Oleh:
EROH MUHAYAROH
( 201030200018 )
1
LAPORAN PENDAHULUAN DHF
A. Pengertian
(arbovirus) yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegepty
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit demam akut yng ditandai
dngan empa tgejala klnis utama yaitu demam tinggi, perdarahan, hepatomegali, dan
tanda kegagalan sirkulasi sampai timbul rejatan sebagai akibat dari kebocoran
B. Etiologi
a. Virus Dengue.
Virus dengue yang menjadi penyebab penyakit ini termasuk ke dalam
Arbovirus (Arthropodborn virus) group B, tetapi dari empat tipe yaitu
virus dengue tipe 1,2,3 dan 4 keempat tipe virus dengue tersebut terdapat di
Indonesia dan dapat dibedakan satu dari yg lainnya secara serologis virus
dengue yang termasuk dalam gens flavirus ini berdiameter 40 nonometer
dapat berkembang biak dengan baaik pada berbagai macam kultur
jaringan baik yang bersal dari sel – sel mamalia misalnya sel BHK (Babby
Homster Kiney) maupun sel – sel Arthrpoda misalnya sel aedes Albopictuus.
b. Vektor
Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vektor yaitu
nyamuk aedes aegypti, nyamuk aedes albopictus, aedes polynesiensis dan
beberapa spesies lain merupakan vektor yang kurang berperan. Infeksi dengan
salah satu serotipe akan menimbulkn antibodi seumur hidup terhadap
serootipe bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotipe
jeniis yang lainnya.
C. Manifestasi Klinis
1) Demam.
nyeri tulang dan persediaan, nyeri kepala dan rasa lemah dapat
menyetainya.
2) Perdarahan.
Perdarahan biasanya terjadi pada hari ke 2 dan 3 dari demam dan umumnya
terjadi pada kulit dan dapat berupa uji torniguet yang positif mudah terjadi
sedang dapat terlihat pada saluran cerna bagian atas hingga menyebabkan
3) Anoreksia
4) Mual muntah
6) Nyeri kepala
meskipun pada anak yang kurng gizi hati juga sudah. Bila terjadi
dingin pada ujung hidung, jari tangan, jari kaki serta syanosis disekitar
mulut.
D. Patofisiologi
Menurut Huda dan Kusuma 2015, Virus dengue maasuk ke dalaam tubuh
manusia akan menyebabkan klien sakit kepala, mual nyeri otot, pegal
Volume plasma dapat meniurun hingga 30%. Hal ini lah yang dapat
Resiko syok
Agregasi trombosit Kerusakan endetol
hipovolemik
pembuluh darah
Trombositope ni
Mera ngs& renjatan hipovolemik
an
mengaktivasi faktor dan hipocensi
z Resiko syok
(hipovolemik) Kekurangan volume Ke extravaskuler
cairan
Efusi pleura
hepatomegali ssites
a. Keperawatan
darah, resiko terjadi pendrahan, gangguan suhu tubuh, akibat infeksi virus
b. Medis
suportif
pasien dehidrasi dan harus. Pada pasien ini perlu diberi banyak
teh manis, sirup, susu, dan bila mau lebih baik oralit. Cara
7
tahun 50 mg IM, anak lebih 1 tahun 75 mg. Jika 15 menit
c. Medis
suportif
pasien dehidrasi dan harus. Pada pasien ini perlu diberi banyak
teh manis, sirup, susu, dan bila mau lebih baik oralit. Cara
8
mg/kg BB. Anak di atas 1 tahun diberi 50 mg, dan dibawah 1
9
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Darah
a. Trombosit menurun
b. Hb Meningkat lebih 20 %
c. Ht Meningkat Lebih 20 %
g. Na dan Cl rendah
2. Rontgen thorax
1. Pengkajian Focus
1. Identitas Pasien
10
2. Keluhan Utama
panas terjadi antara hari ke-3 sampai ke-7, dan anak semakin
otot dan persendian, nyeri ulu hati dan pergerakan bola mata terasa
Penyakit apa saja yang pernah diderita pada DHF, anak bisa
6. Riwayat imunisasi
8. Kondisi lingkungan
baju di kamar).
9. Pola kebiasaan
terjadi hematuria.
secara umum:
(diatas 37,5oC)
7) Mulut
hyperemia pharing.
mengalami pembesaran
9) Dada / thorak
10) Abdomen
13) Ekstremitas
Akral dingin, serta terjadi nyeri otot, sendi serta tulang. Pada
kuku sianosis/tida
rendah.
SGOT / SGPT mungkin meningkat.
2. Diagnosa Keperawatan
oleh perawat maupun tenaga medis lain untuk membantu pasien dalam proses
5. Evaluasi
Menurut Nursalam, 2011 , evaluasi keperawatan terdiri dari dua jenis yaitu :
Seorang anak bernama An. A datang ke Puskesmas Perdana didampingi oleh kedua orang tuanya
pada hari Selasa tanggal 3 November 2020, dibawa ke IGD Puskesmas Perdana. Pasien berusia 15
tahun dengan jenis kelamin Laki-laki beralamat di Kp Labuan. orang tua pasien mengatakan pasien
mengalami demam sekitar 5 hari ini, demam dirasakan naik ketika menjelang malam hari, demam
mereda setelah mendapatkan tehrapi dan demam muncul kembali. Demam dirasakan tidak nyaman
dan menggangu istirahat tidur pasien, selain demam pasien merasakan mual dan sesekali ada muntah
menyebabkan nafsu makan berkurang. Pasien tampak lemas dan berbaring ditempat tidur, kadang
tampak menggigil sesekali. Saat pengkajian didapatkan, hasil TTV : TD : 100/7, P : 24 x/m, N : 64
x/m, S: 36,5 ˚C
PENGKAJIAN
I. BIODATA
A. Identitas klien
Nama : Tn. S
Usia : 65 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan/sumber penghasilan : Buruh
Agama : Islam
Alamat : Labuan, Pandeglang
2. Ibu
Nama : Ny. S
Usia : 50 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan/sumber penghasilan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Alamat : Labuan, Paneling
D. Riwayat Penyakit Keluarga :Ibu pasien mengatakann tidak memiliki riwayat penyakit
keturunan
1) Genogram
X X X X
? ? ? ? X ? ? ?
?
X 5
0
1 2 3 3
5 7 0 1
Keterangan :
: Laki-laki X : Meninggal
: Hubungan pernikahan
: Garis keturunan
keluarga yang pernah mengalami penyakit seperti yang diderita oleh klien.
F. Pengkajian Fisik (Body Sistem)
Keadaan umum : Lemah
Tinggi Badan 145 cm Berat Badan : 45,5 kg
1. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 100/70 mmhg
Pernapasan : 24 x/m
Nadi : 64 x/m
Suhu : 36, 5 ◦C
2. Pernapasan
Bentuk dada normal/simetris, pola napas teratur, frekuensi napas 24
kali/menit, irama teratur, tidak nampak adanya bunyi nafas tambahan
dan tidak menggunakan alat bantu pernapasan.
3. Kardiovaskuler
Irama jantung regular, tidak Nampak adanya murmur, cyanosis tidak
ada, dan CRT <2 detik.
4. Peryarafan
Kesadaran composmentis, GCS :15 (Eye : 4, verbal : 5, motorik : 6)
5. Genetourinaria
Frekuensi berkemih 5-6 kali sehari, tidak terdapat masalah pada
eliminasi urine.
6. Pencernaan
Bentuk bibir normal, Mukosa bibir lembab, kebersihan rongga mulut
bersih, BAB 1 kali sehari, konsistensi lunak.
7. Musculoskeletal dan integumen
Akral hangat, turgor kulit baik, kelembaban kulit lembab, dan tidak
nampak ada oedema.
Kekuatan otot
44
44
8. Penginderaan
9. Endokrin
Tidak Nampak ada nya pembesaran kelenjar tiroid, dan tidak ada
G. TERAPI OBAT
28
H. Data Penunjang
Laboratorium
Diagnosa Keperawatan
memperbanyak
minum sesuai
kebutuhan tubuh
sekitar 2400 cc /
24 jam
K:
5. Memantau
pemberian cairan
IV isotonis
( RL 30 tts/m )
Memantauan cairan
Observasi :
1. Memonitor berat
badan (BB sebelum
sakit 45 Kg)
2. Memonitor hasil
pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik :
3. Berikan asupan
cairan oral
sebanyak 4 gelas
dari jam 08.00-
14.00,
4. Memberikan cairan
intravena
Kolaborasi :
5. MelakukanKolabor
asi pemberian
diuretic tidak
dilakukan, karena
tidak sesuai dengan
kondisi klien. Klien
urine nya lancar
tidak memakai
kateter.
2. Selasa/ 3- Defisit 10.0 Manajem S:
10-2020 0 en nutrisi Klien mengatakan
Nutrisi Observas nafsu makan klien
berhubungan i: menurun.
dengan 1. Mengidentifikasi Klien mengatakan
psikologis alergi, klien tidak pusing saat berdiri
(keengganan ada alergi terhadap dan duduk
untuk obat maupun Klien mengatakan
makanan. klien tadi siang
makan)
2. Mengidentifikasi muntah
ditandai
makanan yang Klien mengatakan
dengan berat
disukai, makanan klien sudah 3 hari
badan
yang disukai klien. tidak BAB
menurun
Makanan yang O:
disukai klien
ayam, ikan, nasi Klien tampak tidak
goring, mangga, nafsu makan
pisang dan Klien hanya
makanan yang menghabiskan 3
tidak disukai klien sendok dari porsi
nenas. yang diberikan
Terapeutik : Mukosa bibir klien
3. Memberika tampak pucat
makanan tinggi
serat untuk TD : 10070 mmHg
mencegah N : 64 x/m
konstipasi ( pepaya P : 24 x/m
) S : 35,5oC
Edukasi : : Defisit nutrisi
4. Menganjurkan P : Intervensi dilanjutkan
posisi duduk jika
mampu, agar klien Memanajemen
tidak merasa letih Nutrisi no 3,4 dan
dan lemah. 5
Pemantauan
K:
Nutrisi NO 1,2,3
5. Melakukan dan 4
kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrien yang
dibutuhkan
Memantau nutrisi
Obdervasi :
1. Mengidentifikasi
kelainan pada
kulit, ( pada kulit
klien terdapat
bintik-bintik merah
di tangan klien ).
2. Mengidentintifikas
i kelainan
eliminasi, BAK
klien lancar,
sedangkan BAB
klien susah
3. Memonitor mual
dan muntah ( klien
merasakan mual
dan muntah )
Terapeutik :
4. Menimbang berat
badan,
Edukasi :
5. Menjelaskan
tujuan
prosedur
pemantauan (tujuan
pemantauan nutrisi
agar nutrisi klien
terpenuhi)
perdarahan menurun
hidung / mengataka
n lemah
mimisan, muntah
O:
terus
menerus) Trombosit
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Fitri Respati dan Nita Nasution. 2012. Buku Pintar Asuhan