Anda di halaman 1dari 45

EMERGENCY RESPOND PLAN

( ERP ]

PUSAT PENGENDALI OPERASIONAL PENANGGULANGAN


MARKAS KOMANDO TAGANA TRAINING CENTRE
Gedung Pengelola lantai I Sentul Hambalang Kab. Bogor Jawa Barat
Email : makottc.sentul@gmail.com, Hotline: 0855 8834 950
KA.PUSDALOPS
MARKAS KOMANDO
TAGANA TRAINING CENTRE

0812 8137 144


KARIR
1. Mulai kerja : Tahun 1982 KEMENTERIAN SOSIAL
Diperbantukan di BAKORNAS PB
2. Menangani bencana Alam di Tahun 1982 – sekarang
disemua PROVINSI. ( Sabang – Merauke )
3. Menangani Bencana di Luar Negeri Diantara nya :
- HAITI.
- HAWAAI.
- MALAYSIA.
- SINGAPORE.
- ARAB SAUDI.
4. KAPUSDALOPS MARKAS KOMANDO
TAGANA TRAINING CENTRE ( Sekarang )
PENDAHULUAN
 Setiap wilayah memiliki Potensi Bencana yang
terjadinya tidak pernah terdeteksi oleh pikiran
manusia.
 Dari kejadian kejadian yang terjadi pemerintah
daerah kurang dalam penyiapan personil maupun
anggaran untuk penanganan bencana sangat minim.
 Perlunya diadakan petugas penanganan bencana
yang handal di masing – masing di kabupaten / kota,
sehingga dampak yang terjadi dapat di minimalisir.
OVERVIEW
Posisi geodinamik negara kepulauan Indonesia yang terletak pada
pertemuan empat lempeng tektonik aktif seperti Lempeng Samudera Indo-
Australia, Lempeng Benua Eurasia, Lempeng Samudera Pasifik dan
Lempeng Philipines telah membuat negara Indonesia merupakan salah satu
negara yang rawan terhadap gempa. Berdasarkan peta wilayah kegempaan
Indonesia, sekitar 290 kota (60% kota-kota yang ada di Indonesia) Terletak
pada wilayah rawan gempa
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Memberikan pengetahuan kepada para petugas


penanganan bencana,baik pada saat sebelum
bencana ,pada saat terjadi bencana dan setelah
terjadi bencana .
2. Memperbanyak sosialisi dan simulasi penanganan
bencana, sehingga pada saat terjadi bencana
masyarakat tidak panik.
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para
petugas pada saat terjadi bencana.
PAYUNG HUKUM PENANGANAN BENCANA

Bencana ( UU No 24 Tahun 2007 )


Peristiwa atau rangkaian peristiwa
yang mengancam dan menggangu
kehidupan dan penghidupan
masyarakat
Yang disebabkan ,baik oleh faktor
alam atau faktor Non alam ,
Mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia,kerusakan
lingkungan,dan dampak psikologis
UU No.11 Tahun 2009...................
ARAH KEBIJAKAN

1. Pengembangan Community Based Disaster


Manajement (CBDM) bebasis masyarakat secara
komprehensif di lokasi rawan bencana

2. Perluasan jangkauan sistem penanggulanagn


bencana bidang perlindungan sosial yang
mendekati daerah rawan bencana

3. Percepatan layanan pemenuhan kebutuhan


dasar bagi korban bencana alam dan sosial

4. Penguatan kapasitas SDM penanggulangan


bencana secara berkelanjutan

5. Modernisasi manajemen logistik


DASAR HUKUM
1. UU NO. 24 THN 2007 Tentang Penanggulangan Pemerintah dan pemerintah daerah menjadi
Bencana penanggung jawab dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana
2. UU No. 11 Thn 2009 Tentang Kesejahteraan Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan
Sosial kesejahteraan sosial
3. UU No. 7 Thn 2012 Tentang Penanganan Negara bertanggung jawab dalam penanganan
Konflik Sosial konflik sosial

4. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2012 Perlindungan Sosial adalah semua upaya yang
tentang Kesejahteraan Sosial diarahkan untuk mencegah dan menangani risiko
dari guncangan dan kerentanan sosial

5. Peraturan Menteri Sosial RI No. 4 Tahun 2015 Bantuan langsung diberikan kepada korban bencana
tentang Bantuan Langsung Berupa Uang Tunai dalam bentuk uang tunai untuk pemulihan dan
Bagi Korban Bencana penguatan sosial, untuk : bahan bangunan rumah,
jaminan hidup, isi hunian sementara atau hunian
tetap, santunan ahlii waris, penguatan ekonomi
korban, penguatan sosial eks kombatan , dan
fasilitasi desa inklusi

6. Peraturan Menteri Sosial RI No. 26 Thn 2015 Meningkatkan koordinasi antara Pemerintah Pusat
tentang Pedoman Koordinasi Klaster dan Pemerintah Daerah, serta fasilitasi peran
Pengungsian dan Perlindungan dalam masyarakat dan dunia usaha dalam penanggulangan
Penanggulangan Bencana bencana
1. Nota Kesepahaman antara BNPB dan • Melaksanakan penyediaan dan penyaluran
Kementerian Sosial RI, Nomor : bantuan bencana
37/BNPB/III/2015, No: 4 Tahun 2015 • Memberikan pelayanan psikososial korban
bencana
2. Nota Kesepahaman antara Kementerian • Pengelolaan dan pertukaran informasi dalam
Sosial dan BASARNAS Nomor : 5 Tahun 2016, penyelenggaraan pencarian dan pertolongan
Nomor : MOU-05/III/BSN-2016
3. Nota Kesepahaman antara Kementerian • Penyebarluasan informasi meteorologi,
Sosial dan BMKG : 7 Tahun 2016, Nomor : klimatologi dan geofisika
KS.301/006/ KB/III/2016
4. Nota Kesepahaman antara Kementerian • penanggulangan bencana, pembinaan donor
Sosial dan Palang Merah Indonesia sukarela dan pelayanan sosial
PELAKSANAAN PROGRAM
PERLINDUNGAN SOSIAL KORBAN BENCANA ALAM
1. Realisasi korban bencana alam yang dibantu dan dilayani melebihi
target yaitu dari target 155.000 jiwa terealisasi 201.540 jiwa
(130,30%), karena adanya optimalisasi penyaluran bantuan kepada
korban disesuaikan dengan kebutuhan riil dilapangan dan
ketersediaan bufferstok tahun sebelumnya.
2. Tahun 2018, Kementerian Sosial berusaha untuk memenuhi
kebutuhan kendaraan penanggulangan bencana hampir diseluruh
Provinsi dan Kabupaten/Kota berupa Mobil Dapur Umum Lapangan
(DUMLAP), Mobil Rescue Tactical Unit (RTU), Mobil Tangki Air, Mobil
Truk Bak Kayu, perahu seafrog dan Motor Trail,Motor Roda Tiga.
3. Rencana pembentukan Kampung Siaga Bencana di 100 lokasi,
terealisasi 97 lokasi hal ini disebabkan pada satu lokasi terjadi
bencana dan lokasi lainnya dibatalkan oleh pihak Pemda.
INDONESIA NEGARA RAWAN
BENCANA
323 Kab/Kota IRBI tinggi UP DATE CUACA DAN IKLIM (BMKG)
174 Kab/Kota IRB sedang
1. Sebagian besar wilayah Indonesia (97,4 %)
telah memasuki musim hujan. Puncak musim
hujan mencapai puncaknya akhir Januari dan
Februari 2016.

2. Monitoring kolam laut hangat di laut Pasifik


masih menunjukkan kondisi El Nino pada batas
ambang kuat (1.99), setelah selama 21 minggu
El Nino berada pada intensitas kuat. El Nino
diperkirakan akan meluluh secara gradual
memasuki fase netral pada bulan April – Mei
2016

3.Lembaga internasional memprediksi kemunculan


La Nina yang berdampak pada meningkatnya
@ 1,3 juta orang pada curah hujan. Fenomena dan dampak La
Pertahun menderita Nina akan semakin terasa mulai bulan April
dan mengungsi yang 2016 (kemarau basah).
membutuhkan perlindungan sosial
PEMBAGIAN TUGAS DALAM KLASTER NASIONAL
BIDANG PB

WAKIL Koordinator
KOORDINATOR

PENGUNGSIAN DAN
PERLINDUNGAN
PENCARIAN DAN
PENYELAMATAN
EKONOMI
Wakil
Koordinator Koordinator

PEMULIHAN DINI LOGISTIK

SARANA DAN KESEHATAN


PRASARANA
PENDIDIKAN
KLASTER PENGUNGSIAN DAN PERLINDUNGAN

KEGIATAN KLASTER KEGIATAN KEMENSOS


PENAMPUNGAN SEMENTARA DAN MENGKOORDINIR K/L DAN MITRA
MANAJEMEN PENGUNGSIAN TERKAIT

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PANGAN (DISTRIBUSI LANGSUNG ATAU


KEKERASAN BERBASIS GENDER DAPUR UMUM)

PERLINDUNGAN KELOMPOK RENTAN SANDANG

LOGISTIK, KESEHATAN, KEAMANAN, PENAMPUNGAN DAN TEMPAT HUNIAN


PEDIDIKAN,

KELOMPOK KERJA TEKNIS DUKUNGAN PSIKOSOSIAL

KEG. LINNYA PENDAMPINGAN

ADVOKASI SOSIAL

SUMBER DAYA :
• PETUGAS DINAS SOSIAL TERLATIH DI 34 PROVINSI DAN 514 KAB/KOTA
• TAGANA 37.806 PERSONIL DAN KAMPUNG SIAGA BENCANA 367 LOKASI SERTA PILAR SOSIAL LAINNYA
• TIM K/L DAN MITRA TERKAIT
SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA
MANAJEMEN PENGUNGSIAN DAN PERLINDUNGAN
SOSIAL KORBAN BENCANA ALAM

Transisi Kelangsung
Darurat an Hidup

Tanggap Pasca
Darurat
Bencana
Siaga Saat
Darurat
Bencana
Pra Bencana

PEMULIHAN DAN
KESIAPSIAGAAN PENANGANAN
KORBAN BENCANA
PENGUATAN
DAN MITIGASI
ALAM SOSIAL
TUPOKSI KEMENTERIAN SOSIAL DALAM SIKLUS
PENANGGULANGAN BENCANA ALAM

PRA BENCANA
Tugas : Membangun sistem kesiap siagaan dan mitigasi
bencana
 URAIAN TUGAS
 Menyiapkan bufferstock
 Menyiapkan sarana dan prasarana
 Peningkatan kapasitas masyarakat : Kampung Siaga Bencana/ KSB dan
Taruna Siaga Bencana/TAGANA
 Peningkatan kapasitas petugas Dinas Sosial Provinsi, Kabupaten/Kota
PERALATAN DAPUR UMUM LAPANGAN PB
PERALATAN TRUK SERBA GUNA
TENDA PENGUNGSI
PERAHU KARET PB
MOBIL RESCUE TACTICAL UNIT
PERALATAN MOBIL TANGKI AIR
Tanggal 29 Maret 2016 pada acara peringatan Hari
Ulang Tahun TAGANA ke – 12 telah dilaksanakan
penandatangan MOU antara Kementerian Sosial
dengan BASARNAS, BMKG dan PMI
KAMPUNG SIAGA BENCANA (KSB) SEBAGAI UPAYA
PENCEGAHAN & PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Hazard Risk

Kapasitas/Kerentanan

KAMPUNG SIAGA BENCANA yaitu suatu kawasan komunitas yang disiapkan sedemikian
rupa untuk mengelola seluruh aspek dan proses penanggulangan bencana berbasis
komunitas sejak perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian agar memiliki
kemampuan melakukan berbagai hal yang berkaitan dengan pengurangan ancaman,
risiko dan dampak bencana secara mandiri pada skala terbatas terutama pada saat
pertama kali terjadi bencana terjadi.
Pada setiap KSB terdapat Tim KSB sejumlah ± 60 personil terlatih bidang keahlian
penanggulangan bencana berasal dari masyarakat lokal.
Fasilitator pembentukan KSB adalah TAGANA setempat
Kegiatan pokok
KSB
Hasil yang dicapai: RISK REDUCTION

1 Direktori
Berisi tentang potensi dan sumber sumber

2 Roadmap
Berisi tentang data kerawanan, kerentanan dan resiko

3 SOP lokal
Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat ketika terjadi bencana

4 Gardu Sosial
Tempat aktivitas koordinasi dan posko masing-masing anggota
5 Lumbung Sosial
Gudang skala lokal berisikan buffer stock swadaya dan Kemensos
PERSEBARAN JUMLAH KSB DI SELURUH INDONESIA TAHUN 2010-2015
JUMLAH JUMLAH
NO PROVINSI NO PROVINSI
KSB KSB

1 ACEH 23 18. NTB 10


2 SUMATERA UTARA 7 19. NTT 8
3 SUMATERA BARAT 8 20 KALIMANTAN SELATAN 10

4 RIAU 8 21 KALIMANTAN TIMUR 5

5 JAMBI 9 22 KALIMANTAN BARAT 9

6 BENGKULU 8 23 KALIMANTAN TENGAH 12

7 KEPULAUAN RIAU 8 24 SULAWESI TENGAH 9

25 SULAWESI UTARA 9
8 SUMATERA SELATAN 11
26 SULAWESI SELATAN 7
9 KEP. BANGKA BELITUNG 7
27 SULAWESI BARAT 8
10 LAMPUNG 10
28 SULAWESI TENGGARA 8
11 BANTEN 7
29 GORONTALO 9
12 DKI JAKARTA 30
30 MALUKU 10
13 JAWA BARAT 47
31 MALUKU UTARA 7
14 JAWA TENGAH 11
32 PAPUA 8
15. DI YOGYAKARTA 18
33 PAPUA BARAT 2
16. JAWA TIMUR 13 34 KALIMANTAN UTARA 2
17. BALI 9 TOTAL 367
NO PROVINSI JUMLAH TAGANA
1 Aceh 1,153
2 Sumatera Utara 1,132
3 Sumatera Barat 807
SEBARAN TAGANA 4 Riau 696
5 Jambi 825
6 Bengkulu 761
7 Kepulauan Riau 450
8 Sumatera Selatan 1,252
9 Kep. Bangka Belitung 677
10 Lampung 871
11 Banten 1,452
12 Dki Jakarta 2,212
13 Jawa Barat 1,418
14 Jawa Tengah 1,571
15 D.I. Yogyakarta 1,571
16 Jawa Timur 2,210
17 Bali 532
18 Nusa Tenggara Barat 1,061
19 Nusa Tenggara Timur 824
20 Kalimantan Selatan 943
21 Kalimantan Timur /Kalimantan Utara 683
22 Kalimantan Barat 1,040
23 Kalimantan Tengah 667
24 Sulawesi Tengah 999
25 Sulawesi Utara 820
26 Sulawesi Selatan 1,215
27 Sulawesi Barat 279
28 Sulawesi Tenggara 614
29 Gorontalo 1,110
30 Maluku 788
31 Maluku Utara 590
32 Papua 1,082
33 Papua Barat 642
Total 32,947
Sahabat TAGANA

Pada peringatan Hari Ulang Tahun TAGANA ke -12


di TTC – Sentul telah dicanangkan Sahabat TAGANA.
Sahabat TAGANA merupakan strategi percepatan
penanggulangan bencana berbasis masyarakat.

Bila setiap Tagana sekarang berjumlah 37.718 personil,


mempunyai 5 Sahabat Tagana, maka 164.735 Sahabat
Tagana yang peduli dalam penanggulangan bencana. Dan
jika setiap Sahabat Tagana melakukan satu aktivitas
penanggulangan bencana, maka 164.735 aktivitas akan
sangat mempengaruhi akselerasi penanggulangan
bencana. Semua pihak di masyarakat yang peduli bencana
dapat menjadi Sahabat Tagana.
Target 7.070 orang
Pusat : 650 orang
Dekonsentrasi : 6.500 orang

Pusat
No Jenis Diklat Jumlah
1 Tot Petugas Logistik Penanggulangan Bencana 50 Org
2 Tot Pendamping Sosial 100 Org
3 Tot Dukungan Psikososial 150 Org
4 Tot Shelter Pb 50 Org
5 Pemantapan Tagana Madya 180 Org
6 Pemantapan Petugas Aplikasi Logistik 40 Org
SAAT BENCANA (TANGGAP DARURAT)

Tugas : Mengaktivasi sistem yang sudah dipersiapkan untuk


penanggulangan bencana alam secara terpadu
 URAIAN TUGAS
 Pemenuhan kebutuhan dasar
 Pengerahan Sumber Daya
 Penanganan bagi kelompok rentan
 Dukungan psikososial
 Advokasi sosial
MEKANIME PENYALURAN BANTUAN BERAS PB

CADANGAN
GUBERNUR PEMERINTAH
BERAS
PROVINSI
PEMERINTAH (200 TON/TAHUN)
(CBP)

BUPATI/WALIKOTA 1. KEC/KEL./DESA/KSB
PEMERINTAH
SUMBER (100 TON/TAHUN) KAB/KOTA 2. POSKO PB /
KORBAN
BERAS

REGULER DINAS SOSIAL PROVINSI DINAS SOSIAL


KAB/KOTA
(STOCK (STOCK PROVINSI
NASIONAL) MINIMAL 50 TON) (STOCK KAB/KOTA
MINIMAL 5 TON)

CATATAN :
1. CBP HANYA DAPAT DIGUNAKAN DALAM KEADAAN DARURAT
2. KEBUTUHAN CBP LEBIH DARI 200 TON SEIJIN MENSOS RI
3. KEMAMPUAN BERAS REGULER KEMENTERIAN SOSIAL TERBATAS
4. STANDAR : 0,4 KG X JIWA X HARI
PENGERAHAN SUMBER DAYA (KLASTER LOGISTIK)

Jika diperlukan
dukungan Nasional

Penanggung
Jawab PB Pendampingan KEMSOS
GUDANG
NASIONAL
BEKASI

GUDANG
KAB/ BNPB
BENCANA PROVINSI REG.
KOTA
PALEMBAN
G&
MAKASSAR

GUDANG 34
PROV
TERKAIT
Response Prosedur Khusus GUDANG
KAB/KOTA

PERALATAN MOBILISASI
PERALATAN EVAKUASI:  Mobil DUMLAP : 444 Unit
 Tenda pengungsi : 1.131 Unit  Mobil Rescue Tactical Unit : 498
 Tenda dapur umum : 673 Unit
Unit
PERMAKANAN & PAKET KELUARGA:  Tenda keluarga : 7.816 Unit
 Tenda Regu : 1.828 Unit  Truck Bak Kayu : 212 Unit
 Paket Lauk Pauk : 303.601 Pkt  Mobil Tangki Air : 163 Unit
 Tenda Peleton : 2.279 Unit
 Paket Makanan Anak : 116.786 Pkt  Tenda Gulung/Biru : 58.769 Lbr  Motor Trail : 600 Unit
 Kids Ware : 33.589 Pkt  Tenda Pengungsi Payung : 2.845 Unit  Water Treatment : 18 Unit
 Family Kit : 26.222 Pkt  Matras : 155.113 Lembar  Kapal Cepat : 58 unit
 Velbed : 10.536 Unit
 Perahu Sea Frog : 235 unit
TIM DUKUNGAN PSIKOSOSIAL
NO. K/L DAN MITRA KERJA NO. K/L DAN MITRA KERJA

8 CHILDFUND INDONESIA
1. FAK. PSIKOLOGI UNIKA ATMAJAYA JAKARTA
9 WORLD FOOD PROGRAMME
2. PUSAT KRISIS UNIVERSITAS INDONESIA
10 DINAS SOSIAL
3. YAKKUM EMERGENCY UNIT YOGYAKARTA
11 PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS
4 SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL KEMENTERIAN KESEHATAN
(STKS) BANDUNG
12 UN OCHA
5 IKATAN PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL 13 Dit KSA : SAKTI PEKSOS
INDONESIA
14 TAGANA
6 DOMPET DU’AFA
14 DIREKTORAT TERKAIT DI LINGKUNGAN
7 WORLD VISION INDONESIA KEMENTERIAN SOSIAL

DUKUNGAN PSIKOSOSIAL UNTUK DUKUNGAN PSIKOSOSIAL UNTUK DUKUNGAN PSIKOSOSIAL UNTUK KORBAN
KORBAN BENCANA BAGI LANSIA KORBAN BENCANA BAGI REMAJA BENCANA BAGI ANAK
PASCA BENCANA
Tugas : Melakukan kegiatan pemulihan dan penguatan korban bencana alam
sehingga mengembalikan kehidupan normal korban bencana alam

Uraian Santunan bagi Ahli Waris (Rp. 15 jt/jiwa)


Tugas
Bantuan bahan bangunan rumah (BBR) (Rp. 1 jt - Rp. 25 jt),
dilaksanakan secara gotongroyong

Bantuan Isi Hunian Sementara/Tetap (sesuai kebutuhan


standar atau maks. Rp. 3 jt)

Bantuan Jaminan Hidup (Rp. 10.000/jiwa/hari) bagi korban


bencana yang direlokasi permanen ke hunian tetap (maks. 3
bulan).

Rujukan terpadu
LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS
Pengembangan SDM berbasis komunitas

Kondisi realitas Langkah :


Jumlah terbatas dan 1. Mapping TAGANA sesuai daerah rawan bencana
kurang proposional dgn 2. Up date Data Based TAGANA
daerah rawan bencana 3. Rekruitment baru dengan mendorong sharing APBD
4. Prioritas untuk daerah minim TAGANA
5. Dukungan fasilitasi dan mobilisasi TAGANA
Taruna 6. Simulasi dan gladi bencana
Siaga Bencana Manajemen TAGANA yg profesional
TAGANA
Menumbuh kembangkan SAHABAT TAGANA :
1. Pengembangan jejaring
2. Integrasi pilar sosial masyarakat untuk ikut (pendamping PKH,
Sakti Peksos, TKSK, TRC dsb.)
2. Publikasi sosial media (promo campagne)
3. Kelembagaan dan SOP
4. Fasilitasi dan uniform

Catatan:
Unsur SAHABAT TAGANA (Organisasi kepemudaan, Orsos, Ormas,
Organisasi Profesi, PNS, TNI/POLRI, dunia usaha dsb.
LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS
PENGUATAN KAPASITAS SDM PB
Kondisi realitas Langkah :
1. Kesempatan Diklat terbatas 1. Assesment SDM PB sesuai spesialisasi
2. Standarisasi kurikulum 2. Ananlisis kebutuhan Diklat Teknis bagi pegawai/petugas (PNS,
3. Belum mengarah ke Tusi petugas gudang, petugas posko) dan relawan (TAGANA, SAHABAT
utama Kemensos TAGANA dsb.)
3. Penyusunan kurikulum ; spesialisasi dan komprehensif
Sumber Daya 4. Diklat Mengarah pada peneglolaan pengungsian
Manusia PB 6. Latihan gabungan, Simulasi dan gladi bencana
Bimteks PB bagi Pilar Sosial
7. Kerjasama dengan stake holder terkait materi dan instrukur
8. Evaluasi dan tindak lanjut Diklat

Review Kelembagaan TAGANA


1. Leveling TAGANA (Muda, Madya, Utama
2. Evaluasi sistem kelembagaan TAGANA
3. Pembentukan Task Force TAGANA
4. Fasilitasi sarana pra sarana
Pengembangan Community Based Disaster Manajement (CBDM)

Kondisi realitas
Jumlah terbatas dan
DISASTER HAZARD X VULNEREBALITY
RISK
kurang Maintenance
CAPACITY
Melalui CBDM KSB
Kampung
Siaga Bencana
KSB Langkah :
1. Mapping lokasi daerah rawan bencana
2. Roadmap pembentukan KSB
3. Pembentukan KSB mendorong sharing APBD
4. Maintenance KSB yang sudah terbentuk
5. Rewards and punishment
6. Fasilitasi peralatan dan bantuan darurat
PENATA KELOLAAN BARANG PERSEDIAAN BENCANA

KONDISI REALITAS :
1. Sering terjadi selisih catat .
2. Penataan barang di gudang belum memadai.
3. Kondisi gudang belum memadai .

LANGKAH-LANGKAH :
1. Mempersingkat rentang kendali distribusi
barang.
2. Perubahan belanja barang untuk Pemda dan
Belanja Bansos PB untuk cadangan pusat
3. Meningkatan kualitas sistem manajemen logistik
(SIMLOG)
4. Pola paket bantuan yang terpadu (standar
internasional)
5. Melakukan opname fisik secara berkala.
6. Peningkatan kapasitas petugas gudang.
7. Pendistribusian barang logistik proporsional
sesuai dengan kondisi gudang yang ada.
MANAJEMEN KESIAPSIAGAAN & MITIGASI
BENCANA

• Membangun sistem pemantauan berbasis citra satelit


bencana dalam early warning system office di Kantor
Kemensos/ Markas Komando Tagana Sentul.

• Membangun sistem pencegahan dan deteksi dini di kalangan


anak-anak dan generasi muda secara masif.
PENANGANAN KORBAN BENCANA ALAM
Standardisasi nasional camp pengungsian/ Internal Displace

Persons (IDPs) merujuk pada standar UNHCR

Penyediaan dapur umum terpadu, family kits, child kits.

MOU dengan MOSAs negara Jepang/ negara lain berikut dengan

kerjasama teknis / technical assistance

Mobilisasi pilar-pilar kesejahteraan sosial secara masif (TAGANA,

PSM, TKSK, Pendamping PKH, Pramuka, PMI, Sakti Peksos,

asosiasi profesi kemanusiaan)


PEMULIHAN DAN PENGUATAN SOSIAL

Penyelenggaraan Pusat Dukungan Psikososial kerjasama dengan

IPSPI, IPPSI, IPI, NU, Muhamadiyah, Ormas/ LKS/ LSM, dll

Mengaktifkan/ melembagakan Pondok Anak Ceria di daerah yang

terintegrasi/ melembaga dengan manajemen bencana

Koordinasi dengan BNPB.


MANAJEMEN SDM
 Capacity building SDM manajemen Bencana
untuk : Pendamping PKH, Sakti Peksos, TKSK,
PSM
 Penguatan kapasitas TAGANA
 Sistem Database SDM Bencana by name by
adress
T E R I MA
KAS I H

Anda mungkin juga menyukai