Nasional
Pengembangan
Infrastruktur Sanitasi
Pada Sosialisasi Peminatan Program HALS APBN
TA 2024
Kementerian PPN/Bappenas
8 Agustus 2023
AKSES AIR MINUM DAN SANITASI SEBAGAI KEBUTUHAN DASAR
UNTUK MENJAMIN KESEHATAN MASYARAKAT DAN KUALITAS SDM
Intervensi
10 9 Water quality
8 15
8 6.7
23
6 Water supply
19
3.5
4
1.4 1.4 24*
2 0.4 Sanitation
n/a n/a 36
0
2007 2013 2018 2021 42
Hygiene
33
Prevalensi Diare (%) Prevalensi Diare Balita (%)
Prevalensi Malaria (%) 0 20 40 60
*) Data diare balita 2013 merupakan data insiden % Dampak Terhadap Penurunan Diare
Sumber: Riskesdas 2007, 2013, 2018; SSGI 2021 Fewtrell Esrey
Sumber: Bartram and Sobsey, 2015
MENGAPA HARUS SANITASI AMAN?
Kualitas Air Permukaan
• Pada 2019, 53% 73% 15%
10.51% sungai tercemar Kejadian Diare Kejadian Stunting
Tercemar Ringan
berat Disebabkan oleh ketersediaan dan Disebabkan oleh kejadian diare pada
kualitas air minum yang rendah, anak, akibat rendahnya kualitas air
Tercemar Sedang • Pada tiga DAS besar kelayakan sanitasi, dan higienitas minum dan sanitasi aman.
(Citarum, Ciliwung,
31.09% & Cisadane), 53- Intervensi dengan meningkatkan akses air minum, sanitasi, dan higiene yang
Tercemar Berat 84% dari DAS layak dapat secara efektif mengurangi tingkat kematian akibat diare sampai
53.28% tercemar air limbah 45% (Freeman et al,2014; Wolf et al, 2014).
domestik (MoEF,
2016).
Kualitas Air Minum Persumber:
Dari haril penelitian,
Hidran & Terminal Umum 1.30% kemungkinan kontaminasi
Air Isi Ulang 3.50%
terjadi pada air yang Sumber:
Air Terlindungi 7.00% dikelola secara swadaya Genter et
al.
Penampungan Air Hujan 15.00% (sumur bor, sumur (forthcomin
Sumur Bor/Pompa 15.40%
terlindungi dan tidak g)
terlindungi) lebih tinggi,
Air Eceran yang dibeli 21.10% hal ini dapat menunjukan
24.00%
Ledeng/ Perpipaan bahwa kualitas air minum
Air Kemasan 31.50% aman tidak akan tercapai
0.00% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 25.00% 30.00% 35.00% tanpa sanitasi aman,
begitu pula sebaliknya.
*Standar Kualitas memenuhi syarat menurut PMK 492/2010 pada lima parameter (yaitu
TDS, E.coli, pH, Nitrat dan Nitrit)
MENGAPA HARUS SANITASI AMAN?
Dampak Penyediaan Akses Air Minum dan Sanitasi pada Aspek Ekonomi
70
67 70
60
60
54
50 49
47
40
30 30 Indonesia
20 19 21 24
10
7.64
0 Capaian akses rumah tangga terhadap sanitasi
2015 2020 2025 Target 2030 Target 2045* aman: Indonesia lebih rendah dari negara lain di Asia
Akses Global Akses di Asia Tenggara Akses di Sub-Sahara Africa Akses di Indonesia Tenggara, Afrika, dan secara global.
80
61 61 negara-negara lain
60
40 26
20 10.16
0
Indonesia (2022) Thailand Myanmar Filipina Singapur
Arah Kebijakan serta Capaian Sanitasi dalam RPJMN 2020-2024
Arah Kebijakan Sanitasi Capaian 2022 Target 2024
Aspek Pembangunan RPJMN 2020-2024 Rumah Tangga dengan akses sanitasi layak (%)
90,78
Peningkatan kapasitas institusi 80,92 90
Kelembagaan 01 dalam layanan pengelolaan
sanitasi 30,45 akses sanitasi Aman (%)
Rumah Tangga dengan
5,86
Pengembangan kerja sama dan
Pendanaan 05 pola pendanaan *capaian 2019
Sumber data: Susenas, diolah Bappenas
Roadmap Sanitasi Aman
Negara Nusantara
Negara kepulauan yang memiliki
ketangguhan politik, ekonomi,
keamanan nasional, dan budaya/peradaban
baharis sebagai poros maritim dunia
Pemenuhan akses sanitasi melalui rantai layanan yang dikelola secara aman, berkelanjutan, dan inklusif
sesuai dengan karakteristik wilayah
Air limbah domestik (blackwater, greywater, dan lumpur PENGUATAN SISTEM PENDATAAN & PENGAMBILAN KEBIJAKAN
Aman tinja) dikelola secara aman sesuai dengan proxy SDGs 1 BERBASIS SPASIAL
2030
PRIORITASI PEMBANGUNAN SISTEM TERPUSAT (PERPIPAAN)
Penyediaan layanan sanitasi dapat beroperasi sesuai SERTA PENGARUSUTAMAAN PENANGANAN GREYWATER DAN
2
Berkelanjutan dengan fungsinya secara berkelanjutan yaitu tersedia RESOURCE RECOVERY
setiap saat, adaptif, dan berketahanan.
REFORMASI TATA KELOLA DAN PENCIPTAAN EKOSISTEM YANG
3 MENDORONG PENYELENGGARAAN SPALD YANG BERKELANJUTAN
• Layanan sanitasi melayani seluruh lapisan masyarakat
dengan standar yang sama mempertimbangkan
Inklusif aspek keterjangkauan (affordability dan accessbility)
• Memberikan kesempatan bagi seluruh pihak 4 PENGEMBANGAN PASAR SANITASI DAN INOVASI
(termasuk masyarakat) untuk berkontribusi dalam
pemenuhan layanan
KERANGKA INVESTASI DAN PEMBIAYAAN PENYELENGGARAAN
5 SPALD YANG AKUNTABEL
Layanan sanitasi harus diberikan dengan standar yang
Karakteristik sama pada seluruh rumah tangga. Namun delivery dan
Wilayah sistem yang digunakan menyesuaikan dengan
karakteristik wilayah dan mempertimbangkan local INTEGRASI LAYANAN DAN KELEMBAGAAN AIR LIMBAH DOMESTIK
6 DAN AIR MINUM
wisdom
Penyediaan Akses Sanitasi sebagai Prioritas Nasional
Perpres 56/2017 Standard Pelayanan Minimum Perpres 8/2020
Program/Kegiatan terkait Penyelenggaraan Air Limbah Domestik dengan Akses Sanitasi Aman
Baseline 2021 Target 2024 *Kerangka Acuan Kerja/Term of Reference Program Hibah Air Limbah Terpusat TA. 2024 – DJCK, kementerian PUPR
Rantai Layanan Sanitasi Aman – Sistem Setempat
RANTAI LAYANAN SPALD - SETEMPAT
SUB-SISTEM
SUB-SISTEM SUB-SISTEM PEMBUANGAN
PENGOLAHAN LUMPUR
PENGOLAHAN SETEMPAT PEENGANGKUTAN YANG AMAN
TINJA
Bangunan Tertutup
Kloset Leher Angsa
Digunakan untuk 1
Rumah Tangga
Penyedotan dan Pembuangan/Penggunaan
pengangkutan menuju kembali hasil/sisa
IPLT yang dilakukan pengolahan secara aman
setidaknya
1 kali setiap 5 Tahun
1 2 3
Penyiapan Penyiapan Kelembagaan Operator Pembangunan Infrastruktur
Masyarakat
Pemisahan Regulator, Operator, dan Lembaga Pengawas Harus didasarkan pada perencanaan yang
Untuk meningkatkan komprehensif dan sesuai dengan tata ruang
ketertarikan dan Regulator pengampu (FS, DED, dan untuk SPALD-T perlu kajian
Regulator dan Pengawas Bangunan: termasuk
kesanggupan lingkungan.
pengawas sektor dan penyedia pengawas kelayanan bangunan
masyarakat dalam layanan (mengatur teknis tangki septik dan pengawas Perlu pelibatan Dit. BPB/Dit. PKP untuk
rangka mendapatkan kualitas efluen membina Dinas Perkim dalam hal
operator Kawasan.
layanan sanitasi aman pengawasan bangunan dan kawasan
Dinas Kesehatan Dinas PU (untuk operator
Dinas Perkim dan Ditjen CK
(Dit. PL dan Dit. Dinas LH/KLHK berbentuk UPTD, BLUD, dan Dinas PU dan Direktorat Sanitasi
(PUPR)
Promkes) BUMD/PD dan Dit. Sanitasi
5 6 7 8
4
Penyiapan Operasional dan Pengawasan Penyiapan MIS yang
Penguatan Regulasi
Pendanaan Manajemen Kualitas Efluen terpadu di Daerah
Penguatan regulasi untuk Termasuk penetapan Pengawasan terhadap
mendukung keberjalanan Penyediaan pendanaan dari Diperlukan untuk memotret
berbagai pendanaan yang tarif/retribusi melalui keberjalanan dari kondisi sarana dan
ekosistem sanitasi aman regulasi dan manajemen PermenLHK 68/2016 tentang
tersedia, terutama melalui prasarana serta efluen ALD
yang terintegrasi dengan aset (baik pendaftaran aset, Baku Mutu Air Limbah
air minum dan APBD Domestik memastikan setiap termasuk juga angka BABS
pembukuan, maupun di daerah
persampahan. daerah memiliki IPLT/IPALD
valuasi, dll)
Bappeda dan Dinas PU Dinas PU dan operator (Dit. Dinas LH/KLHK Walidata ALD di daerah
Bappeda (Dit. SUPD II)
(Bappenas dan Dit. Sanitasi) Sanitasi)
Diharapkan program Hibah Sanitasi Air Limbah Setempat (HALS) dapat mendorong terwujudnya akses sanitasi aman
melalui pembangunan tangki septik yang kedap sesuai kriteria teknis dan disedot secara berkala ke IPLT.
Kebutuhan Pendanaan Sanitasi *kebutuhan dihitung dari Tahun 2021
Kebutuhan Pendanaan Kebutuhan Pendanaan Pencapaian Akses Sanitasi Aman hingga 2030* Rp271,44 T
Pengolahan Air Limbah Rp140,43 T
Domestik hingga 2024 Kebutuhan Pendanaan Pencapaian Akses Sanitasi Aman hingga 2045* Rp589,7 T
INDIKASI PENDANAAN 2020-2024
ESTIMASI CAPAIAN SANITASI AMAN 2030
(1,9 T)
Estimasi Capaian Sanitasi Aman 2030
(57,7 T) 1% (50,11 T) 35% 30%
41% 36% 30%
25%
20%
15%
10%
7.64% 7.25%
5% 8.44%
0%
2018 2020 2022 2024 2026 2028 2030
Fisik: Pembangunan dan perluasan layanan SPALD-T 900,000 Kebutuhan investasi per kapita San aman = Rp810.000
INVESTMENT PER CAPITA
skala regional/kota/permukiman; Pembangunan IPLT, 700,000
peningkatan layanan melalui LLTT/L2T3; Pembangunan
tangki septik skala individu maupun komunal di 500,000 Kebutuhan investasi per kapita San layak = Rp273.000
(IDR)
Diperlukan dukungan pendanaan dari berbagai sumber untuk mencapai target akses aman
Sumber Pendanaan Sanitasi
DANA
PEMBIAYAAN APBD : DANA CAMPURAN
(DAERAH- PROV ZISWAF CSR (Blended
PUSAT) KAB/KOTA DESA
Finance) Belanja
Pembiayaan
Verifikasi
• Sifat pemberian hibah adalah output-based, Pemerintah Daerah melakukan pre-
Input: payment. Pembayaran hibah dilakukan melalui Kementerian Keuangan setelah
Material, %
Pemerintah
Daerah
lahan,
Output:
Akses
Output output berupa Tangki Septik terpasang dan memenuhi kelayakan teknis serta
infrastru
ktur, dll
Layak terjamin memenuhi konsep keberfungsian menuju akses aman
Hibah
Berbasis
Output
Konsep Pelaksanaan Program Hibah Sanitasi TA 2024
Total
Sumber Pendanaan Menu Total Pendanaan
Beneficiaries/Output
Penyediaan prasarana
Sambungan Rumah (SR) untuk
mendukung pemanfaatan IPAL 3.750 Sambungan Rp30.000.000.000
Hibah Sanitasi APBN Rumah
Domestik skala kota dan
Air Limbah permukiman yang telah
Terpusat terbangun.
(HALT)
Dukungan implementasi 15 Kabupaten/Kota (5
berupa pendampingan dan perserta dan 10 daerah Rp68.000.000.000
Pemerintah Australia (untuk 2023-2025)
penyiapan pemerintah daerah magang)
(Technical Assistance).
200
Milyar
• Mendukung Pembangunan Tangki Septik yang sesuai kriteria
teknis. 100
• Lumpur tinja pada tangki septik dikuras secara berkala ke IPLT
0
terdekat untuk dilakukan pengolahan 2018 2019 2020 2021 2022
SPPH Pencairan Hibah
Ribu
• Tidak menjadi calon penerima manfaat untuk kegiatan sektor
sanitasi yang lain (Sanimas, Padat Karya, DAK, dll);
0
• Memiliki luas lahan yang memadai dan aman untuk dibangun tangki
2018 2019 2020 2021 2022
septik dan resapan;
• Berada di wilayah administrasi daerah peserta program HALS; SPPH RT Terpasang
• Bersedia memenuhi persyaratan sebagai pelanggan LLTT.
SPPH (2018-2022) Terpasang
164.746 Rumah Tangga 97.091 Rumah Tangga (± 59%)
HALS dan Pendampingan LLTT
HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT HARUS DIARAHKAN UNTUK MEWUJUDKAN AKSES SANITASI AMAN
DENGAN MENDORONG PENYEDIAAN SELURUH RANTAI LAYANAN SECARAH UTUH
21