Di Susun Oleh:
MILA ASTUTI
2104029
UNIVERSITAS AN NUUR
2021/2022
I. KONSEP DASAR DHF
A. Definisi
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang terdapat pada anak
dan orang dewasa, disebabkan oleh virus dengue (tergolong arbovirus Arthropod-
borne viruses) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti (betina) dan
Aedes albopictus yang dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler
efidemik dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi disertai bintik
B. Etiologi
1. Vektor utama
a. Aedes aegypti.
b. Aedes albopictus.
yaitu menggigit beberapa orang secara bergantian dalam waktu singkat (Noer,
2017).
C. Klasifikasi
1. Derajat I (Ringan)
Demam mendadak 2 – 7 hari disertai gejala klinis lain, dengan manifestasi tanpa
dan hemokonsentrasi.
2. Derajat II (Sedang)
Golongan ini lebih berat dari derajat I karena ditemukan perdarahan pada kulit
dan disertai pula perdarahan spontan lain, yaitu epistaksis (mimisan), perdarahan
Penderita mengalami syok dengan gejala klinik pada derajat I & II, serta
ditemukan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan daerah
rendah (hipotensi), gelisah, sianosis sekitar mulut, hidung dan jari (tanda-tanda
dini renjatan)
4. Dejarat IV
Penderita syok berat dengan tekanan darah yang tidak dapat diukur dan nadi tidak
D. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis DHF hampir sama seperti infeksi virus lain, maka DHF juga
merupakan self limiting infection diseaser yang akan berakhir sekitar 2-7 hari.
1. Masa inkubasi
Sesudah nyamuk mengigit penderita dan memasukkan virus dengue ke dalam
kulit, berlangsung masa laten selama 4-5 hari diikuti timbulnya gejala demam,
2. Demam
turun menuju suhu normal atau lebih rendah. Pada fase awal ditandai dengan
demam mendadak tinggi dengan sebab yang tidak jelas dan hampir tidak bereaksi
kehilangan nafsu makan, muntah, nyeri uli hati. selanjutnya, muncul gejala–
gejala klinik yang tidak spesifik misalnya anoreksia, nyeri punggung, nyeri
tulang dan persediaan, nyeri kepala dan rasa lemah. (Soedarmo, 2019).
3. Perdarahan
biasanya terjadi pada hari ke 2 dan 3 dari demam dan umumnya terjadi pada
fungsi vena kulit. Pada uji torniquet, tampak adanya bintik-bintik merah
b. Perdarahan ringan hingga sedang dapat terlihat pada saluran cerna bagian
hebat.
(buang air besar berwarna hitam berupa lendir bercampur darah) dan
Pada permulaan demam biasanya hati sudah teraba, meskipun pada anak
yang kurang gizi. Bila terjadi peningkatan dari hepatomegali dan hati teraba
kematian terutama bila tidak ditangani secara dini dan adekuat (Rampengan
darah sehingga cairan plasma darah dapat merembes keluar dari pembuluh
darah dan berkumpul di rongga-rongga tubuh yaitu ronga perut dan rongga
3) Kulit dingin, lembab terutama pada ujung hidung, jari dan kaki
Jumlah leukosit dapat normal, tetapi biasanya menurun dengan dominasi sel
neutrofil. Selanjutnya pada akhir fase demam, jumlah leukosit dan sel neutrofil
bersama – sama menurun sehingga jumlah sel limfosit secara relatif meningkat.
Peningkatan jumlah sel lifosit atipikal atau limfosit plasma biru >15 % dapat
dijumpai pada hari sakit ketiga, sebelum suhu tubuh turun atau sebelum syok
terjadi (Hadinegoro,2019).
7. Trombositopeni: Jumlah trombosit < 150.000 /mm3 dan terjadi pada hari ke- 3
sampai ke-7
9. Gejala-gejala lain :
a. Mual muntah,
b. Anoreksia
c. Sakit perut
e. Menggigil
f. Kejang
g. Sakit kepala
h. Penurunan kesadaran
E. Patofisiologi
Komposisi kimia virus dengue terdiri dari protein dan asam nukleat.
Protein virus berfungsi untuk mempermudah perpindahan asam nukleat virus dari
sel host satu ke sel host yang lain. Virus dengue terdiri dari satu jenis asam
nukleat yaitu RNA yang berfungsi memberikan sandi informasi genetik untuk
replikasi virus. Virus dengue masuk ke dalam tubuh manusia melalui perantara
gigitan nyamuk Aedes aegypti. Begitu memasuki tubuh, virus dengue ikut dalam
sirkulasi sistemik dan berusaha menemukan sel target yaitu makrofag yang
merupakan sel target utama infeksi virus dengue. Sebelum mencapai makrofag,
virus dengue akan dihadang oleh respons imun melalui mekanisme pertahanan
Terjadi Infeksi
Hipertermi Hipoproteinemi
Hipovolemik
a
Efusi Serosa
Asidosis
Metabolik
pH
Mual
muntah
Anoreksia
Defisit nutrisi
G. Pemeriksaan Diagnostik
1. Uji torniquet
Tes ini dilakukan untuk menguji ketahanan kapiler darah dengan cara
menyebabkan menekan kapiler darah, Jika dinding kapilernya kurang kuat akan
rusak oleh pembendungan dan darah dalam kapiler tersebut keluar merembes
(petechia). Jika ada > 10 petechia, tes baru dianggap positif (Gandasoebrata,
2021).
2. Hemoglobin (Hb)
elektrik) paling sering digunakan karena hasilnya lebih akurat dan lebih cepat.
Nilai normal pada pria 13-15 gr/dl dan wanita 10-12 gr/dl.
Kadar hemoglobin pada hari pertama biasanya normal atau sedikit menurun,
3. Hematokrit (Ht)
Hematokrit merupakan nilai semua eritrosit dalam 100 ml darah dengan satuan
persen (%). Nilai normal untuk pria 40-48% dan wanita 37-43%. Nilai hematokrit
kebocoran ini volume plasma menjadi berkurang yang dapat menyebabkan syok
2019).
4. Trombosit
Trombosit sukar dihitung karena mudah pecah, namun biasanya trombosit turun
6. Sumsum tulang
7. Elektrolit:
8. Pemeriksaan Serologi
Inhibition Test (HI Test) atau dengan uji pengikatan komplemen (Complement
yaitu pada masa akut atau demam dan pada masa penyembuhan (1-4 minggu
setelah awal gejala penyakit). Untuk pemeriksaan serologi ini diambil darah
H. Pencegahan
sore, karena nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Misalnya
hindarkan berada di lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah
Beberapa cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD melalui
spontan.
3. Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) pada tempat air kolam,
1. Menggunakan insektisida.
adalah malathion untuk membunuh nyamuk dewasa dan temephos (abate) untuk
penampungan air bersih, dosis yang digunakan ialah 1 ppm atau 1 gram abate SG
2. Tanpa insektisida
Caranya adalah:
c. Membersihkan halaman rumah dari kaleng bekas, botol pecah dan benda lain
I. Pengobatan
Obat – obat pada penyakit Demam Berdarah Dengue terdiri dari beberapa
golongan, yaitu :
1. Obat rehidrasi
Cairan diberikan untuk mengurangi rasa haus dan dehidrasi akibat demam tinggi,
anoreksia dan muntah. Penderita perlu cairan sebanyak (1 – 2 liter dalam 24 jam )
cairan yang diberikan, disesuaikan dengan kebutuhan cairan pada tiap pasien.
2. Antipiretik
(parasetamol).
3. Antikonvulsi
4. Antibiotik