Anda di halaman 1dari 17

Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang
memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana. Kabupaten Tulungagung memiliki skor
kerawanan 201, masuk pada kelas kerawanan tinggi dan menduduki kerawanan peringkat 57
secara nasional. Kabupaten Tulungagung merupakan Kabupaten dengan multibahaya, terhitung
berbagai ancaman menempati kelas tinggi pada Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) yakni
ancaman gempabumi, tsunami, kekeringan, angin puting beliung, banjir dan tanahlongsor (IRBI,
2013).
Desa Besole Kecamatan Besuki merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Tulungagung
yang perlu diprioritaskan dalam rencana penangulangan bencana daerah. Sebagai wilayah yang
memang berada di pesisir pantai. Besole memiliki beberapa ancaman yang melekat dengan
fisiografinya yaitu; tsunami, banjir rob, gelombang ekstrim dan abrasi, dll. Mengingat berbagai
ancaman dan kemungkinan risikonya dirasa sangat perlu dilakukan penyusunan Rencana
Penanggulangan Bencana dan Rencana Aksi Komunitas sebagai upaya pengurangan risiko
bencana di Desa Besole Kecamatan Besuki.
Pengalaman penanggulangan bencana selama ini belum didasarkan pada langkah-
langkah sistematis dan terencana. Belum tersusunnya Rencana Penanggulangan tingkat desa
menjadikan upaya penanggulangan bencana tidak maksimal, bahkan penanggulangan bencana
belum menjadi sepenuhnya menjadi prioritas pembangunan. Kegiatan yang berbasis pada
peningkatan kapasitas dan pengurangan risiko bencana belum muncul dalam RPJM Desa
Besole. Untuk itu dirasa sangat penting dokumen RPB Desa menjadi dokumen strategis
pembangunan desa.

B. Tujuan
Penyusunan dokumen Rencana Penanggulangan Bencana Desa Besole ini antara lain
sebagai bagian dari perencanaan pembangunan desa secara terpadu dan terkoordinasi dengan
melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang ada, sehingga dapat menurunkan resiko
bencana di Desa Besole secara signifikan. Dokumen yang berisi pengenalan dan pengkajian
ancaman bencana, pemahaman tentang kerentanan masyarakat, analisis dampak bencana,

1|Page
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019

identifikasi pilihan tindakan pengurangan risiko bencana, penentuan mekanisme kesiapsiagaan


dan pengggulangan dampak bencana dan penentuan alokasi tugas kewenangan dan
sumberdaya yang tersedia ini mengarah pada program prioritas penanggulangan bencana yang
harus segera ditangani oleh seluruh pemangku kepentingan di Desa Besole Kecamatan Besuki
Kabupaten Tulungagung.

C. Ruang Lingkup
Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana Desa Besole ini berisiko beberapa hal
penting terkait langkah penanggulangan bencana ke depan, antara lain:
1. Analisis Risiko Bencana;
2. Pilihan Tindakan Penanggulangan Bencana;
3. Alokasi Tugas dan Sumberdaya; dan
4. Pemantauan dan Evaluasi.

D. Landasan Hukum
Dalam penyusunan RPB Desa Besole, landasan hukum yang digunakan adalah :
1. Landasan Idiil
Dasar Negara RI, yaitu pancasila
2. Landasan konstitusional
Undang-undang dasar Negara RI, yaitu Undang-undang dasar 1945.
3. Landasan operasional
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia;
c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
d. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah junctis Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang dan Undang
Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah;
e. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana;

2|Page
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019

f. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa;


g. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana;
h. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun 2008
Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana
i. Peraturan Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana Nomor 01 Tahun 2012
tentang Pedoman Desa Tangguh;
j. Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 10 Tahun 2014 Tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Pembentukan dan
Penyelenggaraan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tulungagung;
k. Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 81 Tahun 2014 Tentang Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tulungagung; dan
l. Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 26 Tahun 2014 Tentang Rencana
Penanggulangan Bencana Kabupaten Tulungagung Tahun 2014-2018.

E. Pengertian
Beberapa istilah yang dipakai dalam Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa
Besole adalah sebagai berikut:
1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau
faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
2. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi
penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan
bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
3. Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau
menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun
kerentanan pihak yang terancam bencana.
4. Kesiapsiagaan adalah serangkaian yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui
pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.

3|Page
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019

5. Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin


kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh
lembaga yang berwenang.
6. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana
7. Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu
wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam,
hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan
masyarakat.
8. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada
saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi
kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan
sarana.
9. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik
ataumasyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran
utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan
kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana.
10. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan
pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan
sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya,
tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala
aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana.

4|Page
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019

BAB II
PENILAIAN RISIKO BENCANA

Dari berbagai komponen risiko, yaitu ancaman, kerentanan, dan kapasitas, maka
didapatkan nilai Risiko Desa Besole dengan mengidentifikasi beberapa komponen. Seperti
tertera pada table berikut.

Tabel 2.1 Analisa Risiko Bencana

Komponen
Angin Putting

Gempa Bumi
Gelombang

Kekeringan
Banjir Rob

Teknologi
Bandang

Tsunami
Longsor
Beliung

Ekstrim

Tanah
Gagal
Banjir

Tingkat Kemungkina 5 6 7 2 9 7 2 7 10
Ancaman Terjadi
Kecenderungan 5 8 6 1 8 7 4 2 4
Sub Total 10 14 13 3 17 14 6 9 14
Kategori S T S R T T R S T
Tingkat Efek Merusak 5 6 5 3 7 2 2 1 10
Dampak Luasan Dampak 8 8 2 2 2 2 1 2 6
Durasi Dampak 5 6 4 1 4 2 3 4 10
Kemampuan 8 8 4 1 4 8 2 10
5
Mengelola
Kemampuan 8 5 2 1 2 8 1 4
4
Mitigasi
Sub Total 34 33 17 8 19 22 16 9 40
Kategori S S R R R S R R T

TOTAL 44 47 30 11 36 36 15 25 54
PERINGKAT 3 2 6 9 4 5 8 7 1

5|Page
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019

MATRIKS RISIKO DESA BESOLE

Tk. Ancaman
RISIKO
Rendah Sedang Tinggi
Gagal Tek Banjir Rob Gel Ekstrim

Rendah
Tnh Kekeringan
Longsor

Angin PB Banjir Bandang


Tk Dampak

Sedang

Gempabumi

Tsunami
Tinggi

Pemeringkatan atas nilai, maka didapatkan bahwa tsunami merupakan ancaman paling
berbahaya bagi warga desa Besole dengan skor 54, disusul Banjir Bandang dengan skor 47, Angin
Putting Beliung dengan skor 44, Gempabumi dan Gelombang Ekstrim dengan skor 36, Banjir Rob
dengan skor 30, Kekeringan dengan skor 25, Tanah Longsor dengan skor 15 dan gagal Teknologi
dengan skor 11.

Klasifikasi
 Berisiko tinggi jika nilainya diatas atau sama dengan 54
 Berisiko sedang jika nilainya antara 27 sampai 53
 Berisiko rendah jika nilainya dibawah atau sama dengan 26

6|Page
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019

BAB III
PILIHAN TINDAKAN PENANGGULANGAN BENCANA

Pilihan tindakan dalam penanggulangan bencana merupakan berbagai upaya


penanggulangan yang akan dilakukan berdasarkan perkiraan ancaman bahaya yang akan terjadi
dan kemungkinan dampak yang ditimbulkan (Perka BNPB Nomor 4 Tahun 2008). Penentuan
pilihan tindakan tersebut dapat dilakukan setelah melakukan kajian risiko bencana yang ada di
Desa Besole. Berdasarkan hasil kajian risiko tersebut akan nampak tindakan pencegahan dan
mitigasi apa yang sesuai, kesiapsiagaan apa yang harus dibangun, rencana tanggap darurat
yang sesuai dengan kebutuhan, serta tindakan pemulihan pascabencana.
Program generik (umum) penangulangan bencana di Desa Besole terdiri dari lima
program, yaitu (1) penguatan peraturan dan kapasitas kelembagaan; (2) perencanaan
penanggulangan bencana yang terpadu; (3) pencegahan dan mitigasi bencana; (4) peningkatan
kapasitas dan partisipasi masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya dalam PRB; dan
(5) program kesiapsiagaan. Pilihan tindakan dalam program generik tersebut merupakan
program yang sifatnya umum untuk semua bencana, disamping itu terdapat program yang
sifatnya lebih spesifik untuk masing-masing jenis ancaman bencana di Desa Besole. Adapun
pemilihan tindakan dalam rencana penanggulangan bencana di Desa Besole dijabarkan sebagai
berikut.
A. Prioritas Program Generik

Tabel 3.1 Prioritas Program Generik Penanggulangan Bencana Desa Besole


NO. FOKUS PRIORITAS SASARAN
1. PROGRAM: PENGUATAN PERATURAN DAN KAPASITAS KELEMBAGAAN
1.1 Pembuatan peraturan desa tentang PRB, dan Peraturan Desa (Perdes)
penyusunan SOP (Standart Operating Procedur) tentang PRB dan SOP tanggap
tanggap darurat darurat tingkat desa tersusun
1.2 Pembentukan FPRB, Pembentukan relawan, dan Terbentuknya FPRB, Relawan
Pembentukan Tim Pantau yang Di SK Kades Desa, dan Tim Pantau
1.3 Pelatihan relawan Relawan desa mendapatkan
pendidikan dan latihan
mengenai manajemen bencana
2. PROGRAM : PERENCANAAN PENANGGULANGAN BENCANA YANG TERPADU
2.1 Perencanaan pembangunan berbasis PRB Pembangunan berbasis PRB
masuk dalam RPJMDes

7|Page
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019

NO. FOKUS PRIORITAS SASARAN


3. PROGRAM : PENINGKATAN KAPASITAS DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN
PARA PEMANGKU KEPENTINGAN LAINNYA DALAM PRB
3.1 Menjalin kerjasama dalam jaring komunikasi lokal RAPI, ORARI dan radio
untuk pengembangan sistem peringatan bencana komunitas bekerjasama dalam
lokal pengembangan sistem
peringatan dini lokal
3.2 Pendataan kelompok rentan secara berkala Data kelompok rentan desa
Besole tersusun dan divalidasi
secara berkala
Pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, Terpenuhinya kebutuhan dasar
Pengadaan alat dapur umum, Pengadaan pengungsi
Sarana/Perlengkapan Evakuasi, Pengadaan MCK
Umum
4. PROGRAM : PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG
4.1 Pengadaan peralatan, khususnya ATK dan Sekretariat FPRB, FPRB
komputer untuk secretariat Forum

B. Priotitas Tindakan Spesifik Per Ancaman

Prioritas Tindakan Spesifik Per Ancaman Desa Besole


Longsor
Program Rencana PB
Pencegahan dan 1. Penguatan badan jalan/plengsengan
Mitigasi Struktural 2. Pembangunan terasiring
3. Reboisasi di lereng yang terjal
Peningkatan Kapasitas 1. Memberikan sosialisasi tentang pencegahan tanah longsor kepada
masyarakat
2. Pemasangan rambu peringatan tanah longsor
Kesiapsiagaan 1. Menyusun perencanaan evakuasi
2. Penyiapan alat komunikasi
3. Menyusun EWS longsor
Darurat 1. Evakuasi warga terdampak longsor
2. Pemenuhan kebutuhan dasar bagi para pengungsi
3. Segera melaporkan peristiwa longsor ke Pusdalops Tulungagung
Pascabencana 1. Gotong royong membersihkan bekas tanah longsor
2. Memperbaiki rumah warga yang terkena longsor
3. Membersihkan material longsor yang menutup akses jalan

8|Page
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019

4. Pemulihan mental dan psikologi warga yang terdampak longsor


Angin Putting Beliung
Program Rencana PB
Pencegahan dan 1. Mengurangi kerindangan ranting pohon yang berada di daerah
Mitigasi Struktural pemukiman
2. Memperbaiki konstruksi bangunan yang kurang sempurna
3. Penebangan pohon yang berusia tua
Peningkatan Kapasitas 1. Memberikan sosialisasi terkait ancaman angina rebut kepada
masyarakat
2. Pelatihan PPGD bagi masyarakat
Kesiapsiagaan 1. Pemasangan rambu peringatan bahaya angina putting beliung
2. Penyediaan sarana evakuasi
3. Pemasangan kentongan
4. Penyediaan alat P3K dan PPGD
5. Menyiapkan pengeras suara
Darurat 1. Evakuasi warga terdampak longsor
2. Pemenuhan kebutuhan dasar bagi para pengungsi
3. Segera melaporkan peristiwa angina putting beliung ke Posko Desa
dan diteruskan ke Pusdalops Tulungagung
Pascabencana 1. Memperbaiki rumah warga yang rusak
Gempabumi
Program Rencana PB
Pencegahan dan 1. Perbaikan struktur bangunan
Mitigasi Struktural
Peningkatan Kapasitas 1. Sosialisasi tentang gempabumi kepada masyarakat
2. Pelatihan prosedur penyelamatan diri saat terjadi gempabumi
3. Sosialisasi teknis tentang pembuatan bangunan tahan gempabumi
Kesiapsiagaan 1. Penyediaan sarana evakuasi
2. Penyediaan alat P3K dan PPGD
3. Menyiapkan pengeras suara
Darurat 1. Evakuasi warga terdampak gempabumi
2. Pemenuhan kebutuhan dasar
Pascabencana 1. Memperbaiki rumah warga yang rusak
Gelombang Ekstrem dan Abrasi
Program Rencana PB

9|Page
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019

Pencegahan dan 1. Membangun tanggul


Mitigasi Struktural 2. Menanam pohon cemara laut
3. Menghindarkan bangunan dari bibir pantai
Peningkatan Kapasitas 1. Sosialisasi tentang abrasi
2. Meningkatkan sikap gotong royong asyarakat
Kesiapsiagaan 1. Menambatkan perahu
2. Membangun tanggul darurat (ban bekas)
Darurat -
Pascabencana Membersihkan sampah di pantai
Memperbaiki bangunan yang terhempas gelombang
Tsunami
Program Rencana PB
Pencegahan dan 1. Penanaman pohon cemara udang
Mitigasi Struktural 2. Pelestarian hutan cemara udang
3. Membuat break water
Peningkatan Kapasitas 1. Sosialisasi tentang tsunami kepada masyarakat
2. Pelatihan prosedur penyelamatan diri saat terjadi tsunami
3. Pembuatan tas siaga setiap KK
Kesiapsiagaan 1. Pemasangan rambu peringatan bahaya tsunami
2. Penyediaan sarana evakuasi
3. Pendataan kendaraan
4. Pemasangan kentongan
5. Penyediaan alat P3K dan PPGD
6. Menyiapkan pengeras suara
7. Gladi/Simulasi
Darurat 1. Evakuasi warga terdampak gempabumi
2. Pemenuhan kebutuhan dasar
Pascabencana 1. Menyusun pola permukiman yang baik
2. Melakukan rebosisasi daerah pantai
3. Pemulihan sarana prasarana vital
4. Pemulihan kegiatan ekonomi
5. Pemulihan mental dan psikologi warga yang terdampak
Banjir Bandang
Program Rencana PB
Pencegahan dan 1. Penguatan badan jalan/plengsengan

10 | P a g e
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019

Mitigasi Struktural 2. Pengerukan / normalisasi sungai


3. Reboisasi di lereng yang terjal
Peningkatan Kapasitas 1. Memberikan sosialisasi tentang pencegahan banjir bandang kepada
masyarakat
2. Pemasangan rambu peringatan
Kesiapsiagaan 1. Menyusun perencanaan evakuasi
2. Penyiapan alat komunikasi
Darurat 1. Evakuasi warga terdampak longsor
2. Pemenuhan kebutuhan dasar bagi para pengungsi
3. Segera melaporkan peristiwa ke Pusdalops Tulungagung
Pascabencana 1. Gotong royong membersihkan bekas tanah longsor
2. Memperbaiki rumah warga yang terkena longsor
3. Membersihkan material banjir bandang
Banjir Rob
Program Rencana PB
Pencegahan dan 1. Membangun tanggul
Mitigasi Struktural 2. Menanam pohon cemara laut
3. Menghindarkan bangunan dari bibir pantai
Peningkatan Kapasitas 1. Sosialisasi tentang banjir rob
2. Meningkatkan sikap gotong royong asyarakat
Kesiapsiagaan 1. Menambatkan perahu
2. Membangun tanggul darurat (ban bekas)
Darurat -
Pascabencana Membersihkan sampah di pantai
Memperbaiki bangunan yang terhempas gelombang
Kekeringan
Program Rencana PB
Pencegahan dan Pembuatan PAH (Penampung Air Hujan)
Mitigasi Struktural Pemetaan daerah kekeringan

Peningkatan Kapasitas Sosialisasi


Pola hidup hemat air
Kesiapsiagaan -
Darurat Menyusun system pembagian air

11 | P a g e
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019

Pascabencana -
Gagal teknologi
Program Rencana PB
Pencegahan dan Pemeliharaan berkala oleh PJB
Mitigasi Struktural Penggantian alat yg aus
Menaati SOP
Peningkatan Kapasitas Meningkatkan keahlian pekerja
Sosialisasi kepada warga
Kesiapsiagaan Gladi / Simulasi
Darurat Evakuasi
Pemadaman api dan listrik
Pendataan korban dan kerusakan
Pascabencana Perbaikan alat yang rusak

12 | P a g e
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019

BAB IV
ALOKASI TUGAS DAN SUMBERDAYA

A. Pelaku Kegiatan dan Alokasi Tugas


Dalam UUD Nomor 24 Tahun 2007 disebutkan bahwa prinsip dalam penanggulangan
bencana adalah terkoordinasi, terpadu, dan menyeluruh. Atas dasar prinsip tersebut maka setiap
tindakan penanggulangan bencana perlu melibatkan berbagai pemangku kepentingan
(stakeholder). Selain mengidentifikasi pemangku kepentingan yang terlibat, maka penting untuk
dipetakan alokasi tugas sesuai kapasitas masing-masing pemangku kepentingan, sehingga
kegiatan penanggulangan bencana dapat berlangsung secara terkoordinir. Berikut ini adalah
identifikasi pemangku kepentingan terkait dan alokasi perannya di Desa Besole.

Identifikasi Pemangku Kepentingan dan Perannya dalam Rencana Penanggulangan Bencana


(RPB) Desa Besole
Pemangku Keterangan Pemangku
No Alasan Dilibatkan/Peran
Kepentingan Kepentingan
1 FPRB Desa Besole Forum Pengurangan Risiko Menjadi aktor utama dalam
Bencana Desa yang penanggulangan bencana desa
diinisiasi melalui Program
Desa Tangguh 2016.
2 Tokoh Masyarakat Misalnya: Tokoh politik, Memiliki kedudukan dan pengaruh di
tokoh pemberdayaan, tokoh masyarakat sehingga dapat diberi
pendidikan (guru), dan tokoh peranan.
penggerak perempuan.
3 Tokoh Agama Para pemuka agama dari Memberikan motivasi spiritual kepada
semua agama yang dianut masyarakat untuk Penanggulangan
masyarakat di Desa Besole Bencana
4 Perguruan Tinggi Misalnya: Program KKN, Memiliki sumber daya pengetahuan
Program Penelitian, yang bermanfaat untuk
Pemberdayaan, dll Penanggulangan Bencana
5 LSM/Donatur/Program Misalnya: Program Desa Memiliki sumber daya (pengetahuan,
Donor Tangguh 2015 SDM, dan dana) untuk
Penanggulangan Bencana
6 Pihak Swasta (PJB) Para pelaku usaha di desa Memiliki sumber daya untuk
dan atau luar desa yang sponsorship kegiatan kebencanaan
berkontribusi ke desa desa
7 Lain-Lain (tidak bisa Mengakomodir potensi dari Memiliki sumber daya berdasarkan
disebutkan satu per pihak-pihak seperti : program dan anggaran yang dimiliki
satu) Relawan Pantai, Masyarakat untuk Penanggulangan Bencana
Umum, Kelompok
keagamaan, dll

13 | P a g e
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019

8 Pemerintah Pemerintah Desa, 1. Memiliki regulasi dan


Pemerintah Kecamatan, kebijakan, sekaligus skema
Puskesmas, Pemerintah pendanaan dalam anggaran
Kabupaten beserta SKPD pendapatan dan belanjanya.
terkait Pemerintah Provinsi 2. Memiliki program, SDM, dan
beserta SKPD terkait, dan dana untuk Penanggulangan
Pemerintah Pusat Bencana

B. Sumberdaya
Sumberdaya untuk semua pilihan tindakan dalam Rencana Penanggulangan Bencana
(RPB) ini dinilai dengan nilai rupiah, dengan asumsi merupakan penilaian gabungan antara
sumber daya berupa uang tunai (in cash) maupun material non-uang (in kind).
Untuk sumberdaya yang bersifat in-kind dapat berasal dari:
a. Keswadayaan masyarakat dalam bentuk barang maupun jasa;
b. Tenaga, pikiran, waktu yang diperlukan untuk kegiatan Penanggulangan Bencana;
c. Bantuan material dari pihak eksternal;
d. Dan lain-lain sumber yang sah.
Untuk sumber daya yang bersifat dana cash dapat berasal dari:
a. Swadaya masyarakat;
b. APBDes, Anggaran Dana Desa, Dana Desa
c. Satker/Musren/Stimulan
d. Proyek Khusus
e. Kerjasama lembaga.
f. Donatur

14 | P a g e
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019

BAB V
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

A. Pemantauan
Rencana Penanggulangan Bencana Desa Besole ini dimaksudkan untuk menjadi acuan
bagi semua pihak dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di Desa Besole, sebelum,
saat dan setelah terjadinya bencana. Dengan demikian diharapkan pelaksanaan
Penanggulangan Bencana dapat dilaksanakan secara efektif, efisien dan terkoordinasi dengan
baik secara menyeluruh. Rencana Penanggulangan Bencana Desa Besole ini akan diikuti
dengan penyusunan Rencana Aksi Pengurangan Resiko Bencana (RAK) dan Rencana
Kontinjensi Desa (Renkon). Pemantauan RPB akan dilaksanakan setiap saat oleh Forum PRB
Desa Besole dan semua pihak yang terkait sesuai dengan periode yang telah ditentukan.

B. Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) dan Rencana Aksi Komunitas
(RAK) akan dievaluasi setiap satu tahun sekali. Hasil evaluasi akan menjadi rekomendasi untuk
RPB dan RAK satu tahun berikutnya. RPB akan dilakukan dalam kurun waktu 5 tahun,
sedangkan RAK akan diperbaharui dalam kurun waktu 3 tahun.

15 | P a g e
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019

BAB VI
PENUTUP

Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) yang telah disusun ini, semoga dapat
menjadi pedoman penyelenggaraan penanggulangan di desa Besole yang terpadu, terkoordinasi
dan menyeluruh. Serta sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pembangunan Desa Besole
selama lima tahun kedepan. Akhirnya, diharapkan RPB ini terimplementasi dengan baik dengan
dukungan seluruh stakeholder di seluruh lapisan masyarakat.

16 | P a g e
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019

17 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai