BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang
memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana. Kabupaten Tulungagung memiliki skor
kerawanan 201, masuk pada kelas kerawanan tinggi dan menduduki kerawanan peringkat 57
secara nasional. Kabupaten Tulungagung merupakan Kabupaten dengan multibahaya, terhitung
berbagai ancaman menempati kelas tinggi pada Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) yakni
ancaman gempabumi, tsunami, kekeringan, angin puting beliung, banjir dan tanahlongsor (IRBI,
2013).
Desa Besole Kecamatan Besuki merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Tulungagung
yang perlu diprioritaskan dalam rencana penangulangan bencana daerah. Sebagai wilayah yang
memang berada di pesisir pantai. Besole memiliki beberapa ancaman yang melekat dengan
fisiografinya yaitu; tsunami, banjir rob, gelombang ekstrim dan abrasi, dll. Mengingat berbagai
ancaman dan kemungkinan risikonya dirasa sangat perlu dilakukan penyusunan Rencana
Penanggulangan Bencana dan Rencana Aksi Komunitas sebagai upaya pengurangan risiko
bencana di Desa Besole Kecamatan Besuki.
Pengalaman penanggulangan bencana selama ini belum didasarkan pada langkah-
langkah sistematis dan terencana. Belum tersusunnya Rencana Penanggulangan tingkat desa
menjadikan upaya penanggulangan bencana tidak maksimal, bahkan penanggulangan bencana
belum menjadi sepenuhnya menjadi prioritas pembangunan. Kegiatan yang berbasis pada
peningkatan kapasitas dan pengurangan risiko bencana belum muncul dalam RPJM Desa
Besole. Untuk itu dirasa sangat penting dokumen RPB Desa menjadi dokumen strategis
pembangunan desa.
B. Tujuan
Penyusunan dokumen Rencana Penanggulangan Bencana Desa Besole ini antara lain
sebagai bagian dari perencanaan pembangunan desa secara terpadu dan terkoordinasi dengan
melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang ada, sehingga dapat menurunkan resiko
bencana di Desa Besole secara signifikan. Dokumen yang berisi pengenalan dan pengkajian
ancaman bencana, pemahaman tentang kerentanan masyarakat, analisis dampak bencana,
1|Page
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019
C. Ruang Lingkup
Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana Desa Besole ini berisiko beberapa hal
penting terkait langkah penanggulangan bencana ke depan, antara lain:
1. Analisis Risiko Bencana;
2. Pilihan Tindakan Penanggulangan Bencana;
3. Alokasi Tugas dan Sumberdaya; dan
4. Pemantauan dan Evaluasi.
D. Landasan Hukum
Dalam penyusunan RPB Desa Besole, landasan hukum yang digunakan adalah :
1. Landasan Idiil
Dasar Negara RI, yaitu pancasila
2. Landasan konstitusional
Undang-undang dasar Negara RI, yaitu Undang-undang dasar 1945.
3. Landasan operasional
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia;
c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
d. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah junctis Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang dan Undang
Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah;
e. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana;
2|Page
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019
E. Pengertian
Beberapa istilah yang dipakai dalam Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa
Besole adalah sebagai berikut:
1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau
faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
2. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi
penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan
bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
3. Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau
menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun
kerentanan pihak yang terancam bencana.
4. Kesiapsiagaan adalah serangkaian yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui
pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
3|Page
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019
4|Page
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019
BAB II
PENILAIAN RISIKO BENCANA
Dari berbagai komponen risiko, yaitu ancaman, kerentanan, dan kapasitas, maka
didapatkan nilai Risiko Desa Besole dengan mengidentifikasi beberapa komponen. Seperti
tertera pada table berikut.
Komponen
Angin Putting
Gempa Bumi
Gelombang
Kekeringan
Banjir Rob
Teknologi
Bandang
Tsunami
Longsor
Beliung
Ekstrim
Tanah
Gagal
Banjir
Tingkat Kemungkina 5 6 7 2 9 7 2 7 10
Ancaman Terjadi
Kecenderungan 5 8 6 1 8 7 4 2 4
Sub Total 10 14 13 3 17 14 6 9 14
Kategori S T S R T T R S T
Tingkat Efek Merusak 5 6 5 3 7 2 2 1 10
Dampak Luasan Dampak 8 8 2 2 2 2 1 2 6
Durasi Dampak 5 6 4 1 4 2 3 4 10
Kemampuan 8 8 4 1 4 8 2 10
5
Mengelola
Kemampuan 8 5 2 1 2 8 1 4
4
Mitigasi
Sub Total 34 33 17 8 19 22 16 9 40
Kategori S S R R R S R R T
TOTAL 44 47 30 11 36 36 15 25 54
PERINGKAT 3 2 6 9 4 5 8 7 1
5|Page
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019
Tk. Ancaman
RISIKO
Rendah Sedang Tinggi
Gagal Tek Banjir Rob Gel Ekstrim
Rendah
Tnh Kekeringan
Longsor
Sedang
Gempabumi
Tsunami
Tinggi
Pemeringkatan atas nilai, maka didapatkan bahwa tsunami merupakan ancaman paling
berbahaya bagi warga desa Besole dengan skor 54, disusul Banjir Bandang dengan skor 47, Angin
Putting Beliung dengan skor 44, Gempabumi dan Gelombang Ekstrim dengan skor 36, Banjir Rob
dengan skor 30, Kekeringan dengan skor 25, Tanah Longsor dengan skor 15 dan gagal Teknologi
dengan skor 11.
Klasifikasi
Berisiko tinggi jika nilainya diatas atau sama dengan 54
Berisiko sedang jika nilainya antara 27 sampai 53
Berisiko rendah jika nilainya dibawah atau sama dengan 26
6|Page
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019
BAB III
PILIHAN TINDAKAN PENANGGULANGAN BENCANA
7|Page
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019
8|Page
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019
9|Page
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019
10 | P a g e
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019
11 | P a g e
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019
Pascabencana -
Gagal teknologi
Program Rencana PB
Pencegahan dan Pemeliharaan berkala oleh PJB
Mitigasi Struktural Penggantian alat yg aus
Menaati SOP
Peningkatan Kapasitas Meningkatkan keahlian pekerja
Sosialisasi kepada warga
Kesiapsiagaan Gladi / Simulasi
Darurat Evakuasi
Pemadaman api dan listrik
Pendataan korban dan kerusakan
Pascabencana Perbaikan alat yang rusak
12 | P a g e
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019
BAB IV
ALOKASI TUGAS DAN SUMBERDAYA
13 | P a g e
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019
B. Sumberdaya
Sumberdaya untuk semua pilihan tindakan dalam Rencana Penanggulangan Bencana
(RPB) ini dinilai dengan nilai rupiah, dengan asumsi merupakan penilaian gabungan antara
sumber daya berupa uang tunai (in cash) maupun material non-uang (in kind).
Untuk sumberdaya yang bersifat in-kind dapat berasal dari:
a. Keswadayaan masyarakat dalam bentuk barang maupun jasa;
b. Tenaga, pikiran, waktu yang diperlukan untuk kegiatan Penanggulangan Bencana;
c. Bantuan material dari pihak eksternal;
d. Dan lain-lain sumber yang sah.
Untuk sumber daya yang bersifat dana cash dapat berasal dari:
a. Swadaya masyarakat;
b. APBDes, Anggaran Dana Desa, Dana Desa
c. Satker/Musren/Stimulan
d. Proyek Khusus
e. Kerjasama lembaga.
f. Donatur
14 | P a g e
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019
BAB V
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
A. Pemantauan
Rencana Penanggulangan Bencana Desa Besole ini dimaksudkan untuk menjadi acuan
bagi semua pihak dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di Desa Besole, sebelum,
saat dan setelah terjadinya bencana. Dengan demikian diharapkan pelaksanaan
Penanggulangan Bencana dapat dilaksanakan secara efektif, efisien dan terkoordinasi dengan
baik secara menyeluruh. Rencana Penanggulangan Bencana Desa Besole ini akan diikuti
dengan penyusunan Rencana Aksi Pengurangan Resiko Bencana (RAK) dan Rencana
Kontinjensi Desa (Renkon). Pemantauan RPB akan dilaksanakan setiap saat oleh Forum PRB
Desa Besole dan semua pihak yang terkait sesuai dengan periode yang telah ditentukan.
B. Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) dan Rencana Aksi Komunitas
(RAK) akan dievaluasi setiap satu tahun sekali. Hasil evaluasi akan menjadi rekomendasi untuk
RPB dan RAK satu tahun berikutnya. RPB akan dilakukan dalam kurun waktu 5 tahun,
sedangkan RAK akan diperbaharui dalam kurun waktu 3 tahun.
15 | P a g e
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019
BAB VI
PENUTUP
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) yang telah disusun ini, semoga dapat
menjadi pedoman penyelenggaraan penanggulangan di desa Besole yang terpadu, terkoordinasi
dan menyeluruh. Serta sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pembangunan Desa Besole
selama lima tahun kedepan. Akhirnya, diharapkan RPB ini terimplementasi dengan baik dengan
dukungan seluruh stakeholder di seluruh lapisan masyarakat.
16 | P a g e
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Besole, Kabupaten Tulungagung 2014-2019
17 | P a g e