telah dilakukan oleh Kabupaten
Jombang sebagai langkah awal dalam perlindungan secara fisik adalah
dengan melakukan inventarisasi dan registrasi benda budaya yang ada
bekerjasama dengan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa
Timur pada tahun 2010. Hasil inventarisasi dan registrasi benda
budaya tercatat terdapat 21 buah benda budaya tidak bergerak dan
159 benda budaya bergerak, tersebar di 15 kecamatan, yaitu
Kecamatan Jombang, Kecamatan Diwek, Kecamatan Peterongan,
Kecamatan Mojoagung, Kecamatan Ngoro, Kecamatan Ngusikan,
Kecamatan Kabuh, Kecamatan Mojowarno, Kecamatan Tembelang,
Kecamatan Jogoroto, Kecamatan Perak, Kecamatan Bareng, Kecamatan
Sumobito, Kecamatan Ploso dan Kecamatan Kesamben.
Benda budaya tidak bergerak terdiri dari 1 buah Lapas
(Jombang), 3 buah Menara air (Ringin Contong, Peteongan dan
Mojoagung), 4 buah Candi (Pundong, Sumber Boto, Ngrimbi dan
Tampingmojo), 2 buah Gereja (Kristen Jawi Wetan Ngoro dan Kristen
Jawi wetan Mojowarno), 1 buah Gua (Made), 5 buah Situs (Jladri,
Grobogan, watumiring, Watukucur, Mbah Hadi Mulyo, 2 buah Pabrik
Gula (Tjoekir dan Djombang Baru), 1 buah Rumah Sakit Kristen
(Mojowarno), 1 buah Gardu (Papak) dan 1 buah Stasiun KA (Jombang).
Sedangkan benda budaya bergerak terdiri atas arca (batu dan
terakota), anak timbangan batu, basi porselin, bata, cermin kuningan,
cupu porselin, fosil kerang, Fr. arca batu, Fr. pipisan, Fr. pipisan batu,
Fr. yoni batu, gelang tangan, perunggu, genta perunggu, guci porselin,

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 35


kelat bahu perunggu, kepala arca logam, kowi terakota, lampu
perunggu, lemari buku kayu, lonceng besi, lumping batu, mangkuk
porselin, mata tombak besi, meja kenap kayu dan meja mimbar kayu,
piring porselin, tangkai cermin logam, tombak besi, topeng, topeng
perunggu, tugu (batu dan menturo), tutup cupu porselin, umpak batu,
yoni batu dan tempat lampu (blencong).
2) Urusan Kepemudaan dan Olah Raga
a) Jumlah Pemuda Berprestasi Pada Berbagai Bidang di Tingkat
Nasional
Jumlah pemuda berprestasi pada berbagai bidang di tingkat
nasional dari Kabupaten Jombang sepanjang tahun 2009-2013
tribulan I sebanyak 120 orang, yaitu pada tahun 2009 sebanyak 5
orang, 2010 sebanyak 10 orang, 2011 sebanyak 40 orang, 2012
sebanyak 65 orang, dan tahun 2013 sebanyak 101 orang. Untuk lebih
meningkatkan prestasi pemuda di masa datang diperlukan upaya
pembinaan yang lebih terfokus pada bidang unggulan yang
teridentifikasi berpotensi meraih prestasi di tingkat nasional.
Perkembangan jumlah pemuda berprestasi pada berbagai bidang
di tingkat nasional selama periode 2009 sampai dengan tahun 2012
tersaji dalam grafik berikut:
Grafik 2.12
Jumlah Pemuda Berprestasi pada Berbagai Bidang
di Tingkat Nasional Tahun 2009-2012

80 65

60 40
40

5 10
20

0
2009 2010 2011 2012

Sumber: Disporabudpar, Tahun 2013

b) Jumlah Cabang Olahraga yang Berprestasi di Tingkat


Provinsi/Nasional
Indikator ini mengukur tingkat keberhasilan pembinaan olahraga
di Kabupaten Jombang dengan menghitung jumlah cabang olahraga
yang berprestasi di tingkat provinsi/nasional. Perkembangan prestasi

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 36


cabang olahraga yang dibina oleh Pemerintah Kabupaten Jombang
adalah sebagai berikut :
Grafik 2.13
Jumlah Cabang Olahraga Berprestasi Tingkat Provinsi/Nasional
Tahun 2009-2013

11
12
10
8 6
5
6 4 4
4
2
0
2009 2010 2011 2012 2013

Sumber: Disporabudpar, Tahun 2013

b) Lapangan Olahraga
Sampai dengan tahun 2012, jumlah lapangan olahraga sebanyak
932 buah terdiri dari lapangan volley sebanyak 388 buah, lapangan
sepak bola sebanyak 349 buah, lapangan basket sebanyak 91 buah,
lapangan bulutangkis sebanyak 79 buah dan kolam renang sebanyak
25 buah.
Dengan ketersediaan jumlah lapangan olahraga yang ada
tersebut, maka yang perlu untuk ditingkatkan adalah peningkatan
kualitas lapangan olah raga sesuai standar nasional, serta
pemanfaatan dan pemeliharaannya. Dengan tersedianya lapangan
olahraga yang memenuhi standar, maka diharapkan mampu
mendukung peningkatan potensi dan prestasi olahraga di Kabupaten
Jombang.
2.3 Aspek Pelayanan Umum
A. Fokus Layanan Urusan Wajib
1) Urusan Pendidikan
a) Angka Partisipasi Sekolah
APS merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap
penduduk usia sekolah. Angka tersebut memperhitungkan adanya
perubahan penduduk terutama usia muda. APS adalah jumlah murid
kelompok usia pendidikan dasar (7-12 tahun dan 13-15 tahun) yang
masih menempuh pendidikan dasar per jumlah penduduk usia
pendidikan dasar. Perkembangan APS di Kabupaten Jombang dapat
dilihat dalam dua tabel sebagai berikut:

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 37


Tabel 2.12
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS)
KabupatenJombangTahun 2009-2012

No. Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012

1 SD/MI
1.1. Jumlah siswa usia 7-12 thn 123.252 123.144 121.239 122.192
bersekolah di SD/MI
1.2. Jumlah penduduk kelompok 120.260 119.760 119.610 120.460
usia 7-12 tahun
1.3. APS SD/MI 102,49 102,83 101,36 101,44
2 SMP/MTs
2.1. Jumlah siswa usia 13-15 thn 64.953 66.196 63.920 66.139
bersekolah di SMP/MTS
2.2. Jumlah penduduk kelompok 64.377 63.877 63.377 65.322
usia 13-15 tahun
2.3. APS SMP/MTs 100,89 103,63 100,86 101,22
3 SMA/MA/SMK
3.1 Jumlah siswa usia 16-18 thn 42.344 43.490 46.686 50.516
bersekolah di SMA/SMK/MA

3.2 Jumlah penduduk kelompok 58.197 57.697 57.197 61.046


usia 16-18 tahun
3.3 APS SMA/MA/SMK 72,76 75,38 81,62 82,75

Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2012

Dari tabel di atas dapat dilihat perkembangan angka partisipasi


sekolah pendidikan dasar untuk SD/MI cenderung fluktuasi.
Memperhatikan perkembangan mulai tahun 2009 yang sebesar 102,49,
tahun 2010 sebesar 102,83 dan menjadi 101,36 tahun 2011, akan
tetapi di tahun 2012 ada kenaikan meski tidak signifikan menjadi
101,44. Untuk tingkat SMP/MTs juga mengalami perkembangan yang
fluktuasi, yakni dari sebesar 100,89 pada tahun 2009, turun menjadi
sebesar 103,63 pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 mengalami
penurunan menjadi sebesar 100,86, tapi kemudian mengalami
kenaikan menjadi 101,22 pada tahun 2012. Selanjutnya
perkembangan angka partisipasi sekolah tingkat SMA/MA/SMK setiap
tahun mengalami kenaikan yang signifikan menjadi 82,75 di tahun
2012.
Sedangkan perkembangan APS menurut kecamatan di
Kabupaten Jombang pada tahun 2012 tersaji dalam tabel berikut:
Tabel2.13

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 38


Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Kecamatan
di Kabupaten JombangTahun 2012
SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK

Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
No. Kecamatan murid murid
murid penddk penddk penddk
APS usia APS usia APS
usia 7- usia 7- usia 13- usia 16-
13-15 16-18
12 th 12 th 15 th 18 th
th th

1 Bandarkdm 4.269 5.075 84,12 1.342 1.736 77,30 1.333 2.248 59,30

2 Perak 5.073 4.969 102,09 3.414 3.414 100,00 3.114 2.723 114,36

3 Gudo 4.805 5.452 88,13 1.350 2.168 62,27 806 2.649 30,43

4 Diwek 10.468 9.795 106,87 7.144 5.763 123,96 4.794 4.761 100,69

5 Ngoro 10.943 7.976 137,20 3.770 4.181 90,17 3.035 3.708 81,85

6 Mojowarno 8.870 9.294 95,44 3.092 3.350 92,30 1.140 4.458 25,57

7 Bareng 4.458 5.690 78,35 2.077 2.221 93,52 625 2.845 21,97

8 Wonosalam 2.983 3.487 85,55 1.231 1.496 82,29 315 1.786 17,64

9 Mojoagung 8.027 8.271 97,05 4.197 4.243 98,92 1.992 3.948 50,46

10 Somobito 7.435 8.075 92,07 3.136 3.436 91,27 2.913 3.796 76,74

11 Jogoroto 6.830 6.909 98,86 3.814 3.968 96,12 2.510 2.699 93,00

12 Peterongan 6.029 5.768 104,52 4.561 3.774 120,85 3.018 2.867 105,27

13 Jombang 14.910 8.862 168,25 11.339 9.009 125,86 8.790 6.447 136,34

14 Megaluh 3.283 3.510 93,53 1.675 1.839 91,08 563 1.530 36,80

15 Tembelang 4.975 4.914 101,24 2.776 3.457 80,30 8.898 1.927 461,75

16 Kesamben 5.603 6.302 88,91 3.866 2.339 165,28 1.251 3.115 40,16

17 Kudu 2.423 2.916 83,09 1.364 1.498 91,05 785 1.715 45,77

18 Ploso 3.188 3.850 82,81 1.585 2.166 73,18 2.907 2.353 123,54

19 Kabuh 3.080 3.719 82,82 1.355 1.681 80,61 572 2.204 25,95

20 Plandaan 2.802 3.429 81,71 1.399 1.773 78,91 617 2.045 30,17

21 Ngusikan 1.738 2.197 79,11 1.652 1.810 91,27 538 1.222 44,03

Jumlah 122.192 120.460 101,44 66.139 65.322 101,22 50.516 61.046 82,75

Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2012

Jika dilihat per kecamatan, APS cenderung tinggi untuk


kecamatan-kecamatan di wilayah perkotaan, dan sebaliknya untuk
wilayah kecamatan yang pinggiran cenderung rendah. Hal ini bisa
dipahami dengan banyaknya fasilitas pendidikan di wilayah perkotaan
baik secara jumlah maupun mutu.
b) Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 39


Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah tingkat
pendidikan SD/Mi, SMP/Mts dan SMA/MA.SMK per jumlah penduduk
usia pendidikanSD/Mi, SMP/Mts dan SMA/MA.SMK. Rasio ini
mengindikasikan kemampuan untuk menampung semua penduduk
usia pendidikan SD/Mi, SMP/Mts dan SMA/MA.SMK. Untuk
mengetahui rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah tersaji
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 2.14
Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah
Kabupaten Jombang Tahun 2009-2012

No. Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012

1 SD/MI

1.1. Jumlah gedung sekolah 834 832 822 824

1.2. Jumlah penduduk kelompok 120.260 119.760 119.610 120,460


usia 7-12 tahun
1.3. Rasio 144,20 143,94 145,51 146,00

2 SMP/MTs

2.1. Jumlah gedung sekolah 240 243 237 241

2.2. Jumlah penduduk kelompok 64.377 63.877 63.377 65,322


usia 13-15 tahun
2.3. Rasio 268,24 262,87 267,41 271

3 SMA/MA/SMK

3.1 Jumlah gedung sekolah 176 181 178 181

3.2 Jumlah penduduk kelompok 58.197 57.697 57.197 61,046


usia 16-18 tahun
3.3 Rasio 330,66 318,77 321,33 337

Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2012

Dari tabel di atas dapat dilihat kecenderungan rasio ketersediaan


sekolah menunjukkan tren yang semakin menurun, utamanya tahun
2011, akan tetapi pada tahun 2012 mengalami kenaikan disemua
jenjang pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
terfasilitasinya kegiatan pendidikan melalui peningkatan jumlah
sarana gedung sekolah di Kabupaten Jombang. Jika dibandingkan
dengan standar nasional, maka pada tahun 2012 rasio ketersediaan
sekolah untuk tingkat SD sebesar 1:146 atau masih dibawah standar
nasional yang sebesar 1:170. Untuk tingkat SMP rasio ketersediaan
sekolah sebesar 1:271 atau masih dibawah standar nasional yakni

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 40


sebesar 1:306. Sedangkan untuk tingkat SMA rasio ketersediaan
sekolah sebesar 1:337
Memperhatikan perkembangan ketersediaan sekolah per
kecamatan, rasio ketersediaan sekolah cenderung kecil untuk
kecamatan-kecamatan di wilayah perkotaan, sebaliknya untuk
kecamatan di wilayah pinggiran cenderung besar. Hal ini menunjukkan
masih terpusatnya sarana pendidikan di wilayah perkotaan, terutama
dalam hal kuantitasnya. Rasio ketersediaan sekolah menurut
kecamatan sebagaimana tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 2.15
Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2012
Menurut Kecamatan di Kabupaten Jombang
SD/MI SMP/MTs
SMA/MA/SMK
Jumlah
Jumlah Jumlah
No. Kecamatan Jumlah Jumlah Jumlah penddk
penddk penddk
gedung Rasio gedung Rasio gedung usia Rasio
usia 7- usia 13-
sekolah sekolah sekolah 16-18
12 th 15 th
th
1 Bandarkdm 32 5.075 159 6 1.736 289 2 2.248 1.124
2 Perak 36 4.969 138 10 3.414 341 10 2.723 272
3 Gudo 32 5.452 170 5 2.168 434 2 2.649 1.325
4 Diwek 71 9.795 138 30 5.763 192 29 4.761 164
5 Ngoro 53 7.976 150 17 4.181 246 16 3.708 232
6 Mojowarno 52 9.294 179 18 3.350 186 10 4.458 446
7 Bareng 43 5.690 132 6 2.221 370 3 2.845 948
8 Wonosalam 27 3.487 129 6 1.496 249 3 1.786 595
9 Mojoagung 47 8.271 176 18 4.243 236 13 3.948 304
10 Somobito 50 8.075 162 13 3.436 264 5 3.796 759
11 Jogo Roto 37 6.909 187 18 3.968 220 9 2.699 300
12 Peterongan 36 5.768 160 14 3.774 270 14 2.867 205
13 Jombang 75 8.862 118 30 9.009 300 36 6.447 179
14 Megaluh 32 3.510 110 6 1.839 307 5 1.530 306
15 Tembelang 37 4.914 133 9 3.457 384 6 1.927 321
16 Kesamben 41 6.302 154 10 2.339 234 3 3.115 1.038
17 Kudu 21 2.916 139 4 1.498 375 5 1.715 343
18 Ploso 24 3.850 160 5 2.166 433 5 2.353 471
19 Kabuh 30 3.719 124 6 1.681 280 2 2.204 1.102
20 Plandaan 29 3.429 118 6 1.773 296 1 2.045 2.045
21 Ngusikan 19 2.197 116 4 1.810 453 2 1.222 611
Jumlah 824 120.460 146 241 65.322 271 181 61.046 337
Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2012
c) Rasio Guru/Murid
Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat
pendidikan SD/Mi, SMP/Mts dan SMA/MA.SMK per jumlah murid
pendidikan SD/Mi, SMP/Mts dan SMA/MA.SMK. Rasio ini
mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar, disamping juga untuk

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 41


mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai mutu
pengajaran. Untuk mengetahui rasio guru terhadap murid dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 2.16
Rasio Guru dan Murid Semua Jenjang Pendidikan
Tahun 2009-2012

No. Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012

1 SD/MI
1.1. Jumlah Guru 8.941 9.101 9.018 9,179
1.2. Jumlah Murid 124.709 125.718 126.653 127.556
1.3. Rasio 13,95 13,81 14,04 14,00
2 SMP/MTs
2.1. Jumlah Guru 5.714 5.742 5.645 5724
2.2. Jumlah Murid 65.555 65.245 64.220 67.445
2.3. Rasio 11,47 11,36 11,38 12,00
3 SMA/MA/SMK
3.1 Jumlah Guru 5.271 5.333 5.371 5.369
3.2 Jumlah Murid 53.435 54.664 56.595 60.588
3.3 Rasio 10,14 10,25 10,54 11,00
Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2012

Dari tabel diatas dapat dilihat kecenderungan rasio jumlah guru


dan murid menunjukkan tren yang stabil dalam periode 4 tahun
terakhir, baik untuk tingkat SD maupun SMP. Hal ini menunjukkan
tetap terjaganya perbandingan jumlah ideal antara guru dan murid di
Kabupaten Jombang, sehingga mutu pengajaran tetap terjaga. Rasio
jumlah guru dan murid tidak terpengaruh oleh kondisi wilayah
kecamatan di perkotaan ataupun di pinggiran, karena bisa jadi yang di
pinggiran lebih rendah rasionya.
Sedangkan jika dibandingkan dengan standar nasional, maka
pada tahun 2012 rasio jumlah guru dan murid sebesar 1:14 masih di
bawah standar nasional sebesar 1:23. Demikian juga pada tingkat SMP
rasio jumlah guru dan murid sebesar 1:12 masih di bawah standar
nasional yang sebesar 1:16. Sedangkan rasio jumlah guru dan murid
sebesar 1:11. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah guru untuk jenjang
pendidikan dasar, baik SD maupun SMP, telah mencukupi
perbandingan ideal yang ditetapkan secara nasional. Rasio jumlah

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 42


guru dan murid tingkat SD/Mi, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK menurut
kecamatan tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 2.17
Rasio Guru dan Murid Semua Jenjang Pendidikan Tahun 2012
Menurut Kecamatan di Kabupaten Jombang
SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
No. Kecamatan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Rasio Rasio Rasio
Guru Murid Guru Murid Guru Murid

1 Bandarkdm 359 4.524 13 111 1.404 13 69 815 12


2 Perak 368 5.328 14 261 3.476 13 250 4.694 19
3 Gudo 334 5.060 15 116 1.412 12 61 741 12
4 Diwek 803 10.723 13 714 7.206 10 713 6.594 9
5 Ngoro 851 11.198 13 341 3.832 11 345 3.089 9
6 Mojowarno 640 9.125 14 348 3.154 9 160 849 5
7 Bareng 346 4.713 14 143 2.139 15 61 674 11
8 Wonosalam 245 3.238 13 96 1.293 13 61 415 7
9 Mojoagung 493 8.282 17 357 4.259 12 370 5.407 15
10 Somobito 515 7.690 15 260 3.198 12 151 1.465 10
11 Jogo Roto 553 7.085 13 399 3.876 10 389 2.097 5
12 Peterongan 419 6.284 15 369 4.623 13 611 4.593 8
13 Jombang 1.002 15.174 15 897 11.405 13 1.343 21.621 16
14 Megaluh 316 3.538 11 152 1.737 11 125 339 3
15 Tembelang 385 5.230 14 225 2.838 13 171 1.160 7
16 Kesamben 399 5.858 15 315 3.928 12 76 924 12
17 Kudu 193 2.678 14 127 1.426 11 155 1.167 8
18 Ploso 251 3.443 14 127 1.647 13 128 2.711 21
19 Kabuh 248 3.335 13 113 1.417 13 55 631 11
20 Plandaan 296 3.057 10 121 1.461 12 36 362 10
21 Ngusikan 163 1.993 12 132 1.714 13 39 240 6
Jumlah 9.179 127.556 14 5.724 67.445 12 5.369 60.588 11

Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2012

d) Fasilitas Pendidikan
Dalam rangka memberikan pelayanan pendidikan terbaik kepada
masyarakat diperlukan sarana dan prasarana sekolah yang memadai.
Untuk itu Pemerintah Kabupaten Jombang bersama seluruh
stakeholder yang ada berupaya menjamin ketersediaan bangunan
sekolah dalam kondisi baik.
Perkembangan jumlah bangunan sekolah dalam kondisi baik
selama dua tahun terakhir menunjukan tren yang naik. Untuk SD/MI
mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada tahun 2011 yakni

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 43


dari 63% meningkat menjadi 81,98%. Demikian pula untuk SMP/MTs
menunjukan tren yang meningkat, dari 76,61% pada tahun 2009 naik
menjadi 97,68% pada tahun 2012. Adapun untuk SMA/SMK/MA
cenderung stabil yakni dari 91,95% pada tahun 2009 turun sedikit
menjadi 90,21% pada tahun 2010, kemudian pada tahun 2011 naik
lagi menjadi 91,25% dan di tahun 2012 tetap 91,25%. Perkembangan
jumlah bangunan sekolah kondisi baik tahun 2010 sampai dengan
tahun 2012 tersaji pada grafik berikut:
Grafik 2.14
Perkembangan Bangunan Sekolah Kondisi Baik
di Kabupaten Jombang Tahun 2010-2012

120,00
100,00
80,00
60,00
40,00
20,00
0,00
SD/MI SMP/MTS SMA/SMK/MA
2010 63,00 82,58 90,21
2011 57,47 83,99 91,25
2012 81,98 97,68 91,25

Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2010-2012

Terjadinya kenaikan signifikan atas prosentase bangunan sekolah


kondisi baik pada SD/MI pada tahun 2012 lebih dipengaruhi oleh
terealisasinya rehabilitasi gedung SD dan SMP yang bersumber dari
Dana Alokasi Khusus (DAK).

2) Urusan Pekerjaan Umum


a) Sanitasi
Salah satu aspek yang penting dalam menjaga kualitas
lingkungan adalah dengan menjaga kondisi sanitasi masyarakat.
Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Jombang rumah tangga
dengan akses sanitasi layak, yang ditinjau dari kepemilikan jamban
sehat sehat, mengalami peningkatan dari 60,28% pada tahun 2009,
menjadi 84,19% pada tahun 2012.
Jika ditinjau dari tingkat timbulan sampah pada tahun 2012
mencapai 116,71 ton/hari, sedangkan sampah yang terangkut
mencapai 67,69 ton/hari atau sebesar 58%. Memperhatikan hal
tersebut dari total timbulan sampah per hari selain yang terangkut

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 44


untuk sampah yang diolah per harinya sebesar 14,23% atau 16,61
ton/hari, dari total sampah yang diolah tersebut yang diolah untuk
dijadikan kompos sebesar 10,96% atau 12,79 ton/hari dan untuk di
daur ulang sebesar 3,84% atau 3,82 ton/hari. Selain itu dari total
timbulan sampah per harinya, masih terdapat yang tidak terangkut
maupun diolah yaitu sebesar 27,77% atau 32,41 ton/hari. Meninjau
dari tingkat pelayanan persampahan mencapai 83,22%, hal ini
mengandung makna bahwa dari total wilayah yang harus dilayani
yaitu seluas 3.479 Ha baru dapat direalisasikan di wilayah
perkotaan saja yaitu seluas 2.895 Ha. Sedangkan untuk jumlah
penduduk yang harus terlayani sampai dengan tahun 2012
mencapai 58%, atau dari total jumlah penduduk di wilayah
perkotaan sebesar 96.704 jiwa baru bisa melayani penduduk
sebesar 56.088 jiwa.
Terkait dengan penanganan sanitasi lingkungan khususnya
drainase lingkungan untuk wilayah perkotaan Jombang, bahwa
dengan semakin meningkatnya perkembangan kawasan pemukiman
mengakibatkan sering terjadinya genangan di beberapa lokasi
dengan luasan mencapai 7.111 m² pada tahun 2013.
b) Air Bersih
Untuk memenuhi kebutuhan air minum sehari-hari masyarakat
di Kabupaten Jombang memperoleh air dari berbagai sumber baik
dengan menggunakan sistem perpipaan maupun sistem non
perpipaan. Sarana air bersih perpipaan diperoleh dari PDAM dan non
PDAM yang dikelola masyarakat. Sistem air minum non perpipaan
menggunakan sumur gali, penangkap air hujan serta dari mobil
tangki. Penggunaan penangkap air hujan sebagai sumber air bersih
terutama dilakukan oleh masyarakat yang kesulitan mendapatkan
sumber air minum, dimana alternatif sumber air lainnya baik sistem
perpipaan maupun sistem lain tidak memungkinkan. Di Kabupaten
Jombang penduduk dengan akses air minum ”Aman” sebesar 73,845%
penduduk. Prosentase penggunaan sumber air minum penduduk
kategori ”Aman” masing-masing jenis sumber di Kabupaten Jombang.
Tabel 2.18.
Prosentase Penduduk Dengan Akses Air Minum “Aman”
No Sumber air Prosentase
1 PDAM 7,84%
2 SGL 38,71%

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 45


3 SPT 26,95%
4 Lainnya 0,00%
5 HIPPAM 2,23%
Total 73,845%
Sumber : Hasil Analisa
Menurut hasil proyeksi menunjukkan jumlah penduduk
Kabupaten Jombang secara berturut-turut adalah 1.261.051 jiwa
(tahun 2013), 1.365.215 jiwa (tahun 2017), 1.477.984 jiwa (tahun
2022) dan 1.600.067 (tahun 2027). Penduduk sejumlah tersebut harus
semuanya (100%) terlayani oleh air minum yang aman.
Di wilayah-wilayah khususnya perkotaan atau kecamatan
dengan jumlah penduduk besar harus mendapat prioritas yang lebih
besar dalam pemenuhan air minum, dilihat dari data proyeksi jumlah
penduduk menunjukkan bahwa Kecamatan Jombang memiliki jumlah
penduduk paling besar yaitu 143.926 jiwa (tahun 2013), 155.815 jiwa
(tahun 2017), 168.685 jiwa (tahun 2022) dan 182.619 (tahun 2027).
Kedua adalah Kecamatan Diwek, secara berturut-turut yaitu 105.893
jiwa (tahun 2013), 114.640 jiwa (tahun 2017), 124.110 jiwa (tahun
2022) dan 134.361 (tahun 2027). Di Kabupaten Jombang secara garis
besar, terdapat 2 jenis kebutuhan air yaitu untuk memenuhi
kebutuhan domestik (rumah tangga) dan kebutuhan non domestik
(memenuhi kebutuhan non rumah tangga), kebutuhan air bersih
untuk kebutuhan domestik (rumah tangga) merupakan kebutuhan
penduduk untuk masak, mandi, cuci dan kakus. Besarnya pemakaian
untuk keperluan ini bervariasi untuk setiap wilayah. Standart yang
biasa digunakan sebagai dasar perkiraan adalah “Kategori Kota dan
Standar kebutuhan Air Bersih Untuk Rumah Tangga” yang
dikeluarkan oleh Ditjen Cipta Karya. Selain dari standar tersebut,
kebutuhan air bersih juga dapat diambil berdasar pemakaian
konsumen yang tercatat dalam rekening bulanan PDAM.
Berdasar data pemakaian air dan data jumlah rekening yang ada
di PDAM Kabupaten Jombang Bulan Juni tahun 2013 dari data
jumlah pemakaian air dan jumlah rekening diketahui bahwa
pemakaian air rata-rata di PDAM sebesar 122 L/orang/hari dengan
asumsi satu sambungan digunakan oleh enam jiwa. Jumlah
pemakaian ini bervariasi di masing - masing unit yang berkisar antara
81 – 115 L/orang/hari. Pemakaian air tertinggi berada di BNA
Jombang dan IKK Diwek yaitu 115 L/orang/hari dan konsumsi

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 46


terendah di IKK Kabuh sebesar 81 L/orang/hari. Sedangkan
kebutuhan air non domestik adalah kebutuhan air untuk memenuhi
kebutuhan non rumah tangga, yaitu untuk kegiatan ekonomi dan
perkotaan misalnya untuk industri, perkantoran, pertokoan, hotel,
penginapan, rumah makan, rumah sakit, puskesmas, sekolah, rumah
ibadah, dan lain-lain. Perhitungan secara pasti untuk mengetahui
kebutuhan air jenis ini sangat sulit dilakukan, karena beragamnya
jenis fasilitas serta setiap sambungan akan memerlukan air yang
berbeda dengan sambungan lainnya. Untuk memperkirakan
kebutuhan non domestik, dilakukan dengan mengambil prosentase
dari kebutuhan domestik.
Berdasar data pemakaian air di PDAM Kabupaten Jombang,
jumlah pemakaian air non domestik Kabupaten Jombang pada bulan
Agustus 2012 sebanyak 25.237 m3 sedang pemakaian total pada
bulan yang sama sebesar 257.328 m3. Jika dibandingkan dengan
jumlah pemakaian total, Konsumsi air non domestik ini sekitar 8,26%
dari total konsumsi air di Kabupaten Jombang. Dalam penyusunan
Rencana Induk ini direncanakan kebutuhan air non domestik
dialokasikan sebesar 15 % dari kebutuhan domestik. Angka 15% ini
tetap sampai dengan akhir perencanaan dengan asumsi bahwa
perkembangan kebutuhan air non domestik sebanding dengan
peningkatan kebutuhan air domestik.
Disamping itu untuk pembangunan dan penyediaan air bersih
diarahkan pada daerah-daerah yang masuk kategori rawan air bersih,
dengan harapan masyarakat dapat memperoleh kebutuhan air bersih
yang cukup sesuai baku mutu air dan memenuhi syarat kesehatan,
karena dengan semakin banyak masyarakat yang memperoleh air
bersih maka akan semakin baik kondisi kesehatannya,
memperhatikan hal tersebut ukuran air bersih dikatakan sehat
apabila memenuhi kelayakan secara fisik, kimia dan bakteriologis.
Merujuk dari ketentuan tersebut maka untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat akan air bersih khususnya pada wilayah yang
dikategorikan sering mengalami kerawanan ketersediaan air bersih
bagi wilayah perdesaan dan wilayah sekitar hutan, berdasarkan data
di wilayah Kabupaten Jombang terdapat 48 desa pada 9 kecamatan.
Realisasi yang telah dicapai sampai dengan tahun 2013 adalah dengan
melakukan kegiatan penyusunan studi geolistrik pada 23 titik lokasi

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 47


dan pengeboran air bersih pada 35 lokasi pada daerah rawan air
bersih.

3) Urusan Perumahan
Kabupaten Jombang sesuai arahan RTRW Provinsi Jawa Timur
bahwasannya berdasarkan rencana struktur ruang khususnya dalam
rencana sistem perkotaan adalah sebagai Pengembangan Kegiatan
Lokal, atau masuk dalam bagian Wilayah Pengembangan dari
Germakertasusila Plus yang diarahkan untuk pengembangan tanaman
pangan, perkebunan, hortikultura, kehutanan, perikanan, peternakan,
pertambangan, perdagangan, jasa, pendidikan, kesehatan, pariwisata,
transportasi, dan industri. Disamping hal itu Kabupaten Jombang
juga dilewati jalur jalan tol trans jawa yang memungkinkan Kabupaten
Jombang akan menjadi daerah tujuan investasi di Jawa Timur,
memperhatikan hal tersebut Kabupaten Jombang dalam jangka waktu
5 (lima) tahun kedepan perlu mempersiapkan prasarana, sarana serta
utilitas yang salah satunya adalah perumahan baik yang
diselenggarakan secara mandiri oleh masyarakat maupun oleh
pengembang. Jika ditinjau dari data yang ada saat ini yaitu sampai
dengan tahun 2013 jumlah rumah sebanyak 394.202 unit, dengan
rata-rata pertambahan rumah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
terakhir sebesar 7,5%. Dari kondisi tersebut apabila dikaitkan dengan
jumlah backlog rumah yang ada di Kabupaten Jombang dengan
asumsi 1 Kepala Keluarga menempati 1 Rumah dimana sampai
dengan akhir tahun 2013 jumlah Kepala Keluarga sebanyak 442.054
KK, maka pada tahun 2013 masih terdapat adanya kekurangan
hunian sebesar 47.852 unit.
Dalam rencana penataan kawasan permukiman di wilayah Kabupaten
Jombang, disamping hal-hal sebagaimana tersebut diatas, maka yang
dipandang perlu untuk menjadi perhatian adalah berkenaan dengan
keberadaan kawasan permukiman yang tertata maupun yang tidak
tertata. Makna dari kawasan permukiman yang tertata disini adalah
kawasan permukiman yang tertib baik konfigurasi tapaknya yaitu
kondisi bangunan, kondisi jaringan jalan dan lahan yang tidak
melanggar aturan dan kaidah tata ruang dan ketentuan zonasi serta
memiliki legalitas. Dari data yang ada saat ini kawasan permukiman di
Kabupaten Jombang seluas 27.862,05 Ha, berdasarkan total luasan

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 48


permukiman tersebut dari 21 kecamatan maka prosentase luas
permukiman tertata yang paling kecil berada di kecamatan jombang
yaitu mencapai 54,30% atau seluas 1.049,98 Ha dari total
keseluruhan luas permukiman yaitu 1.933,81 Ha, sehingga masih
terdapat 45,7% atau seluas 883,83 Ha pada kondisi belum tertata
yaitu yang berada di desa Jombang, desa Sambong Dukuh dan desa
Candimulyo.
Disamping itu berdasarkan hasil pendataan terhadap kondisi rumah
masyarakat di Kabupaten Jombang, masih terdapat 11.400 rumah
dari total rumah tangga miskin di Kabupaten Jombang sebesar 74.300
rumah tangga. Untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan
rumah yang layak huni dan lingkungan permukiman yang sehat,
Pemerintah Kabupaten Jombang melaksanakan kegiatan rehabilitasi
rumah yang tidak layak huni maupun peningkatan lingkungan
permukiman, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Realisasi Pelaksanaan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni Tahun
2009 – 2013
Anggaran APBD APBN KODAM CSR
2009 400 50
2010 190 50 1.000
2011 448 605 100
2012 119 708 1.000
2013 381 2.000
Total 1.538 3.413 2.000 100

4) Urusan Penanaman Modal


Pada tahun 2013 Kabupaten Jombang mampu mengukir prestasi
untuk urusan penanaman modal dengan diperolehnya penghargaan
Investment Award peringkat 3 se-Provinsi Jawa Timur. Kabupaten
Jombang menjadi sasaran lokasi investasi PMA dan PMDN peringkat ke
7 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Berdasarkan ijin prinsip
yang dikeluarkan Pemerintah Propinsi Jawa Timur, Kabupaten
Jombang memberikan kontribusi investasi sebesar 2,79% dari seluruh
nilai investasi di Jawa Timur. Hal ini berarti Kabupaten Jombang
merupakan Kabupaten yang kondusif untuk berinvestasi. Berikut ini
indikator yang bisa menjadi acuan terhadap iklim investasi dan
penanaman modal di Kabupaten Jombang:
a) Jumlah Investor Berskala Nasional (PMDN/PMA)

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 49


Perkembangan jumlah PMA dan PMDN di Kabupaten Jombang
dalam periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 tribulan
pertama menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Jumlah
PMA dan PMDN yang tercatat di Kantor Penanaman Modal Kabupaten
Jombang pada tahun 2009 sebanyak 9 perusahaan dan meningkat
menjadi sebanyak 19 perusahaan pada tahun 2012. Capaian
peningkatan jumlah investor pada kurun waktu lima tahun mencapai
111,11%
Untuk lebih meningkatkan investasi di daerah, maka perlu
dilakukan peningkatan upaya promosi potensi daerah secara efektif
serta memberikan kepastian perizinan kepada investor, baik dalam
maupun luar negeri, yang akan menginvestasikan dananya di
Kabupaten Jombang. Peningkatan investasi dan usaha di Kabupaten
Jombang akan menambah perluasan dan penyerapan tenaga kerja bagi
masyarakat Jombang.
Grafik 2.15
Perkembangan Jumlah PMA dan PMDN Tahun 2009–2013
Jumlah Perusahaan

2009 2010 2011 2012 2013*)


Jumlah PMDN 1 1 5 6 6
Jumlah PMA 8 9 10 11 11
Jumlah PMA/PMDN 9 10 15 17 17

Sumber: Kantor Penanaman Modal, Tahun 2013


* Tribulan 1 - 2013

b) Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA)


Perkembangan investasi di daerah yang bersumber dari
PMA/PMDN pada periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013
tribulan pertama menunjukkan tren peningkatan namun dengan
pertumbuhan yang fluktuatif. Nilai investasi PMA/ PMDN pada tahun
2009 sebesar Rp.275.050.499.000,- meningkat menjadi Rp.
10.665.767.195.712,- atau naik sebesar Rp. 10.390.716.696.712,-
Grafik 2.16

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 50


Perkembangan Kinerja Penanaman Modal/Investasi
Tahun 2009-2013

10.000.000.000.000
9.000.000.000.000
8.000.000.000.000
7.000.000.000.000
6.000.000.000.000
5.000.000.000.000
4.000.000.000.000
3.000.000.000.000
2.000.000.000.000
1.000.000.000.000
-
Realisasi Investasi PMA/PMDN Investasi PMA/PMDN
2009 2010 2011 2012 2013*)

Sumber: Kantor Penanaman Modal, Tahun 2013


* Tribulan 1 – 2013
Dari grafik di atas terlihat bahwa perkembangan nilai investasi
daerah secara akumulatif menunjukkan peningkatan. Lonjakan
investasi terjadi pada tahun 2010 dan pada tahun-tahun berikutnya.
Rencana pembangunan infrastruktur strategis nasional di Kabupaten
Jombang serta kesiapan Kabupaten Jombang dalam memfasilitasi
pembangunan kawasan industri akan dapat mendongkrak
pertumbuhan investasi di masa mendatang.
5) Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Dan Menengah
a) Meningkatnya persentase koperasi sehat

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang


atau badan hukum yang kegiatannya berdasarkan atas asas
kekeluargaan guna mencapai tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Pada dasarnya koperasi merupakan organisasi yang
menyisyaratkan kemandirian yaitu koperasi akan berkembang dalam
suasana kemandirian. Artinya, berkembang atau tidaknya koperasi
sangat tergantung seberapa kuat fundamen internal mendukung
ketercapaian tujuan berkoperasi. Adanya kesamaan kepentingan
ekonomi dari para anggota-anggotanya, adanya pengurus yang
memiliki motivasi kuat dan sanggup amanah serta tersedianya
manajemen yang profesional merupakan kunci keberhasilan
pembangunan koperasi.

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 51


Pengelolaan koperasi sebaiknya berpedoman pada Tiga Sehat,
yaitu sehat organisasi, sehat usaha, dan sehat mental. Pembinaan
koperasi dengan berpedoman pada Tiga Sehat tersebut diharapkan
jumlah koperasi sehat di Kabupaten Jombang meningkatkan dan
memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM menunjukkan bahwa
dalam 5 (lima) tahun terakhir terjadi peningkatan baik jumlah koperasi
maupun prosentase koperasi sehat di Kabupaten Jombang. Hasil
pengembangan kinerja koperasi di Kabupaten Jombang tahun 2009
sampai dengan tahun 2013 sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.18
Perkembangan Kelembagaan Koperasi Tahun 2009–Tahun 2013
Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 R%

1) Koperasi Sehat 205 235 265 294 325 12,22

2) % Koperasi sehat 33,94 29,16 32,48 35,94 39,59 4,53

3) Koperasi Tidak Aktif 57 58 55 55 55 -0,86

4) Koperasi Aktif 547 748 761 763 766 9,79

5) % Koperasi Aktif 90,56 92,80 93,26 93,28 93,30 0,75

6) Jumlah Koperasi 604 806 816 818 821 8,83

Sumber data : Dinas Koperasi, UMKM


Grafik 2.17
Perkembangan Kinerja Peningkatan Kualitas Kelembagaan
KoperasiTahun 2009-2013

100
90
80
70 2009
60 2010
50
2011
40
2012
30
2013
20
10
0
% Koperasi sehat % Koperasi Aktif

Sumber Data : Dinas Koperasi UMKM


Berdasarkan data di atas diketahui bahwa perkembangan jumlah
koperasi tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mengalami

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 52


peningkatan sebanyak 217 unit dari sebanyak 604 unit pada tahun
2009 menjadi sebanyak 821 unit pada tahun 2013. Perkembangan
jumlah koperasi selama lima tahun terakhir dapat tumbuh rata-rata
8,83% per tahun. Sedangkan prosentase Koperasi sehat mengalami
peningkatan rata-rata 4,53% per tahun dari sebesar 33,94% pada
tahun 2009 meningkat menjadi 39,59% pada tahun 2013. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin meningkatnya kesadaran masyarakat
akan manfaat koperasi dalam menunjang aktivitas perekonomian
masyarakat melalui usaha ekonomi produktif. Diharapkan
perkembangan jumlah koperasi tersebut mempunyai korelasi positif
terhadap peningkatan kesejahteraan anggota koperasi khususnya dan
masyarakat secara umum.

Sedangkan untuk prosentase koperasi aktif rata-rata meningkat


0,75% per tahun dari sebesar 90,56% pada tahun 2009 meningkat
menjadi 93,30% pada tahun 2013. Masih rendahnya progres
peningkatan prosentase koperasi aktif tersebut menunjukan masih
banyak koperasi yang membutuhkan pendampingan baik dari segi
manajerial, pengelolaan keuangan, hingga penyusunan laporan
pembukuan menuju terlaksanana Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang
tepat waktu.

b) Persentase Koperasi wanita aktif

Dari jumlah koperasi sebanyak 821 unit di Kabupaten Jombang


tersebut terdapat 312 unit Koperasi Wanita di 306 desa/kelurahan
sebagai bentuk revitalisasi lembaga keuangan mikro di tingkat
desa/kelurahan dan diharapkan dapat menjadi wadah pengembangan
ekonomi lokal berbasis pada usaha rumah tangga yang banyak dikelola
oleh kaum wanita. Selain itu, juga sebagai upaya mengurangi
ketergantungan masyarakat perdesaan khususnya pelaku usaha mikro
terhadap rentenir dan atau Usaha Simpan Pinjam/Koperasi Simpan
Pinjam liar.

Berkembangnya koperasi wanita tersebut diharapkan bukan saja


memotong jalur kemiskinan di lingkungan wanita saja, namun juga
untuk menanamkan jiwa wirausaha dan nilai-nilai berkoperasi di
lingkungan generasi yang akan datang melalui media keluarga.
6) Urusan Kependudukan Dan Catatan Sipil
a) Cakupan Penerbitan Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 53


Pelayanan kependudukan yang telah dilakukan sepanjang tahun
2009 – 2013 tribulan I meliputi pelayanan KTP, KK, dan mutasi
kependudukan. Sampai dengan tahun 2013 tribulan I telah dilakukan
pelayanan sebanyak 969.486 lembar yaitu untuk pelayanan KTP
sebanyak 445.066 lembar, pelayanan KK sebanyak 309.835 lembar,
dan pelayanan mutasi sebanyak 214.585 lembar.
Sampai dengan akhir tahun 2012, jumlah warga yang wajib
memiliki KTP sebanyak 1.058.322 orang. Dari jumlah tersebut
991.263 orang atau 93,66% telah memiliki KTP dan sisanya hanya
sebanyak 67.059 orang atau 6,34% belum memiliki KTP.
Capaian ini didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya tertib administrasi kependudukan dan
banyaknya kemudahan bagi masyarakat yang mengurus KTP dan KK.
Selain pelayanan KTP dan KK, Pemerintah Kabupaten Jombang
juga telah melayani administrasi mutasi kependudukan bagi
penduduk yang memerlukan perubahan data kependudukan.
Pelayanan mutasi kependudukan sampai dengan tahun 2013 tribulan
I sebanyak 1639 orang
Keberhasilan pelayanan di bidang kependudukan ini ditunjang
oleh terbentuknya Tim Penyuluhan Pengurusan Kartu Tanda
Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) di Kabupaten Jombang.
Perkembangan pelayanan kependudukan di Kabupaten Jombang
sebagaimana grafik berikut :
Grafik 2.18
Pelayanan Kependudukan Tahun 2009-2013

250.000

200.000

150.000

100.000

50.000

-
2010 2011 2012 2013
KTP 85.453 71.424 211.788 50.310
KK 74.579 59.708 101.129 41.892
Mutasi 23.359 106.397 19.683 23.835

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 54


b) Cakupan Penerbitan Akte Pencatatan Sipil
Akta Kelahiran adalah Bukti Sah mengenai Status dan Peristiwa
Kelahiran Seseorang yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil. Bayi yang dilaporkan kelahirannya akan terdaftar dalam
Kartu Keluarga dan diberi Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai
dasar untuk memperoleh pelayanan masyarakat Lainnya.
Pelayanan akta pencatatan sipil bertujuan untuk memberikan
kepastian hukum terhadap setiap warga negara khususnya yang
berada di wilayah Kabupaten Jombang. Jumlah pelayanan akta
pencatatan sipil yang diberikan sampai dengan tahun 2013 tribulan I
sebanyak 207.807 lembar akta. Pelayanan terbanyak terjadi pada
tahun 2010 dimana dalam satu tahun telah diterbitkan sebanyak
100.892 akta yang terdiri dari 100.386 akta kelahiran dan sisanya
adalah akta catatan sipil lainnya. Melonjaknya jumlah pelayanan akta
kelahiran ini disebabkan oleh berakhirnya program pelayanan akta
melalui program dispensasi berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 48
Tahun 2009 tanggal 24 Juli 2009 pada Desember 2010, sehingga
masyarakat berduyun-duyun untuk mendapatkan akte kelahiran gratis
pada tahun tersebut.
Perkembangan pelayanan akta pencatatan sipil selama 5 tahun
terakhir sebagaimana tergambar dalam grafik berikut :
Grafik 2.19
Perkembangan Pelayanan Akta Pencatatan Sipil
Tahun 2009-2013 Tribulan Pertama

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

7) Urusan Ketenagakerjaan
a) Tingkat Pengangguran Terbuka

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 55


Pengangguran Terbuka merupakan bagian dari angkatan kerja
yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan (baik bagi mereka
yang belum pernah bekerja sama sekali maupun yang sudah penah
berkerja), atau sedang mempersiapkan suatu usaha, mereka yang
tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin untuk
mendapatkan pekerjaan dan mereka yang sudah memiliki pekerjaan
tetapi belum mulai bekerja. Proporsi atau jumlah pengangguran
terbuka dari angkatan kerja berguna sebagai acuan pemerintah bagi
pembukaan lapangan kerja baru. Disamping itu, trend indikator ini
akan menunjukkan keberhasilan progam ketenagakerjaan dari tahun
ke tahun.
Jumlah angkatan kerja di Kabupaten Jombang sepanjang tahun
2009 – 2012 mengalami tren turun naik, turun pada tahun 2010
kemudian naik pada tahun 2011 dan turun lagi pada tahun 2012.
Secara akumulasi, selama 5 tahun terakhir jumlah angkatan kerja
mengalami penurunan sebanyak 91.373 orang atau turun sebesar
13,18%. Penduduk yang bekerja di Kabupaten Jombang sepanjang
tahun 2009 – 2012 mengalami tren turun naik. Secara keseluruhan
terjadi penurunan sebanyak 88.738 orang, yaitu dari sebanyak
650.361 orang pada tahun 2009 menjadi sebanyak 561.623 orang pada
tahun 2012 atau turun sebanyak 13,64%.
Jumlah penganggur di Kabupaten Jombang selama tahun 2009 –
2012 mengalami tren turun naik. Secara akumulatif jumlah
pengangguran selama 5 tahun terakhir mengalami penurunan
sebanyak 2.635 orang, yaitu dari sebanyak 42.926 orang pada tahun
2009 menjadi sebanyak 40.291 orang pada tahun 2012 atau turun
sebesar 6,14%.

Grafik 2.20
Perkembangan Angkatan Kerja Kabupaten Jombang
Tahun 2009 - 2012

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 56


Sumber : Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional, diolah

Tingkat pengangguran terbuka selama tahun 2009 – 2011


mengalami tren menurun yang sangat signifikan, yaitu dari sebesar
6,19% pada tahun 2009, kemudian menurun menjadi 5,27% pada
tahun 2010, dan menurun menjadi 4,24% pada tahun 2011. Namun
pada tahun 2012 terjadi peningkatan jumlah pengangguran yang
signifikan, sehingga mengakibatkan peningkatan TPT menjadi sebesar
6,69%.
Jika dilihat bahwa jumlah pengangguran terbesar pada tahun
2012 didominasi oleh penduduk golongan umur 15 – 19 tahun (sebesar
9.984 orang atau 24,78%) dan golongan umur 20 – 24 tahun (sebesar
12.520 orang atau 31,07%) maka peningkatan TPT pada tahun 2012
ini diduga disebabkan oleh anak-anak usia sekolah SMA dan lulusan
SMA yang tidak sekolah lagi dan mencari pekerjaan.
Pada tahun 2012 jumlah pencari kerja yang terdaftar mencapai
5.648, sementara lowongan pekerjaan yang tersedia mencapai 5.306
orang, akan tetapi pencari kerja yang berhasil ditempatkan hanya
mencapai 2.147 orang, maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas
tenaga kerja belum mampu memenuhi kebutuhan pasar kerja yang
ada.
Grafik 2.21
Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka
di Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 57


7

6 6,69 5,6
6,19
5 5,27 4,24
4

1
2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional, diolah


8) Ketahanan Pangan
a) Kecukupan protein per kapita

Protein adalah suatu senyawa organik yang digunakan oleh tubuh


sebagai zat pembangun atau pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh
seperti pengatur serta mempertahankan daya tahan tubuh terhadap
serangan penyakit. Oleh karena itu, kecukupan protein cukup
berpengaruh terhadap tingkat kualitas kesehatan masyarakat.Selain
itu, protein juga sebagai cadangan energi jika karbohidrat dan lemak
sudah habis. Karena adanya fungsi inilah maka penentuan kecukupan
protein dilakukan pada saat kecukupan energi terpenuhi.

Ketersediaan energi dan protein penduduk Kabupaten Jombang


selama tahun 2009 – 2013 telah melampaui angka kecukupan energi
dan protein yang ditetapkan pada Standar Pelayanan Minimal
ketahanan pangan yaitu angka kecukupan energi sebesar 2200
kalori/kapita/hr dan protein sebesar 57 gr/kapita/hr (Widyakarya
Nasional Pangan dan Gizi Tahun 2004). Perkembangan Ketersediaan
dan Angka Kecukupan Protein (AKP) sebagaimana dapat dilihat pada
grafik berikut:

Grafik 2.22
Perkembangan Ketersediaan dan Angka Kecukupan Protein
Tahun 2009-2013

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 58


300
275,08
250 SPM AKP

210,82 Ketersediaa
200 n Protein
AKP
150 Hewani
140,92
115,1
100 101,47 101,46

58,77
50 45,47 46,1 44,2

SPM AKP 57
0
gr/kap/hr
2009 2010 2011 2012 2013

Sumber data : Kantor Ketahanan Pangan

Pemenuhan kecukupan protein hewani tiga tahun terakhir masih


kurang dari SPM Ketahanan Pangan sebesar 57 gram/kapita/hari
walaupun jika dilihat dari ketersediaan protein sudah jauh melampaui
SPM AKP. Hal ini antara lain disebabkan mahalnya harga bahan
pangan asal ternak khususnya daging sehingga tidak terjangkau oleh
sebagian besar penduduk. Kekurangan protein banyak terdapat pada
masyarakat sosial ekonomi rendah.

Perkembangan ketersediaan Energi dan Angka Kecukupan Energi


(AKE) selama lima tahun terakhir sebagaimana grafik berikut:

Grafik 2.24
Perkembangan Ketersediaan dan Angka Kecukupan Energi
Tahun 2009-2013

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 59


7000

6000 5918,27 SPM AKE


5000 4852,9814 4907
AKE
4293
4000 4023,74 4000 4000
3520,26
3280 3280 Ketersediaan
3000
Energi
2000
SPM AKE 2.200
1000 kal/kap/hr
0
2009 2010 2011 2012 2013

Sumber data: Kantor Ketahanan Pangan

Baik ketersediaan energi maupun Angka Kecukupan Energi (AKE)


masyarakat di Kabupaten Jombang selama 5 (lima) tahun terakhir
sudah jauh melampaui SPM AKE sebesar 2.200 kalori/kapita/hari. Ke
depan perlu lebih digiatkan lagi aplikasi program diversifikasi pangan
dan pola pangan yang bergizi, beragam, berimbang dan aman.

b) Pencapaian skor pola pangan harapan (PPH)

Penyelenggaraan urusan pangan di Indonesia diatur melalui


Undang-Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012 pengganti Undang-
Undang Pangan Nomor 7 Tahun 1996. Dalam Undang-Undang Pangan
ini ditekankan pemenuhan kebutuhan pangan di tingkat perorangan,
dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial,
ekonomi dan kearifan lokal secara bermanfaat.

Dewasa ini situasi kualitas konsumsi pangan masyarakat masih


dirasakan kurang beragam dan bergizi seimbang. Padahal konsumsi
pangan dengan gizi cukup dan seimbang merupakan salah satu faktor
penting yang menentukan tingkat kesehatan dan intelegensia manusia.
Volume dan kualitas komsumsi pangan dan gizi di dalam rumah
tangga juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, pengetahuan dan
budaya masyarakat. Indikator kualitas komsumsi pangan ditunjukan
oleh skor Pola Pangan Harapan (PPH) yang dipengaruhi oleh
keragaman dan keseimbangan konsumsi antar kelompok makanan.

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) adalah komposisi kelompok


pangan utama yang bila dikonsumsi dapat memenuhi kebutuhan
energi dan zat gizi lainnya dan menggambarkan keragaman
ketersediaan pangan untuk dikonsumsi penduduk. Semakin tinggi

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 60


skor PPH semakin beragam pangan yang dikonsumsi dan semakin baik
zat gizi yang diperoleh. PPH biasanya digunakan untuk perencanaan
konsumsi, kebutuhan dan penyediaan pangan yang ideal di suatu
wilayah.

Menurut Susenas 2011, Tingkat Pola Pangan Harapan (PPH) di


Indonesia pada periode tahun 2009-2011 mengalami fluktuasi mulai
dari 75,7 pada tahun 2009 naik menjadi 77,5 pada tahun 2010,
kemudian turun lagi pada tahun 2011 menjadi 77,3 dan tingkat PPH
pada tahun 2012 bahkan cenderung mengalami penurunan lagi.
Perkembangan capaian indikator diversifikasi pangan di Kabupaten
Jombang yang ditunjukan dengan skor PPH selama tahun 2009 - 2012
menunjukan adanya penurunan rata-rata 3,16% per tahun. Realisasi
pencapaian skor Pola Pangan Harapan tahun 2012 sebesar 81,7% lebih
rendah dari standart pelayanan minimal 90%. Dari trend skor pola
pangan harapan tersebut maka mutu dan keragaman pangan serta
keseimbangan gizi sudah cukup baik, namun ada beberapa kelompok
pangan yang belum mencapai target skor maksimal yaitu kelompok
pangan umbi-umbian, pangan hewani, buah/biji berminyak, kacang-
kacangan, gula, buah dan sayur. Selanjutnya upaya diversifikasi
pangan non beras harus lebih diintensifkan dan terintegrasi dengan
program-program lainnya. Perkembangan skor Pola Pangan Harapan
(PPH) selama tahun 2009 - 2012 sebagaimana grafik berikut:

Grafik 2.25
Perkembangan Skor Pola Pangan Harapan
Tahun 2009-2012
92,00%
90,00%
88,00%
SPM PPH
86,00% 90%
Axis Title

84,00%
82,00%
80,00%
78,00%
76,00%
2009 2010 2011 2012
Skor PPH 90,20% 90,40% 89,50% 81,70%

Sumber data: Kantor Ketahanan Pangan

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 61


Diversifikasi pangan menjadi salah satu pilar utama dalam
mewujudkan ketahanan pangan. Diversifikasi konsumsi pangan tidak
hanya sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada beras tetapi
juga upaya peningkatan perbaikan gizi untuk mendapatkan manusia
yang berkualitas dan mampu berdaya saing dalam percaturan
globalisasi.

c) Menurunnya jumlah daerah rawan pangan

Penanganan kerawanan pangan adalah penanganan kondisi


ketidakcukupan pangan yang dialami daerah, masyarakat, atau rumah
tangga, pada waktu tertentu untuk memenuhi standar kebutuhan
fisiologi bagi pertumbuhan dan kesehatan masyarakat. Kerawanan
pangan sangat dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang ditentukan
oleh tingkat pendapatannya, rendahnya tingkat pendapatan
memperburuk konsumsi energi dan protein.

Di Kabupaten Jombang tidak terdapat daerah rawan pangan,


namun masih ditemukan 8 Desa di 4 Kecamatan yang hampir rawan
pangan yaitu Desa Mundusewu dan Desa Ngrimbi Kecamatan Bareng,
Desa Jipurapah dan Desa Gebangbunder Kecamatan Plandaan, Desa
Pandan Blole dan Desa Gedongombo Kecamatan Ploso serta Desa
Munungkerep dan Desa Genengan Jasem Kecamatan Kabuh.

Kebijakan urusan Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten


Jombang dalam rangka meningkatkan pengamanan ketahanan pangan
diarahkan untuk:
a. Mempertahankan tingkat produksi beras dengan ketersediaan
minimal yang cukup untuk mendukung kemandirian pangan;

b. Meningkatkan ketersediaan pangan ternak dan ikan dari dalam


negeri, melalui peningkatan populasi hewan dan produksi
pangan hewani dari produksi dalam negeri agar ketersediaan dan
keamanan pangan hewani dapat lebih terjamin untuk
mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia;

c. Melakukan diversifikasi pangan untuk menurunkan


ketergantungan pada beras, dengan konsumsi pangan alternatif
berbahan lokal.

Diversifikasi pangan saat ini adalah kunci keberhasilan dalam


mempertahankan ketahanan pangan. Program Diversifikasi Pangan ini

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 62


merupakan langkah jitu untuk meredam gejolak pangan dunia dan
nasional ditengah ancaman perubahan iklim. Selain itu, diversifikasi
pangan menjadi cara mengembangkan kearifan lokal melalui
pengoptimalan sumber daya yang ada. Implementasi diversifikasi
pangan berbasis kearifan lokal memerlukan strategi dan komitmen
yang kuat dari pemerintah, petani, pengusaha, dan masyarakat.
Keberhasilan program ini memerlukan kerjasama dan koordinasi yang
dikuat dari berbagai pemangku kepentingan. Dimana pemerintah
memegang peranan penting dalam membuat kebijakan yang pro
pertanian lokal.

9) Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


a) Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak

Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, selama


kurun waktu 2009-2013 sebagaimana table berikut :
Tabel 2.20
Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten
Jombang Tahun 2009-2012

CAPAIAN
NO INDIKATOR SAT
2009 2010 2011 2012

Jumlah
1. Kasus 71 92 70 65
kejadian

Sumber : BPPKB

Masih banyaknya kejadian kekerasan terhadap perempuan dan


anak yang terjadi menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk
melaporkan tindak kekerasan yang terjadi semakin meningkat. Selain
itu juga menunjukkan bahwa lembaga P2TP2A yang dibentuk telah
menjadi lembaga rujukan yang mendapat kepercayaan tinggi dari
masyarakat.
10) Urusan Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera
a) Laju Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk (LPP) adalah Angka yang


menunjukan tingkat pertambahan penduduk pertahun dalam jangka
waktu tertentu. Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Jombang
sepanjang tahun 2009 – 2012 mengalami penurunan yang sangat

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 63


signifikan, yaitu dari sebesar 0,94% pada tahun 2009 menjadi sebesar
0,69% pada tahun 2012. Dengan capaian ini, maka target LPP yang
ditetapkan secara nasional pertumbuhan penduduk 1,1% pada tahun
2014, telah terlampaui.

Perkembangan LPP Kabupaten Jombang sebagaimana grafik


berikut :

Grafik 2.24
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Jombang
Tahun 2009-2012

Sumber : BPPKB, 2013

11) Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi


Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan
Persandian
a) Indeks Kepuasan Masyarakat

Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih


banyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas
yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya
berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media massa,
sehingga dapat menimbulkan citra yang kurang baik terhadap
aparatur pemerintah. Mengingat fungsi utama pemerintah adalah
melayani masyarakat maka pemerintah perlu terus berupaya
meningkatkan kualitas pelayanan.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik,


sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional
(PROPENAS), perlu disusun indeks kepuasan masyarakat sebagai tolok

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 64


ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan. Di samping itu data
indeks kepuasan masyarakat akan dapat menjadi bahan penilaian
terhadap unsur pelayanan yang masih perfu perbaikan dan menjadi
pendorong setiap unit penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan
kualitas pelayanannya.

Kinerja pelayanan pemerintah Kabupaten Jombang kepada


masyarakat dinilai menggunakan indikator Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM). IKM diukur pada SKPD penyelenggara pelayanan
masyarakat dan urusan pemerintahan yang penilaiannya berdasarkan
14 unsur pelayanan. Semakin tinggi IKM menunjukkan semakin
baiknya pencapaian sasaran meningkatnya aksesibilitas masyarakat
terhadap pelayanan pemerintah daerah.

Realisasi selama 5 tahun terakhir pada kelompok dinas dan


kelompok kecamatan menunjukkan trend naik, sementara pada
kelompok badan menunjukkan kecenderungan turun. Hasil
pengukuran IKM sampai dengan tahun 2012 pada semua kelompok
termasuk dalam kategori BAIK, dengan nilai rata-rata IKM pada
kelompok Badan Daerah sebesar 75,55; kelompok Dinas Daerah
sebesar 76,42; dan kelompok kecamatan sebesar 74,33. Secara
keseluruhan, sepanjang tahun 2009 – 2012 terdapat peningkatan rata-
rata IKM sebesar 0,87. Artinya pelayanan yang diberikan pada
masyarakat pada dari tahun ke tahun telah mengalami peningkatan.
Perkembangan IKM Kabupaten Jombang sepanjang tahun 2009 – 2012
sebagaimana grafik berikut :

Grafik 2.25
IKM Kabupaten JombangTahun 2009 - 2012

Sumber : Bagian Organisasi Sekretariat Daerah

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 65


12) Urusan Sosial
a) Jumlah Penyandang Masalah Sosial dan Kesejahteraan

Jumlah PMKS di Kabupaten Jombang yang terdiri dari 28 jenis


PMKS selama tahun 2009 – 2012 mengalami penurunan sebanyak 90
orang yaitu dari sebanyak 107.026 orang pada tahun 2009 menjadi
sebanyak 106.936 orang pada tahun 2012. Untuk lebih jelasnya
berikut gambaran jumlah PMKS di Kabupaten Jombang yang
tergambar dalam grafik:
Grafik 2.26
Jumlah PMKS Kabupaten Jombang Tahun 2009 – 2012

Sumber : Dinsosnakertrans Kabupaten Jombang


13) Urusan Kebudayaan
a) Jumlah Prestasi Seni dan Budaya

Pada tahun 2012 Kabupaten Jombang telah memiliki 490


kelompok seni dan budaya dan telah melahirkan banyak prestasi.
Sepanjang tahun 2009-2013 Pemerintah Kabupaten Jombang telah
melakukan upaya-upaya pembinaan terhadap seluruh potensi budaya
yang ada. Hal ini di lakukan dalam rangka memelihara nilai-nilai
kearifan lokal yang sudah tumbuh dan berkembang di masyarakat.
Hasil dari pembinaan seluruh potensi budaya yang ada, selama 5
tahun terakhir telah tercapai prestasi budaya sebanyak 38 prestasi
pada 20 event.

Perkembangan jumlah prestasi Budaya di Kabupaten Jombang


sebagaimana grafik berikut:

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 66


Grafik 2.27

Perkembangan Jumlah Prestasi Budaya Tahun 2009-2013

13
14

12
9
10

8 7

5
6 4

0
2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Disporabudpar, diolah

14) Urusan Kearsipan


a) Meningkatnya persentase instansi yang telah menerapkan
pengelolaan arsip secara baku

Untuk lebih meningkatkan informasi pembangunan yang


berkualitas maka salah satu perangkat yang dibutuhkan adalah sistem
kearsipan yang baik. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah
Kabupaten Jombang melaksanakan pengadaan sarana pengolahan dan
penyimpanan arsip berupa boks arsip, mesin penghancur kertas, rak
arsip, yang dibutuhkan oleh seluruh SKPD se-Kabupaten Jombang
serta melakukan pembinaan (perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, pertanggungjawaban, pelaporan, monitoring dan
evaluasi) kepada arsiparis (pengelola arsip) terutama di desa.

Sampai dengan tahun 2012 seluruh SKPD telah dapat


melaksanakan tertib administrasi kearsipan sesuai standar Peraturan
Bupati Nomor 15 Tahun 2012 tentang Tata Naskah Dinas. Capaian ini
didorong oleh telah meningkatnya kapasitas pengelola kearsipan dan
meningkatnya pemahaman tentang pentingnya nilai arsip bagi SKPD
tersebut. Pengelolaan Sistem kearsipan yang baik ini ditunjang oleh
kelengkapan alat kearsipan yang memadai di seluruh SKPD serta
dukungan Tim Pemilah Arsip yang telah dibentuk.

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 67


Aspek daya dukung pengelolaan arsip di Kecamatan
mempengaruhi kinerja Kecamatan dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Pemerintah Kabupaten Jombang menaruh
perhatian khusus atas aspek tersebut. Dari jumlah seluruh Kecamatan
yang ada, pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013, seluruhnya
sebanyak 21 Kecamatan telah memenuhi ketentuan penyimpanan
arsip daerah secara baik atau 100%.

15) Urusan Perpustakaan


a) Jumlah pengunjung perpustakaan Kabupaten Jombang

Pada zaman global sekarang, pendidikan merupakan sesuatu hal


yang penting. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban
sebuah bangsa. Pendidikan sekarang telah menjadi kebutuhan pokok
yang harus dimiliki setiap orang agar bisa menjawab tantangan
kehidupan. Untuk memperoleh pendidikan, banyak cara yang dapat
tercapai, diantaranya melalui perpustakaan. Karena di perpustakaan
berbagai sumber informasi bisa diperoleh, selain itu banyak juga
manfaat lain yang dapat diperoleh melalui perpustakaan. Dalam arti
tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah.
Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan,
namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi
besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi,
dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu
membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.

Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi


yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang
merupakan kebutuhan hakiki manusia. Oleh karena itu perpustakaan
modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses
informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam
gedung perpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan
modern ini selain kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan
koleksinya ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data yang
bisa diakses lewat jaringan komputer).

Keberadaan Perpustakaan tentunya sangat bermanfaat unutk


perkembangan keilmuan di suatu daerah. Dengan semboyan buku
adalah jendela dunia tentunya sudah sewajarnya perpustakaan
menjadi tempat yang menarik untuk di kunjungi. Pengunjung

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 68


perpustakaan adalah pemakai perpustakaan yang berkunjung ke
perpustakaan untuk mencari bahan pustaka dalam satu (1) tahun.
Selama kurun waktu tahun 2009-2012 perkembangan jumlah
pengunjung perpustakaan milik Pemerintah Kabupaten Jombang
sangat menggembirakan. Pada tahun 2009 jumlah pengunjung
mencapai 19.614 pengunjung, tahun 2010 mencapai 44.900
pengunjung, tahun 2011 mencapai 86.666 pengunjung, tahun 2012
mencapai 73.230 pengunjung, dan pada tahun 2013 mencapai 87.355
pengunjung. Perkembangan pengunjung perpustakaan selama 5 tahun
terakhir mengalami peningkatan pengunjung sebesar 273,26%.
Perkembangan jumlah pengunjung perpustakaan pemda selama 5
tahun terakhir sebagaimana terlihat pada grafik berikut:

Grafik 2.27
Jumlah Pengunjung Perpustakaan Kabupaten Jombang
Tahun 2009-2013
100000

80000
86.666
87.355
73.230
60000

44.900
40000

20000 19.614

0
2009 2010 2011 2012 2013

Sumber data : Kantor Arsip, PDE dan Perpustakaan

Dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan masyarakat ke


Perpustakaan Daerah maupun untuk memperluas akses informasi
bacaan telah dilakukan beberapa upaya, beberapa diantaranya yaitu
sebagai berikut :
1. Peningkatan jumlah sarana dan prasarana perpustakaan daerah
yaitu berupa penambahan buku setiap tahun yang dilakukan
melalui dana APBD Kab. Jombang dan bantuan buku dari
Pemerintah Pusat. Peningkatan tersebut yakni dari sebanyak
8.236 judul buku dengan jumlah buku sebanyak 15.063
eksemplar pada tahun 2009, menjadi sebanyak 12.430 judul buku
dengan jumlah buku sebanyak 24.775 eksemplar. Peningkatan
judul buku ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 69


buku untuk peningkatan usaha/kewirausahaan, serta buku yang
dikarang oleh putra Jombang.
2. Pengembangan perpustakaan keliling yang menjangkau
masyarakat hingga ke pelosok desa sehingga meningkatkan akses
masyarakat untuk mendapatkan informasi melalui buku bacaan.
3. Penambahan jam pelayanan perpustakaan yang sebelumnya
pukul 10.00 pagi sampai dengan pukul 15.00 sore selama 5 hari
kerja, diperpanjang menjadi 6 hari kerja mulai pukul 7.00 pagi
sampai dengan pukul 20.00 malam.
4. Pameran buku yang diselenggarakan setiap satu tahun sekali.
5. Peningkatan kapasitas pustakawan dengan memfasilitasi
Musyawarah Pustakawan Sekolah (MPS)
6. Peningkatan kapasitas Perpustakaan Umum dengan adanya ruang
baca anak.
7. Peningkatan rasa aman dan nyaman dengan terbangunnya tempat
parkir beserta peralatan pengamanannya (CCTV).

B. Fokus Layanan Urusan Pilihan


1. Urusan Kelautan dan Perikanan
a) Peningkatan Produksi dan Produktifitas Hasil Perikanan
Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan dimulai dari
praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang
dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan atau disebut
sebagai usaha agribisnis. Pada umumnya usaha perikanan
dimaksudkan untuk kepentingan penyediaan pangan bagi manusia.
Di Kabupaten Jombang yang tidak memiliki wilayah perairan laut
hanya mengandalkan hasil perikanan air tawar. Perkembangan
capaian kinerja produksi perikanan selama tahun 2009–2013
menunjukan trend meningkat sebagaimana terlihat pada grafik
berikut:

Grafik 2.28
Perkembangan Jumlah Produksi Perikanan

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 70


Tahun 2010-2013
18.000,00
15.746,60 15.945,95
16.000,00
15.747,90
14.000,00

12.000,00

10.000,00
9.158,60
8.000,00
9.060,40
6.000,00

4.000,00

2.000,00

-
2009 2010 2011 2012 2013

Sumber data: Dinas Peternakan dan Perikanan

Perkembangan produksi perikanan tahun 2009 – 2013


meningkat rata-rata 18,57% per tahun dari sebesar 9.060,4 ton pada
tahun 2009 menjdi sebesar 15.945,95 ton pada tahun 2013.
Pencapaian target produksi tersebut antara lain ditentukan oleh
keberhasilan intensifikasi program perikanan budidaya, adanya
program restocking ikan yaitu penebaran benih ikan di perairan umum
seperti embung, serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan
petani ikan dalam teknis budidaya ikan sehingga kematian ikan dapat
ditekan dan akhirnya produksi dapat meningkat.
2. Urusan Pertanian
a) Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan
Subsektor tanaman pangan sebagai bagian dari sektor pertanian
memiliki peranan yang sangat penting dalam ketahanan nasional, baik
dikala kondisi ekonomi normal maupun saat menghadapi krisis.
Tanaman pangan sangat relevan untuk di jadikan pilar ekonomi di
daerah, mengingat sumber daya ekonomi yang dimiliki setiap daerah
yang siap didayagunakan untuk membangun ekonomi adalah sumber
daya pertanian tanaman pangan. Begitu juga halnya di Kabupaten
Jombang, dengan produksi tanaman pangan dijadikan andalan daerah,
sehingga peningkatan produksi dan produktifitas tanaman pangan
harus menjadi prioritas utama.

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 71


Secara umum produksi tanaman pangan utama (padi, jagung
dan kedelai) di Kabupaten Jombang selama tahun 2009 - 2013 dapat
dikatakan mengalami peningkatan jika dibandingkan produksi
tanaman pangan utama pada tahun 2009. Perkembangan produksi
tanaman pangan utama (padi, jagung dan kedelai) sebagaimana grafik
berikut:
Grafik 2.29
Perkembangan Produksi Tanaman Pangan Utama
di Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013

Produksi Tanaman Pangan Utama (Ton)

500.000
450.000
400.000
350.000
300.000
Ton

250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
-
Padi Jagung Kedelai
2009 426.092 180.820 7.070
2010 464.833 188.392 8.886
2011 382.588 186.873 8.707
2012 462.385 242.666 13.000
2013 418.050 193.842 9.017

Sumber: Dinas Pertanian

Berdasarkan data tersebut di atas diketahui bahwa produksi


padi selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan dengan
pertumbuhan rata-rata 0,67% per tahun dari sebanyak 426.092 ton
pada tahun 2009 menjadi sebanyak 418.050 ton pada tahun 2013.
Namun pada tahun 2011 mengalami penurunan akibat serangan
organisme pengganggu tanaman karena dampak anomali iklim pada
tahun 2010. Produksi beras tahun 2012 mengalami peningkatan
cukup besar yaitu 20,86% dari produksi tahun 2011, keberhasilan ini
mendapatkan apresiasi dari Presiden sebagai Kabupaten yang berhasil
meningkatkan produksi beras di atas 5%.
Perkembangan produksi jagung selama lima tahun terakhir
dapat dikatakan meningkat dengan pertumbuhan rata-rata 3,28% per
tahun dari sebesar sebesar 180.820 ton pada tahun 2009 menjadi
sebesar 193.842 ton pada tahun 2013. Sedangkan perkembangan
produksi kedelai selama lima tahun terakhir dapat dikatakan

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 72


meningkat dengan pertumbuhan rata-rata 10,59% per tahun dari
sebesar sebesar 7.070 ton pada tahun 2009 menjadi sebesar 9.017 ton
pada tahun 2013.
Produksi tanaman pangan utama baik padi, jagung maupun
kedelai tahun 2013 mengalami menurunan jika dibandingkan produksi
tahun 2012. Hal ini disebabkan selain turunnya luas panen juga
disebabkan adanya perubahan iklim (anomali iklim) dimana terjadi
kemarau basah yaitu masih terjadi hujan pada musim kemarau. Hal
ini berakibat berkurangnya intensitas penyinaran matahari yang
dibutuhkan untuk proses fotosintesis / pengisian bulir padi, jagung
maupun kedelai.
Satu yang tidak bisa luput ketika membahas usaha tani
tanaman pangan (padi, jagung dan kedelai) adalah produktivitas
tanaman. Produktivitas adalah kemampuan suatu tanah untuk
menghasilkan suatu tanaman yang sedang diusahakan dengan system
pengelolaan tertentu. Produktivitas disebut juga dalam faktor produksi,
karena dapat menunjang pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan.
Produktivitas tanaman biasa dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan
usaha tani. Suatu daerah yang rata-rata produktivitas tanamannya
tinggi dipersepsikan telah berhasil dalam menerapkan teknologi usaha
taninya atau dianggap teknik budidayanya lebih maju daripada daerah
lain yang memiliki produktivitas lebih rendah.
Secara umum produktivitas tanaman pangan utama (padi,
jagung dan kedelai) di Kabupaten Jombang tahun 2013 menunjukan
adanya peningkatan jika dibandingkan tahun 2009. Perkembangan
produktivitas tanaman pangan utama selama 5 (lima) tahun terakhir
sebagaimana terlihat pada grafik berikut:

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 73


Grafik 2.32
Perkembangan Produtivitas Tanaman Pangan Utama (Padi, Jagung
dan Kedelai) di Kabupaten Jombang Tahun 2009-2012

Produktivitas (Kw/Ha)

padi jagung kedelai


2009 61,44 48,15 10,12
2010 64,78 58,87 11,45
2011 53,85 67,59 13,83
2012 65,33 79,03 19,21
2013 57,97 68,23 17,67

Sumber: Dinas Pertanian


Produktivitas padi selama kurun waktu lima tahun terakhir
turun rata-rata 0,35% per tahun dari sebesar 61,44 kw/Ha pada tahun
2009 menjadi 57,97 kw/Ha pada tahun 2013. Untuk komoditi jagung
meningkat rata-rata 10,08% per tahun dari sebesar 48,15 kw/Ha pada
tahun 2009 menjadi 68,23 kw/Ha pada tahun 2013. Sedang untuk
komoditi kedelai meningkat rata-rata 16,2% dari sebesar 10,12 kw/Ha
pada tahun 2009 menjadi 17,67 Kw/Ha pada tahun 2013.
Produktivitas tanaman pangan utama baik padi, jagung maupun
kedelai tahun 2013 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan
produktivitas tahun 2012, disebabkan perubahan iklim yaitu terjadi
kemarau basah.

b) Produksi dan Produktivitas Tanaman Hortikultura

Tanaman hortikultura utama di kabupaten Jombang adalah


Cabai, Durian dan Mangga. Secara umum produksi tanaman
holtikultura utama di Kabupaten Jombang selama tahun 2009 – 2013
cenderung mengalami peningkatan sebagaimana terlihat pada grafik
berikut:

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 74


Grafik 2.33
Perkembangan Produksi Tanaman Hortikultura Utama
(Cabai, Durian dan Mangga) di Kabupaten Jombang
Tahun 2009-2013

Perkembangan Produksi Hortikultura


Tahun 2009 - 2013
Produksi (ton)

Cabai Durian Mangga


2009 1.135,90 10.881,40 5.092,60
2010 665,00 7.879,00 7.543,00
2011 1.936,00 11.409,00 39.451,00
2012 2.943,00 7.332,00 32.520,00
2013 4.569,00 10.197,00 23.985,00

Sumber: Dinas Pertanian


Produksi tanaman hortikultura (cabai, durian dan mangga)
selama tahun 2009 - 2013 menunjukkan trend yang meningkat,
dengan peningkatan produksi cabai rata-rata 64,23% per tahun dari
sebesar 1.135,9 ton pada tahun 2009 menjadi sebesar 4.569 ton pada
tahun 2013. Untuk komoditi durian terjadi peningkatan rata-rata
5,14% per tahun dari sebesar 10.881,4 ton pada tahun 2009 menjadi
sebesar 10.197 ton pada tahun 2013. Sedangkan untuk komoditi
mangga meningkat rata-rata 106,83% per tahun dari sebesar 5.092,6
ton pada tahun 2009 menjadi sebesar 23.985 ton pada tahun 2013.
Namun Produksi mangga pada tahun 2013 terjadi penurunan jika
dibandingka tahun 2012, hal ini disebabkan karena pada saat
tanaman berbunga terjadi hujan dan angin yang menyebabkan bunga
gugur dan gagal menjadi buah.

Secara umum produktivitas tanaman hortikultura utama (Cabai,


Durian dan Mangga) di Kabupaten Jombang selama tahun 2009 -
2013menunjukan trend yang meningkat. Perkembangan produktivitas
tanaman hortikultura utama di Kabupaten Jombang sebagaimana
grafik berikut:

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 75


Grafik 2.34
Perkembangan Produktivitas Hortikurkura Utama (Cabai, Durian
dan Mangga) di Kabupaten Jombang
Tahun 2009-2012

Produktivitas Hortikultura Tahun 2009 - 2013

Cabai (Kw/Ha) Durian (Kg/pohon) Mangga (Kg/pohon)


2009 20,95 127,34 25,00
2010 19,62 122,20 24,35
2011 20,36 124,20 62,34
2012 69,87 105,60 83,40
2013 25,15 108,00 65,00

Sumber: Dinas Pertanian

Produktivitas tanaman Cabai selama tahun 2009 - 2013


menunjukkan peningkatan dengan pertumbuhan rata-rata 44,15% per
tahun dari sebesar 20,95 kw/Ha pada tahun 2009 menjadi sebesar
25,15 Kw/Ha pada tahun 2013. Untuk komoditi mangga meningkat
rata-rata 41,28% per tahun dari sebesar 25 Kg/pohon pada tahun
2009 menjadi sebesar 65 Kg/pohon pada tahun 2013. Sedang
produktivitas durian mengalami penurunan rata-rata 3,78% per tahun
dari sebesar 127,34 Kg/pohon pada tahun 2009 menjadi sebesar 108
Kg/pohon pada tahun 2013.

Sebenarnya upaya untuk meningkatkan produksi dan


produktivitas tanaman pangan dan hortikultura tahun 2013 sudah
banyak dilaksanakan antara lain melalui upaya-upaya intensifikasi
dan ekstensifikasi usaha tani, penyediaan sarana prasarana produksi
serta emanfaatan teknologi tepat guna dalam sistem usaha tani namun
hal tersebut belum mampu meningkatkan produksi dan produktivitas
tanaman pangan.

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 76


c) Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan

Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan


tanaman tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam
ekosistem yang sesuai meliputi mengolah, memasarkan barang dan jasa
hasil tanaman tersebut dengan bantuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan
kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan
masyarakat.Tanaman yang ditanam bukanlah tanaman yang menjadi
makanan pokok maupun sayuran melainkan tanaman yang umumnya
berukuran besar dengan waktu penanaman yang relatif lama.

Tanaman perkebunan di Kabupaten Jombang yang utama


adalah Tebu, Tembakau dan Cengkeh. Secara umum perkembangan
produksi tanaman perkebunan selama lima tahun terakhir dapat
dikatakan mengalami peningkatan sebagaimana terlihat pada grafik
berikut:
Grafik 2.34
Perkembangan Produksi Tanaman Perkebunan (Tebu, Tembakau
dan Cengkeh) di Kabupaten Jombang
Tahun 2009-2013

Produksi Tanaman Perkebunan (ton)

1.200.000,00
1.000.000,00
800.000,00
Ton

600.000,00
400.000,00
200.000,00
-
Tebu Tembakau (daun Kakao
basah)
2009 1.008.056,25 20.012,83 177,83
2010 1.038.943,30 5.775,64 134,82
2011 787.974,53 47.509,00 136,47
2012 974.115,80 66.896,78 141,30
2013 1.137.084,30 47.402,47 141,30

Sumber data: Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Perkembangan produksi tebu selama lima tahun terakhir


meningkat rata-rata 4,82% per tahun dari sebesar 1.008.056,25 ton
tahun 2009 menjadi sebesar 1.137.084,3 ton pada tahun 2013. Untuk
produksi tembakau meningkat rata-rata 165,78% per tahun dari

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 77


sebesar 20.012,83 ton pada tahun 2009 menjadi sebesar 47.402,47 ton
pada tahun 2013. Sedangkan untuk produksi kakao mengalami
penurunan rata-rata 4,86% per tahun dari sebesar 177,83 ton pada
tahun 2009 menjadi 141,3 ton pada tahun 2013.

Sedangkan gambaran produktivitas tanaman perkebunan


selama lima tahun terakhir sebagaimana grafik berikut:

Grafik 2.34
Perkembangan Produktivitas Tanaman Perkebunan (Tebu,
Tembakau dan Cengkeh) di Kabupaten Jombang
Tahun 2009-2013

Produktivitas tanaman perkebunan (Kg/Ha)

16.000,00
14.000,00
12.000,00
10.000,00
Kg/Ha

8.000,00
6.000,00
4.000,00
2.000,00
-
Tebu Tembakau (daun Kakao
basah)
2009 886,24 5.199,80 186,25
2010 883,00 1.290,00 174,86
2011 692,59 11.500,00 177,00
2012 795,92 14.100,00 183,27
2013 871,02 11.116,00 183,27

Sumber data: Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Perkembangan produktivitas tebu selama lima tahun terakhir


meningkat rata-rata 0,61% per tahun dari sebesar 886,24 Kg/Ha tahun
2009 menjadi sebesar 871,02 Kg/Ha pada tahun 2013. Untuk
produktivitas tembakau meningkat rata-rata 179,43% per tahun dari
sebesar 5.199,8 Kg/Ha pada tahun 2009 menjadi sebesar 11.116
Kg/Ha pada tahun 2013. Sedangkan untuk produktivitas kakao
mengalami penurunan rata-rata 0,34% per tahun dari sebesar 186,25
Kg/Ha pada tahun 2009 menjadi 183,27 Kg/Ha pada tahun 2013.

d) Populasi dan Produksi Hasil Peternakan

Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakan dan


membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil
dari kegiatan tersebut. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 78


dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor
produksi yang telah dikombinasikan secara optimal. Kegiatan di bidang
peternakan dapat dibagi atas dua golongan, yaitu peternakan ternak
ruminansia seperti sapi, kerbau, kuda, babi, kambing dan dombadan
ternak unggas yaitu ayam pedaging, ayam petelur, ayam buras dan itik.

Secara umum populasi ternak ruminansia dan unggas di


Kabupaten Jombang selama tahun 2009 - 2013 sebagaimana grafik
berikut:

Grafik 2.36
Perkembangan Populasi Ternak Kabupaten Jombang
Tahun 2009-2013
Populasi (ekor)

Ternak ruminansia Ternak unggas


2009 217.291,00 7.910.135,00
2010 245.512,00 8.175.214,00
2011 262.029,00 7.884.475,00
2012 302.632,00 8.065.500,00
2013 315.170,00 8.390.564,00

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan


Perkembangan populasi ternak ruminansia selama tahun 2009 –
2013 menunjukkan trend yang terus meningkat dengan peningkatan
rata-rata 9,84% per tahun dari sebanyak 217.291 ekor pada tahun
2009 menjadi sebanyak 315.170 ekor pada tahun 2013. Untuk
populasi ternak unggas mengalami peningkatan rata-rata 1,53% per
tahun dari sebanyak 7.910.135 ekor pada tahun 2009 menjadi
sebanyak 8.390.564 ekor pada tahun 2013.

e) Produksi Hasil Peternakan (Daging, telur dan susu)


Perkembangan produksi daging, telur dan susu di Kabupaten
Jombang selama tahun 2009 - 2012 secara umum mengalami
peningkatan sebagaimana grafik 2.37
Grafik 2.37

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 79


Perkembangan Produksi Daging, Telur dan Susu
Di Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013

Perkembangan Produksi Daging, Telur dan Susu


Tahun 2009 - 2012

18.000
16.000
14.000
12.000
Produksi

10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
-
Daging (ton) Telur (ton) Susu (000 liter)
2009 15.851 14.600 5.104,46
2010 16.311 11.931 5.824,85
2011 17.640 12.207 5.591,61
2012 17.222 13.116 6.452,00

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan

Perkembangan produksi daging selama tahun 2009 – 2012 meningkat


rata-rata 2,89% per tahun dari sebanyak 15.851 ton pada tahun 2009
menjadi sebanyak 17.222 ton pada tahun 2012. Sedang untuk
produksi telur mengalami penurunan rata-rata 2,84% per tahun dari
sebesar 14.600 ton pada tahun 2009 menjadi sebanyak 13.116 ton
pada tahun 2012 hal ini disebabkan karena adanya penurunan
populasi ternak ayam ras petelur rata-rata 2,79% per tahun. Untuk
produksi susu meningkat rata-rata 8,5% dari sebanyak 5.104.460 liter
pada tahun 2009 menjadi sebanyak 6.452.000 liter pada tahun 2012.

3. Urusan Kehutanan
a) Produksi dan Produktivitas Kehutanan
a) Produksi dan Produktivitas Kehutanan

Kehutanan adalah suatu praktik untuk membuat, mengelola,


menggunakan dan melestarikan hutan untuk kepentingan manusia.
Pengelolaan hutan sebaiknya diselaraskan dengan pengelolaan sumber
daya alam yang lainnya, sehingga pemanfaatan sumber daya hutan
dapat terjalin dengan baik dan menguntungkan.Kehutanan bukan
hanya berfungsi sebagai pelestari ekosistem, tetapi juga menghasilkan
sesuatu hal yang produktif. Perkembangan produksi hasil hutan di
Kabupaten Jombang selama tahun 2009 - 2012 secara umum terlihat
pada grafik berikut:

Grafik 2.38

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 80


Perkembangan Produksi hasil hutan Kabupaten Jombang
Tahun 2009-2012

Perkembangan Produksi Hasil Hutan Kayu Tahun 2009 - 2013


4.918,77
5.000,00
4.500,00
3.609,95
4.000,00
3.500,00 3.173,05

3.000,00
2.209,18
m3

2.500,00
1.762,28
2.000,00 Produksi Hasil
1.500,00 hutan Kayu
1.000,00
500,00
-
2009 2010 2011 2012 2013
Produksi Hasil Hutan Kayu

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Perkembangan produksi hasil hutan kayu tahun 2009 – 2013


meningkat rata-rata 2,8% per tahun dari sebesar 3.173,05 m3 pada
tahun 2009 menjadi sebesar 2.209,18 m3 pada tahun 2013. Produksi
hasil hutan kayu tahun 2012 mengalami penurunan dibandingkan
produksi tahun 2011 yaitu hanya tercapai 1.762,28 m3 disebabkan
karena rata-rata kepemilikan kayu rakyat belum mencapai umur layak
untuk ditebang (sudah masa tebang) pada jenis tanaman keras
berumur pendek. Selain itu penurunan produksi hasil hutan secara
tidak langsung didukung oleh adanya peningkatan kemampuan
sumber daya manusia secara administratif dan teknis dari
pelaksanaan Diklat tenaga teknis pengelolaan hutan produksi lestari
(Ganis PHPL) di Kabupaten Jombang dan prioritas pengembangan
hutan rakyat diarahkan pada upaya-upaya pelestarian dan
perlindungan sumber daya alam dengan penekanan implementasi
pada tahapan mewujudkan sertifikasi hutan rakyat.

Pencapaian target produksi hasil hutan rakyat ditempuh dengan


tetap memperhatikan aspek kelestarian hutan, dengan cara:

1. Melaksanakan rehabilitasi hutan dan lahan dengan penanaman


pohon pada lahan kritis, lahan kosong dan lahan kurang
produktif;

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 81


2. Meningkatkan teknik budidaya tanaman kayu-kayuan dan
tanaman bawah tegakan yang berumur panjang dan pendek
serta Multi Purphose Trees Species (MPTS) sesuai dengan fungsi
alam karakteristik masing-masing wilayah.
3. Penguatan kelembagaan kelompok hutan rakyat melalui
sertifikasi (ecolabelling) hutan rakyat
4. Penguatan SDM melalui Diklat tenaga teknis pengelolaan hutan
produksi lestari (Ganis PHPL)

b) Luas Lahan Kritis


Lahan kritis adalah lahan yang tidak produktif, bersifat tandus,
gundul, tidak dapat digunakan untuk usaha pertanian, karena tingkat
kesuburannya sangat rendah meskipun dikelola, produktivitasnya
sangat rendah. Bahkan, dapat terjadi jumlah produksi yang diterima
jauh lebih sedikit daripada biaya pengelolaannya.
Faktor-Faktor yang menyebabkan terjadinya lahan kritis, antara
lain sebagai berikut:
a. Kekeringan, biasanya terjadi di daerah-daerah bayangan hujan.
b. Genangan air yang terus-menerus.
c. Erosi tanah dan masswasting yaitu gerakan masa tanah menuruni
lereng yang biasanya terjadi di daerah dataran tinggi, pegunungan,
dan daerah yang miring.
d. Pengolahan lahan yang kurang memperhatikan aspek-aspek
kelestarian lingkungan.
e. Masuknya material yang tak dapat diuraikan oleh bakteri (misalnya
plastik)dan dapat bertahan lama masuk ke lahan pertanian
sehingga sangat mengganggu kelestarian kesuburan tanah.
Lahan kritis memiliki kondisi lingkungan yang sangat beragam
tergantung pada penyebab kerusakan lahan. Secara umum dapat
dikatakan bahwa kondisi lahan kritis menyebabkan tanaman tidak
cukup mendapatkan air dan unsur hara, kondisi fisik tanah yang
tidak memungkinkan akar berkembang dan proses infiltrasi air hujan,
kandungan garam yang tinggi akibat akumulasi garam sekunder atau
tanaman keracunan oleh unsur toksik yang tinggi. Lahan kritis
ditandai oleh rusaknya struktur tanah, menurunnya kualitas dan
kuantitas bahan organik, defisiensi hara dan terganggunya siklus
hidrologi, perlu direhabilitasi dan ditingkatkan produktivitasnya agar

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 82


lahan dapat kembali berfungsi sebagai suatu ekosistem yang baik atau
menghasilkan sesuatu yang bersifat ekonomis bagi manusia.
Lahan Kritis yang tidak memberikan atau meningkatkan
produktifitas lahan seharusnya di rehabilitasi agar menjadi lahan
potensial. Perkembangan luasan rehabilitasi hutan dan lahan di
Kabupaten Jombang selama tahun 2009-2012 secara umum
menunjukan trend meningkat. Secara umum produksi hasil hutan
sebagaimana terlihat pada grafik berikut:
Grafik 2.35
Perkembangan Luasan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun
2009-2012

3.500,00 3.138,77

3.000,00 2.748,87
2.465,82

2.500,00 2.066,50

2.000,00
Rehabilitasi
1.500,00 1.097,03 hutan dan
lahan
1.000,00

500,00

-
2009 2010 2011 2012 2013

Sumber data: Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Perkembangan luasan rehabilitasi hutan dan lahan selama


tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mengalami penurunan rata-
rata 6,59% per tahun dari sebesar 2.066,5 Ha pada tahun 2009
menjadi sebesar 1.097,03 Ha pada tahun 2013 disebabkan oleh
prioritas rehabilitasi hutan dan lahan tidak hanya pada aspek
penanaman vegetatif namun juga kepada pembangunan bangunan
sipil teknis berupa dam penahan, dam pengendali, gully plug,
penyelamat tebing, sumur resapan, biopori, dan rorak.

4. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral


a. Energi Listrik
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2007 tentang Energi, salah satu tujuannya adalah untuk
meningkatkan akses masyarakat yang tidak mampu dan atau

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 83


masyarakat yang tinggal di daerah terpencil terhadap energi untuk
mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil
dan merata dengan cara menyediakan bantuan untuk
meningkatkan ketersediaan energi kepada masyarakat tidak
mampuserta membangun infrastruktur energi untuk daerah belum
berkembang sehingga dapat mengurangi disparitas antar daerah.
Dalam upaya mewujudkan peningkatan akses masyarakat
yang tidak mampu dan/atau terpencil terhadap energi, maka
Pemerintah Kabupaten Jombang mengembangkan jaringan listrik
pedesaan, yang dilakukan untuk: (1) Meningkatkan pemenuhan
kebutuhan dasar bagi masyarakat yang kurang mampu; (2)
Menurunkan pengeluaran keluarga miskin dalam penggunaan
minyak tanah untuk lampu penerangan; (3) Memperkecil
pembiayaan pembangunan dalam rangka pengembangan energi
listrik bagi daerah-daerah terpencil. Dalam kurun waktu 2 tahun,
telah terealisasi penyambungan Listrik Perdesaan untuk 197
Rumah Tangga Miskin.
Tabel 2.21.
Perkembangan Pemasangan Listrik Perdesaan Bagi RTM
Tahun 2011-2012
Lokasi Realisasi (RTM)
No
Kecamatan Desa Dusun 2011 2012
1 Bareng Jenisgelaran Ngadirejo
Pakel Curahparas 57
2 Wonosalam Wonosalam Ampelgading 25
Pucangrejo 33
3 Kabuh Pengampon Jatirajah Lor 19
Mangunan Jatirajah Kidul 43
Tanjungwadung Tanjungbaru 23
4 Plandaan Jipurapah Tambak Kulon 11
Klitih Tambak Wetan 8
Papringan 32
5 Ngusikan Sumbernongko Candilor 15
TOTAL 127 139
Sumber data: Dinas PU Bina Marga dan Pengairan

b. Potensi Pertambangan
Berdasarkan hasil kajian, bahwa Kabupaten Jombang
memiliki cadangan sumber daya mineral, yang terdiri atas bahan
galian tanah urug, lempung, pasir batu, dan andesit. Berdasarkan

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 84


hasil kajian dimaksud, didapatkan data bahwa potensi tambang
yang layak untuk dilakukan eksplorasi dengan memperhatikan
situs budaya, RTRW, dan lingkungan, terdapat empat jenis bahan
galian, yakni: (1) Lempung, dengan volume 510.078 m³ yang
tersebar di Kecamatan Tembelang, Kesamben, Sumobito, Jogoroto,
Ngoro, Diwek, dan Gudo; (2) Pasir batu, dengan volume
1.690.050m³ yang tersebar di Kecamatan Ngoro dan Mojowarno; (3)
Andesit, dengan volume 1.369.722 m³ yang tersebar di Kecamatan
Bareng dan Wonosalam; (4) Tanah urug, dengan volume 9.642.696
m³ yang tersebar di Kecamatan Jombang, Ngoro, Bareng,
Wonosalam, Perak, Plandaan, Kabuh, dan Ngusikan.

5. Urusan Perindustrian
a) Volume Usaha Industri Kecil dan Menengah

Sebagian besar kegiatan industri kecil berlokasi di daerah


pedesaan dengan sifat dan metode pengusahaan yang tradisional, dan
masih sangat tergantung pada pasaran lokal. Jenis industri kecil,
menengah serta industri kerajinan rumah tangga mendapatkan
perhatian yang cukup besar dari pemerintah sebagai salah satu
alternative dalam mengupayakan penciptaan dan perluasan tenaga
kerja, serta meningkatkan pendapatan seluruh rakyat, guna
mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur.
Penciptaan dan perluasan tenaga kerja melalui peningkatan
persentase volume usaha industri kecil dan menengah mulai
digalakkan di Kabupaten Jombang. Hal tersebut tergambar jelas dari
data Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar yang
menggambarkan trend positif perkembangan volume usaha industri
kecil dan menengah. Berikut ini adalah grafik perkembangan volume
usaha industri kecil dan menengah selama 5 tahun terakhir:
Grafik 2.37
Perkembangan Volume Usaha Industri Kecil dan Menengah
Tahun 2009-2013

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 85


Volume Usaha IKM (Rp.)
415.436.911.000
384.693.807.300

298.885.786.100 315.752.080.000
271.714.351.000

2009 2010 2011 2012 2013

Sumber data : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar

Berdasarkan grafik tersebut di atas diketahui bahwa


perkembangan pencapaian volume usaha industri kecil dan menengah
selama tahun 2009 sampai dengan 2013 meningkat sebesar
Rp.143.722.560.000,00 atau tumbuh rata-rata 11,37% per tahun dari
volume usaha IKM tahun 2009 sebesar Rp.271.714.351.000,00
menjadi Rp.415.436.911.000,00 pada tahun 2013. Hal ini
menunjukan adanya peningkatan kapasitas usaha industri kecil dan
menengah karena iklim usaha yang kondusif dan industri yang
berdaya saing, sehingga diharapkan dapat mewujudkan jejaring
agribisnis yang kuat dan kokoh serta mampu menyumbang PDRB
Kabupaten Jombang tahun 2012 dari sektor industri pengolahan
sebesar 11,6% dengan sumbangan terbesar dari sub sektor makanan,
minuman dan tembakau, diikuti sub sektor tekstil, barang kayu dan
hasil hutan lainnya serta barang kulit dan alas kaki.

Jumlah industri yang memiliki izin selama tahun 2009 sampai


dengan tahun 2013 meningkat sebanyak 37 industri atau tumbuh
rata-rata 18,14% per tahun dari sebanyak 210 industri pada tahun
2009 menjadi sebanyak 407 industri pada tahun 2013. Industri yang
diterbitkan izin usahanya selama tahun 2013 tersebut terdiri dari 20
industri dengan permodalan antara Rp.6.000.000,00 sampai dengan
Rp.200.000.000,00, sebanyak 16 industri dengan permodalan antara
Rp.201.000.000,00 sampai dengan Rp.10.000.000.000,00 dan 1
industri dengan permodalan lebih besar dari Rp.10.000.000.000,00.
Perkembangan jumlah industri yang memiliki izin selama tahun 2009
sampai dengan tahun 2013 sebagaimana terlihat pada grafik berikut:
Grafik 2.38

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 86


Perkembangan Jumlah Industri yang memiliki Izin
Selama tahun 2009 - 2013

Jumlah IKM yg memiliki izin (Kumulatif)


450 407
370
400
322
350
300 262

250 210
Jumlah IKM yg memiliki izin
200 (Kumulatif)

150
100
50
0
2009 2010 2011 2012 2013

Sumber data: Badan Pelayanan Perizinan

6. Urusan Pariwisata
b) Jumlah Kunjungan Wisata
Wisata Religi merupakan salah satu jenis wisata yang menjadi
andalan di Kabupaten Jombang. Keberadaan makam Presiden
Abdurahman Wahid pahlawan Nasional turut andil memberikan
dampak signifikan terhadap jumlah wisatawan yang mengunjungi
Kabupaten Jombang. Jumlah kunjungan wisata ke Kabupaten
Jombang sepanjang tahun 2009 – 2012 mengalami peningkatan yang
signifikan, yaitu dari sebanyak 146.548 orang pada tahun 2009,
menjadi sebanyak 1.424.404 orang wisatawan pada tahun 2012.
Perkembangan kunjungan wisata ke Kabupaten Jombang selama 5
tahun terakhir sebagaimana grafik berikut :

Grafik 2.39
Capaian Indikator Kinerja Urusan Pariwisata
Tahun 2009-2013 Tribulan I

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 87


Sumber : Disporabudpar Kabupaten Jombang

2.4 Aspek Daya Saing Daerah


A. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
1) Urusan Pertanian
a) Nilai Tukar Petani
Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur hasil
pembangunan sektor pertanian adalah Nilai Tukar Petani (NTP). Nilai
Tukar Petani (NTP) merupakan rasio indeks harga yang diterima oleh
petani dengan indeks harga yang dibayar oleh petani. Tahun dasar
yang digunakan di dalam perhitungan NTP ini adalah tahun 2007.
Perkembangan realisasi capaian NTP sampai dengan tahun 2012
adalah sebesar 104,16 atau naik dari NTP tahun 2011 yang hanya
sebesar 97,87. Perkembangan capaian nilai NTP pada periode tahun
2009 sampai dengan tahun 2012 tersaji dalam grafik berikut:
Grafik 2.40
Perkembangan Nilai Tukar Petani Kabupaten Jombang
Tahun 2009-2012

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 88


105 104,16
104 103,29
103
102
101 NTP minimal
100
99
98
97 98,12 97,87
96
95
94
2009 2010 2011 2012
Nilai Tukar Petani
NTP Kabupaten Jombang 2009 - 2012

Sumber: Bappeda, Tahun 2013

Secara umum, capaian indikator tersebut menunjukkan bahwa


tingkat kesejahteraan petani pada tahun 2012 lebih tinggi jika
dibandingkan dengan tahun 2007 sebagai tahun dasar maupun
dibandingkan dengan tahun 2011. Jika ditinjau lebih mendalam, ini
menunjukkan bahwa tingkat pendapatan petani pada tahun 2012
mampu mencukupi kebutuhan petani baik untuk proses produksi
ataupun untuk mencukupi kebutuhan pokoknya sehari-hari.
Meskipun NTP tahun ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya,
Pemerintah Kabupaten Jombang masih terus berupaya meningkatkan
NTP hingga mencapai 115 di akhir tahun 2018 sebagaimana tertuang
dalam dokumen RPJMD tahun 2014-2018. Upaya tersebut
dilaksanakan melalui kebijakan-kebijakan sektor pertanian yang
terintegrasi dengan sektor lainnya. Salah satu upaya dalam rangka
mendorong peningkatan NTP antara lain melalui peningkatan
efektifitas dan efisiensi sistem usaha tani, penumbuhan dan penguatan
peran lembaga pertanian di perdesaan sekaligus peningkatan kapasitas
sumber daya manusia petani serta upaya perlindungan kepada petani
terhadap persaingan usaha yang tidak sehat.
Secara umum, kebijakan Pemerintah Kabupaten Jombang yang
telah diupayakan dalam rangka peningkatan NTP pada periode
tersebut antara lain:
1) Dari sisi indeks yang diterima, upaya yang dilakukan antara lain:
a) Peningkatan produksi dan produktivitas hasil pertanian;
b) Peningkatan efektifitas dan efisiensi sistem usaha tani sehingga
dapat menurunkan biaya produksi;

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 89


c) Penumbuhan dan penguatan peran lembaga pertanian di
perdesaan sekaligus peningkatan kapasitas sumber daya
manusia petani;
d) Perlindungan kepada petani terhadap persaingan usaha yang
tidak sehat;
e) Stabilisasi harga produk pertanian;
2) Dari sisi indeks yang dibayar, upaya yang dilakukan antara lain
melalui penurunan biaya produksi dengan subsidi pupuk dan
penurunan pengeluaran konsumsi dengan kebijakan-kebijakan
antara lain biaya pendidikan murah, biaya kesehatan murah serta
stabilisasi harga pangan.

B. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur


1) Urusan Pekerjaan Umum
a) Ketaatan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Berdasarkan data hasil evaluasi pemanfaatan lahan yang telah
dilakukan pada tahun 2013, bahwasannya rencana penggunaan lahan
yang direncanakan dalam dokumen Rencana Tatat Ruang Wilayah
Kabupaten Jombang Tahun 2009-2029, penggunaan lahan terbesar
adalah untuk kegiatan budidaya pertanian dengan kisaran mencapai
32,70% dari luas wilayah Kabupaten Jombang. Berdasarkan data luas
lahan sawah yang ada, berdasarkan jenis pengairannya, maka 92,04%
berpengairan teknis, 2,70% sawah ½ teknis, 4,08% sawah tadah
hujan, 1,19% sawah non teknis.
Untuk menjamin keberlangsungan produksi pertanian, maka
Pemerintah Kabupaten Jombang sebagaimana tercantum dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah membentuk kawasan strategis yang
diwujudkan dalam Kawasan Agropolitan Kabupaten Jombang. Langkah
lain yang ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Jombang untuk
mengamankan produksi pertanian, khususnya tanaman pangan, yaitu
dengan mulai menginvetarisir lahan pertanian tanaman pangan untuk
selanjutnya ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
(LP2B). Hal ini selaras dengan kebijakan Pemerintah Pusat yang
menerbitkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Lahan
Pertanian Abadi. Untuk mewujudkan kebijakan tersebut, Kabupaten
Jombang berencana mengalokasikan lahan seluas 40.676 Ha sebagai

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 90


lahan pertanian abadi, dengan luasan minimal yang harus
dipertahankan seluas 31.569,36 Ha.
b) Luas wilayah produktif (Ha)
Penggunaan lahan di Kabupaten Jombang meliputi kawasan
lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung adalah wilayah yang
ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan
hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan.
Berdasarkan pola ruang dalam RTRW Kabupaten Jombang, kawasan
lindung di Kabupaten Jombang meliputi kawasan hutan lindung
(2.864,70 Ha), sempadan sungai (1.212 Ha), kawasan sekitar waduk
(26,0 Ha), kawasan sekitar mata air (34,60 Ha), serta hutan kota
(1.271,97 Ha).
Adapun kawasan budidaya yang ditetapkan dengan fungsi utama
untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya
alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya buatan. Kawasan
budidaya ini meliputi kawasan pertanian lahan basah (40.676 Ha),
kawasan pertanian lahan kering (14.284,90 Ha), kawasan perkebunan
(5.431,62 Ha), kawasan hutan produksi (20.580,80 Ha), kawasan
permukiman (27.445,0 Ha), serta kawasan peruntukan industri
(2.122,30 Ha).
c) Luas Wilayah Industri
Kawasan peruntukan industri di Kabupaten Jombang
berkembang cukup pesat dimana pada beberapa lokasi telah
dimohonkan untuk kegiatan industri terutama di Wilayah
Pengembangan Ploso. Kawasan peruntukan industri di Wilayah
Pengembangan Ploso pada tahun 2029 direncanakan seluas 899,87
Ha. Di Wilayah Pengebangan Ploso telah berdiri industri dengan luasan
60 Ha di Desa Jatigedong Kecamatan Ploso yang dimiliki oleh PT. Plant
Cheil Jedang Indonesia (CJI) Sedangkan potensi pengembangan lahan
untuk kegiatan industri yang telah direncanakan oleh 2 (dua)
perusahaan yaitu PT. Java Fortis Corporindo dan PT. Kawasan
Jombang luasnya mencapai 2.000 Ha. Kawasan yang telah dibebaskan
untuk kegiatan industri pada Wilayah Pengembangan Ploso ini luasnya
mencapai 800 Ha dimana masing-masing perusahaan mengajukan ijin
seluas 400 Ha untuk tahap pertama.
Gambaran kawasan industri dan potensi pengembangan
kawasan industri yang berada di WP Ploso adalah sebagai berikut:

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 91


1) Rencana Pengembangan Kawasan Industri oleh PT. Java Fortis
Corporindo:
o Rencana pengembangan 1.200 Ha;
o Izin tahap pertama seluas 400 Ha, meliputi: Kecamatan Ploso
dan Kabuh;
o Gambaran lokasi yang telah dibebaskan, yaitu:
 Kecamatan Ploso (Desa Jatigedong);
 Kecamatan Kabuh (Desa Karangpakis, Desa Sumberingin,
Desa Sumbergondang, Desa Genengan Jasem)
2) Rencana Pengembangan Kawasan Industri oleh PT. Kawasan
Jombang:
o Rencana Pengembangan 800 Ha
o Izin tahap pertama seluas 400 Ha meliputi wilayah Kec. Kabuh
dan Kudu
o Gambaran lokasi yang telah dibebaskan berada di :
 Kecamatan Kabuh (Desa Munungkerep, Desa Genengan
Jasem, Desa Kauman);
 Kecamatan Kudu (Desa Katemas, Desa Sidokaton dan Desa
Bendungan)
d) Luas Wilayah Kebanjiran
Pada umumnya banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi
di atas normal, sehingga sistim pengaliran air yang terdiri dari sungai
dan anak sungai alamiah serta sistem saluran drainase dan kanal
penampung banjir buatan yang ada tidak mampu menampung
akumulasi air hujan tersebut dan terjadi luapan. Kemampuan/daya
tampung sistem pengaliran air dimaksud tidak selamanya sama, tetapi
berubah akibat sedimentasi, penyempitan sungai akibat phenomena
alam dan ulah manusia, tersumbat sampah serta hambatan lainnya.
Penggundulan hutan di daerah tangkapan air hujan (catchment area)
juga menyebabkan peningkatan debit banjir karena debit/pasokan air
yang masuk ke dalam sistem aliran menjadi tinggi sehingga melampaui
kapasitas pengaliran dan menjadi pemicu terjadinya erosi pada lahan
curam yang menyebabkan terjadinya sedimentasi di sistem pengaliran
air dan wadah air lainnya.
Wilayah yang paling berpotensi terjadi banjir di Kabupaten
Jombang terdapat di Kecamatan Mojoagung, karena wilayah tersebut
menjadi pertemuan tiga sungai, yaitu S. Gunting, S. Catakgayam dan

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 92


S. Jiken. Secara historis, hampir 50% dari jumlah kecamatan yang ada
di Kabupaten Jombang pernah mengalami banjir.
e) Luas Wilayah Perkotaan
Kabupaten Jombang memiliki letak yang sangat strategis, karena
berada pada perlintasan jalan arteri primer Surabaya-Solo-Jakarta dan
jalan kolektor primer Malang-Jombang-Babat. Selain itu, Kabupaten
Jombang juga dilintasi ruas jalan tol Surabaya-Mojokerto-Kertosono
yang kini sedang dalam tahap konstruksi, sebagai bagian dari jalan tol
Trans Jawa. Dalam skenario pengembangan sistem perwilayahan Jawa
Timur, Kabupaten Jombang termasuk dalam kawasan Wilayah
Pengembangan Germakertosusila Plus, dan Perkotaan Jombang
ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL),yakni kawasan
perkotaan yang memiliki fungsi pelayanan dalam lingkup lokal (skala
kabupaten atau beberapa kecamatan)
Luas wilayah Kabupaten Jombang 1.159,50 km², atau
menempati sekitar 2,5% luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Secara
administratif, Kabupaten Jombang terdiri dari 21 kecamatan, yang
meliputi 302 desa dan 4 kelurahan, serta 1.258 dusun/lingkungan.
Dari 21 Kecamatan tersebut terdapat beberapa kecamatan dengan
wilayah perkotaan, yaitu: Kecamatan Jombang (36,40 Km²), Kecamatan
Diwek (47,70 Km²) Kecamatan Perak (29,05 Km²), Kecamatan
Peterongan (29,47 Km²), Kecamatan Mojoagung (60,18 Km²),
Kecamatan Tembelang (32,94 Km²) dan Kecamatan Ploso (25,96 Km²).

2.5 Pencapaian Standar Pelayanan Minimal


Standar pelayanan sebagai salah satu upaya untuk mendorong
pemerintah daerah melakukan pelayanan yang tepat bagi masyarakat
dan sekaligus mendorong masyarakat untuk berperan melakukan
kontrol terhadap kinerja penyelenggaraan pelayanan yang diberikan.
SPM merupakan standar minimum pelayanan publik yang harus
disediaan oleh pemerintah daerah kepada masyarakat. Dengan adanya
SPM, maka akan terjamin kualitas minimum dari suatu pelayanan
publik yang dapat dinikmati oleh masyarakat, dan sekaligus akan
terjadi pemerataan pelayanan publik dan menghindari kesenjangan
pelayanan antar daerah.
Penerapan SPM di daerah mempedomani Peraturan Pemerintah
Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan
Standar Pelayanan Minimal. Sampai dengan tahun 2013 telah

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 93


ditetapkan 15 (lima belas) SPM. Realisasi pencapaian target kinerja 15
SPM di Kabupaten Jombang sampai dengan tahun 2013 tersaji dalam
tabel berikut:
Tabel 2.21
Realisasi Pelaksanaan SPM di Kabupaten Jombang

RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 II - 94


BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA
KERANGKA PENDANAAN

Kemampuan keuangan daerah merupakan factor strategis yang turut


menentukan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, mengingat
kemampuannya mencerminkan daya dukung manajemen pemerintahan daerah
terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi tanggungjawabnya.
Berkaitan dengan hakekat otonomi daerah, daerah memiliki kewenangan dan harus
mampu menggali sumber-sumber keuangan, serta mengelola dan menggunakannya
untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan.
Mempertimbangkan hal tersebut, maka peranan data keuangan daerah
sangat dibutuhkan untuk mengidentifikasi sumber-sumber pembiayaan daerah
serta jenis dan besar belanja yang harus dikeluarkan agar perencanaan keuangan
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Data keuangan daerah diharapkan
dapat memberikan gambaran statistik perkembangan anggaran dan realisasi, baik
penerimaan maupun pengeluaran, dan analisa terhadapnya, sehingga menjadi
informasi yang penting terutama untuk membuat kebijakan perencanaan maupun
pengelolaan keuangan daerah.
Dengan disahkannya Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 pada tanggal
8 Januari 2015 sangat berpengaruh terhadap rencana pembangunan daerah.
Pemerintah menetapkan kebijakan pengalihan subsidi BBM untuk mendukung
kebijakan fiskal pemerintah. Pengalihan subsidi BBM digunakan untuk
pembangunan berbagai sektor publik, baik sektor pendidikan, kesehatan,
infrastruktur, maupun pembangunan ekonomi dan sosial, yang ditujukan untuk
menjaga kelompok masyarakat miskin agar tetap memiliki akses terhadap
pelayanan publik, pendidikan, kesehatan dan pembangunan infrastruktur.
Penetapan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa juga
menandai era baru dan meneguhkan eksistensi desa dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pengaturan desa dalam undang-undang
berdampak pada alokasi transfer pusat ke daerah serta adanya transfer langsung
dari APBN kepada pemerintah desa.
Dengan adanya beberapa paket kebijakan tersebut di atas sangat
berpengaruh terhadap struktur keuangan daerah secara keseluruhan yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Pada tahun anggaran 2015, alokasi dana alokasi umum untuk pemerintah
kabupaten menurun cukup drastis jika dibandingkan dengan alokasi tahun
2014. Pada tahun 2014, pertumbuhan DAU jika dibandingkan dengan tahun
2013 sebesar 9,46%, sedangkan alokasi tahun 2015 jika dibandingkan dengan
alokasi tahun 2014 tumbuh sebesar 2,5%. DAU adalah bentuk transfer
pemerintah pusat ke Pemerintah daerah yang bersifat block grant yang bisa kita

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 III - 1


manfaatkan sesuai dengan kebutuhan pembiayaan pembangunan di daerah.
Dengan penurunan alokasi DAU hampir 7% jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, sangat berpengaruh terhadap kemampuan keuangan daerah;
2. Pada tahun 2015, terdapat alokasi dana desa melalui rekening kas umum
daerah, yang akan ditransfer ke pemerintah desa dengan memenuhi persyaratan
tertentu. Alokasi dana desa direncanakan secara bertahap terus meningkat
setiap tahunnya. Alokasi dana desa ditransfer dari APBN ke APBD melalui kas
daerah sehingga secara struktur keuangan, pendapatan daerah secara total
relatif tetap jika dibandingkan tahun 2015, akan tetapi secara kemampuan
keuangan menurun cukup signifikan karena dana tersebut akan langsung
ditransfer kembali ke rekening kas desa;
3. Pada bulan Mei 2015, terdapat tambahan dana alokasi khusus yang harus
difasilitasi dalam perubahan peraturan bupati diluar DAK Reguler sebesar 37
Milyar. Pada akhir tahun anggaran, terdapat DAK yang tidak bisa dicairkan dari
Pemerintah Pusat sebesar 7,5 Milyar karena keterlambatan pencairan oleh
SKPD sesuai dengan batas waktu yang ditentukan oleh Kementrian Keuangan.
Dengan demikian, sebagian dana APBD ada yang terpakai untuk mendanai
kegiatan yang seharusnya dibiayai dari DAK;
4. Pada tahun anggaran 2016 terdapat alokasi DAK sebesar 111 milyar dimana
porsi besar ada pada bidang infrastruktur. Terdapat reklasifikasi struktur APBD
pada tahun 2016, khususnya komponen dana perimbangan dan lain-lain
pendapatan daerah yang sah. Pada tahun 2016, DAK diklasifikasikan menjadi
DAK Fisik dan non fisik yang merupakan pengalihan dari dana penyesuaian
dan otonomi khusus serta dana tugas pembantuan kementrian/lembaga.

3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu


Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kinerja
keuangan pemerintah daerah sangat terkait dengan aspek kinerja pelaksanaan
APBD. Kinerja pelaksanaan APBD tidak terlepas dari perkembangan struktur APBD
yang terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.
Untuk menjalankan fungsi pemerintahan daerah agar dapat terlaksana secara
optimal harus memiliki sumber-sumber penerimaan daerah dengan berpedoman
pada peraturan perundang-undangan.
Kapasitas keuangan daerah harus dapat diidentifikasi agar daerah mampu
mengoptimalkan penerimaan dari pendapatan daerah, sehingga belanja
pembangunan dapat dilakukan secara optimal, efektif dan efisien. Untuk
mengetahui gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam
mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah dibutuhkan analisis realisasi
kinerja keuangan daerah sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebelumnya, meliputi:
pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Analisa kinerja keuangan daerah dilakukan
selama tahun 2010-2015 untuk mendapatkan proyeksi kemampuan keuangan ke
depan, yaitu proyeksi keuangan tahun 2016-2018 dengan memperhatikan
kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi terkait keuangan daerah.

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 III - 2


a. Pendapatan Daerah
Sumber pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Target pendapatan
daerah merupakan capaian yang harus diperoleh, sedangkan realisasi merupakan
capaian pada akhir tahun anggaran. Realisasi pendapatan daerah menggambarkan
sejauh mana kemampuan daerah dalam mengoptimalkan penerimaan dari
pendapatan daerah. Berdasarkan data Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2010-
2015, secara umum pendapatan daerah Kabupaten Jombang selalu mengalami
peningkatan. Hal ini didukung peningkatan pendapatan asli daerah, dana
perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Pertumbuhan pendapatan daerah Kabupaten Jombang Tahun 2010-2015
rata-rata sebesar 16,20%, yang didukung dengan rata-rata pertumbuhan
Pendapatan Asli Daerah sebesar 28,51%, dana perimbangan sebesar 10,23% dan
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah sebesar 30,60%. Tingginya pertumbuhan
PAD disumbang dari tingginya pertumbuhan Pajak Daerah dan Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah Yang Sah. Tingginya pertumbuhan pajak daerah
disebabkan oleh adanya kebijakan pendaerahan pajak bumi dan bangunan pada
tahun 2014, sehingga mengungkit pertumbuhan PAD hingga 11%. Sedangkan
tingginya pertumbuhan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah disebabkan
implementasi Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014
tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional
Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah. Hal Ini perlu
dipertimbangkan saat memproyeksikan pertumbuhan PAD pada tahun berikutnya.
Selanjutnya peningkatan pendapatan daerah dapat dilihat dari tabel dan gambar
berikut:
Gambar 3.1
Pendapatan Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2010-2015
2.500.000.000.000

PENDAPATAN
DAERAH
2.000.000.000.000

PAD
1.500.000.000.000

DANA
1.000.000.000.000 PERIMBANGAN

LAIN-LAIN
500.000.000.000 PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH

-
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: DPPKAD Kabupaten Jombang, Tahun 2016

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 III - 3


Tabel 3.1
Pendapatan Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2010-2015
Rata-rata
No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Pertum-
buhan (%)

1 PENDAPATAN 1.019.280.049.808 1.212.775.368.903 1.439.221.547.803 1.567.610.980.537 1.905.860.371.275 2.151.287.874.053 16.20


1.1. Pendapatan Asli Daerah 109.154.035.428 124.799.217.856 164.389.353.735 185.091.678.240 304.065.301.093 363.963.252.972 28.51
1.1.1. Pajak daerah 19.023.022.752 24.705.170.574 31.887.920.746 36.927.594.068 66.769.253.998 80.335.178.829 35.15
1.1.2. Retribusi daerah 18.311.819.028 21.945.014.078 25.495.452.458 32.329.180.044 32.556.616.839 39.925.263.477 17.22
1.1.3. Hasil pengelolaan keuangan 1.608.669.797 2.191.500.008 2.322.379.159 2.448.620.039 2.523.181.128 2.844.232.695 12.68
daerah yang dipisahkan
1.1.4. Lain-lain PAD yang sah 70.210.523.850 75.957.533.196 104.683.601.371 113.386.284.088 202.216.249.128 240.858.577.971 30.35
1.2. Dana Perimbangan 729.721.735.088 783.742.826.668 997.447.923.900 1.060.053.279.863 1.131.290.917.695 1.170.782.676.685 10.23
1.2.1. Dana bagi hasil pajak/bagi hasil 72.499.335.088 76.207.639.668 93.684.408.900 96.238.306.863 76.832.644.695 75.132.309.685 1.68
bukan pajak
1.2.2. Dana alokasi umum 606.942.500.000 664.465.787.000 809.295.635.000 920.097.938.000 1.007.166.193.000 1.032.325.237.000 11.39
1.2.3. Dana alokasi khusus 50.279.900.000 43.069.400.000 94.467.880.000 43.717.035.000 47.292.080.000 63.325.130.000 18.67
1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah 180.404.279.292 304.233.324.379 277.384.270.168 322.466.022.434 470.504.152.487 616.541.944.396 30.60
yang Sah
1.3.1 Hibah 1.000.000.000 5.999.311.000 1.137.805.600 1.101.409.750 1.143.652.011 917.108.600 79.94
1.3.3 Dana bagi hasil pajak dari 58.140.920.288 68.189.780.233 66.214.842.515 76.372.776.932 128.828.661.413 121.442.913.796 18.54
provinsi dan Pemerintah Daerah
lainnya
1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi 79.343.720.073 185.658.353.640 175.386.824.000 225.489.404.000 283.632.541.000 325.278.336.000 39.50
Khusus
1.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi 17.907.380.000 44.205.880.000 34.517.420.000 19.030.455.000 56.474.897.000 82.334.153.000 64.52
atau Pemerintah Daerah Lainnya
1.3.6 Bantuan Keuangan dari 23.705.454.000 86.569.433.000.00
Pemerintah Pusat
1.3.7 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 306.804.931 179.999.506 127.378.053 471.976.752 424.401.063 47.47
dari Propinsi
Sumber: DPPKAD Kabupaten Jombang, Tahun 2016

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 III - 4


Kontribusi pendapatan daerah Kabupaten Jombang pada Tahun 2010-2015
masih didominasi dana perimbangan dari Pemerintah Pusat. Kontribusi dana
perimbangan sudah mengalami penurunan dari sebesar 71,59% pada tahun 2010
menjadi 54,43% pada tahun 2015. Hal ini karena meningkatnya kontribusi
Pendapatan Asli Daerah sebesar 10,71% pada tahun 2010 menjadi 16,91% pada
tahun 2015 dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah dari sebesar 17,70% pada tahun
2010 menjadi 28,66% pada tahun 2015. Dilihat dari kecenderungan proporsi PAD
terhadap total pendapatan menunjukkan hal yang positif karena menunjukkan
tingkat ketergantungan yang berangsur berkurang. Akan tetapi secara
keseluruhan, tingkat ketergantungan Pemerintah Kabupaten Jombang terhadap
dana perimbangan masih cukup besar secararata-rata sebesar 64,48%.
Kontribusikomponen pendapatan daerah tersebut digambarkan pada tabel dan
gambar sebagaimana berikut:
Tabel 3.2
Kontribusi Pendapatan Daerah Tahun 2010-2015 (%)

No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1.1. PendapatanAsli Daerah 10,71 10 11 12 16 17

1.2. Dana Perimbangan 72 65 69 68 59 54

1.3. Lain-Lain Pendapatan 18 25 19 21 25 29


Daerah yang Sah

Sumber: DPPKAD Kabupaten Jombang, Tahun 2016

Gambar 3.2
Kontribusi Pendapatan Daerah Tahun 2010-2015 (%)

100
17,7 19,27 20,57
25,09 24,69 28,66 LAIN-LAIN PENDAPATAN
80 DAERAH YANG SAH

60 DANA PERIMBANGAN
71,59 69,3 67,62 59,36 54,43
64,62
40
PAD
20
10,71 11,42 11,81 15,95 16,91
10,29
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: DPPKAD Kabupaten Jombang, Tahun 2016

b. Belanja Daerah
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah keduakalinya dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, belanja daerah terdiri dari:
1. Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait
secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.yang terdiri dari
jenis belanja (a) Belanja Pegawai, (b) Belanja Bunga, (c) Belanja Subsidi, (d)

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 III - 5


Belanja Hibah, (e) Belanja Bantuan Sosial, (f) Belanja Bagi Hasil (g) Belanja
Bantuan Keuangan, dan (h) Belanja Tidak Terduga;
2. Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung
dengan pelaksanaan program dan kegiatan, yang terdiri dari jenis belanja (a)
Belanja Pegawai, (b) Belanja Barang dan Jasa, dan (c) Belanja Modal.
Belanja daerah Kabupaten Jombang pada tahun 2010-2015 meningkat dari
tahun ke tahun dengan rata-rata pertumbuhan 16,70%, dari sebesar
Rp.1.001.954.919.162,- pada tahun 2010 menjadi sebesar Rp.2.164.953.026.633,-
pada tahun 2015. Peningkatan belanja daerah tahun 2010-2015 ini disebabkan
adanya kenaikan belanja tidak langsung dengan pertumbuhan rata-rata 12,20%
per tahun dan belanja langsung dengan pertumbuhan rata-rata 26,49% per tahun.
Dengan pertumbuhan belanja langsung yang dua kali lebih besar terhadap
pertumbuhan belanja tidak langsung, maka proporsi belanja tidak langsung
terhadap total belanja menunjukkan hal yang positif karena semakin mengecil dari
tahun ke tahun dari 71,18% di tahun 2010 menjadi 57,76% pada tahun 2015.
Dari komponen belanja tidak langsung, pengeluaran belanja pegawai
merupakan yang terbesar jumlahnya. Proporsinya terhadap total belanja daerah
mencapai 44,16% dan terhadap belanja tidak langsung mencapai 76,45%. Belanja
pegawai ini terdiri dari gaji dan tunjangan serta tambahan penghasilan lainnya bagi
pegawai negeri di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jombang.
Besaran belanja langsung yang terkait langsung dengan program dan
kegiatan dengan masyarakat mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dengan
rata-rata pertumbuhan 26,49% per tahun. Proporsi belanja barang dan jasa
merupakan yang terbesar yaitusebesar 50,45% terhadap belanja langsung,
sedangkan belanja modal hanya sebesar 44,06% dari belanja langsung. Besaran
belanja barang dan jasa serta belanja modal dari tahun ke tahun secara rata-rata
mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan masing-masing sebesar
22,32% per tahun dan 51,83% per tahun. Realisasi belanja daerah dan rata-rata
pertumbuhan per tahun digambarkan dalam tabel dan gambar berikut:
Gambar 3.3
Realisasi Belanja Daerah
2.500.000.000.000

2.000.000.000.000 Belanja Daerah

1.500.000.000.000 Belanja Tidak


Langsung
Belanja Langsung
1.000.000.000.000

500.000.000.000

-
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: DPPKAD Kabupaten Jombang, Tahun 2016

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 III - 6


Gambar 3.4
Rata-rata Proporsi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung
Terhadap Total Belanja Tahun 2010-2015
0 0

34,59 belanja tidak


langsung

65,41 belanja langsung

Sumber: DPPKAD Kabupaten Jombang, Tahun 2016

Tabel 3.3
Kontribusi Belanja Daerah Tahun 2010-2015 (%)
TAHUN ANGGARAN
URAIAN
2010 2011 2012 2013 2014 2015
BELANJA DAERAH 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

BELANJA TIDAK LANGSUNG 71,18 68,66 64,56 65,85 56,79 57,76

Belanja Pegawai 83,37 84,28 85,42 83,49 87,18 76,45

Belanja Hibah 3,46 4,80 6,29 8,45 4,65 4,11

Belanja Bantuan Sosial 6,87 3,93 0,92 0,52 0,77 0,12

Belanja Bantuan Keuangan 6,29 6,99 7,36 7,52 7,39 19,32


Kepada Provinsi/Kabupaten/
Kota dan Pemerintahan Desa

Belanja Tidak Terduga 0,005 0,008 0,010 0,017 0,015 -

BELANJA LANGSUNG 28,82 31,34 35,44 34,15 43,21 42,24

Belanja Pegawai 8,62 10,79 9,73 15,03 5,06 5,49

Belanja Barang dan Jasa 64,11 70,04 49,97 44,21 48,78 50,45

Belanja Modal 27,27 19,17 40,30 40,75 46,16 44,06

Sumber: DPPKAD Kabupaten Jombang, Tahun 2016

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 III - 7


Tabel 3.4
Realisasi Belanja Daerah dan Rata-rata Pertumbuhan Belanja Daerah Tahun 2010-2015
TAHUN ANGGARAN Rata-
URAIAN Rata
2010 2011 2012 2013 2014 2015 (%)
BELANJA DAERAH 1.001.954.919.162 1.143.438.346.874 1.363.382.391.746 1.559.047.056.627 1.780.114.993.045 2.164.953.026.633 16,70

BELANJA TIDAK LANGSUNG 713.193.997.107 785.048.378.231 880.163.495.301 1.026.658.376.568 1.010.946.833.803 1.250.258.205.803 12,20

Belanja Pegawai 594.583.072.125 661.649.128.912 751.858.914.981 857.200.046.732 881.311.970.508 955.864.129.231 10,04

Belanja Hibah 24.681.302.000 37.682.969.100 55.332.870.367 86.724.676.066 47.003.252.939 51.340.643.428 23,93

Belanja Bantuan Sosial 49.008.489.366 30.816.080.000 8.068.830.000 5.322.850.000 7.737.150.000 1.480.050.000 (36,10)

Belanja Bantuan Keuangan 44.886.133.616 54.840.257.219 64.813.994.953 77.236.032.470 74.744.060.356 241.573.383.144 55,90
Kepada Provinsi/Kabupaten/
Kota dan Pemerintahan Desa
Belanja Tidak Terduga 35.000.000 59.943.000 88.885.000 174.771.300 150.400.000 - 20,45

BELANJA LANGSUNG 288.760.922.055 358.389.968.643 483.218.896.445 532.388.680.059 769.168.159.242 914.694.820.830 26,49

Belanja Pegawai 24.885.346.973 38.652.857.313 47.026.127.168 80.028.032.548 38.925.321.861 50.208.345.487 24,96

Belanja Barang dan Jasa 185.117.373.931 251.033.120.319 241.473.480.584 235.387.735.592 375.193.719.118 461.266.682.369 22,32

Belanja Modal 78.758.201.151 68.703.991.011 194.719.288.694 216.972.911.919 355.049.118.263 403.219.792.974 51,83

Sumber: DPPKAD Kabupaten Jombang, Tahun 2016

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 III - 8


Kebijakan pengelolaan keuangan selama 2010-2015 menunjukkan proporsi
pengeluaran yang digunakan untuk belanja aparatur semakin menurun. Pada
tahun 2010, proporsi belanja aparatur terhadap total belanja mencapai 65,32%
turun menjadi 46,87% pada tahun 2015. Sedangkan proporsi belanja aparatur
pada belanja tidak langsung terhadap total belanja aparatur mencapai 90,85%
sementara proporsi belanja aparatur pada belanja langsung terhadap belanja total
belanja aparatur mencapai 9,15%. Proporsi anggaran Kabupaten Jombang tahun
2010-2015 masih didominasi untuk belanja pegawai yang merupakan pengeluaran
wajib. Proporsi belanja pegawai yang tinggi tersebut, juga disebabkan dengan
adanya tunjangan profesi bagi guru PNSD dan tambahan penghasilan untuk guru
PNS. Secara lengkap belanja aparatur tahun 2010-2015 sebagai berikut:
Tabel 3.5
Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Tahun 2010-2015
Belanja Untuk Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Proporsi
Jumlah Belanja
Tahun Belanja Tidak Belanja Belanja
Jumlah Daerah
Langsung Langsung Aparatur

2010 594.583.072.125 59.851.805.849 654.434.877.974 1.001.954.919.162 65.32


2011 661.926.577.990 56.150.457.746 718.077.035.736 1.143.438.346.874 62.80
2012 751.858.914.981 64.251.238.550 816.110.153.531 1.363.382.391.746 59.86
2013 855.278.700.932 66.596.323.443 921.875.024.375 1.559.047.056.627 59.13
2014 878.391.159.186 70.302.945.450 948.694.104.636 1.780.114.993.045 53.29
2015 952.268.515.434 62.275.826.580 1.014.544.342.014 2.164.504.769.989 46.87
Sumber: DPPKAD Kabupaten Jombang, Tahun 2016

c. Pembiayaan Daerah
Pembiayaan daerah merupakan transaksi keuangan untuk memanfaatkan
surplus atau untuk menutup defisit. Pada tahun 2010-2014, realisasi APBD
Kabupaten Jombang mengalami surplus anggaran karena terlampauinya
pendapatan daerah dari target yang ditetapkan serta sisa anggaran belanja daerah
yang tidak terserap. Kondisi APBD yang mengalami surplus tersebut berpengaruh
dominan terhadap jumlah Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) pada tahun
berkenaan dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap total penerimaan
pembiayaan pada tahun selanjutnya. Pada tahun 2015, realisasi APBD mengalami
defisit yang menggambarkan bahwa realisasi pendapatan daerah tidak dapat
menutup realisasi belanja daerah. Hal ini disebabkan oleh pendapatan transfer dari
pemerintah pusat dan pemerintah propinsi yang tidak terealisasi. Kondisi ini perlu
menjadi pertimbangan pemerintah daerah dalam penganggaran masa mendatang.
Selain itu penerimaan pembiayaan juga didapat dari pencairan dana
cadangan dan penerimaan piutang daerah. Sedangkan pengeluaran pembiayaan
lebih banyak digunakan untuk investasi pemerintah dalam pembiayaaan BUMD
dan juga dialokasikan untuk pembentukan dana cadangan dalam rangka
kebutuhan pendanaan pemilihan kepala daerah yang baru. Secara lengkap
komposisi penutup defisit dan surplus riil anggaran tahun 2010-2015 sebagaimana
tabel berikut:

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 III - 9


Tabel 3.6
Perkembangan Surplus dan Defisit APBD Tahun 2010-2015
TAHUN ANGGARAN
No. URAIAN
2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 REALISASI PENDAPATAN 1.019.280.049.808 1.212.775.368.903 1.439.221.547.803 1.567.610.980.537 1.905.860.371.275 2.151.287.874.053

2 REALISASI BELANJA 1.001.954.919.162 1.143.438.346.874 1.363.382.391.746 1.559.047.056.627 1.780.114.993.045 2.164.953.026.633

Surplus (defist) 17.325.130.646 69.337.022.029 75.839.156.057 8.563.923.910 125.745.378.230 -13.665.152.580

3 PEMBIAYAAN DAERAH

PENERIMAAN PEMBIAYAAN
83.277.000.021 94.993.051.784 161.013.065.692 231.904.720.247 235.949.735.109 355.708.270.892
DAERAH

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran


82.733.914.771 94.627.032.234 160.830.924.453 214.067.716.949 235.468.644.157 355.195.113.339
Tahun Anggaran Sebelumnya

Pencairan Dana Cadangan 17.500.000.000

Penerimaan Kembali Pemberian


314.446.050 182.141.239 152.831.381.00 315.616.847.00 68.267.779.00
Pinjaman

Penerimaan Piutang Daerah 500.000.000 165.474.105.00 444.889.774.00

Penerimaan Kembali Investasi Non


43.085.250 51.573.500 184.171.917
Permanen

PENGELUARAN PEMBIAYAAN
3.500.000.000 3.499.149.361 22.784.504.800 5.000.000.000 6.500.000.000 5.597.542.500
DAERAH

Pembentukan Dana Cadangan 2.500.000.000 15.000.000.000

Penyertaan Modal (Investasi)


3.000.000.000 999.149.361 6.000.000.000 5.000.000.000 6.500.000.000 5.500.000.000
Pemerintah Daerah

Pembayaran Pokok Utang 1.784.504.800

Pemberian Pinjaman Daerah 500.000.000

Pembayaran Pokok Utang Kepada


97.542.500
Pihak Ketiga

PEMBIAYAAN NETTO 79.777.000.021 91.493.902.424 138.228.560.892 226.904.720.247 229.449.735.109 350.110.728.392

SISA LEBIH PEMBIAYAAN


97.102.130.668 160.830.924.453 214.067.716.949 235.468.644.157 355.195.113.339 336.445.575.812
ANGGARAN TAHUN BERKENAAN

Sumber: DPPKAD Kabupaten Jombang, Tahun 2016

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 III - 10


Defisit riil anggaran dihitung dengan realisasi pendapatan daerah dikurangi
belanja daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah. Untuk memberikan gambaran
tentang komposisi SiLPA tahun berjalan Kabupaten Jombang dapat dilihat dari
pelampauan target penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan,
lain-lain pendapatan yang sah serta sisa penghematan belanja atau akibat lainnya.
Pada tahun 2010-2015 komposisi sisa penghematan belanja atau akibat lainnya
terhadap SiLPA berturut-turut sebesar 71,65%, 76,67%, 80,49%, 102,22%, 78,59%,
95,47% dan pelampauan pendapatan daerah terhadap SiLPA berturut-turut
sebesar 28,35%, 23,33%, 19,51%, (2,22%), 21,41% dan 4,53%. Hal ini
menunjukkan perlunya perbaikan rencana pendapatan, belanja dan pembiayaan
daerah, sehingga potensi keuangan dapat didayagunakan secara lebih optimal guna
pencapaian visi dan misi Kepala Daerah.

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 III - 11


Tabel 3.7
Perkembangan Silpa Tahun 2010-2015

2010 2011 2012 2013 2014 2015


Uraian
% dari % dari % dari % dari % dari % dari
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
SiLPA SiLPA SiLPA SiLPA SiLPA SiLPA

Jumlah SiLPA 97.102.130.667 100,00 160.830.924.453 100,00 214.067.716.949 100,00 235.468.644.157 100,00 355.195.113.339 100,00 336.445.575.812 100,00

Pelampauan 7.889.134.498 8,12 8.872.727.044 5,52 24.777.233.142 11,57 11.877.646.011 5,04 49.684.579.244 13,99 47.469.825.616
penerimaan 14,11
PAD

Pelampauan 8.279.535.185 8,53 13.666.650.996 8,50 14.989.855.407 7,00 (5.607.552.198) (2,38) (11.077.683.601) (3,12) (28.055.263.050) (8,33)
penerimaan
dana
perimbangan

Pelampauan 11.361.461.520 11,70 14.989.178.511 9,32 2.004.027.652 0,94 (11.506.077.224) (4,89) 37.435.304.379 10,54 (3.992.030.597) (1,19)
penerimaan
lain-lain
pendapatan
daerah yang
sah

Sisa 69.571.999.464 71,65 123.302.367.902 76,67 172.296.600.748 80,49 240.704.627.568 102,22 279.152.913.317 78,59 321.023.043.843 95,41
penghematan
belanja atau
akibat lainnya
Sumber: DPPKAD Kabupaten Jombang, Tahun 2016

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 III - 12


3.2 Kerangka Pendanaan
a. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat
Analisis terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat ditujukan untuk
menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang
tidak dapat dihindari atau harus dibayar dalam satu tahun anggaran. Belanja
periodik yang wajib dan mengikat adalah pengeluaran yang wajib dibayar serta
tidak dapat ditunda setiap tahun oleh pemerintah daerah. Belanja periodik yang
wajib dan mengikat terdiri dari belanja pegawai (gaji dan tunjangan pegawai),
belanja bunga, belanja jasa kantor, sewa kantor yang telah ada kontrak serta
belanja bagi hasil untuk pemerintah desa.
Belanja periodik prioritas utama merupakan pengeluaran yang harus dibayar
dalam rangka keberlangsungan pelayanan dasar prioritas pemerintah daerah,
seperti pelayanan pendidikan dan kesehatan. Jumlah realisasi belanja wajib dan
mengikat periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 meningkat dari
Rp.562.868.086.446,- menjadi Rp.854.770.353.723.00,- atau meningkat rata-rata
8,49% per tahun. Kenaikan signifikan terjadi terutama disebabkan belanja gaji dan
tunjangan dengan kenaikan rata-rata 7,28% per tahun serta belanja bagi hasil
kepada Pemerintah Desa rata-rata sebesar 22,96%. Realisasi Belanja Pengeluaran
yang Wajib dan Mengikat pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 tersaji
sebagaimana tabel berikut:

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 III - 13


Tabel 3.8
Realisasi Belanja Pengeluaran yang Wajib dan Mengikat Tahun 2010-2015
Realisasi (Rp.) Rata-rata
No. Uraian Pertum-
2010 2011 2012 2013 2014 2015 buhan

A Belanja Tidak Langsung 544.351.934.031 609.086.810.229 648.619.431.111 679.977.844.720 719.384.530.103 828.550.540.674 8.64

1 Belanja Gaji dan Tunjangan 496.572.200.415 552.556.904.362 594.091.170.712 622.973.623.391 650.837.996.711 698.534.559.484 7.28

2 Belanja Penerimaan Anggota 2.893.600.000 2.890.200.000 4.154.400.000 4.285.700.000 4.379.600.000 4.380.000.000 9.05
dan Pimpinan DPRD serta
Operasional KDH/WKDH
3 Belanja Bunga -

4 Belanja Bagi Hasil (bantuan 44.886.133.616 53.639.705.867 50.373.860.399 52.718.521.329 64.166.933.392 125.635.981.190 22.96
keuangan pemerintah desa)

B Belanja Langsung 18.516.152.415 18.611.414.637 17.626.620.875 19.313.873.385 20.329.986.826 26.233.718.824 4.69

1 Belanja Honorarium PNS 2.884.075.000 2.973.077.000 1.694.920.000 3.021.800.000 2.781.155.000 2.795.060.775 (5.30)
(khusus untuk guru dan
tenaga medis)
2 Belanja Beasiswa Pendidikan 96.712.000 60.904.000 49.591.000 28.085.860 19.050.000 57.080.000 47.46
PNS
3 Belanja Jasa Kantor (khusus 15.535.365.415 15.577.433.637 15.882.109.875 16.263.987.525 17.529.781.826 23.381.578.049 10.83
tagihan bulanan kantor seperti
listrik, air, telepon dan
sejenisnya)

C Pembiayaan Pengeluaran - 2.500.000.000 15.000.000.000 - - 97.542.500

1 Pembentukan Dana Cadangan 2.500.000.000 15.000.000.000

2 Pembayaran pokok utang - 97.542.500

TOTAL (A+B+C) 562.868.086.446 630.198.224.866 681.246.051.986 699.291.718.105 739.714.516.929 854.881.801.998 8.49

Sumber: DPPKAD Kabupaten Jombang, Tahun 2016

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 III - 14


b. Perhitungan Kerangka Pendanaan
Kerangka pendanaan pada Perubahan RPJMD Tahun 2014-2018 merupakan
kapasitas kemampuan riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk
pendanaan program pembangunan 5 tahun. Kapasitas kemampuan riil adalah total
penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja dan
pengeluaran yang wajib dan mengikat,
Kapasitas kemampuan riil keuangan dihitung dari realisasi pendapatan
ditambah Sisa Lebih Penghitungan Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya ditambah
Penerimaan Pembiayaan dikurangi Belanja dan Pengeluaran Wajib dan Mengikat.
Untuk kapasitas keuangan tahun 2014 dan tahun 2015 sesuai dengan laporan
realisasi APBD Tahun 2014 dan tahun 2015. Untuk tahun 2016 didasarkan pada
P-APBD 2016, tahun 2017 berdasarkan R-APBD 2017 dan tahun 2018 didasarkan
pada proyeksi dengan memperhatikan hasil evaluasi pada tahun-tahun sebelumnya
dengan memperhatikan perkembangan kebijakan pemerintah pusat maupun
provinsi.
Target pendapatan daerah tahun 2016-2018 diprediksikan cenderung
meningkat yang berasal dari komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana
Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah. Pendapatan Asli Daerah berupa
Hasil Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, dan Lain-lain PAD yang Sah. PAD
direncanakan meningkat pada tahun 2016 sebesar Rp.345.234.275.644 menjadi
Rp.370.486.095.480 pada tahun 2018. Proyeksi atas PAD dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pajak Daerah pada tahun 2016 sebesar Rp.78.112.100.000,- menjadi
Rp.84.111.150.000,- pada tahun 2018 atau meningkat rata-rata 1,62% per
tahun;
2. Retribusi Daerah pada tahun 2016-2018 juga diprediksikan meningkat pada
tahun 2016 sebesar Rp.40.765.486.776,- menjadi Rp.42.855.589.225,- pada
tahun 2018 atau meningkat rata-rata 2,41% per tahun;
3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah diproyeksikan tetap;
4. Selanjutnya Lain-lain PAD yang Sah pada tahun 2016-2018 direncanakan
mengalami peningkatan dengan rata rata sebesar 0,22% yang disumbang dari
peningkatan pendapatan BLUD. Untuk pendapatan yang non BLUD tahun 2016
sampai dengan 2018 mengalami penurunan dengan adanya perubahan
kebijakan pemerintah pusat terkait konversi penyaluran transfer dana alokasi
umum dan dana bagi hasil pajak/bukan pajak dalam bentuk non tunai yang
akan berpengaruh terhadap penerimaan jasa giro dan penerimaan bunga
deposito.
Dana Perimbangan masih menjadi pendapatan utama daerah untuk belanja
pembangunan daerah. Dana Perimbangan terdiri dari Bagi Hasil Pajak/Bukan
Pajak, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus. Dana Perimbangan pada
tahun 2016-2018 diproyeksikan meningkat disebabkan oleh adanya perubahan
kebijakan pemerintah pusat terkait dana alokasi khusus yang dilaksanakan mulai

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 III - 15


diimplementasikan pada tahun anggaran 2016 terkait besaran maupun
pengklasifikasian rekening yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pemerintahan pusat memberikan anggaran transfer DAK regular minimal
sebesar 100 milyar dan pada tahun 2016, Kabupaten Jombang mendapatkan
alokasi sebesar 111 milyar;
2. Reklasifikasi dana tunjangan penghasilan dan tunjangan profesi yang
sebelumnya diklasifikasi pada lain-lain pendapatan daerah yang sah, mulai
tahun anggaran2016 diklasifikasikan sebagai Dana Alokasi Khusus Non Fisik.
Hal ini akan berpengaruh pada besaran pertumbuhan atas lain-lain pendapatan
daerah yang sah;
3. Pengalihan beberapa dana tugas pembantuan menjadi DAK Non Fisik, seperti
bantuan operasional PAUD dan bantuan operasional kesehatan.
Pada proyeksi keuangan tahun 2016 sampai dengan 2018, terkait dana
perimbangan didasarkan pada asumsi sebagai berikut:
1. Dana alokasi Umum tahun 2017 dan 2018 dialokasikan sesuai dengan alokasi
tahun 2016 dengan berpijak pada alokasi tahun 2017 yang tidak mengalami
kenaikan;
2. Dana alokasi khusus tahun 2017 diproyeksikan sesuai dengan usulan yang
telah diverifikasi oleh kementerian keuangan, bappenas dan kemeterian teknis,
sedangkan DAK 2018 dialokasikan sama dengan alokasi tahun 2016;
3. Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau padatahun 2017 dan 2018 dialokasikan
sesuai dengan alokasi tahun 2016 dengan pengalokasian sebesar 70% dari dana
yang ditargetkan di pendapatan dialokasikan pada belanja yang sesuai dengan
PMK Nomor: 28/PMK.07/2016 tentang Penggunaan, Pemantauan, Dan Evaluasi
Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau yang dialokasikan untuk membiayai
pelaksanaan program peningkatan kualitas bahan baku, program pembinaan
lingkungan sosial dan program sosialisasi ketentuan di bidang cukai;
4. DID sudah dialokasikan pada proyeksi APBD 2017 dan 2018, karena adanya
komitmen yang tinggi pemerintah daerah terkait pengelolaan keuangan daerah.
Dengan adanya perubahan kebijakan pemerintah pusat tersebut
berpengaruh besar terhadap struktur keuangan pemerintah daerah. Komposisi
dana perimbangan terhadap pendapatan daerah pada tahun 2018 sebesar 68,38%
meningkat cukup signifikan dari tahun 2014 dan tahun 2015 yang berkisar pada
angka 56% sampai dengan 59%. Dengan melihat data tersebut menggambarkan
semakin besarnya ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat.
Selanjutnya untuk Pendapatan dari Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
pada Tahun 2016-2018 mengalami penurunan yang cukup signifikan terkait
perubahan kebijakan pemerintah pusat tersebut di atas. Pada proyeksi lain-lain
pendapatan daerah yang sah, didasarkan pada asumsi sebagai berikut:
1. Proyeksi atas bagi hasil pajak dari pemerintah propinsi tahun 2017 dan 2018
didasarkan pada realisasi tahun 2014 dan tahun 2015sertaalokasitahun 2016;

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 III - 16


2. Bantuan keuangan pemerintah propinsi belum dialokasikan, karena bantuan
keuangan dari pemerintah pusat bersifat khusus;
3. Terkait dana desa yang berasal dari APBN diasumsikan sama dengan alokasi
tahun 2016.
Realisasi kemampuan riil keuangan daerah pada tahun 2014 dan tahun
2015 serta target (rencana) kemampuan riil keuangan daerah tahun 2016-2018
digambarkan dalam tabel sebagai berikut:

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 III - 17


Tabel 3.9
Realisasi dan Proyeksi Kemampuan Riil Keuangan Tahun 2014-2018

PROYEKSI RPJMD
No. URAIAN REALISASI 2014 REALISASI 2015 P-APBD 2016 R-APBD 2017
TA 2018

I PENDAPATAN 1.905.860.371.275 2.151.287.874.053 2.234.904.907.101 2.373.716.251.027 2.339.848.680.627

1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 304.065.301.093 363.963.252.972 345.234.275.644 344.415.880.840 370.486.095.480


a Pendapatan Pajak Daerah 66.769.253.998 80.335.178.829 78.112.100.000 81.613.310.000 84.111.150.000

b Hasil Retribusi Daerah 32.556.616.839 39.925.263.477 40.765.486.776 42.102.219.585 42.855.589.225

c Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 2.523.181.128 2.844.232.695 2.728.700.000 3.083.855.255 3.083.855.255

d Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 202.216.249.128 240.858.577.971 223.627.988.868 217.616.496.000 240.435.501.000

2. DANA PERIMBANGAN 1.131.290.917.695 1.170.782.676.685 1.480.112.910.166 1.667.558.924.396 1.600.055.289.356


a Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 76.832.644.695 75.132.309.685 85.150.985.316 85.459.596.316 62.226.601.316

b Dana Alokasi Umum 1.007.166.193.000 1.032.325.237.000 1.111.301.450.000 1.111.301.450.000 1.111.301.450.000

c Dana Alokasi Khusus 47.292.080.000 63.325.130.000 283.660.474.850 470.797.878.080 403.602.854.040

3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 470.504.152.487 616.541.944.396 409.557.721.291 361.741.445.791 369.307.295.791
a Pendapatan Hibah 1.143.652.011 917.108.600 2.170.340.000 2.434.150.000 -

b Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah 128.828.661.413 121.442.913.796 137.561.480.791 137.561.480.791 137.561.480.791
Daerah Lainnya

c Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 283.632.541.000 325.278.336.000 45.035.219.000 30.000.000.000 40.000.000.000

d Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah 56.474.897.000 82.334.153.000 33.044.866.500 - -


Daerah Lainnya

e Bantuan Keuangan dari Pemerintah Pusat - 86.569.433.000 191.745.815.000 191.745.815.000 191.745.815.000

f Pendapatan Bagi Hasil Lainnya dari Propinsi 424.401.063

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 III - 18


PROYEKSI RPJMD
No. URAIAN REALISASI 2014 REALISASI 2015 P-APBD 2016 R-APBD 2017
TA 2018

II PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 235.949.735.109 355.708.270.892 337.065.575.812 150.211.035.587 145.000.000.000


a Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran 235.468.644.157 355.195.113.339 336.445.575.812 150.211.035.587 145.000.000.000
Sebelumnya

b Pencairan Dana Cadangan

c Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman 315.616.847 68.267.779 20.000.000

d Penerimaan Piutang Daerah 165.474.105 444.889.774 600.000.000

e Penerimaan Kembali Investasi Non Permanen

III
TOTAL PENERIMAAN DAERAH 2.141.810.106.384 2.506.996.144.945 2.571.970.482.912 2.523.927.286.614 2.484.848.680.627
(I+II)
IV Belanja dan Pengeluaran yang Wajib dan Mengikat serta 962.888.079.404 1.194.237.227.085 1.473.094.930.550 1.348.522.302.035 1.468.777.852.033
Prioritas Utama

V Penyertaan Modal 6.500.000.000 5.500.000.000 0 0 0

VI Dana Cadangan - 0 0 0

VII Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan (III-IV-V-VI) 1.172.422.026.980 1.307.258.917.860 1.098.875.552.362 1.175.404.984.579 1.016.070.828.594

Sumber: DPPKAD Kabupaten Jombang, Tahun 2016

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 III - 19


Kapasitas kemampuan keuangan riil merupakan selisih antara seluruh
potensi penerimaan daerah yang terdiri dari pendapatan daerah dan penerimaan
pembiayaan dikurangi dengan belanja dan pengeluaran yang bersifat wajib dan
mengikat. Belanja yang bersifat wajib dan mengikat terdiri dari belanja tidak
langsung, meliputi: Gaji dan tunjangan, tambahan penghasilan PNS, belanja
operasional KDH, pimpinan dan anggota DPRD, tunjangan guru, belanja bunga dan
bagi hasil kepada pemerintah desa dan belanja langsung, meliputi belanja jasa
kantor (listrik telepon air dan lain-lain), belanja sewa tanah untuk gedung kantor
ditambah belanja tidak langsung yang wajib dan mengikat. Kemampuan riil
keuangan daerah selama kurun waktu 2016 sampai dengan 2018 terus mengalami
penurunan. Untuk itu, asumsi target belanja tahun 2016-2018 harus
menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
Mulai tahun 2015 terjadi peningkatan Alokasi Dana Desa (ADD) dan bagi
hasil pajak daerah dan retribusi daerah sesuai dengan amanah pasal 72 ayat (4)
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang mengamanatkan besaran
ADD sebesar 10% dikalikan Dana Perimbangan dikurangi Dana Alokasi Khusus.
Peningkatan alokasi dana desa cukup signifikan pada tahun 2014 sebesar
Rp.64.166.933.392,- menjadi Rp.116.964.527.300,- pada tahun 2015 dan
Rp.118.078.840.300,- pada tahun 2016. Selain itu, pada tahun 2015 sampai
dengan tahun 2018 juga ada tambahan dana ke desa berupa dana bagi hasil pajak
daerah dan retribusi daerah yang pada tahun 2015 yang direalisasikan sebesar
Rp.8.671.650.000,- dan sampai dengan tahun 2018 dialokasikan sebesar
Rp.12.696.673.923. Pada tahun 2018 diperlukan Belanja hibah yang lebih besar
dari tahun tahun sebelumnya untuk penyelenggaraan pemilukada yang
dialokasikan untuk biaya penyelenggaraan, pengawasan, dan pengamanan yang
direncanakan kurang lebih sebesar Rp.52.000.000.000,-.
Dengan memperhatikan realisasi kapasitas riil kemampuan keuangan
daerah tahun 2014 dan proyeksi kapasitas riil kemampuan keuangan daerah di
atas, maka pada saat pengalokasikan anggaran harus benar-benar sesuai prioritas
daerah agar keterbatasan kemampuan keuangan daerah dapat dimanfaatkan
seefektif mungkin. Pada tabel berikut disajikan penggunaan kapasitas riil
kemampuan keuangan daerah tahun 2014 dan 2015 serta rencana penggunaan
selama tahun 2016-2018.

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 III - 20


Tabel 3.10
Proyeksi Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Tahun 2014-2018
Proyeksi (Rp.)
No. Uraian
2014 2015 2016 2017 2018
I Kapasitas riil kemampuan keuangan 1.172.422.026.980 1.307.258.917.860 1.098.875.552.362 1.175.404.984.579 1.016.070.828.594
Rencana alokasi pengeluaran prioritas I
II.a Belanja Langsung 769.168.159.242 914.694.820.830 1.016.553.364.832 1.098.549.112.397 854.846.295.755
Pembentukan dana cadangan dan penyertaan
II.b 6.500.000.000 5.597.542.500 1.319.106.544 - -
modal dst
Dikurangi:
Belanja langsung yang wajib dan mengikat
II.c 20.329.986.826 30.797.754.961 34.038.970.385 38.654.654.338 39.666.784.322
serta prioritas utama

Pengeluaran pembiayaan yang wajib mengikat


II.d 6.500.000.000 5.597.542.500 1.319.106.544 - -
serta prioritas utama
Total rencana pengeluaran prioritas I (II.a+II.b-
II 748.838.172.416 883.897.065.869 982.514.394.447 1.059.894.458.059 815.179.511.433
II.c-II.d)
Sisa kapasitas riil kemampuan keuangan
daerah setelah menghitung alokasi 423.583.854.564 423.361.851.991 116.361.157.915 115.510.526.520 200.891.317.161
pengeluaran prioritas I (I-II)
Rencana alokasi pengeluaran prioritas II
III.a Belanja Tidak Langsung 1.010.946.833.803 1.250.258.205.803 1.554.098.011.536 1.425.378.174.217 1.630.002.384.872
Dikurangi:
Belanja tidak langsung yang wajib dan
III.b 942.558.092.578 1.163.341.929.624 1.437.736.853.621 1.309.867.647.697 1.429.111.067.711
mengikat serta prioritas utama
Total rencana pengeluaran prioritas II (III.a-
III 68.388.741.225 86.916.276.179 116.361.157.915 115.510.526.520 200.891.317.161
III.b)
Surplus anggaran riil atau Berimbang (I-II-
355.195.113.339 336.445.575.812 - - -
III)*
Sumber: DPPKAD Kabupaten Jombang, Tahun 2016

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 III - 21


Jumlah kapasitas riil kemampuan keuangan yang ada tersebut merupakan
modal pemerintah daerah dalam membiayai:
a. Rencana alokasi pengeluaran prioritas I, digunakan untuk membiayai program
peningkatan infrastruktur jalan kabupaten dan jalan poros desa, alokasi
sebagian percepatan pembangunan desa dengan program 500 juta per desa
melalui belanja langsung, serta untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan bidang
pendidikan minimal 20% (dua puluh persen) dan pelayanan kesehatan sebesar
10% (sepuluh persen) serta pembiayaan jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat. Disamping itu juga untuk membiayai program prioritas SKPD yang
merupakan penjabaran pelaksanaan masing-masing urusan yang berdampak
luas pada masing-masing segmentasi masyarakat yang dilayani sesuai dengan
layanan dasar serta tugas dan fungsi SKPD termasuk peningkatan kapasitas
kelembagaannya;
b. Rencana alokasi pengeluaran prioritas II, direncanakan untuk membiayai
alokasi percepatan pembangunan desa 500 juta per desa yang dialokasikan
melalui belanja tidak langsung, diantaranya melalui alokasi dana desa dan
belanja bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah. Disamping itu juga untuk
membiayai pengeluaran kepada masyarakat atau kelompok masyarakat yang
mendukung tujuan pembangunan daerah.

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 III - 22


BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

4.1 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN KABUPATEN JOMBANG


Tujuan pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kondisi
perekonomian daerah, kesejahteraan masyarakat, pelestarian dan pelindungan
nilai-nilai budaya daerah, keamanan dan ketertiban, kemampuan dan penguatan
kelembagaan untuk mewujudkan kemandirian. Dalam konteks nasional,
pembangunan daerah merupakan upaya untuk mendukung pemerintah pusat
dalam mempertahankan, memelihara, meningkatkan persatuan dan kesatuan
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Upaya untuk mewujudkan tujuan pembangunan daerah telah dilakukan
Pemerintah Kabupaten Jombang melalui serangkaian kebijakan dan program
serta sumber pendanaan secara sinergis dan berkelanjutan. Berdasarkan hasil
evaluasi, terdapat berbagai aspek pembangunan yang telah mengalami kemajuan
atau keberhasilan, namun di sisi lain terdapat pula berbagai permasalahan dan
tantangan yang masih dihadapi dan perlu ditangani melalui serangkaian
kebijakan dan program secara terencana, sinergis, dan berkelanjutan.
Pesatnya kemajuan teknoogi informasi dan interaksi kerjasama
internasional telah mendukung komitmen internasional untuk mewujudkan
perdagangan yang lebih luas. Perjanjian internasional seperti Asean Economy
Community, Konvensi Rio De Jenairo, dan Tujuan Pembangunan Millenium
adalah ratifikasi internasional yang disepakati pada tingkat nasional dan harus
diimplementasikan di tingkat daerah.
Keberagaman kondisi daerah tentunya akan mempengaruhi responsivitas
daerah terhadap dampak ratifikasi tersebut. Kondisi daerah yang belum memiliki
daya saing produk berskala internasional serta daya saing sumberdaya manusia
bersertifikasi internasional harus bersaing dan berkompetisi dalam perdagangan
bebas lintas negara. Keberadaan ini tentunya akan menjadi salah satu pemicu
permasalahan di daerah. Permasalahan pembangunan daerah yang ada di
Kabupaten Jombang adalah sebagai berikut:
A. Kemiskinan
Angka penduduk miskin di Kabupaten Jombang dari tahun ke tahun
mengalami fluktuasi. Berbagai program bantuan untuk warga miskin yang telah
diimplementasikan di masyarakat, baik yang dicanangkan dan bersumber dari
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten. Pemerintah
Pusat berupaya melalui program PNPM, PKH, serta program bantuan sosial.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengupayakan berbagai program,
diantaranya Gerdutaskin, Jalinkesra, BKSM, serta program bantuan sosial.
Pemerintah Kabupaten Jombang turut mendukung pelaksanaan program pusat

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IV - 1


maupun provinsi melalui sharing pendanaan, fasilitasi implementasi program,
maupun yang dicanangkan langsung, yaitu Kartu Jombang Sehat.
Berdasarkan evaluasi pelaksanaan program, menunjukkan bahwa
penanggulangan kemiskinan yang telah diupayakan masih belum efektif dalam
mengurangi angka kemiskinan. Beberapa faktor yang menghambat pengurangan
angka kemiskinan, antara lain:
1. Single dan akurasi data. Data kemiskinan yang tidak akurat dan sesuai
realitas lapangan mengakibatkan penanganan kemiskinan tidak murni
berbasis database rumah tangga miskin yang ditetapkan oleh pusat;
2. Belum optimalnya pendekatan integratif untuk penanggulangan kemiskinan
daerah, sehingga program-program dan penanganan kemiskinan yang
diupayakan belum dapat mendorong akselerasi dan efektitas penurunan
jumlah penduduk miskin
3. Belum adanya keterpaduan antar SKPD dalam upaya percepatan
pengentasan kemiskinan dengan indikator capaian yang terukur;
4. Pemanfaatan scheme bantuan permodalan belum dapat menyerap tenaga
kerja seperti yang diharapkan;
5. Tingkat pengangguran terbuka yang relatif masih tinggi;
6. Optimalisasi peran Balai Latihan Kerja (BLK) untuk menciptakan tenaga kerja
terampil, sesuai tuntutan kebutuhan pasar, (termasuk update skill dan
wawasan pengajar BLK);
7. Perlunya pemantapan kualitas dan akses layanan pemenuhan kebutuhan
dasar bagi masyarakat miskin termarginalkan untuk mengembangkan
kehidupan mereka secara layak.

B. Belum Meratanya Akses dan Kualitas Pendidikan


Pendidikan merupakan salah satu pondasi dalam memberikan
sumbangan terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Manakala kualitas
pendidikan bagus, maka kualitas SDM akan sekaligus bagus.
Di Kabupaten Jombang, kualitas SDM masih menjadi permasalahan yang
cukup serius. Salah satu pendekatan untuk mengukur kinerja pembangunan
pendidikan melalui pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM
Kabupaten Jombang secara agregat berada di atas IPM Jawa Timur, namun
pertumbuhan indeks pendidikan mengalami perlambatan. Untuk meningkatkan
kualitas SDM, masalah-masalah yang berkaitan dengan pendidikan harus
diatasi.
Secara umum, permasalahan dalam pembangunan pendidikan adalah
belum meratanya akses dan kualitas pendidian. Pemerataan akses dan kualitas
pendidikan belum maksimal karena ketersediaan sarana dan prasana
pendidikan serta kualitas mutu pendidikan yang belum seimbang antar
kecamatan di Kabupaten Jombang. Hal ini ditunjukkan dengan APM pada setiap
jenjang pendidikan yang tinggi pada wilayah kecamatan yang berdekatan dengan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IV - 2


wilayah perkotaan, yakni Kecamatan Jombang, Peterongan, Mojoagung, Ploso
dan Ngoro. Sedangkan kecamatan yang tidak berdekatan dengan pusat
pendidikan, seperti Plandaan, Ngusikan dan Wonosalam, capaian APM lebih
rendah.
Disamping indikator APM, hampir seluruh indikator pendidikan seperti
angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka partisipasi sekolah
(APS), serta rasio guru dan murid pada semua jenjang pendidikan di Kecamatan
Bandarkedungmulyo, Wonosalam, Ngusikan, Kudu, dan Kabuh, menunjukkan
angka yang cenderung rendah jika dibandingkan dengan kecamatan di wilayah
perkotaan.

C. Masih Tingginya AKB dan AKI


Pondasi lainnya dalam memberikan sumbangan terhadap kualitas sumber
daya manusia (SDM) adalah kesehatan. Permasalahan kesehatan di Kabupaten
Jombang adalah:
o Tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI);
o Belum terkendalinya penyakit menular;
o Angka kesakitan dan kematian penyakit tidak menular dan degeneratif
(diabetes, jantung, kanker) cenderung meningkat.
Penyebab utama AKB di Kabupaten Jombang secara umum adalah Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR), asfiksia neonatal, trauma lahir, infeksi, kelainan bawaan.
Kondisi tersebut lebih disebabkan karena masih rendahnya pengetahuan ibu
mengenai upaya menjaga kesehatan bayi, penanganan proses persalinan yang
dilakukan bukan oleh tenaga medis dan rendahnya konsumsi suplemen pada
masa kehamilan.
Penyebab kematian ibu sebagian besar berasal dari penyakit penyerta,
misalnya jantung, gagal ginjal, sesak nafas dan lain-lain, hanya sebagian kecil
akibat langsung dari proses kehamilan dan persalinan. Angka Kematian Ibu (AKI)
di Kabupaten Jombang sepanjang tahun 2009-2012 juga meningkat sebesar
33,99 per 100.000 kelahiran hidup atau naik sebesar 49,26%. Kenaikan terbesar
terjadi pada tahun 2011 dimana pada tahun tersebut Angka Kematian Ibu
mencapai 128,5 per 100.000 kelahiran hidup.

D. Kerusakan Infrastruktur Penunjang Pertumbuhan Ekonomi


Infrastruktur merupakan faktor kunci dalam mendukung pembangunan
Kabupaten Jombang yang berperan vital tidak hanya sebagai penggerak roda
ekonomi di daerah, namun turut membentuk perkembangan wilayah serta
melayani masyarakat dalam mengartikulasikan kehidupan sosial masyarakat
Kondisi infrastruktur jalan yang mengalami kerusakan mencapai 50% sebelum
tahun 2014 telah diupayakan penanganannya melalui percepatan pembangunan
infrastruktur.

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IV - 3


Dari capaian percepatan pembangunan infrastruktur masih diperlukan
upaya-upaya ekstra dalam rangka mempertahankan kualitas jalan yang telah
baik dan meningkatkan pemenuhan infrastruktur pada kawasan-kawasan
strategis cepat tumbuh. Mengantisipasi beroperasinya jalan tol trans Jawa yang
melintasi wilayah Kabupaten Jombang, maka dibutuhkan jalan-jalan akses
penghubung menuju pintu tol dengan kapasitas yang lebih besar.

E. Revitalisasi Pertanian
Sektor pertanian merupakan sektor penyumbang terbesar dalam PDRB
Kabupaten Jombang. Sektor pertanian juga merupakan penyumbang terbesar
dalam hal penyerapan angkatan kerja, karena sektor industri olahan belum
berkembang secara optimal. Dalam perkembangannya sektor pertanian
mengalami perlambatan pertumbuhan.
Sektor pertanian di Kabupaten Jombang menghadapi tantangan-
tantangan yang tidak ringan. Para petani menghadapi turunnya kualitas
kesuburan tanah, banyaknya hama dan penyakit tanaman, dan perubahan iklim
yang tidak menentu. Selain itu, para petani belum mampu mengolah hasilnya
untuk mendapatkan nilai tambah. Sebagian besar, produk pertanian dijual
dalam bentuk bahan mentah. Produk-produk pertanian belum dimanfaatkan
secara lebih baik untuk menjadi produk-produk olahan, baik setengah jadi
maupun jadi.
Dalam pengelolaan budidaya, sektor pertanian masih belum mampu
menggunakan sistem pertanian secara profesional atau modern. Hampir
sebagian besar sektor pertanian di Kabupaten Jombang dikerjakan secara
tradisional. Oleh karena itu, perlu adanya revitalisasi sektor pertanian, dengan
harapan sektor ini mampu untuk menjawab permasalahan pertanian yang
diakibatkan oleh permasalahan ekonomi.

F. Masih Rendahnya Daya Saing Produk (Pertanian, Usaha Kecil dan Mikro)
Berskala Internasional Serta Daya Saing Sumberdaya Manusia
Bersertifikasi Internasional
Indeks Revealed Comparative Advantages (RCA) memperkirakan daya
saing produk industri Indonesia pada tahun 2015 dan 2020, berada di posisi
kelima, di bawah negara ASEAN lainnya, Singapura, Thailand, Malaysia, dan
Vietnam. Pada tahun 2015, diperkirakan dari 5.017 produk hanya 1.122 produk
yang berdaya saing kuat, dimana sebanyak 929 atau 82,79% merupakan produk
industri. Sementara pada tahun 2020, diperkirakan total produk Indonesia yang
berdaya saing kuat sebanyak 1.141 produk, dimana 946 produk atau 82,90% di
antaranya merupakan produk industri. Produk industri Indonesia yang berdaya
saing sekitar 22,15%, sedangkan Singapura telah mencapai 41,95% dan
Thailand 38,78%.

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IV - 4


Salah satu strategi untuk menghadapi tantangan tersebut, yaitu melalui
sejumlah langkah dan kebijakan bersifat lintas sektoral yang telah dijalankan
pemerintah, seperti mengintensifkan sosialisasi AEC 2015 kepada stakeholder
industri, mengusulkan percepatan pemberlakuan safeguard dan anti-dumping
bagi produk impor tertentu serta menambah fasilitas laboratorium uji,
meningkatkan kompetensi SDM industri, penyusunan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) pada masing-masing sektor industri, penguatan IKM,
dan pengembangan wirausaha baru industri

G. Kebutuhan Pemenuhan Pelayanan Infrastruktur Dasar


Dalam pencapaian target 100% akses air minum, 0% kawasan
permukiman kumuh, dan 100% akses sanitasi layak sampai dengan tahun 2019.
Dari target yang telah dicanangkan tersebut, maka gambaran tentang kondisi di
Kabupaten Jombang sampai dengan akhir tahun 2016 untuk akses air minum
telah mencapai 76,29% sehingga masih perlu adanya target penanganan sebesar
23,71%, dimana dari target penanganan tersebut untuk pengembangan
Sambungan Rumah sebesar 16,44% dan untuk eksploitasi air bersih di daerah
rawan air bersih sebesar 7,27%.
Sedangkan untuk penanganan kawasan permukiman kumuh berdasarkan
Surat Keputusan Bupati Jombang Nomor: 188.4.45/241/415.10.10/2014 yang
secara luasan terdapat 42,95 Ha yang berada di Kecamatan Jombang, yakni
Desa Jombang, untuk Kecamatan Ploso, meliputi Desa Rejoagung, Desa Ploso,
Desa Losari dan Desa Bawangan. Tingkat kekumuhan dari kelima desa tersebut
berdasarkan kriteria kondisi drainase lingkungan, kondisi jalan lingkungan,
kondisi pengelolaan persamapahan dan kondisi pengelolaan air limbah. Dimana
untuk saat ini penanganan kawasan kumuh masih mencapai 12,32 Ha atau
28,68% dari total luasan kawasan kumuh.
Disamping itu, untuk pencapaian target 100% akses sanitasi layak,
berdasarkan data sampai dengan tahun 2016 telah mencapai 78,16%, sehingga
masih terdapat 21,84% yang harus ada penanganan sampai dengan tahun 2019
dengan rincian 13,88% untuk penanganan Buang Air Besar Sembarang Tempat
melalui penyediaan MCK individual maupun komunal serta 7,96% untuk
penanganan kondisi jamban yang tidak layak. Perlu dilakukan penanganan
untuk setiap tahunnya dengan target penanganan 3,5% untuk BABS dan 2%
untuk penyediaan jamban yang layak.

H. Belum Stabilnya Tingkat Pengangguran Terbuka


Tingkat pengangguran terbuka (TPT) selama tahun 2009-2011 mengalami
tren menurun yang sangat signifikan, yaitu dari sebesar 6,19% pada tahun
2009, kemudian menurun menjadi 5,27% pada tahun 2010, dan menurun
menjadi 4,24% pada tahun 2011. Namun pada tahun 2012 terjadi peningkatan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IV - 5


jumlah pengangguran yang signifikan, sehingga mengakibatkan peningkatan TPT
menjadi sebesar 6,69%.
Jika dilihat bahwa jumlah pengangguran terbesar pada tahun 2012
didominasi oleh penduduk golongan umur 15-19 tahun (sebesar 9.984 orang
atau 24,78%) dan golongan umur 20-24 tahun (sebesar 12.520 orang atau
31,07%), maka peningkatan TPT pada tahun 2012 ini diduga disebabkan oleh
anak-anak usia sekolah SMA dan lulusan SMA yang tidak sekolah lagi dan
mencari pekerjaan.
Trend TPT yang fluktuatif menunjukkan bahwa kondisi ketenagakerjaan di
Kabupaten Jombang masih belum stabil. Ketidakstabilan TPT disebabkan
diantaranya oleh ketidaksesuaian keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan
lapangan pekerjaan serta belum adanya intervensi yang nyata oleh pemerintah
terhadap pasar kerja dan investor di Kabupaten Jombang untuk bisa lebih
membuka peluang dan kesempatan bekerja ataupun berusaha.
I. Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Permasalahan umum bidang sosial salah satunya adalah penangan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Berbagai masalah yang
dihadapi dalam penanganan PMKS, antara lain sebagai berikut:
o Kualitas pelayanan, rehabilitasi, bantuan sosial dan jaminan kesejahteraan
sosial bagi PMKS masih rendah;
o Penanganan PGOT (pengemis, gelandangan dan orang terlantar) yang belum
memadai, karena belum ada panti rehabilitasi ataupun tempat pembinaan
agar mereka tidak kembali ke jalan.
o Penanganan kesehatan jiwa bagi orang memerlukan payung hukum dan
mekanisme yang jelas, sehingga dapat tertangani dengan baik
o Masih rendahnya jaminan perlindungan dan bantuan sosial serta belum
optimalnya akses pelayanan sosial bagi masyarakat

J. Keadilan Gender dan Perlindungan Anak


Masalah yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak, yaitu:
o Masih kurangnya pemahaman tentang hak-hak perempuan dan anak;
o Focal point gender belum optimal dalam menyampaikan informasi gender dan
pembuatan laporan PUG;
o Perencanaan Pembangunan Responsif Gender (PPRG) belum dapat
diimplementasikan dalam perencanaan pembangunan;
o Belum intensnya porsi keterlibatan perempuan dalam proses pembangunan;
o Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia perempuan;
o Program pengarusutamaan gender dan perempuan masih digambarkan
hanya sebagai program untuk mengejar ketertinggalan perempuan agar dapat
setara dengan laki-laki.

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IV - 6


o Kurangnya keterlibatan perempuan dalam proses pembangunan,
dikarenakan masih lemahnya implementasi pengarusutamaan gender (PUG);
o Belum optimalnya implementasi RAD Kabupaten Layak Anak;
o Kecenderungan terjadinya kenaikan jumlah tindak kekerasan terhadap
perempuan dan anak.

K. Reformasi Birokrasi
Saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya melaksanakan agenda
reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya
untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan
(organisasi), ketatalaksanaan, sumber daya manusia aparatur, akuntabilitas
aparatur, pengawasan dan pelayanan publik.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada
masyarakat, Pemerintah Kabupaten Jombang telah mengupayakan beberapa hal
terkait reformasi birokrasi. Perubahan mind-set dan culture-set serta
pengembangan budaya kerja merupakan hal penting dalam reformasi birokrasi.
Reformasi birokrasi diarahkan pada upaya-upaya mencegah pemberantasan
korupsi, menciptakan tata pemerintahan yang baik (good governance),
pemerintahan yang bersih (clean government) dan bebas KKN.
Dalam rangka mewujudkan good governance telah disusun Road Map
Reformasi Birokrasi 2010-2014 oleh pemerintah pusat yang harus dilaksanakan
secara berkesinambungan oleh pemerintah daerah. Ketentuan pelaksanaan lebih
lanjut dari road map tersebut telah ditetapkan Peraturan Presiden Nomor 81
Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi
Birokrasi Instansi Pemerintah
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Jombang masih perlu perbaikan yang harus dilaksanakan dengan komitmen di
seluruh tingkatan, khususnya pada komponen penataan dan penguatan
organisasi, penataan tata laksana, penguatan pengawasan, persepsi korupsi dan
upaya untuk dapat mempertahankan Opini WTP.

L. Keamanan dan Ketertiban Masyarakat


Beberapa potensi masalah dalam penyelenggaraan keamanan dan
ketertiban masyarakat, yaitu:
o Meningkatnya gangguan keamanan dan ketertiban lingkungan (berupa
penyakit masyarakat, perbuatan kriminal, kenakalan remaja dalam bentuk
tawuran, vandalisme, prostitusi, penyalahgunaan narkoba)
o Adanya potensi konflik antar pemeluk agama, antar suku dan antar wilayah;

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IV - 7


o Ancaman gangguan stabilitas akibat keberadaan ormas yang tidak sesuai
dengan ketentuan;
o Partisipasi politik masyarakat relatif rendah
o Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bencana dan penanggulangan-
nya serta mitigasi bencana.

4.2 ISU-ISU STRATEGIS


Untuk mewujudkan perencanaan pembangunan yang berkualitas dan
mampu mengakomodir dinamika yang berkembang, analisa SWOT dapat menjadi
dasar guna menghasilkan isu-isu strategis Kabupaten Jombang. Jika melihat
pemahaman di atas, diperlukan analisa terhadap lingkungan eksternal dan
lingkungan internal. Langkah ini perlu mendapat perhatian sebagai
pertimbangan untuk mempertajam arah kebijakan pembangunan ke depan.
Berikut analisa lingkungan eksternal dan lingkungan internal di Kabupaten
Jombang:
1. Internal
a) Kekuatan
1) Tingginya Produksi Pertanian
Berdasarkan data RTRW Kabupaten Jombang Tahun 2009-2029,
penggunaan lahan terbesar adalah untuk kegiatan budidaya pertanian dengan
kisaran mencapai 43,21% dari luas wilayah Kabupaten Jombang. Berdasarkan
data luas lahan sawah yang ada serta jenis pengairannya, teridentifikasi bahwa
92,04% sawah berpengairan teknis, 2,70% sawah ½ teknis, 4,08% sawah tadah
hujan, 1,19% sawah non teknis. Dengan kondisi tersebut, potensi produksi dan
produktivitas sektor pertanian Kabupaten Jombang cukup tinggi.
2) Tumbuh kembangnya Usaha Kecil dan Mikro
Dalam pembangunan ekonomi, sektor UKM memiliki peranan yang sangat
stategis dan penting yang dapat ditinjau dari berbagai aspek. Pertama, jumlah
industrinya yang besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi. Kedua,
potensinya yang besar dalam penyerapan tenaga kerja. Setiap unit investasi pada
sektor UKM dapat menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bila
dibandingkan dengan investasi yang sama pada usaha besar. Ketiga, kontribusi
UKM dalam pembentukan PDB cukup signifikan
3) Posisi Strategis dan Pembangunan Jalan Tol Kertosono-Mojokerto
Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang penting dalam
menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Selain untuk mempersingkat
waktu tempuh dan memindahkan suatu objek, transportasi juga berfungsi untuk
melancarkan hubungan antara satu lokasi dengan lokasi yang lain dan
kebutuhan akan sarana dan prasarana transportasi di Indonesia dilihat dari
tahun ke tahun mengalami fase perkembangan dan peningkatan. Untuk
mendukung peningkatan kebutuhan sarana dan prasarana dalam akses

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IV - 8


transportasi tersebut, jalan raya merupakan salah satu hal yang selalu
beriringan dengan kemajuan teknologi dan pemikiran manusia yang
menggunakannya, karenanya jalan merupakan fasilitas penting bagi manusia
supaya dapat mencapai suatu tujuan daerah yang ingin dicapai.
Proyek Pembangunan Jalan Tol Kertosono - Mojokerto memberi dampak
positif terhadap pengembangan Kabupaten Jombang, khususnya terhadap
perkembangan ekonomi Kabupaten Jombang. Dengan posisi strategis di wilayah
transit jalur Surabaya-Solo, Kabupaten Jombang memiliki fungsi penghubung
yang sangat besar pengaruhnya.Dengan kelebihan tersebut tentunya menjadi
sebuah kelebihan tersendiri bagi Kabupaten Jombang untuk dapat lebih maju
dan lebih berdaya saing daripada daerah sekitar.
b) Kelemahan
1) Tidak terkendalinya Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang secara umum. Laju inflasi
yang tidak terkendali dapat memicu penurunan daya beli masyarakat, terutama
oleh masyarakat miskin yang tidak memiliki tabungan. Selain itu, tingginya laju
inflasi juga memberikan dampak semakin melebarnya tingkat distribusi
pendapatan di masyarakat. Inflasi yang tinggi juga berpotensi menghambat
investasi produktif. Hal ini karena tingginya tingkat ketidakpastian (mendorong
investasi jangka pendek) dan tingginya bunga. Dan secara makro, dalam jangka
panjang inflasi yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi
terhambat.
Laju inflasi harus dikendalikan agar tercipta kondisi perekonomian yang
stabil dan mendorong pertumbuhan ekonomi, laju inflasi dalam kurum waktu
2009-2013 secara terperinci adalah sebesar 5,21% pada tahun 2009, sebesar
5,83% pada tahun 2010, sebesar 6,15% pada tahun 2011, sebesar 5,92% pada
tahun 2012 (angka sementara) dan sebesar 7, 31% pada tahun 2013 (angka
sangat sementara).
2. Eksternal
a) Peluang
1) Jaminan Kesehatan Nasional
Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (UU SJSN), dirancang untuk memberikan landasan mewujudkan
amanat UUD 1945. Didalamnya, terkandung semangat untuk mengakui jaminan
sosial sebagai hak seluruh warga negara, untuk memperoleh " rasa aman" sosial,
sejak lahir hingga meninggal dunia, sebagaimana prinsip sistem jaminan sosial
yang dikenal.Bahkan awal tahun 2014 Pemerintah meluncurkan Jaminan
Kesehatan bagi seluruh warga Negara melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
dan Program jaminan kesehatan nasional (JKN) sebagai implementasi dari
amanah Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IV - 9


Jaminan Sosial (BPJS) merupakan implementasi nyata keinginan pemerintah
pusat untuk mewujudkan jaminan kesehatan bagi setiap warganya.
Dengan adanya jaminan sosial dan jaminan kesehatan tentunya
memberikan motivasi bagi warga Negara untuk mampu meningkatkan kualitas
pembangunan manusia dan berperan aktif dalam pembangunan daerah.Jaminan
tersebut memberikan keamanan untuk meningkatkan kualitas SDM serta
derajat kesehatan masyarakat.
2) Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan IPTEK mampu membantu manusia dalam beraktifitas.
Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi.
Namun, dampak dari perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal
seperti kegiatan pertanian, yang dulunya membajak sawah dengan
menggunakan alat tradisional, kini sudah menggunakan peralatan
mesin.sehingga aktifitas penanaman dapat lebih cepat di laksanakan tanpa
memakan waktu yang lama dan tidak pula terlalu membutuhkan tenaga yang
banyak.
b) Ancaman
1) Terbukanya Persaingan Ekonomi Global
Era Global saat ini sungguh syarat dengan berbagai persaingan yang
begitu ketat dari berbagai bidang didalamnya.Persaingan itu tidak lepas dari
semua unsur kebutuhan ummat manusia yang selalu berkembang setiap
detiknya.Disini sangatlah jelas harus adanya upaya reformasi untuk sebuah
perubahan yang dapat menjawab semua tantangan perkembangan era global,
terlebih bagi Indonesia wajib untuk melakukannya.
Era Globalisasi ini sungguh memiliki banyak tantangan yang harus siap
dan sigap dilakukan oleh segenap umat manusia untuk bisa berbenah diri dalam
peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) didalamnya, termasuk pula ada
upaya meningkatan kualitas dan kuantitas ekonomi.Ekonomi abad ke-21, yang
ditandai dengan globalisasi ekonomi, merupakan suatu proses kegiatan ekonomi
dan perdagangan, di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu
kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas
teritorial negara. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia
menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha.Hal ini menjadi
sebuah ancaman tersendiri bagi perekonomian dalam negeri khususnya
perekonomian lokal. Jika tidak siap dan tidak mampu bersaing dapat di pastikan
kedepan perekonomian lokal akan lumpuh dan di kuasai oleh asing.
2) Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Sektor Pertanian
Sektor pertanian merupakan sektor penting dalam menyediakan bahan
pangan dan menyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia. Perubahan iklim
memberikan dampak pada kenaikan suhu dan perubahan curah hujan sehingga
membawa dampak negatif bagi sektor pertanian. Output sektor pertanian turun

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IV - 10


seiring dengan adanya dampak perubahan iklim. Selain itu, pengaruh kenaikan
harga output pertanian di luar negeri sebagai dampak dari adanya perubahan
iklim di luar negeri, juga memberi dampak pada sektor pertanian di Indonesia.
Diperkirakan produktivitas pertanian di daerah tropis akan mengalami
penurunan bila terjadi kenaikan suhu rata-rata global antara 1-20 C sehingga
meningkatkan risiko bencana kelaparan. Meningkatnya frekuensi kekeringan
dan banjir diperkirakan akan memberikan dampak negatif pada produksi lokal,
terutama pada sektor penyediaan pangan di daerah subtropis dan tropis.
Terjadinya perubahan musim di mana musim kemarau menjadi lebih panjang
sehingga menyebabkan gagal panen, krisis air bersih dan kebakaran hutan.
Terjadinya pergeseran musim dan perubahan pola hujan, akibatnya Indonesia
harus mengimpor beras.
Berdasarkan permasalahan pembangunan dan analisa SWOT tersebut
maka selanjutnya disajikan Isu-isu strategis yang berpengaruh terhadap
perencanaan pembangunan Kabupaten Jombang.

A. Isu Internasional
1. Sustainable Development Goals (SDGs) dan Agenda Pembangunan Pasca
2015
Memberikan arahan tentang pentingnya tiga dimensi pembangunan
berkelanjutan, yakni ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup yang harus
bersinergi dalam pembangunan global ke depan. SDGs dicanangkan untuk
melanjutkan tujuan utama MDGs yang belum tercapai, yang antara lain
permasalahan kesehatan ibu dan anak, akses terhadap air bersih dan sanitasi,
kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dan status nutrisi. Selain itu,
SDGs juga terbuka bagi beberapa isu pembangunan yang muncul sejak MDGs
lahir di tahun 2000, seperti ketersediaan anggaran, perubahan iklim,
ketersediaan energi, dan lainnya. SDGs terdiri dari 17 tujuan, 169 target dengan
240 indikator. Adapun tujuan SDGs meliputi:
a. Penghapusan Kemiskinan;
b. Penghapusan Kelaparan;
c. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan;
d. Pendidikan Berkualitas;
e. Kesetaraan Gender;
f. Air Bersih dan Sanitasi;
g. Energi Bersih dan Terjangkau;
h. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak;
i. Infrastruktur tangguh, Industri inklusif, dan Inovatif.
Terkait dengan SDGs, Pemerintah Kabupaten Jombang berkomitmen
menjalankan konsep pembangunan berkelanjutan dengan mengembangkan
strategi yang berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia,
peningkatan kesejahteraan, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi,

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IV - 11


penurunan kesenjangan, serta peningkatan kemitraan. Dalam pelaksanaan
pembangunan, Pemerintah Kabupaten Jombang mengadopsi strategi melalui
empat jalur pembangunan, yaitu: pro-growth, pro-job, pro-poor, dan pro-
environment.
2. AEC (Asean Economy Community)
Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014
tentang Peningkatan Daya Saing Nasional Dalam Rangka Menghadapi
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), isu-isu yang dikembangkan adalah:
1) Pengembangan Industri Nasional, yang fokus pada:
a) Pengembangan Industri Prioritas Dalam Rangka Memenuhi Pasar ASEAN;
b) Pengembangan Industri Dalam Rangka Mengamankan Pasar Dalam
Negeri;
c) Pengembangan Industri Kecil Menengah;
d) Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian;
e) Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI);
2) Pengembangan Pertanian, yang fokus pada:
a) Peningkatan Investasi Langsung di Sektor Pertanian;
b) Peningkatan Akses Pasar;
3) Pengembangan Kelautan dan Perikanan, yang focus pada:
a) Penguatan Kelembagaan dan Posisi Kelautan dan Perikanan;
b) Peningkatan Daya Saing Kelautan dan Perikanan;
c) Penguatan Pasar Dalam Negeri;
d) Penguatan dan Peningkatan Pasar Ekspor.
4) Pengembangan Energi, yang fokus pada:
a) Pengembangan sub sektor ketenagalistrikan dan pengurangan
penggunaan energi fosil (Bahan Bakar Minyak);
b) Pengembangan sub sektor energi baru, terbarukandan konservasi energi;
c) Peningkatan pasokan energi dan listrik agar dapat bersaing dengan Negara
yang memiliki infrastruktur lebih baik;
5) Pengembangan Infrastruktur, yang fokus pada:
a) Pengembangan Infrastruktur Konektivitas;
b) Peningkatan Daya Saing Infrastruktur;
c) Pengembangan Infrastruktur Sistem Pembayaran;
6) Pengembangan Sistem Logistik Nasional;
7) Pengembangan Perbankan;
8) Pengembangan Investasi, yang fokus pada:
a) Peningkatan investasi melalui peningkatan kepastian hukum;
b) Kemudahan Berusaha;
c) Perluasan Investasi;
d) Database Investasi;
e) Peningkatan Daya Saing Investasi;

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IV - 12


f) Perluasan Investasi Perusahaan Nasional di Kawasan ASEAN;
9) Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yang fokus pada:
a) Peningkatan Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dari Sisi
Pembiayaan;
b) Pengembangan Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;
c) Eligibilitas dan Kapabilitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;
d) Mendorong Pemberdayaan Sektor Riil dan Daya Saing Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah;
10) Pengembangan Tenaga Kerja, yang fokus pada:
a) Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja;
b) Peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja;
11) Pengembangan Kesehatan, yang fokus pada:
a) Peningkatan ketahanan pasar jamu dalam negeri;
b) Peningkatan Akses Pasar;
12) Pengembangan Perdagangan, yang fokus pada:
a) Stabilisasi dan Penguatan Pasar Dalam Negeri
b) Peningkatan Ekspor dan Kerjasama Internasional;
c) Pengkajian Kebijakan Perdagangan dalam mendukung Implementasi
Masyarakat Ekonomi ASEAN;
d) Pengembangan Fasilitas Pembiayaan Ekspor;
e) Edukasi Publik mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015;
13) Pengembangan Kepariwisataan, yang fokus pada:
a) Pengembangan Destinasi Wisata;
b) Pengembangan Acara (event) Pariwisata;
14) Pengembangan Kewirausahaan, yang fokus pada:
a) Pengembangan wirausaha pemula;
b) Perluasan peran wirausaha muda;
c) Pengembangan usaha berbasis temuan baru (Invention/Resources and
Development).
Berlakunya MEA memberikan tantangan bagi Pemerintah Kabupaten
Jombang untuk meningkatkan daya saing melalui peningkatan sarana prasarana
daerah, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan meningkatkan daya
saing hasil produk Kabupaten Jombang agar mampu bersaing secara global

B. Isu Nasional dan Regional


1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
Kebijakan pembangunan nasional berdasarkan RPJMN Tahun 2015-
2019 diarahkan pada upaya pencapaian visi dan misi pembangunan nasional
tahun 2015-2019. Visi tersebut adalah “Terwujudnya Indonesia Yang
Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”, yang
dilakukan melalui 7 misi pembangunan yaitu:

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IV - 13


1) Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber
daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara
kepulauan;
2) Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis
berlandaskan negara hukum;
3) Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri
sebagai negara maritim;
4) Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan
sejahtera;
5) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat,
dan berbasiskan kepentingan nasional;
7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan nasional
jangka menengah tersebut, ditetapkan sembilan agenda prioritas yang
disebut “Nawa Cita”, yaitu:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara;
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya;
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan;
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia;
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional
sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa
Asia lainnya;
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik;
8. Melakukan revolusi karakter bangsa;
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Implementasi kesembilan agenda prioritas pembangunan nasional
tersebut dijabarkan dalam strategi pembangunan nasional dalam 3 (tiga)
dimensi pembangunan, yaitu:
 Dimensi pembangunan manusia meliputi pendidikan, kesehatan,
perumahan, mental/karakter;
 Dimensi pembangunan sektor unggulan meliputi kedaulatan pangan,
kedaulatan energi dan ketenagalistrikan, kemaritiman dan kelautan,
pariwisata dan industri;

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IV - 14


 Dimensi pemerataan dan kewilayahan yaitu antar kelompok pendapatan,
dan antar wilayah meliputi desa, pinggiran, luar Jawa, dan kawasan
timur.
Ketiga dimensi tersebut perlu didukung oleh kondisi kepastian dan
penegakan hukum, keamanan dan ketertiban, politik dan demokrasi, serta
tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi.
Di bidang Fisik Prasarana, isu-isu strategis dan permasalahan
mendesak yang menjadi prioritas pada tingkat nasional adalah sebagai
berikut:
a. Tercapainya akselerasi pembangunan wilayah melalui penyediaan dan
koordinasi infrastruktur sebagai roda penggerak pertumbuhan ekonomi
wilayah, meliputi pemeliharaan, rehabilitasi dan pembangunan
infrastruktur yang rusak, serta peningkatan kapasitas dan fasilitas baru
yang sesuai dengan kondisi wilayah seperti jalan, jembatan, perumahan
bagi masyarakat berpenghasilan rendah, pelayanan air bersih serta
fasilitas umum lainnya;
b. Penurunan kualitas lingkungan dan peningkatan frekuensi serta
intensitas Bencana Alam. Hal ini memuntut peran dari pemerintah melalui
berbagai kebijakan dan program yang bermuara pada peningkatan
kualitas lingkungan hidup dan keseimbangan pemanfaatan ruang dalam
upaya mengarusutamakan pertimbangan lingkungan hidup dalam proses
perencanaan pembangunan dan penataan ruang di daerah untuk
mencapai pembangunan yang berkelanjutan bagi kesejahteraan rakyat.
Tantangan RPJMN 2015-2019 bagi Pemerintah Kabupaten Jombang adalah:
o Menjalankan reformasi birokrasi publik;
o Membuka partisipasi publik;
o Membangun politik legislasi yang kuat: pemberantasan korupsi,
penegakan HAM, perlindungan lingkungan hidup.
RPJMN 2015-2019 secara umum menantang Pemerintah Kabupaten
Jombang untuk membuat perencanaan pembangunan jangka menengah
dengan memprioritaskan penataan kebijakan dan kelembagaan perangkat
daerah yang bersih, demokratis, partisipatif dan akuntabel untuk
menciptakan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dan berkelanjutan.
2) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Tantangan yang dihadapi dari kehadiran Undang-undang Nomor 23
Tahun 2014 bagi pembangunan daerah Kabupaten Jombang adalah: (i)
mengelola penataan organisasi pemerintah daerah yang efisien dan efektif; (ii)
mengelola aparatur supaya profesional, kompetitif, akuntabel; (iii) pengelolaan
keuangan daerah yang memprioritaskan pemenuhan pelayanan dasar secara

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IV - 15


efisien dan akuntabel; (iv) tata kelola pemerintahan yang kolaboratif dengan
multi pemangku kepentingan dan akuntabel.
Efisiensi belanja rutin dan prioritas alokasi anggaran untuk penyelenggaraan
pelayanan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar menjadi agenda
perencanaan dan anggaran untuk dapat menyelaraskannya mulai
pelaksanaan tahun 2017.
Kebijakan moratorium PNS memberikan tantangan pemerintah Kabupaten
Jombang untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi angkatan pencari
kerja selama 5 tahun di luar sektor PNS. Kreativitas pemerintah daerah
dalam mendidik wirausaha muda menjadi tantangan berat. Diperlukan
program terobosan pemerintah untuk memfasilitasi angkatan pencari kerja
dengan pihak swasta pemilik usaha.
3) Jaminan Kesehatan Nasional dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 di tegaskan bahwa
setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau. Sebaliknya, setiap orang
juga mempunyai kewajiban turut serta dalam program jaminan kesehatan
social.Untuk mewujudkan komitmen global dan konstitusi di atas,
pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan
masyarakat melalui Jaminan kesehatan Nasional (JKN) bagi kesehatan
perorangan.
Undang-Undang nomor 24 tahun 2011 juga menetapkan, jaminan
Sosial Nasional akan di selenggarakan oleh BPJS yang terdiri atas BPJS
kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Mendukung pelaksanaan tersebut,
Kementrian Kesehatan memberikan prioritas kepada jaminan kesehatan
dalam reformasi kesehatan. Kementrian Kesehatan tengah mengupayakan
suatu regulasi berupa Peraturan Menteri, yang akan menjadi payung hukum
untuk mengatur antara lain pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan
tingkat pertama dan pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan.
Peraturan Menteri juga akan mengatur jenis dan plafon harga alat bantu
kesehatan dan pelayanan obat dan bahan medis habis pakai untuk Peserta
Jaminan Kesehatan Nasional.
4) Undang-Undang Desa
Substansi isi Undang-Undang Desa, yaitu dianggarkannya dana
alokasi desa (DAD) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Undang-Undang Desa menginginkan adanya pembangunan di mulai dari
Desa, atau dengan kata lain Undang-undang tersebut merupakan titik awal
pelaksanaan otonomi desa.
Poin penting lain dalam Undang-Undang Desa yaitu soal penghasilan
kepala desa dan perangkat desa. Di dalam Undang-Undang Desa diatur
penganggaran penghasilan tetap kades dan perangkat desa di APBN.Bahkan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IV - 16


mekanisme atau standar nilainya mengacu pegawai negeri sipil (PNS).Namun
di dalam Undang-Undang Desa belum bisa menjelaskan detail yang dimaksud
dengan penghasilan mengacu PNS.Yang tidak kalah penting ketentuan yang
mengatur masa maksimal jabatan kades selama tiga periode.Masa satu
periode ditetapkan selama enam tahun.Setelah Undang-Undang Desa
ditetapkan, selanjutnya pemerintah tinggal membuat peraturan pemerintah
(PP).Tahap selanjutnya yaitu setiap kabupaten harus membuat peraturan
daerah (perda) tentang ketentuan tersebut.
5) Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-
undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
Diterapkannya undang-undang sistem kependudukan baru, yaitu
Undang-Undang Nomor 24 tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-
undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan,
membuat Pendapatan Asli Daerah setiap daerah akan berkurang karena
aturan UU baru tersebut, seluruh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di
Indonesia tidak boleh lagi memungut retribusi untuk semua pembuatan
administrasi kependudukan. Retribusi yang dihapuskan di antaranya
pembuatan KTP baru, perpanjangan KTP, pembuatan kartu keluarga (KK),
akta kelahiran, akta kematian.
6) Pembangunan Jalan Tol Kertosono-Jombang-Mojokerto
Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang penting dalam
menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Selain untuk mempersingkat
waktu tempuh dan memindahkan suatu objek, transportasi juga berfungsi
untuk melancarkan hubungan antara satu lokasi dengan lokasi yang lain dan
kebutuhan akan sarana dan prasarana transportasi di Indonesia dilihat dari
tahun ke tahun mengalami fase perkembangan dan peningkatan. Untuk
mendukung peningkatan kebutuhan sarana dan prasarana dalam akses
transportasi tersebut. Jalan raya merupakan salah satu hal yang selalu
beriringan dengan kemajuan teknologi dan pemikiran manusia yang
menggunakannya, karenanya jalan merupakan fasilitas penting bagi manusia
supaya dapat mencapai suatu tujuan daerah yang ingin dicapai.
Proyek Pembangunan Jalan Tol Kertosono - Mojokerto merupakan
rangkaian dari program Trans Java Tollway System, Yaitu Jalan Tol yang
dimulai dari Merak, Jawa Barat sampai dengan bagian timur Pulau Jawa
yaitu Banyuwangi, Jawa Timur. Ada 10 ruas jaringan jalan tol di jawa timur
diantaranya Tol Waru – Juanda (13,6 km), Jalan Tol Surabaya – Mojokerto
(37 km) dan Jalan tol Kertosono – Mojokerto ini (41 km) dan masih ada 7 ruas
jalan tol lainnya yang masih berkendala. Pembangunan Tol Kertosono -
Mojokerto ini ditangani pihak seperti PT. Marga Harjaya Infrastruktur selaku
investor (Owner), PT. Tata Guna Patria selaku Konsultan Perencana, PT.
Virama Karya sebagai Konsultan Pengawas dan PT. Hutama Karya sebagai

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IV - 17


Kontraktor Pelaksana. Panjang total tol Kertosono - Mojokerto adalah 40,5 km
dengan nilai investasi mencapai Rp 2,3 Triliun. Diperkirakan Tol Kertosono -
Mojokerto ini akan beroperasi pada tahun 2013.
Jika di kaji dari segi ekonomi, dengan adanya jalan tol ini tentunya
mempercepat arus perpindahan barang dan jasa. Dengan begitu arus
perputaran uang juga akan lebih cepat dan berdampak positif bukan hanya
bagi para pengusaha tapi juga bagi masyarakat sebagai konsumen dan
pemerintah sebagai regulator. Jalan Tol Kertosono – Mojokerto ini merupakan
jalan arteri primer yang merupakan Jalan Nasional dimana fungsinya sangat
penting sebagai jalan alternatif yang menghubungkan Kertosono – Mojokerto.
Sehingga diharapkan transportasi akan lebih cepat dan efisien.

C. Isu Kabupaten Jombang


1. Peningkatan Akses dan Kualitas Layanan Pendidikan
Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan dan
peningkatan kualitas pendidik merupakan solusi untuk mengurangi
ketimpangan akses dan kualitas pendidikan antar wilayah kecamatan di
Kabupaten Jombang. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan
dan peningkatan kualitas pendidik akan menjadi pemicu peningkatan
capaian indikator-indikator pendidikan di seluruh wilayah kecamatan
Kabupaten Jombang khususnya wilayah kecamatan perbatasan seperti
Kecamatan Bandarkedung Mulyo, Kecamatan Wonosalam, Kecamatan
Ngusikan, Kecamatan Kudu, Kecamatan Ploso dan Kecamatan Kabuh.
2. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat
Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang baik
adalah melalui penyediaan berbagai fasilitas kesehatan dan penyuluhan
kesehatan agar masyarakat dapat berperilaku hidup sehat. Adapun upaya
untuk menilai keberhasilan pembangunan dibidang kesehatan salah satunya
adalah dengan berdasarkan situasi derajat kesehatan. Oleh karena itu derajat
kesehatan merupakan keharusan guna menilai hasil pelaksanaan program
kesehatan yang dijalankan. Guna menilai keberhasilan pembangunan
kesehatan maupun sebagai dasar dalam menyusun rencana untuk masa
yang akan datang mutlak diperlukan analisa situasi derajat kesehatan
tersebut.
Upaya peningkatan derajat kesehatan dilakukan melalui program
pembinaan kesehatan keluarga yang meliputi upaya peningkatan kesehatan
Ibu dan Bayi, Anak Pra Sekolah dan Anak Usia Sekolah, Kesehatan
Reproduksi Remaja, dan Kesehatan Usia Subur
3. Peningkatan Kesempatan Kerja
Meningkatnya tingkat pengangguran terbuka berpotensi menimbulkan
berbagai permasalahan sosial. Kerja merupakan fitrah manusia yang asasi.
Ekspresi diri diwujudnyatakan dalam bekerja. Apabila dicermati pergolakan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IV - 18


dan ketidakamanan yang timbul di berbagai daerah dan tempat sering
bersumber dari sulitnya mencari kerja bagi suatu kehidupan yang layak.
Peningkatan kesempatan kerja harus dilakukan dengan berbagai upaya dan
inovasi sehingga pemerintah kabupaten jombang mampu memberikan
informasi dan kesempatan kerja kepada masyarakat semaksimal mungkin.
4. Pengoptimalan Penanggulangan Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain: tingkat pendapatan,
kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi, geografis,
gender, dan kondisi lingkungan.
Kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas ketidakmampuan
ekonomi, tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan
perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam menjalani
kehidupan secara bermartabat. Hak-hak dasar yang diakui secara umum
meliputi terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan,
perumahan, air bersih, pertanahan, sumberdaya alam, dan lingkungan
hidup, rasa aman dari perlakukan atau ancaman tindak kekerasan dan hak
untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial-politik, baik bagi perempuan
maupun laki-laki.
Upaya yang dapat ditempuh untuk mengoptimalkan penganggulangan
kemiskinan adalah: Pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat
perdesaan dalam pemanfaatan sumber daya setempat; Pengembangan
industri perdesaan yang didukung oleh pembinaan kemampuan, regulasi
yang tidak menghambat, dan fasilitasi akses pasar; Pengembangan pusat
layanan informasi perdesaan berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat
miskin; dan Revitalisasi kelembagaan koperasi perdesaan yang berbasis
masyarakat.
5. Peningkatan Infrastruktur Dasar Pertanian
Isu strategis yang dihadapi pertanian di kabupaten jombang saat ini
adalah masalah menurunnya tingkat kesuburan tanah yang disebabkan oleh
penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Dari masalah tersebut kemudian
mengakibatkan terjadinya penurunan tingkat produktivitas tanaman. Dari
kasus tersebut, Dinas Pertanian Kabupaten Jombang mencoba menyusun
visi yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah tersebut, yakni “Menuju
Budaya Pertanian Organik 2013” yang berusaha untuk membudayakan atau
membiasakan para petani dengan budidaya pertanian berbasis organik.
Visi yang ditetapkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Jombang
tersebut adalah bertujuan untuk menyelesaikan isu strategis yang ada, yaitu
masalah penurunan tingkat kesuburan tanah. Kabupaten Jombang sebagai
salah satu kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur
dengan luas wilayah sebesar 1.159,50 km² dari tahun ke tahun didominasi di

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IV - 19


peruntukan lahan pertanian sebesar 43,21 % dari luas wilayah Kabupaten
Jombang keseluruhan. Kabupaten Jombang memiliki keunggulan dalam
sektor pertanian sehingga perekonomiannya masih dititikberatkan pada
kegiatan pada sektor pertanian. Oleh karena itu perlu adanya revitalisasi
sector pertanian, dengan harapan sector ini mampu untuk menjawab
permasalahan pertanian yang diakibatkan oleh permasalahan ekonomi.
Revitalisasi sector pertanian meliputi pembangunan infrastruktur pertanian,
Pembangunan akses jalan kelahan pertanian, Kontrol laju degradasi lahan
pertanian produktif, Modernisasi system pertanian, serta Pembukaan sekolah
kejuruan pertanian.
6. Implementasi Kartu Jombang Sehat
Kartu Jombang Sehat merupakan sebuah terobosan baru Bupati dan
Wakil Bupati dalam upaya mempermudah aksesibilitas dan keterjangkauan
masyarakat Kabupaten Jombang mendapatkan pelayanan kesehatan yang
layak. Format Kartu Jombang sehat nantinya akan di sesuaikan dengan
Sistem Jaminan kesehatan Nasional yaitu pelayanan berjenjang. Pelayanan
berjenjang memiliki makna Pelayanan Kuratif dan Pemulihan (UKP)
sedangkan UKM dilakukan secara terencana, terarah dan azas prioritas atau
vulnerable group. Selain itu juga mulai di galakkan kembali system dokter
keluarga guna mempermudah kontroling pemerintah atas kualitas kesehatan
masyarakat Jombang sebelum memanfaatkan kartu Jombang Sehat. Perlu
dipahami bersama Kartu Jombang Sehat memiliki pemahaman dimana
masyarakat mendapatkan hak untuk Upaya Pelayanan Medis/Perorangan
(UKP) dan Upaya Pelayanan Kesehatan (UKM) secara berimbang. Sekaligus
menjadi indikator keterjangkauan pelayanan kesehatan kepada kelompok
beresiko tinggi. Kartu Jombang Sehat nantinya di khususkan kepada para
ibu hamil, bayi, balita, lansia atau penyandang resiko tinggi yang lain.
7. Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)
Modal awal dalam implementasi pelayanan administrasi terpadu
kecamatan adalah pelimpahan wewenang dari Bupati/Walikota kepada camat
untuk menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan dan pembangunan.
Dengan adanya pelimpahan wewenang ini diharapkan beberapa pelayanan
publik seperti pemberian ijin dan pelayanan non perijinan dapat diselesaikan
secara langsung di kecamatan. Hal ini jelas akan memberikan semangat yang
cukup kuat kepada pemerintah kecamatan untuk meningkatkan kinerjanya
terutama dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat dan memudahkan
warga masyarakat untuk memperoleh pelayanan yang murah, cepat dan
berkualitas.
Hal ini sejalan juga dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4
Tahun 2010 Tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
yang mengamanatkan bahwa untuk meningkatkan kualitas dan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IV - 20


mendekatkan pelayanan kepada masyarakat serta memperhatikan kondisi
geografis daerah, perlu mengoptimalkan peran kecamatan sebagai perangkat
daerah terdepan dalam memberikan pelayanan publik. Secara substantif
penempatan kecamatan sebagai unit layanan terdepan atau pusat pelayanan
masyarakat harus didasari oleh adanya pelimpahan sebagian wewenang
bupati kepada camat.
8. Percepatan Penanganan Infrastruktur Jalan Kabupaten dan Jalan Desa
Infrastruktur di setiap kabupaten merupakan hal yang sangat penting
guna meningkatkan kesejahteraan rakyat, begitu pula di Kabupaten
Jombang, sebagai contoh: tersedianya jalan-jalan (baik jalan biasa maupun
jalan tol) akan sangat membantu berkembangnya masyarakat di suatu
wilayah, kegiatan bisnis atau usaha di suatu wilayah akan semakin
berkembang seiring dengan semakin baiknya ketersediaan infrastruktur jalan
yang merupakan akses ke wilayah tersebut. Begitu pula jenis-jenis
infrastruktur lain seperti stasiun kereta api, infrastruktur tenaga listrik,
penyediaan air minum, infrastruktur persampahan, dan juga infrastruktur
telekomunikasi.
Memperhatikan kondisi infrastruktur jalan khususnya jalan kabupaten
dan jalan desa yang saat ini membutuhkan adanya prioritas penanganan
secara optimal, karena menjadi kebutuhan mendesak untuk mendukung
pelaksanaan pembangunan dalam rangka meningkatkan kinerja
pemerintahan daerah, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan wilayah
serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal itu perlu untuk
dilakukan mengingat berdasarkan kondisi pelayanan jaringan jalan yang ada
saat ini untuk jalan kabupaten yang dalam kondisi sedang sampai dengan
rusak berat mencapai 44,80% atau sepanjang 297,852 Km dari total jalan
kabupaten saat ini sepanjang 664,794 Km, sedangkan untuk jalan desa yang
dalam kondisi sedang sampai dengan rusak berat mencapai 58,11% atau
sepanjang 307,179 Km dari total jalan desa saat ini sepanjang 528,606 Km.
guna memenuhi kualitas pelayanan kondisi jalan sebagaimana dimaksud,
maka dari jaringan jalan yang saat ini dalam kondisi sedang sampai dengan
rusak berat akan dilakukan peningkatan yang ditargetkan tuntas untuk
periode 2 (dua) tahun kedepan.

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IV - 21


BAB V
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

5.1 V I S I
Visi dalam RPJMD merupakan visi Bupati/Wakil Bupati terpilih,
sebagaimana yang telah disampaikan pada saat penyampaian visi dan misi calon
Bupati/Wakil Bupati di sidang DPRD, yang diintegrasikan dengan arah
kebijakan pembangunan daerah, sebagaimana tahapan ketiga dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jombang Tahun
2005-2025, RTRW Kabupaten Jombang Tahun 2009-2029, RPJMD Provinsi Jawa
Timur Tahun 2010-2014 serta RPJM Nasional Tahun 2010-2014. Dari hasil
integrasi dan harmonisasi beberapa kebijakan tersebut ditetapkan visi
Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018, yaitu:

“Jombang Sejahtera Untuk Semua”

Makna dari visi tersebut:


“JOMBANG” adalah mewakili seluruh masyarakat/kelompok orang yang hidup
bersama di Kabupaten Jombang dalam satu komunitas yang teratur.
“SEJAHTERA UNTUK SEMUA” adalah tatanan kehidupan masyarakat Jombang
yang terpenuhi kebutuhan dasarnya meliputi antara lain pemenuhan kecukupan
energi dan protein, terpenuhinya rumah yang layak huni, tersedianya jaminan
pemerliharaan kesehatan masyarakat, terwujudnya keamanan dan ketertiban
masyarakat, terpenuhinya kebutuhan pendidikan, meningkatnya kemampuan
daya beli masyarakat secara berkelanjutan.

5.2 MISI
Sesuai dengan harapan dari visi “Jombang Sejahtera Untuk Semua”,
maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
sebagai upaya yang ditempuh dalam mewujudkan visi, antara lain dijelaskan
sebagaimana berikut:
Misi 1
Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial dan Beragama, dengan penjelasan
sebagai berikut:
Misi ini dimaksudkan untuk meningkatkan karakter masyarakat yang
agamis, bermoral dan berbudi luhur dalam tatanan sosial masyarakat yang
aman, tertib dan damai didukung stabilitas pemerintahan, politik dan sosial
budaya. Dengan latar belakang masyarakat Jombang yang egaliter dan memiliki
kedewasaan dalam menyikapi setiap dinamika yang terjadi serta dukungan
pondok pesantren yang ada, maka memungkinkan terwujudnya peningkatan
kualitas kehidupan sosial dan beragama.

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 V-1


Misi 2
Mewujudkan Layanan Dasar yang Terjangkau, dengan penjelasan:
Misi ini dimaksudkan untuk memenuhi hak-hak dasar masyarakat,
diantaranya hak dasar untuk memperoleh pelayanan kesehatan, pendidikan,
dan hak atas pangan. Pembangunan kesehatan merupakan suatu investasi guna
mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan
ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya mewujudkan keluarga
sejahtera.
Sedangkan pelayanan pendidikan bertujuan untuk mencapai pemerataan,
perluasan kesempatan belajar dan peningkatan mutu pendidikan. Pemerataan
kesempatan belajar lebih ditekankan pada akses masyarakat untuk memperoleh
pendidikan, sedangkan peningkatan kualitas pendidikan mengarah pada
kualitas anak didik. Pemerataan kesempatan belajar dapat dicapai melalui
peningkatan dan pemeliharaan gedung sekolah, peningkatan pelayanan
pendidikan luar sekolah serta bantuan biaya pendidikan. Peningkatan kualitas
pendidikan dapat dicapai melalui peningkatan kualitas guru serta peningkatan
sarana penunjang belajar.
Kebutuhan atas kecukupan pangan merupakan kebutuhan dasar
masyarakat untuk dapat terus tumbuh dan berkembang menuju kesejahteraan.
Pemenuhan hak atas pangan bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan
daerah.
Misi 3
Meningkatkan Perekonomian Daerah yang Berdaya Saing dan Merata,
dengan penjelasan:
Misi ini dimaksudkan untuk mencapai peningkatan perekonomian daerah
untuk mewujudkan stabilitas perekonomian daerah. Ketidakstabilan
perekonomian daerah akan menyebabkan ekonomi biaya tinggi yang pada
akhirnya memberikan efek terhadap tingginya pengangguran dan kemampuan
daya beli masyarakat.
Misi 4
Menyediakan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas dan Berwawasan
Lingkungan, dengan penjelasan:
Misi ini dimaksudkan untuk penyediaan infrastruktur dasar permukiman
serta sarana penunjang produksi barang dan jasa yang berupa jalan, jembatan,
informasi dan komunikasi yang keseluruhannya akan menunjang akses
perekonomian. Penyediaan infrastruktur dasar dimaksud dengan tetap
memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan melalui
peningkatan kualitas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 V-2


Misi 5
Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik dan Bersih, dengan
penjelasan:
Misi ini dimaksudkan untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengendalian
dan pengawasan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance, sehingga
mampu meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat secara
berkelanjutan.

5.3 Tujuan dan sasaran


Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang
menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan
jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan
arsitektur kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan yang mencakup
strategi, arah kebijakan, kebijakan umum, program dan kegiatan prioritas.
Penyusunan tujuan pembangunan daerah diselaraskan dengan tujuan
pebangunan nasional dan provinsi.
Untuk merealisasikan pelaksanaan misi Pemerintah Kabupaten Jombang,
perlu ditetapkan tujuan pembangunan daerah (goals) yang akan dicapai dalam
kurun waktu lima tahun ke depan. Tujuan pembangunan daerah ini ditetapkan
adalah untuk memberikan arah terhadap program pembangunan kabupaten
secara umum. Sementara, sasaran merupakan hasil yang diharapkan dari suatu
tujuan (goals) yang telah ditetapkan.
Dalam rangka memberikan kepastian operasionalisasi dan keterkaitan
terhadap peran visi, misi, sampai dengan tujuan dan sasaran yang ditargetkan,
berikut dijelaskan secara lebih detail keterkaitan misi, tujuan dan sasaran.
Misi 1. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial Dan Beragama, memiliki
tujuan:
1. Menjaga kerukunan umat beragama, kehidupan sosial dan pemberdayaan
masyarakat. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah:
a. Terwujudnya kerukunan di dalam kehidupan sosial dan beragama;
b. Terpeliharanya kemanan dan ketertiban umum;
c. Terpulihkannya fungsi sosial masyarakat penyandang kesejahteraan
masyarakat dan korban bencana;
d. Meningkatnya kapasitas kepemudaan, olah raga dan seni budaya;
e. Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender.
Misi 2. Mewujudkan Layanan Dasar yang Terjangkau, memiliki tujuan:
1. Terwujudnya pembangunan manusia yang berdaya saing dan berkelanjutan.
Sasaran dari tujuan dimaksud adalah:
a. Meningkatnya derajad pendidikan;
b. Meningkatnya usia harapan hidup

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 V-3


c. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat.
2. Mengendalikan pertumbuhan penduduk. Sasaran dari tujuan dimaksud
adalah:
a. Terkendalinya pertumbuhan penduduk.
3. Meningkatkan kemandirian pangan. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah:
a. Terwujudnya ketahanan pangan daerah;
Misi 3. Meningkatkan Perekonomian Daerah yang Berdaya Saing dan Merata,
memiliki tujuan:
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat. Sasaran
dari tujuan dimaksud adalah:
a. Meningkatkan kontribusi sektor pertanian dan perikanan;
b. Tumbuh kembangnya sentra-sentra industri olahan;
c. Meningkatnya kontribusi sub sektor pariwisata daerah;
d. Meningkatnya keberdayaan ekonomi masyarakat;
e. Meningkatkan pangsa pasar dalam negeri.
Misi 4. Menyediakan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas dan Berwawasan
Lingkungan, memiliki tujuan:
1. Meningkatkan infrastruktur dasar yang memadai. Sasaran dari tujuan
dimaksud adalah:
a. Meningkatnya infrastruktur dasar masyarakat dan daerah;
b. Terciptanya keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu
lintas;
c. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup.
Misi 5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih,
memiliki tujuan:
1. Menciptakan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang profesional.
Sasaran dari tujuan dimaksud adalah:
a. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel;
b. Terwujudnya pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan
masyarakat.
Dari uraian di atas, keterkaitan visi, misi, tujuan dan sasaran secara
sistematis disajikan dalam tabel berikut:

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 V-4


Tabel 5.1
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
VISI: “JOMBANG SEJAHTERA UNTUK SEMUA”

Misi 1. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial Dan Beragama

REALISASI TARGET SASARAN RPJMD REALISASI TARGET AKHIR


TUJUAN INDIKATOR TUJUAN Satuan
RPJMD
2014 2015 2016 2017 2018 URAIAN INDIKATOR 2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1. Menjaga 1. Nilai Peduli Hak N/A 79 80 85 90 1. Terwujudnya 1. Prosentase % 100 100 100 100 100 100
Kerukunan Umat Asasi Manusia Kerukunan Di penyelesaian
Beragama, (HAM) Dalam potensi
Kehidupan Sosial Kehidupan konflik SARA
Dan Sosial Dan
Pemberdayaan Beragama
Masyarakat
2. Terpeliharanya 2. Angka % 8 6,95 6,94 6,93 6,92 6,92
Keamanan Kriminalitas
Dan Ketertiban
Umum
3. Terpulihkanny 3. Persentase % 4,63 4,47 3,990 3,82 3,61 3,61
a Fungsi Sosial PMKS
Masyarakat
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Masyarakat
dan korban
bencana
4. Persentase % 80,43 87 90 90 90 90
korban
bencana
yang
terpenuhi
kebutuhann
ya

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 V-5


REALISASI TARGET SASARAN RPJMD REALISASI TARGET AKHIR
TUJUAN INDIKATOR TUJUAN Satuan
RPJMD
2014 2015 2016 2017 2018 URAIAN INDIKATOR 2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
4. Meningkatnya 5. Jumlah Prestasi 40 59 27 27 40 40
Kapasitas Prestasi
kepemudaan, Olahraga
olah raga dan
seni budaya
6. Jumlah Prestasi N/A N/A 7 7 7 7
Pemuda
berprestasi
7. Persentase % 92 94 96 97 98 98
Seni Budaya
Lokal yang
lestari
2. Indek 76,26 76,26 73 74 75 5. Meningkatnya 8. Indek % 66,12 67,75 68,25 68,75 69,25 69,25
Pembangunan Kesetaraan Pemberdaya
Gender Dan Keadilan an Gender
Gender

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 V-6


Misi 2. Mewujudkan Layanan Dasar yang Terjangkau

REALISASI TARGET SASARAN RPJMD REALISASI TARGET AKHIR


TUJUAN INDIKATOR TUJUAN Satuan
RPJMD
2014 2015 2016 2017 2018 URAIAN INDIKATOR 2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
2. Terwujudnya 3. Indeks 69,07 69,60 71,06 71,09 71,11 6 Meningkatnya 9 Indeks Pendidikan indeks 59,36 60,83 64,41 64,91 65,41 65,41
Pembangunan Pembangunan Derajad
Manusia Yang Manusia Pendidikan
Berdaya Saing dan
Berkelanjutan
7 Meningkatnya 10 Angka Harapan tahun 73,77 71,83 72,14 71,66 72,00 72,00
Usia Harapan Hidup
Hidup
8. Meningkatnya 11 Indeks Standar Indeks 69,03 69,53 69,54 69,60 69,67 69,67
pendapatan Hidup Layak atau
masyarakat Indeks
Pengeluaran
3. Mengendalikan 4. Laju 0,52 0,527 0,640 0,500 0,489 9 Terkendalinya 12 Laju Pertumbuhan % 0,52 0,527 0,640 0,500 0,489 0,489
Pertumbuhan Pertumbuhan Pertumbuhan Penduduk
Penduduk Penduduk Penduduk
4. Meningkatkan 5. Rasio Ketersedian 1,67 4,53 1 1,25 1,25 10 Terwujudnya 13 Cadangan Pangan ton/thn 100 100 100 100 100 100
Kemandirian dan Kebutuhan Ketahanan Pemerintah
Pangan Daerah Pangan Pangan Daerah (Ton/Th) Dan
Masyarakat kg/trib 260 364,97 500 550 600 600
(Kg/Tribulan) ulan

14 Skor Pola Pangan angka 79,5 85,2 85,9 85 85 85


Harapan (PPH)

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 V-7


Misi 3. Meningkatkan Perekonomian Daerah yang Berdaya Saing dan Merata

INDIKATOR REALISASI TARGET SASARAN RPJMD REALISASI TARGET AKHIR


TUJUAN Satuan
TUJUAN RPJMD
2014 2015 2016 2017 2018 URAIAN INDIKATOR 2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
5. Meningkatkan 6. Pertumbuhan 5,42 5,36 5,4 5,65 5,65 11 Meningkatkan 15 Persentase Sub % 21,31 21,04 20,22 21,39 21,43 21,43
Pertumbuhan PDRB Kotribusi Sektor Pertanian
Ekonomi Dan Sektor Peternakan
Pendapatan Pertanian dan Perburuan dan
Masyarakat Perikanan Jasa Pertanian
Terhadap PDRB
16 Persentase Sub % 0,36 0,35 0,35 0,36 0,36 0,36
Sektor Perikanan
Terhadap PDRB
12 Tumbuh- 17 Persentase Sub % 19,97 19,83 19,64 19,48 19,32 19,32
Kembangnya Sektor Industri
Sentra-Sentra Olahan Terhadap
Industri Olahan PDRB

13 Meningkatnya 18 Pertumbuhan PAD % N/A 15,3 97,8 20,00 20,00 20,00


Kontribusi Sub Sub Sektor
Sektor Pariwisata
Pariwisata
Daerah
14 Meningkatnya 19 Prosentase % N/A 10% 20% 20%
Keberdayaan BUMDes yang - -
Ekonomi memberikan
Masyarakat kontribusi pada
APBDes
20 Persentase % 1,1 1,25 1,50 1,75 2 2
Koperasi Sehat
21 Persentase % 0,37 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50
Wirausaha Baru
7. Laju Inflasi N/A 1,99 1,60 3,5- 3,5- 15 Meningkatkan 22 Persentase Sub % 21,85 22,07 22,82 23,32 23,84 23,84
4,5 4,5 Pangsa Pasar Sektor
Dalam Negeri Perdagangan
Terhadap PDRB

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 V-8


Misi 4. Menyediakan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan

REALISASI TARGET SASARAN RPJMD REALISASI TARGET AKHIR


TUJUAN INDIKATOR TUJUAN Satuan
RPJMD
2014 2015 2016 2017 2018 URAIAN INDIKATOR 2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
6 Meningkatkan 8 Indeks Kualitas 51% 54% 56% 58% 61% 16 Meningkatnya 23 Persentase % 55% 62% 70% 76% 85% 85%
. infrastruktur Infrastruktur Infrastruktur Panjang Jalan
dasar yang Dasar dalam Kondisi
memadai Masyarakat Baik
dan Daerah

24 Indeks Kualitas % 60% 62% 64% 65% 67% 67%


Permukiman

25 Persentase % 84,10% 85,92% 86,12% 86,56% 87,06% 87,06%


Jaringan Irigasi
Dalam Kondisi
Baik

17 Terciptanya 26 Persentase % 5% 5% 5% 5% 5% 5%
keamanan, Penurunan
Keselamatan, Kecelakaan Lalu
Ketertiban dan Lintas
Kelancaran
Lalu Lintas

9 Indek Kualitas 45-50 50-55 55-60 60-65 65-70 18 Meningkatnya 27 Indeks Kualitas % 45-50 50-55 55-60 60-65 65-70 65-70
Lingkungan Kualitas Lingkungan
HIdup (IKLH) Lingkungan Hidup (IKLH)
Hidup

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 V-9


Misi 5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih

REALISASI TARGET SASARAN RPJMD REALISASI TARGET AKHIR


INDIKATOR
TUJUAN Satuan RPJM
TUJUAN
D
2014 2015 2016 2017 2018 URAIAN INDIKATOR 2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
7. Menciptakan 10 Indek N/A N/A N/A N/A C 19 Meningkatkan 28 Nilai SAKIP Nilai CC CC CC B BB BB
tata Kelola Reformasi Penyelenggaraan
penyelenggar Birokrasi Pemerintahan
aan Yang Bersih Dan
pemerintahan Akuntabel
yang
profesional
29 Nilai LPPD Status status status status status status status
tinggi tinggi tinggi sangat sangat sangat
tinggi tinggi tinggi
30. Opini BPK opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Terhadap dengan
Laporan paragraf
Keuangan penjelas
Daerah
11 Indek 76,18 76,45 77,73 78,12 78,50 20 Terwujudnya 31. Prosentase % 75 80 85 90 95 95
Kepuasan Pelayanan Prima Layanan
Masyarakat Sesuai Publik dengan
Kebutuhan Dan Nilai Survey
Harapan Kepuasan
Masyarakat Masyarakat
Mnimal Baik
≤ 50 + Kurang
51-69 = Cukup
70-85 = Baik
86-100 =
Sangat Baik

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 V - 10


MISI 1. MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN SOSIAL DAN BERAGAMA

STRATEGI
INDIKATOR ARAH
TUJUAN SASARAN SKPD
TUJUAN KEBIJAKAN
PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018

1. Menjaga 1. Nilai Peduli 1. Terwujudnya 1 Peningkatan 1 Melestarikan V V V V V Badan


Kerukunan Hak Asassi Kerukunan Di peran serta nilai-nilai Kesatuan
Umat Manusia Dalam masyarakat kepahlawanan Bangsa dan
Beragama, (HAM) Kehidupan dalam menjaga dan keperintisan Politik
Kehidupan Sosial Dan kondusifitas
Sosial Dan Beragama daerah
Pemberdayaan
2. Terpeliharanya 1 Peningkatan 1 Meningkatkan V V V V V Satuan Polisi
Masyarakat
Keamanan Dan kualitas SDM kapasitas aparat Pamong Praja
Ketertiban Linmas dan dalam rangka
Umum Satpol PP pelaksanaan
siskamswakarsa
di daerah
2 Peningkatan 1 Meningkatkan V V V V V Badan
kepatuhan kewaspadaan dini Kesatuan
masyarakat dan pengendalian Bangsa dan
terhadap gangguan dan Politik
peraturan ketentraman
perundangan umum
yang berlaku
3 Peningkatan 1 Meningkatkan V V V V V Badan
pemberdayaan pemahaman Kesatuan
dan partisipasi masyarakat Bangsa dan
masyarakat terhadap Politik
dalam peraturan
pemeliharaan perundangan
keamanan, yang berlaku
ketentraman,
dan ketertiban
umum

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 2


STRATEGI
INDIKATOR ARAH
TUJUAN SASARAN SKPD
TUJUAN KEBIJAKAN
PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018

4 Peningkatan 1 Meningkatkan V V V V V Badan


kesadaran peran partai Kesatuan
politik dan politik dan Bangsa dan
berdemokrasi organisasi Politik
bagi kemasyarakatan
masyarakat dalam kehidupan
berdemokrasi
5 Menuntaskan 1 Memantauan/ V V V V V Satuan Polisi
Penanganan/ Mengidentifikasi, Pamong Praja
Penegakan Mengawasi dan
Kasus Mengendalikan
Pelanggaran Pelanggaran
Peraturan Perda dan
Daerah dan Peraturan Kepala
Peraturan Daerah di
Kepala Daerah Kabupaten
yang efektif Jombang
2 Penegakan V V V V V Satuan Polisi
Peraturan Daerah Pamong Praja
dan Peraturan
Kepala Daerah
serta pengajuan
Proses Hukum
utuk
menimbulkan
efek jera
3 Mengevaluasi V V V V V Satuan Polisi
terhadap Pamong Praja
Pelaksanaan
Peraturan Daerah
dan Peraturan
Kepala Daerah

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 3


STRATEGI
INDIKATOR ARAH
TUJUAN SASARAN SKPD
TUJUAN KEBIJAKAN
PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018

yang kurang
Optimal
6 Meningkatkan 1 Memfasilitasi V V V V V Satuan Polisi
Peran dan pemenuhan Pamong Praja
Pemberdayaan kebutuhan
Satlinmas Sarana dan
Prasarana
Satlinmas
terhadap
Satlinmas
2 Melatih Satlinmas V V V V V Satuan Polisi
Pamong Praja
3 Meningkatkan V V V V V Satuan Polisi
Pemberdayaan Pamong Praja
Satlinmas
7 Melatih 1 Meningkatkan V V V V V Satuan Polisi
kemampuan kemampuan Pamong Praja
dan Ikut serta Aparatur Satuan
dalam Polisi Pamong
kegiatan Praja
Kepamong Ikutserta dalam V V V V V Satuan Polisi
Prajaan bagi Peningkatan Pamong Praja
Aparatur kemampuan
Satuan Polisi Aparatur Satuan
Pamong Praja Polisi Pamong
Kabupaten Praja Di Luar
Jombang Daerah

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 4


STRATEGI
INDIKATOR ARAH
TUJUAN SASARAN SKPD
TUJUAN KEBIJAKAN
PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018

3. Terpulihkannya 1 Peningkatan 1 Meningkatkan V V V V V Dinas Sosial


Fungsi Sosial aksesibilas kapasitas Potensi
Masyarakat PMKS dalam Sumber
Penyandang memperoleh Kesejahteraan
Masalah pelayanan dan Sosial (PSKS)
Kesejahteraan rehabilitasi 2 Meningkatkan V V V V V Dinas Sosial
Masyarakat kuantitas dan
dan korban kualitas
bencana prasarana dan
sarana pelayanan
sosial
3 Meningkatkan V V V V V Dinas Sosial
pemberdayaan,
rehabilitasi,
pemberian
jaminan dan
perlindungan
PMKS
2 Terpenuhinya 1 Menurunnya V V V V V BPBD
kebutuhan presentase
korban korban dan
bencana dan kerugian dampak
kebakaran bencana
4. Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Meningkatkan V V V V V Dinas
Kapasitas budaya dan pembinaan olah Kepemudaan
kepemudaan, prestasi olah raga prestasi dan dan Olahraga
olah raga dan raga olahraga rekreasi
seni budaya
2 Meningkatkan V V V V V Dinas
sarana dan Kepemudaan
prasarana olah dan Olahraga
raga

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 5


STRATEGI
INDIKATOR ARAH
TUJUAN SASARAN SKPD
TUJUAN KEBIJAKAN
PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018

2 Peningkatan 1 Pembinaan V V V V V Dinas


partisipasi dan pemuda dan Kepemudaan
peran aktif organisasi dan Olahraga
pemuda dalam kepemudaan
pembangunan
3 Pelestarian 1 Penguatan V V V V V Dinas
dan terhadap Kebudayaan
pengembangan kelompok dan dan Pariwisata
seni dan pelaku seni dan
budaya daerah budaya lokal
2 Meningkatkan V V V V V Dinas
apresiasi Kebudayaan
masyarakat dan Pariwisata
terhadap seni dan
budaya lokal
3 Peningkatan V V V V V Dinas
sarana dan Kebudayaan
prasarana dan Pariwisata
kesenian
2. Indek 5. Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Meningkatkan V V V V V Dinas
Pembangunan Kesetaraan kualitas hidup KIE tentang Pemberdayaan
Gender Dan Keadilan perempuan pengarusutamaan Perempuan
Gender dan anak gender dan dan
pemberdayaan Perlindungan
perempuan Anak
2 Pembinaan dan V V V V V Dinas
pemberdayaan Pemberdayaan
organisasi Perempuan
perempuan dan
Perlindungan
Anak

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 6


STRATEGI
INDIKATOR ARAH
TUJUAN SASARAN SKPD
TUJUAN KEBIJAKAN
PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018

2 Penguatan 1 Pencegahan dan V V V V V Dinas


perlindungan penanggulangan Pemberdayaan
terhadap segala bentuk Perempuan
perempuan kekerasan dan
dan anak terhadap Perlindungan
perempuan dan Anak
anak
2 Fasilitasi V V V V V Dinas
kelembagaan Pemberdayaan
pengarusutamaan Perempuan
gender, dan
pemberdayaan Perlindungan
perempuan, dan Anak
perlindungan
anak

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 7


MISI 2. MEWUJUDKAN LAYANAN DASAR YANG TERJANGKAU
STRATEGI
INDIKATOR
TUJUAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN SKPD
TUJUAN PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018
2. Terwujudnya 3. Indeks 6 Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Meningkatkan V V V V V Dinas
Pembangunan Pembangunan Derajad akses layanan Pendidikan Anak Pendidikan
Manusia Yang Manusia Pendidikan pendidikan anak Usia Dini (PAUD)
Berdaya Saing usia dini dan
dan pendidikan 2 Meningkatkan V V V V V Dinas
Berkelanjutan dasar ketersediaan Pendidikan
sarana dan
prasarana
pendidikan dasar
dalam jumlah dan
kualitas yang
memadai
3 Menyelenggarakan V V V V V Dinas
pendidikan non Pendidikan
formal yang
bermutu bagi
masyarakat yang
tidak mempunyai
kesempatan
mengikuti
pendidikan formal
4 Menyediakan V V V V V Dinas
beasiswa Pendidikan
pendidikan dasar
bagi siswa dari
keluarga tidak
mampu
2 Peningkatan 1 Meningkatkan V V V V V Dinas
kualitas lulusan kompetensi Pendidikan
pendidikan pendidik dan
dasar tenaga

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 5


STRATEGI
INDIKATOR
TUJUAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN SKPD
TUJUAN PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018
kependidikan
2 Meningkatkan V V V V V Dinas
ketersediaan Pendidikan
sarana dan
prasarana
penunjang mutu
pendidikan dalam
jumlah dan
kualitas yang
memadai
3 Mengembangkan V V V V V Dinas
kurikulum yang Pendidikan
disesuaikan
dengan
perkembangan
ilmu pengetahuan
dan teknologi,
serta
perkembangan
global, nasional,
regional, maupun
lokal
4 Penataan V V V V V Dinas
manajemen Pendidikan
pelayanan
pendidikan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 6


STRATEGI
INDIKATOR
TUJUAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN SKPD
TUJUAN PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018
7 Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Meningkatkan V V V V V Dinas
Usia Harapan akses dan kesehatan ibu, Kesehatan
Hidup kualitas bayi dan balita,
pelayanan perbaikan status
kesehatan gizi masyarakat,
pengendalian
penyakit menular
dan penyakit
tidak menular
serta penyehatan
lingkungan,
pengembangan
sumber daya
manusia
kesehatan
2 Meningkatkan V V V V V Dinas
ketersediaan, Kesehatan
keterjangkauan,
pemerataan,
keamanan, mutu
dan penggunaan
obat serta
pengawasan obat
dan makanan
3 Pengembangan V V V V V Dinas
sistem jaminan Kesehatan
pembiayaan
kesehatan,
pemberdayaan
masyarakat dan
penanggulangan
masalah
kesehatan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 7


STRATEGI
INDIKATOR
TUJUAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN SKPD
TUJUAN PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018
4 Peningkatan V V V V V Dinas
pelayanan Kesehatan
kesehatan dasar
dan rujukan
8 Meningkatnya 1 Mendorong 1 Mengembangkan V V V V V Dinas Tenaga
pendapatan terciptanya / menciptakan Kerja
masyarakat kesempatan lapangan usaha
kerja yang melalui
seluas-luasnya kewirausahaan
dan
meningkatkan
kapasitas
ketrampilan dan
sikap perilaku
pencari kerja
3. Mengendalikan 4. Laju 9 Terkendalinya 1 Pengendalian 1 Meningkatkan V V V V V Dinas
Pertumbuhan Pertumbuhan Pertumbuhan pertumbuhan pembinaan, Pengenddalian
Penduduk Penduduk Penduduk penduduk kepesertaan, dan Penduduk
tumbuh kemandirian ber- dan KB
seimbang KB
2 Meningkatkan V V V V V Dinas
pembinaan Pengenddalian
ketahanan Penduduk
keluarga dan KB
3 Meningkatkan V V V V V Dinas
ketersediaan dan Pengenddalian
kualitas data dan Penduduk
informasi dan KB
kependudukan
4 Meningkatkan V V V V V Dinas
komunikasi, Pengenddalian
informasi, dan Penduduk
edukasi dan KB

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 8


STRATEGI
INDIKATOR
TUJUAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN SKPD
TUJUAN PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018
pengendalian
penduduk

4. Meningkatkan 5. Rasio 10 Terwujudnya 1 Penguatan 1 Penguatan V V V V V Dinas


Kemandirian Ketersedian Ketahanan pasokan pangan kelembagaan Ketahanan
Pangan dan Pangan untuk cadangan pangan Pangan
Daerah Kebutuhan Daerah memenuhi pemerintah desa
Pangan kebutuhan dan masyarakat
seluruh
penduduk dari
segi kuantitas
kualitas 2 Penyusunan dan V V V V V Dinas
keragaman dan pembuatan peta Ketahanan
keamanannya ketersediaan Pangan
pangan daerah
sentra produksi
pangan lokal
spesifik daerah;
3 Pembinaan dan V V V V V Dinas
pelatihan dalam Ketahanan
rangka Pangan
peningkatan
ketersediaan
pangan berbahan
baku lokal;
2 Mewujudkan 1 Penyuluhan V V V V V Dinas
pola konsumsi Pembinaan dan Ketahanan
dan pengembangan Pangan
pemanfaatan penganekaragam-
pangan yang an konsumsi
memenuhi pangan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 9


STRATEGI
INDIKATOR
TUJUAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN SKPD
TUJUAN PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018
kaidah mutu 2 Peningkatan V V V V V Dinas
keanekaragaman Pengetahuan Ketahanan
kandungan gizi Keterampilan dan Pangan
keamanan dan Sikap konsumsi
kehalalan pangan pada
masyarakat

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 10


MISI 3. MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DAERAH YANG BERDAYA SAING DAN MERATA
STRATEGI
INDIKATOR
TUJUAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN SKPD
TUJUAN PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018

5. Meningkatkan 6. Pertumbuhan 11 Meningkatkan 1 Meningkatkan 1 Optimalisasi V V V V V Dinas


Pertumbuhan PDRB Kotribusi produksi dan penerapan Pertanian /
Ekonomi Dan Sektor produktivitas teknologi Dinas
Pendapatan Pertanian dan sub sektor peningkatan Kehutanan
Masyarakat Perikanan pertanian produksi melalui dan
perkebunan pemanfaatan Perkebunan
peternakan dan teknik budidaya
perikanan dengan
berbasis produktivitas
teknologi tinggi yang
keunggulan berkelanjutan
sumberdaya 2 Peningkatan V V V V V Dinas
lokal dan kerjasama Pertanian/
berkelanjutan dengan balai Dinas
penelitian dalam Kehutanan
rangka tranfer dan
teknologi untuk Perkebunan
peningkatan
produktivitas
3 Pembinaan V V V V V Dinas
pelatihan dan Pertanian/
fasilitasi akses Dinas
permodalan Kehutanan
sarana dan
prasarana usaha Perkebunan
(budidaya dan
pasca panen)

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 11


STRATEGI
INDIKATOR
TUJUAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN SKPD
TUJUAN PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018

4 Fasilitasi akses V V V V V Dinas


jaringan Pertanian /
pemasaran Dinas
produk baik di Kehutanan
dalam maupun dan
luar daerah Perkebunan
5 Peningkatan V V V V V Dinas
fungsi dan peran Pertanian
Balai
Penyuluhan
Pertanian (BPP)
12 Tumbuh- 1 Membangun 1 Peningkatan V V V V V Dinas
Kembangnya dan daya saing Perindustrian
Sentra-Sentra memperkuat (kualitas dan
Industri sentra-sentra keberagaman
Olahan industri melalui produk) serta
pola kemitraan penyediaan
dan akses pasar sarana dan
produk IKM prasarana
produksi
industri kecil
menengah (IKM)
2 Fasilitasi pola V V V V V Dinas
kemitraan Perindustrian
antara pelaku
utama dan
pelaku industri
kecil menengah
(IKM)

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 12


STRATEGI
INDIKATOR
TUJUAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN SKPD
TUJUAN PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018

3 Penyediaan V V V V V Dinas
informasi pasar Perindustrian
dan pasokan
bagi industri
kecil menengah
(IKM)
13 Meningkatnya 1 Meningkatkan 1 Meningkatkan V V V V V Dinas
Kontribusi potensi pemasaran dan Kebudayaan
Sub Sektor jaringan dan Pariwisata
Pariwisata pariwisata serta
Daerah kerjasama antar
daerah
2 Menguatkan V V V V V Dinas
SDM pariwisata Kebudayaan
melalui dan Pariwisata
pelatihan yang
relevan dan
berkelanjutan
3 Mengembangkan V V V V V Dinas
dan membangun Kebudayaan
pusat-pusat dan Pariwisata
wisata unggulan
14 Meningkatnya 1 Meningkatkan 1 Penguatan V V V V V Dinas
Keberdayaan pemberdayaan perekonomian Pemberdayaan
Ekonomi dan penguatan desa melalui Masyarakat
Masyarakat lembaga BUMDes dan dan Desa
ekonomi desa lembaga
dan lembaga ekonomi desa
kemasyarakatan
desa

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 13


STRATEGI
INDIKATOR
TUJUAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN SKPD
TUJUAN PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018

2 Peningkatan V V V V V Dinas
pemberdayaan Pemberdayaan
lembaga Masyarakat
kemasyarakatan dan Desa
desa
2 Menguatan 1 Penguatan V V V V V Dinas
kelembagaan kelembagaan Koperasi dan
dan menciptkan dan peningkatan Usaha Mikro
iklim usaha daya saing
yang kompetitif produk koperasi
dan kondusif dan Usaha
bagi koperasi mikro
dan Usaha 2 Fasilitasi V V V V V Dinas
Mikro informasi Koperasi dan
peluang pasar Usaha Mikro
jaringan
pemasaran dan
kemitraan usaha
bagi koperasi
dan Usaha
Mikro
3 Fasilitasi akses V V V V V Dinas
permodalan dan Koperasi dan
pasar bagi Usaha Mikro
koperasi dan
Usaha Mikro

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 14


STRATEGI
INDIKATOR
TUJUAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN SKPD
TUJUAN PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018

7. Laju Inflasi 15 Meningkatkan 1 Meningkatkan 1 Pendampingan V V V V V Dinas


Pangsa Pasar pertumbuhan pemantauan dan Perdagangan
Dalam Negeri sektor pengawasan
perdagangan mutu produk
melalui (barang beredar)
peningkatan dalam rangka
daya saing perlindungan
produk dan dan
perlindungan pengamanan
serta konsumen
pengamanan 2 Penyediaan V V V V V Dinas
konsumen sarana Perdagangan
prasarana
perdagangan
yang kondusif
untuk usaha
3 Penyediaan V V V V V Dinas
informasi pasar Perdagangan
dan pasokan
bahan pangan
pokok dan
penting

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 15


MISI 4. MENYEDIAKAN INFRASTRUKTUR DASAR YANG BERKUALITAS DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
STRATEGI
INDIKATOR
TUJUAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN SKPD
TUJUAN PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018
6. Meningkatkan 8 Indeks 16 Meningkatnya 1 Mempercepat 1 Percepatan V V V V V Dinas
infrastruktur Kualitas Infrastruktur pemerataan penanganan Pekerjaan
dasar yang Infrastruktur Dasar pembangunan kerusakan jalan Umum dan
memadai Masyarakat prasarana dan melalui Penataan
dan Daerah sarana pemeliharaan Ruang
infrastruktur rutin/berkala,
jalan untuk dan rehabilitasi
mengurangi untuk
disparitas mempertahankan
wilayah kinerja aset dan
menjaga agar
kondisi jaringan
jalan tetap
berfungsi; serta
Peningkatan
kapasitas untuk
mendukung
perkembangan
wilayah dan
menambah
tingkat
pelayanan dan
aksesibilitas
jaringan jalan
2 Penyediaan V V V V V Dinas
prasarana dan Pekerjaan
sarana Umum dan
penerangan jalan Penataan
umum maupun Ruang
listrik perdesaan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 22


STRATEGI
INDIKATOR
TUJUAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN SKPD
TUJUAN PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018
2 Meningkatnya 1 Penerapan V V V V V Dinas
Kapasitas dan manajemen mutu Perumahan
kualitas jasa dan tertib dan
konstruksi penyelenggaraan Pemukiman
konstruksi
infrastruktur
3 Meningkatnya 1 Percepatan V V V V V Dinas
Kualitas Air penyediaan Perumahan
Minum Dan prasarana dan dan
Sanitasi sarana air bersih Pemukiman
Permukiman dan sanitasi bagi
Perkotaan masyarakat
2 Percepatan V V V V V Dinas
penanganan Perumahan
drainase dan
permukiman Pemukiman
4 Memperluas 1 Percepatan V V V V V Dinas
akses terhadap penanganan Perumahan
tempat tinggal rehabilitasi dan
yang layak rumah tidak Pemukiman
layak huni
5 Meningkatkan 1 Peningkatan V V V V V Dinas
keberlanjutan fungsi dan Pekerjaan
pemenuhan air kondisi Umum dan
untuk prasarana dan Penataan
ketahanan sarana irigasi Ruang
pangan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 23


STRATEGI
INDIKATOR
TUJUAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN SKPD
TUJUAN PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018
17 Terciptanya 1 Meningkatkan 1 Peningkatan V V V V V Dinas
keamanan, keselamatan dan pelayanan dan Perhubungan
Keselamatan, keamanan pembinaan
Ketertiban dalam bidang
dan penyelenggaraan transportasi,
Kelancaran pelayanan Pemenuhan
Lalu Lintas transportasi fasilitas
perlengkapan
jalan, dan
optimalisasi
pelayanan
kelaikan
kendaraan
bermotor
9 Indek 18 Meningkatnya 1 Meningkankan 1 Meningkatkan V V V V V Dinas
Kualitas Kualitas perlindungan pengendalian Lingkungan
Lingkungan Lingkungan dan pengelolaan pencemaran dan Hidup
HIdup (IKLH) Hidup lingkungan perusakan
hidup yang lingkungan serta
berkelanjutan melakukan
upaya konservasi
dan perlindungan
serta pelestarian
sumber daya
alam
2 Melakukan V V V V V Dinas
pengembangan Lingkungan
kemitraan dalam Hidup
upaya
perlindungan dan
pengelolaan
lingkungan hidup

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 24


STRATEGI
INDIKATOR
TUJUAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN SKPD
TUJUAN PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018
3 Meningkatkan V V V V V Dinas
pengelolaan Lingkungan
persampahan Hidup
2 Meningkatkan 1 Peningkatan V V V V V Dinas
kualitas efektivitas Pekerjaan
pelaksanaan pengendalian Umum dan
penataan ruang pemanfaatan Penataan
ruang Ruang

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 25


MISI 5. MEWUJUDKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH
STRATEGI
INDIKATOR
TUJUAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN SKPD
TUJUAN PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018
7. Menciptakan 10 Indek 19 Meningkatkan 1 Meningkatkan 1 Penetapan Perda V V V V V BPKAD
tata Kelola Reformasi Penyelenggaraan efisiensi dan APBD tepat
penyelenggaraan Birokrasi Pemerintahan efektivitas waktu
pemerintahan Yang Bersih penggunaan dan 2 Peningkatan V V V V V BPKAD
yang profesional Dan Akuntabel pelaporan tertib
anggaran serta administrasi
pengelolaan aset aset daerah
daerah sesuai serta
peraturan optimalisasi
perundang- pemanfaatan
undangan yang asset daerah
berlaku dan guna
berorientasi peningkatan
pada PAD
kepentingan 3 Penyusunan V V V V V BPKAD
publik laporan
keuangan
daerah yang
akurat dan
memenuhi
standar serta
penyampaian
laporan
keuangan
daerah yang
tepat waktu
setiap tahunnya
4 Peningkatan V V V V V Badan
PAD khususnya Pendapatan
pajak daerah Daerah

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 30


STRATEGI
INDIKATOR
TUJUAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN SKPD
TUJUAN PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018
2 Peningkatan 1 Meningkatkan V V V V V BAPPEDA
penyelenggaraan perencanaan,
pemanfaatan pengendalian
ruang dalam dan pengawasan
rangka dalam
menunjang pemanfaatan
pembangunan pengunaan
yang lahan sesuai
berkelanjutan dengan arahan
pola maupun
struktur ruang
2 Meningkatkan V V V V V BAPPEDA
koordinasi
dalam
perencanaan
dan pengawasan
pemanfaatan
ruang
11 Indek 20 Terwujudnya 1 Meningkatkan 1 Penyusunan V V V V V DPM PTSP
Kepuasan Pelayanan Prima efektivitas dan
Masyarakat Sesuai pelayanan pemanfaatan
Kebutuhan Dan perizinan sistem informasi
Harapan layanan publik
Masyarakat aplikasi
perijinan dan
meningkatkan
SDM pelayanan
perizinan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 31


STRATEGI
INDIKATOR
TUJUAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN SKPD
TUJUAN PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018
2 Peningkatan V V V V V DPM PTSP
tertib
administrasi
pelayanan
perizinan
pengawasan
perijinan dan
penyelesaian
pengaduan
masyarakat
serta
meningkatan
partisipasi
masyarakat di
bidang perizinan
2 Meningkatnya 1 Prosentase V V V V V Dina
layanan dan Cakupan Kependudukan
Kualitas Penerbitan KK dan
Pelayanan Pencatatan
Administrasi Sipil
Kependudukan 2 Prosentase V V V V V
Cakupan
Penerbitan KTP
Elektronik
3 Prosentase V V V V V
penyelesaian
penerbitan KK
kurang dari 5
hari kerja
4 Prosentase V V V V V
penyelesaian
penerbitan KTP
Elektronik

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 32


STRATEGI
INDIKATOR
TUJUAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN SKPD
TUJUAN PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018
kurang dari 1
jam
3 Meningkatnya 1 Prosentase V V V V V Dina
layanan Cakupan Kependudukan
administrasi Penerbitan Akte dan
pencatatan sipil Kelahiran Pencatatan
Sipil
2 Prosentase V V V V V
Cakupan
Penerbitan Akte
Perceraian
3 Prosentase V V V V V
Cakupan
Penerbitan Akte
Perkawinan
4 Prosentase V V V V V
Cakupan
Penerbitan Akte
Kematian
4 Meningkatnya 1 Persentase V V V V V Dina
kapasitas layanan Kependudukan
birokrasi bidang organisasi dapat dan
pencacatan sipil terpenuhi Pencatatan
Sipil
5 Meningkatnya 1 Meningkatkan V V V V V Perpustakaan
Tata Kelola penyelamatan dan Arsip
Kearsipan dan pelestarian
dokumen/arsip
daerah

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 33


STRATEGI
INDIKATOR
TUJUAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN SKPD
TUJUAN PERNYATAAN 2014 2015 2016 2017 2018
6 Peningkatan 1 Meningkatkan V V V V V Perpustakaan
Kualitas dan jumlah dan dan Arsip
Kapasitas koleksi buku
Perpustakaan perpustakaan
daerah serta
pembinaan
perpustakaan
yang dikelola
oleh
masyarakat.
7 Peningkatan 1 Fasilitasi dan V V V V V 21 kecamatan
kualitas layanan koordinasi
dan koordinasi penyelenggaraan
penyelenggaraan pemerintahan di
pemerintahan kecamatan
8 Meningkatnya 1 Penguatan V V V V V Dinas
akses media center, Komunikasi
masyarakat media dan
terhadap komunitas, Informatika
informasi publik media publik
dan kelompok
informasi
masyarakat
sebagai media
penyebaran
informasi publik
9 Meningkatkan 1 Meningkatkan V V V V V Dinas
kualitas kapasitas Pemberdayaan
pelayanan aparatur Masyarakat
pemerintah desa pemerintahan dan Desa
desa

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VI - 34


BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN

7.1 KEBIJAKAN UMUM


Perumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah
bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan
pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi
acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah
berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan. Melalui kebijakan
umum diperoleh kesinambungan strategi serta program-program yang saling
terkait dan rasional dalam mendukung pencapaian indikator dan target sasaran
yang ditetapkan. Melalui rumusan kebijakan umum, diperoleh sarana untuk
menghasilkan atau diperolehnya berbagai program yang paling efektif mencapai
sasaran.
Agar kebijakan umum dapat dijadikan pedoman dalam menentukan
program prioritas yang tepat, kebijakan umum dibuat dalam empat perspektif
sesuai strateginya, yaitu:
1. Kebijakan pada perspektif masyarakat/layanan adalah kebijakan yang dapat
mengarahkan kejelasan segmentasi masyarakat yang akan dilayani,
kebutuhan dan aspirasi mereka dan layanan apa yang harus diberikan.
Kebijakan pada persepektif masyarakat ini di arahkan pada: memberikan
jaminan pelayanan dasar kesehatan dengan mengutamakan bagi masyarakat
berpenghasilan rendah, lansia dan berkebutuhan khusus; Meningkatkan
efisiensi usaha tani; serta Mendorong terciptanya kesempatan kerja yang
seluas-luasnya.
2. Kebijakan pada perspektif proses internal adalah kebijakan bagi
operasionalisasi birokrat dan lembaga pemerintahan yang mendorong proses
penciptaan nilai dari proses inovasi, pengembangan barang/jasa publik, dan
penyerahan layanan pada segmentasi masyarakat yang sesuai. Kebijakan
pada perspektif proses internal ini di arahkan pada: pelaksanaan reformasi
birokrasi berbasis kompetensi; meningkatkan sistem pelayanan publik yang
prima; Peningkatan kualitas monitoring, evaluasi dalam implementasi
program dan kegiatan; serta Mewujudkan perencanaan pembangunan yang
berkualitas dan aspiratif.
3. Kebijakan pada perspektif kelembagaan yaitu kebijakan yang mendorong
upaya-upaya yang mengungkit kinerja masa depan berupa investasi pada
perbaikan SDM, sistem, dan pemanfaatan teknologi informasi bagi
peningkatan kinerja operasional pemerintahan daerah. Kebijakan pada
perspektif kelembagaan ini di arahkan pada: Penataan sistem dan
kelembagaan yang tepat fungsi dan tepat ukuran; Meningkatkan kualitas

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 1


manajemen SDM aparatur; serta Optimalisasi pemanfaatan teknologi
informasi.
4. Kebijakan pada perspektif keuangan yaitu kebijakan yang memberi jalan bagi
upaya untuk mengefektifkan alokasi anggaran, efisiensi belanja, dan upaya-
upaya untuk meningkatkan kapasitas keuangan daerah demi mendukung
strategi pembangunan daerah. Kebijakan pada perspektif keuangan ini
diarahkan pada: Meningkatkan akuntabilitas keuangan dan kinerja
pemerintah daerah; Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan
anggaran yang seimbang; serta Meningkatkan efisiensi dan efektifitas
pengelolaan aset daerah yang berorientasi pada kepentingan publik.
Agar kebijakan umum dapat dijadikan pedoman dalam menentukan
program prioritas yang tepat, maka dipermudah dengan penentuan tema
kebijakan umum per tahun. Tema kebijakan umum per tahun tersebut disusun
guna memudahkan pemerintah kabupaten dalam menentukan titik berat
prioritas pemerintah kabupaten dalam menjalankan strategi-strategi yang telah
disusun. Tema kebijakan umum Kabupaten Jombang per tahun adalah:
1. Pemantapan reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik,
merupakan tema kebijakan umum Pemerintah Kabupaten Jombang di tahun
pertama (2014);
2. Pemantapan kualitas infrastruktur dasar dan infrastruktur penunjang
pertumbuhan kawasan, merupakan tema kebijakan umum Pemerintah
Kabupaten Jombang di tahun kedua (2015);
3. Pemantapan kualitas sumber daya manusia dan daya saing daerah,
merupakan tema kebijakan umum pemerintah Kabupaten Jombang di tahun
Ketiga (2016);
4. Pemantapan kawasan strategis dan kemandirian pangan, merupakan tema
kebijakan umum Pemerintah Kabupaten Jombang di tahun keempat (2017);
5. Perwujudan jombang sejahtera untuk semua, merupakan tema kebijakan
umum Pemerintah Kabupaten Jombang di tahun kelima (2018).

5.2 Program Pembangunan Daerah


Suatu program pembangunan daerah merupakan sekumpulan program
prioritas yang secara khusus berhubungan dengan capaian sasaran
pembangunan daerah. Program pembangunan daerah dapat berupa pernyataan
yang disamakan atau sekurang-kurangnya mengandung program kepala daerah
terpilih yang didalamnya berisi program prioritas yang bersifat strategis.
Kesinambungan sasaran sampai dengan program dan SKPD
penanggungjawabnya tersaji dalam tabel berikut.

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 2


Tabel 7.1.
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kabupaten Jombang
Misi 1. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial dan Beragama
INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM SKPD
PROGRAM AWAL AKHIR

1. Terwujudnya Peningkatan peran Melestarikan nilai-nilai Pengembangan Wawasan Jumlah menurunnya kasus 5 4,61 Badan Kesatuan
Kerukunan Di serta masyarakat kepahlawanan dan Kebangsaan dan HAM pelanggaran HAM Bangsa dan Politik
Dalam dalam menjaga keperintisan
Jumlah tidak terjadinya Tidak ada Tidak ada Badan Kesatuan
Kehidupan kondusifitas daerah
konflik SARA di Kabupaten kasus SARA kasus SARA Bangsa dan Politik
Sosial Dan
Jombang
Beragama
Kemitraan pengembangan Prosentase peserta yang 0 peserta, 100% Badan Kesatuan
wawasan kebangsaan telah mengikuti kegiatan dengan target Bangsa dan Politik
3300 peserta

2. Terpeliharanya Peningkatan kualitas Meningkatkan kapasitas Peningkatan ketentraman Prosentase penyelesaian 60% 90% Satuan Polisi
Keamanan Dan SDM Linmas dan aparat dalam rangka dan ketertiban umum gangguan ketentraman dan Pamong Praja
Ketertiban Satpol PP pelaksanaan ketertiban umum
Umum siskamswakarsa di
daerah Peningkatan pemberantasan Prosentase penurunan 8,38% 8,33% Badan Kesatuan
penyakit masyarakat (PEKAT) jumlah kasus penyakit Bangsa dan Politik
masarakat

Peningkatan Meningkatkan Pemeliharaan keamanan, Prosentase tidak adanya - Tidak terjadi Badan Kesatuan
kepatuhan kewaspadaan dini dan ketentraman dan ketertiban AGHT yang terjadi AGHT Bangsa dan Politik
masyarakat terhadap pengendalian gangguan mastarakat
peraturan dan ketentraman umum
perundangan yang Pemeliharaan kamtribmas Prosentase tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi Badan Kesatuan
berlaku dan pencegahan tindak kerawanan daerah kerawanan kerawanan Bangsa dan Politik
kriminal pada pada
masyarakat masyarakat
Peningkatan Meningkatkan Pendidikan politik Prosentase meningkatnya 70,26 85% Badan Kesatuan
pemberdayaan dan pemahaman masyarakat Jumlah pemilih Bangsa dan Politik
partisipasi masyarakat terhadap menggunakan hak pilihnya
masyarakat dalam peraturan perundangan
pemeliharaan yang berlaku
keamanan,
ketentraman, dan
ketertiban umum

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 3


INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM SKPD
PROGRAM AWAL AKHIR

Peningkatan Meningkatkan peran Prosentase orkesmas yang Jumlah 33% Badan Kesatuan
kesadaran politik partai politik dan aktif Orkesmas 216 Bangsa dan Politik
dan berdemokrasi organisasi 135 yang aktif
bagi masyarakat kemasyarakatan dalam
kehidupan
berdemokrasi
Menuntaskan Memantauan/ Peningkatan kepatuhan Prosentase penanganan 10% 40% Satuan Polisi
Penanganan/ Mengidentifikasi, terhadap peraturan daerah pelanggaran perda dan Pamong Praja
Penegakan Kasus Mengawasi dan dan peraturan kepala daerah peraturan kepala daerah
Pelanggaran Mengendalikan
Peraturan Daerah Pelanggaran Perda dan
dan Peraturan Peraturan Kepala
Kepala Daerah yang Daerah di Kabupaten
efektif Jombang

Penegakan Peraturan
Daerah dan Peraturan
Kepala Daerah serta
pengajuan Proses
Hukum utuk
menimbulkan efek jera

Mengevaluasi terhadap
Pelaksanaan Peraturan
Daerah dan Peraturan
Kepala Daerah yang
kurang Optimal

Meningkatkan Peran Memfasilitasi Peningkatan keamanan dan Prosentase aparatur 50% 50% Satuan Polisi
dan Pemberdayaan pemenuhan kebutuhan kenyamanan lingkungan satlinmas yang terlatih Pamong Praja
Satlinmas Sarana dan Prasarana
Satlinmas terhadap
Satlinmas

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 4


INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM SKPD
PROGRAM AWAL AKHIR

Melatih Satlinmas

Meningkatkan
Pemberdayaan
Satlinmas
Melatih kemampuan Meningkatkan Peningkatan SDM aparatur Prosentase Polisi Pamomg 20% 45% Satuan Polisi
dan Ikut serta dalam kemampuan Aparatur Satuan Polisi Pamong Praja Praja terlatih Pamong Praja
kegiatan Kepamong Satuan Polisi Pamong
Prajaan bagi Praja
Aparatur Satuan
Polisi Pamong Praja Ikutserta dalam
Kabupaten Jombang Peningkatan
kemampuan Aparatur
Satuan Polisi Pamong
Praja Di Luar Daerah
3. Terpulihkannya Peningkatan Meningkatkan kapasitas Program penanganan PMKS Persentase PMKS yang 10% 50% Dinas Sosial
Fungsi Sosial aksesibilas PMKS Potensi Sumber mendapatkan pemberdayaan
Masyarakat dalam memperoleh Kesejahteraan Sosial
Penyandang pelayanan dan (PSKS) Program partisipasi sosial Jumlah tokoh perintis Belum Terdapat 2 Dinas Sosial
Masalah rehabilitasi masyarakat kepahlawanan yang terdapat tokoh tokoh
Kesejahteraan teridentifikasi yang pahlawan yang
Masyarakat dan teridentifikasi diakui
korban bencana Meningkatkan kuantitas Program penyediaan sarana Rasio LKS dgn PMKS 100 : 58.142 100 : 54.219 Dinas Sosial
dan kualitas prasarana dan prasarana sosial
dan sarana pelayanan
sosial

Meningkatkan Program pemberdayaan Persentase Lembaga 59 dari 100 75% dari 100 Dinas Sosial
pemberdayaan, kelembagaan kesejahteraan Kesejahteraan Sosial akftif LKS LKS
rehabilitasi, pemberian sosial melakukan pelayanan
jaminan dan kesejahteraan sosial
perlindungan PMKS
Program Perlindungan Prosentase penerima 80% 80% Dinas Sosial
Jaminan Sosial bantuan sosial

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 5


INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM SKPD
PROGRAM AWAL AKHIR

Terpenuhinya Menurunnya prosentase Rehabilitasi dan Prosentase kerusakan yang 100% 100% BPBD
kebutuhan korban korban dan kerugian rekonstruksi daerah terrehabilitasi
bencana dan dampak bencana terdampak bencana (struktural/non struktural)
kebakaran dan terekonstruksi
(struktural)
Tanggap darurat Prosentase pemenuhan 100% 100% BPBD
penanggulangan bencana kebutuhan dasar bagi
dan kebakaran korban bencana dan
kebakaran
Pencegahan dini dan Prosentase ancaman rawan 100% 100% BPBD
kesiapsiagaan bencana dan kebakaran
penanggulanan bencana dan (jumlah kejadian bencana /
kebakaran desa rawan bencana)
4. Meningkatnya Peningkatan budaya Meningkatkan Program Pembinaan dan Prosentase cabang olah raga 100% 100% Dinas Kepemudaan
Kapasitas dan prestasi olah pembinaan olah raga Pemasyarakatan Olah Raga yang dibina dan Olahraga
kepemudaan, raga prestasi dan olahraga
olah raga dan rekreasi
seni budaya
Meningkatkan sarana Program Peningkatan Sarana Prosentase Sarpras Olah 100% 100% Dinas Kepemudaan
dan prasarana olah raga dan Prasarana Olah Raga Raga yang dilakukan dan Olahraga
pemeliharaan(%)
Peningkatan Pembinaan pemuda dan Program peningkatan peran Prosentase organisasi 12% 60% Dinas Kepemudaan
partisipasi dan peran organisasi kepemudaan serta kepemudaan pemuda yang mendapatkan dan Olahraga
aktif pemuda dalam pembinaan
pembangunan

Pelestarian dan Penguatan terhadap Program pengembangan nilai Prosentase jumlah kelompok 5% 12% Dinas Kebudayaan
pengembangan seni kelompok dan pelaku budaya seni, seniman, dan budaya dan Pariwisata
dan budaya daerah seni dan budaya lokal yang difasilitasi

Meningkatkan apresiasi Program pengelolaan Prosentase event seni dan 100% 100% Dinas Kebudayaan
masyarakat terhadap keragaman budaya budaya yang terlaksana dan Pariwisata
seni dan budaya lokal
Peningkatan sarana dan Program Pengembangan Prosentase kerjasama 100% 84% Dinas Kebudayaan
prasarana kesenian kerjasama pengelolaan budaya yang terlaksana dan Pariwisata
kekayaan budaya

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 6


INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM SKPD
PROGRAM AWAL AKHIR

5. Meningkatnya Peningkatan kualitas Meningkatkan KIE Program Peningkatan Presentase organisasi 85% 100% Dinas
Kesetaraan Dan hidup perempuan tentang Kualitas Hidup Perempuan perempuan dan kelompok Pemberdayaan
Keadilan Gender dan anak pengarusutamaan dan Kesetaraan Gender binaan yang difasilitasi Perempuan dan
gender dan Perlindungan Anak
pemberdayaan
perempuan
Pembinaan dan Program keserasian Presentase jumlah peraturan 100% 100% Dinas
pemberdayaan Kebijakan Peningkatan terkait kesetaraan gender, Pemberdayaan
organisasi perempuan Kualitas Anak dan pemberdayaan perempuan, Perempuan dan
Perempuan dan perlindungan anak Perlindungan Anak

Program peningkatan peran Persentase organisasi 60% 60% Dinas


serta dan kesetaraan gender perempuan yang dibina Pemberdayaan
dalam pembangunan Perempuan dan
Perlindungan Anak

Penguatan Pencegahan dan Program Perlindungan Persentase Lembaga yang 60% 60% Dinas
perlindungan penanggulangan segala Perempuan dan Anak aktif melakukan pelayanan Pemberdayaan
terhadap perempuan bentuk kekerasan perlindungan perempuan Perempuan dan
dan anak terhadap perempuan dan anak dari tindak Perlindungan Anak
dan anak kekerasan
Fasilitasi kelembagaan Program Peningkatan Persentase Kecamatan 96% 96% Dinas
pengarusutamaan Pemenuhan Hak Anak Layak Anak Pemberdayaan
gender, pemberdayaan Perempuan dan
perempuan, dan Perlindungan Anak
perlindungan anak

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 7


Misi 2. Mewujudkan Layanan Dasar yang Terjangkau

ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI


SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR
6 Meningkatnya Peningkatan akses Meningkatkan Program pendidikan anak APK PAUD 92% 94% Dinas
Derajad layanan Pendidikan Anak Usia usia dini Pendidikan
Pendidikan pendidikan anak Dini (PAUD)
usia dini dan Meningkatkan Peningkatan akses layanan Peningkatan jumlah 90% 95% Dinas
pendidikan dasar ketersediaan sarana pendidikan dasar 6 tahun sekolah dasar yang Pendidikan
dan prasarana (rehabilitasi ringan) dilakukan rehabilitasi
pendidikan dasar ringan
dalam jumlah dan
kualitas yang
memadai
Menyelenggarakan Peningkatan akses layanan Persentase sekolah dasar 90% 95% Dinas
pendidikan non pendidikan dasar 6 tahun dalam kondisi baik Pendidikan
formal yang bermutu (rehabilitasi sedang/berat)
bagi masyarakat yang
tidak mempunyai
kesempatan
mengikuti pendidikan
formal
Menyediakan Peningkatan akses layanan Rasio kelas per siswa 6% 6% Dinas
beasiswa pendidikan pendidikan dasar 6 Tahun Pendidikan
dasar bagi siswa dari (Pembangunan)
keluarga tidak
mampu
Program peningkatan akses Persentase sekolah SMP 98% 98% Dinas
layanan pendidikan dasar 9 dalam kondisi baik Pendidikan
tahun
Program pendidikan non Angka Melek Huruf 96% 97% Dinas
formal Pendidikan
Program pendidikan luar Persentase SLB 100% 100% Dinas
biasa mendapatkan fasilitasi Pendidikan
Program pengembangan Persentase anak 70% 79,25% Dinas
pendidikan inklusi berkebutuhan khusus Pendidikan
mendapatkan layanan
pendidikan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 8


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR
Peningkatan Meningkatkan Program peningkatan mutu Angka kelulusan SD 99,89% 99,89% Dinas
kualitas lulusan kompetensi pendidik pendidikan dasar 6 tahun Pendidikan
pendidikan dasar dan tenaga
kependidikan
Meningkatkan Program peningkatan Rata-rata Nilai UASBN/ 7,6 76,7 Dinas
ketersediaan sarana sarana penunjang mutu UAS SD Pendidikan
dan prasarana pendidikan dasar 6 tahun
penunjang mutu
pendidikan dalam
jumlah dan kualitas
yang memadai
Mengembangkan Program Persentase SD mempunyai 80,38% 91,89% Dinas
kurikulum yang Pembangunan/peningkatan lapangan OR Pendidikan
disesuaikan dengan lapangan olah raga sekolah
perkembangan ilmu dasar
pengetahuan dan
teknologi, serta
perkembangan global,
nasional, regional,
maupun lokal
Penataan manajemen Program peningkatan Rasio bangku per siswa 1:1 1:2 Dinas
pelayanan pendidikan prasarana penunjang Pendidikan
sekolah dasar
Program pembangunan/ Persentase SD mempunyai 54% 59% Dinas
peningkatan perpustakaan perpustakaan Pendidikan
sekolah dasar
Program peningkatan Persentase sekoah SMP 67% 76% Dinas
prasarana penunjang mutu memenuhi standar Pendidikan
pendidikan dasar 9 tahun sarpras
Program peningkatan mutu Angka kelulusan SMP 98,02% 98,02% Dinas
pendidikan dasar 9 tahun Pendidikan
Program peningkatan Rata-rata Nilai UAN/UAS 725% 7% Dinas
sarana penunjang mutu Pendidikan
pendidikan dasar 9 tahun Presentase guru PAUD 24,20% 39,20% Dinas
yang bersertifikasi Pendidikan
Presentase guru SD yang 60,31% 75,13%
bersertifikasi

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 9


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR
Presentase guru SMP yang 72% 80%
bersertifikasi

Presentase guru 59% 64%


SMA/SMK yang
bersertifikasi
Program manajemen Persentase sekolah yang 13% 27% Dinas
pelayanan pendidikan terakreditasi A Pendidikan
Persentase sekolah yang 71% 66%
terakreditasi B
Persentase sekolah yang 12,28% 2%
terakreditasi C
7 Meningkatnya Peningkatan Meningkatkan Program Peningkatan Angka kematian ibu 89 89 per angka Dinas Kesehatan
Usia Harapan akses dan kualitas kesehatan ibu, bayi Kesehatan Keluarga dan per 100.000 KH, Angka 100.000 KH, kematian
Hidup pelayanan dan balita, perbaikan Gizi Kematian Bayi 11,9 per 11,9 per ibu 88 per
kesehatan status gizi 1000 KH, Prevalensi Balita 1000 KH, 100.000 KH;
masyarakat, Gizi Buruk 0,45% 0,45% Angka
pengendalian Kematian
penyakit menular dan Bayi 11,5
penyakit tidak per 1000
menular serta KH,
penyehatan Prevalensi
lingkungan, Balita Gizi
pengembangan Buruk 0,2%
sumber daya
manusia kesehatan
Meningkatkan Program Pengembangan Persentase desa sehat 15% 24% Dinas Kesehatan
ketersediaan, Lingkungan Sehat dan
keterjangkauan, Kesehatan Matra
pemerataan,
keamanan, mutu dan
penggunaan obat
serta pengawasan
obat dan makanan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 10


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR
Pengembangan Program Pencegahan dan Angka kematian ( CFR ) NA Persentase Dinas Kesehatan
sistem jaminan Penanggulangan Penyakit kasus DBD < 1, UCI angka
pembiayaan Menular dan Tidak Menular 100%, Prosentase angka kematian (
kesehatan, kesembuhan TB paru ( CFR ) kasus
pemberdayaan BTA + ) 92%, Pelayanan DBD < 1,
masyarakat dan Kesehatan Penderita UCI 100%,
penanggulangan Hipertensi 100% angka
masalah kesehatan kesembuhan
TB paru (
BTA + )
92%,
Pelayanan
Kesehatan
Penderita
Hipertensi
100%
Peningkatan Program pengawasan obat Prosentase 24% 20% Dinas Kesehatan
pelayanan kesehatan dan makanan penyalahggunaan bahan
dasar dan rujukan berbahaya pada makanan
Program pengawasan, Prosentase 24% 20% Dinas Kesehatan
pengendalian obat dan Penyalahgunaan Bahan
kesehatan makanan Berbahaya Pada Makanan
Program promosi dan Prosentase Cakupan desa 100% 100% Dinas Kesehatan
pemberdayaan masyarakat siaga aktif

Prosentase cakupan 70% 76%


Posyandu Purnama
Prosentase cakupan 5,57% 10%
penyuluhan P3 Napza
oleh petugas kesehatan
Prosentase cakupan 51,42% 58%
rumah tangga sehat

Program peningkatan Jumlah tenaga dokter 3,1 6,1 Dinas Kesehatan


aparatur kesehatan yang mempunyai
kompetensi
kegawatdaruratan
PPGD/GELS/ATLS/ ACLS

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 11


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR
Jumlah tenaga perawat 4,1 10
yang mempunyai
kompetensi
kegawatdaruratan
PPGD/GELS/ATLS/ ACLS
Program obat dan Tersedianya Obat untuk 100% 100% Dinas Kesehatan
perbekalan kesehatan pelayanan kesehatan
dasar
Program upaya kesehatan Meningkatnya cakupan 53,1% 75% Dinas Kesehatan
masyarakat jaminan pemeliharaan
kesehatan pra bayar (non
maskin)
Meningkatnya cakupan 100% 100%
pelayanan kesehatan
dasar pasien masyarakat
miskin
Meningkatnya cakupan 100% 100%
pelayanan kesehatan
rujukan pasien
masyarakat miskin
Meningkatnya cakupan 97,69% 100%
pemeriksaan kesehatan
siswa SD dan setingkat
oleh nakes, tenaga
terlatih/ guru UKS/
dokter kecil
Meningkatnya cakupan 86,5% 85%
pelayanan kesehatan
remaja
Pelayanan gangguan jiwa 0,98% 0,10%
di sarana pelayanan
kesehatan umum
Cakupan pelayanan 3,28% 5,00%
kesehatan kerja pada
pekerja formal
Program standarisasi Meningkatnya kepuasan 75,98% 80% Dinas Kesehatan
pelayanan kesehatan masyarakat terhadap
layanan kesehatan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 12


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR
Meningkatnya jumlah - 100%
puskesmas yang
terakreditasi
Meningkatnya cakupan 70,80% 90%
rawat jalan
Meningkatnya cakupan 1,99% 15%
rawat inap
Program pengadaan, Persentase puskesmas - 100% Dinas Kesehatan
peningkatan dan perbaikan memenuhi standar
sarana dan prasarana
puskesmas/ puskemas
pembantu dan jaringannya
Program Pengadaan, Meningkatnya kepuasan 77 80 Dinas Kesehatan
Peningkatan Pembinaan masyarakat terhadap
Lingkungan Sosial Bidang layanan kesehatan
Kesehatan
Program peningkatan Persentase SDM terlatih 75% 95% RSUD Jombang
kualitas layanan kesehatan
rujukan RSUD Jombang
Persentase SDM 75% 95%
memenuhi standar tipe B
Pendidikan
Prosentase mahasiswa 80% 85%
praktek yg mengulang

Prosentase mahasiswa 80% 85%


melakukan penelitihan
yang disetujui
Persentase peningkatan 70% 100%
kunjungan rawat jalan

Persentase peningkatan 80% 95%


kunjungan rawat inap

Rasio kesehatan finansial 80% 95%

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 13


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR
Program Jaminan Persentase Pasien KJS di 70% 95% RSUD Jombang
Kesehatan Daerah bagi RSUD Jombang yang
masyarakat terlayani

Program pengadaan, Terpenuhinya Sarana 75% 100% RSUD Jombang


peningkat sarana dan Prasarana Penunjang
prasarana RSUD Jombang Layanan Kesehatan
Rujukan di RSUD
Jombang

Program Pembinaan Terpenuhinya Sarana dan 60,00% 80,00% RSUD Jombang


Lingkungan Sosial pada Prasarana Pelayanan
RSUD Jombang Kesehatan Untuk
Penderita Dampak Asap
Rokok di RSUD Jombang

Program pelayanan BOR (Bed Occupancy 49% 100% RSUD Ploso


kesehatan RSUD Ploso Rate)

BTO (Bed Turn Over) 76.25 kali 40-50 kali


TOI (Turn Over Internal) 2.41 hari 1-3 hari
ALOS (Average Length Of 2.32 hari 6-9 hari
Stay)

NDR (Net Death Rate) 8.63 ‰ < 25‰


GDR (Gross Death Rate) 22.32 ‰ < 45‰
Program Pembinaan Persentase capaian - 100% RSUD PLOSO
Lingkungan Sosial pada Standar Minimal Sarana
RSUD Ploso (DBHCHT) Prasarana Penunjang
layanan rujukan di RSUD
Ploso

Program pengadaan, Persentase capaian - 15% RSUD PLOSO


peningkatan sarana dan Standar Minimal Sarana
prasarana RSUD Ploso Prasarana Penunjang
(DAK) layanan rujukan di RSUD
Ploso

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 14


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR
Program Pendukung Persentase Peningkatan 76,59% 84,05% RSUD PLOSO
Pelayanan Kesehatan RSUD jumlah kunjungan pasien
Ploso di RSUD Ploso

8. Meningkatnya Mendorong Mengembangkan / Peningkatan Kesempatan Persentase pencari kerja 75% 80% Dinas Tenaga
pendapatan terciptanya menciptakan Kerja yang ditempatkan antar Kerja
masyarakat kesempatan kerja negara
lapangan usaha
yang seluas- melalui
luasnya dan
kewirausahaan
meningkatkan
kapasitas
ketrampilan dan
sikap perilaku
pencari kerja

Program Peningkatan Persentase peserta 80% 80% Dinas Tenaga


Kualitas dan Produktivitas pelatihan yang Kerja
Tenaga Kerja mendapatkan pekerjaan

Program pembinaan Persentase peserta 75% 80% Dinas Tenaga


lingkungan sosial bidang pelatihan yang Kerja
tenaga kerja mendapatkan pekerjaan
dari dana DBHCHT
Program Perlindungan dan Persentase kasus 80% 80% Dinas Tenaga
Pengembangan Lembaga perselisihan tenaga kerja Kerja
Ketenagakerjaan di perusahaan yang
ditindaklanjuti
Program Pengembangan Persentase transmigran 80% 80% Dinas Tenaga
Kerjasama dengan Wilayah yang diberangkatkan Kerja
Pengiriman Transmigran

9 Terkendalinya Pengendalian Meningkatkan Program Keluarga Persentase peserta KB 100% 100% Dinas
Pertumbuhan pertumbuhan pembinaan, Berencana terhadap pasangan usia Pengenddalian
Penduduk penduduk tumbuh kepesertaan, dan subur Penduduk dan
seimbang kemandirian ber-KB KB

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 15


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR
Meningkatkan Program pembinaan peran Persentase anggota 100% 100% Dinas
pembinaan serta masyarakat dalam keluarga tribina dan Pengenddalian
ketahanan keluarga pelayanan KB/KR yang UPPKS yang ber-KB Penduduk dan
mandiri KB

Meningkatkan Program pengembangan Persentase Bina Keluarga 52% 48,9% Dinas


ketersediaan dan model operasional BKB- Balita-Posyandu- Pengenddalian
kualitas data dan Posyandu-PADU Pendidikan Anak Dini Penduduk dan
informasi Usia KB
kependudukan
Program Pengendalian Rata-rata jumlah jiwa 100% 100% Dinas
Penduduk dalam keluarga Pengenddalian
Penduduk dan
KB
Meningkatkan Program Kesehatan Persentase perkawinan 100% 100% Dinas
komunikasi, Reproduksi Remaja pertama wanita < 20 Pengenddalian
informasi, dan tahun Penduduk dan
edukasi pengendalian KB
penduduk
10 Terwujudnya Penguatan Penguatan Program Penguatan Jumlah cadangan pangan N/A 500 Dinas Ketahanan
Ketahanan pasokan pangan kelembagaan ketersediaan dan cadangan di tingkat desa Kg/tribulan Pangan
Pangan untuk memenuhi cadangan pangan pangan (kg/tribulan)
Daerah kebutuhan pemerintah desa dan
seluruh penduduk masyarakat
dari segi kuantitas
kualitas
keragaman dan
keamanannya
Penyusunan dan Jumlah ketersediaan 4.100 4.300 Dinas Ketahanan
pembuatan peta energi perkapita perhari kal/kap/hr kal/kap/hr Pangan
ketersediaan pangan
daerah sentra
produksi pangan
lokal spesifik daerah;

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 16


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR
Pembinaan dan Jumlah ketersediaan 110 110 Dinas Ketahanan
pelatihan dalam protein perkapita perhari gr/kap/hr gr/kap/hr Pangan
rangka peningkatan
ketersediaan pangan
berbahan baku lokal;
Program penanganan Persentase penanganan 50% 55% Dinas Ketahanan
kerawanan pangan daerah rawan pangan (%) Pangan

Program Ketersediaan dan Persentase penanganan N/A 60% Dinas Ketahanan


Kerawanan Pangan desa cukup tahan pangan Pangan
(%)
Program Peningkatan Persentase ketersediaan 80% 90% Dinas Ketahanan
distribusi dan akses informasi pasokan, harga Pangan
pangan dan akses pangan (%)

Mewujudkan pola Penyuluhan Program Jumlah konsumsi energi 1.804 2.000 Dinas Ketahanan
konsumsi dan Pembinaan dan Penganekaragaman Pangan perkapita per hari kal/kap/hr kal/kap/hr Pangan
pemanfaatan pengembangan
pangan yang penganekaragam-an
memenuhi kaidah konsumsi pangan
mutu Peningkatan Jumlah konsumsi protein 44,2 54
keanekaragaman Pengetahuan perkapita per hari gr/kap/hr gr/kap/hr
kandungan gizi Keterampilan dan
keamanan dan Sikap konsumsi
kehalalan pangan pada Program Pembinaan Persentase implementasi N/A 90% Dinas Ketahanan
masyarakat lingkungan sosial bidang olahan pangan lokal Pangan
ketahanan pangan

Program peningkatan Persentase Pangan segar 50% 90% Dinas Ketahanan


keamanan pangan bebas dari kandungan Pangan
pestisida

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 17


Misi 3. Meningkatkan Perekonomian Daerah yang Berdaya Saing dan Merata

INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI


SASARAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM SKPD
PROGRAM AWAL AKHIR

1 Meningkatkan Meningkatkan Optimalisasi penerapan Program Peningkatan Produktivitas tembakau 11.116 16.628 ha Dinas Pertanian /
Kotribusi Sektor produksi dan teknologi peningkatan Kualitas Bahan Baku Kg/ha/tahun Dinas Kehutanan
Pertanian dan produktivitas sub produksi melalui daun basah dan Perkebunan
Perikanan sektor pertanian pemanfaatan teknik
perkebunan budidaya dengan
peternakan dan produktivitas tinggi
perikanan berbasis yang berkelanjutan
teknologi
keunggulan Peningkatan kerjasama Program Pembinaan Luas tanam komoditas
sumberdaya lokal dengan balai penelitian Lingkungan Sosial Bidang perkebunan:
dan berkelanjutan dalam rangka tranfer Perkebunan
Tebu (Ha) 11.756,76 ha 11.565 ha
teknologi untuk
peningkatan Kopi (Ha) 1.193 ha 883 ha
produktivitas
Cengkeh (Ha) 1.841 ha 1.896 ha

Pembinaan pelatihan Kakao (Ha) 527 ha 270 ha


dan fasilitasi akses
permodalan sarana
prasarana usaha
(budidaya dan pasca
panen)
Fasilitasi akses Program Pembinaan Prosentase luas lahan N/A 0,18% Dinas Pertanian /
jaringan pemasaran Lingkungan Sosial Bidang hortikultura dari dana Dinas Kehutanan
produk baik di dalam Pertanian DBHCHT terhadap luas lahan dan Perkebunan
maupun luar daerah hortikultura
Peningkatan fungsi dan Program Pengembangan Prosentase produksi beras N/A 72% Dinas Pertanian
peran Balai Produk Hasil Agribisnis petani terhadap total produksi
Penyuluhan Pertanian Menjadi Bahan Jadi Atau beras Kabupaten
(BPP) Setengah Jadi
Program Peningkatan NTP Tanaman Pangan 106,45 112 Dinas Pertanian
Kesejahteraan Petani
Tanaman Pangan, NTP Hortikultura 100 107

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 18


INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM SKPD
PROGRAM AWAL AKHIR

Hortikultura dan NTP Perkebunan 102,93 108,5


Perkebunan
Program Peningkatan Prosentase poktan/gapoktan N/A 1,60% Dinas Pertanian
Pemasaran Hasil Produksi yang terfasilitasi pemasaran
Tanaman Pangan, hasil produksi
Hortikultura dan
Perkebunan
Program Peningkatan Mutu Prosentase produk unggulan N/A 5% Dinas Pertanian
dan Legalisasi Produk yang tersertifikasi
Tanaman Pangan,
Hortikultura dan
Perkebunan
Program Peningkatan Luas tanam komoditas Dinas Pertanian
Produksi Pertanian tanaman pangan dan
hortikultura
Padi (Ha) 72.117 ha 74.662 ha

Jagung (Ha) 28.410 ha 29.382 ha

Kedelai (Ha) 5.103 ha 4.691 ha

Cabe (Ha) 1.707 ha 847 ha

Program Peningkatan Produktivitas komoditas Dinas Pertanian


Penerapan Teknologi tanaman pangan dan
Pertanian hortikultura
Padi 57.03 kw/ha 62,00 kw/ha

Jagung 69,47 kw/ha 76,5 kw/ha

Kedelai 16,18 kw/ha 13,5 kw/ha

Cabe 24,93 kw/ha 47,00 kw/ha

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 19


INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM SKPD
PROGRAM AWAL AKHIR

Program Pemberdayaan Rasio penyuluh pertanian 0,45 0,5 Dinas Pertanian


Penyuluh Pertanian terhadap jumlah desa
Lapangan
Luas tanam komoditas Dinas Pertanian
perkebunan
Tebu 11.840 ha 11.565 ha

Tembakau 4.264 ha 3.647 ha

Program Pengembangan Prosentase infrastruktur N/A 21,57% Dinas Pertanian


Kawasan Agropolitan cluster pertanian yang ditingkatkan
tanaman pangan kualitasnya di kawasan
agropolitan
Program Pembangunan Prosentase jaringan irigasi N/A 32,38% Dinas Pertanian
Infrastruktur Pengelolaan yang terbangun
air Tanaman Pertanian
Program Rehabilitasi Prosentase jaringan irigasi N/A 25,00% Dinas Pertanian
Infrastruktur Pengelolaan yang ditingkatkan kualitasnya
Air Tanaman Pertanian
Program Pengelolaan Lahan Prosentase JUT dalam kondisi N/A 7,07% Dinas Pertanian
Tanaman Pertanian baik
Program Pembangunan / Prosentase sarana prasarana N/A 27,50% Dinas Pertanian
Rehabilitasi Sarana dan air (sumur dangkal) dalam
Prasarana Sumur Dangkal kondisi baik
Pertanian
Pembangunan / Prosentase sarana prasarana Dinas Kehutanan
Rehabilitasi Sarana dan air (sumur dangkal) dalam dan Perkebunan
prasarana Sumur Dangkal kondisi baik (digunakan
Perkebunan sebelum 2017)
Program Peningkatan - Produktivitas Tebu 82.601, 35 85.600 Dinas Pertanian
Penerapan Teknologi
Perkebunan - Produktivitas Tembakau 11.116, 90 15.628

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 20


INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM SKPD
PROGRAM AWAL AKHIR

Program Peningkatan Prosentase kelompok P3A N/A 10,40% Dinas Pertanian


Pengelolaan Irigasi yang meningkat
Partisipatif kemampuannya
Program Peningkatan daya Prosentase kenaikan N/A 1% Dinas Pertanian
Dukung Lahan, Air dan kandungan Bahan Organik
Lingkungan Pertanian (BO) lahan pertanian
Program Peningkatan Prosentase pemenuhan alat N/A 12,00% Dinas Pertanian
Sarana Tanaman Pangan, mesin pertanian
Hortikultura dan
Perkebunan
Program Perlindungan Prosentase gangguan OPT N/A 4,50% Dinas Pertanian
Tanaman Pangan,
Hortikultura dan
Perkebunan
Program Penyusunan Data, Prosentase dokumen yang N/A 100% Dinas Pertanian
Informasi, Monitoring dan dilakukan updating
Evaluasi Pertanian
Program Pengembangan Produktivitas padi di Kawasan 56,68 kw/ha 62,5 kw/ha Dinas Pertanian
Kawasan Agropolitan agropolitan
Klaster Tanaman Pangan
Produktivitas jagung di 61,59 kw/ha 72,5 kw/ha
Kawasan agropolitan
Produktivitas kedelai di 16,97 kw/ha 19 kw/ha Dinas Pertanian
Kawasan agropolitan
Program Pengembangan Produktivitas Cabe (ku/Ha) 26,74 kw/ha 42,37 kw/ha
Kawasan Agropolitan
Klaster Hortikultura Produktivitas salak N/A 6,8 kg/pohon
(kg/pohon)
Produktivitas durian 61,38 55,24
(Kg/pohon) kg/pohon kg/pohon
Program peningkatan Populasi Ternak : Dinas Peternakan
produksi hasil peternakan
a. Ruminansia 276.619 ekor 312.025 ekor

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 21


INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM SKPD
PROGRAM AWAL AKHIR

b. Unggas 8.143.389 9.058.000


ekor ekor
Program Pembinaan Kontribusi ternak N/A 142.086 ekor Dinas Peternakan
Lingkungan Sosial Bidang kambing/domba dari dana
Peternakan DBHCT terhadap populasi
ternak kambing/domba
Program peningkatan Prosentase keberhasilan 53,00% 52,14% Dinas Peternakan
penerapan teknologi pelayanan IB (Inseminasi
peternakan Buatan)
Program Pengembangan Populasi dan Produksi hasil Dinas Peternakan
Kawasan Agropolitan claster ternak dan unggas di
Peternakan kawasan Agropolitan :
Daging 3.393 ton 4.167 ton

Telur 152 ton 195 ton

Susu 5.562 ton 7.071 ton

populasi ruminansia 56.227 ekor 71.640 ekor

populasi unggas 2.178.700 2.660.389


ekor ekor
Program peningkatan Prosentase peningkatan 10% 26% Dinas Peternakan
pemasaran hasil produksi kemitraan jaringan
peternakan pemasaran hasil produksi
peternakan

Program pencegahan dan Prosentase angka kejadian 35% 5% Dinas Peternakan


penanggulangan penyakit penyakit ternak
ternak
Prosentase angka kematian 12% 5%
ternak

Program Pemberdayaan Prosentase kelompok ternak : Dinas Peternakan


Penyuluh Peternakan
Lapangan a.Pemula 50,00% 58,89%

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 22


INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM SKPD
PROGRAM AWAL AKHIR

b.Lanjut 37,87% 28,46%

c.Madya 11,36% 10,67%

d.Utama 0,76% 1,98%

Program Pemantauan dan Prosentase ternak betina yang - 17% Dinas Peternakan
Pengendalian Pemotongan dipotong di RPH
Hewan di Rumah Potong
Hewan (RPH)
Program Penyusunan Data, Persentase ketersediaan 98,75% 99,08% Dinas Peternakan
Informasi, Monitoring dan laporan perkembangan
Evaluasi Peternakan pembangunan peternakan (%)

Program pengembangan Prosentase produksi ikan 98,75% 99,08% Dinas Perikanan


budidaya perikanan hasil budidaya terhadap total
produksi ikan
Program pengembangan Prosentase produksi ikan 1,25% 1% Dinas Perikanan
perikanan tangkap hasil tangkap terhadap total
produksi ikan
Program Pengembangan Prosentase produksi ikan di 58,71% 49,87% Dinas Perikanan
Kawasan Agropolitan Kawasan Agropolitan
Cluster Perikanan
Program Pembinaan Prosentase jumlah kelompok - 25% Dinas Perikanan
Lingkungan Sosial Bidang yang memperoleh pelatihan
Perikanan dan bantuan sarana usaha
dari DBHCHT
Program peningkatan Jumlah produksi benih ikan - 300.000 ekor Dinas Perikanan
produksi perbenihan yang dihasilkan BBI
Program Pemberdayaan Prosentase kelompok Dinas Perikanan
Penyuluh Perikanan Perikanan :
Lapangan
Pemula 77,66990291

Madya 19,41747573

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 23


INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM SKPD
PROGRAM AWAL AKHIR

Utama 2,912621359

Program Optimalisasi Tingkat konsumsi makan ikan 17 kg/kap/th Dinas Perikanan


pengelolaan dan pemasaran
produksi perikanan
2 Tumbuh- Membangun dan Peningkatan daya saing Peningkatan kapasitas iptek Prosentase IKM industri 23,12% 25,89% Dinas
Kembangnya memperkuat sentra- (kualitas dan sistem produksi kreatif dan logam yang Perindustrian
Sentra-Sentra sentra industri keberagaman produk) berkembang dibandingkan
Industri Olahan melalui pola serta penyediaan seluruh IKM
kemitraan dan sarana dan prasarana
akses pasar produk produksi industri kecil
IKM menengah (IKM)
Fasilitasi pola Pengembangan industri Prosentase IKM agro dan hasil 18,88% 21,61% Dinas
kemitraan antara kecil dan menengah hutan yang berkembang Perindustrian
pelaku utama dan dibandingkan seulruh IKM
pelaku industri kecil
menengah (IKM)
Penyediaan informasi Penataan struktur industri Prosentase IKM alas kaki yang NA 57,14% Dinas
pasar dan pasokan bagi difasilitasi Perindustrian
industri kecil
menengah (IKM) Pengembangan sentra- Prosentase sentra industri 1,95% 3,75% Dinas
sentra industri potensial yang berkembang Perindustrian

Program Pembinaan Prosentase Industri Hasil 100% 75% Dinas


Industri Tembakau yang memenuhi Perindustrian
standar mutu
Program Pembinaan Kontribusi pelatihan usaha NA 32,11% Dinas
Lingkungan Sosial bidang bagi IKM dari DBHCHT Perindustrian
Perindustrian dan
Perdagangan
Program Pembinaan Prosentase pertumbuhan 1,73% 0,54% Dinas
Lingkungan Sosial bidang Industri kecil Perindustrian
Perindustrian

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 24


INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM SKPD
PROGRAM AWAL AKHIR

Program Penyusunan Data, Prosentase Dokumen NA 100% Dinas


Informasi, Monitoring dan Perencanaan Strategis dan Perindustrian
Evaluasi Perdagangan Pelaporan yang sesuai aturan
3 Meningkatnya Meningkatkan Meningkatkan pengembangan destinasi prosentase jumlah kunjungan 9% 86% Dinas Kebudayaan
Kontribusi Sub potensi pemasaran dan pariwisata Gus Dur dan Tirtawisata dan Pariwisata
Sektor Pariwisata jaringan pariwisata
Daerah serta kerjasama antar
daerah
Menguatkan SDM pengembangan kemitraan prosentase terbentuknya 50% 200% Dinas Kebudayaan
pariwisata melalui stakeholder yang dibina dan Pariwisata
pelatihan yang relevan
dan berkelanjutan

Mengembangkan dan pengembangan pemasaran prosentase event promosi 100% 100% Dinas Kebudayaan
membangun pusat- pariwisata yang terlaksana dan Pariwisata
pusat wisata unggulan
4 Meningkatnya Meningkatkan Penguatan Program pembentukan/ Proseeentase BUMDes yang 100% 100% Dinas
Keberdayaan pemberdayaan dan perekonomian desa pengembangan BUMDes mendapatkan pembinaan Pemberdayaan
Ekonomi penguatan lembaga melalui BUMDes dan Masyarakat dan
Masyarakat ekonomi desa dan lembaga ekonomi desa Desa
lembaga
Peningkatan Program pengembangan Persentase LKM yang 100% 100% Dinas
kemasyarakatan
pemberdayaan lembaga lembaga ekonomi mendapatkan fasilitasi Pemberdayaan
desa
kemasyarakatan desa masyarakat desa Masyarakat dan
Desa
Program peningkatan Prosentase Pengurus LPMD 80% 80% Dinas
keberdayaan lembaga yang terlatih Pemberdayaan
kemasyarakatan desa Masyarakat dan
Desa
Program peningkatan Persentase desa menetapkan 80% 80% Dinas
partisipasi masyarakat RPJMDes dan RKPDes Pemberdayaan
dalam membangun desa Masyarakat dan
Desa

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 25


INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM SKPD
PROGRAM AWAL AKHIR

Program Pemberdayaan Prosentase posyandu aktif 80% 80% Dinas


Kelembagaan dan Pemberdayaan
Partisipasi Masyarakat Masyarakat dan
Desa

Program Pemberdayaan Meningkatnya kemandirian - 100% Dinas


Ekonomi Masyarakat masyarakat di pedesaan, Pemberdayaan
Meningkatnya pengetahuan Masyarakat dan
pengelolaan pasar desa Desa
sarana dan prasarana pasar,
Terwujudnya pemanfaatan
potensi sumber daya alam
(SDA) serta Teknologi Tepat
Guna (TTG), Tersedianya
Inventarisasi data
Menguatan Penguatan Program Peningkatan Persentase Koperasi yang NA 73% Dinas Koperasi
kelembagaan dan kelembagaan dan Kualitas Kelembagaan melaksanakan RAT tepat dan Usaha Mikro
menciptkan iklim peningkatan daya saing Koperasi waktu
usaha yang produk koperasi dan
kompetitif dan Usaha mikro
kondusif bagi
Fasilitasi informasi Program Peningkatan Prosentase peningkatan NA 25% Dinas Koperasi
koperasi dan Usaha
peluang pasar jaringan Kualitas Usaha Koperasi koperasi yang memiliki usaha dan Usaha Mikro
Mikro
pemasaran dan selain simpan pinjam
kemitraan usaha bagi
koperasi dan Usaha
Mikro
Fasilitasi akses Program Pemberdayaan Prosentase Koperasi wanita NA 90% Dinas Koperasi
permodalan dan pasar Perempuan melalui aktif dan Usaha Mikro
bagi koperasi dan Koperasi Wanita
Usaha Mikro
Program Pemberdayaan Prosentase koperasi di NA 50% Dinas Koperasi
Lembaga Ekonomi kawasan agropolitan yang dan Usaha Mikro
Masyarakat di Kawasan melaksanakan RAT Tepat
Agropolitan waktu
Program penciptaan iklim Prosentase wirausaha baru NA 15% Dinas Koperasi
Usaha mikro dari hasil pelatihan dan Usaha Mikro

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 26


INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM SKPD
PROGRAM AWAL AKHIR

Program Pengembangan Persentase Klaster usaha NA 12% Dinas Koperasi


Sistem Pendukung Usaha mikro yang dibentuk terhadap dan Usaha Mikro
Bagi Usaha Mikro jumlah potensi klaster usaha
mikro
Program Pengembangan Persentase produk unggulan NA 27,78% Dinas Koperasi
Kewirausahaan dan baru dan Usaha Mikro
Keunggulan Kompetitif
Usaha Mikro
Program Penyusunan Data, Prosentase Dokumen NA 60% Dinas Koperasi
Informasi, Monitoring dan Perencanaan Strategis dan dan Usaha Mikro
Evaluasi Koperasi dan Pelaporan yang sesuai aturan
usaha mikro
5 Meningkatkan Meningkatkan Pendampingan Perlindungan Konsumen Persentase kualitas barang 65% 80% Dinas
Pangsa Pasar pertumbuhan sektor pemantauan dan dan Pengamanan beredar yang diawasi Perdagangan
Dalam Negeri perdagangan pengawasan mutu Perdagangan
melalui peningkatan produk (barang
daya saing produk beredar) dalam rangka
dan perlindungan perlindungan dan
serta pengamanan pengamanan
konsumen konsumen
Program Fasilitasi, prossentase rekomendasi ijin NA 100% Dinas
Pemantauan dan pelaku usaha yang di Perdagangan
Pengendalian Perijinan terbitkan
Usaha Perdagangan
Program Standardisasi Prosentase UTTP yang NA 100% Dinas
Metrologi Legal ditindak lanjuti Perdagangan
Penyediaan sarana Peningkatan dan Jumlah nilai ekspor (dalam 94.351.272 US 135.960.000 Dinas
prasarana perdagangan Pengembangan Ekspor US $) $ US $ Perdagangan
yang kondusif untuk
usaha

Penyediaan informasi Peningkatan Efisiensi Prosentase partisipasi pelaku 35% 50% Dinas
pasar dan pasokan Perdagangan Dalam Negeri usaha (IKM/UKM) dalam Perdagangan
bahan pangan pokok event-event perdagangan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 27


INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM SKPD
PROGRAM AWAL AKHIR

dan penting Pembinaan lingkungan Prosentase UKM yang NA 60% Dinas


sosial bidang perdagangan mengikuti pembinaan Perdagangan
kemampuan dan ketrampilan
Penataan dan Penyediaan Prosentase partisipasi NA 25% Dinas
Pasar Pengumpul Distribusi IKM/UKM dalam pemasaran Perdagangan
kawasan agropolitan
Sistem Resi Gudang Prosentase sarana prasarana NA 75% Dinas
resi gudang dalam kondisi Perdagangan
baik
Pembinaan pedagang Prosentase peningkatan PKL 74,50% 90% Dinas
kakilima dan asongan dan asongan yang dibina Perdagangan

Pengelolaan Pasar Daerah Prosentase realisasi PAD 101% 100% Dinas


Pasar Daerah Perdagangan
Program Pelayanan Administrasi perkantoran UPT NA 100% Dinas
Administrasi Perkantoran Metrologi terwujud Perdagangan
Metrologi Legal
Program Pelayanan Administrasi perkantoran NA 100% Dinas
Administrasi Perkantoran Pasar Daerah terwujud Perdagangan
Pasar Daerah
Program Penyusunan Data, Prosentase Dokumen NA 50% Dinas
Informasi, Monitoring dan Perencanaan Strategis dan Perdagangan
Evaluasi Perdagangan Pelaporan yang sesuai aturan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 28


Misi 4. Menyediakan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan

ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI


SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

1 Meningkatnya Mempercepat Percepatan penanganan Program Perencanaan Persentase penyediaan tanah 74,20% 89% Dinas Pekerjaan
Infrastruktur pemerataan kerusakan jalan melalui Umum Jalan dan Jembatan untuk pembangunan jalan Umum dan
Dasar pembangunan pemeliharaan dan jembatan Penataan Ruang
Masyarakat dan prasarana dan rutin/berkala, dan
Daerah sarana rehabilitasi untuk
infrastruktur jalan mempertahankan
Program Pengawasan dan Persentase jaringan jalan dan 20% 100,00% Dinas Pekerjaan
untuk mengurangi kinerja aset dan
Pengendalian jembatan yang di inspeksi Umum dan
disparitas wilayah menjaga agar kondisi
Penataan Ruang
jaringan jalan tetap
berfungsi; serta Program Pembangunan Persentase panjang jalan dan - - Dinas Pekerjaan
Peningkatan kapasitas Jalan dan Jembatan jembatan yang dibangun Umum dan
untuk mendukung Penataan Ruang
perkembangan wilayah
dan menambah tingkat Program Persentase Panjang Jalan 55,36% 85,38% Dinas Pekerjaan
pelayanan dan Rekonstruksi/Peningkatan Kabupaten Dalam kondisi Umum dan
aksesibilitas jaringan Struktur Jalan baik Penataan Ruang
jalan Program Persentase penanganan jalan 55,36% 85,38% Dinas Pekerjaan
Rekonstruksi/Peningkatan kabupaten dalam kondisi Umum dan
Struktur Jalan di Kawasan rusak berat Penataan Ruang
Agropolitan

Program Pemeliharaan Rutin Persentase penanganan jalan 12,66% 3,25% Dinas Pekerjaan
Jalan kabupaten dalam kondisi Umum dan
rusak ringan Penataan Ruang

Program Pemeliharaan Persentase penanganan jalan 18,07% 9,81% Dinas Pekerjaan


Berkala Jalan kabupaten dalam kondisi Umum dan
rusak sedang diluar kawasan Penataan Ruang
kawasan agropolitan

Program Pemeliharaan Persentase penanganan jalan 18,07% 18,07% Dinas Pekerjaan


Berkala Jalan di Kawasan kabupaten dalam kondisi Umum dan
Agropolitan rusak sedang dikawasan Penataan Ruang
agropolitan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 29


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

Program Rehabilitasi Jalan Persentase penanganan jalan 13,91% 1,56% Dinas Pekerjaan
kabupaten dalam kondisi Umum dan
rusak sedang Penataan Ruang

Program Rehabilitasi Jalan Persentase penanganan jalan 13,91% 1,56% Dinas Pekerjaan
di Kawasan Agropolitan kabupaten dalam kondisi Umum dan
rusak sedang Penataan Ruang

Program Pembangunan Persentase penanganan 20,87% 2,34% Dinas Pekerjaan


Jembatan jembatan dalam kondisi rusak Umum dan
berat Penataan Ruang

Program Pembangunan Persentase penanganan 20,87% 2,34% Dinas Pekerjaan


Jembatan di Kawasan jembatan dalam kondisi rusak Umum dan
Agropolitan berat Penataan Ruang

Program Persentase penanganan 27,11% 14,72% Dinas Pekerjaan


Rehabilitasi/Pemeliharaan jembatan dalam kondisi rusak Umum dan
Jembatan sedang Diluar Kawasan Penataan Ruang
Agropolitan

Program Persentase penanganan - - Dinas Pekerjaan


Rehabilitasi/Pemeliharaan jembatan dalam kondisi rusak Umum dan
Jembatan di Kawasan sedang Dikawasan Penataan Ruang
Agropolitan Agropolitan

Program Penanganan Persentase Ruas Jalan yang 55,36% 85,38% Dinas Pekerjaan
Bangunan Pelengkap Jalan terbangun dinding penahan Umum dan
jalan Penataan Ruang
Program Penanganan Persentase Ruas Jalan yang 55,36% 85,38% Dinas Pekerjaan
Bangunan Pelengkap Jalan terbangun dinding penahan Umum dan
di Kawasan Agropolitan jalan Penataan Ruang

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 30


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

Program Peningkatan Persentase kondisi sarana 80% 87,00% Dinas Pekerjaan


Peralatan dan Perbekalan prasarana kebinamargaan Umum dan
dalam kondisi baik Penataan Ruang

Program Penyelenggaraan Persentase pelayanan 100% 100,00% Dinas Pekerjaan


Laboratorium laboratorium jalan Umum dan
Kebinamargaan Penataan Ruang

Program Perencanaan Persentase dokumen 100% 100,00% Dinas Perumahan


Umum Jembatan dan Jalan perencanaan yang dan Pemukiman
Desa Penghubung Antar ditindaklanjuti
Permukiman penanganannya
Program Pembangunan - - Dinas Perumahan
Jalan Desa Penghubung dan Pemukiman
Antar Permukiman
Program Pembangunan - - Dinas Pekerjaan
Jalan Desa Umum dan
Penataan Ruang
Program - - Dinas Pekerjaan
Rekonstruksi/Peningkatan Umum dan
Struktur Jalan Desa Penataan Ruang
Program Presentase penanganan jalan 41,89% 71,28% Dinas Perumahan
Rekonstruksi/Peningkatan desa dalam kondisi baik dan Pemukiman
Struktur Jalan Desa
Penghubung Antar
Permukiman
Program - - Dinas Pekerjaan
Rekonstruksi/Peningkatan Umum dan
Struktur Jalan Desa di Penataan Ruang
Kawasan Agropolitan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 31


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

Program Pemeliharaan Rutin Persentase penanganan jalan - 100% Dinas Perumahan


Jalan Desa Penghubung desa dalam kondisi rusak dan Pemukiman
Antar Permukiman ringan

Program Pemeliharaan Presentase penanganan jalan - 53,00% Dinas Perumahan


Berkala Jalan Desa desa dalam kondisi rusak dan Pemukiman
Penghubung Antar ringan
Permukiman

Program Rehabilitasi Jalan Presentase penanganan jalan 15,05% 62,00% Dinas Perumahan
Desa Penghubung Antar desa dalam kondisi rusak dan Pemukiman
Permukiman sedang

Program Pemeliharaan Presentase penanganan jalan - 18,00% Dinas Perumahan


Berkala Jalan Desa desa dalam kondisi rusak dan Pemukiman
Penghubung Antar ringan
Permukiman di Kawasan
Agropolitan
Program Rehabilitasi Jalan Presentase penanganan jalan - 33,00% Dinas Perumahan
Desa Penghubung Antar desa dalam kondisi rusak dan Pemukiman
Permukiman di Kawasan sedang
Agropolitan
Program Presentase jalan ditingkatkan 41,89% 71,00% Dinas Perumahan
Rekonstruksi/Peningkatan struktur jalan desanya di dan Pemukiman
Struktur Jalan Desa kawasan agropolitan
Penghubung Antar
Permukiman di Kawasan
Agropolitan
Program Pemeliharaan Presentase jalan desa dalam - - Dinas Pekerjaan
Berkala Jalan Desa kondisi rusak sedang diluar Umum dan
kawasan agropolitan Penataan Ruang

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 32


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

Program Pemeliharaan Presentase jalan desa dalam - - Dinas Pekerjaan


Berkala Jalan Desa di kondisi rusak sedang Umum dan
Kawasan Agropolitan dikawasan agropolitan Penataan Ruang

Program Penanganan Persentase penanganan - 80,00% Dinas Perumahan


Bangunan Pelengkap Jalan bangunan pelengkap jalan dan Pemukiman
Desa Penghubung Antar desa
Permukiman
Program Penanganan Persentase penanganan - 70,00% Dinas Perumahan
Bangunan Pelengkap Jalan bangunan pelengkap jalan dan Pemukiman
Desa Penghubung Antar desa
Permukiman di Kawasan
Agropolitan
Program Penanganan Persentase penanganan - - Dinas Pekerjaan
Bangunan Pelengkap Jalan bangunan pelengkap jalan Umum dan
Desa desa diluar kawasan Penataan Ruang
agropolitan

Program Penanganan Persentase penanganan - - Dinas Pekerjaan


Bangunan Pelengkap Jalan bangunan pelengkap jalan Umum dan
Desa di Kawasan Agropolitan desa di kawasan agropolitan Penataan Ruang

Program Pembangunan Persentase penanganan jalan 85,56% 94,44% Dinas Perumahan


Jalan dan Jembatan Di lingkungan perkotaan dan Pemukiman
Lingkungan Permukiman

Program Presentase penanganan jalan 81,11% 90% Dinas Perumahan


Rehabilitasi/Pemeliharaan lingkungan permukiman dan Pemukiman
Jalan dan Jembatan Di perkotaan
Lingkungan Permukiman

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 33


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

Program Pembangunan Persetase penanganan jalan 44% 0,00% Dinas Perumahan


Jalan dan Jembatan Di lingkungan permukiman dan Pemukiman
Lingkungan Permukiman perkotaan di kawasan
Kawasan Agropolitan agropolitan

Penyediaan prasarana Program Penerangan Jalan Persentase titik lampu PJU 37,80% 66,90% Dinas Pekerjaan
dan sarana penerangan Umum yang terpasang di jalan Umum dan
jalan umum maupun kabupaten Penataan Ruang
listrik perdesaan
Program Pembangunan, Jumlah rumah tangga yang 122 RTM - Dinas Pekerjaan
Pengembangan dan mendapatkan layanan Umum dan
Pengelolaan Energi Tidak sambungan listrik Penataan Ruang
Terbarukan
Meningkatnya Penerapan manajemen Program Pengembangan Presentase Peningkatan SKT 100% 100,00% Dinas Perumahan
Kapasitas dan mutu dan tertib Jasa Konstruksi pada Penyedia Jasa dan Pemukiman
kualitas jasa penyelenggaraan Konstruksi yang terbina
konstruksi konstruksi
infrastruktur

Meningkatnya Percepatan penyediaan Program Pengembangan Presentase rumah tangga 78,07% 80,00% Dinas Perumahan
Kualitas Air prasarana dan sarana Kinerja Pengelolaan Air memiliki sarana dan dan Pemukiman
Minum Dan air bersih dan sanitasi Limbah Domestik prasarana sanitasi layak
Sanitasi bagi masyarakat
Program Pengembangan Presentase rumah tangga 75,43% 76,45% Dinas Perumahan
Permukiman
Kinerja Pengelolaan Air menggunakan air bersih dan Pemukiman
Perkotaan
Minum/Air Bersih terlindungi

Percepatan penanganan Program Pembangunan Persentase area penanganan 13,07% - Dinas Perumahan
drainase permukiman Drainase/Trotoar genangan di wilayah dan Pemukiman
perkotaan
Program Persentase jaringan drainase 3,27% 86,00% Dinas Perumahan
Rehabilitasi/Pemeliharaan dalam kondisi baik diwilayah dan Pemukiman
Drainase/Trotoar perkotaan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 34


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

Memperluas akses Percepatan penanganan Program Pengembangan Presentase desa yang - 100,00% Dinas Perumahan
terhadap tempat rehabilitasi rumah tidak Perumahan Swadaya menangani rumah tidak layak dan Pemukiman
tinggal yang layak layak huni huni
Program Pengembangan Presentase PSU Perumahan - 80,00% Dinas Perumahan
Perumahan Formal Formal dalam kondisi baik dan Pemukiman

Program Pengembangan dan Presentase PSU Perumahan 80% 80,00% Dinas Perumahan
Pengelolaan Perumahan Formal dalam kondisi baik dan Pemukiman

Program Pengelolaan Areal Presentase lingkungan 10% 60,00% Dinas Perumahan


Pemakaman Pemakaman di perkotaan dan Pemukiman
dalam kondisi baik

Program Rehabilitasi Rumah Presentase rumah tangga 2,74% 20,00% Dinas Perumahan
Tidak Layak Huni miskin yang memiliki rumah dan Pemukiman
layak huni
Program Pengembangan Presentase luas permukiman - 100,00% Dinas Perumahan
Kawasan Permukiman kumuh yang tertangani dan Pemukiman
Khusus
Program Pengembangan Presentase PSU Perumahan 80% - Dinas Perumahan
Perumahan Formal dalam kondisi baik dan Pemukiman

Program Pengembangan presentase bangunan yang 100% 100,00% Dinas Perumahan


Kinerja Penataan Bangunan memiliki IMB dan Pemukiman
dan Lingkungan
Permukiman
Meningkatkan Peningkatan fungsi dan Program Perencanaan Persentase jaringan irigasi 15% 60,00% Dinas Pekerjaan
keberlanjutan kondisi prasarana dan Umum Jaringan Irigasi setengah teknis dalam kondisi Umum dan
pemenuhan air sarana irigasi baik Penataan Ruang

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 35


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

untuk ketahanan Program Pengelolaan Persentase panjang jaringan 6,36% 5,18% Dinas Pekerjaan
pangan Jaringan Irigasi irigasi dalam kondisi rusak Umum dan
ringan diluar kawasan Penataan Ruang
agropolitan

Program Pemeliharaan Persentase panjang daerah 9,54% 7,76% Dinas Pekerjaan


Berkala Jaringan Irigasi dalam kondisi rusak sedang Umum dan
diluar kawasan agropolitan Penataan Ruang

Program Rehabilitasi Persentase panjang daerah 84,10% 87,06% Dinas Pekerjaan


Jaringan Irigasi dalam kondisi rusak berat Umum dan
diluar kawasan agropolitan Penataan Ruang

Program Pengembangan, Persentase area layanan 71,43% 71,43% Dinas Pekerjaan


Pengelolaan, dan Konservasi irigasi Umum dan
Sumber Daya Air Penataan Ruang
Program Pemeliharaan Persentase panjang jaringan 9,54% 7,76% Dinas Pekerjaan
Berkala Jaringan Irigasi di irigasi dalam kondisi rusak Umum dan
Kawasan Agropolitan sedang di kawasan Penataan Ruang
agropolitan

Program Rehabilitasi Persentase panjang jaringan 84,10% 87,06% Dinas Pekerjaan


Jaringan Irigasi di Kawasan irigasi dalam kondisi rusak Umum dan
Agropolitan berat di kawasan agropolitan Penataan Ruang

Program Peningkatan Persentase sarana dan - - Dinas Pekerjaan


Peralatan dan Perbekalan prasarana peralatan irigasi Umum dan
Sumber Daya Air dalam kondisi baik Penataan Ruang

Program Pengawasan dan Persentase sarana dan - 60,00% Dinas Pekerjaan


Pengendalian Sumber Daya prasarana jaringan irigasi Umum dan
Air Penataan Ruang
Program Persentase jaringan irigasi - 86,56% Dinas Pekerjaan
Peningkatan/Pembangunan dalam kondisi baik Umum dan
Jaringan Irigasi Penataan Ruang

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 36


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

Program Peningkatan Persentase lembaga GHIPPA 33,33% 53,33% Dinas Pekerjaan


Partisipasi Masyarakat yang berpartisipasi dalam Umum dan
Dalam Pengelolaan Sumber pengelolaan jaringan irigasi Penataan Ruang
Daya Air

2. Terciptanya Meningkatkan Peningkatan pelayanan Program Peningkatan Persentase pelayanan - Dinas


keamanan, keselamatan dan dan pembinaan bidang Pelayanan Angkutan angkutan yang baik Perhubungan
Keselamatan, keamanan dalam transportasi,
Program Peningkatan Persentase prasarana 60% 100% Dinas
Ketertiban dan penyelenggaraan Pemenuhan fasilitas
Pelayanan Angkutan angkutan umum dalam Perhubungan
Kelancaran Lalu pelayanan perlengkapan jalan, dan
kondisi baik
Lintas transportasi optimalisasi pelayanan
kelaikan kendaraan Program Peningkatan Persentase Prasarana 75,00% 100,00% Dinas
bermotor Prasarana dan Fasilitas Transportasi pada setiap ruas Perhubungan
Transportasi LLAJ jalan kabupaten dalam
kondisi baik

Program Pengelolaan Persentase target PAD sektor 100,00% 100,00% Dinas


Perparkiran transportasi Perhubungan
Program Peningkatan Persentase Angka Kecelakaan 80,00% 60,00% Dinas
Kesadaran dan Keselamatan Perhubungan
Lalu Lintas
Program Pembinaan dan Persentase penataan - - Dinas
Pengelolaan Sistem transportasi lokal Perhubungan
Transportasi Darat
Program pembangunan - - Dinas
sarana dan prasarana Perhubungan
perhubungan pada Kawasan
Sekitar Interchange Tol
Program Pengelolaan dan Persentase sarana dan 60,00% 100,00% Dinas
Pengembangan Sarana dan prasarana area parkir khusus Perhubungan
Prasarana Terminal Barang angkutan barang

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 37


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

Program Pengelolahan dan Persentase sarana dan 60,00% 100,00% Dinas


Pengembangan Sarana dan prasarana area parkir khusus Perhubungan
Prasarana Area Parkir angkutan barang
Khusus Angkutan Barang
Program Pengendalian, Persentase Prasarana 60,00% 100,00% Dinas
Pengamanan Lalu Lintas Transportasi pada setiap ruas Perhubungan
dan Peningkatan Fasilitas jalan kabupaten dalam
Perlengkapan Jalan kondisi baik

Program Peningkatan Persentase Pengujian 100,00% 100,00% Dinas


Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor Perhubungan
Kendaraan Bermotor
Program peningkatan Persentase Pengujian - - Dinas
kelaikan pengoperasian Kendaraan Bermotor Perhubungan
kendaraan bermotor
3 Meningkatnya Meningkankan Meningkatkan Program Penataan Presentase kegiatan usaha 60,00% 100,00% Dinas Lingkungan
Kualitas perlindungan dan pengendalian Lingkungan yang mendapatkan Hidup
Lingkungan pengelolaan pencemaran dan rekomendasi lingkungan
Hidup lingkungan hidup perusakan lingkungan
yang berkelanjutan serta melakukan upaya
konservasi dan
Program Pembinaan Presentase hasil uji kualitas - 80% Dinas Lingkungan
perlindungan serta
Lingkungan Sosial Bidang lingkungan sekitar industri Hidup
pelestarian sumber
Lingkungan Hidup rokok yang memenuhi baku
daya alam
mutu

Program Peningkatan Persentase dokumen 100% 100% Dinas Lingkungan


Kualitas dan Akses informasi lingkungan hidup Hidup
Informasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup
Program Pengendalian Presentase hasil uji kualitas 181 lokasi 149 lokasi Dinas Lingkungan
Pencemaran dan Perusakan lingkungan yang memenuhi Hidup
Lingkungan Hidup baku mutu

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 38


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

Program Pengendalian dan Persentase kualitas air dan - 80% Dinas Lingkungan
Pengelolaan Lingkungan udara Non kegiatan industri Hidup
Hidup yang memenuhi baku mutu
Program Pengendalian Persentase kegiatan usaha - 10% Dinas Lingkungan
Pencemaran Lingkungan yang telah melakukan upaya Hidup
pengelolaan lingkungan

Program Pembinaan Persentase penyediaan area - - Dinas Lingkungan


Lingkungan Sosial Bidang merokok Hidup
Keciptakaryaan
Program Pengelolaan Persentase parameter uji yang - 85,00% Dinas Lingkungan
Laboratorium Lingkungan terakreditasi Hidup
Hidup
Program Perlindungan dan Persentase sumber mata air 15,31% Dinas Lingkungan
Konservasi dan Sumber yang dilakukan
3,80% Hidup
Daya Alam pendampingan

Program Peningkatan Persentase kegiatan 1 laporan - Dinas Lingkungan


Pengelolaan Lingkungan pertambangan tanpa izin Hidup
Pertambangan
Program Pembangunan, Persentase desa mandiri 20% 40% Dinas Lingkungan
Pengembangan dan energi Hidup
Pengelolaan Energi
Terbarukan
Program Pembinaan dan Persentase kegiatan usaha - 60% Dinas Lingkungan
Pengelolaan SDA pertambangan yang Hidup
melakukan upaya pengelolaan
lingkungan

Program Pembinaan dan Persentase pengaduan kasus - 100% Dinas Lingkungan


Penegakan Hukum lingkungan yang Hidup
Lingkungan ditindaklanjuti

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 39


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

Program Adaptasi dan Persentase ternak sapi yang - 11% Dinas Lingkungan
Mitigasi Perubahan Iklim limbahnya dikelola Hidup

Program Pengelolaan Ruang Persentase luasan RTH 7,86 ha 0,40% Dinas Lingkungan
Terbuka Hijau kawasan perkotaan yang Hidup
dikelola

Melakukan Program Peningkatan Persentase peningkatan 100% 100% Dinas Lingkungan


pengembangan Peranserta Masyarakat kelompok binaan Hidup
kemitraan dalam upaya Bidang Lingkungan Hidup
perlindungan dan
Program Peningkatan Persentase peningkatan - 20% Dinas Lingkungan
pengelolaan lingkungan
Kerjasama dan Peranserta kelompok binaan Hidup
hidup
Masyarakat Bidang
Lingkungan Hidup
Meningkatkan Program Pengembangan Persentase peningkatan 11 ton/hari 16% Dinas Lingkungan
pengelolaan Kinerja Pengelolaan volume sampah terangkut Hidup
persampahan Persampahan

Meningkatkan Peningkatan efektivitas Program Pemanfaatan Persentase layanan 100% 100,00% Dinas Pekerjaan
kualitas pengendalian Ruang Keterangan Rencana Umum dan
pelaksanaan pemanfaatan ruang Kabupaten Penataan Ruang
penataan ruang
Program Pengendalian Persentase penyediaan 100% 100,00% Dinas Pekerjaan
Rencana Rinci Tata Ruang informasi tata ruang Umum dan
Penataan Ruang

Program Rencana Rinci Persentase penggunaan lahan - 100,00% Dinas Pekerjaan


Penataan Ruang dengan dokumen rencana Umum dan
rinci tata ruang Penataan Ruang

Program Perencanaan Persentase inventarisasi aset - 60,00% Dinas Perumahan


Penataan, Penguasaan, pertanahan dan Pemukiman
Penatagunaan Tanah,
Pengurusan Hak-hak atas
Tanah, dan Penanganan
Masalah Pertanahan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 40


Misi 5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih

ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI


SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

1 Meningkatkan Penyusunan Penataan kebijakan dan Peningkatan sistem Persentase Penyelesaian N/A 100% Inspektorat
Penyelenggaraan program kerja sistem pengawasan pengawasan internal dan Tindak Lanjut Hasil
Pemerintahan pengawasan berbasis kinerja pengendalian pelaksanaan Pemeriksaan Kasus, Monev
Yang Bersih Dan tahunan serta kebijakan kepala daerah dan APBDes
Akuntabel kebijakan
pengawasan
pemerintahan Pembinaan dan Pengawasan Persentase Penyelesaian N/A 120% Inspektorat
dalam rangka Peningkatan Tindak Lanjut Hasil
Akuntabilitas Keuangan dan Pemeriksaan dan Hasil Reviu
Kinerja

Optimalisasi Pengendalian Persentase SKPD yang - 60% Inspektorat


Intern melaksanakan Sistem
Pengendalian Intern

Program penataan peraturan Meningkatnya persentase 80% 100% Sekretariat Dewan


perundang-undangan ketersediaan produk hukum
yang ditetapkan

Program fasilitasi Meningkatnya persentase 80% 100% Sekretariat Dewan


perumusan produk hukum kajian naskah akademik
DPRD terhadap rancangan
peraturan daerah inisiatif

Program peningkatan Meningkatnya rasio perda 80% 100% Sekretariat Dewan


kapasitas lembaga yang ditetapkan terhadap
perwakilan rakyat daerah program legislasi daerah

Fasilitasi Administrasi Prosentase penyelenggaraan 90% 100% Bagian


Kesejahteraan Rakyat hari besar agama dan Administrasi
nasional Kesejahteraan
Rakyat

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 41


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

Peningkatan Sarana Persentase sarana dan 83% 92% Bagian


Prasarana Ibadah, Lembaga prasarana ibadahyang Administrasi
dan Kegiatan Keagamaan dibantu Kesejahteraan
Rakyat
Persentase lembaga dan 83% 92%
kegiatan keagamaan yang
difasilitasi

Peningkatan dan Total capaian laba BUMD (Rp) 2.779.433.821 26.482.320.873 Bagian
Pengembangan Pengelolaan Administrasi
BUMD Perekonomian
Capaian laba PDAM Kab (1.080.816.729) 1.456.981.576
Jombang (Rp)

Capaian labaPD. Aneka Usaha 7.906.095,83 562.298.761


Seger (Rp)

Capaian laba PD. BPR Bank 3.655.267.000 22.935.374.524


Jombang (Rp)

Capaian laba PD. Perkebunan 197.077.454 1.527.666.012


Panglungan (Rp)

Koordinasi, Sinkronisasi dan Tingkat inflasi daerah 7,45 5,0 - 6,0 Bagian
Evaluasi Kebijakan Administrasi
Pemerintah dan Perekonomian
Pembangunan
Sosialisasi Ketentuan di Persentase ketentuan bidang - 75% Bagian
Bidang Cukai cukai yang tersosialisasi Administrasi
Perekonomian

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 42


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

Fasilitasi/Koordinasi Bidang Persentase tertib administrasi 80% 100% Bagian


Administrasi Pembangunan pembangunan Administrasi
Pembangunan

Pengadaan Barang dan Jasa Persentase realisasi - 100% Bagian Pengadaan


pengadaan barang/jasa Barang/Jasa
pemerintah secara elektronik

Peningkatan Pelayanan Persentase ketersediaan 100% 100% Bagian Umum dan


Kedinasan Kepala Daerah/ laporan pelaksanaan fasilitasi Protokol
Wakil Kepala Daerah dan koordinasi
penyelenggaraan
pemerintahan

Inventarisasi Asset Daerah Persentase Kesesuaian Barang N/A 100% Bagian


Inventaris di Setda Dengan Perlengkapan
Buku Inventaris Barang Setda
Penataan Peraturan Persentase ketersediaan 90% 90% Bagian Hukum
Perundang-undangan produk hukum yang
ditetapkan
Peningkatan Kinerja Persentase OPD Dengan Nilai 90% 90% Bagian Organisasi
Pemerintah Daerah Evaluasi SAKIP Minimal B

Persentase Unit Pelayanan 90% 90%


Publik Yang Memiliki SPP

Pembinaan dan Penataan Persentase hasil evaluasi 100% 100% Bagian Organisasi
Kelembagaan kelembagaan yang
ditindaklanjuti
Jumlah SKPD yang memiliki 38 SOP 65 SOP
SOP SKPD SKPD

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 43


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

Peningkatan Presentase kecamatan yang 90% 90% Bagian


Fasilitasi/Koordinasi berkinerja baik Administrasi
Administrasi Pemerintahan Pemerintahan
Program Peningkatan Karir Prosentase aparatur yang NA 100% BKDPP
Aparatur mendapatkan layanan karir
kepegawaian pada tahun
berkenaan

Program Pendidikan, Prosentase jumlah aparatur NA 85% BKDPP


Pelatihan dan Peningkatan yang mengikuti pendidikan
Kompetensi Aparatur dan pelatihan

Program Pengembangan Prosentase CPNS yang dapat NA 100% BKDPP


Aparatur diangkat menjadi PNS

Program Pembinaan Prosentase pegawai yang NA 1% BKDPP


Aparatur terkena sanksi hukuman
disiplin
Meningkatkan Penetapan Perda APBD Program Peningkatan dan Prosentase dokumen APBD 100% 100% BPKAD
efisiensi dan tepat waktu Pengembangan Perencanaan yang tersusun secara tepat
efektivitas Anggaran Pendapatan dan
penggunaan dan Belanja Daerah (APBD)
pelaporan
Program Peningkatan dan Prosentase Penerbitan SPD 100% 100% BPKAD
anggaran serta
Pengembangan Pengelolaan dan SP2D secara tepat waktu
pengelolaan aset
Manajemen Perbendaharaan
daerah sesuai
Daerah
peraturan
perundang- Program peningkatan dan Prosentase penyusun laporan 100% 100% BPKAD
undangan yang pengembangan Pelaporan keuangan daerah yang sesuai
berlaku dan keuangan daerah SAP dan tepat waktu
berorientasi pada
kepentingan publik

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 44


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

Peningkatan tertib Program Peningkatan dan Prosentase data aset sesuai 90% 90% BPKAD
administrasi aset Pengembangan Pengelolaan dengan SAP akrual
daerah serta Aset/Barang Milik Daerah
optimalisasi
pemanfaatan asset
daerah guna
peningkatan PAD
Penyusunan laporan Program Perencanaan Persentase Pelaksanaan 100% 100% BPKAD
keuangan daerah yang Strategis dan Pelaporan Administrasi Capaian Kinerja
akurat dan memenuhi Capaian Kinerja serta dan Keuangan
standar serta Keuangan OPD
penyampaian laporan
keuangan daerah yang
tepat waktu setiap
tahunnya

Peningkatan PAD Program Intensifikasi dan Prosentase kesadaran wajib NA 100% Badan Pendapatan
khususnya pajak Eketensifikasi Sumber- pajak dalam membayar pajak Daerah
daerah sumber Pendapatan Daerah daerah

Program Peningkatan dan Prosentase Penerbitan NA 100% Badan Pendapatan


Pengembangan Pengelolaan Dokumen Ketetapan Pajak Daerah
Pendapatan Asli Daerah Daerah

Program Optimalisasi Prosentase Realisasi NA 100% Badan Pendapatan


Pemungutan Pajak Daerah Penerimaan Pajak Daerah Daerah

Program Peningkatan dan Prosentase Realisasi NA 118,20% Badan Pendapatan


Pengembangan Pengelolaan Penerimaan Pajak Daerah Daerah
Pendapatan Asli Daerah
Peningkatan Program Pengendalian Persentase SKPD yang 100% 100% BAPPEDA
penyelenggaraan Evaluasi menyampaikan laporan tepat
pemanfaatan waktu

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 45


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

ruang dalam Program Perencanaan Persentase dokumen 58% 69% BAPPEDA


rangka menunjang Pembangunan Ekonomi perencanaan pembangunan
pembangunan ekonomi yang ditindaklanjuti
yang berkelanjutan

Program Perencanaan Persentase kesesuaian 80% 80% BAPPEDA


Pembangunan Sosial indikator dan target program -
Budaya program pembangunan Sosial
Budaya dalam RKPD dengan
RPJMD

Program Perencanaan Persentase dokumen N/A 95% BAPPEDA


bidang Pembangunan perencanaan bidang
Manusia dan Masyarakat pembangunan manusia dan
masyarakat yang dapat
ditindaklanjuti

Program Perencanaan Persentase dokumen program N/A 95% BAPPEDA


bidang Aparatur perencanaan bidang aparatur
Pemerintahan, Budaya dan pemerintahan, budaya dan
Pariwisata pariwisata yang
ditindaklanjuti

Program Perencanaan Persentase keselarasan 80% 88% BAPPEDA


Prasarana Wilayah dan RPJMD, Renstra, RKPD dan
Sumber Daya Alam Renja rentang koordinasi
bidang prasarana wilayah dan
tata ruang

Program Kerjasama Persentase keselarasan 100% 100% BAPPEDA


Pembangunan program CSR/PKBL dengan
program pemerintah daerah

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 46


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

Program perencanaan Persentase keselarasan 80% 100% BAPPEDA


pembangunan daerah RPJMD dengan RKPD

Program pengembangan Persentase data yang 100% 100% BAPPEDA


data/ informasi digunakan untuk mendukung
perencanaan

Program pengembangan Persentase data yang 100% 100% BAPPEDA


data/ informasi/ Statistik digunakan untuk mendukung
Daerah perencanaan

Program Penelitian dan Persentase hasil penelitian 80% 90% BAPPEDA


Pengembangan Daerah yang ditindaklanjuti

Meningkatkan Program Perencanaan Tata Persentase Rencana Umum 50% 50,00% BAPPEDA
perencanaan, Ruang Tata Ruang dan Rencana
pengendalian dan Rinci Tata Ruang serta
pengawasan dalam Peraturan Zonasi yang telah
pemanfaatan menjadi produk hukum
pengunaan lahan daerah
sesuai dengan arahan
pola maupun struktur
ruang

Meningkatkan Pengendalian pemanfaatan Persentase kesesuaian 70% 90% BAPPEDA


koordinasi dalam ruang rencana tata ruang terhadap
perencanaan dan penggunaan lahan
pengawasan
pemanfaatan ruang
2 Terwujudnya Meningkatkan Penyusunan dan
Pelayanan Prima efektivitas pemanfaatan sistem
Sesuai pelayanan informasi layanan
Kebutuhan Dan perizinan publik aplikasi
Harapan perijinan dan
Masyarakat meningkatkan SDM

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 47


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

pelayanan perizinan

Peningkatan tertib Program Peningkatan Jumlah investor PMA/PMDN 17 PMA / 28 investor DPM PTSP
administrasi pelayanan Promosi dan Kerjasama yang masuk PMDN PMA/PMDN
perizinan pengawasan Investasi
perijinan dan
Program Peningkatan Iklim Nilai realisasi investasi 842.707.632.8 825.000.000.0 DPM PTSP
penyelesaian
Investasi dan Realisasi (PMDN & PMA) thn (n) 28 00
pengaduan masyarakat
Investasi
serta meningkatan
partisipasi masyarakat Program penyiapan potensi Jumlah pengunjung yang NA 200 DPM PTSP
di bidang perizinan sumber daya sarana dan mengakses informasi potensi Pengunjung
prasarana daerah investasi

Program peningkatan mutu Prosentase penerbitan izin 70% 80% DPM PTSP
pelayanan perizinan sesuai standar

Program Pelayanan Prosentase perizinan NA 75% DPM PTSP


perizinan penanaman modal penanaman modal yang
terlayani melalui PTSP

Program Optimalisasi Persentase informasi 70% 87% DPM PTSP


Pemanfaatan Teknologi pelayanan perizinan dan
Informasi Penanaman Modal yang dapat
diakses

Program validasi dokumen Persentase validasi dokumen 70% 85% DPM PTSP
perizinan perizinan
Program pengendalian dan Persentase perizinan yang NA 85% DPM PTSP
pengawasan perizinan terawasi dan terkendali
Program Penanganan Persentase pengaduan NA 85% DPM PTSP
Pengaduan Perizinan dan masyarakat dibidang
Penanaman Modal perizinan dan penanaman
Modal yang ditangani

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 48


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

Meningkatnya Prosentase Cakupan Pelayanan Pendaftaran Prosentase pengajuan KK 80% 100% Dina
layanan dan Penerbitan KK Penduduk yang di terbitkan Kependudukan
Kualitas Pelayanan dan Pencatatan
Administrasi Prosentase Cakupan Prosentase pengajuan KTP 80% 100% Sipil
Kependudukan Penerbitan KTP Elektronik yang di terbitkan
Elektronik
Prosentase Prosentase Penerbitan KK - 80%
penyelesaian penerbitan Tepat Waktu
KK kurang dari 5 hari
kerja

Prosentase Prosentase Penrbitan KTP el - 80%


penyelesaian penerbitan Tepat Waktu
KTP Elektronik kurang
dari 1 jam Program Pemanfaatan Data Prosentase Pengajuan - 100% Dina
& Inovasi Pelayanan Perjanjian Kerjasama Kependudukan
Pemanfaatan Data dengan dan Pencatatan
instansi lain yang di sahkan Sipil

Program Pengelolaan Prosentase perekaman KTP - 100% Dina


Informasi Administrasi Elektronik bagi wajib KTP Kependudukan
Kependudukan dan Pencatatan
Sipil
Meningkatnya Prosentase Cakupan Program Pelayanan Prosentase pengajuan Akte 60% 80% Dina
layanan Penerbitan Akte Pencatatan Sipil kelahiran yang di terbitkan Kependudukan
administrasi Kelahiran dan Pencatatan
pencatatan sipil Sipil
Prosentase Cakupan Prosentase pengajuan Akte 100% 100%
Penerbitan Akte perceraian yang di terbitkan
Perceraian

Prosentase Cakupan Prosentase pengajuan Akte 69% 100%


Penerbitan Akte perkawinan yang di terbitkan
Perkawinan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 49


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

Prosentase Cakupan Prosentase pengajuan Akte 20% 35%


Penerbitan Akte kematian yang di terbitkan
Kematian
Meningkatnya Persentase layanan Program Penataan Persentase penataan 95% 95% Dinas
kapasitas birokrasi organisasi dapat Administrasi Kependudukan administrasi kependudukan Kependudukan
bidang pencacatan terpenuhi dan Pencatatan
sipil Sipil

Meningkatnya Tata Meningkatkan Program penyelamatan dan Prosentase peningkatan 52,72% 51,72% Perpustakaan dan
Kelola Kearsipan penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip arsip/dokumen yang Arsip
pelestarian daerah tersimpan
dokumen/arsip daerah
Peningkatan Meningkatkan jumlah Program pengembangan prosentase perpustakaan yang 25,75% 32,09% Perpustakaan dan
Kualitas dan dan koleksi buku budaya baca dan pembinaan aktif Arsip
Kapasitas perpustakaan daerah perpustakaan
Perpustakaan serta pembinaan
perpustakaan yang
dikelola oleh
masyarakat.
Peningkatan Fasilitasi dan Fasilitasi dan Koordinasi Meningkatnya persentase 25,75% 32,09% 21 kecamatan
kualitas layanan koordinasi Penyelenggaraan ketersediaan laporan
dan koordinasi penyelenggaraan Pemerintahan Wilayah pelaksanaan fasilitasi dan
penyelenggaraan pemerintahan di Kecamatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan kecamatan pemerintahan wilayah
kecamatan

Meningkatnya Penguatan media Program pengembangan Meningkatnya persentase 76% 93% Dinas Komunikasi
akses masyarakat center, media komunikasi, informasi dan dokumentasi dan visualisasi dan Informatika
terhadap informasi komunitas, media media massa kegiatan pembangunan
publik publik dan kelompok
informasi masyarakat
sebagai media Program kerjasama Meningkatnya kerjasama 12 media 12 media Dinas Komunikasi
penyebaran informasi informasi dengan mas media informasi dengan mass media dan Informatika
publik

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 50


ARAH INDIKATOR KINERJA KONDISI KONDISI
SASARAN STRATEGI PROGRAM SKPD
KEBIJAKAN PROGRAM AWAL AKHIR

Program Pengembangan Meningkatnya pengembangan 100% 100% Dinas Komunikasi


Komunikasi dan Informatika komunikasi dan informatika dan Informatika

Program peningkatan Meningkatnya instansi 276 instansi 388 instansi Dinas Komunikasi
jaringan komunikasi dan terkoneksi jaringan internet dan Informatika
informasi
Program pengembangan Persentase penyediaan data - 100% Dinas Komunikasi
data/ informasi/statistik statistik untuk perencanaan dan Informatika
daerah daerah
Program sosialisasi Meningkatnya informasi 100% 100% Dinas Komunikasi
ketentuan di bidang cukai ketentuan di bidang cukai dan Informatika

Program penyelenggaraan Meningkatnya - 100% Dinas Komunikasi


persandian daerah penyelennggaraan persandian dan Informatika
daerah
Program Pengembangan Meningkatnya pengembangan - 100% Dinas Komunikasi
Komunikasi dan Informatika komunikasi dan informatika dan Informatika

Meningkatkan Meningkatkan Program Pembangunan Desa Prosentase desa - 100% Dinas


kualitas pelayanan kapasitas aparatur merealisasikan DD dan ADD Pemberdayaan
pemerintah desa pemerintahan desa tepat waktu Masyarakat dan
Desa

Program Bina Pemerintahan Prosentase ketersediaan - 100% Dinas


Desa dokumen perencanaan dan Pemberdayaan
pelaporan desa (RPJMDes, Masyarakat dan
RKPDes, APBDes, LPPDes) Desa

Program peningkatan Persentase Perangkat desa - 100% Dinas


kapasitas aparatur terlatih Pemberdayaan
pemerintah desa Masyarakat dan
Desa

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VII - 51


BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI
KEBUTUHAN PENDANAAN

Indikasi rencana program prioritas Kabupaten Jombang berisi


program-program prioritas baik untuk mencapai visi dan misi
pembangunan jangka menengah maupun untuk pemenuhan layanan
SKPD dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah. Adapun
pagu indikatif sebagai wujud kebutuhan pendanaan untuk memenuhi
kebutuhan program prioritas dalam 5 (lima) tahun kedepan. Program-
program prioritas yang telah disertai kebutuhan pendanaan atau pagu
indikatif selanjutnya dijadikan sebagai acuan bagi SKPD dalam
penyusunan Rencana Strategis SKPD,termasuk dalam menjabarkannya
ke dalam kegiatan prioritas beserta kebutuhan pendanaannya.

Dalam bagian ini diuraikan hubungan urusan pemerintah dengan


SKPD terkait beserta program yang menjadi tanggung jawab SKPD. Pada
bagian ini, disajikan pula pencapaian target indikator kinerja pada akhir
periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator
kinerja pada awal periode perencanaan.

Program-program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah


Kabupaten Jombang dalam jangka waktu 2014-2018 secara teperinci
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 1


PROGRAM, INDIKATOR SERTA TARGET DAN KERANGKA PENDANAAN TAHUN 2014-2018
Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR


Pendidikan
Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 4.676.116.240 100% 5.118.483.145 100% 8.497.626.000 100% 10.294.539.060 100% 10.294.539.060 100% 38.881.303.505 Dinas Pendidikan
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 978.578.019 100% 5.328.370.742 100% 2.734.779.000 100% 1.192.640.000 100% 1.192.640.000 100% 11.427.007.761 Dinas Pendidikan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 37.989.000 100% 63.944.000 100% 65.000.000 100% 131.260.000 100% 131.260.000 100% 429.453.000 Dinas Pendidikan
aparatur aparatur
Program Peningkatan Kapasitas 1 Indeks Kepuasan Masyarakat 100% 100% 322.570.100 100% 519.798.850 100% 727.930.500 100% 320.000.000 100% 320.000.000 100% 2.210.299.450 Dinas Pendidikan
Sumber Daya Aparatur

Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 32.318.200 100% 43.799.000 100% 60.000.000 100% 55.000.000 100% 55.000.000 100% 246.117.200 Dinas Pendidikan
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program pendidikan anak usia 1 APK PAUD 96% 96% 463.668.225 96% 733.676.950 96% 5.110.660.000 96% 451.185.000 96% 451.185.000 96% 7.210.375.175 Dinas Pendidikan
dini
Program pendidikan non formal 1 Angka Melek Huruf 96% 96% 646.792.500 96% 1.004.575.000 97% 955.310.000 97% 239.000.000 97% 239.000.000 97% 3.084.677.500 Dinas Pendidikan

Program pendidikan luar biasa 1 Persentase SLB mendapatkan 100% 100% 299.379.500 100% 480.203.685 100% 173.525.000 - - 100% 953.108.185 Dinas Pendidikan
fasilitasi
Program peningkatan mutu 1 Presentase guru PAUD yang 60% 65% - 70% - 70% - 75% - Dinas Pendidikan
pendidik dan tenaga bersertifikasi
kependidikan
2 Presentase guru SD yang 59,29% 64,29% - 0,00% - - 64,29% -
bersertifikasi
3 Presentase guru SMA/SMK 13,00% 12,58% 922.432.000 16,58% 1.503.513.100 22,25% 1.997.260.000 24,50% 1.880.000.000 26,50% 1.786.000.000 26,50% 8.089.205.100
yang bersertifikasi
Program manajemen pelayanan 1 Persentase sekolah yang 13% 13% 922.432.000 17% 1.503.513.100 22% 1.997.260.000 25% 1.880.000.000 27% 1.880.000.000 27% 8.183.205.100 Dinas Pendidikan
pendidikan terakreditasi A
2 Persentase sekolah yang 71% 62% - 64% - 64% - 66% -
terakreditasi B
3 Persentase sekolah yang 12.28% 7% - 4% - 4% - 2% -
terakreditasi C
Program peningkatan mutu 1 Angka kelulusan SD 100% 100% 12.247.210.943 100% 7.222.949.595 100% 11.385.777.747 100% 10.162.529.000 100% 10.162.529.000 100% 51.180.996.285 Dinas Pendidikan
pendidikan dasar 6 tahun
Program peningkatan akses 1 Persentase sekolah SMP dalam 97,78% 98,00% 10.833.792.950 98,00% 11.776.812.100 98,00% 280.000.000 98,00% 2.329.155.400 98,00% 2.329.155.400 97,84% 27.548.915.850 Dinas Pendidikan
layanan pendidikan dasar 9 kondisi baik
tahun
Program peningkatan mutu 1 Angka kelulusan SMP 98,02% 98,00% 8.665.799.979 98,00% 8.690.354.380 98,00% 10.726.533.500 98,00% 8.457.005.600 98,00% 8.457.005.600 98,02% 44.996.699.059 Dinas Pendidikan
pendidikan dasar 9 tahun
Program peningkatan akses 1 Prosentase SMA dalam kondisi 95% 95% 8.184.304.150 95% 6.065.471.675 - - - 95% 14.249.775.825 Dinas Pendidikan
layanan pendidikan menengah baik

Program peningkatan mutu 1 Angka kelulusan SMA 99% 99% 1.921.849.470 99% 1.910.021.565 99% 692.566.500 - - 99% 4.524.437.535 Dinas Pendidikan
pendidikan menengah
Peningkatan akses layanan 1 Presentase jumlah sekolah - - - 93% - Dinas Pendidikan
pendidikan dasar 6 tahun dasar yang dilakukan
(rehabilitasi ringan) rehabilitasi ringan

Peningkatan akses layanan 1 Persentase sekolah dasar dalam - - - 92% - Dinas Pendidikan
pendidikan dasar 6 tahun kondisi baik
(rehabilitasi sedang/berat)

Peningkatan akses layanan 1 Rasio kelas per siswa - - - 6% - Dinas Pendidikan


pendidikan dasar 6 Tahun
(Pembangunan)
Program pembangunan/ 1 Persentase SD mempunyai 54% 54% 1.391.745.180 - - - - 59% 1.391.745.180 Dinas Pendidikan
peningkatan perpustakaan perpustakaan
sekolah dasar

Program 1 Prosentase sarana dan 80,38% 84,88% 1.180.637.750 86,81% 671.000.000 89,20% 1.573.500.000 91,89% 1.573.500.000 91,89% 4.998.637.750 Dinas Pendidikan
Pembangunan/peningkatan prasarana sekolah dasar dalam
lapangan olah raga sekolah keadaan baik
dasar
Program peningkatan sarana 1 Rata-rata Nilai UASBN/ UAS SD 7,6 7,6 1.911.255.058 7,6 4.577.006.000 7,6 2.493.612.503 7,67 443.684.440 7,67 443.684.440 7,67 9.869.242.441 Dinas Pendidikan
penunjang mutu pendidikan
dasar 6 tahun
Program peningkatan prasarana 1 Jumlah sekolah SMP yang 67% 67% 119.088.600 70% 291.428.000 73% 1.799.844.600 73% 1.799.844.600 76% 4.010.205.800 Dinas Pendidikan
penunjang mutu pendidikan memenuhi standar sarpras/
dasar 9 tahun jumlah seluruh sekolah SMP
Program peningkatan sarana 1 Rata-rata Nilai UAN/UAS 7,25 7,25 5.512.405.430 7,25 4.037.250.000 7,25 300.000.000 7,25 300.000.000 7,25% 10.149.655.430 Dinas Pendidikan
penunjang mutu pendidikan
dasar 9 tahun
Program peningkatan prasarana 1 Persentase sekolah SMA 63% 63% 1.490.170.680 - - - 72% 1.490.170.680 Dinas Pendidikan
penunjang mutu pendidikan memenuhi standar sarpras
menengah
Program Peningkatan Sarana 1 Rata-rata Nilai UAN/UAS 7,47 7,47 2.105.217.950 7,47 1.014.240.000 - - 7,47 3.119.457.950 Dinas Pendidikan
Penunjang Mutu Pendidikan
Menengah
Program pengembangan 1 Persentase anak berkebutuhan 74% 74% 22.711.000 74% 49.110.000 75% 77.343.000 - - 78% 149.164.000 Dinas Pendidikan
pendidikan inklusi khusus mendapatkan layanan
pendidikan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 2


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program peningkatan prasarana 1 Rasio bangku per siswa 1:1 1:1 2.556.000.000 1:1 949.000.000 1:1 - - - 1:2 3.505.000.000 Dinas Pendidikan
penunjang sekolah dasar

Peningkatan akses layanan 1 Peningkatan jumlah sekolah 92% 92% 109.319.000 92% 859.472.150 93% 807.620.000 94% 1.190.100.000 94% 1.190.100.000 94% 4.156.611.150 Dinas Pendidikan
pendidikan dasar 6 tahun dasar yang dilakukan
(rehabilitasi ringan) rehabilitasi ringan

Peningkatan akses layanan 1 Persentase sekolah dasar dalam 92,50 % 92,50 % 18.717.634.200 92,50 % 16.109.909.250 94% 4.093.343.250 94% 6.930.360.160 94% 6.930.360.160 95% 52.781.607.020 Dinas Pendidikan
pendidikan dasar 6 tahun kondisi baik
(rehabilitasi sedang/berat)

Peningkatan akses layanan 1 Rasio kelas per siswa 6% 6% 13.537.924.300 6% 9.743.693.550 6% 4.895.060.000 6% 10.831.009.400 6% 10.831.009.400 6% 49.838.696.650 Dinas Pendidikan
pendidikan dasar 6 Tahun
(Pembangunan)
Kesehatan
Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 2.334.887.095 100% 2.801.575.560 100% 3.543.844.836 100% 4.107.356.445 100% 4.107.356.445 1 paket 16.895.020.381 Dinas Kesehatan
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 248.234.706 100% 395.280.800 100% 408.023.400 100% 407.980.000 100% 407.980.000 100% 1.867.498.906 Dinas Kesehatan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 159 stel 100% 27.625.250 100% 27.812.500 100% 32.500.000 100% 35.000.000 100% 35.000.000 100% 157.937.750 Dinas Kesehatan
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 38.169.000 100% 28.692.000 100% 20.000.000 100% 150.523.800 100% 150.523.800 100% 387.908.600 Dinas Kesehatan
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 857.773.531 100% 1.357.157.075 100% 2.235.318.600 100% 2.839.596.570 100% 2.839.596.570 100% 10.129.442.346 RSUD PLOSO
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 125.490.800 100% 234.396.675 100% 282.825.000 100% 338.625.000 100% 338.625.000 100% 1.319.962.475 RSUD PLOSO
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 32.542.700 100% 70.428.850 100% 44.380.000 100% 45.500.000 100% 45.500.000 100% 238.351.550 RSUD PLOSO
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 2.483.000 100% 1.081.000 100% 4.000.000 100% 41.000.000 100% 41.000.000 100% 89.564.000 RSUD PLOSO
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program standarisasi pelayanan 1 Meningkatnya kepuasan 78 78 362.043.200 78 405.776.950 79 984.150.064 80 766.805.000 80 766.805.000 80 3.285.580.214 Dinas Kesehatan
kesehatan masyarakat terhadap layanan
kesehatan
2 Meningkatnya jumlah 35 60 - 76 - 76 - 100 -
puskesmas yang terakreditasi

3 Meningkatnya cakupan rawat 60 70 - 80 - 80 - 90 -


jalan
4 Meningkatnya cakupan rawat 6 9 - 12 - 12 - 15 -
inap
Program pengadaan, 1 Meningkatnya persentase 35 35 5.701.004.500 35 2.180.079.600 60 12.284.607.500 76 18.383.000.000 76 18.383.000.000 100 56.931.691.600 Dinas Kesehatan
peningkatan dan perbaikan puskesmas memenuhi standar
sarana dan prasarana
puskesmas/ puskemas
pembantu dan jaringannya

Program peningkatan aparatur 1 Jumlah tenaga dokter yang 3,1 3,1 106.217.000 3,1 231.425.350 4,1 193.031.250 5,1 239.288.000 6,1 239.288.000 6,1 1.009.249.600 Dinas Kesehatan
kesehatan mempunyai kompetensi
kegawatdaruratan
PPGD/GELS/ATLS/ ACLS
2 Jumlah tenaga perawat yang 4,1 6,1 - 8,1 - 8,1 - 10 -
mempunyai kompetensi
kegawatdaruratan
PPGD/GELS/ATLS/ ACLS
Program obat dan perbekalan 1 Tersedianya Obat untuk 24% 24% 6.757.272.676 24% 4.129.390.694 28% 5.151.508.102 27% 3.713.614.230 26% 3.713.614.230 20 23.465.399.932 Dinas Kesehatan
kesehatan pelayanan kesehatan dasar
Program pengawasan obat dan 1 Menurunnya penyalahggunaan 2,1 2,1 23.996.400 2,1 28.843.000 23 42.062.300 20 94.901.700 Dinas Kesehatan
makanan bahan berbahaya pada
makanan
Program upaya kesehatan 1 Meningkatnya cakupan 53,1% 60 39.655.530.086 65 49.620.311.158 70 89.645.504.617 75 62.151.057.905 75 62.151.057.905 75 303.223.461.671 Dinas Kesehatan
masyarakat jaminan pemeliharaan
kesehatan pra bayar (non
maskin)
2 Meningkatnya cakupan 100 100 - 100 - 100 - 100 -
pelayanan kesehatan dasar
pasien masyarakat miskin
3 Meningkatnya cakupan 100 100 - 100 - 100 - 100 -
pelayanan kesehatan rujukan
pasien masyarakat miskin

4 Meningkatnya cakupan 100 100 - 100 - 100 - 100 -


pemeriksaan kesehatan siswa
SD dan setingkat oleh nakes,
tenaga terlatih/ guru UKS/
dokter kecil
5 Meningkatnya cakupan 83,5 8,1 - 84,5 - 84,5 - 85 -
pelayanan kesehatan remaja
6 Pelayanan gangguan jiwa di 2,5 3 - 3,5 - 3,5 - 0,1 -
sarana pelayanan kesehatan
umum

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 3


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

7 Cakupan pelayanan kesehatan 20 30 - 30 - 30 - 50 -


kerja pada pekerja formal

Program promosi dan 1 Cakupan desa siaga aktif 100 100 801.215.200 100 1.235.527.000 100 1.298.561.500 100 870.491.500 100 870.491.500 100 5.076.286.700 Dinas Kesehatan
pemberdayaan masyarakat

2 Meningkatnya cakupan 72 73 - 7,1 - 7,1 - 75 -


Posyandu Purnama
3 Meningkatnya cakupan 17 19 - 21 - 21 - 23 -
penyuluhan P3 Napza oleh
petugas kesehatan
4 Meningkatnya cakupan rumah 52 5,1 - 56 - 56 - 58 -
tangga sehat
Program perbaikan gizi 1 Balita gizi buruk yang mendapat 100 100 487.275.950 100 376.542.250 100 400.121.850 100 1.263.940.050 Dinas Kesehatan
masyarakat perawatan
2 Menurunkan prevalensi bumil 0 3 - - - 2 -
KEK
3 Menurunkan prevalensi balita 9 8,5 - - - 7,5 -
stunting
4 Meningkatnya cakupan 100 100 - - - 100 -
pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia
6 – 24 bulan
5 Menurunkan Prevalensi Gizi 4,2 0,31 - - - 1,8 -
Kurang
6 Menurunkan Prevalensi Gizi 0,45 0,35 - - - 0,2 -
Buruk
7 Cakupan Balita mendapat 92 93 - - - 95 -
kapsul Vit A 2 kali per tahun
8 Meningkatkan cakupan Bumil 89 90 - - - 92 -
mendapat 90 tablet Fe
9 Meningkatkan Cakupan ASI 76 79 - - - 85 -
Eksklusif
# Meningkatnya Cakupan Kadarzi 85 86 - - - 88 -

Program pengembangan 1 Penerapan tatanan desa sehat 15 15 493.919.600 15 472.125.900 20 474.012.500 30% 1.440.058.000 Dinas Kesehatan
lingkungan sehat
2 Meningkatnya cakupan rumah 73 7,1 - - - 76% -
sehat
Program pencegahan dan 1 Menurunnya angka kesakitan 38 38 1.179.231.250 38 1.063.344.000 37 1.580.206.750 36/100.000 3.822.782.000 Dinas Kesehatan
penanggulangan penyakit (Insindens Rate) DBD pddk
menular
2 Menurunkan angka kematian <1 <1 - - - <1 -
(CFR) kasus DBD
3 Meningkatnya rumah/ 90 92 - - - 95 -
bangunan yang bebas jentik
nyamuk Aides
4 Meningkatnya penemuan dan 100 100 - - - 100 -
penanganan penderita DBD

5 Meningkatnya penemuan baru 53 55 - - - 60 -


penderita TB paru (BTA +)

6 Meningkatnya angka 92 92 - - - 92% -


kesembuhan TB paru (BTA +)
7 Persentase suspek penderita TB 100 100 - - - 100 -
MDR yang mendapat
pengobatan
8 Menurunnya prevalensi kasus < 0,5 < 0,5 - - - < 0,5 -
HIV
9 Persentase penderita HIV/AIDS 100 100 - - - 100 -
yang mendapat pengobatan

# Persentase penderita malaria 100 100 - - - 100 -


yang mendapat pengobatan
# Meningkatnya penderita kusta > 90 > 90 - - - > 90 -
PB yang selesai berobat (RFT
rate)
# Meningkatnya penderita kusta > 90 > 90 - - - > 90 -
MB yang selesai berobat (RFT
rate)
# Meningkatnya pemeriksaan 100 100 - - - 100 -
kontak insentif kusta
# Meningkatnya penemuan 12 1,1 - - - 20 -
penderita pneumonia balita
# Meningkatnya penemuan dan 75 80 - - - 80 -
penanganan anak balita dengan
diare
# Meningkatnya pencegahan dan > 90 > 90 - - - > 90 -
pemberantasan filariasis
# Meningkatnya pengobatan 100 100 - - - 100 -
penyakit infeksi menular
seksual
# Cakupan desa/ kelurahan UCI 100 100 - - - 100 -

# Cakupan desa/kel mengalami 100 100 - - - 100 -


KLB yang dilakukan PE < 24
jam
# Meningkatnya AFP rate per ≥ 2 ≥ 2 - - - ≥ 2 -
100.000 penduduk usia<15th

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 4


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program peningkatan pelayanan 1 Menurunkan angka kematian 11 11 35.892.500 10 38.941.600 8 per 1000 KH 74.834.100 Dinas Kesehatan
kesehatan anak balita anak balita
2 Meningkatnya cakupan 80 85 - - - 90% -
pelayanan anak balita
3 Meningkatnya cakupan deteksi 71 72 - - - 7,1 -
dini tumbuh anak balita

4 Meningkatnya cakupan deteksi 70 71 - - - 73 -


dini tumbuh prasekolah

Program peningkatan pelayanan 1 Cakupan pelayanan kesehatan 100 100 33.484.000 100 94.971.050 50 68.404.950 70 196.860.000 Dinas Kesehatan
kesehatan lansia pra lansia dan lansia

Program pengawasan dan 1 Meningkatnya jumlah industri 1320 1320 58.575.900 1320 62.255.700 1480 74.250.600 1560 195.082.200 Dinas Kesehatan
pengendalian kesehatan rumah tangga pangan (IRTP)
makanan yang mempunyai sertifikat
penyuluhan keamanan pangan
(SPKP) sebanyak 816 IRTP pada
akhir tahun 2018

2 Meningkatnya TPM yang diawasi 65 70 - - - 80 -

3 Meningkatnya TPM yang 55 60 - - - 70 -


memenuhi syarat
4 Meningkatnya Pengawasan 2 2 - - - 2 -
bahan Berbahaya pada
makanan
Program peningkatan kesehatan 1 Menurunnya angka kematian 91 91 100.410.000 91 165.104.500 90 6.185.833.940 88 6.451.348.440 Dinas Kesehatan
dan keselamatan ibu ibu
2 Meningkatnya cakupan 88 89 - - - 95 -
kunjungan ibu hamil K4
3 Meningkatkan cakupan 95 95 - - - 95 -
komplikasi kebidanan yang
ditangani
4 Meningkatnya cakupan 93 9,1 - - - 95 -
pelayanan nifas
5 Meningkatnya cakupan ibu 91 93 - - - 95 -
hamil resti/komplikasi yang
ditangani
6 Meningkatnya cakupan 95 95 - - - 95 -
persalinan oleh bidan/nakes
yang memiliki kompetensi
kebidanan
7 Meningkatnya Cakupan Peserta 80 80 - - - 80 -
KB aktif
Program peningkatan kesehatan 1 Menurunnya angka kematian 11,9 11,9 52.825.500 11,7 51.013.450 11,5 103.838.950 Dinas Kesehatan
dan keselamatan anak bayi
2 Meningkatnya cakupan 99 100 - - - 100 -
kunjungan bayi
3 Meningkatnya cakupan BBLR 100 100 - - - 100 -
yang ditangani
4 Meningkatnya cakupan 80 81 - - - 83 -
neonatus resiko tinggi/
komplikasi yang ditangani dan
dirujuk
Program Peningkatan Kesehatan 1 Menurunkan angka kematian angka kematian 787.163.300 angka kematian 787.163.300 angka kematian 1.574.326.600 Dinas Kesehatan
Keluarga dan Gizi ibu 89 per 100.000 KH, ibu 89 per ibu 89 per ibu 89 per
Menurunkan Angka Kematian 100.000 KH; 100.000 KH; 100.000 KH;
Bayi 11,6 per 1000 KH, Angka Kematian Angka Kematian Angka Kematian
Prevalensi Balita Gizi Buruk Bayi 11,6 per Bayi 11,6 per Bayi 11,6 per
0,25% 1000 KH, 1000 KH, 1000 KH,
Prevalensi Balita Prevalensi Balita Prevalensi Balita
Gizi Buruk Gizi Buruk Gizi Buruk
0,25% 0,25% 0,25%

Program Pengembangan 1 Persentase desa sehat 23,52% 501.080.000 24% 501.080.000 24% 1.002.160.000 Dinas Kesehatan
Lingkungan Sehat dan
Kesehatan Matra
Program Pencegahan dan 1 Persentase angka kematian ( Persentase 1.753.827.500 Persentase 1.753.827.500 Persentase 3.507.655.000 Dinas Kesehatan
Penanggulangan Penyakit CFR ) kasus DBD < 1, UCI angka kematian angka kematian angka kematian
Menular dan Tidak Menular 100%, angka kesembuhan TB ( CFR ) kasus ( CFR ) kasus ( CFR ) kasus
paru ( BTA + ) 92%, PTM tidak DBD < 1, UCI DBD < 1, UCI DBD < 1, UCI
termasuk di 10 besar penyakit 100%, angka 100%, angka 100%, angka
kesembuhan TB kesembuhan TB kesembuhan TB
paru ( BTA + ) paru ( BTA + ) paru ( BTA + )
92%, PTM tidak 92%, PTM tidak 92%, PTM tidak
termasuk di 10 termasuk di 10 termasuk di 10
besar penyakit besar penyakit besar penyakit

Program pengawasan, 1 Menurunnya Penyalahgunaan 22% 85.014.544 22% 85.014.544 22% 170.029.088 Dinas Kesehatan
pengendalian obat dan Bahan Berbahaya Pada
kesehatan makanan Makanan
Program peningkatan kualitas 1 Prosentase mahasiswa praktek N/A NA 119.472.277.000 NA 134.400.000.000 NA 150.997.610.000 85% 177.000.000.000 90% 188.575.433.000 95% 770.445.320.000 RSUD Jombang
layanan kesehatan rujukan yg Lulus
RSUD Jombang
2 Prosentase Penelitian yang N/A NA NA NA 85% 90% 90%
Lulus kelayakan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 5


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

3 BOR (Bed Occupancy Rate) N/A 6536% 6890% 7757% 60-85% 60-85% 60-85%
Prosentase pemakaian tempat
tidur pada suatu waktu
tertentu.
4 ALOS (Average Length Of 520% 540% 550% 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari
Stay)Rata-rata Lama rawatan
seorang Pasien
5 TOI (Turn Over Internal): Rata- 240% 210% 140% 1-3 hari 1-3 hari 1-3 hari
rata hari tempat tidur yang
tidak ditempati dari saat terisi
sampai saat terisi berikutnya.

6 BTO (Bed Turn Over)frekwensi 5320% 5420% 5980% 40-50 kali 40-50 kali 40-50 kali
pemakaian tempat tidur berapa
kali dalam satu satuan waktu
tertentu.

7 NDR (Net Death Rate)angka 6720% 7030% 6210% < 25‰ < 25‰ < 25‰
kematian 48 jam setelah
dirawat untuk tiap-tiap 1000
penderita keluar.
8 GDR (Gross Death Rate)angka 9920% 10700% 10400% < 45‰ < 45‰ < 45‰
kematian umum untuk tiap-tiap
1000 penderita keluar.

Program pengadaan, peningkat 1 Terpenuhinya Sarana Prasarana 75% 80% 468.556.000 85% 13.334.872.000 90% 9.664.004.706 95% 5.000.000.000 100% 5.000.000.000 100% 33.467.432.706 RSUD Jombang
sarana dan prasarana RSUD Penunjang Layanan Kesehatan
Jombang Rujukan di RSUD Jombang

Program Pembinaan 1 Terpenuhinya Sarana dan 60% 66% 4.763.133.201 67% 4.836.853.529 68% 3.136.345.534 75% 2.844.935.900 80% 2.418.195.515 80% 17.999.463.679 RSUD Jombang
Lingkungan Sosial pada RSUD Prasarana Pelayanan Kesehatan
Jombang Untuk Penderita Dampak Asap
Rokok di RSUD Jombang

Program Peningkatan Kualitas 1 Terpenuhinya kualitas 100% 115.832.982.081 - - - 100% 115.832.982.081 RSUD Jombang
Pelayanan Kesehatan Rujukan Pelayanan Kesehatan Rujukan

Program Jaminan Kesehatan 1 Persentase Pasien KJS di RSUD 70% 75% 19.714.750.000 80% 22.318.423.214 85% 10.433.073.000 90% 40.422.500.000 95% 40.988.000.000 95% 133.876.746.214 RSUD Jombang
Daerah bagi masyarakat Jombang yang terlayani

Program pelayanan kesehatan 1 Persentase capaian SPM 80% 80% 4.763.133.201 80% 4.807.453.529 90% 3.493.440.350 90% 2.844.935.900 90% 2.844.935.900 100% 18.753.898.880 RSUD Ploso
RSUD Ploso layanan kesehatan rujukan di
RSUD Ploso
Program pendukung pelayanan 1 Persentase capaian jumlah kunjungan rawat kunjungan 2.651.604.401 kunjungan 3.860.252.574 kunjungan rawat 4.368.636.050 kunjungan 4.796.175.530 kunjungan 4.796.175.530 kunjungan 20.472.844.085 RSUD Ploso
kesehatan RSUD Ploso kunjungan rawat jalan dan inap 6.072 dan rawat inap rawat inap inap 6.982 dan rawat inap rawat inap rawat inap
rawat inap RSUD Ploso rawat jalan 6.072 dan 6.072 dan rawat rawat jalan 6.982 dan rawat 6.982 dan rawat 9.233 dan rawat
12.903 rawat jalan jalan 12.903 14.838 jalan 14.838 jalan 14.838 jalan 19.622
12.903

Program Pembinaan Peningkatan Kepuasan 80% 1.517.020.000 80% 1.300.000.000 80% 1.300.000.000 80% 4.117.020.000 RSUD Ploso; Dinas
Lingkungan Sosial Bidang Masyarakat Kesehatan
Kesehatan
Program Pembinaan Peningkatan Kepuasan 100% 1.947.999.000 100% 2.760.050.000 100% 2.760.050.000 100% 7.468.099.000 RSUD Ploso
Lingkungan Sosial pada RSUD Masyarakat
Ploso
Program pengadaan, 1 Persentase capaian Standar 100% 100% 4.665.686.770 100% 8.486.450.000 100% 30.123.200.000 100% 30.123.200.000 100% 73.398.536.770 RSUD Ploso
peningkatan sarana dan Minimal Sarana Prasarana
prasarana RSUD Ploso Penunjang layanan rujukan di
RSUD Ploso
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 15.359.879.005 100% 21.847.516.000 100% 24.431.381.000 100% 28.597.464.400 100% 20.453.750.000 100% 110.689.990.405 Dinas Pekerjaan
Perkantoran kelancaran administrasi Umum dan Penataan
perkantoran Ruang
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 605.351.223 100% 4.250.483.000 100% 3.069.650.000 100% 2.770.000.000 100% 1.300.000.000 100% 11.995.484.223 Dinas Pekerjaan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Umum dan Penataan
menunjang kinerja pelayanan Ruang

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 93.153.900 100% 50.000.000 100% 171.000.000 100% 136.000.000 100% 50.000.000 100% 500.153.900 Dinas Pekerjaan
aparatur aparatur Umum dan Penataan
Ruang
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 43.877.000 100% 22.500.000 100% 90.000.000 100% 80.000.000 100% 45.000.000 100% 281.377.000 Dinas Pekerjaan
dan Pelaporan Capaian Kinerja Umum dan Penataan
serta Keuangan SKPD Ruang

Program Perencanaan Umum 1 Persentase penyediaan tanah 74,20% 74,20% 3.677.402.500 80,22% 4.155.717.990 85,00% 4.637.191.000 88,00% 12.248.000.000 89,00% 12.400.000.000 89% 37.118.311.490 Dinas Pekerjaan
Jalan dan Jembatan untuk pembangunan jalan dan Umum dan Penataan
jembatan Ruang
Program Pengawasan dan 1 Persentase jaringan jalan dan 20% 20% 129.342.500 40% 38.855.500 60% 274.400.000 80% 694.400.000 100% 274.400.000 100% 1.411.398.000 Dinas Pekerjaan
Pengendalian jembatan yang di inspeksi Umum dan Penataan
Ruang
Program Peningkatan Peralatan 1 Persentase kondisi sarana 80% 80% 1.462.612.110 82% 1.949.922.200 83% 531.000.000 85% 5.430.000.000 87% 823.013.600 87% 10.196.547.910 Dinas Pekerjaan
dan Perbekalan prasarana kebinamargaan Umum dan Penataan
dalam kondisi baik Ruang
Program Penyelenggaraan 1 Persentase pelayanan 100% 100% 86.128.200 100% 86.231.750 100% 130.000.000 100% 130.000.000 100% 130.000.000 100% 562.359.950 Dinas Pekerjaan
Laboratorium Kebinamargaan laboratorium jalan Umum dan Penataan
Ruang
Program Pembangunan Jalan 1 Persentase panjang jalan dan 220.000.000 100% 220.000.000 Dinas Pekerjaan
dan Jembatan jembatan yang dibangun Umum dan Penataan
Ruang

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 6


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program Pemeliharaan Rutin 1 Persentase penanganan jalan 13% 13% 2.673.223.615 10% 4.309.992.800 8% 5.570.400.000 5% 3.475.000.000 3% 3.475.000.000 3% 19.503.616.415 Dinas Pekerjaan
Jalan kabupaten dalam kondisi rusak Umum dan Penataan
ringan Ruang
Program Pemeliharaan Berkala 1 Persentase penanganan jalan 18% 18% 8.652.818.550 16% 2.139.642.100 14% 1.767.771.100 14% 6.806.374.000 10% 33.407.732.500 10% 52.774.338.250 Dinas Pekerjaan
Jalan kabupaten dalam kondisi rusak Umum dan Penataan
sedang diluar kawasan kawasan Ruang
agropolitan
Program Rehabilitasi Jalan 1 Persentase penanganan jalan 14% 14% 146.668.000 12% 4.083.846.973 9% 11.550.359.000 5% 8.250.000.000 2% 2% 24.030.873.973 Dinas Pekerjaan
kabupaten dalam kondisi rusak Umum dan Penataan
sedang Ruang
Program 1 Persentase Panjang Jalan 55,36% 55,36% 25.052.430.400 61,65% 81.355.307.131 69,80% 88.937.368.400 76,09% 35.766.878.050 85,38% 50.300.000.000 85% 281.411.983.981 Dinas Pekerjaan
Rekonstruksi/Peningkatan Kabupaten Dalam kondisi baik Umum dan Penataan
Struktur Jalan Ruang
Program Penanganan Bangunan 1 Persentase Ruas Jalan yang 55% 55% 8.694.857.810 62% 32.484.520.936 70% 13.227.500.000 76% 3.431.600.000 85% 900.000.000 85% 58.738.478.746 Dinas Pekerjaan
Pelengkap Jalan terbangun dinding penahan Umum dan Penataan
jalan Ruang
Program Pembangunan 1 Persentase penanganan 21% 21% 4.560.257.000 19% 6.212.066.190 13% 3.663.131.000 7% 2.700.000.000 2% - 2% 17.135.454.190 Dinas Pekerjaan
Jembatan jembatan dalam kondisi rusak Umum dan Penataan
berat Ruang
Program 1 Persentase penanganan 27% 27% 1.341.390.500 24% - 21% 830.000.000 21% - 15% - 15% 2.171.390.500 Dinas Pekerjaan
Rehabilitasi/Pemeliharaan jembatan dalam kondisi rusak Umum dan Penataan
Jembatan sedang Diluar Kawasan Ruang
Agropolitan
Program Pembangunan Jalan 1 Ruas jalan desa yang dilakukan 3 ruas 889.446.000 - - - - - 3 ruas 889.446.000 Dinas Pekerjaan
Desa pembangunan Umum dan Penataan
Ruang
Program Pemeliharaan Berkala 1 Presentase jalan desa dalam - 10.033.182.000 - - - - - - - - - 10.033.182.000 Dinas Pekerjaan
Jalan Desa kondisi rusak sedang diluar Umum dan Penataan
kawasan agropolitan Ruang
Program 1 Ruas jalan desa yang dilakukan - 26 ruas 7.856.384.500 - - - - - 26 ruas 7.856.384.500 Dinas Pekerjaan
Rekonstruksi/Peningkatan peningkatan Umum dan Penataan
Struktur Jalan Desa Ruang
Program Penanganan Bangunan 1 Persentase penanganan - 9.292.868.000 - - - - - - - - - 9.292.868.000 Dinas Pekerjaan
Pelengkap Jalan Desa bangunan pelengkap jalan desa Umum dan Penataan
diluar kawasan agropolitan Ruang

Program Pemeliharaan Berkala 1 Persentase penanganan jalan 18% 18% 3.489.547.500 - - - - - - - 5.500.000.000 18% 8.989.547.500 Dinas Pekerjaan
Jalan di Kawasan Agropolitan kabupaten dalam kondisi rusak Umum dan Penataan
sedang dikawasan agropolitan Ruang

Program 1 Persentase penanganan jalan 55,36% 55,36% 7.666.129.300 61,65% 29.092.290.890 69,80% 20.603.651.000 76,09% 13.888.809.964 85,38% 35.500.000.000 85,38% 106.750.881.154 Dinas Pekerjaan
Rekonstruksi/Peningkatan kabupaten dalam kondisi rusak Umum dan Penataan
Struktur Jalan di Kawasan berat Ruang
Program Penanganan Bangunan 1 Persentase Ruas Jalan yang 55,36% 55,36% 2.824.959.900 61,65% 8.985.083.050 69,80% 2.570.000.000 76,09% 750.000.000 85,38% 300.000.000 85,38% 15.430.042.950 Dinas Pekerjaan
Pelengkap Jalan di Kawasan terbangun dinding penahan Umum dan Penataan
Agropolitan jalan Ruang
Program Pembangunan 1 Persentase penanganan 20,87% 20,87% 2.211.267.000 18,68% 1.862.547.000 12,78% 674.737.000 - - - - 2% 4.748.551.000 Dinas Pekerjaan
Jembatan di Kawasan jembatan dalam kondisi rusak Umum dan Penataan
Agropolitan berat Ruang
Program Pemeliharaan Berkala 1 Presentase jalan desa dalam 0% - 1.379.789.500 - - - - - - - - - 1.379.789.500 Dinas Pekerjaan
Jalan Desa di Kawasan kondisi rusak sedang Umum dan Penataan
Agropolitan dikawasan agropolitan Ruang
Program 1 Ruas jalan desa yang dilakukan - 5 ruas 1.060.914.000 - - - - - 5 ruas 1.060.914.000 Dinas Pekerjaan
Rekonstruksi/Peningkatan peningkatan berkala di kawasan Umum dan Penataan
Struktur Jalan Desa di Kawasan agropolitan Ruang
Agropolitan
Program Penanganan Bangunan 1 Persentase penanganan - 3.013.854.000 - - - - 3.013.854.000 Dinas Pekerjaan
Pelengkap Jalan Desa di bangunan pelengkap jalan desa Umum dan Penataan
Kawasan Agropolitan di kawasan agropolitan Ruang
Program Rehabilitasi Jalan di 1 Persentase penanganan jalan 13,91% 13,91% 41.090.000 12,45% 3.899.740.000 8,52% 5.234.988.000 0,00% 2.000.000.000 0,00% 1,56% 11.175.818.000 Dinas Pekerjaan
Kawasan Agropolitan kabupaten dalam kondisi rusak Umum dan Penataan
sedang Ruang
Program 1 Persentase penanganan - - - - - - - Dinas Pekerjaan
Rehabilitasi/Pemeliharaan jembatan dalam kondisi rusak Umum dan Penataan
Jembatan di Kawasan sedang Dikawasan Agropolitan Ruang
Agropolitan
Program Peningkatan Partisipasi 1 Persentase lembaga GHIPPA 33,33% 33,33% 979.777.300 38,33% 1.877.593.500 43,33% 1.060.321.500 48,33% 2.556.452.014 53,33% 2.556.452.014 53,33% 9.030.596.328 Dinas Pekerjaan
Masyarakat Dalam Pengelolaan yang berpartisipasi dalam Umum dan Penataan
Sumber Daya Air pengelolaan jaringan irigasi Ruang

Program Perencanaan Umum 1 Persentase jaringan irigasi 15,00% 15,00% 127.016.000 30,00% 155.000.000 0,00% - 45,00% 1.398.664.500 60,00% 1.398.664.500 60,00% 3.079.345.000 Dinas Pekerjaan
Jaringan Irigasi setengah teknis dalam kondisi Umum dan Penataan
baik Ruang
Program Pengelolaan Jaringan 1 Persentase panjang jaringan 6,36% 6,36% 2.333.690.000 5,63% 2.211.000.000 5,55% 3.323.000.000 5,38% 3.823.000.000 5,18% 3.823.000.000 5,18% 15.513.690.000 Dinas Pekerjaan
Irigasi irigasi dalam kondisi rusak Umum dan Penataan
ringan diluar kawasan Ruang
agropolitan
Program Pemeliharaan Berkala 1 Persentase panjang jaringan 9,54% 9,54% 18.944.441.600 8,45% 21.071.320.900 8,33% 30.982.085.800 8,06% 12.731.936.230 7,76% 6.228.980.950 7,76% 89.958.765.480 Dinas Pekerjaan
Jaringan Irigasi irigasi dalam kondisi rusak Umum dan Penataan
sedang diluar kawasan Ruang
agropolitan
Program Rehabilitasi Jaringan 1 Persentase panjang jaringan 84,10% 84,10% 5.296.577.000 85,92% 6.101.803.900 86,12% 1.194.075.850 86,56% 6.891.500.000 87,06% 4.130.400.000 87,06% 23.614.356.750 Dinas Pekerjaan
Irigasi irigasi dalam kondisi rusak Umum dan Penataan
berat diluar kawasan Ruang
agropolitan
Program Pengembangan, 1 Persentase area layanan irigasi 71,43% 71,43% 156.177.000 71,43% 200.000.000 71,43% 7.500.000.000 71,43% 7.856.177.000 Dinas Pekerjaan
Pengelolaan, dan Konservasi Umum dan Penataan
Sumber Daya Air Ruang

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 7


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program Pemeliharaan Berkala 1 Persentase panjang jaringan 9,54% 9,54% 5.665.481.900 8,45% 3.073.206.000 8,33% 7.720.753.700 8,06% 1.560.487.440 7,76% 1.581.250.000 7,76% 19.601.179.040 Dinas Pekerjaan
Jaringan Irigasi di Kawasan irigasi dalam kondisi rusak Umum dan Penataan
Agropolitan sedang di kawasan agropolitan Ruang

Program Rehabilitasi Jaringan 1 Persentase panjang jaringan 84,10% 84,10% 2.711.278.500 85,92% 1.942.578.800 86,12% 399.718.000 86,56% 5.762.610.000 87,06% 933.000.000 87,06% 11.749.185.300 Dinas Pekerjaan
Irigasi di Kawasan Agropolitan irigasi dalam kondisi rusak Umum dan Penataan
berat di kawasan agropolitan Ruang
Program Peningkatan Peralatan 1 Persentase sarana dan 85,92% 563.328.000 86,12% 513.264.000 86,56% 713.264.000 0,00% 713.264.000 86,56% 2.503.120.000 Dinas Pekerjaan
dan Perbekalan Sumber Daya prasarana peralatan irigasi Umum dan Penataan
Air dalam kondisi baik Ruang
Program Pengawasan dan 1 Persentase sarana dan 30,00% 54.000.000 40,00% 81.000.000 45,00% 81.000.000 60,00% 81.000.000 60,00% 297.000.000 Dinas Pekerjaan
Pengendalian Sumber Daya Air prasarana jaringan irigasi Umum dan Penataan
Ruang
Program 1 Persentase jaringan irigasi 86,56% 2.454.000.000 86,56% 2.454.000.000 Dinas Pekerjaan
Peningkatan/Pembangunan dalam kondisi baik Umum dan Penataan
Jaringan Irigasi Ruang
Program Pemanfaatan Ruang 1 Persentase layanan Keterangan 100,00% 100,00% 75.000.000 100,00% 100.000.000 100,00% 75.000.000 100,00% 100.000.000 100,00% 75.000.000 100,00% 425.000.000 Dinas Pekerjaan
Rencana Kabupaten Umum dan Penataan
Ruang
Program Pengendalian Rencana 1 Persentase penyediaan 100,00% 100,00% 61.580.000 100,00% 261.580.000 100,00% 161.580.000 100,00% 241.580.000 100,00% 266.580.000 100,00% 992.900.000 Dinas Pekerjaan
Rinci Tata Ruang informasi tata ruang Umum dan Penataan
Ruang
Program Rencana Rinci 1 Persentase penggunaan lahan 100,00% 50.000.000 100,00% 50.000.000 100,00% 100.000.000 Dinas Pekerjaan
Penataan Ruang dengan dokumen rencana rinci Umum dan Penataan
tata ruang Ruang
Program Perencanaan Tata 1 Persentase Rencana Umum Tata 50,00% 50,00% 730.814.000 50,00% 801.918.259 50,00% 441.949.665 50,00% 247.000.000 50,00% 282.500.000 50,00% 282.500.000 Badan Perencanaan
Ruang Ruang dan Rencana Rinci Tata Pembangunan Daerah
Ruang serta Peraturan Zonasi
yang telah menjadi produk
hukum daerah

Pengendalian pemanfaatan 1 Persentase kesesuaian rencana 70,00% 70,00% 71.451.300 75,00% 96.173.700 80,00% 122.813.480 90,00% 118.750.000 90,00% 125.000.000 90,00% 125.000.000 Badan Perencanaan
ruang tata ruang terhadap Pembangunan Daerah
penggunaan lahan
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman -
Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang - 100% 1.951.392.000 100% 1.862.992.000 100% 1.684.292.000 100% 1.844.157.000 100% 1.684.292.000 100% 9.027.125.000 Dinas Perumahan dan
Perkantoran kelancaran administrasi Permukiman
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan - 100% 5.073.874.800 100% 7.336.139.000 100% 2.724.500.000 100% 1.324.500.000 100% 3.362.250.000 100% 19.821.263.800 Dinas Perumahan dan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Permukiman
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja - - 100% 176.800.000 100% 160.000.000 100% 30.000.000 100% 159.250.000 100% 526.050.000 Dinas Perumahan dan
aparatur aparatur Permukiman
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP - 100% 143.000.000 100% 97.500.000 100% 90.000.000 100% 110.000.000 100% 90.000.000 100% 530.500.000 Dinas Perumahan dan
dan Pelaporan Capaian Kinerja Permukiman
serta Keuangan SKPD

Program Pengembangan dan 1 Presentase PSU Perumahan 80% 80% 50.000.000 80% 1.310.000.000 80% 550.000.000 80% 1.910.000.000 Dinas Perumahan dan
Pengelolaan Perumahan Formal dalam kondisi baik Permukiman
Program Pengelolaan Areal 1 Presentase lingkungan 10% 10% 300.000.000 30% 3.107.295.000 40% 250.000.000 50% 250.000.000 60% 250.000.000 60% 4.157.295.000 Dinas Perumahan dan
Pemakaman Pemakaman di perkotaan dalam Permukiman
kondisi baik
Program Rehabilitasi Rumah 1 Presentase rumah tangga 3% 3% 301.850.000 6% 250.000.000 11% 250.000.000 - - 20% 801.850.000 Dinas Perumahan dan
Tidak Layak Huni miskin yang memiliki rumah Permukiman
layak huni
Program Pengembangan 1 Presentase desa yang 100% 4.300.000.000 100% 100% 4.300.000.000 Dinas Perumahan dan
Perumahan Swadaya menangani rumah tidak layak Permukiman
huni
Program Pengembangan 1 Presentase PSU Perumahan 80% 618.922.400 80% 80% 618.922.400 Dinas Perumahan dan
Perumahan Formal Formal dalam kondisi baik Permukiman
Program Pengembangan 1 Presentase luas permukiman 100% 3.823.500.000 100% 3.823.500.000 100% 7.647.000.000 Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman Khusus kumuh yang tertangani Permukiman

Program Pengembangan 1 Presentase PSU Perumahan 80% 80% 500.000.000 80% 500.000.000 Dinas Perumahan dan
Perumahan Formal dalam kondisi baik Permukiman
Program Pembangunan Jalan 1 Ruas jalan desa yang dilakukan - - - 1.000.000.000 1.000.000.000 Dinas Perumahan dan
Desa Penghubung Antar pembangunan Permukiman
Permukiman
Program Pemeliharaan Rutin 1 Persentase penanganan jalan 100% 2.000.000.000 100% 2.000.000.000 Dinas Perumahan dan
Jalan Desa Penghubung Antar desa dalam kondisi rusak Permukiman
Permukiman ringan
Program Pemeliharaan Berkala 1 Presentase penanganan jalan 21% 252.425.000 18% 2.340.000.000 14% 1.208.000.000 - - 53% 3.800.425.000 Dinas Perumahan dan
Jalan Desa Penghubung Antar desa dalam kondisi rusak Permukiman
Permukiman ringan
Program Rehabilitasi Jalan Desa 1 Presentase penanganan jalan 15% 15% 97.045.000 14% 5.597.017.000 13% 7.680.000.000 12% 4.725.800.000 8% 4.300.000.000 62% 22.399.862.000 Dinas Perumahan dan
Penghubung Antar Permukiman desa dalam kondisi rusak Permukiman
sedang
Program 1 Presentase penanganan jalan 42% 42% 654.776.617 48% 27.380.422.000 55% 47.145.113.671 62% 47.274.922.000 71% 84.357.050.600 71% 206.812.284.888 Dinas Perumahan dan
Rekonstruksi/Peningkatan desa dalam kondisi baik Permukiman
Struktur Jalan Desa
Penghubung Antar Permukiman
Program Penanganan Bangunan 1 Persentase penanganan - - 54% 21.905.571.000 70% 5.631.700.000 76% 2.595.600.000 80% 2.595.600.000 80% 32.728.471.000 Dinas Perumahan dan
Pelengkap Jalan Desa bangunan pelengkap jalan desa Permukiman
Penghubung Antar Permukiman

Program Pembangunan Jalan 1 Persentase penanganan jalan 85,56% 85,56% 14.584.875.664 1 lokasi 500.000.000 90,00% 2.000.000.000 94,44% 2.000.000.000 94,00% 19.084.875.664 Dinas Perumahan dan
dan Jembatan Di Lingkungan lingkungan perkotaan Permukiman
Permukiman

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 8


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program 1 Presentase penanganan jalan 81% 81% 14.587.526.728 - - 81% 14.587.526.728 Dinas Perumahan dan
Rehabilitasi/Pemeliharaan lingkungan permukiman Permukiman
Jalan dan Jembatan Di perkotaan
Lingkungan Permukiman
Program Pengembangan Kinerja 1 Presentase rumah tangga 78% 78% 2.270.825.000 78% 1.145.000.000 78% 2.771.934.500 79% 3.354.000.000 80% 3.354.000.000 80% 12.895.759.500 Dinas Perumahan dan
Pengelolaan Air Limbah memiliki sarana dan prasarana Permukiman
Domestik sanitasi layak
Program Pemeliharaan Berkala 1 Presentase penanganan jalan - - 18% 2.050.000.000 - - 18% 2.050.000.000 Dinas Perumahan dan
Jalan Desa Penghubung Antar desa dalam kondisi rusak Permukiman
Permukiman di Kawasan ringan
Agropolitan

Program Pengembangan Kinerja 1 Presentase rumah tangga 75% 75% 3.978.971.800 76% 6.226.034.000 76% 6.386.552.000 76% 7.401.000.000 77% 7.401.000.000 77% 31.393.557.800 Dinas Perumahan dan
Pengelolaan Air Minum/Air menggunakan air bersih Permukiman
Bersih terlindungi
Program Pengembangan Kinerja 1 presentase bangunan yang 100% 100% 303.600.000 100% 640.000.000 100% 4.480.000.000 100% 7.255.000.000 100% 7.255.000.000 100% 19.933.600.000 Dinas Perumahan dan
Penataan Bangunan dan memiliki IMB Permukiman
Lingkungan Permukiman
Program Pengembangan Jasa 1 Presentase Peningkatan SKT 100% 100% 50.000.000 100% 42.500.000 100% 50.000.000 100% 50.000.000 100% 50.000.000 100% 242.500.000 Dinas Perumahan dan
Konstruksi pada Penyedia Jasa Konstruksi Permukiman
yang terbina
Program Rehabilitasi Jalan Desa 1 Presentase penanganan jalan - 0% - 0% 13% 1.200.000.000 12% 400.000.000 8% 600.000.000 33% 2.200.000.000 Dinas Perumahan dan
Penghubung Antar Permukiman desa dalam kondisi rusak Permukiman
di Kawasan Agropolitan sedang

Program 1 Presentase jalan ditingkatkan 42% 42% 207.417.000 48% 6.998.799.000 55% 7.571.108.880 62% 14.299.902.000 71% 19.727.668.000 71% 48.804.894.880 Dinas Perumahan dan
Rekonstruksi/Peningkatan struktur jalan desanya di Permukiman
Struktur Jalan Desa kawasan agropolitan
Penghubung Antar Permukiman
di Kawasan Agropolitan
Program Penanganan Bangunan 1 Persentase penanganan - - 50% 5.097.429.000 60% 900.000.000 - 70% 1.000.000.000 70% 6.997.429.000 Dinas Perumahan dan
Pelengkap Jalan Desa bangunan pelengkap jalan desa Permukiman
Penghubung Antar Permukiman
di Kawasan Agropolitan

Program Pembangunan 1 Persentase area penanganan 13% 13% 9.276.690.322 15% 1.245.000.000 35% 9.665.850.000 - 1.614.168.048 63% 21.801.708.370 Dinas Perumahan dan
Drainase/Trotoar genangan di wilayah perkotaan Permukiman

Program 1 Persentase jaringan drainase 3% 3% 2.484.145.960 14% 2.300.000.000 19% 3.424.862.686 23% 6.715.000.000 27% 1.095.370.111 86% 16.019.378.757 Dinas Perumahan dan
Rehabilitasi/Pemeliharaan dalam kondisi baik diwilayah Permukiman
Drainase/Trotoar perkotaan
Program Pengembangan 1 Terfasilitasinya sarana dan - Dinas Perumahan dan
kawasan prioritas prasarana pada kawasan Permukiman
perbatasan antar daerah
Program Perencanaan Umum 1 Persentase dokumen 100% 100% 500.000.000 100% 500.000.000 Dinas Perumahan dan
Jembatan dan Jalan Desa perencanaan yang Permukiman
Penghubung Antar Permukiman ditindaklanjuti penanganannya

Program Pengembangan 1 Terwujudnya optimalisasi - - - Dinas Perumahan dan


Infrastruktur Penunjang pada pengembangan infrastruktur Permukiman
Kawasan Sekitar Interchange penunjang pada Kawasan
Tol Sekitar Interchange Tol
Program Pengembangan 1 Terwujudnya optimalisasi - - - Dinas Perumahan dan
Infrastruktur Penunjang pada pengembangan infrastruktur Permukiman
Kawasan Industri Ploso penunjang pada Kawasan
Industri Ploso
Program Pembangunan Jalan 1 Persetase penanganan jalan - 44% 3.680.192.402 - - - 44% 3.680.192.402 Dinas Perumahan dan
dan Jembatan Di Lingkungan lingkungan permukiman Permukiman
Permukiman Kawasan perkotaan di kawasan
Agropolitan agropolitan
Program Rehabilitasi Jalan dan 1 Ruas jalan yang direhabilitasi di - - - - - Dinas Perumahan dan
Jembatan Di Lingkungan kawasan agropolitan Permukiman
Permukiman Kawasan
Agropolitan
Program Pembinaan Lingkugan 1 Jumlah Tempat Khusus 1.200.000.000 1.200.000.000 Dinas Perumahan dan
Sosial Bidang Keciptakaryaan Merokok di area publik Permukiman

-
Ketenteraman, Ketertiban Umum, Dan Pelindungan Masyarakat
Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 317.624.215 100% 354.950.820 100% 502.162.500 100% 448.618.060 100% 448.618.060 100% 2.071.973.655 Badan Kesatuan
Perkantoran kelancaran administrasi Bangsa dan Politik
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 77.191.000 100% 115.636.500 100% 48.500.000 100% 66.000.000 100% 66.000.000 100% 373.327.500 Badan Kesatuan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Bangsa dan Politik
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 3.500.000 100% 7.000.000 100% 6.500.000 100% 7.000.000 100% 7.000.000 100% 31.000.000 Badan Kesatuan
aparatur aparatur Bangsa dan Politik
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 23.602.000 100% 23.113.900 100% 20.622.500 100% 28.780.000 100% 28.780.000 100% 124.898.400 Badan Kesatuan
dan Pelaporan Capaian Kinerja Bangsa dan Politik
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 442.194.430 100% 519.980.366 100% 638.662.900 100% 666.403.700 100% 666.403.700 100% 2.933.645.096 Satuan Polisi Pamong
Perkantoran kelancaran administrasi Praja
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 95.201.476 100% 413.873.900 100% 232.736.000 100% 152.225.000 100% 152.225.000 100% 1.046.261.376 Satuan Polisi Pamong
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Praja
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 177.088.000 100% 126.316.000 100% 244.724.000 100% 129.403.200 100% 129.403.200 100% 806.934.400 Satuan Polisi Pamong
aparatur aparatur Praja

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 9


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 10.118.000 100% 21.805.000 100% 28.580.000 100% 54.950.000 100% 54.950.000 100% 170.403.000 Satuan Polisi Pamong
dan Pelaporan Capaian Kinerja Praja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 388.380.913 100% 423.871.331 100% 605.480.000 100% 591.305.700 100% 591.305.700 100% 2.600.343.644 Badan
Perkantoran kelancaran administrasi Penanggulangan
perkantoran Bencana Daerah
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 115.155.998 100% 261.983.248 100% 283.700.000 100% 320.950.000 100% 320.950.000 100% 1.302.739.246 Badan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Penanggulangan
menunjang kinerja pelayanan Bencana Daerah

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 20.100.000 100% 22.945.000 100% 47.000.000 100% 18.900.000 100% 18.900.000 100% 127.845.000 Badan
aparatur aparatur Penanggulangan
Bencana Daerah
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 20.225.375 100% 8.430.000 100% 9.215.000 100% 18.675.000 100% 18.675.000 100% 75.220.375 Badan
dan Pelaporan Capaian Kinerja Penanggulangan
serta Keuangan SKPD Bencana Daerah

Program pengembangan 1 jumlah menurunnya kasus 5,00 4,93 107.477.250 4,86 138.894.250 4,78 217.598.000 4,69 4,61 4,61 463.969.500 Badan Kesatuan
wawasan kebangsaan pelanggaran HAM Bangsa dan Politik

2 jumlah tidak terjadinya konflik Tidak ada kasus Tidak ada Tidak ada kasus Tidak ada kasus Tidak ada Tidak ada kasus Tidak ada
SARA di Kabupaten Jombang SARA kasus SARA SARA SARA kasus SARA SARA kasus SARA

Program kemitraan 1 Prosentase peserta yang telah 0 peserta, dengan 20% 58.213.550 40% 55.140.500 60% 44.512.000 80% 87.400.000 100% 87.400.000 100% 332.666.050 Badan Kesatuan
pengembangan wawasan mengikuti kegiatan target 3300 Bangsa dan Politik
kebangsaan peserta
Program peningkatan keamanan 1 prosentase aparatur satlinmas 50% 35% 221.082.100 40% 175.790.100 45% 123.710.000 50% 123.710.000 50% 644.292.200 Satuan Polisi Pamong
dan kenyamanan lingkungan yang terlatih Praja

Program peningkatan sdm 1 Persentase polisi pamong praja 20% 25% 67.240.000 30% 97.336.000 35% 47.425.000 40% 87.409.000 45% 87.409.000 45% 386.819.000 Satuan Polisi Pamong
aparatur satuan polisi pamong terlatih Praja
praja
Program peningkatan 1 Prosentase penurunan jumlah 8,38% 8,37% 285.667.500 8,36% 422.150.000 8,35% 528.022.000 8,34% 265.350.000 8,33% 240.450.000 8,33% 1.741.639.500 Badan Kesatuan
pemberantasan penyakit kasus penyakit masarakat Bangsa dan Politik
masyarakat (pekat)
Program peningkatan 1 Menurunnya kasus pelanggaran menurun 8 kasus menurun 8 74.510.500 menurun 8 146.550.344 menurun 8 kasus 91.417.415 24 Pelanggaran 312.478.259 Badan Kesatuan
pemahaman aparatur HAM kasus kasus Bangsa dan Politik
pemerintah dan masyarakat
terhadap peraturan perundang-
undangan
Program peningkatan 1 Prosentase penanganan 10% 20% 41.866.500 25% 27.810.000 30% 85.320.000 35% 46.720.500 40% 46.720.500 40% 248.437.500 Satuan Polisi Pamong
kepatuhan terhadap peraturan pelanggaran perda dan Praja
daerah dan peraturan kepala peraturan kepala daerah
daerah
Program peningkatan 1 Persentase penyelesaian 60% 70% 372.490.000 75% 448.751.800 80% 519.762.000 85% 419.487.740 90% 419.487.740 90% 2.179.979.280 Satuan Polisi Pamong
ketentraman dan ketertiban gangguan ketentraman dan Praja
umum ketertiban umum
Program pemeliharaan 1 Tidak terjadi kerawanan daerah Tidak terjadi Tidak terjadi 563.875.000 Tidak terjadi 331.250.000 Tidak terjadi 356.848.485 Tidak terjadi 352.037.500 Tidak terjadi 352.037.500 Tidak terjadi 1.956.048.485 Badan Kesatuan
kamtribmas dan pencegahan kerawanan daerah kerawanan kerawanan kerawanan daerah kerawanan kerawanan kerawanan Bangsa dan Politik
tindak kriminal daerah daerah daerah daerah daerah

Program pemeliharaan 1 Prosentase tidak adanya AGHT Tidak terjadi Tidak terjadi 248.622.150 Tidak terjadi 290.007.000 Tidak terjadi 363.662.100 Tidak terjadi 363.787.200 Tidak terjadi 363.787.200 Tidak terjadi 1.629.865.650 Badan Kesatuan
keamanan, ketentraman, dan yang terjadi AGHT AGHT AGHT AGHT AGHT AGHT AGHT Bangsa dan Politik
ketertiban masyarakat
Program pengembangan Tidak terjadi konflik SARA dan Tidak ada kasus Tidak ada kasus 215.503.000 Tidak ada kasus 215.503.000 Tidak ada kasus 431.006.000 Badan Kesatuan
wawasan kebangsaan dan Hak Pelanggaran HAM di Jombang SARA SARA SARA SARA Bangsa dan Politik
Asasi Manusia
Program pendidikan politik 1 Meningkatnya persentase 70.26% 70.26% 382.346.550 0% 379.130.000 0% 211.855.000 85% 253.900.000 85% 253.900.000 85% 1.481.131.550 Badan Kesatuan
masyarakat pemilih menggunakan hak menggunakan menggunaka Bangsa dan Politik
pilihnya hak pilih n hak pilih
2 Prosentase organisasi Jumlah Orkesmas 15% 22% 30% - 32% 33% 33% -
kemayarakatan yang aktif 216 135 yang
aktif
Program pencegahan dini dan 1 Persentase ancaman bencana 49% 49% 1.248.669.425 49% 755.617.000 44% 702.775.000 39% 417.665.000 39% 417.665.000 34% 3.542.391.425 Badan
kesiapsiagaan penanggulangan (Jumlah Kejadian Penanggulangan
bencana dan kebakaran bencana/Desa rawan bencana) Bencana Daerah
> 103/175= 58,86%

Program tanggap darurat 1 Presentase pemenuhan 80% 85% 480.936.500 90% 373.148.650 100% 784.280.000 100% 700.775.000 100% 700.775.000 100% 3.039.915.150 Badan
penanggulangan bencana dan kebutuhan dasar bagi korban Penanggulangan
kebakaran bencana Bencana Daerah
Program rehabilitasi dan 1 Prosentase kerusakan yang 60% daerah 65% daerah 1.215.000 60% daerah 8.813.000 75% daerah 28.550.000 90% daerah 18.640.000 90% daerah 18.640.000 100% daerah 75.858.000 Badan
rekonstruksi daerah terdampak terehabilitasi (struktural/non- terdampak terdampak terdampak terdampak terdampak terdampak terdampak Penanggulangan
bencana struktural) dan terekonstruksi bencana bencana bencana bencana bencana bencana bencana Bencana Daerah
(struktural) rekonstruksi rekonstruksi rekonstruksi rekonstruksi rekonstruksi rekonstruksi rekonstruksi

Sosial
Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 288.609.556 100% 406.935.260 100% 533.866.200 100% 303.093.625 100% 303.093.625 100% 1.835.598.266 Dinas Sosial
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 235.276.500 100% 80.547.250 100% 57.154.996 100% 49.020.000 100% 49.020.000 100% 471.018.746 Dinas Sosial
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 7.820.000 100% 8.750.000 100% 12.000.000 100% 6.250.000 100% 6.250.000 100% 41.070.000 Dinas Sosial
aparatur aparatur

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 10


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 16.972.000 100% 15.155.000 100% 11.000.000 100% 41.440.000 100% 41.440.000 100% 126.007.000 Dinas Sosial
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program partisipasi sosial 1 Jumlah tokoh perintis Belum terdapat Kajian 100.000.000 Pengusulan 25.000.000 Munculnya 2 25.000.000 Sosialisasi 161.400.000 Peningkatan 40.400.000 Terdapat 2 351.800.000 Dinas Sosial
masyarakat kepahlawanan yang tokoh yang sejarah dan nama tokoh nama tokoh terhadap nama sarana tokoh pahlawan
teridentifikasi teridentifikasi seminar pahlawan tokoh prasarana yang diakui
makan
pahlawan

Program penanganan PMKS 1 Persentase PMKS yang 10% 10% 975.000.000 10% 908.000.000 10% 11.000.000 10% 41.440.000 10% 39.368.000 50% 1.974.808.000 Dinas Sosial
mendapatkan pemberdayaan
Program penyediaan sarana dan 1 Rasio LKS dgn PMKS 100 : 58.142 100 : 57.109 60.000.000 100 : 56.530 550.000.000 100 : 55.093 671.477.400 100 : 54.656 416.936.750 100 : 54.219 118.300.000 100 : 54.219 1.816.714.150 Dinas Sosial
prasarana sosial

Program pemberdayaan 1 Persentase Lembaga 59 dari 100 LKS 59% 446.004.500 100% 179.316.500 100% 347.445.400 70% 325.660.000 70% 309.377.000 70% 1.607.803.400 Dinas Sosial
kelembagaan kesejahteraan Kesejahteraan Sosial akftif
sosial melakukan pelayanan
kesejahteraan sosial
Program Perlindungan Jaminan 1 Prosentase penerima bantuan 80% 5.205.924.731 80% 5.205.924.731 80% 10.411.849.462 Dinas Sosial
Sosial sosial
Program pembinaan lingkungan 1 Persentase PMKS yang 3825 PMKS yang 3825 PMKS 221.830.300 - - - - 221.830.300 Dinas Sosial
sosial bidang sosial mendapatkan pemberdayaan mendapatkan yang
dari anggaran DBHCHT pemberdayaan mendapatkan
dari 7650 jumlah pemberdayaa
PMKS n dari 7650
jumlah PMKS

URUSAN WAJIB BUKAN PELAYANAN DASAR


Tenaga Kerja
Program Pelayanan Administrasi Persentase Penunjang 0% - - - 100% 304.085.625 80% 304.085.625 80% 608.171.250 Dinas Tenaga Kerja
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana Persentase sarana dan 0% - - - 100% 24.420.000 100% 24.420.000 100% 48.840.000 Dinas Tenaga Kerja
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin Persentase kualitas kinerja 0% - - - 100% 6.250.000 100% 6.250.000 100% 12.500.000 Dinas Tenaga Kerja
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis Nilai evaluasi AKIP 0% - - - 100% 41.600.000 100% 41.600.000 100% 83.200.000 Dinas Tenaga Kerja
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program peningkatan kualitas 1 9 80% 80% 170.522.000 80% 14.330.000 80% 202.522.000 80% 120.000.000 80% 120.000.000 80% 627.374.000 Dinas Tenaga Kerja
dan produktivitas tenaga kerja

Program peningkatan 1 Persentase pencari kerja yang 80% 80% 227.362.500 80% 370.574.045 65% 451.134.900 38% 411.263.269 38% 411.263.269 38% 1.871.597.983 Dinas Tenaga Kerja
kesempatan kerja ditempatkan
Program perlindungan dan 1 9 80% 80% 466.454.500 80% 416.889.600 80% 454.058.500 80% 376.225.000 80% 376.225.000 80% 2.089.852.600 Dinas Tenaga Kerja
pengembangan lembaga
ketenagakerjaan
Program pembinaan lingkungan 1 1 75% 75% 288.772.000 75% 89.092.000 NA - - - - - 75% 377.864.000 Dinas Tenaga Kerja
sosial bidang tenaga kerja

Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak


Program Pelayanan Administrasi Persentase Penunjang - - - 100% 503.105.000 100% 503.105.000 100% 1.006.210.000 Dinas Pemberdayaan
Perkantoran kelancaran administrasi Perempuan dan
perkantoran Perlindungan Anak
Program Peningkatan Sarana Persentase sarana dan - - - 100% 259.730.000 100% 259.730.000 100% 519.460.000 Dinas Pemberdayaan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Perempuan dan
menunjang kinerja pelayanan Perlindungan Anak

Program peningkatan disiplin Persentase kualitas kinerja - - - 100% 9.025.000 100% 9.025.000 100% 18.050.000 Dinas Pemberdayaan
aparatur aparatur Perempuan dan
Perlindungan Anak
Program perencanaan Strategis Nilai evaluasi AKIP - - - 100% 38.000.000 100% 38.000.000 100% 76.000.000 Dinas Pemberdayaan
dan Pelaporan Capaian Kinerja Perempuan dan
serta Keuangan SKPD Perlindungan Anak

Program keserasian Kebijakan Presentase jumlah peraturan 100% 100% 153.675.000 100% 134.609.000 100% 152.797.500 100% 441.081.500 Dinas Pemberdayaan
Peningkatan Kualitas Anak dan terkait kesetaraan gender, Perempuan dan
Perempuan pemberdayaan perempuan, dan Perlindungan Anak
perlindungan anak
Program Penguatan Persentase penyelesaian 100% 100% 803.792.350 100% 621.175.450 100% 734.153.750 100% 2.159.121.550 Dinas Pemberdayaan
Kelembagaan Pengarusutamaan pengaduan perlindungan Perempuan dan
Gender dan Anak perempuan dan anak dari Perlindungan Anak
tindakan kekerasan dan jumlah
lembaga pemerhati perempuan
dan anak
Program Peningkatan Kualitas Persentase Cakupan SPM 100% 100% 111.557.000 100% 70.900.000 100% 91.806.000 100% 274.263.000 Dinas Pemberdayaan
Hidup dan Perlindungan layanan terpadu bagi Perempuan dan
Perempuan perempuan dan anak korban Perlindungan Anak
kekerasan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 11


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program peningkatan peran Persentase organisasi 100% 100% 153.675.000 100% 134.609.000 100% 152.797.500 100% 441.081.500 Dinas Pemberdayaan
serta dan kesetaraan jender perempuan yang dibina Perempuan dan
dalam pembangunan Perlindungan Anak
Program Peningkatan Kualitas persentase organisasi 69% 76% 636.250.000 84% 604.437.500 84% 604.437.500 Dinas Pemberdayaan
Hidup Perempuan dan perempuan dan kelompok Perempuan dan
Kesetaraan Gender binaan yang difasilitasi Perlindungan Anak
Program Peningkatan Persentase Kecamatan Layak 29% 43% 480.000.000 52% 456.000.000 52% 456.000.000 Dinas Pemberdayaan
Pemenuhan Hak Anak Anak Perempuan dan
Perlindungan Anak
Program Perlindungan Persentase lembaga yang aktif 16% 50% 343.250.000 60% 326.087.500 60% 326.087.500 Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Anak melakukan pelayanan Perempuan dan
perlindungan perempuan dan Perlindungan Anak
anak dari tindak kekerasan

Pangan
Penguatan ketersediaan dan 1 Jumlah cadangan pangan di N/A N/A 4.271.874.450 N/A 410.967.000 N/A 1.217.176.012 500 1.611.000.000,00 500 543.000.000,00 500 8.054.017.462 Dinas Ketahanan
cadangan pangan tingkat desa (kg/tribulan) Kg/tribulan Kg/tribulan Kg/tribulan Pangan

2 Jumlah ketersediaan energi 4.100 kal/kap/hr 4.100 4.117 4.036 kal/kap/hr 4.200 4.300 4.300 - Dinas Ketahanan
perkapita perhari kal/kap/hr kal/kap/hr kal/kap/hr kal/kap/hr kal/kap/hr Pangan
3 Jumlah ketersediaan protein 110 gr/kap/hr 110 102,48 100 gr/kap/hr 110 gr/kap/hr 110 gr/kap/hr 110 gr/kap/hr Dinas Ketahanan
perkapita perhari gr/kap/hr gr/kap/hr Pangan
Program Peningkatan Distribusi 1 Persentase ketersediaan 80% 90% 24.970.000 90% 212.900.000 90% 58.000.000 90% 57.000.000,00 90% 57.000.000,00 90% 409.870.000 Dinas Ketahanan
dan Akses Pangan informasi pasokan, harga dan Pangan
akses pangan (%)
2 Prosentase fluktuasi harga 15% 7,6% 10% 10% 10% 10% -
harga dan pasokan pangan (%)

Program Penganekaragaman 1 Jumlah konsumsi energi 1.804 kal/kap/hr 1.772,7 249.788.500 1.815 408.061.516 1.819 kal/kap/hr 403.251.400 2.000 380.000.000,00 2.000 214.200.000,00 2.000 1.655.301.416 Dinas Ketahanan
Pangan perkapita per hari kal/kap/hr kal/kap/hr kal/kap/hr kal/kap/hr kal/kap/hr Pangan
2 Jumlah konsumsi protein 44,2 gr/kap/hr 47 50 gr/kap/hr 50,2 gr/kap/hr 53 gr/kap/hr 54 gr/kap/hr 54 gr/kap/hr
perkapita per hari gr/kap/hr
Program Peningkatan 1 9 50% 80% 309.093.000 85% 428.623.750 90% 414.625.000 80% 135.000.000,00 80% 135.000.000,00 90% 1.422.341.750 Dinas Ketahanan
Keamanan Pangan Pangan
Program Penanganan 1 Persentase penanganan daerah 50% 60% 190.200.000 65% 148.000.000 55% 97.548.765 55% 435.748.765 Dinas Ketahanan
Kerawanan Pangan rawan pangan (%) Pangan
Program Ketersediaan dan 1 9 Program 0% 451.000.000,00 0% 451.000.000,00 0% 902.000.000 Dinas Ketahanan
Kerawanan Pangan Ketersediaan dan Pangan
Kerawanan
Pangan
Program Pembinaan lingkungan 1 Persentase implementasi olahan N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 90% 319.000.000,00 90% 940.000.000,00 90% 1.259.000.000 Dinas Ketahanan
sosial bidang ketahanan pangan pangan lokal Pangan

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang Program 0% 200.483.826 0% 250.100.000 0% 300.706.100 0% 371.994.720,00 0% 371.994.720,00 0% 1.495.279.366 Dinas Ketahanan
Perkantoran kelancaran administrasi Pelayanan Pangan
perkantoran Administrasi
Perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan Program 0% 74.355.225 0% 582.400.000 0% 80.000.000 0% 1.126.200.000,00 0% 1.126.200.000,00 0% 2.989.155.225 Dinas Ketahanan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Peningkatan Pangan
menunjang kinerja pelayanan Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja Program 0% 3.000.000 0% 4.200.000 0% 7.500.000 0% 12.500.000,00 0% 12.500.000,00 0% 39.700.000 Dinas Ketahanan
aparatur aparatur peningkatan Pangan
disiplin aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP Program 0% 28.036.800 0% 25.000.000 0% 13.500.000 0% 63.000.000,00 0% 63.000.000,00 0% 192.536.800 Dinas Ketahanan
dan Pelaporan Capaian Kinerja perencanaan Pangan
serta Keuangan SKPD Strategis dan
Pelaporan
Capaian Kinerja
serta Keuangan
SKPD

Pertanahan -
Program Perencanaan Penataan, 1 Persentase inventarisasi aset - - - - 50% 135.000.000.000 60% 135.000.000.000 60% 270.000.000.000 Dinas Perumahan dan
Penguasaan, Penatagunaan pertanahan Permukiman
Tanah, Pengurusan Hak-hak
atas Tanah, dan Penanganan
Masalah Pertanahan

2 Penyusunan inventarisasi - 1 paket 1 paket -


penggunaan tanah

Lingkungan Hidup 4.325.364.950


Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 455.341.000 100% 505.978.316 100% 486.066.000 100% 1.438.989.817 100% 1.438.989.817 100% 4.325.364.950 Dinas Lingkungan
Perkantoran kelancaran administrasi Hidup
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 255.761.138 100% 2.857.017.569 100% 134.400.000 100% 1.070.000.000 100% 1.070.000.000 100% 5.387.178.707 Dinas Lingkungan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Hidup
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 5.100.000 100% 8.750.000 100% 9.000.000 100% 163.125.000 100% 163.125.000 100% 349.100.000 Dinas Lingkungan
aparatur aparatur Hidup
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 9.547.500 100% 14.325.900 100% 13.500.000 100% 75.000.000 100% 75.000.000 100% 187.373.400 Dinas Lingkungan
dan Pelaporan Capaian Kinerja Hidup
serta Keuangan SKPD

Program Penataan Lingkungan 1 Presentase kegiatan usaha yang 60% 60% 943.131.095 70% 990.636.520 80% 591.304.000 90% 64.250.000 100% 64.250.000 100% 2.653.571.615 Dinas Lingkungan
mendapatkan rekomendasi Hidup
lingkungan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 12


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program Peningkatan Kualitas 1 Persentase dokumen informasi 100% 100% 106.356.592 100% 67.676.900 100% 53.572.000 0% 0% 100% 227.605.492 Dinas Lingkungan
dan Akses Informasi Sumber lingkungan hidup Hidup
Daya Alam dan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian 1 Presentase hasil uji kualitas 40% 40% 1.245.758.348 50% 911.761.302 60% 1.338.770.000 60% 3.496.289.650 Dinas Lingkungan
Pencemaran dan Perusakan lingkungan yang memenuhi Hidup
Lingkungan Hidup baku mutu

Program Perlindungan dan 1 Persentase sumber mata air 8 lokasi 8 lokasi 883.867.100 13 lokasi 139.861.000 10 lokasi 320.325.000 12 lokasi 523.060.000 12 lokasi 523.060.000 - 2.390.173.100 Dinas Lingkungan
Konservasi dan Sumber Daya yang dilakukan pendampingan Hidup
Alam
Program Pembinaan 1 Presentase hasil uji kualitas 70% 95.000.000 75% 80.000.000 80% 80.000.000 80% 255.000.000 Dinas Lingkungan
Lingkungan Sosial Bidang lingkungan sekitar industri Hidup
Lingkungan Hidup rokok yang memenuhi baku
mutu
Program Peningkatan 1 Persentase peningkatan 14 pokja, 140 14 Pokmas, 358.743.762 19 pokmas, 200 275.716.150 14 pokmas, 200 288.667.000 0% 0% 14 pokmas, 200 923.126.912 Dinas Lingkungan
Peranserta Masyarakat Bidang kelompok binaan kader 140 kader kader kader kader Hidup
Lingkungan Hidup

Program Peningkatan 1 Persentase peningkatan - 0% 0% 0% 159 kelompok 708.275.000 173 kelompok 708.275.000 173 kelompok 1.416.550.000 Dinas Lingkungan
Kerjasama dan Peranserta kelompok binaan Hidup
Masyarakat Bidang Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian 1 Persentase kegiatan usaha yang 0% 0% 0% 0% 7% 100.000.000 10% 100.000.000 10% 200.000.000 Dinas Lingkungan
Pencemaran Lingkungan telah melakukan upaya Hidup
pengelolaan lingkungan
Program Pembinaan dan 1 Persentase pengaduan kasus 0% 0% 0% 0% 100% 65.000.000 100% 65.000.000 100% 130.000.000 Dinas Lingkungan
Penegakan Hukum Lingkungan lingkungan yang ditindaklanjuti Hidup

Program Pengendalian dan 1 Persentase kualitas air dan 0% 0% 0% 0% 70% 110.915.000 80% 110.915.000 80% 221.830.000 Dinas Lingkungan
Pengelolaan Lingkungan Hidup udara Non kegiatan industri Hidup
yang memenuhi baku mutu
Program Pembinaan dan 1 Persentase kegiatan usaha 0% 0% 0% 0% 5 kali 40.000.000 12 kali 40.000.000 5 kali 80.000.000 Dinas Lingkungan
Pengelolaan SDA pertambangan yang melakukan Hidup
upaya pengelolaan lingkungan

Program Adaptasi dan Mitigasi 1 Persentase ternak sapi yang - 0% 0% 0% 4 kelompok 49.000.000 4 kelompok 150.000.000 4 kelompok 199.000.000 Dinas Lingkungan
Perubahan Iklim limbahnya dikelola Hidup
Program Pengelolaan 1 Persentase parameter uji yang - 0% 0% 0% 75% 230.000.000 85% 230.000.000 85% 460.000.000 Dinas Lingkungan
Laboratorium Lingkungan terakreditasi Hidup
Hidup
Program Pengelolaan Ruang 1 Persentase luasan RTH kawasan 7,86 ha 7,86 ha 3.926.200.000 7,86 ha 6.032.947.000 7,86 ha 4.500.000.000 0,38% 2.117.000.000 0,40% 2.117.000.000 0,40% 18.693.147.000 Dinas Lingkungan
Terbuka Hijau perkotaan yang dikelola Hidup

Program Pengembangan Kinerja 1 Persentase peningkatan volume 11 ton/hari 11 ton/hari 11.023.420.000 13 ton/hari 10.054.545.000 14 ton/hari 9.268.420.000 11% 10.683.420.000 16% 10.683.420.000 16% 51.713.225.000 Dinas Lingkungan
Pengelolaan Persampahan sampah terangkut Hidup

Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil


Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 719.731.640 100% 1.641.960.768 100% 2.416.089.100 100% 1.588.638.075 100% 1.588.638.075 100% 7.955.057.658 Dinas Kependudukan
Perkantoran kelancaran administrasi dan Pencatatan Sipil
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 738.440.050 100% 848.819.000 100% 858.650.900 100% 272.463.500 100% 272.463.500 100% 2.990.836.950 Dinas Kependudukan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang dan Pencatatan Sipil
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 9.275.000 100% 16.250.000 100% 20.000.000 100% 20.000.000 100% 20.000.000 100% 85.525.000 Dinas Kependudukan
aparatur aparatur dan Pencatatan Sipil

Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 38.334.000 100% 18.730.900 0% - 100% 35.000.000 100% 35.000.000 100% 127.064.900 Dinas Kependudukan
dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Pencatatan Sipil
serta Keuangan SKPD

Program penataan administrasi 1 Cakupan Penerbitan KK, 100%  100%  711.322.500 100%  603.695.955 100%  324.350.000 100%  - 100%  - 100%  1.639.368.455 Dinas Kependudukan
kependudukan dan Pencatatan Sipil

2 Cakupan penerbitan KTP, 100%  100%  - 100%  - 100%  - 100%  -


3 Cakupan Penerbitan Surat 100% 100% - 100% - 100% - 100% -
Keterangan Kependudukan
Program penataan administrasi 1 Cakupan Penerbitan Akta-Akta 100% 100% 438.876.060 100% 307.344.350 100% 295.910.000 100% 100% 1.042.130.410 Dinas Kependudukan
pencatatan sipil Pencatatan Sipil, yang meliputi : dan Pencatatan Sipil

Akta kelahiran; 65% 70% - 75% - 75% - 80% -


Akta kematian; 30% 1% - 50% - 50% - 60% -
Akta perkawinan; 100% 100% - 100% - 100% - 100% -
Akta perceraian; 100% 100% - 100% - 100% - 100% -
Akta pengakuan anak. 100% 100% - 100% - 100% - 100% -
Program pelayanan Pendaftaran 1 Prosentase pengajuan KK yang 80% 80% 669.899.100 100% 324.350.000 100% 351.600.000 100% 138.575.000 100% 117.788.750 100% 1.602.212.850 Dinas Kependudukan
Penduduk di terbitkan dan Pencatatan Sipil

2 Prosentase pengajuan KTP 80% 80% - 100% - 100% - 100% - 100% - 100% -
Elektronik yang di terbitkan
3 Prosentase Penerbitan KK Tepat - - - - - - - 80% - 80% - 80% -
Waktu
4 Prosentase Penrbitan KTP el - - - - - - - 80% - 80% - 80% -
Tepat Waktu
Program Pelayanan Pencatatan 1 Prosentase pengajuan Akte 60% 60% 246.090.000 65% 254.970.000 70% 155.000.000 75% 130.300.000 80% 130.300.000 80% 916.660.000 Dinas Kependudukan
Sipil kelahiran yang di terbitkan dan Pencatatan Sipil

2 Prosentase pengajuan Akte 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
perceraian yang di terbitkan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 13


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

3 Prosentase pengajuan Akte 69% 69% 70% 72% 100% 100% 100%
perkawinan yang di terbitkan
4 Prosentase pengajuan Akte 20% 20% 30% 40% 50% 60% 35%
kematian yang di terbitkan
Program pengelolaan Informasi 1 Prosentase perekaman KTP - - - - 100% 100.000.000 100% 85.000.000 100% 185.000.000 Dinas Kependudukan
Administrasi Kependudukan Elektronik bagi wajib KTP dan Pencatatan Sipil

Program Pemanfaatan Data dan 1 Prosentase Pengajuan - - - - 100% 101.000.000 100% 85.850.000 100% 186.850.000 Dinas Kependudukan
Inovasi Perjanjian Kerjasama dan Pencatatan Sipil
Pemanfaatan Data dengan
instansi lain yang di sahkan
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 438.354.694 100% 506.071.711 100% 480.209.700 100% 498.170.500 100% 498.170.500 100% 2.420.977.105 Badan Pemberdayaan
Perkantoran kelancaran administrasi Masyarakat dan Desa
perkantoran

Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 125.964.000 100% 129.776.000 100% 126.452.000 100% 95.107.000 100% 95.107.000 100% 572.406.000 Badan Pemberdayaan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Masyarakat dan Desa
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 5.425.000 100% 8.250.000 100% 6.240.000 100% 10.000.000 100% 10.000.000 100% 39.915.000 Badan Pemberdayaan
aparatur aparatur Masyarakat dan Desa

Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 38.515.000 100% 33.383.950 100% 23.750.000 100% 34.200.000 100% 34.200.000 100% 164.048.950 Badan Pemberdayaan
dan Pelaporan Capaian Kinerja Masyarakat dan Desa
serta Keuangan SKPD

Program pembentukan/ 1 Persentase desa memiliki 100% 100% 72.200.000 100% 56.865.000 100% 71.216.250 100% 100% 100% 200.281.250 Badan Pemberdayaan
pengembangan BUMDes BUMDes Masyarakat dan Desa

Program pengembangan 1 Meningkatnya persentase LKM 100% 100% 41.365.000 100% 138.640.000 100% 116.200.000 100% 100% 100% 296.205.000 Badan Pemberdayaan
lembaga ekonomi masyarakat yang mendapat pelatihan, Masyarakat dan Desa
desa meningkatnya persentase LKM
yang mendapatkan bantuan
permodalan

Program peningkatan 1 Pengurus LPMD yang terlatih, 80% 80% 381.150.250 80% 379.441.250 80% 2.075.372.974 80% 2.835.964.474 Badan Pemberdayaan
keberdayaan lembaga jumlah posyandu aktif Masyarakat dan Desa
kemasyarakatan desa (meningkatnya persentase
partisipasi masyarakat dalam
aktifitas sosial)

Program peningkatan partisipasi 1 persentase desa menetapkan 85% 85% 498.828.450 85% 491.038.700 85% 367.641.306 85% 1.357.508.456 Badan Pemberdayaan
masyarakat dalam membangun RPJMDes dan RKPDes Masyarakat dan Desa
desa

Program Pemberdayaan Diketahuinya 3 juara lomba 3 juara lomba 1.341.270.229 3 juara lomba 1.341.270.229 3 juara lomba 2.682.540.458 Badan Pemberdayaan
Kelembagaan dan Partisipasi desa, meningkatnya kesadaran desa; desa; desa; Masyarakat dan Desa
Masyarakat partisipasi BBGRM di peningkatan peningkatan peningkatan
Kabupaten, peningkatan kemampuan kemampuan kemampuan
kemampuan 100 kader 100 kader 100 kader 100 kader
posyandu, tersedianya data
profil 306 desa, serta
terwujudnya perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan
manajemen pembangunan
partisipatif
Program Pemberdayaan Meningkatnya kemandirian 100% 318.250.000 100% 318.250.000 100% 636.500.000 Badan Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat masyarakat di pedesaan, Masyarakat dan Desa
Meningkatnya pengetahuan
pengelolaan pasar desa sarana
dan prasarana pasar,
Terwujudnya pemanfaatan
potensi sumber daya alam (SDA)
serta Teknologi Tepat Guna
(TTG), Tersedianya Inventarisasi
data
Program Pembangunan Desa Terwujudnya pembangunan 100% 737.017.686 100% 737.017.686 100% 1.474.035.372 Badan Pemberdayaan
desa yang terencana, dapat Masyarakat dan Desa
dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat desa serta
akuntabel
Program Bina Pemerintahan Terwujudnya pemerintahan 100% 786.755.780 100% 786.755.780 100% 1.573.511.560 Badan Pemberdayaan
Desa desa yang maju, mandiri, dan Masyarakat dan Desa
profesional.

Program peningkatan kapasitas 1 Meningkatnya persentase 80% 80% 1.512.784.800 80% 1.638.373.900 80% 770.197.770 80% 3.921.356.470 Badan Pemberdayaan
aparatur pemerintah desa aparatur desa yang terlatih Masyarakat dan Desa

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana


Program Pelayanan Administrasi Persentase Penunjang 100% 100% 488.640.920 100% 631.218.837 100% 916.358.200 100% 774.710.000 100% 774.710.000 100% 3.585.637.957 Dinas Pengendalian
Perkantoran kelancaran administrasi Penduduk dan
perkantoran Keluarga Berencana
Program Peningkatan Sarana Persentase sarana dan 100% 100% 130.625.140 100% 124.870.340 100% 463.875.000 100% 1.446.010.000 100% 1.446.010.000 100% 3.611.390.480 Dinas Pengendalian
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Penduduk dan
menunjang kinerja pelayanan Keluarga Berencana

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 14


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program peningkatan disiplin Persentase kualitas kinerja 100% 100% 20.615.000 100% 24.500.000 100% 35.000.000 100% 33.250.000 100% 33.250.000 100% 146.615.000 Dinas Pengendalian
aparatur aparatur Penduduk dan
Keluarga Berencana
Program perencanaan Strategis Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 34.391.000 100% 25.087.000 100% 43.200.000 100% 52.250.000 100% 52.250.000 100% 207.178.000 Dinas Pengendalian
dan Pelaporan Capaian Kinerja Penduduk dan
serta Keuangan SKPD Keluarga Berencana

Program Keluarga Berencana Meningkatnya rasio peserta KB 77% 77% 1.538.079.250 77% 1.607.760.090 77% 884.999.344 77,10% 631.009.000 77% 631.009.000 77% 5.292.856.684 Dinas Pengendalian
dengan pasangan usia subur Penduduk dan
Keluarga Berencana
Program Kesehatan Reproduksi Menurunnya rasio persentase 100% 100% 238.874.000 100% 225.580.000 100% 213.066.000 100% 90.250.000 100% 90.250.000 100% 858.020.000 Dinas Pengendalian
Remaja perkawinan pertama wanita < Penduduk dan
20 tahun Keluarga Berencana
Program pembinaan peran serta Persentase anggota keluarga 100% 100% 1.735.759.500 100% 1.819.131.300 100% 1.538.328.650 100% 1.444.200.000 100% 1.444.200.000 100% 7.981.619.450 Dinas Pengendalian
masyarakat dalam pelayanan tribina dan UPPKS yang ber-KB Penduduk dan
KB/KR yang mandiri Keluarga Berencana

Program pengembangan model Meningkatnya persentase Bina 100% 100% 18.000.000 100% 603.824.600 100% 12.630.000 100% 301.390.000 100% 301.390.000 100% 1.237.234.600 Dinas Pengendalian
operasional BKB-Posyandu- Keluarga Balita-Posyandu- Penduduk dan
PADU Pendidikan Anak Dini Usia Keluarga Berencana

Program Pengendalian Menurunnya rata-rata jumlah 1,73% 1,73% 299.679.900 1,73% 351.939.285 1,72% 261.724.000 1,71% 282.491.000 1,70% 282.491.000 1,7% 1.478.325.185 Dinas Pengendalian
Penduduk jiwa dalam keluarga Penduduk dan
Keluarga Berencana
Perhubungan
Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 2.005.705.175 100% 2.211.470.000 100% 2.265.661.000 100% 2.860.949.130 100% 2.860.949.130 100% 12.204.734.435 Dinas Perhubungan
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 308.353.246 100% 735.580.000 100% 843.900.000 100% 1.080.980.000 100% 1.080.980.000 100% 4.049.793.246 Dinas Perhubungan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 110.033.400 100% 139.900.000 100% 150.400.000 100% 207.505.000 100% 207.505.000 100% 815.343.400 Dinas Perhubungan
aparatur aparatur
Program Peningkatan Kapasitas 1 Indeks Kepuasan Masyarakat - - - - Dinas Perhubungan
Sumber Daya Aparatur

Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 16.579.700 100% 26.800.000 100% 55.000.000 100% 85.724.000 100% 85.724.000 100% 269.827.700 Dinas Perhubungan
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Peningkatan Pelayanan 1 Persentase pelayanan angkutan 70% 361.950.000 361.950.000 Dinas Perhubungan
Angkutan yang baik
Program peningkatan kelaikan 1 Persentase Pengujian 100% 100% 674.551.400 100% 379.108.000 100% 1.032.965.000 100% 558.274.000 100% 558.274.000 100% 3.203.172.400 Dinas Perhubungan
pengoperasian kendaraan Kendaraan Bermotor
bermotor
Program Peningkatan Pelayanan 1 Persentase pelayanan angkutan 60% 60% 256.981.000 70% 460.950.000 80% 477.450.000 90% 503.200.000 100% 503.200.000 100% 2.201.781.000 Dinas Perhubungan
Angkutan yang baik
Program Peningkatan Prasarana 1 Persentase Fasilitas 75% 75% 1.038.370.200 80% 737.980.000 85% 686.560.000 90% 499.120.000 100% 499.120.000 100% 3.461.150.200 Dinas Perhubungan
dan Fasilitas Transportasi LLAJ Transportasi yang terbangun

Program Pengendalian, 1 Persentase fasilitas 60% 60% 2.354.654.200 70% 1.875.000.000 80% 1.704.399.000 90% 1.739.700.000 100% 1.739.700.000 100% 9.413.453.200 Dinas Perhubungan
Pengamanan Lalu Lintas dan perlengkapan jalan dalam
Peningkatan Fasilitas kondisi baik
Perlengkapan Jalan
Program Pengelolaan 1 Persentase target PAD sektor 100% 100% 1.286.436.000 100% 1.962.000.000 100% 2.088.900.000 100% 2.414.680.000 100% 2.414.680.000 100% 10.166.696.000 Dinas Perhubungan
Perparkiran transportasi
Program peningkatan kelaikan 1 Persentase Pengujian - 70% 389.392.000 - - - 100% 389.392.000 Dinas Perhubungan
pengoperasian kendaraan Kendaraan Bermotor
bermotor
Program Peningkatan 1 Persentase Angka Kecelakaan 80% 80% 95.351.100 75% 96.000.000 70% 76.750.000 65% 95.000.000 60% 95.000.000 60% 458.101.100 Dinas Perhubungan
Kesadaran dan Keselamatan
Lalu Lintas
Program Pembinaan dan 1 Persentase penataan 100% 100% 186.258.800 100% 25.050.000 - 211.308.800 Dinas Perhubungan
Pengelolaan Sistem Transportasi transportasi lokal
Darat
program pembangunan sarana 1 Tertatanya manajemen - 1 dokumen 137.670.700 - - - - 1 dokumen 137.670.700 Dinas Perhubungan
dan prasarana perhubungan transportasi di wilayah
pada Kawasan Sekitar interchange tol
Interchange Tol

Program Pengelolaan dan 1 Persentase sarana dan 60% - - 70% 433.475.000 100 548.100.000 - - 100% 981.575.000 Dinas Perhubungan
Pengembangan Sarana dan prasarana area parkir khusus
Prasarana Terminal Barang angkutan barang

Program Pengelolaan dan 1 Persentase sarana dan 60% 90% 365.500.000 100% 365.500.000 100% 731.000.000 Dinas Perhubungan
Pengembangan sarana dan prasarana area parkir khusus
prasarana Area Parkir Khusus angkutan barang
Angkutan Barang

Program Penerangan Jalan 1 Persentase titik lampu PJU 38% 38% 406195530000% 45% 469189222000% 53% 640000000000% 59% 594500000000% 67% 510100000000% 67% 26.199.847.520 Dinas Pekerjaan
Umum yang terpasang di jalan Umum dan Penataan
kabupaten Ruang

Komunikasi dan Informatika


Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 410.412.000 100% 449.823.600 100% 464.062.000 100% 653.701.419 100% 653.701.419 100% 2.631.700.438 Dinas Komunikasi dan
Perkantoran kelancaran administrasi Informatika
perkantoran

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 15


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 119.250.000 100% 226.470.000 100% 56.450.000 100% 62.378.000 100% 62.378.000 100% 526.926.000 Dinas Komunikasi dan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Informatika
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 9.150.000 100% 20.500.000 100% 20.500.000 100% 22.000.000 100% 22.000.000 100% 94.150.000 Dinas Komunikasi dan
aparatur aparatur Informatika
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 10.684.000 100% 12.000.000 100% 13.000.000 100% 48.000.000 100% 48.000.000 100% 131.684.000 Dinas Komunikasi dan
dan Pelaporan Capaian Kinerja Informatika
serta Keuangan SKPD

Program sosialisasi ketentuan di 1 Meningkatnya informasi - 100% 200.000.000 100% 225.000.000 100% 200.000.000 100% 100.000.000 100% 100% 725.000.000 Dinas Komunikasi dan
bidang cukai ketentuan di bidang cukai Informatika
Program pengembangan 1 Presentase publikasi kegiatan - 76% 992.190.000 81% 1.503.400.000 87% 1.412.099.000 93% 514.750.000 93% 413.750.000 93% 4.836.189.000 Dinas Komunikasi dan
komunikasi, informasi dan pembangunan Informatika
media massa
Program kerjasama informasi 1 Meningkatnya jumlah - 12 media 773.800.000 12 media 1.280.000.000 12 media 1.035.950.000 12 media 1.095.560.000 12 media 1.095.560.000 12 media 5.280.870.000 Dinas Komunikasi dan
dengan mas media kerjasama informasi dengan Informatika
mass media
Program Pengembangan 1 Meningkatnya pengembangan - - 100% 296.714.000 100% 153.275.000 100% 1.459.200.000 100% 1.304.040.000 100% 3.213.229.000 Dinas Komunikasi dan
Komunikasi dan Informatika komunikasi dan informatika Informatika

Program peningkatan jaringan 1 Meningkatnya jumlah instansi - 276 instansi 468.125.000 332 instansi 1.114.839.588 388 instansi 1.359.211.000 388 instansi 2.942.175.588 Dinas Komunikasi dan
komunikasi dan informasi terkoneksi jaringan internet Informatika

Program Pengembangan 1 Meningaktnya persentase - 100% 164.267.000 - - - - 100% 164.267.000 Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika pengembangan komunikasi dan
informatika

Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah


Program Pemberdayaan 1 Prosentase koperasi di kawasan NA NA 115.000 NA 26.310.000 NA 26.572.500 50% 25.000.000 50% 50% 77.997.500 Dinas Koperasi dan
Lembaga Ekonomi Masyarakat agropolitan yang melaksanakan Usaha Mikro
di Kawasan Agropolitan RAT Tepat waktu

Program Pengembangan 1 Persentase produk unggulan NA 6% 1.048.079.450 6% 502.919.550 6% 259.669.500 27,78% 688.000.000,00 27,78% 2.498.668.500 Dinas Koperasi dan
Kewirausahaan dan Keunggulan baru Usaha Mikro
Kompetitif Usaha Kecil
Menengah
Program penciptaan iklim usaha 1 Prosentase wirausaha baru dari NA 12% 352.740.000 15% 368.514.000 15% 240.855.000 15% 117.000.000,00 15% 37.569.274,00 15% 1.116.678.274 Dinas Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah yang hasil pelatihan Usaha Mikro
kondusif
Program Pengembangan Sistem 1 Persentase Klaster usaha mikro NA 8% 733.595.000 10% 640.531.500 11% 604.314.700 12% 803.784.428,00 12% 309.636.700,00 12% 3.091.862.328 Dinas Koperasi dan
Pendukung Usaha Bagi Usaha yang dibentuk terhadap jumlah Usaha Mikro
Mikro Kecil Menengah potensi klaster usaha mikro

Program Peningkatan Kualitas 1 Persentase Koperasi yang NA NA 970.353.500 NA 384.087.700 NA 271.456.900 0% 399.945.000,00 0% 399.945.000,00 73% 2.425.788.100 Dinas Koperasi dan
Kelembagaan Koperasi melaksanakan RAT tepat waktu Usaha Mikro

Peningkatan Kualitas Usaha 1 Prosentase peningkatan NA NA NA 7% 371.623.000 16% 179.666.200 19% 170.000.000,00 25% 229.765.500,00 25% #VALUE! Dinas Koperasi dan
Koperasi koperasi yang memiliki usaha Usaha Mikro
selain simpan pinjam
Pemberdayaan perempuan 1 Prosentase Koperasi wanita aktif NA NA NA NA 372.075.000 NA 154.192.000 90% 90.000.000 90% 114.502.500 90% #VALUE! Dinas Koperasi dan
melalui koperasi wanita Usaha Mikro

Program Pembinaan Jumlah koperasi yang 50 Kop 2.408.895.000 50 Kop 2.408.895.000 Dinas Koperasi dan
Lingkungan Sosial Bidang mempunyai usaha selain Usaha Mikro
Koperasi dan UMKM Simpan Pinjam (kop)
Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 453.513.159 100% 750.002.450 100% 746.042.870 100% 679.241.440,00 100% 679.241.440,00 100% 3.308.041.359 Dinas Koperasi dan
Perkantoran kelancaran administrasi Usaha Mikro
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 173.302.000 100% 433.990.000 100% 310.580.330 100% 78.400.000,00 100% 78.400.000,00 100% 1.074.672.330 Dinas Koperasi dan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Usaha Mikro
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 7.875.000 100% 11.000.000 100% 11.750.000 100% 12.250.000,00 100% 12.250.000,00 100% 55.125.000 Dinas Koperasi dan
aparatur aparatur Usaha Mikro
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 26.067.000 100% 40.000.000 100% 40.000.000 100% 75.000.000,00 100% 75.000.000,00 100% 256.067.000 Dinas Koperasi dan
dan Pelaporan Capaian Kinerja Usaha Mikro
serta Keuangan SKPD

Program Penyusunan Data, 1 Prosentase Dokumen NA 60% 20.000.000,00 60% 20.000.000,00 60% 40.000.000 Dinas Koperasi dan
Informasi, Monitoring dan Perencanaan Strategis dan Usaha Mikro
Evaluasi Koperasi dan Usaha Pelaporan yang sesuai aturan
Mikro
Revitalisasi Koperasi berbasis 1 Jumlah koperasi aktif di 121 5.932.000 - - - 121 5.932.000 Dinas Koperasi dan
Agribisnis di Kawasan wilayah agropolitan (koperasi); Usaha Mikro
Agropolitan SKPP I

Penanaman Modal
Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 805.092.708,00 100% 805.092.708,00 100% 1.610.185.416 Dinas Penanaman
Perkantoran kelancaran administrasi Modal dan Pelayanan
perkantoran Terpadu Satu Pintu
(PTSP)
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 267.500.000,00 100% 267.500.000,00 100% 535.000.000 Dinas Penanaman
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Modal dan Pelayanan
menunjang kinerja pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP)
Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100 % 39.000.000,00 100 % 39.000.000,00 100% 78.000.000 Dinas Penanaman
aparatur aparatur Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
(PTSP)

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 16


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100 % 75.000.000,00 100 % 75.000.000,00 100% 150.000.000 Dinas Penanaman
dan Pelaporan Capaian Kinerja Modal dan Pelayanan
serta Keuangan SKPD Terpadu Satu Pintu
(PTSP)
Program Peningkatan Promosi 1 Jumlah investor PMA/PMDN 17 PMA / PMDN 20 investor 1.011.106.700 22 investor 1.520.514.525 24 investor (PMA 1.259.363.320 26 investor 974.145.850,00 28 investor 763.510.850,00 28 investor 5.528.641.245 Dinas Penanaman
dan Kerjasama Investasi yang masuk (PMA / (PMA / PMDN) / PMDN) (PMA/PMDN) (PMA / PMDN) PMA/PMDN Modal dan Pelayanan
PMDN) Terpadu Satu Pintu
(PTSP)

Program peningkatan Iklim 1 Nilai realisasi investasi (PMDN Rp. 61.470.300 Rp. 78.750.000 Rp. 32.590.000 Rp. 110.000.000,00 Rp. 110.000.000,00 Rp. 392.810.300 Dinas Penanaman
investasi dan realisasi investasi & PMA) thn (n) 12.942.699.6 12.760.185.021. 13.510.185.021.6 14.260.185.021. 15.010.185.021. 15.010.185.021. Modal dan Pelayanan
92.234 678 78 678 678 678 Terpadu Satu Pintu
(PTSP)
Program penyiapan potensi 1 Jumlah pengunjung yang NA - - 125 pengunjung 56.570.000 150 pengunjung 65.000.000,00 200 Pengunjung 65.000.000,00 200 Pengunjung 186.570.000 Dinas Penanaman
sumberdaya, sarana, dan mengakses informasi potensi Modal dan Pelayanan
prasarana daerah investasi Terpadu Satu Pintu
(PTSP)
Program validasi dokumen 1 9 Program validasi 0,00% 92.183.900 0% 179.540.000 0% 157.500.000 0% 165.000.000,00 0% 165.000.000,00 0% 759.223.900 Dinas Penanaman
perizinan dokumen Modal dan Pelayanan
perizinan Terpadu Satu Pintu
(PTSP)
Program peningkatan mutu 1 9 Program 0,00% 204.407.250 0% 309.445.000 0% 271.685.000 0% 314.000.000,00 0% 314.000.000,00 0% 1.413.537.250 Dinas Penanaman
pelayanan perizinan peningkatan mutu Modal dan Pelayanan
pelayanan Terpadu Satu Pintu
perizinan (PTSP)
Program Penanganan 1 8 Program 0% 70.100.000,00 0% 70.100.000,00 0% 140.200.000 Dinas Penanaman
Pengaduan Perizinan dan Penanganan Modal dan Pelayanan
Penanaman Modal Pengaduan Terpadu Satu Pintu
Perizinan dan (PTSP)
Penanaman Modal

Program Pengendalian dan 1 8 Program 0% 86.500.000,00 0% 86.500.000,00 0% 173.000.000 Dinas Penanaman


Pengawasan Perizinan Pengendalian dan Modal dan Pelayanan
Pengawasan Terpadu Satu Pintu
Perizinan (PTSP)
Program Peningkatan Tertib 1 Persentase Tertib administrasi 72,99% 130.105.780 75% 157.350.000 80% 172.000.000 80% 459.455.780 Dinas Penanaman
Administrasi Perizinan perizinan (%) Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
(PTSP)
Program Peningkatan Partisipasi 1 Persentase Partisipasi 81,09% 72.957.365 75% 115.000.000 75% 98.450.000 75% 286.407.365 Dinas Penanaman
masyarakat dibidang perizinan masyarakat untuk mengajukan Modal dan Pelayanan
izin (%) Terpadu Satu Pintu
(PTSP)
Program optimalisasi 1 Persentase informasi pelayanan 70% 70% 274.434.750 75% 115.000.000 80% 99.335.000 85% 159.900.000,00 87% 142.900.000,00 87% 791.569.750 Dinas Penanaman
pemanfaatan teknologi perizinan dan Penanaman Modal dan Pelayanan
informasi Modal yang dapat diakses Terpadu Satu Pintu
(PTSP)
Program pelayanan perizinan 1 Prosentase perizinan NA 50% 34.930.000 65% 60.000.000 70% 50.000.000,00 75% 65.000.000,00 75% 209.930.000 Dinas Penanaman
penanaman modal penanaman modal yang Modal dan Pelayanan
terlayani melalui PTSP Terpadu Satu Pintu
(PTSP)

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 144.363.461 100% 183.395.000 100% 199.726.680 100% 527.485.141 Kantor Penanaman
Perkantoran kelancaran administrasi Modal
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 186.386.900 100% 130.400.000 100% 32.500.000 100% 349.286.900 Kantor Penanaman
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Modal
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 2.100.000 100% 1.875.000 100% 3.250.000 100% 7.225.000 Kantor Penanaman
aparatur aparatur Modal
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 22.651.500 100% 14.500.000 100% 15.000.000 100% 52.151.500 Kantor Penanaman
dan Pelaporan Capaian Kinerja Modal
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 96,54% 420.228.108 100% 658.295.000 100% 687.710.000 100% 1.766.233.108 Badan Pelayanan
Perkantoran kelancaran administrasi Perijinan (Merger)
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 93,49% 155.173.100 100% 627.862.500 100% 263.320.000 100% 1.046.355.600 Badan Pelayanan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Perijinan (Merger)
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 23.175.000 100% 24.750.000 100% 30.000.000 100% 77.925.000 Badan Pelayanan
aparatur aparatur Perijinan (Merger)
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 93,93% 29.283.600 100% 35.900.000 100% 35.000.000 100% 100.183.600 Badan Pelayanan
dan Pelaporan Capaian Kinerja Perijinan (Merger)
serta Keuangan SKPD

Kepemudaan dan Olah Raga

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 17


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 822.142.017 100% 848.514.870 100% 848.494.500 100% 575.695.500 100% 575.695.500 100% 3.670.542.387 Dinas Kepemudaan
Perkantoran kelancaran administrasi dan Olah Raga
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 503.314.300 100% 359.500.244 100% 144.200.000 100% 278.454.500 100% 278.454.500 100% 1.563.923.544 Dinas Kepemudaan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang dan Olah Raga
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 11.375.000 100% 16.000.000 100% 19.800.000 100% 16.800.000 100% 16.800.000 100% 80.775.000 Dinas Kepemudaan
aparatur aparatur dan Olah Raga
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 29.376.750 100% 24.092.250 100% 30.000.000 100% 40.000.000 100% 40.000.000 100% 163.469.000 Dinas Kepemudaan
dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Olah Raga
serta Keuangan SKPD

Program pembinaan dan 1 Prosentase cabang olah raga 100% 100% 2.091.372.500 100% 2.997.081.750 100% 97.185.000 100% 107.185.000 100% 101.825.750 100% 5.394.650.000 Dinas Kepemudaan
pemasyarakatan olah raga yang dibina dan Olah Raga

Program peningkatan sarana 1 Prosentase Sarpras Olah Raga 100% 296.280.700 100% 567.650.200 100% 705.000.000 100% 520.000.000 100% 494.000.000 100% 2.582.930.900 Dinas Kepemudaan
dan prasarana olah raga yang dilakukan dan Olah Raga
pemeliharaan(%)
Program peningkatan peran 1 Prosentase organisasi pemuda 12% 822.142.017 12% 848.514.870 12% 848.494.500 12% 575.695.500 12% 548.672.775 60% 3.643.519.662 Dinas Kepemudaan
serta kepemudaan yang mendapatkan pembinaan dan Olah Raga

Program Peningkatan Sarana 1 Jumlah sarana dan prasarana 1 unit - 1 unit 584.396.400 1 unit 584.396.400 Dinas Kepemudaan
dan Prasarana Kepemudaan kepemudaan yang terpenuhi dan Olah Raga

Program Pembinaan 1 Presentase lingkungan 100% 100% - 100% 144.457.500 100% 144.457.500 Dinas Kepemudaan
Lingkungan Sosial Pemuda dan Lingkungan Sosial Pemuda dan dan Olah Raga
Olah Raga Olah Raga yang terbina
Statistik
Program pengembangan data/ 1 Tersedianya data statistik untuk 90% 90% 495.873.000 90% 743.985.725 90% 745.629.150 12 bulan 150.000.000 12 bulan 150.000.000 12 bulan 2.285.487.875 Dinas Komunikasi dan
informasi/statistik daerah perencanaan daerah Informatika

Persandian
Program penyelenggaraan 1 Terselenggaranya urusan - - - - 12 bulan 11.800.000 12 bulan 11.800.000 12 bulan 23.600.000 Dinas Komunikasi dan
persandian daerah persandian daerah Informatika

Kebudayaan
Program Pelayanan Administrasi Persentase Penunjang 100% 648.294.000 100% 648.294.000 100% 1.296.588.000 Dinas Kebudayaan
Perkantoran kelancaran administrasi dan Pariwisata
perkantoran
Program Peningkatan Sarana Persentase sarana dan 100% 202.232.400 100% 202.232.400 100% 404.464.800 Dinas Kebudayaan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang dan Pariwisata
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin Persentase kualitas kinerja 100% 19.800.000 100% 19.800.000 100% 39.600.000 Dinas Kebudayaan
aparatur aparatur dan Pariwisata
Program perencanaan Strategis Nilai evaluasi AKIP 100% 40.000.000 100% 40.000.000 100% 80.000.000 Dinas Kebudayaan
dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Pariwisata
serta Keuangan SKPD

Program pengembangan nilai 1 Persentase kelompok seni dan 4% 5% 290.855.000 4% 195.550.000 8% 26.000.000 8% 100.000.000 8% 100.000.000 8% 712.405.000 Dinas Kebudayaan
budaya budaya yang mendapatkan dan Pariwisata
fasilitasi
Program pengelolaan 1 Prosentase jumlah kelompok 5% 5% 632.549.500 6% 969.849.000 8% 523.984.500 10% 472.993.600 12% 472.993.600 12% 3.072.370.200 Dinas Kebudayaan
keragaman budaya seni, seniman, dan budaya yang dan Pariwisata
difasilitasi
Program pengembangan 1 Prosentase kerjasama budaya 100% 100% 126.200.000 100% 81.000.000 100% 25.000.000 100% 75.000.000 100% 75.000.000 100% 382.200.000 Dinas Kebudayaan
kerjasama pengelolaan yang terlaksana dan Pariwisata
kekayaan budaya

Perpustakaan
Program Pelayanan Administrasi Persentase Penunjang 100% 585.550.000 100% 585.550.000 100% 1.171.100.000 Dinas Perpustakaan
Perkantoran kelancaran administrasi dan Kearsipan
perkantoran
Program Peningkatan Sarana Persentase sarana dan 100% 85.500.000 100% 85.500.000 100% 171.000.000 Dinas Perpustakaan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang dan Kearsipan
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin Persentase kualitas kinerja 100% 16.000.000 100% 16.000.000 100% 32.000.000 Dinas Perpustakaan
aparatur aparatur dan Kearsipan
Program perencanaan Strategis Nilai evaluasi AKIP 100% 31.180.000 100% 31.180.000 100% 62.360.000 Dinas Perpustakaan
dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Kearsipan
serta Keuangan SKPD

Program Pengembangan Budaya 1 Prosentase perpustakaan yang 25,75% 25,75% 387.724.350 28,46% 597.686.950 29,81% 294.640.172 31,28% 305.100.000 32,09% 305.100.000 32,09% 1.890.251.472 Dinas Perpustakaan
Baca dan Pembinaan aktif dan Kearsipan
Perpustakaan
Kearsipan -
Program penyelamatan dan 1 Prosentase peningkatan 52,72% 52,72% 220.308.100 68,88% 175.500.000 52,87% 135.746.600 53,57% 82.820.000 51,72% 82.820.000 51,72% 697.194.700 Dinas Perpustakaan
pelestarian dokumen/arsip arsip/dokumen yang tersimpan dan Kearsipan
daerah
URUSAN PILIHAN
Kelautan dan Perikanan -
Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 546.600.962 100% 1.031.029.880 100% 1.348.758.013 100 % 439.385.000,00 100% 3.365.773.855 Dinas Perikanan
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 18


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 508.638.900 100% 773.886.000 100% 505.267.628 100 % 302.184.446,00 100% 2.089.976.974 Dinas Perikanan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 24.600.000 100% 40.000.000 100% 40.000.000 100 % 20.000.000,00 100% 124.600.000 Dinas Perikanan
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 35.881.300 100% 64.675.000 100% 27.956.709 100 % 50.000.000,00 100% 178.513.009 Dinas Perikanan
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Optimalisasi 1 Tingkat konsumsi makan ikan 14,32 65.807.000 14,46 76.388.700 16,57kg/kap/th 93.233.100 16,9 kg/kap/th 164.000.000,00 17 kg/kap/th 140.000.000,00 17 kg/kap/th 539.428.800 Dinas Perikanan
pengelolaan dan pemasaran kg/kap/th kg/kap/th
produksi perikanan
Program pengembangan 1 Prosentase produksi ikan hasil 99% 98,83% 772.123.955 98,92% 483.660.812 98,98% 1.382.809.750 99,09% 1.973.344.000,00 99,08 1.960.000.000,00 0,99 6.571.938.517 Dinas Perikanan
budidaya perikanan budidaya terhadap total
produksi ikan
Program Peningkatan Produksi 1 9 0% 150.000.000,00 0% 150.000.000,00 - 300.000.000 Dinas Perikanan
Perbenihan
Program pengembangan 1 Prosentase produksi ikan hasil 1,25% 1% 1,08% 1,02% 1,00% 125.000.000,00 1,00% 90.000.000,00 1,00% 215.000.000 Dinas Perikanan
perikanan tangkap tangkap terhadap total produksi
ikan
Program Pembinaan 1 Prosentase jumlah kelompok 0,00% 5,32% 258.636.700 10,20% 1.704.524.000,00 9,71% 1.704.524.000,00 25,23% 3.667.684.700 Dinas Perikanan
Lingkungan Sosial Bidang yang memperoleh pelatihan dan
Perikanan bantuan sarana usaha dari
DBHCHT
Program Pembinaan 1 Kelompok yang difasilitasi 27 kelompok 1.840.907.300 27 kelompok 1.840.907.300 Dinas Perikanan
Lingkungan Sosial Bidang dalam bidang
Peternakan dan Perikanan peternakan/perikanan
Pengembangan Kawasan 1 Prosentase produksi ikan di 58,71% 50,34% 45.914.600 48,61% 13.676.700 49,87% 59.591.300 Dinas Perikanan
Agropolitan cluster Perikanan Kawasan Agropolitan

PARIWISATA
Program pengembangan 1 prosentase event promosi yang 100% 100% 156.273.500 100% 39.151.600 100% 42.350.000 100% 170.000.000 100% 170.000.000 100% 577.775.100 Dinas Kebudayaan
pemasaran pariwisata terlaksana dan Pariwisata
Program pengembangan 1 prosentase jumlah kunjungan 9% 109% 119.096.300 104% 1.612.469.441 84% 874.336.000 85% 8.860.000.000 86% 8.860.000.000 86% 20.325.901.741 Dinas Kebudayaan
destinasi pariwisata Gus Dur dan Tirtawisata dan Pariwisata

Program pengembangan 1 prosentase terbentuknya 50% 50% 171.905.500 100% 289.195.200 150% 41.400.000 200% 310.000.000 200% 310.000.000 200% 1.122.500.700 Dinas Kebudayaan
kemitraan stakeholder yang dibina dan Pariwisata

PERTANIAN
Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100 % 808.280.000,00 100 % 808.280.000,00 100% 1.616.560.000 Dinas Peternakan
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100 % 280.000.000,00 100 % 280.000.000,00 100% 560.000.000 Dinas Peternakan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100 % 40.000.000,00 100 % 40.000.000,00 100% 80.000.000 Dinas Peternakan
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100 % 50.000.000,00 100 % 50.000.000,00 100% 100.000.000 Dinas Peternakan
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Penyusunan Data, 1 Persentase ketersediaan data 100 % 15.000.000,00 100 % 15.000.000,00 100% 30.000.000 Dinas peternakan
Informasi, Monitoring dan dan informasi pembangunan
Evaluasi Peternakan peternakan (%)
Program peningkatan produksi 1 Luas tanam komoditas tanaman 3.943.584.200 4.205.055.000 3.272.535.000 980.265.000,00 650.000.000,00 13.051.439.200 Dinas Pertanian
pertanian pangan dan hortikultura

Padi (Ha) 72.117 ha 69.098 Ha 77.408 ha 81.484 ha 74.398 ha 74.662 ha 74.662 ha


Jagung (Ha) 28.410 ha 30.540 Ha 30.330 ha 33.864 ha 29.294 ha 29.382 ha 29.382 ha
Kedelai (Ha) 5.103 ha 5.999 Ha 5.866 ha 4.986 ha 4.822 ha 4.691 ha 4.691 ha
Cabe (Ha) 1.707 ha 558 ha 411 ha 739 ha 838 ha 847 ha 847 ha
Program Peningkatan Sarana 1 Prosentase pemenuhan alat N/A 0% 0% 0% 10 % 5.491.446.000,00 12% 5.491.446.000,00 12% 10.982.892.000 Dinas Pertanian
Tanaman Pangan, Hortikultura mesin pertanian
dan Perkebunan

Pembinaan lingkungan sosial 1 Prosentase luas lahan N/A - - 1,38% 2.017.523.000 0,33% 637.007.800 0,17% 900.000.000,00 0,18% 900.000.000,00 0,18% 4.454.530.800 Dinas Pertanian /
bidang pertanian hortikultura dari dana DBHCHT Dinas Kehutanan dan
terhadap luas lahan Perkebunan
hortikultura
Program peningkatan 1 Produktivitas komoditas 668.965.800 2.570.000.000 1.746.000.000 339.500.000,00 250.000.000,00 5.574.465.800 Dinas Pertanian
penerapan teknologi pertanian tanaman pangan dan
hortikultura

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 19


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Padi 57.03 kw/ha 62,4 ku/Ha 60,58 ku/Ha 60,19 ku/Ha 61,00 kw/ha 62,00 kw/ha 62,00 kw/ha
Jagung 69,47 kw/ha 76,44 Ku/Ha 71,80 Ku/Ha 76,30 Ku/Ha 76,50 kw/ha 76,5 kw/ha 76,5 kw/ha

Kedelai 16,18 kw/ha 18,04 Ku/Ha 17,80 Ku/Ha 13,33 Ku/Ha 13,50 kw/ha 13,5 kw/ha 13,5 kw/ha

Cabe 24,93 kw/ha 29,15 ku/ha 46,16 ku/ha 43,6 ku/ha 45,00 kw/ha 47,00 kw/ha 47,00 kw/ha

Program Perlindungan tanaman 1 Prosentase gangguan OPT N/A 5% 716.054.000,00 5% 716.054.000,00 5% 1.432.108.000 Dinas Pertanian
Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan

Program Pengelolaan Lahan 1 Persentase peningkatan jalan 9,52% 8.484.202.775 2,26% 3.194.414.600 4,81% 75.000.000,00 4,81% 75.000.000,00 11,75% 11.828.617.375 Dinas Pertanian
Tanaman Pertanian Usaha tani dalam Kondisi baik
(%)
Program Pengelolaan Lahan 1 Persentase peningkatan jalan 3,80% 5.474.788.600 3,80% 5.474.788.600 Dinas Pertanian
Tanaman Perkebunan Usaha tani dalam Kondisi baik
(%)
Program Pengelolaan Lahan dan 1 Indeks pertanaman 190,35 92.100.200 190,35 92.100.200 Dinas Pertanian
Air Tanaman Pangan
Program Pembangunan 1 Tercapainya Indeks pertanaman 190,35 9.535.776.400 190,35 9.535.776.400 Dinas Pertanian
Infrastruktur Pengelolan Air
Tanaman Perkebunan
Program Pembangunan 1 Indeks pertanaman 201,20 13.349.975.500 205 16.288.840.000 207 210 4.905.210.000 210 34.544.025.500 Dinas Pertanian
Infrastruktur Pengeloaan Air
Tanaman Pertanian
Program Rehabilitasi 1 Prosentase jaringan irigasi yang N/A - - 5% 5.221.905.000 10% 120.000.000 0% - 10% 100.000.000 25% 5.441.905.000 Dinas Pertanian
Infrastruktur Pengelolaan Air ditingkatkan kualitasnya
Tanaman Pertanian
Pembangunan / Rehabilitasi 1 Jumlah sarana prasarana air 27 unit 1.947.350.200 27 Unit 1.947.350.200 Dinas Pertanian
Sarana dan Prasarana Sumur (sumur dangkal) yang
Dangkal Pertanian / terbangun/terehabilitasi (Unit)
Perkebunan

Pembangunan / Rehabilitasi 1 jumlah sarana prasarana air 119 unit 3.426.862.000 100 unit 9.514.500.000 2 unit 2.640.000.000 25 unit 4.520.000.000,00 12 unit 4.520.000.000,00 306 unit 24.621.362.000 Dinas Pertanian
Sarana dan Prasarana Sumur (sumur dangkal) yang
Dangkal Pertanian terbangun/terehabilitasi (unit)

Pembangunan / Rehabilitasi 1 Jumlah sarana prasarana air - - - - - - - - Dinas Pertanian


Sarana dan Prasarana Sumur (sumur dalam) yang
Dalam Pertanian terbangun/terehabilitasi (Unit)

Pembangunan / Rehabilitasi 1 Jumlah Dam parit yang 8 unit 836.000.000 8 uniy 836.000.000 Dinas Pertanian
sarana dan prasarana dam parit terbangun/terehabilitasi (unit)
Pertanian

Pembangunan / Rehabilitasi 1 jumlah embung dalam kondisi - - - - - - - - - - - Dinas Pertanian


sarana dan prasarana Embung baik (unit)
Pertanian

Program Peningkatan 1 Prosentase kelompok P3A yang N/A - - 3,20% 386.250.000 3,90% 201.500.000 4,20% 507.870.000,00 2,60% 125.000.000,00 10,40% 1.220.620.000 Dinas Pertanian
Pengelolaan Irigasi Partisipatif meningkat kemampuannya

Peningkatan daya dukung Prosentase kenaikan N/A - - 0,14% 275.000.000 0,71% 345.250.000 0,75% 170.000.000,00 1,00% 100.000.000,00 1,00% 890.250.000 Dinas Pertanian
lahan, air dan lingkungan kandungan Bahan Organik (BO)
pertanian lahan pertanian
Program pemberdayaan 1 Rasio penyuluh pertanian 0,45 2.017.079.300 0,47 375.000.000 0,48 769.753.000 0,49 1.734.175.775,00 0,50 1.862.515.354,00 0,50 6.758.523.429 Dinas Pertanian
penyuluh pertanian lapangan terhadap jumlah desa
Peningkatan produksi 1 Luas tanam komoditas 528.960.000 449.883.900 100.000.000 199.242.700,00 200.000.000,00 1.478.086.600 Dinas Pertanian
perkebunan perkebunan
Tebu 11.840 ha 11.756,76 Ha 11.601 ha 9.589 ha 11.414 ha 11.565 ha 11.565 ha

Tembakau 4.264 ha 4.427 Ha 4.547 ha 2.429 ha 3.789 ha 3.647 ha 3.647 ha


Peningkatan Produksi 1 Tercapainya produksi benih Kakao 10.000 271.691.000 Kakao 10.000 271.691.000 Dinas Pertanian
Pertanian/Perkebunan tanaman perkebunan (batang) btg, kelapa btg, kelapa
10.000 btg, 10.000 btg, pala
pala 1.400 1.400 btg
btg

Program peningkatan 1 Meningkatnya produktivitas - - tebu 83.450 1.048.986.600 - tebu 82.670 812.000.000,00 tebu 82.670 812.000.000,00 tebu 82.670 2.672.986.600 Dinas Pertanian
penerapan teknologi tanaman perkebunan (kg/ha) kg/ha/th; kopi kg/ha/th; kopi kg/ha/th; kopi kg/ha/th; kopi
perkebunan 600,24 637 kg/ha/th; 640 kg/ha/th; 640 kg/ha/th;
kg/ha/th; cengkeh 443 cengkeh 450 cengkeh 450
cengkeh 391 kg/ha/th; kg/ha/th; kg/ha/th;
kg/ha/th; kakao 601 kakao 619 kakao 619
kakao 646,84 kg/ha/th kg/ha/th kg/ha/th
kg/ha/th

Pembangunan / Rehabilitasi 1 Jumlah sumur dangkal yang - - 4 unit 105.000.000 1 unit 40.000.000 5 unit 145.000.000 Dinas Pertanian
Sarana dan prasarana Sumur terbangun/terehabilitasi (unit)
Dangkal Perkebunan

Peningkatan kualitas bahan 1 Produktivitas tembakau 11.116 12.919 kg/ha 4.648.310.800 13.197,61 5.498.994.982 13.500 kg/ha/th 6.571.733.500 14.883 4.935.336.000,00 16.628 ha 5.009.007.000,00 16.628 ha 26.663.382.282 Dinas Pertanian /
baku Kg/ha/tahun daun basah kg/ha/th kg/ha/th Dinas Kehutanan dan
daun basah Perkebunan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 20


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program Pengelolaan Lahan 1 jumlah Jalan usaha tani yang 3 unit 432.423.500 - - 3 Unit 432.423.500 Dinas Pertanian
Tanaman Perkebunan terbangun di kawasan
perkebunan (unit)
Rehabilitasi infrastruktur 1 Panjang JITUT yang 137 m 59.400.000 137 m 59.400.000 Dinas Pertanian
pengelolaan air tanaman terehabilitasi (m)
perkebunan
pembangunan/ rehabilitasi Terbangunnya sumur dalam - - Dinas Pertanian
sarana prasarana sumur dalam (unit)
pertanian / perkebunan

pembangunan/ rehabilitasi Terbangunnya sumur dalam - - - - - Dinas Pertanian


sarana prasarana sumur dalam (unit)
perkebunan

Program Pemberdayaan 1 Jumlah kelompok binaan yang 4 kelompok 434.318.500 4 kelompok 434.318.500 Dinas Pertanian
Penyuluh Pertanian / bermitra
Perkebunan Lapangan
2 Peningkatan status kelompok -
binaan:
3 Kel. Lanjut 1.093 1.093 kelompok -
kelompok
4 Kel. Mandiri 35 kelompok 35 kelompok -

Program Pemberdayaan 1 Jumlah kelompok binaan yang 2 Kelompok 183.073.600 2 Kelompok 337.013.000 4 kelp 520.086.600 Dinas Pertanian
Penyuluh Perkebunan Lapangan bermitra

2 Peningkatan status kelompok -


binaan:
3 Kel. Lanjut 1090 kelompok 1087 kelompok 1087 kelompok -

4 Kel. Mandiri 38 kelompok 41 kelompok 41 kelompok -


Pengembangan Kawasan 1 Tercapainya produksi dan padi 92.750 4.496.314.000 padi 92.750 ton 4.496.314.000 Dinas Pertanian
Agropolitan cluster tanaman produktivitas tanaman pangan ton ; jagung ; jagung 68.701
pangan di Mojowarno, Bareng di kawasan agropolitan (Ton) 68.701 Ton ; Ton ; kedelai
dan Ngoro kedelai 1098 1098 Ton;
Ton;
2 Tercapainya produktivitas padi 60,53 padi 60,53 - Dinas Pertanian
tanaman pangan (Ku/ha) ku/Ha; ku/Ha; jagung
jagung 79,10 79,10 Ku/Ha;
Ku/Ha; kedelai 16,34
kedelai 16,34 Ku/Ha
Ku/Ha

Pengembangan Kawasan 1 Produktivitas padi di Kawasan 56,68 kw/ha 58.8 kw/ha 210.000.000 60,9 kw/ha 360.000.000 61,5 kw/ha 125.000.000,00 62,5 kw/ha 50.000.000,00 62,5 kw/ha 745.000.000 Dinas Pertanian
Agropolitan cluster tanaman agropolitan
pangan
2 Produktivitas jagung di 61,59 kw/ha 75,07 kw/ha 76,30 kw/ha 72 kw/ha 72,5 kw/ha 72,5 kw/ha -
Kawasan agropolitan

3 Produktivitas kedelai di 16,97 kw/ha 17,22 kw/ha 13,33 kw/ha 18,5 kw/ha 19 kw/ha 19 kw/ha
Kawasan agropolitan
Pembangunan Infrastruktur 1 persentase peningkatan 15% 36.050.000 20% 6.354.016.725 25% 3.420.920.000 25% 9.810.986.725 Dinas Pertanian
Kawasan Agropolitan cluster infrastruktur pertanian di
tanaman pangan kawasan agropolitan dalam
kondisi baik (%)
Rehabilitasi Infrastruktur 1 Prosentase infrastruktur 10% 72.000.000 10% 72.000.000 Dinas Pertanian
Kawasan Agropolitan cluster pertanian yang ditingkatkan
tanaman pangan kualitasnya di kawasan
agropolitan (%)
Pengembangan kawasan 1 Produktivitas Cabe (ku/Ha) 26,74 kw/ha 46,16 kw/ha 255.000.000 43,6 kw/ha 279.487.500 41,95 kw/ha 125.000.000,00 42,37 kw/ha 75.000.000,00 42,37 kw/ha 734.487.500 Dinas Pertanian
agropolitan cluster hortikultura
2 Produktivitas salak (kg/pohon) N/A 7,1 kg/pohon 6,5 kg/pohon 6,7 kg/pohon 6,8 kg/pohon 6,8 kg/pohon -

3 Produktivitas durian (Kg/pohon) 61,38 kg/pohon 72,75 kg/pohon 79,91 kw/ha 54,70 kg/pohon 55,24 kg/pohon 55,24 kg/pohon

Pengembangan Kawasan 1 Meningkatnya produksi dan kopi 598,03 1.176.854.100 kopi 600,24 270.000.000 kopi 636 220.630.000 kopi 637 kopi 640 2.054.374.700 kopi 640 3.721.858.800 Dinas Pertanian
Agropolitan Cluster Perkebunan produktivitas tanaman kg/ha/th; kg/ha/th; kg/ha/th; kg/ha/th; kg/ha/th; kg/ha/th;
perkebunan di kawasan cengkeh cengkeh 391 cengkeh 430 cengkeh 443 cengkeh 450 cengkeh 456
agropolitan (kg/ha/th) 414,31 kg/ha/th; kg/ha/th; kakao kg/ha/th; kg/ha/th; kg/ha/th;
kg/ha/th; kakao 646,84 580 kg/ha/th kakao 600 kakao 600 kakao 619
kakao 454,67 kg/ha/th kg/ha/th kg/ha/th kg/ha/th
kg/ha/th

2 kopi 713,45 kopi 716,09 ton; kopi 541 ton; kopi 562 ton; kopi 565 ton; kopi 585 ton; - Dinas Pertanian
ton; cengkeh cengkeh 720 cengkeh 850 ton; cengkeh 850 cengkeh 853 cengkeh 1.102
763,16 ton; ton; kakao 206 kakao 151 ton ton; kakao 157 ton; kakao 163 ton; kakao 163
kakao 131,40 ton ton ton ton
ton

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 21


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Pengembangan Kawasan 1 Meningkatnya produksi dan kopi 598,03 162.622.000 kopi 598,03 162.622.000 Dinas Pertanian
Agropolitan cluster Perkebunan produktivitas tanaman kg/ha/th; kg/ha/th;
di Wonosalam, Bareng, Ngoro perkebunan di kawasan cengkeh cengkeh 414,31
dan Mojowarno agropolitan 414,31 kg/ha/th;
kg/ha/th; kakao 454,67
kakao 454,67 kg/ha/th
kg/ha/th

2 kopi 500 ton; -


cengkeh 942
ton; kakao
140 ton

Pembinaan lingkungan sosial 1 Tercapainya jumlah petani yang 150 petani 2.473.355.000 150 petani 2.473.355.000 Dinas Pertanian
meningkat pendapatannya
melalui usaha tani tembakau
dan cengkeh

Pembinaan lingkungan sosial 1 Luas tanam komoditas 961.502.750 1.343.829.500 1.034.015.500,00 1.050.000.000,00 6.862.702.750 Dinas Pertanian/
bidang Perkebunan perkebunan: Dinas Kehutanan dan
Perkebunan

Tebu (Ha) 11.928,62 Ha 9.589 ha 11.494 ha 11.565 ha 11.565 ha


Kopi (Ha) 1.193 Ha 751 ha 882 ha 883 ha 883 ha
Cengkeh (Ha) 1.841,43 Ha 1.841 ha 1.919 ha 1.896 ha 1.896 ha
Kakao (Ha) 318,5 Ha 321 ha 275 ha 270 ha 270 ha
Pengembangan Kawasan 1 Meningkatnya populasi dan - - daging 3.212,02 93.206.000 0 daging 2.586,22 20.000.000,00 daging 2.650,87 20.000.000,00 daging 2.095,76 133.206.000 Dinas Peternakan
Agropolitan cluster Peternakan produksi hasil ternak dan ton; telur ton; telur ton; telur ton; telur
unggas di kawasan agropolitan 222,05 ton; 154,61 ton; 161,92 ton; 192,89 ton;
(ton) dan (ekor) susu 6.900,61 susu 6.433,48 susu 6.752,79 susu 5.255,1
ton; populasi ton; populasi ton; populasi ton; populasi
ruminansia ruminansia ruminansia ruminansia
46.437 ekor; 52.407 ekor; 55.338 ekor; 55.338 ekor;
unggas unggas unggas unggas
2.670.175 ekor 1.273.516 ekor 1.313.348 ekor 1.313.348 ekor

Program Pengelolan Lahan 1 panjang jalan usaha tani yang 15,591 km 1.129.919.900 3,262 km 852.000.000 0,647 km 141.979.000 19,5 Km 2.123.898.900 Dinas Pertanian
Tanaman Perkebunan terbangun (km)
pembangunan infrastruktur 1 Panjang saluran irigasi tersier 0,5 km 1.260.000.000 0,5 km 1.260.000.000 Dinas Pertanian
pengelolaan air tanaman yang dibangun (km)
perkebunan
Program Rehabilitasi 1 Panjang saluran irigasi tersier 0,5 km 60.000.000 0,5 km 60.000.000 Dinas Pertanian
Infrastruktur Pengelolaan Air yang terehabilitasi (km)
Tanaman Perkebunan
Program peningkatan produksi 1 Populasi Ternak : 2.215.387.220 13.092.361.350 846.592.800 2.125.000.000,00 1.516.399.000,00 19.795.740.370 Dinas Peternakan
hasil peternakan
a. Ruminansia 276.619 ekor 271.855 ekor 279.751 ekor 297.143 ekor 304.215 ekor 312.025 ekor 312.025 ekor

b. Unggas 8.143.389 ekor 7.940.652 7.979.056 ekor 8.697.000 ekor 8.848.000 ekor 9.058.000 ekor 9.058.000 ekor
ekor
Program pencegahan dan 1 Prosentase angka kejadian 35% 30% 647.161.130 7% 328.478.791 7% 844.625.200 6% 518.000.000,00 5% 165.300.000,00 5% 2.503.565.121 Dinas Peternakan
penanggulangan penyakit penyakit ternak
ternak
2 Prosentase angka kematian 12% 9% 5%
ternak

Program peningkatan 1 Populasi dan Produksi hasil - 49.886.000 - 20.000.000,00 15.000.000,00 #VALUE! Dinas Peternakan
penerapan teknologi peternakan ternak dan unggas di kawasan
Agropolitan :
Daging 3.393 ton 2.401,56 ton 3.212,02 ton 3.860 ton 2.586,22 ton 4.167 ton 4.167 ton -

Telur 152 ton 100,93 ton 222,05 ton 178 ton 154,61 ton 195 ton 195 ton -
Susu 5.562 ton 5.574,34 ton 6900,61 6.423 ton 6.433,48 ton 7.071 ton 7.071 ton -

populasi ruminansia 56.227 ekor 44.602 ekor 46.437 ekor 64.859 ekor 52.407.ekor 71.640 ekor 71.640 ekor -
populasi unggas 2.178.700 ekor 1.155.012 2.670.175 ekor 2.456.958 ekor 1.273.516 ekor 2.660.389 ekor 2.660.389 ekor
ekor
Program Pemantauan dan 1 Prosentase ternak betina yang 23% 20% 19% 18% 25.000.000,00 17% 25.000.000,00 17% 50.000.000 Dinas Peternakan
Pengendalian Pemotongan dipotong di RPH
hewan di Rumah Potong Hewan
(RPH)

Program Pembinaan 1 Terciptanya lapangan usaha 160 petani 1.039.529.400 160 petani 700.000.000 320 petani 1.739.529.400 Dinas Peternakan
Lingkungan Sosial Bidang baru melalui pembinaan
Peternakan dan Perikanan kemampuan dan keterampilan
usaha budidaya ternak dan
bantuan sarana produksi
(petani)

Program Pembinaan 1 Kontribusi ternak 2.420 ekor 82.092.700 69.833 ekor 2.339.795.800,00 69.833 ekor 2.339.795.800,00 142.086 ekor 4.761.684.300 Dinas Peternakan
Lingkungan Sosial Bidang kambing/domba dari dana
Peternakan DBHCT terhadap populasi
ternak kambing/domba

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 22


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Pemberdayaan Penyuluh 1 Tercapinya jumlah kelompok 6 Kelompok 131.822.000 2 kelompok 36.386.500 12 kelompok 252.732.000 18 kelompok 38 Kelompok 420.940.500 Dinas Peternakan
Peternakan/Perikanan ternak/ ikan binaan
Lapangan
2 Tercapinya jumlah kelompok 20% 20% 20% 20% 20% - Dinas Peternakan
binaan yang bermitra

3 Tercapainya klasifikasi 201 Kelompok Kelompok Madya Kelompok Kelompok - Dinas Peternakan
kelompok ternak: a. Pemula b. kelompok Madya 5, dan 10, dan kelompok Madya 15, dan Madya 35, dan
Madya c. Mandiri Pemula, 5 kelompok utama utama 4 kelompok utama kelompok utama
Kelompok 3 6 14
Madya dan 1
Kelompok
Mandiri
4 Tercapainya klasifikasi 50 Kelompok Kelompok Kelompok Madya Kelompok Kelompok - Dinas Peternakan
kelompok ikan: a. Pemula b. Pemula, 12 Madya 22, 25, kelompok Madya 30, Madya 30,
Madya c. Mandiri Kelompok kelompok utama utama 2 kelompok utama kelompok utama
Madya 2 3 3

Program Pemberdayaan 1 Prosentase kelompok ternak : 131.822.000 36.386.500 252.732.000 135.000.000,00 104.000.000,00 659.940.500 Dinas Peternakan
Penyuluh Peternakan Lapangan
a.Pemula 50% 38% 54% 53% 59% 59% 59% -
b.Lanjut 38% 44% 31% 33% 28% 28% 0,2846 -
c.Madya 11% 17% 13% 12% 11% 11% 0,1067
d.Utama 1% 2% 2% 2% 2% 2% 0,0198
Program peningkatan 1 Tercapainya jumlah pola 6 gapoktan 213.225.000 6 gapoktan 345.000.000 6 gapoktan 442.050.000 6 gapoktan 1.000.275.000 Dinas Pertanian
pemasaran hasil produksi kemitraan jaringan pemasaran
pertanian hasil produksi pertanian
(gapoktan)
2 Terbangunnya pola agribisinis 5 gapoktan 10 gapoktan 15 gapoktan 21 gapoktan 21 gapoktan -
hulu hilir (gapoktan)

Program Peningkatan 1 Jumlah poktan yang terfasilitasi N/A - - - - - 0 1,50% 856.600.000,00 1,60% 450.000.000,00 1,60% 1.306.600.000 Dinas Pertanian
Pemasaran Hasil Produksi pemasaran hasil produksi
Tanaman Pangan, Hortikultura (gapoktan)
dan Perkebunan

Program Peningkatan mutu dan 1 jumlah lembaga yang fasilitasi N/A 5% 200.000.000,00 5% 300.000.000,00 5% 500.000.000 Dinas Pertanian
legalisasi produk tanaman produk tanamannya (lembaga)
pangan, hortikultura dan
perkebunan

Program peningkatan 1 Prosentase peningkatan 10% 10% 1.839.359.900 4% 888.660.200 4% 1.759.266.100 4% 105.052.200,00 4% 87.294.370,00 26% 4.679.632.770 Dinas Peternakan
pemasaran hasil produksi kemitraan jaringan pemasaran
peternakan hasil produksi peternakan

Pengembangan produk hasil 1 Prosentase produksi beras N/A - - 50% 100.000.000 60% 150.000.000 70% 250.000.000,00 72% 150.000.000,00 72% 650.000.000 Dinas Pertanian
agribisnis menjadi bahan jadi petani terhadap total produksi
atau setengah jadi beras Kabupaten

Peningkatan Kesejahteraan 1 Tercapainya NTP Subsektor 107,25 317.238.000 114,86 375.000.000 111 376.500.000 112 112 112 1.068.738.000 Dinas Pertanian
Petani Tanaman Pangan Tanaman Pangan

Program Peningkatan 1 NTP Subsektor Perkebunan 122,93 92.530.500 107,0 86.500.000 107,5 0 108,0 108,5 108,5 179.030.500 Dinas Pertanian
Kesejahteraan Petani
Perkebunan
Program Peningkatan 1 NTP Tanaman Pangan 106,45 107,25 317.238.000 114,9 375.000.000 111,0 380.000.000 112 654.400.000,00 112 125.000.000,00 112 1.851.638.000 Dinas Pertanian
Kesejahteraan Petani Tanaman
Pangan, Hortikultura dan 2 NTP Hortikultura 100 0,00 0,0 0,0 107 107 107
Perkebunan 3 NTP Perkebunan 102,93 106,50 107,0 107,5 108 108,5 108,5

Program Pemberdayaan 1 Prosentase kelompok Perikanan 123.290.778,00 95.000.000,00 218.290.778 Dinas Perikanan
Penyuluh Perikanan Lapangan :
Pemula 79,37 78,67 79,79 7857% 7767% 7767% -
Madya 19,05 18,67 28,72 18,36734694 19,41747573 19,41747573 -
Utama 1,59 2,67 2,13 3,06122449 2,912621359 2,912621359
Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 997.179.617 100% 1.363.806.500 100% 1.907.268.675 100% 1.795.419.000,00 100% 1.795.419.000,00 100% 7.859.092.792 Dinas Pertanian
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 210.970.991 100% 127.667.500 100% 208.023.725 100% 244.775.000,00 100% 244.775.000,00 100% 1.036.212.216 Dinas Pertanian
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 31.500.000 100% 55.000.000 100% 50.000.000 100% 64.500.000,00 100% 64.500.000,00 100% 265.500.000 Dinas Pertanian
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 39.167.000 100% 36.000.000 100% 35.000.000 100% 70.000.000,00 100% 70.000.000,00 100% 250.167.000 Dinas Pertanian
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Penyusunan Data, 1 9 N/A 0% 158.800.000,00 100 % 158.800.000,00 100 % 317.600.000 Dinas Pertanian
Informasi, Monitoring dan
Evaluasi Pertanian
KEHUTANAN -
Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 540.963.901 100% 831.187.500 100% 817.600.000 100% 2.189.751.401 Dinas Kehutanan dan
Perkantoran kelancaran administrasi Perkebunan
perkantoran (Kewenangan Provinsi)

Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 538.640.289 100% 221.065.000 100% 329.783.000 100% 1.089.488.289 Dinas Kehutanan dan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Perkebunan
menunjang kinerja pelayanan (Kewenangan Provinsi)

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 23


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 14.983.000 100% 25.000.000 100% 25.000.000 100% 64.983.000 Dinas Kehutanan dan
aparatur aparatur Perkebunan
(Kewenangan Provinsi)

Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 30.120.700 100% 36.000.000 100% 35.000.000 100% 101.120.700 Dinas Kehutanan dan
dan Pelaporan Capaian Kinerja Perkebunan
serta Keuangan SKPD (Kewenangan Provinsi)

Program rehabilitasi hutan dan 1 Berkurangnya lahan kritis (ha) - 1.085.158.750 - 515.984.400 400 ha 440.800.000 1.037.217.500 400 ha 3.079.160.650 Dinas Kehutanan dan
lahan Perkebunan
(Kewenangan Provinsi)

Program rehabilitasi hutan dan 1 Tercapainya penyelamatan 2 unit 231.440.000 - - - 2 unit 231.440.000 Dinas Kehutanan dan
lahan (TEBING) tebing (unit) Perkebunan
(Kewenangan Provinsi)

Program rehabilitasi hutan dan 1 Terseianya Sumur Resapan 16 unit 316.176.300 - - - 16 unit 316.176.300 Dinas Kehutanan dan
lahan (RESAPAN) (unit) Perkebunan
(Kewenangan Provinsi)

Program perlindungan dan 1 Rehabilitasi hutan dan lahan - - dam penahan 5 1.995.204.800 pemanfatan 1.267.558.600 dam penahan 5 3.262.763.400 Dinas Kehutanan dan
konservasi sumber daya hutan dengan pembangunan sipil unit, gully plug lahan dan unit, gully plug Perkebunan
teknis dan vegetatif (unit) 5 unit, vegetatif tegakan 50 ha 5 unit, vegetatif (Kewenangan Provinsi)
200 ha dan peningkatan 200 ha;
kualitas SDM 2 pemanfatan
KHTR dan lahan dan
pemberdayaan tegakan 50 ha
masyarakat desa dan
hutan (MDH) 5 peningkatan
desa kualitas SDM 2
KHTR dan
pemberdayaan
masyarakat
desa hutan

Program pemanfaatan potensi 1 Produksi hasil hutan kayu (m3) 6.622,546 624.462.299 6.774,220 m3 605.022.000 2.200 m3 364.391.000 15.596,766 m3 1.593.875.299 Dinas Kehutanan dan
sumber daya hutan m3 Perkebunan
(Kewenangan Provinsi)

Program pembinaan dan 1 Terwujudnya industri hasil 2 unit 298.626.000 1 unit 137.850.000 1 unit 80.000.000 4 unit 516.476.000 Dinas Kehutanan dan
penertiban industri hasil hutan hutan yang berkelanjutan (unit) Perkebunan
(Kewenangan Provinsi)

2 Jumlah industri hasil hutan 5 industri 1 industri 6 industri - Dinas Kehutanan dan
bersertifikat SVLK (industri) Perkebunan
(Kewenangan Provinsi)

Program Pembinaan 1 Jumlah Industri hasil hutan 1 industri 302.839.000 1 industri 302.839.000 Dinas Kehutanan dan
Lingkungan Sosial Bidang skala kecil baru hasil Perkebunan
Kehutanan pembinaan kemampuan dan (Kewenangan Provinsi)
keterampilan IKM dan bantuan
sarana produksi (Industri)

ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL


Program Pembangunan, 1 Persentase desa yang - 122 RTM 428.709.000 111 RTM 752.488.500 - - - - 233 RTM 1.181.197.500 Dinas Pekerjaan
Pengembangan dan Pengelolaan mendapatkan layanan Umum dan Penataan
Energi Tidak Terbarukan sambungan listrik Ruang

Program Peningkatan 1 Persentase kegiatan - 1 laporan 16.181.000 1 laporan 53.438.100 - - - - 2 laporan 69.619.100 Dinas Lingkungan
Pengelolaan Lingkungan pertambangan tanpa izin Hidup
Pertambangan

Program Pembangunan, 1 Persentase desa mandiri energi - 20% 423.685.500 - 40% 228.900.000 40% 652.585.500 Dinas Lingkungan
Pengembangan dan Pengelolaan Hidup
Energi Terbarukan

PERDAGANGAN
Program Pelayanan Administrasi 1 9 100 % 476.000.000,00 100 % 476.000.000,00 100% 952.000.000 Dinas Perdagangan
Perkantoran Pasar Daerah

Program Pelayanan Administrasi 1 8 95% 30.000.000,00 100 % 30.000.000,00 100% 60.000.000 Dinas Perdagangan
Perkantoran Metrologi Legal

Program Penyusunan Data, 1 Prosentase Dokumen NA 50% 10.000.000,00 50% 8.500.000,00 50% 18.500.000 Dinas Perdagangan
Informasi, Monitoring dan Perencanaan Strategis dan
Evaluasi Perdagangan Pelaporan yang sesuai aturan
Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 887.878.893 100% 1.230.772.500 100% 1.424.309.293 100 % 1.196.483.900,00 100 % 1.196.483.900,00 100% 5.935.928.486 Dinas Perdagangan
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 250.782.875 100% 229.048.000 100% 193.185.877 100 % 186.000.000,00 100 % 186.000.000,00 100% 1.045.016.752 Dinas Perdagangan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 16.800.000 100% 22.000.000 100% 26.500.000 100 % 22.750.000,00 100 % 22.750.000,00 100% 110.800.000 Dinas Perdagangan
aparatur aparatur

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 24


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 33.789.700 100% 30.674.600 100% 15.914.600 100 % 50.000.000,00 100 % 50.000.000,00 100% 180.378.900 Dinas Perdagangan
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Penataan dan penyediaan pasar 1 Prosentase partisipasi NA 26% 73.667.000 31% 45.318.000 25% 45.000.000,00 25% 38.250.000,00 25% 202.235.000 Dinas Perdagangan
pengumpul distribusi di IKM/UKM dalam pemasaran
Kawasan Agropolitan kawasan agropolitan

Program Sistem Resi Gudang 1 Prosentase sarana prasarana NA 75% 25.500.000 75% 25.500.000 Dinas Perdagangan
resi gudang dalam kondisi baik

Program peningkatan dan 1 Jumlah nilai ekspor (dalam US 94351272 US $ 31.603.100.000 2961091.05US 44.618.500 2961091.65US $ 1.854.000 132.000.000US 26.217.950,00 135.960.000 22.285.257,50 135.960.000 31.698.075.708 Dinas Perdagangan
pengembangan ekspor $) 130.117.267 $ 4 US $ US $
US$
Program peningkatan efisiensi 1 Prosentase partisipasi pelaku 35% 30% 261.859.575 36% 386.060.440 27% 353.952.572 18% 240.000.000,00 50% 204.000.000,00 50% 1.445.872.587 Dinas Perdagangan
perdagangan dalam negeri usaha (IKM/UKM) dalam event-
event perdagangan
Program pembinaan pedagang 1 Peningkatan jumlah PKL dan 604 PKL 23.603.200 604 PKL 1.946.400 625 PKL 90.000.000,00 675 PKL 90.000.000,00 675 PKL 205.549.600 Dinas Perdagangan
kakilima dan asongan asongan yang terbina (PKL)

Program Fasilitasi, Pemantauan 1 prossentase rekomendasi ijin NA - 100% 91.701.200,00 100% 77.946.020,00 100% 169.647.220 Dinas Perdagangan
dan Pengendalian Perijinan pelaku usaha yang di terbitkan
Usaha Perdagangan

Program Pengelolaan Pasar 1 Prosentase realisasi PAD Pasar 101% 104% 3.545.585.250 102% 3.624.121.100 103% 114.143.650 100% 6.612.620.442,00 100% 5.620.727.376,00 100% 19.517.197.818 Dinas Perdagangan
Daerah Daerah
Program perlindungan 1 Persentase kualitas barang 65% 70% 63.500.000 75% 249.599.000 80% 523.230.000 80% 215.000.000,00 80% 182.750.000,00 80% 1.234.079.000 Dinas Perdagangan
konsumen dan pengamanan beredar yang diawasi
perdagangan
Program Standardisasi Metrologi 1 Prosentase UTTP yang ditindak 100% 24.420.000,00 100% 24.420.000,00 100% 48.840.000 Dinas Perdagangan
Legal lanjuti
Pembinaan lingkungan sosial 1 Prosentase UKM yang mengikuti NA 60% 200.000.000,00 60% 200.000.000,00 60% 400.000.000 Dinas Perdagangan
bidang perdagangan pembinaan kemampuan dan
ketrampilan
PERINDUSTRIAN
Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100 % 509.580.800,00 100 % 509.580.800,00 100% 1.019.161.600 Dinas Perindustrian
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100 % 110.700.000,00 100 % 110.700.000,00 100% 221.400.000 Dinas Perindustrian
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100 % 8.500.000,00 100 % 8.500.000,00 100% 17.000.000 Dinas Perindustrian
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100 % 50.000.000,00 100 % 50.000.000,00 100% 100.000.000 Dinas Perindustrian
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Penyusunan Data, 1 Persentase ketersediaan data 100% 10.000.000,00 100% 10.000.000,00 100% 20.000.000 Dinas perindustrian
Informasi, Monitoring dan dan informasi pembangunan
Evaluasi Perindustrian industri (%)
Program penataan struktur 1 Prosentase IKM alas kaki yang 42,86% 64.980.000 57,14% 58.370.000 57,14% 123.350.000 Dinas perindustrian
industri difasilitasi
Program pengembangan sentra- 1 Prosentase sentra industri yang 1,95% 1,91% 108.990.000 2,53% 123.229.500 3,75% 52.263.700 3,75% 284.483.200 Dinas perindustrian
sentra industri potensial berkembang

Program pengembangan 1 Prosentase IKM agro dan hasil 18,88% 20,42% 305.522.440 20,55% 652.659.732 21,01% 496.284.844 21,18% 427.208.680,00 21,61% 399.408.680,00 21..61% 2.281.084.376 Dinas perindustrian
industri kecil dan menengah hutan yang berkembang
dibandingkan seulruh IKM

Program peningkatan kapasitas 1 Prosentase IKM industri kreatif 23,12% 23,73% 148.200.400 24,95% 230.045.100 25,00% 89.646.663 25,31% 400.939.526,00 25,89% 380.939.526,00 25,89% 1.249.771.215 Dinas perindustrian
iptek sistem produksi dan logam yang berkembang
dibandingkan seluruh IKM

Program Pembinaan Lingkugan 1 Kontribusi pelatihan usaha bagi 38,04% 344.875.000 39,50% 447.585.200,00 35,71% 447.585.200,00 37,75% 1.240.045.400 Dinas perindustrian
Sosial Bidang Perindustrian IKM dari DBHCHT

Program Pembinaan Industri 1 Prosentase Industri Hasil 100% 100% 2.680.000 100% 24.358.600 85,71% 75% 56.165.000,00 75% 56.165.000,00 75% 139.368.600 Dinas perindustrian
Tembakau yang memenuhi
standar mutu

Program Pembinaan 1 Kontribusi pelatihan usaha bagi NA 7,53% 39.258.000 32,11% 689.435.500 32,11% 728.693.500 Dinas perindustrian
Lingkungan Sosial bidang IKM dari DBHCHT
Perindustrian dan Perdagangan

TRANSMIGRASI
Pengembangan kerjasama 1 Persentase transmigran yang 80% 80% 72.920.000 80% 48.247.100 80% 47.222.600 80% 45.000.000 80% 45.000.000 80% 258.389.700 Dinas Sosial
dengan wilayah pengiriman diberangkatkan
transmigran

URUSAN PEMERINTAHAN FUNGSI PENUNJANG


Perencanaan
Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 618.618.085 100% 618.857.765 100% 686.705.470 100% 707.912.741 100% 707.912.741 100% 3.340.006.802 Badan Perencanaan
Perkantoran kelancaran administrasi Pembangunan Daerah
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 136.949.728 100% 250.187.700 100% 230.140.000 100% 621.624.000 100% 621.624.000 100% 1.860.525.428 Badan Perencanaan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Pembangunan Daerah
menunjang kinerja pelayanan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 25


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 7.040.000 100% 11.250.000 100% 11.500.000 100% 13.750.000 100% 13.750.000 100% 57.290.000 Badan Perencanaan
aparatur aparatur Pembangunan Daerah

Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 38.362.000 100% 32.806.100 100% 30.000.000 100% 62.550.000 100% 62.550.000 100% 226.268.100 Badan Perencanaan
dan Pelaporan Capaian Kinerja Pembangunan Daerah
serta Keuangan SKPD

Program perencanaan 1 Persentase keselarasan RPJMD 70% 70% 850.846.100 75% 1.062.743.101 90% 1.024.056.830 90% 1.400.752.532 90% 1.400.752.532 90% 5.739.151.095 Badan Perencanaan
pembangunan daerah dengan RKPD Pembangunan Daerah

Program perencanaan 1 Persentase dokumen 90% 90% 909.236.300 90% 991.740.075 90% 831.205.200 90% 843.695.000 90% 843.695.000 90,00% 4.419.571.575 Badan Perencanaan
pembangunan ekonomi perencanaan pembangunan Pembangunan Daerah
ekonomi yang ditindaklanjuti
Program perencanaan sosial 1 Persentase kesesuaian indikator 90% 90% 1.011.795.952 90% 1.051.421.730 90% 1.035.000.000 90% 3.098.217.682 Badan Perencanaan
dan budaya dan target program - program Pembangunan Daerah
pembangunan Sosial Budaya
dalam RKPD dengan RPJMD

Program pengembangan 1 Persentase data yang digunakan 100% 536.750.000 100% 536.750.000 2 Dokumen 1.073.500.000 Badan Perencanaan
data/informasi untuk mendukung perencanaan Pembangunan Daerah

Program Perencanaan 1 Persentase keselarasan RPJMD, 80% 80% 832.130.639 82% 826.993.302 84% 429.404.500 86% 1.034.383.086 88% 1.034.383.086 88% 4.157.294.613 Badan Perencanaan
Prasarana Sarana Wilayah dan Renstra, RKPD dan Renja Pembangunan Daerah
Sumber Daya Alam rentang koordinasi bidang
prasarana wilayah dan tata
ruang
Program Pengendalian Evaluasi 1 Persentase SKPD yang 70,00% 70% 273.241.000 75,00% 290.193.600 90% 104.958.400 90% 95.000.000 90% 95.000.000 90% 858.393.000 Badan Perencanaan
Kinerja Program menyampaikan laporan tepat Pembangunan Daerah
waktu
Program perencanaan bidang 1 Persentase dokumen 100% 973.750.000 100% 973.750.000 100% 1.947.500.000 Badan Perencanaan
Pembangunan Manusia dan perencanaan bidang Pembangunan Daerah
Masyarakat pembangunan manusia dan
masyarakat yang dapat
ditindaklanjuti
Program perencanaan bidang 1 Persentase dokumen program 100% 902.500.000 100% 902.500.000 100% 1.805.000.000 Badan Perencanaan
Bidang Aparatur Pemerintahan, perencanaan bidang Bidang Pembangunan Daerah
Budaya dan Pariwisata Aparatur Pemerintahan, Budaya
dan Pariwisata yang dapat
ditindaklanjuti

Program peningkatan kapasitas 1 Persentase ketersediaan laporan 80,00% 80% 263.699.320 82,50% 38.600.700 87,50% 10.000.000 90,00% 23.750.000 90,00% 23.750.000 92.50% 359.800.020 Badan Perencanaan
kelembagaan perencanaan hasil peningkatan kapasitas Pembangunan Daerah
pembangunan daerah kelembagaan perencanaan
pembangunan
Program Kerjasama 1 Persentase keselarasan program 100,00% 100,00% 33.098.615 100,00% 31.973.400 100,00% 104.795.000 100,00% 76.000.000 100,00% 76.000.000 100% 321.867.015 Badan Perencanaan
Pembangunan CSR/PKBL dengan program Pembangunan Daerah
pemerintah daerah
-
Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100 % 775.640.000,00 100 % 775.640.000,00 100% 1.551.280.000 Badan Pendapatan
Perkantoran kelancaran administrasi Daerah
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100 % 220.000.000,00 100 % 220.000.000,00 100% 440.000.000 Badan Pendapatan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Daerah
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100 % 28.750.000,00 100 % 28.750.000,00 100% 57.500.000 Badan Pendapatan
aparatur aparatur Daerah

Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100 % 65.000.000,00 100 % 65.000.000,00 100% 130.000.000 Badan Pendapatan
dan Pelaporan Capaian Kinerja Daerah
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 2.293.967.113 100% 2.239.129.809 100% 2.161.280.538 100 % 802.140.000,00 100 % 802.140.000,00 100% 8.298.657.460 Badan Pengelolaan
Perkantoran kelancaran administrasi Keuangan dan Aset
perkantoran Daerah (SKPD)
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 422.514.096 100% 487.555.000 100% 129.865.000 100 % 353.858.707,00 100 % 353.858.707,00 100% 1.747.651.510 Badan Pengelolaan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Keuangan dan Aset
menunjang kinerja pelayanan Daerah (SKPD)

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 29.975.000 100% 55.200.000 100% 53.888.000 100 % 40.250.000,00 100 % 40.250.000,00 100% 219.563.000 Badan Pengelolaan
aparatur aparatur Keuangan dan Aset
Daerah (SKPD)
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 84.653.125 100% 61.680.000 100% 22.153.625 100 % 65.000.000,00 100 % 65.000.000,00 100% 298.486.750 Badan Pengelolaan
dan Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan dan Aset
serta Keuangan SKPD Daerah (SKPD)

Program Peningkatan dan 1 Prosentase Penerbitan SPD dan 100% 226.993.500 100% 300.753.000 100% 235.029.200 100% 312.365.000,00 100% 312.365.000,00 100% 1.387.505.700 Badan Pengelolaan
Pengembangan Pengelolaan SP2D secara tepat waktu Keuangan dan Aset
Manajemen Perbendaharaan Daerah (SKPD)
Daerah
Program peningkatan dan 1 Prosentase penyusun laporan 100% 1.037.661.075 100% 935.109.000 100% 990.264.500 100% 1.135.000.000,00 100% 1.135.000.000,00 100% 5.233.034.575 Badan Pengelolaan
pengembangan Pelaporan keuangan daerah yang sesuai Keuangan dan Aset
keuangan daerah SAP dan tepat waktu Daerah (SKPD)

Program pembinaan dan 1 Jumlah desa yang terbina dan 302 Desa 282.886.250 302 Desa 501.609.000 302 Desa 300.240.400 302 Desa 1.084.735.650 Dinas Pemberdayaan
fasilitasi pengelolaan keuangan terfasilitasi pengelolaan Masyarakat dan Desa
desa keuangan desanya (desa)

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 26


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program Peningkatan Kapasitas 1 Indeks Kepuasan Masyarakat 100% 7.500.000 100% 40.000.000 100% 47.500.000 Badan Pengelolaan
Sumber Daya Aparatur Keuangan dan Aset
Daerah (SKPD)
Program Peningkatan dan 1 Prosentase dokumen APBD yang 100% 1.243.148.885 100% 1.797.925.600 100% 2.226.389.850 100% 2.173.848.492,00 100% 2.173.848.492,00 100% 9.615.161.319 Badan Pengelolaan
Pengembangan Perencanaan tersusun secara tepat Keuangan dan Aset
Anggaran Pendapatan dan Daerah (SKPD)
Belanja Daerah (APBD)

Program Peningkatan dan 1 Prosentase data aset sesuai 0,9 90% 1.199.104.740 90% 915.140.000 90% 434.506.500 90% 471.400.000,00 90% 471.400.000,00 90% 3.491.551.240 Badan Pengelolaan
Pengembangan Pengelolaan dengan SAP akrual Keuangan dan Aset
Aset/Barang Milik Daerah Daerah (SKPD)

Program Peningkatan dan 1 Prosentase Penerbitan Dokumen NA NA 2.662.602.061 NA 3.552.600.000 NA 3.213.682.387 100% 460.000.000,00 100% 460.000.000,00 100% 10.348.884.448 Badan Pendapatan
Pengembangan Pengelolaan Ketetapan Pajak Daerah Daerah
Pendapatan Asli Daerah

Program Intensifikasi dan 1 Prosentase kesadaran wajib NA NA NA NA 100% 472.061.053,00 100% 472.061.053,00 100% 944.122.106 Badan Pendapatan
Eketensifikasi Sumber-sumber pajak dalam membayar pajak Daerah
Pendapatan Daerah daerah

Program Optimalisasi 1 Prosentase Realisasi NA NA NA NA 100% 1.796.000.000,00 100% 1.796.000.000,00 100% 3.592.000.000 Badan Pendapatan
Pemungutan Pajak Daerah Penerimaan Pajak Daerah Daerah

Kepegawaian
Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 473.425.186 100% 607.633.644 100% 693.648.950 100% 801.800.000 100% 785.729.100 100% 3.362.236.880 Badan Kepegawaian
Perkantoran kelancaran administrasi Daerah, Pendidikan
perkantoran dan Pelatihan
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 380.310.000 100% 387.973.199 100% 233.627.600 100% 243.933.650 100% 268.326.800 100% 1.514.171.249 Badan Kepegawaian
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Daerah, Pendidikan
menunjang kinerja pelayanan dan Pelatihan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 17.115.000 100% 24.300.000 100% 24.500.000 100% 35.620.000 100% 29.262.000 100% 130.797.000 Badan Kepegawaian
aparatur aparatur Daerah, Pendidikan
dan Pelatihan
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 32.817.935 100% 34.290.690 100% 33.000.000 100% 120.420.300 100% 4.996.210 100% 225.525.135 Badan Kepegawaian
dan Pelaporan Capaian Kinerja Daerah, Pendidikan
serta Keuangan SKPD dan Pelatihan

Program pembinaan aparatur 1 Prosentase pegawai yang NA 2% 367.733.705 2% 834.790.758 2% 957.191.750 1% 927.411.450 1% 917.190.931 1% 4.004.318.594 Badan Kepegawaian
terkena sanksi hukuman Daerah, Pendidikan
disiplin dan Pelatihan
Program pengembangan 1 Prosentase CPNS yang dapat 100% 100% 4.473.758.727 100% 3.032.444.339 100% 3.052.159.650 100% 3.889.289.800 100% 6.939.099.900 100% 21.386.752.416 Badan Kepegawaian
aparatur diangkat menjadi PNS Daerah, Pendidikan
dan Pelatihan
Program Peningkatan Karir 1 Prosentase aparatur yang NA 100% 392.478.500 100% 475.305.750 100% 475.305.750 Badan Kepegawaian
Aparatur mendapatkan layanan karir Daerah, Pendidikan
kepegawaian pada tahun dan Pelatihan
berkenaan
Program Pendidikan, Pelatihan 1 Prosentase jumlah aparatur NA 85% 2.433.575.550 85% 3.971.480.550 85% 3.971.480.550 Badan Kepegawaian
dan Peningkatan Kompetensi yang mengikuti pendidikan dan Daerah, Pendidikan
Aparatur pelatihan dan Pelatihan
Pengawasan
Program Peningkatan Sistem Persentase Penyelesaian Tindak NA 60% 1.527.954.460 60% 1.944.616.987 60% 2.280.190.000 60% 2.648.868.000 60% 2.803.970.000 60% 11.205.599.447 Inspektorat
Pengawasan Internal dan Lanjut Hasil Pemeriksaan
Pengendalian Pelasanaan Kasus, Monev dan APBDes
Kebijakan Kepala Daerah
Program Peningkatan Jumlah pejabat fungsional 29 Auditor 29 Auditor 149.810.200 29 Auditor 299.051.500 33 Auditor 241.000.000 38 Auditor 358.202.500 42 Auditor 358.540.000 42 Auditor 1.406.604.200 Inspektorat
Profesionalisme Tenaga auditor yang jenjang karirnya
Pemeriksa dan Aparatur meningkat berdasarkan
Pengawasan sertifikasi keahlian

Program Pembinaan dan Persentase Penyelesaian Tindak NA - - - 60% 1.515.100.000 60% 1.515.100.000 60% 3.030.200.000 Inspektorat
Pengawasan dalam rangka Lanjut Hasil Pemeriksaan dan
Peningkatan Akuntabilitas Hasil Reviu
Keuangan dan Kinerja

Program Optimalisasi Persentase SKPD yang NA - - - 60% 220.500.000 60% 220.500.000 60% 441.000.000 Inspektorat
Pengendalian Intern melaksanakan Sistem
Pengendalian Intern
Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 660.331.077 100% 649.028.403 100% 939.015.000 100% 929.015.000 100% 625.500.000 100% 3.802.889.480 Inspektorat
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 138.691.580 100% 4.590.050.000 100% 594.750.000 100% 352.500.000 100% 3.972.525.000 100% 9.648.516.580 Inspektorat
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 8.225.000 100% 12.500.000 100% 13.750.000 100% 15.000.000 100% 10.000.000 100% 59.475.000 Inspektorat
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 16.485.450 100% 25.234.975 100% 17.050.000 100% 31.850.000 100% 25.864.500 100% 116.484.925 Inspektorat
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Penelitian dan Pengembangan


Program Penelitian Dan 1 Persentase hasil penelitian yang 80,00% 80% 744.194.640 80,00% 724.521.686 80% 361.650.000 90% 560.500.000 90% 560.500.000 90.00% 2.951.366.326 Badan Perencanaan
Pengembangan ditindaklanjuti Pembangunan Daerah

Administrasi Pemerintahan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 27


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 133.925.000 100% 136.900.000 100% 194.063.100 100% 180.360.000 100% 180.360.000 100% 825.608.100 Bagian Administrasi
Perkantoran kelancaran administrasi Pembangunan
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 31.500.000 100% 31.500.000 100% 16.500.000 100% 17.500.000 100% 17.500.000 100% 114.500.000 Bagian Administrasi
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Pembangunan
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 2.625.000 100% 2.625.000 100% 3.250.000 100% 3.250.000 100% 3.250.000 100% 15.000.000 Bagian Administrasi
aparatur aparatur Pembangunan
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 8.200.000 100% 38.200.000 Bagian Administrasi
dan Pelaporan Capaian Kinerja Pembangunan
serta Keuangan SKPD

Program Fasilitasi/Koordinasi 1 persentase tertib administrasi 80% 80% 810.020.000 85% 1.157.600.000 85% 1.256.986.900 90% 1.062.300.000 95% 1.062.300.000 100% 5.349.206.900 Bagian Administrasi
Bidang Administrasi pembangunan Pembangunan
Pembangunan
Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 269.096.000 100% 186.113.560 100% 180.391.640 100% 635.601.200 Bagian SDA
Perkantoran kelancaran administrasi (Kewenangan Provinsi)
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 39.000.000 100% 24.900.000 100% 22.400.000 100% 86.300.000 Bagian SDA
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang (Kewenangan Provinsi)
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 1.750.000 100% 2.500.000 100% 2.500.000 100% 6.750.000 Bagian SDA
aparatur aparatur (Kewenangan Provinsi)

Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 13.875.000 100% 13.835.000 100% 12.035.000 100% 39.745.000 Bagian SDA
dan Pelaporan Capaian Kinerja (Kewenangan Provinsi)
serta Keuangan SKPD

Program fasilitasi/ koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 90% 90% 103.275.000 90% 122.025.000 90% 144.335.000 100% 369.635.000 Bagian SDA
pengembangan dan pengelolaan rekomendasi bidang sumber (Kewenangan Provinsi)
bidang sumber daya alam daya alam

Program fasilitasi/ koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 90% 90% 22.825.000 90% 23.625.000 90% 26.900.000 100% 73.350.000 Bagian SDA
pengembangan dan pengelolaan rekomendasi bidang energi (Kewenangan Provinsi)
bidang energi

Program fasilitasi/ koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 90% 90% 15.028.600 90% 22.493.600 90% 29.803.000 100% 67.325.200 Bagian SDA
pengembangan dan pengelolaan rekomendasi bidang pertanian (Kewenangan Provinsi)
bidang pertanian

Program peningkatan dan 1 Total capaian laba BUMD (Rp) 2.779.433.821 2.779.433.821 77.890.000 3.007.757.052 38.350.000 5.888.341.200 56.398.750 7.101.731.736 87.000.000,00 7.705.057.064 87.000.000,00 26.482.320.873 346.638.750 Bag. Adm.
pengembangan pengelolaan Perekonomian
BUMD
2 Capaian laba PDAM Kab (1.080.816.729) (1.080.816.729) (638.251.425) 940.593.775 1.233.636.883 1.001.819.072 1.456.981.576 Bag. Adm.
Jombang (Rp) Perekonomian
3 Capaian labaPD. Aneka Usaha 7.906.095,83 7.906.095,83 120.124.006 132.370.416 143.761.068 158.137.175 562.298.761 Bag. Adm.
Seger (Rp) Perekonomian
4 Capaian laba PD. BPR Bank 3.655.267.000 3.655.267.000 3.332.689.000 4.454.586.180 5.345.503.416 6.147.328.928 22.935.374.524 Bag. Adm.
Jombang (Rp) Perekonomian
5 Capaian laba PD. Perkebunan 197.077.454 197.077.454 193.195.471 360.790.829 378.830.369 397.771.889 1.527.666.012 Bag. Adm.
Panglungan (Rp) Perekonomian
Program koordinasi, 1 Tingkat inflasi daerah 7,45 7,45 281.808.615 5,0 - 6,0 549.985.600 5,0 - 6,0 513.203.234 5,0 - 6,0 87.000.000,00 5,0 - 6,0 87.000.000,00 5,0 - 6,0 1.518.997.449 Bag. Adm.
sinkronisasi dan evaluasi Perekonomian
kebijakan pemerintah dan
pembangunan
Program pemberantasan barang 1 Prosentase rokok yang dilekati 0,05% 0,05% 46.056.800 0,05% 15.000.000 0,05% 61.056.800 Bag. Adm.
kena cukai ilegal atau tidak dilekati cukai ilegal Perekonomian
(%)
Program Sosialisasi Ketentuan 1 Persentase ketentuan bidang 75% 81.500.000 75% 155.625.000,00 75% 155.625.000,00 75% 392.750.000 Bag. Adm.
di Bidang Cukai cukai yang tersosialisasi (%) Perekonomian

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 124.840.478 100% 142.804.400 100% 167.291.548 95% 164.437.000,00 95% 180.350.520 100% 779.723.946 Bag. Adm.
Perkantoran kelancaran administrasi Perekonomian
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 37.617.500 100% 46.930.000 100% 57.571.468 95% 67.000.000,00 95% 60.500.000 100% 269.618.968 Bag. Adm.
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Perekonomian
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 2.275.000 100% 2.750.000 100% 2.750.000 100% 5.000.000,00 100% 3.500.000 100% 16.275.000 Bag. Adm.
aparatur aparatur Perekonomian

Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 13.421.950 100% 6.000.000 100% 6.000.000 100% 25.421.950 Bag. Adm.
dan Pelaporan Capaian Kinerja Perekonomian
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 2.889.085.509 100% 3.316.682.580 100% 41.711.146 100% 4.699.701.146 100% 3.345.657.460 100% 14.292.837.841 Sekretariat Dewan
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 2.506.167.965 100% 3.909.628.998 100% 1.458.104.550 100% 1.465.804.550 100% 2.986.201.488 100% 12.325.907.551 Sekretariat Dewan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 478.525.000 100% 340.573.000 100% 426.000.000 100% 426.000.000 100% 503.100.000 100% 2.174.198.000 Sekretariat Dewan
aparatur aparatur
Program Peningkatan Kapasitas 1 Indeks Kepuasan Masyarakat 100% 100% 52.000.000 100% 144.000.000 100% 150.000.000 100% 150.000.000 100% 56.045.000 100% 552.045.000 Sekretariat Dewan
Sumber Daya Aparatur

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 28


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 38.140.000 100% 28.565.000 100% 1.000.000 100% 1.000.000 100% 1.000.000 100% 69.705.000 Sekretariat Dewan
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 267.993.000 100% 237.465.888 100% 270.000.000 100% 32.100.000 100% 262.000.000 100% 1.069.558.888 Bag. Adm. Kesra
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 28.500.000 100% 18.990.500 100% 2.100.000 100% 35.000.000 100% 28.500.000 100% 113.090.500 Bag. Adm. Kesra
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 2.975.000 100% 2.516.000 100% 100.000 100% 6.000.000 100% 2.975.000 100% 14.566.000 Bag. Adm. Kesra
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 20.000.000 100% - 100% 12.750.000 100% 15.000.000 100% 20.000.000 100% 67.750.000 Bag. Adm. Kesra
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi Persentase Penunjang 100% 100% 6.790.975.000 100% 5.700.953.544 100% 7.729.748.000 100% 8.623.264.000 100% 8.623.264.000 100% 37.468.204.544 Bagian Umum dan
Perkantoran kelancaran administrasi Protokol
perkantoran
Program Peningkatan Sarana Persentase sarana dan 100% 100% 373.230.000 100% 3.564.177.382 100% 3.842.750.000 100% 6.705.640.000 100% 6.705.640.000 100% 21.191.437.382 Bagian Umum dan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Protokol
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin Persentase kualitas kinerja 100% 100% 73.875.000 100% 74.000.000 100% 78.000.000 100% 80.500.000 100% 80.500.000 100% 386.875.000 Bagian Umum dan
aparatur aparatur Protokol
Program perencanaan Strategis Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 35.100.000 100% 41.070.875 100% 69.550.000 100% 66.000.000 100% 66.000.000 100% 277.720.875 Bagian Umum dan
dan Pelaporan Capaian Kinerja Protokol
serta Keuangan SKPD

Program peningkatan pelayanan Persentase ketersediaan laporan 100% 100% 2.690.000.000 100% 2.032.557.378 10000% 2.589.280.000 100% 3.020.000.000 100% 3.020.000.000 100% 13.351.837.378 Bagian Umum dan
kedinasan kepala daerah/wakil pelaksanaan fasilitasi dan Protokol
kepala daerah koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan

Program Pelayanan Administrasi Persentase Penunjang 100% 100% 292.094.700 100% 244.693.692 100% 286.286.855 100% 198.627.570 100% 198.627.570 100% 1.220.330.387 Bagian Hukum
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana Persentase sarana dan 100% 100% 38.300.000 100% 27.266.549 100% 26.163.000 100% 18.685.000 100% 18.685.000 100% 129.099.549 Bagian Hukum
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin Persentase kualitas kinerja 100% 100% 2.450.000 100% 1.487.500 100% 1.417.500 100% 3.500.000 100% 3.500.000 100% 12.355.000 Bagian Hukum
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 10.000.000 100% 8.479.500 100% 8.100.000 100% - 100% - 100% 26.579.500 Bagian Hukum
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Penataan Peraturan Persentase ketersediaan produk 90% 90% 1.010.705.500 100% 1.630.972.178 100% 803.610.645 100% 590.356.010 100% 590.356.010 100% 4.626.000.343 Bagian Hukum
Perundang-Undangan hukum yang ditetapkan

Program Pelayanan Administrasi Persentase Penunjang 100% 100% 82.180.000 100% 103.795.071 100% 102.740.500 100% 99.981.160 100% 99.981.160 100% 488.677.891 Bagian Organisasi
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana Persentase sarana dan 100% 100% 26.210.000 100% 28.603.000 100% 25.635.000 100% 11.500.000 100% 11.500.000 100% 103.448.000 Bagian Organisasi
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin Persentase kualitas kinerja 100% 100% 1.575.000 100% 2.250.000 100% 2.500.000 100% 2.500.000 100% 2.500.000 100% 11.325.000 Bagian Organisasi
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 20.000.000 100% 15.790.000 100% 11.729.000 100% 138.682.000 100% 138.682.000 100% 324.883.000 Bagian Organisasi
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Peningkatan Kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat 80% 77% 676.897.500 77% 935.005.432 78% 925.978.500 78% 760.413.500 79% 760.413.500 79% 4.058.708.432 Bagian Organisasi
Pemerintah Daerah
Program Pembinaan dan Persentase hasil evaluasi 100% 100% 328.980.680 100% 442.449.000 100% 426.570.000 100% 212.427.000 100% 212.427.000 100% 1.622.853.680 Bagian Organisasi
Penataan Kelembagaan kelembagaan yang
ditindaklanjuti
Jumlah SKPD yang memiliki 38 SOP 47 SOP - 56 SOP - 65 SOP - 65 SOP -
SOP SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD
Program Pelayanan Administrasi Persentase Penunjang - 100% 784.590.000 100% 784.590.000 100% 1.569.180.000 Bagian Pengadaan
Perkantoran kelancaran administrasi Barang/Jasa
perkantoran
Program Peningkatan Sarana Persentase sarana dan - 100% 409.750.000 100% 409.750.000 100% 819.500.000 Bagian Pengadaan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Barang/Jasa
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin Persentase kualitas kinerja - 100% 5.000.000 100% 5.000.000 100% 10.000.000 Bagian Pengadaan
aparatur aparatur Barang/Jasa
Program Pengadaan Barang dan Persentase realisasi pengadaan - 100% 4.475.625.000 100% 4.475.625.000 100% 8.951.250.000 Bagian Pengadaan
Jasa barang/jasa pemerintah secara Barang/Jasa
elektronik
Program Pelayanan Administrasi Persentase Penunjang 100% 100% 133.925.000 100% 131.683.002 100% 132.500.000 100% 132.500.000 100% 132.500.000 100% 663.108.002 Bagian Administrasi
Perkantoran kelancaran administrasi Pembangunan
perkantoran
Program Peningkatan Sarana Persentase sarana dan 100% 100% 31.500.000 100% 21.962.500 100% 31.500.000 100% 31.500.000 100% 31.500.000 100% 147.962.500 Bagian Administrasi
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Pembangunan
menunjang kinerja pelayanan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 29


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program peningkatan disiplin Persentase kualitas kinerja 100% 100% 2.625.000 100% 2.275.000 100% 2.625.000 100% 2.625.000 100% 2.625.000 100% 12.775.000 Bagian Administrasi
aparatur aparatur Pembangunan
Program perencanaan Strategis Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 15.000.000 100% 13.934.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 73.934.000 Bagian Administrasi
dan Pelaporan Capaian Kinerja Pembangunan
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 245.354.055 100% 255.007.181 100% 262.160.000 100% 19.045.155 100% 19.045.155 100% 800.611.546 Bag. Adm.
Perkantoran kelancaran administrasi Pemerintahan
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 18.850.000 100% 9.099.000 100% 17.000.000 100% 18.850.000 100% 18.850.000 100% 82.649.000 Bag. Adm.
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Pemerintahan
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 2.700.000 100% 4.250.000 100% 5.000.000 100% 2.700.000 100% 2.700.000 100% 17.350.000 Bag. Adm.
aparatur aparatur Pemerintahan
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 13.602.000 100% 13.575.000 100% 15.000.000 100% 20.000.000 100% 20.000.000 100% 82.177.000 Bag. Adm.
dan Pelaporan Capaian Kinerja Pemerintahan
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 77.511.110 100% 103.795.071 100% 105.022.835 100% 82.180.000 100% 82.180.000 100% 450.689.016 Bagian Organisasi
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 23.180.000 100% 28.603.000 100% 14.485.000 100% 26.210.000 100% 26.210.000 100% 118.688.000 Bagian Organisasi
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 1.575.000 100% 2.250.000 100% 2.500.000 100% 1.575.000 100% 1.575.000 100% 9.475.000 Bagian Organisasi
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 19.176.000 100% 15.790.000 100% 12.929.000 100% 20.000.000 100% 20.000.000 100% 87.895.000 Bagian Organisasi
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 1.833.597.473 100% 2.305.547.791 100% 2.386.310.000 100% 2.624.941.000 100% 2.887.435.100 100% 12.037.831.364 Bag. Perlengkapan
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 59.779.557.367 100% 17.529.797.747 100% 5.002.200.000 100% 2.051.150.000 100% 1.984.800.000 100% 86.347.505.114 Bag. Perlengkapan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 2.756.367.826 100% 2.918.614.750 100% 3.813.275.000 100% 3.439.600.000 100% 3.439.600.000 100% 16.367.457.576 Bag. Perlengkapan
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 5.886.500 100% 5.047.500 100% 5.047.500 100% 5.047.500 100% 5.047.500 100% 26.076.500 Bag. Perlengkapan
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 91.865.717 100% 204.750.716 100% 343.615.014 100% 102.041.514 100% 102.041.514 100% 844.314.475 Kec. Bandar KM
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 96.991.000 100% 34.116.000 100% 326.195.000 100% 47.668.500 100% 54.945.000 100% 559.915.500 Kec. Bandar KM
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 4.200.000 100% 4.025.000 100% 6.000.000 100% 4.500.000 100% 4.500.000 100% 23.225.000 Kec. Bandar KM
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 19.823.000 100% 12.415.800 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 20.000.000 100% 82.238.800 Kec. Bandar KM
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 110.510.458 100% 137.311.907 100% 136.419.399 100% 124.719.399 100% 124.719.399 100% 633.680.562 Kec. Bareng
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 83.071.170 100% 52.570.454 100% 38.000.000 100% 15.500.000 100% 33.000.000 100% 222.141.624 Kec. Bareng
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 3.000.000 100% 3.570.000 100% 4.200.000 100% 4.200.000 100% 4.200.000 100% 19.170.000 Kec. Bareng
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 11.893.500 100% 11.100.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 20.000.000 100% 72.993.500 Kec. Bareng
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 125.388.206 100% 129.279.620 100% 144.122.579 100% 114.899.070 100% 114.899.070 100% 628.588.545 Kec. Diwek
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 83.567.633 100% 252.223.500 100% 52.900.000 100% 64.323.500 100% 64.323.500 100% 517.338.133 Kec. Diwek
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 3.277.500 100% 3.500.000 100% 4.200.000 100% 3.500.000 100% 3.500.000 100% 17.977.500 Kec. Diwek
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 16.309.500 100% 14.730.000 100% 14.500.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 75.539.500 Kec. Diwek
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 122.220.735 100% 141.010.917 100% 154.792.264 100% 130.777.264 100% 130.777.264 100% 679.578.444 Kec. Gudo
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 95.280.000 100% 248.058.000 100% 37.295.000 100% 39.560.000 100% 39.560.000 100% 459.753.000 Kec. Gudo
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 30


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 3.450.000 100% 3.450.000 100% 5.750.000 100% 5.750.000 100% 5.750.000 100% 24.150.000 Kec. Gudo
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 19.989.000 100% 11.895.000 100% 12.000.000 100% 20.000.000 100% 20.000.000 100% 83.884.000 Kec. Gudo
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 116.942.021 100% 118.594.028 100% 117.044.800 100% 107.144.800 100% 107.144.800 100% 566.870.449 Kec. Jogoroto
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 85.113.000 100% 52.049.500 100% 299.633.500 100% 51.283.500 100% 101.283.500 100% 589.363.000 Kec. Jogoroto
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 2.850.000 100% 2.850.000 100% 4.500.000 100% 2.850.000 100% 2.850.000 100% 15.900.000 Kec. Jogoroto
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 16.512.500 100% 9.720.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 71.232.500 Kec. Jogoroto
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 103.902.213 100% 125.632.465 100% 193.638.000 100% 188.243.500 100% 117.361.000 100% 728.777.178 Kec. Jombang
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 190.323.000 100% 81.787.500 100% 52.535.500 100% 76.842.500 100% 276.842.500 100% 678.331.000 Kec. Jombang
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 5.000.000 100% 5.000.000 100% 9.000.000 100% 10.000.000 100% 10.000.000 100% 39.000.000 Kec. Jombang
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 17.305.350 100% 14.962.500 100% 15.000.000 100% 20.000.000 100% 20.000.000 100% 87.267.850 Kec. Jombang
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 97.057.533 100% 110.968.764 100% 112.667.750 100% 98.267.729 100% 98.267.729 100% 517.229.505 Kec. Kabuh
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 55.231.776 100% 350.487.400 100% 61.979.918 100% 61.979.918 100% 61.979.918 100% 591.658.930 Kec. Kabuh
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 2.988.000 100% 3.000.000 100% 3.000.000 100% 3.000.000 100% 3.000.000 100% 14.988.000 Kec. Kabuh
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 9.129.850 100% 10.380.120 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 64.509.970 Kec. Kabuh
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 121.049.001 100% 129.353.197 100% 144.229.022 100% 115.052.272 100% 115.052.272 100% 624.735.764 Kec. Kesamben
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 64.805.975 100% 29.575.850 100% 22.607.895 100% 27.053.895 100% 27.053.895 100% 171.097.510 Kec. Kesamben
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 3.000.000 100% 3.600.000 100% 5.250.000 100% 3.600.000 100% 3.600.000 100% 19.050.000 Kec. Kesamben
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 17.986.500 100% 10.250.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 73.236.500 Kec. Kesamben
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 97.749.765 100% 101.978.720 100% 14.552.100 100% 13.562.100 100% 13.562.100 100% 241.404.785 Kec. Kudu
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 80.680.200 100% 51.221.400 100% 254.785.000 100% 50.970.000 100% 150.970.000 100% 588.626.600 Kec. Kudu
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 3.325.000 100% 3.325.000 100% 5.000.000 100% 5.000.000 100% 5.000.000 100% 21.650.000 Kec. Kudu
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 10.856.500 100% 14.394.000 100% 17.500.000 100% 20.000.000 100% 20.000.000 100% 82.750.500 Kec. Kudu
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 88.295.896 100% 114.394.210 100% 135.644.287 100% 103.739.287 100% 103.739.287 100% 545.812.967 Kec. Megaluh
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 100.163.500 100% 339.100.000 100% 22.395.000 100% 43.450.000 100% 113.450.000 100% 618.558.500 Kec. Megaluh
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 2.975.000 100% 3.150.000 100% 3.150.000 100% 3.150.000 100% 3.150.000 100% 15.575.000 Kec. Megaluh
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 17.180.500 100% 5.337.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 20.000.000 100% 72.517.500 Kec. Megaluh
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 127.067.481 100% 126.619.845 100% 141.802.618 100% 105.077.618 100% 105.077.618 100% 605.645.180 Kec. Mojoagung
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 96.650.000 100% 61.000.000 100% 41.950.000 100% 316.500.000 100% 66.500.000 100% 582.600.000 Kec. Mojoagung
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 31


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 4.025.000 100% 4.025.000 100% 8.050.000 100% 8.050.000 100% 8.050.000 100% 32.200.000 Kec. Mojoagung
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 6.000.000 100% 6.000.000 100% 15.000.000 100% 6.000.000 100% 18.000.000 100% 51.000.000 Kec. Mojoagung
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 113.438.592 100% 127.926.382 100% 13.952.100 100% 117.816.533 100% 117.816.533 100% 490.950.140 Kec. Mojowarno
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 89.321.000 100% 59.186.000 100% 49.827.533 100% 59.785.000 100% 259.785.000 100% 517.904.533 Kec. Mojowarno
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 2.850.000 100% 3.325.000 100% 3.675.000 100% 3.325.000 100% 3.325.000 100% 16.500.000 Kec. Mojowarno
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 19.213.000 100% 19.915.500 100% 20.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 89.128.500 Kec. Mojowarno
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 118.623.686 100% 126.794.300 100% 136.306.000 100% 123.871.000 100% 123.871.000 100% 629.465.986 Kec. Ngoro
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 77.085.700 100% 33.835.000 100% 27.800.000 100% 29.800.000 100% 129.800.000 100% 298.320.700 Kec. Ngoro
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 3.150.000 100% 3.500.000 100% 6.000.000 100% 6.000.000 100% 6.000.000 100% 24.650.000 Kec. Ngoro
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 18.990.500 100% 12.750.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 76.740.500 Kec. Ngoro
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 86.449.864 100% 102.420.713 100% 117.395.000 100% 87.695.000 100% 87.695.000 100% 481.655.577 Kec. Ngusikan
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 96.940.500 100% 55.626.200 100% 291.849.651 100% 54.199.651 100% 149.199.651 100% 647.815.653 Kec. Ngusikan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 2.700.000 100% 3.400.000 100% 4.250.000 100% 4.250.000 100% 4.250.000 100% 18.850.000 Kec. Ngusikan
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 18.195.000 100% 14.722.400 100% 19.000.000 100% 15.000.000 100% 20.000.000 100% 86.917.400 Kec. Ngusikan
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 95.494.133 100% 112.066.739 100% 122.657.930 100% 110.957.930 100% 110.957.930 100% 552.134.662 Kec. Perak
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 90.542.000 100% 36.460.000 100% 35.242.000 100% 39.242.000 100% 130.242.000 100% 331.728.000 Kec. Perak
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 3.150.000 100% 3.300.000 100% 3.300.000 100% 3.300.000 100% 3.300.000 100% 16.350.000 Kec. Perak
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 19.331.000 100% 12.520.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 20.000.000 100% 81.851.000 Kec. Perak
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 114.547.394 100% 121.167.189 100% 120.790.000 100% 123.199.000 100% 123.199.000 100% 602.902.583 Kec. Peterongan
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 59.160.000 100% 1.506.907.600 100% 29.300.000 100% 35.507.000 100% 35.507.000 100% 1.666.381.600 Kec. Peterongan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 3.450.000 100% 4.750.000 100% 5.000.000 100% 4.750.000 100% 4.750.000 100% 22.700.000 Kec. Peterongan
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 15.342.500 100% 910.000 100% 3.655.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 49.907.500 Kec. Peterongan
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 83.013.875 100% 109.406.592 100% 100.879.000 100% 101.555.000 100% 101.555.000 100% 496.409.467 Kec. Plandaan
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 52.394.000 100% 269.708.200 100% 69.220.000 100% 35.184.100 100% 12.684.100 100% 439.190.400 Kec. Plandaan
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 2.850.000 100% 2.850.000 100% 2.850.000 100% 2.850.000 100% 2.850.000 100% 14.250.000 Kec. Plandaan
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 14.446.900 100% 13.416.500 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 72.863.400 Kec. Plandaan
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 102.835.750 100% 157.518.116 100% 175.922.246 100% 100.818.246 100% 100.818.246 100% 637.912.604 Kec. Ploso
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 99.985.200 100% 83.390.900 100% 271.000.000 100% 47.150.000 100% 47.150.000 100% 548.676.100 Kec. Ploso
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 32


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 3.300.000 100% 5.500.000 100% 5.500.000 100% 5.500.000 100% 5.500.000 100% 25.300.000 Kec. Ploso
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 20.000.000 100% 8.259.000 100% 8.259.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 66.518.000 Kec. Ploso
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 112.101.612 100% 136.134.667 100% 151.496.168 100% 122.246.168 100% 122.246.168 100% 644.224.783 Kec. Sumobito
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 92.849.000 100% 45.400.000 100% 2.033.900.000 100% 43.900.000 100% 43.900.000 100% 2.259.949.000 Kec. Sumobito
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 3.450.000 100% 3.000.000 100% 6.250.000 100% 6.600.000 100% 6.600.000 100% 25.900.000 Kec. Sumobito
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 14.429.000 100% 10.607.500 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 70.036.500 Kec. Sumobito
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 119.922.158 100% 133.566.807 100% 13.438.100 100% 10.813.100 100% 10.813.100 100% 288.553.265 Kec. Tembelang
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 70.160.000 100% 37.034.000 100% 33.800.000 100% 2.051.000.000 100% 51.000.000 100% 2.242.994.000 Kec. Tembelang
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 3.300.000 100% 4.000.000 100% 7.750.000 100% 7.750.000 100% 7.750.000 100% 30.550.000 Kec. Tembelang
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 19.208.500 100% 14.900.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 79.108.500 Kec. Tembelang
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program Pelayanan Administrasi 1 Persentase Penunjang 100% 100% 96.363.067 100% 109.510.243 100% 112.883.850 100% 108.489.800 100% 104.479.850 100% 531.726.810 Kec. Wonosalam
Perkantoran kelancaran administrasi
perkantoran
Program Peningkatan Sarana 1 Persentase sarana dan 100% 100% 98.671.000 100% 34.792.000 100% 33.693.000 100% 429.987.000 100% 31.797.000 100% 628.940.000 Kec. Wonosalam
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
menunjang kinerja pelayanan

Program peningkatan disiplin 1 Persentase kualitas kinerja 100% 100% 3.000.000 100% 3.000.000 100% 4.500.000 100% 4.500.000 100% 4.500.000 100% 19.500.000 Kec. Wonosalam
aparatur aparatur
Program perencanaan Strategis 1 Nilai evaluasi AKIP 100% 100% 14.654.500 100% 14.581.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 15.000.000 100% 74.235.500 Kec. Wonosalam
dan Pelaporan Capaian Kinerja
serta Keuangan SKPD

Program peningkatan sarana 1 Persentase sarana dan 83% - - 85% 5.605.550.000 87% 5.912.500.000 90% 52.500.000 92% 11.570.550.000 Bag. Adm. Kesra
prasarana ibadah, lembaga dan prasarana ibadahyang dibantu
kegiatan keagamaan

2 Persentase lembaga dan 83% 85% - 87% - 90% - 92% - Bag. Adm. Kesra
kegiatan keagamaan yang
difasilitasi
Program penataan peraturan 1 Persentase ketersediaan produk 90% - - 90% 75.000.000 90% 75.000.000 90% 75.000.000 90% 225.000.000 Sekretariat Dewan
perundang-undangan hukum yang ditetapkan

Program penataan peraturan 1 Persentase ketersediaan produk 90% 90% 922.084.500 90% 800.257.010 90% 842.375.800,00 90% 2.564.717.310 BAGIAN HUKUM
perundang-undangan hukum yang ditetapkan

Program fasilitasi perumusan 1 Persentase kajian naskah 90% 90% 51.139.690 90% 107.129.600 90% 375.808.000 95% 375.808.000 100% 438.528.000 100% 1.348.413.290 Sekretariat Dewan
produk hukum DPRD akademik terhadap rancangan
peraturan daerah inisiatif

Program peningkatan kapasitas 1 Rasio perda yang ditetapkan 75% 90% 15.486.529.666 90% 8.915.361.823 90% 17.766.930.200 95% 17.466.930.200 100% 20.361.199.200 100% 79.996.951.089 Sekretariat Dewan
lembaga perwakilan rakyat terhadap program legislasi
daerah daerah
Program Inventarisasi Asset Presentase akuntable 100% 27.000.000 100% 27.000.000 100% 54.000.000 Bag. Perlengkapan
Daerah pengelolaan inventaris dilingkup
Sekretariat Daerah
Program peningkatan dan 1 Meningkatnya standarisasi 17 bidang barang 41.140.000 17 bidang barang 67.510.000 17 bidang 79.100.000 17 bidang 79.100.000 17 bidang 266.850.000 Bag. Perlengkapan
pengembangan pengelolaan harga barang barang barang
keuangan daerah

Program peningkatan 1 Presentase kecamatan yang 90% 90% 1.692.624.250 90% 5.039.454.200 90% 55.244.100 90% 487.061.000 90% 526.769.000 90% 7.801.152.550 Bag. Adm.
fasilitasi/koordinasi berkinerja baik Pemerintahan
administrasi pemerintahan

Peningkatan sarana dan 1 Persentase terlaksananya - 100% 1.639.439.600 100% 1.639.439.600 Bag. Adm. Kesra
prasarana ibadah, lembaga dan fasilitasi sarana prasarana
kegiatan keagamaan ibadah serta lembaga
keagamaan
Program fasilitasi administrasi 1 Prosentase penyelenggaraan 80% 90% 3.000.117.000 90% 3.354.956.968 95% 3.645.772.500 100% 4.465.525.000 100% 3.048.000.000 100% 17.514.371.468 Bag. Adm. Kesra
kesejahteraan rakyat hari besar agama dan nasional

Program Pengadaan barang dan 1 Prosentase realisasi pengadaan 97% 718.247.427 97% 539.776.100 0% 2.083.359.000 97% 1.888.114.900 97% 5.229.497.427 Bag. Perlengkapan
jasa melalui ULP barang dan jasa pemerintah
daerah secara elektronik

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 33


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Fasilitasi dan Koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 90% 100% 127.113.750 100% 128.660.000 100% 133.000.000 100% 133.000.000 100% 133.000.000 100% 654.773.750 Kec. Bandar KM
Penyelenggaraan Pemerintahan pelaksanaan fasilitasi dan
Wilayah Kecamatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan wilayah
kecamatan

Fasilitasi dan Koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 90% 90% 102.473.550 90% 92.117.500 90% 115.000.000 100% 115.000.000 100% 115.000.000 100% 539.591.050 Kec. Bareng
Penyelenggaraan Pemerintahan pelaksanaan fasilitasi dan
Wilayah Kecamatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan wilayah
kecamatan

Fasilitasi dan Koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 100% 100% 105.051.000 90% 114.988.000 100% 115.000.000 100% 115.000.000 100% 115.000.000 100% 565.039.000 Kec. Diwek
Penyelenggaraan Pemerintahan pelaksanaan fasilitasi dan
Wilayah Kecamatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan wilayah
kecamatan

Fasilitasi dan Koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 90% 90% 109.775.500 90% 114.700.000 100% 115.000.000 100% 115.000.000 100% 115.000.000 100% 569.475.500 Kec. Gudo
Penyelenggaraan Pemerintahan pelaksanaan fasilitasi dan
Wilayah Kecamatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan wilayah
kecamatan

Fasilitasi dan Koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 90% 90% 117.953.500 90% 116.851.450 100% 117.196.500 100% 117.196.500 100% 117.196.500 100% 586.394.450 Kec. Jogoroto
Penyelenggaraan Pemerintahan pelaksanaan fasilitasi dan
Wilayah Kecamatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan wilayah
kecamatan

Fasilitasi dan Koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 90% 90% 601.005.918 90% 603.012.613 100% 745.280.000 100% 745.280.000 100% 745.280.000 100% 3.439.858.531 Kec. Jombang
Penyelenggaraan Pemerintahan pelaksanaan fasilitasi dan
Wilayah Kecamatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan wilayah
kecamatan

Fasilitasi dan Koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 100% 100% 96.758.100 90% 111.349.375 100% 115.000.000 100% 137.500.000 100% 137.500.000 100% 598.107.475 Kec. Kabuh
Penyelenggaraan Pemerintahan pelaksanaan fasilitasi dan
Wilayah Kecamatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan wilayah
kecamatan

Fasilitasi dan Koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 100% 100% 129.148.800 90% 123.050.000 100% 115.619.250 100% 133.000.000 100% 133.000.000 100% 633.818.050 Kec. Kesamben
Penyelenggaraan Pemerintahan pelaksanaan fasilitasi dan
Wilayah Kecamatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan wilayah
kecamatan

Fasilitasi dan Koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 100% 100% 114.018.500 90% 121.656.050 100% 13.261.000 100% 13.261.000 100% 13.261.000 100% 275.457.550 Kec. Kudu
Penyelenggaraan Pemerintahan pelaksanaan fasilitasi dan
Wilayah Kecamatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan wilayah
kecamatan

Fasilitasi dan Koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 100% 100% 129.182.063 90% 131.094.500 100% 133.000.000 100% 133.000.000 100% 133.000.000 100% 659.276.563 Kec. Megaluh
Penyelenggaraan Pemerintahan pelaksanaan fasilitasi dan
Wilayah Kecamatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan wilayah
kecamatan

Fasilitasi dan Koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 100% 100% 119.750.000 90% 119.710.000 100% 115.000.000 100% 120.000.000 100% 120.000.000 100% 594.460.000 Kec. Mojoagung
Penyelenggaraan Pemerintahan pelaksanaan fasilitasi dan
Wilayah Kecamatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan wilayah
kecamatan

Fasilitasi dan Koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 100% 100% 123.212.500 90% 114.197.000 100% 115.000.000 100% 115.000.000 100% 115.000.000 100% 582.409.500 Kec. Mojowarno
Penyelenggaraan Pemerintahan pelaksanaan fasilitasi dan
Wilayah Kecamatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan wilayah
kecamatan

Fasilitasi dan Koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 100% 100% 116.696.200 90% 130.467.500 100% 135.000.000 100% 135.000.000 100% 135.000.000 100% 652.163.700 Kec. Ngoro
Penyelenggaraan Pemerintahan pelaksanaan fasilitasi dan
Wilayah Kecamatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan wilayah
kecamatan

Fasilitasi dan Koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 100% 100% 115.366.200 90% 121.950.000 100% 120.000.000 100% 133.000.000 100% 133.000.000 100% 623.316.200 Kec. Ngusikan
Penyelenggaraan Pemerintahan pelaksanaan fasilitasi dan
Wilayah Kecamatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan wilayah
kecamatan

Fasilitasi dan Koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 100% 100% 105.700.000 90% 113.095.900 100% 116.000.000 100% 116.000.000 100% 120.000.000 100% 570.795.900 Kec. Perak
Penyelenggaraan Pemerintahan pelaksanaan fasilitasi dan
Wilayah Kecamatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan wilayah
kecamatan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 34


Revisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 (berdasar Perda perubahan RPJMD)
Kondisi Akhir
Bidang Urusan Pemerintahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator Kinerja Program
dan Program Prioritas Kondisi Awal SKPD Baru
(outcome)
Pembangunan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Fasilitasi dan Koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 100% 90% 120.080.000 90% 106.179.000 100% 11.915.000 100% 113.853.000 100% 113.853.000 100% 465.880.000 Kec. Peterongan
Penyelenggaraan Pemerintahan pelaksanaan fasilitasi dan
Wilayah Kecamatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan wilayah
kecamatan

Fasilitasi dan Koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 100% 90% 119.390.000 90% 128.188.000 100% 133.000.000 100% 133.000.000 100% 133.000.000 100% 646.578.000 Kec. Plandaan
Penyelenggaraan Pemerintahan pelaksanaan fasilitasi dan
Wilayah Kecamatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan wilayah
kecamatan

Fasilitasi dan Koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 100% 90% 112.990.500 90% 100.229.500 100% 100.287.000 100% 133.000.000 100% 133.000.000 100% 579.507.000 Kec. Ploso
Penyelenggaraan Pemerintahan pelaksanaan fasilitasi dan
Wilayah Kecamatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan wilayah
kecamatan

Fasilitasi dan Koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 100% 90% 93.463.550 90% 105.766.500 100% 120.000.000 100% 120.000.000 100% 120.000.000 100% 559.230.050 Kec. Sumobito
Penyelenggaraan Pemerintahan pelaksanaan fasilitasi dan
Wilayah Kecamatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan wilayah
kecamatan

Fasilitasi dan Koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 100% 90% 136.857.500 90% 132.930.000 100% 133.000.000 100% 133.000.000 100% 133.000.000 100% 668.787.500 Kec. Tembelang
Penyelenggaraan Pemerintahan pelaksanaan fasilitasi dan
Wilayah Kecamatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan wilayah
kecamatan

Fasilitasi dan Koordinasi 1 Persentase ketersediaan laporan 100% 90% 116.287.450 90% 124.601.500 100% 125.800.000 100% 125.800.000 100% 128.000.000 100% 620.488.950 Kec. Wonosalam
Penyelenggaraan Pemerintahan pelaksanaan fasilitasi dan
Wilayah Kecamatan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan wilayah
kecamatan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 VIII - 35


BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan


gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Bupati/Wakil
Bupati pada akhir periode masa jabatan dari sisi penyelenggaraan pemerintahan
daerah. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome
program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat
mandiri setiap tahun, sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir
periode RPJMD dapat dicapai.
lndikator kinerja daerah secara teknis dirumuskan dengan mengambil
indikator dari program prioritas yang telah ditetapkan. Suatu indikator kinerja
daerah dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau
lebih indikator capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian
indikator kinerja daerah berkenaan setelah program dan kegiatan prioritas
ditetapkan.
Indikator kinerja daerah dibuat untuk menjadi panduan bagi kinerja SKPD
dalam menjalankan program-programnya. Dengan demikian, indikator kinerja
daerah merupakan akumulasi kinerja SKPD. Indikator kinerja daerah
merupakan target Bupati/Wakil Bupati periode tahun 2014-2018 yang harus
diwujudkan dan didukung SKPD.
Indikator kinerja daerah merupakan target selama lima tahun yang dicapai
secara bertahap setiap tahunnya, sehingga untuk kesinambungan dan evaluasi
pencapaian target, maka ditetapkan target tahunan. Memperhatikan kondisi
tersebut, indikator kinerja daerah memiliki karakter yang berbeda sesuai aspek,
fokus dan urusannya.
Pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan
keberhasilan dari tujuan dan sasaran pembangunan daerah periode 2014-2018.
Ukuran keberhasilan/pencapaian suatu daerah membutuhkan indikator yang
mampu menggambarkan kemajuan daerah tersebut. Selanjutnya, indikator
kinerja daerah dibagi menjadi 3 (tiga) aspek, yaitu: aspek kesejahteraan
masyarakat, aspek pelayanan umum, serta aspek daya saing daerah.
Aspek kesejahteraan masyarakat diukur melalui indikator makro yang
merupakan indikator gabungan dari berbagai kegiatan pembangunan ekonomi
sosial, seperti laju pertumbuhan ekonomi, inflasi, indeks pembangunan
manusia, indeks kesenjangan wilayah, tingkat pengangguran terbuka, dan nilai
tukar petani.
Aspek pelayanan umum merupakan segala bentuk pelayanan yang
dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan atau urusan
sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan penyelenggaraan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 1


tugas pemerintahan daerah. Indikator kinerja aspek pelayanan umum tersaji
dalam indikator kinerja per kelompok urusan pemerintah daerah.
Aspek daya saing daerah merupakan indikator yang mengukur kemampuan
perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang
meningkat dan berkelanjutan. Indikator yang diukur antara lain produktivitas
total daerah, fasilitas infrastruktur wilayah, pelayanan investasi, dan penguatan
sumberdaya manusia.
Indikator kinerja daerah sebagian bersifat dampak langsung, tetapi
sebagian lainnya bersifat dampak tidak langsung dari program-program yang
dilaksanakan SKPD. Karakter indikator yang berbeda tersebut menjadikan
sejumlah indikator memiliki tingkat validitas yang berbeda pula sesuai dengan
tingkat kedekatan indikator kinerja tersebut dengan tujuannya. Tingkat validitas
indikator kinerja dimaksud, terdiri atas:
a. Langsung, artinya indikator secara langsung untuk mengukur hasil
pencapaian sasaran strategis yang diharapkan;
b. Pendekatan, artinya indikator yang mengukur hasil tidak secara langsung,
tetapi sesuatu yang mewakili hasil tersebut;
c. Aktivitas, artinya indikator kinerja yang mengukur jumlah, biaya, dan waktu
dari kegiatan-kegiatan yang berdampak pada sasaran strategis yang
bersangkutan.
Disadari bahwa penentuan indikator kinerja Perubahan RPJMD dengan
sejumlah target tertentu bukanlah hal yang mudah, karena dipengaruhi
keterpaduan capaian program dan sasaran tertentu yang dilaksanakan SKPD
maupun lintas SKPD. Selain itu, penyusunan capaian indikator bersifat timbal
balik, dimana meski menjadi acuan SKPD tetapi penentuan indikator kinerja
Perubahan RPJMD juga memperhatikan kemampuan sumberdaya aparatur,
ketersediaan anggaran, dukungan/partisipasi masyarakat, dinamika tantangan
dan hambatan yang ada, serta dukungan DPRD. Penetapan indikator kinerja
daerah Perubahan RPJMD Tahun 2013-2018 tersaji dalam tabel berikut:

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 2


Tabel 9.1
Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Jombang
Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian
1 Pertumbuhan PDRB/Laju pertumbuhan ekonomi 6, 98 7,05 7,12 5,4-5,5 5,5-5,7 5,5-5,7 5,5-5,7
2 Laju inflasi 4,5 - 5,5 4,5 - 5,5 4-5 3,4-4,5 4-5 3,5-4,5 3,5-4,5
3 Indeks ketimpangan Williamson 0.42 0.41 0.40 0.40 0.39 _ _
4 Laju pertumbuhan penduduk 0,48 0,52 0,48 0,527 0,5 0,489 0,489
5 Paritas Daya Beli 69.53 68.28 68.96 69.65 69.72 70 70
6 ICOR 5,0 5,0 4,5 4,0 3,2 _ _
7 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 6.11 4,73 6,11 6 5,8 5,6 5,6
Fokus Kesejahteraan Sosial
Pendidikan
1 Angka melek huruf
2 Angka Melek Huruf 99,48 99,50 99,52 99,54 99,56 99,56 99,56
3 Angka partisipasi kasar 95,01% 95,51% 96,01% 96,51% 97,01% 97,01% 95,51%
APK PAUD 105,89% 105,93%
APK SD 103,25% 103,45%
APK SMP 99,25% 99, 65 %
APK SMA
4 Angka Partisipasi Murni 95,37% 96,57%
APM SD
APM SMP 85,04% 86,04%
APM SMA 75,27% 75,77%
5 Persentase SLB mendapatkan fasilitasi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6 Rata-rata Nilai UAN/UAS 7,8 7,83 7,85 7,9 7,94 7,99 7,99%
7 Meningkatnya persentase sekolah terakreditasi A di 12, 58 % 22, 58 %
semua jenjang
Persentase sekolah yang terakreditasi A 12,58 14,58 16,58 18,58 20,58 22,58 22,58%
Persentase sekolah yang terakreditasi B 67,14 69,14 71,14 73,14 75,14 77,14 77,14%
Persentase sekolah yang terakreditasi C 20,28 16,28 12,28 8,28 4,28 0,28 0,28%
8 Persentase SD mempunyai perpustakaan 48,39 50,39 54,39 59,39 65,39 68,39 68,39%

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 3


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
9 Rata-rata Nilai UASBN/UAS 50 50 50 50 50 50
10 Jumlah bangku per kelas 50 50 50 50 50 50
11 Meningkatnya rata-rata Nilai UASBN/UAS SD 7,65 7,7 7,75 7,80 7,85 7,90 7,90
12 Persentase sekolah memenuhi standar sarpras 97,68 97,75 97,78 97,8 97,82 97,84 97,84%
13 Rata-rata Nilai UAN/UAS 97,68 97,75 97,78 97,8 97,82 97,84 97,84
14 Meningkatnya angka kelulusan SMA 99,98 99,98 99,98 99,99 99,99 99,99 99,99
15 Persentase sekolah memenuhi standar sarpras 91,25 91,55 91,6 92,25 92,75 93,00 93,00
16 Rata-rata Nilai UAN/UAS 7,99
Kesehatan
1 Menurunnya Angka kesakitan (Insindens Rate) DBD 42/100.000 pddk 42 42 41 41 40 40
2 Menurunkan angka kematian (CFR) kasus DBD <1 <1 <1 <1 <1 <1
3 Meningkatnya angka kesembuhan paru (BTA+) 100 100 100 100 100 > 85
4 Menurunnya prevalensi kasus HIV 100 100 100 100 100 < 0,5
5 Menurunnya angka kematian anak balita
6 Meningkatnya cakupan pelayanan anak balita 70 72 74 75 75 75
7 Cakupan kesehatan lansia 75 75 75 75 75 75 75%
8 Meningkatnya persentase Industri Rumah Tangga Pangan 1178 1236 1316 1396 1476 1556 1.556 IRTP
(IRTP) yang mempunyai Sertifikat Penyuluhan Keamanan
Pangan (SPKP)
9 persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan 70%
(TUPM) yang memenuhi syarat kesehatan
10 Menurunnya angka kematian ibu 100,2 100 99,2 98,2 98 98
11 Menurunnya angka kematian bayi 12 11,9 11,7 11,6 11,5 11,5
12 Angka usia harapan hidup 70,32 tahun 72 tahun
Fokus Seni Budaya, Kepemudaan dan Olah Raga
Seni Budaya
1 Meningkatnya persentase sarana penyelenggaraan seni pembentukan 1 pembentukan 1 pembentukan 1 pembentukan 1 pembentukan 1 pembentukan 1 pembentukan 5
dan budaya, jumlah kerjasama budaya organisasi dengan organisasi dengan organisasi dengan organisasi dengan organisasi dengan organisasi dengan organisasi dan
perbaikan 1 sarana perbaikan 1 sarana perbaikan 1 sarana perbaikan 1 sarana perbaikan 1 sarana perbaikan 1 sarana perbaikan 5 sarana
kesenian kesenian kesenian kesenian kesenian kesenian kesenian
2 Meningkatnya persentase kelompok seni dan budaya 5% 5% 6% 8% 8% 8% 8%
yang mendapatkan fasilitasi
Kepemudaan dan Olahraga
4 Meningkatnya persentase organisasi pemuda yang dibina 40% 40% 40% 43% 45% 48% 48%

5 Meningkatnya persentase tenaga keolahragaan yang 13% 13% 13% 13% 13% 13% 66%
bersertifikat

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 4


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
6 Meningkatnya jumlah pemuda pelopor 0 Pemuda 84 Pemuda 84 Pemuda
ASPEK PELAYANAN UMUM
Fokus Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan
1 Rasio kelas per siswa 1 ; 19 1 ; 19 1 ; 19 1 ; 19 1 ; 19 1 ; 19 1:19
2 Rasio bangku per siswa 1:1
3 Meningkatnya presentase guru PAUD yang bersertifikasi 31,52 36,52 41,52 46,52 51,52 56,52 56,52
4 Meningkatnya presentase guru SD yang bersertifikasi 50,31 55,31 60,31 65,31 70,31
5 Meningkatnya presentase guru SMP yang bersertifikasi 59,47 64,47 69,47 74,47 79,47
6 Meningkatnya presentase guru SMA/SMK yang 35,99 40,99 45,99 50,99 55,99
bersertifikasi
7 Fasilitas Pendidikan:
Persentase sekolah SMP dalam kondisi baik 97,68 97,75 97,78 97,8 97,82 100% 100%
Meningkatnya prosentase SMA dalam kondisi baik 91,25 91,55 91,6 92,25 92,75 92,75 92,75%
Peningkatan jumlah sekolah dasar yang dilakukan 90 91 92 93 94 95 95 lembaga
rehabilitasi ringan
Persentase sekolah dasar dalam kondisi baik 90 91 92 93 94 95 95%
8 AngkaKelulusan:
Meningkatnya angka kelulusan SD 99,99 99,99 99,99 99,99 99,99 99,99 99,99%
Meningkatnya angka kelulusan SMP 99,9 99,92 99,94 99,96 99,98 99,98 99,98%
Meningkatnya angka kelulusan SMA 99,98 99,98 99,98 99,99 99,99 99,99 99,99%
Kesehatan
1 Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan 80%
kesehatan di puskesmas
2 Tersedianya dokumen perkembangan pembangunan 150 200 150 200 250 34 Puskesmas
bidang kesehatan
3 Meningkatnya persentase puskesmas memenuhi standar 100%
kemenkes
4 Persentase capaian layanan kesehatan rujukan RSUD 75% 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Jombang
5 Persentase capaian standard minimal sarana dan 70% 75% 80% 85% 90% 95% 95%
prasarana penunjang layanan rujukan di RSUD Jombang
6 Persentase capaian standard sarana dan prasarana 75% 80% 85% 90% 95% 100% 100%
kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok
7 Persentase capaian SPM layanan kesehatan rujukan di 60% 70% 80% 90% 100% 100,000 100%
RSUD Ploso

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 5


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
8 Jumlah kunjungan rawat Inap Kunjungan rawat inap Kunjungan rawat inap Kunjungan rawat inap Kunjungan rawat inap Kunjungan rawat inap Kunjungan rawat inap 9.233 kunjungan
4.157 5.280 6.072 6.982 8.029 9.233
9 Jumlah Kunjungan rawat jalan rawat jalan 34.850 rawat jalan 11.220 rawat jalan 12.903 rawat jalan 12.903 rawat jalan 17.063 rawat jalan 19.622 19.622 kunjungan
10 Persentase capaian SPM sarana dan prasarana 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pendukung pelayanan RSUD Ploso
11 Jumlah tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi 28 257 orang
khusus
12 Persentase ketersediaan obat layanan kesehatan dasar 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
13 Menurunnya penyalahgunaan bahan berbahaya pada 27 26 25 24 22 20 20%
pangan dan makanan
14 Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar 34,31% 40 50 60 70 80 100%
pasien masyarakat miskin
15 Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan rujukan 72,36% 100 100 100 100 100 100%
pasien masyarakat miskin
16 Terpenuhinya sarana, prasarana Puskesmas dan 21,71% 100 100 100 100 100 100%
jaringannya
17 Cakupan Desa Siaga Aktif 100% 100 100 100 100 100 90%
18 Meningkatnya cakupan Posyandu Purnama 62,38% 65 67 69 71 73 60%
19 Menurunkan prevalensi gizi buruk 0,58% 0,5 0,45 0,35 0,25 0,2 0,2
20 Menurunkan prevalensi balita stunting 10,6 9,5 9 8,5 8 7,5 25,8
21 Jumlah Desa Sehat 40 60 70 80 100 30 desa
Sosial
1 Jumlah tokoh perintis kepahlawanan yang teridentifikasi Belum terdapat tokoh Kajian sejarah dan Pengusulan nama Munculnya 2 nama Sosialisasi terhadap Peningkatan sarana 2 tokoh
yang teridentifikasi semminar tokoh tokoh pahlawan nama tokoh prasarana makan
pahlawan
2 Meningkatnya persentase PMKS yang mendapatkan 10% 10% 10% 10% 10% 10% 50%
3 pemberdayaan
Meningkatnya kapasitas pelayanan kesejahteraan sosial 1540 orang yang baru 265 orang yang 390 orang yang 515 orang yang 640 orang yang 765 orang yang 2.575 orang yang
terbedayakan mendapatkan mendapatkan mendapatkan mendapatkan mendapatkan mendapatkan
pelayanan pelayanan pelayanan pelayanan pelayanan pelayanan
4 Meningkatnya persentase Lembaga Kesejahteraan Sosial 59% dari 100 LKS 60% 60% 65% 70% 75% 75%
akftif melakukan pelayanan kesejahteraan sosial
5 Persentase PMKS yang mendapatkan pemberdayaandari 3825 PMKS yang 3.27% 3.27% 3.27% 3.27% 3.27% 16.4%
anggaran DBHCHT mendapatkan
6 Menurunnya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan pemberdayaan dari
58.142 orang _ _ _ _ 55.957 orang 55.957 orang
Sosial
Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan
Masyarakat
1 Tidak terjadi konflik SARA di Jombang Tidak terjadi konflik Tidak ada kasus SARA Tidak ada kasus SARA Tidak ada kasus SARA Tidak ada kasus SARA Tidak ada kasus SARA Tidak ada kasus SARA
SARA di Jombang

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 6


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
2 Menurunnya jumlah kenakalan remaja Data belum tersedia 80% 85% 90% 95% 100% Menurun 5%

3 Meningkatnya persentase linmas terlatih 841 total anggota 150 orang 300 orang 450 orang 600 orang 750 orang 17,68%
terlatih
4 Meningkatnya persentase polisi pamong praja terlatih 31 latsar, 20 jambore, 50 60 Linmas 70 Linmas 80 Linmas 80 Linmas 70,62%
6 ppns dari 194
5 Menurunnya angka kriminalitas personil
Belum ada data 125 orang 150 orang 200 orang 250 orang 350 orang 8,31
tersedia
6 Menurunnya kasus pelanggaran HAM 96 pelanggaran turun 8 kasus 88 pelanggaran 80 pelanggaran 72 pelanggaran 64 pelanggaran 64 Pelanggaran
7 Tingkat Penyelesaian Pelanggaran Perda dan Peraturan belum ada data 70% 75% 80% 85% 90% 90%
Kepala Daerah
8 Persentase peningkatan penyelesaian gangguan Belum ada data 20% 25% 30% 3500% 40% 40%
ketentraman dan ketertiban umum tersedia
9 Meningkatnya persentase pemilih menggunakan hak 701.741 Pemilih / 81% 60 % menggunakan 70% 80% 90% 100% 90%
pilihnya hak pilih
10 Prosentase orkesmas yang aktif
11 Menurunnya persentase ancaman bencana 59% 54% 49% 44% 39% 34% 34%
12 Meningkatkan pemenuhan kebutuhan bagi korban 80% 80% 90% 100% 100% 100% 90%
bencana
13 Meningkatnya persentase kerusakan yang terehabilitasi 80% 80% 90% 100% 100% 100% 90%
dan terekonstruksi
14 Meningkatnya partisipasi politik masyarakat 81% _ _ _ _ 90% 90%
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
1 Tersediannya dokumen perencanaan umum jaringan _ 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 15 dokumen
irigasi
2 Jumlah embung/ waduk yang dibangun _ _ _ _ _ _ 2 embung
3 Panjang saluran irigasi yang dibangun _ _ _ _ _ _ 500 m
4 Persentase air irigasi untuk pertanian pada sistem irigasi _ 100% 100% 100% 100% 100% 100%
yang sudah ada
5 Jumlah bangunan irigasi yang dipelihara _ 1 dam; 2 embung; 1 dam; 4140 saluran 2930 saluran irigasi 4090 saluran irigasi 3660 saluran irigasi 2 dam
7105 saluran irigasi irigasi
6 Jumlah embung yang dipelihara _ _ _ _ _ _ 2 embung
7 Jumlah saluran irigasi yang dipelihara _ _ _ _ _ _ 21970 saluran irigasi
8 Jumlah bangunan irigasi yang direhabilitasi _ 7 dam; 1 embung; 3 dam; 2 embung; 2 embung; 6550 1 dam;1 embung; 1 embung; 1950 11 dam
7530 saluran irigasi 9110 saluran irigasi saluran irigasi 4600 saluran irigasi saluran irigasi
9 Jumlah embung yang direhabilitasi _ _ _ _ _ _ 7 embung
10 Jumlah saluran irigasi yang direhabilitasi _ _ _ _ _ _ 29740 saluran irigasi
11 Meningkatnya GHIPPA yang dibina _ 10 Lembaga 15 Lembaga 20 Lembaga 20 Lembaga 14 Lembaga 79 lembaga

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 7


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
12 Jumlah bangunan irigasi yang dilaksanakan operasi dan _ 3 dam; 1085 saluran 1 dam; 2150 saluran 2050 saluran irigasi 1820 saluran irigasi 750 saluran irigasi 4 dam
pemeliharaan di kawasan agropolitan irigasi irigasi
13 Panjang saluran irigasi yang dilaksanakan operasi dan _ _ _ _ _ _ 7.855 m saluran irigasi
pemeliharaan di kawasan agropolitan
14 Jumlah bangunan irigasi yang direhabilitasi/dipelihara di _ 3 dam; 4850 saluran 3490 saluran irigasi 2930 saluran irigasi 1 dam; 2650 saluran 400 saluran irigasi 4 dam
kawasan agropolitan irigasi irigasi
15 Panjang saluran irigasi yang direhabilitasi/dipelihara di _ _ _ _ _ _ 14.320 m saluran
kawasan agropolitan irigasi
16 Panjang jalan yang dipelihara di kawasan agropolitan _ 18,75 42,8 45,86 33,8 28,7 161,71 km
17 Panjang jalan yang ditingkatkan di kawasan agropolitan _ 7,6 13,65 13,35 9,5 4,7 48,8 km
18 Jumlah Duiker yang dibangun di kawasan agropolitan _ 525 m tembok 3 duiker; 650 m 1 duiker; 650 m 3 duiker; 600 m 1 duiker; 400 m 8 duiker
penahan jalan tembok penahan jalan tembok penahan jalan tembok penahan jalan tembok penahan jalan
19 Panjang tembok penahan jalan yang dibangun di kawasan _ _ _ _ _ _ 2825 m tembok
agropolitan penahan jalan
20 Panjang jembatan dibangun di kawasan agropolitan _ 7 3 1 1 1 13
21 Panjang jalan dilaksanakan operasi dan pemeliharaan di _ 4,1 4,1 km
kawasan agropolitan
22 Panjang jalan desa yang direkonstruksi di kawasan _ 2,35 25,181 35,2335 17,7025 13,755 94,222 km
agropolitan
23 Panjang jalan desa yang dibangun pelengkapnya di _ 1.600 _ _ _ _ 1.600 m
kawasan agropolitan
24 Panjang jalan lingkungan yang terbangun di kawasan 403.343 meter 40% 564.600 m
agropolitan
25 Jumlah jembatan yang dibangun di kawasan agropolitan 0 _ _ _ _ _ 4 unit
26 Panjang jalan yang direhabilitasi di kawasan agropolitan 201.670 meter 10% 10% 10% 10% 10% 301.670 m
27 Meningkatnya persentase fasilitasi kawasan strategis _ 60% 70% 80% 90% 100% 100%
cepat tumbuh
28 Tersedianya dokumen perencanaan teknis kawasan _ _ _ _ _ _ 1 dokumen
industri ploso
29 Terwujudnya pembangunan infrastruktur penunjang pada 1.233.930.807 5.467,5 5.467,5 9.083,5 8.683,5 28.702,0 28.702 m
kawasan industri ploso
30 Tersediannya dokumen perencanaan teknis kawasan _ 1 Dokumen 1 Dokumen 2 dokumen
sekitar interchange tol
31 Terwujudnya penunjang infrastruktur kawasan sekitar _ _ _ 30% 30% 30% 75%
interchange tol
32 Tersedianya jaringan jalan yang menghubungkan akses _ _ 1 dokumen FS _ _ 1 dokumen 1 dokumen
interchange Tol perencanaan perencanaan
33 Meningkatnya umur manfaat jalan _ 69.620 69.620 69.620 69.620 69.620 69.620 m
34 Meningkatnya umur manfaat jalan _ 33,095 123,36 88,715 54,6 62,72 362.040 m

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 8


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
35 Meningkatnya umur manfaat jalan _ 8 4,2 12.200 m
36 Meningkatnya kapasitas daya tampung jalan _ 45 37 41,31 31,65 1 155.960 m
37 Meningkatnya jumlah jembatan yang dibangun _ 15 4 6 3 3 31 unit
38 Meningkatnya jembatan yang dilaksankan rehabilitasi/ _ 3 2 - - - 5
pemeliharaan
39 Meningkatnya panjang jalan yang sudah memiliki patok _ 20 km Rumija; 1800 m 450 m rumija; 3 450 m rumija; 4 450 m rumija; 1 450 m rumija; 3 21.000 m rumija
rumija tembok penahan jalan duiker; 1200 m duiker; 950 m tembok duiker;1100 m tembok duiker; 200 m tembok
tembok penahan jalan penahan jalan penahan jalan penahan jalan
40 Meningkatnya jumlah diuker yang dibangun _ _ _ _ _ _ 11 duiker
41 Meningkatnya panjang tembok penahan jalan yang _ _ _ _ _ _ 5250 m tembok
dibangun penahan jalan
42 Meningkatnya panjang jalan desa yang dibangun _ 2.800 _ _ _ _ 2.800 m
43 Meningkatnya panjang jalan desa yang dipelihara rutin _ 69.620 69.620 69.620 69.620 69.620 69.620 m
44 Meningkatnya panjang jalan desa yang dipelihara berkala _ 28,702 1,93 2,05 0,89 2,62 36.192 m

45 Panjang jalan desa yang ditingkatkan struktur _ 6,3 129,7245 116,3625 84,3545 93,8495 430.591 m
perkerasannya
46 Meningkatnya penanganan bangunan pelengkap jalan _ 4.020 m _ _ _ _ 4.020 m tembok
desa (tembok penahan) penahan jalan
47 Tersusunnya dokumen perencanaan umum, jalan dan _ 1196 drum, 1 buah, 1300 drum, 1 buah 1300 drum, 1 buah 1300 drum, 1 buah 1300 drum, 1 buah 5 dokumen
jembatan 0,25 Ha
48 Tersedianya kebutuhan aspal _ _ _ _ _ _ 6.396 drum
49 Terwujudnya pembebasan lahan seluas _ _ _ _ _ _ 0,25 ha
50 Tersusunnya dokumen laporan pengawasan dan _ 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 5 dokumen
pengendalian
51 Optimalnya pelayanan laboratorium kebinamargaan _ 100% 100% 100% 100% 100% 100%
52 Tersedianya peralatan dan perbekalan _ 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 100%
53 Meningkatnya panjang jalan lingkungan yang dibangun _ 48,221 m' 50000 m' 50000 m' 50000 m' 50000 m' 248.221 m'
54 Meningkatnya jumlah jembatan yang dibangun di unit 1 1 1 1 1 5 unit
lingkungan permukiman dalam kondisi baik
55 Meningkatnya panjang jalan lingkungan yang dipelihara 30.925 m' 40.000 40.000 40.000 40.000 190.925 m'
56 Terpeliharanya jumlah jembatan di lingkungan unit 1 1 1 1 1 5
permukiman
57 Meningkatnya pengembangan prasarana, sarana dan 2 lokasi perum 2 lokasi perum 2 lokasi perum 2 lokasi perum 2 lokasi perum 2 lokasi perum 10 lokasi perum
utilitas perumahan
58 Meningkatnya MCK komunal yang dibangun unit 51 46 32 30 22 22
59 Meningkatnya IPAL Komunal yang dibangun unit 8 unit 8 unit 8 unit 6 unit 6 unit 36
60 Tereksplorasinya sumber air di kawasan rawan air bersih lokasi 0 3 2 2 0 7

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 9


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
61 Tereksploitasinya sumber air di kawasan rawan air bersih lokasi 9 6 7 7 7 36

62 Terpeliharanya sarana dan prasarana air bersih lokasi 4 4 4 4 4 20


63 Terfasilitasinya kelembagaan pengelolaan air bersih lokasi 0 3 3 3 3 12
64 terwujudnya TPA Sanitary Landfill yang dibangun unit DED FISIK OPERASIONAL 25 % OPERASIONAL 75 % OPERASIONAL 100 % 100%
65 Meningkatnya jumlah TPST yang dibangun 38 unit 0 1 1 1 1 5
66 Meningkatnya volume sampah yang tereduksi 5 TON 5,2 5,525 5,85 6,365 7 7
67 Meningkatnya cakupan layanan pengelolaan 38 TPS di 6 Kecamatan 38 39 40 41 42 42
persampahan
68 Meningkatnya Panjang saluran drainase/trotoar yang m' 58.313 58.313
dibangun
69 Meningkatnya Panjang saluran drainase/trotoar yang lokasi - 3 3 3 3 12
dipelihara
70 Menurunnya luas permukiman kawasan kumuh 200 ha 40 ha 40 ha 40 ha 40 ha 40 ha 200 ha
71 Meningkatnya persentase penyedia jasa konstruksi yang 20 20 40 60 80 100 100
dilakukan pembinaan
72 Meningkatnya rasio pemenuhan kebutuhan air irigagasi 76% _ _ _ 85% 85%
73 Meningkatnya ketersediaan infrastruktur penunjang _ _ _ _ 1 kawasan 1 kawasan
agribisnis
74 Tersedianya sarana dan prasarana penunjang pada _ _ _ _ Terwujudnya kawasan Terwujudnya kawasan
kawasan prioritas prioritas prioritas
75 Tersedianya kawasan siap bangun (kasiba) pada kawasan _ _ _ _ Terwujudnya Kasiba Terwujudnya Kasiba
industri Ploso
76 Terkendalinya kawasan sekitar interchange tol _ _ _ _ 1 kawasan 1 kawasan
77 Persentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 485,94 km _ _ _ _ 1.058,492 km 1.058,492 km
78 Meningkatnya panjang jalan yang dibangun di 988.150 m _ _ _ _ 1.236.371 m 1.236.371 m
permukiman
79 Meningkatnya fasilitas sarana penyediaan air minum 35 _ _ _ _ 42 42
pada desa rawan air bersih
80 Rasio layanan persampahan 83,22% _ _ _ _ 90% 90%
81 Tertanganinya daerah rawan genangan 40% _ _ _ _ 60% 60%
82 Indeks pembinaan jasa konstruksi - _ _ _ _ 300 300
83 Tersusunnya perumusan kebijakan rencana tata ruang _ _ _ _ _ _ …..Dokumen
wilayah dan rencana detail tata ruang bagian wilayah
perkotaan
84 Rekomendasi ijin pemanfaatan ruang yang tepat waktu _ _ _ _ _ _ 100%
85 Rekomendasi keterangan rencana kota yang diterbitkan 250 buah 250 buah 250 buah 250 buah 250 buah 250 buah 1250 buah
86 Tersusunnya perumusan kebijakan rencana rinci tata _ _ _ _ _ _ 4 dokumen
ruang

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 10


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
87 Meningkatnya sarana dan prasarana informasi rencana _ 24 desa/ peta 6 desa/ peta 17 desa/ peta 13 desa/ peta 4 desa/ peta 54 peta
pemanfaatan ruang
88 Meningkatnya persentase RTH yang dikembangkan 106,27 107,27 108,27 109,27 110,27 110,27 ha
89 Meningkatnya persentase RTH yang dikelola 6,25 7,25 8,25 9,25 10,25 11,25 11,25 ha
90 Meningkatnya proporsi ruang terbuka hijau kawasan 30% _ _ _ _ 100% 100%
perkotaan
Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman _ _ _
1 Meningkatnya jumlah rumah layak huni bagi Masyarakat 1849 500 500 500 500 500 2.500 rumah
berpenghasilan rendah
2 Meningkatnya sarana dan prasarana pemakaman 5 lokasi 5 lokasi 5 lokasi 5 lokasi 5 lokasi 5 lokasi 25 lokasi
3 meningkatnya jumlah lokasi pemakaman 0 _ 2 ha _ _ 2 ha 4ha
4 Jumlah lokasi perumahan yang tertata 2 perumahan _ _ _ _ 10 perumahan 10 perumahan
5 Rasio rumah layak huni 0,966 _ _ _ _ 0,980 0,980
6 Rasio makam yang tertata 14% _ _ _ _ 19% 19%
7 Rasio permukiman kawasan kumuh 200/115000 _ _ _ _ 150/115000 150/115000
Fokus Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar
Perhubungan
1 Jumlah penerangan jalan umum yang terpasang _ 248 titik 1 tahun 1800 titik 1 tahun 1 tahun 1.250 titik
2 Jumlah penerangan jalan umum yang diperbaiki/ _ 6.000 titik
berfungsi kembali
3 Pengembangan/ peremajaan trayek angkutan massal _ 20% 40% 60% 80% 100% 100%
4 Meningkatnya persentase fasilitas perlengkapan jalan _ 60% 70% 80% 90% 100% 100%
yang terpasang
5 Persentase ruang parkir yang tersedia (diperoleh dari _ 12 bulan 100%
akumulasi jumlah kendaraan pada selang waktu tertentu :
ruang parkir tersedia)
6 Terlaksananya Koordinasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan _ 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Jalan dan Pengelolaan Kebijakan Transportasi
7 Pengembangan/ peremajaan trayek angkutan massal _ 1 dokumen 1 dokumen evaluasi 1 dokumen evaluasi 1 dokumen evaluasi 1 dokumen evaluasi 5 dokumen
8 Tingkat keterjangkauan pelayanan transportasi umum 20% _ _ _ _ 100% 100%
bagi masyarakat luas
9 Tingkat kelayakan (representatif, kapasitas, kesesuaian 75% _ _ _ _ 95% 95%
fungsi) terminal penumpang
10 Tingkat ketersediaan halte dan shelter penumpang 60% _ _ _ _ 100% 100%
angkutan umum
Lingkungan Hidup _ _ _ _
1 Menurunnya beban pencemar air sungai berdasarkan 75% 70% 65% 60% 55% 50% 50%
parameter kunci

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 11


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
2 Terpantaunya kualitas udara ambien 10 lokasi 15 lokasi 20 lokasi 25 lokasi 30 lokasi 35 lokasi 35 lokasi
3 Meningkatnya kualitas emisi dari sumber bergerak 50% 50% 60% 70% 80% 90% 90%
4 Terlaksananya pelayanan pencegahan pencemaran air 20% 20% 40% 60% 100% 120% 120%
dalam rangka memenuhi SPM Bidang LH
5 Terlaksananya pelayanan pencegahan pencemaran udara 50% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dari sumber tidak bergerak dalam rangka memenuhi
SPM Bidang LH
6 Terlaksananya pelayanan informasi status kerusakan 10% 20% 40% 80% 100% 120% 120%
lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa dalam
rangka memenuhi SPM Bidang LH
7 Terlaksananya pelayanan tindak lanjut pengaduan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup dalam rangka memenuhi
SPM Bidang LH
8 Persentase ketaatan penyampaian laporan periodik bagi 20% 30% 40% 50% 60% 70% 70%
pemegang rekomendasi/ izin lingkungan
9 Persentase kegiatan usaha yang memiliki izin lingkungan 0% 60% 75% 80% 85% 90% 90%
10 Jumlah kegiatan/ usaha yang mendapat fasilitasi 2 kegiatan/ usaha 7 kegiatan/ usaha 7 kegiatan/ usaha 7 kegiatan/ usaha 7 kegiatan/ usaha 7 kegiatan/ usaha 7 kegiatan/ usaha
penyusunan dokumen lingkungan
11 Terlaksananya jenis analisis parameter yang dapat 3 parameter 5 parameter 6 parameter 7 parameter 8 parameter 9 parameter 9 parameter
dilakukan oleh laboratorium lingkungan dengan mengacu
pada dokumen sistem mutu laboratorium lingkungan

12 Dokumen Status Lingkungan Hiudp Daerah, Menuju 2 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 12 dokumen
Indonesia Hijau, dan Inventarisasi Potensi Sumber Daya
Alam
13 Meningkatnya sarana imbuhan air tanah 7 lokasi 7 lokasi 7 lokasi 7 lokasi 7 lokasi 7 titik
14 Meningkatnya upaya konservasi dan perlindungan pada 104 mata air 8 lokasi 8 lokasi 8 lokasi 8 lokasi 8 lokasi 40 lokasi
sumber-sumber mata air
15 Dokumen kajian lingkungan hidup 3 dokumen 2 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 9 dokumen
16 Terselenggaranya pengelolaan Kehati secara optimal _ 3 _ _ _ _ 5 dokumen
17 Jumlah perusahaan mengikuti program penilaian 4 perusahaan 6 perusahaan 8 perusahaan 10 perusahaan 12 perusahaan 15 perusahaan 15 perusahaan
peringkat kinerja perusahaan
18 Jumlah sekolah yang mengikuti program adiwiyata 70 sekolah 80 sekolah 90 sekolah 100 sekolah 110 sekolah 110 sekolah
19 Jumlah kelompok masyarakat yang berperan serta dalam 4 pokmas & 40 kader 4 pokmas & 50 kader 4 pokmas & 50 kader 4 pokmas & 60 kader 4 pokmas & 60 kader 20 pokmas dan 260
pengelolaan lingkungan hidup kader
20 Menurunnya tingkat pencemaran lingkungan 70% _ _ _ _ 100% 100%
21 Meningkatnya jumlah kader lingkungan 40 kader _ _ _ _ 260 kader 260 kader
Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil _ _ _

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 12


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
1 Cakupan Penerbitan KK, 80% 90%  100%  100%  100%  100%  100% 
2 Cakupan Penerbitan Akta-Akta Pencatatan Sipil, yang _ _ _ _ _ _ _
meliputi :
3 Akta kelahiran; _ 60%  65%  70%  75%  80%  80% 
4 Akta kematian; 2%  20% 30%  40%  50%  60%  60% 
5 Akta perkawinan; 100% 70%  72% 75%  78% 80%  80% 
6 Akta perceraian; 100%  100% 100%  100%  100%  100%  100% 
7 Akta pengakuan anak. 100%  100%  100%  100%  100% 100% 100%
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
1 Meningkatnya jumlah peraturan terkait kesetaraan _ _ 85% 90% 95% 100% 100%
gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan
anak
2 Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
3 Meningkatnya persentase Cakupan SPM layanan terpadu 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
bagi perempuan dan anak korban kekerasan
4 Meningkatknya persentase organisasi perempuan yang 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dibina
5 Meningkatnya persentase perempuan mendapatkan _ 13 klp 14 klp 15 klp 16 klp 17 klp 75 klp
bimbingan usaha
6 Meningkatnya jumlah lembaga pemerhati perempuan _ 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dan anak
7 Meningkatnya Indeks pembangunan gender 65,22 _ _ _ _ 75 75
8 Menurunnya jumlah kasus kekerasan terhadap 65 Kasus _ _ _ _ 50 Kasus 50 Kasus
perempuan dan anak
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
1 Meningkatnya rasio peserta KB dengan pasangan usia 76,60% 80% 76,80% 76,90% 77% 77,10% 84%
subur
2 Menurunnya rasio persentase perkawinan pertama 8,84% 8,50% 8% 7,50% 7% 7% 6,50%
wanita < 20 tahun
3 Persentase anggota keluarga tribina dan UPPKS yang ber- 41,60% 100% _ _ _ 100%
KB
4 Meningkatnya persentase Bina Keluarga Balita-Posyandu- _ _ _ 100%
Pendidikan Anak Dini Usia
5 Menurunnya rata-rata jumlah jiwa dalam keluarga 0.569% 0.563% 0.551% 0.534% 0.512% 0.489% 1,45
Tenaga Kerja
1 Persentase peserta pelatihan yang mendapatkan 70% 80% 85% 87% 90% 100% 100%
pekerjaan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 13


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
2 Meningkatnya persentase pencari kerja yang ditempatkan 31% 31% 31% 34% 38% 38% 38%

3 Menurunnya jumlah kasus perselisihan hubungan 10 kasus 9 kasus 9 kasus 7 kasus 5 kasus 5 kasus 5 kasus
industrial
4 Meningkatnya persentase pencari kerja yang 8.240 pencari kerja 1% 1% 1% 1% 1% 5%
mendapatkan pemberdayaan dari anggaran DBHCHT
Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
1 Tercapainya jumlah koperasi di kawasan agropolitan 123 Kop 121 Kop 121 Kop 121 Kop 121 Kop 121 Kop 121 Kop
2 Tercapainya jumlah koperasi aktif di kawasan agropolitan 121 Kop 121 Kop 121 Kop 121 Kop 121 Kop 121 Kop 121 Kop

3 Tercapaianya jumlah koperasi sehat di kawasan 1 Kop 2 Kop 4 Kop 6 Kop 8 Kop 10 Kop 10 Kop
agropolitan
4 Jumlah koperasi di wilayah agropolitan 123 Kop 121 Kop 121 Kop 121 Kop 121 Kop 121 Kop 121 Kop
5 Jumlah koperasi aktif di wilayah agropolitan; 121 Kop 121 Kop 121 Kop 121 Kop 121 Kop 121 Kop 121 Kop
6 Jumlah koperasi sehat 1 Kop 2 Kop 4 Kop 6 Kop 8 Kop 10 Kop 10 Kop
7 Terwujudnya produk UMKM berdaya saing 10 produk UMKM 2 produk UMKM 2 produk UMKM 2 produk UMKM 2 produk UMKM 2 produk UMKM 10 produk UMKM
8 Meningkatnya jumlah wirausaha baru 75 wirausaha baru 96 wirausaha baru 128 wirausaha baru 128 wirausaha baru 128 wirausaha baru 128 wirausaha baru 608 wirausaha baru
9 Tersedianya jaringan pemasaran hasil (kemitrran usaha) 0 5 UMKM 5 UMKM 5 UMKM 5 UMKM 5 UMKM 25 UMKM
10 Meningkatnya persentase koperasi aktif 766 Kop 686 Kop 686 Kop 606 Kop 606 Kop 526 Kop 526 Kop
11 Meningkatnya persentase koperasi berkualitas 0 Kop 3 Kop 3 Kop 3 Kop 3 Kop 12 Kop
12 Meningkatnya persentase jumlah koperasi sehat 7 Kop 10 Kop 14 Kop 18 Kop 22 Kop 26 Kop K26 op
13 Persentase koperasi wanita yang diberdayakan 319 Kopwan 319 Kopwan 319 Kopwan 319 Kopwan 319 Kopwan 319 Kopwan 319 Kopwan
14 Tersediannya Kelembagaan penunjang agribisnis 121 koperasi 121 koperasi 121 koperasi
15 Meningkatnya akses permodalan wirausaha 75 wirausaha baru _ _ _ _ 608 wirausaha baru 608 wirausaha baru
16 Terwujudnya one village one product 10 jenis produk _ _ _ _ 10 jenis produk 10 jenis produk
unggulan unggulan unggulan
17 Meningkatnya persentase koperasi sehat 1% _ _ _ _ 2% 2%
18 Persentase koperasi wanita aktif 99,69% _ _ _ _ 100% 100%
Penanaman Modal
1 Meningkatnya jumlah investor yang masuk (PMDN/PMA) 17 PMA dan PMDN (11 20 PMA dan PMDN (12 22 PMA dan PMDN (13 24 PMA dan PMDN (14 26 PMA dan PMDN (15 28 PMA dan PMDN (17 28 PMA/PMDN
PMA dan 6 PMDN) PMA dan 8 PMDN) PMA dan 9 PMDN) PMA dan 10 PMDN) PMA dan 11 PMDN) PMA dan 11 PMDN)
2 Tercapainya nilai Investasi (PMDN dan PMA) 11.260.185.021.678 12.010.185.021.678 12.760.185.021.678 13.510.185.021.678 14.260.185.021.678 15.010.185.021.678 15.010.185.021.678
3 Meningkatnya persentase tenaga kerja yang terserap di 5% (14.104 pekerja) 0,01% (terdapat 0,01% (terdapat 0,01% (terdapat 0,01% (terdapat 0,01% (terdapat 5,05% (total tambahan
sektor industri tambahan 142 orang tambahan 142 orang tambahan 142 orang tambahan 142 orang tambahan 142 orang orang yang bekerja
yang bekerja, total yang bekerja, total yang bekerja, total yang bekerja, total yang bekerja, total sejumlah 14.814
pekerja pada tahun pekerja pada tahun pekerja pada tahun pekerja pada tahun pekerja pada tahun orang)
2014 sejumlah 14.246 2014 sejumlah 14.388 2014 sejumlah 14.530 2014 sejumlah 14.672 2014 sejumlah 14.814
orang) orang) orang) orang) orang)

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 14


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
4 Meningkatnya rasio daya serap tenaga kerja _ _ _ _ _ _ _
5 Tersedianya potensi sumberdaya, sarana dan prasarana _ 100% 100% 100% 100% 100% 100%
daerah
6 Terselenggaranya promosi potensi penanaman modal 17 PMDN/PMA _ _ _ _ 28 PMDN/PMA 28 PMDN/PMA
Kebudayaan
1 Meningkatnya jumlah event seni dan budaya 50 event 50 event 50 event 50 event 50 event 50 Kali 250 event
Kepemudaan dan Olahraga
1 Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana OR 8 lapangan 1 lapangan Perbaikan Stadion dan DED pembangunan Paket Kolam renang Terdapatnya Penambahan sapras
Gor Kabupaten kolam renang penambahan sapras olah raga
layak pakai
Pangan
1 Meningkatnya persentase ketersediaan energi per kapita 4.300 Kal/kap/hr 4.245 Kal/kap/hr 4.265 Kal/kap/hr 4.245 Kal/kap/hr 4.225 Kal/kap/hr 4.200 kal/kap/hr 4.200 kal/kap/hr
per hari
2 Meningkatnya persentase ketersediaan protein per kapita 110 gr/kap/hr 112 gr/kap/hr 114 gr/kap/hr 116 gr/kap/hr 118 gr/kap/hr 120 gr/kap/hr 120 gr/kap/hr
per hari
3 Meningkatnya persentase cadangan pangan pemerintah 100 ton/th dan 250 100 ton/th dan 300 100 ton/th dan 350 100 ton/th dan 400 100 ton/th dan 450 100 ton/th dan 500 kg 100 ton/th dan 500 kg
dan masyarakat kg/tri bulan kg/tri bulan kg/tribulan kg/tri bulan kg/tri bulan
4 Meningkatnya persentase ketersediaan informasi 85% 85% 90% 90% 95% 95% 95%
pasokan, harga dan akses pangan
5 Menurunnya prosentase fluktuasi harga harga dan 15% 15% 15% 10% 10% 10% 10%
pasokan pangan
6 Meningkatnya persentase Skor Pola Pangan Harapan 80% 82% 84% 86% 88% 90% 90%
(PPH)
7 Meningkatnya persentase penanganan daerah rawan 55% 60% 65% 70% 75% 80% 80%
pangan
8 Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan 80% _ _ _ _ _ 95%
di daerah
9 Tertanganinya kasus keamanan pangan 50% _ _ _ _ _ 80%

10 Menurunnya luasan daerah rawan pangan 0 (tidak ada daerah 0 (tidak ada daerah 0 (tidak ada daerah 0 (tidak ada daerah 0 (tidak ada daerah 0 (tidak ada daerah 0 (tidak ada daerah
rawan pangan) rawan pangan) rawan pangan) rawan pangan) rawan pangan) rawan pangan) rawan pangan)
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1 Persentase desa memiliki BUMDes _ 20% 40% 60% 80% 100% 100%
2 Meningkatnya persentase lembaga usaha ekonomi _ 20% 40% 60% 80% 100% 100%
masyarakat yang mendapatkan pemberdayaan
3 Meningkatnya persentase Pengurus LPMD yang terlatih _ 80% 80% 80% 80% 80% 80%
4 Meningkatnya persentase desa menetapkan RPJMDes 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%
dan RKPDes
5 Meningkatnya persentase aparatur desa yang terlatih 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 15


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
6 Persentase penyerahan urusan pemerintah daerah 80% 80% 80% 80% 80%
kepada desa
7 Pembentukan dan pengembangan BUMdes 28 BUMDes _ _ _ 306 BUMDes 306 BUMDes
Kearsipan
1 Meningkatnya persentase instansi yang telah 90 instansi 111 instansi 132 instansi 153 instansi 174 instansi 195 instnsi 195 instnsi
menerapkan pengelolaan arsip secara baku
2 Persentase sarpras kearsipan dalam kondisi baik belum berjalan 10% 25% 50% 75% 100% 100%
Meningkatnya jumlah instansi yang menerapkan tata dengan baik 195 instansi 195 instansi
kelola kearsipan secara baku
Komunikasi dan Informatika
1 Meningkatnya persentase pengembangan komunikasi 1 dokumen 2 kelompok KIM; 3 kelompok KIM 3 kelompok KIM; 3 kelompok KIM 12 Kelompok KIM; 2
dan informatika dilombakan pekan KIM dilombakan pekan KIM kali Lomba Pekan KIM
JATIM JATIM Jatim
2 Meningkatnya persentase dokumentasi dan visualisasi 69% 76 81 87% 93 100 100%
kegiatan pembangunan
3 Meningkatnya persentase kerjasama informasi dengan 11 13 16 19 21 21 media massa
mass media
4 Meningkatnya persentase instansi terkoneksi internet Belum diketahui 276 instansi 332 instansi 388 instansi 444 instansi 500 instansi 500 instansi
5 Meningkatnya persentase kajian koneksi internet 276 Titik Koneksi 332 Titik Koneksi 338 Titik Koneksi 444 Titik Koneksi 500 Titik Koneksi 500 Titik Koneksi 500 Titik Koneksi
6 Meningkatnya pengelolaan sumber daya komunikasi dan 70% _ _ _ _ 100% 100%
informatika yang optimal
7 Tersedianya data statistik untuk perencanaan daerah 100% 100% 100% 100% 100% 100% 80%
Perpustakaan
1 Meningkatnya jumlah pengunjung perpustakaan daerah 78.730 orang 80.230 Orang 83.730 Orang 87.230 orang 90.730 orang 94.230 orang 94.230 orang
2 Meningkatnya Jumlah buku perpustakaan perpustakaan 12.180 judul buku 13.180 judul buku 14.180 judul buku 15.180 judul buku 16.180 judul buku 17.180 judul buku 17.180 judulbuku
daerah
3 Meningkatnya jumlah koleksi perpustakaan daerah 24.307 eksemplar 30.775 eksemplar 33.775 eksemplar 36.775 eksemplar 39.775 eksemplar 42.775 eksemplar 42.775 eksemplar
4 Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
Fokus Layanan Urusan Pilihan
Pertanian
1 Meningkatnya produksi pertanian tanaman pangan _ padi 425.567 ton ; padi 436.207 ton ; padi 444.931 ton ; padi 453.829 ton ; padi 462.906 ton ; padi 2.223.440 ton ;
jagung 175.459 Ton ; jagung 185.987 Ton ; jagung 197.146 Ton ; jagung 207.003 Ton ; jagung 217.354 Ton ; jagung 982.949 Ton ;
kedelai 7.640 Ton kedelai 8.404 Ton kedelai 9.244 Ton kedelai 10.169 Ton kedelai 11.186 Ton kedelai 46.643 Ton
2 Tercapainya indeks pertanaman _ 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3
3 Panjang jalan usaha tani yang terbangun/terehabilitasi _ 20.000 m 32.800 m 60.400 m 59.200 m 29.600 m 202.000 m
4 Panjang JIDES tanaman pangan yang dibangun _ _ 600 m 600 m 600 m 400 m 2.200 m
5 Panjang JITUT tanaman pangan yang dibangun _ _ 8.400 m 16.800 m 16.800 m 8.400 m 50.400 m
6 Panjang JIDES tanaman pangan yang direhabilitasi _ _ _ _ _ _ _

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 16


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
7 Panjang JITUT tanaman pangan yang direhabilitasi _ _ _ 12.600 m 25.200 m 12.600 m 50.400 m
8 Jumlah sumur dangkal yang terbangun/terehabilitasi _ 18 unit 45 unit 99 unit 96 unit 48 unit 306 unit
9 Jumlah sumur dalam yang terbangun/terehabilitasi _ _ _ _ _ 5 unit 5 unit
10 Jumlah dam parit yang terbangun/terehabilitasi _ 3 unit _ _ _ _ 3 unit%
11 Jumlah embung yang terbangun/terehabilitasi _ 1 unit _ _ _ 1 unit
12 Luas sawah yang ditingkatkan kadar BO 1% _ 10 ha 10 ha 10 ha 10 ha 40 ha
13 Luas lahan tembakau yang disubstitusi menjadi lahan _ 50 ha 100 ha 150 ha 200 ha 200 ha
holtikultura
14 Tercapainya produktivitas tanaman pangan _ padi 62,45 ku/Ha; padi 62,76 ku/Ha; padi 63,07 ku/Ha; padi 63,69 ku/Ha; padi 64,32 ku/Ha; padi 64,32 ku/Ha;
jagung 55,30 Ku/Ha; jagung 58,04 Ku/Ha; jagung 60,91 Ku/Ha; jagung 63,32 Ku/Ha; jagung 65,83 Ku/Ha; jagung 65,83 Ku/Ha;
kedelai 13.00 Ku/Ha kedelai 13.62 Ku/Ha kedelai 14,27 Ku/Ha kedelai 14,95 Ku/Ha kedelai 15,66 Ku/Ha kedelai 15,66 Ku/Ha
15 Meningkatnya produktivitas tanaman perkebunan Tebu 79,592 tebu 80 kg/ha/th; tebu 82,5 kg/ha/th; tebu 85 kg/ha/th; tebu 87,5 kg/ha/th; tebu 88 kg/ha/th; tebu 88 kg/ha/th;
Kg/ha/Tahun batang tembakau 12,5 tembakau 13,5 tembakau 14,175 tembakau 14,884 tembakau 15,628 tembakau 15,628
tebu; tembakau kg/ha/th; kopi 634 kg/ha/th; kopi 635 kg/ha/th; kopi 636 kg/ha/th; kopi 637 kg/ha/th; kopi 640 kg/ha/th; kopi 640
15,628 Kg/ha/tahun kg/ha/th; cengkeh 406 kg/ha/th; cengkeh 418 kg/ha/th; cengkeh 430 kg/ha/th; cengkeh 443 kg/ha/th; cengkeh 456 kg/ha/th; cengkeh 456
daun basah kg/ha/th; kakao 550 kg/ha/th; kakao 567 kg/ha/th; kakao 583 kg/ha/th; kakao 601 kg/ha/th; kakao 619 kg/ha/th; kakao 619
kg/ha/th kg/ha/th kg/ha/th kg/ha/th kg/ha/th kg/ha/th
16 Terbangun/ terehabilitasinya sumur dangkal _ 40 unit 40 unit 30 unit 10 unit 10 unit 130 unit
17 Terbangun/ terehabilitasinya embung _ 0 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 4 unit
18 Meningkatnya produksi dan produktivitas tembakau _ tembakau 66.000 ton tembakau 66.660 ton tembakau 67.327 ton tembakau 68.000 ton tembakau 68.680 ton tembakau 68.680 ton
dan 15,628 kg/ha/th dan 15,628 kg/ha/th dan 15,628 kg/ha/th dan 15,628 kg/ha/th dan 15,628 kg/ha/th dan 15,628 kg/ha/th
19 Meningkatnya produksi dan produktivitas cengkeh _ cengkeh 942 ton dan cengkeh 979 ton dan cengkeh 1.018 ton dan cengkeh 1.059 ton dan cengkeh 1.102 ton dan cengkeh 1.102 ton dan
456 kg/ha/th 456 kg/ha/th 456 kg/ha/th 456 kg/ha/th 456 kg/ha/th 456 kg/ha/th
20 Meningkatnya produksi tanaman perkebunan _ tebu 924.468 ton; tebu 961.446 ton; tebu 999.904 ton; tebu 1.039.900 ton; tebu 1.081.496 ton; tebu 1.081.496 ton;
tembakau 66.000 ton; tembakau 66.660 ton; tembakau 67.327 ton; tembakau 68.000 ton; tembakau 68.680 ton; tembakau 68.680 ton;
kopi 500 ton; cengkeh kopi 520 ton; cengkeh kopi 541 ton; cengkeh kopi 562 ton; cengkeh kopi 585 ton; cengkeh kopi 585 ton; cengkeh
942 ton; kakao 140 979 ton; kakao 145 1.018 ton; kakao 151 1.059 ton; kakao 157 1.102 ton; kakao 163 1.102 ton; kakao 163
ton ton ton ton ton ton
21 Panjang jalan usaha tani yang dibangun di kawasan _ 46 km 46 km 35 km 15 km 14 km 156 km
perkebunan
22 Panjang saluran irigasi tersier yang dibangun _ 0 2 km 2 km 2 km 1 km 7 km
23 Panjang JITUT yang terehabilitasi _ 500 m _ _ _ 500 m
24 Terbangunnya sumur dalam _ 4 unit _ _ _ _ 4 unit
25 Angka kejadian penyakit ternak populasi ternak 285.044 ekor 291.934 ekor 297.143 ekor 304.215 ekor 312.025 ekor populasi ternak
ruminansia 276.619 ruminansia 312.025
ekor ekor
26 Angka kematian ternak 2,12% 10%; 8%; 7%; 6%; 5%; 5%;
27 Tercapainya peningkatan prosentase daging berkualitas 3. 70% 75% 78% 80% 82% 85% 85%
yang beredar di masyarakat
28 Tercapainya jumlah bibit sapi unggul bersertifikat 350 ekor 500 ekor 500 ekor 600 ekor 600 ekor 750 ekor 750 ekor

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 17


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
29 Meningkatnya kualitas pelayanan inseminasi buatan SC 1,5 ekor 1,5 1,5 1,48 1,48 1,48 1,48
(Service Per Conception)
30 Kelahiran Hasil IB 21.333 ekor 19.800 ekor 19.800 ekor 22.750 ekor 22.750 23.680 23.680
31 Calving Interval (jarak kelahiran) 17 bulan 16 bulan 16 bulan 16 bulan 15 bulan 15 bulan 15 bulan
32 Pelayanan IB 40.000 straw 50.000 straw 50.000 straw 52.000 straw 52.000 straw 55.000 straw 55.000 straw
33 Akseptor 26.600 ekor 33.000 ekor 33.000 ekor 33.000ekor 35.000 ekor 7.000 ekor 37.000 ekor
34 Meningkatnya Capaian produksi hasil ternak: _ _ _ _ _ _ _
35 Daging 17.459 ton 17.695 ton 17.951 ton 18.275 ton 18.533 ton 18.878 ton 18.878 ton
36 Telur 12.641 ton 13.484 ton 13.712 ton 13.875 ton 14.069 ton 14.263 ton 14.263 ton
37 Susu 7.206 ton 5.362 ton 5.468 ton 5.632 ton 5.749 ton 5.918 ton 5.918 ton
38 Tercapainya populasi ternak ruminansia 314.909 ekor 357.200 ekor 364.200 ekor 371.400 ekor 379.500 ekor 388.700 ekor 388.700 ekor
39 Tercapainya populasi unggas 8.143.389 ekor 8.344.000 ekor 8.499.000 ekor 8.694.000 ekor 8.848.000 ekor 9.058.000 ekor 9.058.000 ekor
40 Tercapainya kecukupan protein hewani dari bahan asal 7,73 gr/kap/hr 17,2 gr/kap/hr 17,7 gr/kap/hr 18,3 gr/kap/hr 18,8 gr/kap/hr 19,4 gr/kap/hr 19,4 gr/kap/hr
hewan
41 Tercapinya nilai tukar petani sub sektor peternakan 141,74 158,15 162,93 165,38 170,37 172,93 172,93
42 Konsumsi hasil peternakan a) daging b) telur c) susu a) 11,57 kg/kap/th b) a) 11,62 kg/kap/th b) a) 11,92 kg/kap/th b) a) 12,02 kg/kap/th b) a) 12,08 kg/kap/th b) a) 12,20 kg/kap/th b) a) 12,20 kg/kap/th b)
8,46 kg/kap/th c) 3,94 8,96 kg/kap/th c) 2,82 9,02 kg/kap/th c) 2,85 9,04 kg/kap/th c) 2,91 9,08 kg/kap/th c) 2,94 9,11 kg/kap/th c) 3 9,11 kg/kap/ th c) 3
kg/kap/th kg/kap/th kg/kap/th kg/kap/th kg/kap/th kg/kap/th kg/ kap/th
43 Terciptanya lapangan usaha baru melalui pembinaan 160 petani 160 petani 160 petani 160 petani 160 petani 160 petani 800 peternak
kemampuan dan keterampilan usaha budidaya ternak
dan bantuan sarana produksi
44 Tercapainya produksi dan produktivitas tanaman pangan _ padi 127.670 ton ; padi 130.862 ton ; padi 133.479 ton ; padi 136.149 ton ; padi 138.872 ton ; padi 667.032 ton ;
di kawasan agropolitan jagung 52.638 Ton ; jagung 55.796 Ton ; jagung 59.144 Ton ; jagung 62.101 Ton ; jagung 65.206 Ton ; jagung 294.885 Ton ;
kedelai 2.292 Ton; kedelai 2.521 Ton ; kedelai 2.773 Ton ; kedelai 3.051 Ton ; kedelai 3.356 Ton; kedelai 13.993 Ton;
padi 62,45 ku/Ha; padi 62,76 ku/Ha; padi 63,07 ku/Ha; padi 63,69 ku/Ha; padi 64,32 ku/Ha; padi 64,32 ku/Ha;
jagung 55,30 Ku/Ha; jagung 58,04 Ku/Ha; jagung 60,91 Ku/Ha; jagung 63,32 Ku/Ha; jagung 65,83 Ku/Ha; jagung 65,83 Ku/Ha;
kedelai 13.00 Ku/Ha kedelai 13.62 Ku/Ha kedelai 14,27 Ku/Ha kedelai 14,95 Ku/Ha kedelai 15,66 Ku/Ha kedelai 15,66 Ku/Ha
45 Tercapaina produktivitas hortikultura di kawasan 20 kw/ha 20,02 ku/ha 20,04 ku/ha 20,06 ku/ha 20,08 ku/ha Cabai 21 ku/ha Cabai 21 ku/ha
agropolitanpohon induk tanaman unggul
46 Konservasi _ _ _ _ _ _ 8 pohon induk
47 Perbanyakan populasi Durian Bido _ _ _ _ _ _ 20.000 tanaman
48 Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman _ kopi 634 kg/ha/th; kopi 635 kg/ha/th; kopi 636 kg/ha/th; kopi 637 kg/ha/th; kopi 640 kg/ha/th; kopi 640 kg/ha/th;
perkebunan di kawasan agropolitan cengkeh 406 kg/ha/th; cengkeh 418 kg/ha/th; cengkeh 430 kg/ha/th; cengkeh 443 kg/ha/th; cengkeh 456 kg/ha/th; cengkeh 456 kg/ha/th;
kakao 550 kg/ha/th kakao 567 kg/ha/th kakao 583 kg/ha/th kakao 601 kg/ha/th kakao 619 kg/ha/th kakao 619 kg/ha/th
49 kopi 500 ton; cengkeh kopi 520 ton; cengkeh kopi 541 ton; cengkeh kopi 562 ton; cengkeh kopi 585 ton; cengkeh kopi 585 ton; cengkeh
942 ton; kakao 140 979 ton; kakao 145 1.018 ton; kakao 151 1.059 ton; kakao 157 1.102 ton; kakao 163 1.102 ton; kakao 163
50 Meningkatnya persentase produksi dan produktivitas _ Produksiton
hasil hutan Produksiton
hasil hutan Produksiton
hasil hutan Produksiton
hasil hutan Produksiton
hasil hutan tonm3
2.250
hasil hutan kayu dan non kayu di kawasan agropolitan kayu 450 m3 kayu 450 m3 kayu 450 m3 kayu 450 m3 kayu 450 m3
51 Produksi madu _ 500 kg 500 kg 500 kg 500 kg 500 kg 2.500 kg
52 Produksi bambu _ 5.000 btng 5.000 btng 5.000 btng 5.000 btng 5.000 btng 25.000 btng

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 18


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
53 Meningkatnya populasi dan produksi hasil ternak dan daging 3.393 ton; telur daging 3.585 ton; telur daging 3.710 ton; telur daging 3.860 ton; telur daging 4.010 ton; telur daging 4.167 ton; telur daging 49.332 ton;
unggas di kawasan agropolitan 152 ton; susu 5.562 163 ton; susu 5.835 170 ton; susu 6.121 178 ton; susu 6.423 186 ton; susu 6.793 195 ton; susu 7.701 telur 892 ton; susu
ton; populasi ton; populasi ton; populasi ton; populasi ton; populasi ton; populasi 32.873 ton; populasi
ruminansia 458.227 ruminansia 463.920 ruminansia 466.794 ruminansia 474.859 ruminansia 476.135 ruminansia 4.481.640 ruminansia 481.640
ekor; unggas ekor; unggas ekor; unggas ekor; unggas ekor; unggas ekor; unggas ekor; unggas
1.776.700 ekor 1.862.434 ekor 1.952.447 ekor 2.046.958 ekor 2.146.192 ekor 2.250.388 ekor 2.250.388 ekor
54 Tercapainya pola kemitraan jaringan pemasaran hasil _ 4 pola kemitraan 4 pola kemitraan 4 pola kemitraan 4 pola kemitraan 4 pola kemitraan 20 pola
produksi pertanian
55 Tercapainya pola kemitraan jaringan pemasaran hasil _ 1 kemitraan/kelompok 1 kemitraan/kelompok 1 kemitraan/kelompok 1 kemitraan/kelompok 1 kemitraan/kelompok 5 kemitraan/
produksi perkebunan kelompok
56 Tercapainya pola kemitraan jaringan pemasaran hasil 5 inti dan 100 plasma 5 inti dan 110 plasma 5 inti dan 115 plasma 5 inti dan 120 plasma 5 inti dan 125 plasma 5 inti dan 130 plasma 5 inti dan 130 plasma
produksi peternakan
57 Terwujudnya produk beras oleh kelompok tani _ _ 1 produk 1 produk 1 produk 1 produk 4 produk/2.000 ton
58 NTP Subektor Tanaman Pangan _ 103 106 109 112 115 115
59 Rasio penyuluh pertanian yang mendapatkan pelatihan _ 11% 11% 11% 11% 11% 55%
60 NTP Subsektor Perkebunan _ 106,5 107,0 107,5 108,0 108,5 108,5
61 Jumlah kelompok binaan yang bermitra _ 1 kelompok 1 kelompok 1 kelompok 1 kelompok 1 kelompok 5 kelompok
62 Meningkatnya kapasitas pengelola kelembagaan _ 2 kelompok 2 kelompok 2 kelompok 2 kelompok 2 kelompok 10 kelompok
kelompok
63 Terwujudnya peningkatan produksi dan produktivitas padi 396.980 ton dan _ _ _ _ padi 462.906 ton dan padi 462.906 ton dan
tanaman pangan 57,60 ku/Ha 64,32 ku/Ha 64,32 ku/Ha
jagung 207 193 Ton _ _ _ _ jagung 217.354 Ton jagung 217.354 Ton
dan 63,41 Ku/Ha dan 65,83 Ku/Ha dan 65,83 Ku/Ha
kedelai 10.359 Ton _ _ _ _ kedelai 11.186 Ton kedelai 11.186 Ton
dan 15,64 Ku/Ha dan 15,66 Ku/Ha dan 15,66 Ku/Ha
64 Terwujudnya peningkatan produksi dan produktivitas Tebu 974.115,8 ton _ _ _ _ Tebu 1.081.496,4 ton Tebu 1.081.496,4 ton
tanaman perkebunan dan 795,92 Ku/ha/th dan 880 Ku/ha/th dan 880 Ku/ha/th
tembakau 66.896,8 _ _ _ _ tembakau 68.679,9 tembakau 68.679,9
ton daun basah dan ton daun basah dan ton daun basah dan
156,28 Ku/ha/tahun 149 Ku/ha/tahun daun 149 Ku/ha/tahun daun
daun basah basah basah
64 Terwujudnya peningkatan populasi dan produksi hasil populasi ternak _ _ _ _ Populasi ternak Populasi ternak
peternakan ruminansia 276.619 ruminansia 312.025 ruminansia 312.025
ekor Ekor Ekor
Populasi ternak unggas _ _ _ _ Populasi ternak unggas Populasi ternak unggas
8.143.389 Ekor 9.058.000 Ekor 9.058.000 Ekor
Produksi daging _ _ _ _ Produksi daging Produksi daging
17.459 ton 18.878 ton 18.878 ton
Produksi susu 7.206 _ _ _ _ Produksi susu 5.918 Produksi susu 5.918
ton ton ton

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 19


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
Produksi telur 12.641 _ _ _ _ Produksi telur 14.263 Produksi telur 14.263
ton ton ton
67 Meningkatnya produksi & produktifitas komoditas Produksi ikan (ton), _ _ _ _ Produksi ikan 39.657 Produksi ikan 39.657
unggulan di kawasan agropolitan produktifitas ton, produktifitas ikan ton, produktifitas ikan
ikan..(ton/Ha) 233,68 ton/Ha 233,68 ton/Ha
Produksi Padi…. (ton), _ _ _ _ Produksi Padi…. (ton), Produksi Padi…. (ton),
produktifitas produktifitas padi produktifitas padi
padi.....(Kw/Ha), 64,82 Kw/Ha, Produksi 64,82 Kw/Ha, Produksi
Produksi Jagung..(ton), Jagung..(ton), Jagung..(ton),
produktifitas produktifitas jagung produktifitas jagung
jagung…(Kw/Ha), 66 Kw/Ha, Produksi 66 Kw/Ha, Produksi
Produksi Kedelai...(ton), Kedelai...(ton),
Kedelai…(ton), produktifitas kedelai produktifitas kedelai
produktifitas 15,86 Kw/Ha. 15,86 Kw/Ha.
kedelai…(Kw/Ha)
Produksi Cabai…. _ _ _ _ Produksi Cabai…. Produksi Cabai….
(ton), produktifitas (ton), produktifitas (ton), produktifitas
cabai.....(Kw/Ha), cabai 21 Kw/Ha, cabai 21 Kw/Ha,
Produksi Durian..(ton), Produksi Durian..(ton), Produksi Durian..(ton),
produktifitas produktifitas produktifitas
Durian…(pKw/pohon) Durian…(pKw/pohon) Durian…(pKw/pohon)

kopi .........kg/ha/th; _ _ _ _ kopi 640 kg/ha/th; kopi 640 kg/ha/th;


cengkeh ..... kg/ha/th; cengkeh 456 kg/ha/th; cengkeh 456 kg/ha/th;
kakao ........ kg/ha/th kakao 619 kg/ha/th kakao 619 kg/ha/th
kopi .......... ton; _ _ _ _ kopi 585 ton; cengkeh kopi 585 ton; cengkeh
cengkeh ......... ton; 1.102 ton; kakao 163 1.102 ton; kakao 163
kakao ......... ton ton ton
Produksi hasil hutan _ _ _ _ Produksi hasil hutan Produksi hasil hutan
kayu...m3 kayu 2.250 m3 kayu 2.250 m3
Produksi madu 200 Kg _ _ _ _ Produksi madu 2.500 Produksi madu 2.500
Kg Kg
Produksi bambu 5.000 _ _ _ _ Produksi bambu Produksi bambu
btng 25.000 btng 25.000 btng
68 Meningkatnya nilai tambah produk agribisnis 500 ton Beras _ _ _ _ _ 2.000 ton
daging 3.393 ton; telur _ _ _ _ daging 49.332 ton; daging 49.332 ton;
152 ton; susu 5.562 telur 892 ton; susu telur 892 ton; susu
ton; populasi 32.873 ton; populasi 32.873 ton; populasi
ruminansia 458.227 ruminansia 481.640 ruminansia 481.640
ekor; unggas ekor; unggas ekor; unggas
1.776.700 ekor 2.250.388 ekor 2.250.388 ekor

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 20


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
69 NTP (indeks harga yang diterima petani dan indeks harga 108,2 _ _ _ _ 115 115
yang dibayar petani)
Kehutanan
1 Produksi hasil hutan kayu _ 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 3
1.500 m
2 Jumlah industri yang terbina _ 10 10 10 10 10 10 unit
3 Jumlah industri hasil hutan bersertifikat SVLK 1 industri _ 1 industri 1 industri 1 industri 3 industri
4 Luas lahan kritis yang terehabilitasi _ 0 0 400 ha 350 Ha 350 Ha 1100 Ha
5 Penurunan luas lahan kritis _ _ _ 400 ha 350 Ha 350 Ha 1100 Ha
6 Luas lahan kritis 1.600 Ha _ _ _ _ 500 Ha 500 Ha
3
7 Meningkatnya produksi dan produktivitas kehutanan 1.500 m _ _ _ _ _ 7.500 m3
8 Meningkatnya persentase industri hasil hutan belum ada _ _ _ _ _ 5 unit
bersertifikat Sistem Verifikasi Legalitas Kayu
Energi dan Sumber Daya Mineral
1 Meningkatnya persentase KK yang mendapatkan layanan 122 RTM 105 RTM 105 RTM 105 RTM 105 RTM 542 RTM
sambungan listrik
2 Persentase kawasan pertambangan yang diawasi 29 lokasi PETI 20% 60% 100% 100%
3 Meningkatnya persentase desa mandiri energi 8 desa memiliki 1 desa 1 desa 1 desa 1 desa 1 desa 1 desa
potensi sebagai DME
4 Rumah tangga miskin yang menggunakan listrik sebagai 364 _ _ _ _ 906 906
sumber penerangan
Pariwisata
1 Meningkatnya jumlah kunjungan wisata 1.425.000 wisatawan 1.425.000 Orang 1.450.000 Orang 1.475.000 Orang 1.500.000 Orang 1.525.000 Orang 7.625.000.000
Wisatawan
2 Meningkatnya jumlah obyek wisata 3 lokasi (tirta wisata., 3 lokasi (tirta wisata., 4 lokasi (tirta wisata., 5 lokasi (tirta wisata., 6 lokasi (tirta wisata., 7 lokasi (tirta wisata., 7 lokasi (tirta wisata.,
air terjun tretes, air air terjun tretes, air air terjun tretes, air air terjun tretes, air air terjun tretes, air air terjun tretes, air air terjun tretes, air
terjun sekar pudaksari) terjun sekar pudaksari) terjun sekar pudaksari, terjun sekar pudaksari, terjun sekar pudaksari, terjun sekar pudaksari, terjun sekar pudaksari,
kedung cinet- kedung cinet- kedung cinet- kedung cinet- kedung cinet-
plandaan) plandaan, Gusdur) plandaan, Gusdur, plandaan, Gusdur, plandaan, Gusdur,
makam sayid makam sayid makam sayid
Sulaiman) Sulaiman, sendang Sulaiman, sendang
made) made)
3 Meningkatnya jumlah media promosi pariwisata 3 media (cetak, 3 media (cetak, 3 media (cetak, 3 media (cetak, 3 media (cetak, 3 media (cetak, 3 media (cetak,
elektronik, dan event) elektronik, dan event) elektronik, dan event) elektronik, dan event) elektronik, dan event) elektronik, dan event) elektronik, dan event)
Kelautan dan Perikanan
1 Meningkatnya persentase konsumsi ikan 16,6 Kg/kap/thn 16,7 kg/kap/th 16,8 kg/kap/th 16,9 kg/kap/th 17 kg/kap/th 17 kg/kap/th
2 Meningkatnya persentase produksi ikan budidaya NTP =74, 18 15.758 ton ikan; 2.280 15.769 ton ikan; 2285 15.759 ton ikan; 2290 15.760,5 ton ikan; 15761 ton ikan; 2300 15761 ton ikan; 2300
KELOMPOK , 1 petani ikan, angka NTP petani ikan, angka NTP petani ikan, angka NTP 2295 petani ikan, petani ikan, angka NTP petani ikan, angka NTP
ANGKATAN 80, 15 kelompok, 1 81, 15 kelompok, 1 82, 15 kelompok, 1 angka NTP 83, 20 84, 20 kelompok, 1 84, 20 kelompok, 1
angkatan angkatan angkatan kelompok, 1 angkatan angkatan angkatan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 21


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
3 Meningkatnya persentase produksi dan produktivitas ikan _ Produksi ikan 7.929 Produksi ikan 7.930 Produksi ikan 7.931 Produksi ikan 7.932 Produksi ikan 7.933,5 produksi ikan 39657
di kawasan agropolitan ton; Produktivitas ton; Produktivitas ton; Produktivitas ton; Produktivitas ton; Produktivitas ton; produktivitas
233.56 ton/ha 233.56 ton/ha 233.62 ton/ha 233.65 ton/ha 233.68 ton/ha 233,68 ton/ha
4 Terwujudnya peningkatan produksi dan produktivitas Tercapainya produksi _ _ _ _ Tercapainya produksi Tercapainya produksi
hasil perikanan ikan 15.551,4 ton ikan 15.799 ton ikan 15.799 ton
Tercapainya _ _ _ _ Tercapainya Tercapainya
produktivitas budidaya produktivitas budidaya produktivitas budidaya
ikan 255,36 ton/Ha ikan 260,10 ton/Ha ikan 260,10 ton/Ha
Perdagangan
1 Berfungsinya program sistem resi gudang _ _ _ _ _ 1 SRG 1 SRG
2 Meningkatnya rasio produk agropolitan yang _ _ _ 10% 10% 10% 30%
didistribusikan
3 Meningkatnya persentase kualitas barang yang berdar di 65% 70% 75% 80% 85% 95% 95%
masyarakat sesuai standar yang berlaku
4 Meningkatnya prosentase akurasi alat ukur / timbangan 66% 68% 70% 74% 76% 80% 80%
melalui tera ulang UTTP
5 Tercapainya nilai ekspor 86.396.294.290 90.716.109.000 95.251.914.450 100.014.510.100 105.015.235.600 105.015.235.600
6 Meningkatnya persentase volume perdagangan dalam 60% 60% 70% 80% 90% 100% 100% (160 milyar)
negeri
7 Peningkatan jumlah PKL dan asongan yang terbina 835 PKL 835 PKL 876 PKL 920 PKL 966 PKL 1015 PKL 1.015 PKL
8 Tersedianya sarana dan prasarana pasar daerah 18 pasar daerah 18 pasar daerah 18 pasar daerah 18 pasar daerah 18 pasar daerah 18 pasar daerah 18 pasar daerah
9 Tercapainya PAD pasar daerah 3.499.080.000 3.534.070.000 3.569.410.000 3.605.104.000 3.641.155.000 17.848.819.000
10 Tersedianya pasar pengumpul distribusi 0 (Tidak ada pasar _ _ _ _ Terbangunnya pasar Terbangunnya pasar
pengumpul) pengumpul distribusi pengumpul distribusi
11 Terbangunnya jaringan pemasaran 25 Kemitraan (inti) _ _ _ _ _ 125 kemitraan (20
Mitra/tahun)
Perindustrian
1 Meningkatnya kapasitas iptek sistem produksi 18 sentra IKM menjadi 90% 90% 90% 90% 90% 164 IKM
37 sentra IKM
2 Meningkatnya persentase volume usaha industri kecil dan 4% 4% 4% 5% 5% 6% 6%
menengah
3 Meningkatnya persentase penataan struktur industri yang 70% 80% 80% 80% 80% 80% 80%
baik
4 Meningkatnya pengembangan sentra-sentra industri 80% 90% 90% 90% 90% 90% 164 sentra IKM
potensial
5 Meningkatnya persentase kualitas industri hasil 60% 60% 65% 70% 75% 80% 80%
tembakau/bahan baku industri hasil tembakau
6 Terwujudnya sentra industri olahan 145 sentra IKM _ _ _ _ 164 sentra IKM 164 sentra IKM

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 22


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
7 Meningkatnya persentase volume usaha industri kecil dan 4% _ _ _ _ 6% 6%
menengah
8 Terwujudnya kemitraan usaha pemasaran industri 2 Kemitraan _ _ _ _ 7 Kemitraan 7 Kemitraan
Ketransmigrasian
1 Meningkatnya jumlah transmigran yang ditempatkan 35 org 40 org 40 org 40 org 40 org 40 org 160 org
Fokus Fungsi Urusan Penunjang
Pemerintahan
1 Persentase hasil evaluasi kelembagaan yang 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
ditindaklanjuti
2 Persentase SKPD yang memiliki SOP 0 44 SOP 13 SOP 13 SOP 13 SOP 13 SOP 13 SOP
SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD
3 Meningkatnya persentase ketersediaan produk hukum 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90%
yang ditetapkan
4 Meningkatnya persentase kajian naskah akademik 80% 80% 85% 90% 95% 100% 100%
terhadap rancangan peraturan daerah inisiatif
5 Meningkatnya rasio perda yang ditetapkan terhadap 70% 80% 85% 90% 95% 100% 100%
program legislasi daerah
6 Meningkatnya persentase capaian kinerja program dan 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kegiatan pembangunan
7 Meningkatnya persentase kecamatan mempunyai kinerja 90% 90% 90% 90% 100% 100% 100%
yang baik
8 terkendalinya tingkat inflasi daerah 4 - 5 pada tahun 2013 4,5 - 5,5 5,0 - 6,0 5,0 - 6,0 5,0 - 6,0 5,0 - 6,0 5,0 - 6,0
9 Menurunya persentase rokok cukai ilegal 4% 4% 3% 3% 2% 2% 2%
10 Terfasilitasinya penyelenggaraan hari besar, agama dan 4% 4% 3% 3% 2% 2% 100%
nasional
11 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan 80% 90% 90% 90% 100% 100% 100%
rekomendasi bidang sumber daya alam
12 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan 80% 90% 90% 90% 100% 100% 100%
rekomendasi bidang energi
13 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan 80% 90% 90% 90% 100% 100% 100%
rekomendasi bidang pertanian
14 Meningkatnya realisasi pengadaan barang dan jasa 210 paket 220 paket 230 paket 240 paket 250 paket 260 paket 260 paket
pemerintah daerah secara elektronik
15 Meningkatnya persentase tingkat pelayanan kedinasan 80% 90% 90% 90% 90% 90% 90%
KDH/WKDH
16 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan 90% 90% 90% 90% 100% 100% 100%
pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan wilayah kecamatan
17 Meningkatnya prasarana pelayanan kecamatan _ _ 4 kecamatan 4 kecamatan 4 kecamatan 4 kecamatan 16 kecamatan

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 23


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
18 Meningkatnya persentase sarana yang dibantu 80% 90% 90% 100% 100% 100% 100%
19 Meningkatnya persentase lembaga keagamaan yang 86,97% 90% 90% 100% 100% 100% 100%
difasilitasi
20 Tercapainya tingkat akurasi persyaratan yang diajukan 75% 0,75 80% 85% 95% 100% 100%
pemohon
21 Teraplikasinya ISO 9001 2008 dalam peningkatan mutu sertifikasi ISO 9001 1 monev 1 monev 1 monev 1 monev 1 monev 5 monev
perizinan 2008
22 Tertibnya administrasi perizinan sertifikasi ISO 9001 1 monev 1 monev 1 monev 1 monev 1 monev 100%
2008
23 Meningkatnya jumlah izin yang diajukan masyarakat 1000 izin 2.500 izin 1300 izin 1400 izin 1500 izin 1600 izin 10.000 izin
24 Tersusunnya sistem informasi perizinan Teraksesnya 1 aplikasi Teraksesnya 1 aplikasi Teraksesnya 1 aplikasi Teraksesnya 1 aplikasi Teraksesnya 1 aplikasi Teraksesnya 1 aplikasi Teraksesnya 1 aplikasi
SimYaniz SimYaniz SimYaniz SimYaniz SimYaniz SimYaniz SimYaniz
25 Rata-rata penyelesaian izin 20 hari kerja 30 hari kerja 30 hari 25 hari 25 hari 20 hari 20hari 20 hari
26 Penyelesaian izin penanaman modal 1000 izin 2.500 izin 1300 izin 1400 izin 1500 izin 1600 izin 5800 izin
27 Meningkatnya jumlah izin yang diajukan masyarakat 1000 izin 2.500 izin 1300 izin 1400 izin 1500 izin 1600 izin 10.000 izin
28 Indeks Kepuasan Masyarakat 76,59% 76,97% 77,35% 77.73% 78,12% 78,50% 78,50%
Pengawasan
1 Meningkatnya prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan 4400 4365 4320 4275 4235 4190 4190
keuangan/aset daerah ; Pembangunan Proyek fisik ; serta
disiplin kepegawaian, sesuai sesuai peraturan yang
berlaku. (Menurunnya bobot dan jumlah temuan)
2 Bertambahnya jumlah pejabat fungsional auditor yang 22 Org Auditor 25 Org Auditor 28 Org Auditor 32 Org Auditor 36 Org Auditor 40 Org Auditor 40 Org Auditor
jenjang kariernya meningkat berdasar sertifikasi keahlian

Keuangan
1 Peningkatan pelayanan perbendaharaan dengan SKPD 75% 80% 85% 90% 95% 1
terbitnya SPD dan SP2D sesuai perencanaan anggaran kas
SKPD
2 Terkendalinya tingkat liquiditas kas daerah minimal 1 75% 80% 85% 90% 95% 95%
bulan gaji ditambah 10%
3 Tersusunnya laporan keuangan daerah yang akurat dan Tersusunnya laporan Tersusunnya laporan Tersusunnya laporan Tersusunnya laporan Tersusunnya laporan Tersusunnya laporan Tersusunnya Laporan
memenuhi standar serta penyampaian laporan keuangan keuangan daerah keuangan daerah keuangan daerah keuangan daerah keuangan daerah keuangan daerah Keuangan Daerah
daerah yang tepat waktu setiap tahunnya Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2017
4 Meningkatnya prosentase pembinaan dan fasilitasi 302 Desa 302 Desa 302 Desa 302 Desa 302 Desa 302 Desa 302 Desa
pengelolaan keuangan desa
5 Penetapan Perda APBD Tepat Waktu; Tepat
Tepat
waktu
waktu(5 (5 Bulan Tepat
dari awal
waktu
proses(5sampai
Bulan Tepat
dari
disahkan)
awal
waktu
proses(5sampai
Bulan Tepat
dari
disahkan)
awal
waktu
proses(5sampai
Bulan Tepat
dari
disahkan)
awal
waktu
proses(5sampai
Bulan dari
disahkan)
awal proses sampai
Tepat waktu
disahkan)
(5 bulan
Bulan dari awal proses dari awal proses
sampai disahkan) sampai disahkan)
6 Meningkatnya prosentase keakuratan data neraca aset 65% 70% 75% 80% 85% 90% 90%

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 24


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
7 Meningkatnya jumlah pemanfaatan asset daerah guna 65% 70% 75% 80% 85% 90% 90%
peningkatan PAD
Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
1 persentase aparatur mempunyai sasaran kerja pegawai 80% 90% 90% 90% 90% 90% 90%
(SKP) berkategori baik
2 Meningkatnya persentase ketersediaan pegawai 80% 90% 90% 90% 90% 90% 90%
berdasarkan analisis beban kerja
3 Berkurangnya tumpang tindih tugas pokok dan fungsi 6 SKPD _ _ _ _ Tidak ada Tidak ada
antar SKPD
4 Tersusunya SOP seluruh SKPD 14 SKPD _ _ _ _ 44 SKPD 44 SKPD
5 Persentase aparatur mempunyai sasaran kerja pegawai ( 90% _ _ _ _ 90% 90%
SKP) berkategori baik
6 Menurunnya Penyimpangan Korupsi Jumlah temuan 4.400 _ _ _ _ Jumlah Temuan 4.226 Jumlah Temuan 4.226
Kasus Kasus Kasus
7 Peningkatan Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Wajar Dengan _ _ _ _ Wajar Tanpa Wajar Tanpa
Daerah serta mempertahankan opini baik yang telah Pengecualian Pengecualian Pengecualian
dicapai
Perencanaan Pembangunan
1 Tersediannya dokumen RPJMD, RKPD, dan KUA/PPAS 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
yang disusun
2 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
koordinasi perencanaan bidang ekonomi
3 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
koordinasi perencanaan bidang sosial budaya
4 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
koordinasi perencanaan bidang fisik prasarana
5 Meningkatnya persentase ketersediaan dokumen 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
penelitian yang dihasilkan
6 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan hasil 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan
pembangunan persentase kerjasama pembangunan
7 Meningkatnya 100% 100% 100% 100% 100% 100% 80%
8 Persentase kesesuaian rencana program dengan realisasi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 85%
program
9 Meningkatnya Persentase dokumentasi dan visualisasi 69% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kegiatan pembangunan
ASPEK DAYA SAING DAERAH
Fokus Fungsi Penunjang Urusan
Keuangan
1 Meningkatnya PAD khususnya pajak daerah 143.932.387.639 199.570.361.830 229.505.916.105 263.931.803.502 303.521.574.048 349.049.810.155 Rp. 22.948.000. 000

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 25


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
2 Peningkatan jumlah tanah asset daerah yang telah Tanah Pemkab 98 Sertifikat 200 Sertifikat 150 Sertifikat 125 Sertifikat 100 Sertifikat Pensertifikat- an tanah
bersertifikat Jombang sejumlah pemkab sejumlah 138
1218 Bidang. Sudah bidang
sertifikat 407 bidang.
Masih dalam Proses
161 Bidang. Belum
sertifikat 650 Bidang
3 Capaian laba BUMD Rp. 15.517.419. 738
4 PDAM Kab Jombang Rata-rata Rp. 1.113.132. 302
pertumbuhan
5 PD. Aneka Usaha Seger Laba: Rp. Laba: Rp. 270.695.318,15
Laba: Rp. 354.022.284,21
Laba: Rp. 1.045.104.194,25
Laba: Rp. 1.370.707.647,52
Laba: Rp. 1.113.132.302,34 Rp. 1.491.581. 902
1.639.664.000,00
6 PD. BPR Bank Jombang Rata-rata Rp. 12.226.678. 000
pertumbuhan
7 PD. Perkebunan Panglungan Laba: Rp. Laba: Rp. 651.031.505,70
Laba: Rp. 839.049.404,55
Laba: Rp. 1.127.850.209
Laba: Rp. 1.297.027.741,00
Laba: Rp. 1.491.581,902,17 Rp. 868.027. 534
507.767.500,59
Fokus Urusan Pilihan
Pertanian
1 Nilai tukar petani 108.0 109.0 110.0 110.5 111.0 _ _
Fokus Pelayanan Umum
Perhubungan
1 Tertatanya manajemen transportasi di wilayah _ 20% 40% 60% 80% 100% 2 dokumen
2 interchange
Terbangunnyatolterminal kargo dan sub terminal _ _ _ _ _ _ 1 unit terminal cargo,
3 Meningkatnya persentase terminal/subterminal/halte _ 75% 80% 85% 90% 95% 1 unit subterminal
95%
yang dibangun/dikembangkan
4 Jumlah kendaraan yang dilayani pengujian kendaraan _ 100% 100% 100% 100% 100% 100%
bermotor tepat waktu
Fokus Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan
Masyarakat

1 Menurunnya angka kriminalitas 8.377 _ _ _ _ 8.313 8.313


Fokus Urusan Wajib Tidak Berkaitan Pelayanan Dasar
Penanaman Modal
2 Persentase layanan perizinan tepat waktu 85% _ _ _ _ 100% 100%
3 Tersedianya akses informasi pelayanan perijinan bidang 1 aplikasi simyanis _ _ _ _ 1 aplikasi simyanis 1 aplikasi simyanis
usaha

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 26


Kondisi kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA Kondisi Kinerja pada
No. awal periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018 akhir periode RPJMD
(2013)
4 Terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan 20 izin bidang _ _ _ _ _ 1.250 Izin bidang
bidang penanaman modal penanaman modal penanaman modal
(berlaku sejak Oktober
Fokus Seni Budaya, Kepemudaan dan Olah Raga 2013 sesuai Perbup)
1 Meningkatnya persentase prestasi seni dan budaya 9 Prestasi 13 Prestasi 13 Prestasi
2 Meningkatnya jumlah atlet berprestasi 40 atlit 40 atlit 40 atlit 40 atlit 40 atlit 40 atlit 200 atlit

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 IX - 27


BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

Perubahan RPJMD Tahun 2014-2018 merupakan dokumen penyempurnaan


atas dokumen awal yang telah mendasar atas hasil evaluasi pelaksanaan sampai
dengan tahun 2015 serta menyesuaikan dengan kebijakan nasional yang
mendasar, khususnya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014, Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan
Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2015-2019. Dengan adanya
perubahan RPJMD, maka visi dan misi Bupati/Wakil Bupati Jombang periode
tahun 2013-2018 yang telah dipadukan dengan beberapa ketentuan perundang-
undangan dapat lebih mengharmonisisasi dan meningkatkan keselarasan
pembangunan pusat dan daerah.
Pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan dari RPJMD Tahun 2014-2018,
antara lain sebagai berikut:
10.1 PEDOMAN TRANSISI
Dokumen RPJMD Tahun 2014-2018 menjadi panduan dalam merencanakan
dan mewujudkan pembangunan yang dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) untuk tahun 2014 hingga tahun 2018. Setelah berakhirnya RPJMD
Tahun 2014-2018, perlu disusun RPJMD Tahun 2019-2023 yang menjadi acuan
bagi penyusunan dokumen perencanaan pembangunan lima tahun berikutnya.
Pada masa transisi tersebut, diperlukan sebuah acuan bagi penyusunan
perencanaan pembangunan tahun 2019. Acuan penyusunan perencanaan
pembangunan tahun 2019 akan mendasarkan pada RPJPD Kabupaten Jombang
Tahun 2005-2025 dan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019.
10.2 KAIDAH PELAKSANAAN
RPJMD Tahun 2014-2018 ini merupakan panduan bagi Pemerintah
Kabupaten Jombang serta pemangku kepentingan lainnya dalam melakukan
pembangunan sampai dengan tahun 2018. Oleh karena itu, konsistensi, kerjasama,
transparansi dan inovasi serta rasa tanggung jawab yang tinggi diperlukan guna
pencapaian target-target yang telah ditetapkan dalam Perubahan RPJMD Tahun
2014-2018 dengan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut:
a) Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kabupaten
Jombang, Pemerintah Desa dan seluruh pemangku kepentingan agar
mendukung pencapaian target-target sebagaimana yang telah ditetapkan
Perubahan RPJMD Tahun 2014-2018;
b) Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kabupaten
Jombang, Pemerintah Desa dan seluruh pemangku kepentingan agar
melaksanakan program-program yang tercantum di dalam Perubahan RPJMD
Tahun 2014-2018 dengan sebaik-baiknya;

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 X-1


c) Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kabupaten
Jombang agar segera menyusun Perubahan Rencana Strategis (Renstra) SKPD
dengan berpedoman pada Perubahan RPJMD Tahun 2014-2018;
d) Seluruh Pemerintah Desa dalam menyusun RPJM Desa harus mempedomani
Perubahan RPJMD Tahun 2014-2018;
e) Penyusunan Perubahan RPJMD telah dilakukan melalui pembahasan dengan
DPRD Kabupaten Jombang, sebagai pengejawantahan perwakilan aspirasi
masyarakat, dengan harapan program-program yang tertuang dalam RPJMD
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Diharapkan kerjasama dan peran serta
para pemangku kepentingan dalam pelaksanaan pembangunan untuk
mewujudkan target-target Perubahan RPJMD Tahun 2014-2018.
Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka meningkatkan efektivitas
pelaksanaan Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) selaku institusi yang memiliki tugas
pokok dan fungsi dalam melakukan perencanaan pembangunan daerah, bertugas
untuk melakukan fasilitasi, monitoring dan evaluasi terhadap SKPD lingkup
Pemerintah Kabupaten Jombang dalam implementasi Perubahan RPJMD Tahun
2014-2018.

BUPATI JOMBANG,

NYONO SUHERLI WIHANDOKO

Perubahan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 X-2

Anda mungkin juga menyukai