Anda di halaman 1dari 12

KEPEDULIAN SOSIAL TNI AD DALAM MEMBANTU

MENGATASI PERMASALAHAN BANGSA

Pembinaan Teritorial merupakan pembinaan yang dilaksanakan untuk


mendapatkan hasil yang berdayaguna dan berhasil guna baik dalam rangka
mewujudkan sasaran pembinaan teritorial maupun dalam menunjang keberhasilan
pembangunan didaerah, dengan memperhitungkan berbagai faktor yang
mempengaruhi, baik perkembangan lingkungan maupun pengarahan Komando
Atasan serta hal-hal khusus yang memperkirakan dapat timbul dalam tahun yang
bersangkutan. Kebijakan Komando Atas dalam meningkatkan kemanunggalan
TNI-Rakyat, diarahkan untuk mengembangkan potensi wilayah yang ada guna
mewujudkan kondisi daerah yang mantap serta mempersiapkan Daerah Pangkal
perlawanan sesuai dengan Sishankamrata yang dianut.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat resiko


bencana alam yang tertinggi di Dunia ( High Risk Disaster Country ) karena
berada di antara dua lempeng tektonik dunia yaitu lempeng Eurasia dan Indo
Australia, selain itu Indonesia berada di jalur Cincin Api ( Ring OF Fire ) dengan
jumlah gunung api aktif terbanyak di dunia yaitu kurang lebih 80 gunung api yang
membujur dari Barat sampai ke arah Timur. Sehingga dalam 14 tahun terakhir ini
(19997 -2010 ) tercatat lebih dari 6.632 kejadian bencana alam baik besar
maupun kecil. Kejadian ini disebabkan oleh terjadinya tumbukan ( Subduction )
antar lempeng yang mengakibatkan gempa Tektonik dan Vulkanik, Tsunami,
gunung meletus yang sering terjadi dan hal-hal lain seperti tingginya curah hujan
yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor, kebakaran hutan, Angin Puting
Beliung dan lainnya.
TNI AD sebagai salah satu komponen utama pertahanan berdasarkan UU
No 34 Tahun 2004 memiliki tugas pokok melaksanakan Operasi Militer Perang
dan Selain Perang dimana salah satunya adalah melaksanakan penanggulangan
bencana alam, pengungsian dan bantuan kemanusiaan. Tetapi dalam
pelaksanaannya sering tidak optimal karena terjadi perbedaaan dalam pedoman
pelaksanaan penanggulangan bencana alam antara TNI AD dan Pemerintah ,
dimana Peraturan Pemerintah tidak sinkron dengan Perkasad yang dijadikan
pedoman oleh TNI AD. Sehingga pelaksanaan penanganan bencana alam di
2

lapangan sering menemui kendala baik dari segi kesiapan personel, alat
perlengkapan yang dibutuhkan sampai anggaran dan logistik yang seharusnya
dapat mendukung kegiatan.

Fenomena bencana alam yang terjadi secara terus menerus dalam kurun
bebarapa waktu terakhir di Indonesia, diantaranya adalah gempa bumi tektonik
maupun vulkanik, gelombang pasang tsunami, letusan gunung berapi, angin
puyuh, kebakaran hutan dan banjir hampir yang mengakibatkan korban harta
benda maupun nyawa.

Menyikapi situasi tersebut, TNI berperan aktif secara langsung untuk


membantu Pemerintah dalam mengatasi dan menangani dampak pasca bencana
alam maupun saat terjadinya bencana alam. Kegiatan tersebut dilaksanakan
melalui peran sertanya sebagai Tim SAR (Search and Rescue), Karya Bhakti,
Operasi Bhakti secara terprogram untuk kegiatan lanjutan dan kegiatan-kegiatan
non program lainnya yang bersifat sosial fisik maupun non fisik. Namun demikian
dalam pelaksanaannya tidak selalu berjalan dengan lancar, masih ditemukan
hambatan dan kendala akibat dari keterbatasan kemampuan, sarana, prasarana
dan dukungan anggaran serta adanya persepsi negatif dari sekelompok oknum
tertentu terhadap kinerja TNI dalam melaksanakan kegiatan, hal tersebut
tentunya dapat mempengaruhi pencapaian sasaran kegiatan yang sedang dan
akan dilaksanakan.

Adapun permasalahan yang dihadapi adalah : Tindakan apa yang harus


dilakukan oleh TNI AD untuk membantu Pemerintah sebagai wujud kepedulian
sosial terhadap permasalahan bangsa dihadapkan kepada Undang-Undang yang
berlaku.

Undang-undang yang berlaku menyangkut tugas-tugas bantuan TNI AD,


salah satunya dalam UU RI Nomor 34 tahun 204 tentang Tentara Nasional
Indonesia terutama pasal 7 ayat (2) tentang tugas pokok TNI point (b) angka 9
disebutkan bahwa TNI melaksanakan Operasi Militer Selain Perang antara lain
membantu tugas pemerintah di daerah adalah membantu pelaksanaan fungsi
pemerintah dalam kondisi dan situasi yang memerlukan sarana, alat, dan
kemampuan TNI untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi,
3

antara lain membantu mengatasi akibat bencana alam, merehabilitasi infrastruktur,


serta mengatasi masalah akibat pemogokan dan konflik komunal.

TNI selama ini telah mengambil peranan penting dalam menangani


berbagai macam bencana seperti gelombang Tsunami di Aceh, gempa bumi
Yogyakarta dan Klaten serta bencana lainnya yang terjadi di Indonesia. Hal
tersebut dilakukan TNI dalam rangka melaksanakan amanah yang telah tertuang
dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 yang menetapkan bahwa salah
satunya adalah TNI membantu menanggulangi akibat bencana alam,
pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan. Usaha-usaha
penanggulangan bencana yang selama ini telah dilakukan walaupun sudah
maksimal namun masih banyak pihak-pihak yang terus mengkritik keterlambatan
bantuan, terutama yang ditujukan kepada aparat TNI, akan tetapi masyarakat
masih menilai dan menganggap bahwa TNI adalah salah satu institusi yang paling
bisa diandalkan dalam menanggulangi bencana alam. Meningkatkan kemampuan
Pembinaan Ketahanan Wilayah. Hal ini diharapkan mampu menerapkan tentang
kesadaran masyarakat dalam ikut serta Bela Negara, dan setelah memahami
tentang kondisi masyarakat yang berada diwilayah binaannya. Bila hati
masyarakat telah tersentuh, maka selanjutnya adalah melaksanakan proses
pelatihan terhadap masyarakat, hal ini dapat dimulai dengan mengaktifkan
siskamling, melaporkan setiap setiap warga asing yang masuk ke wilayahnya,
melaporkan bila ada gerak gerik warga yang mencurigakan dan lain-lain. Bila hal
tersebut dapat terlaksana.

Di Indonesia kita tahu belum ada ukuran yang jelas mengenai skala
bencana apakah bencana itu skala lokal, bencana skala provinsi, atau bencana
skala nasional. Siapa yang berwenang untuk menetapkan ukuran skala tersebut
juga tidak jelas. Padahal penetapan ukuran itu penting karena tingkatan bencana
ini mempunyai konsekuensi berbeda. Dengan demikian ke depan hal yang perlu
dilakukan adalah menetapkan ukuran bencana tersebut apakah berskala nasional,
propinsi, atau berskala lokal (kabupaten/kota). Dan memperhatikannya besarnya
peran TNI dalam penanggulangan bencana, seyogyanya TNI dijadikan tulang
punggung dalam Bakornas PBP.
4

Kejadian seperti itu juga sangat berpengaruh dan dapat merugikan


perekonomian nasional dan merusak ekosistem yang telah ada dan telah berjalan
saat ini. Bencana tersebut telah menelan korban jiwa manusia baik TNI maupun
masyarakat serta menghancurkan sarana dan prasarana umum. Apabila kejadian
yang serupa ini tiap tahun selalu terjadi, tanpa adanya tindak lanjut atau upaya
penanggulangan yang optimal, maka dapat berdampak pada menurunnya tingkat
ketahanan nasional dalam segala aspek kehidupan dan merosotnya kepercayaan
rakyat terhadap pemerintah. Salah satu komponen bangsa yaitu TNI senantiasa
konsekuen sesuai dengan komitmen yang telah ada dan akan tetap tampil paling
depan bersama rakyatnya dalam upaya peningkatan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat melalui berbagai macam kegiatan dan sesuai dengan
metoda binter yang ada yaitu melaksanakan komunikasi sosial dengan seluruh
lapisan masyarakat guna mendengar dan mengetahui permasalahan atau
keinginan masyarakat sehingga dengan harapan TNI dapat membantu dan
memberikan solusi dalam memecahkan permasalahan yang ada dengan cara
Bhakti TNI baik melalui operasi bhakti maupun kegiatan karya bhakti sehingga
perekonomian rakyat dapat meningkat dan permasalahan pemerintah dan bangsa
dapat teratasi dan akan dapat meningkatnya ketahanan nasional.

Optimalisasi penanganan bencana alam pada tingkat Angkatan Darat perlu


dilaksanakan melalui pemberdayaan Satuan Kodim di daerah. Dalam rangka
meningkatkan peran TNI AD dalam membantu pemerintah dalam penanganan
bencana alam, maka upaya yang dapat dilakukan adalah memberdayakan Kodim
sebagai garda terdepan TNI AD di daerah untuk membantu pemerintah daerah
dalam upaya pencegahan dan penanganan bencana yang terjadi daerahnya.
Adapun upaya yang dapat dilakukan oleh Kodim antara lain : 1) Merancang atau
menyusun peta rawan bencana, baik itu peta rawan bencana longsor, erosi,
sedimentasi, maupun gempa dan gelombang tsunami. Dengan diketahuinya
peta rawan bencana tersebut, maka dapat menghindarkan kita semua dari
potensi kerugian jiwa maupun materi dan investasi infrastruktur di daerah yang
bersangkutan. Peta rawan bencana, terutama akibat gempa di laut dan
gelombang tsunami, dapat dibangun berdasarkan basis data rekaman kejadian
gempa yang selalu direkam oleh instansi terkait di Indonesia maupun dari USGA
5

Amerika. Adapun potensi wilayah peseisir yang rawan terkena, yaitu dataran
rendahnya. Oleh karenanya Kodim mengusulkan kepada pemerintah daerah agar
bangunan didirkan berdasarkan data kontur permukaan bumi dengan basis data
digital elevation model (DEM) yang mendekati permukaan laut rata-rata, sehingga
akan diketahui posisi wilayah pesisir dan luasan dataran rendah yang rawan
terkena gempa seperti tsunami; 2) Penyiapan personel dan tenaga sukarela yang
telah diberi pelatihan khusus untuk diterjunkan dalam usaha penanganan
bencana baik dalam proses evakuasi korban maupun perawatan medis dan jenis
bantuan SAR sesuai kebutuhan di lapangan yang merupakan rangkaian kegiatan
dukungan logistik; 3) Penyiapan dukungan alat-alat berat yang dimiliki oleh satuan
TNI AD, dimana Kodim yang memiliki hubungan organisatoris yang dekat dengan
Satuan Zeni dapat meminta agar satuan terkait mengadakan alat-alat berat zeni
untuk kepentingan evakuasi dan pembersihan puing-puing bangunan atau tanah
longsoran yang menutupi jalan raya atau bangunan di daerah bencana sebagai
bagian dari dukungan logistik TNI AD; 4) Penyediaan Makodim sebagai Posko
pengendalian krisis penanganan bencana alam serta sarana pemberian informasi
bagi masyarakat untuk mengetahui tentang bencana alam, baik informasi daerah
bencana, pos-pos pengungsian, data korban, dan berbagai jenis data dan
infomasi lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat atau pemerintah; 5)
Penyediaan Makodim dan Makoramil jajarannya sebagai tempat penampungan
bahan bantuan/logistik yang datang dari luar daerah atau tempat penampungan
pengungsi. Sehingga dapat memperlancar proses pemberian bantuan terutama
dukungan logistik terhadap para korban bencana alam di daerah bila sewaktu-
waktu bencana terjadi.

Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam program ini adalah


terlaksananya kegiatan bhakti sosial kemasyarakatan yang dilakukan oleh TNI
yang berupa pembangunan dan perbaikan prasarana dan sarana fasilitas
masyarakat, serta terlaksananya kegiatan pembinaan perawanan wilayah pada
masyarakat guna mewujudkan kesadaran masyarakat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Kegiatan pokok yang dilaksanakan guna dapat
tercapainya sasaran program bhakti TNI meliputi kegiatan non fisik maupun fisik
diantaranya : 1) Kegiatan non fisik yang meliputi penyuluhan kesehatan yang
6

bertujuan agar masyarakat memahami dan mengerti pentingnya kesehatan dalam


kehidupan sehari-hari, penyuluhan Hukum yang bertujuan agar seluruh lapisan
masyarakat memahami aturan dan ketentuan hukum yang ada dan berlaku di
Indonesia sehingga supremasi hukum dapat terlaksana apalagi negara kita adalah
negara hukum yang selama ini tingkat kesadaran hukumnya masih sangat rendah
oleh karenanya saat ini masih banyak kasus-kasus yang masih belum dapat
terselesaikan sesuai hukum yang ada, penyuluhan HAM bertujuan agar
masyarakat dapat saling menghargai hak dan kewajiban sesama manusia dengan
demikian dapat terwujud rasa saling menghormati dan saling menghargai sesama
manusia dalam kehidupan, dan penyuluhan bela negara yang bertujuan untuk
meningkatkan rasa nasionalisme bangsa Indonesia dan menyadarkan bahwa
tanggung jawab pembelaan terhadap bangsa dan negara adalah merupakan
tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat dimana TNI sebagai komponen
utamanya ; 2) Kegiatan fisik yaitu memberikan bantuan kepada pemerintah sipil
berdasarkan permintaan dan rasa terpanggil oleh adanya situasi khusus baik
dalam rangka untuk kepentingan umum maupun masyarakat secara perorangan,
yaitu Berpartisipasi dalam kegiatan membangun dan memperbaiki fasilitas umum
seperti jalan, Jembatan, fasilitas pendidikan, dan sarana ibadah, prasarana
penunjang kesehatan, Pasar, rumah penduduk.

Tidak dapat kita pungkiri bahwa kondisi perekonomian nasional rakyat


Indonesia semakin terpuruk, bukan saja karena krisis ekonomi yang belum
menemukan solusi pemecahan masalah. Namun juga karena berbagai
kebijaksanaan pemerintah banyak dinilai merugikan kepentingan rakyat seperti
kenaikan harga BBM, kenaikan harga beras, kebijaksanaan-kebijaksanaan impor
beras dan lain sebagainya. Keprihatinan dari TNI AD terhadap permasalahan
ekonomi bangsa ini tentu saja tidak akan dapat direalisasikan secara fisik,
mengingat sesuai dengan kebijaksanaan dari pimpinan TNI, yayasan Angkatan
Darat sudah tidak ada lagi. Sehingga ke depan alternatif solusi pemecahan yang
lain perlu dpertimbangkan untuk dilakukan agar TNI AD selaku institusi militer
yang menyadari benar keberadaannya sebagai Tentara Rakyat yang berusaha
untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia dapat diwujudkan. Peran
yang dapat dilaksanakan oleh TNI AD berusaha mendorong kepada pemerintah
7

baik pusat maupun pemerintahan di daerah untuk memajukan sektor


perekonomian rakyat yang menjadi andalan di daerahnya masing-masing. Dan
merupakan tugas dari TNI AD adalah berupaya agar roda pembangunan ekonomi
nasional dapat dijalankan oleh pemerintah. Upaya yang dapat dilakukan oleh TNI
AD adalah :

Pertama, menggiatkan pelaksanaan Bhakti TNI yang berupa TNI


Manunggal Pertanian (TMP) dan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD)
sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini perlu
dilakukan secara tidak langsung oleh aparat-aparat Kodim di daerah dengan
melakukan berbagai kegiatan penyuluhan pertanian kepada rakyat di daerah
dengan menyertakan para pakar pertanian yang berkompeten dalam menangani
masalah pertanian ini;

Kedua, Mendorong kepada pemerintah agar tidak mengeluarkan


kebijaksanaan kepada pemerintah yang dapat merugikan kepentingan rakyat
banyak. Bilamana memungkinkan pemerintah perlu diberikan saran agar subsid
bagi rakyat miskin dapat diperebasar, dengan mengurangi jatah subsid untuk para
pengusaha yang selama ini selalu merugikan negara dan rakyat banyak;

Ketiga, menjamin dan menciptakan situasi kondusif di dalam stabilitas


keamanan, sehingga dapat memicu timbulnya investasi modal asing ke Indonesia.
Dengan kondisi aman, aka investor bermodal kuat akan tertarik untuk
menanamkan investasinya ke Indonesia, sehingga lapangan pekerjaan akan
kembali terbuka dan dapat menyerap angka pengangguran yang demikian besar
di Indonesia;

Keempat, Melakukan kegiatan pengamanan terhadap sumber-sumber


perekonomian nasional baik yang ada di darat maupun kekayaan laut. Dalam hal
ini usaha yang dilakukan oleh TNI AD adalah semaksimal mungkin membantu
pemerintah dalam melakukan pengamanan terhadap kawasan perbatasan,
pengamanan obyek-obyek vital nasional yang ada di Pusat maupun di daerah,
dan bersama-sama dengan Polri melakukan tindakan represif terhadap para
pengusaha dan kelomok masyarakat yang selama ini berupaya melakukan
8

tindakan–tindakan illegal seperti pencurian kayu, penyelundupan BBM, dan


pengusaha nakal yang selalu menimbun kebutuhan pokok masyarakat.

Dalam operasi bhakti TNI salah satu diantaranya juga melaksanakan


program TMMD. Sasaran utama dalam operasi bhakti TNI yaitu TMMD ini adalah
pembangunan fisik maupun non fisik di daerah yang terpencil, di daerah
perbatasan, daerah yang kumuh serta yang mengalami kerusakan dengan
harapan daerah tersebut nantinya akan terbuka dan ekonominya meningkat.
Dengan pelaksanaan TMMD yang lebih dikonsentrasikan pada pekerjaan yang
menyentuh kepentingan warga masyarakat, seperti jalan dengan perlahan
kemajuan dalam bidang informasi, transportasi dan ekonomi lebih bisa dirasakan
dan semakin mudah. Daerah-daerah yang terpencil seperti tersebut saat ini
jumlahnya masih sangat banyak. Kenyataan di lapangan pelaksanaan TMMD
sampai saat ini masih sangat dibutuhkan dan diharapkan oleh masyarakat dan
pemerintah sipil di daerah dikarenakan memberikan nilai manfaat, hal inilah yang
bisa menjadi wadah positif untuk membangun kembali citra TNI sekaligus
komitmen TNI sebagai bentuk aktualisasi atau penerapan dari Delapan wajib TNI.

Adapun harapannya adalah agar prajurit TNI yang terlibat dalam


pelaksanaan TMMD dapat membantu masyarakat dalam mengatasi
permasalahan yang ada di lingkungannya. Disamping itu Prajurit TNI yang
bertugas dalam TMMD harus selalu berpegang teguh pada doktrin TNI maupun
doktrin yang berlaku di angkatan masing-masing dengan tujuan akhir adalah
terciptanya Kemanunggalan TNI dengan masyarakat. Sebab TNI adalah
merupakan bagian yang tidak dapat terlepas dari masyarakat.

TMMD merupakan salah satu solusi bagi Pemerintah Daerah dalam upaya
meningkatkan percepatan kegiatan pembangunan di daerah dan menggugah
masyarakat untuk dapat berperan serta dan berpartisipasi secara aktif dalam
membangun daerahnya serta mewujudkan masyarakat yang mandiri dan memiliki
ketahanan wilayah yang tangguh dalam menghadapi setiap ancaman. Karena
TMMD merupakan solusi yang diperlukan untuk mendorong percepatan
pembangunan di daerah, maka diharapan agar kebersamaan, kerjasama dan
keterpaduan yang telah dijalin selama ini, agar terus dipelihara dan ditingkatkan.
9

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah selain bencana alam,
dan permasalahan ekonomi adalah meningkatnya angka kriminalitas sebagai
dampak dari membengkaknya angka pengangguran serta adanya konflik yang
bernuansa SARA. TNI AD sesuai dengan kapasitasnya sebagai lembaga
pertahanan negara aspek darat tentu saja memiliki kepentingan agar dampak-
dampak sosial tersebut tidak mengganggu stabilitas keamanan nasional bangsa
Indonesia secara keseluruhan.

Kewenangan penanganan gangguan keamanan memang bukan lagi tugas


dan wewenang TNI, namun apabila intensitas gangguan keamanan dalam negeri
tersebut sudah mengarah pada timbulnya gangguan keamanan nasional, maka
adalah kewajiban bagi TNI termasuk TNI AD untuk dapat menangani hal tersebut.

Hal ini juga telah diatur dalam aturan perundang-undangan terutama


tentang perbantuan TNI terhadap Polri atas permintaan. Kepedulian sosial TNI
harus diletakkan dalam koridor-koridor aturan yang berlaku, sehingga perumusan
aturan –aturan pelaksanaan tugas-tugas tersebut perlu dilakukan oleh pemerintah
sehingga tidak ada lagi kontroversi di tengah-tengah masyarakat.

Kita tahu bahwa konflik horizontal diperkirakan akan tetap merupakan


ancaman potensial dimasa depan. Hal ini dimungkinkan selain dipengaruhi oleh
semakin meningkatnya keberanian serta sikap kritis masyarakat, juga
dipengaruhi oleh sikap pemerintah yang masih lambat menangani berbagai
permasalahan kemasyarakatan, pemulihan ekonomi, masalah KKN, tingkat
pengangguran yang tinggi merupakan ketidakpuasan masyarakat, yang dapat
sewaktu-waktu menjadi pemicu timbulnya berbagai ketidak puasan yang
menimbulkan konflik. Terjadinya konflik Horizontal dapat menimbulkan kerugian
yang besar baik moril maupun materil, terutama rusaknya tatanan serta sendi-
sendi kehidupan masyarakat, oleh sebab itu sangat diperlukan
ketanggapsegeraan dan efektifitas penanggulangannya yang idealnya dapat
ditangani oleh Polri sebagai penanggung jawab terdepan Kamtibmas. yang
diharapkan.
10

Sehubungan dengan adanya peraturan dan ketentuan yang ada baik dalam
lingkungan TNI maupun pemerintah yang mengatur tentang penanganan bencana
alam maka Konsepsi kerjasama yang dilakukan TNI dengan Bakornas
dalam penanganan bencana alam dan pengungsi bergantung kepada
Kemampuan TNI, Peran TNI, Pengerahan TNI, Koordinasi sipil – Militer serta
Pengerahan aset Militer.

Apabila dihadapkan pada Doktrin TNI AD dalam penyelenggaraan operasi


militer selain perang maka dapat dikerahkan melalui kemampuan Binter serta
dukungan seperti Organisasi dan rantai komando yang solid. Kesiapan personil
untuk dikerahkan dalam waktu yang cepat dan peralatan yang siap
dioperasionalkan serta didukung sarana dan prasarana yang ada.

Pada tahap pencegahan cara yang ditempuh adalah dengan


mengutamakan upaya preventif agar kerusakan dan korban jiwa dapat
diminimalisir kerugian akibat bencana. Pada tahap tanggap darurat maka dapat
dilakukan upaya penyelamatan, pencarian dan evakuasi serta pemberian bantuan
darurat berupa tempat penampungan sementara, bantuan pangan, dan pelayanan
medis bagi korban bencana. Sedangkan pada tahap rehabilitasi, upaya perbaikan
fisik dan non fisik secara terbatas dilakukan rekonstruksi dan upaya pembangunan
kembali sarana prasarana umum yang rusak.

Pada dasarnya pelaksanaan bantuan TNI kepada Polri dan Pemda dalam
mengatasi gangguan keamanan berupa penanganan konflik vertikal dan
horizontal dilaksanakan pada situasi tertib sipil bersifat sementara sampai dengan
lembaga fungsional berfungsi kembali. Pemberian bantuan TNI dilandasi oleh
permintaan Polri dan Pemerintah daerah setempat. Apabila terjadi gangguan
keamanan pada suatu daerah tertentu, dimana unsur Polri dan pemerintah daerah
tidak ada atau absen, maka TNI akan tetap mengatasi gangguan
keamanan tersebut dan selanjutnya dilaporkan kepada Koops TNI Kewilayahan
dan unsur Polri terdekat. Dalam konteks demikian, perlu adanya aturan main
yang jelas tentang keterlibatan satuan jajaran TNI AD yang diperbantukan,
ketersediaan dukungan logistik serta komando pengendalian yang disusun secara
tegas sesuai hierarki kewenangan antara Pemerintah, Polri dan satuan TNI.
11

TNI AD turut serta aktif dalam mensukseskan Proses Pembangunan di


Daerah dalam upaya lain yang dapat ditempuh oleh TNI AD dalam perannya
sebagai wujud kepedulian sosial adalah : Pertama, Ikut aktif serta dalam setiap
kegiatan pemerintahan daerah dengan memberikan masukan-masukan positif
terhadap pembangunan daerah khususnya yang berkaitan dengan ketahanan
wilayah. Kedua, Mendorong pemerintahan daerah untuk tetap konsisten dalam
menyelenggarakan otonomi daerah sebagai wujud kemauan politik bangsa dalam
kerangka NKRI. Ketiga, Mendorong pemerintah daerah untuk dapat menegakkan
supremasi hukum dengan berusaha bertindak seadil-adilnya dalam menindak
para pemicu/pelaku kerusuhan dan aparat keamanan yang melakukan
pelanggaran HAM dalam penanganan konflik. Keempat, Melibatkan Pemda dalam
kerjasama untuk membangun masyarakat daerah sesuai dengan progam
komunikasi sosial Kodim dan memasukkan program tersebut dalam APBD
sehingga tercipta kegiatan komunikasi sosial yang berkesinambungan dan dapat
dipertanggung jawabkan sebagai wujud peran serta TNI AD melalui keberadaan
Kodim dalam memberdayakan masyarakat pada bidang pertahanan.

Dari uraian pembahasan tulisan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa


TNI AD sebagai salah satu komponen bangsa disaming melaksanakan tugas
pokoknya mempertahankan kedaulatan NKRI dari berbagai ancaman dari dalam
maupun luar negeri di wilayah daratan, juga perlu berperan serta aktif dalam
membantu pemerintah mengatasi permasalahan bangsa terutama yang
menyangkut kepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Saat ini langkah-langkah yang telah ditempuh oleh TNI AD untuk


mewujudkan kesiapsiagaan, tanggap segera, tanggap darurat dan pencegahan
serta pemulihan keadaan terhadap terjadinya bencana alam yang perlu dilakukan
sebelum terjadi bencana alam, setiap satuan TNI AD di setiap wilayah membuat
peta kemungkinan terjadinya bencana alam di wilayah dengan membuat perkiraan
keadaan dan menentukan kemungkinan terjadinya bencana alam,
mengkoordinasikan dengan pemerintah daerah untuk mensosialisasikan
kepada seluruh masyarakat, membuat suatu protap penanggulangan bencana
alam, dan menerapkan protap tersebut baik kepada masyarakat termasuk
didalamnya para instansi terkait dalam penanggulangan bencana alam tersebut
12

dan menyiapkan daerah aman bagi pengungsi, maka segera melakukan lokalisir
dengan daerah yang terkena bencana alam, melaksanakan evakuasi terhadap
korban, menentukan posko bencana, menyalurkan pengungsi ke daerah yang
telah ditentukan/sesuai protap, menyiapkan sarana untuk mendukung logistik para
pengungsi, memberikan layanan kesehatan kepada pengungsi yang mengalami
luka berat dan ringan dan mengevakuasi korban yang tewas serta membuat data
korban jiwa dan harta benda.

Demikianlah tulisan kami mengenai KEPEDULIAN SOSIAL TNI AD DALAM


MENGATASI PERMASALAHAN BANGSA, kami menyadari bahwa tulisan ini jauh
dari sempurna untuk itu kami mengharapkan koreksi dan masukan yang dapat
membangun.

Anda mungkin juga menyukai