Anda di halaman 1dari 29

Rencana Induk

dan
Perencanaan Teknis Manajemen Persampahan

Ir. Muhammad Sundoro, M.Eng.


Kepala Subdirektorat Pengelolaan Persampahan

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman


Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
2 0 1 6
Sampah di Indonesia
Kota Kecil dan Kota Sedang
eksisting dan paradigma lama

sumber 100 %
TPA sampah
sampah

upaya yang dilakukan dalam Gerakan Akses Universal


50 % 15 %
TPS 3R

sumber 50 %
TPA sampah
sampah
Kota Besar dan Kota Metropolitan
eksisting dan paradigma lama

sumber 100 %
TPA sampah
sampah

upaya yang dilakukan dalam Gerakan Akses Universal

25 % 7,5 %
TPS 3R

sumber 50 %
TPA sampah
sampah

TPST
25 % 7,5 %
Permen PU No 03/PRT/M/2013
Tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Persampahan Dalam Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

Meliputi: Perencanaan Umum, Penanganan Sampah, Penyediaan Fasilitas Pengolahan dan


Pemrosesan Akhir Sampah, dan Penutupan/ Rehabilitasi TPA
Pada Tahun 2025, sampah yang dibawa ke TPA adalah Residu

RENCANA INDUK PERSAMPAHAN

BAB II
PERENCANAAN UMUM STUDI KELAYAKAN

PERENCANAAN TEKNIS MANAJEMEN


PERSAMPAHAN (PTMP)
Rencana Induk vs PTMP
Rencana Induk penyelenggaraan Pengelolaan Sistem Persampahan disusun hanya untuk
kota besar dan kota metropolitan

Kegiatan perencanaan pengelolaan sampah untuk kota sedang dan kecil diharuskan
menyusun PTMP (Perencanaan Teknis Manajemen Persampahan)
PTMP bentuk sederhana dari rencana induk dan dokumen studi kelayakan.
Kedudukan Rencana Induk/ PTMP
Dokumen PTMP atau Rencana Induk (Masterplan) selanjutnya digunakan sebagai acuan oleh
instansi yang berwenang dalam penyusunan program pembangunan 5 (lima) tahun ke depan
dalam bidang persampahan

Rencana Rencana Umum Tata Rencana Induk Persampahan


Pembangunan Jangka Ruang (20 Tahun) (20 Tahun)
PERDA
Panjang Daerah
(RPJPD) (20 Tahun)
Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW)
(5 Tahun)
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Rencana Detail Tata
PERDA Renstra Sektor Persampahan
Daerah (RPJMD) Ruang Wilayah
(Renstra Dinas 5 Tahun)
Renstra Kota (5 Tahun) (RDTRW) (5 Tahun)

Rencana Anggaran Program Tahunan Sektor


RAPERDA Pendapatan Belanja Persampahan
Daerah (RAPBD)

Anggaran Pendapatan
PERDA
Belanja Daerah (APBD)
Diacu
Bagaimana Prosedur Penyusunan
Rencana Induk Sistem Pengelolaan
Sampah
Penjelasan Rinci Outline Rencana Induk
Sistem Pengelolaan Sampah (SPS)

OUTLINE RENCANA INDUK SPS


BAB I PENDAHULUAN
BAB II KONSEP DAN KRITERIA PENYUSUNAN RENCANA INDUK
BAB III DESKRIPSI DAERAH RENCANA
BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH
BAB V RENCANA PROGRAM & TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Penjelasan Rinci Outline Rencana Induk Sistem
Pengelolaan Sampah
OUTLINE RENCANA INDUK SPS
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
1.3. RUANG LINGKUP RENCANA INDUK
1.3.1. Ruang Lingkup Wilayah
1.3.2. Ruang Lingkup Kegiatan
1.4. JENIS RENCANA INDUK
1.5. KEDUDUKAN RENCANA INDUK
1.6. LANDASAN HUKUM
1.7. STANDAR TEKNIS DAN KELUARAN
1.8. SISTEMATIKA PELAPORAN
Penjelasan Rinci Outline Rencana Induk Sistem
Pengelolaan Sampah
BAB II KONSEP DAN KRITERIA PENYUSUNAN RENCANA INDUK
2.1. PERIODE PERENCANAAN
2.2 EVALUASI RENCANA INDUK
2.3 KRITERIA PERENCANAAN
2.3.1. Kriteria Umum
2.3.2. Kriteria Teknis
2.3.3. Kriteria Standar Pelayanan Minimal
2.4 SURVEY PENYUSUNAN RENCANA INDUK
2.4.1. Survei dan Pengkajian Wilayah Studi dan Wilayah Pelayanan
2.4.2. Survei dan Pengkajian Sumber Timbulan, Komposisi & Karakteristik Sampah
2.4.3. Survei dan Pengkajian Demografi dan Ketatakotaan
2.4.4. Survei dan Pengkajian Biaya, Sumber Pendanaan dan Keuangan
2.5 KETERPADUAN PERENCANAAN DENGAN SEKTOR LAIN
2.5.1. Air Minum
2.5.2. Drainase
2.5.3. Air Limbah
2.5.4. Jalan Dan Sarana Transportasi
2.6 KONTRIBUSI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DALAM PROGRAM PERUBAHAN IKLIM
Penjelasan Rinci Outline Rencana Induk Sistem
Pengelolaan Sampah
BAB III DESKRIPSI DAERAH PERENCANAAN
3.1. DAERAH RENCANA
3.2. KONDISI FISIK WILAYAH
3.3. KONDISI KEPENDUDUKAN SOSIAL EKONOMI, BUDAYA & KESEHATAN
MASYARAKAT
3.4. KONDISI EKSISTING SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH
3.5. PERMASALAHAN SISTEM YANG DIHADAPI
3.6. ANALISA PROFIL PELAYANAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH
3.7. KEBIJAKAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH YANG ADA
Penjelasan Rinci Outline Rencana Induk Sistem
Pengelolaan Sampah
BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH
4.1. KEBIJAKAN & STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH
4.2. TUJUAN & TARGET PENANGANAN
4.3. PENGEMBANGAN DAERAH PELAYANAN
4.4. PEMBAGIAN ZONA PELAYANAN
4.5. PENETAPAN ZONA PRIORITAS
4.6. PERHITUNGAN KEBUTUHAN SARANA & PRASARANA PENGELOLAAN SAMPAH
1. Perhitungan proyeksi timbulan sampah
2. Perhitungan teknis operasional (pewadahan, pengumpulan, pengangkutan,
pengolahan, pemrosesan akhir)
4.7. STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH
1. Strategi Pengembangan Sarana & Prasarana
2. Strategi Pengembangan Kapasitas Kelembagaan
3. Strategi Pengembangan Peran Serta Masyarakat
4. Strategi Pengembangan Peraturan
5. Strategi Pengembangan Ekonomi & Pembiayaan
Penjelasan Rinci Outline Rencana Induk Sistem
Pengelolaan Sampah
BAB V RENCANA PROGRAM DAN TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN
5.1. RENCANA PROGRAM (Rencana Pengembangan Teknis, Rencana Pengembangan
Pengelolaan Swasta & Rencana Keterpaduan Dengan Prasarana & Sarana Air
Minum, Air Limbah & Drainase)
5.2. RENCANA TAHAPAN PELAKSANAAN
1. Rencana Jangka Pendek
2. Rencana Jangka Menengah
3. Rencana Jangka Panjang
5.3. RENCANA PEMBIAYAAN & INDIKASI INVESTASI PROGRAM
1. Biaya Investasi dan O/P Jangka Pendek
2. Biaya Investasi dan O/P Jangka Menengah
3. Biaya Investasi dan O/P Jangka Panjang
5.4. RENCANA PENGATURAN KELEMBAGAAN
5.5. RENCANA EDUKASI & PERAN SERTA MASYARAKAT
5.6. RENCANA SOSIALISASI DOKUMEN RENCANA INDUK
5.7. TAHAPAN LEGALISASI RENCANA INDUK
Penjelasan Rinci Outline Rencana Induk Sistem
Pengelolaan Sampah
BAB VI KESIMPULAN & REKOMENDASI
6.1. KESIMPULAN
6.2 REKOMENDASI

LAMPIRAN
Penjelasan Rinci Outline Rencana Induk Sistem
Pengelolaan Sampah
DAFTAR TABEL 14. Kawasan Lingkungan Permukiman
dengan prinsip 3R
1. Data Wilayah Administrasi 15. Jumlah Sarana Pengumpul Sampah
2. Data Suhu Udara, Kelembaban, Curah 16. Tipe Pemindahan (transfer)
Hujan 17. Jumlah TPS non Pasar
3. Data Jenis Tanah 18. Jumlah TPS Pasar
4. Pertumbuhan Penduduk 19. Jumlah Armada Angkut Sampah
5. Tingkat Pendidikan Masyarakat 20. Cakupan Wilayah Administrasi
6. Penghasilan Masyarakat 21. Parameter dan Volume SPA & TPST
7. Perkembangan PDRB 22. Volume dan Jumlah Kendaraan
8. Jenis Penyakit 23. Sampah yang masuk SPA & TPST
9. Sarana Pelayanan Kesehatan 24. Jumlah Sarana dan Prasarana SPA
10. Volume Sampah 25. Potensi Retribusi Persampahan dan
11. Komposisi & Karakteristik Sampah Daur Ulang
12. Jumlah SDM di Dinas Kebersihan 26. Proyeksi Timbulan Sampah
13. Rekapitulasi hasil penarikan Retribusi 27. Rencana Program
28. Rencana Biaya
Penjelasan Rinci Outline Rencana Induk Sistem
Pengelolaan Sampah
DAFTAR GAMBAR 14. Skema Pola Pengumpulan Individual
1. Peta Wilayah Administrasi Langsung & Tidak Langsung
2. Peta Hidrologi 15. Skema Pola Pengumpulan Komunal
3. Peta Topografi Langsung & Tidak Langsung)
4. Peta Klimatologi 16. TPS Indoor
5. Peta Fisiografi 17. Pola Tempat Penempungan Sementara
6. Peta Geologi (TPS) Indoor
7. Skema Sistem Pengelolaan Sampah 18. Transito DIPO
8. Bagan Struktur Organisasi Dinas 19. Armada Angkutan sampah
Kebersihan 20. Bangunan SPA & TPST
9. Bagan Struktur Organisasi BPLHD 21. Siklus perjalanan Sampah di SPA
10. Bagan Struktur Org. Dinas Pertamanan 22. Mekanisme Pengelolaan di TPST
& Pemakaman 23. Peta Tata Ruang Kota
11. Bagan Struktur PD.Pasar 24. Pusat Kegiatan yg cenderung
12. Pola Penanganan Sampah Eksisting berkembang
13. Foto Pewadahan 25. Konsep Pengembangan Tata Ruang
Penjelasan Rinci Outline Rencana Induk Sistem
Pengelolaan Sampah
LAMPIRAN
1. KRITERIA TEKNIS SURVEI DAN PENGKAJIAN WILAYAH STUDI DAN WILAYAH
PELAYANAN
2. KRITERIA TEKNIS SURVEI TIMBULAN, KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH
3. KRITERIA TEKNIS SURVEI DAN PENGKAJIAN DEMOGRAFI DAN KETATAKOTAAN
4. KRITERIA TEKNIS SURVEI DAN PENGKAJIAN BIAYA, SUMBER PENDANAAN DAN
KEUANGAN
5. DEFINISI OPERASIONAL STANDAR PELAYANAN MINIMAL
6. KRITERIA TEKNIS PERENCANAAN TPA SAMPAH
7. KRITERIA TEKNIS TATA CARA PEMILIHAN LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR
SAMPAH (SNI 03-3241-1994)
8. KRITERIA TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN (SNI 19-2454-
2002)
RUMUS
PERHITUNGAN
Formulasi Kebutuhan Infrastruktur
Sistem
Infrastruktur Satuan Formula
Penanganan Sampah
Subsistem
Gerobak Sampah 5,000 x 10-4 x JP
Pengumpulan Sampah
Subsistem
Truk Sampah 1,083 x 10-4 x JP
Pengangkutan Sampah
TPS 3R (kota kecil dan
(unit) 5,000 x 10-4 x JP
kota sedang)
TPS 3R (kota besar dan
2,500 x 10-4 x JP
kota metropolitan)
Subsistem
FPSA (kota besar dan
Pengolahan Sampah 1,736 x 10-5 x JP
kota metropolitan)
(hektar unit
TPA sampah pengolahan 1,132 x 10-5 x JP
sampah)
o Gerobak sampah: kapasitas 1 m3, operasi dengan 3 ritasi/hari/unit JP= jumlah penduduk (jiwa)
o Truk sampah: kapasitas 6 m3, operasi dengan 3 ritasi/hari/unit
o TPS 3R (kota kecil dan kota sedang): menangani 50 % penduduk, kapasitas pelayanan 1.000 jiwa/unit
o TPS 3R (kota besar dan kota metropolitan): menangani 25 % penduduk, kapasitas pelayanan 1.000 jiwa/unit
o FPSA (kota besar dan kota metropolitan): menangani 25 % penduduk, kapasitas pelayanan 16.600 jiwa/unit
o TPA sampah: menangani 50 % penduduk dan residu pengolahan pada TPS 3R dan FPSA (30 %), kapasitas 287.000
jiwa.tahun/
hektar unit pengolahan sampah
Formulasi Kebutuhan Biaya Investasi
Sistem
Infrastruktur Satuan Formula
Penanganan Sampah
Subsistem
Gerobak Sampah 2,500 x 10-6 x JP
Pengumpulan Sampah
Subsistem
Truk Sampah 5,415 x 10-5 x JP
Pengangkutan Sampah
TPS 3R (kota kecil
2,750 x 10-4 x JP
dan kota sedang)
(Rp milyar)
TPS 3R (kota besar dan kota
1,375 x 10-4 x JP
Subsistem metropolitan)
Pengolahan Sampah TPST (kota besar dan
1,909 x 10-4 x JP
kota metropolitan)
TPA sampah (1,132 x 10-4 x JP) + 5

o Gerobak sampah: Rp 5 juta


o Truk sampah: Rp 500 juta
o TPS 3R (kota kecil, kota sedang, kota besar, dan kota metropolitan): Rp 550 juta
o TPST (kota besar dan kota metropolitan): Rp 11 milyar
o TPA sampah: Rp 10 milyar (sarana utama dan sarana penunjang) + Rp 5 milyar (sarana alat berat) = 15 milyar

JP= jumlah penduduk (jiwa)


Formulasi Kebutuhan Biaya Operasi-Pelihara-Rawat
Sistem
Infrastruktur Satuan Formula
Penanganan Sampah
Subsistem
Gerobak Sampah 2,071 x 10-5 x JP
Pengumpulan Sampah
Subsistem
Truk Sampah 1,966 x 10-5 x JP
Pengangkutan Sampah
TPS 3R (kota kecil dan
(Rp milyar/ 7,116 x 10-5 x JP
kota sedang)
tahun)
TPS 3R (kota besar dan
Subsistem 3,558 x 10-5 x JP
kota metropolitan)
Pengolahan Sampah
TPST (kota besar dan
1,245 x 10-5 x JP
kota metropolitan)
TPA sampah 8,537 x 10-6 x JP

o Gerobak sampah: Rp 41.439.180/tahun/unit


o Truk sampah: Rp 181.647.360/tahun/unit
o TPS 3R (kota kecil, kota sedang, kota besar, dan kota metropolitan): Rp 142.362.885/tahun/unit
o TPST (kota besar dan kota metropolitan): Rp 830.565.968/tahun/unit
o TPA sampah: Rp 754.236.000/tahun/hektar unit pengolahan sampah

JP= jumlah penduduk (jiwa)


STUDI KASUS
(PERHITUNGAN ASPEK
TEKNIS-TEKNOLOGIS)
Contoh Soal

Kabupaten ABC dengan jumlah penduduk 220.224 jiwa, memiliki


penduduk perkotaan sebanyak 183.746 jiwa (tahun 2010), dengan laju
pertumbuhan penduduk 1,83 %/tahun.

Hitung kebutuhan pada tahun 2015, untuk mencapai gerakan akses


universal, untuk infrastruktur pengelolaan sampah yang dibutuhkan
Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk pada tahun ke-n: Pt = P0(1+r)n

P(2011) = P(2010) x (1 + 0,0183)1 Jumlah Penduduk


= 183.746 x (1 + 0,0183)1 Tahun
= 187.109 kapita (kapita)
2011 187.109
P(2012) = P(2010) x (1 + 0,0183)2 2012 190.533
= 190.533 kapita 2013 194.019
2014 197.570
Lakukan terus hingga tahun 2015
2015 201.185
Jumlah Infrastruktur
Jumlah penduduk tahun 2015 = 183.746 x (1 + 0,0183)5 = 201.185 jiwa
Sistem
Infrastruktur Satuan Formula Hasil Hitung
Penanganan Sampah
Subsistem
5,000 x 10-4 x
Pengumpulan Gerobak Sampah 100,59 101 unit
201.185 jiwa
Sampah
Subsistem
1,083 x 10-4 x
Pengangkutan Truk Sampah 21,78 22 unit
201.185 jiwa
Sampah
TPS 3R (kota kecil (unit) 5,000 x 10-4 x
100,59 101 unit
dan kota sedang) 201.185 jiwa
TPS 3R (kota besar
dan kota - -
Subsistem metropolitan)
Pengolahan Sampah FPSA (kota besar dan
-
kota metropolitan)
(hektar unit
1,132 x 10-5 x
TPA sampah pengolahan 2,27 ha
201.185 jiwa
sampah)
Kebutuhan Biaya Investasi
Jumlah penduduk tahun 2015 = 183.746 x (1 + 0,0183)5 = 201.185 jiwa
Sistem
Infrastruktur Satuan Formula Hasil Hitung
Penanganan Sampah
Subsistem
5,000 x 10-4 x
Pengumpulan Gerobak Sampah 100,59 101 unit
201.185 jiwa
Sampah
Subsistem
1,083 x 10-4 x
Pengangkutan Truk Sampah 21,78 22 unit
201.185 jiwa
Sampah
TPS 3R (kota kecil dan (unit) 5,000 x 10-4 x
100,59 101 unit
kota sedang) 201.185 jiwa
TPS 3R (kota besar
dan kota - -
Subsistem metropolitan)
Pengolahan Sampah FPSA (kota besar dan
- -
kota metropolitan)
(hektar unit
1,132 x 10-5 x
TPA sampah pengolahan 2,27 ha
201.185 jiwa
sampah)
Kebutuhan Biaya Operasi-Pelihara-Rawat
Jumlah penduduk tahun 2015 = 183.746 x (1 + 0,0183)5 = 201.185 jiwa
Sistem
Infrastruktur Satuan Formula Hasil Hitung
Penanganan Sampah
Subsistem
2,071 x 10-5 x Rp 4,166
Pengumpulan Gerobak Sampah
201.185 jiwa milyar/tahun
Sampah
Subsistem
1,966 x 10-5 x Rp 3,955
Pengangkutan Truk Sampah
201.185 jiwa milyar/tahun
Sampah
TPS 3R (kota kecil dan 7,116 x 10-5 x Rp 14,316
kota sedang) (Rp milyar/tahun) 201.185 jiwa milyar/tahun
TPS 3R (kota besar
dan kota - -
Subsistem
metropolitan)
Pengolahan Sampah
FPSA (kota besar dan
- -
kota metropolitan)
8,537 x 10-6 x Rp 1,71
TPA sampah
201.185 jiwa milyar/tahun
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai