DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
A. Definisi
Demam berdarah Dengue adalah Infeksi akut yang disebabkan oleh
arbovirus (arthropadborn Virus) dan di tularkan melalui gigitan nyamuk Aides
(Aides albipices dan Aedes Aegypti).
Demam berdarah dengue adalah penyakit yang diesebabkan oleh virus
dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh
penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypti (betina), terutama
menyerengan anak, remaja, dan dewasa dan seringkali menyebabkan kematian
bagi penderita.
Dengue Hemoragic Fever (DHF) adalah penyakit yang teradapat pada
anak-anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang
disertai leucopenia, dengan atau tanpa tanda ruam dan limfadenopati.
B. Etiologi
Penyebab penyakit dengue hemoragic fever (DHF) atau demam berdarah
adalah virus dengue. Virus ini tergolong dalam family/suku/grup flaviviridae
yang dikenal ada 4 serotipe, dengue 1, dengue 2, dengue 3, dengue 4, yang
ditularkan melalui vector nyamuk aedes aegypti. Infeksi dengan salah satu
serotype akan menimbulkan antibody seumur hidup terhadap serotype
bersangkutan. Tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotype lain.
C. Patofisiologi
Virus akan masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes
aegypti pertama-tama terjadi veremia yang mengakibatkan penderita
mengalami demam, sakit kepala, mual nyeri otot, pegal-pegal diseluruh tubuh,
ruam atau bintik-bintik merah pada kulit (petekie), hyperemia tenggorokan
dan hal lain yang mungkin terjadi seperti pembesaran kelenjar getah bening,
pembesaran hati, dan pembesaran limpa.
Akibat lain dari virus dengue dalam peredaran darah akan
menyebabkan depresi sumsum tulang sehingga akan terjadi trombositopenia
yang berlanjut akan menyebabkan pendarahan kaena gangguan trombosit dan
kelainan koagulasi dan sampai pada pendarahan kelenjar adrenalin .
Yang menentukan beratnya penyakit adalah meningkatnya
permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunya volume plasma.
Terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diathasis hemorahagic renjatan
pasti terjadi secara akut. Adanya kebocoran plasma ke darah ekstra vaskuler
dibuktikan dengan ditemukan cairan yang tertimbun dalam rongga serosa
yaitu rongga peritoneum, pleura dan pericardium yang pada otopsi tenyata
melebihi cairan yang diberikan melalui infuse.
Jika renjatan atau syok, hipovelmik berlangsung lama akan timbul
anoreksia jaringan metabolic dan kematian apabila tidak segera diatasi dengan
baik.
D. Klasifikasi
Mengingat derajat beratnya penyakit bervariasi dan sangat erat
kaitannya dengan pengelolarhan dan prognosis, (WHO) membagi DBD dalam
4 derajat, yaiu:
1. Derajat 1
Demam mendadak 2-7 hari disertai gejala tidak khas, dan satu-
satunya manifestasi pendarahan adaalah tes toniquet positif.
2. Derajat 2
Derajat 1 dan disertai pendarahan spontan pada kulit atau
pendarahan lain.
3. Derajat 3
Ditemukan kegagalan sirkulasi ringan yaitu nadi cepat dan lemah,
tekanan darah rendah, gelisa, sianosis mulut, hidung dan ujung jari.
4. Derajat 4
Syok hebat dengan tekanan darah atau nadi tidak terdeteksi.
E. Manifestasi klinik
Kasus DHF ditandai oleh manifestasi klinik, yaitu: demam tinggi
dan mendadak yang dapat mencapai 400C atau lebih dan terkadang disertai
dengan kejang, demam, sakit kepala,anoreksia, mual muntah, epigastrik,
discomfort, nyeri perut kanan atas atau seluruh bagian perut dan pendarahan,
terutama pendarahan kulit, walaupun hanya berupa uji tourniquet positif.
Selain itu, pendarahan kulit dapat terwujud memar atau juga berupa
pendarahan spontan mulai dari petekie pada ektremitas, tubuh, dan muka,
sampai epistaksis dan pendarahan gusi. Sementara pendarahan gastrointestinal
masih lebih jarang terjadi dan biasanya hanya terjadi pada kasus dengan syok
yang berkepanjangan atau setelah syok yang tidak dapat teratasi. Pendarahan
lain seperti pendarahan sub konjungtiva terkadang juga ditemukan. Pada masa
konvalisen seringkali ditemukan eritema pada telapak kaki dan hepatomegali.
Hepatomegali biasanya dapat diraba pada permukaan penyakit dan
pembesaran hati ini tidak sejajar dengan beratnya penyakit. Nyeri tekan
seringkali ditemukan tanpa ikters maupun kegagalan pendarahan.
Pengobatan demam berdarah ini bila dalam tahap awal sebelum ketempat
pelayanan kesehatan yaitu dengan banyak minum dan juga minum obat
penurun panas. Bila dilakukan ditempat pelayanan kesehatan baik itu di RS
atau di Puskesmas yang ada rawat inapnya biasanya diberikan pengobatan
dengan cara :
H. Pemeriksaan penunjang
1. Darah
a. Trombosit menurun
b. HB meningkat lebih 20%
c. HT meningkat lebih 20%
d. Leukosit menurun pada hari ke-2 dan ke-3
e. Protein dalam darah rendah
f. Ureum PH bisa meningkat
g. NA dan CL rendah
2. Serologi : HI (Hemaglutination Inhibition Test)
a. Rontgen thorax : efusi ureum
b. Uji tes tuoniket (+)
I. Penatalaksanaan
a. Tirah baring
b. Pemberian makanan lunak
c. Minum banyak (2-2,5 liter/24 jam)
d. Pemberian cairan melalui infuse
e. Pemberian obat-obtan; antibiotic, antipiretik
f. Antikonulsi jika terjadi kejang
g. Monitor TTV
h. Monitor adanya tanda-tanda renjatan
i. Monitor tanda-tanda pendarahan lanjut
j. Periksa HB, HT, dan trombosit setiap hari
Etiologi
Nyamuk Aedes Aegypti
dengan virus dengue
Mengigit manusia
Terjadi veremia
Suhu
Nyeri Hepatomegali Depresi sumsum
meningkat
otot tulang
Hipertermi
malaise Trombosit
menurun
Keringat Anoreksia
berlebihan Gangguan rasa Trombositopenia
nyaman Nyeri
Mual, Kekurangan
Dehidrasi muntah volume cairan Pendarahan
tubuh
Syok
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN TN.”K”
DENGAN DIAGNOSA MEDIS SUSPECT DHF GRADE I
DI RUANG MEDIK TRIAGE
RUMAH SAKIT SANGLAH DENPASAR
TANGGAL 20 SEPTEMBER 2013
I. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 20 September 2013
Jam masuk : 12.00 WITA
Rumah sakit : RSUP Sanglah Denpasar
No. RM : 13017345
Tanggal pengkajian : 20 September 2013
IDENTITAS
a. Biodata Pasien
Nama Klien : Tn. “K”
Umur : 28 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Status perkawinan : Menikah
Alamat : Monang maning, Bandung
b. Penanggung Jawab
Nama penanggung jawab : Tn. “P”
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 30 tahun
Alamat : Monang maning, Bandung
RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan Utama :
Klien mengeluh demam, mual muntah dan nafsu makan dan
minum kurang, pusing dan nyeri pada bagian kepala dan sendi pada
angka 5 (skala 0-10) seperti di tekan.
P : Klien mengatakan nyerinya muncul sejak ia
demam
Q : Nyeri seperti di tekan
R : kepala bagian frontalis
S : Skala 5
T : Muncul secara tiba-tiba
Riwayat Alergi:
Klien mengatakan bahwa ia tidak pernah mengalami alergi
terhadap obat-obatan.
Riwayat Penyakit Keluarga
G1
28 25
G2
G3
Keterangan :
: Laki-laki
: Laki-laki/Perempuan meninggal
: Perempuan
: Klien
G1 : Ayah klien sudah meninggal dan tidak ada riwayat penyakit yang
pernah di derita dan ibu klien masih hidup dan sehat begitupun dengan
ayah dan ibu dari istri klien
G2 : Klien adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara. Dan istri klien adalah anak
ke 2 dari 3 bersaudara juga
G3 : Klien memiliki 1 anak perempuan dan keadaannya sehat
PEMERIKSAAN
A. Primary Survey
1. Airway:
Setelah dilakukan pemeriksaan jalan napas pasien bebas tanpa
sumbatan ataupun gangguan
2. Breathing:
Pernapasan pasien spontan tanpa gangguan ataupun menggunakan
alat bantu napas
3. Circulation:
Nadi : nadi klien kuat 80x/menit
CRT : kembali normal dalam waktu <2 detik
Warna kulit : kulit klien normal tidak pucat ataupun
kuning
Perdarahan : tidak terdapat perdarahan pada klien
Turgor kulit : turgor pasien baik
4. Disability/Neurological
Respon : klien sadar (alert)
Pupil : pupil isokor (sama besar)
Reflek : reflek klien normal
GCS : E4 V5 M6
B. Secondary Survey
Pemeriksaan Status Generalis
Kesadaran : Composmentis
BB : 65 kg
TB/PB : 170 cm
Tanda-Tanda Vital :
- TD : 110/80 mmHg
- N : 80 x/menit
- RR : 20 x/menit
- S : 38,1 0C
Diagnosa Medis : Suspect DHF grade I
Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan Laboratorium
Hasil Pemeriksaan Darah Tanggal 20 September 2013
Pemeriksaan Hasil Normal Units
WBC 1,55 5,2 – 12,4 10e3 / µL
HGB 14,1 14 - 18 g / dL
HCT 38 42 - 52 %
PLT 98 130 - 400 10e3 / µL
- Terapi Medis
Infus NaCl : 15 tpm
Paracetamol :3x3
Ondamcentron : 3 x 8 gr
RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
HEAD TO TOE
o Kulit / integument
I : warna kulit sawo mentah, turgor kulit kering, tidak
terdapat luka
o Kepala & rambut
I : kulit kepala bersih, rambut hitam, distribusi rambut merata
P : klien tampak meringis pada saat ditekan
o Kuku
I : kuku klien tampak pendek dan bersih
o Mata / penglihatan
I : simetris kiri dan kanan, fungsi penglihatan baik
o Hidung / penghiduan
I : simetris kanan kiri, tidak ada secret
P : tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba benjolan
o Telinga / pendengaran
I : simetris kiri dan kanan, telinga tampak bersih dan
pendengaran baik
P : tidak ada nyeri tekan
o Mulut dan gigi
I : Simetris, mukosa bibir kering
o Leher
I : Bentuk tidak simetris karena terdapat pembesaran kelenjar
limfe bagian dekstra
P : Tidak terdapat nyeri tekan
o Dada
I : bentuk dada simetris, gerakan dada bebas terbatas
P : tidak terdapat benjolan dan nyeri tekan
P : resonan
A : normal
o Abdomen
I : perut klien simetris
P : tidak terdapat nyeri tekan
P : normal
A : bising usus 15 kali
o Perineum & genetalia
I : tidak terdapat inflamasi
o Extremitas atas
I : tidak terdapat edema, terpasang infus di tangan kiri, akral
hangat kering merah
o Extremitas bawah
I : tidak terdapat edema, akral hangat kering merah
KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif
1. Klien mengeluh demam sejak 3 hari dan tidak nyaman dengan
demamnya
2. Klien mengatakan nyeri di kepala dan sendi seperti di tekan
3. Klien mengeluh mual muntah dan nafsu makan kurang
4. Klien mengatakan kurang minum
Data Objektif
1. Tanda-Tanda Vital :
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
T :38,10C
2. Nyeri pada angka 5 (skala 0-10)
3. Klien tampak meringis
4. Klien tampak mual dan muntah
5. Klien tampak lemas
6. Mukosa bibir kering
DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data
No. Data Etiologi Problem
1. DS : Klien mengeluh Virus dengue Gangguan
demam sejak 3 hari dan ↓ termoregulasi :
tidak nyaman dengan Viremia hipertermi
demamnya ↓
Respon hipotalamus
DO : ↓
7. Tanda-Tanda Vital : Hipertermi
TD : 110/80
mmHg
N : 80
x/menit
RR : 20
x/menit
T :
38,1 0C
2. DS: Klien mengatakan Virus Gangguan rasa
nyeri di kepala dan sendi ↓ nyaman nyeri
seperti di tekan Viremia
↓
DO : Proses patolgis
- Nyeri pada angka 5 penyakit
(skala 0-10) ↓
- Klien tampak Nyeri
meringis
3. DS : Klien mengeluh Peningkatan Gangguan
mual muntah dan nafsu permeabilitas pemenuhan
makan kurang memberan kebutuhan
↓ nutrisi : kurang
DO : Kebocoran plasma ke dari kebutuhan
- Klien tampak mual ekstra vaskuler
dan muntah abdomen
- Klien tampak lemas ↓
Mual muntah
↓
Gangguan
pemenuhan
kebutuhan nutrisi
4. DS : Klien mengatakan Viremia Resiko tinggi
kurang minum ↓ defisit volume
Hipertermi cairan
DO : ↓
- Klien tampak mual Peningkatan
dan muntah permeabilitas
- Klien tampak lemas pembuluh darah
- Suhu tubuh = 38,1o C ↓
- Mukosa bibir tidak Resiko tinggi deficit
kering volume cairan
B. Rumusan Diagnosa
1. Gangguan termoregulasi : hipertermi berhubungan dengan proses
penyakit (viremia) ditandai dengan klien mengeluh demam sejak 3
hari, Tanda-Tanda Vital : TD : 110/80 mmHg; N : 80 x/menit; RR : 20
x/menit dan T : 38,1 0C
2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses patologis
penyakit ditandai dengan Klien mengatakan nyeri di kepala dan sendi
seperti di tekan, nyeri pada angka 5 (skala 0-10), dan klien tampak
meringis
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan mual, muntah ditandai dengan klien mengeluh
mual muntah dan nafsu makan kurang, klien tampak mual dan muntah,
dan klien tampak lemas
4. Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan
permeabilitas pembuluh darah ditandai dengan klien mengatakan
kurang minum, klien tampak mual dan muntah, klien tampak lemas,
suhu tubuh = 38,1o C, dan mukosa bibir tidak kering
II. INTERVENSI KEPERAWATAN
a) Prioritas Masalah
1. Gangguan thermoregulasi : hipertermi berhubungan dengan proses
penyakit (viremia)
2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses patologis
penyakit
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan mual, muntah
4. Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan
permeabilitas pembuluh darah
b) Rencana Keperawatan
Hari/ Dx Tujuan Intervensi Rasional
tanggal
Jum’at, I Setelah dilakukan 1. Kaji saat 1. Mengidentifikas
20-09- tindakan timbulnya demam. i pola demam pasien.
2013 keperawatan 2. Observasi 2. Tanda vital
selama 15 menit tanda vital (suhu, merupakan acuan
diharapkan nadi, tensi, untuk mengetahui
gangguan pernafasan) setiap 3 keadaan umum pasien.
termoregulasi : jam. 3. Peningkatan suhu
hipertermi 3. Anjurkan tubuh mengakibatkan
berkurang dengan pasien untuk banyak penguapan tubuh
kriteria hasil: minum (2,5 liter/24 meningkat sehingga
- Pasien jam.±7 gelas) perlu diimbangi
mengatakan dengan asupan cairan
kondisi yang banyak.
tubuhnya 4. Dengan
nyaman. 4. Berikan vasodilatasi dapat
- TTV dalam kompres hangat. meningkatkan
batas normal. penguapan yang
mempercepat
penurunan suhu tubuh.
5. Anjurkan 5. Pakaian tipis
untuk tidak memakai membantu mengurangi
selimut dan pakaian penguapan tubuh.
yang tebal. 6. Pemberian
6. Kolaborasi cairan sangat penting
terapi cairan bagi pasien dengan
intravena dan obat- suhu tinggi.
obatan sesuai
program dokter.
Jum’at, II Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. Mengetahui
20-09- perawatan nyeri yang dialami berapa berat nyeri
2013 selama 10 menit pasien yang dialami pasien.
diharapkan 2. Mengurangi
gangguan rasa 2. Berikan posisi rasa nyeri
nyaman nyeri yang nyaman,
pasien dapat usahakan situasi
berkurang dengan ruangan yang tenang.
kriteria hasil: 3. Ajarkan pasien 3. Dengan
- Pasien teknik relaksasi relaksasi pasien dapat
mengatakan melupakan
nyerinya perhatiannya terhadap
hilang nyeri yang dialami.
- Nyeri berada 4. Kolaborasi 4. Analgetik dapat
pada skala 0- obat-obat analgetik menekan atau
3. mengurangi nyeri
pasien.
Jum’at, III Setelah dilakukan 1. Kaji keluhan 1. Menetapkan
20-09- tindakan mual, sakit menelan, cara mengatasinya.
2013 keperawatan dan muntah yang
selama 10 menit dialami pasien.
diharapkan 2. Kaji cara / 2. Cara
perubahan status bagaimana makanan menghidangkan
nutrisi kurang dihidangkan. makanan dapat
dari kebutuhan mempengaruhi nafsu
tubuh berkurang 3. Berikan makan pasien.
dapat teratasi makanan yang mudah 3. Membantu
dengan kriteria : ditelan seperti bubur. mengurangi kelelahan
- pasien mampu pasien dan
menghabiskan 4. Berikan meningkatkan asupan
makanan makanan dalam porsi makanan.
sesuai dengan kecil dan frekuensi 4. Menghindari
porsi yang sering. mual dan muntah.
diberikan 5. Catat jumlah /
/dibutuhkan. porsi makanan yang 5. Mengetahui
- Klien tampak dihabiskan oleh pemenuhan kebutuhan
tidak lemas pasien setiap hari. nutrisi.
6. Kolaborasi
pemberian obat- 6. Antiemetik
obatan antiemetik membantu pasien
sesuai program mengurangi rasa mual
dokter. dan muntah dan
diharapkan intake
nutrisi pasien
meningkat.
Jum’at, IV Setelah dilakukan 1.Kaji keadaan umum 1. Mengidentifikas
20-09- tindakan pasien (lemah, pucat, i masalah-masalah
2013 keperawatan takikardi) serta tanda- pasien.
selama 10 menit tanda vital.
diharapkan resiko 2.Observasi tanda-tanda 2. Agar dapat
tinggi deficit syock. segera dilakukan
volume cairan tindakan untuk
tidak ada dengan 3.Berikan cairan menangani syok
criteria hasil: intravena sesuai 3. Pemberian
- Mukosa bibir program dokter cairan IV sangat
lembab penting bagi pasien
- Suhu dalam yang mengalami
batas normal kekurangan cairan
- Intake adekuat tubuh karena cairan
langsung masuk ke
4.Anjurkan pasien dalam pembuluh
untuk banyak minum. darah.
4. Asupan cairan
sangat diperlukan
5.Catat intake dan untuk menambah
output. volume cairan tubuh.
5. Mengetahui
keseimbangan cairan.
III. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama klien : Tn.”K”
Umur : 28 tahun
No. RM : 13017345
Hari/ Dx Jam Implementasi Respon hasil Paraf
tanggal
Jum’at, I 12.20 1. Mengkaji saat 1. Klien
20-09-2013 WITA timbulnya demam. mengatakan demam
muncul sejak 3 hari
yg lalu dan tidak
kunjung sembuh
2. Mengobservasi
tanda vital (suhu, nadi, 2. Tanda-Tanda
tensi, pernafasan) setiap Vital:
3 jam. - TD : 110/80
mmHg
- N : 80 x/menit
- RR : 20 x/menit
- T : 38,1 0C
3. Menganjurkan
pasien untuk banyak 3. Klien
minum (2,5 liter/24 jam. mengatakan akan
±7gelas) minum banyak
4. Menganjurkan
klien untuk tidak
memakai selimut dan 4. Klien tampak
pakaian yang tebal. mengikuti instruksi
2. Klien tampak
2. Memberikan nyaman dengan posisi
posisi yang nyaman, semi fowler
usahakan situasi ruangan
yang tenang.
3. Klien tampak
3. Mengajarkan antusis dan mampu
pasien teknik relaksasi melakukan tekhnik
nafas dalam relaksasi
2. Menganjurkan 2. Klien
makanan dalam porsi mengatakan akan
kecil dan frekuensi makan dalam porsi
sering. kecil tapi sering.
O:
8. Tanda-Tanda Vital :
TD : 110/70 mmHg
N : 78 x/menit
RR : 21 x/menit
T : 37,9 0C
A:
Masalah gangguan thermoregulasi : hipertermi
belum teratasi
P:
Perawatan klien dilanjukan di ruang perawatan
Jum’at, II 14.00 S:
20-09- WITA Klien mengatakan masih nyeri di kepala dan sendi
2013 seperti di tekan
O:
- Nyeri pada angka 4 (skala 0-10)
- Klien masih tampak sedikit meringis
A:
Masalah gangguan rasa nyaman nyeri teratasi
sebagian
P:
Perawatan klien dilanjukan di ruang perawatan
A:
Masalah tapi tidak muntah teratsi sebagian
P:
Perawatan klien dilanjukan di ruang perawatan
Jum’at, IV 14.00 S:
20-09- Klien mengatakan mulai akan mencoba untuk
2013 minum
O:
- Klien tampak mulai minum air dengan sedikit
tapi sering
- Klien tampak mual
- Klien masih tampak lemas
- Suhu tubuh = 37,9o C
- Mukosa bibir tidak kering
A:
Masalah resiko tinggi defisit volume cairan teratasi
sebagian
P:
Perawatan klien dilanjukan di ruang perawatan