S
DENGAN MISSED ABORTION DI RUANG KENCUR
RUMAH SAKIT UMUM ZOELHAM BINJAI
DI SUSUN OLEH :
NURPRIANTI WAHYUNI
NIM : 11330205019
2013
1
BAB I
LANDASAN TEORI
1.1.2. Etiologi
Virus Dengue tergolong dalam Famili Flavividae dan dikenal ada 4 serotif,
dengue 1 dan 2 ditemukan di Irian Ketika berlangsung Perang Dunia Ke II sedangkan
Dengue 3 dan 4 Ditemukan pada saat wabah di Filipina tahun 1953 – 1954, Virus
dengue berbentuk batang, Stabil pada suhu 70c.(www.google.com)
2
1.1.3. Patofisiologi.
HAEMORAGIA
DENGUE HAEMORAGIC Kurang
FEVER pengetahuan
Resti
Proses infeksi virus Trombositopenia Terjadinya
perdarahan
Demam anorexia Perdarahan
Intoleransi
Peningkatan Anemia
aktivitas
Asam lambung
peningkatan
Syok/lemah mobilitas
Kapiler
Peningkatan perubahan
Perubahan Perdarahan
suhu tubuh perfusi jaringan
nutrisi kurang
dari kebutuhan perifer Muntah
tubuh
Kekurangan Gangguan
volume rasa aman
cairan nyeri
2
1.1.4. Tanda dan Gejala
- Demam tinggi selama 5-7 hari.
- Mual dan Muntah Tidak ada nafsu makan,diare, konstipasi
- Perdarahan terutama perdarahan di bawah kulit
- Epistaksis
- Nyeri otot,Tulang sendi, ulu hati
- Sakit kepala
- Pembengkakan sekitar mata
- Pembesran hati, limfa dan kelenjar getah bening
(Ngastiyah, 2003 & www.google.com).
1.1.5. Komplikasi
Adapun komplikasi dari penyakit demam berdarah yaitu
- Perdarahan luas
- Shock
- Penurunan kesadaran
( Mansyoer, 2000 )
3
1.1.7. Penatalaksanaan
- Tirah baring atau istirahat baring
- Diet makanan lunak
- Minum banyak ( 2-2,5 Liter/hari) dapat berupa : susu,the manis,sirup
dan beri penderita sedikit oralit.
- Pemberian cairan intra vena ( Biasanya RL )
- Monitor tanda – tanda Vital tiap jam ( suhu,nadi, tensi, pernafasan ) jika
kondisi pasien memburuk observasi tiap jam.
- Periksa Hb, Ht dan trombosit setiap hari
- Pemberian obat antipiretik
- Bila timbul kejang dapat diberikan diazepam
(Mansyoer,2000)
1.1.8. Pencegahan
Prinsip yang tepat dalam pencegahan DHF yaitu :
- Memanfaatkan perubahan keadaan nyamuk akibat pengaruh alamiah
dengan melaksanakan pemberantasan vector pada saat terdapat kasus
DHF.
- Memutuskan lingkaran penularan dengan menahan kepadatan vector
pada tingkat sangat rendah untuk memberikan kesempatan penderita
sembuh secara spontan.
- Mengusahakan pemberantasan vector di pusat daerah penyebaran yaitu
disekolah dan Rumah Sakit
- Mengusahakan pemberantasan vector di semua daerah berpotensi
penularan tinggi
4
b. Tanpa Insektisida
Caranya adalah :
- Menguras bak mandi, tempayan dan tempat penampungan air
minimal 1x seminggu
- Menutup tempat penampungan air rapat-rapat
- Membersihkan halaman rumah dari kaleng bekas botol pecah dan
benda lain yang memungkinkan nyamuk bersarang.
- Biologis ( menggunakan ikan pemakan jentik)
- Memberikan bubur abate pada tempat penampungan air
( Ngastiyah,2003 & www.google.com 2009)
5
Eliminiasi
- Konstipasi - Hematuria
- Hematemesis - Epistaksis
- Melena
Aktivitas istirahat
- Lemah, pegal pada sekitar tubuh
6
1.2.3. Perencanaan
Diagnosa Keperawatan 1
Tujuan : Suhu tubuh kembali normal
KH : Klien bebas dari demam
Intervensi :
- Kaji saat timbulnya demam
- Observasi TTV seperti : suhu, nadi, TD, pernafasan setiap 2 jam atau lebih
sering.
- Berikan penjelasan tentang penyebab demam atau peningkatan suhu
- Anjurkan klien untuk banyak minum
- Beri kompres dingin
- Anjurkan klien untuk tidak memakai selimut dan pakaian tebal
Rasional :
- Mengidentifikasi pada demam pasien
- Tanda-tanda vital merupakan acuan umum untuk mengetahui keadaan
umum pasien.
- Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meningkat
sehingga perlu di imbangi dengan asupan cairan yang banyak.
- Kompres dingin akan membantu menurunkan suhu tubuh
- Pakaian tipis akan membantu mengurangi penguapan tubuh
- Pemberian cairan merupakan wewenang dokter sehingga perawat perlu
berkolaborasi.
Diagnosa Keperawatan 2
Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Intevensi :
- Kaji keluhan maag, sakit menelan dan muntah yang dialami klien
- Berikan makanan yang mudah ditelan
- Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekwensi sering
- Jelaskan manfaat nutrisi bagi klien
- Berikan obat-obatan antasida sesuai kolaborasi
7
- Berikan nutrisi parenteral sesuai kolaborasi
Rasional :
- Untuk menetapkan cara mengatasinya
- Membantu mengurangi kelelahan pasien dan meningkatkan asupan
makanan karena mudah ditelan
- Untuk menghindari mual dan kembung
- Meningkatkan pengetahuan pasien tentang nutrisi, sehingga motivasi
untuk makan meningkat.
- Anti antasida (anti genetik) membantu pasien mengurangi rasa mual dan
muntah, dengan pemberian obat tersebut diharapkan intake nutrisi pasien
meningkat.
- Nutrisi paranteral sangat bermanfaat/dibutuhkan terutama jika intake
peroral/ sangat kurang, jenis dan jumlah pemberian nutrisi parenteral.
Diagnosa Keperawatan 3
Tujuan : Aktivitas tubuh terpenuhi
Intervensi :
- Kaji kemampuan klien
- Kaji hal-hal yang mampu di lakukan oleh klien
- Bantu klien memenuhi kebutuhan aktivitasnya sesuai tingkat keterbatasan
klien
- Bantu klien untuk mandiri sesuai perkembangan kemajuan fisiknya
- Beri penjelasan tentang hal-hal yang dapat membantu dan meningkatkan
fisiknya.
Rasional :
- Untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien
- Untuk mengetahui tingkat ketergantungan pasien dalam memenuhi
kebutuhannya.
- Akan membantu pasien untuk memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa
orang lain
8
- Dengan melatih kemandirian pasien, maka pasien tidak mengalami
ketergantungan pada perawat
- Dengan penjelasan yang diberikan kepada pasien, maka pasien termotivasi
untuk kooperatif selama perawat terutama terahdap tindakan yang dapat
meningkatkan kekuatan fisiknya seperti pasien mau menghabiskan porsi
makanan.
Diagnosa Keperawatan 4
Tujuan : Volume cairan kembali normal
Intervensi :
- Kaji keadaan umum klien
- Observasi adanya tanda-tanda syok
- Anjurkan klien untuk banyak minum
- Berikan cairan IV sesuai kolaborasi
- Observasi dan catat intake dan out put
Rasional :
- Menetapkan data dasar pasien, untuk mengetahui dengan cepat keadaan
normalnya.
- Agar dapat segera dilakukan tindakan untuk menangani syok yang dialami
pasien.
- Asupan cairan sangat di perlukan untuk menambah volume cairan tubuh
- Pemberian cairan IV sangat baik bagi pasien yang mengalami defisit
volume cairan, keadaan umum yang buruk karena cairan langsung masuk
kepembuluh darah (vaskuler) pemberian sesuai dengan program dokter
karena merupakan wewenang dokter
- Untuk mengetahui penyebab defisit volume cairan tubuh jika haluaran
urine 25 ml, maka pasien mengalami syok.
9
Diagnosa Keperawatan 5
Tujuan : Perfusi jaringan kembali normal
Intervensi :
- Periksa darah lengkap
Hb:89%, Ht:26%, Leukosit:11,5x10/mm,Leukosit:32x10/mm
- Pantau tanda-tanda vital
- Berikan terapi cairan sesuai indikasi
- Anjurkan pasien untuk banyak istirahat
Rasional :
- Membantu dalam perhitungan kebutuhan darah pengganti dan memantau
keefektifan dari terapi.
- Hipotensi yang berhubungan dengan perubahan pada kecepatan nadi
mungkin mencerminkan hipovolemi akibat kehilangan darah.
- Cairan pengganti tergantung pada derajat hipovolemi atau lamanya
perdarahan
- Aktivitas pasien yang tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya
perdarahan.
Diagnosa Keperawatan 6
Tujuan : Nyeri teratasi
Intervensi :
- Kaji tingkat nyeri
- Kaji faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi klien terhadap nyeri
- Berikan posisi yang nyaman
- Berikan kesempatan pada klien untuk berkomunikasi dengan teman-teman
atau orang terdekat
- Berikan obat-obatan analgesik sesuai kolaborasi
Rasional :
- Untuk mengetahui berapa berat nyeri yang dialami pasien
- Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi pasien terhadap nyeri
10
- Reaksi pasien terhadap nyeri dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor
tersebut, maka perawat dapat menentukan intervensi yang sesuai dengan
masalah pasien
- Berhubungan dengan orang-orang terdekat atau teman membuat pasien
gembira/bahagia dan dapat mengalihkan perhatian terhadap nyeri.
- Obat-obat analgetik dapat membantu menekan atau mengurangi nyeri
pasien perlu adanya kolaborasi dengan dokter karena pemberian obat
merupakan wewenang dokter.
Diagnosa Keperawatan 7
Tujuan : Perdarahan tidak ada lagi
Intervensi :
- Monitor tanda-tanda penurunan trombosit yang disertai dengan tanda
klinis.
- Jelaskan tentang pengaruh trombositopenia pada klien.
- Monitor jumlah trombosit
- Berikan penjelasan pada keluarga klien untuk melaporkan jika ada
perdarahan lebih lanjut seperti hematemesis, epistaksis.
- Kolaborasi dalam pemberian obat-obatan sesuai indikasi
Rasional :
- Agar pasien/keluarga mengetahui hal-hal yang terjadi pada pasien dan
dapat membantu mengantisipasi terjadinya perdarahan karena
trombositopenia.
- Dengan jumlah trombosit yang di pantau setiap hari, dapat diketahui
tingkat kolaborasi pembuluh darah dan kemungkinan perdarahan yang
dapat di alami pasien.
- Keterlibatan keluarga dengan segera melaporkan terjadinya perdarahan
(nyata) akan membantu pasien mendapatkan penanganan sedini mungkin.
- Dengan mengetahui obat-obatan yang di minum dan manfaatnya maka
pasien akan termotivasi untuk mau minum obat sesuai dosis atau jumlah
yang diberikan.
11
Diagnosa Keperawatan 8
Tujuan : Klien mengatakan proses penyakit dan perawatan sudah dapat di
mengerti
Intervensi :
- Kaji tingkat pengetahuan keluarga
- Kaji latar belakang pendidikan keluarga
- Berikan penjelasan tentang proses penyakit, perawatan dan pengobatan
- Jelaskan semua prosedur yang akan dilakukan dan manfaatnya
- Beri kesempatan keluarga untuk menanyakan hal-hal yang ingin diketahui.
Rasional :
- Untuk memberikan informasi pada pasien/keluarga, perawat perlu
mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan tentang penyakit
yang diketahui pasien serta kebenaran informasi yang telah di dapatkan
sebelumnya.
- Agar perawat dapat memberikan penjelasan sesuai dengan tingkat
pendidikan mereka sehingga penjelasan dapat dipahami dan tujuan yang
direncanakan tercapai.
- Agar informasi dapat di terima dengan mudah sehingga tidak
menimbulkan kesalah pahaman.
- Mengurangi kecemasan dan memotivasi pasien untuk kooperatif selama
masa rawatan atau penyembuhan.
- Dengan mengetahui prosedur atau tindakan yang dialami.
(Suryadi, 2001)
12
BAB II
LAPORAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1.Pengumpulan Data
I.Identitas Anak
Nama anak : An. S
Anak ke : 2 dari 4 bersaudara
Tanggal Lahir : 01 Oktober 1997
Jenis kelamin : laki - laki
Tanggal Pengkajian : 18 Agustus 2009
Tanggal masuk : 17 Agustus 2009
13
III.Alasan Dirawat
A. Keluhan Utama
Demam
B.Riwayat Penyakit
Klien mulai panas 7 hari yang lalu, panasnya tinggi secar mendadak
dan naik turun, sakit kepala klien di alami klien mulai 7 hari yang lalu,
pilek dialami klien mulai 5 hari yang lalu dan adanya darah di hidung,
klien mengalami batuk 1 hari yang lalu, batuk panjang dan disertai
muntah tetapi tidak berdahak, nafsu makan berkurang, defekasi sedikit
tapi sering 3-4x/hari ,konsistensi lembek berbau amis / busuk. Klien
merasa nyeri pada seluruh tubuh maupun lokasi kulit pucat dan ada
bintik-bintik merah pada kulit mulai 4 hari yang lalu
C. Riwayat Kesehatan masa lalu
Kliem pernah mengalami demam sewaktu klien berumur 6 tahun
karena demam tidak turun klien sering menangis maka orang tua klien
sering menangis maka orang tua klien membawa ke puskesmas untuk
berobat, kemudian sejak 1 minggu yang lalu panasnya tinggi secara
mendadak dan naik turun sehingga klien di bawa kerumah sakit
Pirngadi medan untuk melakukan perawatan
IV.Riwayat Anak
1.Pada masa anak dalam kandungan
a. Pemeriksaan kehamilan dilakukan 2-3 x di klinik bersalin
b. Makanan cukup, obat-obatan yang telah diminum ibu selama hamil
tidak jelas dan penyakit yang diderita ibu selama hamil tidak ada.
2. Pada waktu melahirkan
Klien dilahirkan di klinik ditolong oleh bidan dan dilahirkan dengan
normal, keadaan setelah lahir menangis dengan spontan, bayi lahir
cukup bulan (9 bulan), BB 3500 gram dan panjang badan 50 cm.
14
V.Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial Dalam Kehidupan Sehari-hari
A.Bernafas
Klien tidak pernah mengalami kesulitan dalam bernafas dan
sekarang klien juga tidak mengalami kesulitan dalam bernafas.
Masa anak-anak
Jenis makanan yang diberikan nasi, sayur, telur, daging, ikan dan
susu, makanan pantangan tidak ada.
Keadaan sekarang
Klien tidak alergi, makanan di berikan pada umur 6-11 bulan, jenis
makanannya bubur beras merah di berikan 3x/hari, makanan yang di
sukai coklat, kue kering dan makanan yang paling tidak di sukai yaitu
sayur. Frekuensi makan 3x/hari dan jumlah minum 6 gelas (1200cc)
jenis makanan MB, nafsu makan pagi cukup, sore cukup, malam
cukup. Hal yang menghambat dalam makan/minum. Klien tidak
merasa haus dan malas makan, kilen banyak main hingga lupa makan,
klien tidak selera makan makanan yang di sajikan tidak menarik
perhatian, klien dapat melakukan aktivitas sendiri, jika klien makan di
bantu oleh ibunya.
C.Eliminasi
Sebelum masuk RS klien BAB 1 x sehari dilakukan sendiri tanpa
dibantu oleh orang lain, setelah masuk RS klien BAB 3 – 4x/sehari,
konsistensi lembek, berbau khas dan warnanya seperti ter, sebelum
15
masuk RS klien BAK 4-5 x/hari, klien BAK lancar dan dilakukan
sendiri tanpa dibantu oleh orang lain sesudah masuk RS, klien BAK 3-
4x/hari warnanya kuning jernih sebanyak + 1000 cc, klien masih di
tolong penuh oleh orang tua.
D.Tidur
Kebiasaan anak dirumah sebelum tidur mencuci kaki dan BAK,
tidur siang mulai pukul 14.00 sampai 16.00, tidur malam 21.00 Wib,
dan tidur malam 8 jam dan klien tidur nyenyak, tidak pernah ngompol
mengingau ataupun mengorok, kebiasaan tidur dengan satu bantal,
dengan selimut dan suka lampu terang, anak sekarang tidur gelisah
karena suhu tubuhnya meningkat.
E.Kebersihan diri
Kebersihan klien mandi dirumah 2 x/hari, klien mandi di kamar
mandi dan keadaan klien sekarang mandi ditolong oleh ibunya,
kebersihan gigi bersih, kuku pendek dan bersih, pakaian bersih, rapi
dan terawat.
VI.Pengawasan Kesehatan
Klien mempunyai KMS, imunisasi tidak jelas, karena ibu klien tidak
mengingatnya lagi.
16
VII.Penyakit Yang Pernah Dialami
Klien pernah demam tinggi lamanya 5 hari waktu klien berumur 6 tahun
dan kemudian dibawah berobat ke puskesmas, klien tidak pernah alergi
dengan obat.
VIII.Perkembangan Anak
1. Mengangkat kepala : 3 bulan
2. Berbalik : 4 bulan
3. Berdiri : 9 bulan
4. Duduk : 6,5 bulan
5. Berjalan : 12 bulan
6. Gigi pertama tumbuh : 9 bulan
7. Mengucapkan satu dua patah kata : 10 bulan
8. Mengucapkan satu kalimat : 13 bulan
9. Toilet training : 24 bulan
17
6. Oedem :
Tidak dijumpai oedem pada klien
7. Kepala
tidak ada kelainan struktur
Bentuknya oval, kebersihan rambut baik, warna rambut hitam, keadaan
rambut lemas.
8. Mata
tidak ada kelainan struktur
Konjungtiva pucat sclera putih dan bulu mata melengkung keluar atau
lentik.
9. Hidung
tidak ada kelainan struktur
Gerakan cuping hidung tidak ada, klien pilek terus-menerus
10. Telinga
Telinga klien bersih dan tidak ada kelainan
11. Mulut
Tidak ada stomatitis, bibir klien pucat dan kering
12. Gigi
Gigi klien kurang bersih, jenis gigi seri tidak ada kelainan.
13. Lidah
Lidah klien tampak bersih
14. Tenggorokan
Pada tonsil tidak ada pembesaran, tidak merah dan tidak ada selaput
putih.
15. Leher
Pada leher tidak ada pembesaran kelenjar
16. Thorax
Bentuk dada simetris dan pernafasan teratur
17. Cord/jantung
tidak ada kelainan
18
18. Abdomen
Tidak ditemukan adanya edema
19. Genitalia
tidak ada kelainan struktur
20. Ukuran-ukuran
Berat Badan : 25 kg
Panjang badan : 136 cm
Lingkar kepala : 45 cm
Lingkar dada : 60 cm
Lingkar lengan : 20 cm
Suhu : 380C
Nadi : 90x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
21. Kepandaian anak sekarang
- Klien mampu membaca komik
- Klien mampu menghafal perkalian, berhitung
- Klien mampu menulis.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hasil normal interpretasi
Hb 8,9 % 12 – 14 gr% Menurun
Ht 26 % 37 – 47 gr% Menurun
Leukosit 11,5 x 103/mm3 6000 – 10.000/mm3 Meningkat
Trombosit 32x 103/mm3 250 - 450x103/mm3 menurun
Therapy
- IVFD Nacl 20 gtt/i Digunakan untuk mengganti cairan tubuh
yang hilang serta mencegah timbulnya
syok
- Amoxilin 3 x 250 mg/oral Sebagai antibiotik dari virus dengue
- Paracetamol 3 x 250 mg/oral digunakan sebagai antibiotik pada
19
pasien demam
- Diet M II 1400 k.kal + 30 gram protein untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi pada
klien
20
2.1.3. Analisa Data
21
5 DS : Klien merasa kedinginan Trombositopenia Perubahan
DO: Adanya perdarahan dari ↓ perfusi
lambung, protective, klien Perdarahan jaringan
tampak gelisah, , Hb 8,9%, ↓ perifer
Ht 26%, trombosit Perubahan perfusi
32x103/mm3,anak tampak jaringan
pucat
6 DS : Klien mengatakan cemas Kurang informasi Kurang
tentang kondisi ↓ pengetahuan
penyakitnya Kurang pengetahuan tentang proses
DO: Klien sering bertanya penyakitnya
tentang penyakitnya
kepada perawat
22
2.2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Adapun diagnosa keperawatan pada An. A yang telah di prioritaskan
menurut A. Maslow adalah :
1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan adanya trombositopenia
ditandai dengan klien merasa kedinginan, adanya perdarahan dari
lambung, protective, klien tampak gelisah, Hb : 8,9 gram, Ht 26%,
Trombosit 32 x 103 mm3 ,anak tampak pucat.
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan adanya kebocoran plasma
ditandai dengan klien mengatakan haus, mukosa mulut tampak pucat,
demam 38,50C, mual, muntah, tidak selera makan dan turgor kulit jelek
dicubit kembali > 2 detik, intake 1700 cc, out put : 1000 cc.
3. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi virus dengue
ditandai dengan klien mengatakan demam menggigil, klien tampak pucat,
lemas, saat di palpasi badan terasa panas.
Temp : 38,50C, RR 30x/i, pols : 80x/i, Leukosit 11,5 103/mm3.
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
Anorexia ditandai dengan klien mengatakan badannya lemas, klien tampak
bedrest, pada ekstremitas bagian kiri terpasang infus.
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya penurunan tonus otot
ditandai dengan klien mengatakan badannya cemas, klien tampak bedrest,
pada ekstremitas bagian kiri terpasang infus.
6. Kurang pengetahuan tentang proses penyakitnya berhubungan dengan
kurang informasi ditandai dengan klien mengatakan cemas tentang
penyakitnya, klien sering bertanya tentang penyakitnya kepada perawat.
23
3. PERENCANAAN
Diagnosa Keperawatan 1
Tujuan : Perdarahan tidak terjadi
KH : Trombosit kembali normal
Intervensi :
- Kaji tanda-tanda terjadinya perdarahan
- Monitor Hb, Ht dan trombositopenia
- Monitor TTV
- Pantau feses setiap BAB
- Beri tranfusi darah jika terjadi perdarahan
Rasional :
- Untuk mengetahui keadaan dini perdarahan
- Untuk melihat perubahan yang terjadi pada diri klien
- Untuk mengetahui perubahan keadaan tubuh
- Untuk membandingkan intake dan output makanannya
- Untuk mengetahui apakah di feses terjadi perdarahan
Diagnosa Keperawatan 2
Tujuan : Kebutuhan volume cairan terpenuhi/volume cairan adekuat
KH :- Turgor kulit baik
- Mukosa bibir lembab
Intervensi :
- Kaji keadaan umum klien dan kaji tanda-tanda gejala dehidrasi dan
observasi tanda-tanda vital sign.
- Anjurkan klien banyak minum dan kaji input dan out put
- Berikan cairan IV sesuai indikasi
- Observasi adanya syok/tanda-tanda syok
- Kolaborasi dalam pemberian antibiotik
24
Rasional :
- Agar dapat dilakukan tindakan untuk menangani kemungkinan terjadinya
syok pada klien
- Asupan cairan sangat di perlukan untuk menambah volume cairan tubuh
- Pemberian cairan IV sangat baik untuk mengganti cairan yang telah hilang
- Agar dapat segera dilakukan tindakan untuk mengurangi syok yang
dialami klien
- Untuk mencegah terjadinya infeksi
Diagnosa Keperawatan 3
Tujuan : Suhu tubuh kembali normal
KH :- Klien tidak demam menggigil, temp dalam batas normal 36 – 370C
- Anak tidak panas lagi
Intervensi :
- Kaji keadaan umum klien, serta tanda-tanda vital
- Kompres anak dengan air dingin
- Berikan banyak minum air putih
- Ganti pakaian anak dengan pakaian yang tipis
- Anjurkan klien untuk tidak memakai selimut dan pakaian yang tebal
- Kaji saat timbulnya demam
- Kolaborasi dalam pemberian obat penurun panas (antipiretik)
Rasional :
- Menetapkan data-data klien untuk mengetahui dengan cepat keadaan
normalnya.
- Agar tidak terjadi vasodilatasi sehingga demam turun
- Membantu pengeluaran/penguapan dari dalam sehingga demam cepat
turun
- Untuk meningkatkan evavorasi
- Pakaian tipis akan membantu mengurangi penguapan tubuh
- Untuk mengidentifikasi pola demam klien
25
- Umtuk mempercepat proses turunnya panas
Diagnosa Keperawatan 4
Tujuan : Nutrisi terpenuhi
KH :- Porsi yang disajikan habis
- Anak tampak selera makan
Intervensi :
- Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering
- Sajikan diet M II dalam bentuk hangat
- Anjurkan pada keluarga untuk memberikan makanan tambahan yang
disenangi klien
- Jelaskan manfaat makanan bagi klien
Rasional :
- Mengurangi rasa kepenuhan yang akan memicu rasa mual
- Dapat menambah nafsu makan
- Dapat menambah masukan pada klien
- Untuk menghindari mual dan muntah yang dialami
Diagnosa Keperawatan 5
Tujuan : Klien mampu melakukan aktifitas sendiri
KH :- Melaporkan intoleransi aktivitas berkurang
- Dapat melakukan aktivitas tanpa bantuan
Intervensi :
- Anjurkan klien untuk menghindari banyak bergerak/beraktivitas
- Dekatkan benda-benda yang dibutuhkan klien
- Anjurkan klien mengikuti aktivitas dengan istirahat yang cukup
- Tingkatkan tirah baring, duduk, beri lingkungan yang tenang
26
Rasional :
- Menghemat energi dan menghindari pergerakan tenaga terus menerus
- Untuk mengurangi melakukan aktivitas yang berlebihan dan
meminimalkan
aktivitas.
- Tingkat aktivitas disesuaikan dengan tingkat kelemahan
- Meningkatkan istirahat dan ketenangan menyediakan energi yang
digunakan untuk penyembuhan
Diagnosa Keperawatan 6
Tujuan : Pengetahuan klien/keluarga bertambah
KH : Klien tidak bertanya-tanya lagi dan cemas berkurang
Intervensi :
- Kaji tingkat pengetahuan klien/keluarga tentang penyakitnya
- Latar belakang pendidikan keluarga
- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan dan manfaatnya bagi klien
- Berikan kesempatan pada klien/keluarga untuk menanyakan hak-haknya.
Rasional :
- Untuk memberikan informasi pada klien/keluarga
- Agar perawat dapat memberikan penjelasan sesuai dengan tingkat
pendidikan
- Dengan mengetahui kecemasan akan memotivasi klien untuk kooperatif
perawatan dan penyembuhan.
- Untuk mengetahui prosedur atau tindakan
27
4. IMPLEMENTASI
Diagnosa keperawatan 1
- Jam 14.20 Wib : Mengkaji tanda-tanda terjadinya perdarahan yaitu
apakah sakit perut yang hebat, nadi yang lembut,
kecil sampai tidak teraba, pucat dan tubuh dingin
- Jam 14.30 Wib : Memeriksa Hb dan Trombositopenia
- Jam 14.40 Wib : Memonitor tanda-tanda vital yaitu TD dan DN
apakah menurun, jika menurun perawat harus lebih
waspada
- Jam 15.00 Wib : Memantau feses setiap pasien BAB, apakah ada
darah atau tidak dan seberapa banyak feses yang
keluar.
- Jam 15.10 Wib : Memberi tranfusi darah trombosit 2 bag 10 gtt/i.
Diagnosa keperawatan 2
- Jam 14.20 Wib : Mengobservasi tanda-tanda vital dan keadaan umum
klien lemah.
- Jam 14.45 Wib : Memberikan klien banyak minum sebanyak +250 cc
- Jam 15.00 Wib : Mengkaji tanda-tanda dehidrasi dan gejala dehidrasi,
riwayat muntah (+), kehausan (+), turgor kulit jelek, mual,
muntah
- Jam 15.20 Wib : Memberikan obat antibiotik amoxilin 250 mg/oral.
Diagnosa keperawatan 3
- Jam 14.30 Wib : Mengukur suhu tubuh klien temp 38,50C
- Jam 14.45 Wib : Mengompres anak dengan air dingin didaerah axila,
dan lipatan paha.
- Jam 15.30 Wib : Mengganti pakaian klien dengan pakaian tipis
- Jam 15.45 Wib : Memberikan obat penurun panas paracetamol 250
ml/oral
28
- Jam 16.00 Wib : Memberikan anak banyak minum 5 – 6 gelas sehari
Diagnosa keperawatan 4
- Jam 15.00 Wib : Memberikan makan dalam porsi yang kecil tapi sering
- Jam 15.20 Wib : Menganjurkan pada keluarga untuk memberikan
makanan yang disenangi anak
- Jam 15.30 Wib : Menganjurkan pada keluarga agar klien
mengkonsumsi roti kering dan buah.
- Jam 15.45 Wib : Menjelaskan manfaat makanan bagi klien
Diagnosa keperawatan 5
- Jam 14.10 Wib : Menganjurkan klien untuk menghindari banyak
bergerak/ beraktivitas
- Jam 14.30 Wib : Mendekatkan benda-benda yang dibutuhkan klien
- Jam 15.00 Wib : Menganjurkan klien untuk menghemat aktivitas
dengan istirahat yang cukup.
- Jam 15.30 Wib : Meningkatkan tirah baring, duduk dan memberi
lingkungan yang tenang.
Diagnosa keperawatan 6
- Jam 15.15 Wib : Mengkaji tingkat pengetahuan klien/keluarga
tentang penyakitnya.
- Jam 15.25 Wib : Mengkaji latar belakang pendidikan klien/keluarga
- Jam 15.40 Wib : Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan dan
manfaatnya.
- Jam 16.00 Wib : Memberikan kesempatan pada klien/keluarga untuk
menanyakan hal-hal yang tidak diketahui.
29
5. EVALUASI
Diagnosa keperawatan 1
S : Anak masih merasa kedinginan
O : Adanya perdarahan dari lambung, anak tampak pucat
A : Perdarahan masih ada perubahan perfusi jaringan, masalah belum teratasi
P : R/T dilanjutkan
Diagnosa keperawatan 2
S : Anak mengatakan masih haus
O : Mukosa bibir kering tampak kering, TTV : Temp 38,50C, Pols 80x/i, RR
30x/I, TD : 110/70 mmHg.
A : Volume cairan belum terpenuhi, masalah belum teratasi
P : R/T dilanjutkan
Diagnosa keperawatan 3
S : Klien mengatakan masih demam menggigil
O : Temp 38,50C, wajah tampak merah, lemas
A : Peningkatan suhu tubuh, masalah belum teratasi
P : R/T dilanjutkan
Diagnosa keperawatan 4
S : Anak mengatakan tidak selera makan
O : Diet yang disajikan tidak haibs
A : Kebutuhan nutrisi belum terpenuhi, masalah belum teratasi
P : R/T dilanjutkan
Diagnosa keperawatan 5
S : Anak mengatakan masih lemah
O : Tampak lemah dan terpasang infus
A : Aktivitas klien mulai terpenuhi, masalah teratasi
P : R/T dilanjutkan
30
Diagnosa keperawatan 6
S : Klien mengatakan belum mengerti tentang penyakitnya
O : Klien masih bertanya-tanya tentang penyakitnya
A : Kurang pengetahuan klien tentang penyakitnya
P : R/T dilanjutkan
31
CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa Keperawatan 1
S : Anak masih merasa kedinginan
O : Adanya perdarahan dari lambung, anak tampak pucat.
A : Perubahan perpusi jaringan perifer
P :- Kaji tanda-tanda terjadinya perdarahan
- Monitor TTV
- Pantau feses setiap kali mau BAB
- Beri tranfusi darah jika terjadi perdarahan
I : - jam 14.20: Mengkaji tanda-tanda terjadinya perdarahan
-jam 14.30: Memonitor TTV, temp 37,50C pols 80x/I, RR 20x/i, TD 110/70
mmHg
-jam 15.00: Memantau feses setiap kali mau BAB
-jam 15.10: Memberikan tranfusi darah bag 2/12 jam sebanyak 10 gtt/i
E : Perdarahan mulai berhenti, perubahan perfusi jaringan perifer, masalah
sebagian teratasi
R : R/T dilanjutkan
Diagnosa Keperawatan 2
S : Klien mengatakan masih haus
O : Mukosa bibir tampak kering, TTV : Temp : 38,5 0C, pols 80x/i, RR : 30x/i,
TD 110/70 mmHg.
A : Kekurangan volume cairan
P :- Observasi vital sign dan keadaan umum pasien
- Anjurkan anak untuk banyak minum
- Berikan cairan IV sesuai indikasi
- Kolaborasi dalam pemberian antibiotik
32
I : -jam 14.20: Mengobservasi vital sign Temp 37,50C, pols 80x/i, RR 20x/i,
TD : 110/70mmHg
-jam 14.45: Menganjurkan anak untuk banyak minum.
-jam 15.00: Memberikan ciaran infus Nacl 20 gtt/I
-jam 15.20: Memberikan obat antibiotik amoxilin 250 mg/oral
E : Volume cairan mulai terpenuhi, masalah teratasi sebagian
R : R/T dilanjutkan
Diagnosa Keperawatan 3
S : Klien mengatakan masih demam menggigil
O : Temp 38,50C, wajah tampak merah, lemah
A : Peningkatan suhu tubuh
P :- Kaji saat timbulnya demam (temp 38,50C) dan beri obat oral paracetamol
- Observasi TTV 3 jam sekali atau lebih
- Beri kompres dingin
- Kolaborasi dalam pemberian obat penurun panas (antipiretik)
I : -jam 14.20: Mengkaji saat timbulnya demam (Temp : 38,5 0C) dan
memberikan obat penurun panas paracetamol 250 mg/oral.
-jam 14.45: Mengobservasi TTV Temp: 38,50C HR:80x/i RR:20x/i
TD:110/70 mmHg
-jam 15.00: Memberi kompres dingin di axila lipatan paha dan dahi
E : Suhu tubuh masih meningkat, masalah belum teratasi
R : R/T dilanjutkan
Diagnosa Keperawatan 4
S : Anak mengatakan mulai selera makan,mual mulai berkurang
O : Diet yang disajikan ½ yang habis
A : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
P :- Memberikan makanan MB II
- Sajikan makanan dalam bentuk hangat
33
- Anjurkan keluarga untuk memberikan makanan tambahan yang disukai
klien
- Jelaskan manfaat makanan bagi klien
I : -jam 15.20: Memberikan makanan MB II
-jam 15.30: Sajikan diet M II dalam bentuk hangat
-jam 15.40: Menganjurkan keluarga untuk memberikan makanan tambahan
yang disukai klien
-jam 15.45: Menjelaskan manfaat makanan bagi klien
E : Kebutuhan nutrisi mulai terpenuhi, masalah sebagian teratasi
R : R/T dilanjutkan
Diagnosa Keperawatan 5
S : Klien mengatakan masih lemah
O : Klien tampak lemah
A : Intoleransi aktivitas
P :- Anjurkan klien untuk menghindari banyak bergerak/beraktivitas
- Dekatkan benda-benda yang dibutuhkan klien
- Anjurkan klien untuk mengikuti aktivitas dengan istirahat yang cukup
- Tingkatkan tirah baring, duduk dan berikan lingkungan yang tenang
I : -jam 14.20: Menganjurkan klien untuk menghindari banyak
bergerak/beraktivitas
-jam 14.30: Mendekatkan benda-benda yang dibutuhkan klien
-jam 15.00: Menganjurkan klien untuk mengikuti aktivitas dengan istirahat
yang cukup
-jam 15.30: Meningkatkan tirah baring, duduk dan memberikan lingkungan
yang tenang
E : Aktivitas klien belum terpenuhi, masalah belum teratasi
R : R/T dilanjutkan
34
Diagnosa Keperawatan 6
S : Klien mengatakan sudah mengerti tentang penyakitnya
O : Klien tidak bertanya-tanya lagi, klien tampak rileks
A : Pengetahuan klien dan keluarga bertambah,masalah teratasi
P : R/T dihentikan
Diagnosa Keperawatan 1
S : Klien mengatakan sudah mulai sehat
O : Klien tampak segar, klien tidak pucat lagi
A : Perfusi jaringan kembali normal, masalah teratasi
P : R/T dihentikan
Diagnosa Keperawatan 2
S : Anak mengatakan masih haus
O : Temp : 36,50C, pols 72x/i, RR : 22x/i, TD 100/70 mmHg.
A : Kekurangan volume cairan
P :- Monitor tanda-tanda perdarahan
- Berikan anak banyak minum
I : -jam 14.00: mengobservasi TTV 36,50C, pols 72x/i, RR : 22x/i, TD 100/70
mmHg.
-jam 14.30: menganjurkan anak untuk banyak minum
-jam 15.00: memberikan tambahan cairan infus/RL 20gtt/i
-jam 15.20: memberikan obat antibiotik, amoxilin 250mg/oral
E : Volume cairan belum terpenuhi, masalah belum teratasi
R : R/T dilanjutkan
35
Diagnosa Keperawatan 3
S : Klien mengatakan tidak demam menggigil
O : Temp 36,50C, pols : 72x/I, RR 22 x/i, TD : 110/70 mmHg.
A : Suhu tubuh kembali normal, masalah teraasi
P : R/T dihentikan
Diagnosa Keperawatan 4
S : Anak mengatakan sudah selera makan
O : Diet yang disajikan habis
A : Kebutuhan nutrisi terpenuhi, masalah teratasi
P : R/T dihentikan
Diagnosa Keperawatan 5
S : Klien mengatakan tidak lemah/lemas lagi
O : Klien mampu melakukan aktivitas
A : Aktivitas klien terpenuhi, masalah teratasi
P : R/T dipertahakan
Diagnosa Keperawatan 6
S : Klien mengatakan sudah mengerti tentang penyakitnya
O : Klien tidak bertanya-tanya lagi klien tampak rileks
A : Pengetahuan klien bertambah masalah teratasi
P : R/T dihentikan
Diagnosa Keperawatan 1
S : Klien mengatakan sudah mulai sehat
O : Klien tampak segar, klien tidak pucat lagi
A : Perfusi jaringan kembali normal, masalah teratasi
P : R/T dihentikan
36
Diagnosa Keperawatan 2
S : Anak mengatakan sudah tidak haus lagi
O : Temp : 36,50C, pols 72x/i, RR : 22x/i, TD 100/70 mmHg.
A : Volume cairan terpenuhi,masalah teratasi
P : R/T dihentikan
Diagnosa Keperawatan 3
S : Klien mengatakan tidak menggigil lagi
O : Temp 36,50C, pols : 72x/I, RR 22 x/i, TD : 110/70 mmHg.
A : Suhu tubuh normal, masalah sudah teratasi
P : R/T dihentikan
Diagnosa Keperawatan 4
S : Anak mengatakan sudah selera makan
O : Diet yang disajikan habis
A : Nutrisi tubuh terpenuhi, masalah teratasi
P : R/T dhentikan
Diagnosa Keperawatan 5
S : Klien mengatakan tidak lemah/lemas lagi
O : Klien mampu melakukan aktivitas
A : Aktivitas klien terpenuhi, masalah teratasi
P : R/T dihentikan.
37
DAFTAR PUSTAKA
Mansyoer Arif, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi III, Jilid II, Media Aesculapius,
Jakarta, 2000.
Nelson, Ilmu kesehatan anak sakit, penerbit EGC, Edisi 2, Bagian 2. Jakarta
1995
www.Google.com,2009
38
DAFTAR KONSUL
39