Anda di halaman 1dari 29

PENANGGULANGAN BENCANA BERBASIS

MASYARAKAT
(BUILDING LEARING COMITMENT)

Oleh :

M. Anshari Daulay, SKM


DINAS KESEHATAN PROV.SUM.UTARA

1
I. PENDAHULUAN
• Sumatera Utara daerah rawan bencana, karena alam dan ulah
manusia.
• Penanganan bencana saat ini lebih bersifat responsif
dibanding preventifnya.
• Penanganan bencana harus di titik beratkan pada
pencegahan.
• Oleh karena itu, upaya pencegahan dan mitigasi perlu terus
ditingkatkan.

2
II. LANDASAN HUKUM
•UUD 1945 (amandemen 2) Pasal 28 G : “Setiap orang berhak
atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat
dan harta benda yang di bawah kekuasaannyaserta berhak rasa
aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat
sesuatu atau tidak berbuat sesuatu merupakan hak asasi”
•UU No. 24 Thn 2007 ttg Penanggulangan Bencana.
•Keppres No. 3/2001 jo No. 111/2001. Ttg BAKORNAS
Penanganan Bencana.
•Perpres No. 83 Thn 2005 Ttg. BAKORNAS Penanganan
Bencana
•Kepmendagri No. 313 Thn 2003 Ttg. Pedoman PB di Daerah.
•Surat MDN No. 360/77/SJ Tgl. 12 Jan 2006 Ttg. Antisipasi 3

terhadap Bencana Alam.


III. AZAS PB
 AZAS KEMANUSIAAN
 AZAS KEADILAN
 AZAS KESAMAAN KEDUDUKAN DALAM HUKUM DAN
PEMERINTAHAN
 AZAS KESEIMBANGAN, KESELARASAN DAN
KESERASIAN
 AZAS KETERTIBAN DAN KEPASTIAN HUKUM
 AZAS KEBERSAMAAN
 AZAS KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
 AZAS ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

4
IV. PRINSIP-PRINSIP PB
CEPAT DAN TEPAT
PRIORITAS
KOORDINASI DAN KETERPADUAN
BERDAYAGUNA DAN BERHASIL GUNA
TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS
KEMITRAAN
PEMBERDAYAAN
NON DISKRIMINATIF
NON PROLETISI

5
V. ASPEK PB
 SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT
 KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
 KEMANFAATAN DAN EFEKTIFITAS
 LINGKUP LUAS WILAYAH

6
IV. JENIS BENCANA
1.BENCANA ALAM
Contoh : Gempa bumi, Tsunami Gunung meletus,
Banjir, Longsor, Kekeringan, Angin
Topan dll.
2. BENCANA NON ALAM
Contoh : Gagal tekhnologi, Gagal modernisasi,
Wabah penyakit.
3.BENCANA SOSIAL
Contoh : Konflik sosial antar kelompok, atau
antar komunitas masyarakat dan
teror.
7
VII. ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI
1.SATKORLAK PB
1. Ketua : Gubernur
2. Wakil Ketua I : Pangdam/Danrem
3. Wakil Ketua II : Kapolda/Kapolwil
4. Sekretaris : Sekda Prvinsi
5. Pelaks Harian : Wakil Gubernur
6. Sek Lak Harian : Kaban Kesbang Linmas
7. Anggota : - Unsur Dinas Prov terkait - Unsur TNI/Polri
- Unsur PMI - Unsur SAR Daerah
- Unsur Organisasi Profesi
- Unsur Dunia Usaha
- Tokoh Masyarakat dan Pakar 8

- Unsur Masyarakat lainnya/LSM


Tugas Satkorlak PB
Melaksanakan koord dan pengendalian kegiatan
penanggulangan bencana mulai dari tahap sebelum, pada saat
dan sesudah terjadi bencana dan penanganan pengunsi mulai
dari tahap kesiapsiagaan, penyelamatan, rehabilitasi,
rekonsiliasi dan pemulangan/ pemberdayaan/relokasi
pengungsi.

9
Fungsi Satkorlak PB
Memberikan petunjuk, pengarahan dan pendanaan serta pengendalian kegiatan
PB, baik kegiatan perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi PB di
daerahnya.
Melakukan koord dan pengendalian kegiatan teknis dan adm dalam PB di
daerahnya.
Mengkoord dan pengendalian penerimaan dan penyaluran bantuan kpd
Bupati/Wako selaku Ketua SATLAK PB yang daerahnya terkena bencana.
Melakukan kegiatan lain sesuai petunjuk Bakornas PB.

10
2. SATLAK PB KAB/KOTA
Ketua : Bupati/Walikota
Wakil Ketua I : Dandim
Wakil Ketua II : Kapolres
Sekretaris : Sekda Kab./Kota
Pelaks Harian : Wakil Bupati / Wakil Walikota
Sek Lak Harian : Ka. Badan/Dinas/Akntor Kesbang Linmas
atau Unit Pelaksana Fungsi Linmas
Anggota : - Unsur Dinas Prov terkait
- Unsur TNI/Polri - Unsur PMI
- Unsur SAR Daerah
- Unsur Organisasi Profesi
- Unsur Dunia Usaha
- Tokoh Masyarakat dan Pakar 11

- Unsur Masyarakat lainnya/LSM


Tugas SATLAK PB

Melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana dan


penanganan pengungsi di Daerahnya dengan berpedoman
pada kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Bakornas
PB dan Gubernur selaku Ketua Satkorlak PB, yang meliputi
pada saat maupun sesudah bencana terjadi, yang
mencakup kegiatan pencegahan, penjinakan,
kesiapsiagaan, penyelamatan, rehabilitasi dan rekontruksi.

12
Fungsi Satlak PB
 Memberikan penyuluhan, pelatihan, geladi dan pembinaan untuk
meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam penanggulangan
bencana dan penanganan pengungsi di daerahnya.
 Melaksanakan penanggulangan bencana dan penanganan
pengungsi secara langsung di daerahnya dengan memanfaatkan
unsur-unsur potensi kekuatan penanggulangan bencana dan
penanganan pengungsi, sarana dan prasarana yang ada di
daerahnya,
 Melakukan kerjasama operasi pelaksanaan penanggulangan
bencana dan penanganan pengungsi dengan Satlak yang terdekat.
 Penerimaan dan penyaluran serta pertanggung jawaban bantuan
penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi di daerahnya.
 Melakukan kegiatan lain sesuai petunjuk Gubernur selaku Ketua
13
3. Di Kecamatan

Unit Operasi PB :
Ketua : Camat
Wakil Ketua I : Dan Ramli
Wakil Ketua II : Kapolsek
Sekretaris : Sekretaris Kecamatan
Pelaksana Harian : Pejabat Pelaksana Fungsi Linmas
Kecamatan
Anggota : - Unit-unit terkait dan
masyarakat/LSM
14
Tugas Unit OPS PB

Melaksanakan kegiatan PB di wilayahnya dgn berpedoman kpd


kebijakan yang telah ditetapkan oleh Bakornas PB, Gub selakuk
Ketua Satkorlak PB dan Bupati/Walikota selaku Ketua Satlak
PB, yang meliputi tahap sebelum, pada saat maupun sesudah
terjadi bencana dan pengungsian.

15
Fungsinya

 Memberikan penyuluhan, pelatihan dan pembinaan untuk


peningkatan kesiap-siagaan masyarakat dalam
penanggulangan bencana dan pengungsian.
 Mengkoordinir potensi masyarakat dan Satuan Linmas di
wilayahnya dalam pelaksanaan penanggulangan bencana dan
fungsinya.

16
4. Di Desa / Kelurahan

 Kepala Desa/Kelurahan mengkoord dan dal giat masy dlm PB


mulai dari tahap sebelum, pada saat dan sesudah terjadinya
bencana.
 Mendorong swadaya masyt dalam giat PB, sehingga terwujud
kemandirian dlm upaya PB.
 Ka Desa/Lurah selaku Ka Sat Linmas mengorganisir anggota
Sat Linmas di wilayahnya dlm 3 pok lingkungan :
1.Pokok Lingkungan pemukiman
2.Pokok Lingkungan pekerjaan/Proyek/Oby Vital
3.Pokok Lingkungan Pendidikan 17
Untuk melaksanakan tugas PB, masing Pok Sat. Linmas
dibentuk dan disusun dlm regu-regu sesuai kebutuhan
penugasan, dgn kekuatan masing regu ± 10 org, al. teridiri atas:
1.Regu Deteksi Dini;
2.Regu PPPK
3.Regu Tandu
4.Regu Evakuasi
5.Regu Dapur Umum
6.Regu Pencarian dan Penyelamatan (SAR)
7.Regu Pemadam Kebakaran
8.Regu Pengamanan
18
VIII. MEKANISME PELAKSANAAN PB
Di Propinsi
A.Sebelum Terjadi bencana
1. Membuat Peta Rawan Bencana, menginformasikan kpd
Pemerintah dan masy ybs.
2. Menyusun potensi Sat Linmas dan Satgas PB di
wilayahnya.
3. Menetapkan daerah alternatif pengungsian korban
bencana.
4. Menyusun program PB al. pendidikan dan pelatihan, Geladi
Posko, Geladi Lapangan PB dan Protap PB sesuai kondisi
wilayahnya
5. Menetapkan anggaran PB dlm APBD Provinsi. 19
B. Pada saat terjadi Bencana
1.Memberikan petunjuk teknis pelaks PB, yaitu mengadakan rapat
dan konsilidasi Satkorlak PB, mengirim Tim ke daerah bencana
serta menyiapkan Satgas PB.
2.Mengirim bantuan Satgas PB ke daerah bencana.
3.Memberikan bantuan sarana dan prasarana yang diperlukan al.
penyediaan tempat penampungan sementara korban bencana,
bantuan tenaga medis/para medis, obat2an, pakaian dan bahan
makanan.
4.Memberikan penyuluhan dan motivasi kpd masy yang terkena
bencana.
5.Melaporkan kejadian bencana dan penanggulangannya kpd
Mendagri dan Ketua Bakornas, dgn tembusan kpd instansi terkait di
Tkt Pusat. 20
C. Sesudah Bencana
1.Melaporkan jumlah korban bencana, perkiraan jlh kerugian,
jlh kebutuhan rehabilitasi/rekontruksi, dan rencana
penempatankembali korban bencana kpd Mendagri dan
Ketua Bakornas PB, dgn tembusan kpd instansi terkait tkt
pusat.
2.Memberikan bantuan dan melaksanakan rehabilitasi,
rekonsiliasi dan atau rekontruksi, fasilitas sosial dan fasilitas
umum di daerah bencana.
3.Mendorong terciptanya situasi dan kondisi yang kondusif
bagi kelancaran roda pemerintahan dan pembangunan.

21
IX. PENGENDALIAN

Untuk melaksanakan pengendalian penanggulangan pada saat


terjadi bencana, Pos Komando PB ditempatkan di
Repuskordalops/Repusdalops PB.

Untuk efektifitas pelaksanaan Pos Komando PB dapat dibentuk


Posko Aju dan Posko Bergerak PB.

22
X. KONSEP KESIAGAAN BENCANA BERBASIS
MASYARAKAT

KONSEP

Upaya pemberdayaan kelembagaan masyarakat melalui


pembekalan pengetahuan dan keterampilan mengelola
bencana agar mampu berinisiatif dan melakukan tindakan.

23
a.Mengapa siaga bencana berbasis masyarakat
penting?
 Kurangnya pengetahuan mengenai bencana alam dan
kepekaan sosial menyebabkan banyaknya korban.
 Bencana mengganggu kehidupan sosial ekonomi
masyarakat.
 Kepanikan masyarakat di lokasi-lokasi gempa.

24
b. Peningkatan pengetahuan dan kepedulian
masyarakat
Kampanye daerah dan nasional Media TV,
Radio, talkshow, poster, buku seri
Jangka pendek pendidikan, komik.
TOT masyarakat dan sekolah

Jangka panjang Pendidikan formal, non


formal, informal

25
c. Sasaran

• Anak-anak
• Ibu-ibu
• Tokoh adat
• Tokoh agama
• Remaja
• Tokoh masyarakat
• Nelayan/masyarakat umum

26
d. Tujuan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat

- Meningkatkan pengetahuan mengenai bencana, termasuk jenis,


penyebab dan tanda-tanda terjadinya bencana.
- Membuat peta rawan bencana tempat-tempat evakuasi dan jalur
evakuasi di lingkungan masyarakat – RW/Desa (berkordinasi
dengan lembagaatau pihak yang berwenang).
- Mempersiapkan kegiatan-kegiatan mitigasi untuk mengurangi
dampak sosial ekonomi.
- Melakukan latihan atau simulasi penyelamatan jika terjadi bencana.
- Membangun kebersamaan dengan tetangga, kelompok masyarakat
dan warga lainnya dalam upaya siaga bencana.
27
XI. KOMITMEN YANG HARUS DIBANGUN DALAM
MEWUJUDKAN PENANGGULANGAN BENCANA
YANG BERBASIS MASYARAKAT

 Pemerintah/Pemda dengan masyarakat harus bersama-sama


menyediakan sarana dan prasarana dan informasi yang
berbasis komputerisasi (digital) termasuk radio komunikasi.
 Penanggulangan bencana yang berbasis masyarakat bisa
terwujud apabila Pemerintah dan masy dapat bersinergi dlm
menanggulangi bencana.

28
29

Anda mungkin juga menyukai