PETUNJUK OPERASIONAL
I. LATAR BELAKANG
Simulasi bencana perlu dan penting dilakukan di daerah-daerah rawan bencana. Kegiatan
ini sebagai salah satu bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bahaya yang dapat
berujung bencana tanah longsor. Pencegahan bencana adalah urusan bersama. Tidak
hanya BNPB, BPBD, atau TNI/Polri yang terlibat, tapi seluruh unsur pentaheliks
(Pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat dan media massa) harus aktif
dilibatkan. Pelibatan masyarakat harus diutamakan, termasuk di dalamnya kelompok
rentan. Pengetahuan tentang kebencanaan harus menjadi bagian yang tidak bisa kita
lepaskan dari kehidupan sehari-hari.
Simulasi ini diharapkan dapat dilakukan secara berkala di berbagai daerah yang memiliki
potensi banjir dan tanah longsor tinggi di Daerah Aliran Sungai Waitomu, Waebtugajah
dan Waebatugantung.
Untuk menghindari kegagapan seperti tersebut di atas, maka perlu diadakan simulasi
tanggap darurat bencana banjir. Kegiatan simulasi ini untuk melatih kepekaan dan
kesiapsiagaan masyarakat serta stake holder penanggulangan bencana dalam
menanggulangi banjir. Kegiatan ini untuk juga bertujuan untuk memelihara, memacu
serta meningkatkan kerja sama, dan keterpaduan antar unsur potensi masyarakat dengan
aparat dalam penanganan dan penanggulangan bencana banjir. Dengan simulasi
tersebut, maka setiap instansi bersama anggota masyarakat bisa bersinergi memetakan
persoalan banjir baik dalam hal evakuasi, pemberian obat, segala sumber daya dalam
penaggulangan bencana, dan situasi – situasi yang mungkin terjadi saat terjadi bencana
banjir.
V. METODOLOGI
1. Persiapan
a. Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan dan daftar kebutuhan kegiatan.
b. Sosialisasi kegiatan Simulasi Mekanisme Tanggap Darurat Banjir
c. Rapat Persiapan sebanyak 6 kali.
Pembahasan Rapat meliputi skenario simulasi, keterlibatan peserta simulasi dan
pemandu simulasi, alat dan bahan simulasi, jadwal serta lokasi simulasi.
2. Pelaksanaan
a. Gladi simulasi
b. Pelaksanaan simulasi.
VIII. OUTPUT
IX. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan Pelatihan/Simulasi Tanggap darurat bencana banjir.
Mengetahui,
Kepala Pelaksana Pejabat Pembuat Komitmen
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kota Ambon