Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAPORAN

KEGIATAN PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN


PENCEGAHAN BENCANA TAHUN 2020

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH


PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2020
LAPORAN
KEGIATAN PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
PENCEGAHAN BENCANA TAHUN 2020

I. PENDAHULUAN

Wilayah Provinsi Kalimantan Barat mempunyai karateristik geologi dan


geografis yang cukup beragam mulai dari kawasan pantai hingga
pegunungan/dataran tinggi. Adanya perbedaan karateristik ini
menyebabkan perbedaan perlakuan pada masing-masing kawasan,
terutama pada kawasan-kawasan yang dimungkinkan sebagai kawasan
yang sering atau berpotensi tinggi mengalami bencana.
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis. Bencana berdasarkan sumbernya dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Bencana alam, adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa/serangkaian peristiwa oleh alam
b. Bencana nonalam, adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa/serangkaian peristiwa nonalam
c. Bencana sosial, adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa/serangkaian peristiwa oleh manusia.

Bencana alam juga dapat dikelompokkan sebagai berikut:


a. Bencana alam meteorologi (hidrometeorologi). Berhubungan dengan
iklim. Umumnya tidak terjadi pada suatu tempat yang khusus
b. Bencana alam geologi. Adalah bencana alam yang terjadi di
permukaan bumi seperti gempa bumi, tsunami, dan longsor
A. LATAR BELAKANG.
Tahapan dalam penanggulangan bencana terdiri atas:
a. Mitigasi, definisinya seperti disebut di atas. Contoh kegiatan yang
dapat dilakukan adalah dengan membuat peta wilayah rawan
bencana, pembuatan bangunan tahan gempa, penanaman hutan
bakau (untuk mereduksi dampak tsunami), reboisasi hutan, serta
memberikan penyuluhan dan peningkatan kesadaran masyarakat
yang berdomisili di wilayah rawan gempa. Serta mekanisme early
warning systems yang efektif.
b. Kesiapsiagaan seluruh komponen bangsa (masyarakat dan
pemerintah) dalam merespons kejadian saat bencana. Tujuannya
adalah untuk meminimalkan korban jiwa dan kerusakan sarana-
sarana pelayanan umum (publik), infrastruktur dan lain-lain,
termanifestasi dalam upaya mengurangi tingkat risiko dan
pengelolaan sumber daya masyarakat.
c. Respons merupakan upaya meminimalkan bahaya yang
diakibatkan oleh bencana. Tahap ini berlangsung saat setelah
terjadi bencana (tahapan tanggap darurat bencana). Langkah ini
dilakukan adalah dalam rangka fokus pada pertolongan korban
bencana dan antisipasi kerusakan yang terjadi akibat bencana.
d. Pemulihan (recovery), yaitu suatu upaya pemulihan kondisi
masyarakat paska terjadinya musibah bencana. Adapun upaya-
upaya pemulihan berupa pembangunan tempat tinggal sementara
bagi korban, serta membangun kembali infratruktur publik yang
rusak dalam rangka memulihkan perekonomian dan interaksi
sosial masyarakat.

Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan penanggulangan


bencana mempunyai perangkat daerah yang membidangi
kebencanaan sesuai ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor
41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Sesuai
amanat Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana bahwa salah satu penyelenggaraan
penanggulangan bencana adalah pengurangan resiko bencana
(Pasal 35).
Salah satu upaya untuk mengurangi risiko bencana yaitu dengan
melakukan pengendalian dan pengawasan pencegahan bencana.
Kegiatan tersebut merupakan usaha dalam penguatan pencegahan,
guna menghindari dan membatasi dampak negatif dari bencana
yang terjadi. Kebijakan tersebut biasanya memiliki dua tujuan, yaitu
untuk meningkatkan pencegahan dalam menghadapi bencana dan
menjaga agar kegiatan pembangunan dapat mengurangi kerentanan
masyarakat terhadap bencana tersebut.
Dalam rangka pencegahan dan pengendalian bencana, serta dalam
rangka mengimplementasikan kebijakan tersebut di atas, maka perlu
membentuk Tim Pelaksana Kegiatan Pengendalian dan
Pengawasan Pencegahan Bencana. Tahap prabencana meliputi
mitigasi dan kesiapsiagaan. Upaya tersebut sangat penting bagi
masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana sebagai
persiapan menghadapi bencana. Kesiapsiagaan adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui
pengorganisasian.
Sesuai amanat Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 bahwa
Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai tugas
mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang
pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan dan pemberdayaan
masyarakat pada pra bencana serta pengurangan resiko bencana.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pencegahan dan
Kesiapsiagaan, mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi, dan
kesiapsiagaan pada pra bencana serta pengurangan resiko
bencana;
b. pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada pra bencana serta
pengurangan resiko bencana;
c. pelaksanaan kerja sama dengan instansi atau lembaga terkait di
bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada pra
bencana serta pengurangan resiko bencana;
d. pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan di bidang
pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan masyarakat pada pra
bencana serta pengurangan resiko bencana;
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Badan.

B. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor : 42, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4828);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor : 42, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4828);
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD);
4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131 Tahun 2008
tentang Pedoman Penanggulangan Bencana Daerah dan
Penanganan Pengungsi di Daerah;
5. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Nomor 9 Tahun 2008 tentang Prosedur Tetap Tim Reaksi Cepat
Badan Nasional Penanggulangan Bencana;
6. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Barat
(Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2008
Nomor 10);
7. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 76 Tahun 2009
tentang Organisasi Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Provinsi Kalimantan Barat;
8. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 103 Tahun 2009
tentang Prosedur (PROTAP) Mobilisasi Sumber Daya
Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi
Kalimantan Barat;
9. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 44 Tahun 2010
tentang Tugas Pokok dan Fungsi dan Tata Kerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Barat
(Berita Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2010 Nomor 4);
10. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 31 Tahun 2010
tentang Prosedur Tetap Penanganan Darurat Bencana Provinsi
Kalimantan Barat;

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dilaksanakannya kegiatan ini adalah :
a. Dalam rangka pengendalian dan pengamanan pencegahan
bencana yang terencana, terpadu dan menyeluruh.
b. Meyusun langkah–langkah strategis terkait upaya pencegahan
dan kesiapsiagaan penanganan bencana di Provinsi Kalimantan
Barat.
c. Melaksanakan koordinasi baik dengan SKPD/Instansi vertikal
Provinsi maupun dengan Kabupaten/Kota.
Sedangkan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah supaya
Daerah yang memiliki potensi bencana bisa teridentifikasi dan dapat
dapat diupayakan usaha pengendalian terkait kebencanaan
tersebut.

D. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Pelaksanaan kegiatan Pengendalian dan Pengawasan Pencegahan
Bencana Tahun 2019 dilaksanakan dari Bulan Januari – September
2021. Lokasi kegiatan berada di Kabupaten / Kota di Provinsi
Kalimantan Barat.
II. HASIL YANG DICAPAI
Kegiatan Pengendalian dan Pengawasan Pencegahan Bencana didapat
beberapa hasil, yaitu :
a. Kegiatan Pencegahan Bencana yang ada di Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten / Kota di Kalimantan Barat masih minim
dan lebih mempriorotaskan pada saat kejadian darurat, hal ini
disebabkan masih minimnya anggaran yang dialokasikan untuk
penanganan bencana secara keseluruhan.
b. Dalam kesiagaan kebakaran hutan dan lahan, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten / Kota di Kalimantan
Barat sudah lebih aktif dengan menetapkan status siaga darurat
penanganan bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan lebih
cepat.
c. Kegiatan Pencegahan Bencana di Kabupaten / Kota di Kalimantan
Barat berfokus pada pemberian penyuluhan kepada masyarakat
guna meningkatkan wawasan dan pemahanan tentang bencana.

III. ANGGARAN
Sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari APBD Provinsi Kalimantan
Barat Tahun 2020.
Pada Program : 1.05.1.05.02.01.15 Pencegahan & Kesiapsiagaan
Terhadap Bencana, dan Pada Kegiatan : 1.05.1.05.02.01.15.04
Pengendalian dan Pengawasan Pencegahan Bencana. Dengan Pagu
Anggaran awal Rp. 207.064.200, pagu anggaran pemotongan pertama
tersisa Rp. 149.093.400 dan pagu anggaran pemotongan kedua tersisa
sebesar Rp. 71.037.200

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Dengan adanya perubahan paradigma terhadap penanganan
bencana maka program pencegahan dan kesiapsiagaan
penanggulangan bencana harus ditangani secara terencana,
menyeluruh, terarah dan berkelanjutan dengan melibatkan semua
sector yang terkait dalam rangka pengurangan resiko bencana.
2. Agar kedepannya upaya penanggulangan bencana lebih
dititikberatkan pada kegiatan fase pra bencana. Kegiatan
pencegahan dan kesiapsiagaan dalam rangka pengurangan resiko
bencana dapat berupa pembentukan pokmas/relawan peduli
bencana, desa tangguh bencana, sosialisasi, penyusunan profil,
penyusunan renkon dan simulasi maupun gelada penanggulangan
bencana.

V. Penutup.
Demikian laporan ini disampaikan sebagai bahan masukan terkait
pelaksanaan kegiatan pada tahun 2020 serta untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Pontianak, Desember 2020

MENGETAHUI :
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Penyuluh Bencana,

JUDAN, S.Pd, M.Pd Drs. ADE M. YUSUF, M.Si


NIP. 19740611 200604 1 002 NIP. 19670909 199401 1 003

Anda mungkin juga menyukai