Anda di halaman 1dari 9

1

A. PENDAHULUAN

Bencana alam (bahasa Inggris: Natural disaster), adalah suatu peristiwa yang
terbagi menjadi dua berdasarkan pemicunya. Pertama, bencana yang terjadi secara
alami dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah
longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang panas, hurikan, badai tropis,
taifun, tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit. Beberapa bencana alam terjadi
tidak secara alami. Contohnya adalah kelaparan, yaitu kekurangan bahan pangan
dalam jumlah besar yang disebabkan oleh kombinasi faktor manusia dan alam. Dua
jenis bencana alam yang diakibatkan oleh peristiwa di luar angkasa jarang
mempengaruhi manusia, seperti asteroid dan badai matahari.

Salah satu jenis bencana yang patut menjadi perhatian darai pemerintah baik
pusat maupun daerah yakni bencana banjir. Banjir adalah bencana yang sering terjadi
di wilayah Indonesia. Bencana yang disebabkan oleh faktor hidrometeorologi ini
selalu meningkat setiap tahunnya. Meskipun terkadang tidak menimbulkan banyak
korban jiwa, bencana ini tetap saja merusak infrastruktur dan mengganggu stablitas
perekonomian masyarakat secara signifikan. Karakteristik banjir sangat beragam.
Banjir dapat disebabkan karena curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi
serapan tanah yang cukup. Atau dapat terjadi dalam bentuk rob atau bandang. Oleh
karena itu, kita harus siap untuk mengantisipasi setiap jenis bencana banjir. Jadi,
banjir itu adalah suatu kondisi yang mana daratan yang biasanya tidak tergenang air,
tiba-tiba tergenang air dalam waktu tertentu dengan kedalaman yang tertentu pula.
Banjir terjadi ketika volume air telah melebihi kapasitias sungai, danau, selokan atau
drainase dalam waktu tertentu.

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)


Republik Indonesia, fenomena bencana alam yang ada di Indonesia sebagaimana
gambar dibawah dibawah ini:
2

Gambar 1. Fenomena Bencana Alam di Indonesia tahun 2017-2021


Sumber : BNPB Nasional, diolah

Dari gambar diatas, Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana


(BNPB), sejak awal tahun sampai 2 November 2022 sudah ada 3.052 peristiwa
bencana alam di seluruh Indonesia. Bencana alam terbanyak adalah banjir,
yakni 1.257 kejadian. Jumlah itu setara 41,18% dari total kejadian bencana
hingga awal November tahun ini. Kemudian di periode sama ada 932 kejadian
cuaca ekstrem, 566 kejadian tanah longsor, dan 250 kebakaran hutan dan lahan
(karhutla). Ada pula gempa bumi dan gelombang pasang/abrasi masing-masing
22 kejadian, serta 4 kejadian kekeringan.

Gambar 2. Provinsi Terdampak Bencana Alam Indonesia Provinsi Tahun 2021


Sumber : BNPB RI, diolah, 2022
3

Provinsi yang mengalami kejadian bencana alam terbanyak selama periode


tersebut adalah Jawa Barat, yakni sebanyak 735 kejadian. Diikuti oleh Jawa Tengah
dan Jawa Timur masing-masing 413 dan 338 kejadian. Seluruh bencana itu membuat
3,94 juta orang terpaksa mengungsi, 202 orang meninggal dunia, 843 orang luka-
luka, dan 29 orang hilang. Bencana tersebut juga mengakibatkan 32.918 rumah rusak,
dengan rincian 5.421 rumah rusak berat, 5.776 rusak sedang, dan 21.721 rusak
ringan.

Kondisi dan letak geografis Indonesia membuat potensi terjadinya bencana


alam terbilang besar. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada
pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia,
lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Pada bagian selatan dan timur
Indonesia terdapat sabuk vulkanik (volcanic arc) yang memanjang dari Pulau
Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi. Sementara sisinya berupa
pegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang sebagian didominasi oleh rawa-
rawa. Sehingga Indonesia sangat rawan akan bencana alam seperti letusan gunung
berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor.

Jawa Timur sebagai salah satu provinsi terpadat di Indonesia. Tingginya angka
bencana Banjir di Jawa Timur tidak terlepas dari kontribusi Kabupaten dan Kota
yang berada di Jawa Timur. Sebagai salah satu Kabupaten yang ada di Jawa Timur,
Kabupaten Lamongan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang termasuk
dalam 15 Kabupaten tertinggi di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Lamongan sebagai
salah satu kabupaten yang Sebagian wilayahnya terletak diearah pesisir. Bagian
Tengah Utara merupakan daerah Bonorowo yang merupakan daerah rawan banjir.
Kawasan ini meliputi kecamatan Sekaran, Laren, Karanggeneng, Kalitengah, Turi,
Karangbinagun, dan Glagah.

Di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Lamongan 2021-2026, bencana banjir merupakan salah satu prioritas
untuk segera dituntaskan. Setidaknya Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan
4

memiliki target yang harus dicapai dalam rangka menurunkan angka resiko banjir
sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam hal tersebut berarti
Administrasi Publik memiliki peran di sekitar kita sebagai pengatur kebijakan untuk
menangani masalah bencana alam yaitu berpa banjir.

A. KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Administrasi Publik

Administrasi publik, menurut Chandler dan Plano (1988:29-30) dalam Keban


(2015: 3), adalah proses dimana sumberdaya dan personel publik diorganisir dan
dikoordinasikan untuk memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengelolah
(manage) keputusan- keputusan dalam kebijakan publik. Kedua orang tersebut juga
menjelaskan bahwa administrasi publik merupakan seni dan ilmu (art and science)
yang ditujukan untuk mengatur public affairs dan melaksanakan berbagai tugas yang
telah ditetapkan.

Terdapat pendapat lain dari Waldo yang dikutip oleh Pasolong (2012: 56) yaitu
mendefinisikan administrasi publik sebagai organisasi dan manajemen yang berasal
dari manusia-manusia dan peralatannya dalam rangka memenuhi tujuan pemerintah.
Kerjasama dari sekelompok orang atau lembaga tertentu dalam melaksanakan tugas
pemerintahan yang bertujuan untuk mencapai tujuannya yaitu memenuhi semua
kebutuhan publik secara efektif dan efisien.

Jadi melihat dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa administrasi
publik adalah suatu proses pengorganisasian, pengkoordinasian dan dapat
mengimplemtasi kebijakan pemerintah untuk mencapai suatu tujuan yang bermanfaat
bagi kepentingan publik.

2. Peran Administrasi Publik


Administrasi publik memilki pengaruh dan peran yang sangat vital terghadap
suatu negara. Dalam hal ini, administrasi publik diadakan untuk memberikan
pelayanan publik dan manfaatnya dapat dirasakan masyarakat setelah pemerintah
meningkatkan profesionalismenya, menerapkan teknik efektivitas dan efesiensi serta
5

menjalankan sebagian tugas dan tanggung jawab dari administrasi publik tersebut,
sehingga akan terbentuk organized democracy.
Sedangkan menurut Rondinelli dalam Keban (2014:16) mengungkapkan
bahwa saat ini peran pemerintah harus diarahkan kepada melayani masyarakat agar
mencapai pemerintahan yang demokrasi. Dalam hal ini, berarti harus dilakukan
secara efektif mulai inovasi, prinsip good governance, pemanfaatan teknologi,
penguatan institusi-institusi publik, partisipasi, pengembangan kapasitas,
desentralisasi pelayanan umum, pemberdayaan dan kemitraan di sektor publik dan
swasta.
Seperti yang dikemukakan oleh Tjokroamidjoyo (1991) dalam Tjiptoherijanto
(2010: 112- 1149 terdapat tiga peran utama dari administrasi publik yang
diantaranya:
a. Formulasi kebijakan
Dalam formulasi kebijakan terdapat empat subtansi penting yaitu perkiraan
dimasa depan, analisis kebijakan, penyusunan strategi program yang
direncanakan dan pengambilan keputusan dari pemerintah.
b. Pengaturan dan pengendalian unsur administrasi
Unsur- unsur administrasi yang perlu dikendalikan dan dilakukan pengaturan
adalah berasal dari internal administrasi yaitu struktur organisasi, keuangan,
sumberdaya manusia dan sarana- prasarana.
c. Penggunaan dinamika administrasi
Dalam hal ini dinamika administrasi terdiri dari kepemimpinan, koordinasi,
pengawasan serta komunikasi antar lini jabatan.

Dari beberapa pendapat yang ada, bahwa peran administasi publik erat kaitannya
dengan pentingnya administrasi publik itu sendiri, dan mengharuskan administrasi
publik terbuka terhadap kotrol sosial dalam mewujudkan kegiatan-kegiatannya secara
operasional. Berdasarkan kondisi tersebut, jelas sekali bahwa administrasi publik
mempunyai peran dalam kehidupan publik, yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
6

1. Administrasi publik adalah sebagai stabilisator masyarakat, karena keinginan


dan kebutuhan manusia tidak mungkin sama antara satu dengan yang lainnya.
Peranan administrasi publik tersebut adalah, bahwa administrasi publik dalam
melayani masyarakat harus berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan,
administrasi publik harus mampu menyerap dan menyesuaikannya dengan
aspirasi masyarakat. Dalam menjalankan peranan sebagai stabilisator itu,
administrasi publik harus berupaya menyeimbangkan aspirasi yang berbeda-
beda, walaupun mungkin ada banyak aspirasi yang bertentangan. Dengan
demikian berarti tidak semua aspirasi masyarakat akan terpenuhi, namun
harus dihasilkan kebijaksanaan-kebijaksanaan publik (umum) yang bisa
menciptakan stabilitas dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Administrasi publik mengatur, mengarahkan dan mempercepat perubahan
sosial, sesuai dengan yang diinginkan oleh masyarakat. Untuk mewujudkan
hal itu, administrasi publik harus berperan sebagai pelaksana dan sekaligus
mengarahkannya, agar seluruh kegiatannya termasuk yang dilaksanakan oleh
masyarakat, terfokus pada tujuan utamanya berupa perubahan sosial yang
diinginkan tersebut. Selanjutnya, administrasi publik juga harus berperan
dalam melaksanakan kontrol dan evaluasi terhadap pelaksanaan seluruh
kegiatan, agar tidak menyimpang dari perencanaan. Sehubungan dengan hal
itu, dalam melakukan kegiatan yang membawa perubahan nilai-nilai, maka
administrasi publik harus berperan dalam memelihara dan memantapkan
kehidupan bersama, yang tidak kehilangan pegangan sebagai suatu bangsa
yang bersatu. Peran administrasi publik itu, harus dijalankan dengan beberapa
cara yaitu:
a) Administrasi publik harus melestarikan nilai-nilai dasar yang telah
diterima sebagai konsensus nasional.
b) Administrasi publik harus menegakkan dan memberlakukan semua
aturan hukum pada setiap warga Negara (anggota masyarakat), tanpa
membeda-bedakan pelaksanaannya berdasarkan tingkatan sosial,
status sosial, ekonomi, golongan dan lain-lain.
7

c) Administrasi publik harus melakukan tindakan pencegahan terhadap


kecendrungan untuk melawan suatu usaha melakukan perubahan,
dengan berperilaku menyimpang dari perilaku standar berdasarkan hak
dan kewajiban sebagai warga Negara, yang bersumber dari nilai-nilai
dasar sebagai konsensus nasional.
3. Administrasi publik membawa dan mendorong rakyat untuk memasuki
kehidupan sebagai masyarakat maju dan modern. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya bahwa administrasi publik berperan dalam
mewujudkan perubahan sosial, antara lain melalui pelaksanaan pembangunan.
Usaha itu tidak bisa dipisahkan dari perkembangan dan kemajuan ilmu dan
teknologi yang berkembang pesat dari Negara yang maju dan modern.
Manusia semakin yakin bahwa dengan ilmu dan teknologi akan dapat
menciptakan masyarakat maju dan modern yang sejahtera. Oleh karena itulah
administrasi publik dalam mewujudkan kegiatannya, pada dasarnya telah
melakukan usaha mengantarkan rakyat untuk memasuki kehidupan
masyarakat maju dan modern.

B. PEMBAHASAN

Banjir merupakan peristiwa yang setiap tahun menjadi topik pemberitaan. Pada
musim hujan, banyak kota di Indonesia mengalami bencana banjir. Telah banyak
usaha dilakukan pemerintah antara lain membuat bendungan, pembuatan kanal, dan
reboisasi hutan namun belum ada yang menyelesaikan masalah bahkan kelihatannya
makin lama semakin luas cakupannya, baik frekuensinya, luasannya, kedalamannya,
maupun durasinya. Banjir disebabkan oleh dua faktor, yaitu factor alamiah dan faktor
yang disebabkan oleh aktivitas manusia (Suripin, 2004). Faktor alamiah pada
umumnya meliputi topografi, jenis tanah, penggunaan lahan dan curah hujan. Tata
kota dapat mengurangi banjir sejauh penataan tersebut memberi ruang untuk sistem
menyerap dan mengalirkan air sedemikian rupa sehingga tidak terjadi aliran
permukaan yang liar yang menyebabkan banjir. Hal yang perlu diperhatikan adalah
8

kondisi daya tampung sistem drainase/saluran air apakah mampu menampung air
atau tidak pada debit tertentu di perkotaan (Suripin, 2004)

Dalam pembahasan kajian pustaka sebelumnya, terdapat tiga peran utama


administrasi publik yang dikemukakan oleh Tjokroamidjoyo (1991) dalam
Tjiptoherijanto (2010: 112- 1149 yang diantaranya 1) Formulasi Kebijakan, 2)
Pengaturan dan Pengendalian unsur Administrasi, 3) Penggunaan dinamika
administrasi. Di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Lamongan 2021-2026, bencana banjir merupakan salah satu prioritas
untuk segera dituntaskan. Setidaknya Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan
memiliki target yang harus dicapai dalam rangka menurunkan angka resiko banjir
sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

RPJMD Kabupaten Lamongan merupakan bentuk output dari pemerintah melalui


peran administrasi publik yaitu formulasi kebijakan untuk menangani bencana alam
yang terjadi di Kabupaten Lamongan. Dalam formulasi kebijakan terdapat empat
subtansi penting yaitu perkiraan dimasa depan, analisis kebijakan, penyusunan
strategi program yang direncanakan dan pengambilan keputusan dari pemerintah.
Berarti pemerintah kabupaten Lamongan menaruh perhatian lebih untuk berusaha
meminimalisir bencana banjir yang akan terjadi di masa mendatang dengan
menganalisis serta menyusun strategi program untuk tata kota.

C. KESIMPULAN

Menurut Rondinelli dalam Keban (2014:16) mengungkapkan bahwa saat ini


peran pemerintah harus diarahkan kepada melayani masyarakat agar mencapai
pemerintahan yang demokrasi. Melayani masyarakat berarti juga membantu
menyelesaikan masalah yang terjadi di tengah masyarakat termasuk masalah bencana
alam. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan berperan penting untuk menyelesaikan
permasalahan bencana alam seperti banjir. Seperti halnya Pemerintah Kabupaten
Lamongan yang membuat RPJMD 2021-2026 juga memprioritaskan penanganan
banjir didalamnya. Dengan susunan starategi serta program yang tertuang dalam
9

RPJMD Kabupaten Lamongan 2021-2026, diharapkan dapat membantu menuntaskan


bencana alam banjir yang terjadi di Kabupaten Lamongan.

DAFTAR PUSTAKA

Pratama, N. B., Purnomo, E. P., & Agustiyara, A. (2020). Sustainable Development


Goals (SDGs) dan Pengentasan Kemiskinan Di Daerah Istimewa Yogyakarta.
SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Dan Humaniora, 6(2), 64–74.
https://doi.org/10.30738/sosio.v6i2.8045

Tjokroamidjojo, Bintoro. (1984). Perencanaan Pembangunan. Jakarta: Gunung


Agung.

Kuncoro, Mudrajad. (2012). Perencanaan Daerah (Bagaimana Membangun Ekonomi


Lokal, Kota dan Kawasan?. Jakarta: Salemba Empat.

Creswell, John. (2016). Research Design (Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif


dan Campuran). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Faludi, Andreas. Planning Theory. (1973). West Germany: Library of Congres


Ctaloging in Publication Data.

Indradi, Sjamsiar Sjamsuddin. (2016). Dasar- Dasar dan Teori Admisnistrasi Publik.
Malang: Intrans Publishing

Anda mungkin juga menyukai