Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PENUGASAN

Mata Pelatihan Inti 1: Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV dan sifilis

Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu


melakukan pengelolaan sampel pemeriksaan HIV dan
sifilis sesuai SPO
Materi Pokok : 1. Pengelolaan sampel darah vena dan kapiler
2. Pembuatan sampel darah kering untuk deteksi dini
pada bayi dan anak <18 bulan (Early Infant
Diagnosis/EID)
Waktu : 2 JPL (2 x 45 menit)

A. SasaranBelajar
- Peserta latih

B. Output Pembelajaran:
Peserta mampu melakukan pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV dan sifilis.
1. Melakukan pengambilan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan dan pengiriman sampel
darah vena dan kapiler.
2. Melakukan pembuatan sampel darah kering untuk deteksi dini pada bayi dan anak <18 bulan
(Early Infant Diagnosis/EID).

C. Rencana Pembelajaran:
Waktu Praktik 2 x 45 menit
Mandiri
Tugas 1. Menjelaskan panduan penugasan praktik mandiri
Fasilitator 2. Mengingatkan kembali hal penting dari MPI 1 ini secara singkat yaitu:
opening statement:
“Pengambilan darah atau flebotomi adalah proses yang cukup kompleks
dan penting untuk menghasilkan mutu pemeriksaan yang baik.
Pengambilan darah dapat dilakukan dengan pengambilan darah vena dan
kapiler. Kualitas sampel yang diambil, diolah dan dikirim harus baik agar
menghasilkan hasil pemeriksaan yang baik pula. Pembuatan sampel darah
kering pada bayi untuk deteksi dini HIV pada bayi sangat penting agar
segera dapat diketahui status HIV bayi. Hal ini membutuhkan
keterampilan dan ketelitian, agar sampel yang dikirim memiliki kualitas
yang baik. Petugas laboratorium di fasyankes, diharapkan memiliki
keterampilan tersebut.”
3. Memberi masukan dan komentar terhadap hasil penugasan
4. Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya
5. Menyimpulkan hasil pembelajaran
Catatan closing statement untuk fasilitator:
‘Pengelolaan sampel darah vena dan kapiler serta pembuatan sampel
darah kering untuk deteksi dini pada bayi dan anak <18 bulan (Early Infant
Diagnosis/EID) harus dilakukan sesuai dengan SPO agar sampel yang
dihasilkan bermutu sehingga tidak menghambat pemeriksaan.’

Tugas 1. Membuat PPT yang menjelaskan tentang rangkaian pengambilan darah


Peserta vena dan darah kapiler bayi, sejak persiapan hingga pengemasan sampel.
2. Melakukan sendiri pengambilan darah vena dan mendokumentasikannya
dalam bentuk foto (peserta pelatihan harus terlihat melakukan praktek
tersebut) dan memasukan foto tersebut ke dalam dalam PPT sesuai
dengan Contoh Tugas Mandiri.
3. Melakukan simulasi cara pengelolaan darah vena dan darah kapiler lalu
mendokumentasikannya dalam bentuk foto (peserta pelatihan harus
terlihat melakukan praktek tersebut) dan memasukan foto tersebut ke
dalam dalam PPT sesuai dengan Contoh Tugas Mandiri.
4. Melakukan pembuatan sampel darah kering untuk deteksi dini pada bayi
deteksi dini pada bayi dan anak <18 bulan (Early Infant Diagnosis/EID), lalu
mendokumentasikannya dalam bentuk foto (peserta pelatihan harus
terlihat melakukan praktek tersebut beserta foto hasil pembuatan sampel
darah kering) dan memasukan foto tersebut ke dalam dalam PPT sesuai
dengan Contoh Tugas Mandiri.
5. Melakukan pengemasan sampel darah kering lalu mendokumentasikannya
dalam bentuk foto (peserta pelatihan harus terlihat melakukan praktek
tersebut) dan memasukan foto tersebut ke dalam dalam PPT sesuai
dengan Contoh Tugas Mandiri.

Setiap tugas minimal terdiri dari 3 (tiga) foto dan diberi keterangan. PPT
diubah ke dalam bentuk PDF, dan dikirimkan ke link Tugas Mandiri paling
lambat satu minggu (7 hari) setelah pelatihan selesai.

D. Daftar Tilik (Berikan tanda √ pada kolom berikut ini sesuai dengan penilaian Saudara)
Indikator Hasil Belajar (IHB) Uraian Dilakukan
(diisidengankemampuanygharusdiperlih Ya Tdk
atkanuntukdapatdinyatakanmampumen
capai IHB)
1. Melakukan pengelolaan  Mampumelakukan pengambilan,
sampel darah vena dan pengolahan, penyimpanan,
kapiler pengemasan dan pengiriman sampel
darah vena dan kapiler
2. Melakukan pembuatan  Mampu melakukan pembuatan
sampel darah kering sampel darah kering untuk deteksi
untuk deteksi dini pada dini pada bayi dan anak <18 bulan
bayi deteksi dini pada (Early Infant Diagnosis/EID)
bayi dan anak <18 bulan
(Early Infant
Diagnosis/EID)
Jumlah

Anda mungkin juga menyukai