Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA

PENYUSUNAN DAN PENGGUNAAN PETA


TEMATIK SEBARAN BANJIR

PEMERINTAH KOTA AMBON


BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2021
KERANGKA ACUAN KERJA
PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA
SUB KEGIATAN PENYUSUNAN DAN PENGGUNAAN PETA TEMATIK SEBARAN BANJIR
TAHUN ANGGARAN 2021

I. PENDAHULUAN

Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki wilayah yang luas dan terletak di garis
katulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan kondisi alam yang
memiliki berbagai keunggulan, namun dipihak lain posisinya berada dalam wilayah yang
memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang rawan terhadap
terjadinya bencana dengan frekwensi yang cukup tinggi, sehingga memerlukan penanganan
yang sistematis, terpadu, dan terkoordinasi.

Potensi penyebab bencana di wilayah negara kesatuan Indonesia dapat dikelompokan dalam
3 (tiga) jenis bencana, yaitu bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.

Bencana alam antara lain berupa gempa bumi karena alam, letusan gunung berapi, angin
topan, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan/ lahan karena faktor alam, hama
penyakit tanaman, epidemi, wabah, kejadian luar biasa, dan kejadian antariksa/benda-
benda angkasa.

Penanggulangan Bencana merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional yaitu
serangkaian kegiatan penanggulangan bencana sebelum, pada saat maupun sesudah
terjadinya bencana. Penyelenggaraan penanggulangan bencana dalam situasi terdapat
potensi terjadi bencana meliputi : kesiapsiagaan, peringatan dini dan mitigasi bencana.

Penanggulangan bencana alam di suatu wilayah dapat dimulai dengan mengidentifikasi


kerentanan serta resiko wilayah tersebut. Termasuk dengan identifikasi kerentanan
penduduk, hewan-hewan, struktur bangunan, dan aset apabila bencana terjadi.

Daerah rawan bencana dapat dipetakan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis
(SIG) ini. Peta bencana berbasis Sistem Informasi Geografis ini merupakan suatu sistem yang
dapat diaplikasikan untuk memperoleh, menyimpan, menganalisa, dan mengelola data yang
berkaitan dengan data secara spasial (geografis).

Untuk menjamin kebermanfaatan dari SIG ini untuk mitigasi bencana, perlu adanya
pengembangan dari Sistem Informasi Geografis ini dengan memperhatikan 2 hal penting.
1. Investasi untuk pengembangan

Investasi ini diperlukan untuk pengadaan perangkat lunak, perangkat keras yang
mendukung aplikasi GIS, pengumpulan sumber data, serta pelatihan bagi para sumber
daya manusia agar mampu memanfaatkan sistem ini.

2. Pembaharuan data

Jika Sistem Informasi Geografis hanya memuat data dasar pada satu waktu tertentu,
tentu data ini tidak akan bermanfaat banyak di kemudian hari. Untuk itu, penting kiranya
untuk selalu melakukan pembaharuan data. Tentu saja hal ini memerlukan kerja sama
lintas sektor serta fasilitas jaringan yang memungkinkan untuk melakukan pembaharuan
data secara paralel dan tidak menghabiskan waktu.

Kesiapsiagaan bertujuan untuk memastikan upaya yang cepat dan tepat dalam menghadapi
kejadian bencana. Kesiapsiagaan dilakukan melalui penyusunan data dan informasi yang akurat,
pemutakhiran prosedur tetap tanggap darurat bencana banjir. Salah satu implementasi
kesiapsiagaan adalah Penyiapan Peta Tematik Sebaran Banjir. Peta tersebut merupakan peta
tematik yang memberikan informasi mengenai daerah-daerah terancam bahaya genangan air.
Peta ini mampu memberikan kemudahan dalam penanggulangan bencana banjir dan
kemudahan dalam tindakan pengelolaan sebelum maupun sesudah banjir.

Kota Ambon termasuk kota di Propinsi Maluku dengan indeks kerentanan risiko bencana yang
tinggi dengan dengan skor 156 (IRBI BNPB, 2013). Berdasarkan kajian risiko multibencana Kota
Ambon Tahun 2012, hasil analisis keruangan potensi ancaman bencana yang tertinggi adalah
Kecamatan Teluk Ambon dan diikuti Kecamatan Sirimau dimana terdapat lima Daerah Aliran
Sungai (DAS) yang besar dan kejadian banjirnya selalu berdampak pada penduduk dan
infrastruktur di Kota Ambon yaitu DAS Wairuhu, DAS Waibatumerah, DAS Waitomu, DAS
Waibatugajah dan DAS Waebatugantung.

II. PROGRAM / KEGIATAN


- Program : Penanggulangan Bencana
- Kegiatan : Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana
- Sub Kegiatan : Penguatan Kapasitas Kawasan untuk Pencegahan dan Kesiapsiagaan,
Penyusunan Dan Penggunaan Peta Tematik Sebaran Banjir.

III. TUJUAN DAN SASARAN


 Tujuan
Penyediaan data dan informasi geospasial tematik sebaran daerah rawan banjir dalam
rangka peningkatan kesiapsiagaan penggulangan bencana.
 Sasaran

Sasaran dari kegiatan pemetaan tematik kebencanaan (rawan banjir) ini adalah
tersedianya:
1. Peta kemiringan lereng digital DAS Waibatumerah dan DAS Waitomu skala 1:15.000.
2. Peta kerawanan (susceptibility) digital DAS Waibatumerah dan DAS Waitomu skala
1:15.000.
3. Peta Evakuasi Bencana Banjir skala 1:15000.
4. Peta rawan banjir digital DAS Waibatumerah dan DAS Waitomu.
5. Album peta rawan banjir, format cetak A3.
6. Buku deskripsi pemetaan, format A4.
7. Terlatihnya ASN BPBD dalam pengumpulan dan pengelolaan data spasial.

IV. DASAR HUKUM


1. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 008 Nomor 4, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 488);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 4, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 488);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Ketelitian Peta
Rencana Tata Ruang;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 006 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 011 Nomor
310);
6. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 10 Tahun 2008
Tentang Komando Tanggap Daurat Bencana;
7. Peraturan Kepala BNPB No. 11 Tahun 2014 Tentang Peran Serta Masyarakat Dalam
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;
8. Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi Tata Kerja
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ambon;
9. Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana di Kota Ambon;
10. Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor … Tahun … tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kota Ambon Tahun 2022;
11. Peraturan Walikota No. …… Tahun ….. tentang Pendapatan dan Belanja Daerah.
12. Peraturan Walikota No. …… Tahun ….. tentang Penjabaran APBD Kota Ambon Tahun
2022;
13. Keputusan Walikota Ambon Nomor 900/47 Tahun 2020 tentang Standarisasi Satuan
Harga Kota Ambon Tahun Anggaran 2021.

V. LOKASI KEGIATAN

Lokasi Pemetaan di Kecamatan Sirimau Daerah Aliran Sungai Waibatumerah dan Daerah
Aliran Sungai Waitomu Kecamatan Sirimau.

VI. METODOLOGI
1. Persiapan
a. Pembuatan SK Tim Penyusunan Peta Tematik Sebaran Banjir, terdiri dari :
 Tenaga Ahli 4 orang dari tim Penanggulangan Bencana Universitas Pattimura,
 Tenaga Pembantu Survey 15 orang.
 Tenaga Pendamping 3 orang
b. Membuat dan menyusun jadwal dan detail pelaksanaan kegiatan.
c. Membuat dan menyiapkan kebutuhan pelaksanaan kegiatan.
d. Couching clinic pengambilan data lapangan, penggunaan drone dan pengoperasian
Arc GIS, selama 4 hari.

2. Pelaksanaan
a. Menyusun laporan awal dan rapat ekspose;
b. Melaksanakan survei lapangan selama 20 hari;
c. Menyusun laporan antara dan rapat ekspose;
d. Melaksanakan Focus Group Discussion sebanyak 10 kali dengan peserta masing –
masing peserta 30 orang;
e. Melaksanakan rapat tim dalam rangka penyusunan laporan sebanyak 12 kali;
f. Melaksanakan Uji Publik sebanyak 2 kali dengan peserta masing – masing 45 orang;
g. Menyusun laporan akhir dan Peta Tematik sebaran Banjir serta ekspose;
h. Melaksanakan sosialisasi sebanyak 2 kali, masing – masing peserta 60 orang.

3. Evaluasi dan Pelaporan.


- Rapat Evaluasi Kegiatan.
- Membuat laporan kegiatan.
VII. TARGET KINERJA
1. Volume : 1 Paket
2. Lokasi : Kota Ambon
3. Jumlah Dana : Rp. 300.000.000,- (Tiga Ratus Juta Rupiah)
4. Sumber Dana : Loan On Granting ADB Program FMSRB.

VIII. WAKTU PELAKSANAAN


Waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah Bulan September s.d. November 2021.

IX. OUTPUT
1. Informasi geospasial kemiringan lereng DAS Waibatumerah dan DAS Waitomu skala
1:15.000.
2. Informasi geospasial kerawanan (susceptibility) DAS Waibatumerah dan DAS Waibatomu
skala 1:15.000 dalam format shapefile/geodatabase.
3. Informasi geospasial tematik rawan banjir dalam format shapefile/geodatabase.
4. Album peta rawan banjir dan peta jalur evakuasi, format cetak A3, volume 40 (empat
puluh) eksemplar.
5. Laporan pendahuluan, format A4, volume 4 buku.
6. Laporan antara, format A4, volume 4 buku.
7. Buku deskripsi pemetaan, format A4, volume 5 buku.
8. Backup hasil survei lapangan (Peta kerja, data sekunder, titik sampel, foto, laporan hasil
survei), format (PDF, JPG, Shapefiles dan MSWord).
9. Semua data digital di backup dalam UFD, volume 2 buah

X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan Penyusunan Peta Tematik Sebaran Banjir.
Ambon, Juni 2021
Mengetahui,
Kepala Pelaksana Pejabat Pembuat Komitmen
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kota Ambon

Drs. D. PAAIS, MH MUHAMMAD ABDUL AZIZ, ST


Pembina Utama Muda NIP. 19720927 2000121 003
NIP. 19630224 199402 1 002

Anda mungkin juga menyukai