( ERP ]
4. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2012 Perlindungan Sosial adalah semua upaya yang
tentang Kesejahteraan Sosial diarahkan untuk mencegah dan menangani risiko
dari guncangan dan kerentanan sosial
5. Peraturan Menteri Sosial RI No. 4 Tahun 2015 Bantuan langsung diberikan kepada korban bencana
tentang Bantuan Langsung Berupa Uang Tunai dalam bentuk uang tunai untuk pemulihan dan
Bagi Korban Bencana penguatan sosial, untuk : bahan bangunan rumah,
jaminan hidup, isi hunian sementara atau hunian
tetap, santunan ahlii waris, penguatan ekonomi
korban, penguatan sosial eks kombatan , dan
fasilitasi desa inklusi
6. Peraturan Menteri Sosial RI No. 26 Thn 2015 Meningkatkan koordinasi antara Pemerintah Pusat
tentang Pedoman Koordinasi Klaster dan Pemerintah Daerah, serta fasilitasi peran
Pengungsian dan Perlindungan dalam masyarakat dan dunia usaha dalam penanggulangan
Penanggulangan Bencana bencana
1. Nota Kesepahaman antara BNPB dan • Melaksanakan penyediaan dan penyaluran
Kementerian Sosial RI, Nomor : bantuan bencana
37/BNPB/III/2015, No: 4 Tahun 2015 • Memberikan pelayanan psikososial korban
bencana
2. Nota Kesepahaman antara Kementerian • Pengelolaan dan pertukaran informasi dalam
Sosial dan BASARNAS Nomor : 5 Tahun 2016, penyelenggaraan pencarian dan pertolongan
Nomor : MOU-05/III/BSN-2016
3. Nota Kesepahaman antara Kementerian • Penyebarluasan informasi meteorologi,
Sosial dan BMKG : 7 Tahun 2016, Nomor : klimatologi dan geofisika
KS.301/006/ KB/III/2016
4. Nota Kesepahaman antara Kementerian • penanggulangan bencana, pembinaan donor
Sosial dan Palang Merah Indonesia sukarela dan pelayanan sosial
PELAKSANAAN PROGRAM
PERLINDUNGAN SOSIAL KORBAN BENCANA ALAM
1. Realisasi korban bencana alam yang dibantu dan dilayani melebihi
target yaitu dari target 155.000 jiwa terealisasi 201.540 jiwa
(130,30%), karena adanya optimalisasi penyaluran bantuan kepada
korban disesuaikan dengan kebutuhan riil dilapangan dan
ketersediaan bufferstok tahun sebelumnya.
2. Tahun 2018, Kementerian Sosial berusaha untuk memenuhi
kebutuhan kendaraan penanggulangan bencana hampir diseluruh
Provinsi dan Kabupaten/Kota berupa Mobil Dapur Umum Lapangan
(DUMLAP), Mobil Rescue Tactical Unit (RTU), Mobil Tangki Air, Mobil
Truk Bak Kayu, perahu seafrog dan Motor Trail,Motor Roda Tiga.
3. Rencana pembentukan Kampung Siaga Bencana di 100 lokasi,
terealisasi 97 lokasi hal ini disebabkan pada satu lokasi terjadi
bencana dan lokasi lainnya dibatalkan oleh pihak Pemda.
INDONESIA NEGARA RAWAN
BENCANA
323 Kab/Kota IRBI tinggi UP DATE CUACA DAN IKLIM (BMKG)
174 Kab/Kota IRB sedang
1. Sebagian besar wilayah Indonesia (97,4 %)
telah memasuki musim hujan. Puncak musim
hujan mencapai puncaknya akhir Januari dan
Februari 2016.
WAKIL Koordinator
KOORDINATOR
PENGUNGSIAN DAN
PERLINDUNGAN
PENCARIAN DAN
PENYELAMATAN
EKONOMI
Wakil
Koordinator Koordinator
ADVOKASI SOSIAL
SUMBER DAYA :
• PETUGAS DINAS SOSIAL TERLATIH DI 34 PROVINSI DAN 514 KAB/KOTA
• TAGANA 37.806 PERSONIL DAN KAMPUNG SIAGA BENCANA 367 LOKASI SERTA PILAR SOSIAL LAINNYA
• TIM K/L DAN MITRA TERKAIT
SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA
MANAJEMEN PENGUNGSIAN DAN PERLINDUNGAN
SOSIAL KORBAN BENCANA ALAM
Transisi Kelangsung
Darurat an Hidup
Tanggap Pasca
Darurat
Bencana
Siaga Saat
Darurat
Bencana
Pra Bencana
PEMULIHAN DAN
KESIAPSIAGAAN PENANGANAN
KORBAN BENCANA
PENGUATAN
DAN MITIGASI
ALAM SOSIAL
TUPOKSI KEMENTERIAN SOSIAL DALAM SIKLUS
PENANGGULANGAN BENCANA ALAM
PRA BENCANA
Tugas : Membangun sistem kesiap siagaan dan mitigasi
bencana
URAIAN TUGAS
Menyiapkan bufferstock
Menyiapkan sarana dan prasarana
Peningkatan kapasitas masyarakat : Kampung Siaga Bencana/ KSB dan
Taruna Siaga Bencana/TAGANA
Peningkatan kapasitas petugas Dinas Sosial Provinsi, Kabupaten/Kota
PERALATAN DAPUR UMUM LAPANGAN PB
PERALATAN TRUK SERBA GUNA
TENDA PENGUNGSI
PERAHU KARET PB
MOBIL RESCUE TACTICAL UNIT
PERALATAN MOBIL TANGKI AIR
Tanggal 29 Maret 2016 pada acara peringatan Hari
Ulang Tahun TAGANA ke – 12 telah dilaksanakan
penandatangan MOU antara Kementerian Sosial
dengan BASARNAS, BMKG dan PMI
KAMPUNG SIAGA BENCANA (KSB) SEBAGAI UPAYA
PENCEGAHAN & PENGURANGAN RISIKO BENCANA
Hazard Risk
Kapasitas/Kerentanan
KAMPUNG SIAGA BENCANA yaitu suatu kawasan komunitas yang disiapkan sedemikian
rupa untuk mengelola seluruh aspek dan proses penanggulangan bencana berbasis
komunitas sejak perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian agar memiliki
kemampuan melakukan berbagai hal yang berkaitan dengan pengurangan ancaman,
risiko dan dampak bencana secara mandiri pada skala terbatas terutama pada saat
pertama kali terjadi bencana terjadi.
Pada setiap KSB terdapat Tim KSB sejumlah ± 60 personil terlatih bidang keahlian
penanggulangan bencana berasal dari masyarakat lokal.
Fasilitator pembentukan KSB adalah TAGANA setempat
Kegiatan pokok
KSB
Hasil yang dicapai: RISK REDUCTION
1 Direktori
Berisi tentang potensi dan sumber sumber
2 Roadmap
Berisi tentang data kerawanan, kerentanan dan resiko
3 SOP lokal
Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat ketika terjadi bencana
4 Gardu Sosial
Tempat aktivitas koordinasi dan posko masing-masing anggota
5 Lumbung Sosial
Gudang skala lokal berisikan buffer stock swadaya dan Kemensos
PERSEBARAN JUMLAH KSB DI SELURUH INDONESIA TAHUN 2010-2015
JUMLAH JUMLAH
NO PROVINSI NO PROVINSI
KSB KSB
25 SULAWESI UTARA 9
8 SUMATERA SELATAN 11
26 SULAWESI SELATAN 7
9 KEP. BANGKA BELITUNG 7
27 SULAWESI BARAT 8
10 LAMPUNG 10
28 SULAWESI TENGGARA 8
11 BANTEN 7
29 GORONTALO 9
12 DKI JAKARTA 30
30 MALUKU 10
13 JAWA BARAT 47
31 MALUKU UTARA 7
14 JAWA TENGAH 11
32 PAPUA 8
15. DI YOGYAKARTA 18
33 PAPUA BARAT 2
16. JAWA TIMUR 13 34 KALIMANTAN UTARA 2
17. BALI 9 TOTAL 367
NO PROVINSI JUMLAH TAGANA
1 Aceh 1,153
2 Sumatera Utara 1,132
3 Sumatera Barat 807
SEBARAN TAGANA 4 Riau 696
5 Jambi 825
6 Bengkulu 761
7 Kepulauan Riau 450
8 Sumatera Selatan 1,252
9 Kep. Bangka Belitung 677
10 Lampung 871
11 Banten 1,452
12 Dki Jakarta 2,212
13 Jawa Barat 1,418
14 Jawa Tengah 1,571
15 D.I. Yogyakarta 1,571
16 Jawa Timur 2,210
17 Bali 532
18 Nusa Tenggara Barat 1,061
19 Nusa Tenggara Timur 824
20 Kalimantan Selatan 943
21 Kalimantan Timur /Kalimantan Utara 683
22 Kalimantan Barat 1,040
23 Kalimantan Tengah 667
24 Sulawesi Tengah 999
25 Sulawesi Utara 820
26 Sulawesi Selatan 1,215
27 Sulawesi Barat 279
28 Sulawesi Tenggara 614
29 Gorontalo 1,110
30 Maluku 788
31 Maluku Utara 590
32 Papua 1,082
33 Papua Barat 642
Total 32,947
Sahabat TAGANA
Pusat
No Jenis Diklat Jumlah
1 Tot Petugas Logistik Penanggulangan Bencana 50 Org
2 Tot Pendamping Sosial 100 Org
3 Tot Dukungan Psikososial 150 Org
4 Tot Shelter Pb 50 Org
5 Pemantapan Tagana Madya 180 Org
6 Pemantapan Petugas Aplikasi Logistik 40 Org
SAAT BENCANA (TANGGAP DARURAT)
CADANGAN
GUBERNUR PEMERINTAH
BERAS
PROVINSI
PEMERINTAH (200 TON/TAHUN)
(CBP)
BUPATI/WALIKOTA 1. KEC/KEL./DESA/KSB
PEMERINTAH
SUMBER (100 TON/TAHUN) KAB/KOTA 2. POSKO PB /
KORBAN
BERAS
CATATAN :
1. CBP HANYA DAPAT DIGUNAKAN DALAM KEADAAN DARURAT
2. KEBUTUHAN CBP LEBIH DARI 200 TON SEIJIN MENSOS RI
3. KEMAMPUAN BERAS REGULER KEMENTERIAN SOSIAL TERBATAS
4. STANDAR : 0,4 KG X JIWA X HARI
PENGERAHAN SUMBER DAYA (KLASTER LOGISTIK)
Jika diperlukan
dukungan Nasional
Penanggung
Jawab PB Pendampingan KEMSOS
GUDANG
NASIONAL
BEKASI
GUDANG
KAB/ BNPB
BENCANA PROVINSI REG.
KOTA
PALEMBAN
G&
MAKASSAR
GUDANG 34
PROV
TERKAIT
Response Prosedur Khusus GUDANG
KAB/KOTA
PERALATAN MOBILISASI
PERALATAN EVAKUASI: Mobil DUMLAP : 444 Unit
Tenda pengungsi : 1.131 Unit Mobil Rescue Tactical Unit : 498
Tenda dapur umum : 673 Unit
Unit
PERMAKANAN & PAKET KELUARGA: Tenda keluarga : 7.816 Unit
Tenda Regu : 1.828 Unit Truck Bak Kayu : 212 Unit
Paket Lauk Pauk : 303.601 Pkt Mobil Tangki Air : 163 Unit
Tenda Peleton : 2.279 Unit
Paket Makanan Anak : 116.786 Pkt Tenda Gulung/Biru : 58.769 Lbr Motor Trail : 600 Unit
Kids Ware : 33.589 Pkt Tenda Pengungsi Payung : 2.845 Unit Water Treatment : 18 Unit
Family Kit : 26.222 Pkt Matras : 155.113 Lembar Kapal Cepat : 58 unit
Velbed : 10.536 Unit
Perahu Sea Frog : 235 unit
TIM DUKUNGAN PSIKOSOSIAL
NO. K/L DAN MITRA KERJA NO. K/L DAN MITRA KERJA
8 CHILDFUND INDONESIA
1. FAK. PSIKOLOGI UNIKA ATMAJAYA JAKARTA
9 WORLD FOOD PROGRAMME
2. PUSAT KRISIS UNIVERSITAS INDONESIA
10 DINAS SOSIAL
3. YAKKUM EMERGENCY UNIT YOGYAKARTA
11 PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS
4 SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL KEMENTERIAN KESEHATAN
(STKS) BANDUNG
12 UN OCHA
5 IKATAN PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL 13 Dit KSA : SAKTI PEKSOS
INDONESIA
14 TAGANA
6 DOMPET DU’AFA
14 DIREKTORAT TERKAIT DI LINGKUNGAN
7 WORLD VISION INDONESIA KEMENTERIAN SOSIAL
DUKUNGAN PSIKOSOSIAL UNTUK DUKUNGAN PSIKOSOSIAL UNTUK DUKUNGAN PSIKOSOSIAL UNTUK KORBAN
KORBAN BENCANA BAGI LANSIA KORBAN BENCANA BAGI REMAJA BENCANA BAGI ANAK
PASCA BENCANA
Tugas : Melakukan kegiatan pemulihan dan penguatan korban bencana alam
sehingga mengembalikan kehidupan normal korban bencana alam
Rujukan terpadu
LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS
Pengembangan SDM berbasis komunitas
Catatan:
Unsur SAHABAT TAGANA (Organisasi kepemudaan, Orsos, Ormas,
Organisasi Profesi, PNS, TNI/POLRI, dunia usaha dsb.
LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS
PENGUATAN KAPASITAS SDM PB
Kondisi realitas Langkah :
1. Kesempatan Diklat terbatas 1. Assesment SDM PB sesuai spesialisasi
2. Standarisasi kurikulum 2. Ananlisis kebutuhan Diklat Teknis bagi pegawai/petugas (PNS,
3. Belum mengarah ke Tusi petugas gudang, petugas posko) dan relawan (TAGANA, SAHABAT
utama Kemensos TAGANA dsb.)
3. Penyusunan kurikulum ; spesialisasi dan komprehensif
Sumber Daya 4. Diklat Mengarah pada peneglolaan pengungsian
Manusia PB 6. Latihan gabungan, Simulasi dan gladi bencana
Bimteks PB bagi Pilar Sosial
7. Kerjasama dengan stake holder terkait materi dan instrukur
8. Evaluasi dan tindak lanjut Diklat
Kondisi realitas
Jumlah terbatas dan
DISASTER HAZARD X VULNEREBALITY
RISK
kurang Maintenance
CAPACITY
Melalui CBDM KSB
Kampung
Siaga Bencana
KSB Langkah :
1. Mapping lokasi daerah rawan bencana
2. Roadmap pembentukan KSB
3. Pembentukan KSB mendorong sharing APBD
4. Maintenance KSB yang sudah terbentuk
5. Rewards and punishment
6. Fasilitasi peralatan dan bantuan darurat
PENATA KELOLAAN BARANG PERSEDIAAN BENCANA
KONDISI REALITAS :
1. Sering terjadi selisih catat .
2. Penataan barang di gudang belum memadai.
3. Kondisi gudang belum memadai .
LANGKAH-LANGKAH :
1. Mempersingkat rentang kendali distribusi
barang.
2. Perubahan belanja barang untuk Pemda dan
Belanja Bansos PB untuk cadangan pusat
3. Meningkatan kualitas sistem manajemen logistik
(SIMLOG)
4. Pola paket bantuan yang terpadu (standar
internasional)
5. Melakukan opname fisik secara berkala.
6. Peningkatan kapasitas petugas gudang.
7. Pendistribusian barang logistik proporsional
sesuai dengan kondisi gudang yang ada.
MANAJEMEN KESIAPSIAGAAN & MITIGASI
BENCANA