BENCANA (FPRB)
1. Latar Belakang
Kelurahan Kasin Kecamatan Klojen Kota Malang memiliki potensi ancaman bencana banjir,
tanah longsor dan wabah penyakit demam berdarah. Selain itu potensi ancaman bencana yang
lain berupa kebakaran dan angin puting beliung. Dengan berbagai ancaman bencana tersebut
memberikan gambaran bahwa Kelurahan Kasin merupakan Kawasan Rawan Bencana (KRB)
yang perlu mendapatkan perhatian terutama bagi upaya-upaya pengurangan risiko bencana.
Maka dalam rangka upaya tersebut diperlukan perencanaan penanggulangan bencana yang
dapat dilaksanakan secara sistematis, terarah dan terpadu sebagaimana amanat perundangan
yang berlaku yang dituangkan dalam sebuah Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana
yang ditetapkan oleh Pemerintah Kelurahan Kasin.
1. Tujuan
Tujuan disusunnya dokumen Rencana Penanggulangan Bencana Kelurahan Kasin
Kecamatan Klojen Kota Malang adalah :
2. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari Rencana Penanggulangan Bencana ini meliputi kegiatan-
kegiatan pra bencana, saat bencana dan pasca bencana. Kegiatan pra bencana
antara lain pencegahan/mitigasi dan kesiapsiagaan/peringatan dini. Kegiatan saat
bencana antara lain siaga darurat, tanggap darurat, transisi darurat ke pemulihan.
Sedangkan kegiatan pasca bencana antara lain rehabilitasi dan rekonstruksi.
1. Landasan Hukum
2. Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana
4. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 4 tahun 2008
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana
5. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 10 tahun 2008
tentang Pedoman Komando Tanggap Darurat Bencana
6. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 7 tahun 2008
tentang Pedoman Tatacara Pemberian Bantuan Pemenuhan Kebutuhan Dasar
7. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 17 tahun 2010
tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana
3. Pengertian
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis.
Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi
penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan
pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi
atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun
kerentanan pihak yang terancam bencana.
Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana
Kesiapsiagaan adalah serangkaian yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana
melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin
kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh
lembaga yang berwenang.
Siaga Darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat
potensi bencana terjadi untuk menghadapi dampak buruk yang mungkin ditimbulkan,
meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan
dasar, perlindungan kelompok rentan dan pengurusan pengungsi.
Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera
pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang
meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan
dasar, perlindungan kelompok rentan, pengurusan pengungsi, serta pemulihan darurat.
Transisi darurat ke pemulihan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
segera yang meliputi pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan kelompok rentan, dan
perbaikan darurat.
Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik
ataumasyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran
utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan
kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana
Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana,
kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun
masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian,
sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat
dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana.
Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu
wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam,
hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan
masyarakat.
Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik
Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun
1945.
Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati/walikota atau perangkat daerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
Pemerintah Kelurahan adalah Kepala Kelurahan atau perangkat Kelurahan sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan Kelurahan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana, yang selanjutnya disingkat dengan BNPB,
adalah lembaga pemerintah nondepartemen sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah, yang selanjutnya disingkat BPBD, adalah
badan pemerintah daerah yang melakukan penyelenggaraan penanggulangan bencana di
daerah.
Forum Pengurangan Risiko Bencana Kelurahan yang selanjutnya disingkat FPRB
Kelurahan adalah forum yang dibentuk berdasarkan kesepakatan warga untuk
menyelenggarakan kegiatan penanggulangan bencana
Tim Relawan Bencana Kelurahan adalah tim penanggulangan bencana yang dibentuk
di tingkat Kelurahan untuk menyelenggarakan kegiatan penanggulangan bencana
Pengarustamaan pengurangan risiko bencana adalah segala upaya baik secara fisik
maupun non fisik, material maupun non material, tindakan, pemikiran, gagasan, ide yang
diarahkan dan difokuskan bagi upaya pengurangan risiko bencana baik pada tahap
sebelum, saat dan setelah bencana sebagai bagian yang integral dan tidak terpisahkan.
4. Gambaran Umum Kebencanaan
Sejarah Kebencanaan
Tahun Kejadian
Ada wabah DB di RW 04
Dari sejarah kebencanaan dari tahun 2013-2015 di RW. 3 ini langganan banjir
1. Kebijakan Penanggulangan Bencana
Pemerintah Kelurahan Kasin menyusun kebijakan penanggulangan bencana
didasarkan pada potensi sumberdaya yang dimiliki dengan berprinsip bahwa
pengurangan risiko bencana menjadi bagian terpadu dari pembangunan. Selain itu
kebijakan yang ditempuh sedapat mungkin mudah untuk diimplementasikan oleh
seluruh masyarakat Kelurahan.
1. Pelibatan seluruh lapisan masyarakat, terutama mereka yang paling rentan secara
fisik, ekonomi, lingkungan, sosial dan keyakinan, termasuk perhatian khusus pada upaya
pengarusutamaan gender
2. Tekanan khusus pada penggunaan dan pemanfaatan sumber daya mandiri setempat
dengan fasilitasi eksternal yang seminimum mungkin
3. Membangun sinergi program dengan seluruh pelaku (kementerian, lembaga negara,
organisasi sosial, lembaga usaha, dan perguruan tinggi) untuk memberdayakan masyarakat
Kelurahan
4. Dukungan dalam bentuk komitmen kebijakan, sumber daya dan bantuan teknis dari
pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota dan pemerintah Kelurahan sesuai kebutuhan
dan bila dikehendaki masyarakat
5. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan potensi ancaman di
Kelurahan dan kerentanan yang dimiliki
6. Peningkatan kapasitas masyarakat untuk mengurangi dan beradaptasi dengan risiko
bencana
7. Penerapan keseluruhan rangkaian manajemen risiko mulai dari identifikasi risiko,
pengkajian risiko, penilaian risiko, pencegahan, mitigasi, pengurangan risiko, dan transfer
risiko
8. Pemaduan upaya-upaya pengurangan risiko bencana ke dalam pembangunan demi
keberlanjutan
9. Pengarusutamaan pengurangan risiko bencana ke dalam perencanaan program dan
kegiatan lembaga/institusi sosial Kelurahan, sehingga PRB menjiwai seluruh kegiatan di
tingkat masyarakat
3. PENILAIAN RISIKO BENCANA
Pengkajian Ancaman
Berikut adalah gambaran Umum Kebencanaan yang terjadi di Kelurahan Kasin
berdasarkan hasil kajian sejarah Kelurahan dan sejarah bencana
Banjir 1 1
Longsor 1 1
Angin 1 1
Kebakaran 1 1
WabahPenyakit 3 1
I Polusi 4 3
II Banjir 3 1 (tiaptahun)
Longsor 3 2(tiaptahun)
Angin 3 1
Kebakaran 1 1
WabahPenyakit 4 1
Polusi 4 2
Banjir 4 1 (tiaptahun)
Longsor 1 2 (2009)
Angin 1 1 (2011)
Banjir 1 1 (2012)
Longsor – –
Kebakaran 1 2(tiaptahun)
Banjir 1 1
Longsor 1 1
Angin 2 1
Kebakaran 1 1
WabahPenyakit 3 1
V Polusi 1 1
Banjir 1 1
Longsor 2 1
Angin 1 1
Kebakaran 1 1
WabahPenyakit 1 1
VI Polusi 1 1
VII Banjir 3 2
Longsor 2 2
Angin/Ulur-ulur 1 1
Kebakaran 1 1
Wabah 2 2
Polusi 1 1
Banjir 1 1
Longsor 1 1
Angin 1 2
Kebakaran 1 1
Wabah 3 2
VIII Polusi 1 1
Banjir 1 1
Longsor 1 1
Angin/Ulur-ulur 1 1
Kebakaran 1 1
WabahPenyakit 2 1
IX Polusi 1 1
Banjir 3 1
Longsor 1 1
Angin 1 2
Kebakaran 1 2
Wabah 3 2
X Polusi 1 1
Banjir 1 1
Longsor 1 1
Angin 1 1
Kebakaran 1 1
WabahPenyakit 1 1
XI Polusi 1 1
PEMERINTAH KELURAHAN KASIN KECAMATAN KLOJEN
KOTA MALANG
RANCANGAN SURAT KEPUTUSAN KEPALA KELURAHAN KASIN
TENTANG
SUSUNAN PENGURUS FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA (FORUM
PRB) KELURAHAN KASIN
Menimbang :
1. Bahwa keselamatan dari ancaman bencana merupakan hak dari setiap warga
Kelurahan Kasin tanpa terkecuali, yang harus diperjuangkan oleh seluruh elemen
masyarakat baik pemerintah maupun non pemerintah
2. Bahwa masyarakat Kelurahan Kasin adalah masyarakat yang rawan bencana baik
secara geografis maupun sosial yang harus diupayakan keselamatannya dengan tindakan-
tindakan yang terencana, terukur, dan terkoordinasi dengan baik;
3. Bahwa peraturan perundang-undangan mengenai penanggulangan bencana telah
memberikan dorongan sekaligus peluang kepada masyarakat untuk berperan serta secara
aktif dalam seluruh upaya pengurangan risiko bencana;
4. Bahwa untuk mengimplementasikan penyelenggaraan penanggulangan bencana yang
partisipatif dipandang perlu membentuk sebuah wadah bagi para pihak untuk turut
berpartisipasi secara aktif.
5. Bahwa partisipasi para pihak dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana perlu
dibentuk sebuah forum pengurangan risiko bencana sebagaimana sesuai perundangan
yang berlaku
Mengingat :
1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana;
Memutuskan :
SUSUNAN PENGURUS FORUM PENGURANGAN
Menetapkan : RISIKO BENCANA KELURAHAN KASIN
Pada Tanggal :
ttd
YUYUN NANIK EKOWATI, S.STP. MSi
Penata Tk. I
1. Walikota Malang
2. BPBD Kota Malang
3. Camat Klojen
4. Danramil Klojen
5. Kapolsek Klojen
SUSUNAN PENGURUS FORUM PENGURANGAN
RISIKO BENCANA KELURAHAN KASIN
MASA PENGABDIAN 2016-2021
Pelindung : Kepala Kelurahan Kasin
Ketua : Cholid
Bendahara : Maulidiana